peran kepemimpinan dalam membentuk sekolah menjadi organisasi pembelajar

Upload: rimura-arken

Post on 07-Aug-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    1/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Abad 21 sebagai abad pengetahuan dengan berbagai karakteristiknya pada

    dasarnya telah membawa perubahan-perubahan mendasar pada masyarakat dalam

    cara memandang dunia. Globalisasi sebagai penanda utama abad pengetahuan ini

    merangkum beragam proses transformasi seluruh aspek kehidupan dari yang

    semula sederhana menjadi semakin kompleks dan dinamis. H.A.R. ilaar !1""#$

    %1%& dengan mengutip 'enichi (hmae) mengatakan bahwa$

    “Pada dasarnya abad 21 ditandai oleh informasi kehidupan ekonomi denganmunculnya gaya hidup global yang konsumeristis, renggangnya bentuk-bentuk kehidupan bernegara dengan munculnya dis-etatisasi, dan di dalamkebudayaan lahirnya idealisasi budaya global.”

    Apa yang ingin disampaikan oleh H.A.R. ilaar di atas) pada dasarnya adalah

    bahwa globalisasi yang terjadi pada abad ini telah merubah wajah kehidupan

    global secara signifikan. *erubahan tersebut) barangkali pada awalya lebih banyak

    terlihat pada perkembangan ekonomi masyarakat dan perubahan sosio-kultural.

    Akan tetapi) dalam perkembangannya) ia juga menghadirkan pengaruh pada

    berbagai bidang kehidupan yang terhubung dengannya) tidak terkecuali

    pendidikan. 'enyataan ini) seperti dijelaskan lebih lanjut oleh H.A.R. ilaar

    !1""#& misalnya tampak pada beberapa hal berikut$

    Pertama ) kehidupan hari ini adalah kehidupan yang diisi oleh +dunia dan

    masyarakat tanpa batas, ! borderless world and society &. engan kata lain)

    1

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    2/39

    globalisasi di abad 21 telah membawa keterbukaan arus informasi yang dengan

    cepat kita terima sehingga jarak antar pribadi dan area tidak lagi menjadi

    persoalan. atas-batas yang dulu menyumbat proses komunikasi dengan

    sendirinya juga terhapus. 'ondisi ini tentu saja ditopang oleh kemajuan teknologi

    dan pengetahuan yang dihasilkan oleh manusia lengkap dengan berbagai

    kompeksitas permasalahannya. 'arakteristik era globalisasi ini bagi dunia

    pendidikan tentu saja membawa dampak yang cukup signifikan. 'ita bisa

    menyaksikan adanya tuntutan akan keunggulan kompetitif yang harus dicapai oleh

    lembaga pendidikan agar bisa bersaing di tengah derasnya percepatan

    perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan dunia kerja. /ekolah berstandar

    internasional) pertukaran pelajar) riset bersama antar lembaga pendidikan yang

    berbeda kawasan) dan lainnya adalah fenomena umum yang menghiasi dunia

    pendidikan sejalan dengan arus globalisasi dan keterbukaan informasi tersebut.

    Kedua, apa yang melanda masyarakat dunia hari ini adalah timbulnya

    kebutuhan akan informasi sebagai dampak dari perkembangan teknologi

    informasi dan komunikasi yang semakin canggih. 'ebutuhan akan informasi ini)

    memunculkan kecenderungan kehidupan masyarakat dengan tingkat kegiatan

    keilmuan yang tinggi. 'emudahan dan percepatan yang dibawa oleh globalisasi

    pada akhirnya mendorong orang-orang untuk semakin kreatif dan ino0atif. Hal ini

    secara tidak langsung memaksa lahirnya kegiatan keilmuan yang tinggi.

    *engetahuan dianggap sebagai modal yang harus dipelihara dan diolah dengan

    baik guna menghasilkan efisiensi dan produkti0itas. ebih dari itu) kecenderungan

    kedua ini dihiasi juga dengan kesadaran baru bahwa sudah saatnya pendidikan

    2

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    3/39

    mengarahkan paradigmanya untuk menciptakan keunggulan kompetitif) sehingga

    outcome dunia pendidikan dapat memberikan sumbangan signifikan bagi

    kehidupan. 'egiatan keilmuan ini dapat dicermati dengan semakin gencarnya

    riset-riset yang dilakukan) tidak hanya oleh lembaga pendidikan) namun juga

    perusahaan) seiring dengan kesadaran akan pentingnya modalitas pengetahuan

    tersebut.

    Ketiga ) masyarakat yang tanpa sekat dan tersatukan dalam kegiatan keilmuan

    tersebut akan lebih menyadari perihal hak dan kewajiban asasi manusia.

    *enghargaan atas kemanusiaan ini tentu saja merupakan harapan bersama seiring

    dengan wacana humanisme yang semakin gencar dibicarakan. 'ita yang hidup

    hari ini tidak lagi menjadi anggota suatu sekat tertentu) melainkan anggota dari

    satu komunitas bersama masyarakat dunia. engan kata lain) ketiadaan batas

    akibat keterbukaan dan percepatan informasi membuat siapapun dari kita harus

    menyadari hak dan kewajibannya sebagai anggota komunitas dunia

    Keempat, timbulnya masyarakat kompetitif bahkan megakompetitif sebagai

    dampak selanjutnya ketiadaan batas yang ditandai oleh perdagangan bebas)

    keterbukaan dan percepatan informasi yang saling menyinggung dengan kegiatan

    keilmuan yang tinggi) serta semakin diakuinya hak-hak dan kewajiban asasi

    kemanusiaan. alam masyarakat kompetitif inilah pendidikan menjadi faktor

    kunci keunggulan. ingginya tingkat persaingan memaksa orang untuk semakin

    terdidik) unggul secara mental dan intelektual) serta kreatif dalam mengeluarkan

    gagasan-gagasan baru untuk kehidupan. Ringkasnya) pendidikan pada titik ini

    3

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    4/39

    adalah bidang yang paling diharapkan bisa menghasilkan orang-orang yang siap

    bersaing dan memenangkan persaingan tersebut.

    erbagai macam karakteristik dan kecenderungan yang menghiasi kehidupan

    masyarakat di era globalisasi tersebut pada akhirnya menghadirkan berbagai

    perubahan dan tuntutan pada hampir semua bidang kehidupan) terutama

    pendidikan. agaimanapun) perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

    serta globalisasi yang ada saat ini telah membawa umat manusia pada satu era di

    mana pengetahuan adalah segalanya. idak salah jika kemudian banyak para ahli

    menyebut abad ini sebagai abad pengetahuan ! knowledge era &. 3ereka yang tidak

    memiliki pengetahuan) mereka yang tidak mau belajar untuk meningkatkan

    keterampilan dan keahlian akan menjadi pihak yang tertinggal. Al0in offler

    !1"45$ 251& dalam hal ini bahkan menyebutkan bahwa$ + tomorrow s illiterate will

    not be the man who can t read! he will be the man who has not learned how to

    learn . 3ereka yang buta aksara bukanlah mereka yang tidak bisa membaca)

    namun mereka yang tidak mau belajar bagaimana cara belajar. 'arena itu pula)

    lembaga-lembaga pendidikan dan bidang pendidikan itu sendiri memegang

    peranan penting bagi masyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan dan

    tuntutan perubahan yang ada.

