peran ppp sikakap dalam menunjang kebutuhan … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan...

68
PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN PENGGUNA DAN EKONOMI DAERAH KEPULAUAN MENTAWAI SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA JHON PIKAL TAMA SAKOIKOI DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Upload: buidang

Post on 09-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN

PENGGUNA DAN EKONOMI DAERAH KEPULAUAN

MENTAWAI SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

JHON PIKAL TAMA SAKOIKOI

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Peran PPP Sikakap dalam

Menunjang Kebutuhan Pengguna dan Ekonomi Daerah Kepulauan Mentawai

serta Strategi Pengembangannya adalah hasil karya saya sendiri dengan arahan

dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan

tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya

ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Juli 2013

Jhon Pikal Tama Sakoikoi

C44080089

Page 3: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

ABSTRAK

JHON PIKAL TAMA SAKOIKOI. Peran PPP Sikakap dalam Menunjang

Kebutuhan Pengguna dan Ekonomi Daerah Kepulauan Mentawai serta Strategi

Pengembangannya. Dibimbing oleh ERNANI LUBIS dan WAWAN OKTARIZA.

Pengembangan pelabuhan perikanan perlu dilakukan untuk meningkatkan

pelayanan bagi nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas,

kondisi dan pemanfaatan fasilitas PPP Sikakap, menghitung kontribusi PPP

Sikakap terhadap perekonomian daerah, dan menentukan strategi pengembangan

fasilitas PPP Sikakap. Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan aspek

yang diteliti terdiri dari aspek teknis dan ekonomi dari PPP Sikakap. Aktivitas di

PPP Sikakap berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan nelayan untuk melakukan

usaha penangkapan ikan. Berdasarkan hasil penelitian, fasilitas pelabuhan

perikanan yang rusak yaitu TPI, pabrik es, ruang pendingin. Sektor perikanan

pada tahun 2000-2010 termasuk pada kegiatan basis (LQ>1). Multiplier effect

perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010

berkisar antara 4,41-21,99 dan menurut indikator tenaga kerja pada tahun 2008-

2012 berkisar antara 0,69-1,44. Strategi pengembangan PPP Sikakap yaitu

memanfaatkan lahan pelabuhan untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas

yang belum tersedia, meningkatkan produksi hasil tangkapan kualitas ekspor,

meningkatkan teknologi penangkapan ikan serta kualitas SDM.

Kata kunci : aktivitas, fasilitas, multiplier effect, pengembangan

ABSTRACT

JHON PIKAL TAMA SAKOIKOI. The Role Of PPP Sikakap in Supporting

Users’ Need and Region Economy of Mentawai Islands as well as Its

Development Strategies. Supervised by ERNANI LUBIS and WAWAN

OKTARIZA.

Development of fishing ports is needed to improve services for fishermen.

The aims of this research were to identify the activities, conditions and utilization

of facilities PPP Sikakap, calculate the contribution of PPP Sikakap to the

regional economy, and determine the facility development strategy of PPP

Sikakap. Case study method was used in this research to examine the technical

and economic aspects of PPP Sikakap. Activities in PPP Sikakap related to the

fulfillment of fishermen’s needs in running their business. Result showed that

broken fishing port facilities were TPI, ice plant, and cold storage. The fishery

sector in 2000-2010 could be categorized as basis sector (LQ>1). Multiplier

effects of fisheries based on regional income indicators in 2000-2010 ranged from

4,41 to 21,99 and according to indicators of labor in 2008-2012 ranged from 0,69

to 1,44. Development strategies of PPP Sikakap were land utilization for

development of more port facilities, increase of export quality catches, fishing

technology and improvement of human resources quality.

Keywords: activities, facilities, multiplier effect, development

Page 4: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap
Page 5: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan pada

Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN

PENGGUNA DAN EKONOMI DAERAH KEPULAUAN

MENTAWAI SERTA STRATEGI PENGEMBANGANNYA

JHON PIKAL TAMA SAKOIKOI

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 6: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap
Page 7: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

Judul Skripsi : Peran PPP Sikakap dalam Menunjang Kebutuhan

Pengguna dan Ekonomi Daerah Kepulauan Mentawai

serta Strategi Pengembangannya.

Nama : Jhon Pikal Tama Sakoikoi

NRP : C44080089

Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui:

Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

Dr.Ir. Ernani Lubis, DEA Ir. Wawan Oktariza, M.Si

NIP: 19561123 198203 2 002 NIP: 19661016 199103 1 004

Diketahui:

Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

Dr.Ir. Budy Wiryawan, M.Sc

NIP: 19621223 198703 1 001

Tanggal Lulus :

Page 8: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah memberikan

kasih dan karunianya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan

harapan. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Juni 2012 sampai Juli 2012 dengan

judul skripsi Peran PPP Sikakap dalam Menunjang Kebutuhan Pengguna

dan Ekonomi Daerah Kepulauan Mentawai serta Strategi

Pengembangannya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Ir. Ernani Lubis, DEA.

selaku pembimbing pertama dan Bapak Ir. Wawan Oktariza, M.Si selaku

pembimbing kedua yang telah membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari

penulisan pointerisasi proposal sampai dengan penulisan skripsi serta Ibu Retno

Muninggar S Pi. ME selaku dosen penguji pada sidang skripsi. Ungkapan terima

kasih juga disampaikan kepada Bapak Rusli Sakoikoi dan Ibu Rejalina Taileleu

selaku orangtua dan seluruh keluarga atas kasih sayangnya, doa, dana dan

motivasi selama kuliah dan pengerjaan skripsi ini; Bapak Fajar Piliang SE, selaku

Kepala PPP Sikakap beserta jajarannya; Bapak Fadli yang membantu dalam

penyediaan data; Pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah

mendukung dalam pemberian beasiswa kepada penulis untuk terus melanjutkan

pendidikan di IPB; pihak BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai; Bapak Edi

Sukarni, SH selaku kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan

Mentawai beserta jajarannya yang memberikan izin untuk melakukan penelitian;

Adik Imel dan Renol yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih juga untuk teman-teman seperjuangan PSP

45 dan Mentawaians (Welly, Maria, Eta, Desni) yang telah memberikan semangat

dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, Juli 2013

Jhon Pikal Tama Sakoikoi

Page 9: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR LAMPIRAN iv

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2

METODOLOGI 3

Waktu dan Tempat 3 Metode Penelitian 3 Metode Pengumpulan Data 3 Analisis Data 5

Analisis Operasional di PPP Sikakap 5 Analisis Kontribusi PPP Sikakap terhadap Perekonomian Daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai 5 Analisis Location Quotien 6

Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP)

Sikakap 6

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 9

Kondisi Geografis, Topografi dan Iklim 9 Keadaan Penduduk 10 Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan PPP Sikakap 12

Unit Penangkapan Ikan 12

Produksi Hasil Tangkapan 15 Musim Penangkapan Ikan 18 Daerah Penangkapan Ikan 18

Peranan Sektor Perikanan terhadap Perekonomian Daerah 19

PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai 19 Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Mentawai 19

HASIL DAN PEMBAHASAN 20

Aktivitas PPP Sikakap 20 Fasilitas PPP Sikakap 23 Dampak Sektor Perikanan 33

Multiplier effect sektor perikanan menurut indikator PDRB daerah 33 Multiplier effect sektor perikanan menurut indikator tenaga kerja 34

Location quotient sektor perikanan 35 Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap 36

Identifikasi faktor-faktor SWOT 36 Analisis matriks IFE dan EFE 40 Matriks SWOT 41

Page 10: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

Perumusan Strategi Utama 42

KESIMPULAN DAN SARAN 43

Kesimpulan 43 Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 45

LAMPIRAN 47

Page 11: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

DAFTAR TABEL

1 Matriks SWOT 6

2 Penilaian bobot faktor strategis internal 7

3 Penilaian bobot faktor strategis eksternal 8

4 Matriks Internal Factor Evaluation 8

5 Matriks Eksternal Factor Evaluation 8

6 Luas dari setiap kecamatan beserta ibukota kecamatan di Kabupaten

Kepulauan Mentawai 9

7 Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai 10

8 Jumlah penduduk berdasarkan kecamatan tahun 2011 11

9 Tingkat pendidikan penduduk berdasarkan kecamatan di Kabupaten

Mentawai tahun 2010 11

10 Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Mentawai tahun 2010 11

11 Potensi perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai 12

12 Perkembangan jumlah kapal di Kabupaten Kepulauan Mentawai 13

13 Jumlah dan ukuran kapal yang didaratkan di PPP Sikakap

tahun 2006-April 2012 13

14 Perkembangan jumlah alat tangkap di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun

2006-2010 14

15 Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun

2005-2011 14

16 Jumlah dan nilai produksi hasil tangkapan nelayan PPP Sikakap 29

17 PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan harga konstan (Juta

rupiah) 19

18 Jumlah penduduk Kabupaten Mentawai yang bekerja menurut lapangan usaha

tahun 2008-2012 20

19 Jenis dan kapasitas fasilitas PPP Sikakap serta pemanfaatannya 24

20 Ukuran fasilitas-fasilitas di PPP Sikakap 33

21 Analisis multiplier effect sektor perikanan berdasarkan PDRB harga konstan

Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2010 (juta rupiah) 34

22 Analisis multiplier effect sektor perikanan berdasarkan tenaga kerja

Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2008-2012 (orang) 35

23 Nilai location quotient sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

tahun 2000-2010 36

24 Matriks IFE strategi internal PPP Sikakap 40

25 Matriks EFE strategi eksternal PPP Sikakap 41

26 Matriks SWOT strategi pengembangan PPP Sikakap Kabupaten Mentawai 42

27 Perankingan alternatif strategi pengembangan PPP Sikakap 43

Page 12: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram proses pendaratan ikan di PPP Sikakap 21

2 Alur pemasaran ikan hasil tangkapan di PPP Sikakap 22

3 Lahan di PPP Sikakap 25

4 Dermaga tambat labuh di PPP Sikakap 26

5 Alur pelayaran di PPP Sikakap 26

6 Turab di sepanjang Pantai PPP Sikakap 26

7 Gedung TPI PPP Sikakap yang sudah rusak 29

8 Es balok yang disuplai dari Kota Padang 29

9 Tangki BBM di PPP Sikakap 29

10 Bak penampungan air bersih PPP Sikakap 30

11 Kantor pelabuhan PPP Sikakap 32

12 MCK di PPP Sikakap 32

13 Gedung BPN PPP Sikakap 32

DAFTAR LAMPIRAN

1 Peta Lokasi Penelitian 49

2 Perhitungan ukuran fasilitas 50

3 Hasil wawancara responden 53

Page 13: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kepulauan Mentawai merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera

Barat yang terletak di Samudera Indonesia. Daerah Kabupaten Kepulauan

Mentawai dikelilingi oleh perairan dengan luas laut ekonomis 78.018,43 km2.

Perairan Mentawai memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar untuk

dikelola. Potensi lestari ikan pelagis Kabupaten Kepulauan Mentawai 127.721

ton/tahun. Potensi sumberdaya ikan tentunya dapat memberikan kontribusi dalam

pembangunan dan pendapatan daerah (DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai,

2012).

Pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2007-2011

mengalami peningkatan sebesar 78,29 %. PDRB atas dasar harga berlaku pada

sektor perikanan tahun 2007-2011 mengalami peningkatan sebesar 94,06 % (BPS

Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012). PDRB daerah tersebut berdasarkan

sektor perikanan dan seluruh sektor dari tahun 2007 hingga 2011 terus mengalami

peningkatan setiap tahunnya dengan pertumbuhan rata-rata pertahunnya sebesar

18,11 % dan 15,59 %. Pendapatan perkapita Kabupaten Kepulauan Mentawai

pada tahun 2006 sebesar Rp 12.177.390, 64 dan pada tahun 2007 sebesar Rp

13.760.877,04. Bertambahnya hasil pendapatan daerah tentunya dipengaruhi oleh

sektor perikanan dan perkembangan kegiatan perikanan yang ada di Kabupaten

Kepulauan Mentawai. Kegiatan perikanan dilakukan dengan memanfaatkan

sumberdaya perikanan yang tersedia yang tujuannya untuk memberikan kontribusi

dalam pembangunan daerah.

Ketersediaan sumberdaya perikanan yang besar di Kabupaten Kepulauan

Mentawai tentunya harus didukung dengan adanya pelabuhan perikanan di daerah

tersebut. Keberadaannya memudahkan nelayan untuk melakukan operasi

penangkapan ikan mulai dari persiapan kebutuhan melaut hingga distribusi hasil

tangkapan ke konsumen dan juga memberikan dampak terhadap pertumbuhan

ekonomi daerah. Aktivitas yang terjadi di pelabuhan perikanan tentunya berkaitan

dengan fasilitas yang terdapat didalamnya. Kelengkapan fasilitas yang dimiliki

pelabuhan perikanan akan menjadi penghubung dari setiap aktivitas didalamnya.

Pelabuhan perikanan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai yaitu

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap. Pelabuhan ini memiliki peluang besar

untuk memanfaatkan potensi sumberdaya perikanan karena merupakan pelabuhan

perikanan satu-satunya yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Sikakap merupakan salah satu sentra ekonomi perikanan

yang terletak di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pelabuhan tersebut dilengkapi

berbagai fasilitas seperti fasilitas pokok, fungsional dan fasilitas tambahan/

penunjang. PPP Sikakap memiliki beberapa kelebihan diantaranya letaknya

strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, berdekatan dengan pasar ikan

sehingga aksesnya lebih mudah, serta ketersediaan sumberdaya ikan di sekitar

perairan setempat.

Page 14: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

2

PPP Sikakap masih belum dikelola dengan baik dalam menjalankan fungsi

dan peranannya. Nelayan kesulitan dalam penanganan hasil tangkapan karena

tidak tersedianya es akibat rusaknya pabrik es, aktivitas pelelangan hasil

tangkapan tidak dilakukan karena sedikitnya jumlah hasil tangkapan yang

didaratkan. Permasalahan tersebut merupakan hambatan dalam melakukan usaha

penangkapan ikan serta akan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Hal ini dapat dilihat pada penurunan jumlah produksi perikanan laut Kabupaten

Kepulauan Mentawai dimana pada tahun 2006 sebesar 529,20 dan tahun 2007

mencapai 259,87 ton, atau mengalami penurunan sebesar 50,89 %.

Produksi perikanan laut yang dihasilkan melalui keberadaan Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Sikakap dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan

ekonomi daerah dan meningkatkan kesejateraan hidup nelayan. Permasalahan

yang dihadapi pelabuhan perikanan tentunya harus diatasi dengan menerapkan

pengelolaan serta strategi yang tepat dalam pengembangannya. Oleh karena itu,

diperlukan adanya penelitian tentang sejauh mana peran PPP Sikakap dalam

menunjang kebutuhan pengguna dan ekonomi daerah Kepulauan Mentawai serta

strategi pengembangannya.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk:

1) Identifikasi aktivitas, kondisi dan pemanfaatan fasilitas PPP Sikakap;

2) Menghitung kontribusi PPP Sikakap terhadap perekonomian daerah Kabupaten

Kepulauan Mentawai; dan

3) Menentukan strategi pengembangan fasilitas PPP Sikakap.

Manfaat Penelitian

1) Memberikan informasi tentang aktivitas dan fasilitas di Pelabuhan Perikanan

Pantai (PPP) Sikakap;

2) Memberikan informasi mengenai kontribusi pendapatan Pelabuhan Perikanan

Pantai Sikakap terhadap perekonomian daerah Kabupaten Kepulauan

Mentawai; dan

3) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah, instansi-instansi yang

berwenang dalam mengembangkan PPP Sikakap.

Page 15: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

3

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Penetian dilakukan pada tanggal 05 Juni hingga 10 Juli 2012. Adapun

tempat pelaksanaan penelitian, yaitu Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap

Kabupaten Kepulauan Mentawai (Lampiran 1).

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yanag ditekankan

pada peran PPP Sikakap dalam menunjang kebutuhan pengguna dan ekonomi

daerah Kepulauan Mentawai serta strategi pengembangannya. Aspek yang diteliti

yaitu aspek teknis dan ekonomi mengenai peran pelabuhan perikanan dalam

menunjang kebutuhan pengguna yang meliputi aktivitas dan pemanfaatan fasilitas

pelabuhan, peran pelabuhan perikanan dalam menunjang perekonomian daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai yang meliputi PDRB daerah setempat, data

tenaga kerja, pendapatan pelabuhan PPP Sikakap, selanjutnya disusun strategi

pengembangan PPP Sikakap.

Metode Pengumpulan Data

Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan

dan adanya wawancara serta pengisian kusioner. Pengamatan langsung dilakukan

terhadap fasilitas pokok dan fungsional diantaranya adalah gedung TPI, stasiun

pengisian bahan bakar, dermaga, instalasi air bersih, dan kolam PPP. Hal yang

perlu diamati dan dicatat terkait fasilitas tersebut antara lain kondisi fisik,

kapasitas, dan ukuran fasilitas (luas, panjang, lebar dan kedalaman). Pengamatan

langsung terhadap aktivitas yang ada di pelabuhan diantaranya adalah tambat

labuh, pendaratan, penimbangan, pengolahan, pengangkutan, dan pemasaran hasil

tangkapan. Wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan kepada responden yang

ditentukan secara purposive sampling berdasarkan tujuan pendataan. Jenis

responden dan data yang akan diperoleh melalui wawancara dan pengisian

kuesioner diuraikan dibawah ini.

