peranan agen dalam menigkatkan nasabah asuransi …

71
PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI SYARIAH DI PT. BUMI PUTERA SYARIAH CABANG CIPUTAT Disusun Oleh: NOVIYARNI 206046103860 PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

Upload: others

Post on 01-Feb-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI

SYARIAH DI PT. BUMI PUTERA SYARIAH

CABANG CIPUTAT

Disusun Oleh:

NOVIYARNI

206046103860

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …
Page 3: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT,

Tuhan semesta alam yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah

memberikan segala nikmat Iman Islam karena atas kehendak dan kuasanya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan Agen Dalam

Meningkatkan Nasabah Asuransi Syariah di PT. BUMIPUTERA

Syariah’’ dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam tidak lupa penulis

panjatkan kepada Nabi Muhammmad SAW, suri tauladan dalam aktivitas

kehidupan, serta kepada para keluarga dan sahabatnya.

Dengan penuh kesadaran penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari kesempurnaan dan tidak akan selesai tanpa dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak baik secara moril maupun materil.

Karena itu, dari lubuk hati yang paling dalam penulis mengucapkan

terima kasih yang tak terhingga kepada segenap pihak yang telah membantu

menyelesaikan skripsi ini. Sebagai rasa syukur penulis mengucapkan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammmad Amin Suma, SH., MA., MM, selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 4: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

ii

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Muamalah Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatrullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua Program Non-

Reguler Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan

Bapak Drs. Ahmad Yani, MA., selaku Sekretaris Program Non-Reguler

Fakultas Syariah dan Hukum Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Prof. Dr. Hj. Amany B. Lubis, MA., Dosen Pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran telah banyak memberi semangat dan dorongan serta arahan dalam

membimbing di tengah kesibukan Beliau, sehingga pada akhirnya skripsi ini

menjadi lebih baik dan sempurna.

5. Bapak Mohammad Mujibur Rohman, MA., Dosen Pembimbing II yang

dengan penuh kesabaran pula telah banyak memberi semangat dan dorongan

serta arahan dalam membimbing baik secara lahir maupun batin, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

yang telah banyak memberikan ilmu dan pembelajaran kepada penulis.

7. Pimpinan dan Seluruh Staf Karyawan Perpusatakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

menyediakan fasilitas berupa sumber-sumber yang berkaitan dengan skripsi

penulis.

Page 5: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

iii

8. Kepala Cabang AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah Ciputat, Ibu Erni, ibu

Sumiyati yang telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi

yang penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Ayahanda M. Nasir (Almarhum) semoga amal dan ibadahnya diterima di sisi

Allah Yang Maha Kuasa, Amien… dan Ibunda Azimar, terima kasih atas

segala kasih sayang, perhatian, pengertian dan motivasinya baik moril

maupun materil yang sangat berperan dalam hidup, semoga Ibu diberi

kesehatan, kebahagiaan dan umur panjang sehingga ananda diberi kesempatan

untuk menunjukkan besarnya cinta ananda pada kalian. Kepada Adik-adikku

tercinta Arfika Agustina dan Abdul Arfat, yang selalu memberikan semangat,

membantu menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas motivasi dan

dukungan kalian.

10. Kakakku tersayang, Syaiful Ramli. Terima kasih atas segala pengertian,

perhatian, kasih sayang, semangat yang tiada henti agar penulis segera

menyelesaikan skripsi. Terima kasih telah memberi warna pada hari-hari ku.

11. Sahabat ku PS NR 2006, Khususnya PS A, acy, mey, any, lia, mami, ista, reni

dan yang lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Makasih atas

kebersamaannya selama 4 tahun kita saling mengenal, berbagi dan menjalin

persahabatan bahkan persaudaraan.

12. Tak lupa pula teman-teman seperjuangan yang dengan sepenuh hati

mencurahkan dan membantu penulis dengan memberikan motivasi, saran dan

bantuan sehingga terselesaikan skripsi ini.

Page 6: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

iv

Mengakhiri kata pengantar ini, atas semua bantuan yang telah diberikan.

Penulis hanya dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT semoga kebaikan yang

telah diberikan dapat bernilai ibadah dan dibalas oleh Allah SWT.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.

Amien...

Jakarta, 11 Maret 2011

Noviyarni

Page 7: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang di ajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Maret 2011

Noviyarni

Page 8: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

ABSTRAK

Noviyarni. Judul skripsi “Peranan Agen Dalam Meningkatkan Nasabah

Asuransi Syariah di P.T AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah. Strata Satu (S1)

Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. 1432 H / 2011 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan agen dalam meningkatkan

nasabah asuransi di P.T Bumiputera syariah. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang menguraikan dan memaparkan

masalah yang ada sehingga memperoleh gambaran tentang objek yang diteliti dan

masalah tersebut dapat dipecahkan serta diselesaikan dengan baik dan benar.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian lapangan (field

research) untuk memperoleh data primer, dengan melakukan wawancara dan

penelitian langsung terhadap pihak yang dianggap berkompeten. Selain itu, penulis

juga melakukan penelitian kepustakaan (library research) untuk memperoleh data

sekunder, yakni untuk memperoleh data ilmiah dan akurat yang bersumber pada

buku-buku, dokumen, dan rujukan lain yang berkaitan dengan pokok pembahasan,

kemudian dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui fenomena yang sebenarnya.

Page 9: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

Penelitian ini menyimpulkan bahwa, peranan agen dalam meningkatkan

nasabah asuransi adalah

Kata kunci : Peranan agen dalam meningkatkan nasabah Asuransi Bumiputera

Syariah.

Page 10: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

A. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6

C. Review Studi Terdahulu ........................................................... 7

D. Metode Penelitian..................................................................... 8

E. Sistematika Penulisan .............................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi dan Ruang Lingkup Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah ................................................ 11

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah ..................................... 14

3. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah ......................................... 18

B. TINJAUAN UMUM AGEN ASURANSI SYARIAH

1. Pengertian Agen ................................................................... 23

2. Fungsi Agen ......................................................................... 26

3. Wewenang Agen .................................................................. 32

4. Kelebihan Agen .................................................................... 35

Page 11: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

BAB III GAMBARAN UMUM P.T BUMIPUTERA SYARIAH

A. Sejarah Bumiputera .................................................................. 36

B. Visi dan misi ............................................................................ 40

C. Struktur organisasi ................................................................... 41

D. Produk-produk BumiPutera ..................................................... 44

BAB IV PERANAN AGEN DALAM MENINGKATKAN NASABAH

ASURANSI PADA P.T BUMI PUTERA SYARIAH

A. Usaha Agen dalam meningkatkan Nasabah ............................. 46

B. Pengaruh Agen dalam meningkatkan Nasabah ........................ 51

C. Analisa Pertumbuhan Nasabah ................................................ 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 56

B. Saran ......................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi

Page 12: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat dan

berkembang pesat, tujuan tersebut akan dapat tercapai apabila perusahaan sudah

mampu untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil penjualannya dengan

mencari dan membina para konsumennya.

Dengan keadaan ekonomi yang cenderung mengalami penurunan yang

mencolok tajam akibat pengaruh krisis ekonomi memberikan dampak buruk terhadap

sektor-sektor riil perekonomian Indonesia. Pertumbuhan dunia usaha khususnya

dunia usaha asuransi merupakan salah satu bidang usaha yang sangat potensial untuk

dikembangkan di masa yang akan datang. Selama ini pun bidang usaha jasa ini sudah

cukup berkembang, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jaminan resiko

terhadap kegiatan mereka.

Persoalan yang dihadapi oleh industri asuransi di tanah air salah satunya

adalah sumber daya manusia yang belum memadai dan rendahnya pengetahuan

masyarakat mengenai pentingnya arti asuransi bagi kehidupan masyarakat. Jumlah

Agen asuransi di Indonesia pada akhir tahun 2005 menurut data DAI (Dewan

Asuransi Indonesia) baru sekitar 80.000 orang, jumlah itu begitu kecil dibandingkan

Page 13: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

2

dengan potensi pasar yang tersedia. Keterbatasan sumber daya manusia yang terjadi

pada gilirannya berujung pada kekecewaan konsumen. 1

Untuk menghindari kekecewaan, salah satunya faktor yang mempengaruhi

antara perusahaan jasa dengan konsumen adalah pelayanan yang dilakukan oleh agen

selaku dari bagian sumber daya manusia yang menawarkan produk secara langsung

pada masyarakat atau konsumen. Betapapun sempurnanya tekhnologi dan ekonomi

tanpa adanya bagian keagenan sulit kiranya tercapai tujuan organisasi.

Dalam perusahaan asuransi yang menjadi tenaga penjual untuk memberikan

wawancara langsung kepada konsumen dilakukan oleh seorang agen. Menurut M.

Wahyu Prihartono, Agen merupakan ujung tombak keberhasilan pencapaian tujuan

organisasi.2 Dimana agen sangatlah berperan terhadap penawaran produk baru pada

perusahaan asuransi syariah saat ini, dimana agen memberikan pelayanan dalam

menawarkan jasa perlindungan terhadap kebutuhan finansial baik individu maupun

kelompok, baik kebutuhan kesehatan maupun yang berkaitan dengan harta benda.

Seorang agen asuransi dalam memberikan pelayanan kepada konsumen agar sukses

dan memuaskan, sangat dibutuhkan komitmen atas pekerjaan dengan senantiasa

1 Arba’iyah Satriani, Peluang di Tengah Persaingan , ”Harian Republika”, 4

Januari 2005 2 M. Wahyu Prihartono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,

(Yogyakarta: Kanisius, 2001), hal. 6

Page 14: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

3

berlatih secara konsisten dan harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang

asuransi.3

Dalam berhubungan dengan calon pemegang polis, seorang agen di tuntut

mampu menjaga kepercayaan.4 Agenlah yang berperan dalam memberikan

pelayanan dengan membawa visi dan misi dalam memasarkan asuransi terhadap

masyarakat. Dimana seorang agen sangat mempengaruhi tingkat penjualan dalam

suatu organisasi, dan juga merupakan ujung tombak pencapaian keberhasilan.

Seorang agen harus lebih sering berhubungan langsung dengan masyarakat untuk

dapat memasarkan dan menawarkan produk tersebut kepada masyarakat.

