analisis swot sebagai dasar keputusan pada strategi
TRANSCRIPT
354
ANALISIS SWOT SEBAGAI DASAR KEPUTUSAN PADA
STRATEGI PEMASARAN PHILIPS ELEKTRONIK PT.
CITRA KREASI MAKMUR DI SURABAYA
Yeni Dwi Agustaurina, Cholifah, EnnyIstanti
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ABSTRAK
Dari hasil analisis yang dilakukan, diketahui posisi unit bisnis usaha
strategi PT. Citra Kreasi Makmur pada sel selektif. Hal ini dapat ditunjukkan dari
besarnya nilai tertimbang dari faktor peluang dan ancaman sebesar 3,09, sedang
faktor kekuatan dan kelemahan sebesar 3,13. Dari total nilai tertimbang dari faktor
posisi eksternal dan inernal PT. Citra KreasiMakmur di daerah pertumbuhan yang
menandakan perusahaan dapat mengatasi serta mampu menghindari ancaman
yang dialami dengan menggunakan kekuatan dan manfaat peluang yang ada.
Alternatif strategi yang dapat digunakan tumbuh berdasar segmen pasar,
spesifikasiproduk, dan investasiselektif. Dari hasil analisis SWOT perusahaan
dapat menggunakan strategi yaitu dengan menggunakan integrasi horizontal yaitu
suatu kegiatan yang memperluas produksinya dengan cara membangunbirokrasi
yang lain dan meningkatkan jenis produk yang baik.
Kata Kunci :Strategi Perusahan, Analisis SWOT,FaktorInternal (Kekuatan dan
kelemahan), Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Abstract
From the analysis, it is known the position of business unit business
strategy of PT. Citra Kreasi Makmur on cell sselectively. It can be shown from the
magnitude of the weighted value of opportunity and threat factors of 3.09, were
factors strengths and weaknesses by 3.13. Of the total value of the weighted
factors external position and inernal PT. Citra Kreasi Makmur in the area of
growth that signifies the company can overcome and be able to avoid the threat
experienced by using the power and benefits of existing opportunities. Alternative
strategies that can be used to grow based on market segment, product
specifications, and selective investments. SWOT analysis of the company can use
the strategy is to use horizontal integration is an activity that is to expand
production by building another bureaucracy and increase the types of products.
Keywords: Company Strategy, SWOT Analysis, Internalfactors (strengths and
weaknesses), External factors (opportunities and threats)
355
PENDAHULUAN
Di era pasar global seperti saatini, perusahaan-perusahaan yang menjual
barang dan jasa di pasar global menghadapi keputusan dan tantangan tambahan.
Mereka harus menentukan negara mana yang akan dimasuki, bagaimana
memasuki masing-masing negara (sebagai eksportir, memberikan lisensi, mitra
join venture, industri manufaktur kontrak, atau manufaktur tunggal); bagaimana
menyesuaikan fitur produk mereka dengan tiap-tiap negara, bagaimana
menentukan harga produk mereka di negara yang berbeda dan bagaimana
menyesuaikan komunikasi mereka dalam budaya yang berbeda. Perusahaan
membuat keputusan-keputusan tersebut di tengah berbagai persyaratan yang
berbeda dalam pembelian, negosiasi, kepemilikan, dan pengaturan properti
(budaya, bahasa, serta sistem hukum dan politik yang berbeda) dan nilai tukar
mata uang yang mungkin berfluktuasi. Namun, keuntungan dari seluruh pekerjaan
lintas negara ini bisa menjadi sangat besar.
Oleh karena banyaknya perusahaan tersebut sudah barang tentu seorang
pelaku ekonomi hendaknya tanggap terhadap hal–hal yang akan mengikis
eksistensi perusahaan itu sendiri, yang biladiabaikan tentunya menjadi masalah
yang vital. Akan tetapi bila berbagi masalah yang muncul ditanggapi dengan
serius akan semakin siap perusahaan tersebut untuk menghadapi para pesaing
yang ada. Salah satu strategi yang perlu ditanggapi dalam hal ini yaitu Analisis
SWOT, tentunya tanggap terhadap membaca trend pasar yang ada, karena
mengenai trend pasar merupakan salah satu unsur atau metode strategi untuk
mencari permasalahan yang sedang berkembang, dengan harapan dapat
mengetahui pendekatan-pendekatan permasalahan yang ada untukdijadikan bahan
strategi perusahaan yang sedang dijalani.
