strategi da’i dalam menyampaikan nilai-nilai …repository.uinjambi.ac.id/399/1/skripsi...
TRANSCRIPT
i
STRATEGI DA’I DALAM MENYAMPAIKAN NILAI-NILAI
KEISLAMAN
(STUDI MAJELIS TA’LIM NURUL YAKIN DESA PAUH
KECAMATAN PAUH KABUPATEN SAROLANGUN JAMBI)
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah
Oleh:
FATHUR ROHMAN
NIM : UK. 140126
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fathur Rohman
Nim : UK. 140126
Tempat/TanggalLahir : Pauh/28 November 1995
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Alamat : Desa Pauh Kelurahan Pauh
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul
“Strategi Da’i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman (Studi Majelis
Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun
Jambi” adalah benar karya asli saya, kecuali kutipan-kutipan yang telah
disebutkan sumbernya sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia dan ketentuan
di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, termasuk pencabutan gelar yang saya
peroleh melalui Skripsi ini.
Demikianah Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan seperlunya.
Jambi, 15-11-2018
Penulis,
Fathur Rohman
UK. 140126
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS DAKWAH
Jalan Raya Jambi-Ma. Bulian, Simp. Sungai Duren Telp. (0741) 582020
PENGESAHAN
Skripsi yang ditulis oleh Fathur Rohman NIM UK:140126 dengan judul
”Strategi Da‟i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman (Studi di Majelis
Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi)”
yang dimunaqasyahkan oleh Sidang Fakultas Dakwah UIN STS Jambi pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 07 November
Jam : 12:30 WIB
Tempat : Ruang Sidang Fakultas Dakwah
Telah diperbaiki sebagaimana hasil sidang Munaqasyah dan telah diterima
sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Konsentrasi dalam bidang
keilmuan Penyuluhan Islam pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN STS
Jambi.
Jambi, 15 November 2018
TIM PENGUJI
Ketua Sidang : Drs. Sururudin, M.Pd ( )
Sekretaris Sidang : Abdul Rahman, M.Pd.I ( )
Penguji I : Dr. Ratnawati, M.Fil.I ( )
Penguji II : Edi Kusnadi, S.Ag., M.Phil ( )
Pembimbing I : Drs. Syaripuddin, M.Pd.I ( )
Pembimbing II : Mardalina, M.Ud ( )
iv
v
MOTTO
ح س ف ي وا ح س ف ا ف س ل ا ج م ل ا ف وا ح س ف ت م ك ل ل ي ق ا ذ إ وا ن م آ ن ي لذ ا ا ه ي أ ا يم ك ل لل ن وإ ا ي لذ وا م ك ن م وا ن م آ ن ي لذ ا لل ا ع رف ي زوا ش ن ا ف زوا ش ن ا ل ي ق ا ذ
ت ا رج د م ل ع ل ا وا وت ير أ ب خ ون ل م ع ت ا ب لل وا
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.1
1Dewan Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Jumanatul „Ali-Art,
2006), 543.
vi
PERSEMBAHAN
Waktu yang sudah kujalani dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdirku,
sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman
bagiku, yang telah memberi warna-warni kehidupanku.
Kubersujud dihadapan Mu, Engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai Di
penghujung awal perjuanganku, namun aku yakin dan percaya ini bukanlah akhir
dari segala-galanya, tapi ini adalah titik awal kehidupanku dalam menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat, Segala Puji bagi Mu ya Allah,
Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil‟alamin,
Sujud syukurku kusembahkan kepadamu Ya Allah atas takdirmu telah kau
jadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar
dalam menjalani kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah
awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Dalam silah di lima waktu mulai fajar terbit hingga terbenam..seraya tanganku
menadah”.. ya Allah ya Rahman ... Terimakasih telah kau tempatkan aku diantara
kedua malaikatmu yang setiap waktu ikhlas menjagaku,, mendidikku,,
membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus
untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya api nerakamu..
Kupersembahkan Skripsi ini
Untukmu Ayahku (Makawi),,,Ibuku (Rukizah Almarhumah)...Terimakasih....
we always loving you... ( ttd.Anakmu)
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang
kalian impikan didiriku, meski belum semua itu kuraih insyaa Allah atas
dukungan doa dan restu semua mimpi itu kan terjawab di masa penuh kehangatan
nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasihku kepada family Bicik
Mis, Pakcik Umar, datukdo sekaligus guru ku, datuk, almarhum nyai, Makning,
adikku Ridho, adikku Putri.
Makasih yaa buat segala dukungan dan do‟anya
Terima kasih kepada Ibuk Mardalina dan bapak Saripuddin yang sudi merelakan
waktunya untuk membimbingku dan memberikan saran serta masukan kepada ku.
Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri aku tak kuasa tanpa
melibatkan bantuan Allah dan orang lain dalam hidup ini
Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat
terbaik..
Terimakasih kuucapkan Kepada Teman KPI, Kawan Posko KKN, Alumni
Ponpes Sa‟adatuddaren, Teman-teman FDMCHU, Teman-teman ADDINU
beserta Asatidz dan guru-guruku
Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
kupersembahkan kepada kalian semua,, Terimakasih beribu terimakasih
kuucapkan...
Jatuh berdiri lagi.Kalah mencoba lagi.Gagal Bangkit lagi.
Never give up
vii
ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penomena yang terjadi karena
banyaknya Majelis Ta’lim saat ini, khususnya Majelis Ta’lim Nurul Yakin yang
berada di Desa Pauh, kegiatan Majelis Ta’lim sangat aktif akan tetapi peneliti
ingin melihat strategi apa saja yang dilakukan para da‟i dalam menyelesaikan misi
dakwah, kemudian apa dampak dari dakwah Majelis Ta’lim saat ini? Hal ini
mendorong penulis ingin melihat kendala apa saja yang di hadapi para da‟i serta
strategi dakwah yang tepat untuk kegiatan Majelis Ta’lim dalam hal
menyampaikan nilai-nilai keIslaman.
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian lapangan (field research)
dengan kualitatif deskriptif, dengan mendeskripsikan Strategi Da‟i Dalam
Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data berupa observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data yaitu reduksi data,
penyajian data, dan verifikasi data.
Hasilnya penulis menemukan bahwa kegiatan Majelis Ta’lim sangat aktif di
laksanakan, Strategi Dakwah yang dilakukan da‟i bervariasi, di awali dengan
jadwal para da‟i yang tersusun dengan rapi, ada kegiatan sosial seperti menjenguk
jama‟ah yang sakit, latihan rebana, praktek memandikan mayyit, sehingga para
jamaah tidak merasa bosan dengan kegiatan Majelis Ta’lim, manajemen yang
tersusun dengan rapi, pesan dakwah yang disampaikan selalu update, namun yang
harus penulis garis bawahi bahwa pesan atau materi dakwah yang da‟i sampaikan
selalu berkaitan dengan nilai-nilai Islam, nilai Islam yang di maksud adalah nilai
Akhlak, Syari‟at dan Hakikat. Kendala yang dihadapi oleh da‟i antara lain jamaah
yang tidak konsisten mengkuti pengajian, adapun kendala lainnya yaitu
terbatasnya da‟i yang ada di Desa Pauh, karena usia jamaah Ibu-ibu Majelis
Ta’lim diatas 50 tahun maka faktor usia juga merupakan kendala dari para da‟i,
strategi dakwah yang tepat untuk kegiatan Majelis Ta’lim di Desa Pauh saat ini
adalah meningkatkan kesadaran dari para jamaah agar selalu berperan aktif dalam
kegaiatan Majelis Ta’lim, serta saling memahami antar jamaah, agar tercipta
ketentraman dalam hidup bermasyarakat karena konteks Islam yang
sesungguhnya adalah Rahmatan Lil aalamiin Rahmat bagi sekalian alam.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, atas taufiq
dan hidayah-Nya maka penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
baik dan benar tanpa ada halangan sedikitpun. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang suri teladan umat, yang telah
membawa umat-Nya kealam yang terang benderang dengan cahaya iman, taqwa
dan ilmu pengetahuan.
Perjalanan panjang bercucuran keringat banting tulang siang dan malam.
perjalanan panjang yang melelahkan ini terasa begitu indah akan selalu penulis
kenang sebagai bahan candaan untuk anak dan istri diwaktu yang telah
ditaqdirkan nanti, suka cita senang dan bahagia semua itu telah dirasakan dalam
merampungkan dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Da‟i Dalam
Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman (Studi Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa
Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi) untuk mendapat gelar Strata
Satu (S1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah di UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Pencapaian ini adalah titik akhir dengan penuh
rasa syukur dan bahagia.
Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun banyak
pihak yang turut serta motivasi, bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis
ucapkan kepada mereka, yaitu:
1. Bapak Drs. Saripuddin, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu
Mardalina, S.Ag, M.Ud selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan
waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Syukri, Ss. MA. selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
3. Bapak Drs. Sururuddin M.Pd selaku ketua prodi Komunikasi dan Penyiaran
Islam (KPI) dan Ibu Mardalina S.Ag,.M.Ud selaku sekretaris prodi
Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
4. Bapak Samsu S.Ag., M.pd,I., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
7. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA, Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, dan Ibu
Dr. Fadhlillah selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi.
8. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga dapat menjadi
bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut menjadi suatu ilmu
yang bermanfaat didunia dan di akhirat.
ix
9. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Dakwah
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
10. Kepala perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta stafnya serta
kepala perpustakaan wilayah Jambi.
11. Ayah Tercinta Makawi bin Syafri Dan Almarhumah Ibunda tercinta, mak
semoga mak tenang dialam sana, doa kami selalu menyertaimu Ibunda
tercinta.
12. Teman-teman jurusan KPI, teman-teman seperjuangan di kampus tercinta dan
kawan-kawan posko 09 Desa Baru KUKERTA gelombang I 2017, teman-
teman Alumni Sa‟adatuddaren, teman-teman FDMCHU, Teman-teman
Addinu (Aliansi Da‟i dan Da‟iyah Nusantara), teman-teman marbot masjid,
terimakasih sedalam-dalamnya atas semangat dan dukungan kalian, sehingga
penulis dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi,15 November2018
Penulis
Fathur Rohman
UK. 140126
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................. iii
PENGESAHAN ................................................................................................ iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
ABSTRAK ......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................ 6
C. Batasan Masalah .................................................................................. 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ......................................................... 7
E. KerangkaTeori ....................................................................................... 7
F. Metode Penelitian ................................................................................. 19
G. Pemeriksaan Keabsahan Data .............................................................. 22
H. Studi Relevan ....................................................................................... 24
BAB II PROFIL DESA PAUH KECAMATAN PAUH KABUPATEN
SAROLANGUN
A. Sejarah Desa Pauh dan Majelis Ta’lim Nurul Yakin ............................ 27
B. Letak Geografis Desa Pauh .................................................................. 27
C. Sarana dan Prasarana ............................................................................ 30
D. Struktur Pengurus Majelis Ta’lim Nurul Yakin .................................... 31
F. Kegiatan Majelis Ta’lim Nurul Yakin ................................................... 35
BAB III KENDALA DA’I DALAM MENYAMPAIKAN NILAI-NILAI
KEISLAMAN
A. Strategi Da‟i dalam Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman .................. 43
B. Kendala Da‟i dalam Menyampaikan Pesan Dakwah ............................ 49
BAB IV STRATEGI APA YANG DILAKUKAN DA’I DALAM
MENYAMPAIKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN
A. Strategi Da‟i untuk Majelis Ta’lim Dalam Menyampaikan
Nilai-nilai Keislaman ............................................................................ 58
B. Strategi dalam Menghadapi Hambatan ................................................. 62
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 65
B. Implikasi Penelitian............................................................................... 66
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xii
TRANSLITERASI2
A. Alfabet
Arab Indonesia Arab Indonesia
ṭ ط ا
ẓ ظ B ب
„ ع T ت
Gh غ Th ث
F ف J ج
Q ق ḥ ح
K ك Kh خ
L ل D د
M م Dh ذ
n ن R ر
h ه Z ز
w و S س
, ء Sh ش
y ي ṣ ص
ḍ ض
B. Vokal dan Harakat
Arab Indonesia Arab Indonesia Arab Indonesia
ḭ اى ā ا A ا
aw ا و á ا ى U ا
2Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi (Jambi: Fak. Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2014), 136-137.
xiii
ay ا ى ū ا و I ا
C. Tā’ Marbūṭah
Transliterasi untuk Tā’ Marbūṭah ini ada tiga macam:
1. Tā’ Marbūṭah yang mati atau mendapat harakat sukun, maka transliterasinya
adalah /h/.
Arab Indonesia
Ṣalāh صالة
Mir‟āh مراة
2. Tā’ Marbūṭah hidup atau yang mendapat harakat fathah, kasrah dan dammah,
maka transliterasinya adalah /t/.
Arab Indonesia
Wizārat al-Tarbiyah وزارةالتربية
Mir‟āt al-zaman مراةالزمن
3. Tā’ Marbūṭah yang berharakat tanwin maka transliterasinya adalah
/tan/tin/tun/.
Arab Indonesia
فجئة
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama muslim
terbesar di dunia, di Indonesia sekitar 223,226,484 jiwa menganut agama Islam
atau secara prosentase sekitar 87.20% dari jumlah populasi penduduk secara
keseluruhan. Dengan kata lain Indonesia meyumbang sekitar 13.11% dari total
muslim seluruh dunia.3
Islam merupakan agama yang sempurna, yang diperuntukkan bagi seluruh
umat manusia dan memberikan pedoman hidup dalam aspek kehidupan jasmaniah
maupun rohaniah, yang terdiri atas ajaran tentang Akhlak, ibadah serta
bermuamalah dalam kehidupan bermasyarakat.4
Islam tidak lepas dari dakwah, dan begitu juga dakwah tidak lepas dari
Islam, masuknya Islam di Indonesia tidak lepas dari dakwah yang diterapkan oleh
salafusholih terdahulu, wali songo misalnya, kesembilan juru dakwah ini oleh
orang-orang Jawa dipandang sebagai orang suci dengan panggilan wali, kekasih
Allah. Orang-orang Jawa biasa menulis atau menceritakan kisah para wali ini
dengan bahasa yang indah dan penuh hormat serta dengan uraian tentang
peristiwa-peristiwa di luar kebiasaan yang mereka alami.5
Memasuki dakwah di era modern saat ini, ada banyak da‟i yang
menyampaikan materi dakwah dengan strategi yang berbeda beda agar pesan
dakwahnya dapat diterima dan dipahami dikalangan masyarakat, Habib Rizieq
Shihab dikenal dengan strategi dakwahnya yang keras yang menekankan visi
misi amar ma’ruf nahi munkar, Ustad Abdul Somad dikenal dengan dakwahnya
yang khas melayu serta lelucon yang menghibur mad‟u sehingga strategi dakwah
yang beliau terapkan dapat diterima dikalangan masyarakat, di Provinsi Jambi
3Admin, “Daftar 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Muslim Islam Terbesar di Dunia, di
akses melalui alamat https://artikel.co.id/2017/08/19/daftar-10-negara-dengan-jumlah-penduduk-
muslim-islam-terbesar-di-dunia/, tanggal 15 Januari 2018. 4Haedar Nashir, Islam Syariat, (Bandung: Mizan Pustaka, 2013), 122.
5Abdul Kadir Badjuber, Islam di Indonesia (Sebuah Penelusuran Sejarah Islam di
Indonesia), Jakarta: Perpustakaan Dewan Da‟wah, 2008, 50.
2
begitu banyak para da‟i dengan strategi dakwah yang berbeda beda yang mampu
membawa ketenangan dan kedamaian dikalangan masyarakat yang berbeda-beda
ras dan suku.
Keberhasilan dakwah dari strategi seorang da‟i tidak diukur dengan
banyaknya jumlah mad‟u yang hadir dan mendengar ketika berceramah, dan juga
tidak diukur dengan banyaknya lelucon dan guyonan dalam berdakwah, akan
tetapi keberhasilan strategi dakwah dari seorang da‟i ialah apabila materi dakwah
yang disampaikan dapat di aplikasikan oleh mad‟u dalam kehidupan sehari-hari,
terutama dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam Islam, dasar yang menjadi alat pengukur untuk menyatakan bahwa
sifat seseorang itu baik atau buruk, adalah al-Qur‟an dan sunnah.6 Pada dasarnya,
tujuan pokok akhlak dalam Islam adalah agar setiap muslim berbudi pekerti dan
bertingkah laku baik dan mulia, sesuai dengan ajaran Islam. Jika diperhatikan
lebih jauh, sesungguhnya ibadah-ibadah inti dalam Islam memiliki tujuan
pembinaan akhlak mulia.7
Majelis Ta’lim tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar agama Islam,
namun juga mampu memberi warna bagi jamaahnya dalam pembinaan solidaritas
sosial yang kuat antar umat Islam melalui silaturrahim. Selain itu juga, Majelis
Ta’lim bisa memberikan ruang yang cukup lapang dalam menjalankan fungsi
rekreasi ruhani melalui nasehat-nasehat dan pesan-pesan moral yang diajarkan
para da‟i, Dalam situasi dan kondisi itulah, melalui Majelis Ta’lim akan tertanam
yang dapat dipetik oleh semua jamaah yang kemudian mengkondisikan suatu
jalinan kebersamaan sebagai hamba-hamba Allah yang sama-sama mempunyai
hajat mengisi ruang hati dengan siraman-siraman dakwah Islamiyah serta dapat
menanamkan akhlak yang mulia dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam grand tour penelitian ini, Desa Pauh adalah salah satu Desa yang
berada di Kabupaten Sarolangun, letak geografis Desa Pauh terbilang strategis,
karena melihat dari tata letaknya Desa Pauh sangat ramai penduduk dengan
jumlah Rt yang mencapai 25 RT di dalam satu Desa.
6M. Ali Hasan, Tuntunan akhlak, (Jakarta: bulan bintang, 1978), 11.
7Samsul Munir Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta: Amzah, 2016.), 9.
3
Majelis Ta’lim Nurul Yakin di Desa Pauh sangat rutin dilaksanakan, bahkan
di setiap Rt yang ada di Desa Pauh sudah ada Majelis Ta’lim sendiri. Pada
umumnya kegiatan Majelis Ta’lim dilaksanakan di Masjid atau di Mushalla,
namun di Desa Pauh kegiatan Majelis Ta’lim diawali dari rumah kerumah,
sehingga dengan adanya program tersebut sebagai wadah untuk bersilaturrahmi
antar masyarakat di Desa Pauh.8
Kegiatan ceramah agama yang disampaikan para da‟i, isi yang selalu
dibahas adalah tentang akhlak, kemudian memerintahkan untuk berbuat baik
sesama manusia, dan melarang perbuatan akhlak yang tercela, melakukan
penganiayaan terhadap fisik orang tua, mencuri, merampok yang merupakan
akhlak yang tercela.
Peneliti Menemukan bahwa tidak terlihat strategi da‟i dalam menyampaikan
materi dakwahnya, ada banyak kendala baik dari sisi internal dan eksternal yang
dihadapi, strategi yang peneliti maksud disini adalah da‟i di Desa Pauh tidak
mempunyai visi misi dalam menyampaikan materi dakwah, salah satu faktornya
adalah karena Majelis Ta’lim di Desa Pauh sangat rutin dilaksanakan, akan tetapi
tidak terlihat hasil dakwah dari para da‟i terhadap mad‟u yang mendengarkan
dakwah tersebut. Dan peneliti menemukan belum terlihat jelas metode dakwah
yang mengkhusus, masalah Fiqh Ibadah misalnya, nilai akhlak serta nilai syari‟at.
