peran guru pendidikan agama islam dalam pembinaan

90
i PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN LAPPARIAJA KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar HARMAYANI 105191110016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/ 2020 M

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

i

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN

LAPPARIAJA KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

HARMAYANI

105191110016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/ 2020 M

Page 2: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

ii

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

KEPRIBADIAN SISWA SMPN 4 LAPPARIAJA KECAMATAN

LAPPARIAJA KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

HARMAYANI

105191110016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/ 2020 M

Page 3: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

iii

Page 4: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

iv

Page 5: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

v

Page 6: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

vi

Page 7: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

vii

ABSTRAK

Harmayani. 105 191 1100 16. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

dalam Membina Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone. Dibimbing oleh Atika Achmad dan Mawardi Pewangi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama

Islam dalam membina kepribadian siswa, bentuk pembinaan kepribadian siswa

dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam membina kepribadian siswa

SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif dengan

menggunakan analisis deskriptif, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu

dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis

datanya yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun

sumber data yang penelitian ini yaitu kepala sekolah, guru dan siswa.

Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terkait Bentuk pembinaan

kepribadian siswa yang dilaksanakan di SMPN 4 Lappariaja yaitu memberi

bimbingan, serta motivasi kepada siswa untuk senantiasa mengikuti pembinaan

kepribadian siswa seperti memgajarkan kebiasaan shalat dhuha, shalat berjamaah

dan kultum setelah shalat, tadarus Al-Quran. Adapun Peran Guru PAI dalam

pembinaan kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone sudah berperan aktif dalam melakukan pembinaan kepribadian

siswa, hal ini berdasarkan hasil dari guru dan siswa diantaranya, Peran yang

pertama peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa

merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan mengembangkan

potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam serta membina

kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Peran

yang kedua ialah sebagai tauladan atau contoh dan mengarahkan siswa untuk

melakukan pembinaan kepribadian di sekolah, sedangkan faktor pendukung dan

penghambat dalam membina kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja meliputi

sarana dan prasarana yang memadai dan selain itu guru-guru juga tidak pernah

ketinggalan untuk mendampingi para siswa untuk melaksanakan pembinaan

kepribadian disetiap harinya dengan cara membimbing, dan memberikan motivasi

kepada siswa. Adapun faktor penghambat ialah masih kurangnya kesadaran dan

motivasi serta siswa cenderung bosan di sebabkan guru tersebut malas dan jarang

masuk, selain itu faktor penghambat kedua adalah teknologi yang tidak memadai

dan faktor dari lingkungan serta dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran

dan pengawasan dari guru atau orang tua sehingga menyebabkan siswa mudah

terpengaruh oleh teman sebaya ataupun orang-orang dari lingkungan masyarakat.

Kata Kunci : Peran Guru, Pembinaan Kepribadian Siswa

Page 8: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

viii

ABSTRACT

Harmayani. 105 191 1100 16. The role of Islamic Religious Education

Teachers in Fostering the Personality of Junior High School Students 4 Lappariaja

District Lappariaja Bone District. Guided by Atika Achmad and Mawardi

Pewangi.

This research aims to find out the role of Islamic Education teachers in

fostering student personality, form of student personality development and

supporting factors and inhibitory factors in fostering the personality of students of

SMPN 4 Lappariaja Lappariaja District Bone District.

The type of research is qualitative approach research using descriptive

analysis, data collection method used by conducting observations, interviews, and

documentation. The data analysis techniques are data reduction, data presentation

and conclusion drawing. The data sources that this research is are principals,

teachers and students.

The results of the research obtained are related to the form of personality

coaching of students conducted in SMPN 4 Lappariaja that is to provide guidance,

as well as motivation to students to always follow the coaching personality of

students such as promo tinging dhuha prayer habits, praying congregations and

kultum after prayer, tadarus Al-Quran. As for the role of PAI Teachers in the

development of the personality of SMPN 4 Lappariaja Students in Lappariaja

District Bone District has played an active role in fostering the personality of

students, this is based on the results of teachers and students among others, the

role of the teacher of Islamic Religious Education in fostering the personality of

students is the task and responsibility in educating and developing the potential of

students to master the knowledge of Islam and foster a personality that believes

and behaves in accordance with Islamic values. The second role is as tauladan or

example and directs students to conduct personality coaching in the school, while

supporting factors and inhibitions in fostering the personality of SMPN 4

Lappariaja students include adequate facilities and infrastructure and in addition

teachers also never miss to accompany the students to carry out personality

coaching on a daily basis by guiding, and providing motivation to students. The

inhibitory factor is that there is still a lack of awareness and motivation and

students tend to get bored because the teacher is lazy and rarely enters, in addition

the second inhibitory factor is inadequate technology and factors from the

environment and from the student itself, due to lack of awareness and supervision

from the teacher or parents so as to make students easily affected by peers or

people from the community environment.

Keywords : Teacher Role, Student Personality Coaching

Page 9: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

ix

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut asma Allah rabb semesta alam, kami panjatkan

pujisyukur kehadirat Ilahi Robbi atas ridho serta rahmat dan hidayah-Nya,

sehinggapenulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi

sekaligusmenyelesaikan studi pada Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas

AgamaIslam.

Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada kekasih

Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya serta ummat

yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Penulis skripsi dengan judul “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Pembinaan Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone”. Dimaksud untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Agama Islam Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis haturkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Jumardin dan Ibunda St. Hadrah, yang

tiada henti-hentinya medoakan, memberikan dorongan moril maupun materil

selama menempuh pendidikan.

2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam,

berserta Wakil Dekan I, Dra. Mustahidang U.M.,Si, Wakil Dekan II, Drs.

Samad T, Wakil Dekan III, Dr. Ferdinan S.Pd.I.,M.Pd.I, Wakil Dekan IV,

Ahmad Nasir S.Pd.I.,M.Pd.I.

4. Dra. Hj. Atika Achmad. M.PddanDrs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku

Page 10: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

x

5. pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si. selaku ketua Prodi Pendidikan Agama Islam

dan Sekertaris Prodi, dan para dosen Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Seluruh dosen dan serta jajaran civitas akademik Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Semua lembaga di Fakultas Agama Islam, yaitu ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah Fakultas Agama Islam, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

Agama Islam, Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam.

9. Semua sahabat dan seluruh teman kelas PAI C, yang selalu memberikan

motivasi atas kesuksesan peneliti.

10. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sahabat dan

teman-teman seperjuangan yang namanya tidak sempat penulis sebutkan satu

persatu yang turut memberian dil, sumbang saran, dan kritik, baik secara materi

maupun moril sejak penulis aktif dalam perkuliahan hingga penulisan dan

penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis.Aamiin.

Makassar, 6 Muharram 1441 H

.

24 Agustus 2020 M.

Peneliti

HARMAYANI

Page 11: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................... iv

BERITA ACARA MUNAQASYAH ................................................................. v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS ......................................................................... 8

A. Tinjauan Tentang Guru ................................................................................. 8

1. Pengertian Guru ....................................................................................... 8

2. Tugas Guru............................................................................................... 9

3. Peran Guru ............................................................................................. 11

4. Fungi Guru .............................................................................................. 13

B. Tinjauan Tentang Guru Pendidikan Agama Islam ...................................... 14

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam ............................................. 14

2. Syarat-Syarat Kepribadian Guru Pendidkan Agama Islam .................... 16

3. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam .................................................... 18

Page 12: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

xii

C. Pembinaan Kepribadian Siswa .................................................................... 21

1. Pengertian Pembinaan ............................................................................. 21

2. Pengertian Kepribadian ........................................................................... 23

3. Bentuk- bentuk Pembinaan Kepribadian Siswa ...................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 32

B. Lokasi dan Objek Penelitian ........................................................................ 33

C. Fokus Penelitian .......................................................................................... 33

D. Deskripsi Penellitian .................................................................................... 33

E. Sumber Data ................................................................................................ 34

F. Instrumen Penelitian .................................................................................... 35

G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37

H. Teknik Analisis Data ................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN .......................................................................... 39

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................ 39

1. Sejarah Berdirinya SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupten

Bone ........................................................................................................ 39

2. Identitas Sekolah ..................................................................................... 40

3. Visi Misi dan Tujuan SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone ...................................................................................... 40

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 4 Lappariaja ...................... 42

5. Keadaan Siswa ........................................................................................ 44

6. Sarana dan Prasarana Sekolah ................................................................ 45

B. Bentuk Pembinaan Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja Peran Guru 46

C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Kepribadian Siswa

SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone ……….......49

D. Faktor pendukung dan factor penghambat yang dihadapi guru Pendidikan

Agama Islam dalam membina kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja ...... 53

Page 13: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

xiii

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 57

A. Kesimpulan .................................................................................................. 57

B. Saran ............................................................................................................ 58

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 14: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.4 Keadaan guru di SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten bone tahunajaran 2020/2021 .............................................. 42

Tabel 2.4 Jumlah siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten bone tahun ajaran 2020/2021 ............................................. 44

Table 3.4 Fasilitas Sekolah SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten bone tahun ajaran 2020/2021 ............................................. 45

Page 15: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbicara tentang pendidikan tentunya tidak ada habisnya, karena generasi

saat ini sangat ditentukan oleh kaum terpelajar. Kaum terpelajar merupakan kaum

generasi yang akan memegang tongkat estafet kemimpinan bangsa di masa yang

akan datang. Pengelolaan pendidikan bagi anak-anak ditentukan oleh para

pengelola pendidikan, yaitu para guru. Guru di samping harus memiliki

kemampuan mengajar, membimbing dan mendidik untuk menyampaikan ilmu

sekaligus membentuk kepribadian peserta didik agar menjadi generasi yang

membanggakan. Di tangan para gurulah keberhasilan pendidikan ini ditentukan.

Namun kenyataanya keberhasilan pendidikan pada peserta didik tidak dapat di

pungkiri karena penyebab utama keberhasilan pendidikan yaitu terdapat

kepribadian baik yang harus dimiliki siswa tersebut.

Kepribadian dapat diartikan kualitas perilaku individu yang tampak dalam

melakukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan secara unik. Keunikan

penyesuaian tersebut sangat berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian itu sendiri,

yaitu meliputi: karakter, tempramen, sikap, stabilitas emosional, responbilitas

(tanggun jawab) dan sosiabilitas.

Kepribadian merupakan sifat atau watak yang mencerminkan pada sikap

seseorang yang membedakan dirinya dengan orang lain. Kepribadian juga disebut

sebagai ciri yang menonjol pada dirinya dengan orang lain yang tentunya jauh

berbeda dengan dirinya.

Page 16: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

2

Kepribadian ini memiliki kecenderungan dalam memberikan respon

kepada berbagai model dalam cara yang sama. Namun dalam kenyataannya,

sering ditemukan bahwa perubahan pribadi itu dapat dan mungkin terjadi pada

setiap manusia. Perubahan itu terjadi pada umumnya lebih dipengaruhi oleh

faktor-faktor lingkungan daripada faktor fisik. Di samping itu, perubahan sering

dialami oleh remaja daripada orang dewasa.

Era moderenisasi ini, ilmu dan teknologi semakin berkembang sejalan

dengan perkembangan kehidupan manusia. Pola kehidupan pun semakin bergeser

pada pola kehidupan yang universal. Kehidupan remaja kita saat ini sering

dihadapkan dengan berbagai masalah yang amat kompleks, yang tentunya sangat

perlu mendapatkan perhatian dari kita semua. Salah satu permasalahan tersebut

diantaranya adalah semakin menurunnya tata krama kehidupan sosial dan etika

moral remaja dalam praktik kehidupan, baik di rumah, sekolah, maupun

lingkungan sekitarnya, yang mengakibatkan timbulnya sejumlah efek negatif di

masyarakat yang akhir-akhir ini semakin merisaukan. Efek tersebut diantaranya,

semakin maraknya penyimpangan di berbagai norma kehidupan, baik Agama

maupun sosial yang terwujud dalam bentuk-bentuk perilaku antisosial seperti

tawuran, pencurian, penganiayaan, penyalagunaan narkoba serta perbuatan moral

lainnya.

Situasi dan kondisi lingkungan masyarakat kita, jika dilihat saat ini sangat

rentan bagi tumbuhnya perilaku agresif dan penyimpanan di kalangan remaja.

Hampir setiap hari kita saksikan dalam realitas sosial, perilaku menyimpang

dilakukan oleh remaja, seperti menurunnya tata krama sosial dan etika dalam

Page 17: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

3

kehidupan sekolah dan masyarakat yang mengarah pada akses negatif, yang ada

dasarnya tidak sesuai dengan ajaran Agama sebagaimana terungkap dalam akhlak

al-karimah. Kita saksikan bersama, pada kenyataannya sekarang ini mulai

dirasakan melemahnya keteladan guru dan kedua orang tua di mata anak, dan

siswa sehingga menyebabkan mereka cenderung mencari identifikasi pada

sumber-sumber lain untuk dicontoh dan ditiru. Oleh karena itu, diperlukan

pemahaman, pendalaman ketaatan terhadap ajaran-ajaran Agama yang dianut.

