peran guru dalam pembelajaran life skill anak jalanan …

155
PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN DI SEKOLAH DASAR MASTER DEPOK Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Nama : Hanny Firas NIM : 2014820045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 01-Mar-2022

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

PERAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN

DI SEKOLAH DASAR MASTER DEPOK

Skripsi

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Nama : Hanny Firas

NIM : 2014820045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

Page 2: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Skripsi Juli 2018 Hanny Firas (2014820045) PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN DI SEKOLAH DASAR MASTER DEPOK xv + 144 hal, 4 tabel, 3 gambar, 15 lampiran

ABSTRAK

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya jumlah anak jalanan dari tahun ketahun. Kurangnya perhatian memperoleh pendidikan life skill bagi murid kelas IV dan VI SD khususnya yang tergolong anak jalanan terutama untuk menyalurkan berbagai macam bakat mereka yang sangat berguna untuk kehidupan mereka sehari-hari di Sekolah Dasar Master Depok. Sedangkan untuk faktor guru masih kurang begitu berperan terutama guru mata pelajaran life skill yang dikarenakan guru relawan yang bersedia meluangkan tenaga serta waktunya untuk mengajar. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran life skill anak jalanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif studi kasus. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru dan murid kelas IV dan VI SD. Lokasi penelitian yaitu di Sekolah Dasar Master Depok. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran serta guru dalam pembelajaran life skill anak jalanan di SD Master Depok yaitu peran guru sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran karena mutu pendidikan merupakan dampak dari keprofesionalan pendidiknya. Kata Kunci : Peran guru, Anak Jalanan, Life Skill.

Daftar Pustaka 26 (2008-2017)

Page 3: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

ii

Page 4: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

iii

FAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini:

a. Nama b. Tempat/Tanggal Lahir c. Fakultas/Prodi d. Nomor pokok e. Alamat Rumah

f. Judul Skripsi

: Hanny Firas : Depok, 25 April 1996 : Ilmu Pendidikan/PGSD : 2014820045 : Jl. Siat I Rt 004/010 Rangkapan Jaya

Baru. Kecamatan Pancoranmas. Kota Depok

: Peran Guru dalam Pembelajaran Life Skill Anak Jalanan di Sekolah Dasar Master Depok

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh

dokumen/data yang saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dokumen/data

terdapat indikasi penyimpangan/pemalsuan pada bagian tertentu, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku.

Demikian fakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada

paksaan dari siapapun juga, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 30 Juli 2018

Mahasiswa yang bersangkutan,

Page 5: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

iv

Page 6: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

v

Page 7: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

vi

Page 8: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT, atas segala

nikmat, rezeki dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat,

keluarga dan ummat yang selalu melaksanakan perintahnya. Peneliti

bersyukur karena telah menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Guru

dalam Pembelajaran Life Skill Anak Jalanan di Sekolah Dasar Master

Depok”.

Skripsi ini peneliti ajukan sebagai salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi

ini tentu masih banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu peneliti ingin

menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka

penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam

kesempatan yang baik ini peneliti ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Dr. Iswan, SE, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan

kepada peneliti untuk mengikuti studi di fakultas ini.

2. Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan dorongan dan

arahan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

3. Dr. Hj. Herwina Bahar, MA., Pembimbing skripsi yang telah

mengarahkan dan meluruskan jalan pikiran peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

viii

4. Venni Herli Sundi, S.Pd., yang telah membantu membimbing

peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Nurrohim., kepala Yayasan Bina Insan Mandiri yang telah

mengizinkan peneliti melakukan penelitian dan membantu

memberikan data guna melengkapi penulisan skripsi ini.

6. Anti, S.Pd., kepala sekolah serta guru-guru Sekolah Dasar Master

Depok yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian

serta memberikan data guna melengkapi penulisan skripsi ini.

7. Mela., guru kelas VI Sekolah Dasar Master Depok yang telah

membantu peneliti mengenal lebih jauh ruang lingkup sekolah.

8. Untuk Ibu dan Bapak, karena ridhanyalah saya bisa menyelesaikan

skripsi ini, terimakasih untuk bimbingannya, nasihat-nasihatnya,

yang tidak kalah penting doa yang selalu beliau panjatkan kepada

saya.

9. Sahabat-sahabat peneliti yang telah banyak memberikan semangat

baik moril maupun materil dalam melanjutkan studi di Universitas

Muhammadiyah ini serta penyelesaian studi tepat waktu.

10. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu, yang

telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada

penulis dalam rangka penyusunan studi dan penyusunan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,

penulis berdoa semoga amal baik yang telah mereka berikan mendapat

pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Jakarta, Juli 2018

Peneliti

Page 10: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................... iv

FAKTA INTEGRITAS .................................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PANITIA PUBLIKASI ILMIAH vi

PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

MOTTO ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. . xv

BAB I PENDAHULUAN

A. ..................................................................................................... Latar

Belakang Masalah ................................................................ 1

B. ..................................................................................................... Foku

s Masalah ............................................................................. 9

C. ..................................................................................................... Rum

usan Masalah ....................................................................... 9

D. ..................................................................................................... Tuju

an Penelitian ......................................................................... 9

E. ..................................................................................................... Manf

aat Penelitian ...................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. ..................................................................................................... Kajia

n Teori .................................................................................. 12

Page 11: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

x

1. ................................................................................................. Pera

n Guru .............................................................................. 12

2. ................................................................................................. Pem

belajaran Life Skill ........................................................... 28

3. ................................................................................................. Anak

Jalanan ............................................................................. 35

B. Kerangka Berfikir ..................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................. 41

1. ................................................................................................. Tem

pat Penelitian ................................................................... 41

2. ................................................................................................. Wakt

u Penelitian ...................................................................... 41

B. Metode Penelitian .................................................... 42

C. ..................................................................................................... Desa

in Penelitian .......................................................................... 43

D. ..................................................................................................... Subj

ek Penelitian ......................................................................... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 45

1. Observasi ................................................................. 45

2. Wawancara .............................................................. 46

3. Studi Dokumentasi ................................................... 47

F. Teknik Analisis Data ................................................ 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ......................................................... 54

Deskripsi Data Tempat Penelitian ........................................ 54

B. Hasil Analisis Data ................................................... 54

1. Hasil Observasi ........................................................ 54

2. Hasil Wawancara ..................................................... 56

C. Interpretasi Hasil Penelitian ..................................... 76

1. Peran Guru dalam Pembelajaran Life Skill

Page 12: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

xi

Anak Jalanan di SD Master Depok................................... 76

2. Hambatan yang di hadapi guru dalam pembelajaran

life skill anak jalanan di SD Master Depok ....................... 84

3. Solusi …………………………………………………………. 85

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................