Maka untuk lebih jelasnya pengertian dari manajemen pemasaran yang
disampaikan para ahli dibawah ini sebagai berikut: Kotler (2005:10) “Pemasaran
adalah proses sosial yang dengan proses ini individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain”.
356
Menurut Keegen (2007:2) “Pemasaran adalah proses mengkonsentrasikan
berbagai sumber daya dan sasaran dari sebuah organisasi terhadap kesempatan
dan kebutuhan lingkungan”. Rangkuti (2004:48) “Pemasaranadalahsuatu proses
kegiatan yang dipengaruhiolehberbagaifaktorsosial, budaya, politik, ekonomi, dan
manajerial”. Bila perusahaan ingin mengembangkan suatu keunggulan bersaing
yang dapat dipertahankan, maka strategi yang dijalankan harus dilengkapi oleh
faktor-faktor dalam perusahaan yang mampu mendukung perusahaan tersebut.
Faktor-faktor yang membuat analisis lingkungan menjadi suatu analisis
penting dalam manajemen stategik dan dilakukan para manajer puncak:
1. Bahwa perusahaan tidakberdiri sendiri (terisolasi) tetapi berinteraksi dengan
bagian-bagian dari lingkungannyadan lingkungan itu sendiri selalu berubah
setiap saat.
2. Pengaruh lingkungan sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi kinerja
banyak bagian yang berbedadari sebuah perusahaan.
Strategi terhadap lingkungan eksternal dapat ditetapkan dengan
mengetahui apa yang menjadi ancaman (threats) dan apa yang menjadi peluang
(opportunities) bagi perusahaan. Setelah mengetahui lingkungan eksternal yang
dihadapi maka analisis lingkungan internal perlu dilakukan guna mengetahui apa
yang menjadi kekuatan (strengths) dan apa yang menjadi kelemahan (weaknesses)
dari perusahaan. Dengan demikian perusahaan selalu dapat beradaptasi dengan
lingkungannya sehingga upaya untuk mencapai tujuan perusahaan senantiasa akan
dapat dicapai.
Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang penting dalam
menentukan kelangsungan hidup suatu perusahaan, karena kegiatan pemasaran
banyak menyangkut kegiatan penjualan, kegiatan promosi dan lain secara
keseluruhan pemasaranya, ilmu pemasaran sangat diperhatikan bagi kalangan
pengusaha sebab pemasaran dikatakan sebagai aktivitas manusia yang diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Rangkuti
(2014:18)analisis SWOT adalah sebagai berikut:
a. Kekuatan (Strengths)
357
Kekuatan sumber-sumber daya, keterampilan atau kemampuan yang
dimiliki perusahaan sehinggadapat memanfaatkan peluang yang ada.
Kekuatan (Strengths) pada produk Philips elektronik adalah: produknya
kuat dan mempunyai garansi 2 tahun, mereknya sudah dikenal masyarakat.
b. Kelemahan (Weaknesses)
Merupakan keterbatasan atau kekurangan sumber-sumber daya,
keterampilan atau kemampuan yang dimiliki suatu perusahaan. Kelemahan
(Weaknesses) pada produk Philips elektronik adalah: Memiliki daya besar
dan harga yang relatife mahal, belum maksimalnya pelayanan purna jual
yang diberikan oleh produk Philips elektronik.
c. Peluang (Opportunities)
Keadaan atau kondisi utama yang menguntungkan dalam lingkungan
perusahaan sehinggadapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Peluang
(Opportunities) pada produk Philips elektronikadalah: Masih banyaknya
minat konsumen terhadap merek Philips dikarenakan terkenal akan
kualitas produknya.
d. Ancaman (Threats)
Merupakan suatu keadaan atau kondisi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman (Threats) pada produk Philips
elektronik adalah: banyaknya merek luar yang masuk ke Indonesia dengan
harga yang relative lebih murah, adanya service keliling kerumah-rumah
dari merek kompetitor, Gencarnya iklan di media TV dari merek
kompetitor.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dijabarkan
perumusan,sebagai berikut:
1. Sejauh mana kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi
PT Citra Kreasi Makmur di Surabaya?
