pembinaan kader forum komunikasi da’i muda...

98
PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA INDONESIA (FKDMI) WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERDAKWAH Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: USWATUN HASANAH NIM. 109051000101 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Upload: ngongoc

Post on 19-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA INDONESIA (FKDMI)

WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERDAKWAH

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

USWATUN HASANAH

NIM. 109051000101

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA'I MUDA INDONESIA (FKDMI)

WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN BERDAKWAH

Skripsi

Diaj ukan untuk Memenuhi Persyaratan M emperol eh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

USWATUN HASANAHNIM. 109051000101

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAI\{ ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1434 Hl20l3 M

yah Bimbingan

1996031 001

Page 3: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASIDA'I MUDA INDONESIA (FKDMI) WILAYAH RAWAMANGUNJAKARTA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUANBERDAKWAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwahdan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 September

2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

Jakarta, 5 September 20 13

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

c),''/)-/. 2-- a--ur.. lu-ro,irrl.si

NrP. 19630515 199203 1 006

Anggota,

Ade Masturi. MANrP. 197s0606 200710 I 001

Umi MuNIP. 1971081

Penguji I

199503 2 003

Pembimbing

19700903 199603 1 001

Page 4: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

2.

J.

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya mengatakan bahwa:

1' Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata I (Sl) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah lakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

hasit jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia rnenerima sanksi yang berlaku di

universitas Islam Negeri (uIN) Syarif Hidayatuilah Jakarta.

Jakarta,02 Juni20l3

Penulis

Uswatun Hasanah

Page 5: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

i

ABSTRAK

Uswatun Hasanah

Pembinaan Kader Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) Wilayah Rawamangun

Jakarta Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah.

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) sebagai organisasi kader sekaligus pelopor

gerakan Dakwah dengan segala potensi yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan cita-cita masyarakat

madani, khususnya pembinaan yang kontinyu kepada generasi muda muslim untuk dijadikan motivator

dan penggerak sebagai bagian dari proses terwujudnya masyarakat madani. Salah satu cara yang

dilakukan untuk memenuhi tuntutan profesionalisme ini adalah melaksanakn kegiatan pembinaan calon

kader da’i , kegiatan ini dijadikan sebagai sarana pelatihan atau pembekalan yang memberikan wawasan

yang luas tentang dakwah bagi para pengurus dan anggota sebagai calon kader da’i.

Dari konteks diatas, timbul pertanyaan: Bagaimana bentuk pembinaan kader Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam meningkatkan kemampuan berdakwah, Metode apa yang

digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam membina kader untuk

meningkatkan kemampuan berdakwah, Hasil apa yang di capai Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

dalam membina kader untuk meningkatkan kemampuan berdakwah.

Menurut pendiri Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia, bentuk pembinaan yang dilakukan

dengan cara menyalurkan tenaga-tenaga hasil didik sesuai dengan keahlian atau bidangnya, mengadakan

dan menyelenggarakan ceramah-ceramah dalam rangka menghasilkan peningkatkan peran pemuda dan

da’i muda, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan dan memperkuat kemampuan da’i

dalam berdakwah, semua bentuk kegiatan untuk mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat, serta

meningkatkan kesejahteraan bagi para pembimbing. Metodenya adalah melakukan pembinaan terhadap

pembimbing, pembinaan terhadap kader, dalam hal ini lembaga dakwah membagi satu metode lagi yaitu

pembinaan mengenai akhlak, kepada allah dan sesama.

Dalam proses pembelajaran, penulis memfokuskan pada dua pembahasan yaitu pembinaan dan

pengkaderan. Pembinaan adalah suatu upaya kegiatan yang terus menerus untuk memperbaiki dan

mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan agar sarana pembinaan mampu mengamalkan ajaran

islam sebagai pola kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun kehidupan

sosial masyarakat. Sedangkan pengkaderan sebagai sebuah pembinaan para anggota bertujuan

menciptakan kader-kader yang akan mendukung dan melaksanakan cita-cita lembaga. Kegiatan ini

dimanfaatkan sebagai sarana dan melatih para kader dalam mental, mengembangkan daya nalar, serta

menggali potensi atau bakat di dalam berdakwah.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dimana data

yang didapatkan yakni, melalui beberapa sumber referensi bacaan, observasi, wawancara, analisis data.

Dimana penulis meneliti dengan mengumpulkan data melalui observasi langsung ke lapangan, kemudian

melalui wawancara dan menganalisis hasil observasi dan juga wawancara.

Menurut analisa penulis, proses pembinaan kader da’i dalam meningkatkan kemampuan

berdakwah sudah berjalan baik, hal itu bisa dilihat dari hasil penelitian yang penulis lakukan, yaitu

dengan adanya bentuk kegiatan pembinaan dan metode yang dilakukan lembaga dakwah tersebut, hal itu

sudah bisa membuahkan hasil yang bisa diamati sekarang. Selain itu Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia (FKDMI) juga melakukan kaderisasi tersendiri sebagai upaya percepatan kaderisasi para da’i.

Sehingga Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) juga sudah mempunyai anggota di seluruh

pelosok Nusantara dengan adanya kegiatan pembinaan kader ini.

Page 6: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Tiada kata yang pantas terucap selain puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

limpahan karunia-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

serta salam tercurahkan kepada kekasih Allah dan manusia termulia, Nabi Muhammad SAW,

yang telah membuka zaman baru bagi zaman peradaban dunia.

Dalam studi perguruan tinggi, skripsi telah menjadi keharusan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis membahas skripsi

yang berjudul “ Pembinaan Kader Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

Wilayah Rawamangun Jakarta Timur Dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah”.

Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan

sebesar-besarnya kepada orang-orang dan instansi yang telah membantu terciptanya penulisan

skripsi ini:

1. Bapak Dr. Arief Subhan M.A sebagai dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A Selaku Pembantu Dekan Akademik,

Bapak Drs. Mahmud Djalal, M.A Selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi dan

Keuangan, dan juga Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A selaku Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.si selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, dan

Ibu Dra. Umi Musyarofah, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah

membantu mengarahkan seluruh mahasiswi untuk mengikuti proses kegiatan akademik.

Page 7: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

iii

4. Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.A selaku dosen pembimbing yang senantiasa dengan

sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dan memberikan arahan yang

sangat berguna kearah terwujudnya skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang bermanfaat bagi penulis.

6. Seluruh staf perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Universitas Indonesia,

Perpustakaan UNiversitas Negeri Jakarta yang telah menyediakan berbagai sumber yang

dibutuhkan untuk menulis skripsi ini.

7. Kedua orang tuaku tercinta, yang selalu mendoakan serta memberikan motivasi moril

maupun materil dengan penuh keikhlasan yang sangat berharga bagi penulis.

8. Kakanda tersayng Ahmad Fatoni, Roqiah Umi Kulsum, Nur umamah dan tidak lupa

adikku tercinta Aulia Safitri yang juga selalu mendoakan hingga sampai terselesaikannya

skripsi ini.

9. Sahabat-Sahabat tercinta Yanti, Dinda, Linda, Diah, Ayi, Mustika serta seluruh keluarga

kosan tercintaku Eni, Quroh, Dede, Nana, Ilfa, Rahma, Rinda selama 4 tahun ini kalian

banyak memberikan dukungan dan semangat untuk saya dalam menulis ksripsi ini.

10. Bapak Ibrahim Ahmad Faqih, M.Pd selaku Ketua Umum FKDMI yang juga sangat

memberikan kemudahan bagi penulis untuk mendapatkan berbagai sumber data guna

menyelesaikan skripsi ini.

11. Seluruh jajaran pengurus Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) khususnya

Bapak Abrohul Isnaini, Bapak Moh. Nur Huda yang bersedia menerima penulis untuk

meneliti lembaga dakwah tersebut serta meluangkan waktunya untuk membantu saat

Page 8: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

iv

proses wawancara dan observasi lapangan. Serta para anggota kader FKDMI yang

bersedia untuk diminta waktunya ketika diwawancarai.

12. Teman-teman seperjuangan KPI C 2009, yang saling membantu satu sama lain dan tetap

menjaga kekompakan dan silaturrahim.

Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan, harapan

dan keberkahan do’a yang diberikan kepada penulis mendapatkan balsan yang berlimpah

dan ridha Allah SWT. Amin Yaa Robbal A’lamin.

Jakarta, 02 Juni 2013

Penulis

Uswatun Hasanah

Page 9: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

v

DAFTAR ISI

Abstrak ..................................................................................................................................... i

Kata Pengantar ....................................................................................................................... ii

Daftar Isi .................................................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6

D. Metodologi Penelitian ................................................................................. 8

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... ...................... 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembinaan Da’i .......................................................................... 13

1. Pengertian Pembinaan ............................................................................ 13

2. Pengertian Da’i ....................................................................................... 14

3. Pembinaan Da’i ........................................................................................ 19

B. Metode Pembinaan Da’i ............................................................................... 21

C. Tujuan Pembinaan Da’i ............................................................................... 30

D. Pengkaderan Da’i ........................................................................................ 31

E. Dakwah .......................................................................................................... 34

Page 10: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

vi

BAB III PROFIL FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDAINDONESIA

(FKDMI)

A. Sejarah Singkat FKDMI .............................................................................. 35

B. Visi dan Misi FKDMI ............ ...................................................................... 37

C. Fungsi, Tujuan dan Usaha FKDMI .............................................................. 39

D. Struktur Organisasi FKDMI ........................................................................ 41

E. Pokok-Pokok Program Kerja FKDMI .......................................................... 43

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Bentuk Pembinaan Kader FKDMIWilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah ................................ 52

B. Metode Pembinaan Kader FKDMI Wilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah ................................ 58

C. Hasil Yang Dicapai Dalam Pembinaan Kader Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia (FKDMI)Wilayah Rawamangun Jakarta Timur

dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah .......................................... 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................. 64

B. Saran-saran .................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat Indonesia masih akan

menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari krisis moral, krisis

ekonomi dan politik yang belum sepenuhnya dapat teratasi. Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI) sebagai organisasi kader gerakan

dakwah dengan segala potensi yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan

cita-cita masyarakat madani, khususnya pembinaan yang kontinyu kepada

generasi muda muslim untuk dijadikan motivator dan penggerak sebagai

bagian dari proses terwujudnya masyarakat madani. Salah satu cara yang

dilakukan untuk memenuhi tuntutan profesionalisme ini adalah melaksanakan

kegiatan pembinaan calon kader da’i, kegiatan ini dijadikan sebagai sarana

pelatihan atau pembekalan yang memberikan wawasan yang luas tentang

dakwah bagi para pengurus dan anggota sebagai calon kader da’i.1

Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan Allah kepada Nabi

Muhammad saw, untuk membina umat manusia agar berpegang teguh kepada

ajaran-ajaran yang benar dan diridhai-Nya serta untuk mencapai kebahagian di

dunia dan akhirat. Perkembangan dakwah Islam yang begitu besar adalah

karena Islam disebarluaskan kepada masyarakat dan Islam merupakan agama

dakwah.2

1 Moh. Nur Huda, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional III Forum Komunikasi

Indonesia FKDMI, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia, 2012), cet. Ke 1, h. 38. 2 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, ( Jakarta : Amzah, 2009), h. 16-17.

Page 12: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

2

Diwajibkan umat Islam untuk menyampaikan ajaran Islam disebabkan

karena masih banyaknya manusia belum beriman kepada Allah atau mengakui

dirinya beriman tetapi tidak mengimplementasikan ajaran Islam secara

sempurna. Maka, dakwah sebagai suatu ikhtiar untuk menyebarkan ajaran

Islam ditengah masyarakat mutlak diperlukan agar tercipta individu, keluarga

dan mayarakat yang menjadikannya sebagai pola piker (way of thingking) dan

pola hidup (way of life) agara tercapai kehidupan bahagia dunia dan akhirat.3

Tujuan diwajibkannya dakwah Islam adalah mempertemukan kembali

fitrah manusia dengan agama atau menyadarkan manusia supaya mengakui

kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam. Disamping tujuan

dakwah, fungsi dakwah juga harus mampu mengambil posisi sebagai

stimulator yang dapat memotivasi menuju kepada tingkah laku atau sikap

yang sesuai dengan pesan-pesan dakwah yang disampaikan. Dakwah disini

bentuk komunikasi yang khas baik verbal mau non verbal, dimana seorang

komunikator menyampaikan pesan-pesan yang bersumber atau sesuai dengan

al-qur’an. Agar orang yang menjadi komunikasi berbuat amal sholeh yang

sesuai dengan pesan al-qur’an.4

Salah satu cara untuk memenuhi tuntunan itu adalah menciptakan para

da’i yang benar-benar berjuang di jalan Allah dengan memiliki berbagai

kemampuan yang dibutuhkan dalam pengembangan dakwah Islam. Hal ini

menyebabkan pentingnya pembinaan khusus para da’i muda agar beberapa di

3 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaborratif Tarmizi Taher, ( Jakarta: Grafindo, 2005),

Cet. Ke- 1, h. 40.

4 Muhammad Nor, Visi Kebangkitan Relegius, Refleksi Pemikiran dan Perjuangan Tuan

Guru Kiai Haji Muhammad Zaenuddin Abdul Majid, ( Jakarta : PT. Logos Wacana Ilmu, 1982),

h. 97.

Page 13: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

3

kalangan umat Islam yang benar-benar eksis melakukan dan menyiarkan

dakwah Islam dengan memiliki kompetensi di bidang dakwah tersebut.

Dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, diperlukan

sumber daya manusia yang dapat mengimbanginya. Pada tataran ini kita bisa

mengutip ungkapan dari Hamka: “Bahwa jayanya atau suksesnya suatu

dakwah memang sangat tergantung pada pribadi dari pembawa dakwah itu

sendiri atau yang lebih popular dengan da’i”.5

Demi untuk mewujudkan misi dakwah dalam masyarakat maka

dakwah sebagai pembentuk manusia perlu selalu mawas diri ke dalam dengan

memperkuat diri melalui penelitian terus menerus akan kekurangan-

kekurangan dirinya serta mencari jalan yang lebih efektif untuk masa depan

dan pengalaman yang lalu untuk perbaikan masa yang akan datang, kemudian

mengembangkan cara-cara baru dan secara berkala tetapi mengadakan

kaderisasi, penataran, latihan dan sebagainya agar pendukung dakwah yakni

pada da’i lebih terampil dalam menunaikannya.6

Aktivitas dakwah yang disyiarkan melalui media seperti tabligh atau

yang lainnya diperlukan suatu perangkat organisasi yang terstruktur secara

sistematis, terarah, terencana dan mencapai tujuan untuk mendidik dan

membina para peserta didik demi terwujudnya aktivitas dakwah dan

penyampaian dakwah dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien apabila

mampu bekerja secara professional dan benar, sesuai dengan apa yang

dikemukakan Atsar Shahabi apabila diserahkan tugas bukan pada ahlinya

maka tunggulah saat-saat kehancurannya.7

5 Hamka, Prinsip dan Kebijakan Dakwah Islam, ( Jakarta : Uminda, 1982), h. 18.

6 M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, ( Jakarta : Wijaya, 1982), h. 242.

7 Hasanunudin Abu Bakar, Visi dan Misi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, (Jakarta:

Media Dakwah, 1999), h. 19.

Page 14: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

4

Dakwah pada hakikatnya adalah usaha untuk mengubah seseorang atau

suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik sesuai dengan perintah

Allah SWT dan tuntunan Rasulnya. Pada masyarakat Indonesia dakwah

dimaksudkan untuk mengubah posisi dan situasi serta kondisi umat Islam

Indonesia khusunya yang timpang menuju keadaan yang lebih baik sesuai

dengan tuntunan Allah dan Rasulnya.8

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dipungkiri begitu juga

halnya dengan organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil dengan adanya

komunikasi yang baik di suatu organisasi. Tujuan organisasi adalah

mmeprbaiki organisasi. Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai “

memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan manajemen”. Dengan kata lain,

orang mempelajari komunikasi organisasi untuk menjadi yang lebih baik.

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI) merupakan

organisasi formal, yang memberikan informasi, wawasan dan pengajaran

khusus keagaman dan menciptakan kader-kader da’i muda yang mempunyai

bakat berdakwah dan meningkatkan komunikasi dengan mengadakan berbagai

pertemuan dalam bentuk seminar, dalam rangka mengefektifkan kegiatan

dakwah.9

Selain itu Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) juga

sebagai organisasi kader sekaligus pelopor gerakan dakwah dengan segala

potensi yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan cita-cita masyarakat

madani, khususnya pembinaan yang kontinyu kepada generasi muda muslim

8 Zakky Mubarak, Dakwah dan Globalisasi, ( Jakarta : ELSAS, 2000), cet. Ke 1, h. 23.

9 Moh. Nur Huda, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional III Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia FKDMI, ( Jakarta : Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia, 2012), Cet. Ke 1, h. 14.

Page 15: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

5

untuk dijadikan motivator dan penggerak sebagai bagian dari proses

terwujudkan masyarakat madani.10

FKDMI berdiri sejak 17 Desember 1996 bertepatan dengan tanggal 14

sya’ban 1417 H di Jakarta dengan tujuan terciptanya pribadi da’i yang berilmu

dan beriman sempurna berdasarkan al-qur’an dan Sunnah Rasul, serta

memiliki profesionalisme, wawasan luas dan khasanah intelektual Islam.