1) Pengelola PPP

Wawancara dilakukan kepada pengelola pelabuhan diantaranya kepala PPP

Sikakap dan 3 orang petugas pelabuhan. Data yang dikumpulkan dari pengelola

PPP antara lain fasilitas yang tersedia (jenis, jumlah dan kapasitasnya), produksi

hasil tangkapan yang didaratkan selama 5 tahun terakhir (jenis, jumlah dan nilai),

proses pemasaran dan jadwal pelaksanaannya, serta pengelolaan fasilitas.

Page 16: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

4

2) Nelayan

Data yang dikumpulkan dari 26 orang nelayan antara lain jenis armada

penangkapan, ukurannya (GT), dan lama trip. Selain itu, dikumpulkan juga data

jenis hasil tangkapan, kapasitas palka dari armada penangkapan, besarnya

produksi hasil tangkapan setiap pendaratan, penjualan hasil tangkapan (ke

penampung atau dilelang di TPI), alat yang digunakan untuk membongkar, waktu

yang dibutuhkan untuk membongkar, besarnya kebutuhan es dan BBM, serta

permasalahan yang dialami di PPP terkait dengan fasilitas yang ada. Jenis nelayan

yang diwawancarai adalah nelayan pancing ulur dan gillnet. Nelayan gillnet dan

pancing ulur merupakan nelayan yang dominan yang ada di PPP Sikakap.

3) Pedagang

Jumlah pedagang yang diwawancarai sebanyak 3 orang yang terdiri dari 1

orang pedagang pengumpul dan 2 orang pedagang pengecer. Data yang

didapatkan dari pedagang antara lain asal pembelian hasil tangkapan, besarnya

hasil tangkapan yang dibeli (jumlah dan bobot), harga ikan per kg untuk setiap

jenisnya, bahan dan alat yang digunakan untuk menjaga mutu hasil tangkapan,

fasilitas yang dimiliki untuk menyimpan hasil tangkapan, cara pembayaran (cash

atau credit), dan permasalahan yang ada di PPP terkait dengan fasilitas yang

tersedia. Pedagang yang akan diwawancarai yaitu pedagang yang telah lama

melakukan kerjasama terhadap pihak pelabuhan ataupun nelayan, sehingga dapat

memberikan informasi yang tepat dalam pengambilan data. Jenis pedagangnya

yaitu pedagang eceran dan pengumpul.

Data sekunder diperoleh dari pengelola PPP Sikakap, Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Badan Pusat Statistik Kabupaten

Kepulauan Mentawai. Data dari pengelola PPP Sikakap berupa fasilitas dan

kapasitas di PPP Sikakap, perkembangan produksi dan nilai produksi hasil

tangkapan di PPP Sikakap (minimal 5 tahun terakhir). Data yang dikumpulkan

melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai diuraikan

di bawah ini:

1) Perkembangan jumlah dan jenis unit penangkapan yang ada di Kabupaten

Kepulauan Mentawai (Minimal 5 tahun terakhir)

2) Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Kepulauan Nelayan dan PPP

Sikakap (minimal 5 tahun terakhir)

3) Potensi Perikanan

4) Keadaan umum daerah penelitian berupa letak geografis lokasi penelitian dan

kependudukan.

5) Perkembangan jumlah produksi dan nilai produksi PPP Sikakap (5 tahun

terakhir).

Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai

sebagai berikut:

1) PDRB sub sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai 5 tahun terakhir

2) Data tenaga kerja seluruh sektor dan sektor perikanan di Kabupaten Kepulauan

Mentawai

Page 17: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

5

Analisis Data

Analisis Operasional di PPP Sikakap

Analisis dilakukan secara deskriptif terhadap operasional PPP yang meliputi

jenis aktivitas, pemanfaatan fasilitasnya dan frekuensi kunjungan kapal.

1) Analisis aktivitas

Analisis ini dilakukan secara deskriptif setelah melakukan inventarisasi dan

identifikasi terhadap perkembangan aktivitas kepelabuhanan selama 5 tahun

terakhir berdasarkan fungsi pelabuhan perikanan menurut Peraturan Menteri

Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 tentang Pelabuhan Perikanan

pada pasal 4 ayat 2.

2) Analisis kondisi dan pemanfaatan fasilitas

Analisis ini dilakukan secara deskriptif setelah melakukan identifikasi

terhadap keberadaan dan persentase pemanfaatan fasilitasnya. Fasilitas yang

diteliti mempunyai batasan yaitu dermaga, kolam pelabuhan, alur pelayaran,

gedung TPI, instalasi air bersih dan pabrik es. Persentase (%) pemanfaatan

fasilitas dihitung menurut rasio antara kapasitas terpasang dengan rata-rata

pemanfaatan fasilitasnnya.

Analisis Kontribusi PPP Sikakap terhadap Perekonomian Daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai

Analisis kontribusi PPP Sikakap dihitung menggunakan multiplier effect

berdasarkan indikator pendapatan daerah dan tenaga kerja. Multiflier effect jangka

pendek dalam hal ini dihitung berdasarkan indikator pendapatan dapat dinyatakan

dalam rumus (Glasson, 1977):

Keterangan:

MSY : Koefisien Multiflier Effect

: Perubahan Pendapatan seluruh sektor Kabupaten Kepulauan Mentawai

: Perubahan Pendapatan PPP Sikakap pada aktivitas perikanan Kabupaten

Kepulauan Mentawai.

Perhitungan kontribusi PPP Sikakap terhadap pendapatan daerah Kabupaten

Kepulauan Mentawai menggunakan data pendapatan sektor perikanan. Hal ini

berkaitan dengan tidak tersedianya data pendapatan sektor perikanan laut pada

PDRB daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Perhitungan Multiflier effect berdasarkan indikator tenaga kerja digunakan rumus:

Keterangan:

MSE: Koefisien pengganda jangka pendek untuk indikator tenaga kerja

: Perubahan seluruh angkatan kerja Kabupaten Kepulauan Mentawai

: Perubahan tenaga kerja terserap Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Page 18: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

6

Analisis Location Quotien

Analisis tersebut bertujuan untuk menentukan sektor perikanan merupakan

sektor basis atau non basis di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Perhitungan LQ

merupakan suatu perbandingan antara besarnya peran suatu sektor di suatu daerah

(region) terhadap besarnya peran sektor tersebut di tingkat yang lebih luas

(Sjafrizal, 2008). Perhitungan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus sebagai

berikut :

LQ

Keterangan :

LQ : Location Quotient

vi : PDRB sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

vt : PDRB seluruh sektor Kabupaten Kepulauan Mentawai

Vi : PDRB sekor perikanan Propinsi Sumatera Barat

Vt : PDRB seluruh sektor Propinsi Sumatera Barat

Apabila nilai:

LQ > 1 ; maka sektor perikanan merupakan sektor basis

LQ < 1 ; maka sektor perikanan merupakan sektor non basis

Analisis Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap

Strategi pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap dapat

dirumuskan melalui analisis SWOT. Alternatif-alternatif strategi diperoleh dengan

membuat tabel Matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi pelabuhan perikanan

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Berdasarkan

pendekatan tersebut, dapat dibuat kemungkinan alternatif strategi SO, ST, WO,

WT atau dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Matriks SWOT Internal

Eksternal

Kekuatan

(Strength)

Kelemahan

(Weakness)

Peluang

(Opportunity)

Strategi SO

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk menangkap peluang

Strategi WO

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

Ancaman

(Threat)

Strategi ST

Menciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman

Strategi WT

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Rangkuti F (1997).

Page 19: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

7

Pembuatan analisis SWOT dibutuhkan analisis lingkungan internal dan

eksternal yang dihadapi PPP Sikakap. Analisis tersebut dilakukan dengan

membuat matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation-IFE) dan

Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation-EFE). Penentuan faktor

internal dan eksternal diperoleh dari wawancara kepada nelayan, pedagang serta

masyarakat setempat dan adanya diskusi dengan pihak terkait seperti BAPEDA

Kabupaten Mentawai, pegawai PPP Sikakap dan kepala PPP Sikakap. Langkah-

langkah yang dilakukan dalam membuat matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

dan External Factor Evaluation (EFE), yaitu:

1) Analisis faktor internal dan eksternal

Faktor-faktor internal yang digunakan dalam penentuan IFAS terdiri dari

kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang diperoleh dari pelabuhan

perikanan seperti kegiatan operasional, kegiatan sumberdaya manusia (jumlah,

pendidikan, keahlian) dan kegiatan pemasaran. Faktor-faktor eksternal yang

digunakan dalam penentuan EFAS terdiri dari peluang (Opportunities) dan

ancaman (Threats) yang diperoleh dari lingkungan luar pelabuhan perikanan

seperti analisis pemerintah dan kelompok kepentingan tertentu.

2) Menentukan bobot setiap variabel

Penentuan bobot pada setiap faktor internal dan faktor eksternal bertujuan

untuk mengkuantifikasi faktor internal dan eksternal yang telah dianalisis.

Rentang nilai bobot yang digunakan adalah satu sampai tiga. Aturan yang

digunakan dalam pengisian kolom adalah:

1 = jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal

2 = jika faktor horizontal sama penting dari faktor vertikal

3 = jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variable

terhadap jumlah keseluruhan variable dengan menggunakan rumus (Kinnear T

dan Taylor J 1991):

Keterangan :

: Bobot variable ke-ii: 1,2,3,…

Xi: Nilai variable ke-in: jumlah variable

Penilaian bobot faktor strategis internal dapat dilihat pada Tabel 2 sedangkan

penilaian bobot faktor strategis eksternal dapat dilihat pada Tabel 3

Table 2 Penilaian bobot faktor strategis internal

Faktor strategis internal A B C … Total

A

B

C

Total

Sumber : Kinnear dan Taylor (1991).

Page 20: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

8

Table 3 Penilaian bobot faktor strategis eksternal

Faktor strategis eksternal A B C … Total

A

B

C

Total

Sumber : Kinnear dan Taylor (1991).

3) Menentukan peringkat atau rating

Penentuan peringkat atau rating terhadap variable-variabel hasil analisis

situasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan skala sebagai

berikut :

Nilai untuk matriks IFE, antara lain:

1 = sangat lemah 3 = sangat kuat

2 = lemah 4 = kuat

Nilai untuk matriks EFE, antara lain:

1 = rendah 3 = tinggi

2 = sedang 4 = sangat tinggi

Cara penentuan peringkat yaitu mengalikan nilai pembobotan dengan

peringkat pada setiap faktor, kemudian seluruh hasil perkalian tersebut

dijumlahkan secara vertikal dan akan diperoleh total skor pembobotan tersebut.

Hasil pembobotan dan rating ditampilkan dalam bentuk matriks Tabel 4 dan

Tabel 5.

Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation

Faktor-faktor strategi internal Bobot Rating Skor

Kekuatan :

Kelemahan :

Total

Tabel 5 Matriks Eksternal Factor Evaluation

Faktor-faktor strategi eksternal Bobot Rating Skor

Peluang :

Ancaman :

Total

Hasil dari faktor internal dan eksternal tersebut dapat digambarkan dalam

bentuk matriks SWOT yang dapat menjelaskan bagaimana peluang dan ancaman

eksternal yang akan dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan

yang dimilikinya dalam merumuskan beberapa strategi alternatif.

Page 21: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

9

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Kondisi Geografis, Topografi dan Iklim

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan bagian dari Propinsi Sumatera

Barat yang telah ditetapkan dengan UU No. 49 tahun 1999. Kabupaten Kepulauan

Mentawai beribukota Tuapejat yang terletak di Kecamatan Sipora Utara dengan

jarak dari Kota Padang sejauh 153 km. Secara geografis Kepulauan Mentawai

terletak pada 0055’00’’ - 3

021’00’’ LS dan 98

035’00’’ – 100

032’00’’ BT dengan

luas wilayah kurang lebih 6.011,35 km2 dan memiliki garis pantai 1.402,66 km.

Batas-batas wilayahnya sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Selat

Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sanding, sebelah timur

berbatasan dengan Selat Mentawai dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera

Indonesia.

Secara topografi, keadaan Kabupaten Kepulauan Mentawai bervariasi antara

bukit-bukit dengan ketinggian 0 hingga 200 meter dari permukaan laut (dpl), dan

dialiri sekitar 17 sungai utama yang berhilir di sisi timur dan barat gugusan pulau.

Luas dari setiap kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada

Tabel 6.

Kecamatan Sikakap terletak di Pulau Pagai Utara pada koordinat 2o37’12” –

3o55’04” LS dan 100

o00’0” – 100

o16’12” BT. Luas wilayah Kecamatan Sikakap

kurang lebih 278,45 km2 yang terdiri dari tiga desa yaitu Sikakap, Matobe, dan

Taikako. Kecamatan Sikakap terbentuk dari hasil pemekaran Kecamatan Pagai

Utara Selatan yang terbentuk pada tahun 2007 dengan ibukota kecamatannya

Sikakap.

Tabel 6 Luas dari setiap kecamatan beserta ibukota kecamatan di Kabupaten

Kepulauan Mentawai

Kecamatan Ibu kota kecamatan Luas kecamatan (km²)

Pagai Selatan Bulasat 901,08

Sikakap Sikakap 278,45

Pagai Utara Saumanganyak 342,02

Sipora Selatan Sioban 268,47

Sipora Utara Sido Makmur 383,08

Siberut Selatan Muara Siberut 508,33

Siberut Barat Daya Pasakiat Taileleu 649,08

Siberut Tengah Saibi Samukop 739,87

Siberut Utara Muara Sikabaluan 816,11

Siberut Barat Simalegi 1.124,86

Kepulauan Mentawai 6.011,35

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Page 22: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

10

Desa Sikakap merupakan daerah pesisir pantai yang memiliki ketinggian

dua meter di atas permukaan laut. Luas wilayahnya 22,493 ha dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Desa Matobe, sebelah

selatan berbatasan dengan Desa Makalo, sebelah barat berbatasan dengan Desa

Taikako dan sebelah timur berbatasan dengan Selat Mentawai. Jarak Desa

Sikakap dengan ibukota kabupaten 112 km dan jarak dengan provinsi (Kota

Padang) 196 km.

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap terletak di Desa Sikakap,

Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pelabuhan ini merupakan

salah satu pelabuhan perikanan yang terdapat di Pulau Pagai. Secara geografis

PPP Sikakap terletak pada posisi 99019’19” BT dan 01007’48” LS dengan

batas-bataas wilayah sebagai berikut:

1) Sebelah utara : Dusun Sikakap Barat

2) Sebelah selatan: Selat Sikakap

3) Sebelah barat : Dusun Masabuk

4) Sebelah timur: Dusun Sikakap Tengah

Jarak antara PPP dengan Kota Padang lebih kurang 120 mil, jarak dengan Ibu

Kota Kabupaten Mentawai lebih kurang 60 mil dan jarak dengan Ibu Kota

Kecamatan Sikakap lebih kurang 1 km.

Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan hasil sensus

penduduk pada tahun 2010 tercatat 76.173 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-

laki sebanyak 39.504 jiwa dan perempuan sebanyak 36.669 jiwa atau mengalami

peningkatan sekitar 2,07 % jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada

tahun 2009 sebanyak 74.625 jiwa. Pertumbuhan dan jumlah penduduk

berdasarkan kecamatan di Kabupaten kepulauan Mentawai dapat dilihat pada

Tabel 7 dan 8.

Berdasarkan data yang diperoleh, menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten

Kepulauan Mentawai pertumbuhan penduduk yang terjadi semakin meningkat.

Jumlah penduduk pada tahun 2006-2009 mengalami pertumbuhan sebesar 2,27 %,

tahun 2010 dan 2011 masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 2,07% dan

1,19 %.

Tabel 7 Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan (%)

2006 69.774 -

2007 71.355 2,27

2008 72.972 2,27

2009 74.625 2,27

2010 76.173 2,07

2011 77.077 1,19 Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Page 23: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

11

Tabel 8 Jumlah penduduk berdasarkan kecamatan tahun 2011

Kecamatan Penduduk Jumlah

Penduduk Laki-laki Perempuan

1) Pagai Selatan 4.735 4.153 8.888

2) Sikakap 5.082 4.562 9.644

3) Pagai Utara 2.774 2.500 5.274

4) Sipora Selatan 4.497 4.067 8.560

5) Sipora Utara 4.851 4.354 9.205

6) Siberut Selatan 4.482 4.063 8.546

7) Siberut Barat Daya 3.247 2.894 6.141

8) Siberut Tengah 3.229 2.912 6.141

9) Siberut Utara 4.135 3.731 7.866

10) Siberut Barat 3.600 3.213 6.813

Total 40.632 36.449 77.078

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Keterbatasan sarana pendidikan serta kurangnya kesadaran masyarakat

Mentawai terhadap pentingnya pendidikan mengakibatkan rendahnya kualitas

sumberdaya manusia di daerah ini. Tingkat pendidikan berdasarkan kecamatan

serta seluruh penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2010 dapat dilihat

pada Tabel 9 dan 10.

Tabel 10 Tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Mentawai tahun 2010

Tingkat pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

Tidak/belum sekolah 9.606 14,73

Tidak tamat SD 23.726 36,39

Tamat SD 17.260 26,48

SLTP 7.225 11,08

SLTA 5.570 8.55

DI/DII 432 0,66

DIII/Akademi 423 0,64

Sarjana(S1-S2-S3) 942 1,45

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Tabel 9 Tingkat pendidikan penduduk berdasarkan kecamatan

di Kabupaten Mentawai tahun 2010

Kecamatan Tingkat pendidikan

DI/DII DIII/Akademi Sarjana(S1-S2-S3)

Pagai Selatan 7 40 31

Sikakap 78 56 163

Pagai Utara 19 10 43

Sipora Selatan 62 41 78

Sipora Utara 71 179 425

Siberut Selatan 71 47 113

Siberut Barat Daya 33 14 14

Siberut Tengah 26 13 28

Siberut Utara 39 16 40

Siberut Barat 26 7 7

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Page 24: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

12

Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan PPP Sikakap

Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki potensi perikanan yang cukup

besar, baik untuk perikanan darat maupun perikanan lautnya. Perairan laut di

Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki garis pantai sepanjang 1.402,66 km.

