peran ikadi (ikatan da’i indonesia) cabang...

121
PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIK DALAM PENINGKATAN KUALITAS KEBERAGAMAAN MASYARAKAT KALIANGKRIK, MAGELANG TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) OLEH ULFA NURMALA KUSUMA WATI NIM. 11714022 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIK

DALAM PENINGKATAN KUALITAS KEBERAGAMAAN

MASYARAKAT KALIANGKRIK, MAGELANG TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH

ULFA NURMALA KUSUMA WATI

NIM. 11714022

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

i

PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIK

DALAM PENINGKATAN KUALITAS KEBERAGAMAAN

MASYARAKAT KALIANGKRIK, MAGELANG TAHUN 2017

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

OLEH

ULFA NURMALA KUSUMA WATI

NIM. 11714022

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 3: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

ii

Page 4: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

iii

Page 5: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

iv

Page 6: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

v

Page 7: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

vi

MOTTO

(60: الرحمه)هل جزاء الإحسان إلا الإحسان

Artinya: tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)

(QS. Ar-Rahman:60)

Page 8: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmad serta

hidayahNya sehingga skripsi ini berjalan dengan lancar. Tidak lupa skripsi ini

dipersembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta dan terhebat titipan Allah Swt, Slamet Nuryadin dan

Masetyowati yang selalu ada untuk saya, selalu mendo’akan, membimbing,

memberikan motivasi, mendukung, dan selalu memberikan segala sesuatu yang

terbaik untuk saya.

2. Kakek dan nenek tercinta, Quraisjin dan Nuriyah (almh) yang juga selalu

mendo’akan, mendukung, dan memberikan yang terbaik untuk saya.

3. Adik tersayang, Hafidzudin Akmal yang selalu memberikan keceriaan kepada

saya.

4. Keluarga besar Quraisjin yang telah memberikan hal terbaik dalam hidup saya

dan mengajarkan kebaikan dalam kehidupan ini.

5. Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Pembimbing

Akademik, sekaligus Pembimbing Skripsi Dra. Maryatin, M.Pd, yang

membimbing dan memotivasi selama kuliah hingga saat ini.

6. Sahabat-sahabat tercinta yang telah banyak membantu, memberikan dukungan,

semangat, serta keindahan dalam kehidupan ini, yaitu Siti Andaria, Melani

Enggarsari, Puji Lestari, dan Taufiq Rizza.

7. Sahabat satu atap yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat satu

sama lain, yaitu Anggraini Putri, Aminatun Zahro, Aisya Zuhdiana, Siti

Lestari, dan Shofwatul Hasanah.

Page 9: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

viii

8. Teman-teman seperjuangan yaitu KPI angkatan 2014.

9. Para guru MI Mafatihul Huda Girirejo, SMP Muhammadiyah Kaliangkrik, dan

SMA N 1 Bandongan.

Page 10: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad serta

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta

salam selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, yang telah

menuntun umatnya menuju jalan yang benar.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak yang telah berkenan membantu penulis. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum., selaku dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam, dosen Pembimbing Akademik, sekaligus dosen pembimbing skripsi.

4. Seluruh bapak dan ibu dosen yang telah bersedia memberikan dan membekali

ilmu, membimbing, serta memotivasi.

5. Seluruh civitas akademika IAIN Salatiga yang membantu dalam melancarkan

urusan administrasi maupun yang lainnya.

6. Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, khususnya angkatan 2014 yang

telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Pengurus IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik yang telah

memberikan informasi dan membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi

ini.

Page 11: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

x

Page 12: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

xi

ABSTRAK

Kusumawati, Ulfa Nurmala. 2017. Peran IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) Cabang

Kaliangkrik Dalam Peningkatan Kualitas Keberagamaan Masyarakat

Kaliangkrik, Magelang Tahun 2017. Skripsi, Salatiga: Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Kata Kunci: Metode Dakwah, IKADI, Kualitas Keberagamaan.

Penelitian ini berfokus pada metode dakwah IKADI dalam dakwah Islam,

dengan tujuan untuk mengetahui: 1) Kiprah IKADI dalam berdakwah 2) Metode

dakwah yang digunakan IKADI 3) Faktor pendukung dan penghambat dakwah

IKADI dalam meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat Kaliangkrik,

Magelang.

Jenis dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif.

Untuk teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi,

data yang telah ada dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Kiprah IKADI dalam

berdakwah menyampaikan ajaran Islam yang telah berjalan selama sepuluh tahun

dengan banyak kegiatan yang dilaksanakan serta membina kader da’i yang

profesional dan memberikan kontribusi yang positif untuk umat. 2) Metode

dakwah yang digunakan IKADI dalam menyebarkan ajaran Islam serta

meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat Kaliangkrik, Magelang

meliputi; metode ceramah yang berupa pengajian rutin Ahad Wage, metode

pembinaan keislaman berupa liqo’ dan tatsqif, serta metode bil hal berupa

santunan anak yatim, bakti sosial, dan silatirahmi kepada saudara muslim lainnya

yang berada di Kaliangkrik dan sekitarnya. 3) Faktor yang menjadi pendukung

berjalannya dakwah IKADI cabang Kaliangkrik yaitu pengurus organisasi, tokoh

(da’i), dan biaya, sedangkan faktor penghambat dakwah IKADI cabang

Kaliangkrik yaitu tanggapan masyarakat, waktu, dan mad’u.

Page 13: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LOGO INSTITUT ............................................................................................. ii

NOTA PEMBIMBING ...................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

E. Kerangka Berfikir .............................................................................. 6

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka ................................................................................... 9

B. Landasan Teori ................................................................................ 12

Page 14: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan ..................................................... 29

B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 30

C. Fokus Penelitian ............................................................................ 30

D. Sumber Data .................................................................................. 30

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 31

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32

G. Teknik Validitas Data .................................................................... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 35

B. Pembahasan Penelitian ................................................................... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 63

B. Saran ............................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar1. Kerangka Berfikir .............................................................................. 7

Gambar2. Struktur Kepengurusan IKADI Cabang Kaliangkrik ........................ 38

Page 16: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

xv

DAFTAR TABEL

Tabel.1 Jadwal Liqo’ Bulan Juli ........................................................................ 55

Tabel.2 Jadwal Tatsqif Bulan Juli ..................................................................... 56

Page 17: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya perkembangan zaman pada saat ini memberi pengaruh besar

bagi semua yang ada di belahan bumi. Baik itu dari segi sumber daya

manusia, ilmu pengetahuan, politik, sosial, budaya, hingga agama juga

mendapatkan pengaruh dari perkembangan zaman tersebut. Agama telah

beribu-ribu tahun yang lalu ada dibumi ini, dengan seiring berjalannya waktu

agama semakin lama semakin berkembang dan maju, begitu juga dengan

agama Islam.

Adanya berbagai ajaran atau pemahaman yang kurang sesuai dengan

nilai-nilai agama, cenderung akan membuat agama menjadi ditinggalkan dan

lebih lagi agama tidak dijadikan pedoman hidup. Disadari atau tidak kini

kehidupan manusia telah banyak mendapat pengaruh tentang nilai-nilai baru

yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Hal tersebut apabila dibiarkan begitu saja maka akan memberikan

dampak yang tidak baik bagi kehidupan kita di dunia maupun di akhirat

kelak. Oleh sebab itu, untuk mendapatkan ajaran tentang agama yang benar

kita perlu adanya sebuah pembelajaran, salah satunya yaitu dengan dakwah.

Dakwah merupakan sebuah cara untuk mengajak dan menyeru kepada sebuah

kebaikan serta menjauhkan dari hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam.

Dakwah merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk

menyampaikan pesan dan ajaran yang telah Rasulullah SAW ajarkan kepada

Page 18: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

2

para umat dimuka bumi ini agar mereka menjalankan kehidupan sehari-hari

berdasarkan syari’at Islam dan memperoleh kemuliaan di dunia maupun

akhirat.

Untuk mempermudah diterimanya dakwah perlu adanya metode yang

digunakan. Seperti halnya di dalam al-qur’an telah dijelaskan secara detail

tentang metode dakwah yaitu dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

ى ل د ل اى ى إ ال إ ى إ ل اد ا د ى إ اد إ د ل إى ل اد ل د إ ل إى اد ل ل ل إى ل ل اإ ى ل ب ل ى إال ى ل إ د إ ى ج ااد ا إنل

لإهإى ى ل إ د ى ل د ىضل ل ى إ ل د لل ا ى ل د ى ا ل ىصل ل ل لى إ اد ا د ل إ د إى لل ا ى ل د ى (125: ا ) ل ا ل

Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang

mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl:125)

Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang metode dakwah yang

dapat digunakan yaitu hikmah, mau’idhah hasanah, dan mujadalah. Oleh

karena itu, ayat tersebut selalu digunakan pegangan dalam berdakwah.

Mengenai metode dakwah, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian terhadap organisasi dakwah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam

meningkatkan kualitas keberagamaan pada masyarakat Kaliangkrik Magelang.

IKADI atau Ikatan Da’i Indonesia merupakan wadah untuk berdakwah

menyebarkan ajaran Islam yang tidak terkait oleh partai maupun organisasi

lainnya. IKADI telah ada di berbagai wilayah Indonesia dan memiliki

kepengurusan pusat, wilayah, hingga daerah. Banyak kegiatan yang dilakukan

IKADI seperti halnya pengajian rutin setiap bulan, kajian-kajian islami, serta

Page 19: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

3

kegiatan keagamaan lainnya. Untuk memakmurkan masyarakat dan agama,

IKADI juga sering melakukan santunan baik itu kepada anak yatim ataupun

orang yang kurang mampu, selain itu juga melakukan bakti sosial dan lain

sebagainya.

Adanya IKADI di berbagai wilayah Indonesia ini dapat meningkatkan

kualitas keberagamaan umat serta memunculkan generasi muda yang lebih

progresif dalam berdakwah, khususnya di daerah Kaliangkrik. Ajaran agama

Islam memang sudah lama tersebar di Kaliangkrik, masyarakat disana juga

memeluk agama Islam serta melakukan ajaran-ajaran Islam. Didukung

dengan keadaan sosial yang masih baik, sehingga dapat membantu proses

berjalannya ajaran agama hingga dalam berdakwah juga.

Meskipun keadaan sosial dan keagamaan di Kaliangkrik terbilang

bagus, akan tetapi masih ada masyarakat yang percaya dan melakukan tradisi

kejawen seperti halnya sesajen yang dibuat untuk para roh leluhur mereka.

Biasanya hal tersebut dilakukan pada saat acara nyadran, merti desa (ulang

tahun desa), hingga acara suran. Mengingat hal tersebut telah menjadi tradisi

turun temurun dari nenek moyang mereka, yang mana tidak mudah untuk

menghilangkan tradisi yang bisa membawa ke jalan syirik. Adanya hal

tersebut IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) yang berada di daerah Kaliangkrik

mencoba untuk memberikan penjelasan dan pemahaman tentang ajaran

agama Islam yang sesuai dengan al-qur’an dan hadist melalui kajian Islami

atau pengajian rutin. Selain itu, kehadiran IKADI juga sebagai wadah untuk

membentuk para da’i yang berkontribusi positif untuk umat.

Page 20: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

4

Hal tersebut mendorong tekad peneliti untuk meneliti organisasi

dakwah IKADI yang berada di Kaliangkrik yang bertujuan menyebar luaskan

ajaran Islam dan memberikan pendidikan tentang ajaran Islam sejak dini,

supaya mereka tidak tersesat kepada jalan yang salah.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA)

CABANG KALIANGKRIK DALAM PENINGKATAN KUALITAS

KEBERAGAMAAN MASYARAKAT KALIANGKRIK, MAGELANG

TAHUN 2017”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kiprah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik

dalam menyampaikan dakwah Islam di Kaliangkrik, Magelang?

2. Bagaimana metode dakwah yang digunakan IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam peningkatan kualitas keberagamaan

masyarakat Kaliangkrik, Magelang?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan dakwah IKADI

(Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam peningkatan kualitas

keberagamaan masyarakat Kaliangkrik, Magelang?

Page 21: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

5

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Menemukan bentuk kiprah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang

Kaliangkrik dalam menyampaikan dakwah Islam di Kaliangkrik,

Magelang.

2. Menemukan model metode dakwah yang digunakan IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam peningkatan kualitas keberagamaan

masyarakat Kaliangkrik, Magelang.

3. Menemukan faktor pendukung dan faktor penghambat dakwah yang

dilaksanakan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam

peningkatan kualitas keberagamaan masyarakat Kaliangkrik, Magelang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dalam

bidang dakwah, khususnya yang terkait dengan Metode Dakwah pada

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Secara Praktis

Manfaat secara praktis antara lain:

a. Bagi organisasi, penelitian ini dapat menjadi acuan IKADI (Ikatan

Da’i Indonesia) dalam menyampaikan dakwah untuk menyampaikan

ajaran Islam kepada masyarakat umum.

Page 22: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

6

b. Bagi masyarakat, bahwa banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh

dari IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) salah satunya adalah lebih

mengetahui lagi tentang ajaran-ajaran agama Islam yang benar.

c. Bagi peneliti, penelitian ini memberi pemahaman dan ilmu baru

dalam melakukan dakwah seperti yang dilakukan oleh IKADI

(Ikatan Da’i Indonesia) untuk memakmurkan agama Islam.

E. Kerangka Berfikir

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) merupakan organisasi kemasyarakatan

bersifat keislaman dengan menjalankan kebenaran untuk memperkokoh

ukhwah islamiyah. Dengan adanya problematika dakwah yang disertai

dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tentu saja membutuhkan

wadah yang dapat memberikan arahan yang benar. Wadah tersebut bertujuan

memberdayakan dakwah dan da’i untuk memecahkan sebuah problematika

dakwah yang terjadi pada masa ini serta untuk menanamkan ajaran-ajaran

yang sesuai dengan al-qur’an dan hadist.

Para da’i harus bisa menyampaian dakwah Islam dengan baik dan

benar supaya para mad’u dapat mengerti dan memahami pesan-pesan yang

disampaikan. Penyampaian dakwah juga harus didukung oleh beberapa unsur,

salah satunya adalah metode dakwah. Dimana sebuah metode dakwah sangat

diperlukan dalam melakukan dakwah, yaitu untuk mempermudah da’i dalam

berdakwah.

Metode dakwah merupakan jalan atau cara yang dapat digunakan oleh

seseorang untuk menyeru dan mengajak kepada kebenaran dan meninggalkan

Page 23: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

7

kebatilan menggunakan cara yang baik dan benar. Adapun pedoman dari

metode dakwah yang telah tercantum dalam al-qur’an yaitu surat An-Nahl

ayat 125. Ayat tersebut menjelaskan tentang metode dakwah yang dapat

digunakan untuk menyampaikan ajaran Islam melalui tiga cara, yaitu hikmah,

mau’idhah hasanah, dan mujadalah.

Tradisi yang diturunkan dari nenek moyang yang tidak sesuai dengan

ajaran Rasulullah SAW seperti penggunaan sesajen pada saat memperingati

sebuah acara. Oleh sebab itu, IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) hadir untuk

menyampaikan dakwah dengan berbagai metode yang digunakan kepada

masyarakat tentang ajaran keislaman yang sesuai dengan al-qur’an dan hadist.

Gambar 1. Kerangka Berfikir

IKADI

KEBERAGAMAAN METODE DAKWAH

Page 24: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

8

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam pembahasan, penulis mencoba menyusun

penelitian ini secara sistematis. Pembahasan penelitian terdiri dari 5 bab,

masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan, yang menerangkan tentang bentuk dan penelitian,

dimulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

2. Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori, bab ini membahas mengenai

kajian pustaka tentang penelitian terdahulu dan landasan teori mengenai

metode dakwah, IKADI (Ikatan Da’i Indonesia), pengertian

keberagamaan masyarakat, serta upaya IKADI (Ikatan Da’i Indonesia)

dalam berdakwah.

3. Bab III Metode Penelitian, bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian

dan pendekatan, lokasi penelitian, fokus penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik validitas data.

4. Bab IV Hasil dan Pembahasan, bab ini mencakup tentang hasil penelitian

dan pembahasan penelitian mengenai Peran IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) Cabang Kaliangkrik Dalam Peningkatan Kualitas

Keberagamaan Masyarakat Kaliangkrik, Magelang Tahun 2017.

5. Bab V Penutup, bab ini di dalamnya berisikan kesimpulan serta saran-

saran.

Page 25: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Peneliti telah melakukan penelusuran dan kajian dari berbagai

sumber atau referensi yang memiliki kesamaan topik atau relevansi

terhadap penelitian ini. Berikut di bawah ini adalah karya tulis ilmiah yang

relevan dengan penelitian ini:

Pertama, skripsi dari Ismail mahasiswa Fakultas Tarbiyah Sekolah

Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga tahun 2010 yang berjudul

Metode Dakwah Bagi Masyarakat Pedesaan (Studi Kasus di Desa Candi

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali). Skripsi ini berisi tentang

bagaimana metode dakwah yang digunakan di pedesaan oleh tokoh agama

dan juga tokoh masyarakat, serta membahas mengenai kehidupan sosial

masyarakat yang terjalin dengan erat namun kesadaran individual anggota

masyarakat dalam menjalankan ibadah masih sangat kurang. Perbedaan

penelitian ini terletak pada fokus penelitian, dimana peneliti mengambil isi

tentang peningkatan kualitas keberagamaan masyarakat. Sedangkan

persamaan dari penelitian ini yaitu pada metode dakwah yang digunakan

pada masyarakat.

Kedua, skripsi dari Ahmad Soleh mahasiswa dari Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang tahun 2012

yang berjudul Metode Dakwah di Kalangan Remaja Perkotaan (Studi

Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja “ROMANSA” di

Page 26: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

10

Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang). Perbedaan dari penelitian ini terletak

pada fokus keberlangsungan dakwah yang dilakukan untuk meningkatkan

pengetahuan agama di wilayah perkotaan, selain itu metode yang

digunakan lebih menonjol kepada dakwah masa kini. Sedangkan peneliti

berfokus pada peningkatan kualitas keberagamaan di wilayah pedesaan.