Namun da‟i yang berceramah selalu berganti-ganti, dan tidak ada
komunikasi antara da‟i dalam menyampaikan materi dakwah. sehingga strategi
yang diterapkan tidak berjalan sesuai harapan, masalah yang didapatkan
dilapangan adalah bahwa ibu-ibu di Desa Pauh tidak dapat merealisasikan pesan
dakwah yang disampaikan oleh para da‟i, sehingga dapat menimbulkan masalah
dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman. Nilai keislaman sangat banyak, akan
tetapi peneliti mengambil point-point dari nilai keislaman antara lain syariat,
hakikat dan akhlak. Namun penelitian kali ini ditujukan kepada nilai-nilai akhlak.
Dikarenakan masyarakat Pauh Mereka selalu aktif mengikuti Majelis Ta’lim akan
tetapi masih banyak yang tidak bertegur sapa dengan tetangga, istri selalu ribut
dengan suami, anak tidak patuh dengan orang tua.
8Observasi pada tanggal 13 Januari 2018 di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh.
4
Setelah melakukan pengamatan lapangan, peneliti menemukan bahwa salah
satu faktornya adalah Da‟i yang mengisi ceramah Majelis Ta’lim di Desa Pauh
selalu berganti-ganti, ini merupakan salah satu faktor komunikasi dakwah yang
tidak efektif, dikarenakan da‟i yang berceramah di Majelis Ta’lim selalu berganti-
ganti maka materi dakwah yang disampaikan selalu berubah, sehingga dapat
menimbulkan masalah didalam menyampaikan materi dakwah, terutama dalam
menanamkan nilai-nilai akhlak.9
Dengan adanya Majelis Ta’lim diharapkan dapat merubah tingkah laku
seseorang yang buruk menjadi baik, yang bermusuhan menjadi damai. Namun
peneliti menemukan fakta yang sebaliknya, tetangga satu dengan yang lain tidak
bertegur sapa, tidak berbakti kepada kedua orang tua, dan yang kaya sombong
terhadap yang miskin. Padahal Majelis Ta’lim merupakan sarana dalam hal
berinteraksi antar sesama makhluk, agar nilai akhlak dapat terlaksana dan misi
dakwah yang sukses dibutuhkan strategi komunikasi da‟i untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Pada umumnya, Kehidupan masyarakat Desa Pauh Kecamatan Pauh
Kabupaten Sarolangun masih sangat perlu bimbingan keagamaan agar dapat
membantu masyarakat yang pemahaman agamanya masih awam sehingga benar-
benar memahami ajaran Islam secara baik dan benar terutama dalam upaya
membina akhlakul karimah. Dengan adanya Majelis Ta’lim serta dakwah yang
yang disampaikan para da‟i diharapkan dapat membantu dalam memperbaiki
nilai-nilai keislaman terutama nilai akhlak yakni budi pekerti. Peneliti
menemukan bahwa pengajian Majelis Ta’lim sangat rutin dilaksanakan di Desa
Pauh, satu minggu satu kali bahkan diadakan pengajian akbar satu bulan satu kali.
Tujuannya adalah agar dapat membina dan mendidik akhlak yang mulia yang
dicontohkan oleh Rasulallah SAW. Namun peneliti belum menemukan strategi
dakwah apa saja yang disampaikan oleh seorang da‟i dalam rangkaian acara
Majelis Ta’lim tersebut terutama dalam membina dan mendidik insan yang
berakhlakul karimah, sehingga para mad‟u belum merasakan efek dari dakwah
Majelis Ta’lim itu sendiri.
9Observasi pada tanggal 13 Januari 2018 di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh.
5
Tujuan yang ingin dicapai orang-orang berakhlak mulia adalah kebahagian
yang dapat dirasa serta di nikmati, dan inilah yang dikehendaki oleh Imam Al-
Ghazali ketika mengatakan, “ tujuan akhlak adalah supaya amal yang dikerjakan
menjadi enak dan nikmat untuk mengerjakannya.”10
Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang matang oleh para da‟i dalam
menyampaikan misi dakwahnya, didalam surah an-Nahl ayat 125 terlihat jelas
misi dari dakwah.
Sebagaimana firman Allah:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS. An-Nahl: 125)11
Didalam kitab tafsir Al-mishbah Prof, Dr Quraish Shihab mengatakan,
ajaklah manusia menyeru kepada jalan Tuhan mu dengan cara yang terbaik,
dengan hikmah, nasehat yang baik dan bantahlah mereka, yakni siapapun yang
menolak atau meragukan ajaran Islam bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Itulah tiga metode dakwah yang engkau tempuh menghadapi manusia yang
beraneka ragam peringkat kecendrungannya, serta jangan hiraukan cemoohan atau
tuduhan yang tidak mendasar kaum musyrikin, dan serahkan urusanmu dan
urusan mereka kepada Allah karena sesungguhnya tuhanmu yang selalu
membimbing dan berbuat baik kepadamu Dia-lah (Allah) yang lebih mengetahui
dari siapapun yang menduga tahu tentang siapa yang bejat jiwanya sehingga
tersesat dari jalan-nya dan Dia-lah saja juga yang lebih mengetahui orang-orang
yang sesat jiwanya sehingga mereka mendapat petunjuk.12
10
Ibid., 6. 11
Departmen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Sygma Creative Media
Group, 2014), 224. 12
Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, (Bandung, PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2010),
124.
6
Merujuk pada latar belakang diatas dan mengingat pentingnya dakwah yang
harus terlaksana, serta lembaga yang harus memiliki suatu strategi yang baik
dalam menjalani misi dakwah yang sukses, agar mad‟u yang menjadi objek
dakwah dapat merasakan serta memahami apa yang disampaikan oleh seorang
da‟i, tentu harus ada strategi serta tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan dalam
menyampaikan nilai-nilai keislaman. Hal ini yang membuat peneliti tertarik
mengambil penelitian Di Desa Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun
dengan mengangkat Judul Skripsi: ”Strategi Da’i Dalam Menyampaikan Nilai-
nilai Keislaman (Study Majelis Ta’lim Nurul Yakin Di Desa Pauh Kecamatan
Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi)”
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan
penelitian saya kali ini adalah Bagaimana Strategi Da‟i masyarakat Desa Pauh
Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun dalam Menyampaikan Nilai-nilai
Keislaman? Yang dirumuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian:
1. Bagaimana Da‟i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai KeIslaman?
2. Kendala Da‟i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman?
3. Strategi apa yang dilakukan Da‟i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai Keislaman?
C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan banyaknya Majelis Ta’lim di Desa Pauh maka
penelitian ini dibatasi pada lingkup bahasan Strategi Da‟i dalam Menyampaikan
Nilai-nilai Keislaman, yaitu nilai Akhlak. Desa Pauh Kecamatan Pauh, yang
bertempat di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Rt 04 Desa Pauh Kecamatan Pauh, agar
sesuai dengan tujuan dan untuk menghindari terjadinya penyimpangan serta
meluasnya masalah yang akan dibahas.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini secara umum diusahakan untuk mencapai serta mengetahui
bagaimana Strategi Dakwah Majelis Ta’lim Dalam Menyampaikan Nilai-nilai
7
Keislaman Di Desa Pauh, Kecamatan Pauh. Lebih khusus penelitian ini ditujukan
pula untuk:
1. Mengetahui bagaimana Da‟i dalam menyampaikan Nilai-nilai Keislaman.
2. Mengetahui Apa saja kendala Da‟i dalam Menyampaikan Nilai-nilai
keislaman.
3. Mengetahui strategi apa saja yang dilakukan da‟i dalam menyampaikan Nilai-
nilai keislaman.
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: pertama manfaat akademisi
secara umum diharapkan dapat memperkaya kajian tentang strategi dakwah
Majelis Ta’lim dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman sekarang dan
selanjutnya. Kedua manfaat praktis agar dapat menjadi bahan masukan bagi para
pengurus ataupun da‟i mengenai strategi berdakwah melalui Majelis Ta’lim dalam
hal menyampaikan nilai-nilai keislaman.13
E. Kerangka Teori
Lebih jauh ada beberapa defenisi terminologis yang perlu digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
1) Strategi
a. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata yunani strategia yang berarti ilmu perang atau
panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni
merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi atau
siasat berperang, angkatan darat atau laut. Secara umum sering di kemukakan
bahwa strategi merupakan suatu tehnik yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan.14
Dalam kamus besar bahasa indonesia strategi adalah ilmu dan seni
menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan
kebijaksanan tertentu dalam perang dan damai. Yang di anggap berkaitan
13Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi,(Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, Edisi Revisi 2016), 56. 14
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya Offset, 2010), 2.
8
langsung dengan pengertian strategi dalam pengajaran bahasa ialah bahwa strategi
dalam pengajaran bahasa adalah bahwa strategi merupakan rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.15
Sedangkan pengertian strategi secara istilah sebagaimana yang
dikemukakan oleh Onong Uchjana Efendy, Strategi adalah cara-cara dimana suatu
perusahaan atau kegiatan yang akan berjalan lancar kearah tujuan yang sudah
direncanakan terlebih dahulu strategi pada hakekatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi
untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang
hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana
taktik operasionalnya.16
Ahmad S. Adnaputra, M.A., M.S., pakar humas dalam naskah workshop
berjudul PR Strategi, mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian terpadu dari
suatu rencana (plan), sedangkan rencana merupakan produk dari suatu
perencanaan (planning) yang pada akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi
dasar dari proses manajemen.17
Selain itu, Syarif Usman mengungkapkan bahwa strategi sebagai
kebijaksanaan dalam menggerakkan insan membimbing seluruh potensi
(kekuatan, daya, dan kemampuan) bangsa untuk mencapai kemakmuran dan
kebahagiaan.18
b. Tahapan strategi
Di dalam sebuah strategi, diperlukan adanya tahapan-tahapan untuk
menjalankan strategi, diantaranya yaitu19
:
15Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Modern English Press, 1995), 234. 16
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset, 2013), 32. 17
Rosadi Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo persada, 2007), 133. 18
Syarif Usman, Strategi Pembangunan Indoenesia dan Pembangunan Dalam Islam,
(Jakarta: Firma Djakarta, Tanpa Tahun), Cet Ke-I, 6. 19
Fred R David, Manajemen Strategi Konsep,(Jakarta: Prenhalindo, 2002), 03.
9
1) Perumusan Strategi
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan strategi yang
dilakukan. Sudah termasuk didalamnya adalah pembangunan tujuan, mengenai
dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal,
menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih
strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu
sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputusan dalam proses kegiatan.
2) Implementasi Strategi
Setelah merumuskan dan memilih strategi yang telah ditetapkan maka
langkah berikutnya melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap
pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan
kerjasama dari unit, tingkat dan anggota organisasi. Dalam pelaksanaan strategi,
maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh
dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan
pengorganisasian sumber daya yang ditampakkan melalui penetapan struktur
organisasi dan mekanisme kepemimpinan yang dijalankan bersama budaya
perusahaan dan organisasi.
c. Evaluasi Strategi
Tahap yang terakhir dari menyusun strategi adalah evaluasi strategi.
Evaluasi strategi sangat diperlukan karena keberhasilan yang dicapai dapat diukur
kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur strategi
yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat
diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah dicapai. Ada tiga
macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi starategi, yaitu20
:
1) Meninjau faktor-faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar strategi.
Adanya perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan dalam mencapai
tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak
20
Ibid., 04.
10
efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi
hasil yang akan dicapai.
2) Mengukur prestasi (membandingakan dengan kenyataan). Proses dapat
dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi
prestasi individual, dan menyimak yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang
dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah
dibuktikan. Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria
yang mengungkapkan yang terjadi.
Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada yang
ditinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif
diperlukan bila tindakan atau hasil yang ditetapkan tidak sesuai dengan apa yang
dibayangkan semula atau pencapaian yang diharapkan.
2) Strategi Dakwah
Islam sebagai agama Universal telah berkembang ke berbagai penjuru
dunia, tidak lain karena adanya dakwah Islamiyyah. Perkembangan dakwah Islam
dari masa ke masa mengalami pasang surut, akan tetapi jika mengamati perjalanan
historis dakwah Islam, kita akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa
perkembangan dakwah Islam berjalan dengan menakjubkan.
Tersebarnya agama Islam ke berbagai pelosok dunia disebabkan oleh
berbagai faktor, baik sosial, politik maupun agama, akan tetapi di samping itu,
satu faktor yang paling kuat dan menentukan adalah kemauan dan kegiatan yang
tidak kenal lelah dari para muballigh Islam yang dengan Nabi sendiri sebagai
contohnya, telah berjuang mengajak orang-orang kafir masuk Islam.21
1. Dakwah Islam Memerlukan Strategi
Strategi dakwah artinya metode, siasat, taktik atau manuver yang
digunakan dalam aktivitas dakwah. Untuk mencapai keberhasilan dakwah Islam
secara maksimal, maka diperlukan berbagai faktor penunjang, diantaranya adalah
strategi dakwah yang tepat sehingga dakwah Islam mengena sasaran.22
21Samsul Munir Arifin, Ilmu Dakwah, (Jakarta, Amzah 2009), 106.
22Ibid., 107.
11
Strategi yang digunakan dalam usaha dakwah haruslah memperhatikan
beberapa Asas Dakwah, diantaranya adalah:
1. Asas Filosofis: asas ini membicarakan masalah yang erat hubungannya dengan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam proses aktivitas dakwah.
2. Asas kemampuan dan keahlian Da‟i: asas ini menyangkut pembahasan
mengenai kemampuan dan profesionalisme da‟i sebagai subjek dakwah.
3. Asas sosiologis: asas ini membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan
situasi dan kondisi sasaran dakwah. Misalnya politik pemerintah setempat,
mayoritas agama disuatu daerah, filosofis sasaran dakwah, sosiokultural dakwah
dan lain sebagainya.
4. Asas psikologis: asas ini membahas yang erat hubungannya dengan kejiwaan
manusia. Seorang da‟i adalah manusia, begitu pula sasaran dakwahnya yang
memiliki karakter unik dan berbeda satu sama lain. Pertimbangan-pertimbangan
masalah psikologis harus diperhatikan dalam proses pelaksaan dakwah.23
3) Majelis Ta’lim
Secara etimologi, perkataan Majelis Ta’lim diambil dari kata bahasa arab,
yang terdiri dari dua kata yaitu, ) مجلس ( Majelis dan ليم () تع Ta’lim. Majelis
artinya tempat duduk. Ta’lim diartikan dengan pengajaran,24 dengan demikian
secara bahasa Majelis Ta’lim adalah tempat untuk melaksanakan pengajaran atau
pengajian agama Islam.
Secara terminologi pengertian Majelis Ta’lim sebagaimana dirumuskan
pada musyawarah Majelis Ta’lim DKI Jakarta adalah, lembaga pendidikan Islam
non formal yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara berkala
dan teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak bertujuan untuk membina
dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan
Allah SWT. Kemudian antara manusia dengan lingkungannya, dalam rangka
membina masyarakat yang bertaqwa kepada Allah SWT.25
23
Ibid., 108. 24
Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Bahasa Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Progressif, 2002), 202 25
Khairul,“MakalahMajelisTa‟lim”diaksesmelaluialamathttp://hairulcupang.blogspot.co.id/
2015/07/makalah-majelis-talim.html tanggal 28 Mei 2018, jam 10:23 WIB
12
4) Pengertian Da’i
a. Defenisi Da’i
Kata da‟i berasal dari bahasa Arab bentuk mudzakar (laki-laki) yang berarti
orang yang mengajak, kalau muanas (perempuan) disebut da‟iyah.26
Sedangkan
dalam kamus besar bahasa Indonesia, da‟i adalah orang yang pekerjaannya
berdakwah, pendakwah: melalui kegiatan dakwah para da‟i menyebarluaskan
ajaran Islam. Dengan kata lain, da‟i adalah orang yang mengajak kepada orang
lain baik secara langsung atau tidak langsung, melalui lisan, tulisan, atau
perbuatan untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam atau menyebarluaskan ajaran
Islam, melakukan upaya perubahan kearah kondisi yang lebih baik menurut Islam.
Da‟i dapat diibaratkan sebagai seorang guide atau pemandu terhadap orang-
orang yang ingin mendapat keselamatan hidup dunia dan akhirat. Dalam hal ini
da‟i adalah seorang petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami terlebih
dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh seorang
muslim, sebelum ia memberi petunjuk jalan kepada orang lain. Ini yang
menyebabkan kedudukan seorang da‟i di tengah masyarakat menempati posisi
penting, ia adalah seorang pemuka (pelopor) yang selalu diteladani oleh
masyarakat di sekitarnya.27
Segala perbuatan dan tingkah laku dari seorang da‟i akan dijadikan tolak
ukur oleh masyarakatnya. Da‟i akan berperan sebagai seorang pemimpin di tengah
masyarakat walau tidak pernah dinobatkan secara resmi sebagai pemimpin.
Kemunculan da‟i sebagai pemimpin adalah kemunculan atas pengakuan
masyarakat yang tumbuh secara bertahap. Oleh karena itu, seorang da‟i harus
selalu sadar bahwa segala tingkah lakunya selalu dijadikan tolak ukur oleh
masyarakatnya sehingga ia harus memiliki kepribadian yang baik.
b. Kepribadian Seorang Da’i
Da‟i dalam prespektif ilmu komunikasi dapat dikategorikan sebagai
komunikator yang bertugas menyebarkan dan menyampaikan informasi-informasi
26
Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan Filosofis Dan Praktis,
(Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 73. 27
Ibid., 76.
13
dari sumber (source) melalui saluran yang sesuai (chanel) pada komunikan
(receiver). Untuk menjadi komunikator yang baik dituntut adanya kredibilitas
yang tinggi yaitu suatu tingkat kepercayaan yang tinggi padanya dari
komunikannya. Komunikator yang baik adalah komunikator yanag mampu
menyampaikan informasi atau pesan (message) kepada komunikan sesuai dengan
yang diinginkan.28
Adapun kredibilitas yang dimiliki da‟i tidaklah tumbuh dengan sendirinya,
melainkan harus dibina dan terus dikembangkan. Seorang da‟i yang
berkredibilitas tinggi adalah seorang yang mempunyai kompetensi di bidang yang
ingin ia sebarkan, mempunyai jiwa yang tulus dalam beraktifitas, senang terhadap
pesan-pesan yang ia miliki, berbudi luhur serta mempunyai status yang cukup
walau tidak harus tinggi. Dari sana berarti seorang da‟i yang ingin memiliki
kredibilitas tinggi harus berupaya membentuk dirinya dengan sungguh-sungguh.
Dari penjelasan di atas, menunjukkan bahwa di antara aspek yang mampu
membangun kredibilitas adalah aspek yang berkaitan dengan kepribadian, sebuah
sifat hakiki pada seorang da‟i.29
Kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang da‟i terbagi menjadi dua yaitu
kepribadian yang bersifat rohaniah dan jasmaniah. Adapun penjabarannya adalah
sebagai berikut:
1) Kepribadian Yang Bersifat Rohaniah
Kriteria kepribadian yang baik sangat menentukan keberhasilan dakwah,
karena pada hakikatnya berdakwah tidak hanya menyampaikan teori, tapi juga
harus memberikan teladan bagi umat yang diseru. Keteladanan jauh lebih besar
pengaruhnya daripada kata-kata, hal ini sejalan dengan ungkapan hikmah
“kenyataan itu lebih menjelaskan dari ucapan”. Klasifikasi kepribadian da„i yang
bersifat rohaniah mencangkup sifat, sikap, dan kemampuan diri pribadi da‟i.
28
Enjang AS dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan Filosofis Dan Praktis,
(Bandung: Widya Padjadjaran, 2009), 74. 29
Faizah dan Lalu Muchsin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2009, cet. II),
90.