Pendidikan Agama Islam memiliki peranan penting untuk mencegah

perbuatan - perbuatan yang dinilai negatif dan melenceng dari ajaran Agama

Islam. Oleh karena itu, pentingnya ditanamkan dari sejak usia dini. Masa kanak-

kanak merupakan masa yang paling menentukan masa depan seorang anak yang

hanya satu kali dalam kehidupan. Yang tepatnya untuk menanamkan nilai – nilai

Agama. Sehingga akan tertanam kuat di dalam jiwa anak sampai dewasa kelak.

Sebab, pondasi dasar bagi kepribadian anak yang telah ditanamkannya nilai – nilai

ajaran Agama nantinya akan membawa pengaruh pada kepribadian manusia

lainnya Guru adalah figur seorang pemimpin. Guru merupakan arsitektur yang

dapat membentuk jiwa dan watak anak didik. Guru mempunyai kekuasaan untuk

membentuk dan membangun kepribadian anak didik menjadi seseorang yang

berguna bagi Agama, nusa dan bangsa. Guru bertugas mempersiapkan manusia

susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun

bangsa dan negara.

Page 18: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

4

Guru merupakan profesi yang amat mulia, karena pendidikan adalah salah

satu tema sentral Islam. Guru juga mengembangkan tugas kerasulan, yaitu

menyampaikan pesan-pesan Allah Swt. Dalam pandangan Islam, seorang guru

juga haruslah seorang yang bertakwa, yaitu beriman, dan berakhlak karimah

sehingga tidak saja efektif dalam memgajar tetapi juga efektif dalam mendidik.

Sehingga dalam mendidik dengan keteladan yang dimilikinya dapat teralisasi

dengan baik. Guru juga dituntut dapat berupaya membawa anak didik kearah

kehidupan keagamaan yang sesuai dengan ajaran Islam, serta berperan dan

berupaya dalam membentuk kenyakinan dan akidah yang dimiliki siswa tersebut.

Menurut Muh. User Usman mengatakan bahwa:

Peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling

berkaiatan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan

dengan kemajuan, perubahan tingka laku, dan perkembangan siswa yang

menjadi tujuannya.1

Sebagaimana dikatakan oleh Zakiah Dharajat bahwa: pendidikan Agama

itu ditujukan kepada pembentukan sikap pembinaan kepercayaan agama

dan pembinaan akhlak atau dengan ringkas dikatakan pembinaan

kepribadian di samping pembinaan pengetahuan Agama anak.2

Penulis dapat menyimpulkan bahwa guru memiliki peranan penting

dalam memberikan bimbingan dan pembinaan akhlak pendidikan terhadap anak

didik disekolah, dalam rangka meningkatkan proses pertumbuhan dan

perkembangan peserta didik menuju terbentuknya pribadi muslim sesuai dengan

ajaran Islam.

1 Muh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.

Hal. 95 2 Zakiah Dharajat, Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta:Bumi Aksara,2006), h.28

Page 19: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

5

Jadi anak didik yang kurang baik tingkah laku, tabiat dan kebiasaannya,

hendaknya diberikan Pendidikan Agama Islam yang mencerminkan kepribadian

yang baik, sehinggga dapat memberikan manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Sesuai dengan perilaku Nabi Muhammad SAW yang dijadikan sebagai contoh

dan norma-norma ajaran Agama Islam.

Berdasarkan pra-observasi awal yang dilakukan, di SMPN 4 Lappariaja

yang berlokasi di jln. Benrongen, pattuku limpoe, kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone, peneliti menemukan bahwa masih adanya berbagai

permasalahan tentang pembinaan kepribadian siswa. Dimana peserta didik tidak

jarang memiliki beberapa kasus tentang pelanggaran yang menggambarkan

kemerosotan akhlak kepribadian siswa yang tentunya memberikan kecemasan

bagi kalangannya. Contohnya masih banyaknya siswa yang melanggar peraturan

yang telah ditetapkan disekolah tersebut, masih ada siswa yang tidak hormat

kepada guru, misalnya ketika guru sedang mengajar di dalam kelas siswa enggan

untuk memperhatikannya, ada pula sebagian siswa bolos sekolah. Selain itu

pembinaan kepribadian siswa masih terbilang kurang di SMP ini. Dimana siswa

masih kurang sadar untuk melaksanakan shalat berjamaah sehingga guru yang

berperan penting untuk mengajak mereka untuk shalat. Oleh karena itu guru

Pendidikan Agama Islam harus berperan penting untuk mengubah dan membina

kepribadian siswa tersebut agar menjadi contoh yang baik. Oleh sebab itu, peneliti

tertarik untuk meneliti proposal yang berjudul “Peran Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Pembinaan Kepribadian Siswa di SMPN 4 Lappariaja

Kecematan Lappariaja Kabupaten Bone.

Page 20: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

6

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana bentuk pembinaan kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja

Kecamatan Lappariaja kabupaten Bone?

2. Bagaimana peran guru pendidikan Agama Islam dalam pembinaan

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja kecamatan lappariaja kabupaten

Bone?

3. Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru Pendidikan

Agama Islam dalam pembinaan kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja

kecamatan Lappariaja kabupaten Bone?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui bentuk pembinaan kepribadian Siswa di SMPN 4

Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone

2. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam

pembinaan kepribadian Siswa di SMPN 4 Lappariaja kecamatan

Lappariaja kabupaten Bone

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi

guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan kepribadian siswa di

SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja kabupaten Bone

Page 21: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi akademik menjadi bahan informasi, masukan serta

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang pendidikan

agama Islam dalam meningkatkan mutu pelajaran sesuai dengan

tujuan masing-masing.

b. Bagi peneliti, dapat digunakan sebagai sarana untuk menelaah sejauh

mana ilmu pengetahuan yang telah peneliti pelajari dengan kenyataan

di lapangan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru

dalam membina kepribadian siswa

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengerti, memahami, dan

mampu menerapkan kepribadian siswa yang baik.

Page 22: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Tentang Guru

1. Pengertian Guru

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti guru adalah orang yang

pekerjaannya, mata pencahariannya, dan profesinya mengajar. Pada umumnya

guru merupakan seorang tenaga pendidik profesional yang mengabdikan dirinya

untuk mengajar ilmu, mendidik, mengarahkan, membimbing, dan melatih,

muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.

Demikian pula yang dikemukan oleh Syaiful Bahri Djamarah yang

mengatakan bahwa:

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik.

Kemudian guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang

melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak harus di

lembaga pendidikan formal, tetapi bisa di masjid, di surau atau mushola,

di rumah dan sebagainya.5

Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

dalam Bab 1 Pasal 1dinyatakan bahwa tentang:

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.6

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

guru merupakan sumber belajar bagi muridnya yang tidak hanya mengajarkan

5 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi edukatif: Suatu

Pendekatan Teoretis Psikologis (Jakarta: Renika Cipta, 2010), h.31 6 Undang-Undan SISDIKNAS No.14 tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bab 1, Pasal

1(Bandung: Citra Umbara, 2006 ), h.2

Page 23: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

9

pendidikan formal, tetapi juga mendapat mengetahuan baru dan pendidikan

lainnya yang bisa menjadikan sosok yang dapat diteladani oleh muridnya.

2. Tugas Guru

Menurut Abdurahman Mas‟ud mengemukakan bahwa:

Tugas utama guru adalah menyelenggarakan pendidikan bagi siswa. Tugas

dan tanggun jawab utama guru adalah mendidik (education). Tanggun

jawab tersebut berjalan sejajar dengan atau dalam melakukan kegiatan

mengajar (fungsi Instruksional) dan kegiatan bimbingan bahkan dalam

setiap tingkah lakunya dalam berhadapan dengan murid senantiasa

terkandung nilai-nilai edukatif.7

Hal lain yang dikemukakan oleh Ali Rohmad mengatakan bahwa dalam

pendidikan, guru mempunyai tugas ganda yaitu sebagai abdi Negara dan

abdi masyarakat. Sebagai abdi Negara, guru dituntut melaksanakan tugas-

tugas yang telah menjadi kebijakan pemerintah dalam mencerdaskan

kehidupan bangsa. Dan sebagai abdi masyarakat, guru dituntut berperan

aktif mendidik masyarakat dari berbagai keterbelakangan menuju

kehidupan masa yang gemilang.8

Selain itu sikap positif bagi guru tidak kalah pentingnya dalam

mencantumkan keberhasilan belajar mengajar tersebut. Adapun dalam

menjalankan tugasnya harus mengacu kepada 4 jenis kompetensi guru

profesional yaitu:

a. Kompetensi guru dalam bidang pedagogik

Kemampuan guru dalam pengelolah pembelajaran kepada peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasi belajar

dan mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

kompetensi yang dimilikinya yang bersifat kognitif, dengan melakukan

7 Abdurrahman Mas‟ud, menggagas Pendidikan Non Dikototomik; Humanisme Religius

sebagai paradigm Pendidikan Islam, (Yogyakarta:Gama Media,2002)

8 Ali Rohmad, kapital selekta pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Ilmu, 2004) h.31

Page 24: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

10

pendekatan-pedakatan yang bersifat efektif serta guru dapat menguasai

prinsip-prinsip psikologi yang dimiliki siswa. Hal ini penting, karena

seorang guru yang baik dapat mengetahui karakter yang dimiliki siswa.

Sehingga guru dapat dikatan sebagai guru profesional jika sudah mampu

memahami karakter siswa yang ajarkan.

b. Kompetensi guru dalam bidang kepribadian

Kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang

mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

didik, dan berakhlak mulia. Oleh karena itu, setiap calon guru dan guru

profesional sangat diharapkan memahami bagaimana karakteristik

kepribadian dirinya yang diperlukan sebagai panutan yang baik untuk para

peserta didiknya, sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut

ditiru.

c. kompetensi guru dalam bidang profesional

Tugas guru dalam bidang profesi meliputi mendidik, mengajarkan,

melatih, mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai

hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih, berarti mengembangkan

keterampilan-keterampilan siswa.

d. Kompetensi guru bidang kemasyarakatan

Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan yakni masyarakat

menempatkan guru pada tempatnya yang lebih terhormat dilingkungannya

karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu

Page 25: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

11

pengetahuan. Oleh karena itu guru sebagai orang yang bertugas

menyampaikan ilmu pengetahuan sekaligus membimbing muridnya serta

berkepribadian yang baik.orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan

mengamalkannya kepada orang lain akan mendapatkan kedudukan disisi

Allah swt, serta mendapatkan tempat yang istimewa di tengah-tengah

masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas-tugas

pendidik amat sangat berat, yang tidak saja melibatkan kemampuan kognitif,

tetapi juga kemampuan afektif dan psikomotorik. Profesionalisme pendidik sangat

ditentukan oleh seberapa banyak tugas yang telah dilakukannya, sekalipun

terkadang profesionalismenya itu tidak berimplikasi yang signitifikan terhadap

penghargaan yang diperolehnya.

3. Peran Guru

Menurut E. Mulyaya mengemukakan bahwa

Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk

mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul

karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya

senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat

meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan

orang lain dalam perkembangannya. Demikian halnya peserta didik, ketika

orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga menaruh

harapan terhadap guru, agar anaknay dapat berkembang secara optimal.9

Sebagaimana yang dikemukan oleh Sardaman A.M Peran guru dalam

kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai berikut:

9 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 35

Page 26: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

12

a. Informator Sebagai pelaksana cara mengajar informative, laboratorium,

studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik atau umum.

b. Organisator yaitu Guru sebagai organisator, pengelolah kegiatan dvfd

akademik, silabus, wordshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.

c. Motivator yaitu peranan guru sebagai motivator dalam meningkatkan

kegairahan dan pengemabangan kegiatan belajar siswa. Guru harus dapat

merangsang dan memberikan dorongan serta menuntut mendimaniskan

potensi siswa.

d. Pengarah /director yaitu jiwa kepimpinan bagi guru dalam peranan ini

lebih menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan

mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuia dengan tujuan yang dicita-

citakan.

e. Inisiator yaitu guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses

pembelajaran.

f. Transmitter yaitu kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku

penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan

g. Fasilitator yaitu berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan

memberikan fasilitas atau kemudahan dalam prosese belajar mengajar,

misalnya saja denagn menciptakan suasana kegiataan belajar yang

sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa sehingga terciptanya

proses belajar menagajar yang menyenangkan

Page 27: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

13

h. Mediator yaitu guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa,

misalnya mengarahkan atau memberikan jalan keluar permasalahan yang

di hadapi dalam prose belajar mengajar khususnya dalam proses diskusi.

i. Evaluator guru berperan sebagai evaluator untuk menilai prestasi peserta

didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga

dapat menentukan sebagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.10

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa betapa

pentingnya peran guru dan beratnya tugas serta tanggung jawabnya dalam

pengembangan potensi serta membina peserta didik menjadi insan berkarakter

yang baik, sehingga guru akan merasa bangga, puas dan merasa berhasil dalam

tugasnya mendidik dan mengajarkan apabila diantara peserta didik menjadi

seorang pelopor atau berguna bagi bangsanya.