Sebagai salah satu forum komunikasi umat Islam, FKDMI mempunyai fungsi,

peranan dan potensi yang besar dalam mensyiarkan agama Islam dikalangan

generasi muda dan meningkatkan kecerdasan para generasi muda tentang

agama.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi tuntutan

profesionalisme ini adalah melaksanaan kegiatan pembinaan kader da’i atau

juru dakwah, kegiatan ini dijadikan sebagai sarana pelatihan atau pembekalan

yang member wawasan yang luas tentang dakwah bagi anggota dan juga

pengurus sebagai calon kader da’i muda, karena didalamnya terdapat pelatihan

mental dan daya nalar para anggota tersebut dalam memberikan atau

menguraiakan materi serta dapat mengembangkan potensi yang telah mereka

miliki. Kegiatan ini diharapkan melahirkan calon-calon juru dakwah yang

memiliki keahlian dan kemampuan sesuai dengan yang diperlukan oleh

mad’u.

Salah satu lembaga yang memiliki program pembinaan kader da’i

dalam meningkatkan kemampuan berdakwah ini adalah Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia, yang berada di wilayah Rawamangun Jakarta Timur.

10

. Nur Huda, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional III Forum Komunikasi Da’i

Muda Indonesia FKDMI,h. 38.

Page 16: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

6

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis mencoba

mengangkat judul skripsi “ Pembinaan Kader Forum Komunikasi Da’i

Muda Indonesia wilayah Rawamangun Jakarta Timur dalam

Meningkatkan Kemampuan Berdakwah”.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah

1. Untuk mempermudah peneliti dalam membuat tulisan ini, maka perlu

adanya pembatasan yang diputuskan pada aktifitas pembinaan kader da’i

di Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia wilayah Rawamangun Jakarta

Timur di masa kepengurusan masa khidmat Tahun 2012-2016.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dan

memperjelas pokok permasalahan tersebut, peneliti merumuskan dalam

perumusan maslah sebagai berikut:

a. Bagaimana bentuk pembinaan kader Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia Wilayah Rawamangun Jakarta Timurdalam meningkatkan

kemampuan berdakwah?

b. Metode apa yang digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

dalam membina kader Wilayah Jakarta Timur untuk meningkatkan

kemampuan berdakwah?

c. Hasil apa yang dicapai Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

dalam membina kader Wilayah Rawamangun Jakarta Timur untuk

meningkatkan kemampuan berdakwah?

Page 17: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah :

Berkenaan dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai bentuk pembinaan kader

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) wilayah

Rawamangun Jakarta Timur dalam meningkatkan kemampuan

berdakwah.

2. Untuk mengetahui metode apa yang digunakan Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) dalam membina kader wilayah

Rawamangun Jakarta Timur untuk meningkatkan kemampuan

berdakwah.

3. Untuk mengetahui hasil apa yang dicapai dalam pembinaan kader

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) wilayah

Rawamangun Jakarta Timur untuk meningkatkan kemampuan

berdakwah.

Adapun manfaat Penelitian ini adalah :

1. Manfaat akademik

Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman

peneliti dengan konsep dan metodologi pada penelitian ini, juga

memberikan masukan bagi pengembangan wacana keilmuan sebagai

alat bantu utama.

2. Manfaat praktis.

Untuk memberikan kontribusi bagi para praktisi dakwah pada

umumnya dan Fakultas Ilmu Dakwah dan Fakultas Ilmu Komunikasi.

Page 18: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

8

D. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian.

Penelitian ini memakai metode Penelitian Analisis deskriptif, yaitu

“penelitian yang berusaha menerangkan tau menggambarkan peristiwa

yang terjadi pada subyek penelitian pada masa sekarang kemudian

dijelaskan, dianalisa dan disajikan sedemikian rupa sehingga merupakan

gambaran yang sistimatis”.11

Dalam hal ini peneliti menggambarkan

langsung tentang pembinaan kader da’i di Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia sebagaimana adanya, dengan mengumpulkan data-data yang

akurat dan kemudian di analisis.

2. Bentuk data dan sumber data

Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari respoden

berupa catatan tertulis dan wawancara kepada pengurus, pembimbing,

serta dari anggota.

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber

tertulis yang terdapat dalam buku dan dokumen. Dalam hal ini peneliti

mengumpulkan informasi berupa arsip-arsip, buku-buku dan lainnya yang

berkaitan dengan pembahasan dalam penulisan ini.

3. Tekhnik pengumpulan data

Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Survei atau observasi yaitu mengumpulkan data sederhana dalam

rangka mempelajari fenomena, menerangkan dan menjelaskan, baik itu

untuk keperluan praktis maupun teoritis.12

11

Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung : PT. Remaja Rosda kary, 2004

Cet ke-6 h. 35 12

Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta : logos 1997 Cet ke 1, h. 64.

Page 19: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

9

Observasi yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan cara

melakukan pengamatan langsung ke lembaga atau instansi dlam

rangka mencocokan data yang diperoleh dari angket atau wawancara,

dalam hal ini peneliti melakukan survei di Forum Komunikasi Da’i

Muda Indonesia ( FKDMI ) wilayah Rawamangun Jakarta Timur, dari

tanggal 25 maret 2013 – 14 juni 2013 dalam mencari informasi dan

mendapatkan bahan penelitian.

b. Wawancara, yaitu teknis dalam upaya menghimpun data yang akurat

untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan masalah tertentu

yang sesuai dengan data. 13

tekhnik yang digunakan adalah intervensi

bebas terpimpin yaitu penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang

telah di persiapkan, kemudian langsung di jawab oleh informasi

dengan bebas terbuka. Dalam hal ini penulis akan memberikan

pertanyaan kepada ketua lembaga Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia Bapak Ibrahim Ahmad Faqih M.Pd, seorang Pembina Bapak

Moh. Nur Huda, Sos. I, Abrohul Isnaini, S.Hi dan seorang anggota

yang ikut serta aktif dalam pembinaan kader da’i.

c. Dokumentasi.

Peneliti akan mengumpulkan informasi berupa arsip-arsip, buku-buku

dan lainnya yang berkaitan dengan pembahasan dalam penulisan ini.

4. Analisa Data.

Analisa data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data

kedalam kelompok, kategori dan satu luaran dasara.14

Analisa ini

13

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Bineka Cipta, 1996) Cet ke-10, h. 120. 14

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek,h. 72.

Page 20: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

10

dilakukan terus menerus selama pengumpulan data berlangsung maupun

setelah data terkumpul. Adapun tehnik analisis data yang peneliti gunakan

adalah Deskriptif Kualitatif dengan menggunakan studi kasus dalam hal

ini peneliti melakukan pengorganisasian mengurutkan data-data yang di

dapatkan melalui survei, wawancara dan dokumentasi untuk

dikelompokan hingga menjadi sebuah hasil karya.

5. Pedoman Penulisan.

Pedoman penulisan dalam skripsi ini, menggunakan pedoman penulisan

karya ilmiah ( skripsi, tesis, dan disertasi ) yang diterbitkan oleh CEQDA

(Center For Quality Development and Assurance) Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka

terhadap skripsi terdahulu yang mempunyai judul atau objek dan subyek

penelitian yang hampir sama dengan yang penulis teliti. Maksud tinjauan

kepustakaan ini adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti

sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi-skripsi terdahulu. Setelah

diteliti ternyata ada judul yang membahas seputar pembinaan da’i diantaranya:

1. “ Pendidikan Khusus Mubaligh Di Yayasan Darussalam Reni Jaya

Sawangan Depok”. Oleh Nurhasannah, Mahasiswa Jurusan Komunikasi

dan Penyiaran Islam Tahun 2006. Penelitiannya terfokus pada pendidikan

khusus mubaligh, dimana berisi tentang pelaksanaan, metode, materi dan

hasil dari pelaksanaan pendidikan khusus mubaligh.

Page 21: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

11

2. “ Pembinaan Calon Mubaligh Melalui Muhadharah Di Yayasan Yatim

Piatu Miftahul Ulum Kelurahan Gandul Depok”. Oleh Rizka Aulia

Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Tahun 2008.

Penelitiannya terfokus pada pembinaan calon mubaligh, dimana berisi

tentang pelaksanaan, metode, dan upaya yang dilakukan oleh yayasan

pelaksanaan pembinaan mubaligh, hasil pelaksanaan pembinaan mubaligh.

Sedangkan judul skripsi penulis adalah “ Pembinaan Kader Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia wilayah Rawamangun Jakarta Timur

dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah”. Disini penulis membahas

tentang bentuk pembinaan, Metode Pembinaan Kader da’i dalam

Meningkatkan Kemampuan Berdakwa, Hasil yang dicapai dalam

pembinaan kader da’i untuk meningkatkan kemampuan berdakwah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, penulis membagi

pembahasan dalam lima bab, yaitu:

BAB I Pendahuluan yang membahas latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian,

sistematika penelitian.

BAB II Landasan teori yang terdiri dari pengertian pembinaan da’i,

metode pembinaan da’i, tujuan pembinaan da’i, pembinaan

kader da’i, pengertian dakwah.

BAB III Profil Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI),

yang membahas sejarah singkat Forum Komunikasi Da’i Muda

Page 22: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

12

Indonesia, visi dan misi FKDMI, fungsi, tujuan dan usaha

FKDMI, struktur organisasi FKDMI, dan pokok-pokok

program kerja FKDMI.

BAB IV Temuan dan analisis data membahas tentang bentuk

pelaksanaan pembinaan kader wilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah, metode

pembinaan kader FKDMI wilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah, hasil

yang dicapai dalam pembinaan kader FKDMI wilayah

Rawamangun Jakarta Timur dalam Menigkatkan Kemampuan

Berdakwah.

BAB V Penutup membahas tentang kesimpulan, saran-saran, daftar

pustaka, dan lampiran-lampiran.

Page 23: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pembinaan Da’i

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berarti sebuah proses, perbuatan, cara, membina,

penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara

berdaya guna dan berhasil guna memperoleh hasil yang lebih baik.

Kata pembinaan berasal dari bahasa arab “Bina” artinya

bangunan. Setelah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia, jika diberi

awalan “pe-“ dan akhiran “an” menjadi pembinaan yang mempunyai arti

pembaruan, penyempurnaan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang

lebih baik.1

Arti kata “pembinaan” dari segi terminologi, yaitu:

a. Pembinaan adalah suatu upaya, usaha kegiatan yang terus-

menerus untuk mempelajari, meningkatkan, menyempurnakan,

mengarahkan, mengembangkan kemampuan untuk mencapai

tujuan agar sasaran pembinaan mampu menghayati dan

mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari-hari

baik dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun kehidupan

sosial.2

b. Pembinaan adalah segala upaya pengelolaan berupa merintis,

meletakkan dasar melatih, membiasakan, memelihara,

mencegah, mengawasi, menyantuni, mengarahkan serta

mengembangkan kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan,

mewujudkan manusia sejahtera dengan mengadakan dan

menggunakan segala daya dan dana yang dimiliki.3

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :

Balai Pustaka, 1994), Cet. Ke-2, h. 117. 2 Proyek Penerangan Bimbing Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani Pada

Dharma Wanita, Penerbit DEPAG, 1984, h.8. 3 Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga

Bahagia Dan Sejahtera, (Jakarta: BP-4, 1994), h.3.

Page 24: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

14

c. Pembinaan adalah suatu upaya kegiatan yang terus menerus

untuk memperbaiki, meningkatkan, menyempurnakan,

mengarahkan dan mengembangkn kemampuan untuk mencapai

tujuan agar sarana pembinaan mampu menghayati dan

mengamalkan ajaran Islam sebagai pola kehidupan sehari-hari

baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, maupun kehidupan

sosial masyarakat.4

Sedangkan pembinaan menurut Prof. Zakiyah Daradjat dalam

bukunya yang berjudul Ilmu Jiwa Raga mengatakan bahwa

“pembinaan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara

sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab, dalam

rangka memperkenalkan, menumbuhkan, mengembangkan suatu

dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras. Pengetahuan dan

keterampialn sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri,

menambah, meningkatkan dan mengembangkan kerah tercapainya

martabat, mutu dan kemampuan manusia yang optimal dan pribadi

yang mandiri”.5

Dari beberapa definisi di atas, jelaslah bahwa pembinaan itu

merupakan suatu usaha terus menerus untuk melatih, mendidik dan

mengembangkan suatu dasar kepribadian yang dimiliki seseorang

dalam mencapai suatu kesempurnaan dengan bakat yang dimilki dari

masing-masing karakter dan kepribadian.

2. Pengertian Da’i

Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap muslim dapat

sebagai da‟i yang mempunyai kewajiban untuk menyampaikan ajaran-

ajaran Islam kepada seluruh umat manusia dengan kemampuan, sehingga

4 Proyek Penerangan Bimbingan Khutbah/ Dakwah Agama, Pembinaan Rohani Pada

Dharma Wanita. ( Jakarta : depag, 1994 ), h.8 5 Zakiya Daradjat, Ilmu Jiwa Raga, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1976 ) cet ke-15, h.36.

Page 25: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

15

dengan demikian kita mengenal istilah total dakwah yaitu suatu proses

dimana setiap muslim dapat mendayagunakan kemampuan dalam rangka

mempengaruhi orang lain agar bersikap dan bertingkah laku sesuai

dengan ajaran Islam.6

Da‟i adalah orang yang melakukan atau melaksanakan dakwah

baik lisan maupun tulisan ataupun perbuatan secara individu, kelompok

atau berbentuk organisasi atau lembaga. Da‟i sering juga disebut

mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam). Pada dasarnya

semua pribadi muslim itu berperan secara otomatis, sebagai mubaligh

atau da‟i dalam bahasa komunikasi disebut komunikator.

Da‟i secara etimologis berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata

(da‟ain) yang merupakan bentuk isim fail (kata menunjukan pelaku) yang

artinya orang yang melakukan dakwah. Sedangkan secara terminologis

da‟i yaitu setiap muslim yang berakal mukallaf (aqil baligh) dengan

kewajiban dakwah.7

Menurut Hamzah Ya‟qub, da‟i adalah seorang muslim yang

memiliki syarat-syarat tertentu yang dapat melaksanakan dakwah dengan

baik.8 Seorang da‟i dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang

berkualitas dengan tugas dakwahnya, dengan kemampuan yang

dimilikinya itu akan lebih memudahkan dalam mencapai hasil dan tujuan

dalam berdakwah.

6 Toto Tasmaran, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: CV. Gaya Media Pratama, 1987), h.

40. 7 Idris Abdul Somad, Diklat ilmu dakwah, (Depok: T.pn., 2004), h. 6.

8 Hamzah Ya‟qub, Publistik Tekhnik Dakwah dan Leadership, (Bandung: CV.

Diponegoro, 1986), h. 36.

Page 26: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

16

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT. yang berbunyi dalam

surat Ali Imran ayat 110:

Artinya: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,

menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang

munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab

beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka

ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang

yang fasik. (QS. Ali Imron 110).

Da‟i adalah orang yang menyeru, memanggil, mengundang atau

mengajak.9 Yaitu memanggil untuk melaksanakan perintah yang baik dan

mencegah yang munkar (amar ma’ruf nahi munkar) sesuai ajaran Islam,

panggilan tersebut merupakan tugas dan kewajiban setiap muslim

dimanapun mereka berada menurut kadar kemampuannya.

Pada dasarnya tugas pokok seorang da‟i adalah meneruskan tugas

Nabi Muhammad SAW, yakni menyampaikan ajaran-ajaran Allah seperti

termuat dalam Al-quran dan sunnah Rasullah. Lebih tegas lagi bahwa

tugas da‟i adalah merealisasikan ajaran-ajaran Alquran dan sunnah di

tengah masyarakat sehingga Alquran dan sunnah dijadikan sebagai

pedoman dan penuntun hidupnya. Tugas da‟i sangatlah berat karena ia

harus mampu menterjemahkan bahasa Alquran dan sunnah ke dalam

bahasa yang dapat dimengerti oleh masyarakatnya. Keberadaan da‟i

9 A.H Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publistik dalam kepimpinan, (Surabaya

:Usaha Nasional 1982). Cet. Ke-1 h. 33.

Page 27: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

17

dalam masyarakat luas mempunyai fungi yang cukup menentukan.

Fungsi da‟ adalah sebagai berikut:

a. Meluruskan akidah.

b. Memotivasi umat untuk beribadah dengan baik dan benar.

c. Menegakkan amar ma‟ruf nahi munkar.

d. Menolak kebudayaan yang destruktif.

Keberadaan da‟i di tengah masyarakat tidak dapat dipisahkan

bahwa dirinya adalah sebagai agent of chage (agen pembaharu) yang

berarti ia harus inovatif, dinamis serta kreatif. Ia harus selalu mencari

ide-ide baru dan mengembangkannya sehingga terwujud suatu

masyarakatyang lebih maju ketimbang hari-hari sebelumnya. Ia juga

sebagai key people (manusia penentu) yang berarti ia harus tanggap,

tegas dan bijaksana dalam memutuskan sesuatu.