    antangan utama bagi lembaga pendidikan di era globalisasi dan abad

    pengetahuan ini adalah bagaimana ia bisa membawa setiap lini manajemen

    kelembagaannya menyadari arti penting dan signifikansi dari proses belajar

    tersebut. engan kata lain) segenap jajaran kepemimpinan dan manajemen

    lembaga pendidikan harus bisa menjadikan lembaganya sebagai lembaga dengan

    4

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    5/39

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    6/39

    3akalah ini pada dasarnya adalah upaya untuk menyelidiki lebih lanjut

    perihal tersebut) yakni bagaimana peran kepemimpinan dalam membentuk

    organisasi pendidikan) khususnya sekolah) menjadi organisasi pembelajar.

    agaimanapun) seorang pemimpin dalam konteks lembaga pendidikan adalah

    pihak yang paling bertanggungjawab dalam membawa lembaganya untuk

    mencapai tujuan yang sudah ditetapkan serta menghadapi tantangan dan tuntutan

    pendidikan yang juga semakin berkembang.

    B. Rumusan Masalah

    erdasarkan deskripsi singkat di atas) maka pertanyaan yang ingin dijawab

    dalam makalah ini adalah sebagai berikut$

    1. Apa yang dimaksud dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar

    !learning organi#ation &92. agaimana peran kepemimpinan dalam membuat sekolah menjadi

    organisasi pembelajar ! learning organi#ation &9

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut$

    1. 3engetahui dan memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi

    pembelajar ! learning organi#ation &.2. 3engetahui dan memahami peran kepemimpinan dalam membuat sekolah

    menjadi organisasi pembelajar ! learning organi#ation &.

    6

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    7/39

    BAB II

    KA IAN TE!RI

    A. Peran Ke"emim"inan #alam Pen#i#ikan

    'epemimpinan pada dasarnya adalah sebuah konsep yang kompleks. :a

    mencakup suatu pandangan tentang jabatan struktural pada sebuah organisasi

    formal) dan di saat bersamaan ia juga merujuk pada suatu karakter dan

    kemampuan dalam mengendalikan dan membawa orang lain untuk melakukan

    sesuatu guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. 'arena itu) para ahli

    umumnya memiliki pengertian kepemimpinan yang beragam antara satu sama

    lain. Sarros dan Butchatsky (1996: 12) misalnya menyatakan

    bahwa “leadership is defned as the purpose ul behaviour o

    in uencing others to contribute to a commonly agreed goal or

    the beneft o individual as well as the organization or common

    good.” !en"ertian lain dia#ukan oleh $nderson (19%%: 5) bahwa

    “leadership means using power to in uence the thoughts and

    actions o others in such a way that achieve high per ormance.”

    &edua 'en"ertian tersebut mene"askan bahwa ke'emim'inan

    adalah suatu tindakan untuk mem'en"aruhi oran" lain a"ar

    oran" lain tersebut mau beker#a secara maksimal "una menca'ai

    tu#uan yan" diin"inkan !en"ertian ini menyiratkan bahwa

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    8/39

    ke'emim'inan adalah suatu 'osisi den"an kekuasaan tertentu

    untuk men"endalikan oran" lain

    *e+nisi ke'emim'inan dalam arti 'emberian 'en"aruh ini

    tentu hanya meru'akan de+nisi dasar konse'tual semata karena

    dalam 'raktiknya ke'emim'inan adalah sebuah 'roses yan"

    melibatkan dan ber"antun" 'ada banyak hal ,artin , -hemers

    (2.14: 6) misalnya menyatakan bahwa: “leadership is a process

    o social in uence through which one person is able to enlist the

    aid o others in reaching a goal. A number o activities are

    included in the leadership role, and it is illuminating to look at

    these activities in relation to the organizational unctions o

    internal maintenance and e ternal adaptability..” $'a yan"

    ditekankan dalam 'en"ertian ini adalah bahwa ke'emim'inan

    meru'akan sebuah 'roses yan" berkaitan den"an /un"si

    mana#erial sekali"us /un"si sosial &arena itu -hemers (2.14:

    13) lebih lan#ut men#elaskan bahwa:

    “leadership ia a process involving social interaction, and likeall such processes, the !uestion o what behaviors aredesirable must be understood within social conte t. "heappropriateness and desirability o leadership and other socialbehavior is determined by the values o the culture in whichthe beavior occurs. #n some cultures, the spesifcations o acceptable behavior or a particular role are !uite precise andlittle leeway is allowed in e pression.”

    &e'emim'inan dalam 'raktiknya se'erti kuti'an di atas

    adalah sebuah 'roses yan" melibatkan interaksi sosial &arena

    %

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    9/39

    alasan ini 'ula maka 'ertanyaan utama yan" dia#ukan terkait

    ke'emim'inan ini adalah tindakan a'a yan" sesuai untuk

    dilakukan dalam suatu konteks sosial Setia' bentuk or"anisasi

    akan memiliki nilai0nilai kultural tertentu yan" berasal dari

    lin"kun"an dan unsur0unsur manusia di dalamnya yan" semua

    itu akan menentukan 'raktik ke'emim'inan se'erti a'a yan"

    akan diambil oleh seseoran" *alam konteks interaksi sosio0

    kultural ini ke'emim'inan harus di'ahami seba"ai sesuatu yan"

    lahir secara alamiah dari keberadaan manusia itu sendiri

    Seoran" indi idu misalnya tidak bisa terle'as dari keterikatan

    den"an oran" lain a selalu sudah menemukan dirinya

    terdam'ar dalam satu kehidu'an bersama yan" salin"

    bersin""un"an dalam hal ke'entin"an kebutuhan 'emenuhan

    hak kewa#iban dan seba"ainya Se#alan den"an itu adanya

    hara'an kein"inan cita0cita tu#uan dan yan" intinya hal0hal

    yan" in"in dica'ai maka timbul 'ula kein"inan untuk meraih hal

    tersebut den"an cara menn"unakan bantuan dari oran" lain

    amun tidak semua oran" bisa diminta bantuan untuk

    men"er#akan sesuatu !ada titik ini dibutuhkan satu kemam'uan

    memen"aruhi dan membuat oran" lain bertindak serta

    men"arahkannya selaras kein"inan hin""a ter'enuhi a'a yan"

