peranan analisis swot sebagai dasar di dalam …
TRANSCRIPT
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
95
PERANAN ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR DI DALAM MERANCANG
STRATEGI PENGEMBANGAN HOTEL
(STUDI KASUS PADA HOTEL RANGGONANG SEKAYU)
Muhlisin1 Hendry Wijaya2 Risna Dewi3
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rahmaniyah Sekayu
E-mail : [email protected], [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini memfokuskan pada merancang strategi pengembangan hotel dengan
bahasan menggunakan metode analisis SWOT. Dalam penelitian ini yang merupakan
objek dan lokasi penelitian ini adalah hotel ranggonang sekayu. Penelitian ini
menggunakan data primer dan data sekunder, dianalisis menggunakan metode analisis
deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini, ditemukan beberapa fenomena yang terkait
dengan penelitian yang yang ditemukan setelah melakukan penelitian ini, yaitu: a)
Kekuatan hotel ranggonang sekayu terletak pada lokasi yang strategis, dan view sungai
musi dan merupakan satu-satunya hotel yang berklasifikasi hotel bintang yang ada di
sekayu saat ini. b) Kelemahan hotel ranggonang adalah belum adanya pengadaan
barang fasilitas hotel atau fasilitas dalam kamar sejak berdisinya hotel, kemampuan
bahasa inggris karyawan yang masih minim (lack of english), teknologi yang kurang up
to date dan terlalu banyak jumlah karyawan yang ada. c) Peluang bagi hotel ranggonang
sekayu adalah berkembangannya pembangunan yang ada dan berkembangnya
perusahaan minyak bumi dan gas, karet dan sawit serta aman dan kebersihan kota
sekayu Kabupaten Musi banyuasin. d) Ancaman bagi hotel ranggonang sekayu adalah
berkembangnya industri jasa perhotelan dan penginapan di kota sekayu dan krisis
ekonomi.
Kata Kunci: Analisis SWOT, Strategi Pengembangan Hotel
1. PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha terus
dihadapi oleh setiap perusahaan, terutama
karena keadaan pertumbuhan ekonomi
yang pesat. Dengan terdapatnya
perubahan, maka keputusan strategi setiap
perusahaan harus terus disempurnakan
agar perkembangan pertumbuhan atau
kemajuan dapat dicapai secara
berkesinambungan. Untuk menghadapi
dampak atas perubahan yang terjadi
tersebut, dibutuhkan adanya peningkatan
kemampuan perusahaan dalam
menghadapi kompetisi serta tantangan.
Perkembangan dunia usaha haruslah dapat
menjaga tetap eksis dan dapat
mempertahankan dan juga mampu
meningkatkan keunggulan bersaing yang
berkesinambungan, hanya saja yang
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
96
sering dihadapi adalah pengembangan
usaha atau ekspansi selalu tidak dapat
dibatasi pada tujuannya sehingga
menimbulkan kebablasan yang berdampak
pada kesulitan menjaga tetap dapat
berkesinambungannya kehidupan
perusahaan.
Melalui telaah yang strategis
terhadap lingkungan eksternal akan dapat
diketahui apa yang menjadi menjadi
ancaman (threats) dan apa yang menjadi
peluang (opportunities) bagi perusahaan,
setelah mengetahui lingkungan eksternal
yang dihadapi maka analisis lingkungan
internal perlu dilakukan guna mengetahui
apa yang menjadi kekuatan (strengths)
dan apa yang menjadi kelemahannya
(weaknesses) dari perusahaan. Dengan
demikian perusahaan akan selalu dapat
beradaptasi dangan lingkungannya
sehingga upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan senantiasa dapat dicapai. Daya
saing sebagai dasar keunggulan suatu
kegiatan ditentukan oleh kemampuan
berkembang dan memahami perubahan
pelaku ataupun organisasi yang
melibatkan kombinasi pemikiran proses
serta pemanfaatan efektif dari teknologi &
manusia dalam menghasilkan sesuatu
yang berbeda ataupun lebih baik
dibandingkan pihak lain (pesaing,
penantang, pengikut). Untuk itu, sangat
diperlukan kemampuan strategi dalam
mengidentifikasi lingkungan (internal dan
eksternal), perumusan, implementasi,
pemantauan dan evaluasi situasi yang
ditangani secara kreatif dan inovatif
melalui transformasi organisasi (struktur,
nilai & keterampilan), agar mampu
bertahan sambil merancang bangun
perusahaan yang kokoh dan berkembang
dimasa depan.
Salah satu alat yang dapat dipakai
untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan suatu perusahaan di dalam
menghadapi lingkungannya dalam upaya
pengembangan perusahaan di dalam
menghadapi lingkungannya adalah
analisis SWOT yaitu analisis terhadap
kekuatan (strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang dan kesempatan
(opportunities) dan ancaman (threats)
yang dimiliki dan dihadapi oleh
perusahaan. Analisis SWOT merupakan
suatu kerangka penganalisisan yang
terintegrasi antara internal perusahaan dan
lingkungan eksternal, dengan membangun
Pendekatan SWOT. Pendekatan analisis
SWOT merupakan peralatan Analisis
yang mengintegrasikan perspektif internal
dengan eksternal. Analisis SWOT ini
sebagai teknik atau peralatan analisis yang
dipergunakan secara luas melalui kreasi
para manajer untuk mendapatkan
gambaran secara singkat, tepat, dan cepat
mengenai rencana strategis perusahaan.