2. Bagaimana Analisis SWOT sebagai dasar keputusan pada strategi
pemasaran Philips elektronik PT Citra Kreasi Makmur di Surabaya dalam
menghadapi persaingan yang semakin tajam?
358
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam menganalisa data yang diperoleh, penulis menggunakan
pendekatan kualitatif . yaitu cara menganalisa data dengan memberikan uraian
sesuai kenyataan dan keadaan sebenarnya terjadi pada obyek penelitian. Bungin
(2001:46), pendekatan kualitatif berusaha memahami pertanyaan penelitian
secara mendalam, berfokus pada keadaan sebenarnya (tidak diredaksi menjadi
suatu model hubungan kausalitas) serta holistic. Dalam hal ini focus studi yang
akan diteliti dipahami secara kontekstual, tidak memilah-milah dari sisi pandang
(hanya beberapa variabel), dan tidak pula memisahkan dari kompleksitasnya.
Hasil penelitian merupakan suatu pengetahuan yang utuh dan mendalam, tidak
mungkins pesifik, sehingga tidak bersifat umum.
Menurut Bungin (2001:47), tujuan pendekatan kualitatif antara lain untuk
mencari suatu bentuk pengetahuan baru, untuk menjelaskan secara rinci dan
mendalam objek studi, menemukan metode untuk penyelesaian masalah,
mempelajari berbagai proses manajeman, mencari bentuk-bentuk aplika sipraktis.
Kegunaannya juga bervariasi, antara lain bersifat pengembangan teorial dapat
juga bersifat aplikatif.
Dalam penelitian, peneliti sangat berperan baik dalam kehadiran maupun
aktifitas, peneliti masuk kedalam objek peneliti. Keikut sertaan peneliti terutama
dalam proses pengumpulan data. Proses pengumpulan data dilakukan melalui
teknik secara bergantian yaitu observasi pasif, dokumentasi dan wawancara.
Jenis Dan Sumber Data
Sumber Data
Dalam penulisan ini, sumber data yang digunakan adalah diperoleh dalam
bentuk verbal yang bersumber pada data primer, yaitu data yang diambil
berdasarkan kejadian yang benar terjadi dilapangan, sehingga data tersebut dapat
berupa hasil riset dan data skunder, yaitu data yang diperoleh dari pendapat para
ilmuwan.
Jenis Data
Sumber data primer diperoleh penulis secara langsung dari PT. Citra
Kreasi Makmur yang ada di Surabaya.
359
1. Data Primer
Yaitu semua data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dengan cara
bertanya (interview), yang didapat dari perusahaan , yaitu PT. Citra Kreasi
Makmur, yang meliputi pelaksanaan pemasaran, personalia, dan sumber daya
perusahaan.
2. Data Sekunder
Yaitu studi pustaka dengan menelan berbagai buku pustaka atau literatur
(literature research).
Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan Penelitian
Agar permasalahan yang dibahas tidak meluas dan lebih terfokus maka
perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Atribut-atribut yang ditampilkan pada kuesioner awal merupakan masukan
dari pihak perusahaan yaitu PT Citra Kreasi Makmur.
2. Kuesioner awal disusun berupa pertanyaan semi terbuka sedangkan
pertanyaan akhir disusun berupa pertanyaan tertutup.
3. Pemilihan respoden berdasarkan medote accidental sampling yang kemudian
dilanjutkan dengan metode purposive sampling.
4. Penelitian ini bersifat uji petik dengan pengambilan data dari PT Citra Kreasi
Makmur dalam selang waktu 01 Februari 2016 s/d 19 Februari 2016.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian evaluative ini, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan
data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan
data utama, diperoleh melalui sumber data primer dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan teknik non-tes sebagai berikut:
1. Wawancara (interview)
Menurut Sugiyono (2008::137) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
360
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil.
