peranan guru prndidikan jasmani dalam meningkatkan proses belajar siswa sekolah dasar

21
PERANAN GURU PRNDIDIKAN JASMANI DALAM MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR. Sugeng Purwanto * Abstrak : Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru pendidikan jasmani dam meningkatkan proses belajar siswa Sekolah Dasar. Peranan Guru Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima ilmu yang diberi oleh guru demi meningkatkan proses belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu guru adalah bagian yang penting dan penuh tanggung jawab terhadap kemajuan anak didik atau siswa. Kata-kata kunci : Guru Pendidikan Jasmani, Proses Belajar. PENDAHULUAN Disadari sepenuhnya bahwa untuk mengejar keterbelakangan serta memerangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat, bangsa dan negara dewasa ini,maka perlu ditingkatkan berbagai upaya dalam menanggulangi hal tersebut. Dalam mencapai tujuan membangun bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera, perlu adanya dedikasi dan kerja keras dari berbagai pihak. Pembinaan dan pengembangan anak, remaja dan pemuda diupayakan melalui pembangunan di berbagai bidang yang didukung oleh iklim yang kondusif agar terwujudnya * Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd adalah Dosen Tetap di UNY Yogjakarta. 1

Upload: jatmika-herka-maya

Post on 28-Oct-2015

327 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

PERANAN GURU PRNDIDIKAN JASMANI DALAM MENINGKATKAN PROSES BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR.

Sugeng Purwanto*

Abstrak : Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan guru pendidikan jasmani dam meningkatkan proses belajar siswa Sekolah Dasar. Peranan Guru Pendidikan Jasmani dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima ilmu yang diberi oleh guru demi meningkatkan proses belajar siswa di sekolah. Oleh karena itu guru adalah bagian yang penting dan penuh tanggung jawab terhadap kemajuan anak didik atau siswa.

Kata-kata kunci : Guru Pendidikan Jasmani, Proses Belajar.

PENDAHULUAN

Disadari sepenuhnya bahwa untuk mengejar keterbelakangan serta

memerangi kemiskinan dan kebodohan masyarakat, bangsa dan negara dewasa

ini,maka perlu ditingkatkan berbagai upaya dalam menanggulangi hal tersebut.

Dalam mencapai tujuan membangun bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang

adil dan sejahtera, perlu adanya dedikasi dan kerja keras dari berbagai pihak.

Pembinaan dan pengembangan anak, remaja dan pemuda diupayakan

melalui pembangunan di berbagai bidang yang didukung oleh iklim yang kondusif

agar terwujudnya masyarakat belajar. Pembinaan dan pengembangan anak dan

remaja harus dimulai sedini mungkin dan perlu ditekankan pada kedudukan dan

fungsi mereka sebagai penerus cita-cita perjuangan. Pembinaan dan

pengembangan pemuda di arahkan pada upaya persiapan generasi muda menjadi

kader bangsa yang tangguh dan ulet dalam menghadapi tantangan pembangunan

serta bertanggung jawab terhadap masa depan kehidupan bangsa dan negara.

Pendidikan perlu dikembangkan dan dimantapkan dengan melengkapi

berbagai ketentuan serta mengutamakan pemerataan dan peningkatan kualitas

pendidikan dasar, perluasan dan peningkatan kualitas pendidikan kejuruan serta

pelaksanaan wajib belajar sembilan tahun. Upaya itu perlu didukung oleh

peningkatan sumber daya pendidika secara bertahap,disertai keterpaduan dan

* Drs. Sugeng Purwanto, M.Pd adalah Dosen Tetap di UNY Yogjakarta.

1

Page 2: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

efisiensi pelaksanaannya sehingga mampu memenuhi tuntutan dan kebutuhan

pembangunan.

Pendidikan jasmani tidak kalah pentingnya dalam rangka pembangunan.

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral daripendidikan nasional dengan

melibatkan komponen kondisi fisik. Menurut Harsono (1978 :2)

bahwa :”Pendidikan jasmani adalah suatu aspek penting untuk mencapai tujuan

pendidikan atau suatu pendidikan melalui aktivitas-aktivitas jasmani”.

Karena dengan fungsi seorang guru pendidikan jasmani maka lembaga

pendidikan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan administrasi sekolah dan

merupakan pusat budaya ilmu, perlu meningkatkan mutu pendidikan jasmani.