87

B. ..................................................................................................... Sara

n ........................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 92

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................ 94

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................... 144

Page 13: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian .......................................... 41

Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi ....................................... 48

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Guru ........... 49

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Murid .......... 50

Page 14: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .......................................................... 40

Gambar 3.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................... 47

Gambar 3.2 Teknik Analisis Data ..................................................... 53

Page 15: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Validitas Peran Guru ................................ 94

Lampiran 2 Lembar Validitas Anak Jalanan ............................. 98

Lampiran 3 Sejarah Yayasan Bina Insan Mandiri .................. 102

Lampiran 4 Nama-nama Informan yang di Wawancarai ........ 104

Lampiran 5 Berita Acara Seminar Proposal ........................... 105

Lampiran 6 Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi ......................... 106

Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi ...................................... 107

Lampiran 8 Surat Bimbingan Skripsi ...................................... 109

Lampiran 9 Surat Balasan Penelitian ..................................... 110

Lampiran 10 Wawancara Kepala Sekolah, Guru Life Skill, dan

Guru Wali Kelas IV dan VI .................................. 111

Lampiran 11 Lembar Wawancara Murid .................................. 125

Lampiran 12 Catatan Lapangan Observasi ............................. 135

Lampiran 13 Surat Permohonan Penelitian ............................. 136

Lampiran 14 Dokumentasi ......................................................... 137

Lampiran 15 Riwayat Penulis Skripsi ......................................... 144

Page 16: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan

alam, melainkan pada keunggulan sumber daya manusia (SDM), yaitu

tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan zaman

yang berubah dan berkembang sangat cepat. Dalam edukasi kompas

(2012) sejumlah pembicaraan atau tulisan di media masa

mengisyaratkan bahwa, secara keseluruhan, mutu SDM Indonesia

saat ini masih tertinggal dan berada di belakang SDM negara-negara

maju dan tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina.

Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar

dan praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi

atau memperbaiki sistem. Sebagaimana yang telah tercantum di dalam

Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3,

oleh karena itu dengan pendidikan manusia dapat mengembangkan

potensinya menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, menjadi manusia yang mandiri dan bertanggung jawab,

serta kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi anak-anak sekolah

perlu di tingkatkan terutama pada tingkat Sekolah Dasar.

Mengacu pada konsep Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

Page 17: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

2

2

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi murid

untuk berpartisipasi aktif, dan pendidikan suatu bangsa memerlukan

proses dan waktu secara bertahap.

Tantangan bagi kita adalah bagaimana meimplementasikan

Undang-Undang RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta

PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Secara

umum mutu pendidikan di negeri ini masih rendah tercermin dari

peringkat hasil International Mathematics and Science Study (TIMSS)

2003 dalam Soleh (2010: 3) dan indek pembangunan manusia yang

berada pada posisi dibawah peringkat negara-negara tentangga kita di

Asia Tenggara dalam Edwinta (2010: 8).

Berhasilnya suatu tujuan pendidikan tergantung bagaimana

proses belajar mengajar yang dialami oleh murid, seorang guru dituntut

untuk teliti dalam memilih dan menerapkan metode mengajar yang

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Masalah yang timbul dalam

proses belajar mengajar disebabkan kurang hubungan komunikasi

antara guru dengan murid serta murid dengan murid yang lainnya

sehingga proses interaksi menjadi vakum. Proses pendidikan yang

berlangsung dialogis dan komunikatif akan mencerminkan pendidikan

yang layak serta maju. Namun ironisnya dari dunia pendidikan itu

sendiri banyak menemukan berbagai persoalan, misalnya murid yang

kurang percaya diri, dan faktor guru di lapangan jarang memanfaatkan

fungsi secara optimal, dan faktor penyelenggaraan pendidikan

nasional menggunakan pendekatan education function atau input-

Page 18: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

3

3

output analisys yang tidak dilaksanakan secara konsekuen. Kondisi ini

disebabkan oleh kenyataan bahwa tugas yang diemban guru sebagai

perancang pembelajaran itu sangat rumit karena berhadapan dengan

dua variabel di luar kontrolnya, cakupan isi pembelajaran yang telah

ditetapkan terlebih dahulu berdasarkan tujuan yang akan dicapai, dan

murid yang membawa seperangkat sikap, kemampuan awal, dan

karakteristik perseorangan lainnya ke dalam situasi pembelajaran.

Pendidikan belakangan ini kembali mencuat karena dipicu

situasi krisis ekonomi yang berkepanjangan. Persoalan anak jalanan

menjadi kian kompleks dan sulit terpecahkan tatkala krisis ekonomi

melanda sejumlah negara Asia, terutama di Indonesia. Akibat situasi

krisis ekonomi dan urbanisasi berlebih (over urbanization) di kota

besar, salah satu masalah sosial yang membutuhkan pemecahan

segera adalah perkembangan jumlah anak jalanan yang belakangan

ini semakin mencemaskan.

Berbagai kota besar, nyaris di setiap perempatan atau lampu

merah dengan mudah disaksikan jumlah anak jalanan terus tumbuh

dan berkembang, meski sebenarnya sudah cukup banyak upaya

dilakukan, baik oleh pemerintah maupun LSM, untuk mengurangi

jumlah anak yang hidup di jalanan. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota

Depok mencatat jumlah anak terlantar di Depok meningkat yakni tahun

2012 sebanyak 49 anak sementara tahun 2011 hanya 30 anak.

Kasi Neraca Wilayah dan Analisis BPS Kota Depok Bambang dalam

(Sindonews: 2013) mengatakan, kebanyakan anak-anak terlantar

Page 19: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

4

4

disebabkan adanya faktor ekonomi keluarga. Namun ada pula yang

disebabkan karena mereka lebih senang hidup di jalanan.

Anak Jalanan di Kota Depok memang kebanyakan adalah

pendatang, Bambang dalam (Sindonews: 2013) menambahkan, untuk

jumlah anak jalanan, cenderung turun karena adanya program razia

yang gelar dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Tahun

2012 hanya ada 336 anjal menurun dari tahun 2011 yakni 430 anjal.

Bagi anak-anak jalanan, keterlibatan mereka dalam perekonomian

sektor informal biasanya membuahkan rasa bangga dan layak karena

kemampuannya menyumbang kepada kelangsungan hidup

keluarganya. Contohnya bekerja sebagai pedagang asongan di

stasiun, terminal, menjajakan koran, menyemir sepatu, mencari barang

bekas atau sampah, mengamen diperempatan lampu merah, tukang

lap mobil, ojek payung, dan tidak jarang pula ada anak-anak jalanan

yang terlibat pada jenis pekerjaan berbau kriminal. Seperti pekerja

anak pada umumnya, anak jalanan tak jarang mulai hidup di jalanan

pada usia yang sangat belia. Namun hal ini juga terbukti pada akhirnya

menghilangkan minat anak pada sekolah karena keinginan untuk

mendapatkan uang lebih banyak.

