peran unit audit internal perusahaan (studi kasus pt …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/artikel...

17
PERAN (St Diajukan SEKOL N UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAA tudi Kasus PT Power Expres Indonesia) ARTIKEL ILMIAH n untuk memenuhi salah satu syarat penyelesa Program Pendidikan Sarjana Program Studi Akuntansi Oleh : EKA PUTRI ENDARYANTI 2015340996 LAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBAN SURABAYA 2017 AN aian NAS

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN(Studi Kasus PT Power Expres Indonesia)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN(Studi Kasus PT Power Expres Indonesia)

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaianProgram Pendidikan Sarjana

Program Studi Akuntansi

Oleh :

EKA PUTRI ENDARYANTI

2015340996

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2017

PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Page 2: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit
Page 3: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

1

PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT POWER EXPRES INDONESIA)

Eka Putri Endaryanti

STIE Perbanas Surabaya Email: [email protected]

ABSTRACT

The existence of the internal audit unit PT Power Expres Indonesia raises a big question mark because it does not appear in the organizational structure of the company, given the importance of the role of an internal audit unit within the company encourages this research conducted in order to know the role of internal audit unit of the company in terms of decision formation, work and audit processes conducted by the company's audit unit. This study is a qualitative study of case studies, with data collection methods through interviews to company directors and staff assigned within the company's internal audit unit. The results show that audit practices conducted by the internal audit unit of the company still have inconsistencies with existing theories and literatures, but so far the facts and theoretically show that the company continues to make improvements towards the existing theory. Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit processes

PENDAHULUAN Audit internal merupakan penilaian independen dalam suatu perusahaan untuk menilai manajemen dan mengevaluasi keefektifan sistem pengendalian internal. Pembentukan unit audit internal memiliki latar belakang yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dari manajemen dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Unit audit internal dinilai penting karena berperan sebagai mitra pemilik untuk menilai apakah manajemen perusahaan telah melaksanakan hukum, aturan, kebijakan atau standar dalam

menggunakan sumber daya yang ada dengan baik atau tidak. Pada saat ini tidak banyak perusahaan yang mampu menjalankan audit internal perusahaan dengan baik. Salah satu contohnya adalah PT Kereta Api Indonesia (KAI). Unit audit internal PT Kereta Api Indonesia tidak berperan aktif dalam menilai manajemen dan melakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian perusahaan sehingga terdapat temuan saat audit eksternal terjadi. Tidak hanya audit internal PT Kereta Api Indonesia saja yang mengalami permasalahan, hal serupa

Page 4: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

2

juga terjadi pada PT Power Expres Indonesia. Keberadaan unit audit internal pada PT Power Expres Indonesia masih belum diketahui dengan pasti terkait pihak yang berwenang dan bertanggung jawab atas audit internal perusahaan. Terkait peran unit audit internal terhadap suatu perusahaan telah dilakukan beberapa penelitian oleh peneliti terdahulu. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda, dimana unit audit internal beberapa dinilai berperan baik dalam pemenuhan tugas di perusahaan, beberapa penelitian menyatakan audit internal tidak berperan aktif bagi perusahaan. Uraian diatas menjelaskan betapa pentingnya unit audit internal pada sebuah perusahaan. Penerapan audit internal terhadap perusahaan yang berbeda pada tiap penelitian terdahulu dan dengan didukung adanya permasalahan yang timbul di PT Power Expres Indonesia, mendorong peneliti memutuskan untuk kembali melakukan penelitan tentang topik audit internal. Peneliti akan meneliti tentang peran unit audit internal perusahaan yang ditinjau dari alasan terhadap pembentukan unit audit internal dan luas lingkup tanggung jawab atas unit audit internal perusahaan, serta proses audit internal PT Power Expres Indonesia dengan mengangkat judul “Peran Unit Audit Internal Perusahaan (Studi Kasus PT Power Expres Indonesia)”. KERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI Kerangka teoritis yang dipakai dalam penelitian ini terdiri

dari landasan teori dan kerangka pemikiran. Agency Theory Agency Theory merupakan teori yang mendasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota dalam perusahaan, dimana principal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama principal, sedangkan agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh principal untuk menjalankan perusahaan. Agen berkewajiban untuk bertanggung jawab atas apa yang telah diamanahkan oleh principal kepadanya. Kaitan teori agensi dalam penelitian ini yaitu teori ini digunakan untuk menilai apakah unit audit internal perusahaan yang berperan sebagai agen telah menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik terhadap pihak principal yaitu pemilik perusahaan. Audit Internal Audit internal didefinisikan sebagai suatu fungsi penilai independen yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktifitas organisasi. Audit internal melakukan aktifitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Yayasan Pendidikan Internal Auditor (2004:5) mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objekif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya melalui suatu pendekatan yang sistematis dan