Persamaan dari penelitian ini yaitu menggunakan sebuah organisasi dalam

melaksanakan dakwah.

Ketiga, skripsi dari Lilik Malihah mahasiswa Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang tahun 2014

yang berjudul Metode Dakwah KH. Munif Muhammad Zuhri dalam

Meningkatkan Keberagamaan di Lingkungan Masyarakat Girikusumo

Mranggen Demak. Perbedaan penelitian ini bahwa peneliti menggunakan

dakwah yang diterapkan oleh sebuah organisasi IKADI, sedangkan dalam

skripsi Lilik Malihah adalah dakwah yang digunakan oleh seorang tokoh

agama yaitu KH. Munif Muhammad Zuhri. Persamaan dari penelitian ini

yaitu berfokus pada peningkatan keberagamaan suatu masyarakat.

Keempat, skripsi dari Asep Saeful Millah mahasiswa Fakultas

Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto tahun 2016 yang

berjudul Metode Dakwah Pesantren Mahasiswa An Najah Desa Kutasari

Kecamatan Baturraden. Perbedaan penelitian ini bahwa peneliti

menggunakan organisasi dakwah sebagai objek penelitian, sedangkan

dalam penelitian skripsi milik Asep Saeful Millah menggunakan objek

penelitiannya berupa pondok pesantren. Persamaan dalam penelitian ini

Page 27: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

11

berfokus tentang dakwah yang digunakan pada masing-masing objek

penelitian.

Kelima, skripsi dari Miss Patimoh Yeemayor mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

tahun 2015 yang berjudul Strategi Dakwah Dalam Meningkatkan

Pemahaman Agama Anak Muda (Studi Kasus di Majelis Agama Islam

Wilayah Pattani, Thailand). Perbedaannya terletak pada fokus penelitian

tentang strategi dakwah, meskipun terdapat pembahasan mengenai metode

dakwah didalamnya akan tetapi penelitian dari Miss Patimoh Yeemayor

ini tetap terfokus pada strategi dakwahnya serta objek yang dituju adalah

para remaja dan anak muda. Sedangkan untuk persamaannya terletak pada

pembahasan tentang peningkatan keagamaan.

Beberapa penelitian diatas memiliki perbedaan dan persamaan

dengan penelitian ini. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu

yang telah disebutkan di atas terletak pada fokus penelitian, objek

penelitian, waktu penelitian, dan lokasi penelitian. Sedangkan

persamaannya terletak pada penelitian tentang metode dakwah,

penggunaan organisasi dalam berdakwah (akan tetapi organisasi yang

digunakan tidak sama), dan pembahasan tentang keagamaan. Untuk

penelitian ini lebih berfokus pada dakwah yang digunakan oleh organisasi

Islam yaitu IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam peningkatan kualitas

keberagamaan serta lokasi dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya, yaitu di daerah Kaliangkrik, Magelang.

Page 28: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

12

B. Landasan Teori

1. Dakwah

Dakwah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang

mempunyai arti: panggilan, ajakan, dan seruaan. Sedangkan dalam ilmu

tata bahasa Arab, kata dakwah adalah bentuk dari isim masdar yang

berasal dari kata kerja da’a-yad’u-da’watan artinya menyeru,

memanggil, mengajak (Abdul, 2007:29).

Selanjutnya dakwah memiliki makna sebagai suatu proses

penyampaian atas pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan

dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut, sedangkan

orang yang melakukan ajakan tersebut dikenal dengan sebutan da’i

yang artinya orang yang menyeru (Amin, 2013:2).

Secara istilah definisi tentang dakwah telah banyak dipaparkan

oleh para ahli. Meskipun susunan redaksinya berbeda-beda, akan tetapi

memiliki makna yang sama, seperti yang dikutip oleh Budiharjo

(2007:1-2), beberapa definisi tentang dakwah yang dikemukakan oleh

para ahli, sebagai berikut:

a. Menurut Abduh, dakwah sama dengan islah, yaitu memperbaiki

keadaan kaum muslimin dan memberi petunjuk kepada orang-orang

kafir agar mau memeluk Islam.

b. Menurut Ali Mahfudz, dakwah ialah mendorong manusia melakukan

kebajikan dan memberi petunjuk, menyuruh mereka berbuat yang

Page 29: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

13

makruf dan melarang yang munkar agar mereka mendapat

kebahagiaan di dunia dan akhirat.

c. Menurut Abu Bakar Zarkasyi, dakwah ialah usaha para ulama dan

orang-orang yang memiliki ilmu dalam masalah agama dengan

memberi pengajaran kepada masyarakat pada hal ihwal yang dapat

menyadarkan mereka terhadap urusan keagamaannya dan

keduniaannya sesuai kemampuan yang dimilikinya.

d. Menurut Bahi al-Khulli, dakwah ialah memindahkan suatu situasi

manusia kepada situasi lebih baik..

Untuk mempermudah berjalannya dakwah, maka perlu adanya

unsur-unsur yang membantunya antara lain:

a. Da’i (subjek dakwah)

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik secara

lisan maupun tulisan ataupun perbuatan dan baik secara individu,

kelompok atau bentuk organisasi atau lembaga (Ilaihi, 2010:19).

Da’i adalah orang yang melakukan dakwah atau dapat

diartikan sebagai orang yang menyampaikan pesan dakwah kepada

orang lain (mad’u) (Saputra, 2012:261).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa da’i

merupakan pelaksana dakwah atau orang yang menyampaikan ajaran

agama dan mengajak kepada kebaikan dengan cara yang baik agar

pesan dakwah atau ajaran agama dapat tersampaikan kepada orang

lain (mad’u). Seorang da’i harus dapat memahami ajaran agama

Page 30: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

14

yang bersumber pada al-qur’an dan hadist, selain itu da’i harus dapat

memahami bagaimana keadaan para mad’unya baik dari segi sosial,

budaya, perekonomian, dan lain sebagainya.

Seorang da’i harus mampu menjiwai dan menjadikannya

sebagai pedoman dalam hidupnya agar dapat dijadikan alat

pengontrol bagi perbuatan-perbuatannya, pemikiran dan sikap

mentalnya, sehingga mad’u diharapkan mendapat petunjuk untuk

mendekatkan diri kepada Allah yaitu dengan ibadah (Hayati,

2017:176).

b. Mad’u (Objek dakwah)

Mad’u adalah manusia yang menjadi mitra dakwah atau

menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara

individu, kelompok, baik yang beragama Islam maupun tidak,

dengan kata lain manusia secara keseluruhan (Ilaihi, 2010:19-20).

Mad’u adalah orang atau kelompok yang lebih dikenal

dengan sebutan jamaah yang sedang menuntut ajaran agama dari

seorang da’i, baik mad’u tersebut merupakan orang dekat atau jauh,

muslim atau non muslim, laki-laki atau perempuan (Saputra,

2012:279).

Beberapa pengertian tentang mad’u diatas dapat disimpulkan

bahwa mad’u merupakan seorang atau sekelompok orang yang

menjadi penerima pesan dakwah dari da’i. Sasaran dakwah atau

mad’u meliputi masyarakat secara umum, baik laki-laki ataupun

Page 31: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

15

perempuan, dilihat dari segi umur baik anak-anak hingga tua,

golongan masyarakat perkotaan atau pedesaan, golongan masyarakat

yang dilihat dari tingkat sosial ekonomi (kaya, menengah, miskin),

golongan masyarakat dari segi profesi (pegawai negeri, pedagang,

petani, buruh, dan lain sebagainya).

c. Materi dakwah

Materi dakwah adalah ajaran-ajaran Islam sebagaimana

terkandung dalam al-qur’an dan hadist, atau mencakup pendapat

para ulama atau lebih luas dari itu (Aripudin, 2011:7).

Menurut Wahyu Ilaihi (2010:20) menjelaskan tentang materi

atau pesan dakwah itu adalah ajaran Islam yang secara umum

dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1) Pesan Akidah, meliputi iman kepada Allah Swt, iman kepada

Malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitabNya, iman kepada

RasulNya, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha-qadhar.

2) Pesan Syariah, meliputu ibadah thaharah (bersuci), shalat, zakat,

puasa, dan haji, serta muamalah.

3) Pesan Akhlak, meliputi akhlak terhadap Allah Swt, akhlak

terhadap makhluk hidup.

Materi dakwah yaitu isi dakwah yang akan disampaikan da’i

untuk mad’unya. Sebelum berdakwah, seorang da’i harus

mengetahui latar belakang dari mad’unya agar materi yang akan

disampaikan sesuai dengan keadaan dan dapat di mengerti oleh

Page 32: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

16

mad’u. Materi yang disampaikan berupa ajakan dan seruan untuk

taqwa kepada Allah Swt serta berlandaskan pada al-qur’an dan

hadist.

d. Media Dakwah

Media dakwah merupakan alat-alat yang dipakai untuk

menyampaikan ajaran Islam. Menurut Hamzah Ya’qub yang dikutip

oleh Wahyu Ilaihi (2010:20-21) media dakwah dibagi menjadi lima,

yaitu:

1) Lisan, merupakan media dakwah yang paling sederhana hanya

dengan menggunakan suara. Media ini dapat berbentuk ceramah,

khutbah, penyuluhan, dan lain sebagainya.

2) Tulisan, media dakwah ini meliputi majalah, surat kabar,

spanduk, dan lain sebagainya.

3) Lukisan, gambar, karikatur, dan lain sebagainya.

4) Audio visual, merupakan alat atau media dakwah yang dapat

merangsang indera pendengaran atau penglihatan, dapat

berbentuk televisi, internet, dan lain sebagainya.

5) Akhlak, merupakan perbuatan-perbuatan nyata yang

mencerminkan ajaran Islam, yang dapat dinikmati dan

didengarkan oleh mad’u.

Agar mempermudah penyampaian pesan dakwah maka perlu

adanya media dakwah. Banyak media atau alat yang dapat

digunakan oleh da’i seperti yang telah disebutkan diatas. Pada masa

Page 33: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

17

modern seperti saat ini, media massa menjadi media atau alat

dakwah yang banyak digunakan, karena banyak masyarakat baik tua

ataupun muda pasti menggunakan media massa. Dakwah melalui

media massa lebih mudah diterima masyarakat khususnya para

remaja.

e. Metode Dakwah

Metode dakwah merupakan cara-cara yang dipergunakan da’i

untuk menyampaikan pesan dakwah atau serentetan kegiatan untuk

mencapai tujuan dakwah (Ilaihi, 2010:21).

Metode dakwah sendiri telah ada pedomannya di dalam al-

qur’an yaitu surat An-Nahl ayat 125, dimana telah dijelaskan

didalamnya metode-metode yang dapat digunakan untuk berdakwah.

Terdapat tiga metode yang telah disebutkan dalam ayat tersebut

yaitu:

1) Dakwah bil Hikmah

Kata hikmah berasal dari bentuk masdar hukuman yang

diartikan mencegah, apabila dikaitkan dengan dakwah maka

berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam

melaksanakan tugas dakwah (Saputra, 2011:244).

Menurut Toha Yahya Umar, hikmah berarti meletakkan

sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan

mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak

bertentangan dengan larangan Tuhan (Munir, 2009: 9).

Page 34: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

18

Ibnu Qoyim mendefinisikan hikmah yaitu pengetahuan

tentang kebenaran dan pengalamannya, ketepatan dalam

perkataan dan pengalamannya, hal tersebut tidak dapat dicapai

kecuali dengan memahami al-qur’an, syari’at Islam, dan hakikat

iman (Saputra, 2012:246).

Dakwah dengan menggunakan cara hikmah adalah

memperhatikan dengan baik situasi dan kondisi sasaran dakwah,

karena mad’u yang akan dihadapi memiliki tingkat pendidikan,

strata sosial, serta latar belakang yang beragam. Oleh sebab itu,

para da’i harus mampu mengerti dan memahami para mad’unya.

Selain itu, materi dakwah yang dijelaskan tidak memberatkan

mad’u, karena ada kecenderungan mereka tidak berasal dari satu

tingkatan.

2) Dakwah Mau’idhah Hasanah

Secara bahasa mau’idhah hasanah terdiri dari dua kata

yaitu mau’idhah dan hasanah. Kata mau’idhah berasal dari bahasa

Arab yaitu wa’adha-ya’idhu-wa’dhan yang berarti nasihat,

bimbingan, pendidikan, dan peringatan. Sedangkan hasanah

merupakn kebaikan. Adapun secara istilah, menurut Abd. Hamid

al-Bilali mau’idhah hasanah merupakan salah satu manhaj

(metode) dalam dakwah untuk mengajak ke jalan Allah dengan

memberikan nasihat atau membimbing dengan lemah lembut agar

mereka mau berbuat baik (Munir, 2009:12-16).

Page 35: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

19

Dakwah dengan menggunakan metode mau’idhah hasanah

dapat juga diartikan sebagai ungkapan yang didalamnya

mengandung unsur pendidikan, peringatan, kabar gembira,

pesan-pesan positif ataupun wasiat yang dapat menjadi pegangan

dalam kehidupan (Saputra, 2012-252).

3) Dakwah Al-Mujadalah

Mujadalah berasal dari kata jadala, apabila mendapat

tambahan alif sehingga menjadi jaadala memiliki arti berdebat,

sedangkan makna mujadalah itu sendiri adalah perdebatan.

Sedangkan secara istilah mujadalah merupakan upaya bertukar

pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis tanpa

adanya suasana yang mengharuskan adanya lahirnya permusuhan

di antara keduanya (Munir, 2009:19).

Metode dakwah mujadalah biasa disebut dengan metode

dakwah tanya jawab, yaitu metode yang dilakukan dengan

menggunakan tanya jawab untuk mengetahui sampai sejauh mana

ingatan atau pikiran seseorang dalam memahami atau menguasai

materi dakwah, disamping itu juga merangsang perhatian

penerima dakwah (Munsyi, 1978:31-32).

Metode tanya jawab ini merupakan metode yang efektif,

karena mad’u dapat mengajukan pertanyaan yang belum mereka

pahami serta dari sinilah akan timbul timbal balik antara da’i dan

mad’u, sehingga dakwah akan menjadi lebih lama. Selain itu

Page 36: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

20

dengan metode ini bukan hanya da’i dan mad’u saja yang

melakukan tukar pikiran, akan tetapi mad’u dengan mad’u

lainnya juga dapat bertukar pikiran.

Dakwah dengan cara ini menuntut agar da’i mempunyai

kecakapan dalam tutur pikiran, sharing, debat dan diskusi. Debat

atau diskusi yang dilakukan adalah dengan kawan bukan lawan,

dan biasanya metode ini tepat bagi golongan menengah (Yahya,

2016:93).

Beberapa metode yang telah diuraikan diatas dapat

dijadikan sebagai acuan untuk berdakwah, bukan hanya metode

itu saja yang dapat digunakan melainkan terdapat metode-metode

yang lain lagi apabila metode tersebut kurang efektif digunakan

untuk menyebarkan ajaran Islam.

2. IKADI

a. Pengertian IKADI

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) merupakan sebuah wadah

untuk berdakwah dan membentuk da’i yang profesional serta

memberikan kontribusi positif untuk umat (www.ikadi.or.id diakses

pada 10 April 2018). IKADI berdiri sendiri tanpa adanya campur

tangan ataupun berkaitan dengan lembaga Islam dan partai yang ada

di Indonesia, dengan kata lain IKADI berdiri secara independen.

IKADI tersebar diberbagai wilayah Indonesia, kepengurusannya

berada di pusat, wilayah, dan daerah.

Page 37: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

21

b. Profil IKADI

IKADI merupakan organisasi kemasyarakatan yang bersifat

keislaman yang diwujudkan dalam bentuk ukhwah dan silaturahmi

dalam membina dan mengembangkan ta’aruf (saling mengenal),

ta’awun (saling menolong), dan tausiat (saling berwasiat) di jalan

kebenaran guna memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa serta

mengangkat harkat dan martabat umat manusia (www.ikadi.or.id

diakses pada 10 April 2018).

Visi IKADI adalah Menjadi Lembaga Profesi da'i yang

mampu mengoptimalkan potensi para da'i dalam menegakkan nilai-

nilai Islam sebagai rahmatan lil 'alamin.

Misi dari IKADI diantaranya:

1) Membangun pemahaman Islam berdasarkan al-quran dan sunnah

sesuai manhaj ulama salafush shaleh bagi segenap umat manusia.

2) Membangun sikap hidup berislam yang rahmatan lil'alamin.

3) Menyebarkan, mengamalkan dan membela nilai-nilai Islam.

4) Meningkatkan ukhwah Islamiyah antara ummat.

5) Meningkatkan kemampuan dan peran da’i dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Page 38: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

22

Struktur Pengurus Cabang Ikatan Da’i Indonesia (PC-IKADI)

Kaliangkrik

Ketua : H. Jumal

Wakil Ketua : Budi Susilo

Sekretaris : Agus Nur Muhammad

Bendahara : Nur Yasin

Seksi Dakwah : Pono

Seksi Kehumasan : Salam, Manaf

Pembantu Umum : Fuad, Safik, Yahno, Mansyur.

c. Dakwah IKADI

Kiprah dakwah yang dilakukan IKADI di Kaliangkrik sudah

lama dengan kurun waktu 10 tahun dari awal berdirinya, kini

semakin luas dakwah yang dilakukannya. Dakwah yang dilakukan

IKADI bukan hanya dakwah secara lisan saja, melainkan dakwah

melalui tulisan juga. Dakwah yang menggunakan media lisan seperti

pengajian yang dilakukan setiap sebulan sekali (Minggu Wage)

diikuti oleh masyarakat Kaliangkrik, kajian-kajian Islam seperti

liqo’, tatsqif. Sedangkan dakwah dengan media tulisan yaitu dengan

membuat buku-buku panduan keislaman, artikel keislaman, majalah

Islam, dan membuat buku panduan khutbah. Selain itu, melakukan

silaturahmi kepada saudara-saudara muslim lainnya yang

didalamnya terdapat unsur dakwah.