Hak anak jalanan salah satunya adalah memperoleh pendidikan

yang layak seperti yang tertera pada Undang-Undang Pasal 31 ayat

(1) bahwa pendidikan merupakan hak bagi setiap warga Negara.

Tetapi untuk menangani permasalahan anak jalanan harus diakui

bukanlah hal yang mudah. Selama ini, berbagai upaya sebenarnya

Page 20: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

5

5

telah dilakukan, baik oleh LSM, pemerintah, organisasi profesi, dan

sosial maupun orang per orang untuk membantu anak jalanan keluar

atau paling tidak sedikit mengurangi penderitaan mereka.

Dalam Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi oleh

Pemerintah Indonesia disebutkan dan diakui bahwa anak-anak pada

hakikatnya berhak untuk memperoleh pendidikan yang layak dan

mereka seyogianya tidak terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini

seperti yang tertuang dalam menurut Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Namun, karena semuanya

dilakukan secara temporer, segmenter, dan terpisah, maka hasilnya

pun kurang maksimal.

Ditegaskan dalam Al-quran surat Ali Imran ayat 110:

ة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر كنتم خير أم

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang

munkar.” (QS. Ali Imran: 110).

Maksud dari ayat tersebut dilihat dari peran guru, yaitu

memberikan contoh suri tauladan yang baik serta motivasi yang positif

kepada murid-muridnya sehingga mencegah dari perbuatan-perbuatan

yang dilarang oleh agama dan bangsa, karena peran guru yaitu

mencerdaskan anak bangsa, dari tidak bisa menjadi bisa, serta dari

Page 21: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

6

6

kalangan masyarakat manapun. Seperti yang telah dicontohkan oleh

KH.Ahmad Dahlan yaitu menampung dan mendidik anak yatim serta

fakir miskin. Maka dari itu pendidikan pun mempunyai pengaruh sangat

besar bagi perkembangan anak.

Masalah anak jalanan yang sangat berpengaruh pada kemajuan

bangsa Indonesia itu sendiri, untuk itu perlunya sektor pendidikan yang

berkualitas terutama sesuai dengan perkembangan peserta didik, latar

belakang peserta didik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sektor

pendidikannya yang didalamnya terdapatnya proses pembelajaran

yang sesuai. Ulasan mengenai Lingkungan (Tri Pusat) Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara, yang berpengaruh dalam pendidikan

anak pertama adalah keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Maka dari itu peran serta sekolah terutama kontribusi guru menjadi

daya pendukung dalam berlangsungnya kemajuan anak bangsa.

Sekolah Master atau Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM) kota

Depok, Jawa Barat adalah lembaga yang bergerak dalam bidang

sekolah formal, yang tidak memungut biaya sedikit pun. Salah satu

penanganan yang kerap kali digunakan adalah dengan cara

memberikan pelatihan-pelatihan. Dalam hal ini yaitu life skill, life skill

adalah keterampilan hidup atau kecakapan hidup yang hendaknya

jangan dimaknai secara sempit dengan aksentuasi keterampilan fisik

semata, tetapi juga bermakna sebagai sikap, perilaku, dan motivasi

yang diperlukan untuk terampil menghadapi persoalan kehidupan.

Page 22: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

7

7

Adanya pendidikan dan pelatihan sebagai bentuk penyaluran bakat

anak jalanan.

Pembelajaran life skill di Sekolah Master Depok khususnya

jenjang Sekolah Dasar terdapat dikelas tinggi yang mayoritas murid

sudah dapat mengembangkan berbagai kemampuan baik kemampuan

kognitif, afektif, maupun psikomotor yang sangat menunjang dalam

proses pembelajaran life skill bagi mereka. Di Sekolah Dasar Master

Depok terdapat 235 murid yang aktif, dan kurang lebih 20 murid di SD

Master Depok yang masih bergelut di dunia jalanan untuk sekedar

memenuhi kebutuhan hidup mereka, ataupun karena faktor keluarga

yang berpengaruh. Sedangkan untuk faktor guru masih kurang begitu

berperan terutama guru mata pelajaran life skill yang dikarenakan guru

tersebut adalah guru dari luar atau relawan yang bersedia meluangkan

tenaga serta waktunya untuk mengajar, mereka juga memiliki

kesibukan serta tugas-tugas luar yang berpengaruh pada

pembelajaran life skill anak jalanan. Ketika guru tersebut absen karena

ada halangan atau tugas mereka yang lain pembelajaran life skill pun

tidak dilaksanakan, disinilah peran guru wali kelas untuk mengisi waktu

kosong bagi anak.

Pembelajaran life skill di SD Master Depok berupa

menggambar, aksesoris, komputer, futsal dan lain-lain sesuai dengan

kebutuhan murid. Permasalahan lainnya dikarenakan guru-guru di SD

Master Depok yaitu sebagai relawan menjadikan kurangnya kewajiban

Page 23: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

8

8

atau peran guru dalam pembelajaran life skill, sebab dari itu

menjadikan pembelajaran kurang begitu stabil.

Berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009

Pasal 1 ayat (2) tentang Kesejahteraan Sosial, disebutkan bahwa

tanggung jawab dan wewenang kesejahteraan sosial ada di tangan

Pemerintah maupun Pemerintah Daerah. Termasuk didalamnya

terhadap penanganan anak Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) antara lain anak jalanan. Untuk itu, Dinas Tenaga Kerja

dan Sosial Pemkot Depok bekerja sama dengan SatPol PP

mengadakan penjangkauan anak jalanan di stasiun Depok.

Proses pembelajaran sebagai kegiatan yang berorientasi

kepada kehidupan di masa mendatang sangat membutuhkan orang-

orang yang mampu memandang masa depan sebagai tujuan terbaik

seperti program yang ada di Sekolah Dasar Master Depok semata-

mata untuk menolong dan membantu meningkatkan kesejahteraan

anak jalanan serta membangun anak-anak penerus bangsa yang

berkualitas dalam hal pendidikan. Untuk detailnya bergerak dalam

pengembangan life skill. Maka dari itu penelitian ini membahas

mengenai “Peran Guru dalam Pembelajaran Life Skill Anak Jalanan

di Sekolah Dasar Master Depok”.

B. Fokus Masalah

Bedasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang

masalah, maka permasalahan dapat difokuskan sebagai berikut:

Page 24: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

9

9

1. Peran Guru dalam Pembelajaran Life Skill khususnya jenjang

Sekolah Dasar.