Page 5: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

3

teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efekifitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance. Lingkup Audit Lingkup pekerjaan audit internal harus tercantum dalam program audit, dimana dalam program audit ini harus memuat hal apa yang akan masuk dalam cakupan audit dan tidak masuk dalam cakupan audit. Wuryan A., (2008) menyatakan bahwa tanggung jawab audit internal yaitu memeriksa dan melakukan evaluasi atas sistem pengendalian internal perusahaan serta kualitas kinerja manajemen. Unit audit internal hanya memiliki tanggung jawab atas keseluruhan lingkup pekerjaan yang telah disebutkan, sehingga diharapkan unit audit internal tidak melebihi kewenangan yang telah diberikan. Hal ini juga harus didukung dengan kompetensi dari audit internal, karena seiring perkembangan zaman maka akan semakin kompleks suatu organisasi. Standar Pelaksanaan Pekerjaan Audit Wuryan A., (2008) menyebutkan standar pekerjaan audit berdasarkan IIA, terdiri dari beberapa aktivitas yang akan diuraikan sebagai berikut:

1. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan audit internal.

2. Memperoleh informasi latar belakang tentang aktivitas yang akan diaudit.

3. Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit internal.

4. Berkomunikasi dengan semua pihak yang perlu mengetahui tentang audit internal tersebut.

5. Melakukan survei untuk mengenal dengan baik aktivitas, risiko dan pengendalian internal yang akan diaudit, untuk mengidentifikasi bidang yang menjadi fokus audit, serta untuk meminta komentar dan saran auditee.

6. Membuat program audit. 7. Menentukan bagaimana, kapan

dan kepada siapa hasil-hasil audit akan dikomunikasikan.

8. Mendapat persetujuan atas rencana kerja audit.

9. Audit internal melakukan kegiatan audit dan mencari informasi yang dapat digunakan sebagai pendukung hasil audit.

10. Audit internal melaporkan hasil-hasil audit dan mengkomunikasikan kepada pihak yang sudah ditentukan diawal, melalui laporan audit. Laporan audit mencakup rekomendasi untuk perbaikan manajemen serta tindakan koreksi atas kinerja manajemen yang dinilai perlu.

Peran Auditor Internal Organisasi Auditor internal dapat berperan membantu manajemen organisasi dalam hal memonitor aktivitas, mengindefikasi dan meminimalkan risiko, memvalidasi laporan untuk manajemen senior, membantu proses pengambilan keputusan, meninjau ulang kegiatan yang sudah berlaku dan sedang berjalan, dan membantu manajer dalam permasalahan.

Page 6: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

4

Auditor internal bertanggung jawab atas perencanaan penugasan audit terkait penetapan tujuan dan lingkup audit, perolehan informasi tekait aktivitas yang akan diaudit, penentuan sumber daya yang diperlukan untuk audit, komunikasi dengan pihak yang akan audit, survei lapangan dalam rangka pendalaman dan pencarian bukti audit, penulisan program audit, penyampaian program audit dan perolehan pengesahan atas rencana kerja audit (Wuryan: 2008). Pengendalian Internal Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Pengendalian ini berperan penting untuk mencegah atau mendeteksi kecurangan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak berwujud (Wuryan, 2008) Kumaat, V.G. (2011) menjelaskan terkait kerangka pengendalian internal ada lima unsur berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations (COSO), lima unsur kerangka tersebut adalah:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environtment)

2. Penilaian Risiko (Risk Assesment)

3. Prosedur Pengendalian (Control Procedure)

4. Pemantauan (Monitoring) 5. Informasi dan Komunikasi

(Information and Communication).

Manajemen Risiko The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) mendifinisikan risiko sebagai kemungkinan bahwa suatu kejadian

akan terjadi dan berdampak buruk terhadap pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Audit internal harus dapat membantu manajemen dengan mengidentifikasi dan mengendalikan risiko melalui proses manajemen risiko. Jenis risiko audit berdasarkan Wuryan (2008), ada tiga yaitu:

1. Risiko Bawaan Risiko bawaan adalah risiko yang melekat pada suatu perusahaan, dikatakan melekat karena risiko tersebut pada dasarnya sudah terkandung didalam perusahaan.