Page 39: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

23

3. Keberagamaan Masyarakat

a. Pengertian Keberagamaan

Kata agama secara bahasa berasal dari bahasa Sansekerta

yang menunjuk kepada sistem kepercayaan dalam Hinduisme dan

Buddaisme di India. Agama terdiri dari kata a yang berarti tidak, dan

kata gama yang memiliki arti kacau, dengan demikian agama berarti

aturan atau tatanan untuk mencegah kekacauan dalam kehidupan

manusia (Naim, 2014:3).

Menurut Harun Nasution yang dikutip oleh Jalaluddin

(2012:13) agama adalah pengakuan terhadap adanya hubungan

manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi. Selanjutnya

Harun Nasution merumuskan ada empat unsur yang terdapat dalam

agama, yaitu:

1) Kekuatan gaib, yang diyakini berada diatas kekuatan manusia.

2) Keyakinan terhadap kekuatan gaib sebagai penentu nasib baik dan

nasib buruk manusia.

3) Respons yang bersifat emosionil dari manusia.

4) Paham akan adanya yang kudus dan suci.

Agama memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan

manusia dalam bermasyarakat. Fungsi agama dalam kehidupan di

masyarakat tersebut antara lain:

1) Berfungsi edukatif, yaitu ajaran agama yang dianut memberikan

ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Disini ajaran agama

Page 40: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

24

mempunyai dua unsur menyuruh dan melarang yang mengarah

pada bimbingan untuk penganutnya agar menjadi pribadi yang

baik dan terbiasa dengan hal yang baik menurut ajaran agama

masing-masing.

2) Berfungsi penyelamat, keselamatan yang diberikan oleh agama

kepada penganutnya adalah keselamatan dunia dan akhirat

dengan cara pengenalan kepada keimanan kepada Tuhan.

3) Berfungsi sebagai perdamaian, melalui agama seseorang yang

berdosa atau bersalah dapat mencapai kedamaian batin dengan

cara menebus dosanya melalui bertaubat, penebusan dosa, atau

pensucian, seperti apa yang telah agama ajarkan.

4) Berfungsi sebagai social control, ajaran agama dianggap sebagai

norma, dan nilai-nilai yang bisa menjadi aturan dan pengawas

dalam melaksanakan kehidupan bermasyarakat oleh para

penganutnya.

5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas, para penganut agama

akan merasa memiliki kesamaan dan kesatuan dalam keimanan

(kepercayaan). Rasa kesamaan dan kesatuan ini akan membina

rasa solidaritas dalam masyarakat, bahkan dapat membina rasa

persaudaraan yang kokoh.

6) Berfungsi transformatif, ajaran agama dapat mengubah kehidupan

pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru sesuai

dengan ajaran agama yang dianutnya.

Page 41: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

25

7) Berfungsi kreatif, ajaran agama dapat mendorong dan mengajak

para penganutnya untuk bekerja produktif ukan hanya untuk diri

sendiri melainkan untuk kepentingan orang lain juga. Selain itu

dituntut untuk dapat membuat inovasi dan penemuan baru.

8) Bersifat sublimatif, segala usaha manusia selama tidak

bertentangan dengan norma agama, dilakukan dengan niat yang

lurus, dan hanya untuk Allah Swt merupakan ibadah (Jalaluddin,

2012:325-327).

b. Pengertian Masyarakat

Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah

society berasal dari kata socious yang berarti kawan. Sedangkan

dalam bahasa Arab berasal dari kata syaraka yang berarti ikut serta,

berpartisipasi (Koentjaraningrat, 1981:144).

Norma-norma dan aturan perilaku dalam keidupan sosial

pada hakikatnya adalah bersifat kemasyarakatan, sehingga

masyarakat dapat disebut dengan sekumpulan individu yang

memiliki kesatuan sosial. Individu dilahirkan dalam suatu

masyarakat dan disosialisasikan untuk menerima aturan dan norma

yang ada dari masyarakat sebelumnya (Muhadi, 2014:159).

Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat

kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat

memiliki unsur-unsur, yaitu:

Page 42: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

26

1) Interaksi antar warga.

2) Memiliki suatu ikatan khusus.

3) Memiliki adat-istiadat, norma, hukum, dan aturan yang mengatur

seluruh pola tingkah laku.

4) Memiliki pola tingkah laku khas yang bersifat mantap dan

kontinu.

5) Memiliki rasa identitas kuat sebagai kesatuan (Koentjaraningrat,

1981:146-147).

Masyarakat dalam hal ini merupakan sekelompok orang yang

hidup bersama dengan saling berinteraksi satu sama lain, masyarakat

hidup dengan saling tolong menolong, dan membutuhkan orang lain

untuk mencapai suatu tujuan.

Beberapa definisi yang dipaparkan di atas, dapat diambil

pengertian bahwa yang dimaksud dengan keberagamaan masyarakat

adalah sebuah aturan yang telah tertanam dalam diri seorang dan

sekelompok manusia yang hidup bersama dan saling interaksi di

suatu daerah yang kemudian menerapkan aturan-aturan agama pada

keseharian mereka yang berdasarkan ajaran agama.

Keberagamaan masyarakat mempunyai pengaruh penting

untuk berjalannya dakwah, dimana seorang da’i harus terlebih

dahulu mengetahui latar belakang dan kondisi kehidupan mad’unya.

Penyampaian pesan dakwah akan mudah diterima pada diri mad’u

apabila da’i mengetahui bagaimana kondisi dari mad’unya.

Page 43: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

27

4. Upaya IKADI dalam Peningkatan Kualitas Keberagamaan

Masyarakat.

Melihat kondisi masyarakat di daerah Kaliangkrik, Magelang

yang sudah cukup baik dalam kondisi sosial maupun keagamaan,

membuat IKADI daerah Kaliangkrik sedikit terbantu dalam

penyampaian dakwahnya. Selain itu, masih terdapat sebagian

masyarakat yang percaya dengan tradisi kejawen, dimana mereka

masih menggunakan sesajen yang diperuntukkan kepada roh leluhur

mereka pada sebuah acara seperti nyadra, suran, dan lain sebagainya.

Hal tersebut tidak begitu saja menghentikan kiprah IKADI dalam

berdakwah, IKADI terus memberikan dakwah dan pemahaman tentang

ajaran agama kepada masyarakat agar senantiasa berada pada ajaran

yang benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.

Dakwah yang dilakukan IKADI dalam meningkatkan kualitas

keberagamaan masyarakat Kaliangkrik, Magelang yaitu dengan

menggunakan dakwah bi lisan atau berdakwah melalui lisan. Dakwah

bi lisan yang dilakukan IKADI Kaliangkrik adalah dengan

penyelenggaraan pengajian setiap bulan yang dilaksanakan setiap hari

Ahad Wage, atau masyarakat Kaliangkrik lebih mengenalnya dengan

sebutan pengajian Ahad Wage. Pengajian tersebut dilaksanakan untuk

menyampaikan pesan dakwah dan menambah pemahaman tentang

ajaran Islam kepada masyarakat (mad’u). Selain itu untuk mempererat

tali silaturahmi antar masyarakat di Kaliangkrik. Kemudian IKADI

Page 44: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

28

Kaliangkrik juga menyelenggarakan kajian-kajian Islami seperti liqo’

dan tatsqif, yang diadakan setiap minggu. Kajian tersebut bersifat

umum, jadi siapa saja boleh mengikuti kajian tersebut.

Dakwah IKADI bukan hanya sebatas kajian-kajian Islam, akan

tetapi juga melalui perbuatan kebaikan yaitu menyelenggarakan

santunan kepada anak yatim, kaum dhuafa, dan kepada masyarakat

yang kurang mampu. IKADI mengajak masyarakat untuk selalu

mengingat orang lain yang membutuhkan, oleh karena itu IKADI

mengajak masyarakat untuk bersedekah.

Page 45: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Pendekatan

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian ynag

mengungkap suatu situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan

kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik

pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi

yang alamiah (Satori, 2017:25).

Pendekatan dari penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi atau

gambaran mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian (Suryabrata,

2009:76). Penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu prosedur untuk

memecahkan masalah dengan cara mendeskripsikan atau memberikan

gambaran suatu objek penelitian serta memberikan fakta dan data yang

ada.

Penelitian ini terfokus pada metode dakwah IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) di Kaliangkrik Magelang. Terdapat beberapa metode dakwah

yang digunakan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam meningkatkan

kualitas keberagamaan di masyarakat. Jadi hasil dari penelitian ini berupa

deskripsi atau gambaran metode dakwah Islam yang dilakukan oleh

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) di masyarakat Kaliangkrik, Magelang.

Page 46: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

30

B. Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian yaitu di kantor IKADI (Ikatan Da’i Indonesia)

cabang Kaliangkrik yang terletak di Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten

Magelang, Jawa Tengah.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus pada peran IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam

menyampaikan dan menyiarkan dakwah Islam khususnya untuk

peningkatan kualitas keberagamaan umat yang berada di daerah

Kaliangkrik, Magelang.

D. Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari

sumbernya dan diolah sendiri untuk dimanfaatkan (Ruslan, 2010:138).

Sumber data primer dari penelitian ini berupa wawancara dan

observasi. Wawancara dilakukan kepada ketua IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik Magelang, anggota IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik Magelang. Selain wawancara, data

primer juga diperoleh dari observasi terhadap beberapa kegiatan yang

dilakukan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) di masyarakat Kaliangkrik

Magelang.

2. Data sekunder

Page 47: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

31

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara

tidak langsung melalui media perantara, berbentuk catatan atau laporan

data dokumentasi oleh lembaga tertentu yang dipubliksikan (Ruslan,

2010:138).

Adapun sumber data sekunder yang peneliti gunakan adalah

buku-buku, internet, dan bahan-bahan kepustakaan lain yang ada

relevansinya dengan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data

diantaranya:

1. Observasi

Observasi merupakan pengamatan terhadap suatu objek yang

diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh

data yang harus dikumpulkan dalam penelitian (Satori, 2017:105).

Penelitian ini dilakukan dengan mengamati bagaimana metode

dakwah yang dilakukan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) di Kaliangkrik

Magelang kemudian mencatatnya. Penelitian ini berfokus pada peran

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam peningkatan

kualitas keberagamaan di masyarakat Kaliangkrik Magelang.

2. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab (Satori, 2017:130).

Page 48: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

32

Wawancara dilakukan dengan pengurus IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik yang bersangkutan sebagai pendukung

pengambilan data agar lebih akurat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang memiliki arti

catatan peristiwa yang sudah berlalu, dapat berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya (Sugiyono, 2015:240).

Dokumentasi dalam penelitian ini berupa dokumen yang telah

diarsipkan seperti dokumen tentang profil IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia), dokumen tentang kegiatan yang telah dilakukan IKADI

(Ikatan Da’i Indonesia) di Kaliangkrik, serta foto-foto lain yang

bersangkutan dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu proses mengatur urutan data yang telah

diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk

menghasilkan data yang runtut dan jelas. Analisis data dilakukan melalui

tiga tahap, yaitu:

1. Reduksi data yaitu memilah-milah hal pokok dan memfokuskan pada

data yang sesuai dengan penelitian. Data yang didapat dari observasi,

wawancara, dan dokumentasi selanjutnya direduksi data dengan

memilah serta memfokuskan sesuai dengan penelitian.

2. Penyajian data yaitu menyajikan data yang telah didapatkan dengan

cara memahami dan menguraikan data sesuai fokus penelitian.

Page 49: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

33

3. Penarikan kesimpulan, setelah data direduksi dan diuraikan maka

langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan dari data yang telah ada.

Penarikan kesimpulan ini menjawab dari beberapa rumusan masalah

yang diambil serta mendeskripsikan secara singkat gambaran dari

penelitian tersebut.

G. Teknik Validitas Data

Suatu penelitian dapat dikatakan valid hasilnya apabila

menggunakan uji validitas data. Validitas merupakan derajat ketetapan

antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat

dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2015:267). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa data yang valid adalah data yang sama antara yang

dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

objek penelitian.

Untuk mendapatkan data yang valid maka dalam penelitian ini

menggunakan teknik uji kredibilitas atau keterpercayaan yang dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

1. Perpanjang Pengamatan

Peneliti mengecek kembali data dan informasi yang telah didapatkan

dari sumber penelitian di lapangan. Teknik ini dilakukan untuk

memastikan data dan informasi sudah benar atau belum. Apabila data

dan informasi yang telah diperoleh setelah melakukan pengecekan

kembali ke lapangan sudah benar maka perpanjang pengamatan dapat

diakhiri.

Page 50: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

34

2. Meningkatkan Ketekunan dalam Penelitian

Teknik ini dilakukan untuk memperdalam penelitian dan memeriksa

dengan cermat tentang data yang telah didapatkan. Untuk lebih

meningkatkan ketekunan dalam penelitian dapat diimbangi dengan

cara memperbanyak bacaan seperti referensi buku maupun

dokumentasi-dokumentasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Triangulasi

Pengecekan data dapat dilakukan dengan menggunakan triangulasi

sumber, apabila dari sumber tersebut telah menghasilkan data yang

sesuai maka triangulasi sumber berhasil. Selanjutnya pengecekan data

dengan triangulasi teknik, data yang telah didapatkan dari beberapa

teknik pengambilan data seperti wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Apabila ketiga teknik tersebut menghasilkan data yang

sama, maka triangulasi teknik ini dinyatakan benar dan berhasil.

Page 51: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Subjek Penelitian

a. Sejarah Berdirinya IKADI (Ikatan Da’i Indonesia)

Problematika dakwah yang disertai dengan perkembangan

zaman semakin pesat membutuhkan respon serius dari semua

pihak, begitu pula untuk yang berdiri di paling depan atau yang

menyampaikan pesan dakwah yaitu da’i. Hal tersebut

membutuhkan sebuah wadah untuk para da’i yang bertugas

memberikan arahan pada umat. Wadah tersebut dibuat untuk

melahirkan da’i yang profesional, bermoral, misionir dan visionir

dalam merancang langkah-langkah atau rencana dakwah di masa

depan dengan berdasarkan pada al-qur’an dan hadist. Dengan

demikian diharapkan lahir Islam yang memberikan makna

rahmatan li al amin dalam dunia nyata, memberikan pembelaan

terhadap nilai-nilai kebenaran, dan memiliki kepekaan yang tinggi

terhadap nilai-nilai Islam yang universal.

Dakwah dalam menghadapi tantangan globalisasi seperti

saat ini perlu adanya langkah-langkah yang terencana, sistematis,

dan seimbang. Semua langkah ini diharapkan dapat menjawab dan

menghadapi tantangan berdakwah pada masa globalisasi saat ini,

serta dapat memberikan pandangan kepada umat bahwa Islam

Page 52: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

36

sebagai pemberi solusi yang baik terhadap semua persoalan umat

dan kemanusiaan. Wadah dakwah ini bertujuan untuk memberikan

pencerahan agar kaum muslimin tidak keluar dari jalan yang benar.

Obsesi untuk memberikan kontribusi yang positif dan

memberdayakan potensi umat inilah yang mendorong berdirinya

wadah untuk para da’i. Wadah tersebut diberi nama IKADI (Ikatan

Da’i Indonesia) yang berdiri di Jakarta tanggal 12 Juli 2002.

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) memiliki kepengurusan

diberbagai wilayah Indonesia, hingga kepengurusan cabang di

berbagai daerah. Penelitian ini mengambil IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang dari daerah Magelang yaitu IKADI cabang

Kaliangkrik. Latar belakang terbentuknya IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) di Kaliangkrik ini tidak jauh berbeda dengan sejarah

berdirinya IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) pusat. Berawal dari

betapa pentingnya wadah bagi orang-orang yang ingin berdakwah

menyampaikan ajaran Islam (da’i), akan tetapi tidak bergantung

pada salah satu organisasi Islam atau partai politik yang sudah ada.

Terbentuk dari sekelompok kajian Islam yang mencetuskan usulan

untuk mengadakan kajian Islam atau pengajian secara besar yaitu

mencakup orang-orang satu kecamatan Kaliangkrik. IKADI

(Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik terbentuk pada tahun

2008.

Page 53: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

37

b. Visi dan Misi IKADI (Ikatan Da’i Indonesia)

Sebuah organisasi pasti memiliki visi dan misi untuk

mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Begitu pula dengan

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) yang memiliki visi dan misi, antara

lain:

VISI

Menjadi lembaga profesi da'i yang mampu mengoptimalkan

potensi para da'i dalam menegakkan nilai-nilai Islam sebagai

rahmatan lil 'alamin.

MISI

1) Membangun pemahaman Islam berdasarkan al-quran dan

sunnah sesuai manhaj ulama salafush shaleh bagi segenap

umat manusia.

2) Membangun sikap hidup berislam yang rahmatan li al alamin.

3) Menyebarkan, mengamalkan dan membela nilai-nilai Islam.

4) Meningkatkan Ukhwah Islamiyah antara ummat.