Dikatakan di atas bahwa pendidikan jasmani adalah suatu aspek penting untuk

mencapai tujuan pendidikan atau suatu pendidikan melalui aktivitas-aktivitas

jasmani,maka secara tidak langsung peningkatan jasmani yang baik

mempengaruhi prestasi dalam segala bidang kerja. Aspek ini bertitik tolak dari

didikan dan bimbingan guru yang menjadi sumber ilmu untuk mendidik generasi

muda sebagai penerus pembangunan bangsa. Selain itu proses belajar siswa dapat

ditingkatkan sekiranya seorang guru pendidikan jasmani itu berkriteria

professional dalam menjalankan tugasnya.

Begitu juga halnya dengan guru yang mengajar di sekolah dasar, yang

mana menjadi teladan kepada siswa agar bias mandiri, dengan kata lain tugas atau

peranan guru itu sangat dominan dalam pembentukan kepribadian siswa. Seperti

yang dikatakan Winarno Surachmad (1987 :20) bahwa : Tugas dan peran guru

pendidikan jasmani di sekolah diperiodisasikan kepada tiga hal yakni: 1) Masa

pendidikan persiapan, 2) Masa pendidikan yang sebenarnya, 3) Masa pendidikan

pembentukan diri sendiri.

Periodisasi pendidikan yang berlaku ini berarti masa pendidikan yang

dialami oleh anak sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohaniah anak. Dengan adanya periodisasi pendidikan, maka khususnya guru

pendidikan jasmani dan mengantisipasi waktu yang ada untuk membentuk

kepribadian siswa. Interaksi siswa dengan guru pendidikan jasmani adalah suatu

interaksi in put dimana guru pendidikan jasmani adalah yang paling dekat dengan

2

Page 3: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

siswa dibandingkan dengan guru-guru mata pelajaran lainnya. Interaksi guru

dengan siswa bukan hanya sebagani suatu penguasaan bahan ajar, tetapi banyak

hal yang harus diperhatikan. Seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Nana

Syaodih (1991 :23) bahwa : “Interaksi guru dengan siswa bukan hanya dalam

penguasaan bahan ajar, tetapi dalam penerimaan nilai-nilai, pengembangan sikap

serta dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dengan

demikian peranan guru bukan hanya sebagai pengajar atau pelatih, tetapi juga

sebagai pendidik dan pembimbing.

Sampai saat ini kenyataan menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar

di Sekolah Dasar, mengalami kendala, baik secara interen maupun eksteren.

Contoh secara interen, seperti masalah disiplin siswa yang tidak bisa ditangani

guru secara efektif juga masih banyak guru yang kurang menguasai materi

pelajaran sehingga mutu yang diharapkan tidak memadai. Sedangkan masalah

eksteren adalah kekurangan tenaga guru yang mengajar di sekolah sehingga

sekolah yang kekurangan tenaga guru itu mengambil guru honor yang tentunya

harus digaji oleh sekolah bersangkutan. Adapun kendala-kendala tersebut sangat

mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Adapun tujuan pendidikan jasmani yang harus diperhatikan oleh guru

setelah siswa selesai sekolah dasar adalah harus memiliki : “1) Kemampuan

membedakan yang benar dan yang salah, 2) Kemampuan berbagi pengalaman dan

mengutamakan kepentingan orang lain, 3) Kemampuan membangun persahabatan

dan persaudaraan, 4) Rasa ingin tahu dalam berbagai hal, 5) Kemampuan berpikir

dan mengekspresikan diri, 6) Rasa kebanggaan terhadap hasil kerjanya, serta 7)

Kebiasaan hidup sehat”.

Khsus menyangkut guru yang belum menguasai materi pelajaran serta

peranan dan tugasnya sebagai seorang pendidik dalam meningkatkan proses

belajar siswa, perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

memadai sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Untuk membekali guru

dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan perlu ditempuh dengan strategi yang

tepat dalam meningkatkan mutu guru secara khusus dan peningkatan mutu

pendidikan secara menyeluruh.

3

Page 4: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

Santoso Hamidjojo(1979 :12) mengatakan bahwa : “Peningkatan mutu

pendidikan, harus dinilai dari titik pangkal strategi yaitu pendidikan tenaga

pengajar yang harus diselesaikan menurut kemampuan bakat dan dedikasinya,

agar mereka dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan terpendam pada

anak didik. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah harus dimulai atau dibarengi

dengan peningkatan mutu pendidikan tenaga pengajar.”