2. Risiko Pengendalian Risiko pengendalian adalah risiko yang ada di perusahaan yang tidak dapat dicegah dan dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian internal perusahaan. Risiko ini ada disebabkan oleh keterbatasan yang melekat pada struktur pengendalian internal.

3. Risiko Deteksi Risiko deteksi adalah risiko ketidakmampuan auditor untuk mendeteksi adanya risiko dalam perusahaan. Semakin rendah kemampuan auditor untuk mendeteksi risiko dalam perusahaan, maka risiko deteksi semakin besar.

Kerangka Penelitian Berikut adalah kerangka penelitian ini:

Page 7: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

5

Penelitian ini membahas tentang peran unit audit internal PT Power Expres Indonesia yang ditinjau dari latar belakang keputusan pembentukan unit audit internal perusahaan, luas lingkup tanggung jawab audit internal dan bagaimana proses audit internal perusahaan. Perbandingan akan dilakukan antara peraturan atau kebijakan perusahaan dan praktik dalam survei langsung pada perusahaan lalu akan dikaitkan dengan landasan teori yang ada pada beberapa literatur untuk mengetahui apakah audit internal yang telah dijalankan PT Power Expres Indonesia tersebut sudah dapat dikatakan baik atau masih memiliki kekurangan.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Objek dari penelitian ini adalah PT Power Expres Indonesia, yang merupakan perusahaan jasa cargo di Bandara Juanda Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan dua data yaitu data primer berupa hasil wawancara dengan susunan pertanyaan berdasarkan penelitian terdahulu yang dalam prosesnya dikembangkan oleh peneliti dan dokumentasi melalui observasi langsung pada perusahaan, sedangkan data sekunder yang digunakan berupa standar atau dokumen yang telah dimiliki perusahaan dan berhubungan

Sumber: Data diolah Gambar 1

Kerangka Penelitian

Page 8: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

6

langsung dengan audit internal perusahaan. Penelitian ini terbatas hanya meneliti Perusahaan Jasa Cargo di Bandara Juanda Sidoarjo PT Power Expres Indonesia, dengan objek yang diteliti terkait peran unit audit internal perusahaan. Peran unit audit internal ini ditinjau dari latar belakang keputusan pembentukan unit audit internal perusahaan, luas lingkup tanggung jawab unit audit internal dan proses audit internal perusahaan. Selain yang disebutkan sebelumnya bukan menjadi objek yang diteliti oleh peneliti. Unit analisis dalam penelitian ini di ambil dari staf yang berperan sebagai unit audit internal PT Power Expres Indonesia. Tanggung jawab atas unit audit internal pada PT Power Expres Indonesia diberikan kepada bagian office perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Mengelola dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Peneliti akan melakukan wawancara dan observasi langsung terhadap PT Power Expres Indonesia. Data terkait hasil wawancara dan observasi akan disiapkan untuk dianalisis dan dikelola. Tahap ini akan dilakukan pada minggu pertama penelitian pada bulan Mei 2017.

2. Mengorganisasikan data. Peneliti akan mengelompokkan data yang didapat dari tahapan pertama menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Tahap ini akan dilakukan pada minggu kedua penelitian pada bulan Mei 2017.

3. Saling menghubungkan tema dan deskripsi atas kode data yang dilakukan. Proses ini yaitu mengkaitkan studi kasus yang ada dari hasil penelitian dengan teori dan literatur yang mendasari. Setelah data sudah dikelompokan pada tahap ke dua, maka selanjutnya data tersebut akan di analisis melalui analisis studi kasus menggunakan deskripsi terkait topik yang akan dibahas. Tolak ukur peran unit audit internal perusahaan dalam penelitian ini dianalisa menggunakan standar audit yang menjadi dasar pelaksanaan audit internal pada PT Power Expres Indonesia. Tahap ini akan dilakukan pada minggu ketiga penelitian pada bulan Mei 2017.

