peranan jamur pelapuk putih dalam perkembangan bioteknologi

15
Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Upload: marjoana-burju-harahap

Post on 29-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Jamur Pelapuk Putih

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Page 2: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Di alam terdapat tiga kelompok jamur yang dapat menguraikan komponen kayu (lignoselulosa) yaitu pelapuk coklat (brown rot), pelapuk putih (white rot) dan pelapuk lunak (soft rot). Pengelompokan jamur pelapuk ini didasarkan pada hasil proses pelapukan. Jamur pelapuk putih merupakan mikroorganisme yang mampu mendegradasi lignin pada proses pelapukan kayu.

Page 3: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Enzim pendegradasi lignin (lignolitik) terdiri dari lakase (polifenol oksidase), lignin peroksidase (Li-P) dan mangan peroksidase (Mn-P). Ketiganya merupakan multi enzim ekstraseluler yang berperan dalam proses depolimerisasi lignin. Ketiga enzim ini bertanggung jawab terhadap pemecahan awal polimer lignin dan menghasilkan produk dengan berat molekul rendah (Akhtar, dkk., 2007) . Ketiga enzim tersebut dapat dihasilkan oleh jamur pelapuk putih Omphalina sp. dan Pleurotus ostreatus (Widyastuti, dkk., 2007).

Page 4: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Enzim lignolitik dapat merombak senyawa aromatik, polimer sintetik, dan zat warna (decolorisasi) melalui reaksi redoks, dimana enzim lignolitik akan mengoksidasi secara sempurna senyawa-senyawa karbon menjadi karbondioksida dan H2O (Siswanto et al., 2007).

Page 5: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi
Page 6: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

LiP merupakan enzim lignolitik yang mampu mengoksidasi inti aromatik(fenolik dan nonfenolik) melalui pelepasan satu elektron menghasilkan radikal kation dan fenoksi (Akhtar et al., 1997). LiP adalah enzim peroksidase ekstraseluler yang mempunyai potensial redoks yang besar dan pH optimum yang rendah.

Page 7: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

(MnP) merupakan heme peroksidase ekstraseluler yang membutuhkan Mn2+ sebagai substrat pereduksinya. Mn mengoksidasi Mn2+ menjadi Mn3+, yang kemudian mengoksidasi struktur fenolik menjadi radikal fenoksil. MnP merupakan salah satu peroksida pendegradasi lignin yang dihasilkan oleh beberapa jamur lapuk putih (Hofrichter, 2002)

Page 8: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Lakase mereduksi O2 menjadi H2O dalam substrat fenolik melalui reaksi satu elektron membentuk radikal bebas. Dengan adanya mediator seperti :

2,2-azinobis-3 ethylbenzthiazoline-6-sulphonate (ABTS) atau hydroxybenzo triazole (HBT)

lakase mampu mengoksidasi senyawa non fenolik tertentu. Lakase dihasilkan oleh sebagian besar jamur lapuk putih (Hatakka, 1994). Lakase, selain berperan dalam proses bioremediasi, juga bermanfaat dalam industri kertas (biopulping dan biobleaching) sehingga mengurangi tingkat pemakaian asam kuat sebagai pendegradasi lignin. Produksi lakase dari Omphalina sp. cukup potensial digunakan untuk mendelignifikasi material lignoselulosa dari tandan kosong kelapa sawit (Siswanto dkk., 2007).

Page 9: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi
Page 10: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Jamur pendegradasi kayu memiliki kelebihan dibandingkan bakteri dalam merombak zat warna yaitu produk yang dihasilkan memiliki toksisitas yang lebih rendah daripada produk yang dihasilkan dari proses biodegradasi menggunakan bakteri (Hakala, 2007). Hasil uji toksisitas bakteri menunjukkan degradasi limbah tekstil pada kondisi anaerob lebih toksik dibandingkan dengan limbah awal (Sastrawidana, 2009).

Page 11: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi
Page 12: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Faktor yang paling penting untuk memilih jenis jamur yang akan digunakan untuk mendegradasi lignin adalah kemampuannya menghasilkan enzim pendegradasi lignin (Lignin peroksidase, Mangan Peroksidase dan Lakase) dan pengaruh enzim ekstraseluler lain yang merupakan hasil metabolisme dari jamur pelapuk putih pada kondisi tertentu

(Van der Merwe, 2002)

Page 13: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Enzim lignolitik ekstraseluler yang dihasilkan jamur lapuk putih memiliki spesifikasi substrat yang rendah sehingga mampu mendegradasi berbagai jenis organopolutan yang memiliki struktur yang mirip dengan lignin .

(Swamy dan Ramsay, 1999)

Page 14: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi

Penelitian tentang Jamur Pelapuk Putih kemudian dimanfaatkan sebagai dasar untuk memproduksi dan memodifikasi formula bahan aktif yang berfungsi menjadi Deoklining dan Deodorisasi Limbah berwarna textile dan lateks oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan.

Page 15: Peranan Jamur Pelapuk Putih dalam Perkembangan Bioteknologi