Pengertian strategi itu sendiri menurut Sugiyanto (1993 :31) adalah : daya

upaya dan siasat yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk mencapai

suatu tertentu. Dengan demikian usaha dalam meningkatkan mutu guru dalam

proses belajar siswa khususnya guru pendidikan jasmani, perlu menggunakan

strategi yang tepat. Hal ini sangat penting sebagai bekal kepada seorang guru

pendidikan jasmani untuk mengatur strategi dalam meningkatkan proses belajar

siswa.

KAJIAN TEORI

A. Fungsi Guru Pendidikan Jasmani Di Sekolah Dasar

Fungsi guru pendidikan jasmani adalah sangat penting dalam organisasi

keguruan. Ini terlihat dengan kegiatan yang dilakukan oleh guru demi

meningkatkan kualitas proses belajar siswa khususnya mata pelajaran pendidikan

jasmani di sekolah. Guru sama halnya dengan orang dewasa lainnya, mempunyai

tanggung jawab mendewasakan anak didik. Untuk mencapai hasil yang

diharapkan maka fungsi guru adalah sangat penting dan menentukan keberhasilan

proses belajar siswa di sekolah.

Melalui fungsi guru anak didik dapat dikembangkan, dibina menjadi

manusia yang berkepribadian. Dalam hal ini setiap anak didik tidak dapat

berkembang secara maksimal dan sempurna tanpa pertolongan dari pihak lain.

Fungsi dan peranan guru adalah sangat penting, oleh karena itu melalui fungsi dan

peranan guru inilah berhasilnya pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Dengan melihat fungsi guru yang sangat menentukan tercapainya tujuan

pendidikan terutama proses belajar siswa, maka guru pendidikan jasmani perlu

4

Page 5: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

memiliki kemampuan dan strategi mengajar yang memadai. Seperti apa yang

dikatakan oleh Santoso Hamidjojo (1979 :12) bahwa : “Peningkatan mutu

pendidikan di sekolah harus dimulai atau dibarengi dengan peningkatan mutu

tenaga pengajar pendidikan.” Hal ini penting karena peranan dan fungsi guru

pendidikan jasmani dalam meningkatkan proses belajar siswa adalah sebagai

berikut : 1) Fungsi Instruksional, 2) Fungsi educational, 3) Fungsi managerial.

Penjelasan dari tiga fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

Fungsi Instruksional

Fungsi instruksional adalah mengajar (to teach) dalam arti mempersiapkan

bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan, menyajikan kepada murid-muridnya,

memberikan tugas-tugasnya, ulangan kepada mereka dan mengoreksi atau

menilainya.

Fungsi Educational

Selain mengajar, guru-guru hendaknya juga membimbing murid-muridnya

menjadi manusia yang bertanggung jawab dan warga Negara yang pancasilais

sejati serta bertaqwa kepada Tuhan

Fungsi Managerial

Dalam masalah pembangunan diharapkan dari guru untuk melaksanakan

fungsi managerial yaitu kepemimpinan yang sesuai dengan irama pembangunan

dan falsafah hidup bangsa.

Guru dikatakan sebagai orang tua di sekolah merupakan suatu samaran

yang efektif. Ini karena di sekolah guru adalah pengganti orang tua, jadi yang

mengetahui secara dekat dengan anak-anak didik disamping memberikan

pelajaran-pelajaran yang membina. Hal ini seperti dikatakan oleh Winarno

Surachmad (1987 :65) bahwa : “Orang tua adalah pendidik utama bagi anak dan

guru juga berfungsi sebagai pendidik yang bertugas membantu orang tua

memberikan pengetahuan yang diperlukan anak bagi perkembangan menjadi

manusia dewasa kelak.” Melalui mata pelajaran yang diajarkan sekolah (guru)

berusaha menambah dan mengembangkan pengetahuan anak yang kelak akan

terlihat pada perubahan tingkah lakunya.

5

Page 6: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

Predikat guru melekat pada orang dewasa yang bertugas rutin

menyampaikan pengetahuan dan keterampilan intelektual maupun motorik kepada

anak didik yang umumnya berusia lebih muda yang disebut murid. Guru

seringkali menjadi anutan bagi muridnya baik secara formal di sekolah maupun

informal di luar sekolah.