4. Menginterpretasi makna tema atau diskripsi. Pada tahap ini peneliti akan mengkomunikasikan hasil penelitian akhir terhadap perusahaan sebagai proses evaluasi sebelum data hasil akhir tersebut dapat digunakan untuk penelitian ini. Tahapan ini merupakan tahap akhir penelitian, dilakukan pada minggu keempat pada bulan Mei 2017.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Analisis Data Analisis data memuat penjelasan tentang deskripsi informan, Standard Operating Procedures (SOP) Perusahaan, unit audit internal perusahaan ditinjau dari keputusan pembentukan, luas

Page 9: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

7

lingkup tanggung jawab serta proses audit perusahaan PT Power Expres Indonesia. Deskripsi Informan Infoman yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini ada tiga pihak, yaitu:

1. Direktur Perusahaan Wawancara terhadap direktur perusahaan ini meliputi tiga pertanyaan inti terkait pembentukan unit audit internal perusahaan, kesesuaian praktik audit internal dengan standar praktik audit dan peran unit audit internal perusahaan. Tugas dan wewenang dari direktur perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas laporan dari semua divisi kerja untuk pengambilan keputusan

b. Memberikan laporan berkala kepada komisaris terkait aktivitas laporan divisi kerja.

2. Unit audit internal perusahaan Kewenangan atas unit audit internal perusahaan diberikan kepada bagian office perusahaan yang terdiri dari manajer operasional dan supervisor accounting perusahaan. Manajer Operasional Wawancara terhadap manajer operasional perusahaan ini meliputi pertanyaan inti terkait risiko, sistem pengendalian internal perusahaan, standar praktik audit dan proses unit audit internal perusahaan. Tugas dan wewenang dari manajer operasional adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan pada bagian operasional perusahaan.

b. Membuat jadwal shift kerja bagian oprasional.

c. Membuat manifest harian. Supervisor Accounting Wawancara terhadap supervisor accounting perusahaan ini meliputi pertanyaan inti terkait risiko, sistem pengendalian internal perusahaan, standar praktik audit dan proses unit audit internal perusahaan. Tugas dan wewenang dari supervisor accounting perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pengawasan pada bagian keuangan perusahaan.

b. Update kas harian. c. Pembuatan invoice SMU. d. Update data harga

airlines. e. Update data hutang dan

piutang. Standard Operating Procedure (SOP) Perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis sesuai dengan standar yang dibuat yaitu Standard Operating Procedure (SOP) atas jasa incoming dan jasa outgoing. Standar ini dibuat oleh supervisor operasional dan dilakukan kegiatan monitoring secara teratur oleh manajer operasional. Standard Operating Procedure (SOP) Jasa Incoming PT Power Expres Indonesia berdasarkan pedoman SOP melakukan kegiatan jasa incoming dengan tahapan sebagai berikut:

Page 10: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

8

1. Info Surat Muat Udara (SMU) Mendapat info dari penerima terkait nomor Surat Muat Udara (SMU) dan jadwal penerbangan barang incoming. Barang incoming tersebut dapat ditujukan untuk customer perseorangan maupun customer yang telah bekerja sama dengan pihak PT Power Expres Indonesia.

2. Cek fisik di warehouse incoming Pengecekan barang dilakukan oleh staf operasional yang bertugas mengambil barang incoming di warehouse. Proses pengecekan fisik barang ini sesuai dengan info nomor Surat Muat Udara (SMU) yang diterima.

3. Pembuatan Delivery Order. Pembuatan Delivery Order (DO) dilakukan oleh operasional perusahaan.

4. Penerbitan Tanda Terima Barang (TTB) dari incoming Barang incoming yang berada di warehouse akan di ambil dan dibuatkan Tanda Terima Barang (TTB) oleh staf incoming warehouse. Tanda terima barang tersebut akan diberikan kepada staf operasional PT Power Expres Indonesia.

5. Penulisan SMU (Surat Muat Udara) dibuku Barang incoming yang diangkut ke gudang power akan didata dengan melakukan pencatatan di buku incoming PT Power Expres Indonesia. Pencatatan tersebut terdiri dari penulisan

data dari nomor SMU (Surat Muat Udara) dari barang incoming.

6. Input data sidik Proses input data incoming perusahaan menggunakan sistem di komputer. Input data ini dilakukan sesuai dengan Tanda Terima Barang (TTB) dan Surat Muat Udara (SMU).

7. Penerbitan SPB (Surat Penerimaan Barang) Print SPB (Surat Penerimaan Barang) di tanda tangani staf operasional perusahaan dan customer, dimana surat penerimaan barang tersebut akan diberikan kepada customer apabila customer telah melakukan pelunasan.

8. Serah terima barang Proses ini merupakan serah terima barang oleh staf operasional perusahaan dengan penerima, dimana customer akan menerima SPB (Surat Penerimaan Barang) sebagai bukti pelunasan telah dilakukan. Pencataan nomor handphone, plat nomor kendaraan, fotocopy tanda pengenal sangat diperlukan dalam proses terakhir ini, terutama customer perorangan.