Sifat-sifat seorang da‟i antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

a. Da‟i harus beriman dan bertaqwa kepada Allah.

b. Da‟i harus ikhlas dalam melaksanakan dakwah, dan tidak

mengdepankan kepentingan pribadi.

c. Da‟i harus ramah dan penuh pengertian.

d. Da‟i harus tawadhu atau rendah hati.

e. Da‟i harus sederhana dan jujur dalam tindakannya.

f. Da‟i harus tidak memiliki sifat egoism.

g. Da‟i harus memiliki semangat yang tinggi dalam tugasnya.

h. Da‟i harus sabar dan tawakkal dalm melaksanakan tugas dakwah.

i. Da‟i harus memiliki jiwa toleransi yang tinggi.

j. Da‟i harus memiliki sifat terbuka atau demokratis.

k. Da‟i tidak memiliki penyakit hati atau dengki.10

Seorang da‟i sebagai juru dakwah memiliki tanggung jawab yang

lebih besar terhadap dirinya sendiri dari pada terhadap masyarakat.

Karena apapun yang disampaikannya kepada masyarakat haruslah sesuai

10

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009). Cet. Ke-1 h. 70-77.

Page 28: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

18

dengan perbuatannya sehari-hari.11

Setiap orang yang menjalankan

aktivitas dakwah, hendaklah memilki kepribadian yang baik bagi seorang

da‟i. hal ini karena seorang da‟i adalah figur yang dicontohkan dalam

segala tingkah laku dan geraknya. Oleh karena itu, ia hendaklah menjadi

uswatun hasanah bagi masyarakatnya. Da‟i ibarat seorang guide atau

pemandu terhadap orang-orang yang ingin mendapatkan hidup di dunia

dan akhirat.

Untuk melakukan aktivitas dakwah, seorang da‟i perlu

mempunyai syarat-syarat dan kemampuan tertentu agar berdakwah

dengan hasil yang baik dan sampai pada tujuannya. Persyaratannya dan

kemampuan yang perlu dimiliki oleh da‟i secara umum bisa mencontoh

kepada Rasulullah SAW. Merupakan standar atau uswatun hasanah bagi

umatnya, maka tentunya hal itupun berlaku dalam dakwah Islam.12

Da‟i akan berhasil dalam tugas melaksanakan dakwah jika

dibekali kemampuan-kemampuan yang berkaitan dengannya.

Kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki da‟i antara lain adalah:

a. Kemampuan berkomunikasi

b. Kemampuan menguasai diri

c. Kemampuan pengetahuan psikologi

d. Pengetahuan-pengetahuan pendidikan

e. Kemampuan di bidang al-Qur‟an

f. Kemampuan pengetahuan di bidang umum

g. Kemampuan membaca al-Qur‟an dengan fasih

h. Kemampuan pengetahuan di bidang hadis

i. Kemampuan di bidang agama secara integral.13

11

Alwisral Imam Zaidullah dan Khaidir Khatib Bandaro, Strategi Dakwah dalam

Membentuk Da’i dan Khotib Professional, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002, Cet. Ke-1, h. 97.

12 H. Nawawi Rambe, Sejarah Dakwah Islam,(Jakarta: Wijaya, 1985). Cet. Ke-13 h. 10.

13 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, h. 79-85.

Page 29: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

19

Pada dasarnya seorang juru dakwah hendaklah memiliki

kemmapuan komprehensif di dalam maslah-masalah agama Islam,

disamping sekaligus mengamalkannya. Sehingga dengan demikian, kunci

sukses seorang da‟i terletak pada kesungguhan dan keikhlasan dalam

menyampaikan ajaran-ajaran Islam.

Dalam membina kader da‟i yang harus diperhatikan adalah

bagaimana meningkatkan kualitas da‟i agar kader da‟i mampu untuk

melaksanakan tugas sebagai penerus dakwah para Rasul yang mengajak

umat manusia ke jalan Allah. Selain da‟i fokus terhadap pada masalah-

masalah agama akan tetapi mampu memberi jawaban dari tuntutan

realitas yang dihadapi masyarakat masa kini dan masa yang akan datang

karena da‟i sebagai teladan masyarakat da‟i juga dituntut lebih

berkualitas dan mampu menafsirkan umat.

Keberhasilan dakwah sangat ditentukan dalam membina kualitas

da‟i yaitu tingkat atau taraf kemampuan dan bakat yang dimiliki santri

baik personal maupun struktural dalam gerakan dakwah dan dalam skala

personal, hendaknya setiap aktivitas gerakan dakwah senantiasa

mengupayakan peningkatan berbagai segi kualitas pribadi santri seperti

kualitas spiritual, kualitas moral, kualitas intelektual maupun kualitas

amal.14

3. Pembinaan Da’i

Takwin atau pembinaan pada dasarnya adalah mentarbiyah orang

dengan standar kengotaan dalam organisasi untuk memainkan perannya yang

14

Cahyadi Takariawan, Prinsip-Prinsip Dakwah, (Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2005), h.

40.

Page 30: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

20

optimal bagi pelayanan Islam. Hal ini dilakukan melalui berbagai pertemuan.

Kegiatan pembinaan diawali dengan pemahaman kepada hal-hal yang

penting dalam Islam yang perlu dilakukannya dalam menghadapi realitas

kehidupan sehari-hari, mengetahui amalan sunah seharin, pekanan, bulanan

dalam batas-batas tertentu. Oleh karena itu, diharapkan pada ini setiap

muslim mempelajari buku yang ringkas tentang akidah, fikih, cara membaca

al-qur‟an, tajwid, dan menghafal surat-surat yang disunahkan untuk dihafal.

Selain itu juga perlu mengetahui hal-hal yang syubhat dan kesalahan

pemahaman tentang Islam yang sengaja ditimbulkan oleh musuh-musuh

Islam.

Kegiatan pembinaan juga memberikan pengetahuan dan pemahaman

tentang pertarungan antara Islam dan musuh-musuhnya serta mengetahui

beberapa hal penting tentang fikih dakwah. Hal-hal tersebut merupak kadar

minimal ilmu pengetahuan yang dimilki oleh setiap muslim. Kegiatan

pembinaan juga mengarahkan kepada keseriusan individu untuk menegakkan

shalat, mengeluarkan zakat, memberikan loyalitas kepada Islam, mempunyai

kebiasaan harian dalam membaca tahlil dan qiyamul lial. Kegiatan-kegiatan

ini merupakan suatu kewajiban di dalam pembinaan da‟i.

Dengan adanya kegiatan-kegiatan pembinaan yang memiliki

beberapa karakter-karakter individu dapat tercapai sempurna apabila individu

mewujudkan ilmu pengetahuan, karakter, dan komitmen menjadi pijaknnya.

Oleh karena itu, landasan ilmi pengetahuan, karakter, dan komitmen tersebut

merupakan dasar proses pembinaan dalm mewujudkan individu yang

berakhlak mulia dan terbangunnya suatu bangunan dakwah yang kokoh.

Page 31: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

21

Dasar-dasar kegiatan pembinaan adalah kegiatan-kegiatann yang berintikan

kepada menyuruh kebaikan dan melarang dari kemunkaran.15

B. Metode Pembinaan Da’i

Metode pembinaan da‟i adalah suatu cara yang dilakukan dalam

melaksanakan proses pembinaan yakni mengarahkan, mengembangkan

kemampuan untuk mencapai tujuan agar sasaran pembinaan mendapatkan

hasil yang ingin dicapai, serta bagaimana mengarahkan agar seorang da‟i

dapat menyampaikan dakwahnya sehingga sasaran dakwah atau al-mad‟u

mudah dicerna, dipahami, diyakini terhadap materi yang disampaikan.

Seorang da‟i dalam menentukan strategi dakwahnya sangat

memerlukan pengetahuan dan kecakapan dibidang metodologi. Selain itu bila

pola fikir kita berdakwah merupakan suatu sistem dan metodologi merupakan

salah satu unsurnya atau komponennya.

Setelah mengetahui prinsip-prinsip metode atau hakekat suatu

metode, seorang da‟i diharapkan memperhatikan pula faktor-faktor yang

mempengaruhi pemilihan dan penggunaan suatu metode, agar metode yang

dipilih dan digunakan benar-benar fungsional. Faktor-faktor yang dimaksud

adalah:

a. Tujuan, dengan berbagai jenis dan fungsinya.

b. Sasaran dakwah (masyarakat/individual), dengan segala

kebijakan/politik pemerintah, tingkat usia, pendidikan, peradaban

(kebudayaan) dan lain sebagainya.

c. Situasi dan kondisi yang beraneka ragam keadaannya.

d. Media dan fasilitas (logistik) yang tersedia, dengan berbagai macam

kuantitas dan kualitasnya.

15

Dr. Irawan Prayitno, Kepribadian Da’i Bahan Panduan Bagi Da’i dan Murabbi, (

Jakarta: Pustaka Tarbiatuna, 2005), h. 441-442.

Page 32: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

22

e. Kepribadian dan kemampuan seorang da‟i.16

Dalam metode pembinaan da‟i pada pembahasan ini disesuaikan

dengan metode berdakwah, yakni metode-metode yang digunakan dalam

pembinaan calon da‟i lebih diarahkan kepada metode-metode berdakwah.

Dakwah yang dimaksud adalah suatu bidang usaha untuk mengajak manusia

individu atau kelompok dengan cara yang bijaksana pada jalan yang benar

sesuai dengan perintah Allah SWt untuk kemaslahatan dan kebahagiaan

mereka di dunia dan akhirat.17

Beberapa metode dakwah yang digunakan dalam pembinaan calon

da‟i hendaknya dipilih dan digunakan untuk mencapai tujuannya, yaitu ;

1. Metode Ceramah (rethorika dakwah)

Ceramah adalah suatu tehnik atau metode dakwah yang banyak

diwarnai oleh karakteristik bicara seorang da‟i pada suatu aktivitas

dakwah. Ceramah dapat pula bersifat propaganda, kampanye, berpidato,

khutbah, sambutan, mengajar dan sebagainya.

Metode ceramah sebagai salah satu metode atau tehnik

berdakwah tidak jarang digunakan oleh da‟i-da‟i ataupun para utusan

Allah dalam usaha menyampaikan risalahnya. Hal ini terbukti dalam ayat

suci al-Qur‟an bahwa Musa as, bila hendak menyampaikan misi

dakwahnya beliau berdoa:

Artinya: Berkata Musa: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku,

dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah

16

Asmuni syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: al-Ikhlas, 1983), h.

103.

17 Hamzah Tualeha, Pengantar Ilmu Dakwah, (Surabaya: Offset Indah, 1993), h. 41.

Page 33: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

23

kekakuanku dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.

Metode ceramah dipergunakan sebagai metode dakwah efektif

dan tepat bilamana:

a. Objek atau sasaran dakwah berjumlah banyak.

b. Penceramah da‟i orang yang ahli berceramah dan berwibawa.

c. Sebagai syarat dan rukun suatu ibadah, seperti khutbah jum‟at, hari.

d. Tidak ada metode lain yang dianggap paling sesuai dipergunakan.

Seperti dalam walimatul „ursy mungkin yang cocok hanyalah

metode ceramah.

Mengetahui dan memahami penggunaan metode ceramah dalam

dakwah, dirasa belum cukup tanpa mempelajari karakteristik metode itu

sendiri, baik yang bersifat kelebihan-kelebihannya maupun

kelemahannya. Oleh karena itu di bagian berikut dijelaskan beberapa

kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh metode ceramah.18

Kelebihan Metode Ceramah.

a. Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan (materi

dakwah) sebanyak-banyaknya.

b. Memungkinkan mubaligh/da‟i menggunakan pengalamannya,

keistimewaannya dan kebijaksanaannya sehingga audien (obyek

dakwah) mudah tertarik dan menerima ajarannya.

c. Mubaligh/da‟i lebih mudah menguasai seluruh auidiens untuk

mempelajari materi/isi kandungan yang telah diceramahkan.

d. Biasanya dapat meningkatkan derajat atau status dan popularitas

18

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 104-106.

Page 34: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

24

da‟i/mubaligh.

e. Metode ceramah ini lebih flexsibel. Artinya mudah di sesuaikan

dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia, jika waktu

terbatas (sedikit) bahan dapat dipersingkat (diambil yang pokok-

pokok saja). Dan sebaliknya jika waktu memungkinkan (banyak)

dapat disampaikan bahan yang sebanyak-banyaknya dan lebih

mendalam.

Kekurangan Metode Ceramah

a. Da‟i atau mubaligh sukar untuk mengetahui pemahaman audien

terhadap bahan-bahan yang disampaikan.

b. Metode ceramah hanyalah bersifat komunikasi satu arah saja (one-

way communication channel). Maksudnya yang aktif hanyalah sang

mubaligh/da‟inya saja, sedangkan audiensnya pasif belaka (tidak

faham, tidak setuju tak ada waktu untuk bertanya atau

menggugatnya).

c. Sukar menjajaki pola berpikir pendengar (audiens) dan pusat

perhatiannya.

d. Penceramah (da‟i/mubaligh) cenderung bersifat otoriter.

2. Metode Tanya jawab

Tanya jawab adalah suatu metode yang dipergunakan dalam

suatu pengajian dengan adanya suatu pertanyaan dari peserta kemudian

muballigh menjawab pertanyaan tersebut dengan memberikan penjelasan

kembali kepada jamaah pengajian.19

19

Hamad Hasan Raqith, Meraih Sukses Perjuangan Da’i, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,

2011), h. 7.

Page 35: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

25

Metode dakwah seperti ini sering disebut dengan metode

dakwah bil-Mujadalah al-ahsan yaitu dakwah dilakukan dengan cara

dialog dengan mengedepankan cara-cara yang baik atau dapat disebut

juga dialog argumentatif kata baik yang ditempuh dengan cara yang

lemah lembut dan halus mendasar diri pada ayat al-Qur‟an.20

Metode ini dimaksudkan untuk melayani masyarakat sesuai

dengan kebutuhannya. Sebab dengan bertanya berarti orang ingin

dimengerti dan dapat mengamalkannya. Oleh karena itu jawaban

pertanyaan sangat jelas diperlukan kejelasan dan pembahasan sedalam-

dalamnya.

Kelebihan metode tanya jawab

a. Tanya jawab dapat dipentaskan, seperti di radio, televise, dan

sebagainya.

b. Dapat dipergunakan sebagai komunikasi dua arah (interaksi antara

da‟i dengan sasarannya).

c. Bila tanya jawab sebagai selingan ceramah, maka audien/forum dapat

hidup (aktif).

d. Timbulnya perbedaan pendapat terjawab atau di diskusikan di forum

tersebut.

e. Mendorong audien (obyek dakwah) lebih aktif dan bersungguh-

sungguh memperhatikan.

f. Da‟i dimungkinkan dapat mengetahui dengan mudah tingkatan

pengetahuan dan pengalaman penanya.

20

Hamad Hasan Raqith, Meraih Sukses Perjuangan Da’i, h. 10.

Page 36: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

26

g. Menaikkan gengsi da‟i, jika semua pertanyaan dapat menjawab

dengan baik

Kekurangan metode tanya jawab

a. Bila terjadi perbedaan pendapat antara da‟i dengan penanya (sasaran

dakwah) akan memakan waktu yang banyak untuk penyelesaiannya.

b. Bila jawaban da‟i kurang mengena pada sasaran pertanyaan (maksud

pertanyaan) penanya dapat menduga yang bukan-bukan (segi negatif)

kepada da‟i. Misalnya menduga bahwa da‟i tidak pandai.

c. Penanya kadang-kadang kurang memperhatikan jika terjjadi

penyimpangan (over lapping).

d. Agar sulit merangkum atau menyimpulkan seluruh isi pembicaraan

(bila berbentuk interaksi).

Antara kelebihan dan kekurangan metode tanya-jawab tampak

dengan jelas seimbang kadarnya. Oleh karena itu seorang da‟i/mubaligh

dianjurkan untuk memiliki bekal dakwahnya mengenai tehnik-tehnik

bertanya-jawab, agar metode yang dipergunakan dapat berhasil dengan

efektif dan efisien.

3. Debat mujadalah

Mujadalah selain sebagai sinonim istilah dakwah, dapat juga

sebagai salah satu metode dakwah. Hal dalam surat an-Nahl ayat 125

yakni,

Page 37: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

27

Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik yang lebih mengetahui tentang siapa yang

tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui

orang-orang yang mendapat petunjuk.

Berdebat patut dijadikan sebagai metode dakwah. Namun perlu

diketahui bahwa debat (mujadalah) yang dimaksud di sini adalah debat

yang baik, adu argument dan tidak tegang sampai terjadi pertengkaran.

Sebab slah satu cirri berdebat adalah mencari kemenangan dan bukan

mencari kebenaran, sehingga tidak jarang terjadi bila berdebat

mengakibatkan pertengkaran atau permusuhan.

Debat sebagai metode dakwah pada dasarnya mencari

kemenangan, dalam arti menunjukan kebenaran dan kehebatan Islam.

Dengan kata lain debat adalah mempertahankan pendapat dan

idiologinya itu diakui kebenaran dan kehebatannya oleh musuh orang

lain. Dengan demikian berdebat efektif sebagai metode dakwah hanya

pada orang-orang yang membantah akan kebenaran Islam.21

Keutamaan metode debat adalah terletak pada kemenangannya

dalam mmepertahankan tentang Islam. Mila menang debat,

dimungkinkan mereka akan mengakui kebenaran dan bersedia memeluk

agama Islam. Namun sebaliknya metode debat sangat membahayakan

bila mengalami kekalahan dalam perdebatannya.