2. Pengamatan (observasi)
Menurut Sugiyono (2008:145) mendefinisikan observasi sebagai teknik
pengumpulan data yang mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan
dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain, berbeda dengan
wawancara kuesioner yang selalu berkomunikasi dengan orang. Observasi
digunakan untuk memperoleh gambaran secara langsung gejala-gejala yang
ada. Pengambilan data dengan observasi ini digunakan untuk memperkuat hasil
dari angket (kuesioner) yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan
evaluasi.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh
informasi yang terdapat pada suatu kasus, menganalisis situasi untuk mengetehui
isu apa yang sedang terjadi, dan memutuskan tindakan apa yang sedang terjadi,
dan memutuskan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah.
Masalah yang harus dijelaskan sehingga pembaca dapat mengetahui dan
menjawab semua permasalahan secara keseluruhan infomasi yang ada. setelah
data terkumpul hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Teknik Editing
Editing adalah proses penelitian kembali catatan dan data yang diperoleh
guna mengetahui apakah catatan dan data tersebut dapat segera disiapkan
untuk proses selanjutnya atau tidak.
2. Teknik Verifikasi
Verifikasi yaitu proses pemeriksaan benar tidaknya hasil survey dengan cara
menyelidiki sumber-sumber kesalahan yang mungkin ada dalam penelitian
dan evaluasi tentang dasar teoritis.
3. Teknik Pengolaan Data
361
Data-data yang diperoleh, kemudian diolah dengan menyusun faktor-faktor
strategi perusahaan menggunakan beberapa model, yaitu:
a. Matrik Faktor Strategi Eksternal
Berikut ini adalah cara-cara penentuan faktor strategi eksternal (eksternal
strategic faktors analysis summary) menurut Rangkuti (2003:26).
1. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
2. Berilah bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor- faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan
pengaruh faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar dari
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, dari rating +1). Pemberian nilai
rating ancaman adalah kebalikan.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa faktor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.
6. Jumlahlah skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor
strategi eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
Jadi, sebelum strategi yang diterapkan, perencanaan strategi harus
menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai kemungkinan
peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitori harus ditentukan
karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi perusahaan dimasa yang akan
datang. Untuk itu penggunaan metode-metode kualitatif sangat dianjurkan untuk
membuat peramalan (forecasting) dan asumsi, seperti eksploitasi, brainstorming,
statistical modeling, riset operasi dan sebagainya.
b. Matrik Faktor Strategi Internal
Suatu tabel IFAS (internal strategic factor summary) disusun untuk
merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam karangka kekuatan
362
dan kelemahan perusahaan melalui proses tahapannya menurut Rangkuti
(2003:24) sebagai berikut:
1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan
dalam kolom 4.
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0
(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-
faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan, (semua bobot tersebut
jumlahnya tidak boleh melebihi skor tatal 1,00).
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +4 (sangat baik) dengan
membandingkan dengan rata-rata industri atau pesaing utama.
4. Kalikan bobot pada kolom-kolom dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4, hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari
4,0 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).
5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotanya dihitung.
6. Jumlahkan skor pembobotan ( pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi
internalnya. Skor tatal ini dapat digunakan untuk membandingkan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang
sama.
Keunggulan perusahaan yang tidak dimiliki oleh perusahaan (distinctive
competencies) harus diintegrasikan kedalam budaya organisasi sedemikian rupa
sehingga perusahaan lain tidak mudah menirunya. Selanjutnya, sebelum suatu
perencanaan strategis dikembangkan, manajemen puncak perlu menganalisis
hubungan antara fungsi-fungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari
struktur perusahaan (corporate’s structure), budaya perusahaan (corporate,s
culture) dan sumber daya perusahaan (corporate’s resources).
c. Matrik Internal Eksternal
Parameter yang digunakan pada matrik ini meliputi parameter kekuatan
internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan
363
model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang
lebih detail.