Standard Operating Procedure (SOP) Jasa Outgoing PT Power Expres Indonesia berdasarkan pedoman SOP melakukan kegiatan jasa outgoing dengan tahapan sebagai berikut:

1. Shipment Barang datang untuk dikirim yang dibawa oleh shiper (pengirim), bisa dari

Page 11: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

9

customer yang sudah bekerja sama atau dari customer biasa.

2. PTI (Penjelasan Tertulis Isi) PTI merupakan penjelasan tentang isi dari paket, PTI ini bisa di isi oleh pihak power untuk beberapa customer tertentu yang sudah berlangganan, karena sebelum barang dikirimkan ke perusahaan biasanya customer berlangganan tersebut membuatkan manifest untuk PT Power Expres Indonesia tanpa nomor surat muat udara, baru surat muat udara di input atau di isi oleh PT Power Expres Indonesia. Apabila pengirim adalah orang biasa maka yang mengisi PTI adalah shiper (pengirim).

3. Timbang. Proses penimbangan barang ini untuk mengetahui berat dari barang yang akan dikirim tersebut.

4. SMU (Surat Muat Udara) Surat muat udara ini digunakan sebagai tiket untuk barang masuk atau dikirimkan melalui airlines. Surat muat udara ini memuat pengirim, penerima, jenis barang yang dikirim, berat barang dan jumlah barang dan tujuan termasuk penggunaan flight.

5. RA (Regulated Agent) Proses dalam regulated agent ini barang yang dikirim akan dimasukkan ke dalam mesin, barang tersebut akan di X-Ray dan dipantau dengan menggunakan komputer

untuk dapat melihat apakah isi barang berbahaya atau tidak. Untuk melihat isi barang dapat melihat warna barang. Apabila ditemukan barang berbahaya atau mencurigakan maka barang tersebut akan dihentikan dan dibongkar, kewenangan membongkar barang hanya dapat dilakukan oleh shiper (perngirim), security bagian RA tidak berwenang. Apabila tidak dikirim maka akan dibuat surat laporan temuan barang. Jika tidak berbahaya barang akan langsung dikirim ke warehouse dengan label tanda sudah dicek di RA (security chek).

6. Cek BTB (Bukti Timbang Barang) outgoing dari warehouse dan Surat Muat Udara File bukti timbang barang dan surat muat udara akan dicek untuk dipastikan sesuai atau tidak lalu diserahkan kepada bagian office yaitu bagian administrasi dan accounting perusahaan. SMU dan BTB tersebut akan di input di jasa outgoing oleh operasional. Ada tiga jenis input yaitu Lintas Gudang (LG), All in dan SMU. LG yaitu barang tersebut hanya memakai jasa lintas gudang tanpa menggunakan SMU dari perusahaan. Sedangkan All in yaitu barang tersebut memakai seluruh fasilitas pengiriman dari Perusahaan. SMU hanya memakai Surat Muat Udara saja. SMU yang sudah diinput

Page 12: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

10

lintas gudang akan diberikan kepada bagian admin perusahaan untuk dibuatkan invoice. Untuk SMU dan SMU All in akan diberikan kepada bagian accounting perusahaan untuk dibuatkan invoice.

7. Manifest Lintas Gudang Saat sebuah barang akan dikirim kesuatu tujuan melalui airlines maka barang tersebut harus melalui warehouse (gudang) untuk diangkut ke pesawat. Barang tersebut setelah dikirim menggunakan jasa lintas gudang, pihak PT Power Expres Indonesia akan mencatat setiap lalu lintas barang yang melewati gudang perusahaan harus terdata (baik barang keluar ataupun barang masuk). Rekap data atau input data inilah yang dinamakan manifest lintas gudang.

8. Monitoring Monitoring bisa dilakukan melalui sistem dan melalui warehouse. Untuk monitoring melalui sistem dapat dilakukan dengan membuka website airlines, sedangkan untuk manual maka monitoring di warehouse apakah barang sudah berangkat atau belum atau barang sudah offload. Cek status dapat dilakukan melalui sistem dari kedua belah pihak yaitu pihak PT Power Expres Indonesia maupun pihak customer.

