peran strategis perairan utara papua dalam...

6
PERAN STRATEGIS PERAIRAN UTARA PAPUA DALAM PERSPEKTIF SUMBERDAYA PERAIRAN DAN HANKAM Perairan Utara Papua, Perspektif Oseanografi dan Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing Sumberdaya Perairan terutama saat musim gerombolan tuna ini Terletak di wilayah Pasifik barat yang dikenal mencapai puncaknya, armada kapal penangkap dengan welahar panas (Warm pool), perairan ikan ramai datang dari berbagai negara seperti beranda terdepan NKRI ini masuk dalam Zona Philipina, China, Jepang, Palau, Taiwan, Guam Ekonomi Eksklusif Indonesia Pasifik Barat, (USA) serta negara kecil kepulauan Pasifik lainnya. berbatas langsung dengan Laut Mindanau Perairan ekuator Pasifik Barat mempunyai arti Philipina. Wilayah ini malah lebih dikenal sebagai sangat penting dalam perikanan tuna samudera surganya ikan cakalang (Skypjack), kelompok tuna dunia terutama jenis tuna tropis seperti cakalang ukuran kecil yang menyukai perairan hangat. atau skipjack (Katsuwanus pelamis), yellowfin Sudah dapat dipastikan atribut lain yang (Thunnus albacores) dan bigeye (Thunnus obesus). menyertai sebutan wilayah ini, rawan tindakan Bahkan tuna jenis skipjack berkontribusi sekitar 46 Oleh : Letkol Laut (KH) DR. Gentio Harsono Ka Unit IV Satuan Survei Dishidros TNI AL Kita patut mengklaim bahwa perikanan Pasifik tropis sangat menggantungkan budi baik perairan Indonesia. Nutrien penting yang dibutuhkan oleh plankton seperti unsur nitrat, besi dan pospat sebagai peletak dasar kehidupan di laut dipasok dari paparan daratan Papua dan kepulauan Indonesia lainnya. Samudera ini memasok industri perikanan hampir 72% perikanan dunia ini didominasi oleh industri perikanan pelagis besar seperti tuna. Bahkan empat puluh persen pasokan tuna dunia didominasi jenis Cakalang ditangkap di perairan Pasifik barat di utara Papua Indonesia. Perairan ini menjadi kakhawatiran kita bersama akan munculnya persoalan konflik dimasa depan, selain posisi strategis sebagai jalur niaga penting dan sumberdaya perikanan luar biasa bagi tersedianya sumber pangan dunia. Sebagai negara yang berada di jalur strategis dunia, berapapun kadar intensitas pergolakan, pasti akan berpengaruh terhadap Indonesia. JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

Upload: truongdung

Post on 31-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERAN STRATEGIS PERAIRAN UTARA PAPUA DALAMPERSPEKTIF SUMBERDAYA PERAIRAN DAN HANKAM

Perairan Utara Papua, Perspektif Oseanografi dan Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing Sumberdaya Perairan terutama saat musim gerombolan tuna ini

Terletak di wilayah Pasifik barat yang dikenal mencapai puncaknya, armada kapal penangkap dengan welahar panas (Warm pool), perairan ikan ramai datang dari berbagai negara seperti beranda terdepan NKRI ini masuk dalam Zona Philipina, China, Jepang, Palau, Taiwan, Guam Ekonomi Eksklusif Indonesia Pasifik Barat, (USA) serta negara kecil kepulauan Pasifik lainnya. berbatas langsung dengan Laut Mindanau Perairan ekuator Pasifik Barat mempunyai arti Philipina. Wilayah ini malah lebih dikenal sebagai sangat penting dalam perikanan tuna samudera surganya ikan cakalang (Skypjack), kelompok tuna dunia terutama jenis tuna tropis seperti cakalang ukuran kecil yang menyukai perairan hangat. atau skipjack (Katsuwanus pelamis), yellowfin Sudah dapat dipastikan atribut lain yang (Thunnus albacores) dan bigeye (Thunnus obesus). menyertai sebutan wilayah ini, rawan tindakan Bahkan tuna jenis skipjack berkontribusi sekitar