Dengan pendekatan analisis SWOT,
akan dapat diperoleh gambaran Ikhtisar
singkat tentang keseluruhan keadaan
perusahaan yang mendasar, terkait dengan
sehat tidaknya perusahaan tersebut.
Peranan analisis ini sangat penting bagi
manajer pada umumnya dan manajer
Hotel Ranggonang khususnya sebagai
dasar dalam upaya untuk merancang,
mengembangkan dan membangun
keunggulan sumber daya dan kapabilitas
perusahaan.
Dunia usaha khususnya industri
perhotelan merupakan salah satu bisnis
industri Pariwisata yang sangat kompleks
dengan bermacam ragam variasi disiplin
Ilmu dan dinamika lingkup pekerjaannya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) edisi ketiga yang disusun Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
(Jakarta: Balai Pustaka, April 2005),
istilah “hotel” didefinisikan sebagai
‘bangunan berkamar banyak yang
disewakan sebagai tempat untuk
menginap dan tempat makan orang yang
sedang dalam perjalanan, atau bentuk
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
97
akomodasi yang dikelola secara
komersial, disediakan bagi setiap orang
untuk memperoleh pelayanan,
penginapan, makan, dan minum.
Sementara SK Menparpostel No. KM
37/PW.340/MPPT-86 menyebutkan
bahwa : “Hotel adalah suatu jenis
akomodasi yang mempergunakan
sebagian atau seluruh bagunan untuk
menyediakan jasa penginapan, makanan
dan minuman, serta jasa penunjang
lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.”
Hotel Ranggonang merupakan satu-
satunya hotel berbintang tiga yang
memiliki 38 kamar, yang terletak di pusat
kota dengan view sungai musi yang
merupakan daya tarik tersendiri bagi tamu
yang menginap tepatnya terletak di Jalan
Merdeka No. 245 Kelurahan Balai Agung
Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin. Hotel
Ranggonang merupakan Aset Pemda
setempat yang di bawah naungan PT.
Muba Link milik pemda Musi Banyuasin
Sekayu namun berbeda manajemen.
Pesaing Hotel Ranggonang secara umum
adalah semua hotel yang ada di sekayu
seperti Hotel Randik, Hotel Andalas,
Hotel Pelangi, Hotel Permata Randik dan
Hotel yang baru saja di buka yaitu Hotel
Cha-Cha juga termasuk semua penginapan
yang ada di sekayu.
Walaupun di antara semua pesaing
yang ada berdasarkan observasi peneliti
Hotel Ranggonang tetap unggul namun
seperti diketahui dunia usaha bersifat
dinamis karena tidak menutup
kemungkinan suatu saat pesaing lebih
unggul atau bahkan muncul pesaing baru
yang lebih unggul. Dalam strategi
pengembangan perusahaan Hotel
Ranggonang merancang strategi
pengembangan SDM, meningkatkan
kualitas pelayanan, strategi sarana dan
prasarana dalam meningkatkan jumlah
pelanggan untuk meningkatkan penjualan
kamar ataupun makanan dan minuman.
Banyak tidaknya tingkat hunian
kamar yang terjual suatu hotel
berdasarkan banyaknya jumlah kunjungan
tamu. Berikut adalah grafik jumlah
kunjungan tamu di Hotel Ranggonang
dalam empat tahun terakhir pada tahun
2011 sampai dengan tahun 2014.
Sumber data Hotel Ranggonang: 2014
Grafik Kunjungan Tamu Menginap
12400
1255812507
12854
12100
12200
12300
12400
12500
12600
12700
12800
12900
2011 2012 2013 2014
DAFTAR KUNJUNGAN TAMUMENGINAP
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
98
Berdasarkan grafik jumlah
kunjungan tamu menginap di atas dapat
dilihat bahwa daftar kunjungan tamu
menginap di Hotel Ranggonang empat
tahun terakhir, kunjungan tamu tahun
2011 adalah 12.400 (0,44%) naik
dibandingkan tahun 2012 sebanyak
12.558 namun turun di tahun 2013
menjadi 12.507 dan meningkat kembali
menjadi 12.854 pengunjung naik (0,02%)
dari dari tahun 2011, 2012, dan 2013.
Jumlah kunjungan tamu yang
menginap di Hotel Ranggonang masih
relatif kecil dari yang diharapkan per
tahunnya dari total jumlah 38 kamar yang
maksimal diisi oleh dua orang. Sejalan
dengan perkembangan pertumbuhan hotel
ataupun penginapan di Kabupaten Musi
Banyuasin, ini merupakan ancaman bagi
Perusahaan dalam menghadapi persaingan
akomodasi yang saat ini semakin
berkembang di kota Sekayu.
Namun Hotel Ranggonang adalah
satu-satunya hotel yang berklasifikasi
hotel bintang tiga yang memiliki peluang
untuk dapat menarik lebih banyak lagi
pelanggan agar menginap di Hotel
Ranggonang.
Oleh karena itu bagi seorang
manajer memiliki perencanaan strategis
dan menggunakan analisis SWOT
merupakan peranan yang sangat penting
untuk keberhasilan perusahaan didalam
merancang perencanaan stretegis
pengembangan hotel.