Berdasarkan hasil wawancara dengan supervisor operasional mengenai Standard Operating Procedure (SOP) yang ada bila dibandingkan dengan praktik yang dilakukan, terjadi ketidaksesuaian antara standar tersebut dengan praktik yang ada dilapangan. Ada dua praktik prosedur yang menyalahi standar yang termuat dalam SOP jasa outgoing yaitu prosedur timbang dan prosedur pengisian dokumen PTI (Penjelasan Tertulis Isi). Proses timbang seharusnya dilakukan sebelum proses penulisan PTI sehingga dapat mengetahui berat barang yang nantinya akan didata melalui PTI. Proses timbang ini biasanya tidak dilakukan oleh perusahaan karena selain bisanya barang tersebut sudah memiliki keterangan berat dari pengirim, proses ini sering dilewatkan karena adanya keterbatasan fasilitas timbangan di gudang PT Power Expres Indonesia. Keputusan Pembentukan Unit Audit Internal Unit audit internal PT Power Expres Indonesia dibentuk awalnya untuk melakukan pemisahan transaksi antara cabang dan pusat, dan ketika tugas tersebut telah selesai, tugas unit ini diberikan wewenang untuk melakukan proses pendisplinan karyawan karena adanya praktik kerja yang tidak sesuai dengan aturan perusahaan dan pembagian jobdesk hingga sampai saat ini komisaris memberi kepercayaan untuk melakukan proses pengawasan atas operasional dan keuangan perusahaan. Unit audit internal perusahaan saat ini berjalan dengan fokus sekaligus peran utama sebagai tim pengawas untuk

Page 13: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

11

membantu komisaris melakukan kontrol atas segala aktivitas bisnis perusahaan yang dilakukan oleh PT Power Expres Indonesia. Kontrol dasar yang menjadi perhatian utama yaitu kinerja dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, dimana perusahaan sedang mencoba untuk melakukan proses pendisiplinan karyawan sebagai upaya memaksimalkan kinerja karyawan. Tanggung jawab atas unit audit internal dibebankan kepada bagian office perusahaan yang terdiri dari accounting dan manajer operasional. Perusahaan mengakui bahwa keberdaan unit audit internal seharusnya terpisah dan perlu untuk dibentuk tersendiri untuk meningkatkan independensi dari unit tersebut atas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan. Keberadaan dari unit audit internal sebagai tim pengawas ini tidak tercantum secara tertulis dalam struktur organisasi perusahaan karena unit ini masih baru dan belum bersifat independen dalam melaksanakan tanggung jawab yang diberikan. Perusahaan berharap untuk kedepannya mampu memperbaiki unit audit internal yang masih baru dibentuk ini agar dapat memaksimalkan fungsi unit audit internal dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Luas Lingkup Tanggung Jawab Unit Audit Internal Lingkup pekerjaan audit internal harus tercantum dalam program audit, dimana dalam program audit ini harus memuat hal apa yang akan masuk dalam cakupan audit dan tidak masuk dalam cakupan audit. Unit audit internal

memiliki peran yang penting atas keseluruhan lingkup pekerjaan yang tercantum dalam program audit. Luas lingkup tanggung jawab dari unit audit internal perusahaan mencakup dua lingkup utama yaitu audit atas laporan keuangan dan audit atas operasional perusahaan. Luas lingkup tanggung jawab unit audit masih belum tercantum dalam program audit karena perusahaan belum memiliki program audit secara tertulis. Program audit seharusnya dibuat oleh pihak perusahaan sebagai bentuk perencanaan terkait kegitan audit perusahaan, dalam program audit nantinya akan memuat petunjuk proses awal hingga akhir fungsi departemen audit internal termasuk lingkup tanggung jawab dari unit audit internal tersebut, namun sejauh ini terkait pelaksanaan audit internal dan luas lingkup tanggung jawab dari unit audit internal PT Power Expres Indonesia disampaikan secara lisan dan masih belum tertuang dalam program audit perusahaan maupun dokumen resmi perusahaan lainnya. Proses Audit Internal Perusahaan Proses audit internal perusahaan terdiri dari lima tahapan yaitu:

1. Mengidenfikasi risiko yang ada. Risiko ini merupakan segala bentuk risiko yang ada diperusahaan. Unit audit internal perusahaan sudah memiliki daftar risiko yang timbul dari setiap aktivitas bisnis perusahaan, berikut adalah daftar risiko yang ada diperusahaan.