4. Fungsi Guru

Keutamaan profesi guru sangatlah besar sehingga menjadikannya sebagai

tugas yang diemban oleh Rasulullah Saw, sebagaimana Firman Allah SWT dalam

QS Ali-Imran (3): 164

Terjemahnya:

“sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman

ketika Allah mengutus diantara mereka seorang Rasul dari golongan

mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah,

10

Sardaman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta:Raja Grafindo Persada,

2007), h. 35

Page 28: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

14

membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab

dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan nabi) itu, mereka

adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.11

Berdasarkan ayat diatas menjelaskan bahwa guru memiliki beberapa

fungsi, diantaranya:

a. Fungsi Pengsucian artinya seorang guru berfungsi sebagai

pembersih diri, pemelihara diri pengemban, serta pemelihara fitrah

manusia.

b. Fungsi pengajaran artinya seorang guru berfungsi sebagai

penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai keyakinan kepada

manusia agar mereka menerapkan seluruh pengetahuannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pembahasan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

fungsi guru sangatlah penting dalam meningkatkan ilmu pengetahuan, sehinggah

siswa dapat mengembangkan pengetahuannya.

B. Tinjauan Tentang Guru Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Guru adalah orang yang mendidik dan membimbing peserta didik, yang

pekerjaannya dan profesinya sebagai pendidik yang memberi kesan bahwa

pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam pendidikan. Selain

memberikan pengajaran secara umum, guru Pendidikan Agama Islam juga

melakukan bimbingan terhadap peserta didik secara Islami, dalam suatu situasi

11 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya ( Lajnah Pentashihan Mushaf

Al-Qur‟an, PT. Sygma Examedia Arkanleema,cetakan pertama, Bandung: 2014) h, 71

Page 29: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

15

Pendidikan Islam untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan ajaran

Islam, serta pendidik menempati peranan kunci dalam mengelolah kegiatan

pembelajaran baik secara klasikal maupun individual (di sekolah maupun di luar

sekolah).

Demikian juga dikemukakan oleh Madyo Ekosusilo, mendefenisikan

bahwa pendidik adalah seorang yang bertanggun jawab untuk memberikan

bimbingan secara sadar terhadap perkembangan kepribadian dan

kemampuan peserta didik baik itu dari aspek jasmani maupun rohaninya

agar ia mampu hidup mandiri dan memenuhi tugasnya sebagai makhluk

Tuhan sebagai individu dan juga makhluk sosial.12

Oleh sebab itu guru yang bertanggun jawab terhadap pendidikan peserta

didik terlebih lagi terhadap perkembangan pribadi anak didiknya. Karena dengan

adanya pendidikan dan bimbingan yang diberikan kepada peserta didik selain

akan memberikan wawasan ilmu pengetahuan juga akan membantu peserta didik

agar mempunyai kepribadian yang baik sesuai ajaran Islam.

Hal penting inilah yang harus dilakukan oleh guru untuk menunjukkan

keteladanan yang konsisten antara sesuatu yang diajarkan dengan sesuatu yang

dilakukan. Mislanya, ketika mengajarkan anak untuk menepati janji, seorang

pendidik harus menjadi contoh dan teladan dalam menepati janji.

Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa guru

pendidikan Agama Islam adalah seorang pendidik yang mengajarkan ajaran Islam

untuk mencapai keseimbangan jasmani maupun rohani untuk mengubah tingkah

laku individu sesuai dengan ajaran Islam dan membimbing anak didik dalam

12 Madyo Eko Susilo dalam Ramayulis, Profesionalitas Pendidikan Agama antara

Harapan dan kenyataan , makalah disampaikan dalam seminar sehari Profesinoalitas Pendidik

Agama. Univesitas Ahlussunnah bukit tinngi, November 1995, h.20.

Page 30: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

16

membentuk kepribadian muslim yang berakhlak yang baik yang dapat

memberikan cerminan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2. Syarat-Syarat Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam

Menurut Ahmad D, Marimba dalam bukunya pengantar filsafat pendidikan

mengatakan bahwa syarat kepribadian guru:

“kepribadian yang seluruh asfek-asfek yakni baik tingkah laku luarnya

kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup kepercayaannya

menunjukkan pengabdian kepada Tuhan, penyerahana diri kepadanya.13

Hal lain yang dikemukakan oleh Al-Kanali dalam Ramayulis yang dikutip

Abd Rahman Getteng mengemukakan bahwa persyaratan seorang pendidik terdiri

dari tiga macam yaitu sebagai berikut:

a. Syarat yang berkenaan dengan dirinya sendiri

1) Guru hendaknya bersifat zuhud

2) Guru hendaknya memelihara akhlaq al-karimah

3) Guru hendaknya senantiasa memelihara syiar-syiar Islam

4) Guru hendaknya senantiasa bersabar dan tegar dalam menghadapi

celaan dan coba-cobaan

5) Guru hendaknya selalu tekun menambah ilmunya

b. Syarat-syarat yang berhubungan dengan pelajaran (pedagogik, didaktis)

1) Guru hendaknya senantiasa bersih dari hadas (kotor)

2) Guru hendaknya berdoa agar tidak sesat dan menyesatkan

3) Guru hendaknya memiliki amanah ilmiah

13

Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Armico, Bandung, 2001,

hlm.68

Page 31: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

17

4) Guru hendaknya menjaga ketertiban majlis

5) Guru hendaknya senantiasa berzikir kepada Allah hingga sampai majlis

pelajaran

c. Syarat yang berkenaan dengan peserta didik

1) Guru hendaknya mengajar dengan berniat untuk mendapat ridha Allah

2) Guru hendaknya senantiasa menghidupkan syara

3) Guru hendaknya senantiasa menyebarluaskan ilmu

4) Guru hendaknya mencintai peserta didiknya

5) Guru hendaknya senantiasa menegakkan kebenaran dan meleyapkan

kebatilan.14

Kemudian pendapat lain yang dikemukakan oleh Ramayulis mengatakan

bahwa, seseorang dapat menjadi guru harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut:

a. Beriman

b. Bertakwa

c. Ikhlaks

d. Berakhlak

e. Berkepribadian yang integral

f. Cakap

g. Bertanggun jawab

h. Keteladan

i. Memiliki kompetensi15

14

Abd. Rahman Getteng, Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika (cet.5,

Yogyakarta:Grha Guru, 2011), h. 59

Page 32: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

18

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa untuk menjadi seorang guru harus memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan agar dapat menjadi seorang guru professional. Dengan professional

yang dimiliki oleh seorang guru dapat membantu dalam mewujudkan tercapaianya

tujuan pendidikan yang diharapkan. Sehingga jelaslah bahwa kepribadian guru

mempunyai peran utama dalam mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.

3. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

Guru Pendidikan Agama Islam merupakan manusia yang profesinya

mengajar, mendidik anak dengan pendidikan Agama yang tidak bisa lepas dari

tanggun jawabnya sebagai guru Agama. Guru Pendidikan Agama Islam

mempunyai tugas sangat mulia bahkan mendapatkan peringkat tertinggi dalam

Islam. Untuk mengembangkan tugas yang mulia perlu adanya kesungguhan

dengan sepenuh hati dalam melaksanakannya, serta mempunyai tugas yang berat

yaitu ikut dalam membina kepribadian peserta didiknya, disamping mengajarkan

ilmu pengetahuan Agama kepada anak didik, tetapi juga membina kepribadian

yang dimiliki setiap individu.

Dalam pendidikan Islam, pendidik memiliki arti dan peranan yang sangat

penting. Hal ini disebabkan ia memiliki tanggun jawab dan menentukan arah

pendidikan. Oleh karena itu, Islam sangat menghargai dan menghormati orang-

orang yang berilmu pengetahuan dan berprofesi sebagai guru atau pendidik. Islam

mengangkat derajat mereka dan memuliakan mereka melebihi dari seorang Islam

15

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta,Cet kedua, 2004 hal 34-43

Page 33: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

19

lainnya yang tidak berilmu pengetahuan dan bukan pendidik. Sebagaimana

Firman Allah swt dalam QS. Al-Mujadilah (58) : 11

Terjemahnya:

” Hai orang orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

“berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah

akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “ Berdirilah

kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha

Pengetahui apa yang kamu kerjakan.”16

Berdasarkan ayat diatas dapat dipahami bahwa orang yang akan diangkat

derajatnya oleh Allah swt, yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang

berilmu. Sebagaimana pula dijelaskan dalam hadits riwayat Rasulullah saw

مه دل عهي خيز فهه مثم أ جز فاعههArtinya:

”Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan maka ia akan

mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”(HR.

Muslim).17

Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa barangsiapa mengajarkan

kepada kebaikan dia akan mendapatkan pahala sama seperti orang yang

mengerjakannya.

16

Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya ( Lajnah Pentashihan Mushaf

Al-Qur‟an, PT. Sygma Examedia Arkanleema,cetakan pertama, Bandung: 2014) h, 543

17

Minhatul „Alam Fii Syarh Bulughil Marom,Syaik‟Abdullah Al-Fauzan, terbitan dari

Ibnul Jauzi,(cet.1 tahun 1432 H, 10),h.129-130

Page 34: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

20

Tugas guru Pendidikan Agama Islam menurut beberapa pendapat

Menurut Al-Ghazali dalam Bukhari Umar mengatakan bahwa tugas

pendidik yang utama adalah menyempurnakan, membersihkan,

mensucikan, serta membimbing hati manusia untuk mendekatkan diri

(taqarrub) kepada Allah SWT. 18

Hal lain yang sebagaimana dikemukakan oleh ngalim purwanto bahwa

guru Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas dan tanggun jawab yaitu:

a. Mengajar ilmu pengetahuan Agama

b. Menanamkan keimanan ke dalam jiwa anak

c. Mendidik anak agar taat menjalankan ajaran Agama

d. Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia19

Demikian pula yang dikemukan oleh said Hawa dalam bukunya Heri

Gunawan yang menyatakan bahwa tugas guru atau pendidik memiliki peranan

penting yaitu:

a. Guru harus belas kasih kepada para murid dan memperlakukannya sebagai

anak sendiri.

b. Guru hendaknya meneladani Rasulullah SAW, dengan tidak meminta upah

mangajar, tidak bertujuan mencari imbalan ataupun ucapan terima kasih.

c. Guru hendaknya tidak meninggalkan nasihat kepada muridnya sam sekali,

d. Guru yang menekuni sebagian ilmu hendaknya tidak mencela ilmu yang

tidak ditekuninya.

18

Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam , (Ed.1 Cet. 3, Jakarta: Sinar Kreasindo

Mediacita, 2017), hlm. 87

19

Ngalim Purwanto, Menjadi Guru Profesional (cet. Ke V, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2006) h. 35

Page 35: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

21

e. Membatasi materi pelajaran sesuai dengan kemampuan pemahaman anak

didik.20

Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan

bahwa seorang guru mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar khususnya

guru Pendidikan Agama Islam, tugas guru Pendidikan Agama Islam tidak hanya

mengajarkan materi-materi Agama saja tetapi juga sebagai teladan dan pembawa

norma bagi anak didiknya serta menjadi orang tua kedua bagi anak didiknya.

C. Pembinaan Kepribadian Siswa

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan berasal dari kata bina, yang mendapat imbian pe-an, sehingga

menjadi kata pembinaan. Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang

dilakukan secara efesien dan efektif untuk memperoleh hal yang lebih baik.

Pembinaan pada dasarnya merupakan aktivitas atas kegiatan yang dilakukan

secara sadar, berencana, terarah, dan teratur secara bertanggun jawab dalam

rangka penumbuhan, peningkatan dan mengembangkan kemampuan serta

sumber-sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan.

Pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang

dilakukan secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan beratnggun jawab dalam

rangka memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangan suatu

dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan

sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuan-kemampuannya

20

Heri Gunawan,Pendidikan Islam Kajian Teotitas dan pemikiran Tokoh,(Bandung:

PT.Rosdakarya,2014), h.170

Page 36: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

22

sebagai bekal untuk mencapai kemampuan yang optimal dan pribadi yang

mandiri.

Menurut Mangunharjana untuk melakukan pembinaan ada beberapa

pendekatan yang harus diperhatikan oleh Pembina antara lain:

a. Pendekatan informatife, yaitu cara menjalankan program denagn

menyampaikan informasi kepada peserta didik. Peserta didik dalam

pendekatan dianggap belum tahu dan tidak punya pengalaman.

b. Pendekatan partisifatif, dimana dalam pendekatan ini peserta didik

dimanfaatkan sehingga lebih ke situasi belajar bersama.

c. Pendekatan eksperiansi yaitu pendekatan yang menempatkan

bahawa peserta langsung terlibat di dalam pembinaan, inidisebut

sebagai belajar yang sejati, karena pengalaman pribadi dalng

langsung terlibat dalam situasi.21

Dengan demikian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembinaan adalah

suatu proses belajar dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bertujuan untuk lebih meningkatkan

kemampuan seseorang atau kelompok. Pembinaan tidak hanya dilakukan dalam

keluarga dan dalam lingkungan sekolah saja, tetapi diluar keduanya juga dapat

dilakukan pembinaan, pembinaan dapat dilakukan melalui kegiatan

ekstrakurikuler maupun intrakurikuler yang ada disekolahan dan lingkungan

sekitar.

21 Mangunhardjana, Pembinaan, Arti dan metode (Yogyakarta:kanismu.2006), h 17

Page 37: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

23

2. Pengertian kepribadian

Kepribadian merupakan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang

sehingga dapat bersifat pembawaan dan ada yang disebabkan oleh pengaruh

lingkungan. Kepribadian sering juga disebut sebagai karakter yaitu ciri atau gaya

atau sifat khas dari diri seseorang terutama wataknya sehingga ia bwerbeda

dengan orang lain.