2. Subjek penelitian adalah guru dan murid kelas 4 dan 6 yang

termasuk kedalam golongan anak jalanan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah

tersebut, selanjutnya dibuat rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran life skill anak jalanan di

SD Master Depok?

2. Bagaimana hambatan dan solusi yang di hadapi guru dalam

pembelajaran life skill anak jalanan di SD Master Depok?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah masalah tersebut, maka tujuan

penelitian, seperti berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kondisi pembelajaran di anak jalanan di SD

Master Depok?

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui peran guru dalam pembelajaran life skill anak

jalanan di SD Master Depok

Page 25: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

10

10

b. Untuk mengetahui hambatan dan solusi yang di hadapi guru

dalam pembelajaran life skill anak jalanan di SD Master Depok?

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

diantaranya yaitu:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi pada

masalah-masalah sosial yang terjadi pada murid terutama

kontribusi guru dalam pengembangan life skill yang diterapkan

untuk anak jalanan tingkat Sekolah Dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Murid

Diharapkan dapat menjadikan murid SD Master Depok lebih

termotivasi dan mengembangkan bakatnya dalam mengikuti

pembelajaran.

b. Bagi Guru

Sebagai referensi untuk mengembangkan pembelajaran life

skill bagi murid. Menjadikan salah satu acuan dalam

mengembangkan pembelajaran life skill, sehingga hambatan

dan solusi yang dihadapi dapat memberikan layanan yang

terbaik bagi murid.

Page 26: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

11

11

c. Bagi Sekolah

Diharapkan Sekolah Master Depok dapat lebih meningkatkan

aspek yang berkaitan dengan pengembangan life skill kepada

murid dan memberikan perhatian terlebih kepada anak jalanan.

Page 27: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Peran Guru

a. Pengertian Guru

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat

berpengaruh pada proses pembelajaran, karena guru

memegang peranan yang sangat penting antara lain

menyiapkan materi pembelajaran, menyampaikan materi

pembelajaran, serta mengatur semua kegiatan belajar

mengajar dalam proses pembelajaran. Kasyadi (2014: 1) guru

merupakan salah satu kunci keberhasilan pendidikan, sebab

inti kegiatan pendidikan di sekolah adalah belajar mengajar

yang memerlukan peran guru di dalamnya memang harus

diakui maraknya arus informasi dewasa ini. Lantaran tanggung

jawab dari profesi guru tidak berhenti pada selesai ia

mengajar. Menurut Djamarah (2010: 28) guru adalah orang

yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik.

Penyampaian materi pembelajaran hanyalah merupakan salah

satu dari berbagai kegiatan dalam belajar sebagai suatu

proses yang dinamis dalam fase dan proses perkembangan

murid.

12

Page 28: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

2

Menurut Edwinta (2010: 8) guru adalah profesi yang

dikenal sebagai pemberi keterangan, penjelas, pendidik,

pembimbing, menjadi dan pemberi contoh, yang dapat

memberi perubahan bagi anak didik ke arah yang lebih baik

dari segala dimensi, yang mampu mengembangkan beragam

sisi kecerdasan dan akhlak sebagai pembentuk karakter dan

kepribadian anak.

Menurut Sutikno (2013: 41) guru adalah suatu profesi.

Sebelum ia bekerja sebagai guru, terlebih dahulu dididik

dalam suatu lembaga pendidikan keguruan. Dalam lembaga

pendidikan tersebut ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan

atau bidang studi yang akan belajarkan, ilmu dan metode

membelajarkan, tetapi juga dibina agar memiliki kepribadian

sebagai guru.

Menurut Sardiman (2014: 125), guru adalah salah satu

komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang

ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya

manusia yang potensial di bidang pembangunan. Jadi

menurut penulis guru adalah seorang pendidik dan pengajar

yang mempunyai tanggung jawab begitu besar untuk

menjadikan penerus bangsa yang berakhlak dan dapat

memajukan bangsa.

b. Pengertian Relawan

Page 29: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

3

Relawan adalah orang yang tanpa dibayar

menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi,

dengan tanggung jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau

sedikit latihan khusus tetapi dapat pula dengan latihan yang

intensif dalam bidang tertentu untuk bekerja sukarela

membantu tenaga professional dalam Laila (2015: 3).

Menurut Irene (2008: 36) relawan adalah seorang atau

sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan

nuraninya memberikan apa yang dimilikinya (pikiran, tenaga,

waktu, harta, dan yang lainnya) kepada masyarakat sebagai

perwujudan tanggung jawab sosialnya tanpa mengharapkan

pamrih baik berupa imbalan (upah), kedudukan, kekuasaan,

ataupun kepentingan maupun karir.

Mitchell dalam Irene (2008: 36) menyebutkan terdapat

empat jenis relawan yang terkait dengan peran relawan yaitu:

1) Policy making volunteers: relawan yang membuat

kebijakan bekerja pada gugus tugas, panel peninjauan,

komisi, dan dewan.

2) Administrative volunteers: relawan administrasi yang

memberidukungan perkantoran melalui aktivitas seperti

pengolah kata, mengkoordinasi jadwal, dan mengurus

surat menyurat.

3) Advocacy volunteers: relawan advokasi yang memberi

dukungan melalui upaya pencairan dana, menulis surat,

Page 30: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

4

dan menghubungi anggota dewan perwakilan rakyat,

memberi kesaksian pada siding publik, mengorganisir

dukungan komunitas, dan bekerja di bidang hubungan

masyarakat,

4) Direct service volunteers: relawan pelayanan langsung

yang mungkin terlibat dalam aktivitas-aktivitas seperti

konseling, rekreasi, dan pengajaran.

Menurut penulis relawan adalah sekelompok atau

seseorang yang bersedia meluangkan waktunya untuk

membantu dan menolong sekelompok orang dalam bidang

tertentu dengan sukarela tanpa mengharapkan imbalan dari

pihak manapun. Sedangkan di Sekolah Master Depok relawan

yang dimaksud adalah guru relawan, menurut teori yaitu

termasuk kedalam Direct service volunteers yaitu relawan

yang bersedia meluangkan waktunya serta tenaganya dalam

bidang pendidikan atau pengajaran.

c. Peran Guru

Guru mempunyai tugas dalam proses belajar mengajar

untuk mendorong, mendampingi, dan memberi fasilitas belajar

bagi siswa untuk mencapai tujuan. Menurut Slameto (2015:

97) peran guru telah meningkat dari sebagai pengajar menjadi

sebagai direktur belajar, tugas dan tanggung jawab guru

menjadi lebih meningkat yang ke dalamnya termasuk fungsi-

fungsi guru sebagai perencanaan pengajaran, pengelolaan

Page 31: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

5

pengajaran, penilai hasil belajar, sebagai motivator belajar,

dan sebagai pembimbing.