14
Ketiga masalah tersebut mencangkup keseluruhan kepribadian yang harus
dimiliki.30
Sifat-Sifat Da‟i:31
a) Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT
b) Ahli taubat
c) Ahli Ibadah
d) Amanah dan Shidiq.
e) Pandai bersyukur
f) Tulus ikhlas dan tidak mementingkan pribadi
g) Ramah dan penuh pengertian
h) Tawaddu (rendah hati)
i) Sederhana dan jujur
j) Tidak memiliki sifat egois
k) Sabar dan tawakal
l) Memiliki jiwa toleran
m) Sifat terbuka (demokratis)
n) Tidak memiliki penyakit hati
o) Istiqamah
p) Raja‟ dan Hub
q) Sifat antusias
2) Sikap Seorang Da‟i
Sikap dan tingkah laku da‟i merupakan salah satu faktor penunjang
keberhasilan dakwah, masyarakat sebagai suatu komunitas sosial lebih cenderung
menilai karakter dan tabiat seseorang dari pola tingkah laku keseharian yang dapat
dilihat dan didengar. Memang benar ungkapan para ulama bahwa “Lihatlah apa
yang dikatakan dan janganlah melihat siapa (orang) yang mengatakan”, namun
alangkah baiknya jika tingkah laku dan sikap da‟i juga merupakan cerminan dari
30
Ibid., 97. 31
Ibid., 91.
15
perkataannya. Di antara sikap-sikap ideal yang harus dimilki oleh para da‟i
adalah:32
a) Berakhlak mulia, dalam kata lain, memiliki budi pekerti yang mulia dalam
seluruh perkataan dan perbuatannya.
b) Menjadi teladan atau figur, kreatif inovatif, dan memotivasi secara positif.
c) Disiplin dan bijaksana, menepati seluruh norma agama dan masyarakat dan
melakukan sesuatu penuh pemikiran dan pertimbangan yang matang.
d) Wara‟ dan berwibawa. Sikap wara‟ adalah menjauhkan perbuatan-perbuatan
yang kurang berguna dan mengindahkan amal shaleh, sikap ini dapat
menimbulkan kewibawaan seorang da‟i. Sebab kewibawaan merupakan faktor
yang mempengaruhi seseorang untuk percaya menerima suatu ajakan.33
e) Berpandangan luas
f) Berpengetahuan yang cukup
Dalam arti memiliki pengetahuan yang memadai mengenai segala hal yang
berhubungan dengan dakwahnya. Untuk menjadikan pesan dakwah sampai secara
tepat kepada mad‟u, seorang da‟i juga harus memiliki pengetahuan yang memadai
tentang semua hal yang berhubungan dengan mad‟u baik bahasa, tradisi,
psikologis, budaya, dan temperamen (emosional) mad‟u.
5) Nilai-nilai Keislaman
a. Pengertian Nilai Keislaman
Pada dasarnya konsep umum yang ada dimasyarakat kita tentang istilah
nilai merupakan konsep ekonomi. Hubungan suatu komoditi atau jasa dengan
barang yang mau dibayarkan seseorang untuk memunculkan konsep nilai.
Sedangkan makna spesifikasi nilai dalam ekonomi adalah segala sesuatu yang
diinginkan dan diminta oleh manusia yang dapat memenuhi kebutuhan, maka
barang itu mengandung nilai.34
Akan tetapi makna nilai dalam pembahasan ini berbeda dengan konsep nilai
dalam bidang ekonomi dan karena pembahasan ini berobjek pada manusia dan
32
Ibid., 98. 33
Ibid., 98. 34
Anshari Endang Saifuddin Wawasan Islam, (Gema Insani, Jakarta: 2004), 50.
16
perilakunya, maka kita akan berbicara mengenai hal-hal yang dapat membantu
manusia dan perilakunya agar dapat lebih bernilai dalam sudut pandang islam.
Menurut Zakaria Derajat, mendefenisikan nilai adalah suatu perangkat
keyakinan atau perasaaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan
corak yang khusus kepada pola pemikiran dan perasaan, keterikatan atau perilaku.
Kalau defenisi nilai merupakan suatu keyakinan atau identitas secara umum,
maka penjabarannya dalam bentuk formula, peraturan atau ketentuan
pelaksanaannya disebut norma. Dengan kata lain norma sebagai penjabaran dari
nilai sesuai dengan sifat dan tata nilai.
Adapun defenisi nilai yang benar dan dapat diterima secara universal
menurut Linda dan Ricard Erye adalah sesuatu yang menghasilkan perilaku dan
perilaku berdampak positif baik yang menjalankan maupun bagi orang lain.
Adapun nilai-nilai apabila ditinjau dari sumbernya, maka dapat digolongkan
menjadi dua macam, yaitu:
1) Nilai Ilahi
Nilai Ilahi adalah nilai yang bersumber dari al-Qur‟an dan Hadist.
2) Nilai Insani
Nilai Insani adalah nilai yang tumbuh dan berkembang atas kesepakatan
manusia. Nilai insani akan terus berkembang kearah yang lebih maju dan lebih
tinggi.35
b. Landasan Nilai-nilai Keislaman
Landasan atau dasar nilai-nilai keislaman dapat dibagi menjadi dua kategori,
yaitu:
1) Dasar pokok, yakni meliputi Al-qur‟an dan Hadist
a) Al-Qur‟an
Menurut Abdul Khallaf Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan
melalui malaikat Jibril kepada hati Rasulullah SAW dengan lafazd bahasa Arab
dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan
35
Ibid., 53.
17
menjadi pedoman bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah bagi yang
membacanya.
b) Sunnah
As-sunnah adalah perkataan, perbuatan ataupun pengakuan Rasulullah
SAW, yang dimaksud dengan pengakuan itu adalah kejadian atau perbuatan orang
lain yang dilihat oleh Rasulullah SAW dan beliau membiarkan saja kejadian atau
perbuatan itu terjadi.36
c. Ruang Lingkup Ajaran Islam
1. Aqidah
Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan sempurna. Di samping diberi
akal dan kesempurnaan jasmani, manusia juga memiliki fitrah ketuhanan. Ruh
sang pencipta menjadi aspek penting yang menyebabkan manusia menjadi
sempurna dan terhormat. Karena itu sering kita dengar bahwa manusia adalah
mahluk yang suci.
Ruh ketuhanan menjadi satu simpul yang mengikat manusia sebagai mahluk
yang memiliki bibit ketuhanan, mengakui dan meyakini bahwa Allah SWT adalah
satu-satunya sang pencipta dan sang penguasa alam. Ikatan kesadaran dan
keyakinan terhadap Tuhan yang satu ini adalah inti dari ibadah.37
Akidah secara bahasa (etimologi) biasa dipahami sebagai ikatan, simpul
perjanjian yang kuat dan kokoh. Ikatan dalam pengertian ini merujuk pada makna
dasar bahwa manusia sejak azali telah terikat dengan satu perjanjian yang kuat
untuk menerima dan mengakui adanya sang pencipta yang mengatur dan
menguasai dirinya, yaitu Allah SWT. Selain itu akidah juga mengandung cakupan
keyakinan terhadap yang ghaib, seperti malaikat, surga, neraka dan sebagainya.
Ikatan dan perjanjian ini sekaligus menunjukkan adanya unsur ruh
ketuhanan, fitrah kebertuhanan dalam diri manusia. Dalam nada yang bersifat
dialogis, Al-Qur‟an menggambarkan adanya ikatan, serah terima pengakuan
antara Allah dan mahluk. Pada satu sisi Allah meminta kesaksian dan pengakuan
terhadap Allah sebagai satu-satunya sembahan bagi manusia. Pada sisi yang lain,
36
Zakiah Derajat, Dasar dasar Agama Islam, (Jakarta: bulan bintang 1984), 224. 37
Mahfud Rois, AL-ISLAM Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2011), 9.
18
manusia tanpa adanya unsur pemaksaan dari siapapun telah mengucap janji suci
ketika masih dalam rahim kaum ibu untuk menerima dan mengakui Allah sebagai
sembahannya.
“Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka manusia menjawab, “ Ya kami bersaksi
bahwa Engkau adalah tuhan kami.” (QS. AL-A‟raf [7]: 172)
2. Syariat
Secara etimologis, syariat berarti jalan ketempat pengairan, atau jalan pasal
yang diturut atau tempat mengalir air disungai. Di beberapa ayat didalam al-
qur‟an ditemukan kata syariat (misalnya QS. Al-maidah [5] 48) yang mengandung
arti jalan yang jelas yang membawa kepada kemenangan, yaitu agama yang
ditetapkan untuk manusia. Bagi siapapuan yang mengikuti jalan yang jelas
(agama) Allah SWT, niscaya ia akan sampai ditempat mengalirnya air sehingga
jiwanya menjadi bersih.
Syariat merupakan aturan-aturan Allah yang dijadikan referensi oleh
manusia dalam menata dan mengatur kehidupannya baik dalam kaitannya dengan
hubungan antar manusia dengan Allah SWT, hubungan antar manusia dengan
manusia, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Syariat tidak hanya
suatu hukum positif yang konkrit, tetapi juga suatu kumpulan nilai dan kerangka
bagi kehidupan keagamaan muslim. Sementara fikih mencakup hukum-hukum
syariat secara spesifik tetapi syariat itu sendiri juga mencakup ajaran ajaran etika
dan spiritual yang tidak bersifat hukum secara khusus walaupun hukum itu tidak
pernah terpisah dari moral dalam islam.38
Ruang lingkup syariat secara umum dapat dikategorikan ke dua aspek, yaitu
aspek ibadah dan aspek muamalah.
3. Akhlak
Ruang lingkup ajaran islam yang ketiga adalah akhlak. Akhlak merupakan
refleksi dari tindakan nyata atau pelaksanaan akidah dan syariat. Kata akhlak
sacara bahasa merupakan bentuk jamak dari kata khulukun yang berarti budi
pekerti, perangai, tabiat, adat dan tingkah laku. Sedangkan secara terminologi
38Ibid., 22.
19
akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara terbaik
dan tercela, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan manusia, lahir dan batin.
Akhlak berarti budi pekerti atau perangai. Dalam berbagai literatur islam,
akhlak diartikan sebagai, (1) pengetahuan yang menjelaskan arti baik dan buruk,
tujuan perbuatan, serta pedoman yang harus diikuti. (2) pengetahuan yang
menyelidiki perjalanan hidup manusia sebagai parameter perbuatan dan ihwal
kehidupannya. (3) sifat permanen dalam diri seorang yang melahirkan perbuatan
secara mudah tanpa membutuhkan proses berfikir. (4) sekumpulan nilai yang
menjadi pedoman berperilaku dan berbuat.
Akhlak memiliki wilayah garapan yang berhubungan dengan perilaku
manusia dari sisi baik dan buruk sebagimana halnya etika dan moral. Akhlak
merupakan seperangkat nilai keagamaan yang harus direalisasikan dalam
kehidupan sehari-hari dan merupakan keharusan, siap pakai, dan bersumber dari
wahyu ilahi.
Ruang lingkup diatas memiliki hubungan integratif: keterkaitan satu dengan
yang lain. Akidah berhubungan erat dengan dengan syariat dan akhlak. Akidah
merupakan pernyataan yang menunjukkan keimaman seseorang, syariat
merupakan jalan yang dilalui oleh seseorang untuk menuju kepada implementasi
akidah, sedangkan akhlak merupakan refleksi empiris dari eksternalisasi kualitas
batin (iman) seseorang dalam berbagai aspek kehiduapan.39
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Kajian terhadap Strategi Dakwah Majelis Ta’lim Dalam Mengembangkan
Nilai-nilai Keislaman Di Desa Pauh, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun,
Jambi. Menggunakan metode kualitatif. Bergantung pada pengamatan manusia.
Dengan alasan memiliki latar alami (the natural setting), bersifat deskriptif, lebih
memperhatikan proses daripada hasil, dan menganalisa data secara induktif. Di
mana makna menjadi hal yang esensial.
39
Ibid., 96.
20
Penelitian lebih jauh Didekati Dalam Bidang Proses Mengembangkan Nilai-
nilai Keislaman untuk mengamati aktifitas mad’u (yang menerima pesan dari da‟i)
dalam strategi dakwah Majelis Ta’lim yang disampaikan oleh para da‟i. Dalam
prosesnya penulis akan mengarahkan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif
eksplanatoris ini untuk menjelaskan apa yang terjadi secara lengkap, sedangkan
eksplanatoris untuk menjawab mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi.
Artinya penelitian ini diupayakan untuk menggambarkan fakta yang diinterpretasi
secara tepat dan teruji.
2. Setting Dan Subjek Penelitian
Setting penelitian adalah Majelis Ta’lim, Desa Pauh, Kecamatan Pauh,
Kabupaten Sarolangun, Jambi. Pemilihan penelitian didasarkan atas pertimbangan
rasional bahwa Majelis Ta’lim Nurul Yakin di Desa Pauh berkembang cukup
maju dibandingkan Majelis Ta’lim lain yang berada di Kelurahan Pauh lainnya.
Subjek penelitian berpusat pada segenap tenaga pada Majelis Ta’lim
meliputi Pimpinan, Tokoh Masyarakat, Pembina, Da‟i yang bertugas dan Anggota
Majelis Ta’lim. Mengingat subjek yang baik adalah subjek yang terlibat aktif,
cukup mengetahui, memahami, atau berkepentingan dengan aktifitas yang akan
diteliti, serta memiliki waktu untuk memberikan informasi yang benar.40
3. Sumber Dan Jenis Data
Sumber dari penelitian ini terdiri dari, manusia, situasi/peristiwa, dan
dokumentasi. Sumber data manusia berbentuk perkataan maupun tindakan orang
yang bisa memberikan data melalui wawancara. Sumber data suasana/peristiwa
berupa suasana yang bergerak (peristiwa) ataupun diam (suasana), meliputi
ruangan, suasana, dan proses.
Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber pertama (first hand)
melalui observasi atau wawancara lapangan. Dalam hal ini data yang diinginkan
adalah praktik strategi dakwah Majelis Ta’lim. Sementara data sekunder adalah
40
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi,(Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, Edisi Revisi 2016), 60-61.
21
data yang diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi serta peristiwa yang
bersifat lisan dan tertulis.
4. Metode Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam studi ini menggunakan tiga tehnik yang
dilakukan secara berulang-ulang agar keabsahan datanya dapat dipertangggung
jawabkan, yaitu:
Pertama pengamatan tidak terlibat, merupakan pengamatan yang dilakukan
tanpa keterlibatan peneliti dalam aktivitas yang diamati, peneliti dalam hal ini
hanya melakukan satu fungsi, yaitu melakukan pengamatan.41
Metode pengumpulan data melalui pengamatan tidak terlibat dalam
penelitian ini dilakukan secara umum berfokus pada metode, praktik, dan dampak
dari strategi dakwah Majelis Ta’lim dalam mengembangkan nilai-nilai keislaman
Desa Pauh, Kec. Pauh, Kab. Sarolangun, Jambi. Pengamatan dipergunakan untuk
mempelajari secara langsung permasalahan yang sedang diteliti sehingga dapat
diketahui secara empiris fenomena apa yang terjadi dalam kaitannya dengan
persoalan yang dikaji.
Kedua wawancara mendalam merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan melalui cara lisan atau tatap muka antara peneliti dengan sumber data
manusia. Sebelum wawancara dilakukan pertanyaan yang telah disiapkan lebih
dahulu sesuai dengan penggalian data yang diperlukan dan kepada siapa
wawancara tersebut dilakukan. Tehnik wawancara mendalam digunakan untuk
mengetahui secara mendalam tentang berbagai informasi yang terkait dengan
persoalan yang sedang diteliti kepada pihak-pihak yang dianggap dapat
memberikan informasi secara utuh tentang persoalan yang akan dikaji.
Tentu saja informasi dari hasil wawancara yang disuguhkan masih penulis
maknai dan memerlukan interpretasi lebih lanjut berdasarkan pemahaman penulis
dengan melakukan cross check dengan teori yang ada. Sedangkan jadwal untuk
mengadakan indepth interview tidak dibuat sebab akan disesuaikan dengan
kesempatan yang ada dan data yang diperlukan. Untuk mengatasi terjadinya bias
41
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi, 64.
22
informasi yang diragukan kesahihannya, maka setiap hasil wawancara akan diuji
dengan membandingkan bentuk informasi yang diterima informan dengan
informasi yang didapat dari informasi lain.
Ketiga, dokumentasi, merupakan metode pengumpulan data melalui data-
data dokumenter, berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah. Agenda
ataupun jurnal yang dapat memberikan informasi tentang objek yang diteliti. Data
dokumentasi yang dimaksud adalah data tentang juru dakwah dan anggota Majelis
Ta’lim, serta berbagai data yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk
melengkapi data yang diperoleh dari wawancara dan observasi yang didapat.
Ketiga tehnik pengumpulan data di atas digunakan secara simultan dalam
penelitian ini, dalam arti digunakan untuk saling melengkapi antara data satu
dengan data yang lain. Sehingga data penulis diperoleh memiliki validitas dan
keabsahan yang baik untuk dijadikan sebagai sumber informasi.42
5. Metode/Tehnik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sejak pengumpulan data secara
menyeluruh. Data kemudian dicek kembali, secara berulang, dan untuk
mencocokkan data yang diperoleh, data disestematiskan dan diinterpretasikan
secara logis, sehingga diperoleh data yang absah dan kredibel.
Tehnik analisis data yang digunakan meliputi: data primer, sekunder,
maupun sumber-sumber data yang dikumpul, dicatat, serta diklasifikasikan dan
dirumus untuk mencari kebenaran yang berhubungan dengn analisis.43
Dari hal
tersebut dijadikan bahan untuk penulisan skripsi.
G. Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk memperoleh data yang terpercaya dan dapat dipercayai, maka
peneliti melakukan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang didasarkan atas
sejumlah kriteria. Dalam penelitian kualitatif, upaya pemeriksaan keabsahan data
dapat dilakukan lewat empat cara yaitu:
42Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi, 66. 43
Ibid., 64.
23
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat keikutsertaan peneliti dilokasi
secara langsung dan cukup lama, dalam hal upaya mendeteksi dan
memperhitungkan penyimpangan yang mungkin mengurangi keabsahan data,
karena kesalahan penelitian data (data distortion) oleh peneliti atau responden,
disengaja atau tidak disengaja, Distorsi data dari peneliti dapat muncul karena
adanya nilai-nilai bawaan dari peneliti atau adanya keterasingan peneliti dari
lapangan yang diteliti, sedangkan Distorsi data dari responden, dapat timbul
secara tidak sengaja, akibat adanya kesalahpahaman terhadap pertanyaan, atau
muncul dengan sengaja, karena responden berupaya memberikan informasi fiktif
yang dapat menyenangkan peneliti, ataupun untuk menutupi fakta yang
sebenarnya.44
Distorsi data tersebut, dapat dihindari melalui perpanjangan keikutsertaan
peneliti dilapangan yang diharapkan dapat menjadikan data yang diperoleh
memiliki derajat reabilitas dan viliditas yang tinggi. Perpanjangan keikutsertaan
peneliti pada akhirnya juga akan menjadi semacam motivasi untuk menjalin
hubungan baik yang saling mempercayai antara responden sebagai objek
penelitian dengan peneliti.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti,
rinci. Dan berksinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol dalam
penelitian. Faktor-faktor tersebut selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti dapat
memahami fakor-faktor tersebut. Ketekunan pengematan dilakukan dalam upaya
mendapatakan karakteristik data yang benar-benar releven dan terfokus pada
objek penelitian. Permasalahan dan fokus penelitian. Hal ini diharapkan pula
dapat mengurangi distorsi data yang mungkin timbul akibat keterburuan peneliti
untuk menilai suatu persoalaan, ataupun distorsi data yang timbul dari kesalahan
responden yang memberikan data yang tidak benar, misalnya berdusta, menipu,
dan berpura-pura.
44
Ibid., 66-67.