Pada perusahaan jasa sudah jelas bahwa untuk memberikan kepuasan secara

langsung kepada konsumen, diperlukan pelayanan intensif dari seorang agen.

Sebelum seorang agen terjun langsung ke masyarakat diperlukan perencanaan dan

proses terlebih dahulu dan dalam suatu perusahaan harus melakukan wawancara

langsung kepada masyarakat, survei pasar atau dapat melihat dari tingkat kepuasan

masyarakat sehingga produk tersebut dapat diterima masyarakat.

Sistem keagenan telah tumbuh karena jasanya dibutuhkan untuk menyalurkan

produk perusahaan asuransi secara efisien. Transaksi berbagai macam asuransi

dengan masing-masing perusahaan asuransi merupakan pekerjaan yang melelahkan

dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Untuk mengetahui sejumlah hal secara

3 Surjono Soerono, Penuntun ke Agenan Asuransi Jiwa edisi IV, (Jakarta:

Dewan Asuransi Indonesia, 1998), hal. 8 4 Superwanto MB, Rahasia Sukses Agen Top Bumiputera, (Tangerang:

Lembaga Studi Informasi, LSI), hal. 9

Page 15: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

4

rinci dan memiliki kemampuan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan transaksi

tersebut secara baik tanpa bantuan seorang agen.

Hal itu dapat dipahami dengan membandingkan masalah yang dihadapi oleh

konsumen dalam membeli polis asuransi.

Konsumen dapat menerima bantuan yang sangat berharga dari agen saat

terjadinya kerugian. Seorang agen akan membantu konsumen dengan memberikan

data mengenai kerugian yang diterima dan akan menjadi pembela, apabila ternyata

perusahaan tidak mau mengakui kerugian tersebut. Disamping itu, agen akan dapat

membantu konsumen untuk membuat perencanaan secara menyeluruh mengenai

program asuransi yang dibutuhkannya.5

Berdirinya P.T Bumiputera Syariah jelas akan meningkatkan kesadaran

berasuransi masyarakat muslim di Indonesia yang selama ini masih meragukan

kehalalan usaha ini. Sehingga disamping untuk membangun sumber daya keuangan

dalam negeri, juga akan memberikan dampak yang positif untuk menahan laju inflasi

perekonomian.

Salah satu hubungan yang paling dekat dengan calon nasabah adalah agen

asuransi. Karena naik tidaknya pendapatan perusahaan asuransi, tergantung pada

peranan agen dalam menjual asuransi. Agen asuransi diharapkan dapat memahami

apa sebenarnya fungsi, kedudukan, tugas dan tanggung jawabnya dalam

meningkatkan nasabah asuransi.

5 Muhammad Syakir Sula, Asuransi (life dan general) Konsep dan Sistem

Asuransi Syariah, Gema Insani (Jakarta: Gema Insani Press.2004)

Page 16: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

5

Seorang agen juga harus proaktif dan dapat menciptakan peluang dalam

produk asuransi syariah di perusahaannya. Tentunya bukan merupakan hal yang

mudah untuk dilakukan para agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah.

Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dalam mengasah pengetahuan untuk

memperluas jaringannya, yang semua itu bertujuan meningkatkan kinerja asuransi

syariah.

Dilatar belakangi penjelasan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk

mempelajari dan mengkaji lebih jauh tentang Agen dalam meningkatkan nasabah

yang dikelola oleh PT. BumiPutera Syariah. Oleh karena itu penulis mengajukan

skripsi dengan judul “PERANAN AGEN DALAM MENINGKATKAN

NASABAH ASURANSI SYARIAH DI PT. BUMIPUTERA SYARIAH.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin mengemukakan tentang bagaimana

peranan agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah yang diluncurkan oleh

perusahaan asuransi, sehingga menjadi salah satu produk yang diminati oleh nasabah.

Sebagaimana halnya kita ketahui bahwa Asuransi Syariah merupakan

lembaga yang memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, dalam

rangka merespons kebutuhan masyarakat yang ingin bertransaksi secara Islami.

Sehingga meningkatkan kepuasaan dan kepercayaan para nasabah terhadap

Perusahaan Asuransi Syariah ini.

Page 17: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

6

Mengingat luasnya pembiacaraan mengenai Agen yang dikeluarkan

perusahaan asuransi jiwa syariah dan sebagian besar perusahaan asuransi sudah

mengeluarkan produk, sebagai bahan kajiannya dalam skripsi, yaitu produk yang

dikeluarkan PT. BumiPutera Syariah. Untuk memudahkan penyusunan dan

pembahasan, penulis hanya membatasi masalah pada peranan agen dalam

meningkatkan nasabah asuransi syariah. Maka kemudian penulis merumuskan

permasalahannya sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah pada

P.T BumiPutera Syariah ?

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada P.T BumiPutera Syariah dalam

meningkatkan nasabah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengkaji hal-hal yang berkaitan

dengan peningkatan nasabah pada Bumi Putera, dengan tujuan sebagai

berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang Agen

dalam meningkatkan Nasabah asuransi pada PT. Bumi Putera Syariah.

2. Tujuan Khusus

Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program strata satu,

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada fakultas syariah dan

hukum.

Page 18: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

7

Manfaat

1. Bagi penulis sendiri manfaat yang dirasakan dari penelitian ini menambah

khasanah pengetahuan dan wawasan di bidang Asuransi Syariah umumnya,

dan khususnya mengenai agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah

pada perusahaan asuransi syariah.

2. Bagi Pihak Asuransi Syariah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

masukan dan bahan evaluasi bagi Perusahaan Asuransi Syariah untuk

kemajuan di masa mendatang.

3. Bagi Pihak Lain, terutama di dunia pendidikan, penulis berharap penelitian

ini dapat menambah bahan kepustakaan. Dan dapat memberikan pengetahuan

kepada masyarakat mengenai peran agen asuransi syariah dan prakteknya,

khususnya dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah.

D. Review Studi Terdahulu

Setelah penulis telaah yang sudah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penulis menyimpulkan bahwa apa yang menjadi masalah pokok

penelitian ini tampaknya sangat penting.

Adapun kajian pustaka dalam penelitian ini dengan melihat beberapa skripsi:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ana Albina, yang membahas mengenai

tentang ”Perilaku Agen Asuransi dalam Meningkatkan Volume

Penjualan (Studi pada PT. AJB BUMIPUTERA 1912)”. Jakarta, Jurusan

Muamalat Asuransi Syariah Syarif Hidayatullah, 2003.

Page 19: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

8

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hamdi Rahman, yang membahas mengenai

tentang ”Profesionalisme Pelayanan Agen dalam Meningkatkan Volume

Penjualan Polis Asuransi Kerugian (Studi pada P.T Asuransi Umum

BumiPuteraMuda 1967)”. Jakarta, Jurusan Muamalat Asuransi Syariah UIN

Syarif Hidayatullah, 2006.

Dengan demikian pembahasan skripsi yang di angkat dalam penelitian ini

berbeda dengan penelitian-penelitian yang telah ada, yang berkaitan dengan

meningkatkan nasabah dalam asuransi syariah. Karena penulis lebih fokus pada

peranan agen dalam meningkatkan nasabah asuransi syariah. Sedangkan penelitian

terdahulu lebih kepada meningkatkan volume penjualan.

Judul skripsi ini diambil sepenuhnya dari informasi dan permasalahan yang

ada saat ini, pada P.T BumiPutera Syariah. Melalui media elektronik maupun massa,

buku-buku, dan majalah. Yang dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan skripsi.

E. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi mengenai masalah yang diteliti,

penulis menggunakan metode yaitu:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan studi kepustakaan dengan

mengkaji buku-buku, makalah dan kepustakaan lainnya yang kiranya dapat

mendukung dan ada relevansinya dengan masalah tersebut.

Page 20: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

9

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penulis melakukan metode ini, guna memperoleh data dan informasi

mengenai realita operasional perusahaan didalam menjalankan bisnisnya. Penelitian

ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung ke bagian pemasaran,

serta meminta data dan dokumen yang terkait dengan peranan agen dalam

meningkatkan nasabah asuransi syariah secara langsung pada AJB Bumiputera 1912

Divisi Syariah.

Dalam penelitian ini digunakan metode wawancara dan pengumpulan data.

Kedua metode tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Wawancara, metode ini dilakukan dengan mewawancarai staff pemasaran,

deputi operasional dan agen, untuk mendapatkan informasi menyangkut

masalah yang diajukan dalam penelitian.

b. Pengumpulan data, metode ini diperoleh darimAJB Bumiputera 1912

Divisi Syariah yang meliputi :

1. SPAJ ( Surat Permintaan Asuransi Jiwa )

2. Syarat-syarat Agen dan lampiran-lampiran lainnya.

Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif dan akan dikembangkan oleh

penulis dengan metode deskripsi yaitu metode yang menggambarkan secara jelas

tentang topik penelitian yang diteliti.

Page 21: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

10

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah.

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan manfaat

Penelitian, Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, serta

Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori, Bab ini membahas tentang Pengertian

Asuransi Syariah, Landasan Hukum Asuransi Syariah,

Prinsip-prinsip Asuransi Syariah. Dalam bab ini secara rinci

dibicarakan tentang Pengertian Agen, Fungsi Agen, Wewenang

Agen, dan Kelebihan Agen.

BAB III Gambaran Umum AJB BumiPutera 1912 Divisi Syariah terdiri

dari: Sejarah Berdirinya, Falsafah, Visi dan Misi, Struktur

Organisasi, Produk-produk Asuransi BumiPutera.

BAB IV Analisa Hasil Penelitian

Bab ini terdiri dari Usaha-usaha Agen dalam Meningkatkan

Nasabah Asuransi Syariah, dan Pengaruh Agen dalam

meningkatkan nasabah Asuransi Syariah.

BAB V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.