Pengertian kepribadian menurut beberapa pendapat

Menurut Fatchul Mu‟in berpendapat bahwa Kepribadian adalah hubungan

antara materi tubuh dan jiwa seseorang yan berkembangannya dibentuk

oleh pengalaman dan kondisi alam bawah sadar yang terbentuk sejak awal

pertumbuhan manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa psikologis yang

penting dalam pertumbuhan dirinya.22

Hal lain yang dikemukan oleh Wellem De Jong yang diterjemahkan oleh

Julia Maria Van Tiel mendefenisikan bahwa karakter atau kepribadian

merupakan bawaan genetik yang diturunkan, karakter itu akan

berkombinasi dengan faktor lingkungan misalnya, pengasuhan, minat

khusus, keramahan dan perasaan sehingga menjadi ciri khas seorang

siswa.23

Demikian pula yang dikemukakan oleh Puput Saeful Rahamt

mengemukakan bahwa kepribadian anak adalah keseluruhan sikap,

ekspresi, perasaan, tempramen, ciri khas, dan perilaku seseorang. Sikap

perasaan ekspresi dan temperamen tersebut akan terwujud dalam tindakan

seseorang jika dihadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki

kecenderungan perilaku yang baku atau berlaku terus menerus secara

konsisten dalam menghadapi situasi yang sedang dihadapi sehingga jadi

ciri khas pribadinya.24

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa pembinaan adalah proses atau kegiatan yang dilakukan untuk membina

22

Fatchul Mu‟in, Pendidikan Karakter konstruksi Teoretik dan Praktik, (Jogyakarta, Ar-

Ruzz Media, 2016), h.340 23

Willen de Jong, Pedagogik dan Didaktik pada siswa dengan masalah dan gangguan

perilaku, (PT: Prenada,cet.1 2017), h. 20 24

Puput Saeful Rahmat, Perkembangan peserta Didik,( Sinar Grafika Offset,2018), H.

200

Page 38: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

24

dan mengembangkan kemampuan aktivitas dalam kegiatan yangb dilakukan

untuk mencapai tujuan yang lebih baik sedangkan kepribadian adalah karakter,

watak, tingkah laku, gaya atau ciri khas individu manusia yang berbeda dengan

manusia lainnya.

Agar memiliki Kepribadian yang baik, tentunya kita juga harus

berpendirian dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang telah dijelaskan dalam

hadits Hudzaifah Ibnu Yaman riwayat at-Turmudzy, tentang perlunya prinsip

kependirian dalam kehidupan.

وا عة تق ون ون إن احسه نى اس اأحسى ا وان ظهمىاظهم ذيفة قال :قال رس ول الل لامصتك وو وا تك وو وا ام عه خ

وا (رو انتزمدى) وا فل ت ظهم ى وا اوف سك م إن حسه انى اس ا أن ت حسى وا وان اساء ونكه وط

Artinya:

”Hudzaifah berkata: bahwasanya Rasulullah SAW pernah bersabda”

janganlah kalian menjadi tidak berpendirian, kalian berkata,”jika manusia

berbuat baik, kami pun berbuat baik, dan jika manusia berbuat dholim,,kami

pun berbuat dholim. Akan tetapi tetaplah pada pendirian kalian. Jika orang-

orang berbuat kebaikan, berbuat baiklah kalian dan jika orang-orang berbuat

kejahatan, janganlah kalian berbuat kejahatan”. (HR.Turmudzi). 25

Pada hadits lain disebutkan bahwa manusia yang tidak mempunyai

pendirian diibaratkan seonggok buih di tengah lautan, yang akan bergerak searah

gerakan angin yang menghempasnya. Sifat inilah yang menyebabkan kehancuran

umat Islam. Meskipun demikian, Islam tidak mengajarkan kepada umatnya bukan

untuk melahirkan sifat kekakuan, sebaliknya keluwesan dalam menghadapi

persoalan bukanlah menjadi indikasi lemahnya prinsip Islam yang dimiliki.

Betapa pentingnya istiqomah dalam kehidupan karena dapat menuntun kita

ke jalan yang benar dan di ridhoi Allah SWT. Berpendirian atau istiqomah berarti

25

Tirmidzi, Sunan Tirmidzi , (Kairo: Daarul Hadits, 2005) h. 89

Page 39: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

25

teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan

syariat dengan teguh, tidak berubah dan berpaling walau dalam keadaan apapun.

3. Bentuk - bentuk pembinaan kepribadian siswa

Adapun pembinaan kepribadian siswa dapat dilihat dalam kegiatan yang

sebagaimana dilakukan oleh para siswa hal itu dapat di lihat sebagai berikut:

1) Melaksanakan Shalat

a. Pengertian Shalat

Shalat berasal dari bahasa Arab As-sholah, menurut bahasa atau etimologi

berarti Doa dan secara terminology atau istilah, para ahli fiqh mengartikan secara

lahir dan hakiki.

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai

dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribada kepada

Allah menurut syarat-syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakiki iala

berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepadanya

serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya atau mendhohirkan hajat dan

keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan

keduanya. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Al-Ankabut (29):45

Terjemahnya:

” Bacalah Kitab (Al-quran) yang telah diwahyukan kepadamu

(Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya, shalat itu

mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat

Page 40: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

26

Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaanya dari ibadah yang lain).Allah

mengetahui apa yang kamu kerjakan.26

Berdasarkan ayat diatas dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan kita

untuk melaksanakan shalat. Dan shalat itu merupakan ibadah yang paling besar,

karena sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Pengertian Shalat menurut beberapa para ahli

1. Menurut Imam Rafi‟I

“Shalat dari segi bahasa berarti doa sedangkan menurut istilah syara

berarti ucapan dan pekerjaan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri

atau ditutup dengan salam dengan syarat tertentu.”27

2. Moh. Sholeh dan Imam Musbikin

“Shalat adalah kewajiban peribadatan (formal) yang paling penting

dalam system keagamaan. Al-quran banyak memuat perintah agar kita

menegakkan shalat (iqamat al-shalah, yakni menjalankannya dengan

penuh kesungguhan.”28

3. Ahmad Thaib Raya ,dkk

“ Shalat dalam Islam pada dasarnya mengandung dua pengertian, yaitu

do‟a dan bershalawat. Berdoa yang dimaksud di sini adalah berdo‟a

atau memohon hal- hal yang baik, kebaikan, kebajikan, nikmat dan

rezeki. Sedangkan bershalawat berarti meminta keselamatan

kedamaian, keamanan, dan perlimpahan rahmat Allah SWT.29

4. Hasbi Ash Shiddieqy

“ Shalat berate do‟a memohon kebajikan dan pujian. Menurut syara

adalah hubungan antara hamba dengan Tuhannya, sedangkan ahli fiqih

menberi istilah tentang shalat yaitu “berupa ucapan dan beberapa

perbuatan yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam yang

26

Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya ( Lajnah Pentashihan Mushaf

Al-Qur‟an, PT. Sygma Examedia Arkanleema,cetakan pertama, Bandung: 2014) h, 401

27

Syek Syamsidik Abu Abdillah, Terjemah Fathul Mi’in (Surabaya: Al-Hidayah, 1996)

h. 47 28

Moh. Saleh dan Imam Musbikin, Agama sebagai Terapi, telaah Menuju Ilmu

Kedokteran Holistik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, Cet. 1) h.171 29

M. Machmud, Meninggalkan Shalat, (Surabaya: Pustaka Progressif, Tahun 1992, Cet.

I) h.15

Page 41: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

27

dengan kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah

ditentukan.”30

Dari beberapa definisi tentang shalat diatas dapat disimpulkan bahwa

shalat adalah menghadapkan jiwa dan raga kepada Allah, sebagai rasa taqwa

seorang hamba terhadap Tuhannya. Mengagungkan kebesarannya dengan khusyu

dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan

diakhiri dengan salam berdasarkan syarat dan rukun-rukun tertentu.

2) Shalat Dhuha

Sholat dhuha merupakan sholat sunah yang dikerjakan setelah terbitnya

matahari hingga sebelum masuk waktu dzuhur. Adapun rakaatnya minimal dua

rakaat. Terdapat beberapa keutamaan dalam sholat dhuha, salah satunya adalah

dilapangkan rezeki bagi orang yang melaksanakannya. Setiap muslim hendaknya

melaksanakan ibadah sunah secara rutin dan terus-menerus. Jangan setengah-

setengah, kadang melaksanakan, kadang tidak. Ibadah sunah yang dikerjakan

setengah-setengah tidak akan membuahkan hasil yang baik. Jika ingin shalat

sunah yang kita kerjakan itu membuahkan hasil yang kita harapkan, maka harus

dikerjakan secara rutin dan terus-menerus.

3) Tadarus Al-Qur‟an

Interaksi muslim dengan membaca Al-Quran biasanya dimulai dengan

belajar membaca Al-Quran. Membaca Al-Quran di kalangan muslim kadangkala

dilakukan sendiri-sendiri dan kadang kala dilakukan bersama-sama. Seseorang

30

Hasby Ash- Shiddieqy, Kuliah Ibadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991, Cet. VII) h. 84

Page 42: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

28

yang membaca Al-Quran mendapat pahala yang berlipat ganda, satu huruf diberi

pahala sepuluh kebaikan.31

Membiasakan anak didik untuk membaca Al-Quran juga merupakan

sebuah usaha yang telah dilakukan guru untuk menanamkan sifat cinta kepada

kitab Allah, hal ini juga merupakan rukun iman yang ke 4 yaitu iman kepada

kitab-kitab Allah, sehingga diharapkan siswa dapat benar-benar mengimani kitab

Allah, bersemangat mempelajarinya dan mampu mengamalkannya. Sebagai

seorang guru memang haruslah benar-benar dapat menjadikan siswanya tumbuh

dan berkembang menjadi sosok yang berakhlakulkarimah serta memiliki bekal

yang akan berguna bagi kehidupan mereka nantinya.

Salah satu kewajiban terpenting seorang seorang muslim adalah membaca

dan menaati Al-Quran. Allah-lah yang menyebabkan manusia berpegang teguh

kepada Al-Quran dan hanya mereka yang diberi petunjuk oleh-Nya yang dapat

memahami setiap ayat-ayatnya. Ia juga berjanji akan memberikan petunjuk bagi

hamba-hamba yang ikhlas menuju kepada-Nya. Membaca Al-Quran bernilai

ibadah, yang berarti mendapat pahala dari sisi-Nya. Dalam Al-Quran juga terdapat

obat (syifa) baik obat dzahir maupun bathin, membawa ketenangan bagi

pembacanya di hari kiamat.

Budaya membaca Al-Quran perlu dibiasakan kepada peserta didik sejak

dini. Dengan seringnya membaca Al-Quran, akan timbul rasa senang dan cinta

dalam diri siswa untuk selalu mengkaji Al-Quran. Kalaupun ia belum mampu

memahami seluruh kandungan dari Al-Quran, minimal siswa rugi, merasa ada

31 Abdul Majid, Praktikum Qira‟at, (Jakarta: Amzah, 2011), hal. 58

Page 43: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

29

yang kurang jika hari-harinya terlewatkan tanpa membaca Al-Quran sehingga ia

akan berusaha sekuat tenaga untuk selalu membacanya setiap hari.

kepada Al-Quran dan hanya mereka yang diberi petunjuk oleh-Nya yang

dapat memahami setiap ayat-ayatnya. Ia juga berjanji akan memberikan petunjuk

bagi hamba-hamba yang ikhlas menuju kepada-Nya. Membaca Al-Quran bernilai

ibadah, yang berarti mendapat pahala dari sisi-Nya. Dalam Al-Quran juga terdapat

obat (syifa) baik obat dzahir maupun bathin, membawa ketenangan bagi

pembacanya di hari kiamat.

Budaya membaca Al-Quran perlu dibiasakan kepada peserta didik sejak

dini. Dengan seringnya membaca Al-Quran, akan timbul rasa senang dan cinta

dalam diri siswa untuk selalu mengkaji Al-Quran. Kalaupun ia belum mampu

memahami seluruh kandungan dari Al-Quran, minimal siswa rugi, merasa ada

yang kurang jika hari-harinya terlewatkan tanpa membaca Al-Quran sehingga ia

akan berusaha sekuat tenaga untuk selalu membacanya setiap hari.

4) Kultum

Kultum adalah kuliah tujuh menit ialah seni, yakni menyampaikan sesuatu

kepada orang banyak dengan durasi waktu tidak banyak, yakni hanya tujuh menit

saja dengan namanya kultum. Kultum bisa juga di samakan dengan ceramah

singkat dan hanya membahas sedikit hal dari masalah agama atau hanya sekedar

pengingat saja agar orang tidak lalai pada masalah agama atau masalah-masalah

bersifat baik. Kultum menyampaikan sesuatu yang sangat efektif dalam

menyebarkan kebaikan di dalam kalangan siswa di sekolah, karena apa yang ada

di dalam ajaran agama langsung disampaikan di depan siswa atau peserta didik.