24
3. Triangulasi
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok, untuk keperluan pengecekan reabilitas
data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat perbandingan silang, yaitu lewat
perbandingan berbagai data yang diperoleh dari berbagai informan. Terdapat
empat macam teknik triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu
teknik pemeriksaan menggunakan sumber, metode, penytidik dan teori.45
a. Triangulasi sumber merupakan teknik yang dilaksanakan dengan
membandingkan dan mengecek kembali derajat suatu informasi yang didapat
tersebut.
b. Triangulasi metode merupakan teknik yang dilaksanakan dengan mengecek
informasi yang didapatkan bersama dengan metode yang dilakukan.
c. Triangulasi penyidik merupakan teknik yang dilaksanakan dengan jalan
memanfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam mengecek kepercayaan
data.
d. Triangulasi teori merupakan teknik yang dilaksanakan dengan melakukan
perbandingan terhadap data yang didapatkan.
4. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Diskusi merupakan langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti
akan melakukan diskusi dengan teman-teman sejawat, guna memastikan bahwa
data yang diterima benar-benar nyata dan bukan persepsi sepihak dari peneliti atau
informan. Melalui cara tersebut peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan,
saran, masukan yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas data
yang didapatkan.46
H. Studi Relevan
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa karya tulis yang hampir
sama dengan peneliti yakni skripsi karya Endah Purnamasari yang berjudul
45
Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),
300-332. 46
Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
STS Jambi, 68.
25
“Starategi Dakwah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kota Tanggerang
Selatan Dalam Menjalin Ukhuwah Islamiyah”. Karya ini membicarakan tentang
perumusan strategi dakwah BKMT yaitu mengenai sasaran dakwahnya,
pengkajian tujuan, efektifitas dan efesiensi dakwahnya. penerapan strateginya
bertumpu pada program kegiatan dakwah yang sudah disusun dalam bentuk
program-program kegiatan dakwah. dan penilaian strategi dakwah BKMT Kota
Tanggerang Selatan adalah menilai atau mengevaluasi hasil yang telah dicapai,
sumber daya manusia, rapat penilaian pelaksanaan kegiatan, dan memperbaiki
mekanisme kerja.
Skripsi karya M. Khotib Nawawi, yang berjudul “Metode Dakwah H. Umar
Jaya kepada Jamaah Pengajian Ibu-Ibu(Studi Kasus Pada Majelis Taklim Nurul
Falah Dusun Simpang Sari Desa Baru Ranji Lampung Selatan)”47
. Karya ini
membahas tentang metode dakwah apa saja yang digunakan oleh H. Umar Jaya
dan bagaimana H. Umar Jaya menerapkan metode dakwah di Majelis Taklim
Nurul Falah? Metode yang digunakan oleh H. Umar Jaya adalah metode ceramah,
tanya jawab dan metode demontrasi/praktek. Ketiga metode inilah yang sering
kali diterapkan oleh H. Umar Jaya dalam menjalankan aktifitasnya dan
menyampaikan pesan moral kepada jama‟ah. Dan juga dapat menjadi contoh
dimasyarakat luas dengan cara memperaktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu pula, ada ciri khas ceramah beliau yakni dengan tutur kata yang sopan,
halus dan lembut ini yang menjadi daya tarik tersendiri.
Skripsi Siti Masyitoh yang berjudul, “Metode Dakwah Habib Rizieq Bin
Husein Syihab Pada Majlis Ta’lim Al-Ishlah Jakarta Pusat”,48
. Karya ini
membahas tentang metode dakwah yang digunakan oleh Habib Rizieq Bin
Husein Syihab pada Majlis Ta’lim Jami Al-Ishlah yaitu dengan metode bil
Hikmah yang mencakup metode ceramah, metode bil hal dan metode bil qalam.
Cara penyampaian metode ceramah dalam bentuk uraian dan penjelasan secara
47M. Khotib Nawawi, “Metode Dakwah H. Umar Jaya kepada Jamaah Pengajian Ibu-
Ibu(Studi Kasus Pada Majelis Taklim Nurul Falah Dusun Simpang Sari Desa Baru Ranji Lampung
Selatan), Skripsi (Lampung: IAIN Raden Intan Lampung, 2017). 48
Siti Masyitoh, “Metode Dakwah Habib Rizieq Bin Husein Syihab Pada Majlis Ta‟lim Al-
Ishlah Jakarta Pusat”, Skripsi (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011).
26
lisan oleh da‟i sedangkan metode bil hal bagian yang terpenting dari metode
ceramah dengan perbuatan-perbuatan yang baik, metode bil qalam adalah
penyampaian dakwah dengan tulisan-tulisan yang dibantu dengan media.
Skripsi Ilhami Rizki yang berjudul, “Peran Majelis Ta’lim Darussalam
dalam Mempererat Hubungan Ukhwah Islamiyah” Karya ini membahas tentang
peran ibu ibu Majelis Ta’lim Darussalam dalam mempererat hubungan Ukhwah
Islamiyah yaitu dengan cara menjauhi sifat Ghibah, Hasud, ado domba, serta
menerapkan pengamalan ibadah dalam nilai sehari-hari.49
Sebagaimana yang terlihat dari studi relevan ini, bahwa dari beberapa kajian
yang disebutkan diatas memiliki kesamaan, yaitu sama-sama meneliti dakwah
dalam Majelis Ta’lim, hanya saja bedanya pada pengangkatan masalah. Penulis
disini membahas tentang Strategi Da‟i Majelis Ta’lim dalam Mengembangkan
Nilai-nilai Keislaman. Karya-karya di atas adalah berbeda dengan karya yang
sedang penulis rampungkan, dari segi pengangkatan masalah yang berbeda dan
melihat adanya perbedaan setting, tentu saja penelitian yang dihasilkan akan
berbeda.
49Ilhami Rizki yang berjudul, “Peran Majelis Ta’lim Darusslam dalam Mempererat
Hubungan Ukhwah Islamiyah”, Skripsi (Jambi: UIN STS, 2018).
27
BAB II
PROFIL UMUM KELURAHAN PAUH DAN MAJELIS TA’LIM NURUL
YAKIN
A. Sejarah Desa Pauh
Desa Pauh merupakan Desa yang padat dan ramai penduduknya, pada
awalnya Pauh hanyalah sebuah Dusun, melihat banyaknya penduduk serta
banyaknya desa yang berada di Kecamatan Pauh, maka pada tahun 2014
pemerintah daerah Kabupaten Sarolangun mengeluarkan perda nomor 193 yang
merubah status Desa Pauh menjadi Kelurahan Pauh yang terdiri dari 25 RT.
Wawancara dengan Datuk H. Yasin Mantan Kepala Desa Pauh yang
menjabat sebagai tokoh masyarakat dan ketua lembaga adat Desa Pauh Kelurahan
Pauh.
[P]etamo kali yang datang kesiko ko orang daerah Sumatera Selatan situ,
orang Palembang, jadi petamo kalitu dio pakek rakit ilir dari Lubuk Sepuh
(Sarolangun) dio paket rakit mlewat Sarolangun, Ladang Panjang, ahirnyo brenti
di Bungin Tanjung, brenti disitu rakit nyo bikinlah pondok-pondok dsitu langsung
beladang, be umo, disitu ado batang Pauh, lamo kelamo ahirnyo beberapo
orangpun datang, keluargonnyo datang bikin kebun-kebun, ado yang kawin,
banyak keturunan, jadi disebutlah disiko awalnyo Dusun Pauh, ruponyo samo
dengan Pauh Rawas Sumatera Selatan.50
Penduduk Desa Pauh merupakan penduduk yang berbeda-berbeda suku
daerah dan agama, karena pada umumnya ada sebagian dari penduduk tersebut
bukan asli lahir di Desa Pauh melainkan banyak dari mereka orang perantauan
yang telah menetap dan berdomisili di Kelurahan Pauh.
B. Letak Geografis Desa Pauh
Adapun batas lokasi Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh sebagai berikut:
Sebelah utara : Lubuk Kepayang
Sebelah selatan : Danau Serdang
Sebelah timur : Semaran
Sebelah barat : Batu Kucing
50Yasin Tokoh Masyarakat Desa Pauh, Wawancara dengan peneliti 8 April 2018, Desa
Pauh, Catatan Hasil Wawancara.
28
Tabel 1.: Jumlah Penduduk Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh.51
Desa/Kel
Kk (Kepala
Keluarga)
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
Desa Pauh
1150
1803
1784
3587
Tabel 2: Agama/Aliran kepercayaan masyarakat Kelurahan Pauh
Kecamatan Pauh.52
No
Agama
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1 Islam 1763 1776 3587
2 Kristen 17 7
3 Katholik 3 1
4 Hindu 5 5
5 Budha 2 2
Berdasarkan tabel di atas tingkat kepercayaan atau agama yang di anut oleh
penduduk kelurahan Pauh mayoritas umat muslim yang terdiri dari 1803 laki-laki
dan 1784 perempuan.
51
Dokumentasi, Jumlah Penduduk, 7 April 2018, Desa Pauh. 52
Dokumentasi, Agama Masyarakat, 7 April 2018, Desa Pauh.
29
C. Sejarah Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh
Majelis Ta’lim Nurul Yakin berada di Jl. Syahrun Bahrun RT 05
Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun. Tempat pengajian yang
dilaksanakan oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin yaitu dari rumah ke rumah.
Lingkungan Desa Pauh terdapat rumah-rumah warga yang berdempet-dempet di
tepian sungai Tembesi.
Latar belakang didirikannya Majelis Ta’lim Nurul Yakin awal mulanya ibu-
ibu yang berada di lingkungan Desa Pauh masih banyak yang belum paham dalam
memahami nilai-nilai ajaran agama Islam seperti nilai aqidah, syariah dan
bermuamalah.
Hal ini yang mendorong kaum ibu-ibu yang sudah mempunyai bekal ilmu
agama Islam untuk membuat suatu pengajian yang berada dilingkungan RT 05
guna untuk memberikan pemahaman-pemahaman tentang agama Islam
terkhususnya dalam membina nilai-nilai keislaman yang mencakup nilai Syari‟at,
Aqidah dan Muamalah.
Hasil wawancara mengenai sejarah awal mula Majelis Ta’lim Nurul Yakin
yaitu, menurut penjelasan yang diberikan oleh ibu Solatiah sebagai Ketua Majelis
Ta’lim Nurul Yakin ialah.
[P]ada tahun 2015 Majelis Ta’lim Nurul Yakin ko pengajian biasola ketuonyo
yang pertamo yolah sayo ko, kegiatan pengajian yang setiap jum‟at dilakukan
oleh ibu-ibu di siko yaitu, membaca yasin pembacaan surah Al-Waqi‟ah dan
surah Al-Mulk dan ceramah agamo bae, ketua pengajian beserta anggota
selalu berupaya untuk mengajak ibu-ibu untuk ikut masuk dalam kegiatan
pengajian dari pado dakdo kegiatan, tujuannyo supayo nambah pengalaman
dan nambah ilmu kami dsiko.53
Selanjutnya tahun 2015, mulai dari pembina, ketua dan anggota imam
masjid serta lembaga adat yang lainnya bermusyawarah dan bermufakat untuk
menjadikan pengajian itu bernama Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Nurul artinya
cahaya yakin artinya keyakinan, pembina berharap semoga dengan nama Nurul
Yakin ini semakin bertambahnya keimanan, ketaqwaan, dan bertambah yakin pula
53Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti 8 April 2018,
Desa Pauh, Catatan Hasil Wawancara.
30
dengan taqdir baik dan buruk. maka pada ketika itu serentak dengan di rubahnya
status pengajian ibu-ibu menjadi Majelis Ta’lim Nurul Yakin yang diketuai oleh
ibu Solatiah.
Saat masa kepemimpinan ibu Solatiah, anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin
mulai ramai serta bertambahnya program-program kegiatan yang dijalankan
diantaranya „‟[L]atihan rabana, belajar membaca Al-Quran, shalawat, membaca
yasin, shalat tasbih.‟‟54
Perkembangan yang dilakukan oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin
dalam mengembangkan Nilai-nilai keIslaman semakin baik karena pada tahun
2016 Majelis Ta’lim Nurul Yakin terdaftar di Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh
Kabupaten Sarolangun Jambi untuk menjadi anggota BKMT (Badan Kontak
Majelis Ta’lim).
Terdaftarnya Majelis Ta’lim Nurul Yakin di BKMT Kabupaten Sarolangun
maka seluruh kegiatan yang ada di BKMT mereka ikuti, seperti pengajian antar
Desa yang ada di Kecamatan Pauh, mengikuti perlombaan, menghadiri undangan
seperti sosialisasi, menghadiri acara rutin pemerintah daerah Kabupaten dan
sebagainya.
Adapun maksud dan tujuannya untuk menambah ilmu pengetahuan agama,
menjalin silaturrahmi, mengembangkan semangat jiwa persatuan dan kesatuan di
dalam Majelis Ta’lim maupun antar Majelis Ta’lim serta bertambahnya keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat baik
untuk diri pribadi maupun bermasyarakat.
D. Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu
organisasi berguna untuk memperlancar semua proses kegiatan pengajaran dan
pembelajaran karena apabila sarana dan prasarana kurang mendukung maka
penyelenggaraan atau pelaksanaan kegiatan Majelis Ta’lim Nurul Yakin tidak
berjalan dengan baik. Begitu pula sebaliknya sarana dan prasarana yang
54
Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti 8 April 2018,
Desa Pauh, Catatan Hasil Wawancara.
31
mendukung akan memudahkan proses belajar dan mengajar disetiap kegiatan
Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
Tabel 3: Keadaan dan kondisi sarana dan prasarana Majelis Ta’lim Nurul
Yakin Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh.55
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah Keterangan
1 Al-Quran 15 Buah Baik
2 Surat Yasin 18 Buah Baik
3 Lemari 1 Buah Baik
4 Rehal 5 Buah Baik
5 Rabana 20 Buah Baik
6 Buku Agenda 4 Buah Baik
Sarana dan prasarana yang ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin keseluruhan
dalam keadaan baik dan dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang ada di
Majelis Ta’lim Nurul Yakin. Pengurus Majelis Ta’lim Nurul Yakin masih terus
burusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana yang masih kurang karena
apabila sarana dan prasarana lengkap maka nantinya akan memudahkan proses
belajar mengajar di Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
E. Struktur Majelis Ta’lim Nurul Yakin
Adapun struktur kepengurusan Majelis Ta’lim Nurul Yakin Kelurahan Pauh
Kecamatan Pauh yang terdiri dari ketua, wakil sekretaris bendahara dan anggota
(jamaah) Majelis Ta’lim Nurul Yakin. Berikut adalah susunan atau kerangka
kepengurusan Majelis Ta’lim Nurul Yakin :
55Dokumentasi, Keadaan Sarana Dan Prasarana, Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018,
Desa Pauh.
32
Tabel 4.: Struktur Majelis Ta’lim Nurul Yakin Kelurahan Pauh Kecamatan
Pauh.56
Table 5: Daftar nama beserta tingkat pendidikan jamaah Majelis Ta’lim
Nurul Yakin Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Jambi.57
56
Dokumentasi, Struktur Organisasi, Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018, Desa Pauh. 57
Dokumentasi, Daftar Nama Jamaah, Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018, Desa
Pauh.
Pembina
Dimyati, S.Ag
Ketua
Solatiah
Bendahara
Fatimah
Wakil
Bu Ida
Anggota/Jama‟ah
Sekretaris
Dewi Sita
33
No Nama Pendidikan No Nama Pendidikan
1 Solatiah SLTA 24 Hj.Mariyani S.1
2 Dewi Sita SMA 25 Raudah SMP
3 Bu Ida SMA 26 Irdes Suryati SMP
4 Fatimah SMA 27 Wirda SD
5 Sadariah S.Pd S.1 28 Armi Jufri SMA
6 Eni Warti SMP 29 Merayeti SMA
7 Suhaimah SD 30 Emi Amd SD
8 Hj.Yulismar D3 31 Mira SMP
9 Hj.Sarlini S.Pdi S.1 32 Gusfiani S.Pd S.1
10 Hj.Asni MAN 33 Ida Khailani MTS
11 Naseha SD 34 Rek SD
12 Nurhayati SMP 35 Titin SMP
13 Soleha SMP 36 Ismaneti SMP
14 Khoiriyah S.Pd S.1 37 Suhaima SMA
15 Mawar MAN 38 Soibah SMP
16 Nurjannah SMA 39 Hasanah SMA
17 Erniyati S.Pdi S.1 40 Nurlela SMA
18 Nurbaya SMP 41 Lasmi SMA
19 Nusnita S.Pd S.1 42 Desi Agus Amd D3
34
20 Suwani SD 43 Melly SMP
21 Rosmida SMP 44 Hj.Yati SMA
22 Khodijah SD 45 Bisma SMP
23 Zainidar SMP 46 Siti Zuraida SMP
47 Yati Sofiah
Karmati
SD 51 Sulasmi SD
48 Nuriyah SMA 52 Herniana SMA
49 Rukiah SMP 53 Asmiarti SMP
50 Raiya Gulta SMA 54 Syamsiati SMA
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah jamaah Majelis
Ta’lim Nurul Yakin berjumlah 54 orang dan mayoritas tamat SMA Dan SMP.58
Tabel 6. Daftar nama tenaga pengajar/Ustadz dan Ustadzah Majelis Ta’lim
Nurul Yakin.59
No
Nama Ustadz/Ustadzah
Tingkat Pendidikan
1 Anshori Ali SMA (Pesantren)
2 Zuhdi S.Ag S.1
3 Idham Kholid S.Pd S.1
4 Hamdan Syakirin SMA
58
Dokumentasi, Daftar Nama Jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018, Desa
Pauh. 59
Dokumentasi, Daftar Nama Jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018, Desa
Pauh.
35
5 Mardiah. S.Pdi S.1
Ustadz/ustadzah Majelis Ta’lim Nurul Yakin sudah menjadi ustadz tetap
dalam mengajar setiap minggunya namun apabila salah satu ustadz tersebut
berhalangan hadir maka mereka sendiri mencari penggantinya untuk mengajar di
Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
F. Kegiatan-Kegiatan Majelis Ta’lim Nurul Yakin
Keberadaan Majelis Ta’lim Nurul Yakin dalam bermasyarakat dapat
membawa manfaat dan kemaslahatan bagi umat khususnya bagi kaum ibu-ibu
yang ada di lingkungan RT 05 Peran yang diberikan Majelis Ta’lim Nurul Yakin
selama ini dalam membina jiwa dan mental rohaniah kaum ibu-ibu sehingga
sudah sekian banyak diantara mereka yang telah memahami sedikit banyak
tentang ajaran-ajaran agama Islam terutama dalam hal nilai Akhlak, Syari‟at dan
Aqidah.
Kegiatan Pengajian Majelis Ta’lim Nurul Yakin secara garis besar
berlangsung selama satu bulan dan tiap minggunya mengadakan pengajian yang
bertempat dari rumah ke rumah sesuai dengan waktu dan tempat yang telah
disepakatai bersama. Kegiatan berlangsung pada hari juma‟at yang berarti empat
kali dalam satu bulannya, kemudian ada pula kegiatan tambahan di BKMT
(Badan Kontak Majelis Ta’lim) yang berlangsung satu bulan satu kali dan
pengajiannya dilaksanakan di Aula Kecamatan Pauh dan adapula undangan dari
pemerintah Kabupaten Sarolangun sesuai dengan tempat dan waktu yang telah
disesuaikan bersama.60
Kegiatan rutinitas Majelis Ta’lim Nurul Yakin yang selalu berhubungan
dengan masalah agama, keimanan, ketaqwaan dan bermuamalah. Kemudian yang
ditanamkan melalui pengajian secara rutin dan berkelanjutan berguna untuk
menambah ilmu pengetahuan ibu-ibu.
60
Dokumentasi Kegiatan BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim), 10 April 2018, Desa
Pauh.