Menurut Rangkuti (2003:45), matrik ini terdiri dari sembilan sel. Strategi
perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel tersebut dapat
dikelompokkan menjadi strategi utama yaitu:
1. Strategi Pertumbuhan (Growth Strategy)
Merupakan pertumbuhan perusahaan itu terdiri dari (sel 1,2 dan 5) atau
upayakan disertifikasi (sel 7 dan 8), strategi ini didesain untuk mencapai
pertumbuhan, baik penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ketiganya.
a. Konsentrasi Melalui Integrasi Vertikal (sel1)
Pertumbuhan melalui konsentrasi ini dapat dicapai melalui intgrasi
vertikal dengan cara backword integration (mengambil ahli supplyer)
atau dengan cara forword integration (mengambil ahli distributor). Hal
ini merupakan strategi utama untuk perusahaan yang memiliki posisi
kompetitif pasar yang kuat (hign market share) dalam industri yang tarik
tinggi. Agar dapat meningkatkan bisnisnya atau kompetitifnya,
perusahaan ini melaksanakan upaya meminimalkan biaya oprasi yang
tidak efesien untuk mengontrol kualitas serta distribusi produk integrasi
vertikal dapat dicapai baik melalui sumber daya internal maupun
eksternal.
b. Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal (sel 2 dan 5)
Strategi pertumbuhan melalui strategi horizontal adalah suatu kegiatan
untuk memperluas perusahaan dengan cara membangun dilokasi yang
lain, meningkatkan jenis produk serta jasa. Jika perusahaan tersebut
berada dalam industri yang sangat antraktif (sel 2), tujuanya adalah untuk
meningkatkan penjualan atau profit, dengan cara memanfaatkan
keuntungan ekonomis of scale baik diproduksi maupun pemasaranya ini
berada dalam dalam metode antraktive industri, strategi yang diterapkan
adalah konsolidasi (sel 5). Tujuan relatif defensif, yaitu menghindari
kehilangan penjualan dan kehilangan keuntungan.
c. Diversifikasi konsentris (sel 7)
Strategi pertumbuhan melalui diversifikasi umunnya dilaksanakan oleh
perusahaan yang memiliki kondisi competive position sangat kuat tetapi
nilai daya tarik industrinya sangat rendah. Perusahaan tersebut berusaha
memanfaatkan kekuatanya untuk membuat produk baru secara efisien
karena perusahaan ini sudah memiliki kemampuan manufaktur dan
pemasaran yang baik.
d. Diversifikasi konglomerat (sel 8)
Strategi pertumbuhan melalui kegiatan bisnis yang tidak saling
berhubungan dapat dilakukan jika perusahaan menghadapi competive
position yang tidak begitu kuat. Kedua faktor tersebut memaksa
perusahaan itu melakukan usahanya kedalam perusahan lain. Tetapi pada
364
saat perusahaan tersebut mencapai tahap matang, perusahaan yang hanya
memiliki competive position rata-rata cenderung akan menurun kinerja.
Untuk itu strategi diversifikasi konglomerat sangat dianjurkan.
2. Stabylity Strategy
Adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah
ditetapkan.
3. Retrenchment Strategy (sel 3,6 dan 9)
Adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
TABEL 1
INTERNAL FACTOR ANALYSIS SUMMARY (IFAS)
PT CITRA KREASI MAKMUR
Internal strategic internal Bobot Rating Pembobotan Komentar
Kekuatan (Strengths) 1 2 3
4 5
1. Kondisi keuangan
yang baik
2. Kualitas produk yang
Awet dan kuat
3. Garansi lebih lama 2
th
4. Peningkatan volume
penjualan
5. Kepuasan pelanggan
0,12
0,16
0,13
0,17
0,17
3
4
3
4
4
0,36
0,64
0,39
0,68
0,68
Keuangan yang baik
Kualitas produk yang
dipercaya
Salah satu daya tarik
penjualannya
Hubungan baik kunci
sukses tujuan utama
Kelemahan (Weaknesses)
1. Harga relative Tinggi
2. Daya listrik produk
yang relative tinggi
3. Belum adanya service
Center di luar kota
4. Sering terjadi
kekosongan barang
5. Pelayanan purna jual
Yang kurang memadai
0,04
0,04
0,07
0,06
0,04
1
1
2
2
1
0,04
0,04
0,14
0,12
0,04
Berdampak mengurangi
jumlah penjualan
Konsumen menengah
keatas
Perlunya ada kebijakan
