pengaruh metode pengawetan berbahan aktif … · pengaruh metode pengawetan berbahan aktif boron...

30
PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: dothuan

Post on 12-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF

BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH

DAN JAMUR PELAPUK KAYU

FEBRIANTO

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN
Page 3: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Metode

Pengawetaan Berbahan Aktif Boron pada Kayu Jabon terhadap Rayap Tanah dan

Jamur Pelapuk Kayu adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2014

Febrianto

NIM E24080030

Page 4: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

ABSTRAK FEBRIANTO. Pengaruh Metode Pengawetan Berbahan Aktif Boron pada Kayu

Jabon terhadap Rayap Tanah dan Jamur Pelapuk Kayu. Dibimbing oleh

ARINANA dan ELIS NINA HERLIYANA.

Anthocephalus cadamba yang dikenal dengan nama jabon merupakan salah satu

jenis pohon cepat tumbuh namun memiliki tingkat keawetan yang rendah yaitu

masuk dalam kelas awet IV-V, untuk itu perlu adanya pengawetan kayu untuk

meningkatkan keawetannya. Tujuan penelitian ini adalah menguji efektifitas

metode pengawetan rendaman dingin, rendaman panas-dingin, dan vakum tekan

dengan menggunakan bahan pengawet berbahan aktif boron yaitu campuran

boraks dengan natrium carbonat (BC) dan boric acid equivalent (BAE) dengan

konsentrasi 5% terhadap serangan rayap tanah Coptotermes curvignathus dan

jamur pelapuk Schizophyllum commune. Respon yang diamati pada penilitian ini

adalah nilai mortalitas rayap tanah serta nilai kehilangan berat kayu yang

diakibatkan serangan dari rayap tanah C. curvignathus dan jamur S. commune.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawetan kayu jabon dengan bahan

pengawet BC dan BAE dapat meningkatkan keawetan terhadap serangan rayap C.

curvignathus dari kelas awet IV menjadi kelas awet I, sedangkan terhadap

serangan jamur S. commune meningkat dari kelas awet V menjadi kelas awet II.

Kata kunci : Anthocephalus cadamba boron, Coptotermes curvignathus,

Schizophyllum commune, Sodium carbonat.

ABSTRACT FEBRIANTO. Effect of Preservation Based on Methods with preservatives on

Jabon Wood Against Subterranean Termites and Wood Decay Fungi. Supervised

by ARINANA and ELIS NINA HERLIYANA.

Anthocephalus cadamba known as jabon in Indonesia is one of fast growing

species. However, it has poor durability and classified into IV-V of durability

class. It is necessary to apply wood preservation in terms of Improving the timber

durability. The aim of this research is to examine the effectiveness of several

methods in preserving wood using particular chemical preservatives from active

boron against subterranean termites (Coptotermes curvignathus) and wood decay

fungi (Schizophyllum commune). The preservatives consist of 5% concentrations

of mixed Borax-Sodium Carbonax (BC) and Boric Acid Equivalent (BAE), cold

bath, hot–cold bath and vacuum press were applied as the preservation methods.

There were two responses observed in this research: the mortality of Subterranean

Termites, and the timber weight loss resulting from the termites and the wood

decay fungi attacks as well. The results show that the preservation of jabon timber

using BC and BAE can improve its durability from C. curvignathus and S.

commune attack. The durability from C. curvignathus attack increases from class

V to class I while the durability from S. commune attack also improves from class

V to class II.

Key words : Anthocephalus cadamba, boron, Coptotermes curvignathus,

Schizophyllum commune, Sodium Carbonate.

Page 5: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

pada

Departemen Hasil Hutan

PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF

BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH

DAN JAMUR PELAPUK KAYU

FEBRIANTO

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN
Page 7: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pengawetan Berbahan Aktif Boron pada Kayu

Jabon terhadap Rayap Tanah dan Jamur Pelapuk Kayu

Nama : Febrianto

NIM : E24080030

Disetujui oleh

Arinana, SHut MSi

Pembimbing I

Dr Ir Elis Nina Herliyana, MSi

Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir I Wayan Darmawan, MSc

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2012 hingga dengan bulan

Juli 2013 ini ialah keawetan kayu, dengan judul Pengaruh Metode Pengawetan

Berbahan Aktif Boron pada Kayu Jabon terhadap Rayap Tanah dan Jamur

Pelapuk Kayu. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Arinana, SHut MSi dan

Ibu Dr Ir Elis Nina Herliyana, MSi selaku pembimbing. Di samping itu,

penghargaan penulis sampaikan kepada Pak Kadiman, Pas Suhada, Pak Atin

selaku laboran di laboratorium Departemen Hasil Hutan dan Ibu Tutin selaku

laboran di Laboratorium Penyakit Hutan Departemen Silvikultur. Ungkapan

terimakasih tak lupa penulis sampaikan kepada rekan-rekan Fahutan 45, THH 45

teman-teman di IPMM, teman-teman di Imaserampag, teman-teman Villa

Perwira, yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam penyelesaian

karya ilmiah ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta

seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2014

Febrianto

Page 9: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Bahan 3

Alat 3

Pengujian Keawetan Kayu Terhadap Rayap Tanah C. curvignathus 3

Pengujian Keawetan Kayu terhadap Jamur Pelapuk Kayu S. commune 4

Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Efektifitas Keawetan Kayu Jabon terhadap Serangan Rayap Tanah C.