Sebagai konsekuensi dari predikat yang ada itu, maka segala tindakan,

ucapan dan perbuatannya pun dituntut sebagai tindakan, ucapan dan perbuatan

seseorang guru pada saat bertugas formal di sekolah. Peran guru bukan hanya

menyampaikan bahan pelajaran agar dapat diterima dan diinternalisasikan oleh

anak didik tetapi juga mempunyai peran-peran serta fungsi lain yang bersifat

majemuk. Sekali waktu juga harus membimbing anak belajar, sesekali harus

memberikan teladan dan bahkan memimpin murid manakala diperlukan dan

mungkin masih banyak lagi peran-pean lainnya.

B. Tugas Guru Pendidikan Jasmani

Guru adalah sumber inspirasi yang menjadi penggerak kepada siswa

menjadi mandiri dan professional dalam melakukan semua aktivitas yang

berlandaskan pada pemikiran rasional. Guru diibaratkan sebagai jembatan ilmu,

karena gurulah manusia mendapat ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi

kepribadian serta pembangunan bangsa.

Di sekolah, tugas guru pendidikan jasmani bukan hanya mendidik dan

mengajar murid-murid tetapi mempunyai tugas lainnya yangs sangat berarti bagi

peningkatan prestasi belajar siswa. Seprti yang dikatakan Nadisah (1992 :17)

bahwa : “Guru pendidikan jasmani selain mempunyai tugas utama mendidik dan

mengajar pendidikan jasmani, ia dibebani juga dengan tugas mendidik dan

mengajarkan pendidikan kesehatan. Oleh karena itu ia pun dituntut mengetahui

dan memahami serta mampu melaksanakan beban tugas yang kedua ini”.

Selain itu guru juga adalah teladan kepada murid dengan sikap-sikap yang

positif dan mempunyai pengetahuan, keterampilan, kebenaran, kejujuran dan

sifat-sifat yang baik dan terpuji. Karena itulah guru harus bisa memenuhi sifat

mental, minat dan kebutuhan setiap muridnya agar bisa memberikan bimbingan

6

Page 7: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

dan pelajaran sebaik-baiknya dan seefektif mungkin yang sesuai terhadap

individual setiap anak.

Tugas guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan tugasnya, harus juga

memperhatikan kurikulum yang berlaku di sekolah agar proses pembelajaran

siswa dapat dilakukan dengan professional dan mengikuti ketentuan-ketentuan

yang etrdapat dalam kurikulum tersebut. Dalam memberikan keputusan atau

penilaian, guru harus objektif seperti yang dikatakan oleh Rochmah Bakti

(1992 :2) bahwa : “Dalam dunia pendidikan, terselenggaranya pendidikan yang

bermutu sangat tergantung kepada guru yang bermutu juga. Guru bermutu adalah

guru yang memiliki syarat-syarat kepribadian dan kemampuan teknis keguruan”.

Oleh karena itu guru pendidikan jasmani tidak boleh memaksakan

kegiatan pembelajaran mengikuti kemauannya tetapi berlandaskan kepada aturan

yang memang ditentukan oleh sekolah berdasarkan kepada kurikulum yang ada.

Dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru pendidikan

jasmani seperti ini, sudah tentu tingkat pencapaian siswa akan meningkat. Di era

globalisasi masa kini sudah tentu tugas seorang guru itu akan bertambah rumit

namun begitu dengan adanya kemajuan teknologi sudah tentu guru dapat

menjalankan tugas dengan baik.

Selain itu tugas guru dikategorikan dalam tiga fase yang dikemukakan

oleh Yanuar Kiram (1992 :98) yaitu : 1) Fase belajar tingkat pertama, 2) Fase

belajar tingkat kedua, 3) Fase belajar tingkat ketiga. Adapun fase tersebut meliputi

:

Fase Belajar Tingkat Pertama

Guru mempunyai tugas yang berat yaitu untuk memperkenalkan kepada

peserta didik sesuatu hal yang baru dan berusaha untuk mengendalikan proses

pembelajaran sehingga peserta didik dapat menguasai hal-hal baru tersebut dalam

batas-batas tertentu.

