pikiranrakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/pikiranrakyat...kampus menelusuri...

2
Pikiran Rakyat o 3elasa ---.~~~~~==~~ o Rabu Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 0 4 5 5 7 8 9 10 11 12 13 14 :20 21 22 @ 24 25 26 27 28 29 () Mar 0 Apr 0 Me; 0 Jun CTJ;;; OXgs 0 Sep 0 Okt 0 Nov "II!IIllt; __ .....".. __ """"",""""";;;""";"""""""" -= ...••..•.••...• """"", ••••.••••••• "'0••••••••••••• "_" ••••• "'."".•••••••. ,.""•••••••• ...., Program bernama jurnalisrne kewirausalwan boru-oaru. ini muncul di Amerika Serikat sebagai suatu program belajar bagi mahasiswa yang mengambil studi jurnalisrne. Program itu bernama jumalisrne kewirausalwan (entrepreneurial journalism) . W ACANA kewirausahaan tengah men- jadi primadoha di perguruan tinggi di Indonesia, Beberapa perguruan tinggi malah men yebut diri sebagai entrepreneur university, Universitas yang menghasilkan para wirausahawan. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalah andalan Direktorat Jenderal Perguruan tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional pada tahun anggaran 2009. Melalui program itu perner- intah meminta mahasiswa memiliki bekal penge- tahuan, keterarnpilan, dan jiwa wirausaha (entre- preneurship) berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga mampu menjadi pengusaha na- sional yang tangguh dan sukses, menghadapi per- saingan global. Program ini untuk mahasiswa dari perguruan tinggi negeri dan swasta. Pelajaran wirausaha ini tidak pandang bulu. Mahasiswa yang berasal kelompok studi sosial, ba- hasa, dan eksakta harus bisa menguasai ilmu wirausaha. Kewajiban mahasiswa mengikuti mata kuliah kewirausahaan ini merupakan kebijakan yang didorong Dikti itu. Program kewirausahaan ini tengah masuk pula ke bidang studi jurnalistik di sejumlah perguruan tinggi. Kampus menelusuri masalah ini kepada tiga institusi yang dikenal memiliki program studi atau jurusan jurnalistik seperti Fakultas Ilmu Komu- nikasi Universitas Padjadjaran, Sekolah Tinggi Il- mu Komunikasi (Stikom) Bandung, dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Unisba). Lembaga Stikom Bandung, baru akan memulai mata kuliah kewirausahaan di bidang komunikasi ke kurikulum perkuliahan pada tahun ajaran 2010/2011. Mata kuliah ini sudah diuji coba pada 2009 berupa kuliah umum, yang mengundang para praktisi. Namun, lembaga ini tidak secara spesifik menaruh mata kuliah wirausaha pada satu bidang peminatan saja. "Kami memberikan mata kuliah wirausaha yang isinya berupa materi umum seputar kewirausahaan. Kami ingin menetapkan nilai-nilai kewirausahaan itu ada dalam diri mahasiswa," ujar Pembantu Ketua I Bidang Akademik Stikom Ban- dung Wiwi Budiwarti. Pada [urusan [umalistik Fikom Unpad, mata ku- liah kewirausahaan mulai diajarkan sejak 2009. Tujuan pembukaan mata kuliah ini, karena pe- ngelola jurusan ingin mengubah paradigma maha- siswa yang tidak hanya bekerja. Pengelola ingin lulusan mereka menjadi pengusaha di bidang me- dia massa, ataupun bentuk-bentuk keahlian komu- nikasi lainnya seperti konsultan media; pelatihan, fotografi, dan lain-lain. Pengajar mata kuliah kewirausahaan di jurusan [umalistik Fikom Unpad Ipit Zulfan mengatakan, isi mata kuliah kewirausahaan yang disampaikan di dalam perkuliahan mahasiswa jumalistik sama dengan pada mahasiswa lain.Menurut Ipit, tugas- nya adalah menyampaikan nilai-nilai dan prinsip kewirausahaan kepada mahasiswa. "lsi mata kuli- ahnya hampir sama dengan mata kuliah entrepre- neur lainnya," ujar lpit. Di Universitas Islam Bandung, kondisinya tidak berbeda dengan Stikom Bandung dan Fikorn Un- pad. Di Unisba mata kuliah kewirausahaan menjadi wajib bemama Wirausaha Komunikasi. Pengajaran ini dimulai sejak 2007. Pembantu Dekan Fikom Unisba Bidang Akademik Santi Indra Astuti me- ngatakan, semangat pengajaran wirausaha di fakul- tasnya juga kerap disampaikan pada mata-rnata kuli- ah lain. Misalnya pada pengajaran mata kuliah [ur- nalisme Televisi, [umalisrne Radio, Desain Grafis dan Public Speaking. "Pada dasarnya, setiap mata ku- liah didorong sisi kewirausahaan," katanya ** . JlKA program studi jumalistik dl perguruan tinggi di Bandung belum secara spesifik mempela- jari kewirausahaan jumalisme, maka Kampus ingin mengajak kawan melihat kemunculan pro- gram kewirausahaan jurnalisme di negeri Amerika Serikat. Jika kawan memasukkan kata kunci entrepre- neurial journalism di situs google akan ada 123 ribu entry yang menyebutkan dua kata itu. Dari berba- gai sumber yang terkait di sana, ada beberapa alasan yang memunculkan program entrepreneurial journalism tadi. Pertama, soal kemunculan inter- net. Kedua, ada hubungan antara internet dan kondisi bisnis media massa di Amerika Serikat. -----' Kliping Humas Unpad 2010 T