curvignathus 6

Efektifitas Keawetan Kayu Jabon terhadap Serangan Jamur pelapuk S.

commune 9

SIMPULAN DAN SARAN 10

Simpulan 10

Saran 11

DAFTAR PUSTAKA 11

RIWAYAT HIDUP 20

Page 10: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

DAFTAR TABEL

1. Klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap tanah berdasarkan persentase

kehilangan berat 4

2. Klasifikasi ketahanan kayu terhadap jamur pelapuk berdasarkan persentase

kehilangan berat 6

3. Hasil uji lanjut Duncan kehilangan berat kayu oleh rayap tanah 8

4. Hasil uji lanjut duncan kehilangan berat oleh jamur 10

DAFTAR GAMBAR

1. Pengujian contoh uji kayu terhadap serangan rayap tanah yang disesuaikan

dengan standar SNI 01. 7202 – 2006 4

2. Pengujian keawetan kayu terhadap jamur pelapuk kayu S. commune. isolat

jamur S. commune (a) dan contoh kayu saat pengumpanan (b). 5

3. Nilai kehilangan berat kayu jabon terhadap serangan rayap tanah. 7

4. Pengaruh metode pengawetan terhadap mortalitas rayap tanah 8

5. Nilai kehilangan berat kayu jabon akibat serangan jamur S. commune 9

DAFTAR LAMPIRAN

1. Bentuk contoh uji setelah diumpankan pada rayap C. curvignathus 13

2. Bentuk contoh uji setelah diumpankan pada S. commune 16

Page 11: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Meningkatnya kebutuhan akan hasil hutan kayu di dunia seiring dengan

adanya peningkatan jumlah penduduk yang begitu cepat. Akan tetapi, produksi

hutan alam sudah mengalami penurunan akibat penebangan liar, kebakaran hutan,

dan konversi lahan hutan menjadi areal perkebunan dan pertanian (Kasparman

2014). Hal ini dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan sumber daya alam kayu.

Untuk itu perlu adanya terobosan baru akan pemanfaatan hasil hutan kayu secara

maksimal dan efesien, seperti pemanfaatan kayu jabon (Anthocephalus cadamba).

Kayu jabon merupakan salah satu jenis kayu yang sedang dikembangkan, hal ini

dikarenakan jenis ini cepat tumbuh (fast growing species) dengan pertumbuhan

diameter yang relatif tinggi sebesar 7 cm/tahun sampai tanaman berumur 6-8

tahun dan akan menurun menjadi 3 cm/tahun sampai tanaman berumur 20 tahun.

Rata-rata riap volume/tahun adalah 10-26 m3/tahun (Pratiwi 2003). Akan tetapi,

kayu jabon memiliki tingkat keawetan kayu yang rendah, untuk itu perlu adanya

proses pengawetan kayu yang bertujuan untuk meningkatkan umur pakai kayu.

Pengawetan kayu adalah proses memasukkan bahan kimia beracun ke

dalam kayu yang bertujuan sebagai perlindung terhadap perusakan oleh makhluk-

makhluk perusak kayu yang datang dari luar seperti rayap, jamur, dan binatang

laut (Dumanau 2001). Adapun manfaat pengawetan kayu menurut Nandika et al.

(1996) adalah meningkatkan nilai guna jenis-jenis kayu yang kurang awet sejalan

dengan meningkatnya umur pakai kayu, dapat mengurangi biaya perbaikan dan

penggantian kayu, sehingga kelestarian hutan lebih terjamin dalam jangka

panjang karena kayu yang dikonsumsi per satuan waktu lebih rendah. Salah satu

proses pengawetan kayu dalam meningkatkan keawetan kayu yaitu menggunakan

bahan kimia yang ramah lingkungan.

Hasil penelitian Barly et al. (2010) menyatakan bahwa bahan pengawet

dengan bahan aktif boron yakni CCB (tembaga-kromium-boron) cukup efektif

mencegah serangan rayap tanah Coptotermes curvignathus yakni dengan

mortalitas 100% pada retensi 6.23 kg/m3. Daya tahan kayu jabon terhadap rayap

tanah termasuk kelas II, sedangkan terhadap jamur pelapuk Schizophyllum

commune termasuk kelas IV-V. Keawetan alami kayu jabon termasuk kelas V

(Pandit et al. 2008). Selanjutnya hasil penelitian Dewi (2012) memperlihatkan

bahwa nilai retensi pada metode rendaman dingin berkisar antara 9.04–13.39

kg/m3, pada metode rendaman panas-dingin berkisar antara 46.66–60.26 kg/m

3,

sedangkan metode vakum tekan berkisar antara 40.55–44.7 kg/m3. Pengukuran

penetrasi pada metode rendaman dingin rata-rata penetrasi berkisar antara 68.5-

73.09%, pada metode rendaman panas-dingin dan vakum tekan penetrasinya

keseluruhan yaitu 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa berdasarkan kelas