Fase Belajar Tingkat Kedua

Guru memiliki tugas untuk menambah dan memperhalus keterampilan

motorik peserta didik. Fase ini merupakan perantara atau transisi yang

7

Page 8: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

menentukan apakah seseorang dapat dilanjutkan pemberiannya untuk mencapai

suatu prestasi tinggi.

Fase Belajar Tingkat Ketiga

Guru memiliki tugas untuk menstabilkan kemamuan-kemampuan motorik

yang didapat oleh peserta didik serta mengembangkan kemampuan-kemampuan

tersebut dalam berbagai situasi dan keadaan yang sebagaimana telah

dikemukakan.

Dengan adanya perbedaan tugas seorang guru pendidikan jasmani di

sekolah seperti yang diungkapkan tadi, maka seorang guru pendidikan jasmani

seharusnya mampu menyesuaikan diri dengan setiap tugas yang seharusnya

dilaksanakan berdasarkan fase-fase yang ada.

Keberhasilan guru dalam menjalankan tugasnya tergantung pada kemauan,

ketekunan dan usaha yang bersangkutan untuk menguasai berbagai kompetensi

yang diperlukan dalam tugasnya secara ideal. Seorang guru mempunyai tugas

ganda yaitu sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Sebagai pendidik tugasnya

menyangkut pada pembinaan pribadi, pengembangan sikap moral yang

dikehendaki oleh masyarakat. Sebagai pengajar guru mempunyai tugas untuk

mengembangkan pengetahuan serta berbagai keterampilan yang diperlukan bagi

setiap orang adar dapat bekerja, berpikir, bertindak, berkomunikasi serta

melakukan aktivitas sehari-hari. Agar tugas guru berjalan dengan baik, maka

perlu dikembangkan potensi pribadi sehingga menjadi matang dan mampu

berpikir secara rasional dan memiliki kompetensi personal.

Kompetensi guru juga harus dititik beratkan dalam pelaksanaan tugasnya

dengan baik. Sebab itu kompetensi guru harus diimplikasikan sebagai satu objek

dominant dan dinamik yang menunjang dalam tugasnya sebagai guru dalam

pendidikan. Adapun kompetensi guru ini dibagi atas tiga yakni kompetense

personal, kompetensi sosial dan kompetensi professional.

Kompetensi personal yang mana kemampuan yang ada pada diri guru dan

yang dapat mengembangkan kondisi belajar sehingga hasil belajar dapat dicapai

dengan lebih efektif. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru yang

realisasinya memberi manfaat bagi pemenuhan yang perlukan oleh masyarakat.

8

Page 9: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

Dalam hal ini terdapat kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki sorang guru

dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat, Karena sifatnya social, guru berhak

menggunakan kompetensinya tersebut sebagai pengabdian terhadap masyarakat.

Kompetensi lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah kompetensi

professional. Kompetensi ini dasarnya adalah kemampuan yang dimiliki seorang

guru sebagai pengajar yang baik, sebab itu sebagai seorang pengajar, guru harus

memiliki kemampuan dasar tentang materi atau bahan pelajaran yang diajarkan.

Dalam dunia pendidikan dikenal 10 kompetensi guru yang menjadi

landasan seorang guru dalam melaksanakan tugasnya, seperti dikemukakan oleh

Sardiman (2000 :161) yaitu :

1. Menguasai Landasan-Landasan Pendidikan

Dengan menguasai landasan-landasan pendidikan diharapkan guru

memiliki wawasan teoritis tentang tugasnya, sehingga dapat menyelenggarakan

pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan siswa dalam membina dan

mengembangkan pribadi dan keterampilannya.

2. Menguasai Bahan Ajar

Menguasai bahan pelajaran, berarti memungkinkan guru dapat menyajikan

bahan pelajaran sebaik-baiknya sehingga siswa dapat menerima dan

mengelolanya secara mantap sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan.

3. Kemampuan Mengelola Kelas

Kemampuan mengelola kelas memungkinkan guru menumbuhkan dan

mengembangkan suasana kelas yang dapat mendorong siswa mengikuti proses

belajar-mengajar dengan penuh minat

4. Kemampuan Mengelola Program Belajar Menggajar

Kemampuan mengelola program belajar mengajar, memungkinkan guru

merencanakan dan menyelenggarakan pengajaran dengan baik sehingga dapat

diikuti oleh siswa dengan mudah dan efektif.