Tabel Divisi dan Departemen yang ada di Hotel Ranggonang
NO DIVISION NO DEPARTMENT MANAGER
1 Hotel 1
Executive Operations Manager
Executive Assistant Manager
Manager On Duty
2 Room Division 1 2
Front Office House keeping
Front Office Manager Executive Housekeeper
3 Food & Beverage 1 2
F & B Service Kitchen ( F&B
Product)
Restaurant & Bar Manager Chef
4 Sales & Marketing 1 Marketing Marketing Manager
5 Finance 1 Accounting Accounting Manager
6 Technical Service 1 Engineering Chief Engineer
7 Human Resources 1 HRD HRD Manager
Sumber Hotel Ranggonang: 2014
Berdasarkan tabel 1 bahwa di Hotel
Ranggonang memiliki tujuh divisi terdiri
dari sembilan departemen, dapat dilihat
bahwa manajemen Hotel Ranggonang
adalah Operations Manajer dengan
masing-masing manajer departemen
(Department Head) yang membantu
operational manajer dalam merancang dan
manganalisis perencanaan strategis dalam
pengembangan hotel.
Berdasarkan uraian di atas maka
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Peranan Analisis
Swot Sebagai Dasar Di Dalam Merancang
Strategi Pengembangan Hotel (Studi
Kasus Pada Hotel Ranggonang Sekayu).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang
diuraikan sebelumnya, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peranan analisis SWOT
digunakan sebagai dasar di dalam
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
99
merancang strategi pengembangan
Hotel Ranggonang ?
2. Apa yang menjadi faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal (peluang dan ancaman) pada
Hotel Ranggonang ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah,
maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana
peranan analisis SWOT digunakan
sebagai dasar di dalam merancang
strategi pengembangan Hotel
Ranggonang ?
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi
faktor-faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) & faktor-faktor eksternal
(peluang dan ancaman) pada Hotel
Ranggonang ?
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2008:19),
analisis SWOT merupakan identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan.
Sedangkan menurut Assauri (2013:71),
analisis SWOT merupakan ringkasan dari
keunggulan dan kelemahan perusahaan
yang dikaitkan dengan peluang dan
ancaman lingkungan. Menurut Suryatama
(2014: 26), analisis SWOT merupakan
metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
2.2 Manfaat Analisis SWOT Dalam
Bisnis
Menurut Suryatama (2014:33),
beberapa manfaat yang bisa didapat dari
analisis SWOT diantaranya, yaitu:
1. Sebagai panduan bagi perusahaan
untuk menyusun berbagai kebijakan
strategis terkait rencana dan
pelaksanaan di masa akan datang,
diharapkan perusahaan akan dapat
memilih kebijakan dan rencana
terbaik untuk perkembangan bisnis di
masa akan datang.
2. Menjadi bentuk bahan evaluasi
kebijakan strategis dan sistem
perencanaan sebuah perusahaan.
Analisis SWOT akan membantu
perusahaan dalam memikirkan
berbagai upaya evaluasi kebijakan
yang dirasa merugikan dan mana
yang menguntungkan.
3. Memberikan informasi mengenai
kodisi perusahaan, selanjutnya
melalui informasi yang ada tersebut
akan manjadi pedoman bagi
perusahaan.
4. Memberikan tantangan ide-ide baru
bagi pihak manajemen perusahaan.
Adanya permasalahan seperti
kelemahan, peluang serta kekuatan
yang kecil ataupun ancaman dari
pihak luar akan mendorong
manajemen perusahaan untuk
menentukan berbagai ide kebijakan
yang lebih fresh dan akan lebih
efektif menjadi solusi atas berbagai
permasalahan yang ada.
2.3 Strategi Matrik SWOT
Alat yang dapat dipakai untuk
menyusun faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan/kelemahan dimiliki.
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
100
Tabel Strategi Matriks SWOT IFAS
EFAS
Strengths (S) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kekuatan Internal
Weaknesses (W) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Kelemahan Internal
Opportunities (O) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Peluang Eksternal
Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Treaths (T) Tentukan 5-10 Faktor-Faktor Ancaman Eksternal
Strategi ST Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
Sumber : (Rangkuti, 2008:83)
Ket : EFAS = Eksternal Strategic Factor Analysis IFAS = Internal Strategic
Factor Analysis
a. Strategi SO
Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
2.4 Kerangka Pikir Penelitian
Untuk mempermudah dalam proses
penelitian ini, maka penulis menyusun
kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar Kerangka Pemikiran
Merancang Strategi Pengembangan a. SDM b. Strategi kualitas pelayanan c. Sarana dan prasarana
Hotel Ranggonang
Analisis SWOT
Pengembangan
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
101
Dari gambar di atas, dapat
dijelaskan bahwa dalam merancang
strategi pengembangan SDM, kualitas
pelayanan, sarana dan prasarana, Hotel
Ranggonang hendaknya memanfaatkan
peranan analisis SWOT dengan
mengidentifikasi Strenghts, weaknesses,
Opportunities dan Threats, dengan
demikian Hotel Ranggonang akan
berkembang dengan perencanaan
strategis.
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah
Hotel Ranggonang Sekayu yang
beralamatkan di Jalan Merdeka No. 245
Kelurahan Balai Agung Kabupaten Musi
Banyuasin, Telp. 0714-322 263.
Penelitian direncanakan selama ± 3 bulan,
dari bulan Desember 2014 sampai dengan
Maret 2015.