5) Meningkatkan kemampuan dan peran da’i dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Page 54: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

38

c. Struktur Kepengurusan IKADI

Struktur Pengurus Cabang Ikatan Da’i Indonesia

(PC-IKADI) Kaliangkrik

Gambar2. Struktur Kepengurusan IKADI Cabang Kaliangkrik

KETUA

H. Jumal

BENDAHARA

Nur Yasin

SEKRETARIS

Agus Nur Muhamad

WAKIL KETUA

Budi Susilo

PEMBANTU UMUM

-Fuad -Yahno

-Safik -Mansyur

DEVISI HUMAS

-Salam

-Manaf

DEVISI DAKWAH

Pono

PEMBINA

Budi Oeryanto

Page 55: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

39

d. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) Kaliangkrik merupakan

cabang dari daerah Magelang yang telah berdiri sejak 10 tahun

yang lalu. Kaliangkrik sendiri merupakan sebuah kecamatan yang

berada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Luas

wilayah Kaliangkrik yaitu 57,34 km², dengan memiliki 20

kelurahan. Batas-batas wilayah Kaliangkrik, yaitu:

1) Sebelah utara : Gunung Sumbing

2) Sebelah selatan : Kecamatan Kajoran, Kecamatan Tempuran

3) Sebelah barat : Kecamatan Kajoran

4) Sebelah timur :Kecamatan Windusari dan Kecamatan

Bandongan

Karena letaknya yang berada di lereng gunung Sumbing,

membuat sebagian besar masyarakat Kaliangkrik bermata

pencaharian sebagai petani. Akan tetapi, tidak menutup

kemungkinan bagi masyarakat berprofesi selain sebagai petani, ada

yang berprofesi sebagai wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil (PNS),

buruh, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI), dan lain

sebagainya. Selain itu, keadaan sosial di masyarakat masih terjaga

dengan baik, terbukti dengan adanya gotong royong yang masih

sering dilaksanakan oleh masyarakat.

Selain kondisi sosial dan ekonomi yang sudah terbilang

baik di masyarakat Kaliangkrik, kondisi keagamaannya juga sudah

Page 56: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

40

baik meskipun masih ada segelintir orang yang belum secara

sempurna mengerjakan syariat Islam seperti yang telah diajarkan

oleh Rasulullah saw kepada umatnya. Sebagian masyarakat masih

ada yang percaya dengan tradisi kejawen, dalam beberapa acara

seperti merti desa dan nyadran mereka masih menggunakan

sesajen untuk dipersembahkan kepada arwah atau roh para leluhur.

Tidak mudah untuk menghilangkan tradisi yang bisa membawa ke

jalan syirik, karena hal tersebut telah melekat pada mereka yang

mana merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang. Perlu

adanya seseorang yang dapat meluruskan dan membenarkan dari

ajaran yang menyimpang ke ajaran yang lurus sesuai dengan

syariat Islam, oleh sebab itu IKADI terbentuk sebagai wadah para

da’i untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat.

2. Temuan Penelitian

Penelitian ini terfokus pada bagaimana peran IKADI (Ikatan

Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam peningkatan kualitas

keberagamaan di masyarakat Kaliangkrik, Magelang. Setelah

dilakukan penelitian di lokasi tersebut dengan menggunakan tiga

teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan

dokumentasi, maka telah didapatkan data sebagai berikut:

Page 57: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

41

a. Kiprah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam Menyampaikan

Dakwah Islam

Latar belakang dari terbentuknya IKADI Kaliangkrik yaitu

ingin adanya sebuah wadah para da’i dalam mengajak dan

menyampaikan ajaran Islam tanpa mengikuti atau bergantung pada

lembaga-lembaga dan partai-partai yang sudah ada, seperti hasil

wawancara dari bapak H. Jumal pada tanggal 6 Juli 2018:

“Awal terbentuk jadi ee ingin ada wadah bagi orang-orang

yang mau berdakwah tapi yang tidak menggunakan

ataupun tidak dalam artian tidak mengikuti lembaga-

lembaga yang sudah ada, intinya ingin independen, ya

nanti semua orang yang ee berkemampuan untuk dakwah

itu bisa diakumuded disitu, jadi orang itu boleh dari

Muhammadiyah boleh dari NU dari manapun boleh, jadi

bekerja sama untuk berdakwah menjadi da’i”.

Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh IKADI selama

enam belas tahun lamanya dalam menyampaikan dakwah Islam

dan mengajak umat kepada jalan yang benar, serta sebagai wadah

terlahirnya para da’i yang dapat membawa perubahan kepada

kebaikan. Demikian juga yang dilakukan oleh IKADI cabang

Kaliangkrik, dalam kiprahnya selama sepuluh tahun berdiri telah

banyak kegiatan yang dilakukan seperti halnya pengajian rutin

setiap bulan, silaturahmi dengan saudara-saudara muslim lain

khususnya yang berada di daerah Kaliangkrik supaya tetap terjaga

tali persaudaraan.

“Kiprahnya ya setiap Ahad Wage itu mengundang orang-

orang masyarakat se-kecamatan Kaliangkrik begitu.

Pertama kali kiprah IKADI dimulai pada tahun 2008

Page 58: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

42

hingga kini 2018, ya kurang lebih sudah 10 tahun. Ya kalau

ada anggota-anggota yang sakit kami menjenguknya

ngono”. (Wawancara Bapak Agus Nur Muhammad, 6 Juli

2018)

b. Metode Dakwah IKADI dalam Meningkatkan Kualitas

Keberagamaan di Masyarakat Kaliangkrik, Magelang.

Metode dakwah yang digunakan oleh IKADI Kaliangkrik

dalam menyiarkan ajaran Islam khususnya untuk meningkatkan

kualitas keberagamaan masyarakat yaitu melalui beberapa macam

teknik penyampaiannya, seperti yang dikatakan oleh Bapak Agus

Nur Muhammad dalam wawancara pada 6 Juli 2018:

“Mengajak orang untuk datang ke pengajian dan kajian.

Untuk peningkatannya ya itu kalau ada orang yang mampu

dalam artian bertekad untuk hijrah istilahnya ya kita ajak

untuk mengikuti juga Tatsqif dan kajian-kajian lainnya

setelah itu liqo’ apabila ada peningkatan yang bagus,

soalnya orang yang mengikuti liqo’ insyaAllah merupakan

orang yang baik dalam beribadah kepada Allah Swt.

Selanjunya yang umum melakukan syiar islam yang berupa

pengajian, terus silaturahmi, lalu lewat pendalaman-

pendalaman kajian Islam seperti itu”.

Adapun yang dituturkan oleh narasumber lainnya yaitu

Bapak Budi Susilo pada wawancara 9 Juli 2018 mengenai metode

dakwah yang digunakan IKADI di Kaliangkrik yaitu:

“metode yang kami gunakan sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan dalam Al-Qur’an yaitu di surat an-nahl ayatnya

125 nggeh, yang didalamnya itu terdapat beberapa metode

yang dapat digunakan, yang pertama dakwah bil hikmah,

yang kedua dakwah bil mauidzah hasanah, dan yang ketiga

niku dakwah mujadalah. Untuk dakwah bil hikmah seperti

apabila dalam menyampaikan dakwah kita itu kan harus

tahu bagaimana kondisi dari orang-orang yang menerima

dakwah dari kita atau istilahnya mad’u gitu ya, dari sini

kita sebagai da’i nya harus dapat memahami kondisi mad’u

Page 59: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

43

agar dalam penyampaian atau pemilihan meteri untuk

dakwah bisa disesuaikan ben gampang diterima oleh

mad’u. Selanjutnya kalau dakwah bil mauidzah hasanah itu

kita memberikan pelajaran-pelajaran yang baik dan

disesuaikan antara pelajaran yang kita berikan kepada

mad’u dengan perilaku kita, oleh sebab itu kita selalu

memberikan pembinaan untuk para da’i agar mereka siap

dalam melakukan tugas dakwah, untuk sementara ini da’i

yang kita bina atau ya kita belajar bersama-sama yaitu

masih sedikit ya, dari pengurus juga merangkap sebagai

da’i. Selanjutnya yang ketiga adalah dakwah mujadalah ya,

yaitu kita mengadakan kajian-kajian islami atau syiar Islam

yang berupa pengajian selapanan (bulanan), kajian liqo’,

tatsqif, selain itu kita juga melakukan silaturahmi kepada

saudara muslim untuk senantiasa menyambung ukhwah

islamiyah, ya kurang lebihnya seperti itu nggeh”.

Metode dakwah yang digunakan IKADI di Kaliangkrik

yang paling dominan yaitu berupa kajian-kajian Islami dan syiar

Islam. Adapun kajian Islami yang dilakukan yaitu berupa liqo’ dan

tatsqif yang dilakukan setiap minggu sekali, untuk syiar Islam yaitu

pengajian bulanan yang diadakan setiap bulan sekali tepatnya

setiap hari Ahad Wage. Hal tersebut yang dilakukan oleh IKADI

Kaliangkrik dalam melakukan dakwah selama enam tahun

terbentuk.

c. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah IKADI dalam

Meningkatkan Kualitas Keberagamaan di Masyarakat

Kaliangkrik, Magelang

1) Faktor Pendukung

Dakwah IKADI Kaliangkrik didukung oleh tiga faktor

sebagaimana disampaikan oleh Bapak Agus Nur Muhamad

sebagai narasumber dalam penelitian ini dari hasil wawancara

Page 60: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

44

pada 6 Juli 2018. Berikut merupakan penuturan dari Bapak

Agus Nur Muhamad:

“Faktor pendukungnya nomor satu yang jelas SDM

(Sumber Daya Manusia) pengurus. Pengurus itu yang

benar-benar serius ora wegah ngono. Yang kedua

vinansial (biaya). Yang ketiga Ustadz yang mengisi

pengajian itu kalau bis ayang tidak dipungut biaya

seperti itu”.

2) Faktor Penghambat

Selain faktor pendukung dalam berdakwah, terdapat

juga faktor penghambat dari berjalannya dakwah IKADI

Kaliangkrik dalam meningkatkan kualitas keagamaan pada

masyarakat. Adapun yang menjadi faktor penghambat dakwah

IKADI Kaliangkrik seperti yang dituturkan oleh Bapak Agus

Nur Muhamad sebagai narasumber dalam wawancara 6 Juli

2018, sebagai berikut:

“Faktor penghambatnya gini, kadang-kadang IKADI

itu disamakan dengan wahabi, sedangkan anggapan

masyarakat disinikan kalau wahabi itu orang yang

salah banget ya, terus masyarakat diluar sana yang

tidak mengetahui yang sebenarnya tentang IKADI

maka mereka menganggapnya seperti aliran wahabi

gitu. Yang nomer dua faktor penghambantnya ee

kadang-kadang itu bareng karo kegiatan-kegiatan

lainnya misalnya ada yang kerja bakti gitu. Ya

hambatannya kurang lebih hanya itu”.

Page 61: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

45

B. Pembahasan Penelitian

1. Kiprah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) dalam Menyampaikan

Dakwah Islam

Berdiri sejak tahun 2002 yang lalu, IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) telah berhasil membentuk wadah para da’i untuk

menyebarkan ajaran agama Islam serta mengajak umat kepada jalan

yang benar sesuai dengan ajaran dari Nabi Muhmmad saw dengan

bersumber pada al-qur’an dan hadist. IKADI tersebar di berbagai

wilayah Indonesia sehingga mempermudah dalam melahirkan seorang

da’i yang profesional dan lebih mudah untuk menyebarkan dakwah

Islam di seluruh wilayah, dari berbagai wilayah tersebut IKADI

memiliki kepengurusan di tingkat daerah, salah satunya berada di

daerah Magelang. IKADI Magelang merupakan salah satu cabang dari

IKADI wilayah Jawa Tengah yang berpusat di kota Magelang. IKADI

Magelang memiliki cabang di beberapa kecamatan, salah satunya

adalah IKADI cabang Kaliangkrik yang mana menjadi subjek dalam

penelitian ini.

IKADI cabang Kaliangkrik terbentuk pada tahun 2008, hingga

kini sudah sepuluh tahun berkiprah dalam berdakwah menyiarkan

ajaran-ajaran Islam serta banyak kegiatan yang dilakukan sekaligus

membina para kader da’i yang diharapkan dapat menjawab tantangan

dakwah pada era globalisasi seperti saat ini. Disamping itu, dapat

menjadikan para generasi muda saat ini untuk selalu menerapkan dan

Page 62: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

46

melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam dan

selalu taat beribadah kepada Allah swt.

Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh IKADI Kaliangkrik

dalam berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam terutama di

masyarakat Kaliangkrik, yaitu meliputi pengajian rutin yang

dilaksanakan setiap hari Ahad Wage, kajian-kajian Islam liqo’ dan

taysqif, santunan kepada anak yatim, serta melakukan silaturahmi

kepada saudara muslim lainnya.

2. Metode Dakwah IKADI dalam Meningkatkan Kualitas

Keberagamaan di Masyarakat Kaliangkrik, Magelang.

Penyampaian sebuah materi dalam berdakwah perlu adanya

metode yang harus digunakan, agar dapat tersampaikan materi

dakwah tersebut kepada para pendengarnya atau mad’u dan dapat

dengan mudah dipahami oleh mereka. Metode dakwah yang

digunakan sesuai dengan yang telah tercantum di dalam al-qur’an

yaitu surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih

mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk”. (QS. An-Nahl:125)

Metode dakwah yang digunakan IKADI Kaliangkrik juga

tidak terlepas dari apa yang telah dituliskan di al-qur’an ayat tersebut

serta sebagai rujukan dalam melakukan kegiatan dakwah

menyampaikan dan menyiarkan ajaran agama Islam secara

Page 63: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

47

menyeluruh kepada masyarakat. Adapun metode dakwah yang

digunakan oleh IKADI Kaliangkrik dalam peningkatan kualitas

keberagamaan masyarakat seperti yang dituturkan oleh Bapak Budi

Susilo bahwa metode dakwah yang dilakukan IKADI Kaliangkrik ini

memang beragam dan sesuai dengan al-qur’an surat An-Nahl ayat 125

tersebut yang berupa pengajian, kajian-kajian islami, melakukan

santunan-santunan, serta menjaga silaturahmi dengan saudara sesama

muslim lainnya. Adapun penjelasan dari metode dakwah yang

digunakan oleh IKADI Kaliangkrik meliputi:

a. Metode Ceramah

Metode ceramah ini merupakan metode yang sering kali

digunakan dalam berdakwah, begitu pula dengan IKADI (Ikatan

Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik yang menggunakan metode

ceramah. Melalui metode ceramah ini, masyarakat Kaliangkrik

akan memperoleh wawasan keagamaan yang disampaikn langsung

oleh penceramah atau da’i. Metode ceramah yang digunakan ini

dalam bentuk pengajian yang dilaksanakan satu bulan sekali yaitu

pada hari Ahad Wage.

b. Metode Pembinaan Keislaman

Selain metode ceramah yang digunakan IKADI (Ikatan

Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik dalam berdakwah juga

menggunakan metode pembinaan tentang keislaman yaitu dengan

mengadakan kajian-kajian Islam dengan para kader dakwah dan

Page 64: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

48

masyarakat umum bisa ikut serta dalam kajian tersebut. Kajian

Islam yang dilaksanakan merupakan pembinaan dakwah yang

memiliki tingkatan lebih tinggi daripada syiar Islam atau dalam hal

ini adalah pengajian Ahad Wage, karena seperti yang diungkapkan

oleh Bapak Agus Nur Muhamad bahwa orang-orang yang

mengikuti kajian Islam tersebut merupakan orang dengan potensi

bagus sehingga nantinya bisa dijadikan kader da’i serta pemberian

materi yang lebih mendalam lagi. Metode pembinaan keislaman

dilakukan dengan dua kajian islam yaitu liqo’ dan tatsqif.

c. Metode Bil Hal

Metode dakwah yang selanjutnya dengan metode dakwah

bil hal yaitu mengajak untuk mengamalkan ajaran agama Islam

dengan sebaik-baiknya yang mengarah pada pemenuhan kebutuhan

manusia, seperti yang dikatakan oleh Bapak Pono. Melalui metode

bil hal ini, dapat membantu dan memakmurkan masyarakat yang

kurang mampu. Selain itu, dalam metode ini dapat juga dijadikan

sarana untuk bersedekah dan beramal membantu orang-orang yang

kurang mampu.

Setalah dipaparkan tentang metode dakwah yang digunakan

oleh IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik, maka

terdapat beberapa kegiatan dakwah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia)

yang diterapkan di daerah Kaliangkrik, Magelang, antara lain:

Page 65: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

49

a. Pengajian Ahad Wage

Pengajian Ahad Wage merupakan kegiatan dakwah yang

digunakan IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik

dengan menggunakan metode ceramah. Pengajian Ahad Wage ini

merupakan pengajian yang dilaksanakan secara ritun pada setiap

bulan dan telah berjalan dengan baik selama sepuluh tahun.

Pengajian ini termasuk salah satu ciri khas dari kegiatan dakwah

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik.

Pengajian Ahad Wage ini bertujuan untuk menyampaikan

materi dakwah yang berisi tentang aqidah, akhlak, dan syariah

kepada masyarakat. Selain itu, pengajian ini bertujuan untuk tetap

menjaga ukhwah islamiyah antar umat muslim khususnya yang

berada di daerah Kaliangkrik serta sebagai sarana untuk

mempererat antar organisasi masyarakat, seperti yang dituturkan

oleh narasumber sebagai berikut:

“Kita butuh sarana untuk mempererat antar ee antar

golongan intinya. Jadi selama ini kan dulu Muhammadiyah

wajib Muhammadiyah gitu Nahdhotul Ulama wajib

Nahdhotul Ulama, nah sekarang yang datang ke IKADI itu

ada yang Muhammadiyah ada yang Nahdhotul Ulama ada

yang orang biasa, tokoh-tokoh masyarakat ada pak lurah

dan manten, jadi kita gabung disini. Jadi pengajiannya itu

umum dan mengajak pada perbaikan untuk islam dan untuk

ibadah diri”. (Wawancara H. Jumal pada 6 Juli 2018)

Pengajian Ahad Wage berlagsung pada pukul 09.00 WIB

hingga 12.00 WIB yang bertempat di halaman mushola An-Nur

Lempong, Kaliangkrik, Magelang. Masyarakat dari berbagai

Page 66: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

50

wilayah di Kaliangkrik ikut serta dalam pengajian rutin setiap

bulan ini, kegiatan pengajian Ahad Wage tersebut dapat berjalan

lancar dengan adanya unsur-unsur pendukung yang

mempengaruhinya. Adapun unsur-unsur yang dimaksud antara

lain:

1) Pengurus

Peran dari pengurus sangat besar yaitu sebagai

penanggungjawab dalam pengajian Ahad Wage juga berperan

sebagai pengontrol segala kegiatan. Untuk menjadi seorang

pengurus harus memiliki rasa tanggungjawab yang besar,

mampu menjalankan tugas dengan baik, dan memiliki potensi

yang bagus dalam berorganisasi sehingga organisasi tersebut

tetap berdiri serta diharapkan menjadi lebih baik lagi. Seperti

perkataan yang dituturkan oleh Bapak Agus Nur Muhamad pada

wawancara 6 Juli 2018 yaitu:

“Yang penting pengurusnya itu aktif, pengurusnya tidak

bosan seperti itu cara mempertahankan. Ya memang

pengurusnya itu berkeinginan jangan sampai IKADI itu

berhenti to berarti pengurusnya itu jadi tenanan

misalnya malam kamis membuat undangan dan disebar

itu yang mengurus semuanya adalah pengurus, terus

menata tempatnya itu juga pengurus”.