Menurut Slameto (2015: 98) sebagai perencana

pembelajaran, seorang guru diharapkan mampu untuk

merencanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk

itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang

prinsip belajar sebagai dasar dalam merancang kegiatan

belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan,

memilih metode, menetapkan evaluasi, dan sebagainya.

Guru sebagai pengelola pengajaran, seorang guru

harus mampu mengelola seluruh proses kegiatan belajar

mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar

sedemikian rupa sehingga setiap murid dapat belajar secara

efektif dan efesien. Dalam fungsinya sebagai penilai hasil

belajar, seorang guru hendaknya senantiasa secara terus-

menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh murid

dari waktu ke waktu.

Perannya sebagai direktur belajar, hendaknya guru

senantiasa berusaha untuk menimbulkan, memelihara, dan

meningkatkan motivasi murid untuk belajar. Ada empat hal

yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi ini

yaitu membangkitkan dorongan kepada murid untuk belajar,

menjelaskan secara konkret kepada murid apa yang dapat

dilakukan pada akhir pengajaran, memberikan ganjaran

Page 32: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

6

terhadap prestasi yang dicapai sehingga merangsang untuk

mencapai prestasi yang lebih baik di kemudian hari, dan

membentuk kebiasaan belajar yang baik. Sebagai direktur

belajar, pendekatan yang dipergunakan dalam proses belajar

mengajar tidak hanya melalui pendekatan intruksional akan

tetapi disertai dengan pendekatan pribadi. Dengan perkataan

lain, sebagai direktur belajar guru sekaligus berperan sebagai

pembimbing dalam proses belajar mengajar. Sebagai

pembimbing dalam belajar, guru diharapkan mampu untuk

mengenal dan memahami setiap murid baik secara individu

maupun kelompok, memberikan penerangan kepada murid

mengenai hal-hal yang diperlukan dalam proses belajar,

memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid

dapat belajar sesuai dengan kemampuan pribadinya,

membantu setiap murid dalam mengatasi masalah pribadi

yang dihadapinya, dan menilai keberhasilan setiap langkah

kegiatan yang telah dilakukan.

Sardiman (2014: 143) mengutip mengenai peranan

guru itu ada beberapa pendapat yang dijelaskan yaitu menurut

Prety Katz menggambarkan peranan guru sebagai

komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-

nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan,

pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku

serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan.

Page 33: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

7

Federasi dan Organisasi Profesional Guru Sedunia dalam

Sardiman (2014: 144) mengungkapkan bahwa peranan guru

di sekolah, tidak hanya sebagai transmitter dari ide tetapi juga

berperan sebagai transformer dan katalisator nilai dan sikap.

Menurut Sardiman (2014: 144) peranan guru dalam

kegiatan belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan

sebagai berikut:

1) Informator

Sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi

kegaiatan akademik maupun umum. Berlaku teori

komunikasi yaitu teori stimulus-respon, teori dissonance-

reducation, dan teori pendekatan fungsional.

2) Organisator

Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan

akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-

lain. Komponen-komponen yang berkaitan dengan

kegiatan belajar mengajar, semua diorganisasikan

sedemikian rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas

dan efesiensi dalam belajar pada diri murid.

3) Motivator

Peran guru sebagai motivator ini penting artinya

dalam rangka meningkatkan kegairahan dan

pengembangan kegiatan belajar murid. Guru harus

Page 34: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

8

dapat merangsang dan memberikan dorongan serta

reinforcement untuk mendinamiskan potensi murid,

menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta

(kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika di dalam

proses belajar mengajar. Peranan guru sebagai

motivator ini sangat penting dalam interaksi belajar

mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan

mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial,

menyangkut performance dalam arti personalisasi dan

sosialisasi diri.

4) Pengarah/director

Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam pernanan ini lebih

menonjol. Guru dalam hal ini harus dapat membimbing

dan mengarahkan kegiatan murid sesuai dengan tujuan

yang dicita-citakan.

5) Inisiator

Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam

proses belajar. Sudah barang tentu ide-ide itu

merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh anak

didiknya.

6) Transmitter

Page 35: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

9

Dalam kegiatan belajar guru juga akan bertindak selaku

penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.

7) Fasilitator

Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini

akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam

proses belajar mengajar, misalnya saja menciptakan

suasana belajar yang sedemikiran rupa, serasi dengan

perkembangan murid, sehingga interaksi belajar

mengajar akan berlangsung secara efektif.

Menurut Warsono (2012: 20) peran fungsional

guru dalam pembelajaran aktif yang utama adalah

sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan teori

kontruktivisme. Fasilitator adalah seorang yang

membantu peserta didik untuk belajar dan memiliki

keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Sebagai fasilitator guru

menyediakan fasilitas paedagogis, psikologis, dan

akademik bagi pengembangan dan pembangunan

struktur kognitif murid.

8) Mediator

Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai

penengah dalam kegiatan belajar murid. Misalnya

menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan

dalam kegiatan diskusi murid. Mediator juga diartikan

Page 36: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

10

penyedia media. Bagaimana cara memakai dan

mengorganisasikan penggunaan media.

9) Evaluator

Kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru

mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik

dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosialnya,

sehingga dapat menentukan bagimana anak didik

berhasil atau tidak.

Peran guru dalam mewujudkan pembelajaran yang

berhasil menurut Mukhtar dan Martinis (2005) dalam Sutikno

(2013: 52), seorang guru harus melaksanakan beberapa

peran, berikut ini:

1) Guru sebagai model

Guru harus memiliki kelebihan, baik pengetahuan,

keterampilan maupun kepribadian. Kelebihan ini tampak

dalam disiplin pribadi yang tinggi dalam bidang-bidang

intelektual, emosional, kebiasaan-kebiasaan yang sehat,

sikap yang demokratis, terbaik, dan sebagainya. Dalam

menjalankan peran ini guru harus senantiasa dalam

keterlibatan secara emosional dan intelektual dengan

anak. Dia senantiasa memberikan bimbingan,

menciptakan iklim kelas yang menyenangkan dan

menggairahkan anak untuk belajar, menyediakan

kesempatan dimana anak terlibat dalam perencanaan

Page 37: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

11

bersama dengan guru, dan memungkinkan secara

direktif.

2) Guru sebagai perencana

Selain sebagai model yang memberikan dampak

positif terhadap murid, guru berperan sebagai

perencana selain berkewajiban mengembangkan

berbagai tujuan-tujuan pendidikan menjadi rencana-

rencana yang operasional. Tujuan-tujuan umum perlu

diterjemahkan menjadi berbagai tujuan-tujuan secara

spesifik dan operasional. Dalam perencanaan ini, murid

perlu dilibatkan sehingga menjamin relevansinya dengan

perkembangan, kebutuhan, dan tingkat pengalaman

mereka. Peranan ini menuntut agar perencanaan

senantiasa direlevansikan dengan kondisi masyarakat,

kebiasaan belajar murid, pengalaman dan pengetahuan

murid, metode belajar yang serasi, serta materi yang

sesuai dengan minatnya.