4. Percakapan Antar Pribadi

Percakapan antara pribadi atau individual conference adalah

percakapan bebas antara seorang da‟i dengan individu-individu sebagai

sasaran dakwahnya. Percakapan pribadi bertujuan untuk menggunakan

kesempatan yang baik dalam percakapan untuk aktivitas dakwah.

21

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 141-142.

Page 38: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

28

Dalam melaksanakan metode individual conference ini seorang

da‟i hendaknya mempersiapkan dirinya dengan :

a. Mempunyai pengetahuan dan keterampilan tentang sesuatu hal yang

erat hubungannya dengan profesinya (dakwah) maupun pengetahuan

lain yang erat hubungannya dengan hidup di lingkungannya.

b. Mempunyai pandangan luas. Artinya tidak relative terbatas daya

nalarnya.

c. Memiliki keterampilan memecahkan masalah, baik masalah-masalah

yang berkenaan dengan agama, rumah tangga, ekonomi,

Negara/politik pemerintah dan sebagainya.

d. Mempunyai daya kreativitas yang tinggi.22

5. Metode demonstrasi

Berdakwah dengan cara memperlihatkan suatu contoh, baik

berupa benda, peristiwa, perbuatan dan sebagainya dapat dinamakan

bahwa seorang da‟i yang bersangkutan menggunakan metode

demonstrasi. Artinya suatu metode dimana da‟i memperlihatkan sesuatu

terhadap sasarannya, dalam rangka mencapai tujuan dakwah yang dia

inginkan.

Metode demonstrasi dalam berdakwah perlu dipelajari dan

dijadikan bekal dakwah bagi para da‟i. Metode domonstrasi

dipergunakan apabila tujuan dakwah mengaharapkan para objeknya

dapat mengerjakan sesuatu pekerjaan (amalan ibadah atau muamalah)

denga betul. Selain itu metode demonstrasi dipergunakan oleh da‟i untuk

menghindari verbalisme, artinya dengan demonstarsi diharapkan massa

tidak terjadi salah faham atau makin menjadi bingung, agar mereka tidak

hanya pandai mengucapkan tapi mengerti maksud sebenarnya.

Penggunaan metode demonstrasi adalah dengan jalan para

22

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 144-145.

Page 39: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

29

peserta yang akan diperkembangkan kemampuan dan kecakapannya

dalam menjalankan suatu tugas dakwah, diberi petunjuk-petunjuk

bagaimana cara menjalankan tugas tersebut. Pemberian petunjuk tersebut

dilakukan dengan jalan:

a. Pelatihan secara langsung memberi contoh bagaimana tugas

pekerjaan itu harus dilakukan.

b. Peserta diminta mencoba mengerjakan tugas tersebut di bawah

pengawasan pelatihan.

c. Peserta diminta untuk mengulangi lagi percobaan tersebut,

sehingga benar-benar menjadi mahir melaksanakan tugas

tersebut.23

6. Metode Pendidikan dan Pengajaran Agama

Pendidikan dan pengajaran dapat pula dijadikan sebagai metode

dakwah. Sebab dalam definisi dakwah telah disebutkan bahwa dakwah

dapat diartikan dengan dua sifat, yakni bersifat pembinaan (melestarikan

dan membina) dan pengembangan.

Hakekat pendidikan agama adalah penanaman moral beragama.

Sedangkan pengajaran agama adalah memberikan pengetahuan-

pengetahuan agama. Antara aktivitas pengajaran agama dan pendidikan

agama, keduanya saling berkaitan bahkan pengajaran merupakan alat

perantara pendidikan, sehingga istilah itu sering disebut dengan

pendidikan.24

Pada umumnya pengajian atau kegiatan mengaji adalah

dilakukan untuk mengaji pengetahuan yang bersifat keagamaan, dalam

kegiatan tersebut ada pendengar dan penceramah. Bagi yang mendengar

pengajian sering disebut jamaah pengajian atau penuntu ilmu non formal

23

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 145-147. 24

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, h. 104-162.

Page 40: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

30

dan penceramah dalam suatu pengajian sering disebut ustadz atau Kyai.

Hukum mengaji adalah wajib bagi orang mukmin sebab mengaji

dikategorikan ke dalam menuntut ilmu dan pengajian adalah suatu

kegiatan tempat menuntut ilmu yang bersifat non formal sebab menuntut

ilmu bukan saja di sekolah atau lembaga-lembaga formal tetapi bisa di

mana saja dan kapan saja.25

C. Tujuan Pembinaan Da’i

Tujuan dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia

dengan agama aau menyadarkan manusia supaya mengakui kebenaran Islam

dan mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik.

Menjadikan orang baik itu berarti menyelamatkan orang itu dari kesesatan,

dari kebodohan, dari kemiskinan dan dari keterbelakangan. Oleh karena itu

sebenarnya dakwah bukan kegiatan mencari atau menambah pengikut, tetapi

kegiatan mempertemukan fitrah manusia dengan Islam atau menyadarkan

orang didakwai tentang perlunya bertauhid dan berperilaku baik.

Semakin banyak yang sadar beriman dan berakhlak, maka

masyarakat akan semakin baik. Artinya tujuan dakwah bukan memperbanyak

pengikut, tetapi memperbanyak orang yang sadar akan kebenaran Islam.

Sebab dengan semakin banyaknya orang yang sadar kepada kebenaran Islam,

masyarakat atau dunia akan menjadi semakin baik dan semakin tentram.

Karena itu dakwah harus dilandasi cinta kasih pada sesama manusia untuk

menyelematkan sesama manusia dari berbagai penderitaan, kesesatan dan

keterbelakangan.

25

Drs. H. Moh. Rifai, 1300 Hadis Dakwah dan Pembina Pribadi Muslim, (Semarang:

Wicaksono), h. 44.

Page 41: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

31

Da‟i kalau melihat orang belum beriman, berIslam dan berihsan

tidak boleh benci dan marah, tetapi harus perihatin. Karena kalau orang itu

selalu berbuat dosa atau kafir, maka dia akan rugi, sebab hidupnya sesat dan

kelak di akhirat selalu menderita. Yang harus dibenci oleh da‟i bukan

orangnya, tetapi sifatnya perilakunya yang buruk, yang tidak imani, Islami

dan ihsani.26

Adapun tujuan pembinaan da‟i, antara lain:

1. Meningkatkan aktifitas, mobilitas serta profesionalsme da‟i muda dalam

melaksanakan dakwahnya.

2. Agar da‟i serta da‟iyah muda mampu menggali potensi yang ada di

tengah masyarakat untuk dapat dikembangkan menjadi media dakwah.

3. Membuka cakrawala pandang atau paradigma masyarakat, komunitas

tertentu agar tidak mudah terprofokasi orang-orang yahudi atau

kelompok lain yang mempunyai kepentingan untuk merong-rong wibawa

agama Islam.

4. Membuka cakrawala da‟i-da‟iyah muda tentang pentingnya penguasaan

ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengembangkan serta

menginovasi dakwahnya dengan mempergunakan IPTEK.

5. Dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungannya, sehingga

mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik bagi masyarakat

sekitarnya.27

D. Pengkaderan Da’i

Kader dapat diartikan sebagai para pendukung pelaksana cita-cita

yang cakap, seorang kader Islam merupakan pendukung cita-cita Islam,

melaksanakan dengan cita-cita Islam dan mewujudkan dalam kenyataan.28

Sedangkan pengkaderan adalah suatu kejadian yang ditujukan pada usaha-

usaha proses pembentukan kader.29

Dalam sebuah organisasi apapun bentuk dari organisasi tersebut

mutlak mensyaratkan kaderisasi. Organisasi terpimpin sekalipun, dimana si

26

Andy Dermawan, Metodologi Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), h. 8. 27

https://sites.google.com/site/wwwfkdmicom/

28 Masdar Helmy, Dakwah Islam Alam Pembangunan, (Semarang: CV Thoha Putra, tt),

h. 28. 29

M. Tamrin, Diklat Metodologi Dakwah, (Jakarta: YPI Ibnu Sina, tt), h. 3.

Page 42: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

32

ketua menjadi ketua sepanjang hidupnya tetap saja membutuhkan regenerasi

untuk rekan kerjanya kecuali organisasi tersebut organisasi diri sendiri, yang

anggotanya sendiri. Sedangkan pengertian kader menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia Kontemporer adalah:

1. Kader adalah orang yang dicalonkan untuk memegang pekerjaan penting

di pemerintahan, organisasi, dan sebagainya.

2. Kader adalah orang yang diharapkan bakal memangku jabatan penting di

kemudian hari.30

Tugas dakwah dibebankan pada setiap individu muslim sesuai

keadaan kemampuan yang ada padanya. Dilakukan secara dinamis demi

terciptanya suatu kesinambungan. Usaha ini dapat mencapai hasil yang

memuaskan jika pemberdayaan generasi penerus sebagai kader da‟i dilakukan

secara intensif melalui lembaga yang ada.

Adapun ayat al-Qur‟an yang menjadi dasar dari pelaksanaan

pengkaderan da‟i, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imron

104, yang berbunyi:

Artinya: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari

yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.31

Ayat tersebut di atas menunjukkan perlunya segolongan umat Islam

harus ada yang tampil sebagai subjek dakwah (da‟i), sehingga hal tersebut

30

Peter Salim, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English,

2002). 31

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung:

CV. Diponegoro, 2005), h. 93.

Page 43: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

33

mendorong kepada umat Islam untuk mencetak dan melahirkan kader-kader

baru yang siap pakai (berkualitas). Dan ini berarti perlu adanya usaha-usaha

pengkaderan, yaitu dalam rangka menumbuhkan kader-kader da‟i yang

berkualitas di bidangnya.

Pandangan umum mengenai kaderisasi suatu organisasi dapat

dipetakkan menjadi dua ikon secara umum. Pertama, pelaku kaderisasi

(subyek). Dan kedua, sasaran kaderisasi (obyek). Untuk yang pertama subyek

atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau sekelompok

orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi dan kebijakan-

kebijakannya yang melakukan fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-

tugas organisasi. Sedangkan yang kedua adalah obyek dari kaderisasi, dengan

pengertian lain adalah individu-individu yang dipersiapkan dan dilatih untuk

meneruskan visi dan misi organisasi. Sifat sebagai subyek dan obyek dari

proses kaderisasi ini sejatinya harus memenuhi beberapa fondasi dasar dalam

pembentukan dan pembinaan kader-kader organiasasi yang handal, cerdas

dan matang secara intelektual dan psikologis.

Tujuan pengkaderan secara umum merupakan nilai atau hasil yang

diharapkan dari usaha pengkaderan tersebut. Lebih rincinya tujuan

pengkaderan sebagai berikut:

1. Terbentuknya pribadi yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam.

2. Terbentuknya pribadi yang berbudi luhur sesuai dengan syariat Islam.

3. Terbentuknya pribadi yang menguasai ilmu dan kecakapan dalam bidang

tertentu

4. Terbentuknya pribadi yang mempunyai kesanggupan memimpin.

5. Terbentuknya pribadi yang memiliki kesanggupan dalam menanggulangi

Page 44: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

34

permasalahan umat dan mengembangkan ke arah yang dicita-citakan.32

Dengan demikian tujuan pengkaderan sebagai sebuah pembinaan

para anggora kader bertujuan menciptakan kader-kader yang ideal yang akan

mendukung dan melaksanakan cita-cita organisasi atau lembaga.33

Adapun jenis-jenis pengkaderan idealnya terdiri dari dua jenis yaitu:

pengkaderan formal dan pengkaderan non formal. Pengkaderan formal adalah

usaha kaderisasi yang dilaksanakan oleh suatu organisasi atau lembaga

dakwah dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan secara

terprogram, terpadu dan bertujuan untuk mencapai cita-cita yang diharapkan.

Klasifikasi pengkaderan ini meliputi pendidikan khusus.

Pengkaderan non formal adalah segala aktifitas luar pengkaderan

formal yang dapat menunjang proses kaderisasi klasifikasi terbentuknya

pengkaderan non formal ini adalah segala aktifitas yang meliputi aktifitas

kepanitiaan, pimpinan kelembagaan, penugasan-penugasan dan sejenisnya.34

E. Pengertian Dakwah

Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa dakwah adalah

seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam.35

Dari

segi bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yaitu da’wah yang berarti

ajakan, seruan ataupun panggilan.36

Kata dakwah juga berarti do‟a yaitu

harapan, permohonan kepada Allah swt atau seruan pada sesuatu berarti

32

Pengurus Besar PMII, Petunjuk dan Pelaksanaan Kader, (Jakarta: Kabag

Pengkaderan, 1998), h. 9. 33

Masdar Helmy, Op. Cit., h. 28. 34

M. Tamrin, Diktat Metodologi Dakwah, (Jakarta: YPI Ibnu Sina, tt), h. 21. 35

Tim Penyusun, Ensiklopedia Indonesia, Volume 2 ( Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van

Hoeve ), h. 739. 36

Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, ( Jakarta : Paramadani, 2006 ), h. 144.

Page 45: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

35

dorongan atau ajakan untuk mencapai sesuatu yang akan dicapai.37

Dakwah

yang mempunyai arti seruan mempunyai tujuan mambangkitkan keinsafan

dan kesadaran orang untuk kembali ke jalan Allah SWT.38

Akan tetapi

pemahamn tentang dakwah dewasa ini mengalami perluasan yaitu suatu

proses mengajak umat manusia untuk masuk ke dalam Islam (jalan Allah)

secara menyeluruh baik secara lisan dan tulisan, maupun secara pebuatan.39

Menurut Emha Ainun Najib dakwah dalah bagaimana memperkenalkan Islam

secara menarik. Bentuk-bentuk dakwah selalu direformasi, tetapi bukan

dengan mengikuti zaman, akan tetapi berada pada landasan tauhid Islam

dengan memodifikasi ungkapan-ungkapan budayanya.40

37

Ilyas Ismail, Paradigma Dakwah, h. 145. 38

Studi Rizal Elka, “Da‟wah bi al-Qalam dan Dasar-dasar Penyajiannya, Dakwah, vol. 2,

nomor 1 ( Juli, 2000 ), h.4. 39

Studi Rizal Elka, “Da‟wah bi al-Qalam dan Dasar-dasar Penyajiannya, Dakwah, vol. 2,

nomor 1, h. 5. 40

Dikutip dari Siti Uswatun Khasanah, Berdakwah Dengan Jalan Debat Antara Non

Muslim, (Purwokero Press, 2007), h. 27.

Page 46: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

36

BAB III

PROFIL FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA

INDONESIA (FKDMI)

A. Sejarah Singkat FKDMI

Allah SWT. telah menobatkan manusia sebagai khalifah fi al-ardl;

berkewajiban mengelola, memelihara bumi ini beserta isinya, dan

menegakkan ‘amar ma’ruf wa nahyu ‘anil munkar di tengah-tengahnya.

Kewajiban tersebut secara serta-merta menjadi tanggung jawab setiap

komponen masyarakat, tidak terkecuali para da’i muda yang berkhidmat

dalam dunia dakwah.

Da’i muda sebagai generasi penerus dan pilar agama yang sadar

akan hak dan kewajiban serta peranan dan tanggung jawabnya kepada umat,

yakni mengembangkan misi dakwah islamiyah yang rahmatan lil ‘alamin dan

bertekad memberikan darma baktinya untuk memperjuangkan nilai-nilai

Islam; ‘amar ma’ruf dan nahi munkar dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara berdasarkan al-Qur’an dan al-Hadis.1

Dan sebagai salah satu komponen bangsa, da’i muda berkewajiban

sepenuhnya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan suatu

masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial, baik material

maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun

1945 dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dan upaya

mencapai tujuan nasional.

1 Moh. Nur Huda, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia FKDMI, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi

Da’i Muda Indonesia, 2013), Cet. ke-2, h. 1-2.

Page 47: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

37

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) adalah sebuah

wadah berkumpulnya para da’i-da’i muda Indonesia yang berdiri sejak 17

Desember 1996 bertepatan dengan tanggal 14 Sya’ban 1417 Hijriyah di

Jakarta. Berdirinya organisasi ini berangkat dari keresahan alumni PCDM

(Pembibitan Calon Da’i Muda) Kementerian Agama Republik Indonesia dan

kaum muda yang melihat semakin merosotnya moralitas bangsa dan

minimnya kaderisasi serta perhatian masyarakat terhadap generasi

mudanya. Tidak hanya itu, rendahnya kualitas pendidikan, kesehatan dan

perekonomian masyarakat juga menjadi inspirasi berdirinya Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) ini.2

Pembibitan Calon Da’i Muda (PCDM) adalah salah satu program

Kementerian Agama Republik Indonesia sejak tahun 1993 dengan

mengadakan pelatihan kaderisasi da’i selama dua bulan dengan peserta

kurang lebih delapan puluh sampai seratus orang tiap tahunnya yang diambil

dari tiap provinsi yang ada di Indonesia. Alumni Pembibitan Calon Da’i

Muda (PCDM) ini secara otomatis menjadi anggota FKDMI setelah usai

mengikuti pelatihan-pelatihan dimaksud. Selain itu, FKDMI juga melakukan

kaderisasi tersendiri sebagai upaya percepatan kaderisasi para da’i. Hingga

kini, kami sudah mempunyai anggota di seluruh pelosok Nusantara.3 Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) berasaskan Pancasila dan

berstatus independen dan merupakan mitra Kementerian Agama Republik

Indonesia dan Institusi lain dalam melaksanakan program-program kerja.