Upload: phamkien

Post on 03-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/pikiranrakyat...Kampus menelusuri masalah ini kepada tiga ... tugas-nya adalah menyampaikan nilai-nilai dan prinsip kewirausahaan

Pikiran Rakyato 3elasa

---.~~~~~==~~o Rabu • Kamis 0 Jumat 0 Sabtu 04 5 5 7 8 9 10 11 12 13 14:20 21 22 @ 24 25 26 27 28 29

() Mar 0Apr 0Me; 0Jun CTJ;;; OXgs 0 Sep 0 Okt 0Nov"II!IIllt; __ .....".. __ """"",""""";;;""";"""""""" -= ...••..•.••...•""""",••••.•••••••"'0•••••••••••••"_" •••••"'."".•••••••.,.""••••••••....,

Program bernama jurnalisrnekewirausalwan boru-oaru. ini munculdi Amerika Serikat sebagai suatuprogram belajar bagi mahasiswa yangmengambil studi jurnalisrne. Programitu bernama jumalisrnekewirausalwan (entrepreneurialjournalism) .

W ACANA kewirausahaan tengah men-jadi primadoha di perguruan tinggi diIndonesia, Beberapa perguruan tinggi

malah men yebut diri sebagai entrepreneuruniversity, Universitas yang menghasilkan parawirausahawan.

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) adalahandalan Direktorat Jenderal Perguruan tinggi(Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional padatahun anggaran 2009. Melalui program itu perner-intah meminta mahasiswa memiliki bekal penge-tahuan, keterarnpilan, dan jiwa wirausaha (entre-preneurship) berbasis ilmu pengetahuan, teknologi,dan seni sehingga mampu menjadi pengusaha na-sional yang tangguh dan sukses, menghadapi per-saingan global. Program ini untuk mahasiswa dariperguruan tinggi negeri dan swasta.

Pelajaran wirausaha ini tidak pandang bulu.Mahasiswa yang berasal kelompok studi sosial, ba-hasa, dan eksakta harus bisa menguasai ilmuwirausaha. Kewajiban mahasiswa mengikuti matakuliah kewirausahaan ini merupakan kebijakanyang didorong Dikti itu.

Program kewirausahaan ini tengah masuk pulake bidang studi jurnalistik di sejumlah perguruantinggi. Kampus menelusuri masalah ini kepada tigainstitusi yang dikenal memiliki program studi ataujurusan jurnalistik seperti Fakultas Ilmu Komu-nikasi Universitas Padjadjaran, Sekolah Tinggi Il-mu Komunikasi (Stikom) Bandung, dan FakultasIlmu Komunikasi Universitas Islam Bandung(Unisba).