Selain efektif, tradisi berdakwah dengan kultum atau lisan ternyata oleh Rasullah

Page 44: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

30

Shallallahu‟alaihi wasallam dijadikan sebagai anjuran dalam rangka menegakkan

amar makruf dan nahi mungkar.32

5) Bersikap sopan santun

1. Pengertian sikap sopan santun menurut beberapa pendapat

a. Menurut Gulam Reza Sultani

Sopan santun bermakna bahwa seseorang bukan saja tidak

menganggap dirinya lebih tinggi daripada orang lain, melainkan

menganggap dirinya orang lain lebih baik dari dirinya.33

b. Menurut M. Quraish Shihab

Sopan santun serupa dengan akhlak, tetapi yang hasilnya dinilai

baik karena sopan santun hanya merujuk yang baik sesuai dengan

norma- norma yang berlaku dimasyarakat. Dengan demikian

akhlak melahirkan sopan santun yang dapat dikatakan bahwa sopan

merupakan sikap, ucapan ,perbuatan dan aneka tingkah laku yang

ditampakkan seseorang.34

Dari beberapa pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa sopan

santun adalah sikap yang mencerminkan sikap seseorang atau diri sendiri terhadap

orang lain dengan tujuan menghormati orang alin dalam bersikap. Orang-orang

yang memiliki sopan santun, berarti ia memiliki sedikit dan tahu bagaimana cara

menempakkan dirinya diberbagai kehidupan.

2. Sikap siswa terhadap guru

Sikap sopan yang harus dimiliki siswa terhadap guru baik perkataan,

perbuatan dan berpakaian yaitu:

32 Uswatun Khatanah, Peran Guru PAI dalam Upaya Pengendalian Perilaku

Menyimpang Siswa di SMAN 1 Pleret, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013), h. 13. 33

Gulam Reza Sultani, Hati yang bersih, : Kunci Ketengan Jiwa, (Jakarta : Pustaka

Zahara, 2004), h. 143 34

M. Quraish Shihab, Yang Hilang dari Kita Akhlak, ( Tanggerang: Lentera Hati, 2016),

h.123-124

Page 45: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

31

a. Sikap siswa ketika berbicara dengan guru

Ketika murid berbicara dengsn guru harus bertutur kata yang sopan

dan baik, murid tidak diperkenankan untuk mengatakan sesuatu

lucu yand ada unsur penghinaan yang tidak pantas diucapkan, bila

murid meminta penjelasan terhadap guru, sebaiknya melakukan

dengan perkataan yang halus dan sopan.

b. Sikap sopan ketika dihadapan guru

Patuh kepada guru dalam berbagai hal dan tidak menentang

pendapat dan aturannya. Oleh karena itu, murid hendaknya

menghormatinya dan mendekatkan diri kepada Allah dengan

melayaninya, bahwa ketundukan terhadap guru adalah kemuliaan.

c. Berpakaian sopan dihadapan guru

Murid harus berpenampilan yang baik, berpakaian bersih dan suci

setelah sebelumnya memotong kuku dan menghilangkan bau badan

yang tidak sedap pada saat menemui atau dihadapan guru. Murid

tidak boleh menyingsingkan lengan bajunya.35

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sikap sopan siswa

terhadap guru baik dalam perkataan, perbuatan dan penampilan harus dimiliki

oleh setiap siswa, karena dengan menghormati orang lain yamg lebih tua dan guru

sebagai orang tua murid di sekolah ilmu yang dihadapkan akan lebih bermanfaat.

35

Hasyim Asy‟ari, Pendidikan Akhlak Untuk Pelajar dan Pengajar, (Jawa timur:

Pustaka Tebuireng dan Bina Ilmu Cukir, 2016), h. 24-33

Page 46: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Deskriptif karena berdasarkan pada tujuan penelitian serta hasil yang ingin dicapai

yang cenderung untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang hal yang

dikaji, menggambarkan teori, dan bagaimana menggambarkan realitas terhadap

sasaran yang dikaji.

Penelitian deskriptif berarti memecahkan masalah yang aktual dengan

mengumpulkan data, menyusun atau mengklarifikasikannya, menganalisa dan

menginterpretasikannya.66

Penelitian kualitatif boleh juga diartikan sebagai suatu penelitian yang

mendeskripsikan data dalam bentuk uraian, temuan lapangan yang dikemukakan

dengan berpegang pada prinsip etnis dan memahami realitas, penulis tidak

bersifat penafsiran atau evaluasi.

Menurut Whitney mendefenisikan bahwa metode deskriptif adalah

pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Hal lain yang dikemukan oleh

Moh. Nasir mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah mempelajari masalah-

masalah dalam masyarakat, serta tata cara berlaku dalam masyarakat serta situasi-

situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,

pandangan-pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh suatu

fenomena.67

66

Winarno Surakhmad, 1994, Pengantar Penelitian Ilmuah, Bandung: Tarsito, h. 147 67

Soejono dan Abdulrrahman, metode Penelitian :suatu Pemikiran dan Penerapan,( Jakarta:

RinekaCipta, 2005), h.21

Page 47: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

33

B. Lokasi dan objek Penelitian

Menurut Imam Gunawan bahwasanya “Penelitian lokasi penelitian harus

didasarkan pada pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuian dengan

topic yang dipilih”.68

Peneliti memilih melakukan penelitiannya disebuah lembaga

pendidikan yaitu di SMPN 4 Lappariaja kecematan Lappariaja Kabupaten Bone.

Sekolah ini berlokasi di jl. Bengrongen, sebagai salah satu sekolah yang berbasis

pendidikan menengah. Tentunya sekolah ini memiliki strategi-strategi khusus

dalam membina dan membentuk karakteristik kepribadian siswanya. Di lembaga

sekolah ini ada tiga macam bentuk pembinaan yang setiap hari dilakukan oleh

para siswa, bentuk pembinaan itu meliputi shalat wajib , shalat dhuha berjamaah,

dan tadarus Al-Quran. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti dan

mengetahui lebih mendalam tentang peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam

pembinaan kepribadian siswa di sekolah tersebut.

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini fokus pada 2 hal yaitu :

1. Peran guru Pendidikan Agama Islam

2. Pembinaan kepribadian siswa

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman dan untuk menyamakan persepsi,

maka terlebih dahulu penulis mengemukakan deskripsi fokus penelitian yang akan

dikaji:

68

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal. 278

Page 48: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

34

1. Peran guru PAI yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan

tugas dan fungsi menjadi guru PAI dalam kedudukannya sebagai guru

agama Islam untuk mengajarkan tentang ajaran Islam dan menanamkan

nilai-nilai ajaran agama Islam dalam keseluruhan aaspek kehidupan

kepribadian peserta didik.

2. Membina kepribadian siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

segala sesuatu yang melekat pada diri siswa sebagai individu yang

direfleksikan dalam bentuk kesan menyeluruh tentang dirinya yang terlihat

dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Kepribadian dalam penelitian ini

akan diamati melalui indikator sikap siswa terhadap guru,perilaku siswa

terhadap guru dalam megikuti proses pembelajaran di sekolah, ke patuhan

siswa terhadap tata tertib yang berlaku di sekolah dan adanya interaksi

siswa dengan siswa lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa deskripsi fokus

penelitian dalam penelitian ini adalah bagaimana peran guru Pendidikan Agama

Islam dalam membina kepribadian siswa di sekolah SMPN 4 Lappariaja

Kecematan Lappariaja Kabupaten Bone.

E. Sumber Data

1. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu terdiri dari penelitian di lapangan, dokumen

(buku-buku yang telah ditulis oleh para tokoh pendidikan) dan para informan

kunci yaitu guru Pendidikan Agama Islam akan memberi informasi terkait dengan

Page 49: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

35

upaya yang di lakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.

2. Sumber data sekunder

Sumber data merupakan sumber dari data dapat diperoleh. Menurut

Arikunto yang dimaksud sumber data dari penelitian ini adalah “subyek darimana

data yang diperoleh”.69

Dalam penelitian ini sumber datanya disebut responden

yaitu orang yang akan merespon atau menjawab pertamyaan peneliti baik

pertanyaan lisan mapun tulisan. Sehubungan dengan wilayah sumber data yang

dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpulan data dan sumber data ini diperoleh secara

langsung melalui pengamatam dan perencanaan di lapangan 70

. Adapun

sumber data primer yaitu kepala sekolah, bapak atau ibu guru bidang studi,

dan siswa yang akan memberi informasi terkait dengan upaya guru yang di

lakukan guru dalam membina kepribadian siswa di smpn 4 Lappariaja

Kecematan Lappariaja Kabupaten Bone.

b. Sumber data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

dokumen.71

69

S. Nasution,Metode Research (Penelitian Ilmiah).(Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h.143 70

Ibid, h.143 71

Sugiyono, metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantatif, kualitatif dan R&D,

(cet,. 27; Bandung : Alfabeta, 2017), h.225.

Page 50: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

36

F. Instrument Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai

pengumpul data utama, hal ini dilakukan karena peneliti memahami kaitan

kenyataan-kenyataan di lapangan seperti interaksi antar objek dan subjek.

Peneliti sebagai perencana, pelaksana, menganalisis, menafsirkan hingga

pelaporan hasil penelitian. Penelitian juga menggunakan instrumen bantuan

seperti kamera, daftar catatan dan alat tulis.

1. Pedoman Observasi

Yaitu berupa teknik yang digunakan sebagai pencatat dalam

melaksanakan observasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Berdasarkan keterangan di atas teknik observasi sangat sederhana tidak

membutuhkan biaya yang terlalu besar. Berhubungan dengan penelitian

penulis, observasi ini merupakan langkah awal untuk mendapatkan

informasi tentang apa yang akan diteliti. Dalam observasi ini peneliti

menggunakan kamera untuk merekam kejadian yang penting suatu

peristiwa baik dalam bentuk foto ataupun video.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu pengumpulan data dengan melakukan

Tanya jawab langsung dengan para informan. Pedoman tersebut berisi

sejumlah pertanyaan menyangkut masalah yang diteliti dalam proposal ini.

Menurut Surya: “Metode wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan

untuk mendapatkan secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-

pertanyaan pada para informan dan kegiatannya dilakukan secara

Page 51: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

37

langsung”.72

Adapun alat yang digunakan dalam wawancara seperti buku

tulis/catatan, pensil, pulpen.

3. Catatan Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang.73

Metode tersebut digunakan untuk mendapatkan sumber

data yang berkaitan dengan penelitian seperti latar belakang berdirinya

remaja masjid, aktivitas remaja masjid pada umumnya dan remaja pada

khususnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, yaitu cara pengumpulan data dengan penulis turun langsung ke

lapangan. Dalam hal ini remaja masjid guna mengumpulkan data yang diperlukan

dalam penyusunan proposal ini. Oleh karena itu data yang dikumpulkan ini

bersifat empiris. Kemudian dalam penelitian lapangan ini penulis menggunakan

teknik-teknik pengumpulan data, sebagai berikut;

1. Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik

fenomena-fenomena yang diselidiki.74

2. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.75

72

Surya, Pengajaran Ramediasi (Jakarta: Percetakan Negeri RI, 1978), h. 55 73

Ibid, h. 30

74

Ibid,.h 220.

75

Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian.

(Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2011). h 330.

Page 52: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

38

3. Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek peneliitian.76

H . Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Analisis data merupakan

rangkaian kegiatan penelaahan, pengelonmpokan, sistematisasi, penafsiran dan

ferifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.

Analisis data ini dilakukan setelah data yang diperoleh dari sample melalui

instrumen yang dipilih dan akan digunakan untuk menjawab masalah dalam

penelitian atau untuk menguji hipotesa yang diajukan melalui penyajian data.77

Data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi disusun

dengan berkelompok dengan berkelompok sesuai dengan rumusan masalah, baru

kemudian dilakukan analisis dengan pendekatan kualitatif. Analisa ini dilakukan

dengan tehnik analisis induktif.

Analisis induktif adalah pengambilan kesimpulan dimulai dari analisis

berbagai data yang terhimpun dari suatu penelitian, kemudian bergerak kearah

pembentukan kesimpulan kategoris atau ciri-ciri umum tertentu. 78

Oleh karena

itu, tehnik analisis induktif ini dimulai dari pekerjaan klasifikasi data. Dalam

konteks ini penulis berusaha menggali data-data dari lapangan yang selanjutnya

dipaparkan dalam suatu paparan data kemudian dianalisi dengan tehnik induktif

ini.

76 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

Ilmu sosial lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 121. 77

Andi Prastowo, Loc.cit, h. 69 78

Burhan Bungin, 2001, Metodologi Penelitian Sosial Surabaya: Airlangga Universitas

Press, h. 290

Page 53: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupten Bone

Sejarah berdirinya SMPN 4 Lappariaja yang berlokasi di Desa Pattuku

Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. Latar belakang dari kebutuhan

masyarakat terhadap pendidikan yanag ada saat itu belum ada, sehingga timbullah

inisiatif dari beberapa tokoh masyarakat dan warga setempat untuk menyusulkan

kepada pemerintah daerah agar membangun sekolah SMPN di sekitar tempat

tinggal mereka Awal kemunculan sekolah SMPN 4 Lappariaja belum ada yang

bersedia menampung tempat untuk dibangun sekolah tersebut. Sehingga mantan

Desa tellu limpoe yang bernama bapak Puang Kabba bersedia memberikan lahan

untuk dijadikan tempat bangunan sekolah. Pada tahun 2001 diusulkannya sekolah

SMPN 4 Lappariaja karena semula pembelajaran dilakukan di sekolah Dasar

(SD), atas kesiapan bapak Puang Kabba menyediakan lahan seluas 10.000 m

tersebut maka dibangunlah sekolah tersebut.