Page 22: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

11

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi dan Ruang Lingkup Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Dalam Ensiklopedia Hukum Islam disebutkan bahwa : “Asuransi adalah

transaksi perjanjian antara dua belah pihak, pihak pertama berkewajiban membayar

iuran dan pihak lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada

pembayar iuran, jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan

perjanjian yang dibuat.1

Pengertian asuransi syariah dalam pengertian mu’amalah adalah saling

memikul resiko di antara sesama manusia sehingga antara satu dengan yang lain

menjadi penanggung atas resiko yang lainnya, saling pikul resiko ini dilakukan atas

dasar saling tolong menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing

mengeluarkan dana yang dtujukan untuk menanggung resiko tersebut.2

Para ulama juga mengatakan bahwa sistem asuransi adalah sebuah sistem

ta’awun dan tadhamun yang bertujuan untuk menutupi kerugian, peristiwa-peristiwa

atau musibah. Tugas ini dibagikan kepada sekelompok tertanggung dengan cara

1 Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta, lehtiar baru Van

Hoeve, 1996), h. 138 2 Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara, 1997), cet

ke-1, h. 99

Page 23: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

12

memberikan santunan kepada orang yang tertimpa musibah. Santunan tersebut

diambil dari kumpulan dana kebajikan.

Asuransi syariah bertujuan agar suatu masyarakat hidup berdasarkan asas

saling tolong menolong dan menjamin dalam pelaksanaan hak dan kewajiban.

Dengan demikian asuransi dilihat dari segi teori dan sistem tanpa melihat

sarana atau cara-cara kerja dalam merealisasikan sistem dan mempraktekkan teorinya

sangat relevan dengan tujuan umum syariah dan diserukan oleh dalil-dalil. Dikatakan

demikian karena asuransi dalam arti tersebut adalah sebuah gabungan menghilangkan

atau meringankan kerugian yang tertimpa sebagian mereka.3

Dewan Syariah Nasional MUI dalam fatwa DSN No.21/DSNMUI/III/2002

tentang pedoman umum asuransi syariah mendefinisikan usaha saling tolong

menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk tabarru’

yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad

yang sesuai dengan syariah.4 Oleh sebab itu premi pada asuransi syariah adalah

sejumlah dana yang dibayarkan oleh peserta yang terdiri atas biaya, tabungan dan

tabarru’.

Akad yang sesuai dengan syariah adalah akad yang tidak mengandung unsur

gharar, maisir, dan riba. Dalam asuransi syariah dikenal dua jenis akad, yakni : yang

pertama adalah akad tijarah (semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan

3 Muhammad Syakir Sula, FIIS, Asuransi Syariah (Life and General) Konsep

dan Sistem Operasional, (Jakarta, Gema Insani, 2004), h. 29 4 Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21 DSN-MUI/X/2001, Tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah, Dewan Syariah Nasional MUI,2001

Page 24: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

13

komersial), dan yang kedua adalah akad tabarru’ (semua bentuk akad yang dilakukan

dengan tujuan kebajikan dan tolong menlong, bukan semata-mata untuk tujuan

komersial).

Dalam akad tijarah perusahaan bertindak sebagai mudharib atau pengelola

dan peserta bertindak sebagai shahibul mal atau pemegang polis. Sedangkan dalam

akad tabarru’ peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong

peserta lain yang terkena musibah, dan perusahaan bertindak sebagai pengelola dana

hibah.

Jenis akad tijarah dapat dirubah menjadi jenis akad tabarru’ apabila pihak

yang tertahan haknya dengan rela melepaskan haknya sehingga menggugurkan

kewajiban pihak yang belum menunaikan kewajibannya. Sedangkan jenis akad

tabarru’ tidak dapat diubah menjadi akad tijarah.

1. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Ajaran Islam sangat menolong ummatnya untuk saling tolong-menolong,

saling bertanggung jawab dan saling menanggung satu dengan yang lainnya atas

musibah yang diderita saudaranya, agar tercipta kehidupan yang harmoni. Saling

menanggung antar ummat manusia merupakan dasar pijakan kegiatan manusia

sebagai makhluk sosial. Asuransi syariah menekankan pada kepentingan bersama atas

dasar persaudaraan dan bukan sebaliknya. Karena asuransi syariah ditegakan atas

prinsip-prinsip saling bertanggung jawab, saling bekerjasama, saling membantu dan

Page 25: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

14

saling melindungi penderitaan. Hal ini menjadi dasar hukum asuransi syariah, sesuai

dengan firman Allah SWT dalam Surat AL-Maidah ayat 2 :

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar

Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390],

jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-

binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang

mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari

Tuhannya[393] dan apabila kamu Telah menyelesaikan ibadah haji, Maka

bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu

kaum Karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam,

mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah

kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

Page 26: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

15

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu

kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

(Q.s AL-Maidah : 2).

Sedangkan Undang-undang dan peraturan pemerintah yang mengatur asuransi

dan perusahaan asuransi di Indonesia merupakan produk hukum pemerintah yang

harus ditaati oleh ummat Islam selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan

Hadist Nabi, diantaranya :

a. Peraturan perasuransian telah diatur dalam pasal 1774 Kitab Undang-undang

Hukum Perdata. Asuransi digambarkan secara umum dalam suatu

persetujuan untung-untungan yaitu suatu perbuatan yang hasilnya, mengenai

untung ruginya baik untuk semua pihak maupun beberapa pihak, tergantung

pada suatu kejadian yang belum tentu.5

b. Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, dijelaskan

bahwa : Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana

pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima

premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena

kerugian, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin

akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,

5 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, (Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 1992), cet.

25, h. 380

Page 27: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

16

atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal

atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

c. Peraturan Pemerintah RI No. 73 Tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha

perasuransian adalah sebagai berikut : (pasal 1 ayat 1 dan 2)

1. Perusahaan asuransi adalah perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan

asuransi jiwa.

2. Perusahaan penunjang asuransi adalah perusahaan pialang asuransi,

perusahaaan pialang reasuransi, perusahaan agen asuransi, perusahaan

penilaian kerugian asuransi, dan perusahaan konsultan aktuaria.

d. Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 224/KMK.017/1993. Tentang

kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, yaitu

pasal 3 ayat 1 : Kekayaan yang diperkenankan sebagaimana dimaksudkan

dalam pasal 11 ayat 2 PP No. 73 Tahun 1992 adalah kekayaan yang dimiliki

dan dikuasai oleh perusahaan asuransi.6

e. Surat Keputusan MUI No. Kep-754/MUI/11/99 Tanggal 10 Februari 1999

tentang pembentukan Dewan Syariah Nasional MUI.

f. Surat Depkeu RI Ditjen Lembaga Keuangan No. S.6005/LK/2000 Tanggal 1

Desember 2000 perihal laporan program asuransi jiwa baru.

6 Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perusahaan

Asuransi di Indonesia Tahun 1992-1997, (Jakarta, Harvarindo, 1998), cet.1, h. 3

Page 28: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

17

Peraturan perundangan yang dipakai sebagai dasar acuan pembinaan dan

pengawasan atau usaha perasuransian di Indonesia saat ini terdiri atas :

1. Peraturan pemerintah RI No. 63 Tahun 1999 tentang perubahan atas

peraturan pemerintah No. 73 Tahun 1992 tentang penyelenggaraan usaha

perasuransian Presiden RI.

2. Keputusan Menteri Keuangan, masing-masing :

No.142/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang penilaian

kemampuan dan kepatuhan bagi direksi dan komisaris perusahaan

asuransi.

No.422/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang

penyelenggaraan usaha perusahaan asuransi dan perusahaan

reasuransi.

No.423/KMK.06/2003 Tanggal 30 September 2003 tentang

pemeriksaan perusahaan asuransi.

No.424/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang kesehatan

perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.

No.425/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang perizinan dan

penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha

asuransi.

No.426/KMK.06/2003 Tanggal 30 September tentang perizinan usaha

dan kelembagaan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.

Page 29: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

18

2. Prinsip-prinsip Asuransi Syariah

Allah menyuruh ummatnya untuk berusaha dan berdo’a serta menyembah

kepada-Nya, karena segala yang ada dimuka bumi beserta isinya hanyalah milik

Allah semata. Maka dari itu manusia harus menyadari akan kekuasaan Allah, karena

Allah-lah yang maha kaya lagi maha segalanya. Oleh karena itu didalam asuransi

syariah adanya beberapa macam prinsip, diantaranya :

a. Prinsip kepentingan yang dapat diasuransikan

Maksudnya adalah setiap perjanjian asuransi harus mempunyai kepentingan.

Jika suatu kejadian dapat menimbulkan kerugian atas seseorang, berarti ia

mempunyai suatu kepentingan yang dapat diasuransikan.7 Tanpa prinsip kepentingan

yang dapat diasuransikan, suatu kontrak akan merupakan kontrak taruhan atau

kontrak perjudian, lagi pula dapat menimbulkan niat jahat untuk menyebabkan

terjadinya kerugian dengan tujuan untuk memperoleh santunan. Jika itu ada maka

tidak mungkin mendapatkan keuntungan dari peristiwa tersebut.

Adapun mengenai wujud dari kepentingan yang dapat diasuransikan tersebut

dapat berupa harta benda maupun jiwa atas seseorang. Misalnya saja seseorang

memiliki tempat usaha, dan suatu ketika orang tersebut mengalami kerugian karena

tempat usaha yang ia miliki mengalami kebakaran, maka dalam hal ini orang tersebut

memiliki kepentingan yang dapat diasuransikan.

7 A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet. Ke-

2, h. 184

Page 30: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

19

Contoh lain misalnya seseorang dapat mengasuransikan jiwanya yang berarti

bahwa ia mempunyai kepentingan yang dapat diasuransikan, yang ditujukan untuk

jiwanya maupun jiwa orang lain, baik itu berdasarkan cinta kasih sayang kepada

orang tuanya, maupun berdasarkan pertimbangan keuangan.

b. Prinsip Itikad baik

Dalam perjanjian asuransi unsur saling percaya antara penanggung dengan

tertanggung itu sangat penting. Penanggung percaya bahwa tertanggung akan

memberikan segala keterangan dengan benar. Di lain pihak tertanggung juga percaya

bahwa kalau terjadi peristiwa, penanggung akan membayar ganti rugi. Saling percaya

ini dasarnya adalah itikad baik.8 Dalam KUHD pasal yang mengandung prinsip itikad

baik dapat dilihat dalam pasal 251 KUHD yang berbunyi :

“Setiap keterangan yang keliru atau tidak benar, ataupun setiap tidak

memberitahukan hal-hal yang diketahui oleh si tertanggung, betapapun itikad

baik ada padanya yang demikian sifatnya, sehingga seandainya si

penanggung telah mengetahui keadaan yang sebenarnya, perjanjian itu tidak

akan ditutup atau tidak ditutup dengan syarat yang sama, mengakibatkan

batalnya pertanggungan”.9

8 Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan

Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni, 1997),

h. 56-57 9 R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang

(KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, (Jakarta, PT. Pradnya Paramita, 1992), cet.