3.2 Data Yang Digunakan
Dalam penelitian ini penulis juga
menggunakan dua sumber data yaitu data
primer dan data sekunder Riduwan
(2007:69), mengemukakan bahwa :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang hanya
dapat diperoleh dari sumber asli atau
pertama, harus secara langsung
diambil dari sumber aslinya. Data ini
diperoleh sendiri oleh penulis dari
hasil wawancara juga observasi
terhadap pimpinan dan department
head Hotel Ranggonang Sekayu.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber
data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan
historis yang telah tersusun dalam
arsip (data dokumenter) yang
dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Data ini berupa daftar
divisi dan department Hotel
Ranggonang, jumlah daftar
pengunjung tamu, daftar fasilitas, data
karyawan, dan daftar aset.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik yang
digunakan penulis untuk memperoleh dan
mengumpulkan data penelitian yang
diperlukan menurut Subagyo (2009:37),
adalah :
1. Studi Lapangan
Metode studi lapangan adalah riset
yang dilakukan dengan jalan
mendatangi langsung ke tempat-
tempat yang berhubungan dengan
objek penulisan. Penulis
menggunakan 2 (dua) teknik
pengumpulan data, yaitu sebagai
berikut :
a. Wawancara, yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara bertanya langsung
dengan pihak-pihak yang dianggap
membantu dalam mendapatkan
data yang diperlukan.
b. Dokumentasi, pengumpulan data
dengan cara menggunakan
dokumen-dokumen atau bukti
tertulis atau catatan-catatan tertulis
perusahaan guna melengkapi
penelitian. Informasi yang didapat
penulis dari teknik ini adalah
informasi tentang sejarah
perusahaan.
2. Studi kepustakaan
Yaitu penulis melakukan
pengumpulan data dengan membaca
buku-buku, tulisan ilmiah, laporan-
laporan serta referensi lainnya yang
berhubungan dengan pembahasan
masalah yang berupa teori mengenai
manajemen strategi dan analisis
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
102
SWOT. Penulis mengumpulkan data
melalui metode studi lapangan dan
studi pustaka yang digunakan untuk
mencatat berbagai kegiatan dan
fenomena yang ada pada Hotel
Ranggonang Sekayu.
3.4 Teknik Analisis Data
Subagyo (2006:106), membagi
teknik analisis data menjadi :
1. Teknik Analisis Kualitatif
Suatu analisis yang dilakukan
terhadap data yang berupa informasi
uraian kemudian dikaiitkan dengan
data yang lainnya untuk mendapatkan
penjelasan terhadap suatu kebenaran
atau data yang bukan dalam bentuk
angka-angka walaupun dapat diukur.
2. Teknik Analis Kuantitatif
Suatu analisis yang dituangkan dalam
bentuk angka untuk menentukan
suatu penjelasan dari angka atau
memperbandingkan dari beberapa
gambaran yang kemudian dijelaskan
dalam bentuk kalimat atau uraian.
Berdasarkan uraian diatas, maka
teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik kualitatif yang
merupakan riset bersifat deskriptif,
dengan memanfaatkan landasan teori
sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan dan
menganalisis data sehingga mendapatkan
gambaran pemecahan dari suatu
permasalahan mulai dari pengumpulan
data yang diperoleh, menyusun data,
menganalisis & menginterpresentasikan
data untuk menarik kesimpulan.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Peranan Analisis SWOT sebagai
dasar di dalam merancang strategi
pengembangan pada Hotel Ranggonang
yang disajikan pada Bab III dianggap
penulis kurang lengkap, sehingga pada
bab ini penulis akan melakukan analisis
SWOT pada Hotel Ranggonang Sekayu
selengkapnya sesuai dengan kerangka
analisis SWOT berdasarkan teori yang
dibahas pada Bab sebelumnya. Seperti
pembahasan pada Bab II maka analisis
SWOT menurut kerangka kerja Boseman
dimulai dari analisis lingkungan eksternal
perusahaan untuk mengidentifikasi
peluang dan ancaman. Melalui analisis
pada perubahan karateristik industri maka
akan diperoleh kunci sukses (key succes
factors) dalam merancang strategi
pengembangan hotel. Kemudian
dilanjutkan dengan evaluasi kemampuan
perusahaan berdasarkan sumber daya dan
keahlian yang dimiliki untuk memperoleh
key success factors tersebut didalam
merancang strategi pengembangan
perusahaan/hotel. Perbandinagn antara
kemampuan perusahaan dan key success
factor secara objektif akan menghasilkan
identifikasi kekuatan dan kelemahan
perusahaan atau disebut juga faktor-faktor
strategis perusahaan.
Faktor-faktor strategis atau SWOT
tersebut selanjutnya digabungkan menjadi
suatu matrik SWOT. Dari kuadran tempat
bertemunya SWOT kemudian dibuat
strategi yang sesuai dengan aspek-aspek
SWOT tersebut. Kemudian juga akan
dievaluasi untuk mengetahui apakah
analisis SWOT itu.
Kemudian juga akan dievaluasi
untuk mengetahui apakah analisis SWOT
itu dapat diterapkan dalam rangka
merancang strategi pengembangan serta
untuk memperoleh keunggulan bersaing.