baru
Forecast permintaan
barang yang lebih akurat
Membuat home service
konsumen
Totak skor pembobotan 1,00 3,13
Sumber : peneliti (2016)
365
Analisis dengan Menggunakan Matrik Internal Eksternal (IE)
TABEL 2
INTERNAL- EKSTERNAL MATRIK
PT CITRA KREASI MAKMUR
HIGH (3-4) MEDIUM (2-3) LOW (1-2)
HIGH
(3-4)
GROWTH
Kosentrasi melalui
integrasi vertikal
MEDIUM
Konsentrasi melalui
integrasi horizontal
RETRENCHMENT
Strategi turn arround
MEDIUM
(2-3)
STABILITY GROWTH
Kosentrasi melalui
integrasi horizontal
atau STABILITY
profit strategi
RETRENCHMENT
Strategi divestasi
LOW
(1-2)
GROWTH
Diversivikasi
konsentrik
GROWTH
Diversivikasi
konglomerat
LIKUIDASI
Sumber : Peneliti (2016)
TABEL 3
EKSTERNAL STRATEGIC FACTOR ANALYSIS SUMMARY (EFAS)
PT CITRA KREASI MAKMUR
Faktor strategic internal Bobot Rating Pembobotan Komentar Peluang (opportunities) 1 2 3 4 5
1. Tingginya tingkat permin-
taan konsumen
2.Besarnya permintaan
konsumen untuk Produk
tertentu
3. Sedikitnya merek luar negeri
Yang memiliki produk
personal care
4. Masih banyaknya jaringan
pasar yang belum dijangkau
5. Banyaknya chef dan sekolah
Masak yang sudah percaya
dengan produk Philips
0,15
0,15
0,13
0,16
0,12
4
4
3
4
3
0,60
0,60
0,39
0,64
0,36
Meningkatkan produksi
Menyediakan stok untuk
produk tsb
Tingkatkan suplai dan
distribusi pemasaran
Lemah
Poin Positif
Ancaman (Threat)
1. Banyaknya merek
Kompetitor yang daya
listriknya lebih kecil
2. Barang sering kosong
3. Keterlambatan pengiriman
barang yang menyebabkan
lamanya distribusi
4. Sedikitnya service center
yang ada di Jawa Timur
5. Banyaknya kompetitor yang
meniru produk Philips
0.04
0,06
0.07
0,08
0,04
1
2
2
2
1
0,04
0,12
0,14
0,16
0,04
Perlu adanya penyesuaian
daya listrik
Membuat forecast barang
yang lebih akurat
Mengganggu proses
distribusi ke toko
Menyediakan servis keliling
Mengadakan promosi yang
lebih gencar
Total skor pembobotan 1,00 3,09
Sumber : peneliti (2016)
366
Matrik Internal Eksternal (IE) PT. Citra Kreasi Makmur Surabaya
TOTAL RATA-RATA
TERTIMBANG IFE
Kuat
3,0-4,0
Rata-Rata
2,0-2,99
Lemah
1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 1,0
Tinggi
3,0-4,0
3,0
I II
III
PT. CKM
(3,13:3,09)
TOTAL RATA-
RATA
TERTIMBANG EFE
Sedang
2,0-2,99
2,0
IV V VI
Rendah
1,0-1,99
1,0
VII VIII IX
Sumber: Peneliti (2016)
Gambar 1
Matriks Internal Eksternal
Berdasarkan hasil dari tabel Matrik IFE dan tabel Matrik EFE, diketahui
bahwa nilai IFE-nya adalah 3,13 dan nilai EFE-nya adalah 3,09. Dengan demikian
PT. Citra Kreasi Makmur Surabaya berada dalam sel III, yaitu pada divisi jaga
dan pertahankan, posisi perusahaan cukup stabil dan daya tarik industri sejenis
sedang tumbuh. Strategi yang umum digunakan untuk divisi tipe ini adalah:
1. Penetrasi Pasar dan
2. Pengembangan Produk
367
Analisis dengan Menggunakan Matrik SWOT
TABEL 4
SWOT MATRIK
PT CITRA KREASI MAKMUR
IFAS
EFAS
STRENGTHS (S)
1. Kondisi keuangan yang
baik
2. Kualitas produk yang
Terkenal kuat dan awet
3. Garansi lebih lama
4. Kenaikan volume penjualan
5.Hubungan baik antara tim
sales dan pemilik toko
WEAKNESSES (W)
1.Harga relative tinggi
2.Daya listrik produk
yang rata-rata tinggi
3.Belum adanya service
center di luar kota
Surabaya
4.Sering kurangnya
Barang yang diminta
oleh toko
5.Pelayanan purna jual
yang kurang memadai
OPPORTUNITIES (O)
1.Permintaan relatif tinggi
dibandingkan dengan
penawaran
2.Pembelian dalam jumlah
besar untuk produk
tertentu
3.Sedikitnya merek luar
negeri untuk produk PC
4.Masih banyaknya jaringan
Pasar Yang belum
dijangkau
5.Banyaknya chef dan
Sekolah Masak yang
sudah percaya
Dengan merek Philips
STRATEGI SO
1.Brand Equity produk
2.Perluasan pangsa pasar
(market share)
3.Mempertahankan posisi
Perusahaan
STRATEGI WO
1.Meningkatkan
efisiensi dan
produktivitas di se-
gala bidang
2.Perluasan jaringan
distri- Bussi.