25, h. 74-75

Page 31: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

20

Dalam pasal 251 KUHD tersebut asuransi menjadi batal apabila tertanggung

memberikan keterangan keliru atau tidak benar atau tidak memberikan keterangan

sama sekali. Karena dalam suatu perjanjian asuransi, pihak tertanggung harus

mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, agar kedua pihak dapat

berada dalam kondisi yang imbang ketika melakukan tawar-menawar dalam

menetapkan premi atau dalam menentukan jadi tidaknya ia mengambil resiko.

c. Prinsip Keseimbangan

Menurut pasal 246 KUHD, asuransi merupakan perjanjian penggantian

kerugian. Yang dimaksud dengan ganti rugi disini adalah bahwa penggantian

kerugian yang dikeluarkan oleh penanggung haruslah seimbang dengan beban

kerugian yang dialami oleh tertanggung.

Keseimbangan yang demikian itulah yang dimaksud dengan prinsip

keseimbangan. Prinsip keseimbangan ini dapat dilihat dalam pasal 252 KUHD yang

berbunyi :

“Kecuali dalam hal-hal yang disebutkan dalam ketentuan undang-undang,

maka tidak boleh diadakan suatu pertanggungan kedua, untuk jangka waktu

yang sudah dipertanggungkan untuk harganya penuh, dan demikian itu atas

ancaman batalnya pertanggungan yang kedua tersebut”.10

10

Ibid…, h. 75

Page 32: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

21

Dari ketentuan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi diancam batal

jika diadakan asuransi yang kedua atas kepentingan yang telah diasuransikan dengan

nilai penuh, pada saat perjanjian asuransi yang kedua itu diadakan. Kecuali pada

asuransi berganda yang ketentuannya sudah disebutkan dalam undang-undang.

d. Prinsip Suborgasi

Prinsip suborgasi ini biasanya timbul apabila suatu peristiwa yang tidak

diharapkan akan menimpa tertanggung, akan tetapi peristiwa tersebut disebabkan

oleh pihak ketiga. Maka penanggung dapat menggantikan kedudukan tertanggung

untuk melaksanakan hak-haknya terdapat pihak ketiga tersebut. Prinsip suborgasi ini

telah diatur dalam pasal 284 KUHD yang berbunyi :

“Seorang penanggung yang telah membayar kerugian sesuatu barang yang

yang dipertanggungkan, menggantikan si tertanggung dalam segala hak yang

diperolehnya terhadap orang ketiga berhubung dengan penerbitan kerugian

tersebut, dan si tertanggung itu adalah bertanggung jawab untuk setiap

perbuatan yang dapat merugikan si penanggung terhadap orang ketiga

tersebut”.11

11

Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan

Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni,

1997), h. 58

Page 33: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

22

Jadi, suborgasi berdasarkan undang-undang tersebut hanya dapat diberlakukan

apabila ada dua faktor, yaitu :

1. Apabila tertanggung disamping mempunyai hak-hak terhadap penanggung

juga mempunyai hak-hak terhadap pihak ketiga.

2. Hak-hak itu adalah karena timbulnya kerugian.

e. Prinsip Kontribusi

Prinsip Kontribusi ini biasanya terjadi pada asuransi berganda, yaitu apabila

dalam suatu polis di tandatangani oleh beberapa penanggung. Prinsip kontribusi

berarti bahwa apabila penanggung telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi

hak tertanggung, maka penanggung berhak menuntut perusahaan-perusahaan lain

yang terlibat suatu pertanggungan untuk membayar bagian kerugian masing-masing

yang besarnya sebanding dengan jumlah pertanggungan yang ditutupnya.12

f. Prinsip Sebab Akibat

Timbulnya kewajiban penanggung untuk mengganti kerugian kepada

tertanggung apabila peristiwa yang menjadi sebab timbulnya kerugian itu disebutkan

dalam polis.13

Jadi, apabila tertanggung mengalami suatu peristiwa yang tidak

diinginkan, akan tetapi peristiwa tersebut tidak terdapat dalam suatu polis, maka

penanggung tidak berkewajiban untuk mengganti kerugian tersebut, begitu juga jika

12

AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Persfektif Hukum Islam (Suatu Tinjauan

Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis), (Jakarta, Kencana, 2004), Ed. 1, Cet. 1, h. 82 13

Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi Perlindungan

Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian, (Bandung, PT. Alumni,

1997), h. 60-61

Page 34: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

23

sebab terjadinya peristiwa tersebut terjadi karena tertanggung melakukan kesalahan

sendiri (pasal 276 KUHD). Kecuali jika polis tersebut merupakan polis yang

menanggung semua resiko. Dengan demikian, berdasarkan sebab itulah penanggung

berkewajiban untuk mengganti kerugian.

B. TINJAUAN UMUM AGEN ASURANSI SYARIAH

1. Pengertian Agen Asuransi Syari’ah

Seorang agen yang profesional pasti sangat adaptif terhadap perubahan.

Perubahan yang merupakan kemampuan untuk mengubah kebiasaan dan pola

kehidupan, dan tidak dapat dihindari karena perubahan yang terus menerus.

Terkadang orang mengalami ketakutan dalam menghadapi perubahan. Cara terbaik

untuk mengalahkan ketakutan terhadap perubahan adalah dengan meningkatkan

secara maksimal pengetahuan dan cara yang kita miliki dalam melakukan pekerjaan

tertentu. Semakin kita maju dalam pekerjaan, maka akan semakin mudah untuk

melakukan perubahan. Orang-orang inilah yang disebut sebagai penjual yang sukses

dan profesional.

Dalam bisnis jasa asuransi, sebutan seorang penjual produk asuransi pada

umumnya adalah Agent Executive, Financial Consultant, Agent Representative,

Consultant Agent. Sedangkan sebutan yang sudah memasyarakatkan adalah

Agen,sehingga di setiap kelembagaan seperti di kantor pemasaran asuransi dan

Page 35: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

24

ataupun di tingkat asosiasi asuransi terdapat Divisi Keagenan atau Komisi

Keagenan.14

Di lain pihak, menurut UU peransuransian No. 2 Tahun 1992 definisi dari

agen asuransi adalah seorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa

dalam memasarkan jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung.15

Jadi dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan agen asuransi adalah orang atau badan

hukum yang memasarkan jasa asuransi atau melakukan persuasif kepada calon

pembeli atau klien, baik secara perorangan maupun lebih, untuk membeli jasa

asuransi yang ditawarkan secara menguntungkan.

Secara umum agen berarti seseorang yang diberi pekerjaan untuk tujuan

kontrak antara perusahaan dengan pihak ketiga. Agen bertindak sebagai perantara

untuk mempertemukan pembeli dan penjual barang atau jasa, dengan menerima

premi berdasarkan kesepakatan sesuai dengan nilai transaksi yang dilakukan. Agen

dalam kegiatan ekonomi memainkan peranan yang penting untuk memperlancar

fungsi dan mekanisme pasar.

Russel, Beach dan Buskirk berpendapat, bahwa seorang agen adalah suatu

seni orang lain untuk melakukan sesuatu yang tidak dapat atau tidak mau dikerjakan,

kekuatan langsung tersebut untuk mendorong seseorang dapat melakukannya dengan

baik.

14

Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),

Cet. Ke-1, h.5 15

Undang-undang Republika Indonesia No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha

Perasuransian

Page 36: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

25

Agen menurut Jean Beltrand adalah kemampuan atau seni seseorang untuk

menyajikan atau menanamkan ide, membangun semangat atau memotivasi untuk

bertindak sesuai keinginan penjual.16

Menurut Wahyu Prihantono, Agen adalah orang yang dipercaya oleh

perusahaan asuransi dan dipercaya oleh pemegang polis yang bertugas mencari dan

mendapatkan calon-calon pemegang polis dengan memberikan penerangan tentang

pentingnya jaminan untuk hari tua, perlindungan untuk keluarga, atau orang lain yang

ada kepentingan asuransinya.17

Dengan demikian agen mengajarkan untuk selalu mengutamakan kepentingan

pembeli. Penempatan seni dalam kegiatan menjual adalah jalur memenangkan tujuan

dengan jalan kekerasan hanya akan mendapatkan hasil yang buruk.

Di Indonesia pada dasarwasa terakhir terjadi perkembangan kepemilikan polis

yang menggembirakan karena ditunjang oleh tingkat kemajuan ekonomi dan

pendapatan perkapita. Dengan semakin meningkatnya perkembangan ekonomi suatu

bangsa, maka kesadaran berasuransi pun akan semakin meningkat. Konsekuensinya,

jumlah perusahaan asuransi akan semakin meningkat, demikian juga kualitas tenaga

penjualnya.

16

Ibid…, h. 6 17

M. Wahyu Prihantono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,

(Yogyakarta: Kanisius,2001), h. 6

Page 37: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

26

2. Fungsi Agen

Pada awal berdirinya asuransi syariah di Indonesia yaitu asuransi takaful,

dalam menjual polis atau mencari premi tidak menggunakan sistem keagenan seperti

yang dilakukan oleh asuransi syariah yang ada di Malaysia agen tidak terlihat, tetapi

orang-orang datang sendiri untuk membeli polis asuransi. Namun setelah satu tahun

dicoba tanpa keagenan ternyata pertumbuhannya tidak terlalu cepat, bahkan terlihat

lamban.

Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih banyak yang belum menyadari

akan produk asuransi. Bahkan, mereka yang sadar akan kebutuhannya masih harus

didorong untuk ikut asuransi. Hal ini kemungkinan disebabkan pembeli asuransi

masih kurang memahami tentang asuransi, dan mereka kurang memiliki informasi

yang jelas akan produk asuransi, sehingga meskipun sudah ada keinginan untuk

berasuransi, tetapi mereka sering menangguhkannya. Melihat kenyataan ini, maka

produk asuransi harus secara aktif diinformasikan kepada masyarakat umum.