2 Ibrahim Ahmad Faqih, Wawancara, (Jakarta Timur, 14 Mei 2013)

3 “Da’i Muda Indonesia” artikel diakses pada 2 oktober 2013 dari

http://fkdmi.wordpress.com/about/

Page 48: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

38

B. Visi dan Misi FKDMI

Dalam beberapa tahun ke depan, masyarakat Indonesia masih akan

menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari krisis moral, krisis

ekonomi dan politik yang belum sepenuhnya dapat teratasi. Tantangan

tersebut antara lain: perkembangan politik transisi menuju demokrasi,

termasuk peningkatan kualitas demokrasi politik menuju demokrasi untuk

kemakmuran rakyat; dinamika kehidupan nasional dan internasional yang

semakin kompleks; pengaruh globalisasi yang semakin luas, dalam dan cepat;

serta pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi

komunikasi dan informasi dengan segala konsekuensi yang ditimbulkan, di

samping krisis moralitas akhlak bangsa yang mengalami degradasi sangat

rendah.4

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Forum Komunikasi Dai

Muda Indonesia (FKDMI) sebagai bagian dari elemen bangsa perlu

mengambil langkah-langkah antisipasi bersama-sama dengan potensi bangsa

lainnya untuk berpartisipasi, menyatukan kekuatan bersama agar bangsa

Indonesia segera keluar dari berbagai krisis multi dimensional, dengan

paradigma baru yakni pembangunan masyarakat madani. Pembangunan

masyarakat madani sekurang-kurangnya mencakup lima hal: pertama,

masyarakat yang menjunjung tinggi moral dan akhlakul karimah, iman dan

taqwa (IMTAQ); Kedua, masyarakat yang mampu berfikir logis (rasional),

sistematis, dan konsisten, sehingga mampu menggali dan mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berdaya saing tinggi; Ketiga,

4 Moh. Nur Huda, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional (Munas III) Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi

Da’i Muda Indonesia, 2013), Cet. ke-1, h. 38.

Page 49: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

39

masyarakat yang profesional berlandaskan pada metode, teknologi dan cara

inovatif lainnya secara jujur dan terbuka; Keempat, masyarakat yang efisien

dan produktif dan berbagai bidang kehidupan sebagai resonansi dari kualitas

kerja yang shaleh; dan Kelima, masyarakat yang memiliki kualitas hidup

sejahtera, tentram dan damai dengan berbagai intrumen yang menjadi

prasyaratnya, seperti kesempatan kerja, pendidikan dan sebagainya.

Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) sebagai

organisasi kader sekaligus pelopor Gerakan Dakwah dengan segala potensi

yang dimilikinya berkewajiban mewujudkan cita-cita masyarakat madani,

khususnya pembinaan yang kontinyu kepada generasi muda muslim untuk

dijadikan motivator dan penggerak sebagai bagian dari proses terwujudkan

masyarakat madani.

Visi Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) adalah

terwujudnya kualitas dan tata kehidupan masyarakat beragama, demokratis,

adil, dan bermartabat serta terciptanya da’i yang profesional dalam

menegakkan Islam rahmatan lil 'alamin.5

Adapun Misi Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI),

yaitu:

1. Menghimpun dan membina para da’i muda yang berkualitas, bersikap

demokratis dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Meningkatkan kemampuan dan peran da’i muda dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

3. Melaksanakan dakwah Islam, amar ma’ruf nahi mungkar agar terwujud

masyarakat berkualitas dalam berbagai aspek kehidupan.

5 Ibrahim Ahmad Faqih, M.Pd, Wawancara, (Jakarta Timur, 14 Mei 2013)

Page 50: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

40

C. Fungsi, Tujuan dan Usaha FKDMI

Dengan ridha dan taufiq Allah SWT. bangsa Indonesia bisa

menghadapi berbagai persoalan yang dengan sabar dan penuh optimisme,

sehingga sebagian besar kesulitan bisa diatasi. Karena itu puji syukur selalu

dipanjatkan kepada Allah SWT. Namun demikian bangsa Indonesia kini

tengah menghadapi tantangan baru, berupa persoalan besar yang perlu segera

ditangani.

Karena itu, di tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia

yang sampai saat ini masih belum lepas benar dari hempasan berbagai krisis,

selayaknya para da’i muda dan pengurus FKDMI lebih meningkatkan kinerja

dan kepekaannya. Para da’i muda dan pengurus FKDMI sebagai pelayan

umat dan pembimbing moral masyarakat hendaknya tetap teguh, tegar dan

istiqomah menjalani fungsi dan panggilan mulia tersebut. Para da’i muda dan

tentunya juga pengurus FKDMI di berbagai tingkatan hendaknya menjadi

penyejuk dan penerang bagi masyarakat terhadap berbagai isu yang akhir-

akhir ini sering marak di tengah masyarakat.6

Maka oleh sebab itu sebagai wadah mewujudkan cita-cita tersebut

FKDMI berfungsi sebagai berikut:7

1. Forum atau wadah komunikasi da’i muda untuk mewujudkan cita-cita

dan bertanggungjawab, bekerjasama dalam memecahkan masalah-

masalah dakwah, meningkatkan kegiatan dakwah dan peran serta da’i

6 Abrohul Isnaini, Wawancara, (Jakarta Timur, 14 Mei 2013).

77 Moh. Nur Huda, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia FKDMI, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi

Da’i Muda Indonesia, 2013), Cet. ke-2, h. 3-4.

Page 51: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

41

muda dalam Pembangunan Nasional.

2. Forum atau wadah berhimpunnya da’i muda untuk melanjutkan semangat

jiwa dan nilai-nilai dakwah.

3. Forum atau wadah kaderisasi para da’i muda untuk mempersiapkan

kader-kader bangsa.

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) bertujuan:8

1. Terwujudnya komunikasi dan kerjasama dengan pihak lainnya mencapai

tujuan dakwah.

2. Terciptanya pribadi da’i yang berilmu dan beriman sempurna

berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah, serta memiliki

profesionalisme dan wawasan luas serta khasanah intelektual Islam.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia (FKDMI) menjalankan usaha-usaha sebagai berikut:9

1. Menghimpun dan membina para da’i muda melalui kaderisasi da’i muda

baik melalui kaderisasi formal maupun temporal.

2. Meningkatkan Komunikasi dengan mengadakan berbagai pertemuan

dalam bentuk seminar, lokakarya dan lain-lain dalam rangka

mengefektifkan kegiatan dakwah.

3. Mengusahakan jaringan komunikasi dan kerjasama dengan pihak lain

selama tidak merugikan organisasi.

8 Moh. Nur Huda, S.Sos.I, Wawancara, (Jakarta Timur, 20 Mei 2013).

9 Ibrahim Ahmad Faqih, M.Pd, Wawancara, (Jakarta Timur, 14 Mei 2013).

Page 52: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

42

D. Struktur Organisasi FKDMI

Struktur Organisasi FKDMI terdiri dari:10

1. Pengurus Pusat untuk tingkat Nasional, disingkat PP

a. Pengurus Pusat FKDMI berkedudukan di ibukota negara Republik

Indonesia, yang merupakan pimpinan tertinggi FKDMI di tingkat

nasional.

b. Pengurus Pusat sebagai tingkat kepengurusan tertinggi dalam

FKDMI merupakan penanggungjawab kebijakan dalam

pengendalian organisasi dan pelaksanaan keputusan-keputusan

Munas.

c. Pengurus Pusat terdiri dari:

1) Ketua Umum dan beberapa ketua sebanyak-banyaknya 9 orang.

2) Sekretaris Jenderal dan wakil Sekretaris Jenderal sebanyak-

banyaknya 9 orang.

3) Bendahara Umum dan 2 orang Wakil Bendahara Umum.

4) Departemen dan Lembaga disesuaikan dengan kebutuhan.

d. Pengurus Pusat FKDMI bertanggungjawab kepada Munas.

2. Pengurus Wilayah untuk tingkat Provinsi, disingkat PW

a. Pengurus Wilayah FKDMI berkedudukan di ibukota provinsi, yang

merupakan pimpinan tertinggi FKDMI di tingkat provinsi.

b. Pengurus Wilayah berfungsi sebagai Koordinator Pengurus Cabang

di daerahnya, dan sebagai pelaksana Pengurus Pusat untuk daerah

yang bersangkutan.

10

Moh. Nur Huda, S.Sos.I, Wawancara, (Jakarta Timur, 20 Mei 2013).

Page 53: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

43

c. Pengurus Wilayah terdiri dari:

1) Ketua dan beberapa wakil ketua sebanyak-banyaknya 5 orang.

2) Sekretaris dan beberapa wakil sekretaris sebanyaknya 5 orang.

3) Bendahara dan 2 wakil bendahara.

4) Departemen dan Lembaga disesuaikan dengan kebutuhan.

d. Pengurus Wilayah FKDMI bertanggungjawab kepada Muswil.

3. Pengurus Cabang untuk tingkat Kabupaten/Kota, disingkat PC

a. Pengurus Cabang FKDMI berkedudukan di ibukota Kabupaten/Kota,

yang merupakan pimpinan tertinggi FKDMI di tingkat

Kabupaten/Kota.

b. Pengurus Cabang terdiri dari:

1) Ketua dan beberapa wakil ketua sebanyak-banyaknya 3 orang.

2) Sekretaris dan beberapa wakil sekretaris sebanyaknya 3 orang.

3) Bendahara dan 2 wakil bendahara.

4) Departemen dan Lembaga disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Pengurus Cabang FKDMI bertanggungjawab kepada Muscab.

4. Pengurus Kecamatan untuk tingkat Kecamatan, disingkat PK

a. Pengurus Kecamatan FKDMI berkedudukan di ibukota Kecamatan,

yang merupakan pimpinan tertinggi FKDMI di tingkat Kecamatan.

b. Pengurus Kecamatan terdiri dari:

1) Ketua dan beberapa wakil ketua sebanyak-banyaknya 2 orang.

2) Sekretaris dan wakil sekretaris sebanyak-banyaknya 2 orang.

3) Bendahara dan 2 wakil bendahara.

4) Departemen dan Lembaga disesuaikan dengan kebutuhan.

Page 54: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

44

c. Pengurus Kecamatan FKDMI bertanggungjawab kepada

Musyawarah Kecamatan (MUSCAM).

5. Pengurus Ranting untuk tingkat Desa/Kelurahan, disingkat PR.

a. Pengurus Ranting FKDMI berkedudukan di tingkat Desa/Kelurahan,

yang merupakan pimpinan tertinggi FKDMI di tingkat

Desa/Kelurahan.

b. Pengurus Ranting FKDMI terdiri dari:

1) Ketua dan wakil ketua.

2) Sekretaris dan wakil sekretaris.

3) Bendahara dan wakil bendahara.

4) Departemen dan Lembaga disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Pengurus Ranting FKDMI bertanggungjawab kepada Musyawarah

Ranting.

E. Pokok-Pokok Program Kerja FKDMI

Sumber Daya Manusia (SDM) FKDMI sebagai salah satu potensi

bangsa Indonesia agar memiliki Iman dan taqwa, berakhlaq mulia,

tanggungjawab, cerdas, kreatif, produktif, mandiri dan professional, serta

bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Pokok-Pokok Program Kerja FKDMI secara umum diarahkan pada

sendi-sendi program :11

1. Iman dan Taqwa, artinya program dan kegiatan disusun berdasarkan

usaha untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

11

Moh. Nur Huda, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional (Munas III) Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi

Da’i Muda Indonesia, 2013), Cet. ke-1, h. 39.

Page 55: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

45

2. Mandiri, artinya program dan kegiatan diupayakan untuk kemandirian

organisasi, dengan secara maksimal berdasarkan kemampuan sendiri,

tetapi tidak menutup kemungkinan melakukan kerjasama tidak mengikat

dengan pihak lain.

3. Keterpaduan, artinya program dan kegiatan diarahkan untuk

dilaksanakan dengan terpadu dan menyeluruh secara lintas sector, lintas

daerah dan lintas personal.

4. Profesional, artinya program dan kegiatan dilaksanakan dengan arah

memperhatikan metode keilmuan yang mantap, sistem standar yang jelas

melibatkan para pengelola sesuai kemampuan dan keahlian serta

membangun jaringan kemitraan yang luas.

Adapun bentuk implementasi dari Pokok-Pokok Program Kerja

adalah sebagai berikut:12

1. Pendidikan dan Kaderisasi

a. Mengadakan training kaderisasi anggota FKDMI dalam bentuk

PCDM dan pendidikan khusus muballiq secara berjenjang dan

berkesinambungan.

b. Mengembangkan program pembinaan dan peningkatan peran

pemuda dan da’i muda.

c. Menyusun ulang strategi dakwah dan peta dakwah yang menjadi

pedoman bersama dan menentukan sasaran dakwah secara khusus.

d. Mengadakan orientasi penyuluhan dan pembinaan untuk para

mubaligh (dai muda) guna memperluas dan memperkaya wawasan

dakwah.

12

Moh. Nur Huda, S.Sos.I, Wawancara, (Jakarta Timur, 20 Mei 2013).

Page 56: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

46

e. Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk pengembangan dan

memperkuat kemampuan da’i dalam berdakwah.

2. Pemantapan Jaringan Kerja Organisasi

a. Menciptakan infra struktur organisasi yang mapan dan memadai.

b. Melaksanakan safari dan silaturahim pengurus ke seluruh pelosok

negeri.

c. Melaksanakan rapat kerja nasional FKDMI dan pengaturan pola

hubungan kerja antara PW, PC, PAC dan PR.

d. Sosialisasi dan pemantapan pelaksanaan ketetapan hasil MUNAS

dan peraturan organisasi yang lain.

e. Menyelengarakan pertemuan rutin, diskusi dan kerjasama produksi

dakwah melalui seni budaya, film, media cetak dan elektronik.

3. Pemberdayaan Ekonomi keumatan

a. Menghidupkan dan menumbuh-kembangkan kemandirian ekonomi

di dalam diri anggota sehingga tergerak untuk terjun menjadi

entrepreneur pada kemudian hari.

b. Menumbuhkan partisipasi pengurus dan anggota FKDMI dalam

pembiayaan melalui melibatkannya dalam perencanaan kegiatan

organisasi, mengedarkan kartu infaq maupun iuran.

c. Melanjutkan upaya-upaya pengembangan ekonomi kerakyatan yang

bertumpu pada partisipasi masyarakat dengan mengedepankan

kesetaraan dalam akses dan peluang usaha kecil, dalam rangka

membangun demokrasi untuk kemakmuran rakyat.

d. Mengadakan diklat kewirausahaan dalam usaha membangun

jaringan pengusaha muda muslim.

Page 57: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

47

e. Pembentukan badan usaha FKDMI yang Islami, mandiri yang

berbentuk koperasi dan yayasan FKDMI yangprofesional dengan

tujuan utama untuk mendukung pembiayaan program-program

organisasi.

4. Pengembangan Jaringan Lembaga Dakwah dan Kehidupan

Beragama Dalam bermasyarakat

a. Melakukan pembinaan dan kaderisasi terhadap dai agar memiliki

pemahaman yang komprehensif terhadap persoalan umat.

b. Menjadikan FKDMI sebagai pemersatu berbagai komponen dai

muda.

c. Melakukan kegiatan rutin bulanan ditingkatpusat sampai daerah

untuk mengembangkan dan meningkatkan wawasan dan pendalaman

terhadap ajaran Islam dari berbagai dimensi sehingga profil agama

Islam lebih tercermin pada perwujudan akhlak mulia dalam tindakan

disegala bidang kehidupan, baik secara individual maupuan sosial-

struktural.

d. Mempelopori dialog sosial antar umat beragama untuk membangun

persepsi yang mendukung tumbuh kembangnya masyarakat madani.

e. Memprakarsai berbagai program aksi bersama antar umat beragama

dalam gerakan pembangunan karakter bangsa yang bermoral.

5. Pengembangan Seni dan Budaya Islam

a. Mendorong terbentuknya kegiatan seni guna memupuk rasa cinta

budaya.

b. Memfasilitasi berlangsungnya forum-forum diskusi, seminar dan

penelitian tentang masalah-masalah kebudayaan.

Page 58: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

48

c. Melaksanakan kegiatan syiar Islam melalui media seni budaya Islam.

d. Berperan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kesenian

Islam.

6. Pengembangan dan Pemberdayaan Da’i Perempuan

a. Mengkaji dan mensosialisasikan pengarusutamaan gender kepada

masyarakat melalui diskusi/dialog, seminar, lokakarya dan lain-lain.

b. Melaksanakan pelatihan dan training khusus untuk da’i perempuan.

c. Membekali keterampilan dan kecakapan hidup perempuan dalam

rangka meningkatkan taraf hidup secara ekonomi dan sosial.

d. Mengadakan kajian pendidikan perempuan secara komprehensif.

e. Menjalin kerjasama dengan berbagai lapisan masyarakat dan

pemerintah yang bergerak dalam bidang pemberdayaan potensi

perempuan.

7. Pengembangan Media Komunikasi, Pers dan Penerbitan

a. Membuat media komunikasi dalam bentuk Website, buletin dan

majalah sebagai wadah informasi dan komunikasi organisasi.

b. Mendorong adanya dialog yang membuka wawasan media cetak

serta aparat terkait dalam memperluas dan mensinergikan gerakan

dakwah.

c. Memperkenalkan organisasi FKDMI dan programnya kepada

organisasi lain baik melalui pengiriman brosur, profil organisasi dan

media lainnya.

d. Mengadakan pelatihan dan diklat tentang media dan jurnalistik.

e. Mendokumentasikan berbagai bentuk aktifitas organisasi, baik dalam

bentuk foto, audio visual, klipping media massa dan lain-lain.