keterawetan kayu, metode rendaman dingin pada kayu jabon termasuk kelas

keterawetan sedang, sementara metode rendaman panas-dingin dan vakum tekan

termasuk ke dalam kelas keterawetan mudah. Selain itu, metode pengawetan

tersebut tidak berpengaruh negatif terhadap sifat fisis dan mekanisnya. Akan

tetapi, belum diuji keawetan kayu jabon yang telah diawetkan dengan metode

pengawetan tersebut terhadap organisme perusak kayu. Oleh karena itu, perlu

Page 12: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

2

dilakukan penelitian tentang efektifitas bahan pengawet berbahan aktif boron

dengan berbagai metode pengawetan terhadap serangan rayap tanah C.

curvignathus dan jamur pelapuk kayu S. commune.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keawetan kayu jabon yang diberi

perlakuan metode pengawetan rendaman dingin, rendaman panas dingin, dan

vakum tekan dengan bahan pengawet campuran boraks dan asam borat atau

dikenal dengan nama boric acid equivalent (BAE) dan campuran boraks dengan

natrium carbonat (BC) terhadap rayap tanah C. curvignathus dan jamur pelapuk

kayu S. commune.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran untuk

kalangan masyarakat tentang metode pengawetan yang optimal yang dapat

diaplikasikan untuk mengawetkan kayu jabon serta bahan pengawet berbahan

aktif boron yang ramah lingkungan dan efektifitasnya terhadap organisme perusak

kayu.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan Dewi (2012), dimana contoh

uji yang digunakan telah diawetkan dengan bahan pengawet BC dan BAE pada

konsentrasi 5% menggunakan beberapa metode pengawetan diantaranya; metode

rendaman dingin dengan lama perendaman yaitu selama 7 hari, metode rendaman

panas-dingin dengan lama rendaman panas selama 7 jam pada suhu 100 oC,

kemudian rendaman dingin berlangsung selama 5 hari, dan metode vakum tekan

dengan tekanan 10 atm selama 60 menit. Standar yang digunakan pada penelitian

ini adalah Standar Nasional Indonesia 01-7207-2006 dan telah dimodifikasi serta

dikorelasi pada penelitian Arinana et al. (2010) Herliyana et al. (2011), dan

Herliyana et al (2013).

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Juli

2013. Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan

Departemen Hasil Hutan dan di Laboratorium Pathologi Hutan Departemen

Silvikultur Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Page 13: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

3

Bahan

Contoh uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah kayu jabon yang

telah diawetkan dengan menggunakan bahan pengawet BAE dan BC dengan

konsentrasi 5%. Bahan lain yang digunakan adalah rayap tanah, jamur S.

commune, kapas, fumigan, Potato Dextrose Agar (PDA), kentang, dextrose, agar-

agar bubuk, kapsul kloramfenikol, alkohol 70%, spritus, alumunium foil, plastik

wrape, kantong plastik, tissue, pasir steril, air mineral, alkohol 70%.

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desikator, timbangan

elektrik, oven, bunsen, laminar air flow, autoclave, cawan petri, pinset, jarum oce,

botol uji, dan kamera.

Pengujian Keawetan Kayu Terhadap Rayap Tanah C. curvignathus

Contoh uji berukuran 2.5 x 2.5 x 0.5 cm dioven pada suhu 60 ºC selama 48

jam untuk mendapatkan berat kayu sebelum pengujian. Steriliasasi pada pasir

dengan cara perebusan selama 15 menit kemudian dioven pada suhu 100 oC

selama 24 jam, sedangkan sterilisasi botol uji menggunakan alkohol 70%.

Selanjutnya contoh uji dimasukan ke dalam botol uji sedemikian rupa sehingga

salah satu bidang terlebarnya menyentuh dinding botol. Kemudian ke dalam botol

uji dimasukan pasir steril 200 g lalu ditambahkan air mineral sebanyak 50 ml.

Sebanyak 200 ekor rayap tanah C. curvignathus kasta pekerja yang masih sehat

dan aktif dimasukan ke dalam botol uji, selanjutnya botol uji ditutup dengan

aluminium foil (Gambar 1). Pengumpanan diruangan gelap selama 4 minggu.

Masing-masing perlakuan adalah 5 ulangan.

Setiap minggu aktifitas rayap dalam botol uji diamati tanpa menggangu

aktifitasnya. Setelah 4 minggu contoh uji dibongkar, dibersihkan, dan dihitung

jumlah rayap yang masih hidup untuk menentukan mortalitasnya. Contoh uji

dioven pada suhu 60 oC selama 48 jam untuk mendapatkan berat akhir (W2).