Hal ini menjadi perhatian penuh bagi pihak perusahaan asuransi syariah

bahwa peran agen sebagai orang yang mengenalkan, menginformasikan, dan

menjelaskan ke masyarakat sangat dibutuhkan. Karena fungsi agen menjual asuransi

sama halnya dengan perbuatan memproduksi asuransi.18

Agen merupakan orang yang

dipercaya oleh perusahaan asuransi untuk memberikan pengertian tentang pentingnya

asuransi sebagai jaminan masyarakat.

18

A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet.

Ke-1, h. 93

Page 38: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

27

Oleh karena itu agen harus jujur, baik jujur kepada diri sendiri, jujur kepada

masyarakat, maupun jujur kepada perusahaan.

Melihat peran agen pada perusahaan asuransi, maka fungsi seorang agen

dalam menjalankan kegiatannya mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab,

yaitu :

1. Tugas-tugas Agen

Agen dalam perusahaan asuransi mempunyai tugas yaitu menjual produk

sekaligus. Pada hal ini, maka dapat dikatakan bahwa tugas agen adalah :

a. Menjelaskan betapa pentingnya asuransi bagi masyarakat

b. Menjelaskan tentang apa, siapa, dan bagaimana kinerja perusahaan asuransi

c. Mendapatkan calon pemegang polis atau nasabah sebanyak-banyaknya

d. Dapat dipercaya, baik oleh perusahaan maupun masyarakat

e. Menjaga nama baik perusahaan asuransi tempat mereka bekerja

2. Kewajiban Agen

Berdasarkan tugas agen tersebut, maka agen harus menaati dan memenuhi

kewajibannya, apabila menginginkan aktivitasnya mendatangkan hasil yang optimal.

Adapun yang menjadi kewajiban agen, yaitu :

a. Agen perlu mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan calon tertanggung

dalam hal menjual produk yang ditawarkan.

Page 39: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

28

b. Melakukan penutupan dan segera menyetorkan premi pertama yang berhasil

ditagih pada hari kerja.19

c. Memberikan pelayanan yang baik kepada calon tertanggung dengan tidak

melanggar kode etik profesi agen asuransi.

3. Tanggung jawab Agen

Sesuai dengan tugas yang dilakukan oleh agen, maka yang menjadi tanggung

jawab agen, yaitu :

a. Memenuhi target yang ditetapkan

b. Berproduksi secara sehat

c. Menyetor premi pertama dan premi lanjutan sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Syarat-syarat Agen

Agen sebagai seorang penjual dalam asuransi tidak mudah untuk dapat

menjual dengan prestasi yang baik, untuk itu diperlukan syarat untuk keberhasilan

dalam meningkatkan nasabah dan menjual produk asuransi. Adapun syarat yang

harus ditempuh oleh seorang agen untuk menjadi penjual yang sukses, yaitu :20

a. Jujur, yaitu seorang agen harus jujur dalam perkataan, perbuatan dan hati

nurani, menjelaskan segala suatu dengan jujur kepada prospek tanpa nada

memaksa dan akan mendorong prospek untuk dapat menjawab dengan jujur

yang memudahkan penutupan dan pemeliharaan polis.

19

Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),

Cet. Ke-1, h.19 20

Surjono Soereno, Penuntun Keagenan Asuransi Jiwa, (Jakarta: Dewan

Asuransi Indonesia, 1998), Ed. 4, h. 104

Page 40: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

29

b. Loyal, yaitu setia dan loyalitas kepada perusahaan yang di wakilinya.

c. Inisiatif, yaitu penuh inisiatif dalam bekerja, tanpa harus ada dorongan dari

orang lain.

d. Imajinasi, yaitu seorang agen harus mempunyai daya imajinasi yang baik, dan

akan mampu menghayati kebutuhan prospek.

e. Antusiasme, yaitu bekerja dengan bergairah akan membuat prospek juga

bergairah mendengarkan penjelasan agen.

f. Keyakinan diri, yaitu sebelum melakukan penjualan hendaknya agen

mempersiapkan diri antara lain, belajar sehingga diri sendiri yakin akan

kebaikan asuransi.

g. Ambisi, yaitu mempunyai ambisi untuk mencapai tujuan yang lebih

direncanakan.

h. Keberanian, yaitu berani mengambil sikap dan membantu prospek

pengambilan keputusan.

i. Cepat tanggap, yaitu seorang agen harus cepat tanggap terhadap reaksi

prospek.

j. Mengenal identitas perusahaan dan produknya, yaitu sebelum melakukan

penjualan, agen perlu mengetahui identitas perusahaan.

k. Mengenal calon pembeli, yaitu sebelum melakukan pendekatan agen

sebaiknya sudah mempelajari, mengenal dan mengetahui data prospek untuk

dapat menentukan cara pendekatan kebutuhannya.

Page 41: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

30

l. Memahami teknik menjual, yaitu mempelajari dan menguasai teknik menjual,

agen akan lebih mudah menuntun prospek menuju penutupan.

m. Penampilan pribadi, yaitu penampilan yang akan menentukan penjualan,

antara lain cara berpakaian, budi bahasa, sikap yang bertujuan memberi kesan

simpatik.

n. Mengenal “siapa dirinya”, yaitu memahami segi positif dan negatif diri

sendiri, kemudian mampu mengembangkan yang positif dan mengatasi

negatif.

o. Mempunyai perencanaan yang baik, yaitu sebelum memulai pekerjaannya,

agen harus mempunyai perencanaan yang baik untuk dapat mendukung

peningkatan penjualan.

5. Kode Etik Agen Asuransi

Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 8 Keputusan Menteri Keuangan

No.425 bahwa tenaga ahli dalam peransuransian wajib melakukan tugasnya dengan

berpedoman pada standar praktek dan kode etik profesi yang berlaku.21

Dalam

menjalankan tugasnya untuk menjaga nama baik perusahaan dan calon tertanggung

maka agen harus menjunjung tinggi kode etik Agen Asuransi, diantaranya sebagai

berikut :22

21

Keputusan Menteri Keuangan No. 425/KMK.06/2003, Tentang Perizinan

dan Penyelenggaraan Kegiatan Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi 22

M. Wahyu Prihantono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha Asuransi,

(Yogyakarta: Kanisius,2001), h. 9-10

Page 42: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

31

a. Mengutamakan kepentingan cara pemegang polis.

b. Menghormati kepercayaan yang diberikan pemegang polis, dan akan

memegang rahasia pribadinya.

c. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan terus menerus kepada

pemegang polis.

d. Menggunakan setiap cara yang layak dan sesuai dengan kode etik untuk

mendapatkan calon pemegang polis, tetapi juga dengan tegas menolak segala

cara yang dapat menurunkan derajat profesi agen.

e. Memberikan setiap fakta dan keterangan yang perlu secara lengkap dan tepat

dengan setulus-tulusnya agar memungkinkan pemegang polis mengambil

keputusan secara tepat.

f. Berusaha mnyempurnakan kemahiran serta menambah pengetahuan dengan

cara berfikir kembali dan belajar secara terus menerus.

g. Berusaha melakukan tugas sedemikian rupa dengan memperlihatkan sifat dan

suri tauladan yang baik dalam jabatan maupun kehidupan pribadi sehari-hari.

Prinsip Islam dalam etika bisnis mewajibkan adanya keadilan antara pihak

yang berkaitan dengan transaksi dalam melakukan penjualan. Tujuannya agar

salah satu pihak tidak ada yang dirugikan melainkan masing-masing

mendapatkan manfaatnya.

Page 43: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

32

3. Wewenang Agen

Dalam bisnis agen diberi kuasa dan wewenang untuk melakukan penjualan

dan promosi barang-barang atau jasa milik perusahaan yang diageninya. Secara

umum wewenang seorang agen terutama terletak pada wewenang yang diberikan

kepadanya oleh kontrak keagenan atau yang biasa disebut dengan perjanjian

keagenan. Karena adanya wewenang yang dimilikinya oleh agen merupakan kriteria

utama untuk mendapatkan adanya suatu keagenan. Namun, kekuasaannya untuk

mengikat perusahaan melampaui wewenang kontrak ini.23

Agen mempunyai tiga macam wewenang, pertama adalah wewenang tersurat

yaitu tercantum dalam kontraknya dengan perusahaan yang dalam hal ini perusahaan

asuransi. Yang kedua adalah wewenang tersirat, yaitu agen memperoleh wewenang

yang layak dianggap publik yang dimilikinya. Aturan menyelidiki syarat-syarat

sesungguhnya dari setiap perjanjian keagenan. Jika layak maka bagi publik yaitu

untuk mempercayai bahwa seorang agen mempunyai wewenang untuk suatu tindakan

tertentu, maka sejauh yang menyangkut hukum, agen tersebut mempunyai wewenang

itu.24

23

Sumantoro, Hukum Ekonomi (Jakarta: UIP, 1986), Cet. Ke-1, h. 24 24

A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995), Cet.

Ke-1, h. 92

Page 44: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

33

Yang ketiga agen mempunyai wewenang lahiriah yaitu wewenang yang telah

dilaksanakan itu didiamkan saja oleh perusahaan, artinya perusahaan asuransi itu

gagal melarang tindakan agen tersebut.

Contoh, seorang agen telah dilarang oleh perusahaannya untuk mengambil

asuransi mobil untuk pengemudi yang usianya dibawah 25 tahun. Akan tetapi si agen

ini dengan dasar penilaian dia mengambil juga polis seorang mahasiswa tingkat dua

yang baru berumur 18 tahun, sementara perusahaan asuransi menerima premi

tersebut. Dengan tindakannya ini, perusahaan asuransi mendiamkan tindakan agen

tersebut dan berarti merestui wewenangnya menjual polis tersebut.

4. Kelebihan Agen

Adapun kelebihan memilih karier sebagai agen asuransi diantaranya yaitu :25

a. Uang dan Kepuasaan Pribadi

Manusia bekerja untuk kompensasi, yaitu uang dan kepuasaan pribadi yang

bersumber dari keberhasilan melaksanakan tugasnya. Hanya sebagian kecil agen yang

sukses bekerja semata-mata karena dorongan kebutuhan uang saja. Hal ini disebabkan

karena seorang agen asuransi berperan juga sebagai penasehat dalam pemecahan

masalah keuangan keluarga, antara lain kepada para professional, dokter, ahli hukum,

guru, dan berbagai profesi lainnya yang ada di masyarakat.