Pengurus IKADI Kaliangkrik sudah memenuhi kriteria

yang ditetapkan, meskipun jumlah dari mereka masih terbilang

sedikit akan tetapi tidak meruntuhkan semangat mereka untuk

terus mempertahankan IKADI serta tidak menggoyahkan niat

Page 67: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

51

mereka dalam berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam

kepada masyarakat. Peran aktif seorang pengurus sangat

diperlukan mengingat tujuan dari berdirinya IKADI sebagai

wadah bagi para da’i dalam berdakwah, sehingga dapat terus

berkiprah dan melanjutkan dakwah Islam.

2) Panitia Kegiatan

Panitia kegiatan pengajian Ahad Wage disini berbeda

dengan pengurus, panitia kegiatan berperan sebagai petugas

dalam pengajian Ahad Wage tersebut. Beberapa orang sebagai

panitia kegiatan ada yang bertugas sebagai pembawa acara,

pembaca ayat suci al-qur’an, pemimpin dzikir bersama,

pengurus konsumsi, dan penataan tempat. Setiap pengajian

Ahad Wage panitia kegiatannya pasti berbeda-beda, hal tersebut

disebabkan oleh pembagian panitia kegiatan dari setiap desa

yang berada di Kaliangkrik secara bergilir.

Alasan dilakukan pembagian secara bergilir tersebut

sebagai pelatihan tanggungjawab dan bekerja sama dalam

melaksanakan kegiatan. Orang-orang yang diberi amanah

sebagai panitia kegiatan bukan hanya orang yang memiliki

jabatan tinggi saja, siapapun orangnya bisa menjadi panitia

kegiatan, seperti yang dituturkan oleh H. Jumal bahwa yang

menjadi panitia kegiatan pengajian Ahad Wage merupakan

masyarakat secara umum yang tidak memandang pangkat dan

Page 68: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

52

derajat, asalkan mereka dapat bertanggungjawab dalam kegiatan

tersebut.

3) Da’i (orang yang menyampaikan dakwah)

Orang yang menyampaikan dakwah atau yang lebih

dikenal dengan sebutan da’i merupakan orang yang sangat

berpengaruh dalam melakukan dakwah, tanpa adanya da’i maka

dakwah tidak berjalan. Seorang da’i tidak harus sebagai kyai

ataupun ustadz sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak Agus

Nur Muhamad bahwa anggapan masyarakat selama ini tentang

da’i itu harus seorang kyai atau ustadz merupakan anggapan

yang salah, da’i yang dimaksud disini yaitu seseorang yang

memiliki pengetahuan tentang agama Islam dengan baik serta

memiliki kepribadian yang bisa menjadi tauladan masyarakat,

selain itu seseorang yang mengajak orang lain kepada kebaikan

dan meninggalkan hal yang batil. Dengan demikian seseorang

bisa menjadi da’i apabila memiliki pengetahuan tentang ajaran

Islam dengan baik serta mampu mengajak kepada kebaikan.

Pada pengajian Ahad Wage yang dilaksanakan oleh

IKADI Kaliangkrik sering mendatangkan da’i dari berbagai

wilayah sekitar Magelang, bahkan dari masyarakat sendiri

sering menjadi pengisi dalam pengajian tersebut. Selain itu,

kader da’i yang telah dibina oleh IKADI juga sering mengisi

pengajian Ahad Wage tersebut.

Page 69: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

53

4) Mad’u (orang yang menerima dakwah)

Seorang da’i menyampaikan dakwahnya kepada

penerima dakwah yang sering disebut dengan mad’u. Mad’u

merupakan sasaran dari dakwah dapat perorangan ataupun

sekelompok orang, akan tetapi dalam pengajian Ahad Wage ini

yang menjadi mad’u yaitu sebagian besar masyarakat

Kaliangkrik.

Mad’u yang hadir di pengajian tersebut berasal dari latar

belakang dan profesi yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut

menjadi tantangan besar bagi da’i saat memilih materi dan

menyampaikannya agar dapat dengan mudah diterima dan

dipahami oleh mad’u.

Unsur-unsur tersebut memiliki pengaruh besar dalam

berlangsungnya pengajian Ahad Wage yang dilaksanakan oleh

IKADI Kaliangkrik, tanpa adanya salah satu dari unsur tersebut

maka tidak akan sempurna kegiatan pengajiannya.

b. Liqo’

Kegitan dakwah yang dilakukan oleh IKADI (Ikatan Da’i

Indonesia) cabang Kaliangkrik selanjutnya yaitu liqo’ yang mana

merupakan kegiatan dari metode pembinaan keislaman. Liqo’ atau

pertemuan sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak Budi Susilo

merupakan sebuah pertemuan atau kajian Islam yang dilakukan

oleh sekelompok orang yang berjumlah 7 hingga 10, dalam liqo’

Page 70: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

54

ini dibahas beberapa materi tentang keislaman secara lebih

mendalam. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Bapak

Agus Nur Muhamad bahwa liqo’ tersebut merupakan penyampaian

dakwah dengan tingkatan yang paling tinggi. Hal tersebut

disebabkan oleh pemberian materi yang lebih mendalam serta

dalam kajian Islam atau liqo’ ini sekaligus membina para kader

da’i supaya kelak menjadi seorang da’i yang profesional dan

berpotensi bagus dalam melakukan dakwah kepada masyarakat.

Peserta dalam liqo’ ini tidak banyak, hanya beberapa orang

yang berasal dari pengurus IKADI Kaliangkrik serta tambahan

orang yang berpotensi sebagai da’i. Apabila dijumlah maka orang-

orang yang sering mengikuti liqo’ tersebuh hanya ada 9 orang,

meskipun hanya beberapa orang kajian Islam atau liqo’ tetap

berjalan dengan lancar, karena orang-orang yang mengikuti liqo’

merupakan seseorang yang memiliki tekad kuat dalam

mengembangkan dakwah Islam di Kaliangkrik.

Pelaksanaan liqo’ dilakukan setiap minggu sekali yaitu pada

hari Rabu dengan dipimpin langsung oleh ketua IKADI

Kaliangkrik, berikut ini tabel tentang jadwal kegiatan liqo’ dalam

satu bulan, yaitu:

Page 71: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

55

JADWAL LIQO’ BULAN JULI

Tabel.1

NO HARI, TANGGAL WAKTU TEMPAT PENGISI

1 Rabu, 4 Juli 2018 16.00 WIB

Rumah Bapak

Agus Nur

Muhamad

H. Jumal

2 Rabu, 11 Juli 2018 16.00 WIB Rumah Bapak Nur

Yasin H. Jumal

3 Rabu, 18 Juli 2018 16.00 WIB Rumah H. Jumal Bapak Edi

Oeryanto

4 Rabu, 25 Juli 2018 16.00 WIB Rumah Bapak

Salam

Bapak

Budi

Susilo

Sumber: dokumentasi pengurus IKADI Kaliangkrik tahun 2018

c. Tatsqif

Kegiatan dakwah selanjutnya adalah tatsqif yang mana

memiliki maksud sama dengan liqo’ yaitu sebuah perkumpulan

yang didalamnya membahas tentang materi-materi keislaman serta

membina kader dakwah agar memperoleh pemahaman Islam secara

mendalam. Tatsqif sendiri dilaksanakan setiap hari minggu dengan

jumlah orang yang mengikuti kajian Islam tatsqif ini lebih banyak

daripada liqo’. Peserta kajian Islam tatsqif ini bukan hanya kaum

laki-laki saja, untuk kaum perempuan juga banyak yang

mengikutinya dikarenakan dalam kajian Islam tatsqif ini

merupakan kajian Islam secara umum seperti halnya yang

dikatakan oleh Bapak Pono bahwa Tatsqif merupakan kajian Islam

tingkat kedua setelah liqo’ yang pesertanya umum akan tetapi

Page 72: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

56

dalam pemberian atau pemilihan materi dakwahnya masih

mendalam.

Tatsqif ini dilaksanakan di aula masjid An-Nur Lempong,

Kaliangkrik, Magelang. Adapun jadwal kegiatan tatsqif pada bulan

Juli 2018, yaitu:

JADWAL TATSQIF BULAN JULI

Tabel.2

NO HARI, TANGGAL WAKTU TEMPAT PENGISI

1 Minggu, 1 Juli 2018 08.00 WIB Aula Masjid An-Nur

Bapak

Edi

Oeryanto

2 Minggu, 15 Juli 2018 08.00 WIB Aula Masjid An-Nur K.H. Nur

Salim

3 Minggu, 22 Juli 2018 08.00 WIB Aula Masjid An-Nur Ustadz

Kholid

4 Minggu, 29 Juli 2018 08.00 WIB Aula Masjid An-Nur H. Jumal

Sumber: dokumentasi pengurus IKADI Kaliangkrik tahun 2018

d. Kegitan Sosial

Untuk memakmurkan masyarakat serta meningkatkan

ukhwah islamiyah maka IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang

Kaliangkrik menerapkan kegiatan sosial yang dapat membantu

berjalannya dakwah. Kegiatan sosial yang dilakukan yaitu dengan

cara penggalangan dana untuk santunan anak yatim piatu yang ada

di daerah Kaliangkrik dan sekitarnya. Cara dalam memperoleh

dana yang akan diberikan saat santunan anak yatim yaitu dengan

diadakannya pasar murah, dan hasil dari pasar murah tersebut

Page 73: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

57

dijadikan dana santunan. Selain mendapatkan dana dari pasar

murah tujuan lainnya yaitu sebagai ladang amal kepada masyarakat

melali penjualan barang-barang dengan harga yang relatif lebih

murah. Cara lain untuk memperoleh dana yaitu melalui kas

organisasi dan infaq dari orang-orang yang beramal. Selain

berdakwah IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kalingkrik juga

mengajarkan kepada masyarakat untuk senantiasa beramal untuk

membersihkan harta mereka.

IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik juga

melaksanakan silaturahmi kepada saudara muslim, bukan sekedar

kunjungan seperti biasanya melainkan dalam kunjungan tersebut

sering dilakukan pembicaraan-pembicaraan yang di dalamnya

mengandung manfaat yang besar seperti membahas tentang ajaran

agama Islam. Selanjutnya silaturahmi tersebut dilakukan apabila

terdapat saudara muslim yang terkena musibah misalnya sakit. Hal

tersebut dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan sesama

umat muslim yang ada di Kaliangkrik dan sekitarnya.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Dakwah IKADI dalam

Meningkatkan Kualitas Keberagamaan di Masyarakat

Kaliangkrik, Magelang

Kegiatan dakwah yang dilakukan oleh IKADI Kaliangkrik

merupakan kegiatan-kegiatan yang sama pada umumnya, dalam

kegiatan tentu ada berbagai macam faktor pendukung dan penghambat

Page 74: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

58

begitu juga dengan kegiatan dakwah IKADI Kaliangkrik dalam

menyampaikan pesan untuk meningkatkan kualitas keberagamaan

masyarakat. Berikut dijelaskan faktor-faktor yang menjadi pendukung

dan penghambat dakwah, antara lain:

a. Faktor Pendukung

1) Pengurus Organisasi

Pengurus memiliki peran yang sangat besar yaitu

sebagai penanggungjawab dalam beberapa kegiatan dakwah

IKADI Kaliangkrik juga berperan sebagai pengontrol segala

kegiatan. Untuk menjadi seorang pengurus harus memiliki rasa

tanggungjawab yang besar, mampu menjalankan tugas dengan

baik, dan memiliki potensi yang bagus dalam berorganisasi

sehingga organisasi tersebut tetap berdiri serta diharapkan

menjadi lebih baik lagi. Seperti perkataan yang dituturkan oleh

Bapak Agus Nur Muhamad bahwa menjadi seorang pengurus

harus bisa bertanggungjawab dan aktif dalam segala kegiatan.

Selain itu bsa dijadikan tauladan untuk masyarakat, dengan

demikian masyarakat akan lebih percaya dan bisa mengikuti

IKADI dengan baik.

Pengurus IKADI Kaliangkrik sudah memenuhi kriteria

yang ditetapkan, meskipun jumlah dari mereka masih terbilang

sedikit akan tetapi tidak meruntuhkan semangat mereka untuk

terus mempertahankan IKADI serta tidak menggoyahkan niat

Page 75: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

59

mereka dalam berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam

kepada masyarakat. Peran aktif seorang pengurus sangat

diperlukan mengingat tujuan dari berdirinya IKADI sebagai

wadah bagi para da’i dalam berdakwah, sehingga dapat terus

berkiprah dan melanjutkan dakwah Islam.

2) Tokoh (Da’i)

Tokoh atau da’i merupakan orang yang sangat

berpengaruh dalam melakukan dakwah, tanpa adanya da’i

maka dakwah tidak berjalan. Seorang da’i tidak harus sebagai

kyai ataupun ustadz sebagaimana yang dikatakan oleh Bapak

Agus Nur Muhamad bahwa anggapan masyarakat selama ini

tentang da’i itu harus seorang kyai atau ustadz merupakan

anggapan yang salah, da’i yang dimaksud disini yaitu

seseorang yang memiliki pengetahuan tentang agama Islam

dengan baik serta memiliki kepribadian yang bisa menjadi

tauladan masyarakat, selain itu seseorang yang mengajak

orang lain kepada kebaikan dan meninggalkan hal yang batil.

Dengan demikian seseorang bisa menjadi da’i apabila

memiliki pengetahuan tentang ajaran Islam dengan baik serta

mampu mengajak kepada kebaikan.

Pada kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh IKADI

Kaliangkrik sering mendatangkan da’i dari berbagai wilayah

sekitar Magelang, bahkan dari masyarakat sendiri sering

Page 76: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

60

menjadi pengisi dalam pengajian tersebut. Selain itu, kader

da’i yang telah dibina oleh IKADI juga sering mengisi

kegiatan dakwah.

Tokoh atau da’i yang mengisi sebuah kegiatan harus

memiliki kepribadian yang baik sehingga dapat menjadi

tauladan bagi masyarakat. Hal tersebut akan lebih

memudahkan da’i dalam menyampaikan pesan dakwah kepada

masyarakat karena mereka telah mengenal dan nyaman dengan

da’i tersebut.

3) Biaya

Faktor pendukung yang selanjutnya yaitu biaya. Biaya

merupakan sesuatu yang sangat penting dalam terlaksananya

sebuah kegiatan, atau dapat disebut sebagai hal pokok dalam

melaksanakan kegiatan. Kegiatan dakwah IKADI Kaliangkrik

juga memerlukan biaya, untuk mendapatkan biaya tersebut

melalui berbagai cara, antara lain dengan kas pengurus, serta

adanya infaq dari perorangan ataupun kelompok.

Kegiatan dakwah yang selama ini dilakukan sudah

cukup baik, dengan bantuan masyarakat dalam hal ini yaitu

masalah biaya. Untuk setiap kegiatan misalnya pengajian Ahad

Wage yang memerlukan biaya cukup banyak juga sering

mendapat bantuan dari masyarakat terutama yang

mendapatkan giliran menjadi panitia acara.

Page 77: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

61

b. Faktor Penghambat

1) Tanggapan Masyarakat

Adapun faktor penghambat yang pertama yaitu masalah

tanggapan masyarakat. Hal ini menjadi tantangan berat bagi

IKADI Kaliangkrik dalam menghadapi tanggapan masyarakat

yang awalnya menganggap bahwa IKADI disamakan dengan

aliran ekstrim yang ada di Indonesia, padahal hal tersebut

adalah salah. IKADI merupakan organisasi yang netral dan

berdiri sendiri.

Seiring berjalannya waktu, kini masyarakat sudah

memahami dan tidak beranggapan lagi tentang IKADI yang

disamakan dengan aliran ekstrim tersebut, yaitu berkat kerja

keras pengurus yang secara terus menerus memberikan

pengertian serta meluruskan pandangan masyarakat. Meskipun

masih ada beberapa orang yang beranggapan seperti itu, akan

tetapi tidak membuat para pengurus IKADI berhenti dalam

berdakwah.

2) Waktu

Faktor penghambat yang kedua adalah masalah waktu, karena

seperti yang diungkapkan oleh Bapak Agus Nur Muhamad

bahwa waktu seseorang itu tidak sama, ada yang saat ini

memiliki pekerjaan atau kegiatan lain dan ada juga yang tidak.

Misalnya pada kegiatan pengajian Ahad Wage, terkadang

Page 78: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

62

banyak yang hadir dalam pengajian akan tetapi lain

kesempatan lagi tidak banyak yang hadir dikarenakan

bersamaan dengan kegiatan lainnya.

3) Mad’u

Seorang da’i menyampaikan dakwahnya kepada

penerima dakwah yang sering disebut dengan mad’u. Mad’u

merupakan sasaran dari dakwah dapat perorangan ataupun

sekelompok orang, akan tetapi dalam kegiatan dakwah IKADI

Kaliangkrik yang menjadi mad’u yaitu sebagian besar

masyarakat Kaliangkrik.

Mad’u yang hadir di kegiatan dakwah seperti pengajian

Ahad Wage tersebut berasal dari latar belakang dan profesi

yang berbeda-beda, sehingga hal tersebut menjadi tantangan

besar bagi da’i saat memilih materi dan menyampaikannya

agar dapat dengan mudah diterima dan dipahami oleh mad’u.