Perairan laut dapat dikembangkan melalui operasi penangkapan dari Selat

Mentawai hingga ke Samudera Hindia. Potensi perikanan Kabupaten Kepulauan

dapat dilihat pada Tabel 11. Potensi perikanan di Kabupaten Kepulauan Mentawai

masih dapat dikembangkan terutama pada pengembangan perikanan laut dengan

memfasilitasi nelayan dengan alat dan teknologi penangkapan yang moderen.

Potensi perikanan merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk

pembangunan daerah sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar dalam

peningkatan status sosial masyarakat Kabupaten Mentawai.

Unit Penangkapan Ikan

Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam kegiatan

operasi penangkapan ikan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya

yang terdiri dari kapal/perahu, nelyan dan alat tangkap.

1) Kapal

Kapal atau perahu penangkap ikan yang terdapat di Kabupaten Kepulauan

Mentawai terdiri atas perahu tanpa motor (PTM), perahu motor tempel (PMT) dan

Kapal Motor (KM). Perkembangan jumlah armada kapal tahun 2006 hingga 2011

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 menjelaskan jumlah perahu dan kapal di Kabupaten Kepulauan

Mentawai selama periode tahun 2006 hingga 2011 bervariasi. Jumlah kapal motor

tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebanyak 56 unit, untuk perahu motor tempel

(PMT) 492 unit pada tahun 2009, dan perahu tanpa motor (PTM) 1181 unit pada

tahun 2009.

Tabel 11 Potensi Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Jenis Areal Jumlah

1) Luas perairan laut ekonomis 78.018,43 km2

2) Panjang garis pantai 1.402,66 km

3) Jumlah sungai (muara) 27 sungai

4) Teluk 76 teluk

5) Perairan Umum 574 ha

6) Budidaya air payau/estuaria 102.700 ha

7) Budidaya Laut 34.200 ha

8) Terumbu karang 21.220,62 ha

9) Hutan mangrove 789 ha

Sumber : DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2010.

Page 25: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

13

Armada kapal penangkap ikan yang ada di PPP Sikakap terdiri atas Kapal

Motor (KM), Perahu Motor Tempel (PMT), dan Perahu Tanpa Motor (PTM).

Jumlah kapal pada tahun 2006 sebanyak 219 kapal dan pada tahun 2007

mengalami penurunan menjadi 191 kapal hingga pada tahun 2010 hanya terdapat

110 kapal yang mendarat di PPP Sikakap. Penurunan pada tahun 2007 dan 2010

diakibatkan oleh adanya bencana alam yaitu terjadinya gempa dan tsunami di

daerah tersebut khususnya di Sikakap sehingga nelayan yang biasanya menangkap

ikan dilarang melaut oleh pemerintah setempat. Jumlah dan ukuran kapal yang

didaratkan di PPP Sikakap dapat dilihat pada Tabel 13.

2) Alat Tangkap

Alat penangkap ikan yang digunakan di daerah tersebut terdiri atas pukat

tepi, jaring insang, bagan, pancing tonda dan alat tangkap lainnya. Perkembangan

jumlah alat penangkap ikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2006

hingga 2010 dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 12 Perkembangan jumlah kapal di Kabupaten Kepulauan Mentawai

Tahun PTM Pertumbuhan per

tahun (%) PMT

Pertumbuhan per

tahun (%) KM

Pertumbuhan per

tahun (%)

2006 1028 325 25

2007 1026 -0,19 282 -13,23 25 0,00

2008 877 -14,52 343 21,63 26 4,00

2009 1181 34,66 492 43,44 16 -38,46

2010 529 -55,21 273 -44,51 56 250,00

2011 1129 113,42 538 97,07 44 -21,43

Sumber : DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Tabel 13 Jumlah dan ukuran kapal yang didaratkan di PPP Sikakap

tahun 2006-April 2012

Tahun

Jumlah kapal (unit)

0-10

(GT)

10-20

(GT)

20-30

(GT)

30-100

(GT)

100-200

(GT)

200-300

(GT) Total

2006 219 0 0 0 0 0 219

2007 152 0 0 24 15

191

2008 61 1 0 92 86 0 240

2009 44 2 1 61 49 4 161

2010 55 7 7 31 9 1 110

2011 37 6 5 21 6 0 75

s/d April

2012 19 0 6 30 12 0 67

Jumlah 587 16 19 259 177 5 1063 Sumber : PPP Sikakap, 2012.

Page 26: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

14

Tabel 14 menjelaskan bahwa perkembangan jumlah alat tangkap di

Kabupaten Kepulauan Mentawai mengalami penurunan. Penurunan jumlah alat

tangkap tersebut diakibatkan adanya bencana alam yang terjadi di daerah tersebut

sehingga banyak alat tangkap yang hilang dan rusak. Jenis alat tangkap yang

paling banyak terdapat di daerah tersebut yaitu jaring insang. Banyaknya jumlah

alat tangkap jaring insang dipengaruhi oleh ketertarikan nelayan dalam

mendapatkan ikan yang lebih cepat dan mudah dalam pengoperasiannya.

Selanjutnya jumlah alat tangkap yang menempati urutan kedua terbanyak adalah

pancing tonda. Pancing tonda banyak diminati oleh masyarakat setempat karena

proses pembuatan dan biayanya murah serta masih banyaknya nelayan tradisional.

Selain itu, jenis alat tangkap lain-lain yang terdapat di daerah tersebut yaitu

tombak dan jala tebar.

Alat tangkap yang banyak digunakan oleh nelayan di PPP Sikakap dalam

operasi penangkapan terdiri dari pancing, bubu dan jaring insang dengan jumlah

masing-masing adalah 36 unit, 148 unit dan 20 unit.

3) Nelayan

Nelayan Kabupaten Kepulauan Mentawai dikelompokkan menjadi dua

bagian yaitu nelayan penuh (full time) dan nelayan sambilan (part time).

Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun

2005-2011 dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 14 Perkembangan jumlah alat tangkap di Kabupaten Kepulauan

Mentawai tahun 2006-2010

Tahun Jumlah Jumlah Total

Pukat Tepi Jaring Insang Bagan Pancing Tonda

2006 20 263 7 25 315

2007 24 319 8 31 382

2008 18 293 0 25 336

2009 11 420 0 0 431

2010 10 167 0 0 177 Sumber : DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Tabel 15 Perkembangan jumlah nelayan di Kabupaten Kepulauan

Mentawai tahun 2005-2011

Tahun Nelayan penuh Nelayan sambilan Total

2005 921 439 1360

2006 1033 446 1479

2007 1116 487 1603

2008 1965 540 2505

2009 1920 540 2460

2010 1169 767 1936

2011 34 1994 2028

Sumber : DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2012.

Page 27: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

15

Tabel 15 menjelaskan bahwa pada tahun 2005 hingga 2008 jumlah nelayan

mengalami peningkatan dan didominasi oleh nelayan penuh. Hal ini menunjukkan

bahwa sumberdaya ikan yang tersedia pada tahun tersebut masih banyak dan

nelayan asing belum banyak melakukan aktivitas penangkapan ikan di Perairan

Mentawai. Jumlah nelayan penuh pada tahun 2009 hingga 2011 cenderung

berkurang. Nelayan penuh pada tahun 2011 berjumlah 34 orang, hal ini diduga

karena adanya bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami yang terjadi di

Kabupaten Mentawai pada tahun 2010. Selain itu, berkurangnya jumlah nelayan

diakibatkan adanya kapal-kapal ukuran besar yang melakukan aktivitas

penangkapan di Perairan Mentawai. Kapal-kapal tersebut datang dari daerah lain

yaitu Sibolga, Bengkulu, Jawa dan Padang.

Nelayan yang terdapat di PPP Sikakap terdiri dari nelayan penuh dan

nelayan sambilan. Nelayan yang terdapat di PPP Sikakap tidak hanya terdiri dari

nelayan setempat melainkan ada juga yang berasal dari Kota Padang, Pariaman,

Pesisir Selatan yang singgah di PPP Sikakap. Nelayan pendatang umumnya

mengoperasikan alat tangkap puse seine dengan ukuran kapal yang lebih besar

dibandingkan nelayan setempat. Jumlah total nelayan PPP Sikakap 250 orang

diantaranya 150 orang berupa nelayan penuh dan 100 orang nelayan sambilan.

Besarnya jumlah nelayan di PPP Sikakap antara lain karena pihak pengelola PPP

Sikakap memberikan pelayanan yang baik misalnya pelayanan jasa tambat labuh

tanpa dipungut biaya.

Produksi Hasil Tangkapan

Jenis ikan yang didaratkan di PPP Sikakap antara lain ikan kerapu

(Ephinephelus spp), tuna (Thunnus sp), tongkol (Euthynnus sp), kuwe (Caranx sp),

cakalang (Katsuwonus pelamis), kembung (Rastrelliger sp), julung-julung

(Tylourus sp), dan tenggiri (Scomberomorus commerson). Ikan yang didaratkan di

PPP Sikakap hanya ikan yang memiliki nilai ekonomis penting sisanya dijual

langsung kepada masyarakat setempat. Hasil tangkapan yang didaratkan di PPP

Sikakap berkisar 70 % dari total hasil tangkapan dan ditampung oleh pedagang

pengumpul.

Produksi hasil tangkapan di PPP Sikakap pada tahun 2007-2011 mengalami

penurunan kecuali pada tahun 2009 yang mengalami peningkatan sebesar

11,87 %. Penurunan produksi hasil tangkapan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya jumlah nelayan, armada penangkapan ikan dan alat tangkap yang

semakin berkurang di Kabupaten Kepulauan Mentawai secara khusus di PPP

Sikakap. Berkurangnya unit penangkapan ikan tersebut disebabkan karena adanya

bencana alam yang melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2007

dan 2010 sehingga berdampak pada produksi hasil tangkapan. Produksi hasil

tangkapan rata-rata pertahun di PPP Sikakap 113,84 ton. Jumlah dan nilai produksi hasil tangkapan juga dipengaruhi oleh fungsi

kepelabuhanan. Pelayanan yang diberikan oleh PPP Sikakap masih kurang, hal ini

dapat dilihat pada rusaknya fasilitas pabrik es dan gedung pelelangan. Rusaknya

pabrik es mengakibatkan nelayan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan es untuk

melaut sehingga sebagian nelayan hanya melakukan penangkapan ikan dengan

waktu satu malam di perairan untuk menangkap ikan (one day fishing). Hal

Page 28: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

16

tersebut tentunya hasil tangkapan ikan yang dihasilkan merupakan ikan yang tidak

memiliki nilai jual yang tinggi seperti ikan kembung (Rastrelliger sp), julung-

julung (Tylourus sp), layur (Trichiurus sp) yang langsung dijual ke konsumen

tanpa melakukan perekapan data hasil tangkapan ke PPP Sikakap. Rusaknya

fasilitas TPI PPP Sikakap mengakibatkan tidak adanya pelelangan ikan sehingga

ikan hasil tangkapan nelayan langsung ditampung oleh pedagang pengumpul yang

hanya menerima ikan ekonomis penting. Pengumpulan data dilakukan oleh

pedagang pengumpul dan hanya data hasil tangkapan ikan ekonomis penting saja,

untuk ikan yang tidak memiliki nilai ekonomis penting langsung dijual nelayan ke

masyarakat tanpa melakukan perekapan data. Hal ini tentunya mempengaruhi dari

jumlah data hasil tangkapan yang dikumpulkan oleh PPP Sikakap. Jumlah dan

nilai produksi hasil tangkapan di PPP Sikakap dapat dilihat pada Tabel 16.

Page 29: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

17

Tabel 16 Jumlah dan nilai produksi hasil tangkapan nelayan PPP Sikakap

Jenis ikan

Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

Volume

(Kg)

Nilai

(Rp.000)

Volume

(Kg)

Nilai

(Rp.000)

Volume

(Kg)

Nilai

(Rp.000)

Volume

(Kg)

Nilai

(Rp.000)

Volume

(Kg)

Nilai

(Rp.000)

1) Kerapu 20.270 283.780 6.245 87.430 8.735 131.025 6.470 97.050 5.176 103.520

2) Kakap 21.455 236.005 6.075 66.825 9.095 127.330 7.845 109.830 4.707 84.726

3) Kuwe 21.385 149.695 5.995 41.965 5.585 39.095 6.325 25.300 4.428 44.275

4) Julung-julung 22.110 88.440 5.645 22.580 495 2.475 - - - -

5) Cakalang 9.155 45.775 106.150 530.750 53.605 268.025 12.250 61.250 9.800 58.800

6) Tongkol 16.620 116.340 11.250 78.750 47.565 380.520 12.400 99.200 9.920 89.280

7) Tenggiri 2.720 29.920 - - - - - - - -

8) Gurita/Cumi-

cumi 9.690 62.985 - - - - - - - -

9) Lain-lain 27.240 68.100 7.820 23.460 12.320 61.600 8.820 44.100 2.646 15.876

10) Tuna - - - - 29.495 294.950 6.870 68.700 4.809 57.708

Jumlah 150.645 1.081.040 149.180 851.760 166.895 1.305.020 60.980 505.430 41.486 454.185

Pertumbuhan (%) - - -0.97 -21.21 11.87 53.21 -63.46 -61.27 -31.97 -10.14

Sumber : PPP Sikakap, 2012.

Page 30: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

18

Musim Penangkapan Ikan

Nelayan PPP Sikakap mengenal adanya musim barat, dan musim timur.

Musim barat terjadi pada bulan Mei-Agustus yang ditandai dengan adanya

gelombang laut yang besar. Musim timur berlangsung dari bulan September-April

yang ditandai dengan keadaan perairan yang relatif tenang. Pada umumnya

operasi penangkapan ikan dilakukan pada musim timur, sedangkan pada musim

barat sebagian besar nelayan melakukan perbaikan perahu/kapal, alat tangkap atau

memilih aktivitas lainnya seperti bertani untuk mencari penghasilan tambahan.

Operasi penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di PPP Sikakap

berlangsung sepanjang tahun. Ketersediaan sumberdaya ikan di perairan

Kepulauan Mentawai memicu adanya aktivitas penangkapan ikan yang

berlangsung secara terus menerus. Musim penangkapan ikan dengan hasil

tangkapan yang banyak terjadi pada bulan April-September yang merupakan

musim timur sedangkan musim penangkapan ikan dengan hasil tangkapan sedikit

terjadi pada bulan Mei-Agustus yang merupakan musim barat.

Daerah Penangkapan Ikan

Penentuan posisi daerah penangkapan ikan sangat penting untuk

menciptakan usaha penangkapan yang efektif dan efisien. Berdasarkan jalur

penangkapan ikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai dikelompokkan kedalam

tiga jalur, yaitu : jalur I (0-5 mil), jalur II (5-10 mil) dan jalur III (10 mil dari lepas

pantai). Nelayan PPP Sikakap hingga saat ini melakukan operasi penangkapan

ikan umumnya masih berada pada jalur I (0-5 mil) dan II (5-10 mil), hanya

sebagian kecil yang beroperasi di jalur III (10 mil dari lepas pantai). Hal ini

karena unit penangkapan yang digunakan tidak terlalu besar. Pencarian daerah

penangkapan ikan umumnya belum mempunyai pedoman yang tetap, melainkan

berdasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya. Keberhasilan dalam

melakukan operasi penangkapan ikan di suatu lokasi akan diulang kembali di

lokasi yang sama.

Nelayan lokal/setempat biasanya melakukan operasi penangkapan ikan

dengan waktu melaut berkisar 1 sampai 3 hari. Lokasi daerah penangkapan ikan

tidak begitu jauh, yaitu di sekitar Selat Mentawai dan Samudera Indonesia,

sedangkan waktu melaut untuk nelayan pendatang dapat mencapai 1 sampai 3

bulan dengan alat tangkap purse seine. PPP Sikakap digunakan oleh nelayan

pendatang untuk tempat persinggahan saja, istirahat dan mengisi perbekalan

melaut sebaliknya hasil tangkapan nelayan tersebut dijual di luar PPP Sikakap.

Page 31: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

19

Peranan Sektor Perikanan terhadap Perekonomian Daerah

PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai

Sektor perikanan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi

daerah. Pendapatan sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun

2000-2010 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi sektor perikanan

terhadap pendapatan daerah dapat dilihat pada nilai Z pada Tabel 17.

Tabel 17 PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai berdasarkan harga

konstan (Juta rupiah)

Tahun Y Yb Z(%)

2000 341.623,23 41.958,96 12,28

2001 355.407,21 43.599,18 12,27

2002 377.011,61 44.581,75 11,83

2003 398.191,11 46.802,65 11,75

2004 414.890,96 48.949,90 11,80

2005 428.727,81 52.339,47 12,21

2006 446.108,42 56.086,47 12,57

2007 465.786,51 58.862,73 12,64

2008 486.658,71 61.917,71 12,72

2009 509.396,33 67.069,48 13,17

2010 534.232,32 70.765,85 13,25

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2004 dan 2012.