    ditu#u dan dicita0citakan &e'emim'inan dalam konteks interaksi

    sosial ini tidak sa#a beru'a kemam'uan mem'en"aruhi ta'i

    9

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    10/39

    lebih dari itu ba"aimana menata kehidu'an bersama karena

    setia' oran" 'ada akhirnya memiliki tu#uan kein"inan dan

    ke'entin"an yan" berbeda0beda yan" semua itu hanya bisa

    ber#alan den"an baik #ika ada 'emim'in yan" men"aturnya

    erle'as dari kom'leksitas /un"si sosial dari ke'emim'inan

    tersebut a'a yan" bisa diambil 'ada titik ini adalah bahwa

    kepemimpinan mengandung satu unsur penting) yakni perilaku memengaruhi atau

    usaha untuk membuat orang lain mengerjakan sesuatu demi tercapainya sebuah

    tujuan. 'arena itu) adari awawi (1995: 15) menyatakan bahwa

    dalam 'raktik ke'emim'inan terda'at bebera'a unsur berikut:

    1 $danya seseoran" yan" ber/un"si memim'in yan" disebut

    'emim'in

    2 $danya oan" lain yan" di'im'in3 $danya ke"iatan men""erakkan oran" lain yan" dilakukan

    den"an mem'en"aruhi dan men"arahkan 'erasaan

    'ikiran dan tin"kah lakunya4 $danya tu#uan yan" hendak dica'ai baik yan" dirumuskan

    secara sitematis mau'un bersi/at sukarela5 Berlan"sun" beru'a 'roses di dalam kelom'ok atau

    or"anisasi baik besar mau'un kecil den"an banyak

    mau'un sedikit oran" yan" di'im'in

    'ajian teoritis tentang kepemimpinan sendiri dalam sejarahnya banyak

    dipengaruhi oleh penelitian yang dilakukan oleh Galton !1#4"& tentang latar

    belakang orang-orang terkemuka yang mencoba menerangkan perihal

    1.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    11/39

    kepemimpinan berdasarkan warisan !teori orang-orang terkemuka&. 'ajian-kajian

    berikutnya kemudian mengemukakan bahasan bahwa keberadaan indi0idu dalam

    sebuah lingkungan sosial) seperti disebutkan sebelumnya) memiliki perbedaan

    peran dan tingkatan inteligensi) kekuatan) mentalitas) serta aspek moral antara satu

    indi0idu dengan indi0idu lainnya. 'ajian ini kemudian diperluas dengan

    munculnya diskursus bahwa seorang pemimpin besar pada dasarnya dihasilkan

    secara spasio-temporal !teori kepemimpinan situasional&. alam hal ini) terdapat

    dua hipotesis yang dikembangkan para ahli tentang kepemimpinan) yakni$ !1&

    keberadaan dan kualitas pemimpin serta kepemimpinan yang dibawanya sangat

    bergantung pada kelompok yang dipimpinnya dan !2& 'eberhasilan seorang

    pemimpin dalam mengatasi sebuah persoalan di masa kini atau dalam situasi

    tertentu) merupakan hasil pembelajaran atas cara kepemimpinan terdahulu dalam

    mengatasi persoalan tersebut.

    ua teori awal ini dalam kelanjutannya dianggap tidak mampu merangkum

    dinamika kepemimpinan yang ditunjukkan oleh kalangan pemimpin dalam suatu

    lingkungan sosial) terutama dalam hal interaksi antara indi0idu dengan lingkungan

    atau komunitasnya. 'arena itu) muncul kemudian kajian-kajian baru tentang

    pemimpin dan kepemimpinan) seperti rumusan erry bahwa teorike'emim'inan mencaku' 6 teori yakni: $%& the situational

    theory' (2) the personal(behaviour theory' (3) the supportive

    theory' (4) the sociological theory' (5) the psychological theory'

    dan (6) the autocratic theory. umusan 'en"elom'okan lainnya

    berasal dari 7ohn $dair yan" menyatakan bahwa teori

    11

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    12/39

    ke'emim'inan mencaku' 3 kelom'ok utama yaitu: a) ancan"an

    kualitas yan" mendasarkan ancan"annnya terhada' kelebihan

    dan ciri0ciri tertentu yan" dimiliki seoran" 'emim'in8 b)

    ancan"an situasional yaitu ber'endirian bahwa situasi tertentu

    da'at membentuk ke'emim'inan seseoran"8 dan c) ancan"an

    kelom'ok yan" memandan" bahwa ke'emim'inan seseoran"

    itu lahir dari kebutuhan kelom'ok (Berliana 2..6: 2502 )

    erdasarkan kajian teoritis ini pula maka konsep kepemimpinan kemudian

    mendapatkan perluasan bahasan yang mencakup karakteristik) model) gaya) dan

    tipologi yang dirumuskan berdasarkan konsep teoritis dasarnya. /ebagai contoh)

    "aya ke'emim'inan yan" disim'ulkan dari teori #alan kecil0

    tu#uan ( the path(goal theory ) yan" dikemban"kan oleh obert

    ouse (, hoha 1996: 254) yan" mencaku':

    1 aya ke'emim'inan yan" berorientasi 'ada hasil

    (achievement(oriented leadership ) aya ke'emim'inan

    yan" men"utamakan ke'ercayaan dan ker#asama dalam

    menca'ai tu#uan bersama2 aya ke'emim'inan direkti/ ( directive leadership ) aya ini

    meru#uk 'ada 'ara 'emim'in yan" berusaha memandu

    setia' an""otanya untuk men"enali tu"as mereka

    sehin""a 'eker#aan men#adi lebih e/ekti/ untuk menca'ai

    tu#aun yan" diteta'kan3 aya ke'emim'inan 'atisi'ati/ ( participative leadership )

    adalah "aya ke'emim'inan yan" men"utamakan

    12

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    13/39

    'entin"nya komunikasi dan konsultasi antara 'im'inan dan

    an""ota dalam membuat sebuah ke'utusan4 aya ke'emim'inan su'orti/ ( supportive leadership ) atau

    "aya ke'emim'inan yan" san"at memerhatikan setia'

    detil eks'ektasi bawahan dan mendoron" mereka untuk

    sukses dalam 'eker#aan mereka

    /elain gaya-gaya kepemimpinan di atas) terdapat juga tipologi kepemimpinan

    yang mewarnai praktik kepemimpinan seseorang. /iagian !1""4$ "4& dalam hal ini

    menyebutkan bahwa kepemimpinan memiliki lima tipe) yaitu$ !1& "ipe

    )tokratis' (2) "ipe *iliteristik' (3) "ipe +aternalistis 8 (4) "ipe

    arismatik 8 dan (5) "ipe -emokratis. /elain gaya dan tipologi

    kepemimpinan tersebut) terdapat juga model-model kepemimpinan yang

    men"acu 'ada hakikat ke'emim'inan den"an se"ala

    karakteristik yan" disandan"nya terutama 'ada as'ek 'erilaku

    dan keteram'ilan seoran" 'im'inan dalam sebuah lin"kun"an

    komunal atau or"anisasi yan" kemudian membentuk "aya

    ke'emim'inannya se'erti model ke'emim'inan ikert atau'un

    model ke'emim'inan eddin

    ugas pokok seorang pemimpin dalam lingkup organisasi sendiri antara lain

    mencakup$

    1. 3enjalankan fungsi-fungsi manajemen yang mencakup perencanaan

    ! planning & pengorganisasian !organi#ing & dan pengendalian !controlling &.

    13

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    14/39

    2. 3enggerakkan dan memoti0asi anggota-anggotanya untuk bekerja dengan

    efektif dan efisien.%. 3emberikan 0isi yang jelas bagi organisasi secara keseluruhan.;. 3enciptakan iklim dan budaya kerja yang mendukung pada tercapainya

    tujuan.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    15/39

    perbedaan yang dibawa oleh para karyawannya yang secara alamiah memiliki

    beragam karakteristik diri) bawaan kultural) dan kepentingan pribadi.

    /edangkan fungsi kedua) yakni yang berhubungan dengan urusan produksi

    atau pekerjaan) seorang pemimpin sejatinya adalah orang yang harus mampu

    menggerakkan setiap bentuk tindakan yang terdapat dalam organisasi menjadi

    tindakan yang memberikan nilai positif pada peningkatan kinerja dan

    produkti0itas organisasi. :a harus bisa memastikan bahwa tidak ada satupun

    pekerjaan yang tidak diselesaikan oleh bawahannya. engan demikian) fungsi

    kepemimpinan yang kedua ini mutlak diarahkan pada pencapaian tujuan

    organisasi yang bersifat riil dan objektif.

    ?ungsi kepemimpinan dari tinjauan lain adalah fungsi kepemimpinan yang

    berhubungan langsung dengan situasi sosial orang-orang yang dipimpinnya.

    alam hal ini Hadari @awawi !1""

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    16/39

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    17/39

    pendidikan) terutama sekolah) kepemimpinan ini diemban oleh 'epala /ekolah)

    sebagai suatu jabatan fungsional sekaligus struktural birokratis yang ditentukan

    secara terstruktur oleh hierarki kelembagaan yang berwenang dalam pendidikan

    itu sendiri.

    /ecara lebih rinci) 'epala /ekolah sejatinya merupakan seorang guru yang

    memegang jabatan dan wewenang kepemimpinan di sekolah. 'epala /ekolah ini

    merupakan salah satu pemegang peranan penting dalam pendidikan secara umum

    seperti disebutkan dalam *asal 12 ayat 1 ** 2# tahun 1""5 bahwa “Kepala

    &ekolah bertanggung(awab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,

    administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan

    pendayagunaan serta pememliharaan sarana dan prasarana.”

    *eranan 'epala /ekolah sendiri dapat dilihat dari tiga sudut) yaitu$ !1& 'epala

    /ekolah sebagai pimpinan organisasi !sekolah& !2& 'epala /ekolah sebagai

    administrator dan !%& 'epala /ekolah sebagai super0isor. erdasarkan peran dan

    keberadaannya sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap jalannya

    pendidikan di sekolah) maka ia tidak terlepas dari beberapa tugas dan kewajiban

    pokok yang harus dilakukan dalam proses kepemimpinannya. ugas dari 'epala

    /ekolah ini sebenarnya merupakan penjabaran lanjut atas peran yang

    dijalankannya di sekolah) meliputi$

    1. 'epala /ekolah sebagai pimpinan sekolah bertugas$a. 3enyusun perencanaan ! planning & yang baik selaras dengan

    kebutuhan sekolah serta tuntutan di masa mendatang.

    b. 3engorganisasikan ! organi#ing & setiap bentuk kegiatan yang

    diselenggarakan di sekolah) khususnya kegiatan belajar-mengajar.

    1

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    18/39

    c. 3engarahkan dan mengkoordinasikan ! directing and coordinating &

    kegiatan-kegiatan yang mencakup kegiatan siswa !(/:/&) akademik)

    ketenagaan) ketatausahaan) pengadaan sarana dan prasarana) dan

    lainnya.

    d. 3elaksanakan pengawasan ! controlling &

    e. 3elakukan e0aluasi terhadap kegiatan ! e$aluation &

    f. 3enentukan kebijakan dan membuat keputusan ! policy and decision

    maker &

    g. 3engatur adminitrasi$ ketatausahaan) siswa) ketenagaan) sarana dan

    prasarana) keuangan RA* /

    h. 3engatur hubungan sekolah dengan masyarakat serta instansi-instansi

    terkait.

    2. 'epala /ekolah selaku administrator bertugas menyusun setiap bentuk

    kegiatan ketatausahaan !administrasi& di sekolah) sehingga dapat berfungsi

    dengan baik sesuai dengan konsep manajemen modern tentang

    administrasi.%. 'epala /ekolah selaku super0isor memiliki tugas melaksanakan super0isi

    dalam bidang-bidang berikut) yang mencakup$ a& *roses belajar mengajar

    b& 'egiatan bimbingan dan konseling c& 'egiatan =kstra kulikuler d&

    'egiatan ketatausahaan e& 'egiatan kerjasama dengan masyarakat dan

    instansi terkait f& *engadaan sarana dan prasarana

    ugas-tugas 'epala /ekolah ini sebenarnya tidak memiliki rancangan baku

    sebagaimana perannya yang termuat dalam peraturan pemerintah tentang

    1%

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    19/39

    keberadaan 'epala /ekolah. @amun) kita bisa melihat tugas-tugas pokok 'epala

    /ekolah ini berdasarkan peranan dan fungsinya dalam manajemen sekolah secara

    umum. /elain itu) perlu disadari juga bahwa meskipun tugas-tugas 'epala

    /ekolah ini sangat banyak) namun dalam pelaksanaannya banyak tugas yang

    kemudian dideri0asikan kepada staf atau karyawan di bawahnya) sehingga 'epala

    /ekolah terkadang hanya berperan sebagaimana fungsi pimpinan dalam

    manajemen. 3eski termuat dalam aturan formal tentang bagaimana seharusnya

    seorang 'epala /ekolah bertindak dan mengatur organisasi sekolah) namun dalam

    praktiknya) ia dituntut untuk mengembangkan kapabilitas dan kemampuan

    kepemimpinan yang lebih mumpuni mengingat organisasi pendidikan hari ini

    harus menghadapi beragam tantangan persaingan dan kebutuhan masyarakat akan

    pendidikan yang lebih baik setiap waktunya.

    B. K$nse" Dasar !rganisasi Pem%elajar & Learning Organization '

    Gagasan tentang learning organi#ation atau organisasi pembelajar ini

    dilontarkan oleh *eter 3. /enge dalam karyanya) + he ?ifth iscipline, !1""4&.

    *eter 3. /enge !1""4$ %& mendefinisikan keberadaan sebuah learning

    organi#ation ini sebagai$

    “%rgani#ations where people continually e)pand their capacity to create theresults they truly desire, where new and e)pansi$e patterns of thinking arenurtured, where collecti$e aspiration is set free, and where people arecontinually learning how to learn together.”

    'onsep organisasi belajar muncul dalam konteks perubahan lingkungan dan

    daya saing) di mana organisasi membutuhkan kompetensi dan kepemimpinan

    untuk mentransformasi pengetahuan kepada seluruh anggota organisasi. engan

    19

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    20/39

    dukungan lingkungan organisasi belajar yang kondusif diharapkan dapat

    diciptakan orang-orang yang berpengetahuan ! knowledge pople & dengan

    kompetensi yang dapat diandalkan. /elain itu dukungan kepemimpinan yang

    memberdayakan ! empowerement &) artinya memberikan pendelegasian dan

    dukungan positif kepada setiap anggota organisasi dalam akti0itas pembelajaran

    dan memperbaiki kinerja. (rganisasi pembelajar dengan demikian) seperti yang

    disebutkan oleh /enge di atas) merupakan organisasi yang memiliki unsur-unsur

    berikut$

    a. Adanya orang-orang terus meluaskan kapasitas kemampuan mereka untuk

    menciptakan hasil yang mereka inginkan Adanya orang-orang yang terus

    meningkatkan dan meluaskan kemampaun dan kapasitas diri mereka) pada

    dasarnya merupakan syarat utama pencapaian sebuah 0isi. Bika 0isi

    mengandung dan memberikan gairah pada orang-orang untuk mencapai

    tujuan di masa depan) maka syarat pertama dari organisasi pembelajar ini

    sangat selaras jalan dengan keberadaan 0isi pada sebuah organisasi. >ntuk

    mencapai 0isi yang diinginkan) maka dibutuhkan indi0idu-indi0idu yang

    terus berusaha meningkatkan kapasitas diri) sehingga mereka bisa

    menciptakan dan mendapatkan hasil yang benar-benar mereka inginkan. b. Adanya pola-pola berpikir baru dan ekspansif yang dijaga dan dipelihara

    Adanya pola-pola berpikir yang baru merupakan hasil dari proses

    peningkatan kapasitas diri dengan cara belajar dan terus belajar. *ola

    berpikir yang baru berarti pola berpikir yang sanggup mengantisipasi

    berbagai macam perubahan dan gejala yang terdapat di lingkungan baik

    internal maupun eksternal. /ebuah organisasi dengan orang-orang di

    2.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    21/39

    dalamnya) yang tidak bisa membuka dirinya untuk terus belajar dan

    beradaptasi dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi) akan menjadi

    organisasi yang tertinggal dan tidak mampu bergerak cepat. :ni berarti)

    pencapaian 0isinya akan sulit untuk diraih.c. Adanya aspirasi kolektif yang ditata dengan kebebasan Adanya kebebasan

    dalam mencetuskan aspirasi dan gagasan dalam sebuah organisasi.

    :ndi0idu-indi0idu yang senantiasa belajar dan terbuka terhadap perubahan

    dan tuntutan baru dari lingkungan) akan menjelma indi0idu yang sarat

    gagasan untuk kemudian dikembangkan demi pencapaian tujuan

    organisasi. engan kata lain) syarat organisasi pembelajar ini) menjadi

    sarana yang mampu menjadi landasan bagi lahirnya ino0asi dan kreati0itas

    dalam organisasi. :no0asi dan kreati0itas ini sangatlah penting) agar

    organisasi tidak kaku) dan mampu meraih hal-hal baru dalam prosesnya.d. Adanya orang-orang yang senantiasa belajar tentang cara belajar ! learn

    how to learn & secara bersama-sama,. (rganisasi pembelajar adalah

    organisasi yang berisikan orang-orang yang terus belajar tentang

    bagaimana cara belajar ! learn how to learn & secara bersama-sama.

    erbagai temuan baru saat ini dalam bidang pembelajaran efektif

    menghasilkan kesimpulan bahwa) orang perlu belajar bagaimana cara

    belajar. :ni akan menuntun kita untuk menemukan cara efektif yang sesuai

    dengan karaktersitik diri kita dalam belajar. alam konteks organisasi hal

    ini semakin penting karena saat ini kita hidup pada masa di mana terjadi

    pengangguran besar-besaran akibat perkembangan teknologi yang

    menyediakan otomatisasi kerja) sehingga pekerja manusia tidak terlalu

    21

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    22/39

    dibutuhkan lagi. elajar cara belajar adalah salah satu cara agar orang bisa

    mengeluarkan ino0asi lebih cepat) lebih menarik) dan menciptakan

    peluang yang lebih baik bagi dirinya. (rang-orang seperti inilah yang

    dibutuhkan oleh sekolah saat ini.

    *entingnya keberadaan organisasi pembelajar ! learning organi#ation & ini

    sangat dirasakan oleh banyak kalangan dewasa ini) terutama di tengah situasi yang

    penuh dengan ketidakpastian dan perubahan. *eran manusia yang semakin lama

    semakin tergantikan oleh mesin) membuat orang harus lebih aktif) kreatif)

    sekaligus ino0atif dalam memberdayakan setiap peluang dan kemungkinan yang

    ada. engan kata lain) kita butuh wadah yang mampu mendukung kita agar

    senantiasa berkembang dan meningkatkan kapasitas pribadi melalui belajar.

    Hakikat dari organisasi pembelajar ini adalah adanya praktik pembelajaran

    dan siklus dari keahlian dan kemampuan C kesadaran dan kepekaan C serta

    sikap dan keyakinan) dari seluruh !wilayah& perubahan yang langgeng !siklus

    belajar yang dalam&) seperti tergambar sebagai berikut$

    22

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    23/39

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    24/39

    a"asan0"a"asan !enuntun

    eori metode alat0alatno asi dalamin/rastruktur

    ;ilayah tindakan (arsitektur or"anisasi)

    dalam bahasa yang lugas dan jelas serta menantang b& teori) metode dan alat-alat)

    sebagai esensi materi pembelajaran yang berisi gagasan-gagasan) metode-metode

    dan alat-alat analisisnya serta c& ino0asi dalam infrastruktur berupa dukungan

    sumber daya) sehingga proses organisasi pembelajaran) berjalan lancar) meliputi$

    dukungan pimpinan waktu) dana) informasi data) para pendukung !pakar) praktisi)

    mitra&) komunikasi) transportasi) akomodasi dan lainnya.

    'etiga subsistem organisasi pembelajaran ini harus terintegrasi dengan baik

    dalam arsitektur pengorganisasian seperti tampak pada gambar berikut$

    !/umber$ /enge) Ross) /mith) 'leimer) 2551$ 2#&

    alam praktiknya) organisasi pembelajar ini mendapatkan input dari

    lingkungan dan kondisi internal organisasi tersebut) untuk kemudian diolah dalam

    sebuah proses yang melibatkan berbagai poin di atas) lalu pada tataran akhirnya

    menghasilkan output yang semakin baik dari waktu ke waktu.

    *erlu dipahami juga bahwa pembelajaran dalam sebuah organisasi akan terjadi

    melalui$ a& adanya praktik sharing !berbagi& pemahaman dan model mental

    kepada setiap anggota di dalam organisasi tersebut dan b& melalui pengetahuan

    24

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    25/39

    dan pengalaman dari masa lalu yang tergantung kepada mekanisme institusi

    !kebijakan) strategi) model eksplisit dan lain-lain& yang digunakan untuk

    meningkatkan pengetahuan.

    /ejalan dengan itu) paling tidak terdapat empat tipe pembelajaran dalam

    sebuah organisasi) yaitu$

    1. *dapti$e learning terjadi ketika baik indi0idu atau organisasi melakukan

    pembelajaran melalui pengalaman dan refleksi. *dapti$e learning ini bisa

    saja berupa single-loop !yang difokuskan terhadap peningkatan informasi

    untuk menstabilkan dan merawat sistem yang sudah ada& atau dapat

    berupa double loop !yang mempertanyakan system itu sendiri dan

    mengapa kesalahan atau kesuksesan ditempatkan ditempat pertama&.2. *nticipatory learning muncul ketika sebuah organisasi belajar berdasarkan

    apa yang mereka harapkan di masa depan !0isi&. Disi tersebut pertama-

    tama dinilai terlebih dahulu dan setelah hasil penilaian itu di dapat

    kemudian dibuatkan rencana alternatif yang terbaik. kemudian beberapa

    hasil dikumpulkan dan dianalisa yang kemudian dipelajari.%. +eutero learning terjadi ketika organisasi belajar dari reflesi atas asumsi

    yang mereka terima. 'etika perusahaan menggunakan jenis belajar

    deutero learning ) setiap pegawai akan mengetahui konteks pembelajaran

    organisasi. 3ereka menggali apa yang telah menjadi faktor pendorong

    atau penghambat belajar mereka menemukan strategi baru dalam belajar

    dan mereka menge0aluasi dan mencocokkan terhadap apa yang mereka

    telah hasilkan.

    25

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    26/39

    ;. *ction learning melibatkan !kelompok tim& yang bekerja dalam

    menghadapi masalah yang sebenarnya) memfokuskan kepada kebutuhan

    belajar) dan menempatkan solusi yang aktual.

    26

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    27/39

    BAB III

    PEMBAHA(AN

    'eberadaan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan mampu

    mewujudkan generasi terdidik yang siap untuk bersaing secara global merupakan

    salah satu tantangan dan tuntutan utama dari masyarakat sebagai stakeholder

    pendidikan itu sendiri. Hal ini pula yang membuat para pengelola sekolah) mulai

    'epala /ekolah) lini kepegawaian dan manajemen) hingga guru dan tenaga

    pendidik harus bekerja ekstra keras untuk membangun lingkungan pendidikan

    yang baik dan bisa mendukung proses belajar anak didik. 3engingat bahwa

    tuntutan untuk membangun lingkungan belajar yang baik ini sudah menjadi

    tuntutan umum bagi semua organisasi) maka konsep organisasi pembelajar

    !learning organi#ation & pada akhirnya menjadi konsep penting untuk mewujudkan

    harapan tersebut.

    alam salah satu karyanya) &chools "hat earns, /enge menguraikan

    bagaimana keterkaitan keberadaan organisasi pembelajar ini dengan sekolah)

    /enge menyatakan bahwa para pengajar !guru&) para administrator) dan para

    stakeholder sekolah lainnya) mesti belajar bagaimana mengembangkan kapasitas

    mereka) yang berarti mereka juga harus mengembangkan kapasitas mereka dalam

    belajar ! learn how to learn &. ari perspektif /enge ini) akan tampak bahwa

    impro0isasi nyata hanya akan muncul jika orang-orang bisa bertanggungjawab

    terhadap implementasi perubahan itu sendiri. /enge juga menambahkan bahwa

    2

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    28/39

    sekolah pada dasarnya tidak bisa dirubah) atau dibentuk ulang melalui kebijakan

    pemerintah) atau pengucuran dana besar-besaran) melainkan melalui penerapan

    lima disiplin seperti disebutkan di atas.

    abel berikut akan menyajikan perbedaan-perbedaan mendasar antara

    organisasi pembelajar dengan organisasi tradisional.

    Karakteristik !rganisasi Tra#isi$nal !rganisasi Pem%elajar/iapa yang belajar9 *ara manajer karyawan

    yang ditunjuk/eluruh manajer karyawandari semua unit kerja

    /iapa yang mengajar9 *elatih atau nara sumberdari luar

    Atasan langsung) pelatihdan nara sumber

    /iapa yang bertanggungjawab9

    epartemen iklat /etiap manajer karyawan

    *iranti belajar apa yangdigunakan9

    'ursus) magang) pelatihanformal) bimbingan) rencana

    pelatihan

    'ursus) magang) rencana belajar) tim) mitra kerja)ukuran kinerja) refleksi

    pribadi'apan kegiatan belajardilangsungkan9

    'etika dibutuhkan) saatorientasi atau sesuai

    kebutuhan

    /epanjang hayat) untuk jangka panjang

    'ompetensi apa yangdipelajari9

    eknik eknis dan manajerial)hubungan pribadi)

    bagaimana belajar i mana dilangsungkan

    kegiatan belajar9Ruang kelas) tempat kerja Ruang rapat) saat

    melakukan pekerjaan) dimana saja

    Eaktu9 >ntuk saat ini sesuaikebutuhan

    >ntuk masa yang akandatang

    3oti0asi9 =kstrinsik dan terpaksa :ntrinsik dan semangat

    *ada tabel di atas) dapat dilihat perbedaan mendasar antara organisasi

    tradisional dengan organisasi pembelajar. *ada organisasi tradisional misalnya)

    belajar hanya menjadi kewajiban bagi karyawan yang ditunjuk ataupun diberikan

    delegasi untuk mengikuti pelatihan tertentu. @amun dalam organisasi pembelajar)

    belajar justru menjadi kewajiban semua anggota organisasi. Hal ini menyiratkan

    pentingnya praktik belajar) mengingat bahwa semua anggota organisasi memiliki

    2%

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    29/39

    peran yang sama pentingnya dalam mendukung organisasi bersangkutan dalam

    mencapai tujuan-tujuannya. *raktik belajar yang dilakukan oleh semua anggota

    ini nantinya juga diharapkan bisa menghadirkan kreati0itas dan ino0asi dari

    semua anggota) dan tidak bergantung pada satu atau dua orang anggota yang

    dianggap memiliki kemampuan lebih saja. *entingnya peranan tindakan belajar

    ini disadari betul oleh /enge) sehingga ia menyatakan bahwa hanya melalui

    pembelajaran yang terus-menerus dan efektiflah) baik orang-orang maupun

    organisasi bisa meningkatkan kapasitas diri mereka.

    alam organisasi pembelajar) tindakan belajar digalakkan agar menjadi

    kesadaran semua anggota organisasi bahwa perkembangan) kemajuan) dan

    kesuksesan organisasi ataupun indi0idu) tidak akan pernah bisa diraih dengan

    mudah jika tidak ada usaha untuk belajar. /ebab lingkungan organisasi hari ini

    adalah lingkungan yang terus berubah. 'arena itu) setiap orang dituntut untuk

    terus meningkatkan kemampuan dan kapasitas dirinya agar bisa menjawab setiap

    tantangan dan tuntutan yang ada. /eorang pemimpin dalam organisasi pendidikan)

    terutama 'epala /ekolah) pada titik ini harus memahami betul bahwa organisasi

    yang dipimpinnya adalah organisasi yang dipengaruhi oleh lingkungan dan

    berbagai faktor internal dan eksternal yang membuat ia harus senantiasa

    berino0asi dan melakukan e0aluasi untuk setiap tindakan dan kebijakan yang

    diambil.

    *eranan seorang 'epala /ekolah dalam membuat sekolah atau organisasi

    pendidikan yang dipimpinnya untuk menjadi organisasi pembelajar sendiri) seperti

    dijelaskan dalam uraian *eter 3. /enge adalah pertama-tama memahami lima

    29

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    30/39

    disiplin dan hukum-hukumnya yang menjadi preferensi dari organisasi pembelajar

    tersebut. ima disiplin tersebut) seperti sudah diuraikan sebelumnya mencakup$

    1. erpikir sistem 'epala /ekolah harus bisa melihat organisasi sekolah

    sebagai sebuah sistem yang berinteraksi dan dipengaruhi oleh

    lingkungannya. /etiap unsur yang ada di sekolah akan berdampak pada

    pencapaian sekolah bersangkutan. 'arena itu) setiap kebijakan yang

    diambil harus dipikirkan dalam konteks sistem ini.2. *enguasaan pribadi 'epala /ekolah harus menyadari bahwa setiap orang

    yang terlibat dalam kegiatan organisasi dan pembelajaran yang

    berlangsung di sekolah) memiliki peran penting dalam membantu sekolah

    tersebut untuk mencapai tujuan pendidikan yang ada. 'arena itu) setiap

    orang harus memiliki tingkat keterampilan) kualitas dan kapabilitas

    kedirian yang mumpuni) sehingga bisa memberikan sumbangsih nyata atas

    pencapaian tujuan tersebut.%. 3odel mental 'epala /ekolah harus memahami betul bahwa setiap orang

    yang terlibat dalam kegiatan di sekolah memiliki keunikan masing-

    masing. /etiap orang) mulai dari tenaga kependidikan) lini kepegawaian

    dan administrasi) hingga siswa) memiliki cara berpikirnya sendiri. 'arena

    itu) setiap kebijakan dan perencanaan yang akan dilakukan) harus bisa

    mengakomodir perbedaan ini.;. Disi bersama 'epala /ekolah harus menyadari bahwa sebuah 0isi akan

    menjadi 0isi bersama apabila setiap orang memiliki gambaran yang sama

    dan setiap orang merasa memiliki komitmen untuk mencapainya. Disi

    sendiri merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan

    perubahan) yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas yang

    3.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    31/39

    dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari orang-

    orang yang ada dalam organisasi tersebut. Disi inilah yang mendorong

    sebuah organisasi untuk senantiasa tumbuh dan belajar) serta berkembang

    dalam mempertahankan keberadaannya bahkan di tengah ketidakpastian.

    Disi tersebut dapat mengikat seluruh anggotanya) juga mampu menjadi

    sumber inspirasi dalam menjalankan tugas mereka. (leh karena itu) 0isi

    bersama juga berfungsi membangkitkan dan mengarahkan. *ada fungsi

    mengarahkan inilah) peranan kepemimpinan menjadi poin penting yang

    harus dicermati. *emimpin adalah pemegang kendali arah organisasi)

    karena kebijakan dan segenap keputusan yang ia buat akan menjadi

    penentu nasib dan gerak organisasi tersebut.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    32/39

    lanjutan dari kebijakan yang diambil pada masa lalu. 'arena itu)

    pengambilan kebijakan) perencanaan) pembuatan putusan) pelaksanaan

    aturan dan tindakan) semuanya harus dipikirkan baik-baik dalam kerangka

    kepentingan pendidikan dan sekolah sebagai sistem.2. /emakin keras anda mendorong) semakin keras pula sistem mendorong

    balik ! the harder you push, the harder the system pushes back &'epala /ekolah harus menyadari bahwa setiap tindakan) kebijakan) atau

    putusan yang diambilnya) akan berpengaruh terhadap perkembangan

    organisasi secara keseluruhan. /etiap elemen sekolah juga akan

    memberikan reaksi dan tanggapan atas kebijakan) tindakan) atau putusan

    tersebut.%. indakan akan berkembang lebih baik sebelum akhirnya ia menjadi buruk

    !beha$ior grows better before it grows worse &'epala /ekolah harus menyadari bahwa setiap kebijakan) tindakan) atau

    putusan yang dilakukannya pada mulanya akan memperlihatkan kebaikan

    dan manfaat bagi sekolahnya) namun karena lingkungan dan tuntutan yang

    dihadirkannya juga berubah) maka kebijakan) tindakan) atau putusan

    tersebut bisa saja membawa ekses yang tidak baik. 'arena itu) e0aluasi

    dan re0isi mutlak diperlukan) sehingga untuk setiap persoalan yang

    berbeda ada kebijakan) putusan) dan tindakan yang diambil secara berbeda

    pula disesuaikan dengan persoalan yang ada.;. /emakin mudah jalan keluar ditemukan) umumnya akan mudah pula

    menjerumuskan ! the easy way out usually leads back in &'epala /ekolah harus memahami bahwa tidak semua persoalan memang

    membutuhkan solusi yang besar) sebab bisa jadi untuk satu persoalan yang

    tengah dihadapi) solusinya sudah di depan mata. Hanya saja) harus diingat

    32

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    33/39

    bahwa solusi yang begitu mudah terkadang memuat jebakan) karena ia

    melenakan akan persoalan yang lebih besar yang dikandungnya.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    34/39

    sekoalh) harus dijadikan peluanguntuk mendapatkan danmempelajari hal-hal baru.

    mengajak mereka juga ikutmendukung pada pencapaian 0isisekolah.