Page 59: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

49

8. Pemberdayaan dan Advokasi Umat

a. Mendirikan lembaga hukum dan advokasi.

b. Memberikan bantuan hukum dan advokasi pada masyarakat yang

membutuhkan sebagai wujud keberperanan organisasi.

c. Menyusun, merencanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan

pelayanan dan kesejahteraan umat.

d. Memberikan respon terhadap kebijakan publik baik yang berkenaan

dengan keagamaan, sosial, politik serta memberikan penguatan

terhadap kesadaran umat tentang hak dan kewajibannya sebagai

warga negara.

9. Penelitian dan Pengkajian

a. Pembentukan pusat kajian masalah umat, bekerjasama dengan

instansi terkait untuk mengantisipasi pengaruh informasi dan

globalisasi yang dapat berdampak negatif dikalangan pemuda

muslim.

b. Melakukan pendataan potensi anggota dalam rangka melakukan

pengkajian guna pengembangan program di masa depan.

c. Melakukan pengkajian peluang-peluang aktifitas yang dapat

menggerakkan organisasi demi tercapainya visi, misi, tujuan dan

strategi FKDMI dalam peningkatan peran dan fungsi FKDMI.

d. Melakukan berbagai kajian terhadap kondisi faktual dan melakukan

berbagai persiapan secara akademik dan ilmiah.

Dalam melaksanakan seluruh program organisasi, baik ditingkat

pusat maupun daerah, perlu disusun strategi pelaksanaannya untuk mencapai

tingkat efektivitas dan efesiensi kegiatan dengan cara:13

13

Moh. Nur Huda, S.Sos.I, Wawancara, (Jakarta Timur, 20 Mei 2013).

Page 60: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

50

1. Membuat rumusan tugas dan fungsi yang jelas masing-masing perangkat

organisasi sesuai dengan pembidangan yang sesuai berdasarkan

kemampuan dan jaringan yang ada.

2. Merumuskan pola hubungan antar perangkat organisasi informasi secara

transparan serta dapat menunjukkan keseimbangan antara hak dan

kewajiban secara adil.

3. Merancang kegiatan “percontohan”, dengan catatan bahwa replikasinya

memperhatikan kreatifitas dan sedapat mungkin dapat dilakukan secara

terencana.

4. Merumuskan pengelolaan system informasi yang dinamis, egaliter dan

transparan bagi setiap unsur pelaksana program.

5. Menciptakan system monitoring dan evaluasi secara dinamis dan

partisipatif.

6. Dalam upaya melaksanakan program dan untuk mencapai tujuan

bersama, hendaknya lebih menekankan pada prinsip-prinsip silaturrahim,

kebersamaan, persaudaraan, saling pengertian dan saling mendukung.

Adapun strategi implementasi dalam melaksanakan seluruh

program-program FKDMI untuk mencapai tingkat efektivitas dan efesiensi

kegiatan dengan cara:14

1. Program FKDMI disusun berdasarkan kondisi obyektif lingkungan

sekitarnya sesuai dengan harapan-harapan dan kebutuhan anggota dan

organisasi.

2. Perencanaan Program menggunakan prinsip-prinsip visibilitas, realistis,

obyektif, terukur dan rasional.

14

Moh. Nur Huda, Materi Rapat Kerja Pengurus Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia, (Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi Da’i Muda Indonesia,

2013), Cet. ke-1, h. 35.

Page 61: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

51

3. Menggunakan prinsip-prinsip manajemen yang partisipatif dan

demokratis dengan pendistribusian atau pendelegasian tugas yang

bersifat fungsional dan proporsional sesuai dengan kesediaan,

kemampuan dan pertanggungjawaban.

4. Dalam upaya melaksanakan program dan untuk mencapai tujuan

bersama, hendaknya lebih menekankan pada prinsip-prinsip silaturrahim,

kebersamaan, persaudaraan, saling pengertian dan saling mendukung.

Page 62: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

52

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

A. Bentuk Pembinaan Kader FKDMI Wilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah.

Dalam mencetak kader-kader dakwah dan pelaksanaan dakwah

merupakan penunjang dalam keseluruhan aktivitas dakwah dan sebuah proses

dakwah, untuk itu dalam mengatasi problematika dakwah di masa yang akan

datang perlu disiapkan kader-kader da’i yang berkualitas, mencetak kader ini

bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mendirikan lembaga, organisasi

yang mengacu pada Islam sebagai sistem nilai dan kepemimpinan. Metode

pengkaderan merupakan salah satu cara dalam rangka transformasi ilmu yang

berasal dari sumber untuk dapat disampaikan yang kemudian diaplikasikan

dalam kehidupan bermasyarakat.

Pembibitan Calon Da’i Muda (PCDM) adalah salah satu program

Kementerian Agama Republik Indonesia sejak tahun 1993 dengan

mengadakan pelatihan kaderisasi da’i selama dua bulan dengan peserta

kurang lebih delapan puluh sampai seratus orang tiap tahunnya yang diambil

dari tiap provinsi yang ada di Indonesia. Alumni PCDM ini secara otomatis

menjadi anggota FKDMI setelah usai mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut.

Selain itu, FKDMI juga melakukan kaderisasi tersendiri sebagai upaya

percepatan kaderisasi para da’i. Hingga kini, Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia sudah mempunyai anggota di seluruh pelosok Nusantara.1

1Sumber data dokumentasi lembaga FKDMI yang diolah 2012.

Page 63: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

53

Bentukpembinaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

(FKDMI) merupakan kegiatan keagamaan yang pada dasarnya melatih para

kader da’i muda muslim dalam berdakwah di masyarakat luas.Bentuk

kegiatan pembinaan dilembaga ini yaitu mengadakan acara seperti tabligh

akbar, mengadakan pelatihan qiraat qur’an.Selain itu lembaga Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia ini juga mengadakan kegiatan pembinaan

seperti mengadakan pelatihan da’i tingkat kecamatan, dan mengikutsertakan

setiap anggota mengikuti perlombaan berpidato atau ceramah.Materi yang

disampaikan dalam kegiatan pembinaan disini yaitu menggunakan materi

retorika, materi dakwah, metode dakwah, intinya yang berkaitan dengan

pendalaman agama.Konsep kegiatan pembinaan tersebut sangat terorganisir

dengan baik, bisa dilihat melalui proses kegiatan yang ada di Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) di wilayah Rawamangun Jakarta

Timur. Dibandingkan dengan pelatihan da’i yang ditawarkan oleh lembaga

atau institusi lainnya, Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

mampu mengembangkan program pembinaan dan peningkatan peran pemuda

dan da’i muda.

Pelaksanaan pembinaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

(FKDMI) beranggotakan seluruh da’i muda yang telah mengikuti pelatihan

PCDM (Pembibitan Calon Da’i Muda) atau LKD (Latihan Kader Da’i) yang

dilaksanakan oleh FKDMI.Simpatisan da’i yang mengajukan permohonan

untuk menjadi anggota baru, diterima dan disahkan keanggotaannya oleh

pengurus FKDMI. Syarat mengikuti pelaksanaan pembinaan Frum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) beragama Islam, berusia

Page 64: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

54

minimal 16 tahun dan maksimal 42 tahun, menyetujui, mentaaati, dan siap

melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART

FKDMI).2

Setiap peserta atau anggota yang mengikuti pembinaan kader di

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) berhak memperoleh

perlakuan yang sama dari atau untuk organisasi, mengeluarkan usul, saran

dan pendapat, mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi, memilih

dan dipilih menjadi pengurus atau pemegang jabatan lain yang diamanatkan

kepadanya. Selain itu setiap anggota juga berkewajiban menjaga dan

membela keluhuran agama Islam, mentaati AD dan ART, serta peraturan-

peraturan organisasi lainnya, menjunjung tinggi nama baik, tujuan dan

kehormatan organisasi, mendukung dan menyukseskan seluruh program

organisasi.

Pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan pembinaan kader

FKDMI di Wilayah Rawamangun Jakarta Timur masing-masing

dikelompokkan berdasarkan kategori pembinaan. Kategori pembinaan

tersebut yaitu: pembinaan keterampilan, pembinaan keagamaan dan

pembinaan sosial.3

1. Pembinaan Keterampilan

Pembinaan keterampilan ini mengajarkan kepada para kader

untuk terampil dan cekatan dalam hal apapun, semisal membentuk

sanggar seni budaya Islam, pelatihan da’i cilik, mendirikan unit usaha,

pekan apresiasi seni, olahraga dan budaya Islam, festival Muharam,

2Wawancara pribadi Ibrahim Ahmad Faqih, Ketua FKDMI. Jakarta Timur, 14 Mei

2013. 3Wawancara pribadi Moh. Nur Huda, Sekretaris Jendral FKDMI.Jakarta Timur, 20 Mei 2013.

Page 65: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

55

mengadakan lomba karya ilmiah dan pelatihan da’i interpreneurship.

Selain keterampilan diatas, ada juga keterampilan bermusik yang

digunakan sebagai ajang penyaluran seni bagi para kader, diantaranya

membentuk seni musik hadrah, gambus dan marawis. Pembinaan

keterampilan ini cocok diberikan kepada pada kader, karena semua

berhak menyalurkan bakat seninya, baik alat musik, menari, menyanyi,

tataboga dan berceramah.

Adapun departemen yang membidangi pada pembinaan ini

diantaranya adalah departemen pengembangan seni dan budaya Islam,

departemen pengembangan ekonomi umat, dan departemen

pengembangan organisasi, sebagaimana tabel di bawah ini:

N0 NAMA DEPARTEMEN

1 Aan Subhan

Pengembangan Seni dan Budaya Islam 2 Abrohul Isnaini

3 Zaidatul Farihah

4 Ahmad Junaidi

5 M. Afif Bahrain

Pengembangan Ekonomi Umat 6 Abdul Jabbar

7 Marjono

8 Sujono

9 Agus Salim

Pengembangan Organisasi 10 Moh. Syahrir

11 Slamet Ma’ruf

12 Ishlah Farid

Page 66: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

56

2. Pembinaan Keagamaan

Pembinaan ini berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan

kehidupan keagamaan sehari-hari, baik yang berhubungan dengan

muamalah, dan ibadah. Adapun program kegiatan, antara lain:4

a. Pelatihan TOT kaderisasi

b. Mengirim khotib khutbah jum’at

c. Mengadakan lomba da’i nusantara

d. Mengadakan acara PHBI/PHBN

e. Mengadakan seminar/workshop

f. Mengadakan analisis potensi kader FKDMI

g. Mengadakan acara tabligh akbar

h. Mengadakan kumpulan majelis taklim

i. Mengadakan pelatihan qira’at qur’an

Adapun departemen yang membidangi pada pembinaan ini

diantaranya adalah departemen pendidikan dan kaderisasi da’i,

departemen pemberdayaan dan advokasi umat, dan departemen

penelitian dan pengkajian.

N0 NAMA DEPARTEMEN

1 Ratnadewi

Pendidikan dan kaderisasi da’i 2 Moh. Dael Khair

3 Moh. Hari Pranata

4 Muntholib Hasan

5 Moh. Ainul Yakin

Pemberdayaan dan advokasi umat 6 Cahya Fathul Bari

7 Syaifudin Hariri

4Wawancara pribadi denganIbrahim Ahmad Faqih, Ketua FKDMI.Jakarta Timur, 14

Mei 2013.

Page 67: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

57

8 H Mahmudi

9 M. Taufikurrahman

Penelitian dan pengkajian 10 Abdul Jamil

11 Moh. Herdi

12 Moh. Usman

3. Pembinaan Sosial

Pembinaan ini berfungsi untuk menjadikan para kader FKDMI

agar terjaga kehidupan sosialnya, tetap berbagi, saling mengasih, dan

menjaga hubungan antar sesama. Bentuk kegiatan pembinaan sosial

antara lain adalah pembinaan kepada lansia, mengadakan dialog antar

agama, mengadakan penyuluhan lapas, menerbitkan buletin Jum’at,

pelatihan pemberdayaan da’iyah, pelatihan khotib jum’at, mendirikan

taman bacaan anak-anak dan PAUD, santunan anak yatim, pelatihan

kajian gender, pesantren kilat di bulan Ramadhan dan penelitian sosial

kemasyarakatan. Materi yang diberikan pada bimbingan sosial

merupakan hal yang dianggap penting, berhubungan dengan kehidupan

sosial dan disesuaikan dengan kondisi sosial pada saat itu.

Adapun departemen yang membidangi pada pembinaan ini

sebagaimana tabel di bawah ini:

N0 NAMA DEPARTEMEN

1 Bagus M

Jaringan antar Lembaga Dakwah 2 Majius Sulton

3 Khairul Abudin

4 H Yumni al-Hilal

5 Umroh Pemberdayaan Da’i Perempuan

6 Alfina Rahil

Page 68: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

58

7 Siti Rohmaniah

8 Sri Yayu Ibrahim

9 Sya’roni Saleh

Public Relation, Pers dan Penerbitan 10 Abd. Ghofur

11 Moh. Iqbal

12 Abd. Robi

B. Metode Pembinaan Kader FKDMI Wilayah Rawamangun Jakarta

Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah

Metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar, dalam pembinaan kader. Apabila proses kegiatan tidak

menggunakan metode yang tepat, maka akan sulit untuk mendapatkan tujuan

pembelajaran yang diharapkan. Pada kegiatan pembinaan kader ini, Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia menggunakan metode antara lain:

1. Metode Diskusi

Dalam metode diskusi proses pembelajaran berlangsung melalui

kegiatan berbagi atau “sharing” informasi atau pengetahuan di antara

sesama siswa. Dalam metode ini guru berperan sebagai fasilitator dengan

memberikan masalah atau topik yang akan dibahas dan beberapa aturan

dasar dalam diskusi.5

2. Metode Tanya jawab

Metode Tanya jawab merupakan bentuk penyampaian materi

yakni dimana pembimbing mengajukan pertanyaan kepada peserta

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) atau sebaliknya

5 Wanarno Surakhmand, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Depdiknas, 2009

Page 69: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

59

peserta pembinaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia mengajukan

pertanyaan. Biasanya metode tanya jawab digunakan ketika diantara

peserta belum benar-benar memahami atau mungkin juga mmeiliki

pandangan yang berbeda.6 Metode ini biasanya apabila materi yang

disampaikan oleh pengajar belum dipahami dengan baik oleh peserta dan

cara ini dilakukan agar peserta pembinaan Forum Komunikasi Da’i

Indonesia (FKDMI) pada umumnya bersifat kritis dalam memahami

hambatan pada materi yang tidak dipahami.7

3. Metode Seminar

Seperti metode konferensi, seminar juga memberikan

kemungkinan para pesertanya untuk mengembangkan daya dan

kemampuan berfikirnya dengan sebaik-baiknya. Proses yang biasanya di

tempuh dalam melaksanakan seminar adalah ditentukan terlebih dahulu

satu atau beberapa orang untuk mengemukakan pokok masalah berupa

pemaparan yang dipersiapkan secara tertulis, kemudian ditentukan satu

atau beberapa orang untuk mengemukakan pokok masalah paparan yang

disampaikan, setelah itu para peserta diberi kesempatan untuk

memberikan tanggapan dan sumbangan fikirannya terhadap persoalan

yang telah dikemukakan, pihak pemaparan dan pembanding diberi

kesempatan untuk memberikan jawaban dan penjelasannya, dibentuk

panitia perumusan untuk merumuskan kesimpulan-kesimpulan atau

keputusan dari seminar itu.8

6Wawancara Pribadi dengan Ibrahim Ahmad Faqih, Ketua FKDMI. Jakarta Timur, 14

Mei 2013. 7Hamad Hasan Raqith, Meraih Sukses Perjuangan Da’I, (Yogyakarta: Mitra Pustaka,

2011), h. 7. 8 Abd Rosyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, ( Jakarta : Bulan Bintang, 1993 ) cet Ke 3. H.

131.

Page 70: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

60

4. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara

lisan terhadap kelas.9 Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan

uraiannya, pengajar dapat menggunakan alat bantu seperti gambar-

gambar. Tetapi metode ini berhubungan antara pembimbing dengan

peserta pembinaan adalah berbicara. Peranan dalam metode ceramah

adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok penting

yang dikemukakan oleh pengajar.

Dalam Pelaksanaannya, penggunaan metode ini seperti ceramah

interaktif. Pembina tidak selalu memberikan materi, akan tetapi diselingi

dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan tentang materi yang

disampaikan. Fungsi dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui

kemampuan pada kader da’i tersebut faham dengan materi yang

disampaikan atau tidak, paling tidak ingat dengan materi yang telah

disampaikan.10

5. Metode Tutorial

Tutorial adalah suatu metode dalam proses pembelajaran

dengan cara memberikan tugas baca pada suatu kelompok dengan topik

tertentu yang kemudian didiskusikan dalam kelompok tersebut. Tujuan

dari cara ini adalah untuk memantapkan pemahaman peserta terhadap

materinya. Untuk tercapainya tujuan tersebut diperlukan referensi atau

buku-buku dan waktu yang cukup untuk pembahasan, tutor/narasumber.