Ket :

Y : Jumlah PDRB seluruh sektor Kabupaten Kepulauan Mentawai

Yb : Jumlah PDRB sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Z : Persentase kontribusi PDRB sektor perikanan terhadap pendapatan daerah

Tabel 17 menjelaskan bahwa persentase kontribusi pendapatan sektor

perikanan terhadap pendapatan daerah Kabupaten Kepulauan mentawai pada

tahun 2000-2010. Persentase (nilai Z) dari kontribusi sektor perikanan meiliki

nilai yang berkisar 11,75-13,25 %. Pada tahun 2000, sektor perikanan

memberikan kontribusi untuk pendapatan daerah sebesar 11,75 % dari total

pendapatan daerah, begitu juga pada tahun 2010, sektor perikanan memberikan

kontribusi pada pendapatan daerah sebesar 13,25 %.

Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Mentawai

Lapangan Usaha yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagian

besar didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, perburuan serta

perikanan. Hal ini didukung dari keadaan geografis daerah setempat serta budaya

Page 32: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

20

yang terdapat di wilyah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Lapangan usaha

perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel menempati urutan kedua di

daerah tersebut. Penduduk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang bekerja menurut

umur 15 tahun keatas dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Jumlah penduduk Kabupaten Mentawai yang bekerja menurut lapangan

usaha tahun 2008-2012

Lapangan Usaha Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

a) Pertanian, kehutanan, perburuan dan

perikanan 22.433 27.879 32.668 24.529 28.106

b) Pertambangan dan penggalian 36 0 0 66 131

c) Indus tri pengolahan 182 192 211 234 616

d) Listrik, gas dan air 156 30 0 96 0

e) Bangunan 79 172 272 1.031 1.203

f) Perdagangan besar, eceran, rumah makan,

dan hotel 1.254 1.404 1.059 1.088 1.623

g) Angkutan, pergudangan dan komunikasi 290 300 353 530 467

h) Keuangan, asuransi, usaha persewaan

bangunan, tanah, dan jasa perusahaan 0 0 86 184 0

i) Jasa kemasyarakatan 1.400 1.597 1.804 3.063 3.835

Total 25.830 31.574 36.453 30.821 35.981

Sumber : BPS Kabupaten Kepulauan Mentawai, 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas PPP Sikakap

Pengelolaan pelabuhan perikanan tentunya akan berkaitan dengan aktivitas-

aktivitas yang terdapat di dalamnya (Pane, 2002). Aktivitas yang terdapat di PPP

Sikakap berkaitan dengan fungsi dari pelabuhan perikanan menurut Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.08/MEN/2012 (DKP, 2012).

Aktivitas tersebut antara lain:

1) Pelayanan administrasi tambat dan labuh kapal perikanan

Peran pelabuhan perikanan terhadap kapal-kapal penangkap ikan yaitu

terkait dengan fungsinya sebagai tempat yang aman bagi kapal-kapal yang datang

untuk mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan perikanan (DKP, 2008).

Pelabuhan perikanan harus menyediakan dermaga, kolam pelabuhan yang cukup

agar kapal besar dapat bergerak leluasa (Lubis, 2011). Pelabuhan Perikanan Pantai

(PPP) Sikakap memiliki dermaga pelabuhan yang berbatasan langsung dengan

Selat Sikakap. Dermaga tersebut digunakan oleh kapal-kapal perikanan untuk

bersandar, berlabuh serta mendaratkan hasil tangkapannya dan juga untuk

bersandar dan berlabuhnya kapal-kapal TNI AL yang datang melakukan patrol

(DKP Sumatera Barat, 2009).

Page 33: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

21

Kapal-kapal yang masuk di PPP Sikakap diperiksa langsung oleh petugas

perikanan yang bekerjasama dengan petugas syahbandar. Jumlah rata-rata kapal

yang melakukan tambat dan labuh di dermaga PPP Sikakap sekitar 10 kapal per

harinya. Pemeriksaan kapal-kapal tersebut berupa dokumen kapal, barang-barang

muatan dan Surat Izin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP). Pengawasan kapal-kapal

lokal berupa Surat Laik Operasi (SLO) Kapal Perikanan sehingga setiap kapal

yang beroperasi dapat terorganisir dengan baik.

2) Aktivitas pendaratan ikan

Aktivitas pendaratan ikan di PPP Sikakap berlangsung pada pukul 07.00-

10.00 WIB meliputi proses pembongkaran hasil tangkapan, penyortiran dan

pengangkutan hasil tangkapan. Ikan-ikan yang didaratkan merupakan ikan hasil

tangkapan dari laut yang ditangkap oleh kapal-kapal perikanan lokal. Hasil

tangkapan nelayan dibongkar ke dermaga kemudian dibawa ke tempat pedagang

pengumpul. Ikan hasil tangkapan diangkut menggunakan tenaga manusia karena

jarak antara dermaga dengan tempat pengumpulan ikan 15 meter. Alat angkut

yang digunakan yaitu keranjang yang disediakan oleh pedagang pengumpul.

Penyortiran hasil tangkapan dilakukan secara manual berdasarkan jenis, ukuran

(besar/kecil), dan mutunya (bagus/rusak). Menurut Lubis (2011), bahwa

pembongkaran dan penyeleksian ikan harus dilakukan secara cepat dan cermat

agar tingkat kesegaran ikan tetap terjaga. Ikan hasil tangkapan yang telah disortir

diletakkan ke dalam basket/keranjang yang berukuran lebih kurang 20 kg yang

langsung disediakan oleh pedagang pengumpul. Kapal-kapal pendatang tidak

melakukan pendaratan hasil tangkapan di PPP Sikakap. Alur proses pendaratan

ikan secara singkat di PPP Sikakap dapat dilihat pada Gambar 1.

Operasi pendaratan ikan dikelola oleh PPP Sikakap melalui salah satu

petugas pelabuhan. Jumlah kapal yang mendaratkan hasil tangkapannya biasanya

7-10 kapal per hari. Penanganan proses pendaratan ikan berjalan dengan lancar

(tanpa adanya penumpukan ikan di dermaga). Waktu pendaratan ikan biasanya

berlangsung selama 1 hingga 2 jam tergantung pada banyaknya jumlah ikan serta

alat tangkap yang digunakan.

Gambar 1 Diagram proses pendaratan ikan di PPP Sikakap

Penyortiran ikan

Ikan dijual

Kapal bertambat di dermaga

Hasil tangkapan dibongkar dari palka

oleh nelayan

Ikan dibawa ke tempat pengelola

pemasaran (pedagang pengumpul)

Ikan ditaruh dalam basket

Page 34: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

22

3) Aktivitas pemasaran ikan

Hasil tangkapan nelayan dijual langsung kepada pedagang pengumpul tanpa

lelang karena TPI Sikakap tidak lagi melakukan pelelangan. Pelelangan ikan

merupakan suatu aktivitas utama terpenting di pelabuhan perikanan yang

bertujuan untuk mendapatkan harga yang layak bagi nelayan maupun pada

pedagang (Lubis, 2011). Pembelian ikan secara langsung dilakukan oleh pedagang

pengumpul setelah adanya kesepakatan harga antara kedua belah pihak. Setelah

kesepakatan harga ditetapkan, ikan tersebut langsung diangkut ketempat

pengepakan dengan menggunakan tenaga manusia.

Peranan PPP Sikakap dalam memasarkan ikan melalui pelelangan belum

terlaksana karena belum adanya Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten

Kepulauan Mentawai yang mengatur mengenai pelelangan ikan. Faktor lain yang

menyebabkan tidak adanya aktivitas pelelangan ikan yaitu sedikitnya jumlah

pedagang pengumpul dan pengecer yang mau membeli ikan dalam jumlah banyak

dan hanya mau membeli ikan-ikan yang bernilai jual diatas harga Rp 15.000/kg

saja. Ikan hasil tangkapan yang memiliki nilai ekonomis rendah langsung dijual

oleh nelayan ke konsumen lokal sedangkan untuk ikan ekonomis penting dijual ke

pedagang pengumpul untuk dipasarkan ke Padang. Selain faktor tersebut, adanya

kebiasaan nelayan yang menjual hasil tangkapannya langsung ke konsumen

karena hasil tangkapannya sedikit, hal ini mengakibatkan berkurangnya armada

penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Sikakap. Alur

pemasaran ikan hasil tangkapan di PPP Sikakap dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Alur pemasaran ikan hasil tangkapan di PPP Sikakap

4) Pengumpulan data perikanan.

Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh PPP Sikakap melalui

pedagang pengumpul. Data yang dikumpulkan berupa hasil tangkapan yang

memiliki nilai ekonomis penting dan berbagai jenis ikan lainnya. Pihak PPP

Sikakap tidak melakukan pengumpulan data pada nelayan yang mendaratkan hasil

tangkapannya di luar PPP Sikakap atau nelayan yang menjual langsung hasil

tangkapannya ke konsumen.

Pemerintah setempat menghimbau agar setiap nelayan yang melakukan

operasi penangkapan ikan agar melaporkan hasil tangkapannya ke PPP Sikakap,

namun masih ada nelayan yang belum melakukannya.

5) Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan

Penyuluhan perikanan merupakan suatu proses pembelajaran bagi para

pelaku utama dan pelaku usaha perikanan yang bertujuan untuk meningkatkan

Nelayan

Pedagang pengumpul Sikakap Pedagang pengumpul Padang

Pedagang pengecer Sikakap Pedagang pengecer Padang

Konsumen Sikakap Konsumen Padang

Page 35: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

23

potensi dan kemampuan masyarakat nelayan, sehingga dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya. Kualitas sumberdaya dan tingkat pendidikan yang dimiliki

nelayan PPP Sikakap tergolong masih rendah. Rata-rata pendidikan nelayan hanya

lulus Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah

Menengah Atas (SMA). Oleh karena itu, PPP Sikakap sangat dibutuhkan dalam

memberikan penyuluhan dan peningkatan kualitas sumberdaya masyarakat

nelayan.

Kegiatan penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan di PPP

Sikakap dilaksanakan setiap dua kali dalam setahun. Kegiatan tersebut dilakukan

di gedung pertemuan nelayan. Penyuluhan masyarakat nelayan diberikan oleh

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penyuluhan juga

diberikan kepada nelayan tradisional yang terletak dibagian pesisir pantai.

Pelatihan-pelatihan tersebut berupa cara pembudidayaan ikan ekonomis,

penanganan mutu dan kualitas ikan saat pasca tangkap dan pelatihan wirausaha

dalam bidang perikanan yang tujuannya untuk meningkatkan pendapatan

masyarakat nelayan.

6) Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan

PPP Sikakap bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan pengawasan kelestarian sumberdaya

ikan dan habitatnya. Instansi tersebut secara aktif melakukan sosialisasi kepada

masyarakat setempat agar melakukan penangkapan ikan yang ramah lingkungan

erta menjaga habitat ikan dengan tidak merusak terumbu karang yang ada.

Fasilitas PPP Sikakap

Pada dasarnya fasilitas yang dimiliki oleh pelabuhan perikanan sama dengan

fasilitas yang dimiliki oleh pangkalan pendaratan ikan, hanya kapasitas

fasilitasnya yang berbeda (Lubis dan Pane 2006). Berdasarkan pada

kepentingannya terhadap kebutuhan pengoperasian suatu pelabuhan perikanan

yang “mutlak diperlukan” atau “vital”, yakni: 1) Dermaga pendaratan ikan dan

muat, 2) Kolam pelabuhan, 3) Sistem rambu-rambu yang mengatur keluar

masuknya kapal, 4) Tempat pelelangan ikan, 5) Pabrik es, 6) Tangki dan instalasi

air, 7) Tempat penyediaan bahan bakar, 8) Bengkel reparasi kapal, 9) Kantor

administrasi (Lubis et all, 2005). Fasilitas yang dikelola oleh PPP Sikakap yaitu

fasilitas yang digunakakan untuk aktivitas yang berjalan di dalamnya. Kondisi,

kapasitas serta pemanfaatan fasilitas tertera pada Tabel 19.

Penjelasan lebih rinci dari masing-masing fasilitas PPP Sikakap telah

diuraikan di bawah ini:

1) Fasilitas Pokok

Fasilitas pokok berfungsi untuk menjamin keamanan dan kelancaran kapal

baik sewaktu berlayar masuk pelabuhan maupun sewaktu berlabuh di pelabuhan.

Fasilitas pokok yang dimiliki PPP Sikakap antara lain:

(1) Lahan pelabuhan

Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap memiliki lahan seluas 48.650 m2.

Lahan tersebut digunakan untuk bangunan gedung dan perkantoran dan

kondisinya masih banyak yang kosong. Lahan yang kosong tersebut digunakan

Page 36: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

24

oleh masyarakat untuk bercocok tanam. Lahan yang terpakai untuk pembangunan

gedung dan perkantoran seluas 28.650 m2 dan sisanya untuk pembangunan

industri perikanan (DKP Sumatera Barat, 2010). Lahan PPP Sikakap dapat dilihat

pada Gambar 3.

(2) Dermaga

Dermaga PPP Sikakap terletak di depan gedung TPI dan berdampingan

dengan Selat Sikakap sehingga kapal yang berlabuh di dermaga tersebut terhindar

dari gelombang. Jarak dermaga dengan tempat penampungan hasil tangkapan 15

m. Dekatnya jarak dermaga memudahkan dan mempercepat proses pengangkutan

hasil tangkapan. Dermaga PPP Sikakap berfungsi dalam aktivitas bongkar hasil

tangkapan, untuk memuat perbekalan melaut, serta digunakan untuk berlabuh atau

persinggahan nelayan dari luar Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Dermaga mempunyai luas 500 m2 dengan panjang 50 meter dan lebar 10

meter. Tinggi dermaga bagian pangkal 3 meter sedangkan pada bagian ujung 8

meter. Kondisi dermaga saat ini pada bagian fendernya sudah banyak yang rusak

dan lepas. Dermaga PPP Sikakap dapat dilihat pada Gambar 4.

(3) Kolam Pelabuhan

Kolam pelabuhan merupakan perairan tempat masuknya kapal yang

bersandar di dermaga. Kolam pelabuhan meliputi alur pelayaran dan sebagai

Tabel 19 Jenis dan kapasitas fasilitas PPP Sikakap serta pemanfaatannya

Fasilitas Kapasitas Pemanfaatan Pengelola Kondisi

Fasilitas pokok :

1. Dermaga 50 x 10 m dimanfaatkan PPP Baik

2. Alur pelayaran 700 m2 dimanfaatkan PPP Baik

3. Kolam pelabuhan 20.000 m2 dimanfaatkan PPP Baik

4. Jalan dalam

kompleks 1.014 m dimanfaatkan PPP Baik

5. Turab 220 m dimanfaatkan PPP Baik

Fasilitas fungsional :

1. Gedung TPI 480 m2 tidak dimanfaatkan PPP Rusak

2. Ruang pendingin 64 m2 tidak dimanfaatkan PPP Rusak

3. Pabrik es 288 m2 tidak dimanfaatkan PPP Rusak

4. Tangki BBM 25 ton tidak dimanfaatkan PPP Rusak

5. Bengkel 1 unit dimanfaatkan PPP Baik

6. Sarana Komunikasi 1 unit tidak dimanfaatkan PPP Baik

7. Instalasi air bersih 3 unit dimanfaatkan PPP Baik

8. Instalasi listrik 10.5 KVA dimanfaatkan PPP Baik

Fasilitas penunjang :

1. Kantor pelabuhan 150 m2 dimanfaatkan PPP Baik

2. MCK 60 m2 dimanfaatkan PPP Baik

3. Toko BAP 4 unit dimanfaatkan PPP Baik

4. Balai pertemuan

nelayan 200 m2 dimanfaatkan PPP Baik

5. Rumah jaga 24 m2 dimanfaatkan PPP Baik

6. Pagar Keliling 900 m dimanfaatkan PPP Rusak

7. Kantor syahbandar 80 m dimanfaatkan PPP Baik

8. Perumahan dinas 4 unit dimanfaatkan PPP Baik

Luas lahan 48.650 m2 dimanfaatkan PPP Luas

Sumber : PPP Sikakap (2012), hasil wawancara dan pengamatan

Page 37: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

25

kolam putar. Kolam pelabuhan PPP Sikakap merupakan bagian dari Selat Sikakap

(alami) yang mempunyai luas 20.000 m2. Kedalaman kolam pelabuhan pada saat

air laut pasang berkisar ± 7 meter dan saat surut berkisar ± 6 meter. Gelombang

laut di sekitar kolam pelabuhan relatif kecil sehingga aman bagi kapal-kapal yang

bersandar. Kondisi kolam pelabuhan PPP Sikakap masih cukup luas sehingga

kapal tidak sulit untuk memutar serta tidak adanya pendangkalan kolam

pelabuhan tersebut.

(4) Alur Pelayaran

Alur pelayaran merupakan bagian perairan pelabuhan yang merupakan pintu

masuk kolam pelabuhan sampai ke dermaga. Alur pelayaran berfungsi sebagai

jalan masuk atau keluar bagi kapal-kapal yang berlabuh di pelabuhan perikanan

atau pangkalan pendaratan ikan (Lubis, 2012).

Alur pelayaran di PPP Sikakap berupa bagian dari Selat Sikakap yang

bersifat alami dan mempunyai luas 700 m2. Sepanjang alur pelayaran PPP

Sikakap sudah dilengkapi dengan alat bantu navigasi pada daerah yang dangkal

sehingga memudahkan nelayan beroperasi di malam hari. Alur pelayaran untuk

menuju PPP Sikakap ada dua arah yaitu dari bagian barat jika nelayan menangkap

ikan di Samudera Indonesia dan bagian timur jika nelayan melakukan

penangkapan ikan di bagian Selat Mentawai. Alur pelayaran PPP Sikakap dapat

dilihat pada Gambar 5.