Akan tetapi, kehadiran mad’u dalam pengajian Ahad Wage

tidak sesuai dengan yang diundang, karena tentu saja mereka

memiliki kegiatan lainnya, hal tersebut berkaitan dengan faktor

penghambat yang kedua yaitu masalah waktu.

Page 79: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik terbentuk pada

tahun 2008, hingga kini sudah sepuluh tahun berkiprah dalam

berdakwah menyiarkan ajaran-ajaran Islam serta banyak kegiatan yang

dilakukan sekaligus membina para kader da’i yang diharapkan dapat

menjawab tantangan dakwah pada era globalisasi seperti saat ini.

Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh IKADI Kaliangkrik dalam

berdakwah menyebarkan ajaran agama Islam terutama di masyarakat

Kaliangkrik, yaitu meliputi pengajian rutin yang dilaksanakan setiap

hari Ahad Wage, kajian-kajian Islam liqo’ dan tatsqif, santunan kepada

anak yatim, serta melakukan silaturahmi kepada saudara muslim

lainnya.

2. Metode dakwah yang digunakan IKADI (Ikatan Da’i Indonesa) cabang

Kaliangkrik dalam menyebarkan dakwah Islam serta dalam

meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat meliputi: metode

ceramah; dengan melaksanakan pengajian rutin setiap hari Ahad

Wage, metode pembinaan keislaman; kajian Islam liqo’ dan tatsqif,

metode bil hal; melakukan santunan kepada anak yatim dan

silaturahmi kepada saudara muslim lainnya yang berada di Kaliangkrik

dan sekitarnya.

Page 80: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

64

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam dakwah IKADI (Ikatan Da’i

Indonesa) cabang Kaliangkrik adalah: faktor pendukung dakwah

meliputi; pengurus organisasi, tokoh (da’i), biaya. Sedangkan faktor

penghambat dakwah meliputi; tanggapan masyarakat, waktu, mad’u.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan kepada Ikatan Da’i

Indonesia (IKADI) cabang Kaliangkrik sebagai berikut:

1. Kepada kepada IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik,

untuk lebih meningkatkan lagi kualitas dakwah, karena IKADI

merupakan salah satu organisasi dakwah yang dapat mempengaruhi

masyarakat serta mengajaka masyarakat untuk selalu berada di jalan

yang benar khususnya masyarakat Kaliangkrik.

2. Kepada pengurus IKADI (Ikatan Da’i Indonesia) cabang Kaliangkrik,

untuk lebih menambahkan kegiatan dakwah supaya dapat

tersampaikan secara maksimal pesan-pesan dakwahnya. Selain itu,

diharapkan untuk menambah semangat dalam meyampaikan dakwah

Islam.

3. Kepada masyarakat, untuk senantiasa menjalankan dan meningkatkan

kualitas keberagamaannya khususnya masyarakat daerah Kaliangkrik.

Page 81: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Daftar Pustaka.

Amin, Samsul Munir. 2013. Illmu Dakwah. Jakarta: Amzah

Aripudin, Acep. 2011. Pengembangan Metode Dakwah. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

Azim, Irfan Abdul. 2007. Rahasia Dakwah. Solo: Bina Insani

Budihardjo. 2007. Dakwah Dan Pengentas Kemiskinan. Yogyakarta: Sumbangsih

Press

Hayati, Umi. 2017. Nilai-Nilai Dakwah; Aktivitas Ibadah Dan Perilaku Sosial.

Volume 2, No. 2. Salatiga: Jurnal Inject Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Jalaluddin. 2012. Psikologi Agama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Koentjoroningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Muhadi. 2014. Interaksi Sosial Dalam Keberagamaan Umat Muslim Masyarakat

Giri Asih, Gunung Kidul, Yogyakarkta. Volume 29, No. 2. Jambi:

Kontekstualita

Munir, Dkk. 2009. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana

Munsyi , A. Kadir. 1978. Metode Diskusi Dalam Dakwah. Surabaya: Al-Iklhas

Naim, Ngainun. 2014. Islam Dan Pluralisme Agama. Yogyakarta: Aura Pustaka

Pusat Bahasa Departemen Balai Pustaka. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relation Dan Komunikasi.

Jakarta: Rajawali Pers

Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif.

Saputra, Wahidin. 2011. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada

Satori, Djam’an & Komariah, Aan. 2017. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta

Page 82: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada

htpp:// www.ikadi.or.id diakses pada 10 April 2018

Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah Dan Proselytisme; Telaah Atas Etika Dakwah

Dalam Kemajemukan. Volume 1, No.1. Salatiga: Jurnal Inject Fakultas

Dakwah IAIN Salatiga

Page 83: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 84: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang
Page 85: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang
Page 86: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang
Page 87: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

LEMBAR PERTANYAAN

1. Apakah yang dimaksud dengan Ikatan Da’i Indonesia (IKADI)?

2. Bagaimana latar belakang terbentuknya IKADI?

3. Bagaimana kiprah IKADI selama ini dalam menyampaikan dakwah Islam?

4. Apa saja kegiatan yang dilakukan IKADI dalam menyampaikan dakwah

Islam?

5. Apakah yang melatar belakangi terbentuknya IKADI di Kaliangkrik?

6. Bagaimana keadaan sosial masyarakat Kaliangkrik?

7. Bagaimana kehidupan sosial keagamaan masyarakat Kaliangkrik?

8. Bagaimana cara IKADI dalam menyampaikan dakwah Islam di masyarakat

Kaliangkrik?

9. Bagaimana cara IKADI dalam meningkatkan kualitas keberagamaan di

masyarakat Kaliangkrik?

10. Metode dakwah apa saja yang digunakan IKADI dalam meningkatkan

kualitas keberagamaan di masyarakat Kaliangkrik?

11. Apa saja faktor pendukung IKADI dalam menyampaikan dakwah di

masyarakat Kaliangkrik?

12. Apa saja faktor penghambat IKADI dalam menyampaikan dakwah di

masyarakat Kaliangkrik?

13. Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang adanya IKADI di

Kaliangkrik?

14. Apa saja peningkatan dalam masyarakat yang telah didapatkan selama IKADI

terbentuk di Kaliangkrik?

15. Bagaimana cara IKADI mempertahankan organisasi tersebut agar terus

terjaga hingga kapanpun dalam menyampaikan dakwah Islam, khususnya di

Kaliangkrik?

Page 88: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

HASIL WAWANCARA

Nama : H. Jumal

Jabatan : Ketua IKADI cabang Kaliangkrik

Tanggal : 6 Juli 2018

Waktu : 15.21 WIB

Tempat : Rumah H. Jumal

1. Ikadi adalah ikatan da’i indonesia yang sudah ada pengurus pusatnya pengurus

wilayah dan pengurus daerah, kalau saya termasuk pengurus daerah.

2. Awal terbentuk jadi ee ingin ada wadah bagi orang-orang yang mau

berdakwah tapi yang tidak menggunakan ataupun tidak dalam artian tidak

mengikuti lembaga-lembaga yang sudah ada, intinya ingin independen, ya

nanti semua orang yang ee berkemampuan untuk dakwah itu bisa diakumuded

disitu, jadi orang itu boleh dari Muhammadiyah boleh dari NU dari manapun

boleh, jadi bekerja sama untuk berdakwah menjadi da’i. Nggeh pengurus-

pengurusnya yo orang-orang yang sudah sering berdakwah tapi tidak ikut di

persis tidak ikut di Muhammadiyah ataupun dimana jadi ini wadah yang cukup

baru dan untuk saat ini yang kita butuhkan nanti adalah bagi generasi-generasi

yang masih muda yang lebih progresif dalam berdakwah dan tidak beraplikasi

langsung ke partai meskipun orang-orangnya duduk dipartai manapun tapi

tidak langsung ke partai, bebas partai. (Tahun terbentuk) tahun terbentuke

sekitar piro yo ee tahun 2002 po yo wong 2005 saya sudah dilantik

Page 89: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

3. Jadi kami menggunakan struktur ee misale ke tingkat kecamatan dimana

disetiap kecamatan itu dibentuk pengurus IKADI, minimal ketua, wakil,

sekertaris, bendahara, dan humas. Kebetulan kan saya pengurus bendahara to,

untuk pengurus di kaliangkrik menjadi ketua ndobel . Bendahara untuk

kepengurusan wilayah Magelang, kalau di Kaliangkrik ketua sama bimbing

untuk yang lain.

4. Ta’lim, ta’lim selapanan atau bulanan, terus ee mengirimkan da’i-da’i untuk

khutbah ke wilayah-wilayah tertentu, membuat modul-modul yang berkaitan

dengan ee apa ya keislaman dengan pembina-pembina itu semacam ya syi’ar

islam. Juga berusaha menggalang pesantren-pesantren di Indonesia, jadi ada

pesantrennya IKADI. Membuat jurnal-jurnal atau tabloid , majalah-majalah.

5. Ya untuk mewadahi para da’i-da’i untuk lebih kita bisa membangun ukhwah,

jadi antara da’i itu bisa dikumpulkan dalam wadah IKADI dari beberapa

segmen orang yang ada baik orang yang agak tua dan muda tapi mau

bergabung dengan itu kita wadahi, dan nanti contohnya kegiatan IKADI

selapanan di Kaliangkrik itu yang ngisi dari manapun, jadi tidak harus dari kita.

Dari manapun asalnya, kita kan perekat umat dan intinya untuk perekat umat.

Nah di Kaliangkrik nantinya siapapun yang ngisi atau pembicara itu yang tidak

membentur-benturkan dengan apapun. Jadi untuk membangun ukhwah da’i di

wilayah Kaliangkrik yang umumnya di Magelang dan Indonesia.

6. Intinya baik, tapi kita butuh sarana untuk mempererat antar ee antar golongan

intinya. Jadi selaman ini kan dulu muhammadiyah wajib muhammadiyah gitu

NU wajib NU, nah sekarang yang datang ke IKADI itu ada yang

Page 90: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Muhammadiyah ada yang NU ada yang orang biasa, tokoh-tokoh masyarakat

ada pak lurah dan manten, jadi kita gabung disini. Jadi pengajiannya itu umum

dan mengajak pada perbaikan untuk islam dan untuk ibadah diri.

7. Di Kaliangkrik ini sebenarnya bagus, lumayan lah tapi perlu dorongan perlu

penyadaran karena masih ada sebagian warga yang notabennya tidak

berorganisasi ke ormas tertentu maka kami wadahi. Kalau NU kan harus

mondok, yang muhammadiyah ya di muhammadiyah, nah yang tidak mondok

yang tidak di Muhammadiyah atau orang umumlah nah kita ada disitu. Jadi

sudah bagus, tapi pemahaman islamnya kan ada sedikit perbedaan contohnya

kalau orang NU kan tahlilan, orang Muhammadiyah tidak ada tahlilan, nah kita

tengah-tengah, jadi tengahnya gini nek wong NU itukan sedikit kirim doa nek

dulu kirim doa, wong muhammadiyah nggak ada, nah kita mengadakan

tahlilan intinya untuk mendoakan bukan kirim doa, sebenernya esensinya baik

lo tahlilan itu tapi cara penyampaian bahasanya itu sok ora pas, jadi nek wong

NU kirim pahala nek Muhammadiyah nggak boleh, nah tengah-tengahnya itu

kita tarik dengan tujuannya berdoa kepada Allah memohon ampun kepada

Allah untuk si orang-orang yang telah meninggal kan gitu, contohnya seperti

itu. Alhamdulillah ini berjalan, jadi kadang-kadang kita adakan tahlil kadang-

kadang al maksurat jadi di IKADI itu fleksibel, dan nggak mutung sing wong

muhammadiyah yo nggak mutung sing wong NU yo nggak mutung.

8. Ya satu dengan pendekatan-pendekatan personal, kita silaturahmi kita

sampaikan visi misi IKADI yaitu membangun umat bersama dengan berlatih

menjadi da’i, lambat laun kita ajak ee kita sampaikan bukan visi misi secara

Page 91: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

langsung tapi diajak kepada kegiatan pengajian itu akhirnya tahu IKADI itu

jalannya kemana akhirnya kan tahu dari materi yang disampaikan itu.

9. Yaitu pengajiannya ee mencari pembicara yang menurut kita sesuai dengan

struktur ataupun sesuai dengan karakter orang kaliangkrik satu. Yang kedua

da’inya yang ngisi ngaji itu orang-orang yang punya kapasitas. Jadi isine ngaji

tidak sekedar seneng bergurau tapi bener-bener ada kalau ngaji ada dasare gitu,

tidak sekedar ngomong tapi bergurau nggak tapi kalau ngomong yang ada

dasare hadisnya ini Qur’annya ini kalau ngendikane ulama berpendapat ini ya

kami sampaikan. Otomatis kadang-kadang kalau ada yang tidak jelas ya

ditanyakan baik itu di forum pengajian atau di forum personal-personal pas

pertemuan silaturahmi.

10. Tadi Ta’lim, terus silaturahmi, mengadakan pesantren Qur’an tahfidzul

Qur’an dan pesantren-pesantren yang biasa, jadi ada pesantren Qur’an ada

pesantren biasa. Yang termasuk tadi telah disampaikan membuat tabloid,

membuat buku panduan-panduan keislaman, membuat buku khutbah, dan

sebagian mengirim da’i-da’i untuk berkhutbah di masyarakat opo juga

mengisi pengajian-pengajian di masyarakat.

11. Faktor pendukung satu tokoh, kita harus bagaimanapun menjadi tauladan di

masyarakat berusaha diantara kita menjadi tauladan otomatis IKADI lama

kelamaan dikenal oleh masyarakat yang pertama. Yang kedua memang kita

harus mau mengeluarkan biaya untuk kegiatan-kegiatan itu, sekaligus

mengajari orang untuk berinfaq, jadi kita awalnya mengeluarkan tapi lama-

lama beriringnya dengan waktu masyarakat mau berinfaq, besok ini ahad

Page 92: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

wage itu yang membiayai dari desa Adipura, jadi bukan dari pengurus tapi

dari orang-orang sana yang membiayai baik panitia kegiatan sampai

semuanya, jadi melatih orang itu mau tampil menjadi pengurus, pembicara,

sekaligus dengan biayanya. Itu kita gilir, nanti yang kebonlegi, yang

kaliangkrik, yang masyarakat sini, dan itu siapapun dari PNS juga boleh.

12. Faktor penghambat ya selama ini penghambatnya apa ya, ya undangan kita

undang paling mengundang 300 tapi yang datang sekitar 175 orang, jadi

memang ee masyarakat kadang-kadang tidak tepat dan tidak mate waktunya

dengan kegiatan kita, akan tetapi contohnya kegiatan kita yang pengajian

sudah kita tetapkan hari Ahad Wage, jadi orang itu ada kegiatan atau tidak

tetap kita jalani. Tapi masyarakat bermasalah dengan waktu to, jadi masalah

waktu yang kadang-kadang tidak sesuai( mate ) dengan masyarakat, sehingga

kegiatan mungkin saja bisa tertunda. Kegiatan-kegiatan lain contohnya kita

mengadakan santunan yatim ya tetap jalan. Jadi hambatannya ya memang

waktu lah biasa, kurang sesuai dengan situasi kadang-kadang itu.

13. Alhamdulillah jalan mbak, baik to, jadi sudah berjalan 8 tahun tidak berhenti

mbak kan berarti sudah diterima.

14. Ya satu pemahaman islam secara universal, jadi tidak akan memahami satu

konteksnya parsial, jadi mereka menerima islam itu kan memang lambat laun

akan secara apal karena kita sampaikan step by step nya kan gitu, akidah kita

perkokoh ee ibadah kita jelaskan sosial akhlak kita sampaikan. Jadi ya

imannya bagus harapan kita, ibadahnya bagus, akhlaknya bagus, sosialnya

bagus, kurang lebih selama ini seperti itu jadi ya kita sebagaimana

Page 93: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

membangun masyarakat berakhlakul karimah tapi landasannya tetap iman

dan taqwa. Jadi ngibadah yo taqwa sholeh berakhlaqul karimah harapan kita

seperti itu.

15. Kita sampaikan seharusnya kita tidak parsial yang pertama, yang kedua

siapapun yang bergabung kita memang mendekati orang-orang yang ee

sekiranya mau menjadi pengurus ya kita jadikan pengurus, ya kalau memang

kemampuannya hanya sebagai peserta ya kita jadikan peserta pengajian, dan

yang ketiga jelas kita silaturahmi kita bangun bersama dan sosial, kadang kita

menyantuni orang-orang yang tidak punya, menyantuni anak yatim gitu

mbak. Jadi mereka mendapatkan santunan, kalau sakit kita jenguk, jadi

banyak sekali hal yang kita dapat dari silaturahmi.

Page 94: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Nama : Agus Nur Muhamad

Jabatan : Sekertaris IKADI cabang Kaliangkrik

Tanggal : 6 Juli 2018

Waktu : 19.45 WIB

Tempat : Rumah Bapak Agus Nur Muhamad

1. IKADI adalah singkatan dari Ikatan Da’i Indonesia, yang artinya sebuah

ikatan yang ingin mengajak kepada kebaikan. Anggapan orang selama ini

bahwa da’i itu adalah kyai atau ustadz kan gitu, akan tetapi disini da’i itu

minimal kita itu bisa menjadi orang yang baik dan mengajak orang kepada

kebaikan kan gitu, mengajak kepada hal yang baik, bukan da’i itu harus

seorang kyai atau ustadz itu bukan. Yang terpenting itu kita mau meningkat

agar lebih baik dari akhlaknya maupun agamanya nek iso sekalian mengajak

orang lain untuk berbuat kebaikan begitu intinya.

2. Dahulu setelah kelompok-kelompok ngaji dan kelompok liqo’ menjadi

banyak terus ada usulan untuk mengadakan ee kajian, jadi ada tingkatan yang

liqo’, tatsqif, dan tingkatan yang ketiga yaitu IKADI ngono latar belakange,

nah dari situ orang-orang podo diundang dan mau ngaji begitu, awalnya

hanya daerah Girirejo kini sudah seluruh Kaliangkrik kui latar belakange.