36
Ibu Solatiah selaku ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin mengatakan tentang
kegiatan-kegiatan yang ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin sebagai berikut:
[K]alau kegiatan kami di Majelis Ta’lim ini banyak salah satunyo
mendengar ceramah, shalat tasbih berjamaah, belajar memandikan mayyit serta
mengkafaninya kemudian belajar membaca Al-Quran, membaca surat yasin, Al-
Mulk, Al-Waqiah, membaca shalawat bermain rabana, merayakan hari-hari besar
Islam seperti maulid Nabi, isra‟ mi‟raj, arisan, menjenguk kawan sakit, ngelayat
kerumah orang meninggal itu belum lagi termasuk kegiatan yang di BKMT
(Badan Kontak Majelis Ta’lim).61
Majelis Ta’lim Nurul Yakin juga terdaftar dan masuk menjadi anggota
BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim) Kelurahan Pauh Kecamatan Pauh
Saroalngun Jambi. Kegiatan di BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim) menjadi
kegiatan tambahan ibu-ibu dalam memperdalam ilmu keagamaan maupun
bermasyarakat karena di BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim) terdapat seleruh
Majelis Ta’lim yang ada di kecamatan Pauh disinilah mereka juga dapat
berinteraksi antar Majelis Ta’lim guna untuk mempererat silaturrahmi.
Hal ini ditanggapi oleh ibu ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin mengenai
kegiatan-kegiatan yang ada di BKMT (Badan Kontak Majelis Ta’lim) Kelurahan
Pauh Kecamatan Pauh Sarolangun jambi:
[M]ajelis Ta’lim Nurul Yakin ini itu sudah masuk kedalam BKMT (Badan
Kontak Majelis Ta’lim) dan sudah tergabung di dalam Kelurahan dan kegiatannya
juga sama seperti di Majelis Ta’lim Nurul Yakin ini, hanya ada tambahan kegiatan
yang tidak ada di Majelis Ta’lim ini seperti belajar pidato, meghadiri acara-acara
hari besar islam dan sosialisasi tentang kesehatan dan ikut perlombaan sholawat,
lomba rebana.62
Melihat dari pernyataan dapat peneliti klasifikasikan bahwa kegiatan
Majelis Ta’lim Nurul Yakin banyak dan beragam yaitu terdiri dari aspek
keagamaan dan sosial. Kegiatan keagamaan yaitu mendengar ceramah agama,
shalat tasbih berjamaah, belajar memandikan mayyit serta mengkafaninya
kemudian belajar membaca Al-Quran, membaca surat yasin, Al-Mulk, Al-
61
Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 16 April 2018.
Kelurahan Pauh, Rekaman Audio. 62
Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 16 April 2018.
Kelurahan Pauh, Rekaman Audio.
37
Waqiah, membaca shalawat merayakan hari-hari besar Islam seperti maulid Nabi,
isra‟ mi‟raj.
Kegiatan sosial seperti menjenguk kawan sakit, arisan, ngelayat kerumah
orang meninggal, bermain rabana, belajar pidato.63
1. Kegiatan Ceramah Agama
Melalui observasi yang peneliti lihat bahwa ceramah agama dilaksanakan
pada tiap-tiap hari jum‟at yaitu jum‟at pertama, kedua dan ketiga sesudah sahalat
ashar berjama‟ah yang dimulai pada pukul 16:00 WIB diawali dengan pembacaan
umul Quran, kalam ilahi, pembacaan asma‟ul husna yang dilantunkan oleh jamaah
Majelis Ta’lim Nurul Yakin kemudian dilanjutkan dengan penyampaian ceramah
agama yang disampaikan oleh ustadz yang telah didatangkan oleh ibu ketua
Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
Ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz biasanya materi yang di
ajarkan untuk jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin yaitu tentang tauhid, fiqih
hadits, tarikh, tasawuf dan tentang hidup bermasyarakat seperti akhlak
bertetangga dan mangajarkan untuk selalu saling silaturrahmi baik kepada kerabat
dekat maupun kerabat jauh serta harus berhubungan baik antara istri dan suami
dalam hubungan berumah tangga.
Ustadz yang berceramah diberikan waktu selama satu jam untuk
memberikan tausiyahnya kepada jamaah dimulainya setelah selesai shalat ashar
yaitu pukul 16-00 WIB sampai jam 17:00 WIB. Setelah ceramah ustadz membuka
sesi tanya jawab bagi ibu-ibu yang mau bertanya atau masih belum paham dengan
apa yang disampaikan oleh ustadz tersebut, materi yang disampaikan selalu
berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang berlaku ketika itu, namun
manurut wawancara penulis dengan Ustadz setiap berceramah isi yang selalu
dibahas ialah tentang akhlak.
Dapat dipahami bahwa ceramah agama yang disampaikan oleh ustadz
Majelis Ta’lim Nurul Yakin berguna bagi bertambahnya ilmu-ilmu pengetahuan
agama Islam baik itu menjalin hubungan dengan Allah maupun menjalin
hubungan dengan manusia serta luasnya wawasan yang diberikan sehingga
63
Dokumentasi Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 8 April 2018, Desa Pauh.
38
nantinya dapat diamalkan dengan baik dan selalu istiqamah dalam menjalankan
ibadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan oleh ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin tentang
kegiatan ceramah agama dalam menanamkan nilai-nilai agama Islam terhadap
jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh Kelurahan Pauh.
[S]ebenarnyo banyak ibu-ibu disiko yang belum paham tentang ilmu agama
ini seperti bagaimano cara shalat yang benar, kemudian masih banyak ibu-ibu
ini yang belum pandai membaca Al-Quran, nah! disinilah adanya Majelis
Ta’lim ini untuk memberikan ilmu-ilmu pengetahuan agama terhadap mereka
sehingga nanti mereka bisa menjalankan ibadah dengan benar.64
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian dari
ibu-ibu yang berada di lingkungan Majelis Ta’lim Nurul Yakin masih belum
mengetahui tentang nilai-nilai ajaran agama Islam dan dalam mempraktekkan cara
ibadah yang benar serta menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, tentunya
itu semua perlu untuk dipelajari dengan cara selalu mengikuti kegiatan pengajian
yang ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin. Kegiatan yang diterapkan oleh ketua
Majelis Ta’lim supaya ibu-ibu di Desa Pauh Kalurahan Pauh paham ilmu agama
sehingga dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan kehidupan
bermasyarakat pada umumnya.
2. Memperingati Hari Besar Islam
Majelis Ta’lim Nurul Yakin memperingati hari besar Islam seperti Isra‟
mi‟raj dan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yaitu maulid Nabi.
Berguna untuk menumbuhkan rasa cinta pada Nabi Muhammad SAW dan untuk
mengenang kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW yang dapat dijadikan
teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil dokumentasi yang peneliti lakukan mengenai tentang
kegiatan Majelis Ta'lim Nurul Yakin dalam mengadakan Isra Mi‟raj Nabi
Muhammad SAW yang dilaksanakan pada tanggal 22 April 2018 pukul 16:00
WIB sampai pukul 17:20 dengan penceramah ustadz Anshori Ali jamaah yang
hadir ramai dikarenakan Majelis Ta’lim Nurul Yakin mengundang seluruh Majelis
64Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 10 April 2018.
Kelurahan Pauh, Rekaman Audio.
39
Ta’lim yang ada di kelurahan Pauh untuk ikut pengajian ibu-ibu Majelis Ta’lim
yang berada di Masjid Al-kautsar RT 04 Desa Pauh.
Sebelum acara tersebut dimulai ibu-ibu mengawalinya dengan shalawat
sambil menunggu jamaah datang. Kemudian setelah shalat ashar selesai acara
maulid Nabi Muhammad SAW dimulai dengan pembacaan umul Quran, kalam
ilahi, membaca asmaul husna, kata sambutan, ceramah agama dan ditutup dengan
pembacaan doa.65
Kegiatan merayakan hari besar Islam bertempat di Majelis Ta’lim Nurul
Yakin menjadi sarana untuk memperdalam ilmu agama Islam dan mempererat
hubungan akhlakul karimah antar RT maupun antar Majelis Ta’lim yang ada di
Kelurahan Pauh yang ada di lingkungan RT.09, 05, 07, 15, 16 maupun antar
Majelis Ta’lim yang ada di Kelurahan Pauh.
3. Membaca Surah Al-Quran Dan Shalawat
Membaca surah-surah di dalam Al-Quran itu sudah menjadi kewajiban bagi
setiap umat Islam dikarenakan tuntunan ajaran agama yang mewajibkan bagi umat
muslim untuk selalu membaca Al-Quran. Biasanya sebagian umat muslim
membaca surah-surah tertentu dan dalam waktu tertentu pula karena setiap surah
yang ada di dalam Al-Quran mempunyai manfaat-manfaat untuk kebaikan umat
muslim itu sendiri.
Pembacaan surah di dalam Al-Quran yang biasa dibacakan setiap pengajian
di Majelis Ta’lim Nurul Yakin yaitu terdiri dari surah yasin, al-mulk, al-waqiah
kemudian ditambah pula dengan bacaan shalawat yaitu shalawat badar, nariyah
dan sebagainya. Pembacaannya dimulai sebelum shalat ashar biasanya dimulai
pada pukul 14:30 WIB sampai beduk ashar berbunyi.
Selanjutnya setelah membaca shalawat dilanjutkan dengan pembacaan surah
yasin, al-mulk, al-waqiah. Setiap jum‟at satu surah untuk jumat pertama membaca
surah yasin, jumat ke dua membaca surah al-waqiah, jumat ke tiga membaca
surah Al-Mulk dan jumat ke empat membaca surah yasin.
65Dokumentasi, Kegiatan Majelis Ta’lim Nurul Yakin, 16 April 2018 Kelurahan Pauh.
40
Peneliti melihat bahwa kegiatan membaca surah yasin di rumah peranggota
Majelis Ta’lim Nurul Yakin dapat dikatakan bagus karena hal ini bisa dapat
terjalin hubungan ukhuwah Islamiyah dan dapat terjalin silaturrahmi antar RT.09,
05, 07, 15 dan 16. Hal ini disampaikan pula oleh wakil ketua Majelis Ta’lim
Nurul Yakin yaitu ibu Dewi Sita saat ditanya mengenai pembacaan surah yasin.
[J]adi gini dek kami membaco yasin di rumah-rumah seperti ko, itu untuk
menjalin silaturrahmi antar ibu-ibu yang ada di RT sekitar siko, agar ibu-ibu
ini yang tidak ikut Majelis Ta’lim ini tau dan mau ikut bahwa selain aspek
keagamaan kami kuat juga aspek sosial itu juga sangat penting bagi kita,
karena hidup kita inikan bermasyarakat jadi kalau butuh apa-apa nantikan
mintak tolong sama kawan-kawan itulah pentingnya masuk Majelis Ta’lim
ini.66
Dapat dipahami bahwa selain dari aspek keagamaan yang dilaksanakan oleh
ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin juga aspek sosial merupakan hal yang penting
bagi ibu-ibu Majelis Ta’lim ini, dikarenakan hal tersebut berguna nantinya untuk
menarik perhatian atau mengajak minat ibu-ibu yang belum ikut ke pengajian agar
yang kedepannya bisa ikut bergabung di dalam pengajian Majelis Ta’lim Nurul
Yakin.
4. Belajar Membaca Al-Quran Dan Mengurus Mayyit
Belajar dan mengajarkan Al-Quran merupakan kewajiban yang harus
dilakukan bersama-sama karena bagi umat Islam sudah menjadi kewajiban untuk
membacanya serta mengamalkannya, terampil dalam membaca Al-Quran
nantinya akan menjadi kemampuan paling dasar yang harus dikuasai oleh umat
Islam. Begitu pula dengan mengurus orang yang telah meninggal hal ini menjadi
fardu kifayah bagi umat Islam, apabila ada salah satu dari suatu desa tersebut
tidak ada yang bisa mengurus mayyit maka berdosalah semua orang satu desa
tersebut.
Majelis Ta’lim Nurul Yakin mempunyai kegiatan belajar membaca Al-
Quran dan mengurus mayyit namun adanya kegiatan tersebut dikarenakan untuk
mengisi kekosongan waktu saja dalam artian apabila pada hari jumat tersebut
66Dewi Sita Wakil ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 10 April
2018 Kelurahan Pauh, Catatan Hasil Wawancara.
41
berhalangan ustadz untuk mengisi tausiyah dan penggatinya juga tidak ada, maka
untuk mengisi waktu tersebut ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin belajar
membaca Al-Quran dan mengurus mayyit.
Belajar membaca Al-Quran dan mengurus mayyit mulai dari memandikan
sampai mengkafani mayyit diajarkan oleh ibu Khoiriyyah S.Pd dan anggota yang
lain yang memang pintar di bidang tersebut. Dalam proses belajar membaca Al-
Qur‟an jamaah disuruh untuk memfasihkan bacaan, memperlancar bacaan,
mengenal hukum-hukum tajwid serta mengulang kembali bacaan huruf hijaiyah
dikarenakan tingkat kepintaran jamaah dalam membaca Al-Quran berbeda-beda.
Belajar mengurus mayyit dipraktekkan oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul
Yakin dengan kesediaan dari anggota Majelis Ta’lim itu sendiri, kemudian
diajarkanlah secara bertahap. Pertama belajar mengenal bahan-bahan yang nanti
akan dimasukkan kedalam air, selanjutnya belajar memandikan dan
membersihkan ke seluruh tubuh mayyit beserta membaca doa. Kedua belajar
membuat baju kurung, tali untuk pengikatnya serta kerudungnya mayyit.
Sebagaimana dikatakan oleh ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin sebagai
berikut:
“Belajar mengurus mayyit ini sangat penting karena kondisi ibu-ibu disini
masih sedikit dalam memahami cara mengurus mayyit, jadi inilah peran kami
disini kalau ada teman kami yang meninggal maupun kaum perempuan yang
ada di RT ini, kami lah yang dari Majelis Ta’lim ini untuk membantu
memandikan sampai mengkafaninya.”67
Dapat dipahami bahwa belajar membaca Al-Quran dan mengurus mayyit
sangat perlu dipelajari oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin mengingat
kondisi minimnya dari pihak perempuan yang kurang memahami dalam mengurus
mayyit oleh karena itu Majelis Ta’lim Nurul Yakin ini menjadi wadah dalam
memahami maupun mempraktekkan tata cara mengurus mayyit sehingga nantinya
membuat bertambahnya kaum perempuan yang bisa dan memahami dalam
mempraktekkan mengurus mayyit.
67
Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 16 April 2018.
Kelurahan Pauh. Rekaman Audio.
42
5. Mengunjungi Orang Sakit/Ta’ziyah
Mengunjungi orang yang sakit dan ta‟ziyah merupakan perbuatan yang
mulia disisi Allah selain mendapatkan pahala juga dapat mengingatkan orang-
orang untuk ingat kepada kematian. Majelis Ta’lim Nurul Yakin menjenguk
teman-temannya yang sedang sakit kemudian mereka mengumpulkan uang untuk
membeli buah tangan serta membantu keringanan biaya rumah sakit
Dana yang nantinya akan diberikan untuk menjenguk orang yang sakit
dikumpulkan ke bendahara yaitu ibu Fatimah sebagai bendahara Majelis Ta’lim
Nurul Yakin. Setelah dana itu terkumpul perwakilan dari Majelis Ta’lim pergi
menjenguk teman yang sedang sakit dan memberikan motivasi serta uang yang
telah dikumpulkan tersebut.
Adapun apabila ada teman yang meninggal atau anggota keluarganya
meninggal maupun masyarakat yang ada di lingkungan Majelis Ta’lim Nurul
Yakin, maka Majelis Ta’lim pergi ta‟ziyah ke rumahnya untuk membantu
mengurus mayyit dengan syarat mayyit tersebut perempuan serta memberikan
bantuan yang telah dikumpulkan perbulannya.
Saat ditanya apakah ada dana bantuan dari Majelis Ta’lim Nurul Yakin
untuk menjenguk orang yang sakit atau meninggal? Maka jawaban dari ibu
Fatimah sebagai bendahara Majelis Ta’lim Nurul Yakin sebagai berikut:
[D]ana dari Majelis Ta’lim ada untuk bantuan seperti ini kami disini
mengumpulkan uang perminggu 5000 satu orang kalau mau lebih juga tidak
apa-apa namun kalau ada yang meninggal biasanya ada dana spontan yang
bukan dana dari 5000 tadi tapi ada sukarela diantara kami untuk bayar lebih
dari 5000.68
Melihat pernyataan di atas bahwa dana wajib iuran Majelis Ta’lim Nurul
Yakin sebesar 5000 perminggu namun apabila ada diantara teman atau keluarga
mereka yang meninggal maka dana tersebut bisa ditambah dengan iuran kembali
dan itu seiklasnya yang di berikan oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
68Fatimah, Bendahara Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 13 April
2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
42
BAB III
STRATEGI DAN KENDALA DA’I DALAM MENYAMPAIKAN NILAI-
NILAI KEISLAMAN
A. Strategi Da’i Dalam Menyampaikan Nilai-nilai KeIslaman
1. Strategi dan Struktur Dakwah
Struktur organisasi dakwah adalah sarana untuk menolong para manajer
dakwah dalam mencapai sasaran, karena sasaran dakwah itu dirumuskan dari
strategi organisasi. Tegasnya struktur organisasi dakwah harus mengikuti strategi
dakwah.
Strategi dan struktur dalam organisasi dakwah difokuskan pada unsur-unsur
sebagai berikut:
Inovasi pelaku dakwah yang akan mencerminkan usaha organisasi untuk
mengejar inovasi menghadapi mad‟u.
Minimalisasi biaya untuk mencerminkan usaha organisasi untuk
melakukan pengendalian biaya sacara ketat dalam aktivitas dakwah.
Dalam menentukan desain strategi dan struktur dakwah, maka para manajer
dakwah harus jeli dalam melihat kondisi mad‟u, sehingga aktivitas dakwah akan
lebih mantap, efesien, serta mampu melakukan kendali-kendali ketat yang ada
dalam segala aktivitas dakwah.
Adapun faktor yang mempengaruhi strategi dan struktur organisasi dakwah
dalam pengorganisasiannya adalah:69
A. Takaran dan Struktur
Besar kecilnya organisasi dakwah akan memengaruhi strukturnya. Organisasi
yang besar anggota didalamnya akan lebih cendrung memiliki lebih banyak
spesialisasi, departmentalisasi, peraturan, dan tatanan di banding organisasi yang
skopnya kecil. Disamping itu tambahan wilayah dakwahnya semakin luas dan
kompleks.70
69Muhammad Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah,( Jakarta, Kencana, 2006) 134.
70Ibid., 135.
43
B. Teknologi dan Struktur
Dakwah era modern bukan hanya sebatas dakwah bil-lisan saja, tapi juga
harus menggunakan suatu bentuk teknologi untuk mengimbangi kemajuan yang
terjadi dimasyarakat. Hal ini dimaksudkan agara sarana dakwah dapat tercapai,
maka organisasi dakwah harus mampu memberdayai peralatan, bahan-bahan,
pengetahuan, atau para da‟i yang profesional yang kemudian diformalisasikan
dalam bentuk kegiatan dakwah. Struktur organisasi dakwah akan menyesuaikan
diri dengan perubahan teknologi yang berkembang dalam masyarakat, karena arus
globalisasi informasi dan teknologi akan membawa dampak yang sangat
signifikan terhadap komunikasi, aktivitas, dan desain dakwah.
C. Ketidakpastian Lingkungan
Pada tataran aplikasi, seringkali organisasi dakwah akan menghadapi
kondisi ketidakpastian lingkungan. Oleh karenanya salah satu cara untuk
mengantisipasi kondisi tersebut adalah melalui penyesuaian dalam struktur.
Disamping adanya faktor eksternal, ketidakpastian lingkungan juga faktor
internal, penataan struktural yang tepat, misalnya semakin rendah sumber daya
da‟i di satu sisi dna semakin kompleks problem yang terjadi dalam mad‟u, di sisi
lain maka akan semakin besar tuntutan fleksibilitas yang ditawarkan oleh desain
organisasi.