Persentase kehilangan berat contoh uji akibat serangan rayap dihitung dengan

persamaan berikut sesuai dengan penelitian Arinana et al. (2010):

P (%) = X 100%

Keterangan :

P = Kehilangan berat (%)

W1 = Berat kering oven kayu sebelum diumpan (g)

W2 = Berat kering oven kayu setelah diumpan (g)

Page 14: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

4

Gambar 1 Pengujian contoh uji kayu terhadap serangan rayap tanah yang

disesuaikan dengan standar SNI 01. 7202 – 2006.

Penentuan ketahanan dan kelas awet contoh uji terhadap rayap tanah

diklasifikasikan berdasarkan persentase kehilangan berat (Tabel 1).

Tabel 1 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap rayap tanah berdasarkan persentase

kehilangan berat

Sumber: Standar Nasional Indonesia 01. 7207-2006

Pengujian Keawetan Kayu terhadap Jamur Pelapuk Kayu

S. commune

Media biakan jamur yang yang digunakan adalah PDA. PDA dimasukkan

ke dalam botol uji dengan ukuran diameter 12 cm dan tinggi 14 cm sebanyak 30

ml, kemudian ditutup rapat. Botol uji kemudian disterilkan di dalam autoclave.

Isolat jamur ditumbuhkan di dalam botol uji dan dapat digunakan setelah

diiinokulasi selama 10 hari sampai seluruh permukaan PDA ditumbuhi jamur.

Contoh uji dipotong berukuran 5 x 2.5 x 1.5 cm dengan 5 kali ulangan.

Contoh uji untuk kadar air dipotong berukuran 2 x 2 x 2 cm dengan 2 kali

ulangan, kemudian ditimbang untuk mendapatkan berat awal. Contoh uji

disterilkan dengan cara fumigasi. Contoh uji dan contoh uji kadar air dibungkus

dengan tissue, kemudian dimasukkan ke dalam plastik bersama fumigan Pospin

dan di tutup rapat. Proses fumigasi selama 3 jam. Contoh uji kadar air dioven 60 oC selama 3 hari sampai beratnya konstan untuk mendapatkan berat kering tanur.

Perhitungan kadar air menggunakan persamaan sebagai berikut :

Kelas Ketahanan Penurunan Berat (%)

I Sangat Tahan < 3,52

II Tahan 3,52 – 7,50

III Sedang 7,50 – 10,96

IV Buruk 10,96 – 18,94

V Sangat Buruk 18,94 – 31,89

Page 15: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

5

Keterangan :

KA = Kadar air (%)

BB = Berat awal (g)

BKT = Berat kering tanur (g)

Berat kering tanur contoh uji dihitung menggunakan estimasi contoh uji

kadar air dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan :

BKT est = Berat kering tanur estimasi (g)

BB = Berat awal (g)

KA = Kadar air (%)

Contoh uji yang telah steril dimasukkan ke dalam botol uji yang berisi

jamur S. commune. Satu botol uji diisi dengan 3 contoh uji (Gambar 2). Proses

pengumpanan selama 12 minggu. Contoh uji dibersihkan dari miselium kemudian

ditimbang berat basahnya, selanjutnya dioven pada suhu 60 oC selama 3 hari

sampai beratnya konstan.

Penilaian tingkat keawetan kayu terhadap jamur S. commune berdasarkan

persentase penurunan berat contoh uji setelah pengumpanan. Persentase

penurunan berat akibat serangan jamur dapat dihitung dengan rumus:

Dimana :

P = kehilangan berat (%)

W1 = Berat kering tanur sebelum pengumpanan (g)

W3 = Berat kering tanur setelah pengumpanan (g)

(a) (b)

Gambar 2 Pengujian keawetan kayu terhadap jamur pelapuk S. commune. Isolat

jamur S. commune (a), dan contoh kayu saat pengumpanan (b).

Page 16: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

6

Kelas ketahanan kayu terhadap jamur dapat diklasifikasikan berdasarkan

persentase kehilangan berat (Tabel 2).

Tabel 2 Klasifikasi ketahanan kayu terhadap jamur pelapuk berdasarkan

persentase kehilangan berat

Kelas Ketahanan Penurunan Berat (%)

I Sangat tahan ≤1

II Tahan 1-5

III Agak tahan 5-10

IV Tidak tahan 10-30

V Sangat tidak tahan >30

Sumber: Standar Nasional Indonesia 01-7207. (2006).