4.1 Analisis SWOT pada Hotel
Ranggonang Sekayu
Tahap analisis SWOT pada Hotel
Ranggonang Sekayu berdasarkan
kerangka kerja Boseman selengkapnya
adalah sebagai berikut :
1. Perubahan lingkungan eksternal :
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
103
a. Pembangunan sarana olahraga
oleh pemerintahan Kabupaten
Musi Banyuasin yang selalu
dipakai dalam event-event
kejuaraan olahraga yang akan
meningkatkan volume kegiatan di
kota Sekayu.
b. Banyaknya perusahaan minyak,
gas bumi, karet dan sawit yang
bisa dijadikan pelanggan.
c. Pemasangan lampu-lampu hias di
jalan untuk memperindah wajah
kota Sekayu malam hari dan
penghijauan di pinggir
jalan/trotoar
d. Adanya kerjasama pemerintahan
kota Sekayu dengan investor
dalam rangka memperkuat
hubungan kerjasama ekonomi
dan perdagangan.
e. Kota Sekayu merupakan kota
yang bersih dengan mendapatkan
piala Adipura berturut-turut.
f. Meningkatnya kebutuhan
pemakaian ruangan dan
akomodasi untuk keperluan acara
(event) tertentu seperti keperluan
bisnis (meeting), seminar dan
akomodasi untuk berbagai
kegiatan.
g. Meningkatnya pembangunan
Hotel atau Losmen di kota
Sekayu
h. Berkurangnya APBD Kabupaten
Musi Banyuasin akan berdampak
pada pemakaian akomodasi dan
ruangan oleh instansi di
Kabupaten Musi Banyuasin.
i. Krisis ekonomi yang
berkepanjangan.
2. Peluang dan ancaman yang baru :
Dari perubahan lingkungan eksternal
dan perubahan kareteristik industri,
muncul peluang dan ancaman bagi
Hotel Ranggonang Sekayu, yaitu :
a. Peluang :
1) Perkembangan pembangunan
di kota Sekayu.
2) Kota Sekayu Kabupaten
terbersih dan mendapatkan
karya Adipura.
3) Adanya perusahaan minyak,
gas, karet dan sawit.
4) Peningkatan pemakaian
ruangan hotel untuk acara
(event) tertentu.
5) Peningkatan pemakaian
akomodasi.
b. Ancaman :
1) Perkembangan pembangunan
akomodasi hotel/ penginapan
2) Berkurangnya APBD
Kabupaten Musi Banyuasin
3) Krisis ekonomi
berkepanjangan
3. Key success factors.
Melalui identifikasi peluang dan
ancaman di atas maka key success
factors yang harus dicapai oleh Hotel
Ranggonang Sekayu untuk
memanfaatkan peluang dan mengatasi
ancaman adalah sebagai berikut :
a. Pelayan terbaik. Pelayanan yang
baik dari pada hotel lain atau jasa
akomodasi lain, akan menjadi
kunci keberhasilan suatu hotel.
b. Manajemen yang ahli.
Kemampuan dan keahlian
manajemen dapat diperoleh
melalui perekrutan staff yang ahli
dan berpengelaman yang berlatar
belakang pariwisata. Selain itu,
kemampuan dan keahlian
karyawan juga menentukan
kesuksesan suatu hotel,
c. Citra (image) hotel yang baik.
Brand image sangat penting
dalam industri perhotelan, maka
setiap hotel selalu berusaha
menciptakan brand image yang
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
104
sangat berperan dalam perolehan
keunggulan bersaing.
d. Promosi yang terarah dan tepat
sasaran, baik dalam bentuk
periklanan (advertising) maupun
dalam bentuk promosi penjualan.
e. Harga yang murah. Harga murah
dan bersaing juga merupakan
bagian dari minat konsumen
untuk menginap.
f. Teknologi, terutama teknologi
informasi seperti pemakaian
komputer untuk mempercepat
pelayanan serta menghemat
waktu dan biaya, dan
memanfaatkan media
online/internet sebagai alat
komunikasi yang interaktif.
4. Sumber daya dan keahlian.
Perbandingan antara key success
factors dan sumber daya yang
dimiliki oleh Hotel Ranggonang
Sekayu yaitu :
a. Pelayanan yang baik: Pelayanan
Hotel Ranggonang dapat
dikatakan lebih baik
dibandingkan dengan hotel atau
penginapan lainnya, misalnya
pemberian welcome drink untuk
tamu yang baru datang.
b. Manajemen yang ahli : Hotel
Ranggonang mempunyai
manajemen yang ahli namun
sedikit sekali karyawan
merupakan lulusan pariwisata
jurusan perhotelan.
c. Citra hotel : Hotel Ranggonang
sudah berdiri kurang lebih 12
tahun dalam industri perhotelan.
Oleh karena itu sampai saat ini
citra hotel baik di benak
pelanggan karena satu-satunya
hotel berklasifikasi bintang tiga.
d. Promosi : promosi dilakukan
melalui periklanan media massa,
media elektronik, dan pembuatan
brosur dan pagelaran pameran.
e. Harga : Hotel Ranggonang
memiliki harga yang tinggi
namun sering memberikan
discount dan pemberian harga
corporate bagi perusahaan dan
instansi pemerintahan yang
melakukan kerja sama.
f. Teknologi : staff dan karyawan
Hotel Ranggonang sudah
menggunakan komputer dalam
proses billing untuk
mempermudah dan mempercepat
pelayanan pada saat check-in dan
check out. Namun website Hotel
Ranggonang Sekayu masih
belum interaktif, serta belum
memberikan pelayanan reservasi
kamar hotel secara online.
Melalui perbandingan antara key
success factors dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan maka diperoleh
kekuatan dan kelemahan dari Hotel
Ranggonang Sekayu, yaitu sebagai
berukut :
1. Kekuatan :
a. Pelayanan yang baik dibanding
hotel ataupun penginapan yang
lainnya.
b. Lokasi yang strategis dipinggiran
Sungai Musi dan pemandangan.
c. Sudah terkenal karena satu-
satunya hotel yang berklasifikasi
hotel bintang tiga.
d. Hotel Ranggonang masih tetap
survive dan mandiri tanpa subsidi
dana dari pemerintahan
Kabupaten Musi Banyuasin.
e. Complain tamu semakin minim.