(5) Turab

Sepanjang Pantai PPP Sikakap terdapat turab yang panjangnya 220 meter.

Turab tersebut masih dalam kondisi baik dan dimanfaatkan oleh nelayan untuk

tempat bersandarnya perahu motor milik nelayan. Turab PPP Sikakap dapat

dilihat pada Gambar 6.

(6) Jalan dan kompleks

Jalan komplek pelabuhan terbuat dari beton dengan panjang 1014 meter dan

dalam kondisi baik. Terdapat 3 jalan masuk menuju area PPP Sikakap sehingga

memudahkan aksesibilitas para pengguna pelabuhan.

Gambar 3 Lahan di PPP Sikakap

Page 38: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

26

Gambar 4 Dermaga tambat labuh di PPP Sikakap

Gambar 5 Alur pelayaran di PPP Sikakap

Gambar 6 Turab di sepanjang Pantai PPP Sikakap

Page 39: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

27

2) Fasilitas Fungsional

Fasilitas fungsional adalah fasilitas yang berfungsi untuk meningkatkan

nilai guna dari fasilitas pokok sehingga dapat menunjang aktivitas pelabuhan

(Lubis 2012). Fasilitas ini tidak harus ada di setiap pelabuhan, namun fasilitas ini

disediakan sesuai dengan kebutuhan operasional pelabuhan tersebut. Fasilitas

fungsional yang terdapat di PPP Sikakap antara lain : gedung TPI, pabrik es,

tangki BBM, bengkel, instalasi air, dan instalasi listrik.

(1) Gedung TPI

Gedung TPI dibangun oleh pemerintah pusat pada tahun 1977/1978 dengan

tujuan untuk mendukung pengembangan dan keberhasilan usaha perikanan

tangkap dan juga membantu nelayan memasarkan hasil tangkapannya dan

menstabilkan harga. Gedung TPI terletak di depan dermaga dengan luas

bangunan seluruhnya 480 m2. Gedung TPI berlantai dua dan dilengkapi ruang

kantor, dan MCK. Lantai TPI dibuat miring dan belum dilapisi keramik serta

terdapat saluran pembuangan yang terarah ke laut. Jarak gedung TPI dari dermaga

pelabuhan sejauh 15 meter sehingga memudahkan nelayan untuk mengangkut

hasil tangkapannya. Gedung TPI sudah tidak digunakan lagi, hal ini dilihat dari

kondisi bangunan yang sudah rusak akibat faktor usia dan adanya bencana alam

pada Tahun 2010. Kondisi gedung TPI saat ini dinding gedung retak, atap gedung

sudah bocor dan ada yang sudah lepas, serta warna cat gedung sudah dipenuhi

oleh lumut. Gedung TPI PPP Sikakap dapat dilihat pada Gambar 7.

(2) Pabrik Es

Penyediaan es di suatu pelabuhan perikanan dapat dipenuhi melalui

penyediaan pabrik es di pelabuhan tersebut. Hanafiah dan Saefuddin (1986)

mengatakan bahwa, fasilitas seperti pabrik es sangat diperlukan di tempat

pendaratan ikan, karena es digunakan untuk mepertahankan kesegaran ikan

setelah ikan ditangkap, pada saat proses pendaratan serta dalam proses

pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran.

Pabrik es PPP Sikakap mempunyai luas 288 m2

yang dilengkapi dengan

plate ice maker dan kompresor merek Hitachi sebanyak dua buah dengan dinamo

masing-masing 90 kw (DKP Sumatera Barat, 2010). Kondisi pabrik es saat ini

yaitu cat gedung sudah pudar, kondisi plate ice maker sudah banyak yang

mengalami keropos, kompresor pompa amoniak rusak dan terdapat kebocoran

pada instalasi. Kondisi tersebut mengakibatkan produksi pabrik es di PPP Sikakap

tidak berfungsi. Ketiadaan pabrik es/depot menjadi kendala utama bagi para

nelayan dalam memenuhi kebutuhan es di pelabuhan perikanan (Sumiati, 2008).

Pihak PPP Sikakap mencari solusi dengan cara memasok es dari Kota

Padang. Es yang disuplai dari Kota Padang diangkut melalui kapal milik ASDP

melalui kerjasama antara pihak PPP Sikakap dengan ASDP sehingga setiap balok

es mendapat potongan harga. Es balok dijual dengan harga Rp 50.000/balok.

Mahalnya harga es tersebut dipengaruhi oleh biaya transportasi dari Kota Padang

sampai di PPP Sikakap. Pihak PPP Sikakap sudah meminta bantuan kepada

pemerintah pusat agar pabrik es yang ada di PPP Sikakap dapat diperbaiki agar

memperlancar proses aktivitas penangkapan ikan. Es balok yang disuplai dari

Kota Padang dapat dilihat pada Gambar 8.

(3) Tangki BBM

Tangki BBM di PPP Sikakap berjumlah 2 unit dengan masing-maing

memiliki kapasitas 25 ton (DKP Sumatera Barat, 2010. Kondisi tangki BBM

Page 40: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

28

masih baik tetapi untuk saat ini tidak beroperasi karena belum adanya sarana

transportasi untuk pengangkutan BBM dari pertamina ke PPP Sikakap. Nelayan

membeli bahan bakar dari kios-kios yang diusahakan secara perorangan di sekitar

pelabuhan. Kondisi tangki BBM yang terdapat di PPP Sikakap dapat dilihat pada

Gambar 9.

(4) Bengkel

Bengkel PPP Sikakap berupa satu unit bengkel kecil yang diusahakan oleh

penduduk setempat. Bengkel tersebut berfungsi dan hanya melayani perbaikan

mesin-mesin kapal yang mengalami kerusakan kecil saja. Mesin kapal yang

mengalami kerusakan besar harus dibawa ke Kota Padang karena fasilitas yang

terdapat di bengkel PPP Sikakap terbatas. Bengkel tersebut juga melayani jasa

pengelasan baja atau besi. Bengkel PPP Sikakap letaknya tidak jauh dari dermaga

sehingga memudahkan nelayan dalam mengangkat mesin dari kapal ke tempat

bengkel jika mesin mengalami kerusakan.

(5) Ruang Pendingin

Ruang pendingin PPP Sikakap mempunyai luas 64 m2 yang terdiri dari 15

m2 ruangan bagian depan, 25 m

2 untuk cool room dan 24 m

2 untuk ruang kantor

dan mesin. Ruang mesin terdapat dua buah kompresor dan tiga unit evaporator

dengan kapasitas 25 ton/hari. Kondisi gedung ruang pendingin (cool room) masih

baik sedangkan mesin kompresor sudah rusak, hal ini mengakibatkan fasilitas

cool room PPP Sikakap tidak dapat berfungsi dengan baik.

(6) Instalasi Air Bersih

Instalasi air yang dimiliki PPP Sikakap dialirkan melalui pipa galvanis yang

berukuran 4” sepanjang 1,5 km yang kemudian ditampung kedalam bak

penampung sebanyak 3 unit dan selanjutnya didistribusikan. Kondisi intalasi air

bersih saat ini sudah banyak sambungan pipa yang bocor sehingga banyak air

yang terbuang. Bak penampungan air bersih memiliki luas lantai keseluruhan 60

m2

dengan tinggi 3 meter. Kondisi bak penampungan air sudah banyak yang retak

dan perlu diadakannya perbaikan oleh PPP Sikakap. Fasilitas sumur bor yang

tersedia di area PPP Sikakap masih berfungsi dengan baik dan sudah dapat

memenuhi kebutuhan. Bak penampungan air yang terdapat di PPP Sikakap dapat

dilihat pada Gambar 10.

(7) Instalasi Listrik

Energi listrik PPP Sikakap bersumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN)

dengan kapasitas daya 10,5 KVA. Instalasi listrik dalam kondisi baik dan dapat

memenuhi kebutuhan di area PPP Sikakap. Luas gedung tempat instalasi listrik

PPP Sikakap yaitu 60 m2

dan dilengkapi dengan mesin genset yang mempunyai

kapasitas daya 10 KVA. Mesin genset tersebut digunakan jika terdapat

pemadaman listrik dari PLN setempat. Listrik ini dialirkan ke semua gedung dan

penerangan jalan di sekitar area pelabuhan.

(8) Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi yang terdapat di PPP Sikakap berupa radio SSB dan

telepon. Layanan radio tersebut digunakan nelayan pada saat mengalami bahaya

melaut ketika melakukan penangkapan ikan sehingga pihak PPP Sikakap dapat

memberikan pertolongan yang cepat. Kondisi radio SSB saat ini tidak dapat

digunakan akibat adanya gempa. Pihak PPP Sikakap sudah meminta bantuan

kepada pemerintah pusat mengenai perbaikan radio tersebut.

Page 41: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

29

Gambar 7 Gedung TPI PPP Sikakap yang sudah rusak

Gambar 8 Es balok yang disuplai dari Kota Padang

Gambar 9 Tangki BBM di PPP Sikakap

Page 42: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

30

Gambar 10 Bak penampungan air bersih PPP Sikakap

3) Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang merupakan fasilitas yang mendukung kegiatan

operasional pelabuhan perikanan yaitu fasilitas yang tidak langsung meningkatkan

peranan pelabuhan atau para pelaku mendapatkan kenyamanan dalam melakukan

aktivitas di pelabuhan (Lubis, 2012). Fasilitas penunjang yang terdapat di PPP

Sikakap meliputi : kantor pelabuhan, MCK, Balai Pertemuan Nelayan, rumah jaga,

toko BAP, pagar keliling, kantor syahbandar, tempat parkir, penginapan nelayan,

dan perumahan dinas.

(1) Kantor pelabuhan

Kantor pelabuhan perikanan PPP Sikakap digunakan oleh petugas/pegawai

pelabuhan perikanan untuk melaksanakan administrasi guna kelancaran

operasional pelabuhan. Pegawai pelabuhan melakukan pelayanan kepada nelayan

mengenai keluhan-keluhan terhadap penggunaan fasilitas pelabuhan. Luas kantor

pelabuhan PPP Sikakap 150 m2

dan memiliki 6 ruangan yaitu, ruang kepala

pelabuhan, ruang penerima tamu, ruang arsip, ruang administrasi pegawai, ruang

tata usaha dan toilet. Kantor pelabuhan PPP Sikakap juga dilengkapi dengan

layanan telekominikasi yang menunjang proses administrasi. Kondisi kantor

pelabuhan masih baik dan digunakan sesuai dengan fungsinya. Kantor PPP

Sikakap dapat dilihat pada Gambar 11.

(2) MCK

Luas bangunan MCK PPP Sikakap 60 m2 dan berfungsi dengan baik.

Gedung MCK digunakan nelayan baik nelayan lokal maupun pendatang dan tidak

dipungut biaya. Lantai MCK PPP Sikakap sudah dilapisi dengan keramik dan

selalu dibersihkan setiap pagi. Kondisi MCK PPP Sikakap dapat dilihat pada

Gambar 12.

(3) Kantor syahbandar

Kantor syahbandar PPP Sikakap dikelola oleh Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut, Dinas Perhungungan Laut Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Kantor seluas 80 m2

tersebut baru dibangun dan terletak di depan gedung TPI

Page 43: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

31

Sikakap. Syahbandar bekerjasama dengan PPP Sikakap untuk pemeriksaan

dokumen kapal perikanan. Syahbandar memiliki tugas dan wewenang diantaranya

melakukan pemerikasaan pada kapal pendatang, pemeriksaan Surat Izin Usaha

Penangkapan (SIUP), Surat Penangkapan Ikan (SPI), Surat Izin Kapal Pengangkut

Ikan (SIKPI), Pass biru, Surat Persetujuan Berlayar dan mengurus perizinan kapal

penangkap ikan yang beroperasi. Berdasarkan kenyataan di lapangan ditemukan

masih adanya kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Penangkapan Ikan (SPI),

serta Surat Izin Usaha Penangkapan Ikan (SIUP). Hal ini menandakan bahwa

syahbandar PPP Sikakap belum melakukan tugas dan wewenang dengan baik.

Nelayan hanya mengurus Surat Laik Operasi saja. Hal itu dipilih, karena nelayan

hanya melakukan penangkapan ikan di sekitar Perairan Sikakap dan tidak jauh

dari PPP Sikakap. Kantor syahbandar PPP Sikakap dapat dilihat pada Gambar 13.

(4) Balai Pertemuan Nelayan (BPN)

Balai Pertemuan Nelayan (BPN) dimanfaatkan untuk pertemuan nelayan

seperti rapat, musyawarah dan pelatihan atau penyuluhan perikanan. Gedung ini

memiliki luas 200 m2 dan kondisinya dalam keadaan baik serta dimanfaatkan

sebagiamana mestinya.

(5) Rumah Jaga

Rumah jaga yang terdapat di PPP Sikakap digunakan untuk pos

pengamanan di area PPP Sikakap. Rumah jaga dikelola oleh PPP Sikakap dan

memiliki luas 24 m2. Kondisi rumah jaga saat ini masih bagus dan berfungsi

sebagaimana mestinya.

(6) Toko BAP

Toko BAP yang terdapat di PPP Sikakap berjumlah empat unit yang

kondisinya masih baik. Toko BAP berfungsi melayani kebutuhan nelayan dalam

memenuhi alat dan bahan penangkapan ikan. Toko ini dikelola oleh PPP Sikakap

dan terletak di dekat dermaga pelabuhan sehingga mudah dijangkau.

(7) Pagar keliling

Pagar keliling PPP Sikakap memiliki panjang 900 meter dan tinggi satu

meter yang terbuat dari tembok permanen dan diatasnya diberi kawat berduri

setinggi satu meter. Kondisi pagar keliling saat ini, sebagian temboknya sudah

banyak yang rusak dan kawatnya lepas bahkan kedua bagian tersebut sudah tidak

ada lagi.

(8) Perumahan Dinas

Perumahan dinas PPP Sikakap sebanyak tiga unit yang terdiri dari tipe C

sebanyak dua unit dan tipe D sebanyak 1 unit. Bangunan tersebut terdiri dari

rumah kepala pelabuhan, dan pegawai pelabuhan perikanan. Bangunan ini terletak

di sekitar area pelabuhan dan memiliki lingkungan yang bersih. Kondisi rumah

dinas saat ini masih bagus dan sedang ditempati oleh pegawai Pelabuhan

Perikanan Pantai (PPP) Sikakap.

Page 44: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

32

Gambar 11 Kantor pelabuhan PPP Sikakap

Gambar 12 MCK di PPP Sikakap

Gambar 13 Gedung BPN PPP Sikakap

Page 45: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

33

Hasil dari pengamatan dan perhitungan terhadap fasilitas di PPP Sikakap

sebagai berikut:

Tabel di atas menjelaskan bahwa panjang dermaga yang ada sekarang belum

memenuhi standar panjang yang seharusnya. Berdasarkan perhitungan (Lampiran

2) perlu adanya penambahan panjang dermaga sebesar 51,07 m agar dapat

menampung kapal-kapal yang hendak bertambat labuh di PPP Sikakap. Kolam

pelabuhan yang terdapat di PPP Sikakap dalam hal kedalaman dan luasnya sudah

dapat memenuhi kebutuhan. Aktivitas pemasaran yang terdapat di PPP Sikakap

berdasarkan perhitungan hanya membutuhkan lahan lantai gedung pelelangan

ikan seluas 20,61 m2, pada sisi lain sudah tersedia luas lantai gedung pelelangan

400 m2.

Luas lahan yang tersedia di PPP Sikakap belum memenuhi standar yang

ditetapkan oleh pemerintah, namun demikian lahan yang tersedia masih banyak

yang belum digunakan.

Dampak Sektor Perikanan

Multiplier effect sektor perikanan menurut indikator PDRB daerah

Analisis efek pengganda berdasarkan indikator PDRB daerah Kabupaten

Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel tersebut menjelaskan

bahwa nilai koefisien pengganda selama periode dari tahun 2000-2010 bervariasi

antara 4,08-21,99. Koefisien pengganda berbeda setiap tahunnya bahkan ada yang

mengalami penurunan dan peningkatan yang signifikan. Hal ini tentunya akan

memberikan dampak bagi pendapatan daerah melalui kontribusi yang dihasilkan

dari sektor tersebut, seperti juga telah dijelaskan Suherman (2011), bahwa

pembangunan sektor perikanan secara khusus pelabuhan perikanan atau

pangkalan pendaratan ikan dapat memberikan dampak pengganda “multiplier

effect” bagi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya, yang pada gilirannya dapat

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Koefisien pengganda tertinggi terdapat

pada tahun 2002, yaitu sebesar 21,99. Angka tersebut menjelaskan bahwa setiap

Tabel 20 Ukuran fasilitas-fasilitas di PPP Sikakap

Fasilitas Ukuran

Keterangan Tersedia Kebutuhan/standar

a) Panjang dermaga 50 m 101,07 m belum tercukupi

b) Kedalaman kolam

pelabuhan 6 m 2,75 m tercukupi

c) Luas kolam pelabuhan 20,000 m 3.656 m tercukupi

d) Luas gedung pelelangan 400 m 20,61 m tercukupi

e) Ketersediaan lahan 48.650 m2 5.000 m

2 belum tercukupi

*) Lahan pelabuhan sesuai yang ditetapkan pemerintah

Page 46: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

34

peningkatan PDRB sektor perikanan sebesar Rp 1,00 maka akan menghasilkan

PDRB Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar Rp 21,99. Koefisien pengganda

yang dihasilkan dari masing-masing tahun tidak diperoleh hasil yang negatif, hal

ini dipengaruhi dari PDRB daerah sektor perikanan dan pertanian mengalami

peningkatan untuk setiap tahunnya. Nilai koefisien pengganda yang terendah pada

tahun 2005 yaitu 4,08. Angka tersebut menjelaskan bahwa setiap peningkatan

PDRB sektor perikanan sebesar Rp 1,00 maka akan menghasilkan PDRB

Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar Rp 4,08. Sektor perikanan yang terdapat

di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat terus menciptakan efek

pengganda sehingga terjadi pembelian kembali di dalam daerah dan seterusnya

yang dapat membuka lapangan kerja baru.