Analisis Data

Data hasil penurunan berat kayu jabon selanjutnya dianalisis menggunakan

Microsoft Excel 2007, kemudian dilanjutkan dengan uji Anova menggunakan

SAS 9.1. Model rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah

faktorial RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 faktor, yaitu: faktor A

(metode pengawetan yaitu rendaman dingin, rendaman panas dingin, vakum

tekan), dan faktor B (bahan pengawet yaitu BC dan BAE), yang masing-masing

menggunakan 5 ulangan. Persamaan uji lanjut yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Keterangan:

Yijk = nilai respon yang diukur

µ = nilai rata-rata umum

αi = pengaruh variasi metode pengawetan kayu ke-i (i=1,2,3)

βj = pengaruh variasi jenis bahan pengawet kayu ke-j (j=1,2)

(αβ)ij = pengaruh interaksi antara faktor bahan pengawet dan metode

pengawetan kayu

Εijk = galat percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Efektifitas Keawetan Kayu Jabon terhadap Serangan

Rayap Tanah C. curvignathus

Pengujian dengan metode SNI 01.7207-2006 merupakan bentuk pengujian

keawetan kayu yang tidak memberikan pilihan makanan kepada rayap selain

contoh uji. Aktifitas makan rayap tanah dapat diamati secara visual berupa lubang

yang terdapat pada bagian sisi contoh uji (Lampiran 1). Penilaian keawetan kayu

berdasarkan kehilangan berat contoh uji yang diumpankan. Hasil penelitian

Page 17: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

7

menunjukkan bahwa nilai kehilangan berat terbesar terdapat pada kontrol yaitu

sebesar 26.14%, sedangkan persentase kehilangan berat contoh uji yang

diawetkan berkisar antara 2.39-3.05% (Gambar 3). Tingginya nilai kehilangan

berat kayu jabon diduga karena zat ekstraktif kayu jabon tidak memberikan

pengaruh terhadap rayap tanah. Jika ditinjau dari klasifikasi SNI 01-7207-2006

(Tabel 1) nilai kehilangan berat contoh uji kontrol berada pada kategori kelas awet

V sesuai dengan Pandit et al. (2008) yang menyatakan bahwa keawetan alami

kayu jabon masuk ke dalam kelas awet V, sedangkan contoh uji yang telah

diawetkan berada pada kelas awet I. Hal ini menunjukkan bahwa pengawetan

kayu dapat meningkatkan ketahanan kayu terhadap serangan rayap tanah dari

kelas awet V menjadi kelas awet I.

Gambar 3 Kehilangan berat kayu jabon terhadap serangan rayap tanah.

Berdasarkan analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95% menunjukan

bahwa metode pengawetan dan bahan pengawet yang digunakan memberikan

pengaruh yang sangat nyata terhadap kehilangan berat contoh uji. Hasil uji lanjut

Duncan menunjukkan bahwa nilai kehilangan berat contoh uji akibat serangan

rayap tanah berbeda nyata terhadap contoh uji kontrol, namun tidak berbeda nyata

diantara masing-masing metode (Tabel 3). Dewi (2012) menyatakan metode

rendaman dingin termasuk kategori keterawetan sedang dengan retensi dan

penetrasi yang lebih kecil dibandingkan dengan rendaman panas dingin dan

vakum tekan, serta telah memenuhi standar SNI 03-5010.1-1999. Jika ditinjau

dari kemudahan dalam proses pengawetan, metode rendaman dingin dapat

dijadikan sebagai metode pengawetan di kalangan masyarakat yang cukup efektif

meningkatkan keawetan kayu jabon terhadap serangan rayap tanah.

2,84 2,72 2,39

26,14

2,90 3,37 3,05

0

5

10

15

20

25

30

Rendaman Dingin Rendaman Panas

Dingin

Vakum Tekan Kontrol

Keh

ila

ng

an

Ber

at

(%)

Metode Pengawetan

Boraks dan Natrium Carbonat Boraks dan Asam Borat

Kelas IV

Kelas III

Kelas II

Kelas I

Page 18: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

8

Tabel 3 Hasil uji lanjut Duncan kehilangan berat kayu oleh rayap tanah

Nilai rata-rata Perlakuan

26.136 a Kontrol

3.376 b

RPD BC

3.050 b

VT BC

2.904 b

RD BC

2.840 b

RD BAE

2.724 b

RPD BAE

2.396 b

VT BAE Ket : RD = Rendaman dingin , RPD = Rendaman panas-dingin, VT = Vakum tekan,

BC = Boraks dan natrium cabonat, BAE = Boraks dan asam borat, nilai rata-rata

yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata.

Parameter lain yang digunakan dalam pengujian keawetan kayu adalah

mortalitas rayap. Menurut Supriana (1983) yang diacu dalam Islami (2011)

perilaku makan rayap di habitat aslinya berbeda dengan di laboratorium. Di alam

rayap bebas untuk memilih sendiri lingkungan yang paling sesuai bagi hidupnya.

Sedangkan di laboratorium, rayap dipaksa makan (forced feeding test). Dalam

keaadaan terpaksa rayap akan memakan bahan makanan (umpan) yang diberikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mortalitas rayap tanah pada

contoh uji yang diawetkan sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa seluruh

individu rayap tanah yang diujikan mati, sedangkan nilai mortalitas pada contoh

uji kayu kontrol sebesar 67.3% (Gambar 4). Bahan pengawet boron yang ada pada

kayu jabon memiliki efek racun terhadap rayap tanah. Secara fisiologis bahan

pengawet yang masuk ke dalam tubuh rayap akan menyebabkan aktifitas protozoa

terganggu dan secara tidak langsung menyebabkan suplai energi yang berasal dari

perombakan gula sederhana oleh protozoa kepada rayap menjadi terhambat

sehinggga menimbulkan kelaparan dan kematian (Anisah 2001).