Lembaga Stikom Bandung, baru akan memulaimata kuliah kewirausahaan di bidang komunikasike kurikulum perkuliahan pada tahun ajaran2010/2011. Mata kuliah ini sudah diuji coba pada2009 berupa kuliah umum, yang mengundang parapraktisi. Namun, lembaga ini tidak secara spesifikmenaruh mata kuliah wirausaha pada satu bidangpeminatan saja. "Kami memberikan mata kuliah

wirausaha yang isinya berupa materi umum seputarkewirausahaan. Kami ingin menetapkan nilai-nilaikewirausahaan itu ada dalam diri mahasiswa," ujarPembantu Ketua I Bidang Akademik Stikom Ban-dung Wiwi Budiwarti.

Pada [urusan [umalistik Fikom Unpad, mata ku-liah kewirausahaan mulai diajarkan sejak 2009.Tujuan pembukaan mata kuliah ini, karena pe-ngelola jurusan ingin mengubah paradigma maha-siswa yang tidak hanya bekerja. Pengelola inginlulusan mereka menjadi pengusaha di bidang me-dia massa, ataupun bentuk-bentuk keahlian komu-nikasi lainnya seperti konsultan media; pelatihan,fotografi, dan lain-lain.

Pengajar mata kuliah kewirausahaan di jurusan[umalistik Fikom Unpad Ipit Zulfan mengatakan,isi mata kuliah kewirausahaan yang disampaikandi dalam perkuliahan mahasiswa jumalistik samadengan pada mahasiswa lain.Menurut Ipit, tugas-nya adalah menyampaikan nilai-nilai dan prinsipkewirausahaan kepada mahasiswa. "lsi mata kuli-ahnya hampir sama dengan mata kuliah entrepre-neur lainnya," ujar lpit.

Di Universitas Islam Bandung, kondisinya tidakberbeda dengan Stikom Bandung dan Fikorn Un-pad. Di Unisba mata kuliah kewirausahaan menjadiwajib bemama Wirausaha Komunikasi. Pengajaranini dimulai sejak 2007. Pembantu Dekan FikomUnisba Bidang Akademik Santi Indra Astuti me-ngatakan, semangat pengajaran wirausaha di fakul-tasnya juga kerap disampaikan pada mata-rnata kuli-ah lain. Misalnya pada pengajaran mata kuliah [ur-nalisme Televisi, [umalisrne Radio, Desain Grafisdan Public Speaking. "Pada dasarnya, setiap mata ku-liah didorong sisi kewirausahaan," katanya

** .JlKA program studi jumalistik dl perguruan

tinggi di Bandung belum secara spesifik mempela-jari kewirausahaan jumalisme, maka Kampusingin mengajak kawan melihat kemunculan pro-gram kewirausahaan jurnalisme di negeri AmerikaSerikat.

Jika kawan memasukkan kata kunci entrepre-neurial journalism di situs google akan ada 123 ribuentry yang menyebutkan dua kata itu. Dari berba-gai sumber yang terkait di sana, ada beberapaalasan yang memunculkan program entrepreneurialjournalism tadi. Pertama, soal kemunculan inter-net. Kedua, ada hubungan antara internet dankondisi bisnis media massa di Amerika Serikat.-----'

Kliping Humas Unpad 2010

T

Page 2: PikiranRakyatpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/pikiranrakyat...Kampus menelusuri masalah ini kepada tiga ... tugas-nya adalah menyampaikan nilai-nilai dan prinsip kewirausahaan

Ketiga, kemunculan Internet yang mela-iirkanblog, jurnalisme online, jurnalisme warga (citizenjournalism), jurnalisme komunitas (community jour-nalism), dan media alternatif

Bukan kebetulan jika pada sepuluh tahun ter-akhir, media massa di AS ada yang gulung tikar,Awal mula pemecatan konon katanya, karena tu-runnya oplah koran dan iklan. Sepanjang 2008,industri koran AS terpaksa harus melepas sekitar41.000 tenaga kerja dan sekitar 9.000 lowongankerja di industri koran hilang pada awal 2009. Pe-rusahaan yang terancam gulung tikar lantas beral-ih ke Internet.