Pengajuan persyaratan penegerian SMPN 4 Lappariaja oleh kementerian

pendidikan dan kebudayaan telah dilengkapi baik secara administarsi maupun

lahan tanah. Akhirnya pada tahun 2003 menjadi sekolah menengah pendidikan

negeri 4 Lappariaja berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan Republik

Indonesia nomor 528 tanggal 16 juli 2003.

Page 54: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

2

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 4 Lappariaja

Alamat Sekolah: Pattuku Limpoe

RT/RW: 1/1

Kode Pos: 9276

Kelurahan: Pattuku Limpoe

Kecamatan: Kec. Lappariaja

Kabupaten/Kota: Kab.Bone

Jenjang Pendidikan: Smp

Status Sekolah: Negeri

Akreditas: B

Email: [email protected]

SK Pendirian: 528

Tanggal SK Pendirian:2003-07-16

Tanggal SK izin operasional: 1910-01-01

Status Kepemilikan: Pemerintah Daerah

Cabang KCP/Unit: Bone

3. Visi Misi dan Tujuan SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone

a. Visi

Optimalisasi kinerja yang berdisiplin dalam Iman dan Taqwa

Page 55: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

3

b. Misi

1) Melaksankan pembelajaran dan bimbingan secra efektif sehingga setiap

siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki

2) Menumbuhkan semangat disiplin secara intensif kepada seluruh warga

sekolah

3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal

4) Menumbuhkan dan mendorong optimalisasi penerapan ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni.

5) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran Agama yang dianut dan

budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak

mulia.

6) Mendorong lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlak tinggi dan

bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

c. Tujuan

1) Keunggulan dalam perolehan nilai dan presentase kelulusan ujian

nasional dan ujian sekolah.

2) Keunggulan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas profesionalisme

tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana serta

pengelolaan pendidikan.

3) Terwujudnya budaya gemar membaca (gerakan literasi sekolah),

kerjasama, saling menghargai, disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, dan

inovatif.

Page 56: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

4

4) Terlaksananya program kegiatan keagamaan seperti shalat duhur, shalat

dhuha berjamaah, pesantren kilat/ ramadahan.meliputi 8 standar

pendidikan.

5) Terlaksananya pengembangan kurikulum yang

6) Terlaksananya pelaksanaan pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif

dan menyenangkan.

7) Terlaksananaya pembiasaan 5S-1P (salam, salim, senyum, sapa, santun

dan peduli lingkungan).

8) Tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman untuk

pembeljaran sebagai upaya untuk pelestarian fungsi lingkungan,

mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta

kepedulian sosial.91

4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMPN 4 Lappariaja

Tenaga pendidik di SMPN 4 Lappariaja berjumlah 20 orang. Guru honorer

sebanyak 6 orang. Tenaga kependidikan di SMPN 4 Lappariaja sebanyak 12

orang yang berstatus PNS.

Tabel 1.4 Pendidik dan Tenaga Pendidik Guru Di SMPN 4 Lappariaja

Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone Tahun Ajaran 2020/2021

No. Nama Jabatan/Mata Pelajaran

1. Baharuddin, S.Pd,M.Pd Kepala Sekolah

2. Dasi, S.Pd Biologi

91

Sumber Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone,

Selasa 14 Juli 2020

Page 57: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

5

3. Alimuddin L Bahasa Inggris

4. Fatmawati Yunus, S.Pd Fisika

5. Hj. Hamsidar, S.Pd Bahasa Indonesia

6. Hasni, S.Pd Seni Budaya

7. Jumriani, S.Pd Bahasa Inggris

8. Muh. Tahir, S.Pd Pendidikan Kewarganegaraan

(PKN)

9. Muhammad Idrus, S.Ag Pendidikan Agama Islam

10. St. Nardi Tenaga Administrasi Sekolah

11. Syawal, S.Pd Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan

12. Drs.Umar H Pendidikan Jasmani dan

Kesehatan

13. Hamdana, S.Pd Matematika

14. Rosmiati, S.Pd Pendidikan Agama Islam

15. Faqih Ashari, S.Pd Bahasa Indonesia

16. Jumiarti S.,S.E,S.Pd Ekonomi

17. Widianti, S.Pd Ekonomi

18. Hasnia, S.Pd Ekonomi

19. Mirnawati, S.E Tenaga Administasi Sekolah

20. Wahyuddin Tenaga Perpustakaan

21. Jusmiati Tenaga Administasi Sekolah

Page 58: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

6

Sumber:Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan lappariaja Kabupaten

Bone Tahun ajaran 2020/2021

5. Keadaan Siswa

Siswa SMPN 4 Lappariaja berasal dari berbagai daerah dengan

keanekaragaman suku, bangsa, budaya, daerah dan sebagainya. Tetapi dengan

terdaftarnya pada SMPN 4 Lappariaja sesuai dengan kelas yang telah ditetapkan

yaitu kelas A,B dan C. mereka dibimbing sesuia dengan program dan peraturan

yang berlaku di SMPN 4 Lappariaja sehingga dapat bergabung antara yang satu

dengan yang lain, hidup rukun, akrab dan menjadi populasi di SMPN 4

Lappariaja sebagai objek pendidikan dan pengajaran, berikut ini adalah keadaan

siswa di SMPN 4 Lappariaja.

Tabel : 2.4 Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja kabupaten

Bone Tahun Ajaran 2020/2021

No. Kelas Jenis kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. VII A 17 14 31

2. VII B 18 12 30

3. VII C 16 14 30

Jumlah 51 40 91

1. VIII A 18 14 32

2. VIII B 18 14 32

Page 59: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

7

3. VIII C 16 16 32

Jumlah 52 44 96

1. IX A 14 11 25

2. IX B 12 11 23

3. IX C 15 10 25

4. IX D 12 13 25

Jumlah 53 45 98

Jumlah Keseluruan 156 129 285

Sumber:Dokumentasi Data Pendidik dan Tenaga Pendidik SMPN 4 Lappariaja

Kabupaten Kecamatan Bone Tahun ajaran 2020/2021

6. Sarana dan Prasarana Sekolah

Keadaan sarana dan prasarana SMPN 4 Lappariaja sama halnya dengan

sekolah lainnya yang memiliki beberapa fasilitas yang erat hubungannya dengan

tingkatannya yang ada pada sekolah tersebut misalnya kelas A, B, C dan D. Selain

itu terdapat pula fasilitas sebagai penunjang berlangsungnya proses belajara

mengajar. Untuk lebih jelasnya dilihat pada uraian berikut:

Tabel :3.4 Fasilitas Sekolah SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja

Kabupaten Bone

No. Fasilitas Jumlah Keterangan

1. Bangunan Gedung Sekolah 1 Permanen

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3. Ruang Guru 1 Baik

Page 60: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

8

4. Ruang TU 1 Baik

5. Ruang Perpustakaan 1 Baik

6. Ruang Keterampilan 1 Baik

7. Laboratorium IPA 1 Baik

8. Ruang Kelas 12 Baik

9. Ruang UKS 1 Baik

10. Ruang Ibadah/ Mesjid 1 Baik

11 Gudang 1 Baik

12. Toilet Guru 2 Baik

13. Toilet Siswa 4 Baik

14. Pos Satpam 1 Baik

15. Kantin 2 Baik

Sumber:Dokumentasi Data Pendidik dan Tenaga Pendidik SMPN 4 Lappariaja

Kabupaten Kecamatan Bone Tahun ajaran 2020/202192

B. Bentuk Pembinaan Kepribadian Siswa di SMPN 4 Lappariaja

Kepribadian siswa merupakan kesan menyeluruh tentang sikap dan

perilaku kehidupan sehari-hari yang dilandasi dengan nilai-nilai ajaran Agama.

Dalam hal ini sekolah merupakan wadah untuk pendidikan bagi siswa. Pembinaan

kepribadian yang diadakan disekolah sangat penting bagi siswa karena akan

mempengaruhi sikap, karakter, dan perilaku siswa baik disekolah maupun diluar

92

Sumber Dokumentasi SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone,

Selasa 14 Juli 2020

Page 61: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

9

sekolah. Selain itu pembinaan yang dilakukan guru disekolah dapat membantu

orang tua dalam mendidik anaknya.

Sesuai fokus masalah yang dibahas pada skripsi ini peneliti

menyampaikan hasil interview dengan guru mengenai peran guru Pendidikan

Agama Islam dalam membina kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja

Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone. Berdasarkan data yang diperoleh melalui

wawancara dan observasi terhadap guru Pendidikan Agama Islam dan siswa.

Peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Baharuddin S.Pd. M.Pd.

selaku kepala sekolah SMPN 4 Lappariaja yang mengatakan bahwa:

“Bentuk pembinaan nya yaitu salah satunya belajar sholat tahajjud melalui

ektrakurikuler rohis yang di adakan setiap hari jum‟at karena banyak

siswa yang belum paham dan belum mengerti dengan sholat tahajjud,nah

dengan melalui kegiatan ini alhamdulillah siswa sudah sedikit demi sedikit

bisa memahami dan menyesuaikan diri di setiap kegiatan berlangsung”93

Hasil wawancara dengan Muhammad Idrus, S.Pd selaku guru pendidikan

agama Islam mengatakan bahwa:

“Dilakukan hal-hal bentuk pembinaan kepribadian seperti sebelum

memulai pelajaran siswa membaca Al-Qur‟an, shalat dhuha ,shalat dzuhur

dan setelah sholat berjamaah siswa secara bergiliran menyampaikan

kultum terlebih dahulu, supaya mereka terbiasa dengan kegiatan-kegiatan

yang dilakukan di sekolah.dan sopan santun yang baik terhadap guru dan

sesama teman yang dijadikan sebagai cerminan akhlak yang baik.94

Hal senada juga disampaikan oleh Rosmiati, S.Pd selaku guru Pendidikan

Agama Islam mengatakan:

”Salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan di sekolah yaitu para siswa

dilatih untuk shalat dhuzur secara berjamaah, tujuannya untuk

93

Hasil Wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin, selaku Kepala Sekolah SMPN

4 Lappariaja pada Tanggal 14 Agustus 2020 94

Hasil Wawancara peneliti dengan Muhammad Indrus, S.Pd, selaku guru Pendidikan

Agama Islam pada Tanggal 15 Juli 2020

Page 62: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

10

meningkatkan kesadaran dalam shalat dan membina serta menanamkan

siswa tentang nilai-nilai Islam”95

Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

bentuk pembinaan kepribadian yang dilaksanakan guru Pendidikan Agama Islam

adalah dengan mendidik siswa secara Agama terutama pada kewajiban

melaksanakan shalat berjamaah dimasjid tetapi tidak melupakan shalat sunnah

yang harus dibiasakan kepada siswa untuk melaksanakannya.

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan Bimo Resto Pardede

selaku siswa mengatakan bahwa:

“Dengan adanya pembinaan kepribadian ini kami merasa sangat baik

karena setiap hari dilatih untuk mengaji sehingga kemampuan membaca

Al-quran semakin bagus”96

Hal Senada dari hasil wawancara peneliti dengan Amelia selaku siswa kls

VIII yang mengatakan bahwa

“ menurut saya pembinaan kepribadian yang di lakukan oleh guru PAI

disini setiap hari kita di ingatkan untuk mengaji, di biasakan juga sebelum

belajar di suruh untuk sholat dhuha terlebih dahulu dan menjadikan diri

sebagai motivasi kepada teman agar mau mengikuti kita.”97

Dari kedua pendapat tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

bentuk pembinaan yang di lakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah

ini merupakan bentuk pembinaan yang sangat baik karena memberikan dampak

yang positif bagi diri siswa itu sendiri, karena pada dasarnya siswa di usia yang

masih sangat labil (Smp) ini sangat aktif dan tak mudah untuk mengotrol dirinya

95 Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,

pada tanggal 18juli 2020 96

Hasil wawancara peneliti dengan Bimo Resto Pardede, selaku siswa, pada tanggal 16 juli

2020 97

Hasil Wawancara peneliti dengan Amelia, selaku siswa pada Tanggal 17 Juli 2020

Page 63: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

11

sendiri apalagi persoalan ibadah termasuk shalat dan mengaji dalam hal ini,

dengan pembinaan seperti ini siswa dapat mengetahui dan sadar untuk senantiasa

belajar memperbaiki hal-hal yang terkecil dalam dirinya, tak bisa di pungkiri juga

masih banyak di kalangan anak-anak zaman now yang menjadikan waktu

luangnya sebagi prioritas untuk hal- hal yang tidak bermanfaat contohnya main

games, nongkrong dan lain sebagainya. Sehingga dengan adanya kegiatan-

kegiatan sekolah seperti ini mendukung mereka sekaligus mengotrol aktivitas

mereka dari hal-hal yang tidak bermanfaat lainya shalat, mengaji dan kultum

menjadi awal dari segala aktivitas mereka di sekolah untuk meningkatkan ibadah

kepada sang maha pencipta (Allah swt).