Page 14: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

12

2. Menentukan apakah risiko yang ada tersebut dapat dikendalikan dengan sistem pengendalian internal perusahaan. Berbagai risiko yang sebelumnya telah diidentifikasi oleh unit audit internal perusahaan akan dilakukan penilaian lebih lanjut terkait pencegahan dan penanganan atas risiko tersebut. Bentuk pencegahan dan penanganan tersebut ditinjau dari sistem pengendalian perusahaan, dimana sistem pengendalian perusahaan tersebut akan ditinjau apakah dengan adanya sistem pengendalian perusahaan tersebut dapat mengurangi dan mengatasi risiko yang ada pada PT Power Expres Indonesia.

3. Proses pengumpulan bukti guna evaluasi. Saat proses penilaian risiko tersebut telah selesai dilakukan, maka proses selanjutnya adalah proses pengumpulan bukti guna evaluasi. Proses ini merupakan proses persiapan pelaporan, dimana unit audit internal akan melakukan rekap terhadap segala bukti yang diperlukan untuk mendukung laporan yang akan dikomunikasikan.

4. Komunikasikan kepada pimpinan (Direktur dan Komisaris Perusahaan). Setelah mempersiapkan laporan audit, unit audit internal bertugas untuk mengkomunikasikan hasil proses pekerjaan audit yang telah dilakukan kepada pihak

pimpinan. Pihak pimpinan ini terdiri dari direktur dan komisaris perusahaan. Proses ini juga mencakup pembahasan terkait rekomendasi untuk perbaikan manajemen serta tindakan koreksi atas kinerja manajemen yang dinilai perlu.

5. Rapat evaluasi bersama. Rapat ini dihadiri oleh seluruh karyawan PT Power Expres Indonesia dan dipimpin oleh perwakilan unit audit internal perusahaan. Rapat ini membahas tentang evaluasi kinerja dan hasil pekerjaan unit audit internal perusahaan. Segala bentuk perbaikan manajemen serta tindakan koreksi atas kinerja manajemen yang dinilai perlu akan disampaikan dirapat ini sebagai bentuk tindak lanjut atas hasil audit yang telah dilakukan oleh unit audit internal perusahaan.

Implementasi secara aktual yang dilakukan oleh perusahaan terkait tahapan yang ada tersebut masih ditemukan kekurangan. Praktik terkait tahapan yang merupakan dasar dari proses audit yang dilakukan oleh unit audit internal perusahaan tersebut seharusnya tercantum dalam program audit, namun sejauh ini tahapan yang telah diterapkan tersebut dilakukan berdasarkan arahan komisaris perusahaan, adapun tahapan tersebut disampaikan secara lisan dan masih belum tertuang dalam dokumen resmi perusahaan. Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini terkait peran unit audit internal perusahaan ditinjau dari keputusan pembentukan, lingkup tanggung

Page 15: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

13

jawab dan proses audit internal yang dijalankan perusahaan. Peran Unit Audit Internal ditinjau dari Keputusan Pembentukan Peran unit audit perusahaan yang ditinjau dari keputusan pembentukan adalah untuk membantu komisaris melakukan kontrol atas segala aktivitas bisnis perusahaan. Praktik perusahaan tersebut menjelaskan hubungan yang terjalin antara agen dan principal dalam teori agensi, hubungan tersebut tercermin dalam peran unit audit perusahaan. Sejauh ini unit audit internal perusahaan telah melaksanakan perannya dengan baik dalan membantu komisaris untuk melakukan kontrol atas segala aktivitas bisnis perusahaan. Peran Unit Audit Internal ditinjau dari Luas Lingkup Tanggung Jawab Peran unit audit internal perusahaan ditinjau dari lingkup pekerjaan yaitu melakukan audit atas:

1. Laporan keuangan perusahaan 2. Operasional perusahaan

berdasarkan Standard Operating Procedur (SOP) jasa outgoing dan jasa incoming perusahaan.

3. Sistem pengendalian internal perusahaan

4. Kualitas kinerja manajemen berdasarkan standar yang berlaku.

Temuan dalam penelitian ini terkait luas lingkup tanggung jawab unit audit internal perusahaan adalah luas lingkup tanggung jawab tersebut tidak tercantum dalam program audit perusahaan. Kebijakan program audit PT Power Expres Indonesia terkait detail dari segala hal tentang audit

internal yang akan dijalankan unit audit internal perusahaan dilaksanakan atas dasar aturan yang telah ditetapkan oleh komisaris perusahaan secara lisan dan masih belum tertuang dalam dokumen resmi perusahaan. Hal tersebut menandakan bahwa sejauh ini perusahaan belum memiliki program audit yang pasti dan tertuang dalam bentuk dokumen. Program audit tersebut sangat penting untuk dimiliki perusahaan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan audit internal perusahaan, terutama dalam menentukan luas lingkup tanggung jawab dari unit audit internal perusahaan. Peran Unit Audit Internal ditinjau dari Proses Audit Internal Peran unit audit internal perusahaan ditinjau dari proses audit yaitu:

1. Mengidenfikasi risiko yang ada di perusahaan.

2. Menentukan apakah risiko yang ada tersebut dapat dikendalikan dengan sistem pengendalian internal perusahaan.

3. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan manajemen serta tindakan koreksi atas kinerja manajemen yang dinilai perlu.

KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Unit audit internal PT Power Expres Indonesia telah menjalankan perannya dengan baik sejauh ini, namun masih timbul ketidaksesuaian antara praktik perusahaan dengan teori dan literatur yang ada. Ketidaksesuaian tersebut

Page 16: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

14

menyebabkan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk memaksimalkan peran dari unit audit internal. Hal yang perlu diperbaiki antara lain:

1. Timbul praktik dan standar yang masih tidak sesuai dalam SOP perusahaan.

2. Sumber daya manusia yang bekerja pada unit audit internal perusahaan masih belum memadai terkait kompetensi dan independensi.

3. Program audit yang masih belum tertuang dalam bentuk dokumen resmi, dimana program audit tersebut dinilai penting karena memuat tentang petunjuk proses awal hingga akhir fungsi departemen audit internal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.

4. Posisi dari unit audit internal perusahaan yang tidak nampak pada struktur organisasi tersebut.

Terlepas dari permasalahan tersebut, sejauh ini secara fakta dan teoritis menunjukkan bahwa perusahaan terus melakukan perbaikan menuju kearah teori yang telah ada, perbaikan dapat dilihat dari peranan unit tersebut. Peran unit audit internal perusahaan ditinjau dari alasan pembentukan, luas lingkup tanggung jawab dan proses audit yaitu:

1. Sebagai unit pengawasan internal atas segala aktivitas bisnis perusahaan.

2. Melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.

3. Melakukan audit atas operasional perusahaan berdasarkan Standard

Operating Procedur (SOP) jasa outgoing dan jasa incoming perusahaan.

4. Melakukan audit atas sistem pengendalian internal perusahaan.

5. Melakukan audit atas kualitas kinerja manajemen berdasarkan standar yang berlaku.

6. Mengidenfikasi risiko yang ada di perusahaan.

7. Menentukan apakah risiko yang ada tersebut dapat dikendalikan dengan sistem pengendalian internal perusahaan.

8. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan manajemen serta tindakan koreksi atas kinerja manajemen yang dinilai perlu.

Keterbatasan Keterbatasan penelitian selama dilakukannya proses penelitian pada perusahaan PT Power Expres Indonesia antara lain :

1. Kesibukan dari narasumber berdampak pada keterbatasan waktu dalam melakukan wawancara.

2. Perusahaan hanya menyebutkan risiko dan sistem pengendalian internal perusahaan secara garis besar, dimana tidak dijelaskan secara rinci bagaimana sistem pengendalian internal yang ada dapat mengelola dan mencegah risiko yang ada.

3. PT Power Expres Indonesia membatasi data untuk observasi, data yang dibatasi yaitu data terkait laporan keuangan dan pajak perusahaan.

Page 17: PERAN UNIT AUDIT INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus PT …eprints.perbanas.ac.id/5831/4/ARTIKEL ILMIAH.pdf · Key Words: internal audit unit role, decition formation, work and audit

15

Saran Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan keterbatasan dari penelitian, berikut adalah beberapa saran dari penelitian ini bagi peneliti selanjutnya adalah:

1. Sering melakukan kunjungan penelitian guna mendapatkan waktu yang lebih banyak untuk melakukan wawancara.

2. Menggali lebih banyak informasi terkait kemampuan sistem pengendalian internal perusahaan dalam mengatasi dan mengelola risiko yang ada.

3. Melakukan konfirmasi terlebih dahulu terkait data yang bisa digunakan untuk penelitian.

DAFTAR RUJUKAN Creswell, John. W. 2016. Research

Design : Pendekatan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kumaat, V.G. 2011. Internal Audit.

Jakarta : Erlangga. Wuryan A. 2008. Audit Internal

Edisi 1. Yogyakarta : BPFE YOGYAKARTA.

www.kompasiana.com.Permasalahan

Isu Audit PT KAI. Diakses tanggal 8 Oktober 2016.