25

Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002),

Cet. Ke-1, h.10

Page 45: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

34

b. Tidak diperlukan investasi besar

Untuk memasuki pekerjaan sebagai agen asuransi, hanya diperlukan sedikit

modal jika dibandingkan dengan usaha lainnya. Perlu dipahami tidak seorang pun

dapat memasuki suatu usaha tanpa menginvestasikan modal, tidak terkecuali usaha

asuransi.

Modal utama yang diperlukan dalam usaha asuransi adalah waktu dan

semangat atau tenaga serta biaya yang minim sebab tidak perlu sewa gedung

termasuk inventaris kantor dan biaya perawatannya.

c . Penghasilan yang baik

Barangkali tidak berlebihan jika dikatakan, penghasilan rata-rata agen

asuransi di atas penghasilan rata-rata karyawan perusahaan lainnya. Bagi agen

asuransi terbuka kesempatan dan peluang untuk berpenghasilan besar yang bebas dan

terus berkembang. Bagi agen yang berprestasi, peluang untuk meraih penghasilan

besar dan karier sangat terbuka luas.

d. Tidak ada penghasilan musiman

Asuransi adalah usaha sepanjang tahun dan tidak mengenal musim paceklik.

Artinya, setiap saat agen asuransi dapat menerima penghasilan dari komisinya atas

hasil produksi atau penjualannya. Sepanjang aktivitas prospektingnya

berkesinambungan, maka dengan sendirinya penjualan meningkat terus dan otomatis

penghasilan dapat diterima setiap saat. Tidak takluk dan terpengaruh oleh fluktuasi

harga pasar dan tidak pula terpengaruh oleh goncangan harga barang dagangan di

pasar.

Page 46: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

35

e. Jangka waktu penghasilan

Realitas menunjukan bahwa tidak pernah ada istilah agen terlalu tua untuk

berpenghasilan. Demikian juga tidak mengenal persoalan pensiun bagi agen asuransi

sebab usia bukanlah rintangan untuk berpenghasilan besar. Hanya semangat,

kemauan, dan kemampuan untuk melakukan prospecting yang menentukan.26

f. Kesempatan untuk mengembangkan diri

Pekerjaan asuransi memberikan kesempatan untuk pengembangan pribadi,

terutama kepada agen yang peka dan waspada secara mental dan fisik. Asuransi

adalah sesuatu tidak nyata oleh karena itu, agen harus memiliki imajinasi tinggi

supaya dapat mempresentasikan dengan baik sehingga dapat memenuhi kebutuhan

prospek manapun pelanggannya. Hubungan yang terus menerus dan tanpa putus

dengan masyarakat berbagai golongan adalah latihan yang sangat berharga dan tidak

ada bandingannya bagi agen. Manfaat utamanya ialah untuk mengembangkan

kepekaan, kewaspadaan, dan kepribadian agen.

g. Kesempatan manajerial

Pada umumnya agen yang sukses dalam menjual memiliki peluang yang luas

untuk mengembangkan karier manajerial dan eksekutifnya. Mereka biasa

menjadi manager penjualan atau agency.27

26

Ibid…, h. 11 27

Ibid…, h. 12

Page 47: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

36

BAB III

GAMBARAN UMUM AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI SYARIAH

A. Sejarah Berdirinya Bumiputera Syariah

AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa Nasional pertama

dan tertua di Indonesia. Dilahirkan empat tahun setelah berdirinya Boedi Oetomo,

sebuah gerakan nasional yang merupakan sumber inspirasi para pelopor Bumiputera.

Didirikan di kota Magelang Jawa Tengah, pada tanggal 12 Februari 1912 dengan

nama Onderlinge Levensverzeking Maatsahaapij Persatuan Goeroe Hindia Belanda

atau O.L.Mij.PGHB.1

Mas Ngabehi Dwidjosewojo, seorang guru sederhana yang menjadi sekretaris

pertama Pengurus besar Budi Oetomo mempelopori berdirinya organisasi yang

kemudian menjadi AJB Bumiputera 1912 ini. Bersama dengan rekannya M.K.H.

Soebarto dan M. Adimidjojo yang masing-masing menjabat sebagai direktur dan

bendahara pada awal beredirinya perusahaan.2

Pada mulanya, perusahaan hanya melayani pada guru sebuah Hindia Belanda.

Kemudian perusahaan tersebut mengganti nama menjadi O.L.Mij. Boemi. Poetra, dan

yang sekarang dikenal sebagai Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 atau

disingkat AJB Bumiputera 1912. Dari Magelang, Bumiputera 1912 pindah ke

1 AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, company profile,

(Jakarta: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, 2010), h. 1 2 Ibid, h. 3

Page 48: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

37

Yogyakarta. Pada tahun 1921 dan pada tahun 1958 kantor pusatnya dipindahkan ke

Jakarta.

Dari Wisma Bumiputera yang berlantai 21 di JL. Jend. Sudirman Jakarta,

manajemen perusahaan mengatur usaha perusahaan diseluruh Indonesia dan

melakukan hubungan Internasional dengan mitra usaha di Negara lain seperti Jepang,

Swiss, dan Fhilipina.3 Sekitar 2900 karyawan dan 22.400 agen tersebar di 605 kantor

yang strategis terdapat diseluruh tanah air yang melayani 9 juta lebih pemegang polis

atau peserta AJB Bumiputera 1912 dan masyarakat umum.

Berdirinya Asuransi ini, pada mulanya adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan para anggota Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia Belanda (PGHB), yang

diprakarsai tiga orang guru anggota PGHB, yaitu Ngabei Dwidjosemojo, Mas Karto

Hadi Soebroto, dan Mas Adimidjojo, didirikan perkumpulan asuransi jiwa dengan

nama Onderlinge Levensverzekering Maatscappij Persatoean Goeroe-Goeroe Hindia

Belanda yang disingkat OLMIJ PGHB pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang,

dengan Akta Notaris De Hondt. Namanya kemudian berubah menjadi Olmij Boemi

Poetera yang dalam perkembangannya kemudian berganti menjadi Asuransi Jiwa

Bersama BUMIPUTERA 1912.

3 Ibid, h. 4

Page 49: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

38

Filosofis berdirinya Bumiputera adalah untuk menanggulangi resiko kerugian

financial yang dihadapi oleh para anggota. Unit bisnis asuransi syariah Bumiputera

secara resmi terbentuk sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan No.

Kep. 268/KM.6/2002 tanggal 7 November 2002 dalam bentuk Divisi usaha Asuransi

Jiwa Syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/DSN/-MUI/X/2001, tanggal

17 0ktober 2001.

Dalam rangka menjaga kemurnian pelaksanaan prinsip-prinsip syariah, maka

berdasarkan Keputusan Direksi No. SK 14/DIR/2002, tanggal 11 November 2002

dibentuk Divisi Asuransi Syariah dan Kantor Divisi Asuransi Syariah Jakarta.

Pada awal pembentukan, Divisi Asuransi Syariah memiliki sarana dan

prasarana sumber daya manusia, perkantoran dan sistem yang sangat terbatas. Namun

demikian Divisi Asuransi Syariah telah memulai operasinya, ditandai dengan

dilimpahkannya pengelolaan Asuransi Kumpulan Perjalanan Haji dari Divisi Askum

pada bulan Januari 2003, dan selanjutnya diluncurkannya Produk Asuransi

Perorangan Syariah Mitra Mabrur dan Mitra Iqra pada pertengahan April 2003, dan

Mitra Sakinah pada awal tahun 2004.

Sampai saat ini perkembangan Divisi Syariah Bumiputera begitu pesat,

sehingga pada tahun ini berani menargetkan meraih premi pertama berkisar 237

Miliar. Hal itu diungkapkan Munawir Hasbullah, Kepala Divisi Syariah Award 2006.

Penghargaan sebagai asuransi jiwa syariah terbaik yang diterima Bumiputera ini

diserahkan langsung oleh Ketua Asosiasi Asuransi Syariah M. Syakir Sula kepada

Munawir. Syariah Award 2006, merupakan penganugerahan penghargaan kepada

Page 50: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

39

asuransi syariah terbaik di Indonesia yang pertama kali diselenggarakan oleh majalah

Investor. Acara berlangsung pada 9 Oktober 2006 di Four Seasons Hotel Jakarta.

Latar Belakang Berdirinya Divisi Syariah, antara lain:

1. Potensi pasar yang relatif cukup besar.

2. Jaringan distribusi AJB Bumiputera 1912 yang luas diseluruh wilayah

Indonesia.

3. Jumlah Penduduk Indonesia yang sebagian besar beragama Islam.

4. Penerapan prinsip ekonomi yang berbasis syariah saat ini dijadikan alternatif

sistem bisnis, karena diharapkan lebih adil dan lebih tahan terhadap krisis.

5. Asuransi syariah bersifat universal, melampaui batas-batas Negara, kultur, dan

agama.

6. Pasar asuransi syariah yang berhasil digarap saat ini relatif masih sangat

sedikit dibandingkan potensi pasarnya, begitu juga dengan perusahaan

pesaingnya.

B. Falsafah, Visi, dan Misi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

1. Falsafah

a. Idealisme

Senantiasa memelihara nilai-nilai kejuangan dalam mengangkat

kemartabatan anak bangsa sesuai sejarah Pendirian Bumiputera 1912

sebagai Perusahaan Perjuangan.

Page 51: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

40

b. Mutualisme (kebersamaan)

Mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengelolaan perusahaan

dengan memberdayakan Potensi Komunitas Bumiputera sebagai

manifestasi perusahaan rakyat.

c. Profesionalisme

Memiliki komitmen dalam pengelolaan perusahaan dengan

mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik dan senantiasa berusaha

menyesuaikan diri terhadap tuntutan perubahan lingkungan.

2. Visi

Menjadi wahana untuk menjadikan Bumiputera sebagai asuransinya bangsa

Indonesia di segmen asuransi jiwa syariah.

3. Misi

Menjadikan Bumiputera selalu berada di benak dan dihati bangsa Indonesia di

segmen asuransi jiwa syariah dengan :

a. Memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan.

b. Mengembangkan korporasi dan kooperasi yang menerapkan prinsip dasar

gotong-royong.

c. Menciptakan berbagai produk dan layanan yang memberikan manfaat

optimal bagi komunitas Bumiputera.

d. Mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial.