3) Guru sebagai pendiagnosa kemajuan belajar murid

Peranan ini erat kaitannya dengan tugas

mengevaluasi kemajuan belajar murid. Penilaian

memiliki arti yang penting bagi murid, orang tua, dan

bagi guru sendiri. Bagi murid, agar mereka mengetahui

seberapa jauh mereka telah berhasil dalam studi. Bagi

guru, penting untuk menilai dirinya sendiri dan

Page 38: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

12

keefektifan pembelajaran yang telah diberikannya.

Dalam menjalankan peranan ini, seharusnya guru

mampu melaksanakan dan mempergunakan tes-tes

yang telah dilakukan, melaksanakan tes formatif,

sumatif, serta memperkirakan perkembangan muridnya.

4) Guru sebagai pemimpin

Guru adalah pemimpin dalam kelas, sekaligus

sebagai anggota kelompok-kelompok dari murid. Banyak

tugas yang sifatnya manajerial yang harus dilakukan

oleh guru, seperti memelihara ketertiban kelas,

mengatur ruangan, bertindak sebagai pengurus rumah

tangga kelas, serta menyusun laporan bagi pihak yang

memerlukannya.

5) Guru sebagai petunjuk jalan kepada sumber-sumber

Guru berkewajiban menyediakan berbagai sumber

yang memungkinkan akan memperoleh pengalaman

yang kaya. Lingkungan sumber itu perlu ditunjukkan,

kendatipun pada hakikatnya anak sendiri yang berusaha

menemukannya. Tentu saja sumber-sumber yang

ditunjukkan itu adalah sumber-sumber yang cocok untuk

membantu proses belajar mereka.

Pandangan menurut Hamalik (2008: 124) bahwa peran

guru sesungguhnya sangat luas, meliputi:

Page 39: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

13

1) Guru Sebagai Pengajar

Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam

sekolah (kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid

memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah

disampaikan. Selain dari itu ia juga berusaha agar terjadi

perubahan sikap, keterampilan, kebiasaan, hubungan

sosial, apresiasi, dan sebagainya melalui pengajaran

yang diberikannya. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu

maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya

pengetahuan yang akan menjadi tanggung jawabnya

dan menguasai dengan baik metode dan teknik

mengajar.

2) Guru Sebagai Pembimbing

Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada

murid agar mereka mampu menemukan masalahnya

sendiri, mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Harus dipahami bahwa

pembimbing yang terdekat dengan murid adalah guru.

Karena murid menghadapi masalah dimana guru tak

sanggup memberikan bantuan cara memecahkannya,

baru meminta bimbingan kepada ahli bimbingan untuk

memberikan bimbingan kepada anak yang

bersangkutan.

Page 40: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

14

3) Guru Sebagai Pemimpin

Guru berkewajiban mengadakan supervisi atas

kegiatan belajar murid, membuat rencana pelaksanaan

bagi kelasnya, mengadakan manajemen belajar sebaik-

baiknya, melakukan manajemen kelas, mengatur disiplin

kelas secara demokratis.

4) Guru Sebagai Ilmuan

Guru dipandang sebagai orang yang paling

berpengetahuan. Dalam abad ini, dimana pengetahuan

dan teknologi berkembang dengan pesat, guru harus

mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan

tersebut,misalnya: belajar sendiri, mengadakan

penelitian, mengikuti kursus, mengarang buku, dan

membuat tulisan ilmiah sehingga peranannya sebagai

ilmuwan terlaksana dengan baik.

5) Guru Sebagai Pribadi

Pribadi setiap guru harus memiliki sifat-sifat yang

disenangi oleh murid-muridnya, oleh orang tua, dan oleh

masyarakat. Sifat-sifat itu sangat diperlukan agar ia

dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.

6) Guru Sebagai Penghubung

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk

menghubungkan sekolah dan masyarakat antara lain

Page 41: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

15

dengan public relation, bulletin, pameran, pertemuan

berkala, kunjungan ke masyarakat, dan sebagainya.

7) Guru sebagai Pembaharu

Guru memegang peranan sebagai pembaharu,

oleh karena melalui kegiatan guru melakukan

penyampaian ilmu dan teknologi, contoh-contoh yang

baik dan lain-lain maka akan menanamkan jiwa

pembaruan dikalangan murid. Karena sekolah dalam hal

ini harus bertindak sebagai agent-moderniza-tion maka

guru harus senantiasa mengikuti usaha-usaha

pembaruan disegala bidang dan menyampaikan kepada

masyarakat batas-batas kemampuan dan aspirasi

masyarakat itu. Hubungan dua arah harus diciptakan

oleh guru sedemikian rupa, sehingga usaha pembaruan

yang disodorkan kepada masyarakat dapat diterima

secara tepat dan dilaksanakan oleh masyarakat secara

baik.

8) Guru Sebagai Pembangunan

Guru baik sebagai pribadi maupun sebagai guru

professional dapat menggunakan setiap kesempatan

yang ada untuk membantu berhasilnya rencana

pembangunan masyarakat, seperti: kegiatan keluarga

berencana, bimas, koperasi, pembangunan jalan-jalan,

dan sebagainya. Partisipasinya akan turut mendorong

Page 42: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

16

masyarakat lebih bergairah untuk membangun. Dan

dipihak lain akan lebih mengembangkan kualifikasinya

sebagai guru.

Menurut penulis peran guru sangat luas bukan

hanya mengajar tapi mendidik, bukan hanya mencakup

interaksi dengan murid melainkan interaksi guru dengan

guru, guru dengan masyarakat atau lingkungan disekitar

sekolah. Tanggung jawab yang dipanggul oleh guru

begitu besar, mulai dari contoh teladan di sekolah

maupun dilingkungan masyarakat. Guru harus memiliki

kepribadian yang baik dan terintegrasi, karena tuntutan

tugasnya.

2. Pembelajaran Life Skill

a. Pengertian Pembelajaran

Menurut Sutikno (2013: 31) pembelajaran itu adalah

segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi

proses belajar pada diri murid. Menurut Jihad (2012: 3)

pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang

sistematis dan sistematik, yang bersifat interaktif dan

komunikatif antar pendidik (guru) dengan murid, sumber

belajar dan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang

memungkinkan terjadinya tindakan belajar peserta didik.

Winkel dalam Sutikno (2013: 31) mengartikan

pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang

Page 43: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

17

untuk mendukung proses belajar peserta dididk, dengan

memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperan

terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang

berlangsung di dalam diri peserta didik.