Ket :

Y : Jumlah PDRB seluruh sektor Kabupaten Kepulauan Mentawai

Yb : Jumlah PDRB sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Δy : Perubahan PDRB seluruh sektor Kabupaten Kepulauan Mentawai

Δyb : Perubahan PDRb sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai

Msy : Koefisien Multiplier effect

Multiplier effect sektor perikanan menurut indikator tenaga kerja

Analisis efek pengganda sektor perikanan berdasarkan indikator tenaga

kerja Kabupaten Kepulauan Mentawai digunakan untuk memprediksi kesempatan

kerja yang akan dihasilkan pada sektor perikanan. Perhitungan Multiplier effect

sektor perikanan berdasarkan indikator tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan

Mentawai yaitu, perbandingan antara perubahan tenaga kerja seluruh sektor

dengan perubahan tenaga kerja sektor perikanan. Menurut Suherman dan dault

(2009), Penambahan kegiatan pada sektor perikanan khususnya di pelabuhan

Tabel 21 Analisis multiplier effect sektor perikanan berdasarkan PDRB

harga konstan Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun

2000-2010 (juta rupiah)

Tahun Y Yb Δy Δyb Msy= ΔY/Δyb

2000 341.623,23 41.958,96

2001 355.407,21 43.599,18 13.783,98 1.640,22 8,40

2002 377.011,61 44.581,75 21.604,40 982,57 21,99

2003 398.191,11 46.802,65 21.179,50 2.220,90 9,54

2004 414.890,96 48.949,90 16.699,85 2.147,25 7,78

2005 428.727,81 52.339,47 13.836,85 3.389,57 4,08

2006 446.108,42 56.086,47 17.380,61 3.747,00 4,64

2007 465.786,51 58.862,73 19.678,09 2.776,26 7,09

2008 486.658,71 61.917,71 20.872,20 3.054,98 6,83

2009 509.396,33 67.069,48 22.737,62 5.151,77 4,41

2010 534.232,32 70.765,85 24.835,99 3.696,37 6,72

Page 47: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

35

perikanan memberikan dampak pada terbukanya lapangan kerja baru untuk

melayani kebutuhan pegawai/pekerja pelabuhan. Multiplier effect kesempatan

kerja subsektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai dapat dilihat pada

Tabel 22.

Table 22 menjelaskan bahwa multiplier effect kesempatan kerja perikanan di

Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2008-2012 bervariasi antara 0,69-

1,44. Multiplier effect kesempatan kerja pada tahun 2009 yaitu 1,05. Nilai tersebut

menjelaskan bahwa penambahan satu orang tenaga kerja di Kabupaten Kepulauan

Mentawai dapat menciptakan kesempatan kerja wilayah sebanyak 2 orang. Pada

tahun 2010 multiplier effect kesempatan kerja sektor perikanan yaitu 1,02 yang

berarti bahwa penambahan satu tenaga kerja akan menciptakan kesempatan kerja

sebanyak 2 orang. Pada tahun 2011 multiplier effect sektor perikanan yaitu 0,69

yang berarti bahwa penambahan satu tenaga kerja akan menciptakan kesempatan

kerja sebanyak 1 orang. Pada tahun 2012 multiplier effect sektor perikanan yaitu

1,44 yang berarti bahwa penambahan satu tenaga kerja akan menciptakan

kesempatan kerja sebanyak 2 orang. Multiplier effect kesempatan kerja sektor

perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai secara keseluruhan cenderung kecil,

hal ini karena jumlah tenaga kerja pada sektor perikanan merupakan bagian dari

gabungan sektor pertanian, kehutanan dan perburuan.

Location quotient sektor perikanan

Peranan sektor perikanan terhadap perekonomian Kabupaten Kepulauan

Mentawai dapat diketahui dengan melakukan perhitungan LQ sehingga dapat

diperoleh bahwa sektor perikanan tersebut merupakan sektor basis atau tidak.

Perhitungan tersebut dihitung berdasarkan nilai pendapatan dari sektor perikanan

dan total dari keseluruhan sktor yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Mentawai

serta Provinsi Sumatera Barat. Nilai PDRB sektor perikanan dan seluruh sektor

Provinsi Sumatera barat dari tahun 2000-2020 terus meningkat (BPS Provinsi

Sumatera Barat, 2004 dan 2011). Nilai hasil perhitungan LQ sektor perikanan

terhadap selurh sektor dapat dilihat pada Tabel 23.

Berdasarkan Tabel 23 dapat diketahui bahwa peranan sektor perikanan

Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan sektor basis (LQ>1) dalam

Tabel 22 Analisis multiplier effect sektor perikanan berdasarkan tenaga

kerja Kabupaten Kepulauan Mentawai Tahun 2008-2012 (orang)

Tahun E Eb ΔE ΔEb Msy= ΔE/ΔEb

2008 25.830 22.433

2009 31.574 27.879 5.744 5.446 1,05

2010 36.453 32.668 4.879 4.789 1,02

2011 30.821 24.529 -5.632 -8.139 0,69

2012 35.981 28.106 5.160 3.577 1,44

Keterangan :

MSe : Koefisien pengganda jangka pendek untuk indikator tenaga kerja

𝐸 : Perubahan tenaga kerja seluruh sektor Kabupaten Mentawai

𝐸𝑏 : Perubahan tenaga kerja sektor perikanan Kabupaten Mentawai

Page 48: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

36

pengembangan wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hal ini menjelaskan

bahwa sektor perikanan sudah melakukan pemenuhan kebutuhan konsumsi

masyarakat di daerah tersebut dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

wilayah.

Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sikakap

Identifikasi faktor-faktor SWOT

1) Kekuatan (Strength) meliputi:

(S1) Memiliki lahan pelabuhan yang masih belum dimanfaatkan

Lahan di Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap masih banyak yang kosong

dan berpotensi untuk dikembangkan lagi. Lahan tersebut rencananya akan

dibangun dan dijadikan kawasan insdustri perikanan. Menurut Lubis dan Sumiati

(2011), pelabuhan perikanan perlu menyiapkan lahan yang luas untuk

membangun kawasan industri perikanan. Luas maksimum lahan yang dipakai

untuk seluruh fasilitas adalah 5.864 m2 sedangkan luas total dari lahan pelabuhan

perikanan adalah 48.650 m2. Hal ini menandakan bahwa masih banyak lahan

pelabuhan yang belum termanfaatkan. Oleh karena itu, lahan yang tersedia saat ini

memberikan peluang untuk pengembangan pelabuhan perikanan tersebut.

(S2) Posisi letak geografis yang dekat dengan fishing ground (Samudera Hindia)

Letak Kecamatan Sikakap yang dikelilingi oleh perairan memberikan

keuntungan bagi nelayan yang akan melakukan usahan penangkapan ikan. Jarak

Tabel 23 Nilai location quotient sektor perikanan Kabupaten Kepulauan

Mentawai tahun 2000-2010

Tahun

Vi

(juta rupiah)

Vt

(juta rupiah)

Vi

(juta rupiah)

Vt

(juta rupiah) LQ Keterangan

2000 41.958,96 341.623,23 646.242,48 22.889.614,05 4,35 Basis

2001 43.599,18 355.407,21 672.803,05 23.727.373,93 4,33 Basis

2002 44.581,75 377.011,61 673.812,25 24.840.187,76 4,36 Basis

2003 46.802,65 398.191,11 723.332,45 26.146.781,64 4,25 Basis

2004 48.949,90 414.890,96 761.891,34 27.578.136,56 4,27 Basis

2005 52.339,47 428.727,81 798.009,26 29.159.480,53 4,46 Basis

2006 56.086,47 446.108,42 841.317,65 30.949.945,10 4,63 Basis

2007 58.862,73 465.786,51 884.919,95 32.912.968,59 4,70 Basis

2008 61.917,71 486.658,71 945.721,49 35.007.921,57 4,71 Basis

2009 67.069,48 509.396,33 989.540,40 36.683.238,68 4,88 Basis

2010 70.765,85 534.232,32 1.013.604,10 38.860.187,68 5,08 Basis

Keterangan:

vi : PDRB sektor perikanan Kabupaten Mentawai berdasarkan harga konstan

vt : PDRB seluruh sektor Kabupaten Mentawai berdasarkan harga konstan

Vi : PDRB sekor perikanan Provinsi Sumatera Barat berdasarkan harga konstan

Vt : PDRB seluruh sektor Provinsi Sumatera Barat berdasarkan harga konstan

Page 49: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

37

untuk menjangkau perairan tersebut lebih kurang 2-3 mil. Jarak tersebut dapat

ditempuh oleh nelayan dengan menggunakan armada penangkapan skala kecil

maupun besar. Letak fihing ground yang dekat menjadikan nelayan lebih efisien

dan efektif dalam melakukan usaha penangkapan ikan seperti biaya yang

digunakan untuk bahan bakar melaut tidak terlalu mahal.

2) Kelemahan (Weakness) meliputi:

(W1) Sarana dan prasarana yang kurang memadai

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh nelayan PPP Sikakap masih

sederhana dan dalam kondisi rusak. Menurut Suherman (2011), untuk

memperlancar aktivitas usaha penangkapan ikan diperlukan adanya pemeliharaan

serta perbaikan fasilitas operasional pelabuhan perikanan, sehingga kapal-kapal

nelayan serta stakeholders lainnya akan mendapatkan pelayanan prima di

pelabuhan perikanan. Fasilitas pelabuhan yang dalam kondisi rusak seperti

Tempat Pelelangan Ikan (TPI), pabrik es, cold storage. Hal ini menjadi kendala

bagi nelayan dalam melakukan usaha penangkapan ikan. Rusaknya pagar

komplek PPP Sikakap dapat mengurangi tingkat keamanan di wilayah pelabuhan.

Pengangkutan ikan hasil tangkapan dari dermaga ke tempat pedagang pengumpul

masih menggunakan tenaga manusia. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas

hasil tangkapan nelayan. Pengadaan kereta dorong untuk pengangkut ikan sangat

penting di PPP Sikakap.

(W2) Teknologi penangkapan ikan yang masih terbatas dan sederhana

Teknologi penangkapan ikan yang dimiliki nelayan PPP Sikakap masih

tradisional. Alat tangkap yang umum digunakan pancing rawai, pancing tonda,

jaring insang dan alat tangkap yang tergolong lain-lain seperti jala tebar dan

tombak. Armada penangkapan yang digunakan diantaranya kapal ukuran 5-10 GT,

perahu motor tempel, perahu tanpa motor yang menggunakan tenaga angin serta

tenaga manusia. Hal ini membuat hasil tangkapan yang diperoleh hanya berupa

ikan-ikan kecil serta hasil yang didapatkan tidak begitu banyak. Keterbatasan

teknologi dalam melakukan penangkapan ikan mengakibatkan semakin

berkurangnya peluang nelayan untuk melakukan penangkapan di perairan

Samudera Indonesia. Faktor tersebut menjadi penghambat untuk meningkatkan

produktivitas pelabuhan. Oleh karena itu, perlu perhatian dari pemerintah

setempat dan pemerintah pusat dalam meningkatkan teknologi penangkapan di

PPP Sikakap.

(W3) Kualitas sumberdaya manusia (nelayan) yang masih rendah

Kualitas sumberdaya manusia Kecamatan Sikakap khususnya masyarakat

nelayan masih tergolong rendah. Nelayan hanya menyelesaikan sekolahnya

hingga tingkat SD-SMP. Nelayan PPP Sikakap menganggap pendidikan kurang

penting, karena dalam melakukan penangkapan ikan tidak perlu pendidikan yang

tinggi. Hal ini dapat dilihat masih kurangnya pengetahuan nelayan terhadap

penggunaan alat tangkap yang lebih modern. Menurut Suherman (2011),

pelabuhan perikanan juga mengemban tugas untuk meningkatkan kualitas SDM,

baik aparatur maupun masyarakat perikanan yang ada di lingkungannya.

(W4) Sistem informasi melaut untuk nelayan belum tersedia di pelabuhan

Sistem informasi melaut untuk nelayan PPP Sikakap belum tersedia.

Informasi yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan antara

lain: informasi mengenai tinggi gelombang, daerah penangkapan di sekitar PPP

Sikakap, arah angin, kecepatan angin, dan data cuaca. Nelayan hanya

Page 50: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

38

menggunakan pengetahuan dan pengalamannya saja dalam menentukan daerah

penangkapan ikan seperti kondisi angin dan gelombang pada saat melakukan

operasi penangkapan ikan.

(W5) Pemasaran membutuhkan waktu yang lama serta biaya yang mahal

Letak geografis Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terpisah dari Kota

Padang membutuhkan sarana angkutan penyeberangan yaitu kapal untuk

mencapai konsumen di Padang. Pengiriman ikan tersebut membutuhkan waktu 12

jam penyeberangan serta biaya yang mahal. Kondisi cuaca buruk dan gelombang

besar menjadi faktor penghambat pemasaran ikan hasil tangkapan, kapal

pengangkut akan menunggu hingga gelombang atau cuaca membaik kembali

biasanya 1-3 hari. Faktor tersebut tentunya akan berpengaruh kualitas pemasaran

ikan hasil tangkapan.

3) Peluang (Opportunitity)

(O1) Memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar

Samudera Indonesia dan Selat Mentawai merupakan perairan yang

mengelilingi daerah tersebut. Kedua perairan tersebut dipengaruhi oleh faktor

oseanografi seperti arus laut dan adanya kenaikan massa air laut (up welling) serta

merupakan muara dari sungai-sungai yang terdapat di setiap wilayah Kabupaten

Kepulauan Mentawai. Hal ini menjadikan perairan menjadi subur dan kaya akan

nutrisi. Kesuburan perairan menjadi daya tarik bagi ikan-ikan pelagis besar seperti

tuna, tongkol, cakalang dan sebagainya sehingga sangat berpotensi untuk

melakukan aktivitas penangkapan ikan. Perairan Mentawai memiliki potensi

lestari perikanan laut untuk ikan pelagis besar 127.721 ton/tahun dan sumberdaya

terumbu karang dengan luas 21.220,62 hektar (DKP Mentawai, 2012).

Sumberdaya laut tersebut menjadi salah satu faktor untuk mengembangkan

perikanan di Kabupaten Mentawai khususnya PPP Sikakap.

(O2) Tingginya permintaan ikan hasil tangkapan kualitas ekspor

Sumberdaya ikan yang menjadi keunggulan perairan tersebut yaitu ikan

pelagis besar dan ikan karang. Ikan pelagis besar seperti ikan tuna (Thunnus sp.)

mempunyai peluang untuk diekspor. Ikan karang juga menjadi komoditas ekspor

dari daerah tersebut. Menurut Pulu et all (2011) bahwa adanya pembentukan pasar

khususnya pasar domestik akan menyerap produk perikanan secara domestik,

juga akan memperkuat ekonomi wilayah secara keseluruhan serta meningkatkan

permintaan akan produk-produk perikanan. Pengiriman ikan karang dari PPP

Sikakap menuju Kota Padang telah berlangsung sejak lama. Ikan tersebut diekspor

ke Singapura dalam kualitas baik dan segar. Peluang untuk melakukan usaha

penangkapan ikan di perairan tersebut dapat meningkatkan pendapatan nelayan

dan subsektor perikanan.

(O3) Adanya dukungan dari pemerintah terhadap pengembangan perikanan

Pelatihan dan pembinaan yang diberikan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

(DKP) dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun. Program pemerintah (DKP)

melalui Coremap II memberikan pembinaan kepada nelayan PPP Sikakap berupa

seminar, adanya pelatihan wirausaha kepada nelayan serta sosialisasi mengenai

penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. Selain dari pelatihan dan

penyuluhan, pemerintah juga memberikan bantuan alat tangkap kepada nelayan

PPP Sikakap. Pemberian bantuan alat tangkap tersebut bertujuan untuk

meningkatkan produksi ikan di PPP Sikakap serta menciptakan penggunaan alat

tangkap yang ramah lingkungan. Alat tangkap yang diberikan berupa jaring

Page 51: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

39

insang, dan pancing. Pemerintah setempat berperan aktif dalam meningkatkan

kualitas sumberdaya nelayan agar produk hasil tangkapan dapat ditingkatkan.

(O4) Ketersediaan tenaga kerja yang cukup

Pelabuhan perikanan dapat dijadikan sebagai lapangan kerja bagi penduduk

di sekitarnya dan sebagai tempat pembinaan masyarakat seperti nelayan,

pedagang, pengolah, dan buruh angkut agar mampu menjalankan aktivitasnya

dengan baik (Lubis, 2012). Keberadaan pelabuhan perikanan di Kecamatan

Sikakap memberikan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Penyerapan

tenaga kerja di wilayah lingkungan PPP Sikakap sangat besar potensinya apabila

pelabuhan tersebut dijadikan kawasan industri perikanan.