2. Kelemahan :
a. Hotel sudah beropersai selama 12
tahun namun belum adanya
pengadaan asset di dalam kamar,
seperti tempat tidur dan fasilitas
kamar lainnya yang belum
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
105
pernah di ganti selama berdirinya
hotel.
b. Jumlah karyawan terlalu banyak
tidak sesuai dengan rasio jumlah
kamar yang hanya 38 kamar.
c. Sedikitnya karyawan yang
berlatar belakar pendidikan
pariwisata.
d. Capability pekerja hotel yang
harus di tingkatkan khususnya
bahasa dan pengetahuan umum
tentang pariwisata.
e. Landscaping yang masih minim
sehingga penataan lingkungan
harus lebih serius lagi.
f. Teknologi yang kurang up to
date.
g. Pelayanan reservasi kamar hotel
masih belum menggunakan
system dan teknologi canggih
(online reservation).
Hasil membandingkan kelemahan
dan kekuatan yang dimiliki Hotel
Ranggonang dengan peluang dan ancaman
maupun ancaman dari lingkungan
eksternal akan memberikan petunjuk bagi
manajer dalam merancang, merumuskan,
mengimplentasikan tujuan dan strategi
perusahaan.
4.2 Matrik SWOT
Matrik SWOT merupakan salah
satu teknik analisis yang dikembangkan
untuk membantu para perencana strategi
dalam proses merancang dan membuat
strategi. Faktor-faktor strategis pada Hotel
Ranggonang Sekayu yang terdiri dari
faktor strategis eksternal (Eksternal
Strategic Factors Analysis Summary atau
EFAS), yaitu ancaman dan peluang,
digabungkan dengan faktor strategis
internal (Internal Strategic Factors
Analysis Summary atau IFAS), yaitu
kekuatan dan kelemahan dalam matrik
SWOT untuk mendapatkan alternatif
strategi.
Tabel Matrik SWOT untuk Hotel Ranggonang Sekayu
IFAS
EFAS
Kekuatan (S)
Pelayan yang baik Lokasi Strategis Satu-satunya Hotel Bintang
tiga dan citra baik Hotel Mandiri tanpa subsidi Complain yang minim
Kelemahan (W)
Asset fasilitas kamar sudah lama belum pernah diganti
Jumlah karyawan terlalu banyak tidak sesuai dengan rasio kamar
Sedikitnya karyawan yang berpendidikan pariwisata perhotelan
Kurangnya kemampuan bahasa
inggris karyawan Teknologi yang kurang up to date Landscaping minim Reservasi belum bisa online
Peluang (O) Perkembangan pembangunan di
kota Sekayu
Kota Sekayu Kabupaten terbersih dan mendaptkan karya Adipura.
Adanya perusahaan minyak, gas, karet dan sawit.
Peningkatan pemakaian ruangan hotel untuk acara (event) tertentu.
Strategi SO Differensiasi pelayanan Kemudahan untuk event
tertentu Promosi yang terarah Penyepurnaan strategi secara
kontinu
Strategi WO Mempertahankan image Pelatihan bahasa inggris untuk
karyawan Pelatihan karyawan untuk
pengetahuan perhotelan Promosi melalui internet
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
106
Peningkatan pemakaian
akomodasi Lokasi strategis
Ancaman (T) Perkembangan pembangunan
akomodasi hotel/ penginapan Berkurangnya APBD Kab. Musi
Banyuasin Krisis ekonomi berkepanjangan
Strategi ST Mempertahankan pelanggan Pelatihan karyawan secara
kontinu
Strategi WT Membuat anggaran pembelian
asset baru Efisiensi karyawan
Sumber : Rangkuti, (2008:83), disesuaikan dengan analisis SWOT pada Hotel Ranggonang Sekayu
4.3 Alternatif Strategi
Pada matrik strategi SWOT untuk
Hotel Ranggonang Sekayu dari kuadran
tempat bertemunya SWOT tersebut dibuat
strategi yang sesuai dengan aspek-aspek
SWOT tersebut. Untuk itu ada empat
macam strategi, yang masing-masing
terdiri dari beberapa strategi. Penjabaran
dari keempat alternatif strategi tersebut
sesuai dengan susunan kolom-kolom
matrik SWOT yaitu :
a. Strategi SO (Srategi Kekuatan-
Peluang)
Strategi ini menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.
Strategi SO untuk hotel Ranggonang
Sekayu yaitu :
1) Differensiasi pelayanan.
Dengan peluang pembangunan di
Kabupaten Musi Banyuasin dan
berkembangnya bisnis di Sekayu
Kabupaten Musi Banyuasin , maka
Hotel Ranggonang perlu
menciptakan pelayanan yang
berbeda dari hotel lain ataupun
penginapan lain dengan harga
yang tidak terlalu tinggi untuk
merebut pasar dan memperoleh
keunggulan bersaing. Hal ini dapat
dilakukan dengan meningkatkan
pelayanan baik sebelum maupun
sesudah penggunaan jasa hotel.
Differensiasi ini juga dapat
dimulai dengan mendengarkan
keluhan pelanggan ataupun
menanyakan kriteria pelayanan
apa yang mereka inginkan bisa
juga dengan membagikan
quisioner pada setiap kamar
ataupun dapat melalui e-mail dan
website.