Gambar 4 Pengaruh metode pengawetan terhadap mortalitas rayap tanah.

100 100 100

67,3

100 100 100

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Rendaman Dingin Rendaman Panas

Dingin

Vakum Tekan Kontrol

Mo

rta

lita

s (%

)

Metode Pengawetan

Boraks dan Natrium Carbonat Boraks dan Asam Borat

Page 19: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

9

Efektifitas Keawetan Kayu Jabon terhadap Jamur Pelapuk kayu

S. commune

Jamur S. commune merupakan salah satu jamur pelapuk kayu yang cukup

ganas yang dapat merombak selulosa dan lignin sehingga kayu menjadi lapuk,

kekuatan serat elastisitasnya turun dengan cepat (Herliyana et. al 2011).

Pengamatan secara visual dilakukan untuk melihat pengaruh serangan jamur S.

commune secara kasat mata terhadap contoh uji yang diumpankan selama 12

minggu. Secara umum terlihat bahwa kolonisasi miselium menyebar di seluruh

permukaan kayu (Lampiran 2). Parameter keawetaan kayu terhadap S. commune

dapat ditentukan berdasarkan kehilangan berat contoh uji yang diperoleh dari

pengujian laboratorium. Pelapukan dapat memberikan pengaruh pada penurunan

berat kayu. Tambunan dan Nandika (1989) menyatakan bahwa kehilangan berat

kayu disebabkan oleh hilangnya sebagian selulosa dan lignin karena dirombak

oleh jamur.

Hasil penelitian menunjukkan nilai kehilangan berat terbesar terdapat pada

kontrol yaitu sebesar 31.27%, sedangkan contoh uji kayu jabon yang telah

mengalami pengawetan memiliki nilai kehilangan berat berkisar antara 2.20-

3.84% (Gambar 5). Tingginya nilai kehilangan berat pada kontrol diakibatkan

oleh tidak adanya bahan pengawet pada kayu kontrol dan zat ekstraktif pada kayu

tidak memberikan pengaruh pada jamur pelapuk kayu. Sementara itu Senyawa

boron yang terdapat pada contoh uji dapat menghambat proses enzimatik pada

jamur yang menguraikan senyawa kompleks selulosa dan lignin menjadi senyawa

yang lebih sederhana. Hunt dan Garrat (1967) menambahkan bahwa

persenyawaan boron dapat mencegah serangga penggerek kayu dan cendawan

perusak kayu.

Gambar 5 Nilai kehilangan berat kayu jabon akibat serangan jamur S. commune.

Berdasarkan analisis sidik ragam dengan selang kepercayaan 95%

menunjukkan bahwa metode pengawetan dan bahan pengawet yang digunakan

memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap kehilangan berat contoh uji.

3,84 2,20 2,55

31,27

3,76 2,38 2,60

0

5

10

15

20

25

30

35

Rendaman

Dingin

Rendaman Panas

Dingin

Vakum Tekan Kontrol

Keh

ila

ng

an

Ber

at

(%)

Metode Pengawetan

Boraks dan Natrium Carbonat Boraks dan Asam Borat

Kelas IV

Kelas III

Kelas II

Kelas I

Page 20: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

10

Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa nilai kehilangan berat kontrol

berbeda nyata dengan contoh uji yang telah mengalami proses pengawetan kayu.

Metode rendaman dingin berbeda nyata terhadap rendaman panas dingin dengan

bahan pengawet BC, namun tidak berbeda nyata terhadap vakum tekan dan

rendaman panas dingin berbahan pengawet BAE (Tabel 4). Kehilangan berat

pada metode rendaman dingin lebih tinggi dibanding metode rendaman panas

dingin dan metode vakum tekan. Batubara (2006) menyatakan efektifitas bahan

pengawet tidak hanya ditentukan oleh daya racunnya saja, tetapi juga oleh metode

pengawetan serta retensi dan penetrasinya ke dalam kayu. Besarnya absorbsi dan

penetrasi yang bisa dicapai ditentukan oleh struktur anatomi kayu, persiapan kayu

sebelum diawetkan, metode pengawetan, dan jenis serta konsentrasi bahan

pengawet. Dewi (2012) menyatakan metode redaman dingin memiliki retensi dan

penetrasi pada metode rendaman dingin lebih kecil dibandingkan dengan

rendaman panas dingin dan vakum tekan. Adanya bagian yang tidak terkena

bahan pengawet ini diduga mengalami serangan lebih besar dibandingkan metode

lainnya. Berdasarkan klasifikasi dari SNI 01-7207-2006 (Tabel 2) hasil penurunan

berat kayu jabon untuk kontrol diklasifikasikan ke dalam kelas ketahanan V,

sedangkan untuk contoh uji yang telah diawetkan diklasifikasikan ke dalam kelas

ketahanan II. Hal ini menunjukkan bahwa pengawetan dengan metode rendaman

dingin optimal meningkatkan kelas keawetan kayu dari kelas awet V menjadi

kelas awet II terhadap serangan jamur S. commune.