Page 52: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

41

C. Struktur Organisasi

Page 53: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

42

BADAN PERWAKILAN ANGGOTA

Anggota BPA DP I : Drs. Nabari Ginting, MSI

Anggota BPA DP II : Drs. Chaidir, MBA

Anggota BPA DP III : HJ. Nurhasanah, SH. MH

Anggota BPA DP IV : Dr. H. Sugiharto, SE, MBA

Anggota BPA DP V : Ishak M. Yusuf, SH, MBA

Anggota BPA DP VI : Prof. Dr. Masdiasmo, Akt, MBA

Anggota BPA DP VII : H. Djunaedi Mahendra, S.H, M.Si

Anggota BPA DP VIII : Prof. Dr. I Wayan Wita, Sp, JP

Anggota BPA Wakil Karyawan : Dr. Heri Sasono, SE,Ak,MM

Anggota BPA DP X : H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi

Anggota BPA DP IX : Drs. H. Sjachrani Mataja, MBA, MM

Anggota BPA DP XI : Drs. Constant Karma

Page 54: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

43

KOMISARIS

Komisaris Utama : Dr. H. Sugiharto SE., MBA

Komisaris : Drs. H. Suparwanto

Komisaris : Indomen Saragih, MA

Komisaris : Drs. H. Amir Hasan MS, MM, Ak

DIREKSI

Direktur Utama : Dirman Pardosi

Direktur Keuangan dan Investasi : Faisal Karim

Direktur Kepatuhan : Ali Nurdin

Direktur Pemasaran : Nasir ilmullah

Direktur SDM : Nirwan Daud

Direktur Teknik : Joko Suwaryo

Page 55: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

44

D. Produk-Produk AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, produk adalah barang atau jasa yang

dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil

akhir dari proses produksi itu. Dengan misi memberikan pelayanan yang optimal

kepada seluruh ummat sekaligus memakmurkan ummat asuransi syariah Bumiputera

tidak takut untuk lebih konsen mensosialisasikan produk yang dibutuhkan

masyarakat.

Produk-produk AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, yaitu :

A. Produk asuransi syariah perorangan :

1. Mitra Iqra’

Adalah produk asuransi syariah yang dikeluarkan oleh AJB Bumiputera

1912 Divisi Syariah yang ditujukan untuk para orang tua yang khawatir

akan pendidikan anak-anaknya, yang semakin lama membumbung tinggi.

Karena itu dibuatkan produk ini, dengan maksud membantu para orang

tua dalam merencanakan dana tabungan pendidikan bagi putra-putri

mereka dengan menyisihkan sebagian pendapatan secara teratur.

2. Mitra Sakinah

Adalah produk yang dimaksudkan untuk membantu kehidupan keluarga

peserta asuransi syariah secara finansial, agar kehidupannya tidak lagi

terganggu oleh persoalan ekonomi. Khususnya dalam mempersiapkan hari

tua.

Page 56: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

45

3. Mitra Mabrur

Adalah produk yang dimaksudkan untuk membantu peserta dalam

mewujudkan impian peserta, yakni mengunjungi Baitullah. Dengan hati

yang tentram, tanpa khawatir meninggalkan keluarga di tanah air.

B. Produk asuransi syariah kumpulan

Untuk produk asuransi kumpulan ini memang perusahaan Bumiputera Syariah

dan sifatnya kondisional, tergantung kepada permintaan nasabah. Berikut ini

merupakan produk asuransi syariah kumpulan Bumiputera 1912 Divisi

Syariah yang sudah dihandle oleh perusahaan :

1) Ta’awun Pembiayaan

2) Ta’awun Berjangka

3) Ta’awun Berjangka Komputer

4) Ta’awun Kecelakaan

5) Ta’awun Rawat Inap

Dari ke lima produk tersebut banyak dimintai masyarakat yang disesuaikan

dengan kebutuhan saat ini.

Page 57: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

46

BAB IV

PERANAN AGEN DALAM MENINGKATKAN NASABAH ASURANSI

SYARIAH

Bagi Perusahaan Asuransi Jiwa yang menggunakan Sistem keagenan,

keberhasilan perusahaan dan fungsi marketing tergantung pada tingkat tertentu atau

pada performance (penampilan) dari para agen-agennya. Semua personil perusahaan

lainnya memberikan sumbangan atas keberhailan tersebut, namun agenlah yang

selalu dekat pembeli asuransi potensial.1

Perusahaan Asuransi Syariah seringkali bertindak sebagai agen atau perantara

dari pemilik perusahaan dari pada memiliki secara langsung saham perusahaan.

Secara teoritis, para agen memiliki kemampuan yang amat besar untuk melakukan

kebijakan perusahaan yang dimilikinya melalui pendekatan atau kunjungan terhadap

nasabah dan memberikan service supaya nasabah merasa puas dan merasa aman

dengan pelayanan yang ramah tersebut. Telah menjadi suatu kepercayaan umum

bahwa peran agen harus memiliki kemampuan untuk secara aktif memantau kinerja

perusahaan yang dimiliki oleh nasabahnya.

1 Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan “Kenneth

Huggins, FLMI/M Robert D. Land, FLMI, ACS” Yayasan Dharma Bumiputera

(Jakarta : 1996, h. 136)

Page 58: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

47

Kesuksesan penjualan sangat tergantung pada kinerja para agen karena dari

agenlah secara umum produk asuransi dapat sampai ke nasabah. Agen juga yang

dapat menciptakan kebutuhan dan motivasi pembelian nasabah akan produk asuransi.

Agen professional adalah orang yang terlatih dalam menjual sehingga

dimanapun mereka ditempatkan dapat dipastikan akan senantiasa sukses dalam

penjualan. Mereka berusaha untuk mengetahui kebutuhan calon pembeli,

mengidentifikasi motivasi pembelian dengan menyenangkan. Untuk itu, pekerjaan

agen sangat diminati oleh para eksekutif muda yang energik, berbakat, dan ingin

maju dalam karier penjualan yang sukses.2

Kesuksesan dalam pekerjaan menjual seorang agen professional sangat

tergantung pada kepribadiannya, sebab kepribadian yang meyakinkan dapat

menyebabkan orang lain percaya dan dapat menerima keberadaanya dengan sukarela

atau senang hati. Agen professional yang sukses bukan hanya terus-menerus sukses

dalam menjual dan memperoleh keuntungan, tetapi juga senantiasa sukses mengatasi

kekecewaan atas berbagai penolakan calon pembeli atau prospek nasabah.

2 Ketut Sendra, Panduan Sukses Menjual Asuransi, (Jakarta: PPM, 2002), Cet.

Ke-1, h. 80

Page 59: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

48

Faktor-faktor penentu sukses dilapangan yang juga dapat memenuhi

keinginan nasabah, yaitu kejujuran, memiliki pengetahuan yang tinggi akan produk

yang dijualnya, dan memperhatikan kepentingan nasabah.

Dalam meningkatkan kinerja penjualan yang berkesinambungan, kerangka

penjualan yang terorganisasi harus dilaksanakan dengan konsisten, yaitu dengan

mulai dengan kegiatan prospecting, mengatakan pendekatan, mendapatkan fakta dan

informasi yang kontruktif sebagai bahan presentasi yang efektif, mengatasi keberatan

prospek dan solusinya, presentasi, penutupan sehingga diharapkan akan mendapatkan

pembeli atau nasabah yang setia. Apabila agen dapat membangun dan membina

nasabah yang setia maka agen tersebut dapat dikatakan sebagai agen professional atau

berkualitas agen tersebut mampu membuktikan kinerja sebagai agen yang sukses.3

Dalam perusahaan Asuransi Syariah sistem keagenan juga memiliki peranan

yang sangat penting. Di antaranya dengan tanpa agen perusahaan tidak akan berjalan

maka dari itu agen harus dapat meningkatkan nasabah. Dari uraian di atas maka

sangatlah jelas bahwa agen memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi

nasabah terutama Perusahaan Asuransi Syariah dalam menjalankan aktivitas

perusahaannya.

3 Ibid, h. 82

Page 60: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

49

A. Usaha-usaha Agen Dalam Meningkatkan Nasabah

Usaha-usaha agen dalam meningkatkan nasabah yaitu dengan melakukan :4

1. Kunjungan langsung

Kunjungan langsung merupakan kegiatan mengunjungi prospek tanpa

membuat janji sebelumnya. Kegiatan ini adalah kegiatan yang sangat sulit dilakukan

dan hanya para agen yang berpengalamanlah yang mampu melaksanakannya.

Kunjungan langsung akan memberikan kemudahan apabila berdasarkan referensi.

Umumnya kegiatan ini dilakukan para agen untuk mengisi waktu luang guna

mengasah kemahirannya dalam melakukan tekhnik pendekatan.

2. Pendekatan

Kegiatan agen asuransi dalam tahap awal ini adalah melakukan kegiatan

dengan menghubungi prospek atau assetnya sebab tanpa prospek yang cukup, berarti

tidak ada pasar yang dikelola atau dimilikinya. Konsep kerangka penjualan sangat

besar peranannya dalam membentuk keterampilan unutk melakukan pendekatan.

Adapun metode agen untuk menghubungi prospek dalam melakukan pendekatan

dapat dilakukan dengan cara, yaitu :

4 Ibid, h. 98

Page 61: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

50

Pendekatan Langsung

Agen langsung mendatangi prospek tanpa membuat perjanjian lebih dahulu.

Upayakan agar nasabah mendapatkan kesan yang baik dalam pertemuan tersebut,

karena kesan pertama terhadap nasabah, agen sangat menentukan berhasil atau

tidaknya penjualan.

3. Penyerahan polis

Pelayanan secara aktual dimulai sejak polis diserahkan kepada nasabah. Oleh

karena itu, seorang agen asuransi harus berani mengeluarkan berbagai biaya untuk

membangun hubungan yang baik kepada nasabah. Berikut ini kunci keberhasilan

seorang agen agar dapat menjadi pelayanan yang baik kepada nasabah, yaitu :5

Layani dan jawab dengan jujur semua pertanyaan serta keluhannya atas

produk dan pelayanan yang kita berikan.

Hindari perdebatan dengan nasabah perihal konsep asuransi, sebab mereka

akan selalu bertanya karena belum memahami fungsi dan manfaat asuransi.