46

Oleh :Letkol Laut (KH) DR. Gentio Harsono

Ka Unit IV Satuan Survei Dishidros TNI AL

Kita patut mengklaim bahwa perikanan Pasifik tropis sangat menggantungkan budi baik perairan Indonesia. Nutrien penting yang dibutuhkan oleh plankton seperti unsur nitrat, besi dan pospat sebagai peletak dasar kehidupan di laut dipasok dari paparan daratan Papua dan kepulauan Indonesia lainnya. Samudera ini memasok industri perikanan hampir 72% perikanan dunia ini didominasi oleh industri perikanan pelagis besar seperti tuna. Bahkan empat puluh persen pasokan tuna dunia didominasi jenis Cakalang ditangkap di perairan Pasifik barat di utara Papua Indonesia. Perairan ini menjadi kakhawatiran kita bersama akan munculnya persoalan konflik dimasa depan, selain posisi strategis sebagai jalur niaga penting dan sumberdaya perikanan luar biasa bagi tersedianya sumber pangan dunia. Sebagai negara yang berada di jalur strategis dunia, berapapun kadar intensitas pergolakan, pasti akan berpengaruh terhadap Indonesia.

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

47

70% atau sekitar 3.2 juta ton dari total pusatnya di 7˚LU 129˚BT dengan arah pusaran penangkapan perikanan pelagis di Samudera berlawanan jarum jam (siklonik) dan Halmahera Pasifik. Bahkan awal era 80an, saat pertama issue Eddy pusatnya di 4˚N 130˚E dengan pusaran perubahan iklim bergulir, para ahli meyakini peran searah jarum jam (antisiklonik). Mindanao Eddy pentingnya perairan ini sebagai kunci (keyrole) ini berdiameter 200-250 km, sedang Halmahera berbagai fenomena terkait iklim global seperti El Eddy berkisar 350-500 km. Nino Southern Oscillation (ENSO), Pacific Decadal Kedua eddy ini eksistensinya begitu penting Oscillation (PDO) serta perubahan iklim. terkait dengan perubahan iklim dunia. Pertama,

Di wilayah yang dikenal sebagai tempat cikal eddy ini berlaku sebagai “mesin pencetak” massa bakal massa air yang dikenal dengan Arus Lintas air Arlindo, ia mengatur komposisi massa air serta Indonesia (Indonesian Through Flow/ITF) ini, dua mengontrol kesetimbangan guna tetap menjaga arus besar dari dua belahan bumi di Pasifik neraca bahang dan fluks air tawar dalam sistem bertemu. Arus Mindanao (Mindanao Current) sirkulasi thermohaline global yang dikenal dengan membawa massa air Pasifik Utara berkarakter The Great Ocean Conveyort Belt. Eddy ini juga densitas lebih ringan dan miskin nutrient, berperan dalam mempertahankan keberadaan sementara dari arah selatannya mengalir arus welahar panas sebagai “dapur produksi” massa pantai utara Papua (New Guinea Coastal Current dan air hangat dunia yang akan dibawa Arlindo New Guniea Coastal Under Current) membawa kedalam lintasan arus besar thermohalin global. massa air Pasifik Selatan dengan karakter densitas Jika diskenariokan Atlantik Utara merupakan lebih tinggi serta lebih banyak membawa nutrien. wilayah pembentukan “massa air dalam” yang Akibat tubrukan ini, dua arus pusar (E ddy) lebih asin dan dingin, maka wilayah ekuator semipermanen terbentuk, Mindanao Eddy Pasifik Barat inilah wilayah dimana pembentukan

Gambar Sistim arus ekuator Pasifik Barat yang dikenal The Low Latitude Western Boundary Currents, panah hitam menunjukkan vektor arus data Shipboard ADCP, panah merah lintasan air Pasifik Selatan, panah biru air Pasifik Utara. HE: Halmahera Eddy, NGE: New Guinea Eddy (diilustrasikan oleh Kashino et. al, 2007)

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

massa air lebih tawar dan hangat. Dengan fitoplankton (blooming) di perairan utara Papua demikian aliran arus thermohaline dalam sistim saat even El Nino 1997-1998, hingga mampu Great Conveyor Be l t dapat berlangsung bertahan selama hampir 4 bulan. Dalam jurnal menerus. yang dirilis Deep-Sea Research II, Volume 51