2) Kemudahan untuk event tertentu
Yang dimaksud disini adalah
penyediaan paket khusus untuk
acara seperti mau meeting ataupun
seminar. Paket khusus ini misalnya
pemberian diskon untuk
pemakaian ruangan yang disertai
dengan fasilitas penggunaan kamar
hotel. Hal ini dimaksudkan untuk
menyaingi hotel lain dalam
penyewaan ruangan untuk
berbagai acara tertentu.
3) Promosi yang rendah
Promosi perlu ditingkatkan baik
dalam bentuk periklanan maupun
dalam bentuk promosi penjualan
seperti diskon ataupun pemberian
souvenir. Promosi ini sangat
diperlukan dalam rangka
mempromosikan keunggulan Hotel
Ranggonang Sekayu dalam benak
pelanggan dan juga
memperkenalkannya pada tamu
yang baru atau wisatawan. Hal
yang penting dalam promosi
adalah bahwa promosi tersebut
harus dilakukan secara terarah
yaitu tepat sasaran dan tepat
waktu, sehingga biaya yang
digunakan untuk promosi efektif
dan efesien.
4) Penyempurnaan strategi secara
kontinu.
Sesuai dengan perubahan
ekonomi, polotik, teknologi dan
sosial budaya yang terjadi cepat,
maka Hotel Ranggonang perlu
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
107
menyempurnakan implementasi
strategi dan kebijakan hotel secara
terus menerus.
b. Strategi ST (Strategi Kekuatan-
Ancaman)
Strategi ini menggambarkan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk
ancaman :
1) Mempertahankan pelanggan.
Hal ini dapat dilakukan dengan
pemberian fasilitas khusus kepada
pelanggan seperti keanggotaan
kepada tamu yang ingin memakai
fasilitas ruangan karoeke secara
gratis ataupun diskon, voucher
kamar ataupun restaurant dan lain-
lain. Salah satu cara yang paling
baik untuk mempertahankan
pelanggan adalah menciptakan
kepuasan bagi pelanggan (custome
satisfaction).
2) Pelatihan karyawan secara
kontinu.
Agar kualitas pelayanan (service
quality) yang baik dapat terus
dipertahankan dan ditingkatkan,
maka karyawan harus diberi
pelatihan secara terus menerus
untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas kerja
mereka.
c. Strategi WO (Strategi Kelemahan-
Peluang)
Strategi ini meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
1) Mempertahankan image yang baik.
Dengan menciptakan citra atau
image yang baik akan dapat
mendorong penjualan kamar hotel
dan pengunjung. Penciptaan image
ini juga bertujuan untuk
memposisikan keunggulan hotel
dan memperkenalkannya kepada
pelanggan. Image hotel yang baik
terutama diciptakan melalui
pelayanan yang baik.
2) Pelatihan bahasa inggris.
Dengan menyelenggarakan
pelatihan bahasa inggris kepada
karyawan maka karyawan
diharapkan dapat melayani tamu
dari luar negeri dengan lebih baik.
Hal ini sangat penting mengingat
komunikasi merupakan salah satu
unsur yang sangat berpengaruh
dalam pelayanan.
3) Promosi melalui internet.
Promosi hotel melalui internet
merupakan salah satu cara promosi
yang cukup efektif dan efisien,
terutama karena internet
merupakan saluran komunikasi
yang global mengingat sebagian
besar pelanggan hotel merupakan
wisatawan maupun pengusaha luar
negeri.
d. Strategi WT (Startegi Kelemahan-
Ancaman)
Strategi ini meminimkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
1) Menambahkan fasilitas baru dalam
kamar
Fasilitas di dalam kamar seperti
contoh tempat tidur belum diganti
selama berdirinya hotel tentu
tempat tidur sudah tidak empuk
lagi atau bahkan mengalami
kerusakan kecil, ini akan sengat
berpengaruh pada kenyaman tamu
hotel.
2) Efisiensi karyawan.
3) Jumlah kamar yang hanya 38
kamar sedangkan jumlah
karyawan 65 orang tidak sesuai
dengan rasio karena akan
berpengaruh pada biaya pegawai.
4.4 Strategi yang dipilih
Dari keempat kelompok alternatif
strategi pada matrik SWOT, Strategi yang
dapat dipilih oleh Hotel Ranggonang
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
108
Sekayu yang bersifat saling mendukung
adalah sebagai berikut :
a. Diffrensiasi pelayanan, sesuai dengan
keinginan Hotel Ranggonang Sekayu
yaitu memberikan pelayanan yang
istimewa dalam rangka memuaskan
pelanggannya.
b. Mempertahankan pelanggan lama.
c. Menciptakan image yang baik,
pelayanan yang istimewa sehingga
pelanggan merasa puas dan
mempunyai penilaian positif terhadap
Hotel Ranggonang Sekayu dalam
benar pelanggan.
d. Mengadakan pelatihan bahasa inggris
dan pelatihan pengetahuan tentang
pariwisata perhotelan secara kontinu
untuk seluruh karyawan terutama
karyawan yang berhadapan langsung
dengan tamu hotel.
e. Meninjau ulang karyawan yang
terlalu banyak, mungkin bisa dengan
efisiensi karyawan PKWT untuk
digantikan dengan hanya mengambil
casual saja sesuai dengan tingkat
reservasi atau occupancy kamar.
f. Meningkatkan untuk memanfaatkan
teknologi komunikasi dan internet
agar lebih memberikan informasi
interaktif.
g. Meningkatkan promosi penjualan
diskon harga kamar pada saat-saat
tertentu dan untuk penyewaan
ruangan.