C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Kepribadian

Siswa SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kab.Bone

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa

merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan mengembangkan

potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam serta membina

kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam. Guru

Pendidikan Agama Islam salah satunya adalah diharapkan dapat menanamkan

nilai-nilai Agama, memberikan contoh yang baik, mengadakan kegiatan

keagamaan, menegur yang bertingka buruk, dengan berbagai perannya tersebut,

diharapkan dapat terbinanya kepribadian muslim pada diri siswa SMPN 4

Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone.

Persoalan kepribadian merupakan hal penting bagi setiap orang karena

berhubungan dengan perilaku seorang dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

Page 64: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

12

dan pembiasaan ini akan membina sikap dan pribadi seseorang untuk senantiasa

menjalankan ajaran Agama dan berberilaku baik dalam pemahaman tentang nilai-

nilai Agama di dukung dengan pembiasaan dan cerminan yang baik dalam

kehidupan tidak akan memberikan pengaruh banyak terhadap pembinaan

kepribadian seseorang baik dalam ruang lingkup sekolah maupun masyrakat.

Karena pada dasarnya guru pendidikan Agama sangat berperan penting dalam

membentuk karakter siswa pada umumnya.

peneliti melakukan wawancara dengan bapak Baharuddin, S.Pd., M.Pd

selaku Kepala sekolah mengatakan bahwa:

“Menurut saya aktif dan sangat memperhatikan ibadahnya anak-anak.

Artinya memang dia aktif dalam melaksanakan serta melihat kelakuan

anak-anak dan mencatat perilaku siswa-siswanya baik didalam kelas

maupun di luar kelas. Beda dengan guru lain yang peran hanya mengawasi

di dalam kelas saja.”98

Jadi peneliti dapat mengetahui bahwa peran guru Pendidikan Agaam Islam

sangat aktif dalam memperhatikan secara keseluruhan aktivitas siswa-siswa baik

di sekolah maupun di lingkungan sekolah, peran guru Pendidikan Agama Islam

sangat berbeda dengan guru-guru yang lainnya. Guru Pendidikan Agama Islam

perannya bukan hanya dengan mengajar dan memberikan materi saja di sekolah,

namun memiliki perhatian yang lebih dan cenderung menghadapi siswa-siswanya

menyesuaikan diri dengan karakter-karakter yang berbeda-beda, sebab pada

dasarnya anak usia dini sangat berbeda-beda wataknya dan berbeda juga kemauan

dan keinginannya. Maka dari itu guru Pendidikan Agama Islam yang berperan

98

Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin , selaku Kepala Sekolah SMPN 4

Lappariaja , pada tanggal 14 Agustus 2020

Page 65: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

13

penting untuk lebih dekat dan lebih paham terkait dengan masalah dan kondisi

siswa-siswa. Selain menjadi guru di sekolah tetapi guru juga berperan sebagai

orang tua di sekolah bagi siswa-siswanya..

Pendapat di atas senada dengan yang di katakana oleh Bapak

Muhammad Idrus, S.Pd selaku guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 4

Lappariaja yang mengatakan bahwa:

“Peran Guru PAI sangat berperan penting dalam membina akhlak dengan

bentuk wejangan atau bagaimana memberikan pengajaran kepada siswa

agar menjadi generasi muda yang nantinya bisa menjadi generasi yang

bermanfaat untuk bangsa dan negara”99

Hal yang sama juga, dijelaskan oleh ibu Rosmiati, S.Pd salah satu guru

Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Lappariaja, beliau mengatakan bahwa:

“jadi, yang berperan penting adalah guru PAI untuk memberikan

pengarahan terhadap siswa agar berminat untuk ikut dan menjalankan

rangkaian kegiatan pembinaan yang dilakukan disekolah serta membina

akhlak atau perilaku siswa dengan menhormati guru atau orang yang lebih

tua ”100

Jadi Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru

pendidikan Agama Islam sangat berperan penting dalam membina akhlak serta

tanggung jawab yang harus di lakukan sabagai mana mestinya karena menjadi

seorang guru adalah suatu amanah yang tidak mudah, sebab banyak tantangan

untuk menghadapi karakter dan kepribadian siswa yang berbeda-beda wataknya.

Untuk melahirkan generasi yang mampu menjadi tauladan di sekolah maupun

lingkungan yang lebih luas.

99

Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus, S.Pd, selaku guru pendidikan

agama islam, pada tanggal 15 juli 2020 100

Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,

pada tanggal 18 juli 2020

Page 66: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

14

Selanjutnya hasil wawancara peneliti dengan Nurica selaku siswa yang

mengatakan bahwa:

“Menurut saya Peran guru PAI dalam membina kepribadian siswa sangat

penting dalam membimbing, mengarahkan dan memberikan pelajaran

kepada siswa-siswanya serta memberikan motivasi agar siswa mampu

menjadi contoh/ teladan bagi setiap muridnya, misalnya cara bertutur kata

yang baik.”101

Data yang akurat untuk menguatkan hasil wawancara diatas peneliti

melakukan wawancara kepada Wahyulina, selaku siswa SMPN 4 Lappariaja,

mengatakan bahwa :

“Peran guru PAI menurut saya cukup tegas dalam membimbing, memberi

motivasi serta menyampaikan pembelajaran. Ini sebenarnya dilakukan

untuk kebaikan kita.”102

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan Afrianti kelas juga

menambahkan:

“ Menurut saya guru-guru sudah berperan aktif, karena sudah mampu dan

mengarahkan siswanya untuk melaksanakan shalat Dhuha dan shalat

berjamaah di mesjid.”103

Dari hasil wawancara dengan siswa diatas peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam dalam membina

kepribadian siswa yaitu selain sebagai teladan atau contoh bagi peserta didiknya

guru Pendidikan Agama Islam juga berperan dalam memberikan motivasi,

mengarahkan serta membimbing peserta didik atau sebagai penggerak

terbentuknya kepribadian yang baik.

101

Hasil wawancara peneliti dengan Nurica, selaku siswa, pada tanggal 16 juli 2020

102

Hasil wawancara peneliti dengan Wahyulina, selaku siswa, pada tanggal 16 juli 2020 103 Hasil wawancara peneliti dengan Afrianti, selaku siswa, pada tanggal 17 juli 2020

Page 67: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

15

Dari pendapat kepala sekolah, guru dan siswa di atas peneliti dapat

menarik kesimpulan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki

sikap dan pembawan yang tegas terhadap siswa-siswaya dalam hal ini

mengajarakan dan membimbing kepribadian dan karakter siswa untuk menjadi

pribadi yang lebih baik itu sangat membutuhkan pembawaan dan ketegasan baik

dari segi perbuatan atau perkataan sebab guru merupakan tauladan atau contoh

untuk siswa-siswanya. Kondisi dan zaman sekarang yang penuh dengan tantangan

baik dari segi akhlak maupun moral anak-anak muda yang sudah banyak

terpengaruh oleh perkembangan yang seakan melupakan diri mereka dari

tanggung jawab mereka sebagai generasi muslim, perlu pengawasan dan

dampingan terutama perhatian dari seorang pendidik atau guru dalam hal ini

mampu mejadi solusi dari problematika anak didiknya sebagai orang tua di

sekolah.

D. Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru Pendidikan

Agama Islam dalam membina kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja

a. Faktor Pendukung

Menurut Bapak Baharuddin saat diwawancarai tentang faktor pendukung

dalam membina kepribadian siswa beliau berkata :

Kegiatan program pembinaan kepribadian yang berada di SMPN 4

Lappariaja itu dari pagi sampai berakhir proses pembelajaran dalam sehari

yaitu pertama shalat dhuha itu dilakukan di masjid, jadi semua anak-anak

melakukan shalat dhuha.104

104

Hasil wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin , selaku Kepala Sekolah SMPN 4

Lappariaja , pada tanggal 14 Agustus 2020

Page 68: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

16

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Rosmiati guru PAI di SMPN 4

Lappariaja, Menyatakan bahwa:

Faktor pendukung dalam membina kepribadian itu adalah dengan adanya

sarana dan prasarana.105

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu

faktor yang mendukung dalam peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam

membina kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja adalah adanya sarana dan

prasarana yang baik.

Pemaparan diatas diperkuat dengan observasi yang dilakukan oleh peneliti,

tentang sarana dan prasana untuk melaksanakan shalat berjama‟ah. Mesjid yang

ada di SMPN 4 Lappariaja sudah bagus dan lumayan besar, sedangkan tempat

wudhunya pun juga bersih.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan bapak Muhammad

Idrus salah satu guru Pendidikan Agama Islam di SMPN 4 Lappariaja, beliau

mengatakan bahwa:

Kita adakan pembimbingan, memberikan motivasi kepada mereka supaya

yang tadinya mereka tidak percaya diri saat kultum, menjadi percaya diri.106

Berdasarkan Wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

pendukung yang kedua dalam membina kepribadian siswa SMPN 4 Lappariaja

adalah adanya bimbingan dan motivasi dari guru yang menumbuhkan kesadaran

105

Hasil wawancara peneliti dengan Rosmiati, S.Pd, selaku guru pendidikan agama islam,

pada tanggal 18 juli 2020

106

Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus, S.Pd, selaku guru pendidikan

agama islam, pada tanggal 15 juli 2020

Page 69: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

17

kepada siswa, sehingga siswa semangat dalam melaksanakan pembinaan

kepribadian yang ada di sekolah.

Berdasarkan paparan data di atas secara umum faktor yang mendukung

guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina kegiatan keagamaan siswa

di SMPN 4 Lappariaja adalah adanya sarana dan prasarana yang baik, secara

material atau bangunan sudah memadai (Mesjid dan tempat wudhu bagi anak Iaki-

Iaki sudah baik). Selain itu guru-guru juga tidak pernah ketinggalan untuk

mendampingi para siswa untuk melaksanakan pembinaan kepribadian disetiap

harinya dengan cara membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa.

b. Faktor Penghambat

Dalam melaksanakan pembinaan kepribadiaan tentu tidaklah mudah hal ini

karena banyak faktor yang menghambat pembinaan tersebut.

peneliti melakukan wawancara kepada Bapak Baharuddin selaku Kepala

Sekolah SMPN 4 Lappariaja yang meyatakan bahwa:

”Faktor penghambatnya di antaranya adalah yaitu faktor lingkungan

sebenarnya karena bagaiaman kita di sekolah itu berusaha untuk siswa

lebih baik, tapi lingkungan disini parah memang karena ada sekelompok

masyarakat yang biasanya saya dapatkan minum ballo bersama siswa

disekolah ini,banyak-banyak juga anak-anak yang merokok di kantin-

kantin. Yang parahnya lagi penjual kantin menjual rokok kepada siswa

SMPN 4 Lappariaja. Jadi solusinya adalah mendatangi kantin-kantin untuk

menghentikan penjualan rokok kepada siswa”107

Sebagaimana peneliti melakukan wawancara kepada Muhammad idrus,

S.Pd yang meyatakan bahwa:

107

Hasil Wawancara peneliti dengan Bapak Baharuddin, selaku Kepala Sekolah SMPN

4 Lappariaja pada Tanggal 14 Agustus 2020

Page 70: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

18

“faktor penghambat diantaranya yaitu teknologi, faktor lingkungan, dan

tanggapan siswa yang acuh tak acuh, sehingga siswa kadang malas dalam

menerima pelajaran” 108

Hal senada juga di sampaikan oleh ibu Rosmiati, S.Pd selaku guru PAI

mengatakan bahwa :

“faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran siswa akan

pentingnya sebuah pembelajaran pembinaan akhlak serta kurangnya minat

dan motivasi mereka untuk melakukan kegiatan –kegiatan di sekolah”109

Selanjutnya hal ini juga di kuatkan dengan pernyataan salah satu siswa

yang bernama Suryanti ketika di wawancaarai ia berkata bahwa:

“ faktor penghambat adalah yaitu malas, capek, bahkan lupa dan bosan”110

Hal senada juga di ungkapkan oleh Aprianti yang mengakatakan bahwa:

“penyebabnya adalah kurangnya motivasi dalam diri karena di sebabkan

oleh guru yang jarang masuk untuk memberikan bimbingan dan

pengajaran terhadap siswa”111

Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa faktor

pendukung dan faktor penghambat dari pada pembinaan kepribadian siswa pada

dasarnya setiap kegiatan apapun pasti ada faktor penghambat. Secara umum faktor

yang menghambat Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone

adalah masih kurangnya kesadaran dan motivasi serta siswa cenderung bosan di

sebabkan guru tersebut malas dan jarang masuk, selain itu faktor penghambat

108

Hasil wawancara peneliti dengan Muhammad Idrus , selaku Guru PAI pada tanggal 15

juli 2020

109

Hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rosmiati selaku Guru PAI pada tanggal 18 juli

2020

110

Hasil wawancara peneliti dengan Surianti selaku Siswa pada tanggal 17 juli 2020

111

Hasil Wawancara peneliti dengan Aprianti selaku Siswa Pada tanggal 17 juli 2020

Page 71: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

19

kedua adalah faktor teknologi yang menyebabkan siswa cenderung malas

mengikuti pembelajaran dan pembinaan yang dilaksanakan disekolah serta

teknologi yang tidak memadai yang menyebabkan siswa untuk melakukan proses

pembelajaran kurang efektif sehingga munculnya rasa malas, bosan, acuh tak

acuh, yang menjadi alasan atau kendala yang dihadapi oleh guru dan siswa.