Namun pada kondisi lingkungan yang stabil dan sederhana dengan sumber
daya yang melimpah, maka desain-desain mekanistik cenderung menjadi lebih
efektif. Kemajuan teknologi juga memungkinkan para manajer dakwah utuk
mengorganisasikan tugas organisasi dengan cara-cara baru yang lebih efesien dan
efektif. Ada beberapa hal yang harus dicermati di mana telah memengaruhi cara
kerja dakwah, diantaranya adalah pengaruhnya terhadap cara dan mekanisme
informasi yang disampaikan dalam organisasi-organisasi dakwah serta
pengaruhnya terhadap cara organisasi dibangun.71
2. pergerakan dakwah
Pergerakan dakwah merupaakan inti dari manajemen dakwah, karena
dalam roses ini semua aktivitas dakwah dilaksanakan. Dalam pergerakan dakwah
71Ibid., 135
44
ini, pimpinan menggerakkan semua elemen organisasi, untuk melakukan semua
aktivitas-aktivitras dakwah yang telah direncakan, dan dari sinilah aksi semua
rencana dakwah akan terealisir, di mana fungsi manajemen akan bersentuhan
secara langsung dengan pelaku dakwah. Selanjuttnya dari sini juga proses
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian, atau penilaian akan berfungsi
sacara efektif.
Adapun pengertian pergerakan dakwah adalah seluruh proses pemberian
motivasi kerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mampu bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efesien.
Agar fungsi dari pergerakan dakwah-dakwah ini dapat berjalan secara
optimal, maka harus menggunakan teknik-teknik tertentu meliputi:
1. Memberikan penjelasan secara kompeherensif kepada seluruh elemen dakwah
yang ada dalam organisasi dakwah.
2. Usahakan agar setiap pelaku dakwah menyadari, memahami, dan menerima baik
tujuan yang telah diterapkan.
3. Setiap pelaku dakwah mengerti struktur organisasi yang di bentuk.
4. Memperlakukan secara baik bawahan dan memberikan penghargaan diiringi
dengan bimbingan dan petunjuk untuk semua anggotanya.
Untuk itu peranan pemimpin dakwah akan sangat menentukan warna dari
kegiatan-kegiatan tersebut. Karena pemimpin dakwah harus mampu memberikan
sebuah motivasi, bimbingan, serta menciptakan sebuah iklim untuk membentuk
sebuah kepercayaan diri yang pada ahirnya dapat mengoptimalkan semua
anggotanya. 72
B. Penerapan Strategi Dakwah
Dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, strategi dakwah akan berjalan
dan berhasil bila ada keterkaitan antara komunikator dan komunikan terhadap
pesan yang disampaikan. Dalam hal ini, pembinaan sangatlah diperlukan untuk
membangun serta menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk memperoleh hasil
72Ibid., 140.
45
yang baik. Sehingga meningkatkan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi
yang mandiri.
Menurut Zakiah Daradjat, dalam mencapai tujuan dari dakwah yang telah
ditetapkan diperlukan adanya unsur-unsur tersebut yaitu73
:
1. Materi
Dalam hal ini, Da‟i di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh memberikan
materi dalam pendalaman agama yaitu ceramah agama, beserta hafalan-hafalan
surah pendek yang ditentukan. Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin menentukan
materi dan surat-surat yang akan dihafalkan kepada ibu-ibu di Desa Pauh, seperti
juz‟amma, serta surat-surat panjang seperti seperti surat Al-Mulk, surat Al-
Waqi‟ah, surat Yasin, surat as-Sajadah. setelah itu ibu-ibu membaca bersama dan
mulai menghafal dengan masing-masing surat yang ditentukan dan
mempraktekkan dalam pertemuan satu minggu satu kali.
Pada dasarnya materi dakwah yang disampaikan para da‟i tergantung
dengan situasi dan kondisi yang terjadi, sehingga sebagai masyarakat awam ibu-
ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan
masalah Hablumminannas dan HablumminanaAllah. Hal ini dilakukan agar
terwujudnya suatu perubahan kepada ibu-ibu tersebut ke arah yang lebih baik lagi.
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh ketua Da‟i Majelis Ta’lim Desa Pauh,
ustadz Drs. M. Zuhdi:
[T]ujuannyo yang pasti untuk agar mereka (ibu-ibu) benar dan betul dalam cara
beribadahnyo, kareno ado yang tau tetapi tidak mengerti dan benar. Intinyo agar
mereka biso melakukan ibadah dengan baik dan benar.74
Dengan diberikannya materi-materi yang berbeda para ibu-ibu Majelis
Ta’lim bisa lebih mengerti dan bisa menerapkan apa yang telah disampaikan oleh
da‟i tersebut, tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa agar
benar-benar menjadi hamba seorang hamba Allah dengan kualitas ilmu
pengetahuan yang mumpuni.
73Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Dalam Pendidikan Mental (Jakarta: Bulan Bintang,
1975), 38. 74Ustadz Zuhdi Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 18 April
2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
46
2. Da‟i/Ustadz
Da‟i adalah seorang yang menyampaikan pesan kebaikan dan
mengajak semua orang untuk berbuat baik, semua orang bisa berdakwah,
akan tetapi seorang da‟i harus memiliki syarat-syarat tertentu75
:
a. Berilmu
b. Bertaqwa kepada Allah SWT
c. Memiliki sifat atau kepribadian yang baik
d. Memiliki kemampuan bermasyarakat
e. Berwibawa
Dalam hal ini, Da‟i di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh sangat
memiliki kriteria dan syarat tersebut, bahkan sebagian da‟i di Desa Pauh termasuk
kedalam MUI ( Majelis Ulama Indonesia) Kabupaten Sarolangun.
3. Metode dakwah
Metode dakwah yaitu cara-cara penyampaian dakwah, baik individu,
kelompok, maupun masyarakat luas agar pesan-pesan dakwah tersebut diterima.
Metode dakwah hendaklah menggunakan metode yang tepat dan sesuai dengan
situasi dan kondisi mad‟u sebagai penerima pesan-pesan dakwah76
.
Metode juga dapat diartikan sebagai cara untuk mendekati masalah
sehingga memperoleh hasil yang memuaskan, dengan kata lain metode adalah
suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini Da‟i Majelis Talim Desa
Pauh memiliki metode yang berbeda dengan penguasaan materi yang berbeda
pula, ada seorang da‟i yang Bassic nya pesantren tapi tidak kuliah ada juga yang
alumni pesantren namun berhasil menyelesaikan S1, Hal ini diungkapkan oleh
Bapak Dimyati S, Ag selaku pembina Majelis Ta’lim Desa Pauh:
[D]a‟i kami disiko alhamdulillah Insyaallah berilmu galo, terus orangnyo
dipandang masyarakat, ibaratnyo tokoh masyarakatlah, jadi apopun yang
disampaikannyo masyarakat tunduk dan segan, terutamo lagi kalu masalah
pengajian Majelis Ta’lim hari jum‟at, jadwalnyo sudah diatur sesuai
dengan kesepakatan bersamo, kalu masalah isi ceramahnyo itu tergantung
dengan da‟i itulah, tapi kami dari Pembina disiko yang kami tekankan nian
itu masalah sholat, puaso, caro bayar puaso, caro bayar fidyah, caro hidup
75Zakiah Daradjat, Pendidikan Agama Dalam Pendidikan Mental (Jakarta: Bulan Bintang,
1975), 39. 76
Munir Samsul Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: 2009), 13.
47
bersosial, intinyo yang menyangkut masalah nilai-nilai muamalah, syari‟at
dan tauhid.77
Dari keterangan diatas dapat penulis analisa bahwa seorang Da‟i di
Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh sudah mendapatkan sertifikasi dari
pembina, itu artinya apapun yang disampaikan oleh seorang da‟i itu sudah
mendapatkan izin dari pembina dan sudah dimusyawarahkan bersama, seorang
da‟i harus memiliki sifat wibawa yang tinggi, sehingga para mad‟u tunduk
terhadap da‟i tersebut, materi yang disampaikan haruslah dengan cara yang baik
dan mengajak kebaikan sehingga ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh
dapat mengambil pelajaran atas apa yang disampaikan oleh seorang Da‟i.
Setiap da‟i atau mubaligh tentu mempunyai strategi masing-masing dalam
menyelesaikan misi dakwah, ada seorang da‟i yang menyampaikan pesan
dakwahnya dengan halus, santun, serta dengan lemah lembut, ada seorang da‟i
mempunyai strategi dakwah dengan keras dan tegas, ada seorang da‟i yang
mempunyai strategi dakwah yang menghibur namun memberikan kesan dalam
berdakwahnya, semua para da‟i tentu mempunyai strategi jitu dalam keberhasilan
dakwahnya.
Peneliti bertanya dengan salah satu anggota Ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul
Yakin yaitu Bu Ida mengenai tentang strategi yang diterapkan oleh da‟i dalam
berdakwah.
[J]adi penceramah disiko setiap Jum‟at tukar tukar terus, isi ceramahnyo
jugo elok, kadang masalah sedekah kadang masalah sholat, jadi dikit dikit kami
paham jugo, kalau ado yang lupo kami betanyo.78
Hasil wawancara diatas menerangkan bahwa, berdasarkan yang disampaikan
informan bahwasanya da‟i di Majelis Ta’lim Nurul Yakin menerapkan tema yang
berbeda beda setiap minggunya dengan harapan agar ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul
Yakin tidak menjadi bosan dan itu merupakan strategi dari da‟i yang berceramah
77Dimyati Pembina Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13 April
2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara. 78
Bu Ida, Anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13 April
2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
48
di Majelis Ta’lim Nurul Yakin. Yang kemudian banyak manfaat yang akan
didapat oleh ibu-ibu Majelis Ta’lim di Rt 15, apabila mereka mau ikut masuk di
dalam pengajian Majelis Ta’lim Nurul Yakin, terlebih bagi anggota yang selalu
konsisten dalam mengikuti kegiatan pengajian di Majelis Ta’lim Nurul Yakin
karena manfaat yang diberikan akan membuat jiwa ibu-ibu tersebut menjadi
tentram dan damai karena selalu mamantapkan dan menjadikan iman sebagai
landasan dan pondasi untuk menjaga segala apa-apa yang diperbuat, karena
mereka yakin dan percaya bahwa semua amal perbuatan baik dan buruk akan di
minta pertanggung jawaban kelak dihadapan Allah SWT.
Melihat dari hasil wawancara tersebut dapat peneliti paparkan, karena setiap
da‟i memiliki pengalaman masing-masing dalam perjalanan dakwahnya, materi
tentang sholat umpamanya setiap da‟i pasti memiliki materi yang berbeda-beda
sesuai dengan pola pikir seorang da‟i itu sendiri, materi sudah disampaikan
tinggal mad‟u nya saja yang harus memahami apa yang di sampaikan inti dari
strategi da‟i tersebut.
B. Kendala Da’i Dalam Menyampaikan Pesan Dakwah Di Majelis Ta’lim
Nurul Yakin
Strategi dakwah yang dilakukan oleh Majelis Ta’lim sangat membantu
dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman, tanpa menoleh perkembangan
teknologi yang sangat pesat, maka eksistensi dakwah Majelis Ta’lim sangat
familiar terutama pada golongan Ibu-ibu di Desa Pauh, mereka tak terpengaruh
dengan teknologi yang ada, maka dakwah Majelis Ta’lim yang akan menambah
wawasan mereka dalam hal keimanan, sosial, sejarah serta memahami lebih
tentang Al-Qur‟an dan As-Sunnah sehingga dapat mempengaruhi pola pikir
mereka, dakwah Majelis Ta’lim sangat membantu mereka dalam mencapai
kehidupan yang bermartabat, mulia, dan menambah ilmu.79
Menurut Ustadz Idham Kholid tentang kendala Da‟i di Majelis Ta’lim Nurul
Yakin Desa Pauh Sebagai berikut:
[A]dopun kendala kami dari para da‟i yang pertamo itu dari pado
masyarakat itu sendiri, kareno setiap minggu orangnyo dari itu kaitu bae, kito
79Munir Samsul Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: 2009),14.
49
sudah maksimal menyampaikan apo yang kito biso, tapi yang kami harapkan
supayo kito (Majelis Ta’lim) ko lebih maju lagi kedepannyo, bahkan kalu perlu
kito undang da‟i dari luar setiap minggunyo, karno kito sudah lamo vakum, nah
harapan kami supayo lebih maju lagi kedepannyo dan semoga jamaahnyo lebih
rame lagi.80
Dalam prakteknya, proses pengajaran keislaman di Majelis Ta’lim sangat
fleksibel, bersifat terbuka serta tidak terikat oleh suatu kondisi tempat dan waktu.
Tempatnya bisa dilakukan di rumah, masjid / musolla, gedung, aula, lapangan,
dan sebagainya. Demikian juga dengan waktu penyelenggaraanya: bisa pagi,
siang, sore maupun malam hari. Fleksibelitas inilah yang membuat Majelis Ta’lim
mampu bertahan sebagai lembaga pendidikan yang paling kuat dan melekat dekat
dengan dinamika masyarakat hingga saat ini. Majelis Ta’lim juga merupakan
wahana interaksi dan komunikasi antara masyarakat awam dengan para muallim
(guru), dengan para ulama dan umara‟ serta antara sesama jamaah Majelis Ta’lim
itu sendiri. Mempersatukan kebutuhan sosial dalam situasi dan kondisi
kepentingan dan hajat untuk bersama-sama mengikuti kegiatan pengajian yang
diselenggarakan di Majelis Ta’lim.
Begitupun, meski keberadaan Majelis Ta’lim mempunyai keunggulan-
keunggulan sebagai sarana dakwah dan pembinaan sumber daya umat, diakui
masih memerlukan sejumlah strategi pemikiran serta pembinaan serius dan
komprehensif yang tidak hanya berorientasi pada sisi organisasi atau lembaga,
namun juga mengarah pada totalitas Majelis Ta’lim.81
Pembinaan terhadap
Majelis Ta’lim dimaksudkan untuk memaksimalkan peran dan fungsi demi
sempurnanya pola-pola pelaksanaan dakwah yang dilakukan lembaga yang
bernama Majelis Ta’lim di Desa Pauh.
Dakwah tidak lepas dari kendala, dalam menyampaikan misi dakwah tentu
tidak seperti membalikkan telapak tangan, akan ada halangan dan rintangan yang
selalu menerpa kapan saja dan dimana saja, karena tugas dakwah ini ini adalah
tugas para Anbiya‟ terdahulu berat dan sangat memberatkan terlebih lagi jika
80Ustadz Idham Kholid Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13
April 2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara. 81
Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah Dilingkungan Majelis Taklim: (Bandung: Mizan, 1997
cet 1), 81.
50
melihat perjuangan baginda sang pemimpin alam Nabi Muhammad SAW beliau
berjujuran darah bermandikan darah disekujur tubuhnya beliau rela berjaga
dimalam hari, musim panas kepanasan musim hujan kedinginan demi
menegakkan kalimat tauhid Laa Ilaa Ha Illallah.
Majelis Ta’lim sebagai wadah untuk mempererat hubungan ukhwah
islamiyah, disamping itu Majelis Ta’lim sebagai wadah ilmu pengetahuan serta
mempererat hubungan silaturrahim antar jamaah. Dikarenakan kesibukan masing-
masing maka ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh sedikit yang
menghadiri pengajian rutin.
Dalam Kamus besar bahasa indonesia “Kendala” adalah “Halangan” atau
rintangan dengan kata lain kendala adalah rintangan atau halangan untuk
mencapai suatu proses. Dalam proses berdakwah seorang da‟i tentu memiliki
kendala masing-masing dalam misi dakwahnya, sesuai dengan situasi dan kondisi
pada saat itu.
Islam adalah agama rahmatan lil aalaminn yang menjadikan manusia
sebagai insan yang berguna untuk nusa dan bangsa, islam mengajarkan pribadi
taat beragama, rukun bertetangga, saling menghormati, menghargai, serta
menyayangi satu sama lain, islam adalah pedoman bagi setiap insan, yang
mengajarkan tata sopan santun, ber etika, berbuat baik kepada sesama makhluk,
serta berlaku sopan dengan siapapun, untuk itulah tugas seorang da‟i dalam misi
dakwahnya agar dapat membawa mereka kejalan yang baik dan benar menurut
agama syariat islam, agar tercapainya insan yang bermartabat, berakhlakul
karimah, serta berguna bagi sesama ummat terutama dalam menyampaikan nilai-
nilai keislaman.
A. Permasalahan yang timbul dari sisi seorang da’i
1. Terjadinya penyempitan makna dakwah oleh para da‟i. Dakwah saat ini
sering terkesan dimaknai sebatas pada ceramah-ceramah di masjid, Majelis
Ta’lim, dan pengajian-pengajian. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa
dakwah bisa dilakukan siapa saja, kapan saja, dimana saja oleh siapa saja,
kegiatan dakwah tidak hanya terfokus dari masjid ke masjid, mushola saja, bahwa
kegiatan dakwah bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Meskipun tidak dapat
51
dipungkiri bahwa metode lisan merupakan salah satu metode dakwah namun
hendaknya para da‟i tidak menjadikan dakwah dengan metode ceramah sebagai
hal yang esensi dalam dakwah.82
Pada kesempatan ini penulis ingin memaparkan hasil wawancara dengan
seorang da‟i di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh Kecamatan Pauh dalam
menyampaikan misi dakwahnya, hal ini di ungkapkan oleh Ustadz Idham Kholid
S, Pd:
[J]adi jadwal kami ngaji disiko (Majelis Ta’lim) itu seminggu sekali,
harinyo beda beda galo, di Rt 07 itu Hari Kamis, di Rt 10 hari sabtu, di Rt 15 hari
Jum‟at. jadi jadwalnyo ngapo dak srempak kareno kami da‟i ko banyak jadwal di
Rt lain, bahkan ado yang keluar dusun kito ko, jadi supayo dio enak pokus dengan
gawe nyo yoo kito aturlah jadwal yang dak mengganggu kegiatan dio supayo dio
pokus sekok sekok, naa adopun kendalanyo yo palingan kami lemahnyo
penyarapan IQ ibuk-ibuk disiko, karno umurnyo lah tuo tuo rato rato diatas 50
lebih galonyo.83
Dari wawancara diatas dapat dipahami bahwa karena terbatasnya da‟i yang
ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh mengingat Kelurahan Pauh
memilki sebanyak 15 Rt, dan karena terbatasnya da‟i yang ada maka kegiatan
Majelis Ta’lim sedikit terhambat dengan kurangnya da‟i yang ada di Desa Pauh,
bahkan dalam satu bulan satu kali ibu-ibu pengajian mengundang da‟i dari luar
wilayah, tujuannya agar menambah wawasan dan pengalaman serta mendapatkan
ilmu baru dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian karena terbatasnya pola
pikir yang berbeda serta lemahnya IQ mad‟u, sehingga para da‟i selalu
mengulang-ulangi kajian lama agar supaya dapat melekat didalam sanubari ibu-
ibu Majelis Ta’lim Desa Pauh dalam hal menambah seputar khazanah Islam.
Bahkan akhir-akhir ini masyarakat Indonesia sudah mulai bosan dengan
ceramah-ceramah Kalaupun ada yang mengikuti hanya sebatas gengsi atau
mencari sisi lain yang menarik dari ceramah sang da‟i seperti sang dai‟ yang suka
membuat lelucon, alhasil ketika ditanya kepada masyarakat tentang apa yang
82Ibid., 81.
83Ustadz Idham Kholid Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13
April 2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
52
mereka dapatkan dalam ceramah tersebut mereka hanya menjawab “Uztadznya
pelawak, lucu, dan menarik” namun esensi dakwah tidak lagi sampai kepada
masyarakat tersebut. Padahal sebenarnya masyarakat di Indonesia saat ini
membutuhkan dakwah dengan metode Bil Hal, mereka saat ini kehilangan figure
Qudwah, Figure uswah yang akan mereka jadikan pedoman dan tauladan dalam
hidup.
