peran uptd proteksi dalam mendukung kegiatan upsus … · sasaran perlindungan tanaman pangan...

38
PERAN UPTD PROTEKSI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN UPSUS TP DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN TAHUN 2015 *) BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH *) Disampaikan pada : Pertemuan Koordinasi Percepatan Data UPSUS Tanaman Pangan Tahun 2015, Tanggal : 30 Maret s/d 01 April 2015. Di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh

Upload: others

Post on 05-Jan-2020

22 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

PERAN UPTD PROTEKSI DALAM MENDUKUNG KEGIATAN UPSUS TP DAN PENINGKATAN KUALITAS DATA SUB SEKTOR TANAMAN

PANGAN TAHUN 2015 *)

BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURAACEH

*) Disampaikan pada : Pertemuan Koordinasi Percepatan Data UPSUS Tanaman Pangan Tahun 2015,

Tanggal : 30 Maret s/d 01 April 2015. Di Grand Nanggroe Hotel Banda Aceh

PRIORITAS RENCANA KERJA & SASARAN PROGRAM

PERTANIAN TANAMAN PANGAN TAHUN 2015

PRIORITAS

JAGUNG

PADI

KEDELAI

Luas Tanam : 567.000 HaLuas Panen : 540.000 HaProvitas : 50,00 Ku/HaProduksi : 2.700.000 Ton

Luas Tanam : 87.828 HaLuas Panen : 79.582 HaProvitas : 15,98 Ku/HaProduksi : 127.208 Ton

Luas Tanam : 82.658 HaLuas Panen : 78.465 HaProvitas : 46,43 Ku/HaProduksi : 364.346 Ton

NO PETUGAS JUMLAH (Orang)

1 POPT – PHP PNS 87

2 POPT – PHP THL-TB PUSAT 69

3 TENAGA KONTRAK PROVINSI 10

4 POPT-PHP PERBANTUAN KABUPATEN 9

TOTAL 175

JUMLAH KABUPATEN KOTA 23

JUMLAH KECAMATAN 288

JUMLAH PETUGAS POPT-PHP/POPT-PHP THL-TBUPTD BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

3. Pengamanan Produksi

SASARAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN

• PRODUKSI DIJAGA PADA TARAF TINGGI

• SERANGAN OPT DAN DPI TERKENDALI

• AGROEKOSISTEM TERJAGA (PertanianBerkelanjutan)

KEBIJAKAN PENGAMANAN PRODUKSI

dari serangan OPT/DPI

“SPOT-STOP” DENGAN SISTEM PHT (IPM)

6

1. Pendekatan Agroekosistem setempat 2. Sosial budaya setempat

SASARAN PENGAMANAN PRODUKSI

TANAMAN PANGAN 2015

SERANGAN OPT/DPI DI BAWAH 7 % ATAU

MENJAMIN 93 % LUAS TANAMAN AMAN DARI

SERANGAN OPT/DPI

KEGIATAN PERLINDUNGAN TP TAHUN 2015

1. Surveilans OPT

2. Pelatihan Teknis Petugas Perlintan

3. Penguatan Database/SIM OPT

4. Peramalan dan Pemetaan daerah endemis serangan OPT

serta rawan banjir/kekeringan

5. Pembinaan dan bimbingan Penguatan BPT

6. Penguatan LPHP/LAH

7. Pembinaan & Bimbingan Teknis Pengembangan Teknologi

PHT

8. Visualisasi Kegiatan Perlindungan Tanaman Pangan

9. Bimbingan Teknis PPHT dan PPDPI

10. Koordinasi Gerakan Pengendalian OPT dan Penanganan

DPI

8

KEGIATAN-KEGIATAN YANG

TERDAPAT PADA BPTPH TA 2015

1. Operasional BPTPH

2. Surveilance (minimal 2 kali/MT)

3. Rapat Koordinasi Tingkat BPTPH

4. Honor dan BOP Petugas (Petamat, THL,

POPT-PHP PNS)

5. Pembinaan, bimbingan dan monev

10 KEGIATAN WAJIB LPHP/LAH

1. Pemetaan daerah endemis OPT dan rawan DPI

2. Peramalan OPT tingkat kabupaten dan kecamatan

3. Surveilans OPT (min. 4 kali / MT)

4. Rekomendasi pengendalian OPT

5. Pertemuan teknis tingkat wilayah

6. Pengembangan teknologi lokal spesifik

7. Pengembangan Agens Hayati dan pemberdayaan PPAH

8. Bimbingan teknis PPHT dan PPDPI

9. Gerakan pengendalian OPT akrab lingkungan

10. Penguatan SMPK & Light Trap

10

1. Menjaga produktivitas pada taraf tinggi

2. Menurunkan luas serangan OPT & DPI di bawah 7% dari luas tanam

3. Meningkatkan mutu produk

4. Kualitas lingkungan terpelihara

5. Efisiensi biaya, pendapatan petani meningkat kesejahteraan petani

11

1. BPTPH : konsisten terhadap tugas melaksanakan pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT dan DPI di tingkat provinsi