Dan bukan hanya itu ada beberapa di antaranya faktor dari lingkungan dan

dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran dan pengawasan dari guru atau

orang tua sehingga menyebabkan siswa mudah terpengaruh oleh teman sebaya

ataupun orang-orang dari lingkungan masyarakat. Memang sangat wajar di zaman

yang serba modern ini banyak yang perlu di perhatikan di bina terkhusus remaja

banyak godaan dan tantangan yang akan menghancurkan diri dan masa depannya

kelak. Hal ini bukan menjadi tugas kita sebagai guru Pendidikan Agama Islam

saja melaingkan kita semua yang terlibat di dalamnya selaku para pendidik,

pengajar dan Pembina yang siap mencetak kader yang bermoral berakhlak

karimah, berintelektual serta memiliki kecerdasan spiritual untuk kehidupan dunia

dan akhirat nantinya.

Page 72: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Membina Kepribadian Siswa SMPN 4 Lappariaja kecamatan

Lappariaja Kabupaten Bone.

1. Bentuk pembinaan yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam di

sekolah ini merupakan bentuk pembinaan yang sangat baik karena

memberikan dampak yang positif bagi diri siswa itu sendiri, karena pada

dasarnya siswa di usia yang masih sangat labil (Smp) ini sangat aktif dan

tak mudah untuk mengotrol dirinya sendiri apalagi persoalan ibadah

termasuk shalat dan mengaji dalam hal ini, dengan pembinaan seperti ini

siswa dapat mengetahui dan sadar untuk senantiasa belajar memperbaiki

hal-hal terkecil dalam dirinya.

2. Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina kepribadian siswa

merupakan tugas dan tanggung jawab dalam mendidik dan

mengembangkan potensi peserta didik guna menguasai ilmu Agama Islam

serta membina kepribadian yang beriman dan berperilaku sesuai dengan

nilai-nilai Islam. peran guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki

sikap dan pembawan yang tegas terhadap siswa-siswaya dalam hal ini

mengajarakan dan membimbing kepribadian dan karakter siswa untuk

menjadi pribadi yang lebih baik itu sangat membutuhkan pembawaan dan

ketegasan baik dari segi perbuatan atau perkataan sebab guru merupakan

Page 73: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

59

tauladan atau contoh untuk siswa-siswanya. Pembinaan kepribadian yang

diadakan disekolah sangat penting bagi siswa karena akan mempengaruhi

sikap, karakter, dan perilaku siswa baik disekolah maupun diluar sekolah.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam membina kepribadian siswa di

SMPN 4 Lappariaja adalah sarana dan prasarana yang memadai dan

Selain itu guru-guru juga tidak pernah ketinggalan untuk mendampingi

para siswa untuk melaksanakan kegiatan pembinaan kepribadian disetiap

harinya dengan cara membimbing dan memberikan motivasi kepada

siswa. faktor penghambat pembinaan tersebut. Secara umum Guru

pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membina kepribadian siswa di

SMPN 4 Lappariaja Kecamatan Lappariaja Kabupaten Bone adalah masih

kurangnya kesadaran dan motivasi serta siswa cenderung bosan di

sebabkan guru tersebut malas dan jarang masuk, selain itu faktor

penghambat kedua adalah faktor teknologi yang menyebabkan siswa

cenderung malas mengikuti pembelajaran dan pembinaan yang

dilaksanakan disekolah. Dan bukan hanya itu ada beberapa di antaranya

faktor dari lingkungan dan dari siswa itu sendiri, karena kurang kesadaran

dan pengawasan dari guru atau orang tua sehingga menyebabkan siswa

mudah terpengaruh oleh teman sebaya ataupun orang-orang dari

lingkungan masyarakat.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, ada beberapa hal yang

peneliti sarankan kepada beberapa pihak, diantaranya sebagai berikut.

Page 74: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

60

1. Kepada Guru

Hendaknya guru PAI bisa menjadi suri tauladan/figur bagi peserta

didiknya yang tetap mempunyai semangat dan termotivasi untuk terus membina

kepribadian siswa di sekolah , karena dengan memberikan sentuhan dan

pembiasaan terhadap peserta didiknya akan terbiasa dengan kegiatan-kegiatan

dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.

2. Kepada Kepala sekolah

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih menyemati para guru, staf,

dan karyawan serta para peserta didik dalam melakukan pembinaan kepribadian,

sehingga siswa mempunyai kemampuan baik kognitif, afektif maupun

psikomotorik serta dapat menjadi siswa yang berkepribadian baik

Page 75: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an Al-Karim

Hasyim Asy‟ari, Pendidikan Akhlak Untuk Pelajar dan Pengajar, (Jawa timur:

Pustaka Tebuireng dan Bina Ilmu Cukir, 2016)

Hasby Ash- Shiddieqy, Kuliah Ibadah, (Jakarta: Bulan Bintang, 1991, Cet. VII)

M. Machmud, Meninggalkan Shalat, (Surabaya: Pustaka Progressif, Tahun 1992,

Cet. I)

Abu Abdillah Syek Syamsidik, 1996, Terjemah Fathul Mi’in (Surabaya: Al-

Hidayah,)

Ash- Shiddieqy Hasby, 1991, Kuliah Ibadah, (Jakarta: Bulan Bintang, , Cet. VII)

Barmawy Umary, Materi Akhlak, (Solo: CV Ramadhan, 1991)

Bungin Burhan , 2007, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu sosial lainnya. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,)

Burhan Bungin, 2001, Metodologi Penelitian Sosial Surabaya: Airlangga

Universitas Press.

de Jong Willen, 2017, Pedagogik dan Didaktik pada siswa dengan masalah dan

gangguan perilaku, (PT: Prenada,cet.1)

Dharajat Zakiah, 2006 Ilmu Pendidikan Islam.(Jakarta:Bumi Aksara,)

Djamarah Syaiful Bahri, 2010 Guru dan Anak Didik dalam Interaksi edukatif:

Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis (Jakarta: Renika Cipta,)

E. Mulyasa, 2007, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,)

Gulam Reza Sultani, Hati yang bersih, : Kunci Ketengan Jiwa, (Jakarta : Pustaka

Zahara, 2004)

Gunawan Heri, 2014, Pendidikan Islam Kajian Teotitas dan pemikiran

Tokoh,(Bandung: PT.Rosdakarya,)

Khatanah Uswatun, Peran Guru PAI dalam Upaya Pengendalian Perilaku

Menyimpang Siswa di SMAN 1 Pleret, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,

2013)

Page 76: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

M. Quraish Shihab, Yang Hilang dari Kita Akhlak, ( Tanggerang: Lentera Hati,

2016)

Machmud. M, 1992, Meninggalkan Shalat, (Surabaya: Pustaka Progressif, Tahun,

Cet. I)

Majid Abdul, Praktikum Qira’at, (Jakarta: AMZAH, 2011)

Mangunhardjana, Pembinaa Arti dan metode (Yogyakarta:kanismu.2006)

Marimba Ahmad, 2001, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Armico, Bandung.

Marom,Syaik‟Abdullah Al-Fauzan Minhatul „Alam Fii Syarh Bulughil, terbitan

1432 H, 10, dari Ibnul Jauzi,(cet.1)

Mas‟ud, Abdurrahman , 2002 menggagas Pendidikan Non Dikototomik;

Humanisme Religius sebagai paradigm Pendidikan Islam,

(Yogyakarta:Gama Media,)

Mu‟in Fatchul, 2016, Pendidikan Karakter konstruksi Teoretik dan Praktik,

(Jogyakarta, Ar-Ruzz Media,)

Nasution, 2006, Metode Research (Penelitian Ilmiah).(Jakarta : Bumi Aksara,)

Prastowo Andi, 2011, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. (Jogjakarta: Ar-ruz Media,)

Purwanto Ngalim, 2006. Menjadi Guru Profesional (cet. Ke V, Bandung: Remaja

Rosdakarya,)

Rahman Getteng Abd, 2011 ,Menuju Guru Profesional dan Ber-Etika (cet.5,

Yogyakarta:Grha Guru,)

Ramayulis, 2014 , Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta,Cet kedua,

Bandung:)

Rohmad Ali , 2004, kapital selekta pendidikan, (Jakarta: PT. Bina Ilmu,)

Saeful Rahmat Puput, 2018, Perkembangan peserta Didik,( Sinar Grafika Offset,)

Saleh Moh dan Musbikin Imam, 2005 Agama sebagai Terapi, telaah Menuju Ilmu

Kedokteran Holistik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, , Cet. 1)

Saleh Moh. dan Imam Musbikin Imam, 2005 Agama sebagai Terapi, telaah

Menuju Ilmu Kedokteran Holistik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, , Cet. 1)

Page 77: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

Sardaman, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta:Raja

Grafindo Persada,)

Soejono dan Abdulrrahman, 2005, metode Penelitian :suatu Pemikiran dan

Penerapan,( Jakarta: RinekaCipta,)

Sugiyono, 2017, metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantatif, kualitatif

dan R&D, (cet,. 27; Bandung : Alfabeta,)

Susilo Eko Madyo dalam Ramayulis , 1995, Profesionalitas Pendidikan Agama

antara Harapan dan kenyataan , makalah disampaikan dalam seminar

sehari Profesinoalitas Pendidik Agama. Univesitas Ahlussunnah bukit

tinngi, November.

Umar Bukhari, 2017, Ilmu Pendidikan Islam , (Ed.1 Cet. 3, Jakarta: Sinar

Kreasindo Mediacita,)

Undang-Undan SISDIKNAS No.14 tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bab 1,

Pasal 1(Bandung: Citra Umbara, 2006 )

Uzer Usman Muh, 2004 Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya,

Bandung.

Winarno Surakhmad, 1994, Pengantar Penelitian Ilmuah, Bandung: Tarsito,

Page 78: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 79: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

A. UNTUK KEPALA SEKOLAH :

1.Bagaimana bentuk pembinaan kepribadian siswa di sekolah SMPN 4

Lappariaja?

2. bagaimana peran guru PAI dalam membina kepribadian siswa di sekolah

SMPN 4 Lappariaja?

3. Apa saja factor pendukung dan penghambat dalam membina kepribadian

siswa dan bagaimana cara mengatasi faktor penghambat dalam membina

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja?

B. UNTUK GURU:

1. Apa saja program-program pembinaan kepribadian siswa di SMPN 4

Lappariaja?

2. Bagaimana proses pembinaan kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja?

3. Bagaimana peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja

4. Faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam membina kepribadian

siswa dan bagaimana cara mengatasi faktor penghambat dalam membina

kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja?

5. Menurut ibu/bapak mengapa siswa harus mengikuti pembinaan kepribadian

siswa?

6. Bagaimana respon dari peserta didik dengan diadakannya pembinaan

kepribadian siswa ini?

7. Apa solusi ibu/bapak, ketika masih ada peserta didik yang tidak ikut seta

dalam kegiatan pembinaan kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja?

Page 80: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

C. UNTUK SISWA:

1. Bagaimana pendapat anda tentang pembinaan kepribadian siswa yang

dilaksanakan di sekolah?

2. Menurut anda, bagaimana peran guru pendidikan Agama Islam dalam

membina kepribadian siswa di SMPN 4 Lappariaja?

3. Faktor apa yang mempengaruhi anda sehingga semangat dalam melakukan

pembinaan kepribadian siswa ?

4. Faktor apa yang mempengaruhi anda sehingga terkadang anda kurang

semangat dalam melakukan pembinaan kepribadian siswa?

Page 81: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

Gambar: Depan sekolah SMPN 4 Lappariaja

Page 82: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

Wawancara dengan Kepala Sekolah SMPN 4 Lappariaja bapak

Page 83: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

Gambar: Wawancara bersama dengan Bapak Muhammad Idrus, S.Pd.

Guru PAI SMPN 4 Lappariaja (Rabu 15-07-2020)

Gambar: Wawancara dengan Siswa SMPN 4 Lappariaja (Kamis, 16-

17,07,2020)

Page 84: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
Page 85: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
Page 86: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
Page 87: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
Page 88: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN
Page 89: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

RIWAYAT HIDUP

Page 90: PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN

Harmayani, Lahir di ulaweng, tanggal 22, bulan maret,

Tahun 1997 Masehi. Merupakan anak ke satu dari dua

bersaudara, buah hati dari bapak Jumardin dan Ibu St.

Hadrah. Mulai memasuki jenjang pendidikan formal pada

tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010 di Madrasah

Ibtidaiyah No 32 Ulaweng, Kec. Lappariaja Kab. Bone.

Kemudian pada tahun 2010 peneliti kembali melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 4 Lappariaja dan tamat pada tahun 2013. Kemudian pada tahun 2013 itu

juga, peneliti melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Lappariaja dan lulus

pada tahun 2016. Kemudian peneliti diterima sebagai Mahasiswi Universitas

Muhammadiyah Makassar, Jurusan Penddikan Agama Islam, Fakultas Agama

Islam pada tahun 2016.