Pada kesempatan ini peneliti memaparkan apa yang disampaikan oleh
ketua Da‟i Majelis Ta’lim Desa Pauh Ustadz Drs. Zuhdi :
[J]adi, kalu untuk permasalahan dari para da‟i itu kalu menurut sayo tergantung
dengan pribadi da‟i itu masing-masing, kadang masalah keluargo dak perlu
disampaikan, karno itu menyangkut privasi seorang da‟i itu, tapi kadang kami
sering jugo curhat dengan ibu-ibu dsiko untuk mencari solusi dari masalah itu
sambil bebagi pengalaman dengan jamaah, kalu responnyo tergantung jamaah
itulah ado yang menanggap positif dan negatif, ado yang memberi solusi dan
sebaliknyo.84
Dapat dipahami bahwa masalah yang timbul dalam diri seorang da‟i itu
tergantung bagaimana da‟i tersebut menyikapi masalahnya dengan bijak, sehingga
para mad‟u dapat berkonsentrasi penuh mendengarkan ceramah yang disampaikan
myang disampaikan oleh para da‟i, selain itu manajemen dakwah haruslah selaras
dengan apa yang terjadi ketika itu.
Kunci keberhasilan juru dakwah sebenarnya terletak pada juru dakwah
atau da‟i sebagai subjek dakwah itu sendiri. Dalam hal ini Rasulullah SAW telah
mencontohkan keberhasilan dakwahnya dalam mengembangkan ajaran islam
yang seharusnya menjadi teladan bagi para da‟i. Adapun sikap para da‟i haruslah
ilmiah dan alamiyah dalam berbagai permasalahan. Ilmiah berarti harus
berdasarkan ilmu Al-qu‟an dan Sunnah (Hadist) dengan pemahaman
komprehensif dan sama sekali tidak berdasarkan hawa nafsu kemarahan atau
kecintaan. Sedangkan amaliyah berarti sikap pengamalan ilmu Qur‟an dan Sunnah
dengan diikhlaskan semata-mata karena Allah bukan untuk kepentingan materi
dan pribadi serta pelampiasan hawa nafsu.85
84Ustadz Zuhdi ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13 April
2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara. 85
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah : kriteria juru dakwah ( Jakarta: Amzah,2009), 87.
53
Pada dasarnya seorang juru dakwah hendaklah memiliki kemampuan
kompeherensif di dalam masalah-masalah agama islam, di samping sekaligus
mengamalkannya. Sehingga dengan demikian, kunci sukses seorang da‟i terletak
pada kesungguhan dan keikhlasan dalam menyampaikan ajaran-ajaran Islam.
2. Lemahnya kualitas ilmu yang dimiliki para da‟i. Hal ini berdampak pada
menurunnya profesionalisme sang Da‟i. Contohnya banyak kita lihat di Indonesia
bagaimana materi yang disampaikan hanya bersifat pengulangan sehingga para
objek dakwah mudah bosan. selain itu, dakwah yang disampaikan sering tidak
tepat sasaran karena metode yang dipakai sang da‟i tidak sesuai dengan kondisi
objek dakwahnya. Ditambah lagi sang da‟i tidak memiliki keilmuan yang cukup
terutama dalam bidang Fiqh dakwah sehingga sering mengecewakan objek
dakwah.
Kekurangan ilmu yang dimiliki da‟i hari ini juga banyak menimbulkan
masalah tersendiri dalam bidang dakwah. Sering kali terjadi kegoncangan pada
umat diakibatkan keraguan yang ditimbulkan oleh para da‟i dalam menetapkan
sebuah hukum. Keraguan ini akan berlanjut pada ketidak percayaan terhadap sang
da‟i itu sendiri. Hal ini tentunya berdampak negatif terhadap tatanan umat yang
ada. Contoh lain, adalah seringnya para da‟i terlalu memaksakan sebuah hukum
namun tanpa alternative sehingga tak jarang sikap ini mengurangi tingkat
kepercayaan masyarakat kepada da‟i tersebut malah masyarakat bisa menjadi
apatis kepadanya.
3. Manajemen dakwah yang dilakukan oleh para da‟i masih bersifat
konvensional, yang hanya terbatas pada ceramah dan kuliah agama. Kurangnya
pengetahuan da‟i tentang ilmu dakwah ditambah lagi dengan kurang nya
pengetahuan tentang manajemen dakwah yang efektif dan efisien membuat
dakwah sering hanya bergaung dalam ceramah dan kuliah agama tanpa
mengetahui kondisi dan keadaan mad‟u.86
86Tutty Alawiyah, Strategi Dakwah Dilingkungan Majelis Ta’lim: (Bandung: Mizan, 1997).
82.
54
B. Permasalahan yang timbul dari internal umat Islam
Adapun masalah yang timbul dari umat islam sendiri adalah kurangnya
keinginan untuk mendengarkan kebajikan, ditambah lagi dengan system
masyarakat yang seolah-olah membuat masyarakat gengsi untuk mendengarkan
ceramah, Majelis Ta’lim serta ajakan kepada kebaikan. Kurangnya budaya amar
ma‟ruf nahi munkar, kurangnya niat untuk mengetahui pelajaran agama serta
banyaknya penyakit takhayyul, bid‟ah Dan khurafat.
Ada dua hal masalah yang datang dari dalam umat islam saat ini, antara
lain adalah kelemahan dalam hal duniawi dan rohani. Saat ini banyak dari umat
islam yang tergolong berada pada negara miskin, rendahnya ilmu, serta rendahnya
minat untuk berprestasi, hanya sebagian muslim saja yang menyadari akan
pentingnya hal tersebut. kelemahan rohani juga terjadi pada islam saat ini, negara
Indonesia saat ini adalah negara yang memiliki jumlah terbanyak umat islam saat,
data tentang populasi umat muslim terbesar didunia menunjukkan Indonesia
berada di posisi teratas dengan jumlah umat Islam 222 Juta Jiwa, mengalahkan
Pakistan dan India yang berada diurutan kedua dan ketiga.87
Namun mereka lemah dalam hal aqidah, mereka masih suka menyembah
pohon, hewan, hawa nafsu dan sebagainya. Umat islam saat ini juga tidak lagi
memperdulikan akan masa depan islam di negaranya, hasil survey Metro TV
(2008) menyatakan sebagian besar masyarakat tidak menyetujui syari'at islam
ditegakkan di Indonesia. Kebobrokan moral juga terjadi pada umat islam karena
lemahnya keimanan mereka, beberapa surat kabar memberitakan tentang
pencabulan seorang ustadz kepada santrinya, pemerkosaan yang dilakukan ayah
kepada anaknya, dan banyak lainnya. Semua itu tidak lain dilakukan oleh umat
islam sendiri. sehingga yang terjadi saat ini adalah penjajahan bangsa barat dan
orientalis terhadap umat islam dari berbagai sisi, baik ekonomi, politik, pemikiran,
87Admin, „‟10 Populasi Umat Muslim terbesar di Dunia” di akses melalui alamat
https://support.muslimpro.com/hc/id/articles/115002006087-Top-10-Populasi-Umat-Muslim-
Terbesar-di-Dunia, Tanggal 06 Oktober 2018.
55
moral, bahkan penjajahan geografis sudah mulai terjadi lagi seperti yang terjadi di
palestina.88
Kemudian faktor usia, Menurut Ibu Dewi Sita bahwa usia ibu-ibu di
Majelis Ta’lim Nurul Yakin di Desa Pauh bervariasi, tetapi umumnya diatas 50
tahun, ini juga menjadi faktor penghambat sukses dan tidaknya strategi dakwah
yang diterapkan oleh para da‟i.
[U]mur ibu-ibu Majelis Ta’lim disini itu berbeda beda, tetapi yang ratonyo
dek diatas 50 Tahun, tapi kami setiap pengajian pakai Microfon sehinggo suaro
ustadz dapat terdengar lantang.89
Dapat di pahami bahwa faktor usia merupakan salah satu faktor penting
sukses atau tidaknya strategi dakwah oleh para da‟i, sehingga merupakan salah
satu kendala dalam menyelesaikan misi dakwah, karena faktor usia juga
menentukan keberhasilan dakwah seorang da‟i.
C. Permasalahan yang muncul dari eksternal umat islam
Maraknya ghazwul fikri yang dilakukan oleh beberapa golongan yang
notabenenya memang tidak suka melihat laju pertumbuhan dakwah islam. Baik
yang menyerang akidah maupun syari‟ah, baik yang berhaluan kiri/komunis
maupun liberal. Pemahaman Ghazwul fikri tersebut didasari dengan keraguan,
sehingga bahkan pada akhirnya membuat seorang muslim meragukan kebenaran
islamnya. Pemahaman tersebut juga ada yang didasari dengan paham relativisme
yang menganggap bahwa tidak ada kebenaran yang mutlak antara manusia
sehingga pemahaman ini kemudian membawa kepada kebebasan beragama dan
keseragaman agama dan ketuhanan.
Adapun permasalahan eksternal yang timbul dari diri seorang Da‟i adalah
hasil wawancara dengan Ibu Sadariah, S.Pd salah satu anggota Majelis Ta’lim
Nurul Yakin Desa Pauh:
88Admin, “ Problematika Dakwah Masa Kini” di akses melalui alamat
http://ahmadrusydi.blogspot.com/2009/04/problematika-dakwah-masa-kini-dan.html, Tanggal 06
Oktober 2018. 89
Dewi Sita, salah satu jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh wawancara dengan
penulis 15 April 2018. Catatan Hasil Wawancara.
56
[D]a‟i kami yang ngisi ceramah disiko sebanyak limo orang, jadi pas salah
satu da‟i kami disiko jadwalnyo yang ngisi ceramah disiko sedikit agak lamo
datangnyo karno ustadz nyo dakdo punyo motor, jadi agak lambat datangnyo,
karno ustadz nyo jugo ngajar di pondok pesantren.90
Dari hasil wawancara diatas dapat dilihat bahwa permasalahan eksternal
yang timbul dari seorang da‟i adalah tidak ada kendaraan, hal ini menjadi kendala
dalam menyelesaikan misi dakwah, terlebih di era modern saat ini kendaraan
sangat penting untuk menyelesaikan misi dakwah, dan keberhasilan dari dakwah
seorang da‟i tidak lepas dari pasilitas yang dimiliki oleh da‟i dan yang disediakan
para mad‟u.
90Ibu Sadariah, Salah satu jama‟ah Majelis Ta’lim Nurul Yakin , wawancara dengan
peneliti, 16 April 2018. Rekaman audio.
57
BAB IV
STRATEGI DA’I DALAM MENYAMPAIKAN NILAI-NILAI
KEISLAMAN DI MAJELIS TA’LIM NURUL YAKIN DI DESA PAUH
Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh tentu mempunyai masalah, dalam
hal strategi da‟i yang tidak tepat, manajemen dakwah yang tidak sesuai dengan
situasi mad‟u, masalah dari para Da‟i, masalah dari mad‟u, maka penulis
memaparkan tentang strategi da‟i dalam menyampaikan nilai-nilai keislaman serta
faktor-faktor yang melibatkan Strategi Dakwah Seorang Da‟i.
Menurut Ustadz Idham Kholid, Strategi Da‟i dalam menyampaikan nilai-
nilai keislaman di Desa Pauh sebagai berikut:
[K]alu untuk strategi dari kami (Da‟i) kedepannyo itu, ini (Majelis
Ta’lim) sudah maju namun untuk kedepannyo harus lebih maju lagi, banyak
banyak belajar baco Qur‟an ayat-ayat pendek dihafalkan lagi, jama‟ahnyo di
tingkatkan lagi.91
Dapat di pahami, bahwa Majelis Ta’lim sebagai wadah berinteraksi antar
sesama masyarakat, yang menguatkan ukhwah islamiyah, dari paparan Ustadz
Idham Kholid diatas dapat peneliti pahami bahwa Majelis Ta’lim Nurul Yakin
Desa Pauh Kelurahan Pauh harus ditingkatkan lagi, baik itu dari sisi formal dan
informal, karena materi yang disampaikan oleh para da‟i selalu memberikan
dampak positif bagi kehidupan bermasyarakat serta menambah wawasan seputar
keislaman, khususnya nilai syari‟at, akidah dan akhlak.
Wawancara dengan Ustadz Anshori Ali Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin
Desa Pauh tentang strategi dakwah yang tepat dalam menyampaikan nilai-nilai
Islam:
[S]etiap zaman pasti punyo tantangan dakwah yang beda-beda, dan setiap
tantangan dakwah pasti ado strategi yang tepat, kalu menurut sayo pribadi strategi
dari kami dari Da‟i iolah kito ko seorang da‟i sebelum menyampaikan keorang
lain kito harus memperbaiki diri kito dulu, apo lagi yang disampaikan itu masalah
akhlak, sebelum menyampaikan materi akhlak kito harus mencontohkan akhlak
91Ustadz Idham Kholid Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Penulis, 13
April 2018, Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
58
baik dulu, karno klu kito sudah mencontohkan akhlak yang baik barulah kito
menyampaikan ke orang lain, itu menurut sayo pribadi.92
Wawancara diatas menggambarkan bahwa da‟i adalah seorang teladan
bagi para jamaahnya, karena baik dan buruk sikap dan sipat seorang da‟i, itu akan
memberi gambaran serta suri tauladan bagi para jama‟ahnya, artinya sebelum
menyampaikan pesan kebaikan maka terlebih dahulu memperbaiki diri, karena
posisi adab atau akhlak diatas ilmu, orang yang berilmu belum tentu beradab
sedangkan orang yang beradab sudah jelas berilmu. Oleh karenanya seorang da‟i
harus mempunyai jiwa pemimpin gerakan dakwah suapaya pesan dakwah yang
disampaikan objektif dan dapat diterima seluruh masyarakat.
Wawancara dengan Ustadz Hamdan Syakirin tentang strategi da‟i dalam
menyampaikan nilai-nilai syari‟at, akidah dan akhlak :
[U]ntuk strategi dari sayo yang pertamo itu kami seorang da‟i harus
bersikap komitmen retinyo yang sudah disampaikan A tetap A dak bisa diganggu
gugat, kemudian harus disiplin, mulai dari hal yang mudah datang harus tepat
waktu, kecuali ado halangan yang dak biso diganggu nian, kemudian antar da‟i
harus berkomunikasi lancar tujuannyo supayo saling mengetahui apo yang terjadi
antar jama‟ah, itu bae dari sayo.93
Seorang da‟i harus memiliki sikap komitmen yang tinggi, agar para
jamaah dapat mempercayai serta paham isi dakwah yang disampaikan, komitmen
adalah hal yang mutlak dalam hidup ini, seseorang da‟i harus menjunjung tinggi
nilai komitmen dalam menyampaikan pesan dakwah, tujuannya agar tidak ada
keraguan bagi para jama‟ah. Kemudian disiplin yang tinggi merupakan termasuk
akhlak yang terpuji karena seorang da‟i tidak hanya menyampaikan pesan dakwah
melalui Lisan namun yang lebih penting adalah dakwah bil hal. Selain interaksi
antar jamaah seorang da‟i harus berkomunikasi antar sesama para da‟i tujuannya
adalah supaya hubungan ukhwah tetap berjalan dengan baik, dan komunikasi
adalah sesuatu mutlak yang harus di aplikasikan oleh para da‟i.
Ustadz Drs. M. Zuhdi mengatakan bahwa strategi untuk Majelis Ta’lim
Nurul Yakin adalah, seorang da‟i harus menanamkan sifat ikhlas didalam hatinya,
92Ustadz Anshori Ali, Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh, wawancara dengan
penulis 20 April 2018, catatan hasil wawancara. 93Ustadz Hamdan Syakirin, da‟i Majelis Ta‟lim Nurul Yakin Desa Pauh, wawancara
dengan penulis 20 April 2018, Catatan hasil wawancara.
59
bahwa keberhasilan dakwah tidak diukur dengan banyak orang yang datang ke
pengajian Majelis Ta’lim, namun keberhasilan dakwah seorang da‟i adalah
apabila para mad‟u dalam mengaplikasikan pesan dakwah seorang da‟i dalam
kehidupan sehari-hari.
[S]ayo selalu mengingatkan da‟i disiko karno kewajiban sayo sebagai
ketuo dsiko, jadi kito samo-samo belajar ikhlas, karno iko ladang amal kito di
akhirat besok, supayo dakdo saling siku jadi kito menerimo apo yang ado, sudah
itu kito para da‟i harus update informasi terkini dari dunioko, tujuannyo apo
supayo ibu-ibu kito ko tau apo yang tejadi, maklum ibu-ibu disiko umurnyo
banyak yang sudah tuo, jadi untuk itu kito kolah yang harus memberikan ibu-ibu
disiko informasi terbaru.94
Dari hasil wawancara dengan ustadz Zuhdi, dapat dipahami bahwa
seorang da‟i harus menanamkan nilai-nilai ikhlas didalam diri dan keluarga,
karena apabila ikhlas sudah ditanamkan maka apapun yang terjadi kita sudah
yakin semuanya datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kemudian
seorang da‟i dituntut untuk mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi saat ini,
mulai dari informasi tentang politik, kehidupan bermasyarakat dan lain-lain,
tujuannya adalah agar materi dakwah selalu update serta mad‟u yang
mendengarkan dapat merasakan apa yang terjadi saat ini. Selain sebagai solusi
dakwah yang tepat, penyampaian pesan yang akurat dari seorang da‟i merupakan
dakwah yang mumpuni dalam menghadapi tantangan dakwah era masa kini.
A. Solusi bagi Strategi Dakwah
Ada beberapa strategi untuk menyelesaikan misi dakwah antara lain:
a. meningkatkan kualitas pendidikan
Pendidikan agama sangat dibutuhkan bagi seorang da‟i, karna ini
menyangkut persoalan bagaimana seorang juru dakwah untuk mengatur strategi
yang sesuai dengan sasaran dakwah ( objek dakwah ) disamping itu, pendidikan
agama juga sebagai penilaian bagi masyarakat. Jika seorang mubaligh mempunyai
pendidikan yang tinggi, maka tingkat kepercayaan masyarakat samakin kuat.
94M. Zuhdi, ketua Da‟i Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh, wawancara dengan penulis,
tanggal 20 April 2018, catatan hasil wawancara.
60
Menurut pendapat Bu Ida salah satu anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin
Desa Pauh Kelurahan Pauh mengenai strategi untuk jamaah Majelis Ta’lim Desa
Pauh.
[J]adi kalau menurut kami ibu-ibu Majelis Ta’lim disiko solusinyo
tingkatkan pendidikan, karno dari kami ini ibu-ibu pendidikan kami disini lemah,
ado yang tamat Sd, SMP, SMA, jarang kami yang didusun ko Sarjana, karno kami
sudah terbiaso hidup susah dari kecil, sudah itu yo karno kami ini bebal jugo dek
jadi da‟i itu menyampaikan dakwahnyo untuk satu judul sering pembahasannyo
dimulang-ulang karno kami banyak yang tidak ngerti kalau ceramahnyo satu kali
bae, kalu untuk menambah solusi sayo raso yolah tingkatkan kualitas pendidikan,
tapi kami dsiko lah tuo tuo jadi pas Majelis Ta’lim kolah kesempatan kami belajar
sambil ngingat kajian yang lamo dulu.95
Pendidikan merupakan landasan utama dalam kehidupan ini, Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
diantara kita ke beberapa derajat, dan orang yang berilmu dimanapun dan
kapanpun ia akan selalu tetap hidup untuk selama-lamanya meskipun jasadnya
sudah terbujur kaku menjadi mayit. Menurut penuturan Bu Ida dapat peneliti
pahami bahwa rendahnya pendidikan merupakan satu titik kehancuran dalam
kehidupan ini, lemahnya ilmu pengetahuan adalah sebuah musibah bagi suatu
negara, ibu-ibu di Desa Pauh Kelurahan Pauh mengakui bahwa mereka memilki
keterbatasan dalam hal ilmu agama, oleh karenanya para da‟i yang mengisi kajian
Majelis Ta’lim Nurul Yakin sampai mengulang-ulangi isi ceramah yang
disampaikan, dan ini merupakan salah satu faktor penghambat berhasil atau
tidaknya strategi dakwah yang diterapkan.
b. meningkatkan Pengalaman mubaligh dalam berdakwah
Mengenal mad‟u ( objek dakwah ) merupakan salah satu prinsip utama
yang dimiliki oleh seorang da‟i. karna ini merupakan tuntutan logis dalam
menjalankan aktivitas dakwah mengenal mad‟u berdasarkan pengalaman yang
sesuai dengan situasi dan kondisi. Dakwah pun bisa diaplikasikan secara efektif.