9

Page 10: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

5. Kemampuan Mengelola Interaksi Belajar Mengajar

Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar memungkinkan guru

mengatur kegiatan siswa dalam belajar, sehingga siswa mencapai hasil belajar

yang optimal.

6. Kemampuan Menggunakan Media/Sumber Belajar

Kemampuan menggunakan media/sumber belajar memungkinkan guru

memilih berbagai media dan sumber yang tepat sehingga siswa memperoleh

manfaat yang sebesar-besarnya dari media dan sumber belajar tersebut demi

mencapai hasil belajar yang diharapkan.

7. Menilai Hasil Belajar (Prestasi) Siswa

Kemampuan menilai hasil belajar siswa memungkinkan guru menilai

dengan tepat kemajuan belajar siswa sebagai bahan umpan balik bagi penunjang

perkembangan siswa lebih lanjut

8. Memahami Prinsip-Prinsip Dan Hasil-Hasil Penelitian Untuk Keperluan

Pengajaran

Memahami prinsip-prinsip dan hasil-gasil penelitian memungkinkan guru

secara terus-menerus mengembangkan pengetahuan dan keterampilan bidang

keahliannya, sehingga pendidikan yang diterima oleh siswa merupakan suatu yang

hidup dan selalu diperbaharui

9. Mengenal Fungsi Dan Program Bimbingan Dan Penyuluhan (Konseling)

Mengenal fungsi bimbingan dan penyuluhan, memungkinkan guru

mengetahui arah perkembangan kepribadian siswa secara lebih mendalam,

mengetahui hal-hal yang mungkin menimbulkan masalah-masalah bagi siswa,

dapat dikenali atau dapat dicegah secara dini.

10

Page 11: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

10. Mengenal Dan Menyelenggarakan Administrasi Pendidikan

Mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan memungkinkan

berbagai catatan, informasi dan data tentang siswa (khususnya perkembangan,

kegiatan dan kemajuan siswa), terkumpulkan, terorganisasikan dengan baik

sehingga semua informasi itu dipakai secara segera dan tepat untuk kepentingan

pengambilan keputusan dalam langkah-langkah pembinaan dan pengembangan

siswa selanjutnya.

C. Kriteria Seorang Guru Pendidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses

Belajar Siswa.

Kriteria seorang guru juga dinilai sebagai suatu aspek penting dalam dunia

pendidikan. Tanpa mempunyai kriteria guru yang baik sudah tentu tujuan

pendidikan tidak mungkin akan tercapai terutama dalam meningkatkan poses

belajar siswa di sekolah. Apalagi di era globalisasi, kriteria seorang guru sangatlah

penting dalam membina pengetahuan dan kepribadian siswa. Untuk

merealisasikan tingkat penguasaan siswa atau anak didik di sekolah juga

dipengaruhi oleh kriteria seorang guru. Apalagi seorang guru pendidikan jasmani

yang sering turun lapangan untuk memberikan praktek kepada anak-anak. Ini

sudah tentu mempengaruhi psikomotor siswa dalam proses belajar dan

pembelajaran.

Kriteria seorang guru ini, wajar digunakan sebagai pedoman kepada siswa

sejauh mana seorang guru pendidikan jasmani itu bisa menekuni ilmu yang

professional. Sebagai seorang guru seharusnya mempunyai kriteria yang realistik

sebagai berikut :

1. Berpendidikan Profesional

a) Ada lapangan kerja keguruan yang merupakan suatu lapangan kerja yang

memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang

memperhitungkan komponen-komponen sistemnya yakni in put, proses,

out put dan pemakai.

11

Page 12: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

b) Lapangan kerja ini memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan

memberi konsepsi teoritis ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya.

c) Lapangan kerja ini memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama,

berupa pendidikan dasar dan taraf sarjana ditambah dengan pendidikan

professional.

2. Mengakui dan sadar akan profesinya. Jadi memiliki sikap dan mampu

mengembangkan profesinya dan tidak bermaksud untuk menjadikannya

sebagai batu loncatan untuk memasuki profesi lain.