3. Kiprahnya ya setiap Ahad Wage itu mengundang orang-orang masyarakat se-

kecamatan Kaliangkrik begitu. Pertama kali kiprah IKADI dimulai pada

tahun 2008 hingga kini 2018, ya kurang lebih sudah 10 tahun. Ya kalau ada

anggota-anggota yang sakit kami menjenguknya ngono.

Page 95: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

4. Syi’ar Islam ee istilahnya itu opo yo ee sebentar jadi ada liqo’ ada tatsqif,

dadi ngene orang-orang umum kit ajak mengaji yang mau mangkat yo

mangkat, kan tidak semua orang itu serius ikut ngaji to ada yang bener-bener

niat ngaji ada yang mergo rikuh, ada yang terpaksa. Orang-orang yang

berpotensi itu nantinya yang direkrut dan diundang untuk mengikuti tatsqif

yang dilakukan sebulan sekali itu sing rada khusus, nanti kalau ada orang

yang berpotensi dan sungguh-sungguh lagi maka dimasukkan ke anggota

liqo’ pengajian tiap minggu itu lebih khusus lagi dan materinya sudah

mendalam lagi, kalau IKADI itu materinya yang disampaikan masih umum,

tatsqif materinya rada khusus nek liqo’ wes khusus ngono kui.

5. Ya sama seperti tadi yang melatar belakangi terbentuknya IKADI di

Kaliangkrik ini, awalnya ngaji ngaji ngaji dan selanjutnya mengadakan

pengajian yang secara luas yang bisa diikuti oleh orang umum, nek mung

liqo’ kui kan bahasane khusus ngono to. Pengajian yang dibuat itu yang

umum semua orang bisa mengikutinya baik itu dari seorang tani, sampai

pedagang, lurah itu kita undang dan ada yang mau ikut.

6. Keadaan sosial masyarakat Kaliangkrik yo petani yang setiap harinya bekerja

di sawah ada yang sebagian buruh, sebagian lagi dagang di pasar. Kondisinya

yo masyarakat kecil menengah kebawah, terus pengetahuannya belum begitu

tinggi, sekolahnya juga tidak sampai yang tinggi-tinggi, mondok yo sing

mondok yo jarang, ya seperti itu kurang lebihnya.

7. Apik, kalau keadaan sosial keagamaannya bagus wong melaksanakan ibadah

secara rutin orang-orang yang mengikuti IKADI itu kan. Kalau masyarakat

Page 96: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

secara umum bagus, tapi masih sebagian yang melaksanakan ibadah seperti

shalat lima waktu secara rutin, sebagian lagi ora kadang ada orang yang tidak

shalat tidak puasa itu masih ada. Terus masih ada yang masih menganut

aliran kepercayaan tidak sembahyang tapi tetap percaya begitu saja ya ada.

8. Cara khusus ya selama ini masih dengan cara pengajian itu yaitu dengan

ormas yang lain bermusyawarah bukan hanya IKADI saja. Caranya ya lewat

pengajian IKADI itu orang-orang diundang.

9. Carannya ya hampir sama seperti tadi itu, mengajak orang untuk datang ke

pengajian dan kajian. Untuk peningkatannya ya itu kalau ada orang yang

mampu dalam artian bertekad untuk hijrah istilahnya ya kita ajak untuk

mengikuti juga Tatsqif dan kajian-kajian lainnya setelah itu liqo’ apabila ada

peningkatan yang bagus, soalnya orang yang mengikuti liqo’ insyaAllah

merupakan orang yang baik dalam beribadah kepada Allah Swt.

10. Metodenya ya yang umum melakukan syiar islam yang berupa pengajian,

terus silaturahmi, lalu lewat pendalaman-pendalaman kajian Islam seperti itu.

11. Faktor pendukungnya nomor satu yang jelas SDM (Sumber Daya Manusia)

pengurus. Pengurus itu yang benar-benar serius ora wegah ngono. Yang

kedua vinansial (biaya). Yang ketiga Ustadz yang mengisi pengajian itu kalau

bis ayang tidak dipungut biaya seperti itu.

12. Faktor penghambatya gini, kadang-kadang IKADI itu disamakan dengan

wahabi, sedangkan anggapan masyarakat disinikan kalau wahabi itu orang

yang salah banget ya, terus masyarakat diluar sana yang tidak mengetahui

yang sebenarnya tentang IKADI maka mereka menganggapnya seperti aliran

Page 97: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

wahabi gitu. Yang nomer dua faktor penghambantnya ee kadang-kadang itu

bareng karo kegiatan-kegiatan lainnya misalnya ada yang kerja bakti gitu. Ya

hambatannya kurang lebih hanya itu.

13. Tanggapannya ada dua ada yang menganngap baik dan ada yang menganggap

tidak baik. Yang anggapannya baik itu memang mengajak untuk mengaji dan

kepada kebaikan di situ juga tidak ada unsur kampanye atau semacamnya

kok, untuk orang yang tidak suka ya mereka menganggap bahwa IKADI itu

adalah organisasi orang PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan mereka

menganggap akan direkrut kedalam partai itu, seperti itu anggapan orang-

orang yang tidak suka. Padahal sebenarnya tidak seperti itu, samar dibaiat

gitu.

14. Ya peningkatannya ada peningkatan dalam hal ibadah, yang tadinya belum

atau jarang shalat kini sudah sering shalat, yang tadinya belum jamaah kini

sudah berjamaah, yang tadinya tingkah lakunya semaunya sendiri terus

adanya IKADI mungkin bertambah baik ada peningkatan itu.

15. Cara mempertahankan ya yang penting pengurusnya itu aktif, pengurusnya

tidak bosan seperti itu cara mempertahankan. Ya memang pengurusnya itu

berkeinginan jangan sampai IKADI itu berhenti to berarti pengurusnya itu

jadi tenanan misalnya malam kamis membuat undangan dan disebar itu yang

mengurus semuanya adalah pengurus, terus menata tempatnya itu juga

pengurus. Disamping itu untuk mempertahankan dengan cara tetap menjaga

silaturahmi yang sakit kita jenguk, silaturahmi ke tokoh-tokoh menyampaikan

Page 98: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

perihal IKADI bahwa IKADI itu seperti ini seperti ini nantinya kan orang

simpati dan tidak salah tanggap lagi begitu.

Page 99: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Nama : Pono

Jabatan : Devisi Dakwah IKADI cabang Kaliangkrik

Tanggal : 19 Agustus 2018

Waktu : 16.20 WIB

Tempat : Rumah Bapak Pono

1. IKADI merupakan singkatan dari Ikatan Da’i Indonesia. Jadi IKADI adalah

sebuah ikatan yang berperan dalam dakwah Islam yang berada di Indonesia.

Kantornya tersebar di seluruh wilayah termasuk di Magelang.

2. Latar belakang terbentuknya IKADI yaitu kita ingin adanya wadah untuk para

calon da’i agar kita dapat membentuk da’i yang profesional dan dapat

menyampaikan dakwah seperti yang telah ditentukan oleh Allah swt. Dengan

kondisi masyarakat yang selama ini apabila pengajian NU yang datang NU

saja pengajian Muhammadiyah yang hadir orang Muhammadiyah saja, nah

dari itu kita merasa terpanggil untuk hadir dalam menyatukan berbagai

lembaga-lembaga dakwah yang ada ditengah masyarakat, siapa lagi kalau

bukan kita yang mengambil bagian ini kan.

3. Kiprahnya bagus, jadi ee ini justru bisa menjadi solusi fanatik ee fanatisme

golongan artinya ketika selama ini dakwahnya Nahdhotul Ulama (NU) kan

yang mau datang Cuma orang-orang NU kalau dakwah nya orang

Muhammadiyah yang mau datang Cuma orang-orang Muhammadiyah doang

to, kalau di IKADI tidak seperti itu, tokoh-tokoh Muhammadiyah juga datang

bahkan termasuk ee yang diluar NU dan Muhammadiyah pun mereka tidak

Page 100: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

masalah, artinya termasuk temen-temen yang aktif dalam jamaah tabligh itu

nggak masalah datang bareng-bareng jadi kehadiran IKADI bisa kita katakan

bener-bener sebagai penyatu, dan ini termasuk hal istimewa, kita kan sangat

butuh gitu sangat butuh warna kebersamaan karena sekarang kan bisa

dikatakan ndak saatnya lah Cuma berbicara perbedaan karena banyak yang

kita garap, banyak yang harus kita tangani gitu nggih kira-kira kiprah IKADI.

Dan ini termasuk hal yang langka hal yang ditengah masyarakat kita

menyatukan lintas golongan seperti ini gitu nggih.

4. Kegiatan pengajian yang pasti kadang kita menyatu pada kegiatan bakti sosial

bareng-bareng dengan salimah to IKADI juga terlibat, terus kajian nah kalau

IKADI menyelenggarakan kajian kayak ee ritin kayak selapanan diluar hari

IKADI kan ada yang ee misalnya kajian khusus itu juga termasuk ditangani

oleh pengurus IKADI misalnya kayak tatsqif yang pengajiannya model

didalam ruangan itu juga sistem interaktif, mengkaji hadist atau mengkaji

ayat kemudian setelah itu ada kesempatan untuk interaktif, pertama ada

tinjauan pertanyaan. Liqo’ yaitu tentang pembinaan lebh khusus artinya

jamaahnya pun juga memang orang-orang yang ngajianya lebih lama jadi

tidak terbuka untuk umum tidak semuanya bisa ikut bergabung. Kalau tatsqif

lebih umum jadi ya dipersilahkan untuk jamaah IKADI yang berkenan mau

hadir, disamping kita ahad wage ya ahad pahing kalau berkenan hadir

silahkan, nah makanya materinya kalau IKADI kan sifatnya sangat umum

seperti tabligh akbar itukan materinya sangat umum to, tapi lebih cenderung

mengikuti juga ee mengikuti situasi yang sudah berkembang termasuk

Page 101: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

misalnya masuk event bulan syawal jadi materinya tentang bulan syawal dan

temen-temennya. Kayak bulan ee bulan dzulhijjah misalnya ya sangat terkait

gitu. Sedangkan tadi kayak tatsqif itu kan materinya mengkaji hadist atau ayat

yang memang betul-betul perlu untuk dikupas. Jadi selama ini kita mengupas

hadist itu terprogram, perkurikulum, jadi kita menyelesaikan misalnya kayak

kemaren hadist arbain annawani ya sampai selesai misalnya gitu. Ya mungkin

suatu saat membahas tentang al-Qur’an dari Al-Fatihah sampai rampung.

5. Ya kurang lebih sama seperti tadi mbak, untuk membentuk da’i dan

menyebarkan dakwah islam ya dengan melihat kondisi masyarakat agar lebih

baik lagi.

6. Keadaan sosialnya bagus, toleransi yang masih terjaga dengan baik dan

gotong royong kita masih sering dilakukan ya kurang lebihnya seperti itu.

7. Begitu juga dengan keadaan keagamaannya ya sudah bisa dibilang baik, akan

tetapi masih ada sebagian yang percaya akan ee kejawen gitulah.

8. Ya seperti tadi telah dijelaskan dalam kegiatan itu.

9. Untuk meningkatkannya kita ya saling musyawarah dengan organisasi atau

lembaga yang ada seperti NU dan Muhammadiyah, kita rangkul bersama

untuk meningkatkan keberagamaan masyarakat, seperti itu.

10. Metode, karena kita konteksnya seperti tabligh akbar seperti di pengajian

umum ya lebih fokus pada metode ceramah walaupun kadang-kadang

spontanitas di forum ada yang langsung menyampaikan pertanyaan itu sama

ustadznya atau sama penceramah ya tetap dijawab. Metode dialog tapi jarang

dipakai karena sifatnya pengajian umum jadi ee tetep cenderungnya pada

Page 102: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

satu arah to. Tatsqif itu setiap hari ahad pahing, satu bulan sekali. IKADI

dalam pengjian satu bulan sekali , aksi sosial atau bakti sosial memang satu

tahun sekali kalau sementara ini, biasanya kalau agar lebih efektif dan

mengena kebutuhan masyarakat ya biasanya dilakukan pada setiap bulan

ramadhan to, menyongsong bulan syawal kan memang butuh banyak hal.

11. Untuk pendukunge ya artinya selama ini ee dari segi donatur itu termasuk

faktor pendukung dalam terselenggaranya kegiatan ini termasuk kesadaran-

kesadaran masyarakat akan pentingnya pembinaan keagamaan dalam arti

yang tidak mengenal golongan.

12. Faktor penghambat ya kadang-kadang orang-orang yang masih ee dangkal

kebutuhan agamanya dan terus memandang wah itu dari kelompok ini

kadang-kadang ya seperti itu sehingga mereka tidak mau berangkat

disamping juga dari orang-orang wilayah yang jangkauan ee misalnya dari

sini dari mangli dari butuh itukan membutuhkan sarana transportasi itu juga

menjadi faktor penghambat itu to. Apalagi kalau bapak-bapak yang pengen

berangkat nggak ada yang membawa yo ndak jadi berangkat gitu misalnya.

13. Tanggapan masyarakat terhadap IKADI bagus kok bagus, meskipun ya

awalnya menganggap IKADI itu termasuk salah satu dari golongan a atau b

gitulah, tapi dengan berjalannya waktu ya mereka menerima dengan baik.

14. Karena kita tidak mampu langsung ke lapangan to ya kalau peningkatan

dalam arti kontek pengajinnya ya kehadiran yang semakin banyak itukan

salah satu indikasi peningkatan jamaah, kedatangan jamaah. Terus yang

kedua ee variasi atau komunitas yang hadir itu semakin bervariasi, itukan

Page 103: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

menjadi salah satu juga indikasi kalau itu terjadi suatu peningkatan di

masyarakat. Kalau dulu menilai wah itu pengajiane kelompok ini kelompok a

kelompok b dan sebagainya itu berarti sudah ada kesadaran dari masyarakat.

15. Ya kita berupaya untuk konsisten dalam arti bagaimana cara nya sebisa

mungkin kita selalu eksis dalam program-program yang sudah kita

laksanakan, pengajian lapangannya, tatsqifnya, bakti sosialnya, ya kita

berusaha untuk selalu eksis disamping kita juga bersyukur untuk mencoba

menggali berbagai macam kegiatan yang sebenarnya ee mungkin dibutuhkan

sangat dibutuhkan masyarakat, misalnya mengembangkan kegiatan bakti

sosialnya langsung ke kampung-kampung misalnya kan juga perlu. Oo tadi

ada satu lagi kegiatannya itu kita ada kegiatan i’tikaf ramadhan, kita ada

kegiatan i’tikaf sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan. Di masjid kegiatan

ini dan program kita nanti diselenggarakan di antar masjid, yang nantinya

kegiatan i’tikaf ramadhan ini akan kita selenggarakan di masjid masjid ,

berjalan sudah lama ya sejak masa awal-awal ikadi berdiri, setelah berdiri ya

kegiatannya berjalan.

Page 104: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

REDUKSI DATA

No

Rumusan

Masalah

Daftar

Pertanyaan

Jawaban

1 Bagaimana kiprah

Ikatan Da’i

Indonesia (IKADI)

dalam

menyampaikan

dakwah Islam di

Kaliangkrik,

Magelang?

Apakah yang

melatar belakangi

terbentuknya

IKADI di

Kaliangkrik?

Awal terbentuk jadi ee ingin ada

wadah bagi orang-orang yang

mau berdakwah tapi yang tidak

menggunakan ataupun tidak

dalam artian tidak mengikuti

lembaga-lembaga yang sudah

ada, intinya ingin independen, ya

nanti semua orang yang ee

berkemampuan untuk dakwah itu

bisa diakumuded disitu, jadi

orang itu boleh dari

Muhammadiyah boleh dari NU

dari manapun boleh, jadi bekerja

sama untuk berdakwah menjadi

da’i.

Bagaimana

keadaan sosial

masyarakat

Kaliangkrik?

Intinya baik, tapi kita butuh

sarana untuk mempererat antar

ee antar golongan intinya. Jadi

selaman ini kan dulu

muhammadiyah wajib

muhammadiyah gitu NU wajib

NU, nah sekarang yang datang

ke IKADI itu ada yang

Muhammadiyah ada yang NU

ada yang orang biasa, tokoh-

tokoh masyarakat ada pak lurah

dan manten, jadi kita gabung

disini. Jadi pengajiannya itu

umum dan mengajak pada

perbaikan untuk islam dan untuk

ibadah diri.

Page 105: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Bagaimana

kehidupan sosial

keagamaan

masyarakat

Kaliangkrik?

Apik, kalau keadaan sosial

keagamaannya bagus wong

melaksanakan ibadah secara rutin

orang-orang yang mengikuti

IKADI itu kan. Kalau

masyarakat secara umum bagus,

tapi masih sebagian yang

melaksanakan ibadah seperti

shalat lima waktu secara rutin,

sebagian lagi ora kadang ada

orang yang tidak shalat tidak

puasa itu masih ada. Terus masih

ada yang masih menganut aliran

kepercayaan tidak sembahyang

tapi tetap percaya begitu saja ya

ada.

Bagaimana kiprah

IKADI selama ini

dalam

menyampaikan

dakwah Islam?

Kiprahnya ya setiap Ahad Wage

itu mengundang orang-orang

masyarakat se-kecamatan

Kaliangkrik begitu. Pertama kali

kiprah IKADI dimulai pada

tahun 2008 hingga kini 2018, ya

kurang lebih sudah 10 tahun. Ya

kalau ada anggota-anggota yang

sakit kami menjenguknya ngono.

2 Bagaimana

metode dakwah

yang digunakan

Ikatan Da’i

Indonesia (IKADI)

untuk

meningkatkan

kualitas

keberagamaan

Apa saja kegiatan

yang dilakukan

IKADI dalam

menyampaikan

dakwah Islam?