4) Ancaman (Threats)

(T1) Adanya pencurian ikan di Perairan Mentawai dari daerah lain

Ketersediaan sumberdaya laut di Samudera Indonesia memberikan daya

tarik bagi nelayan dari negara lain untuk melakukan usaha penangkapan ikan di

perairan tersebut. Hal ini memberikan ruang bagi kapal nelayan dari luar daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai yang melakukan penangkapan ikan tanpa izin di

perairan tersebut. Adanya penangkapan ikan tanpa izin di perairan barat Pulau

Sumatera yang menyangkut daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan

ancaman turunnya potensi ketersediaan sumberdaya ikan serta penurunan stok

ikan secara besar-besaran di sekitar daerah tersebut. Oleh karena itu diperlukan

adanya peran pemerintah serta keterlibatan masyarakat setempat untuk mengawasi

sumberdaya perikanan. Pulu et all (2011) menyatakan bahwa adanya

pemberdayaan masyarakat dapat menangkal gangguan-gangguan dari daerah

perbatasan yang tidak menguntungkan.

(T2) Tingginya harga suku cadang dan bahan baku melaut

Penjualan kebutuhan bahan baku yang ada di Kecamatan Sikakap

dikategorikan mahal. Harga yang dijual dapat mencapai 40 % dari harga awal.

Mahalnya harga barang untuk kebutuhan melaut mempengaruhi pendapatan

nelayan dalam melakukan usaha penangkapan ikan. Biaya yang diperlukan oleh

nelayan untuk perbaikan mesin kapal sangat tinggi. Mesin kapal yang tidak bisa

diperbaiki di PPP Sikakap akan dikirim ke Kota Padang. Biaya transportasi yang

digunakan untuk pengiriman mesin kapal menambah pengeluaran bagi nelayan

setempat.

(T3) Kondisi cuaca yang buruk

Keadaan geografis Kepulauan Mentawai yang dikelilingi oleh laut

menjadikan daerah tersebut mengalami perubahan cuaca yang singkat. Perubahan

cuaca dalam waktu singkat dapat memberikan ancaman bagi nelayan yang akan

melakukan usaha penangkapan ikan. Kondisi cuaca yang buruk dapat memicu

adanya gelombang besar di Samudera Indonesia. Hal tersebut merupakan

ancaman bagi nelayan setempat, sehingga perlu dipertimbangkan jika nelayan

melakukan penangkapan ikan yang terlalu jauh dari daratan.

(T4) Kerusakan ekosistem terumbu karang dan manggrove akibat adanya aktivitas

penangkapan yang tidak ramah lingkungan

Ikan karang banyak ditangkap oleh nelayan PPP Sikakap. Penangkapannya

dilakukan di sekitar terumbu karang dan melempar jangkar agar tidak hanyut oleh

arus laut. Hal tersebut tentunya dapat merusak terumbu karang yang terdapat di

bawahnya. Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti

pemakaian putas serta bom ikan oleh nelayan tradisional dapat merusak ekosistem

Page 52: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

40

terumbu karang. Penggunaan kayu manggrove untuk kostruksi bangunan yang

berada di dekat pantai tentunya akan merusak ekosistem manggrove tersebut. Hal

tersebut merupakan ancaman bagi tempat hidup ikan dan berkembangnya ikan-

ikan kecil.

Analisis matriks IFE dan EFE

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) merupakan alat yang digunakan

untuk perumusan strategi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam

berbagai fungsional dari suatu wilayah. Faktor-faktor tersebut diperoleh

berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di wilayah PPP Sikakap. Matriks

IFE (Internal Factor Evaluation) dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 menjelaskan bahwa faktor internal yang memilki nilai tertinggi

yaitu faktor posisi letak geografis yang dekat dengan fishing ground (Samudera

Indonesia) sebesar 0,56 poin. Nilai faktor internal terendah yaitu sarana dan

prasarana yang kurang memadai dengan nilai sebesar 0,12 poin. Nilai total yang

diperoleh dari strategi internal adalah 2,60 poin, hal ini menunujukkan bahwa

kondisi internal yang dimilki oleh PPP Sikakap diatas rata-rata dan kekuatan yang

dimiliki dapat mengatasi kelemahan yang terjadi di PPP Sikakap.

Matriks External Factor Evaluation (EFE) merupakan alat yang digunakan

untuk mengukur seberapa baik manajemen (rating) yang digunakan dalam

menanggapi faktor tertentu. Matriks ini membantu untuk mengorganisir faktor

strategi eksternal berupa ancaman dan peluang. Adapun faktor-faktor eksternal

telah dipaparkan dalam bentuk matriks dan dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 24 Matriks IFE strategi internal PPP Sikakap

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor

Kekuatan :

1) Memiliki lahan pelabuhan yang masih cukup luas. 0.13 4 0.52

2) Posisi letak geografis yang dekat dengan fishing

ground (Samudera Hindia) 0.15 4 0.60

Kelemahan :

3) Sarana dan prasarana yang kurang memadai 0.13 2 0.26

4) Teknologi penangkapan ikan yang masih terbatas

dan sederhana 0.16 2 0.32

5) Kualitas sumberdaya manusia (nelayan) yang

masih rendah 0.13 2 0.26

6) Sistem informasi melaut untuk nelayan belum

tersedia di pelabuhan 0.15 2 0.30

7) Pemasaran yang membutuhkan waktu yang lama

serta membutuhkan biaya yang sedikit besar 0.15 2 0.30

Total 1.00

2.55

Page 53: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

41

Tabel 25 menjelaskan bahwa faktor eksternal yang mempunyai nilai

tertinggi yaitu tingginya permintaan ikan hasil tangkapan kualitas ekspor dengan

nilai sebesar 0,52 poin. Nilai faktor eksternal terendah yaitu adanya pencurian

ikan di Perairan Mentawai oleh kapal dari daerah lain dengan nilai sebesar 0,12

poin. Nilai total yang diperoleh dari matriks strategi eksternal PPP Sikakap adalah

2,62 poin, hal ini menunjukkan bahwa strategi eksternal yang dijalankan di PPP

Sikakap dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menghindari ancaman yang

dihadapi dengan kata lain strategi yang ada berjalan secara efektif dan mampu

mengatasi ancaman yang terjadi didalamnya.

Matriks SWOT

Alternatif strategi pengembangan sektor dapat dituangkan melalui matriks

SWOT yang merupakan kombinasi dari strategi SO (Strength-Opportunities), WO

(Weakness-Opportunities), ST (Strength-Threats), dan WT (Weakness-Threats).

Strategi-strategi tersebut telah dipaparkan dan dapat dilihat melalui Tabel 26.

Tabel 25 Matriks EFE strategi eksternal PPP Sikakap

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor

Peluang :

1) Memiliki potensi sumberdaya perikanan yang besar 0.13 4 0.52

2) Tingginya permintaan ikan hasil tangkapan kualitas

ekspor 0.12 4 0.48

3) Adanya ukungan dari pemerintah terhadap

pengembangan perikanan setempat 0.12 3 0.36

4) Ketersediaan tenaga kerja yang cukup 0.12 3 0.36

Ancaman :

5) Adanya pencurian ikan di Perairan Mentawai oleh

kapal dari daerah lain. 0.12 1 0.12

6) Tingginya harga suku cadang dan bahan baku melaut 0.13 2 0.26

7) Kondisi iklim dan cuaca 0.13 2 0.26

8) Kerusakan ekosistem terumbu karang dan mangrove

akibat adanya aktivitas penangkapan yang tidak

ramah lingkungan 0.13 2 0.26

Total 1.00 2.62

Page 54: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

42

Tabel 26 Matriks SWOT strategi pengembangan PPP Sikakap Kab. Mentawai

Kekuatan :

1) Memiliki lahan pelabuhan

yang masih banyak belum

dimanfaatkan

2) Posisi letak geografis yang

dekat dengan fishing ground

(Samudera Hindia)

Kelemahan:

1) Sarana dan prasarana yang

kurang memadai

2) Teknologi penangkapan ikan

yang masih terbatas dan

sederhana

3) Kualitas sumberdaya

manusia (nelayan) yang

masih rendah

4) Sistem informasi melaut

untuk nelayan belum tersedia

di pelabuhan

5) Pemasaran yang

membutuhkan waktu yang

lama serta biaya yang mahal

Peluang :

1) Memiliki potensi

sumberdaya perikanan yang

besar

2) Tingginya permintaan ikan

hasil tangkapan kualitas

ekspor

3) Adanya dukungan dari

pemerintah terhadap

pengembangan perikanan

4) Ketersediaan tenaga kerja

yang cukup

Strategi SO :

1) Meningkatkan produksi hasil

tangkapan kualitas ekspor

dengan melibatkan

pemerintah untuk

mengadakan pelatihan mutu

dan kualitas hasil tangkapan.

(S2, O1, O2, O3, O4)

2) Memanfaatkan lahan

pelabuhan untuk

pengembangan dan

pembangunan fasilitas yang

belum tersedia sehingga

dapat menunjang aktivitas

usaha penangkapan ikan. (S1,

S2, O1, O2, O3, 04)

Strategi WO :

1) Meningkatkan teknologi

penangkapan ikan serta

kualitas SDM. (W2, W3,

W4, O3,O4)

2) Meningkatkan fungsi

pelabuhan perikanan melalui

peningkatan fasiltas dan

pelayanan. (W1, W5, O2,

O3)

Ancaman :

1) Adanya pencurian ikan di

Perairan Mentawai dari

daerah lain.

2) Tingginya harga suku

cadang dan bahan baku

melaut

3) Kondisi iklim dan cuaca

yang buruk

4) Kerusakan ekosistem

terumbu karang dan

mangrove akibat adanya

aktivitas penangkapan

yang tidak ramah

lingkungan

Strategi ST :

1) Peningkatan skala usaha

penangkapan ikan agar

mampu bersaing dengan

pihak luar. (S2, T1, T2, T3)

2) Menanamkan kesadaran

kepada masyarakat setempat

terhadap pentingnya menjaga

dan mengawasi kelestarian

sumberdaya laut di Perairan

Mentawai . (S2, T1, T4)

Strategi WT :

1) Penegakan hukum yang

tegas mengenai wilayah

pengelolaan perairan

teritorial agar tidak terjadi

konflik antar nelayan (W1,

W4, T1, T4,).

2) Peningkatan pemanfaatan

sarana dan prasarana

pelabuhan perikanan. (W1,

W2, W4, T1, T2)

Perumusan Strategi Utama

Alternatif strategi yang telah diperoleh melalui matriks SWOT dilanjutkan

dengan pemilihan strategi dengan perankingan dengan memprioritaskan tiga

strategi utama untuk pengembangan PPP Sikakap. Strategi utama atau grand

strategy dirumuskan dengan cara memilih prioritas strategi yang paling cocok

dengan kondisi eksternal dan internal PPP Sikakap berdasarkan tingkat ranking

yang diperoleh. Hasil perankingan dapat dilihat pada Tabel 27.

Eksternal

Internal

Page 55: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

43

Berdasarkan Tabel 27 dapat diketahui tiga strategi utama untuk

pengembangan PPP Sikakap yaitu memanfaatkan lahan pelabuhan untuk

pengembangan dan pembangunan fasilitas yang belum tersedia sehingga dapat

menunjang aktivitas usaha penangkapan ikan. Strategi kedua yaitu meningkatkan

produksi hasil tangkapan kualitas ekspor dengan melibatkan pemerintah untuk

mengadakan pelatihan mutu dan kualitas hasil tangkapan. Strategi ketiga yaitu

meningkatkan teknologi penangkapan ikan serta kualitas SDM.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1) Kondisi aktual aktivitas yang terdapat di PPP Sikakap berjalan dengan baik,

mulai dari aktivitas pelayanan administrasi, pendaratan ikan, pemasaran ikan,

pengumpulan data perikanan dan hasil tangkapan nelayan, pelaksanaan

penyuluhan dan pengembangan masyarakat nelayan, pengawasan dan

pengendalian sumberdaya perikanan, sampai penyediaan air bersih. Fasilitas

PPP Sikakap yang sudah memenuhi kebutuhan dan tidak perlu diadakannya

penambahan yaitu gedung TPI, luas dan kedalaman kolam pelabuhan, dan

ketersediaan lahan. Fasiltas yang memerlukan penambahan yaitu dermaga

sebesar 51,07 m sedangkan ruang pelelangan berdasarkan perhitungan hanya

membutuhkan lahan seluas 20,61 m2. Adapun fasilitas yang berjalan dengan

baik seperti instalasi air bersih, instalasi listrik, syahbandar perikanan, kantor

administratif, dermaga, kolam pelabuhan. Fasilitas pelabuhan perikanan yang

tidak dimanfaatkan yaitu TPI, pabrik es, ruang pendingin karena dalam

keadaan rusak;

Tabel 27 Perankingan alternatif strategi pengembangan PPP Sikakap

Alternatif

strategi

Unsur-unsur yang

terkait Jumlah pembobotan Skor Ranking

1) SO1 S2, O1, O2, O3, O4 0.60+0.52+0.48+0.36+0.36 2.32 2

2) SO2 S1, S2, O1, O2, O3, O4 0.52+0.60+0.52+0.48+0.36+0.36 2.84 1

3) WO1 W2, W3, W4, O3,O4 0.32+0.26+0.30+0.36+0.36 1.6 3

4) WO2 W1, W5, O2, O3 0.26+0.30+0.48+0.36 1.4 4

5) ST1 S2, T1,T2, T3 0.60+0.12+0.26+0.26 1.24 6

6) ST2 S2, T1, T4 0.60+0.12+0.26 0.98 7

7) WT1 W1, W4, T1, T2 0.26+0.30+0.12+0.26 0.94 8

8) WT2 W1, W2, W4, T1, T2 0.26+0.32+0.30+0.12+0.26 1.26 5

Page 56: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

44

2) Sektor perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah memberikan

kontribusi pada perekonomian daerah. Nilai LQ yang diperoleh pada tahun

2000-2010 bervariasi antara 4,25-5,08 sehingga sektor perikanan merupakan

sektor basis di daerah tersebut. Efek pengganda perikanan Kabupaten

Kepulauan Mentawai pada tahun 2000-2010 berdasarkan indikator pendapatan

daerah memiliki kisaran nilai 4,41-21,99 dan menurut kesempatan kerja pada

tahun 2008-2012 bervariasi antara 0,69-1,44;

3) Strategi utama untuk pengembangan PPP Sikakap yaitu memanfaatkan lahan

pelabuhan untuk pengembangan dan pembangunan fasilitas yang belum

tersedia sehingga dapat menunjang aktivitas usaha penangkapan ikan,

meningkatkan produksi hasil tangkapan kualitas ekspor dengan melibatkan

pemerintah untuk mengadakan pelatihan mutu dan kualitas hasil tangkapan,

meningkatkan teknologi penangkapan ikan serta kualitas SDM.

Saran

1) Memaksimalkan produksi ikan hasil tangkapan ekonomis penting di Kabupaten

Kepulauan Mentawai dan PPP Sikakap;

2) Meningkatkan peranan pelabuhan perikanan terhadap pemenuhan kebutuhan

nelayan seperti adanya aktivitas pelelangan ikan sehingga dapat menstabilkan

harga di PPP Sikakap;

3) Melakukan perbaikan pada beberapa fasilitas yang rusak seperti pabrik es,

gedung TPI, ruang pendingin dan peningkatan kapasitas fasilitas seperti

dermaga PPP Sikakap; dan

4) Menerapkan strategi pengembangan pelabuhan perikanan.

Page 57: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

45

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Mentawai. 2004. Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2000-2004.

Tuapeijat: Badan Pusat Statistik.

_____. 2012. Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam Angka Tahun 2011.

Tuapeijat: Badan Pusat Statistik.

_____. 2013. Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam Angka Tahun2012.

Tuapeijat: Badan Pusat Statistik.

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat. 2004. Produk Domestik

Regional Bruto Provinsi Sumatera Barat Tahun 2000-2004. Padang: Badan

Pusat Statistik.

_____. 2011. Sumatera Barat dalam Angka Tahun 2011. Padang: Badan Pusat

Statistik.

Coremap Mentawai. 2013. Peta Pemekaran Kecamatan di Kabupaten Kepulauan

Mentawai. http://regional.coremap.or.id/i/gallery/pagai_pemekaran_1.jpg

[14 Maret 2013].

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan. 2008. Himpunan Peraturan

Perundang-undangan di Bidang Kelautan dan Perikanan. Jakarta: Departemen

Kelautan dan Perikanan. 450 halaman.

_____. 2012. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.08/MEN/2012 Tentang Kepelabuhanan Perikanan. Jakarta.

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat. 2009.

Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat.

Padang: Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Dinas Kelautan dan Perikanan.

_____. 2010. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Barat. Padang: Pemerintah Propinsi Sumatera Barat Dinas Kelautan dan

Perikanan.

[DKP] Departemen Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai.

2010. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan

Mentawai. Tuapeijat: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai Dinas

Kelautan dan Perikanan.

_____. 2012. Laporan Tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Kepulauan Mentawai. Tuapeijat: Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai

Dinas Kelautan dan Perikanan.

Glasson J. 1977. Pengantar Perencanaan Regional. Terjemahan dari Introduction

of Regional Planning. Sitohang P. penterjemah. Jakarta: Lembaga Penerbit

fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.

Hanafiah AM dan AM. Saefuddin. 1986. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta:UI-

Press

Kinnear TL dan Taylor. 1991. Marketing Research, An Applied Approach, 4th

ed.

USA:P Mc Graw Hill.