Selain itu jam terbang dari seorang da‟i akan menentukan hasil dakwah yang
disampaikan.
95Bu Ida, salah satu jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh wawancara dengan
penulis 15 April 2018. Catatan Hasil Wawancara.
61
Strategi adalah usaha atau proses dalam merencanakan, manajemen,
mengelola, suatu program yang sistematis, guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan pengembangan masyarakat Islam berarti mentraformasikan dan
melembagakan semua segi ajaran Islam dalam kehidupan keluarga, kelompok
sosial dan masyarakat.
Dalam suatu perencanaan kegiatan terdapat perbedaan pendapat ibu-ibu
Majelis Ta’lim Nurul Yakin biasanya memiliki pembaharuan kegiatan maupun
sistem dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Melalui observasi yang peneliti
lakukan ketua Majelis Ta’lim memperbaharui sistem kegiatan yang baru yaitu
dengan memakai absen Ibu Solatiah menambahkan absensi sebagai syarat agar
ibu-ibu ini lebih giat datang untuk melaksanakan pengajian namun banyak
anggota berpendapat bahwa memakai absen itu seperti anak kecil mereka tidak
ethis disamakan seperti anak kecil karena yang namanya datang ke pengajian itu
dengan sukarela bukan unsur paksaan akhirnya ada ibu-ibu yang jarang datang
ikut ke pengajian.
[U]ntuk absen kehadiran itu kami buat supayo ibu-ibu lebih rajin lagi ikut
pengajian Majelis Ta’lim kareno kalu dak masuk satu kali itu kami dendo Rp.
10.000, dan duit dari dendo itu kami masukkan kedalam kas Majelis Ta’lim.
Dendo ko jugo untuk memberikan solusi bagi para jama‟ah agar lebih giat
mengikuti kegiatan Majelis Ta’lim.96
Sikap disiplin merupakan contoh orang-orang yang sukses, karena orang yang
mengatur waktu ialah orang yang sukses, sedangkan orang yang diatur oleh waktu
ialah contoh orang-orang yang lalai. Menurut Ibu Solatiah bahwa absensi
merupakan alat untuk mengukur kesuksesan ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul Yakin
di Desa Pauh.
B. Strategi Dalam Mengatasi Hambatan
1. Saling Memahami
Saling memahami antar jamaah yang ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin
merupakan kunci dari kesuksesan mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah
karena hubungan yang dilakukan melalui perasaan dan saling pengertian dapat
96Solatiah, ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh wawancara dengan penulis 15
April 2018. Catatan Hasil Wawancara.
62
memahami karakter seseorang apakah orang tersebut bisa diajak bergurau atau
tidak karena banyak kejadian hal yang demikian dikarenakan salah seorang dari
sahabat tidak memahami sifat maupun kondisi emosional seseorang maka nanti
akan timbul perpecahan dan nantinya akan berdampak pula terhadap terputusanya
hubungan ukhuwah Islamiyah
Melalui observasi yang peneliti lakukan bahwa selama ibu-ibu mengikuti
pengajian peneliti tidak menemukan adanya hal-hal yang merusak hubungan
ukhuwah Islamiyah bahkan mereka saling memahami kondisi satu sama lainnya
karena kondisi fisik anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin tidaklah sama ada yang
sudah tua dan ada yang masih muda dan ada pula yang mempunyai penyakit,
kondisi yang muda mereka dengan senang hati membantu ibu-ibu yang telah tua
dan yang tua juga membantu yang muda yaitu dengan mengajarkan pengalaman-
pengalaman yang telah beliau lalui.
Hasil wawancara peneliti dengan ibu Solatiah tentang strategi dalam
mengatasi hambatan.
[S]aling memahami antar teman karena sipat teman ini tidak semuanyo samo,
ado yang serius ado yang biso diajak beguro, terus tidak menyinggung
perasaan teman saat berbicara namun yang sayo lihat selamo ini ibu-ibu
Majelis Ta'lim ini akur malahan saling memberi ilmu pengetahuan satu sama
lainnya.97
Berdasarkan hasil wawancara tersebut terlihat dari penyampaian tentang
kondisi jamaah Majelis Ta’lim Nurul Yakin bahwa selama ibu Solatiah mengikuti
perkembangan di Majelis Ta’lim Nurul Yakin beliau tidak pernah melihat adanya
faktor penyebab terjadinya perselisihan yang menyebabkan terputusnya ukhuwah
Islamiyah bahkan antar ibu-ibu saling memberi ilmu pengetahuan agama dan
berbagi pengalaman.
2. Istiqomah Dalam Mengikuti Pengajian
Dalam menjalankan sifat Istiqomah diperlukan keikhlasan dalam
menjalankan segala amal-amal perbuatan yang baik, karena ikhlas merupakan
97Solatiah, Ketua Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 13 April 2018.
Kelurahan Pauh, Catatan Hasil Wawancara.
63
amalan hati yang paling penting, tinggi, dan paling pokok sehingga membuat
seseorang dapat mengerjakan amal ibadahnya dengan istiqomah.
Beristiqomah dalam mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan di
Majelis Ta’lim Nurul Yakin berarti telah memiliki pendirian yang teguh pada
akidah Islam dengan melaksanakan jaran Islam dengan teguh dan tidak berubah
maupun berpaling dalam keadaan apapun hal tersebut merupakan sesuatu yang
sangat dicintai oleh Allah karena ibadah yang dilakukan oleh ibu-ibu tersebut
didasari dengan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Dalam mengikuti keistiqomahan tersebut ibu-ibu Majelis Ta’lim Nurul
Yakin harus selalu konsisten dalam mengikuti kegiatan yang ada di Majelis
Ta’lim Nurul Yakin tersebut. Berikut adalah hasil wawancara dengan ibu Melly
sebagai anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
[P]endapat kami solusinyo tu cuman satu yaitu istiqomah untuk ikot ke
pengajian jangan pernah bosan untuk datang di pengajian karno selain
mendapatkan banyak ilmu pengetahuan tentang ajaran Islam jugo dari
kegiatan ini agek dapat membentuk hubungan persatuan yang baik antar
jamaah sehinggo eratlah hubungan ukhuwah Islamiyah.98
Dapat dipahami bahwa dalam memberikan solusi agar hubungan ukhuwah
Islamiyah itu tetap terbentuk dan terjaga maka dibutuhkan keistiqamahan dalam
mengikuti kegiatan yang ada di Majelis Ta’lim Nurul Yakin baik itu kegiatan
keagamaan maupun kegiatan sosial sehingga terbentuklah nanti hubungan
ukhuwah Islamiyah yang kokoh serta mempunyai dasar ajaran agama Islam.
98Melly, Anggota Majelis Ta’lim Nurul Yakin, Wawancara Dengan Peneliti, 20 April 2018,
Kelurahan Pauh. Catatan Hasil Wawancara.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dakwah yang dilakukan para Da‟i sangat berbeda-beda dan mempunyai
ciri khas tersendiri, pesan dakwah yang disampaikan sesuai dengan situasi
dan kondisi yang terjadi, banyak pesan yang disampaikan akan tetapi
menjadi fokus utama para Da‟i ialah nilai Akhlak, Syari‟at dan Hakikat.
Majelis Ta’lim merupakan lembaga dakwah yang aktif di masyarakat,
karena Dakwah pada dasarnya boleh dilakukan oleh siapa saja, dimana
saja, dan kapan saja.
2. Dalam proses pelaksaan Majelis Ta’lim ada beberapa kendala yang
dihadapi para Da‟i dan Mad‟u yaitu:
a. Sedikitnya mad‟u yang hadir dalam rangkaian acara Majelis Ta’lim.
b. Terbatasnya Da‟i yang ada di Desa Pauh.
c. Lemahnya kualitas pendidikan para jamaah.
3. Strategi yang tepat bagi Majelis Ta’lim Nurul Yakin Desa Pauh
bedasarkan hasil Observasi dan wawancara adalah yang pertama solusi
dari para Da‟i yaitu meningkatkan minat kesadaran dari para mad‟u untuk
selalu aktif mengikuti kegiatan Majelis Ta’lim, Strategi selanjutnya
seorang Da‟i harus memiliki komitmen yang tinggi karena seorang Da‟i
adalah suri tauladan bagi mad‟u nya. Adapun strategi dari para mad‟u ialah
harus saling memahami antar jamaa‟ah, istiqomah dalam mengikuti
kegiatan Majelis Ta’lim dan meningkatkan kualitas pendidikan.
B. Implikasi Penelitian
1. Setelah peneliti menyimpulkan perbab pembahasan yang ada di skripsi
maka ada baiknya peneliti menyampaikan saran-saran untuk memajukan
Majelis Ta’lim Nurul Yakin.
2. Agar para jamaah tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang diadakan
selama ini, alangkah baiknya jika ditambah dengan kegiatan seperti ziarah
65
ke makam para wali atau ulama-ulama, membuat kerajinan atau
ketrampilan sehingga kegiatan dan pertemuan Majelis Ta’lim tidak terasa
jenuh.
3. Kepada ustadz atau ustadzah yang mengajar dalam menjelaskan materi
yang disampaikan janganlah bersifat monoton yang akan membuat bosan
jamaah usahakan menjelaskan materi yang dikaitkan dengan
perkembangan zaman saat ini sehingga para jamaah mudah memahami
dan merealisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Harus berani dengan mendatangkan mubaligh kondang dalam upaya
membangkitkan semangat jamaah pengajian, sehingga tidak jenuh dengan
mubaligh yang itu-itu saja.
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
NO JENIS DATA METODE SUMBER
DATA
1 - Letak Geografis Desa Pauh - Observasi
- Dokumentasi
- Setting
- Dokumen
2 - Sejarah Majelis Ta’lim Desa
Pauh
- Wawancara
- Dokumentasi
- Tokoh
Masyarakat dan
Da‟i
- Dokumen
3 - Visi, Misi dan Tujuan Majelis
Ta’lim
- Wawancara
- Dokumen
- Tokoh
Masyarakat dan
Da‟i
- Dokumen
4 - Struktur Pengurus Majelis
Ta’lim
- Dokumentasi - Bagan Struktur
Organisasi dan
Nama-Nama
Da‟i
5 - Sarana dan Prasarana Majelis
Ta’lim
- Observasi
- Wawancara
- Dokumentasi
- Keadaan
Fasilitas
- Da‟i
- Dokumentasi
Fasilitas
6 - Strategi Da‟i dalam
menyampaikan nilai-nilai
keislaman
- Wawancara
- Observasi
- Da‟i
- Strategi da‟i
dalam
menyampaikan
materi dakwah
7 - Kendala Da‟i di Majelis Ta’lim
Desa Pauh dalam Menyampaikn
Nilai-nilai KeIslaman
- Observasi
- Wawancara
- Keadaan proses
pelaksanaan
- Da‟i
8 - Strategi Da‟i untuk Majelis
Ta’lim dalam menyampaikan
nilai-nilai keislaman
-Wawancara -Da‟i
-tokoh
masyarakat
-lurah
A. Panduan Observasi
No Jenis Data Objek Observasi
1. - Letak geografis Desa Pauh - Keadaan dan Letak Geografis Desa
Pauh
2. - Sarana/Fasilitas Majelis
Ta’lim
- Sarana dan Prasarana yang tersedia
pada Majelis Ta’lim Desa Pauh
3. - Strategi Da‟i dalam
menyampaikan nilai-nilai
keislaman
- Strategi da‟i dalam menyampaikan
materi dakwah
4. - Kendala Da‟i di Majelis
Ta’lim Desa Pauh dalam
menyampaikan nilai-nilai
keislaman
-Keadaan proses pelaksanaan
Da‟i di Majelis Ta’lim
B. Panduan Dokumentasi
No Jenis Data Data Dokumenter
1. - Letak Geografis Desa Pauh - Dokumen Desa Pauh
2. - Sejarah Majelis Ta’lim Desa - Dokumen Majelis Ta’lim
Pauh
3. - Struktur Pengurus Majelis
Ta’lim
- Data dokumentasi tentang Struktur
Kepengurusan Majelis Ta’lim
- Daftar Nama Pengurus/ Da‟i Majelis
Ta‟lim Desa Pauh
7. - Sarana/Fasilitas Majelis
Ta’lim
- Data dokumentasi tentang
sarana/fasilitas yang dimiliki Majelis
Ta’lim Desa Pauh
C. Butir-butir Wawancara
No Jenis Data Sumber Data dan Substansi
Wawancara
1. - Sejarah Majelis Ta’lim Desa
Pauh
Tokoh Masyarakat dan Da‟i :
- Bagaimana sejarah berdirinya
Majelis Ta’lim di Desa Pauh ?
- Kapan dan oleh siapa Majelis
Ta’lim didirikan?
- Bagaimana perkembangannya
hingga saat ini?
2. - Visi, Misi dan Tujuan Tokoh Masyarakat dan Da‟i :
- Apa visi dan misi Majelis Ta’lim
Desa Pauh?
- Apa tujuan berdirinya Majelis
Ta’lim Desa Pauh?
3. - Struktur Pengurus Majelis
Ta’lim
- Bagan Struktur Organisasi Majelis
Ta’lim Desa Pauh?
- Nama-Nama Da‟i di Desa Pauh?
5. - Sarana dan Prasarana Majelis
Ta’lim Desa Pauh
- Apa saja sarana dan prasarana yang
dimiliki Majelis Ta’lim Desa Pauh?
6. - Strategi Da‟i dalam
menyampaikan nilai-nilai
keislaman
-Bagaimana Strategi yang
disampaikan oleh da‟i dalam
menyampaikan nilai-nilai keislaman?
- Kendala apa saja bagi seorang Da‟i
di Majelis Ta’lim Desa Pauh dalam
menyampaikan nilai-nilai keislaman?
7. - Solusi Strategi Da‟i untuk
Majelis Ta’lim dalam
menyampaikan nilai-nilai
keislaman
- Strategi apa saja yang disampaikan
oleh Da‟i dalam menyampaikan
pesan dakwah?
- Bagaimana efek dari dakwah da‟i
terhadap ibu-ibu Majelis Ta’lim Desa
Pauh?
- Strategi yang tepat bagi Da‟i dalam
mengembangkan nilai-nilai
keislaman?
JADWAL PENELITIAN
No Jenis Kegiatan
Penelitian
Bulan
Januari Februar
i
Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan
Proposal
2 Pengajuan
Proposal dan
Penunjukkan
Dosen
Pembimbing
3 Konsultasi dan
Perbaikan
Proposal
4 Seminar
Proposal dan
Perbaikan Hasil
Seminar
5 Pengesahan
Judul dan Izin
Riset
6 Pengumpulan
dan
Penyusunan
Data
7 Analisis dan
Penulisan Draft
8 Penyempurnaa
n dan
Penggandaan
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an
Dewan Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Sygma Creative
Media Group, 2014.
Buku AS Enjang dan Aliyudin, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah: Pendekatan Filosofis Dan
Praktis, Bandung: Widya Padjadjaran, 2009.
Amin, Samsul Munir. Ilmu Akhlak. Jakarta: Amzah, 2016.
Badjuber, Abdul Kadir. Islam di Indonesia Sebuah Penelusuran Sejarah Islam di
Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Dewan Da‟wah, 2008.
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep. Jakarta: Prenhalindo, 2002.
Derajat, Zakiah. Dasar dasar Agama Islam. Jakarta : bulan bintang 1984.
Efendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset, 2013.
Faizah dan Muchsin Effendi. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2009.
Hasan, M. Ali. Tuntunan Akhlak. Jakarta: bulan bintang, 1978. Munir dan Wahyu, Manajemen Dakwah,2006. Moleong, Lexi J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000.
Nashi, Haedar. Islam Syariat. Bandung: Mizan Pustaka, 2013.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Modern English Press, 1995. Rois, Mahfud. AL-ISLAM Pendidikan Islam.Jakarta:Penerbit Erlangga, 2011. Ruslan, Rosadi. Manajemen Public Relations & Media Komunikas. Jakarta: PT.
Raja Grafindo persada, 2007.
Tim Penyusun. Buku II: Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Jambi:
Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi. Edisi Revisi 2015.
Wassid, Iskandar dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa,
Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2010.
Skripsi
Masyitoh, Siti. “Metode Dakwah Habib Rizieq Bin Husein Syihab Pada Majlis
Ta‟lim Al-Ishlah Jakarta Pusat”, Skripsi Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah,
2011.
Nawawi, M. Khotib. “Metode Dakwah H. Umar Jaya Kepada Jamaah Pengajian
Ibu-Ibu Studi Kasus Pada Majelis Taklim Nurul Falah Dusun Simpang Sari
Desa Baru Ranji Lampung Selatan, Skripsi Lampung: Iain Raden Intan
Lampung, 2017.
Rizki, Ilhami. “Peran Majelis Ta’lim Darussalam Dalam Mempererat Hubungan
Ukhwah Islamiyah”, Skripsi (Jambi: UIN STS, 2018).
Internet
Admin, „‟10 Populasi Umat Muslim terbesar di Dunia” di akses melalui alamat
https://support.muslimpro.com/hc/id/articles/115002006087-Top-10-
Populasi-Umat-Muslim-Terbesar-di-Dunia, Tanggal 06 Oktober 2018.
Admin, “ Problematika Dakwah Masa Kini” di akses melalui alamat
http://ahmadrusydi.blogspot.com/2009/04/problematika-dakwah-masa-kini-
dan.html, Tanggal 06 Oktober 2018.
Admin, “Daftar 10 Negara dengan Jumlah Penduduk Muslim Islam Terbesar di
Dunia, di akses melalui alamat https://artikel.co.id/2017/08/19/daftar-10-
negara-dengan-jumlah-penduduk-muslim-islam-terbesar-di-dunia/, tanggal
15 Januari 2018.
DOKUMENTASI
Wawancara Penulis Dengan Ibu Solatiah Ketua Majelis Ta’lim Desa Pauh
Mendengar Tausiah Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Desa Pauh
wawa
Wawancara Penulis Dengan bu Ida Bendahara Majelis Ta’lim Desa Pauh
Wawancara Penulis Dengan Ustad Idham Kholid Da‟i Majelis Ta’lim Desa Pauh
Acara Pembacaan Surah Yasin Majelis Ta’lim Desa Pauh
Acara Pembacaan Surah Al-Waqiah
Bersama Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Desa Pauh
Wawancara Penulis Dengan Lurah Desa Pauh
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
1. Nama : Fathur Rohman
2. Tempat Tanggal Lahir : Pauh/ 11November 1995
3. Pekerjaan : Mahasiswa
4. Alamat : Kelurahan Simpang III Sipin, Kecamatan
Kota Baru, Kota Jambi.
B. Riwayat Pendidikan
1. S1 UIN STS Jambi : 2014-2018
2. MA Ponpes Sa‟adatuddaren : 2010-2013
3. MTS Ponpes Sa‟adatuddaren : 2007-2010
4. MIN Pauh : 2001-2007