3.Membuat tim kusus
untuk pelayanan
servis kerumah untuk
produk premium
Philips.
4.Membuat servis
Keliling untuk daerah
luar kota Surabaya
THREAT (T)
1.Banyaknya produk
Elektronik yang
dayalistriknya lebih rendah
2.Seringnya barang kosong
3.Keterlambatan pengiriman
Barang penyebabkan
lamanya distribusi
4.Minimnya tempat servis
resmi
5.Banyaknya produk tiruan
STRATEGI ST
1.Diferensiasi produk dan
menjaga mutu produk
2.Menetapkan strategi harga
3.Membuat depo di luar
Kota
4.Mengadakan pelayanan
servis kerumah
STRATEGI WT
1.Menetapkan strategi
bis- nis baru yang
lebih efe- sien dan
efektif
2.Lebih memperhatikan
kualitas dan mutu
pela- yanan terhadap
konsu- men
Sumber : Peneliti (2016)
368
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Citra Kreasi
Makmur dalam memasarkan produk Philips elektronik, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan adalah sebagai berikut :
S. (Strength) PT. Citra Kreasi Makmur dengan mudah memasarkan produk
Philips dikarenakan produk Philips memiliki kualitas produk yang kuat dan
awet.
W. (Weaknesses) PT. Citra Kreasi Makmur belum memiliki service center untuk
pelanggan produk Philips yang ada di luar kota.
O. (Opportunities) Masih adanya jaringan pasar yang belum dijangkau oleh PT.
Citra Kreasi Makmur.
T. (Threat) Keterlambatan pengiriman barang yang menyebabkan lamanya
distribusi ke toko-toko pelanggan.
SARAN
Dengan mengambil dan mempelajari kondisi perusahaan, maka penulis
merasa perlu untuk memberikan arahan dan saran, dengan harapan dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan perusahaan, yaitu :
S. (Strenghts) Diharapkan dengan adanya kenaikan volume penjualan PT. Citra
Kreasi Makmur bisa menyediakan produk jual sesuai permintaan toko.
W. (Weaknesses) Dengan harga produk yang relative tinggi, tidak semua
konsumen bisa menjangkau produk Philips. Diharapkan produk Philips
mengeluarkan produk dengan harga yang lebih murah, supaya bisa dijangkau
semua kalangan masyarakat.
O. (Opportunities) Diharapkan PT. Citra Kreasi Mamur Surabaya hendaknya
memperluas jaringan pasar sampai ke pelosok kota, sehingga bisa
meningkatkan strategi pemasaran produk Philips ini sendiri.
T. (Threat) PT. Citra Kreasi makmur diharapkan bisa meminimkan masalah
pendistribusian, supaya permintaan toko bisa terpenuhi dan toko tidak sampai
mengalami kekosongan barang jual untuk produk Philips. Supaya konsumen
369
dengan mudah untuk mendapatkan produk-produk Philips apabila ingin
membeli barang yang di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler Philip, 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT, Indeks Kelompok
Gramedia, Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik, Membedah Kasus Bisnis,
Cetakan Kesepuluh, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit
PT Gramedia, Jakarta
Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung: Alphabeta
Warren J. Keegan, 2007, Manajemen Pemasaran Global, Edisi Keenam, PT
Indeks