Lubis E. 2011. Kajian Peran Strategis Pelabuhan Perikanan Terhadap

Pengembangan Perikanan Laut. AKUATIK-Jurnal Perairan. Vol.5 :1-7

Lubis E. 2012. Pelabuhan Perikanan. Bogor: Penerbit IPB Press. 183 hal

Lubis E dan Pane AB. 2006. Tingkat Kondisi dan Keberadaan Fasilitas Pelabuhan

Perikanan di Pulau Jawa. Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap

Page 58: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

46

“Menuju Paradigma Teknologi Perikanan Tangkap yang Bertanggung Jawab

dalam Mendukung Revitalisasi Perikanan” Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut

Pertanian Bogor

Lubis E dan Sumiati. 2011. Pengembangan Industri Pengolahan Ikan Ditinjau

dari Produksi Hasil Tangkapan di PPN Palabuhanratu. Jurnal Teknologi dan

Manajemen Perikanan Laut. Vol 2 No.1 : 39-49

Lubis E, Pane AB, Y. Kurniawan, J. Chaussade, C. Lamberts, P. Pottier. 2005.

Atlas of Fisheries and Fishing Ports in Java (A Geographical Approach to

Indonesian Fisheries). Bogor. Geolitomer Universite de Nantes-PK2PTM LP

IPB Pane AB. 2002. Diktat “Industri Kepelabuhan Perikanan”. Bogor: Lab. Pelabuhan

Perikanan. Jurusan PSP FPIK IPB (tidak dipublikasikan).

Pulu J, Baskoro MS, Monintja DR & Iskandar BH. 2011. Strategi Pengembangan

Perikanan Tangkap di Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Teknologi dan

Manajemen Perikanan Laut. Vol 2 No. 1 : 76-85

Rangkuti F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Baduose Media

Suherman A. 2011. Formulasi Strategi Pengembangan Pelabuhan Perikanan

Nusantara Pengambengan Jembrana. Jurnal Teknologi dan Manajemen

Perikanan Laut. Vol 2 No. 1 : 87-99

Suherman A dan Dault A. 2009. Dampak Sosial Ekonomi Pembangunan dan

Pengembangan Pelabuhan Perikanan NUSantara (PPN) Pengambengan

Jembrana Bali. Jurnal Saintek Perikanan. Vol 4 No.2 :24-32

Sumiati. 2008. Kajian Fasilitas dan Produksi Hasil Tangkapan dalam Menunjang

Industri pengolahan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu

Sukabumi Jawa Barat [Usulan Penelitian]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Page 59: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

47

LAMPIRAN

Page 60: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

48

Page 61: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

49

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian

Sumber : Coremap, 2013

Page 62: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

50

Lampiran 2 Perhitungan ukuran fasilitas

1) Tempat Pelelangan Ikan

Metode yang digunakan dalam menganalisis kapasitas maksimum hasil

tangkapan yang dapat ditampung oleh gedung TPI diperoleh dari perhitungan luas

gedung TPI sebagai berikut :

Keterangan:

S: Luas ruang pelelangan yang dicari (m2)

N: Jumlah produksi per hari (kg)= 2.29 ton

P: Daya tampung produksi (m2/ton)= 15 m

2/ton

R: Intensitas lelang per hari (kali)= 2 kali

a : Perbandingan ruang lelang dengan gedung lelang= 0,833

Gedung TPI mempunyai kantor dan tempat penginapan para nelayan yang

luasnya sebesar 64 m2 (16 m x 4 m) dan tempat penyimpanan peralatan seluas 16

m2

(4 m x 4 m) sehingga totalnya sebesar 80 m2.

Gedung TPI mempunyai luas

keseluruhan sebesar 480 m2

dan memiliki ruang lelang dengan luas sebesar 400

m2 maka perbandingan ruang lelang dengan gedung TPI sebesar 0.833.

Perhitungan total luas ruang pelelangan ikan minimal sebesar 20,61 m2 sehingga

dapat ditentukan minimal luas gedung pelelangan ikan sebesar 100,61 m2. Jumlah

luas ruang lelang yang dimanfaatkan sebesar 5,16 % dari total ruang lelang yang

ada.

2) Dermaga

Perhitungan kapasitas panjang dermaga yang dibutuhkan di PPP Sikakap

dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan:

L: Panjang dermaga yang dicari (m)

l: Panjang kapal rata-rata (m)= 20 m

s: Jarak antar kapal (m) = 0.5 m

n: Jumlah kapal yang memakai dermaga (unit/hari)= 10 unit/hari

a: Berat kapal rata-rata (ton) = 5 ton

h: Lama kapal di dermaga (jam)= 7 jam

u: Produksi per hari (ton)= 0.31 ton

d: Lama fishing trip (jam)= 31 jam

Page 63: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

51

Lanjutan Lampiran 2

Alat Tangkap Jumlah

Hari

Jumlah

Jam

Jumlah Alat

Tangkap

Jumlah Jam X

Alat Tangkap

Pancing Ulur Mingguan 7 168 13 2184

Pancing Ulur 3 Hari 3 72 23 1656

Jaring Insang Mingguan 7 168 20 3360

Alat Tangkap Lain 10 210 2100

Bubu 8 148 1184

Purse Seine 15 360 6 2160

Jumlah 420 12644

Rata-Rata Fihing Trip

Semua Alt Tangkap 30,1047619

101,07 m

Panjang dermaga baru adalah 101,07 m, sedangkan panjang dermaga yang

tersedia adalah 50 m, sehingga perlu penambahan panjang dermaga di PPP

Sikakap sebesar : 101,07 m – 50 m = 51,07 m.

3) Kolam PPP

a) Kedalaman kolam PPP

Kedalaman area kolam pelabuhan di PPP Sikakap yang digunakan untuk

jalur kapal pada saat muka air terendah (LLWS) dapat ditentukan dengan rumus :

(Bina Prasarana, 1984)

Keterangan:

D: Kedalaman perairan yang dicari (cm)

d: Draft kapal terbesar (cm)= 150 cm

H: Tinggi gelombang maksimum (H maks = 50 cm)= 20 cm

S: Tinggi ayunan kapal yang melaju (10-30 cm)= 15 cm

C: Jarak aman dari lunas kapal ke dasar perairan (25-100 cm)=100 cm

( ⁄ ) 275 cm

Lanjutan Lampiran 2

Jika kedalaman kolam pelabuhan yang tersedia 600 cm dan kedalaman

kolam yang baru diketahui sebesar 275 cm, maka tidak perlu lagi melakukan

penambahan kedalaman kolam pelabuhan di PPP Sikakap. Kolam pelabuhan di

PPP Sikakap sudah mencukupi dan aman untuk aktivitas kapal perikanan.

b) Luas kolam pelabuhan

Luas kolam pelabuhan dapat dihitung dengan rumus berikut: (Bina

Prasarana, 1984)

Keterangan:

L: Luas kolam pelabuhan (m2)

Lt: Luas untuk memutar kapal (m2)

n: Jumlah kapal maksimum yang berlabuh= 10 unit/hari

Page 64: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

52

l: Panjang kapal terbesar (m)= 20 meter

b: Lebar kapal terbesar (m)= 4 meter

Lt adalah luas untuk memutar kapal, radius pemutarannya minimum satu

kali panjang kapal terbesar.

; Lt

Keterangan :

Lt: Luas untuk memutar kapal (m2) , : 3,14

l: Panjang kapal terbesar (m)= 20 meter

Lt m2

Luas kolam untuk memutar kapal adalah 1.256 m2

3.656 m2

Luas kolam pelabuhan yang tersedia adalah 20.000 m2, sedangkan luas

kolam yang dihitung sebesar 3.656 m2, luas kolam yang tersedia masih dapat

memenuhi jumlah kapal yang berlabuh di PPP Sikakap sehingga tidak perlu

adanya penambahan luas kolam pelabuhan oleh pihal PPP Sikakap.

4) Ketersediaan Lahan

Lahan pelabuhan yang dibutuhkan adalah 2-4 kali dari fasilitas yang

terdapat di PPP Sikakap. kapasitas dari lahan yang dipakai dihitung dari

penjumlahan setuap fasilitas yang terdapat di pelabuhan. perhitungan fasilitas

dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Fasilitas Ukuran (m2)

Gedung TPI 480

BPN 200

Pabrik es 288

instalasi air 60

ruang pendingin 64

instalsi listrik 60

kantor pelabuhan 150

MCK 60

Rumah jaga 24

Kantor syahbandar 80

Jumlah 1.466

Total luas fasilitas adalah 1.466 m2

Luas minimum lahan yang diperlukan = 2 x 1.466 = 2.932 m2

Luas maksimum lahan yang diperlukan = 4 x 1.466 = 5864 m2

Page 65: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

53

Lampiran 3 Hasil wawancara responden 1 strategi internal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g Total Bobot

Kekuatan : a) Memiliki lahan pelabuhan yang

masih cukup luas. 3 2 2 2 2 3 14 0.15

b) Posisi letak geografis yang

dekat dengan fishing ground

(Samudera Hindia)

3

3 2 2 2 2 14 0.15

Kelemahan :

c) Sarana dan prasarana yang

kurang memadai 2 2

1 2 3 2 12 0.13

d) Teknologi penangkapan ikan

yang masih terbatas dan

sederhana

3 2 2

2 3 2 14 0.15

e) Kualitas sumberdaya manusia

(nelayan) yang masih rendah 3 2 2 2

2 1 12 0.13

f) Sistem informasi melaut untuk

nelayan belum tersedia di

pelabuhan

3 3 2 2 2

2 14 0.15

g) Pemasaran yang membutuhkan

waktu yang lama serta

membutuhkan biaya yang

sedikit besar

2 2 3 2 2 3

14 0.15

16 14 14 11 12 15 12 94 1.00

Lampiran 4 Hasil wawancara responden 2 strategi internal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g Total Bobot

Kekuatan : a) Memiliki lahan pelabuhan yang

masih cukup luas. 1 2 2 2 1 1 9 0.106

b) Posisi letak geografis yang dekat

dengan fishing ground

(Samudera Hindia)

2

3 2 2 3 1 13 0.153

Kelemahan :

c) Sarana dan prasarana yang

kurang memadai 2 2

1 2 1 2 10 0.118

d) Teknologi penangkapan ikan

yang masih terbatas dan

sederhana 3 3 2

2 3 2 15 0.176

e) Kualitas sumberdaya manusia

(nelayan) yang masih rendah 3 2 2 2

2 2 13 0.153

f) Sistem informasi melaut untuk

nelayan belum tersedia di

pelabuhan

3 2 2 2 2

2 13 0.153

g) Pemasaran yang membutuhkan

waktu yang lama serta

membutuhkan biaya yang sedikit

besar

3 3 1 2 2 1

12 0.141

16 13 12 11 12 11 10 85 1.00

Keterangan : 1 = jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal

2 = jika faktor horizontal sama penting dari faktor vertikal

3 = jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal

Page 66: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

54

Lampiran 3 (lanjutan) Hasil wawancara responden 3 strategi internal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g Total Bobot

Kekuatan : a) Memiliki lahan pelabuhan yang

masih cukup luas. 3 2 2 2 3 2 14 0.136

b) Posisi letak geografis yang dekat

dengan fishing ground (Samudera

Hindia)

3

3 2 2 3 2 15 0.146

Kelemahan :

c) Sarana dan prasarana yang

kurang memadai 3 3

3 2 3 2 16 0.155

d) Teknologi penangkapan ikan

yang masih terbatas dan

sederhana

3 2 3

2 3 2 15 0.146

e) Kualitas sumberdaya manusia

(nelayan) yang masih rendah 1 2 3 2

2 2 12 0.117

f) Sistem informasi melaut untuk

nelayan belum tersedia di

pelabuhan

3 3 2 2 2

3 15 0.146

g) Pemasaran yang membutuhkan

waktu yang lama serta

membutuhkan biaya yang sedikit

besar

3 3 3 2 2 3

16 0.155

16 16 16 13 12 17 13 103 1.00

Hasil wawancara responden 1 strategi eksternal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g h Total Bobot

Peluang : a) Memiliki potensi sumberdaya

perikanan yang besar 2 2 2 3 2 3 3 17 0.14

b) Tingginya permintaan ikan hasil

tangkapan kualitas ekspor 2

2 2 2 2 2 2 14 0.11

c) Adanya ukungan dari pemerintah

terhadap pengembangan perikanan

setempat

3 2

2 2 2 2 2 15 0.12

d) Ketersediaan tenaga kerja yang

cukup 3 2 2

2 2 2 3 16 0.13

Ancaman :

e) Adanya pencurian ikan di Perairan

Mentawai oleh kapal dari daerah lain 3 2 2 3

2 2 2 16 0.13

f) Tingginya harga suku cadang dan

bahan baku melaut 3 2 2 2 3

2 2 16 0.13

g) Kondisi iklim dan cuaca 2 2 2 2 2 2

3 15 0.12

h) Kerusakan ekosistem terumbu karang

dan mangrove akibat adanya aktivitas

penangkapan yang tidak ramah

lingkungan

2 2 2 2 2 2 3

15 0.12

18 14 14 15 16 14 16 17 124 1.00

Keterangan : 1 = jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal

2 = jika faktor horizontal sama penting dari faktor vertikal

3 = jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal

Page 67: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

55

Lampiran 3 (lanjutan) Hasil wawancara responden 2 strategi eksternal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g h Total Bobot

Peluang :

a) Memiliki potensi sumberdaya

perikanan yang besar 2 3 2 1 2 3 3 16 0.13

b) Tingginya permintaan ikan hasil

tangkapan kualitas ekspor 2

2 3 2 2 2 2 15 0.12

c) Adanya ukungan dari pemerintah

terhadap pengembangan perikanan

setempat

2 1

2 3 2 1 2 13 0.11

d) Ketersediaan tenaga kerja yang

cukup 2 1 2

2 2 3 2 14 0.12

Ancaman :

0

e) Adanya pencurian ikan di Perairan

Mentawai oleh kapal dari daerah lain 3 2 2 2

2 1 2 14 0.12

f) Tingginya harga suku cadang dan

bahan baku melaut 3 2 2 2 2

1 2 14 0.12

g) Kondisi iklim dan cuaca 3 3 2 2 3 1

3 17 0.14

h) Kerusakan ekosistem terumbu karang

dan mangrove akibat adanya aktivitas

penangkapan yang tidak ramah

lingkungan

2 2 2 3 3 3 3

18 0.15

17 13 15 16 16 14 14 16 121 1.00

Hasil wawancara responden 3 strategi eksternal

Faktor Penentu Strategi a b c d e f g h Total Bobot

Peluang :

a) Memiliki potensi sumberdaya

perikanan yang besar 3 2 2 2 2 3 2 16 0.126

b) Tingginya permintaan ikan hasil

tangkapan kualitas ekspor 3

2 3 2 3 2 2 17 0.134

c) Adanya ukungan dari pemerintah

terhadap pengembangan perikanan

setempat

3 2

2 2 2 2 2 15 0.118

d) Ketersediaan tenaga kerja yang

cukup 2 2 2

2 2 2 3 15 0.118

Ancaman :

e) Adanya pencurian ikan di Perairan

Mentawai oleh kapal dari daerah lain 3 2 2 3

2 2 2 16 0.126

f) Tingginya harga suku cadang dan

bahan baku melaut 3 3 3 2 2

2 2 17 0.134

g) Kondisi iklim dan cuaca 3 2 2 2 3 3

2 17 0.134

h) Kerusakan ekosistem terumbu karang

dan mangrove akibat adanya aktivitas

penangkapan yang tidak ramah

lingkungan

2 2 2 2 2 2 2

14 0.11

19 16 15 16 15 16 15 15 127 1.00

Keterangan :

1 = jika faktor horizontal kurang penting dari faktor vertikal

2 = jika faktor horizontal sama penting dari faktor vertikal

3 = jika faktor horizontal lebih penting dari faktor vertikal

Page 68: PERAN PPP SIKAKAP DALAM MENUNJANG KEBUTUHAN … · perikanan berdasarkan indikator pendapatan daerah pada tahun 2000-2010 berkisar ... 8 Es balok yang disuplai dari Kota ... Sikakap

56

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tanggal

11 Juli 1989 dari pasangan Bapak Rusli Sakoikoi dan Ibu Rejalina Taileleu.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pendidikan formal

ditempuh dari SD Katolik Santo Vincentius Sikakap (1995-2001), kemudian

melanjutkan ke SLTP Negeri 1 Sikakap (2001-2004), dan dilanjutkan di SMU N 1

Sikakap (2004-2007). Penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Beasiswa

Utusan Daerah IPB (BUD) pada tahun 2007 melaui Program Pra Universitas

kerjasama antara IPB dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

Penulis masuk TPB pada tahun 2008 angkatan 45 IPB. Penulis memilih Mayor

Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Departemen Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian

Bogor.

Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten matakuliah Agama

Kristen Protestan, terlibat aktif dalam organisasi Komisi Kesenian (Komkes)

Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB. Selain itu penulis mengikuti

organisasi kemahasiswaan HIMAFARIN (Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan

Sumberdaya Perikanan) pada periode 2011-2012 sebagai staff Infokom (Informasi

dan Komunikasi). Penulis pernah mengikuti sertifikasi selam jenjang A1 yang

diadakan oleh Narboven Diving Club (NDC) di Pulau Pramuka Kepulauan Seribu

pada tahun 2011.

Penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Peran

PPP Sikakap dalam Menunjang Kebutuhan Pengguna dan Ekonomi Daerah

Kepulauan Mentawai serta Strategi Pengembangannya” dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir.