pembelajar dewasa & mandiri

19
1 PEMBELAJAR PEMBELAJAR DEWASA DAN MANDIRI DEWASA DAN MANDIRI Sus Budiharto Blok Introduksi (1.1), 18 September 2012

Upload: jeniusbb

Post on 14-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

memberikan penjelasan mengenai cara belajar mandiri yang baik

TRANSCRIPT

Page 1: Pembelajar Dewasa & Mandiri

1

PEMBELAJAR PEMBELAJAR DEWASA DAN MANDIRIDEWASA DAN MANDIRI

Sus BudihartoBlok Introduksi (1.1), 18 September 2012

Page 2: Pembelajar Dewasa & Mandiri

2

PEMBELAJAR DEWASA /ADULT LEARNER (ANDRAGOGY)

Asumsi dasar bahwa ORANG DEWASA/Adults …1. Senantiasa ingin tahu mengapa mempelajari sesuatu (Need to Know the

reason for learning something)2. Menjadikan pengalaman sbg dasar proses belajar (Experience (including

error) provides the basis for learning activities /Foundation).3. Ingin bertanggung jawab terhadap keputusannya dalam belajar (need to

be responsible for their decisions on education; involvement in the planning and evaluation of their instruction / Self-concept).

4. Sangat tertarik mempelajari sesuatu yang memiliki relevansi langsung dengan pekerjaan/ kehidupan pribadi (are most interested in learning subjects having immediate relevance to their work and/or personal lives /Readiness).

5. Belajar dengan lebih berorientasi memecahkan masalah daripada memahami materi (learning is problem-centered rather than content-oriented (Orientation).

6. Termotivasi dengan penghargaan intrinsik daripada ekstrinsik (respond better to internal versus external motivators (Motivation)

(Knowles, 2011. http://en.wikipedia.org/wiki/Andragogy )

Page 3: Pembelajar Dewasa & Mandiri

Learning Characteristics of..(http://online.rit.edu/faculty/teaching_strategies/adult_learners.cfm)

3

Adult Learners Youth Learners• Problem-centered; seek educational solutions to

where they are compared to where they want to be in life

• Subject-oriented; seek to successfully complete each course, regardless of how course relates to their own goals

• Results-oriented; have specific results in mind for education - will drop out if education does not lead to those results because their participation is usually voluntary

• Future-oriented; youth education is often a mandatory or an expected activity in a youth's life and designed for the youth's future

• Self-directed; typically not dependent on others for direction

• Often depend on adults for direction

• Often skeptical about new information; prefer to try it out before accepting it

• Likely to accept new information without trying it out or seriously questioning it

• Seek education that relates or applies directly to their perceived needs, that is timely and appropriate for their current lives

• Seek education that prepares them for an often unclear future; accept postponed application of what is being learned

• Accept responsibility for their own learning if learning is perceived as timely and appropriate

• Depend on others to design their learning; reluctant to accept responsibility for their own le

Page 4: Pembelajar Dewasa & Mandiri

KARAKTERISTIK BELAJAR ORANG DEWASA (Hartati, 2005)

• Orang dewasa tidak diajar tetapi didorong untuk mencari pengetahuan

• Orang dewasa akan belajar jika ditemukan makna pribadi dan berhubungan dengan kebutuhan

• Kadang belajar adalah pengalaman yang menyakitkan

• Belajar adalah hasil dari mengalami sesuatu, proses adaptasi tingkah laku yang progresif, bersifat khas dan individual

• Diri sendiri adalah sumber bahan belajar yang kaya atau penghambat belajar yang besar

Page 5: Pembelajar Dewasa & Mandiri

5

Implikasi ADULT LEARNING

Design Issue1.Self-concept

2.Experience

3.Readiness

4.Time perspective

5.Orientation to learning

Implication1. Mutual planning and

collaboration in instruction2. Use learner experience as

basis for examples and application

3. Develop instruction based on the learner’s interest and competence

4. Immediate application of content

5. Problem-centered instead of subject-centered

5

Page 6: Pembelajar Dewasa & Mandiri

6

Percayakah anda ?

• What I hear, I forget• What I hear and see, I remember a little• What I hear, see, and ask questions

about or discuss with someone else, I begin to understand

• What I hear, see, discuss, and do, I acquire knowledge and skill

• What I teach to another, I master.

Page 7: Pembelajar Dewasa & Mandiri

7

HUKUM/ PRINSIP BELAJARHUKUM/ PRINSIP BELAJAR (PRINCIPLES OF LEARNING)

EDWARD LEE THORNDIKE

HUKUM AKIBAT (The HUKUM AKIBAT (The Law Of Effect)Law Of Effect)

Tindakan yang berakibat menyenangkan akan dipelajari Tindakan yang berakibat tak menyenangkan tak akan dipelajari

HUKUM LATIHAN (HUKUM LATIHAN (The Law of Exercise)The Law of Exercise)

Makin sering hubungan stimulus-respons dilakukan, makin kuat koneksinya Koneksi akan melemah jika hubungan stimulus-respons tak dilakukan dalam

waktu tertentu

HUKUM KESIAPAN HUKUM KESIAPAN (The Law Of Readiness)

Jika orang siap melakukan tindakan, dan melakukannya, akan menimbulkan kepuasan

Jika orang siap melakukan tindakan, tetapi tidak melakukannya, akan menimbulkan kekesalan

Jika orang tidak siap melakukan tindakan, namun harus melaku-kannya, akan menimbulkan kekesalan

Page 8: Pembelajar Dewasa & Mandiri

Metode Pembelajaran bagi Orang Dewasa

• Salah satunya : EXPERIENTIAL LEARNINGSalah satunya : EXPERIENTIAL LEARNING – proses belajar yang terjadi ketika peserta didik melakukan

aktivitas, memperhatikan, menganalisis aktivitas yang dilakukannya secara kritis, menemukan pemahaman (insight)

• Belajar secara experiential dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bisa juga dialami dalam proses pendidikan/pelatihan.

• Salah satu metode dalam experiential learning adalah structured experience (Hartati, 2005)

Page 9: Pembelajar Dewasa & Mandiri

TAHAPAN STRUCTURED EXPERIENCE (Hartati, 2005)

1. EXPERIENCING1. EXPERIENCING

2. PUBLISHING2. PUBLISHING

3. PROCESSING3. PROCESSING4. GENERALIZING4. GENERALIZING

5. APPLYING5. APPLYING

Page 10: Pembelajar Dewasa & Mandiri

1. EXPERIENCING ~ activity “doing”

• Peserta terlibat dan bertindak mengikuti suatu pola tertentu (mengerjakan, mengamati, merasakan, memikirkan atau menginginkan sesuatu)

• Aktivitas yang dilakukan antara lain :a. Melakukan self assessmentb. Membuat suatu proyek atau modelc. Memecahkan persoaland. Membuat suatu rencanae. Melakukan role playf. Berkomunikasig. Berkompetisi, dll

• Mengantisipasi perasaan malas memulai belajar/ terlibat dalam pengalaman :

• Bagaimana jika saya coba dulu …..

Page 11: Pembelajar Dewasa & Mandiri

2. PUBLISHING ~ sharing reaction and observation

• Peserta menyatakan kembali hal-hal yang sudah dialami, mengemukakan tanggapan atau kesan atas pengalaman tersebut, termasuk pengalaman sesama peserta lain

• Peserta menyampaikan informasi tentang hal-hal yang ditangkap, dirasakan, dan perilaku yang timbul berdasar pada pengalaman.

• Beberapa pertanyaan dalam tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data/ informasi:

Bagaimana perasaan saya ketika melakukan aktivitas tadi ?Apa yang saya alami selama proses tadi?Siapa saja yang memiliki pengalaman yang berbeda?Apakah ada hal-hal yang terjadi yang tidak terduga sebelumnya?

Page 12: Pembelajar Dewasa & Mandiri

3. PROCESSING ~ discussion of patterns & dynamics

• Peserta menyusun kembali data yang telah diungkapkan dalam tahap sebelumnya, dan menginterpretasi atau mengambil kesimpulan apa yang terjadi

• Tahap ini sangat penting dan harus direncanakan dengan seksama.

• Pertanyaan dimaksudkan untuk menyusun data yang terkumpul menjadi suatu informasi yang berarti.

– Apa makna hal tersebut bagi saya ?– Mengapa hal itu bisa terjadi?– Apa yang terjadi pada diri saya maupun kelompok saya?– Apakah hal itu berarti positif atau negatif?– Apakah ada hubungan antara hal-hal tersebut?

(Jika ya) Apa hubungan antar hal-hal tersebut?

Page 13: Pembelajar Dewasa & Mandiri

4. GENERALIZING ~ Interfering Principles about the “Real Word”

• Peserta melakukan abstraksi dari beberapa prinsip yang ada berdasarkan pengetahuan yang didapat dari diri sendiri maupun kelompok

• Menghubungkan rumusan pada tahap sebelumnya dengan kehidupan atau tugas sehari-hari

• Pertanyaan dimaksudkan untuk mendapatkan prinsip/ pola yang berasal dari informasi yang sudah tersusun sebelumnya:

– Apa yang saya pelajari dari latihan tadi– Apa yang dapat disimpulkan dari proses tadi?– Secara umum apa hikmah yang dapat saya petik dari

pengalaman tersebut?– Apa kesimpulan yang dapat kita ambil dari sini?– Hal ini mengingatkan saya pada sesuatu..?– Lalu langkah apa selanjutnya ?

Page 14: Pembelajar Dewasa & Mandiri

5. APPLYING~ Planning More Effective Behavior

• Tahap ini adalah “jembatan” antara kondisi saat ini dengan masa yang akan datang dengan memahami proses pada tahap generalizing.

• Mendapatkan suatu prinsip / pola yang berasal dari proses generalisasi

• Penerapan generalisasi pada kehidupan yang sebenarnya, melalui goal setting dan atau kesempatan praktek.

• Merupakan proses transfer hasil belajar.• Pertanyaan dimaksudkan untuk membimbing peserta

menerapkan hasil belajarnya pada kehidupan nyata :– Bagaimana cara saya mengaplikasikan pengalaman yang aya

peroleh?– Apa yang akan saya lakukan kemudian– Bagaimana cara saya untuk mengulangi situasi tersebut?– Bagaimana cara saya membuat hal yang lebih baik?– Perubahan apa yang dapat saya lakukan?

Page 15: Pembelajar Dewasa & Mandiri

15

TAKSONOMI TUJUAN TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKANPENDIDIKAN

KOGNITIFKOGNITIF1.1. PENGETAHUANPENGETAHUAN

mengingat kembali informasi

2.2. PEMAHAMANPEMAHAMANmemahami materi dan gagasan

3.3. PENERAPANPENERAPANmenggunakan gagasan/ metode umum & aturan prosedural dalam situasi khusus dan kongkret

4.4. ANALISISANALISISmengidentifikasi kaitan dan interaksi antar-unsur

5.5. SINTESISSINTESISmenggabungkan unsur-unsur untuk membangun keseluruhan

6.6. EVALUASIEVALUASIpertimbangan kuantitatif-kualitatif apakah materi dan metode memenuhi kriteria

AFEKTIFAFEKTIF1.1. PENERIMAAN/PERHATIANPENERIMAAN/PERHATIANkesediaan menerima dan memperhatikan

2.2. RESPONSRESPONSkesediaan memberi respons dan puas atas respons itu

3.3. MENGHARGAIMENGHARGAImenerima nilai, pilihan nilai, dan komitmen

4.4. PENGORGANISASIANPENGORGANISASIANinternalisasi/konseptualisasi nilai dan pengorganisasian sistem nilai

5.5. KARAKTERISASIKARAKTERISASIhirarki nilai diorganisasikan ke dalam sistem internal yang konsisten

PSIKOMOTORPSIKOMOTOR1.1. PENIRUANPENIRUAN

mengulangi yang pernah dilihat

2.2. MANIPULASIMANIPULASImengikuti petunjuk, memilih, dan menggunakan

3.3. PRESISIPRESISImengulang kembali dengan benar, memiliki kontrol apa yang dilaku-kan

4.4. ARTIKULASIARTIKULASImenyambungkan urutan dengan benar

5.5. NATURALISASINATURALISASIinternalisasi dan otomatisme

Page 16: Pembelajar Dewasa & Mandiri

16

MENGAPA METODE PARTISIPATIF?MENGAPA METODE PARTISIPATIF?

ORANG DEWASA inginORANG DEWASA ingin dilibatkan dalam kegiatan belajar dihargai sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia ditantang dalam belajar maupun pengembangan diri

KECENDERUNGAN MASYARAKATKECENDERUNGAN MASYARAKATFILOSOFI HUMANISTIK: Manusia memiliki kemampuan sebagai pribadi maupun ber-FILOSOFI HUMANISTIK: Manusia memiliki kemampuan sebagai pribadi maupun ber-

sama untuksama untuk berkembang mengarahkan diri melakukan transformasi (perubahan)

KECENDERUNGAN ORGANISASIKECENDERUNGAN ORGANISASIMANAJEMEN PARTISIPATIF: melibatkan anggota dalam perencanaan maupun kepu-MANAJEMEN PARTISIPATIF: melibatkan anggota dalam perencanaan maupun kepu-

tusan (pengembangan kerja tim dan tusan (pengembangan kerja tim dan empowermentempowerment))

PENELITIAN OTAKPENELITIAN OTAK logis dan rasional (otak kiri) spontan dan kreatif (otak kanan)

Page 17: Pembelajar Dewasa & Mandiri

17

OTAK MANUSIAOTAK MANUSIA

LOGISLOGISANALITISANALITISMATEMATISMATEMATISTEKNISTEKNIS

HOLISTIKHOLISTIKINTUITIFINTUITIFKONSEPTUALKONSEPTUALSINTESISSINTESIS

TERKENDALITERKENDALIKONSERVATIFKONSERVATIFPERENCANAPERENCANAORGANISATORORGANISATORADMINISTRATORADMINISTRATOR

INTERPERSONALINTERPERSONALEMOSIONALEMOSIONALARTISTIKARTISTIKSIMBOLIKSIMBOLIK

KIRIKIRI KANANKANAN

BAHASABAHASAMATEMATIKAMATEMATIKAANALITIKANALITIKBERURUTANBERURUTAN

SPASIALSPASIALHOLISTIKHOLISTIKINTUITIFINTUITIF

VERBALVERBAL NON-VERBALNON-VERBAL

LIMBIKLIMBIK

Page 18: Pembelajar Dewasa & Mandiri

18

Self-Regulated Learning (SRL)

• Aktivitas belajar yang dilakukan dengan aktif,

baik secara :

• Motivasional (contoh Efikasi Diri),

• metakognitif (contoh Goal Setting), maupun

• Perilaku belajarnya (Strategi kognitif dan

pengelolaan sumber daya).

Page 19: Pembelajar Dewasa & Mandiri

19

Perpaduan kemampuan dan keyakinan diri yang merupakan Perpaduan kemampuan dan keyakinan diri yang merupakan prasyarat bagi keberhasilanprasyarat bagi keberhasilan

Seberapa banyak usaha yang dicurahkan dan seberapa lama Seberapa banyak usaha yang dicurahkan dan seberapa lama orang akan bertahan dalam menghadapi rintangan dan peng-orang akan bertahan dalam menghadapi rintangan dan peng-alaman kurang berhasilalaman kurang berhasil

4 CARA YANG MEMFASILITASI PENGEMBANGAN4 CARA YANG MEMFASILITASI PENGEMBANGAN

SELF-EFFICACYSELF-EFFICACY PENCAPAIAN TUGASPENCAPAIAN TUGAS (“Saya berhasil melakukannya!”) PENGALAMAN ORANG LAINPENGALAMAN ORANG LAIN (“Jika dia bisa, saya juga bisa!”) PERSUASI VERBAL PERSUASI VERBAL (“Kamu bisa melakukannya!”) KESIAPAN EMOSIONALKESIAPAN EMOSIONAL (“Ayo kita lakukan bersama!”)

EFIKASI DIRI EFIKASI DIRI ((SELF-EFFICACYSELF-EFFICACY))