Menurut penulis pembelajaran yang dilakukan diluar

ruangan maupun didalam ruangan yang membuat proses

belajar yang melibatkan guru dengan murid untuk mencapai

suatu tujuan belajar secara aktif dan efektif yang didukung

oleh berbagai macam media, alat, dan sumber belajar.

b. Pengertian Life Skill

Pendidikan kecakapan hidup (life Skill) menurut UU No.

20 tahun 2003 Pasal 26 ayat (3) tentang pendidikan

kecakapan hidup berbunyi: “Pendidikan kecakapan hidup (life

Skill) adalah pendidikan yang memberikan kecakapan

personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual, dan

kecakapan intelektual untuk bekerja atau usaha mandiri”.

WHO dalam Hariyanto (2012: 174) mendefinisikan

kecakapan hidup sebagai “kemampuan untuk beradaptasi dan

berperilaku positif yang memungkinkan seseorang memenuhi

kebutuhannya secara efektif dan menghadapin tantangan

dalam kehidupan sehari-hari”. Kecakapan hidup menurut

WHO meliputi psiko-sosial yang menentukan nilai-nilai

perilaku, termasuk pula kecakapan reflektif seperti

Page 44: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

18

kemampuan memecahkan masalah dan berfikir kritis,

kecakapan personal seperti kesadaran diri (self awareness)

dan kecakapan antar personal. Dalam beberapa dokumen

tentang pendidikan dunia, misalnya dalam Program Dunia

tentang Pendidikan Hak Asasi Manusia World Program for

Human Right Education (2004:176) UN Decade on Education

for Sustainable Development (2005:176) telah ditetapkan hasil

pembelajaran yang diharapkan dari pendidikan kecakapan

hidup. Hasil dari PBKH itu meliputi kombinasi dari

pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan, dengan

penekanan pokok terhadap keterampilan yang terkait dengan

pemikiran kritis dan pemecahan masalah, manajemen diri,

keterampilan berkomunikasi, dan keterampilan antar personal.

Sedangkan menurut penulis life skill adalah suatu kecakapan

keterampilan, pengetahuan, serta moral yang dapat

mengembangkan kehidupan di masa yang akan datang, serta

pembelajaran life skill bertujuan untuk mengasah bakat-bakat

seseorang untuk menjadi tajam dan dapat direalisasikan di

kehidupannya.

c. Klasifikasi Life Skill

Secara garis besar kecakapan hidup (life skill) dapat

dikelompokkan menjadi dua: yaitu kecakan hidup yang

bersifat umum (Generic Life Skill atau GLS) dan kecakapan

Page 45: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

19

hidup yang bersifat khusus (Specific Life Skill atau SLS)

dalam Mukhoyyaroh (2017: 21):

1) Kecakapan Hidup yang bersifat umum (Generic Life Skill)

Merupakan kecakapan yang diperlukan oleh siapapun,

baik yang bekerja, yang tidak bekerja dan yang sedang

menempuh pendidikan. Kecakapan ini terbagi menjadi 2,

yaitu:

(a) Kecakapan Personal (Personal Skill)

Personal Skill atau kecakapan untuk

memahami dan menguasai diri, yaitu suatu

kemampuan berdialog yang diperlukan oleh

seseorang untuk dapat mengaktualisasikan jati diri

dan menemukan kepribadiannya dengan cara

menguasai serta merawat raga dan jiwa atau

jasmani dan rohani.

(b) Kecakapan Sosial (Social Skill)

Kecakapan sosial yang penting dikembangkan

dalam proses pembelajaran meliputi kompetensi

bekerjasama dalam kelompok, menunjukkan

tanggungjawab sosial, mengendalikan emosi, dan

berinteraksi dalam masyarakat dan budaya lokal

serta global.

Page 46: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

20

2) Kecakapan Hidup yang bersifat khusus (Specific Life

Skill)

Kecakapan hidup yang bersifat spesifik adalah

kecakapan yang diperlukan seseorang untuk

menghadapi problema pada bidang-bidang khusus atau

tertentu, atau disebut juga dengan kompetensi teknis.

Kecakapan ini terdiri dari:

(a) Kecakapan Akademik

Kecakapan akademik dapat disebut dengan

kemampuan berfikir ilmiah. Kecakapan ini pada

dasarnya merupakan pengembangan “kecakapan

berfikir” pada General Life Skill (GLS). Jika

kecakapan berfikir bersifat umum, maka kecakapan

akademik sudah lebih mengarah pada kegiatan

yang bersifat akademik atau keilmuan.

(b) Kecakapan Vokasional

Kecakapan vokasional adalah kecakapan

yang berkaitan dengan suatu bidang kejuruan atau

keterampilan yang meliputi keterampilan fungsional,

keterampilan bermata pencaharian, keterampilan

menjahit, keterampialn beternak, otomotif,

keterampilan kewirausahaan, dan keterampilan

Page 47: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

21

menguasai teknologi informasi dan komunikasi.

Kecakapan vokasional lebih cocok bagi murid yang

akan menekuni pekerjaan yang lebih mengandalkan

keterampilan psikomotor daripada kecakapan

berfikir ilmiah, artinya suatu kecakapan yang

dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu, yang

terdapat di masyarakat atau lingkungan peserta

didik.

Departemen Pendidikan Nasional membagi

kecakapan hidup (life skill) menjadi empat jenis, yaitu:

1) Kecakapan Personal (Personal Skill), yang mencakup

kecakapan mengenal diri dan kecakapan berfikir

rasional.

2) Kecakapan Sosial (Social Skill), kecakapan sosial

dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu

kecakapan berkomunikasi dan kecakapan

bekerjasama.

3) Kecakapan Akademik (Academic Skill), kecakapan

akademik sering kali disebut juga kecakapan

intelektual atau kemampuan berfikir alamiah yang

pada dasarnya merupakan pengembangan dari

kecakapan berfikir secara umum, namun mengarah

kepada kegiatan yang bersifat keilmuan.

Page 48: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

22

4) Kecakapan Vokasional (Vocational Skill), kecakapan

ini sering kali disebut dengan kecakapan kejuruan,

artinya suatu kecakapan yang dikaitkan dengan

bidang pekerjaan tertentu, yang terdapat di

masyarakat atau lingkungan peserta didik. Kecakapan

ini juga meliputi keterampilan menemukan algoritma,

model, prosedur untuk mengerjakan sesuatu tugas,

keterampilan melaksanakan prosedur, dan

keterampilan mencipta produk dengan menggunakan

konsep, prinsip, bahan, dan alat yang sesuai.