Dari analisis faktor-faktor strategi
pada pembahasan sebelumnya, terlihat
bahwa analisis SWOT akan sangat
berperan bila digunakan dalam
merancang, merumuskan strategi
pengembangan Hotel Ranggonang Sekayu
dalam strategi bersaing yang efektif dan
efisien.
5. PENUTUP
5.1 Simpulan
Berikut adalah kesimpulan yang peneliti
dapatkan pada penelitian ini :
1. Analisis SWOT yang dilakukan Hotel
Ranggonang kurang lengkap, dimana
analisis SWOT tersebut tidak
menyajikan alternatif strategi, hanya
menyajikan identifikasi peluang dan
ancaman serta identifikasi kekuatan
dan kelemahan hotel tersebut.
2. Selain jasa penginapan Hotel
Ranggonang Sekayu menyediakan
penyewaan fasilitas ruang meeting,
restauran, dan ruang karaoke.
3. Kekuatan Hotel Ranggonang Sekayu
terletak pada Lokasi yang strategis,
dan view sungai musi dan merupakan
satu-satunya hotel yang berklasifikasi
hotel bintang yang ada di Sekayu.
4. Kelemahan Hotel Ranggonang adalah
belum adanya pengadaan barang
fasilitas hotel atau fasilitas dalam
kamar sejak berdisinya hotel,
kemampuan bahasa inggris karyawan
yang masih minim (Lack of English),
teknologi yang kurang up to date dan
terlalu banyak jumlah karyawan yang
ada.
5. Peluang bagi Hotel Ranggonang
Sekayu adalah berkembangannya
pembangunan yang ada dan
berkembangnya perusahaan minyak
bumi dan gas, karet dan sawit serta
aman dan kebersihan kota Sekayu
Kab. Musi Banyuasin.
6. Ancaman bagi Hotel Ranggonang
Sekayu adalah berkembangnya
industri jasa perhotelan dan
penginapan di kota Sekayu dan krisis
ekonomi
7. Peranan analisis SWOT di Hotel
Ranggonang Sekayu memang sudah
berjalan namun belum maksimal di
dalam merancang strategi
pengembangan Hotel Ranggonang.
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
109
5.2 Saran
1. Hotel Ranggonang Sekayu perlu
menciptakan pelayanan yang berbeda
dari hotel lain untuk menguasi pasar
& untuk memperoleh keunggulan
bersaing, dengan meningkatkan
pelayanan yang baik sebelum maupun
sesudah penggunaan jasa hotel yaitu
dengan mengengarkan keluhan
pelanggan hotel atau menyakan
kriteria pelayanan apa yang
diinginkan oleh tamu hotel.
2. Hotel Ranggonang Sekayu harus tetap
mempertahakan citra hotel yang baik
dimata masyarakat khususnya
pelanggan.
3. Sebaiknya membuat anggaran untuk
pergantian asset & fasilitas yang ada.
4. Promosi Hotel Ranggonang Sekayu
perlu ditingkatkan intensitas &
kualitas penyampaian informasinya
secara terarah terutama promosi
penjualan termasuk memperbaiki
promosi melalui situs resmi, yaitu :
www.hotel_ranggonang.com guna
menjaring lebih banyak pelanggan.
5. Manajemen Hotel Ranggonang perlu
meyelenggarakan pelatihan bahasa
Inggris dan pelatihan pengetahuan
mengenai pariwisata perhotelan, guna
untuk meningkatkan pelayanan
melalui komunikasi yang baik kepada
pelanggan dari luar ataupun dalam
negeri serta untuk mempermudah dan
mempercepat pelayanan.
6. Bagian Human Resources
Department di Hotel Ranggonag
perlu melakukan analisis kebutuhan
karyawan untuk efisiensi biaya
pegawai.
7. Hotel Ranggonang Sekayu dapat
mempertimbangkan menambah
fasilitas tamu yang ada saat ini untuk
meningkatkan klasifikasi hotel
bintang tiga menjadi bintang empat.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2013. Strategic
Management: Sustainable
Competitive Advantages. Edisi kedua.
Jakarta: Rajawali Pers.
Alies. 2008. Pengertian perusahaan jasa
& karateristik.
http://alieslow.blogspot.com. Diakses
tanggal 25/01/2015.
Hubeis, M., Dan Najib, M. 2014.
Manajemen Strategik: dalam
pengembangan daya saing
organisasi, Jakarta: PT Elek Media
Komputindo.
Pearce II, J. A., dan Robinson, R. B. 2011.
Strategic management Formulation,
Implementation and Contro. New
York: McGraw Hill.
Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT:
Teknik Membedah Kasus Bisnis. Edisi
VII. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Rumekso. 2002. Housekeeping Hotel
Floor Section. Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Resmi, Siti. 2010. Analisis SWOT dalam
bisnis. http://kampus.okezone.com.
Diakses tanggal, 22/12/2014.
Susanto, A. B. 2014. Manajemen
Strategik Komprehensif. Jakarta:
Erlangga.
Suryatama, Erwin. 2014. Lebih Memahi
Analisis SWOT Dalam Bisnis
Surabaya: Kata Pena.
Sumarsono, Dicky. 2014. Dahsyatnya
Bisnis Hotel Di Indonesia: Smart
Jurnal Adminika Volume 6. No. 2, Juli - Desember 2020 ISSN : 2442-3343
110
Strategy High Revenue. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Subagyo. 2006. Metode Penelitian Dalam
Teori dan Praktek. Jakarta: Reneka
Cipta.