2. LPHP/LAH : Melaksanakan 10 kegiatan standar

3. BRIGADE PROTEKSI TANAMAN : membantu petani dalam melaksanakan pengendalian sumber serangan dan pada saat eksplosi

4. KOORDINATOR POPT: mengkoordinasikan kegiatan pengamatan dan pengendalian opt di tingkat kabupaten

5. POPT-PHP : mengamati perkembangan OPT dan DPI secara periodik serta memberikan rekomendasi pengendaliannya di tingkat kecamatan

6. PETANI PENGAMAT SWAKARSA : membantu POPT-PHP dalam melaksanakan pengamatan OPT secara periodik

7. REGU PENGENDALIAN HAMA (RPH) : melaksanakan pengendalian OPT di tingkat kelompok tani dan membantu operasionalisasi brigade

8. POS PELAYANAN AGENS HAYATI : menyediakan agens hayati ,pestisida nabati dan pupuk organi di tingkat poktan/gapoktan

12

KELOMPOK TANI/LAHAN PERTANIAN/SAWAH

POPT-PHP

MANTRI TANI/KCD

PPL

KOORD.PHP

DIPERTAKAB/KOTA BAPELUH

LAB.PHP

Pengamatan Spot Serangan

AnalisisPOPT

Ger

akan

Pen

gen

dal

ian

S

po

t S

eran

gan

OPERASIONAL GERAKAN RESPONSIF “SPOT STOP”PENGENDALIAN OPT

Pengamatan dan Pelaporan, Eksekusi oleh Brigade, Pelaporan,

Eksekusi oleh petani sering mengalami keterlambatan, Koordinasi

1

23

33

4 44

556

7

8

Peringatan Bahaya

BRIGADE PROTEKSI TANAMAN

SPOT STOP

SLPHT

Penerapan PHT

Skala Luas

Kecamatan

PHT

1. Satu Petani Pengamat

(membantu POPT-PHP)

2. Dua Petani Pemandu

(untuk SLPHT dari Petani ke

Petani)

3. Pembentukan RPH dan

PPAH

Sasaran Pemanfaatan Alumni

SLPHT

Skala Luas

SLPHT Peningkatan SDM Petani

P-PHT Implementasi PHT

KEC PHT Pertanian Berkelanjutan

1. Pengamanan Produksi

2. Kemandirian Petani

3. Kesejahteraan Petani

Tahun

2015

1. PERENCANAAN AGROEKOSISTEM ( Varietas yg ditanam, waktu tanam, penggunaan pupuk, masalah OPT dan upaya penanganannya) Rencana Tindak Lanjut (RTL)

2. PEMANTAUAN AGROEKOSITEM SECARA PERIODIK SPOT-STOP (PENGAMATAN DAN PENGENDALIAN DINI)

a. PENGAMATAN MINGGUAN OLEH POPT-PHP DAN PETANI PENGAMAT

b. SURVEILLANCE (4 KALI PER MUSIM TANAM)

c. OPERASIONAL BRIGADE PROTEKSI TANAMAN (BPT)

d. POS PELAYANAN AGENS HAYATI

e. ALUMNI SL-PHT/SL-IKLIM DAN RPH

15

PENETAPAN INTENSITAS SERANGAN HAMA

DAN PENYAKIT

INTENSITAS SERANGAN UNTUK HAMA

SERANGAN RINGAN : ≤ 25 %

SERANGAN SEDANG : > 25 - ≤ 50 %

SERANGAN BERAT : > 50 - ≤ 85 %

PUSO : > 80 %

PENETAPAN INTENSITAS SERANGAN HAMA

DAN PENYAKIT

INTENSITAS SERANGAN UNTUK PENYAKIT

SERANGAN RINGAN : ≤ 11 %

SERANGAN SEDANG : > 11 - ≤ 25 %

SERANGAN BERAT : > 25 - ≤ 85 %

PUSO : > 80 %

KLASIFIKASI GEJALA PADA TANAMAN

RINGAN Tingkat Kerusakan < 25 %

SEDANG Tingkat Kerusakan ≥ 25 % - 50 %

BERAT Tingkat Kerusakan ≥ 50 % - 85 %

PUSO Tingkat Kerusakan ≥ 85 %

KLASIFIKASI PENILAIAN KEKERINGAN

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

KLASIFIKASI GEJALA PADA TANAMAN

TERKENA

-Umur Tanaman < 2 bulan, tergenang < 3 hari

-Umur Tanaman > 2 bulan, tergenang namun

tidak menunjukkan kerusakan fisik

PUSO-Tanaman tergenang dan menunjukkan kerusak

an fisik sehingga tanaman mati

KLASIFIKASI PENILAIAN BANJIR

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

PELAPORAN

Laporan hasil pengamatan POPT-PHP disampaikan kepada mantri

Tani (Mantan) dan instansi vertikel diatasnya untuk ditindak lanjuti

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) menyuluhkan dan menyebar

luaskan informasi hasil pengamatan POPT-PHP kepada petani

sebagai dasar pengambilan keputusan oleh Kelompok Tani

Laporan POPT-PHP yang diterima oleh Mantan diteruskan kepada

Camat dan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota meneruskan laporan tersebut ke

Dinas Pertanian Provinsi

PELAPORAN (lanjutan……….)