Dalam sistem ini peserta berinteraksi melalui diskusi ilmiah berdasarkan

9Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: 2001), h. 133.

10Wawancara Pribadi dengan Ibrahim Ahmad Faqih, Ketua FKDMI. Jakarta Timur, 14

Mei 2013.

Page 71: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

61

referensi yang tersedia dan hasilnya disusun dalam suatu makalah untuk

kemudian dipresentasikan. Kelebihan metoda ini adalah analisis suatu

topik dibahas secara mendalam, sehingga menjamin dasar ilmiahnya dan

terjadinya interaksi dalam kelompok. Sedangkan kelemahannya adalah

memerlukan narasumber yang menguasai materi dan waktu

pembahansannya lama.

6. Metode Mikro Teaching

Suatu kegiatan pembelajaran yang sederhana yang

dilakukan oleh para pembina sebagai latihan dalam mengajar untuk

mengembangkan keterampilanya dalam teknik mengajar.

C. Hasil yang Dicapai Pembinaan Kader FKDMI di Wilayah Rawamangun

Jakarta Timur dalam Meningkatkan Kemampuan Berdakwah

Dari hasil penelitian dan survei lapangan, maka hasil yang dicapai

dalam pelaksanaan kader da’i di Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ,

dapat membawa kepada arah sasaran yang memuaskan.

Pertama, melihat dari Alumni para pengurus Da’i yang di bina Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia yaitu :

1. Membuat buku pengkaderan

2. Mengadakan pelatihan dan diklat tentang media dan jurnalistik

3. Mengadakan pelatihan da’i tingkat kecamatan

4. Megadakan pelatihan da’i interpreneurship

5. Mendirikan lembaga Islam seperti TPA, sebagai pengurus dan

pembimbing di lembaga tersebut.

6. Menjadi Da’i di daerah sendiri.

Page 72: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

62

Sedangkan hasil yang dicapai dari segi pembimbing, dalam kegiatan

pembinaan kader da’i di Forum ini yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai wadah atau saran pembinaan kader da’i , di Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia Rawamangun Jakarta Timur.

2. Mempersiapkan kader-kader da’wah.

3. Para alumni mempunyai ilmu retorika dakwah untuk diterapakan dalam

setiap dakwahnya, artinya ada orang yang biasa-biasa saja cara dalam cara

menyampaikannya dakwahnya. Maka diharapkan dengan diadakannya

pembinaan kader da’i ini, setiap anggota bisa memahami dengan baik cara

mengucapkan salam dengan benar, bagaimana tata cara berjalan dari

podium ke mimbar, kemudian tehnik mengusai panggung serta menguasai

isi yang akan disampaikan ketika akan melakukan ceramah nanti, selain

itu juga dimana kita harus bisa berkomunikasi dengan jama’ah yang baik

agar bisa dipahami dan dimengerti.

4. Semua peserta pembinaan kader da’i ini pada umumnya sudah

mempunyai pengetahuan tentang agama dan ilmu pengetahuan yang luas,

agar ketika berdakwah tidak kehabisan bahan atau materi yang akan

disampaikan.

Manfaat atau hasil yang didapatkan oleh peserta kader da’i pada

pembinaan da’i yaitu :

1. Menambah pemahaman tentang agama.

2. Mampu melatih mental dalam berbicara di depan masyarakat luas.

3. Menambah pengalaman dan wawasan.

4. Menjadi da’i yang terdidik dengan bekal ilmu Islami dan sosial.

Page 73: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

63

Dari hasil yang dicapai dalam bentuk pelaksanaan kegiatan

pembinaan kader da’i di Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia, lembaga

ini sudah mempunyai anggota diseluruh pelosok Nusantara. Kegiatan di

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia sudah berjalan dengan baik. Dari

hasil ini terlihat, Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia banyak berperan

dalam kader da’i bahkan mampu melahirkan da’i-da’i baru yang kini aktif

tersebar di masyarakat dan menjadi pemimpin di lembaga-lembaga islam.

Page 74: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian-uraian yang telah dibahas sebelumnya, maka penulis

menyimpulkan, yakni sebagai berikut:

1. Bentuk kegiatanpembinaan kader Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia (FKDMI) wilayah Rawamangun Jakarta Timur merupakan

kegiatan keagamaan yang pada dasarnya melatih para kader da’i muda

muslim dalam berdakwah di masyarakat luas. Bentuk kegiatan yang ada

lembaga ini seperti yaitu mengadakan acara seperti tabligh akbar,

mengadakan pelatihan qiraat qur’an.Selain itu,lembaga Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia ini juga mengadakan kegiatan

pembinaan seperti mengadakan pelatihan da’i untuk didaerah sendiri, dan

mengikutsertakan setiap anggota mengikuti perlombaan berpidato atau

ceramah.Materi yang disampaikan dalam kegiatan pembinaan disini yaitu

menggunakan materi retorika dakwah. Konsep kegiatan pembinaan

tersebut sangat terorganisir dengan baik, bisa dilihat melalui proses

kegiatan yang ada di Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI).

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) mampu

mengembangkan program pembinaan dan peningkatan peran pemuda dan

Da’i muda.

Pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan pembinaan

kader FKDMI Wilayah Rawamangun Jakarta Timur masing-masing

dikelompokkan berdasarkan kategori pembinaan. Kategori pembinaan

Page 75: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

65

tersebut yaitu: pembinaan keterampilan, pembinaan keagamaan dan

pembinaan sosial.

Pembibitan Calon Da’i Muda (PCDM) adalah salah satu

program Kementerian Agama RI sejak tahun 1993 dengan mengadakan

pelatihan kaderisasi da’i selama dua bulan dengan peserta kurang lebih

delapan puluh sampai seratus orang tiap tahunnya yang diambil dari tiap

provinsi yang ada di Indonesia. Alumni PCDM ini secara otomatis

menjadi anggota FKDMI setelah usai mengikuti pelatihan-pelatihan

tersebut. Selain itu, Pengurus Pusat FKDMI juga melakukan kaderisasi

tersendiri sebagai upaya percepatan kaderisasi para da’i. Hingga kini,

Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia sudah mempunyai anggota di

seluruh pelosok Nusantara.

Pembinaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

beranggotakan seluruh da’i muda yang telah mengikuti pelatihan PCDM

(Pembibitan Calon Da’i Muda) atau LKD (Latihan Kader Da’i) yang

dilaksanakan oleh FKDMI.Simpatisan da’i yang mengajukan

permohonan untuk menjadi anggota baru, diterima dan disahkan

keanggotaannya oleh pengurus FKDMI. Syarat mengikuti pelaksanaan

pembinaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

Beragama Islam, berusia minimal 16 tahun dan maksimal 42 tahun,

Menyetujui, mentaaati, dan siap melaksanakan AD dan ART FKDMI.

Setiap anggota yang mengikuti pembinaan kader Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) berhak memperoleh

perlakuan yang sama dari atau untuk organisasi, mengeluarkan usul,

Page 76: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

66

saran dan pendapat, mengikuti keggiatan yang diselenggarakan

organisasi, memilih dan dipilih menjadi pengurs atau pemegang jabatan

lain yang diamanatkan kepadanya. Selain itu setiap anggota juga

berkewajiban menjaga dan membela keluhuran agama Islam, mentaati

AD dan ART, serta peraturan-peraturan organisasi lainnya, membayar

iuran anggota, menjunjung tinggi nama baik, tujuan dan kehormatan

organisasi, mendukung dan menyukseskan seluruh program organisasi.

2. Metode yang digunakan pada pembinaan kader Forum Komunikasi Da’i

Muda Indonesia (FKDMI) adalah metode diskusi, metode tanya jawab,

metode seminar, metode ceramah, metode tutorial, metode mikro

teaching. Materi yang diberikan pada pembinaan kader adalah materi

dakwah dan retorika dakwah.

3. Hasil yang dicapai dari pembinaan kader Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia (FKDMI) sesuai dengan sasaran yang tepat, dengan beberapa

metode dan kegiatan yang dilakukan, materi yang diberikan serta adanya

bimbingan dari para Pembina untuk peserta dan anggota pembinaan

kader, hasilnya yaitu: pertama bagi pembimbing dan Pembina yakni,

sebagai wadah atau sarana pembinaan calon kader da’i muda, di Wilayah

Rawamangun Jakarta Timur, Mempersiapkan kader-kader dakwah, Para

pengurus mempunyai ilmu retorika dakwah untuk diterapkan dalam

setiap dakwahnya, semua peserta dan anggota yang mengikuti pembinaan

mempunyai pengetahuan yang luas, tentang berbagai macam ilmu.

Page 77: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

67

B. Saran-Saran

Untuk memajukan dan meningkatkan serta mengembangkan

keberadaan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI), khususnya

dalam program pembinaan Kader, maka penulis memberikan saran kepada

pihak-pihak terkait antara lain:

1. Pengurus Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia.

a. Pembinaan harus lebih memperhatikan, meningkatkan, serta

mengembangkan program-program kegiatan yang ada di Forum

Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) terutama dalam

pembinaan calon kader da’i muda.

b. Harus adanya kesadaran para calon kader da’i muda untuk

melaksanakan dakwahnya, baik untuk diri sendiri maupun

masyarakat.

2. Pembina Kader

Agar dapat terus mengarahkan anggota dan peserta FKDMI ke jalan yang

diridhoi Allah SWT, dengan memperluas pengembangan peserta calon

kader dalam pembinaan dan pelatihan kelapangan (terjun ke masyarakat

luas).

3. Anggota FKDMI

Para aktifitas dakwah dapat meningkatkan ilmunya yang telah di dapat

baik ilmu dakwah maupun komunikasi dan lainnya secara teori dan

praktek dalam proses pembinaan.

Page 78: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

DAFTAR PUSTAKA

Abda, Slamet Muhaemin, Prinsip-prinsip Metodologi dan Dakwah, Surabaya: Usaha Nasional,

1994.

Abdul Somad, Idris, Diklat ilmu dakwah, Depok: 2004.

Abu Bakar, Hasanunudin, Visi dan Misi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta: Media

Dakwah, 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bineka Cipta, 1996.

Badan Penasehat Perkawinan, Perselisihan, dan Perceraian BP-4, Membina Keluarga Bahagia

Dan Sejahtera, Jakarta: BP-4, 1994.

Badruttamam, Nurul, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, Jakarta: Grafindo, 2005.

Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: CV.

Diponegoro, 2005.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai

Pustaka, 1994.

Dermawan, Andy, Metodologi Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2006.

Habib, M. Syafaat, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1982.

Hamka, Prinsip dan Kebijakan Dakwah Islam, Jakarta: Uminda, 1982.

Hasanuddin, Ahmad H, Retorika Dakwah dan Publistik dalam kepimpinan, Surabaya :Usaha

Nasional 1982.

Helmy, Masdar, Dakwah Islam Alam Pembangunan, Semarang: CV Thoha Putra, tt.

Huda, Moh. Nur, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Forum Komunikasi Da’i Muda

Indonesia FKDMI, Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi Da’i

Muda Indonesia, 2013.

Page 79: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

Huda, Moh. Nur, Keputusan-Keputusan Musyawarah Nasional III Forum Komunikasi Da’i

Muda Indonesia FKDMI, Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum

komunikasi Da’i Muda Indonesia, 2012.

Huda, Moh. Nur, Materi Rapat Kerja Pengurus Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia,

(Jakarta: Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum komunikasi Da’i Muda Indonesia,

2013), Cet. ke-1, h. 35.

Ismail Ilyas Paradigma Dakwah Sayyid Quthub, Jakarta : Paramadani, 2006 .

Koentjaningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

1997.

Moieong, Lexy J, Metodelogi penetitian kualitatif, Bandung: PT. Rosda karya, 2007.

Mubarak, Zakky, Dakwah dan Globalisasi, Jakarta: ELSAS, 2000.

Muhyiddin, Asep dan Safei, Agus Ahmad, Metode Pengembangan Dakwah, Bandung: Pustaka

Setia, 2002.

Muriah, Siti, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000.

Nor, Muhammad, Visi Kebangkitan Relegius, Refleksi Pemikiran dan Perjuangan Tuan Guru

Kiai Haji Muhammad Zaeuddin Abdul Majid, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1982.

PB. PMII, Petunjuk dan Pelaksanaan Kader, Jakarta: Kabag Pengkaderan, 1998.

Priyitno, Irwan, Kepribadian Da’i, Jakarta Pustaka Tarbiatna, 2005.

Proyek Penerangan Bimbing Khutbah Dakwah Agama, Pembinaan Rohani Pada Dharma

Wanita, Penerbit DEPAG, 1984.

Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: 2001.

Rambe, H. Nawawi, Sejarah Dakwah Islam, Jakarta: Wijaya, 1985.

Raqith, Hamad Hasan, Meraih Sukses Perjuangan Da’i, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2011.

Rifai, H. Muhammad, 1300 Hadis Dakwah dan Pembina Pribadi Muslim, Semarang:

Wicaksono, tt.

Suhartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, 2004.

Salim, Peter, Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English, 2002.

Page 80: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: al-Ikhlas, 1983.

Takariawan, Cahyadi, Prinsip-Prinsip Dakwah, Yogyakarta: Izzan Pustaka, 2005.

Tamrin, M., Diklat Metodologi Dakwah, Jakarta: YPI Ibnu Sina, tt.

Tasmaran, Teto, Komunikasi Dakwah, Jakarta: CV. Gaya Media Pratama, 1987.

Tim Penyusun, Ensiklopedia Indonesia, Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve .

Tualeha, Hamzah, Pengantar Ilmu Dakwah, Surabaya: Offset Indah, 1993.

Ya’qub, Hamzah, Publistik Tekhnik Dakwah dan Leadership, Bandung: CV. Diponegoro, 1986.

Zaidullah, Alwisral Imam dan Bandaro, Khaidir Khatib, Strategi Dakwah dalam Membentuk

Da’i dan Khotib Professional, Jakarta: Kalam Mulia, 2002.

Daradjat, Zakiya, Ilmu Jiwa Raga, Jakarta : Bulan Bintang, 1976 .

Elka, Studi Rizal, Da’wah bi al-Qalam dan Dasar-dasar Penyajiannya, Dakwah, vol. 2, nomor 1 Juli, 2000 .

Page 81: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

I(EMENTERIAN ACAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAI(WAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/ Fax : (021) 7 a32728 / 7 4703580

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat1,541,2lndonesia Website:u'rvn'.fdkuinjakarta.ac.id, E-mail:[email protected]

Nomor : Un.01/F5/KM.01 .zt\)frzatz Jakarta, ] Maret 2013

Lamp :l(satu)bundelHal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.Drs. Wahidin Saputra, MADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ass alamu' alaikum I4r. Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa

FakLrltas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarla sebagai

berikut,

Uswatun Hasanah109051000101Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / VIIIKomunikasi Organisasi Forum Komunikasi Da'i Mudzr

Indonesia (FKDMI) Wilayah Rawamangun Jakarta Timur.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam

penyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.

Was salamu' alaikum Wr. Wb.

Tembusan :

L Dekan2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

' ., :'4:ti.'.

;;:i;iiLit;::,tlt:i!.ia

" 5.j;4)\4''

'i:& Yiie Yi *-::."1"** , iI :.::..:.:. -d i

.:i,. ,. / -l'A t:,i",1+ _ :r Lii 1

''.*.,J

NamaNIMJurusan/SemesterJudul Skripsi

Dekan Bidang Akaderruk

in Saputra, M3 t99603 I 001,1

Page 82: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

I(EMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKI^/AH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7 432728 / 7 4703580

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 154L2 Indonesia Website: www.fdkuiniakarta.ac.id. E-mail : dakwah@fdk'uiniakarta'ac id

il !4!l ll

Nomor : Un.01/F5/KM.01 .Zt\ cl80 notl Jakarta, tDVtri ZOt:

Lamp :1(Satu)bundelHal : PenelitianAilat'ancara

I(epada Yth.Ketua Forum l(omunikasi Da'i Muda Indonesia

diTemPat

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat bersama ini karni sampaikan bahwa mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarla di bawah ini'

Nama : Uswatun Hasanah

Nomor Pokok : i 0905 1000101

Jrrusan /Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / VIII

bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul Pembinaan Forum Komunikasi Da'l Muda Indonesia ( FKDMI ) dalam

Membina Kader di Wilayah Rawaqmangun Jakartu Timur'

Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya berkenan

menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara dirnaksud'

Atas perhatian dan perkenan Bapak karni ucapkan terima kasih.

Wassalamu' alaikum Wr. Wb.