Tabel 4 Hasil uji lanjut Duncan kehilangan berat oleh jamur S. commune

Nilai rata-rata Perlakuan

31.266 a Kontrol

3.844 b

RD BC

3.764 b

RD BAE

2.600 b c

VT BAE

2.550 b c

VT BC

2.378 b c

RPD BAE

2.196 c

RPD BC Ket : RD = Rendaman dingin , RPD = Rendaman panas-dingin, VT = Vakum tekan,

BC = Boraks dan natrium cabonat, BAE = Boraks dan asam borat, nilai rata-rata

yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode pengawetan

menggunakan bahan pengawet BC dan BAE dengan konsentrasi 5% dapat

meningkatkan keawetan kayu jabon, yaitu meningkatkan nilai keawetan kayu

terhadap serangan rayap tanah C. curvignathus dari kelas awet V menjadi kelas

awet I, sedangkan keawetan kayu terhadap jamur pelapuk S. commune dapat

Page 21: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

11

meningkatkan nilai keawetan kayu dari kelas awet V menjadi kelas awet II, dan

metode rendaman dingin merupakan metode pengawetan yang optimal.

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui efektifitas metode dan

bahan pengawet terhadap jamur pelapuk kayu lainnya dan uji lapangan.

2. Perlu dilakukan penelitin lebih lanjut terhadap sifat mikroskopis kayu dengan

menggunakan SEM (Scanning Electron Microscope) sehingga dapat

diketahui keberadaan bahan pengawet di dalam struktur kayu.

DAFTAR PUSTAKA

Anisah LN. 2001. Zat ekstraktif kayu tanjung Mimusops elengi Linn. dan kayu

sawo kecik Manilkara kauki Dubard. serta Pengaruhnya terhadap Rayap

Tanah coptotermes curvgnathus Holmgren. dan jamur pelapuk

Scyzophyllum commune Fr. [thesis]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana IPB.

Arinana, Simamora L, Tsunoda K, Hadi YS, Herliyana EN. 2010. Comparison of

Indonesian and Japanese standarized test using subterranean termites in

laboratory. Di dalam : Wistara NJ, Massijaya MY, Nawawi DS, Arinana,

Rahayu IS, Suhasman, Darmawan W, editor. Developing Wood Science and

Technology to Support the Implementation of Climate Change Program;

2010 Nov 12-13; Sanur, Indonesia. Bogor (ID): IWoRS.hlm 601-606.

Barly, Lelana NE, Ismanto A. 2010. Keefektifan campuran garam tembaga

khromium – boron terhadap rayap dan jamur perusak kayu. Jurnal

Penelitian Hasil Hutan. 29(2) : 142-154.

Batubara R. 2006. Teknologi pengawetan Kayu Perumahan Dan Gedung Dalam

Upaya Pelestarian Hutan. [skripsi]. Medan (ID): Fakultas Pertanian.

Universitas Sumatera

[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. Uji Ketahanan Kayu dan Produk Kayu

terhadap Organisme Perusak Kayu. Jakarta (ID ): Badan Standarisasi

Nasional.

Dewi MS. 2012. Pengaruh metode pengawetan dengan bahan pengawet berbahan

aktif boron terhadap sifat fisis, mekanis, dan keterawetan kayu jabon

(Anthocephalus cadamba Miq). [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan

IPB.

Dumanau JF. 2001. Mengenal kayu. Yogyakarta (ID): Penerbit Kanisius.

Herliyana EN, Maryam LF, Hadi YS. 2011. Schizophyllum commune Fr. sebagai

jamur uji ketahanan kayu standar nasional Indonesia pada empat jenis kayu

rakyat : Sengon (P. falcataria), Karet (H. brasiliensis), Tusam (P. merkusii),

Mangium (A. mangium). Jurnal Silvikultur Tropika. 2(03) : 176-180.

Herliyana EN, Tsunoda K, Hadi YS, Arinana, Natalia DA. 2013. Pleurotus

ostreatus for durability test of rubber and sengon woods using Indonesian

Page 22: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

12

National standard and Japanese standard methods. World Academy of

Science, Engineering and Technology. 74:672-677.

Hunt GM, Garrat GA. 1967. Wood Preservation, 3rd

Edition. The American

Forestry Series.. New York (US) : Mc-Graw Hill Book Company

Islami SN. 2011. Pengaruh garis perekat terhadap serangan rayap tanah

Coptotermes curvignatus Holmgren. [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas

Kehutanan. IPB.