Dalam konteks kajian biologi dan biogeokimia halaman 209–228 berjudul A ribbon of dark water: phytoplankton blooms in the meanders of the Pacific lautan terbuka, arus pusar Halmahera membawa

perubahan drastis karena arus ini mengaduk massa air menjadi kaya nutrien yang merangsang blooming tumbuhan renik lautan dicerminkan dengan kandungan chlorophyll-a tinggi, sebagai peletak dasar pembentukan rantai makanan di laut. Arus ini juga mengantarkan sebagian massa air dari bumi belahan selatan seperti New Guinea Coastal Current (NGCC) dan New Guinea Coastal Under Current (NGCUC) yang membawa banyak nutrient masuk ke poros Arus Sakal Katulistiwa Utara (North Equator Counter Current) dan kemudian menyebarkannya ke timur.

Christian et al. (2004) menemukan suatu fenomena menarik saat terjadi ledakan jumlah

48

Gambar Citra satelit Aqua MODIS mendeteksi pola arus di utara Papua berdasarkan jejak klorofil-a permukaan. Titik lingkaran warna merah dan hijau menunjukkan penyebaran kapal purse seine saat melakukan aktivitas penangkapan (Harsono et al., 2014).

Gambar Ledakan konsentrasi fitoplankton saat event El Nino Maret 1998 perairan utara Papua dan sekitarnya, terdeteksi oleh satelit Sea WiFS (Sumber: Christian et al.,2004)

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

Perspektif Pertahanan dan KeamananNorth Equatorial Countercurrent, mereka menyebut Persaingan menguasai sumber daya alam bahwa fenomena menakjubkan ini tidak lepas dari

diyakini masih menjadi sumber utama konflik peran pengkayaan unsur hara yang berasal dari antar negara di tahun-tahun mendatang. Konflik proses geothermal dan fluvial yang terjadi sepanjang terbuka yang terjadi lebih banyak terinspirasi paparan daratan pantai utara Papua.keinginan menguasai dan mengontrol sumber-Tulisan Gorgues et al. (2010) yang dikutip sumber energi yang terdapat di suatu negara. dalam jurnal Deep-Sea Research I Volume 57, Perang dan gejolak politik di negara-negara di halaman 567–576 berjudul Revisiting the La Nina Timur Tengah menunjukkan bukti kuatnya alasan 1998 phytoplankton blooms in the equatorial Pacific, tersebut. Negara-negara besar seperti Amerika dari model yang dibuatnya juga menunjukkan Serikat dan Rusia dengan mengandalkan kekuatan peran pentingnya paparan benua daratan Papua militernya harus tetap memperoleh kecukupan dan sekitar kepulauan Indonesia sebagai sumber pasokan energi untuk kepentingan ekonomi dan utama unsur mikronutrien seperti besi (Fe) dan industrinya. fosfat (P) yang terkait dengan blooming fitoplankton

Asia Timur merupakan salah satu kawasan diwilayah subur sepanjang ekuator Pasifik yang dengan perkembangan politik dan keamanan yang dikenal dengan divergence up welling. Seperti paling dinamis. Paralel dengan konflik perebutan diketahui unsur mikro-nutrien ini meski wilayah kaya energi, wilayah ini juga rentan keberadaannya dalam jumlah sangat kecil namun terhadap konflik sumberdaya perikanan. Badan sangat dibutuhkan organisme tumbuhan tingkat Pangan Dunia (FAO) tahun 2007 mengingatkan rendah dalam proses fotosintesis. Wilayah perairan akan ancaman krisis pangan dalam beberapa tahun ini dikenal dengan perairan dengan potensi besar kedepan. Pangan dan perikanan adalah seperti perikanan samudera seperti halnya tuna.halnya dua keping mata uang. Badan Pangan

49

Gambar Diskripsi tangkapan empat spesies tuna di Pasifik Barat dan Tengah (WCPO) selama tahun 2009 (Sumber: Lehodey et al., 2011).