Berikan perhatian dan pemahaman akan resiko, masa depan, cita-cita dan

harapan untuk nasabah.

Senantiasa bersikap optimis terhadap nasabah dan lakukan pelayanan secara

pribadi seperti saudara sendiri.

5 Ibid, h. 99

Page 62: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

51

Menurut penelitian yang pernah dilakukan di Amerika, 65% informasi pasar

dapat diperoleh dari nasabah. Oleh karena itu semakin banyak nasabah semakin

penuh prospek dan semakin mudah menutup polis.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Agen dalam Meningkatkan Nasabah

Terjadinya peningkatan agen terhadap nasabah menimbulkan persaingan yang

semakin ketat di dalam dunia Asuransi Syariah. Persaingan ini menyebabkan agen

harus berpikir bagaimana caranya agar asuransi tetap menjadi pilihan masyarakat dan

tidak ditinggalkan nasabahnya. Di antaranya dengan berusaha memahami dan

memenuhi kebutuhan nasabah, sehingga agen dapat memberikan pelayanan yang

sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dalam dunia asuransi pelayanan merupakan hal

yang penting karena produk utama dari agen adalah jasa untuk melayani transaksi

keuangan nasabah atau pelanggannya. Tanpa pelayanan berkualitas tinggi maka agen

akan ditinggalkan pelanggannya. Penyusunan strategi Pelayanan Agen merupakan

salah satu elemen nyata yang perlu dibuat untuk dapat mewujudkan keunggulan para

agen dapat meningkatkan nasabah. Sedangkan persepsi konsumen terhadap nilai dan

mutu suatu produk (barang dan jasa) banyak dipengarahi oleh pelayanan nasabah

sebagai suatu atribut yang melekat pada produk itu sendiri. Oleh karena itu, bagi

dunia keagenan kualitas nasabah perlu mendapat perhatian khusus agar agen terus-

menerus meningkatkan nasabah yang laninya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasikan dan menganalisis komponen yang berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan nasabah.

Page 63: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

52

Berdasarkan analisis faktor terbentuk 3 komponen yang berpengaruh terhadap

peranan agen dalam meningkatkan nasabah yaitu :

1. Faktor Agen, yang berkaitan dengan hubungan antara manusia dan

kemampuan agen dalam melayani nasabah.

2. Faktor Proses, berkaitan dengan ketepatan, keandalan serta ketanggapan agen

dalam memproses pelayanan kepada nasabah.

3. Faktor Bukti Fisik, berkaitan dengan peralatan dan sarana yang mendukung

pelayanan. Dari hasil penelitian ini diharapkan Agen Bumiputera Syariah

dapat memberikan perhatian yang lebih besar terhadap ketiga faktor tersebut

dalam peranan agen dapat meningkatkan kualitas pelayanan nasabah.

Page 64: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

53

Strategi Agen

Maksud pelayanan bagi konsumen adalah bukan sekedar kemampuan

memberikan service yang ramah. Tetapi, pelayanan dalam ragam produk yang dapat

membantu nasabah menyelesaikan urusannya dalam hal bertransaksi dan menyimpan

uang. Untuk itu, agen harus lebih kreatif dalam menciptakan produk-produk inovatif.

Kualitas pelayanan sebagai salah satu faktor utama dalam menciptakan

loyalitas pada nasabah, diharapkan sebuah Bumiputera harus benar-benar dalam

mempraktekkannya. Jika Bumiputera kurang fokus terhadap salah satu saja, maka

jangan berharap akan berhasil mendapatkan atau mempertahankan nasabah.6

Untuk itu, Bumiputera harus lebih jeli dalam mempelajari perilaku

nasabahnya. Tiap-tiap karakter nasabah perlu disikapi secara berbeda. Artinya, jika

segmen pasar yang dituju berbeda maka strategi pemasaran (marketing) yang

diterapkan pun berbeda. Setelah menerapkan segmentasi kepada nasabah, maka

Bumiputera akan lebih terarah dalam membuat peran agen yang tepat sasaran.

6 Wawancara AJB Bumiputera Syariah dengan Ibu Sumiyati

Page 65: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

54

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Agen mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan nasabah

asuransi syariah, diantaranya yaitu :

Dalam meningkatkan nasabah, seorang agen berperan memperluas pasar,

terutama untuk masyarakat yang belum menggunakan jasa asuransi melalui

sosialisasi secara langsung.

Agen juga berperan dalam mempertahankan dan meningkatkan pasar yang

sudah ada dengan berupaya untuk selalu menjaga komunikasi dengan

pelanggan dalam rangka memberikan layanan terbaiknya. Dengan demikian,

agen berperan dalam meningkatkan penjualan, baik melalui pasar baru,

maupun dari pasar yang sudah ada dengan menciptakan “ repeat order”.

Selain itu agen berperan dalam melakukan kegiatan pendidikan kepada

masyarakat dengan mengenalkan perencanaan keuangan dan pengelolaan

resiko dalam asuransi. Langkah yang dapat dilakukan agen dalam

memberikan pendidikan masyarakat, diantaranya mengadakan pelatihan,

ceramah dan seminar, sehingga dengan sendirinya masyarakat mempunyai

Page 66: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

55

kesadaran yang tinggi dan mampu menumbuhkan informasi tentang asuransi

syariah. Dalam hal ini agen dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga

pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, pemuka agama, maupun

institusi lainnya.

Seorang agen juga berperan menyeleksi resiko atas diri peserta dengan cara

mengidentifikasi kemungkinan terjadinya resiko yang dihadapi peserta,

mengevaluasi dan mengukur besarnya resiko yang mungkin terjadi dan

menentukan metode yang terbaik untuk menangani resiko yang telah

diidentifikasi tersebut. Dengan demikian, agen membantu dalam

meminimalkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi syariah.

Page 67: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

56

B. SARAN

1. Sebagai pelopor asuransi berbasis syariah di Indonesia, hendaknya AJB

Bumiputera Syariah perlu mempertahankan dan meningkatkan kinerja

perusahaan dalam segala hal, khususnya dalam meningkatkan nasabah, para

agen bumiputera sebagain ujung tombak perusahaan. Karena di tengah

persaingan saat ini perusahaan yang ingin dapat bertahan terus memelihara

hubungan dengan nasabah.

2. Perusahaan AJB Bumiputera sebaiknya sering melakukan koordinasi kepada

cabang agar selalu memperhatikan para agennya supaya lebih produktif dalam

meningkatkan nasabah asuransi syariah. Untuk dapat bertahan dalam kondisi

persaingan dan konsumen yang terus berubah diperlukan adanya kecepatan,

kemudahan, pelayanan nasabah dan kualitas.

3. AJB Bumiputera Syariah merupakan perusahaan yang lebih memperhatikan

kondisi perusahaan yaitu dengan memperhatikan sumber daya manusia dan

peningkatan nasabah yang semakin meningkat. Dengan mengelola agen yang

baik maka kinerja perusahaan akan lahir darinya, tetapi jika hal ini diabaikan

begitu saja oleh perusahaan. Maka jangan harap perusahaan ini dapat tumbuh

besar sejalan dengan pertumbuhan asuransi syariah di Indonesia.

Page 68: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

57

DAFTAR PUSTAKA

Al - Qur’an Al – Karim

Arba’iyah Satriani, Peluang di Tengah Persaingan , ”Harian

Republika”, 4 Januari 2005

M. Wahyu Prihartono, Manajemen Pemasaran dan Tata Usaha

Asuransi, (Yogyakarta: Kanisius, 2001), hal. 6

Surjono Soerono, Penuntun ke Agenan Asuransi Jiwa edisi IV,

(Jakarta: Dewan Asuransi Indonesia, 1998), hal. 8

Superwanto MB, Rahasia Sukses Agen Top Bumiputera, (Tangerang:

Lembaga Studi Informasi, LSI), hal. 9

Abdul Aziz Dahlan, Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta, lehtiar baru

Van Hoeve, 1996), h. 138

Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, (Jakarta, Bumi Aksara,

1997), cet ke-1, h. 99

Muhammad Syakir Sula, FIIS, Asuransi Syariah (Life and General)

Konsep dan Sistem Operasional, (Jakarta, Gema Insani, 2004), h. 29

Page 69: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

58

Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 21 DSN-MUI/X/2001, Tentang

Pedoman Umum Asuransi Syariah, Dewan Syariah Nasional MUI,2001

R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum

Dagang (KUHD) dan Undang-Undang Kepailitan, (Jakarta, PT. Pradnya

Paramita, 1992), cet. 25, h. 380

Arif Djohan Tunggal, Peraturan Perundang-undangan Perusahaan

Asuransi di Indonesia Tahun 1992-1997, (Jakarta, Harvarindo, 1998), cet.1, h.

3

A. Hasyim Ali, Pengantar Asuransi, (Jakarta, Bumi Aksara, 1995),

Cet. Ke-2, h. 184

Man Suparman Sastrawidjaja dan Endang, Hukum Asuransi

Perlindungan Tertanggung Asuransi Deposito Usaha Perasuransian,

(Bandung, PT. Alumni, 1997), h. 56-57

Ibid…, h. 58

AM. Hasan Ali, Asuransi Dalam Persfektif Hukum Islam (Suatu

Tinjauan Analisis Historis, Teoritis, dan Praktis), (Jakarta, Kencana, 2004),

Ed. 1, Cet. 1, h. 82

Page 70: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …

59

Undang-undang Republika Indonesia No.2 Tahun 1992 Tentang

Usaha Perasuransian

Keputusan Menteri Keuangan No. 425/KMK.06/2003, Tentang

Perizinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Perusahaan Penunjang Usaha

Asuransi

Sumantoro, Hukum Ekonomi (Jakarta: UIP, 1986), Cet. Ke-1, h. 24

AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1, company

profile, (Jakarta: AJB BumiPutera 1912 Kantor Wilayah Syariah Jakarta 1,

2010), h. 1

Ibid, h. 3

Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan “Kenneth

Huggins, FLMI/M Robert D. Land, FLMI, ACS” Yayasan Dharma

Bumiputera (Jakarta: 1996, h. 136)

www. Bumiputera.com

Page 71: PERANAN AGEN DALAM MENIGKATKAN NASABAH ASURANSI …