Akan tetapi, penurunan oplah itu juga ada kare-na faktor-faktor ketidakpuasaan publik terhadapmedia massa. Semisal fenomena gerakan media al-ternatif di Seattle Amerika Serikat bernama Indv-media. Gerakan itu bermula dari aksi aktivis an-tikapitalisme di Seattle pada 1999 ketika digelarsidang World Trade Organization (WTO). Paraaktivis berharap aksi mereka akan diliput oleh me-dia massa, terkait subtansi protes mereka. Akantetapi, sayang media massa hanya meliput ketikaaktivis ditangkap, karena dugaan melakukan onarketimbang isi protes mereka.

Ketidakpuasan terhadap berita media massamainstream yang membuat aktivis di Seattle mern-buat gerakan Indymedia. Plus kehadiran internet,pembuatan media itu bisa menjadi lebih muah ke-timbang mencetak dalam buletin atau selebaran.Dengan Internet pula media itu bisa disebar keberbagai kalangan. Di City University of NewYork (CUNY) - suatu sekolah jurnalisme diAmerika Serikat, sekitar juli 2010, meluncurkanprogram entrepreneurial journalism. Program ernpatsemester ini akan memberikan pengetahuan ten-tang bisnis dan keahlian manajemen, dinamikaekonomi media massa, bisnis berita, serta teknolo-gi.

Di situs http://wwW.journalism.cuny.edu/, dise-butkan bahwa lembaga pendidikan terse but men-dapatkan dana dari berbagai lembaga seperti TheTow Foundation dan The Knight Foundation.Dengan begitu program ini bisa disebut sebagaiTow-Knight Center. Dekan CUNY Stephen B.Shepard mengatakan, di dalam situs internalnyaingin menciptakan inkubasi benih-benih modelbisnis jurnalisme yang lebih baru ketimbang yangterjadi saat ini. Stephen melandaskan pikirannyapada realitas penurunan pendapatan media-media

massa di Amerika Serikat dalam beberapa tahunterakhir.

"Kami kira CUNY j-School mampu menolongdengan melatih mahasiswa berpikir wirausahawan,melakukan penelitian ilimiah, dan menginves-tasikan inovasi," ujar Shepard yang juga bekas Ed-itor-in-Chief BusinessWeek di situs CUNY.Pemimpin program wirausaha jurnalisme di seko-lah itu adalah Jeff Jarvis. Dia adalah seorangpenulis buku What Would Google Do? (Harper-Collins 2009), Direktur dari Interactive Journa-lism and The New Business Models for News Pro-ject di City University of New York's GraduateSchool of Journalism. Dia juga kolomnis, kritikusmedia, konsultan media, dan sederet pekerjaanlainnya. Karier awalnya adalah sebagai wartawandi Chicago Tribune.

Shepard mengatakan, dalam rilis universitasnya,mereka mengawali program ini dengan melakukanriset tentang bagaimana jika suatu media berbisnisberita, yang diambil dan dipasarkan dalam wilayahlokal. Mungkin dalam lingkungan rukun tetang aatau sekadar lingkup distrik. Jeff mengatakan,telah melakukan tiga kali konferensi untuk mem-bahas mengenai pengembang model bisnis mediadan konten yang sangat lokal dengan perusahaanmedia massa seperti New York Times danPatch. corn.

Jeff Jarvis yang menjadi komandan program en-trepreneurial journalism memulainya dengan suaturiser. Risetnva adalah bagaimana mengembangkanbisnis media yang diseburnya hyperlocaL journalismyaitu mengembangkan bisnis media yang mengun-dang berisi isu-isu yang sangat lokal di sekitarlingkungan tempat tinggal warga. Isu yang sangatjarang dilirik oleh jurnalis dari kantor media massamainstream. Bahkan cenderung ditolak.

Sekolah itu berharap pada akhirnya seorang ma-hasiswa dari program jurnalisme tidak sekadarmenjadi jurnalis yang mengasong ijazah melamarke kantor-kantor media massa. Akan tetapi, jugabisa menjadi seorang wirausahawan media massa.Wirausahawan seperti apa yang akan dicetakoleh CUNY? Hasilnya masih akan menunggu pada2012. Akan tetapi, pengelola CUNY berharapsekolah dapat merespons perkembangan duniaekonomi dan teknologi di abad XXI. ***