    %. engedepankan penyelidikan dandialog. 'unci untuk tindakanimperatif ini adalah sebuah budayadi mana orang-orang terbiasamengajukan pertanyaan secara

    bebas) terdorong untukmendiskusikan segala sesuatu) dan

    bersikap terbuka dalam menerima

    kritik serta memberikan balikan positif pada semua orang. /trategidalam menerapkan tindakan inimencakup penggunaan dialog dan

    pertanyaan dalam setiap pertemuan!rapat& dan sesi pembelajaran.

    ;. enghubungkan organisasidengan lingkungannya. /ekolah

    pada hari ini harus berfungsi danikut terlibat baik pada le0el globalmaupun lokal. /uatu sekolah dapatmenerapkan benchmarking untukmelihat apa yang dilakukansekolah lain dalam menyelesaikan

    satu persoalan yang serupa. /elainitu) sekolah juga dapat memeriksalingkungan ! scanning & dankecenderungan-kecenderungan

    baru di dalamnya dengan perangkat teknologi yang ada.

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    35/39

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    36/39

    3enjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar pada akhirnya sebuah

    upaya bagaimana menjadikan kegiatan belajar sebagai kegiatan pokok di sekolah)

    yang tidak hanya menjadi praktik umum antara guru dan siswa) tapi juga seluruh

    elemen yang terdapat di sekolah. *eran 'epala /ekolah pada titik ini akan

    menjadi sangat signifikan) mengingat ia memiliki kemampuan dan kekuasaan

    untuk membawa sekolahnya menjadi lebih baik ataupun menjadi lebih buruk.

    alam upaya menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar ini pula) 'epala

    /ekolah tidak semata berperan sebagai pucuk pimpinan organisasi yang berfungsi

    sebagai pembuat keputusan belaka) tapi juga sebagai pegiat langsung kegiatan

    pembelajaran sehingga bisa menjadi contoh bagi anggota organisasi di sekolah

    tersebut.

    36

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    37/39

    BAB I+

    KE(IMPULAN

    erdasarkan uraian singkat di atas) maka dapat dirumuskan kesimpulan-

    kesimpulan berikut$

    1. (rganisasi pembelajar merupakan tuntutan bagi setiap organisasi di abad

    pengetahuan ini) tidak terkecuali lembaga pendidikans seperti sekolah.

    (rganisasi ini menjadikan kegiatan belajar secara holistik sebagai fondasi

    kemajuan dan perkembangan organisasi dan setiap indi0idu di dalamya.

    3enjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar) berarti menanamkan

    nilai-nilai dan signifikansi pembelajaran pada seluruh akti0itas sekolah)

    dan tidak semata ritual pendidikan yang melibatkan guru dan siswa belaka.

    >paya ini diharapkan dapat membantu sekolah dalam meningkatkan

    profesionalitas dan layanannya agar menjadi lebih baik setiap waktunya.

    /ekolah yang mau belajar berarti sekolah yang menyadari bahwa

    kreati0itas tidak ada batasannya) dan prestasi yang lebih baik bisa diraih

    setiap waktunya selama ada upaya belajar yang dilakukan.2. 'epala /ekolah memegang peranan penting dalam upaya menjadikan

    sekolah sebagai organisasi pembelajar. Hal ini dikarenakan dalam banyak

    langkah dan prinsip dasar yang menjadi preferensi penerapan organisasi

    pembelajar tersebut) kepemimpinan menjadi faktor yang sangat

    berpengaruh. alam lima disiplin tentang organisasi pembelajar misalnya)

    'epala /ekolah atau pimpinan organisasi pendidikan berperan sebagai

    3

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    38/39

    orang yang berada di dalam dan mengatur sekolah sebagai sistem secara

    kolektif dan holistik. 'epala /ekolah juga memiliki kewajiban untuk

    mengawal dan mendampingi setiap proses pembelajaran yang menjadi inti

    dari organisasi pembelajar sehingga setiap langkah yang diperlukan untuk

    membentuknya bisa dijalankan dengan baik.

    3%

  • 8/19/2019 Peran Kepemimpinan dalam Membentuk Sekolah Menjadi Organisasi Pembelajar

    39/39

    DA,TAR PU(TAKA

    erliana) Pemimpin *diluhung0 4enealogi Kepemimpinan Kontemporer, Bakarta$eraju) 2556.

    ?red F. unenburg Allan F. (rnstein) 5ducational *dministration0 /onceptsand Practices ) /ingapore$ Eadsworth) 255;.

    George 3anning 'ent Furtis) "he *rt of eadership !2nd ed.&) oston$3assachusetts) 2555.

    H.A.R. ilaar) 6eberapa *genda 7eformasi Pendidikan asional dalam Perspektif *bad 21 . 3agelang$ era :ndonesia 1""#.

    Hadari @awawi) Kepemimpinan yang 5fektif ) ogyakarta$ Gajah 3ada >ni0ersity*ress) 1""ni0ersity of (regon) 1""".

    3artin 3. Fhemers) *n 'ntegrati$e "heory of eadership, @ew ork$ *sychology*ress) 251;.

    3iftah hoha) Perilaku %rganisasi, Bakarta$ * . Raja =rfindo *ersada) 1""6.*eter 3. /enge) &chools that earn0 * ifth +iscipline ieldbook for 5ducators,

    Parents, and 5$eryone who /ares about 5ducation, >/A$ @icholas realey)2512.

    IIIIIIIIIIIIII) "he ifth +iscipline, "he *rt 9 Practice of "he earning %rgani#ation, @ew ork$ oubleday) 2556.

    IIIIIIIIIIIIII) A. 'leiner) F. Roberts) R. Ross) . /mith) "he ifth +iscipline ieldbook0 &trategies and "ools for 6uilding a earning %rgani#ation, @ew ork$ oubleday) 2551.

    /ondang *. /iagian) "eori dan Praktek Kepemimpinan, Bakarta$ Rhineka Fipta)

    1""4.Eilliam B. Rothwell 'a8anas H. F.) astering the 'nstructional +esign Process0 * &ystematic *pproach ) %rd =dition) @ew Bersey$ *rentice Hall)255%.

    https://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22James+Sarros%22https://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Oleh+Butchatsky%22https://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Oleh+Butchatsky%22https://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22James+Sarros%22