Tetnbusan :

l. Pernbantu Dekan Bidang Akaderuik2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islanr (l(Pl)Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu l(ornunikasi

Dekan,

Subhan, MA1 99303 | 004f

Page 83: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

PETIGIIRU$ PU$ATtonuu ltlliltulllltn$I ltn'l iltunn lil[0ilt$tA

, T PRFKBMI TSekretariat : Kampus Universitas lbnu Chaldun

Jl. Pemuda I Kav.97 Rawamangun Pulogadung Jakarta 13220 Telp. (021) 37700591, 0856 7526547, 0815 861 83081

SURAT KETERANGAN055/A/PP. FKDM! /SK / V /V I / 201 3

Perrgurus Fusat Forum Komunikasi Muda lndonesia (FKDMI), berdasarkan

surat dari Pembantu Dekan Bidang Akaciemik Fakuttas ltmu Dakwah dan ltmu

Komunikasi Universitas lstam Negeri (UlN) 5yarif Hidayatuttah Jakarta, No:

Un.01 /F5/Y\M.01.'J,{3480/2013 tertanggat 28 Mei 2013, dengan ini menerangkan

bahwa:

Na,na

Nomor Pokoli

Tempat/Tanggal Lahir

Semester

Jurusan /Konsentrasi

Atamat

Uswatun Hasanah

109051000101

..lakarta, 06 Februari 1991

Vlll (Detapan)

Komunikasi dan Penyiaran lstam (KPl)

Jt. Malaka I RT 008 RW 012 Keturahan Rorotan

Kecamatan Citincing Jakarta Utara

Tetah mengadakan penetitian dan wawancara di Forum Komui'rikasi Da''i

Muda lndonesia (FKDMI) dengan Topik/Judul "Pembinaan Forum Kontunikasi Da'i

lAuda lnaonesia (FKDlAt) dalcm Membina Kader di Wilayah Rawamongun iakarta

Timur".

Demikian surat keterangan ini dibuat, agar . dapat dipergunakan

sebagairnana mestinya.

Jakarta, 13 Juni 2013

is Jenderat FKDMI,{

Page 84: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

t ilil ExL.

KEIVIENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLANI NEGERI (UIN)

: SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAJ FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Nomor : Un.01/FS/PP.00.9/zi1gcJ2013Lampiran : 1(satu) Berkas SkripsiHal : Ujian Skripsi

Kepada Yth. :

1. Drs. H. Mahmud Jalal, MA' 2. Umi Musyarrofah, MA3. Dra. Rini Laili Prihatini, M Si4. Ade Masturi, MA5. Drs. Wahidin Saputra, iVi.A

Jakafta, 3 September 2013

diJakarta

Assal am u' al aiku m Wr.Wb.

Dekan Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menunjuk Bapak/lbu sebagai Tim Penguji Skripsi mahasiswa/i di Fakultas llmuDakwah dan llmu Komunikasi,

JIn. Ir. H. Juanda No. 95 CiputatWetrsite: wwrv.fdkuin i akarta.ac.id

NamaTempat Tanggal lahirNIMJurusanJudul Skripsi

Ujian tersebut akan dilaksanakan pada

Hari/TanggalWaktuTempat

Tembusan'1 Dekan2. Kasubbag. UmumFakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi

Ajkd/Mr

Telepon/Fax: (02 1) 7 432728i'i' 4703580Email : [email protected]

KetuaSekretarisPenguji I

Penguji llPembimbing

. Uswatun Hasanah: Jakarta, 06 Februari 1991

1 09051 0001 01: KPI. Pembinaan Kader Forum Komunikasi Da'i Mudalndonesia ( FKDMI) Wilayah Rawamangun Jakarta Timur.

Kamis, 5 Sepiember 20'13Pk. 10.00 s/d 1 1 .00 WIBRuang Munaqasah (Lantai 7A)

Untuk menunjang kelancaran ujian dimaksud, bersama ini kami kirimkan naskahskripsi yang akan diujikan, guna dipelajariiditeliti sebagaimana mestinya.

Demikian penunjukanterima kasih

Wassa!am,

ini di sampaikan. Atas perhatian Bapakllbu, kami ucapkan

Page 85: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

HASIL WAWANCARA

JUDUL SKRIPSI : PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA

INDONESIA WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERDAKWAH

Pewawancara : Uswatun Hasanah Hari : Senin

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tanggal : 10 juni 2013

Informan : Ibrahim Ahmad Faqih, M.pd Pukul : 08.15 – 10.15

1. Menurut Bapak bagaimana latar belakang sejarah berdirinya Forum Komunikasi

Da’i Muda Indonesia ( FKDMI )?

Jawab : Berdirinya FKDMI bersumber dari da’i muda sebagai generasi penerus yang

sadar akan hak dan kewajiban serta peranan dan tanggung jawabnya kepada umat yang

Rahmatan Lil ‘Alamin dan memberikan darma baktinya untuk memperjuangkan nilai-

nilai Islam; ‘Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar.

Da’i muda berkewajiban sepenuhnya untuk bersama-sama membangun dan mewujudkan

suatu masyarakat madani yang demokratis dan berkeadilan sosial, baik material maupun

spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam rangka mewujudkan cita-cita

2. Menurut Bapak kapan berdirinya Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

(FKDMI ) ini?

Jawab : Bahwa Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia atau sering disingkat dengan

FKDMI berdiri pada tanggal 17 Desember 1996 bertepatan dengan tanggal 14 sya’ban

1417 H di Jakarta, untuk waktu yang tidak terbatas yang berkedudukan di Ibukota Negara

Indonesia.

3. Menurut Bapak apa tujuan didirikan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

(FKDMI) ?

Jawab : Tujuan didirikannya Forum ini ada dua point penting, yaitu :

a. Terwujudnya komunikasi dan kerjasama dengan pihak lain guna mencapai tujuan

dakwah.

b. Terciptanya pribadi da’i yang berilmu dan beriman sempurna berdasarkan al Qur’an

dan Sunnah Rasullullah.

Page 86: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

4. Menurut Bapak apa Visi dan Misi Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia

(FKDMI) ini?

Jawab : visi organisasi ini adalah terwujudnya dan terciptanya da’i yang professional

dalam menegakkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.

Adapun Misi organisasi ini adalah malaksanakan dakwah Islam, amar ma’ruf nahi

mungkar.

5. Bagaimana jaringan organisasi Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

ini terbentuk?

Jawab : Struktur Organisasi FKDMI terdiri dari tingkat Pusat yang disebut dengan

Pimpina Pusat yang berkedudukan di Jakarta sampai di tingkat Desa/Kelurahan yang

disebut dengan Pengurus Ranting.

6. Apa saja Orientasi Program Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) ?

a. Mengadakan training kaderisasi anggota FKDMI dalam bentuk PCDM.

b. Mengembangkan pembinaan dan peningkatan peran pemuda dan da’i muda sebagai

upaya memperkuat kemmapuan da’i dalam berdakwah.

c. Menciptakan infrastuktur organisasi yang mapan dan memadai.

d. Mengadakan kewirausahaan dalm membangun jaringan pengusaha.

e. Memprakarsai berbagai program aksi bersama antar umat beragama dalm gerakan

pembangunan karakter bangsa yang bermoral.

f. Berperan aktif dalam berbagai kegiatan-kegiatan keagamaan dan kesenian Islam.

g. Memberikan bantuan hokum dan advokasi pada masyarakat yang membutuhkan.

7. Ada berapa pengurus di Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) ?

Jawab : Pengurus FKDMI yang sampai saat ini aktif berjumlah kurang lebih 69 orang

pengurus yang membentuk departemen dan lembaga yang merupakan bagian dari

kesatuan organisatoris FKDMI.

8. Menurut Bapak bagaimana sejarah adanya pembinaan kader di FKDMI Wilayah

Rawamangun Jakarta Timur?

Jawab : Peloporan kegiatan pembinaan kader disini tidak terlepas dari peran masyarakat

yang ada di wilayah Rawamangun Jakarta Timur dan selalu membantu kegiatan yang ada

dengan tekad kuat para pengurus untuk memajukan organisasi.

Page 87: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

9. Apa tujuan diadakannya pembinaan kader di FKDMI Wilayah Rawamangun

Jakarta Timur?

Jawab : Yaa tujuan untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan di bidang

keagamaan Islam, mempererat hubungan siltaurrahmi atau persaudaraan antar umat

Islam. Mengembangkan pembinaan dan peningkatan peran pemuda dan da’i muda

sebagai upaya memperkuat kemampuan da’i dalam berdakwah

10. Menurut Bapak berapa kali kegiatan pembinaan kader da’i ini diadakan?

Jawab : Kegiatan ini diadakan setiap seminggu sekali, tepatnya hari sabtu.

11. Bentuk kegiatan Apa yang Bapak berikan kepada peserta pembinaan kader da’i

ini?

Jawab : Biasanya lembaga ini memberikan latihan berpidato atau ceramah kepada

peserta agar peserta bisa memahami cara berpidato didepan orang banyak itu seperti apa.

12. Menurut Bapak Hasil apa yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan pembinaan

kader da’i ini?

Jawab : Semua peserta pembinaan kader da’i ini mempunyai pengetahuan tentang agama

dan ilmu pengetahuan yang luas, agar ketika berdakwah tidak kehabisan bahan atau

materi yang akan disampaikan

13. Materi apa saja yang Bapak berikan pada pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Materi yang diberikan biasanya Fiqih, Aqidah dan Akhlak. Dan yang terpenting

disini yaitu pelatihan retorika dakwah.

Informan

Ibrahim Ahmad Faqih, M. Pd

Page 88: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

HASIL WAWANCARA

JUDUL SKRIPSI : PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA

INDONESIA WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERDAKWAH .

Pewawancara : Uswatun Hasanah Hari : Senin

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tanggal : 15 juni 2013

Informan : Mohammad Nur Huda, S. sos Pukul : 09.40 – 12.00

1. Menurut Bapak apa azas dan status FKDMI dibentuk?

Jawab : Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia ( FKDMI ) berazaskan Pancasila dan

FKDMI berstatus independen dan merupakan mitra kementerian Agama RI dan Institusi

lain dalam melaksanakan program-program kerja.

2. Dari manakah sumber keuangan dalam pelaksanaan pembinaan kader yang biasa

Bapak berikan kepada anggota FKDMI?

Jawab : Ada 4 sumber penting dalam pendanaan, yaitu:

a. Sumber-sumber dana di lingkungan FKDMI, umat Islam, dan tidak mengikat.

b. Iuran anggota.

c. Usaha yang sah dan halal.

d. Bantuan yang tidak mengikat.

3. Menurut Bapak adakah persyaratan khusus menjadi anggota FKDMI?

Jawab : Tidak ada persyaratan khusus dalam lembaga ini, yang terpenting :

a. Beragama Islam.

b. Berusia minimal 16 tahun dan maksimal 42 Tahun.

c. Menyetujui, mentaati, dan siap melaksanakan AD dan ART FKDMI.

4. Dimana tempat para anggota mengikuti pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Yaa tempatnya di FKDMI ini, di lembaga ini sudah disiapkan tempat khusus

untuk kegiatan pembinaan ini.

5. Materi apa yang Bapak berikan dalam pembinaan kader da’i ini?

Page 89: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

Jawab : Materi yang diberikan disini intinya sih tentang pendalaman agama misalkan

tentang dakwah dan juga ada pembelajaran Al-Qur’an dan Murotal.

6. Dalam pembinaan kader da’i ini, ada metode apa saja yang digunakan di FKDMI?

Jawab : Ada banyak metode yang sering diapakai dalam pembinaan kader da’i disini

diantaranya : metode diskusi, metode ceramah, metode tutorial, dan metode tanya jawab

selam program pembinaan kader berlangsung.

7. Menurut Bapak Apa tujuan diadakannya pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Dengan adanya pembinaan berharap semakin banyak da’i yang konsisten

mengajak para umat ke jalan yang di ridhai Allah dan bisa menyebarkan syariat islam

sesuai dengan tuntunan Rasulnya.

8. Bagaimana bentuk dari kegiatan pembinaan ini menurut Bapak?

Jawab : Bentuk kegiatan disini ya tentunya tentang pembinaan keagamaan, misalnya

mengadakan kegiatan ceramah atau berpidato, kumpulan di majelis taklim.

9. Menurut Bapak kira-kira metode Apa yang sering dipakai dalam pembinaan kader

da’i ini?

Jawab : Disini metode yang sering dipakai yaitu metode diskusi meskipun banyak

metode lainnya tetapi metode diskusi yang sering dipakai dalam kegiatan pembinaan ini.

10. Menurut Bapak Bagaimana respon anggota FKDMI terhadap pembinaan kader

da’i?

Jawab : Respon yang selalu ditujukan selalu member dampak positif bagi pengkaderan.

Tapi tidak jarang masih banyak anggota yang sering bolos atau masih kurang respon

terhadap materi atau sering bosan dengan materi yang ada. Akan tetapi semua bisa

teratasi dengan proses berjalan sampai saat ini.

Informan

Moh. Nur Huda, S.sos

Page 90: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

HASIL WAWANCARA

JUDUL SKRIPSI : PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA

INDONESIA WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERDAKWAH

Pewawancara : Uswatun Hasanah Hari : Senin

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tanggal : 16 juni 2013

Informan : Abrohul Isnaini, S.Hi Pukul : 08.15 – 10.15

1. Bagaimana pelaksanaan pembinaan kader di wilayah Rawamangun Jakarta

Timur?

Jawab : Pelaksanaan masing-masing program dan kegiatan pembinaan kader FKDMI di

wilyah Rawamangun Jakarta Timur masing-masing dikelompokkan berdasarkan kategori

pembinaan tersebut yaitu : pembinaan keterampilan, pembinaan keagamaan, pembinaan

sosial.

2. Menurut Bapak, metode ceramah sudah efektif dilakukan dalam pembinana kader

da’i di lembaga ini?

Jawab : Dalam pelaksanaannya, penggunaan metode ini berupa ceramah interaktif.

Pembina tidak selalu memberikan materi, akan tetapi diselingi dengan pertanyaan-

pertanyaan pancingan untuk mengetahui kemmapuan pada kader da’i tersebut faham

dengan materi yang disampaikan atau tidak, paling tidak ingat dengan materi yang telah

disamapaikan setiap penyampaian materi.

3. Bagaimana bentuk dari kegiatan pembinaan kader da’i di lembaga ini?

Jawab : Bentuk dari kegiatan ini sendiri yaa mengadakan latihan cara berpidato, disini

latihan tersebut diterapkan agar peserta mengerti atau memahami cara penyampaian

dakwah itu seperti apa.

4. Dalam pembinaan kader da’i, ada metode apa saja yang digunakan di FKDMI?

Page 91: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

Jawab : Metode yang sering digunakan dalam setiap kegiatan sering menggunakan

metode- metode diskusi, meskipun masih ada metode lain seperti halnya metode

ceramah, metode tutorial dan tanya jawab.

5. Apa tujuan diadakannya pembinaan kader da’i ini menurut Bapak?

Jawab : menciptakan kader-kader da’i muda yang tahu akan agama islam seperti apa,

dan juga tahu cara menyampaikan dakwahnya itu seperti apa.

6. Materi apa yang Bapak berikan dalam pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Materi yang diberikan tentang pelajaran agama, selain itu juga ada retorika

dakwah.

7. Kira-kira metode apa yang sering dipakai dalam pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Metode yang sering digunakan dalam segtiap kegiatan sering menggunakan

metode-metode diskusi, meskipun masih ada metode ada metode lain seperti halnya

metode ceramah, metode tutorial dan metode tanya jawab.

8. Dimana tempat biasanya para kader mengikuti kegiatan pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Kalau tempat biasanya ya di lembaga ini sendiri, lembaga ini sudah menyiapkan

tempat khusus untuk kegiatan pembinaan ini.

9. Menurut Bapak hasil Apa yang dicapai dengan adanya kegiatan pembinaan kader

da’i ini?

Jawab : dari beberapa kegiatan yang ada, hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan

pembinaan kader da’i ini FKDMI mampu menjalankan program kegiatannya dengan

baik. Dari hasil yang terlihat, lembaga ini telah banyak berperan aktif dalam pembinaan

para kader da’i muda bahkan mampu melahirkan da’i-da’i baru yang kini aktif tersebar di

masyarakat luas.

Informan

Abrohul Isnaini, SH.i

Page 92: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

HASIL WAWANCARA

JUDUL SKRIPSI : PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA

INDONESIA WILAYAH RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERDAKWAH

Pewawancara : Uswatun Hasanah Hari : Senin

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi tanggal : 16 juni 2013

Informan : Peserta Ikhwan Mufti Pukul : 10.15-12.00

1. Apa alasan Anda mengikuti kegiatan pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Saya ingin menambah wawasan tentang ilmu agama Islam.

2. Sudah berapa Anda mengikuti kegiatan pembinaan kader da’i di lembaga ini?

Jawab : Saya sudah mengikuti kegiatan hampir 3 tahun lebih.

3. Apa yang Anda dapat dari mengikuti kegiatan pembinaan kader da’i ini?

Jawab : Dengan mengikuti kegiatan ini saya banyak mendapatkan ilmu disini

diantaranya: ilmu berbicara di depan orang banyak, ilmu berani berhadapan dengan orang

banyak juga.

4. Selain metode dakwah, materi apa saja yang diberikan oleh pembimbing?

Jawab : Materi yang disampaiakan pokoknya tentang pelajaran agama diantaranya Fiqih

dan Akhlak.

5. Menurut Anda apakah kegiatan pembinaan kader da’i sudah bagus dan berjalan

dengan lancar?

Jawab : Tentu sudah bagus, buktinya dengan mengikuti kegiatan ini saya jadi berani

berbicara dengan orang banyak.

Informan

Ikhwan Mufti

Page 93: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

Foto Logo Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI)

FOTO KEGIATAN PEMBINAAN KEAGAMAAN PELATIHAN

HADROH

Page 94: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam

SILATURAHMI ANTARA PENGURUS WILAYAH

Page 95: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam
Page 96: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam
Page 97: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam
Page 98: PEMBINAAN KADER FORUM KOMUNIKASI DA’I MUDA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29696/1/USWATUN... · digunakan Forum Komunikasi Da’i Muda Indonesia (FKDMI) dalam