Kasparman. 2014. Kebakaran Hutan di Riau Meluas, Kabut Asap Menyebar

Hingga Jambi. [Internet]. [diunduh 2014 Mar 20].tersedia pada:

http//nasional.news.viva.co.id/news/read/479415-kebakaran-hutan-di-riau-

meluas--kabut-asap-menyebar-hingga-jambi.

Nandika D, Saragih A, Soenaryo. 1996. Kayu dan pengawetan kayu. Jakarta (ID):

Dinas Kehutanan.

Pandit IKN, Kurniawan D. 2008. Struktur Kayu: Sifat Kayu Sebagai Bahan Baku

dan Ciri Diagnostik Kayu Perdagangan Indonesia. Bogor (ID): Fakultas

Kehutanan IPB.

Pratiwi. 2003. Prospek Pohon Jabon untuk Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor

(ID): Buletin Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 4 (1): 61-66.

Page 23: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

13

LAMPIRAN

Lampiran 1 Bentuk contoh uji setelah diumpankan pada rayap C. curvignathus

Metode rendaman dingin dengan bahan pengawet boraks dan natrium carbonat

Metode rendaman dingin dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

RD BC 1 RD BC 2 RD BC 3

RD BC 5RD BC 4

RD BAE 1 RD BAE 2 RD BAE 3

RD BAE 4RD BAE 4

Page 24: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

14

Metode rendaman panas dingin dengan bahan pengawet boraks dan natrium

carbonat

Metode rendaman panas dingin dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

RPD BC 1 RPD BC 2 RPD BC 3

RPD BC 5RPD BC 4

RPD BAE 1 RPD BAE 2 RPD BAE 3

RPD BAE 5RPD BAE 4

Page 25: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

15

Metode vakum tekan dengan bahan pengawet boraks dan natrium carbonat

Metode vakum tekan dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

VT BC1 VT BC 2 VT BC 3

VT BAE 1 VT BAE 2VT BAE 3

VT BAE 4 VT BAE 5

Page 26: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

16

Bentuk contoh uji kontrol

Lampiran 2 Bentuk contoh uji setelah diumpankan pada jamur S. commune.

Metode rendaman dingin dengan bahan pengawet boraks dan natrium carbonat

Kontrol 1 Kontrol 2 Kontrol 3

Kontrol 5Kontrol 4

RD BC 1 RD BC 2 RD BC 3

RD BC 5RD BC 4

Page 27: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

17

Metode rendaman dingin dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

Metode rendaman panas dingin dengan bahan pengawet boraks dan natrium

carbonat

RD BAE 1 RD BAE 2 RD BAE 3

RD BAE 5RD BAE 4

RPD BC 1 RPD BC 2 RPD BC 3

RPD BC 4RPD BC 4

Page 28: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

18

Metode rendaman panas dingin dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

Metode vakum tekan dengan bahan pengawet boraks dan natrium carbonat

RPD BAE 1 RPD BAE 2 RPD BAE 3

RPD BAE 5RPD BAE 4

VT BC 1 VT BC 2 VT BC 3

VT BC 5VT BC 4

Page 29: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

19

Metode vakum tekan dengan bahan pengawet boraks dan asam borat

Bentuk contoh uji kontrol

VT BC 1 VT BC 2 VT BC 3

VT BC 5VT BC 4

Kontrol 1 Kontrol 2 Kontrol 3

Kontrol 5Kontrol 4

Page 30: PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF … · PENGARUH METODE PENGAWETAN BERBAHAN AKTIF BORON PADA KAYU JABON TERHADAP RAYAP TANAH DAN JAMUR PELAPUK KAYU FEBRIANTO ... PENDAHULUAN

20

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi

Sumatera Barat, pada tanggal 13 Februari 1990 sebagai anak ke-enam dari enam

bersaudara dari pasangan Syafnir dan Husna. Pada tahun 2008 penulis lulus dari

MAN 1 Batusangkar dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk

Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI. Penulis diterima di Mayor Teknologi

Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif dibeberapa organisasi

kemahasiswaan yakni sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan

(HIMASILTAN tahun 2009-2010, kepanitiaan acara Forest Product Expo

(FORTEX), kepanitiaan acara Himasiltan Environment Care Festival (HECF),

kepanitian KOMPAK THH 2010, kepanitiaan Bina Corps Rimbawan FAHUTAN,

2012 dan 2013. Penulis juga aktif di organissasi mahasiswa daerah Ikatan

Mahasiswa Serambi Makkah dan Pagaruyung (IMASERAMPAG) sebagai ketua

tahun 2009-2010. Penulis melakukan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan

(PPEH) di Gunung Sawal-Pangandaran, Praktek Pengelolaan Hutan (PPH) di

Gunung Walat serta melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Intracawood

Manufacturing Tarakan, Kalimantan Timur.

Dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis

menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Pengawetan Berbahan

Aktif Boron pada Kayu Jabon terhadap Rayap Tanah dan Jamur Pelapuk Kayu” di

bawah bimbingan Arinana, SHut MSi dan Dr Ir Elis Nina Herliyana, MSi.