3. Menajdi anggota organisasi profesionalnya yang mendapat pengakuan

pemerintah atau masyarakat. Jadi terdapat suatu organisasi professional yang

beranggotakan orang-orang yang profesional, contohnya: Pendidikan Guru

Republik Indonesia

4. Mengakui dan melaksanakan kode etika professional yang tampak pada usaha

untuk mengembangkan profesi dan ilmu pengembangan diri serta mengakui

dan menghormati norma-norma masyarakat.

5. Pengembangan diri dan profesi ini bukan karena tekanan dari luar maupun

karena profesi itu, melainkan timbul dari dalam diri yang ebrsangkutan.

6. Mengikuti dan berpartisipasi dengan memanfaatkan alat komunikasi dengan

antara anggotanya maupun dengan lembaga di luar organisasi profesionalnya.

Alat komunikasi itu antara lain berbentuk publikasi ilmiah, pertemuan ilmiah

dan sebagainya

7. Dapat bekerja sama dengan anggota maupun organisasi professional lain baik

sebagai individu maupun di dalam rangka organisasi.

Dengan kriteria yang positif seorang guru maka tugas fungsi dan peranan

tersebut membolehkan siswa dapat menerima ilmu yang diberi oleh guru demi

meningkatkan proses belajar siswa pendidikan jasmani di sekolah. Oleh karena itu

guru adalah bagian yang penting dan penuh tanggung jawab terhadap kemajuan

anak didik atau siswa.

KESIMPULAN

12

Page 13: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

Dari pembahasan yang telah dikemukakan terdahulu, maka kesimpulan

dalam penulisan ini dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Guru berperan sebagai pemimpin, pengajar yang berfungsi meningkatkan

proses belajar siswa.

2. Guru berupaya mentransfer pengalaman-pengalaman belajar berupa

pengetahuan dan keterampilan kepada siswa agar menjadi cerdas dan terampil

3. Guru pendidikan jasmani mempunyai tugas mendidik dan mengajar

pendidikan kesehatan, selain itu guru sebagai telada kepada murid-murid dan

mempunyai sikap yang positif juga mempunyai pengetahuan, keterampilan,

kejujuran dan sifat terpuji serta memperhatikan kurikulum sekolah

SARAN

Dari kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran-saran sebagai

berikut :

1. Guru pendidikan jasmani selaku pengajar hendaknya dapat menunjukkan

kemampuan semaksimal mungkin dalam menerapkan pengetahuan khususnya

pendidikan jasmani baik secara teori maupun praktek. Bila perlu dapat

menyalurkan bakat yang dimiliki oleh tiap-tiap siswa lewat cabang olahraga

yang diminati untuk berprestasi

2. Guru seharusnya mempunyai kriteria yang sesuai dengan bidang keguruan

sebagai landasan dalam meningkatkan proses belajar siswa.

3. Menciptakan kerjasama antar sekolah dan orang tua untuk mengusahakan

pengadaan alat-alat olahraga untuk menunjang pelaksanaan pengajaran

pendidikan jasmani di sekolah agar proses pembelajaran berjalan semaksimal

mungkin

DAFTAR RUJUKAN

Bakti Rochmah, Pedoman Pelaksanaan Program Lapangan. Depdikbud Dirjend P2LPTK, 1992.

13

Page 14: Peranan Guru Prndidikan Jasmani Dalam Meningkatkan Proses Belajar Siswa Sekolah Dasar

Hamidjojo Santoso, Pembangunan Pendidikan Dasar Dan Menengah Di Indonesia. Dirjend Dikdasmen Depdikbud, Jakarta, 1979

Harsono., Sarana Pendidikan Jasmani. Sekolah Tinggi Olahraga,Bandung 1978Ibrahim dan Nana Syaodih., Perencanaan Pengajaran. Depdikbud, Jakarta, 1991Kiram Yanuar, Belajar Motorik , Dirjend Depdikbud, Jakarta, 1992,Nadisah, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Depdikbud

Dirjend P2LPTK, Bandung, 1992.Panitia Seminar PON XV Tahun 2000. Reposisi Dan Reaktualisasi Sistem Keolahragaan

Menuju Indonesia Baru., Batu, Malang, 2000Sardiman A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar-Mengajar. Raja Grafindo, Jakarta 2000 Sugiyanto., Belajar Gerak. Pusat Pendidikan Dan Penataran KONI Pusat Jakarta, 1993Winarno Surachmad., Ilmu Keguruan Dasar-Dasar Pendidikan. Depdikbud, Jakarta

1987.

14