Laporan yang disampaikan oleh Mantan digunakan Camat sebagai

dasar dan pertimbangan untuk menyusun tindakan pengendalian.

Sedangkan laporan dari Mantan ke Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

digunakan untuk pembinaan pelaksanaan pengendalian OPT dan

mempertimbangkan bantuan pengendalian kepada petani apabila

dinilai sebagai serangan eksplosi.

Koordinator POPT-PHP mengkoordinasikan semua laporan dari

POPT-PHP, laporan dari POPT-PHP dr seluruh wilayah pengamatan

dalam 1 Kabupaten direkap/dianalisis kemudian dikirim ke Dinas

Pertanian Kabupaten /Kota, Laboratorium PHP/LAH dan BPTPH

JENIS LAPORAN ------- (POPT-PHP)

I. LAPORAN PERINGATAN DINI, laporan berisi :

Luas tanaman terserang, varietas, jenis OPT,

umur/stadia tanaman , intensitas serangan,

taksiran rerata kepadatan populasi, dan luas areal

waspada/terancam.

Laporan peringatan dini mencantumkan

rekomendasi alternatif teknik pengendalian untuk

mengendalikan OPT tersebut.

II. LAPORAN SETENGAH BULANAN (1-15 dan

16-30/31 laporan berisi :

Hasil pengamatan tetap dan keliling (patroli) serta

rekapitulasinya al : informasi mengenai varietas,

OPT, lokasi, Jenis tanaman, luas pertanaman,

tambah serangan, keadaan serangan, luas

tanaman yang terkena banjir dan kekeringan, luas

pengendalian, intensitas serangan, kepadatan

populasi OPT dan musuh alami.

III. LAPORAN BULANAN ( 1 – 30/31 ) laporan berisi :

Hasil pengamatan tetap dan keliling (patroli) serta

rekapitulasinya Tangkapan perangkap lampu,

penggunaan sarana produksi (pupuk dan

pestisida), kasus-kasus penggunaan pestisida,

kumulatif luas tambah tanam padi dan palawija,

curah hujan dan SMPK.

IV. LAPORAN MUSIMAN

V. LAPORAN TAHUNAN

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA

PELAPORAN

1. Laporan Peringatan Dini, setiap saat dikirimkan

secara tertulis kepada :

- MANTAN

- PPL

- KOORDINATOR POPT-PHP

1. Laporan Setengah Bulanan (1-15 dan 16-30/31)

dikirimkan secara tertulis kepada :

- MANTAN

- KOORDINATOR POPT-PHP

2. Laporan Bulanan ( 1-30/31 ) dikirim kepada :

- KOORDINATOR POPT-PHP

TINGKATKAN KEWASWADAAN KITA BERSAMA :

TIKUS

WERENG BATANG

PENGGEREK

BATANG

HAWAR DAUN

BAKTERI / KRESEK

BLAS / NECK BLAS

(BUSUK LEHER)

OPT

KEKERINGAN

BANJIR

OPT KEDELAI

ULAT BUAH

ULAT BUAH

KUTU DAUN ULAT GRAYAK

PENGG.DAUN

U.JENGKAL KUTU KEBUL PENY. KARAT

Penggerek Batang

Gambar 1 (a) larva pada batang jagung (b) gejala gerekan pada

batang(c) larva O. furnacalis (d) gejala pada daun

OPT JAGUNG

PENYAKIT HAWAR

PENYAKIT BULAI

Penggerek Tongkol ( Helicoverpa armigera )

Gambar 2 (a) gejala penggerek tongkol (b) larva Helicoverpa armigera

KOMPONEN STRATEGI / TEKNIK / CARA

PENGENDALIAN OPT TANAMAN PANGAN

1. PENGATURAN POLA TANAM (TANAM SEREMPAK)

2. PENGGUNAAN BENIH BERMUTU / SEHAT

3. PERGILIRAN TANAMAN / VARIETAS

4. PEMUPUKAN BERIMBANG

5. SANITASI LINGKUNGAN

6. PENGATURAN AIR

7. PEMANFAATAN MUSUH ALAMI (PARASIT, PREDATOR

DAN PATOGEN)

8. PENGGUNAAN PESTISIDA (KIMIAWI)

Tingkatkan koordinasi pengendalian OPT denganmengaktifkan Posko-Posko Pengendalian mulai daritingkat desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi untukmemastikan terjadinya eksekusi pengendalian OPT dilapangan.

Tingkatkan Koordinasi yang terus menerus antar stakeholder khususnya POPT-PHP, PPL dan MANTAN ditingkat lapangan, menuju swasembada pangan tahun2015 ……….. 2,7 jt Ton