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

Dunia (FAO) memperkirakan sekitar 52 persen stok b sepahaman mengenai garis ikan laut dunia telah mengalami full exploited 2. perbatasan antar negara melalui mekanisme Dengan kondisi tersebut, maka sumber daya laut perundingan bilateral dan internasional yang tidak dimungkinkan lagi untuk dieksploitasi lebih menyulut peningkatan persenjataan dan lanjut. Keterpurukan industri perikanan tersebut peningkatan eskalasi kekuatan militer baik oleh saat ini sudah tergambar dari penurunan sebesar 13 negara-negara yang ada dikawasan ini, meskipun persen dari produksi perikanan dunia selama belum sehebat China dan Amerika Serikat dalam periode 1994-2003, sedangkan permintaan terhadap konflik Laut China Selatan.kebutuhan ikan semakin mengalami peningkatan. Dalam hal jaminan keamanan di wilayah Dalam publikasi FAO tahun yang sama juga perairan ini juga menjadi bahan pertimbangan, menunjukkan bahwa perairan Indonesia terutama di mengingat wilayah ini juga dikenal dengan wilayah sekitar Samudera Hindia dan Samudera Pasifik konflik dan separatisme bersenjata yang sudah sudah menunjukkan full exploited dan cenderung berlangsung lama.mengarah over exploited 3 (Damanik et al., 2008).

Prakarsa Sabuk RumponWilayah perairan utara Papua yang selama ini Perairan utara Papua, dimasa datang dipercaya dikenal sebagai surganya Cakalang menjadi incaran

akan membuka peluang munculnya gangguan berbagai negara yang menggantungkan kebutuhan kembali dan klaim wilayah oleh negara bertetangga kecukupan pangan dan industrinya dari sektor yang langsung berbatasan. Semakin menipisnya perikanan. Banyak negara yang juga terlibat sumber pangan yang tengah melanda dunia kepentingan di wilayah perairan ini, meskipun tidak memaksa negara-negara tetangga yang berbatasan mempunyai kepentingan perikanan tangkap wilayah Indonesia akan mengeksplorasi dan langsung (dalam kasus Perancis, misalnya).mengklaim wilayah Indonesia yang kaya sebagai Meski sudah ada kerjasama pengelolaan wilayah mereka.perikanan negara-negara di Pasifik Tengah dan

Belajar dari pengalaman masa lalu, tampaknya Pasifik barat seperti Western and Central Pasific kehadiran armada-armada perikanan Indonesia Fisheries Commission (WCPFC). Konflik di antara untuk menangkap ikan di perairan perbatasan tetap berpotensi. Peraturan-peraturan yang telah menjadi sangat penting. Sebab kehadiran mereka dirancang sedemikian rupa dengan berbagai tujuan, akan memperjelas bukti kuat atas kedaulatan NKRI terutama dengan alasan kelestarian sumber daya di wilayah tersebut. Adanya aktivitas nelayan ikan dan perlindungan konsumen. Kebijakan Indonesia akan berimplikasi menurunnya peluang pengelolaan perikanan yang dilakukan oleh suatu terjadinya Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) negara tentu akan tidak efektif jika negara lain yang Fishing. Armada nelayan menjadi “armada semut” menangkap sumberdaya ikan tersebut tidak peduli yang dapat menjadi mata-mata atau bahkan menjadi dengan upaya pengelolaan yang sedang petugas patroli laut swakarsa ketika patroli aparat diterapkannya. Apalagi jika wilayah perairan hukum Indonesia karena kemampuannya hanya tersebut tidak mendapatkan perhatian yang cukup hadir secara berkala melintas di perairan tersebut dari pemerintahannya. Sudah tentu menjadi surga karena terbatasnya anggaran. Kehadiran mereka di bagia pelaku IIU Fishing. perairan perbatasan secara kontinyu akan mengisi Benih-benih konflik antar negara tentang aktivitasnya dengan kegiatan menangkap ikan dan penguasaan wilayah-wilayah potensial perikanan di memberikan posisi tawar untuk mengusir armada Pasifik barat sebenarnya sudah ada sejak lama. Dan “tamu tak diundang” tersebut.dapat saja muncul bermula dari aspek seperti halnya