Syi’ar Islam ee istilahnya itu opo

yo ee sebentar jadi ada liqo’ ada

tatsqif, dadi ngene orang-orang

umum kit ajak mengaji yang mau

mangkat yo mangkat, kan tidak

semua orang itu serius ikut ngaji

to ada yang bener-bener niat

ngaji ada yang mergo rikuh, ada

yang terpaksa. Orang-orang yang

Page 106: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

dalam masyarakat

Kaliangkrik,

Magelang?

berpotensi itu nantinya yang

direkrut dan diundang untuk

mengikuti tatsqif yang dilakukan

sebulan sekali itu sing rada

khusus, nanti kalau ada orang

yang berpotensi dan sungguh-

sungguh lagi maka dimasukkan

ke anggota liqo’ pengajian tiap

minggu itu lebih khusus lagi dan

materinya sudah mendalam lagi,

kalau IKADI itu materinya yang

disampaikan masih umum,

tatsqif materinya rada khusus

nek liqo’ wes khusus ngono kui.

Metode dakwah

apa saja yang

digunakan IKADI

dalam

meningkatkan

kualitas

keberagamaan di

masyarakat

Kaliangkrik?

Metode, karena kita konteksnya

seperti tabligh akbar seperti di

pengajian umum ya lebih fokus

pada metode ceramah walaupun

kadang-kadang spontanitas di

forum ada yang langsung

menyampaikan pertanyaan itu

sama ustadznya atau sama

penceramah ya tetap dijawab.

Metode dialog tapi jarang

dipakai karena sifatnya pengajian

umum jadi ee tetep

cenderungnya pada satu arah to.

Tatsqif itu setiap hari ahad

pahing, satu bulan sekali. IKADI

dalam pengjian satu bulan

sekali , aksi sosial atau bakti

sosial memang satu tahun sekali

kalau sementara ini, biasanya

kalau agar lebih efektif dan

mengena kebutuhan masyarakat

ya biasanya dilakukan pada

setiap bulan ramadhan to,

menyongsong bulan syawal kan

Page 107: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

memang butuh banyak hal.

3 Apa faktor

pendukung dan

penghambat dalam

pelaksanaan

dakwah Ikatan

Da’i Indonesia

(IKADI) untuk

meningkatkan

kualitas

keberagamaan

masyarakat

Kaliangkrik,

Magelang?

Apa saja faktor

pendukung IKADI

dalam

menyampaikan

dakwah di

masyarakat

Kaliangkrik?

Faktor pendukung satu tokoh,

kita harus bagaimanapun

menjadi tauladan di masyarakat

berusaha diantara kita menjadi

tauladan otomatis IKADI lama

kelamaan dikenal oleh

masyarakat yang pertama. Yang

kedua memang kita harus mau

mengeluarkan biaya untuk

kegiatan-kegiatan itu, sekaligus

mengajari orang untuk berinfaq,

jadi kita awalnya mengeluarkan

tapi lama-lama beriringnya

dengan waktu masyarakat mau

berinfaq.

Faktor pendukungnya nomor satu

yang jelas SDM (Sumber Daya

Manusia) pengurus. Pengurus itu

yang benar-benar serius ora

wegah ngono. Yang kedua

vinansial (biaya). Yang ketiga

Ustadz yang mengisi pengajian

itu kalau bisa yang tidak

dipungut biaya seperti itu.

Apa saja faktor

penghambat

IKADI dalam

menyampaikan

dakwah di

masyarakat

Kaliangkrik?

Faktor penghambatya gini,

kadang-kadang IKADI itu

disamakan dengan wahabi,

sedangkan anggapan masyarakat

disinikan kalau wahabi itu orang

yang salah banget ya, terus

masyarakat diluar sana yang

tidak mengetahui yang

sebenarnya tentang IKADI maka

mereka menganggapnya seperti

aliran wahabi gitu. Yang nomer

Page 108: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

dua faktor penghambantnya ee

kadang-kadang itu bareng karo

kegiatan-kegiatan lainnya

misalnya ada yang kerja bakti

gitu. Ya hambatannya kurang

lebih hanya itu.

Faktor penghambat ya selama ini

penghambatnya apa ya, ya

undangan kita undang paling

mengundang 300 tapi yang

datang sekitar 175 orang, jadi

memang ee masyarakat kadang-

kadang tidak tepat dan tidak mate

waktunya dengan kegiatan kita,

akan tetapi contohnya kegiatan

kita yang pengajian sudah kita

tetapkan hari Ahad Wage, jadi

orang itu ada kegiatan atau tidak

tetap kita jalani. Tapi masyarakat

bermasalah dengan waktu to, jadi

masalah waktu yang kadang-

kadang tidak sesuai( mate )

dengan masyarakat, sehingga

kegiatan mungkin saja bisa

tertunda. Kegiatan-kegiatan lain

contohnya kita mengadakan

santunan yatim ya tetap jalan.

Jadi hambatannya ya memang

waktu lah biasa, kurang sesuai

dengan situasi kadang-kadang

itu.

Page 109: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

TRIANGULASI DATA

No Rumusan

Masalah

Daftar

Pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Bagaimana

kiprah Ikatan

Da’i

Indonesia

(IKADI)

dalam

menyampaik

an dakwah

Islam di

Kaliangkrik,

Magelang?

Bagaimana

kiprah

IKADI

selama ini

dalam

menyampai

kan dakwah

Islam?

Kiprahnya ya setiap Ahad

Wage itu mengundang

orang-orang masyarakat se-

kecamatan Kaliangkrik

begitu. Pertama kali kiprah

IKADI dimulai pada tahun

2008 hingga kini 2018, ya

kurang lebih sudah 10 tahun.

Ya kalau ada anggota-

anggota yang sakit kami

menjenguknya ngono.

(ANM)

Kiprah IKADI

di Kaliangkrik

bagus dengan

banyaknya

kegiatan

dakwah yang

dilaksanakan

seperti halnya

syiar Islam atau

tabligh akbar,

kajian Islam,

dan santunan.

Kiprahnya bagus, jadi ee ini

justru bisa menjadi solusi

fanatik ee fanatisme

golongan artinya ketika

selama ini dakwahnya

Nahdhotul Ulama (NU) kan

yang mau datang Cuma

orang-orang NU kalau

dakwah nya orang

Muhammadiyah yang mau

datang Cuma orang-orang

Muhammadiyah doang to,

kalau di IKADI tidak seperti

itu, tokoh-tokoh

Muhammadiyah juga datang

bahkan termasuk ee yang

diluar NU dan

Muhammadiyah pun mereka

tidak masalah, artinya

termasuk temen-temen yang

aktif dalam jamaah tabligh

Page 110: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

itu nggak masalah datang

bareng-bareng jadi kehadiran

IKADI bisa kita katakan

bener-bener sebagai penyatu,

dan ini termasuk hal

istimewa, kita kan sangat

butuh gitu sangat butuh

warna kebersamaan karena

sekarang kan bisa dikatakan

ndak saatnya lah Cuma

berbicara perbedaan karena

banyak yang kita garap,

banyak yang harus kita

tangani gitu nggih kira-kira

kiprah IKADI. Dan ini

termasuk hal yang langka hal

yang ditengah masyarakat

kita menyatukan lintas

golongan seperti ini gitu

nggih. (PN)

2 Bagaimana

metode

dakwah yang

digunakan

Ikatan Da’i

Indonesia

(IKADI)

untuk

meningkatka

n kualitas

keberagamaa

n dalam

masyarakat

Kaliangkrik,

Magelang?

Metode

dakwah apa

saja yang

digunakan

IKADI

dalam

meningkatk

an kualitas

keberagama

an di

masyarakat

Kaliangkrik

?

Metodenya ya yang umum

melakukan syiar islam yang

berupa pengajian, terus

silaturahmi, lalu lewat

pendalaman-pendalaman

kajian Islam seperti itu.

(ANM)

Metode yang

digunakan

IKADI dalam

berdakwah

yaitu metode

ceramah,

metode

pembinaan

keislaman,

metode bil hal.

Page 111: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Metode, karena kita

konteksnya seperti tabligh

akbar seperti di pengajian

umum ya lebih fokus pada

metode ceramah walaupun

kadang-kadang spontanitas

di forum ada yang langsung

menyampaikan pertanyaan

itu sama ustadznya atau sama

penceramah ya tetap

dijawab. Metode dialog tapi

jarang dipakai karena

sifatnya pengajian umum

jadi ee tetep cenderungnya

pada satu arah to. Tatsqif itu

setiap hari ahad pahing, satu

bulan sekali. IKADI dalam

pengjian satu bulan sekali ,

aksi sosial atau bakti sosial

memang satu tahun sekali

kalau sementara ini, biasanya

kalau agar lebih efektif dan

mengena kebutuhan

masyarakat ya biasanya

dilakukan pada setiap bulan

ramadhan to, menyongsong

bulan syawal kan memang

butuh banyak hal (PN)

Apa saja

kegiatan

yang

dilakukan

IKADI

dalam

menyampai

kan dakwah

Islam?

Kegiatan pengajian yang

pasti kadang kita menyatu

pada kegiatan bakti sosial

bareng-bareng dengan

salimah to IKADI juga

terlibat, terus kajian nah

kalau IKADI

menyelenggarakan kajian

kayak ee rutin kayak

selapanan diluar hari IKADI

Page 112: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

kan ada yang ee misalnya

kajian khusus itu juga

termasuk ditangani oleh

pengurus IKADI misalnya

kayak tatsqif yang

pengajiannya model didalam

ruangan itu juga sistem

interaktif, mengkaji hadist

atau mengkaji ayat kemudian

setelah itu ada kesempatan

untuk interaktif, pertama ada

tinjauan pertanyaan. Liqo’

yaitu tentang pembinaan lebh

khusus artinya jamaahnya

pun juga memang orang-

orang yang ngajianya lebih

lama jadi tidak terbuka untuk

umum tidak semuanya bisa

ikut bergabung. Kalau tatsqif

lebih umum jadi ya

dipersilahkan untuk jamaah

IKADI yang berkenan mau

hadir, disamping kita ahad

wage ya ahad pahing kalau

berkenan hadir silahkan, nah

makanya materinya kalau

IKADI kan sifatnya sangat

umum seperti tabligh akbar

itukan materinya sangat

umum to, tapi lebih

cenderung mengikuti juga ee

mengikuti situasi yang sudah

berkembang termasuk

misalnya masuk event bulan

syawal jadi materinya

tentang bulan syawal dan

temen-temennya. Kayak

bulan ee bulan dzulhijjah

misalnya ya sangat terkait

gitu. Sedangkan tadi kayak

Page 113: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

tatsqif itu kan materinya

mengkaji hadist atau ayat

yang memang betul-betul

perlu untuk dikupas. Jadi

selama ini kita mengupas

hadist itu terprogram,

perkurikulum, jadi kita

menyelesaikan misalnya

kayak kemaren hadist arbain

annawani ya sampai selesai

misalnya gitu. Ya mungkin

suatu saat membahas tentang

al-Qur’an dari Al-Fatihah

sampai rampung. (PN)

Syi’ar Islam ee istilahnya itu

opo yo ee sebentar jadi ada

liqo’ ada tatsqif, dadi ngene

orang-orang umum kit ajak

mengaji yang mau mangkat

yo mangkat, kan tidak semua

orang itu serius ikut ngaji to

ada yang bener-bener niat

ngaji ada yang mergo rikuh,

ada yang terpaksa. Orang-

orang yang berpotensi itu

nantinya yang direkrut dan

diundang untuk mengikuti

tatsqif yang dilakukan

sebulan sekali itu sing rada

khusus, nanti kalau ada orang

yang berpotensi dan

sungguh-sungguh lagi maka

dimasukkan ke anggota liqo’

pengajian tiap minggu itu

lebih khusus lagi dan

materinya sudah mendalam

lagi, kalau IKADI itu

materinya yang disampaikan

Kegiatan yang

dilakukan yaitu

sesuai dengan

metode

dakwah, antara

lain: syiar

Islam yaitu

pengajian rutin

bulanan

(Pengajian

Ahad Wage),

kajian Islam

seperti liqo’,

tatsqif, serta

dalam metode

bil hal

melakukan

santunan atau

bakti sosial,

dan silaturahmi

kepada saudara

muslim

khususnya di

daerah

Page 114: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

masih umum, tatsqif

materinya rada khusus nek

liqo’ wes khusus ngono kui.

(ANM)

Kaliangkrik

3 Apa faktor

pendukung

dan

penghambat

dalam

pelaksanaan

dakwah

Ikatan Da’i

Indonesia

(IKADI)

untuk

meningkatka

n kualitas

keberagamaa

n masyarakat

Kaliangkrik,

Magelang?

Apa saja

faktor

pendukung

IKADI

dalam

menyampai

kan dakwah

di

masyarakat

Kaliangkrik

?

Faktor pendukung satu

tokoh, kita harus

bagaimanapun menjadi

tauladan di masyarakat

berusaha diantara kita

menjadi tauladan otomatis

IKADI lama kelamaan

dikenal oleh masyarakat

yang pertama. Yang kedua

memang kita harus mau

mengeluarkan biaya untuk

kegiatan-kegiatan itu,

sekaligus mengajari orang

untuk berinfaq, jadi kita

awalnya mengeluarkan tapi

lama-lama beriringnya

dengan waktu masyarakat

mau berinfaq (JL)

Yang menjadi

faktor

pendukung

berjalannya

dakwah IKADI

di Kaliangkrik

antara lain:

pengurus

organisasi,

tokoh (da’i),

mad’u, biaya,

Faktor pendukungnya nomor

satu yang jelas SDM

(Sumber Daya Manusia)

pengurus. Pengurus itu yang

benar-benar serius ora

wegah ngono. Yang kedua

vinansial (biaya). Yang

ketiga Ustadz yang mengisi

pengajian itu kalau bisa yang

tidak dipungut biaya seperti

itu (ANM)

Untuk pendukunge ya

artinya selama ini ee dari

segi donatur itu termasuk

Page 115: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

faktor pendukung dalam

terselenggaranya kegiatan ini

termasuk kesadaran-

kesadaran masyarakat akan

pentingnya pembinaan

keagamaan dalam arti yang

tidak mengenal golongan

(PN)

Apa saja

faktor

penghambat

IKADI

dalam

menyampai

kan dakwah

di

masyarakat

Kaliangkrik

?

Faktor penghambatya gini,

kadang-kadang IKADI itu

disamakan dengan wahabi,

sedangkan anggapan

masyarakat disinikan kalau

wahabi itu orang yang salah

banget ya, terus masyarakat

diluar sana yang tidak

mengetahui yang sebenarnya

tentang IKADI maka mereka

menganggapnya seperti

aliran wahabi gitu. Yang

nomer dua faktor

penghambantnya ee kadang-

kadang itu bareng karo

kegiatan-kegiatan lainnya

misalnya ada yang kerja

bakti gitu. Ya hambatannya

kurang lebih hanya itu.

(ANM)

Faktor

penghambat

dakwah IKADI

yaitu: Waktu,

anggapan

masyarakat,

mad’u, sarana

Faktor penghambat ya

selama ini penghambatnya

apa ya, ya undangan kita

undang paling mengundang

300 tapi yang datang sekitar

175 orang, jadi memang ee

masyarakat kadang-kadang

Page 116: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

tidak tepat dan tidak mate

waktunya dengan kegiatan

kita, akan tetapi contohnya

kegiatan kita yang pengajian

sudah kita tetapkan hari

Ahad Wage, jadi orang itu

ada kegiatan atau tidak tetap

kita jalani. Tapi masyarakat

bermasalah dengan waktu to,

jadi masalah waktu yang

kadang-kadang tidak

sesuai( mate ) dengan

masyarakat, sehingga

kegiatan mungkin saja bisa

tertunda. Kegiatan-kegiatan

lain contohnya kita

mengadakan santunan yatim

ya tetap jalan. Jadi

hambatannya ya memang

waktu lah biasa, kurang

sesuai dengan situasi

kadang-kadang itu. (JL)

Faktor penghambat ya

kadang-kadang orang-orang

yang masih ee dangkal

kebutuhan agamanya dan

terus memandang wah itu

dari kelompok ini kadang-

kadang ya seperti itu

sehingga mereka tidak mau

berangkat disamping juga

dari orang-orang wilayah

yang jangkauan ee misalnya

dari sini dari mangli dari

butuh itukan membutuhkan

sarana transportasi itu juga

menjadi faktor penghambat

itu to. Apalagi kalau bapak-

bapak yang pengen

Page 117: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

berangkat nggak ada yang

membawa yo ndak jadi

berangkat gitu misalnya.

(PN)

Page 118: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Gambar1. Logo IKADI

Gambar2.

Pengurus menyiapkan tempat untuk pengajian Ahad Wage

Page 119: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Gambar3. Pengajian Ahad Wage Gambar4. Pengajian Ahad Wage

Gambar5. Undangan Pengajian Ahad Wage Gambar6. Kajian Islam Tatsqif

Page 120: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

Gambar7. Pembukaan santunan kepada warga

Gambar8. Wawancara Bapak Pono Gambar9.

Wawancara Bapak Agus NM

Page 121: PERAN IKADI (IKATAN DA’I INDONESIA) CABANG KALIANGKRIKe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4389/1/SKRIPSI.pdf · 2018. 10. 24. · Ayat di atas dapat diambil pemahaman tentang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Ulfa Nurmala Kusuma Wati

Tempat, Tgl. Lahir : Magelang, 11 Juni 1996

Alamat :RT 02/ RW 07 Dusun Karang Tengah, Desa Girirejo,

Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.

No. HP : 082-242-332-936

E-mail : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. RA Mafatihul Huda Girirejo Kaliangkrik Magelang

2. MI Mafatihul Huda Girirejo Kaliangkrik Magelang

3. SMP Muhammadiyah Kaliangkrik Magelang

4. SMA N 1 Bandongan Magelang

5. Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAIN Salatiga

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga tahun 2015/2016

2. Senat Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga tahun 2016/2017

3. Dewan Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga tahun 2017/2017