elum adanya ke

50

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3

Salah satu metode untuk menarik gerombolan harus dilihat dalam perspektif strategi pertahanan ikan di laut adalah dengan mendirikan rumpon. dan keamanan wilayah perairan Indonesia. Rumpon B e r k u m p u l n y a i k a n d i s e k i t a r r u m p o n tidak saja dipandang sekedar aspek perikanan dan dimanfaatkan oleh nelayan untuk memancing dan kesejahteraan nelayan saja, namun juga peranannya menjaring ikan. Ikan-ikan kecil akan berkumpul dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan disekitar rumpon karena terdapat lumut dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, utamanya plankton yang menempel pada atraktor rumpon perairan wilayah perbatasan. Wilayah dimana yang terbuat dari daun kelapa/enau. Ikan-ikan kecil sebagaian besar merupakan pulau-pulau kecil ini akan mengundang ikan-ikan yang lebih besar dengan kekayaan laut cukup melimpah namun sebagai pemangsanya dan demikian seterusnya minimum akan aktivitas penduduk karena letaknya hingga ikan tuna juga berada di sekitar rumpon laut yang terpencil, terbatasnya sarana, prasarana dan dalam jarak tertentu. Teknologi pembuatan rumpon sumberdaya manusia. ini tergolong sederhana dengan bahan baku yang Bilamana rumpon ini dibangun sepanjang ramah lingkungan dan terdapat di hampir seluruh perairan wilayah subur seperti halnya perairan utara wilayah Indonesia. Papua. Maka dapat terilustrasi rangkaian rumpon

Penggunaan alat pengumpul ikan ini secara ini membentuk suatu formasi seperti sebuah rantai nyata selain memberikan kepastian lokasi tangkap menara pengawas yang membentengi wilayah ikan sehingga mempersingkat waktu penangkapan NKRI. Rangkaian rumpon inilah yang penulis sebut juga dapat menghemat ongkos BBM yang selama ini sebagai Sabuk Rumpon (Rumpon Belt). Sebuah berkisar 40-60 persen dari total biaya melaut. desain pilihan dalam memperkuat desain strategi Rumpon juga bermanfaat menjadi tempat ikan pertahanan wilayah yang terlebih dulu ada yaitu bertelur dan melindungi pertumbuhan benih ikan Black Belt dan Green Belt yang dikaji dari sisi aspek pelagis (nursery ground). maritimnya. Inisiatif ini merupakan salah satu cara

Walaupun bukan tergolong baru bagi dalam menentukan strategi pertahanan wilayah laut masyarakat nelayan, pemasangan rumpon memiliki kita ketika kita dihadapkan pada terbatasnya beberapa kendala seperti biaya yang dikeluarkan anggaran dengan memanfaatkan potensi maritim nelayan untuk membuat rumpon terutama untuk kita yang belum banyak didayagunakan.rumpon laut dalam, sementara jarang sekali lembaga Di sisi lain pengembangan sabuk rumpon ini keuangan dan perbankan mau menggelontorkan j u g a m a m p u m e m i n i m a l i s i r m u n c u l n y a dananya untuk kredit para nelayan guna membiayai k e t i d a k s e i m b a n g a n d a l a m p e m a n f a a t a n pembuatan rumpon tersebut. Rumpon juga harus sumberdaya kelautan antar kawasan. Tumbuh ditata sedemikian rupa agar tidak menganggu jalur suburnya pusat-pusat industri perikanan di sekitar migrasi ikan alaminya serta memperhatikan jalur wilayah perairan ini akan membolasaljukan navigasi pelayaran. pembangunan sektor lain. Dan yang terpenting

Hal yang terpenting, pembangunan rumpon kedaulatan NKRI tetap terjamin.

SKETSA BIOGRAFI LETKOL LAUT (KH) Dr. GENTIO HARSONO, S.T, M.Si.

Letkol Laut (KH) Dr. Gentio Harsono, S.T, M.Si, dilahirkan di Tegal pada tanggal 08 November 1969. Pendidikan umum yang pernah dilaksanakan oleh penulis antara lain S1 Fakultas Teknik Hidrografi Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 1995, S2 Magister Sains di IPB Bogor pada tahun 2005, kemudian mengambil gelar Doktor bidang teknologi Kelautan di IPB Bogor pada tahun 2014. Riwayat kedinasan lulusan SEPA PK Angkatan 3 tahun 1996 ini banyak dilaksanakan di Dinas Hidro-Oseanografi (DISHIDROS) TNI AL. Saat ini penulis menjabat sebagai Kepala Unit Survei IV Satuan Survei DISHIDROS Mabesal.

51

JURNAL MARITIM INDONESIA Juni 2015 Edisi-3