Menghadapai berbagai tantangan global yang terjadi

dirumuskan bahwa tema-tema pokok dan inti bahan ajar

yang dipersiapkan dalam kurikulum, minimal harus

mencakup tiga kecakapan atau keterampilan pokok, yaitu:

keterampilan hidup dan keterampilan yang diperlukan

dalam pengembangan karier, keterampilan untuk belajar

dan melakukan inovasi, dan keterampilan dalam

mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam situasi pembelajaran pembekalan terhadap

pemilikan ketiga keterampilan itu harus ditunjang oleh

standar-standar dan penilaian (misalnya Standar

Kompetensi, dan penilaian autentik).

Page 49: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

23

Menurut penulis, pembelajaran life skill adalah suatu

rangkaian kegiatan antara guru dengan murid yang

diupayakan mencapai tujuan untuk mengasah dan melihat

berbagai macam bakat-bakat yang ada pada diri murid

untuk dapat direalisasikan di kehidupannya serta untuk

masa depannya.

3. Anak Jalanan

a. Pengertian Anak Jalanan

Anak jalanan, tekyan, arek kere, anak gelandangan

atau kadang disebut juga secara eufemistis sebagai anak

mandiri usulan Rano Karno tatkala ia menjabat sebagai Duta

Besar UNICEF dalam Suyanto (2010: 199), sesungguhnya

mereka adalah anak-anak yang tersisih, marginal, dan

teralienasi dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan

dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan

lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak

bersahabat. Mulandar dalam Suyanto (2010: 212) anak

jalanan pada dasarnya adalah anak-anak marginal di

perkotaan yang mengalami proses dehumanisasi. Mereka

bukan saja harus mampu bertahan hidup dalam suasana

kehidupan kota yang keras, tidak bersahabat dan tidak

kondusif bagi proses tumbuh kembang anak. Di berbagai

sudut kota, sering terjadi, anak jalanan harus bertahan hidup

Page 50: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

24

dengan cara-cara yang secara sosial kurang atau bahkan

tidak dapat diterima masyarakat umum. Sekedar untuk

menghilangkan rasa lapar dan keterpaksaan untuk

membantu keluarganya. Tidak jarang pula mereka dicap

sebagai pengganggu ketertiban dan membuat kota menjadi

kotor, sehingga yang namanya razia atau penggarukan

bukan lagi hal yang mengagetkan mereka.

Suyanto (2010: 200) mengatakan marginal, rentan,

dan eksploitatif adalah istilah-istilah yang sangat tepat untuk

menggambarkan kondisi dan kehidupan anak jalanan.

Marginal karena mereka melakukan jenis pekerjaan yang

tidak jelas jenjang kariernya, kurang dihargai, dan umumnya

juga tidak menjanjikan prospek apapun di masa depan.

Rentan karena risiko yang harus ditanggung akibat jam kerja

yang sangat panjang benar-benar dari segi kesehatan

maupun sosial sangat rawan. Adapun disebut eksploitatif

karena mereka biasanya memiliki posisi tawar-menawar

(bargaining position) yang sangat lemah, tersubordinasi, dan

cenderung menjadi objek perlakuan yang sewenang-wenang

dari ulah preman atau oknum aparat yang tidak bertanggung

jawab.

Definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa, anak

jalanan merupakan anak yang hidup di kota besar dan

Page 51: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

25

melakukan jenis pekerjaan yang tidak menentu untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Pengelompokkan Anak Jalanan

Pekerja anak (child labour), anak jalanan sendiri

sebenarnya bukanlah kelompok yang homogen. Farid dalam

Suyanto (2010: 200). Mereka cukup beragam, dan dapat

dibedakan atas dasar pekerjaannya, hubungannya dengan

orang tua atau orang dewasa terdekat, waktu dan jenis

kegiatannya di jalanan, serta jenis kelaminnya. Menurut

Surbakti dkk, dalam Suyanto (2010: 200), berdasarkan hasil

kajian di lapangan, secara garis besar anak jalanan

dibedakan dalam tiga kelompok.

1) Children on the street, yakni anak-anak yang

mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di

jalan, namun masih mempunyai hubungan yang kuat

dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan

mereka di jalan diberikan kepada orang tuanya Soedijar

dan Sanusi dalam Suyanto (2010: 201). Fungsi anak

jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu

memperkuat penyangga ekonomi keluarganya karena

beban atau tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung

tidak dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orang

tuanya.

Page 52: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

26

2) Children of the street, yakni anak-anak yang

berpartisipasi penuh di jalanan, baik secara sosial

maupun ekonomi. Beberapa diantara mereka masih

mempunyai hubungan dengan orang tuanya, tetapi

frekuensi pertemuan mereka tidak menentu. Banyak di

antara mereka adalah anak-anak pada kategori ini

sangat rawan terhadap perlakuan salah, baik secara

sosial-emosional, fisik maupun seksual.

3) Children from families of the street, yakni anak-anak

yang berasal dari keluarga yang hidup di jalanan.

Walaupun anak-anak ini mempunyai hubungan

kekeluargaan yang cukup kuat, tetapi hidup mereka

terombang-ambing dari satu tempat ke tempat yang lain

dengan segala risikonya. Salah satu ciri penting dari

kategori ini adalah pemampangan kehidupan jalanan

sejak anak masih bayi bahkan sejak masih dalam

kandungan. Di Indonesia, kategori ini dengan mudah

ditemui di berbagai kolong jembatan, rumah-rumah liar

sepanjang rel kereta api, dan sebagainya. Walaupun

secara kuantitatif jumlahnya belum diketahui secara

pasti.

Menurut penulis anak jalanan adalah anak-anak

marginal yang tertinggal, mereka hidup di tengah

perkotaan dan melakukan jenis pekerjaan untuk

Page 53: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

27

memenuhi kebutuhannya sehari-hari, serta membantu

perekonomian keluarga. Mereka biasanya mudah

ditemui di berbagai pinggir jalan maupun lampu lalu

lintas. Sedangkan murid di SD master Depok termasuk

ke dalam kelompok anak jalanan Children on the street.

B. Kerangka Berfikir

Peran guru salah satunya yaitu terhadap pembelajaran life

skill bagi murid khususnya pada kelas 4 dan 6. Dalam hal ini,

tentunya peran guru sangat berpengaruh kepada berlangsungnya

proses pembelajaran dimaksudkan agar guru dapat mencapai

tujuan pembelajaran dan murid dapat menguasai kompetensi yang

telah ditetapkan. Hambatan pun tentunya akan menciptakan solusi

bagi berlangsungnya pembelajaran life skill untuk anak jalanan

khususnya pada jenjang Sekolah Dasar kelas 4 dan 6, agar

tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu hak anak, tak

terkecuali anak jalanan, sebenarnya adalah untuk menikmati

pendidikan, tetapi kelangsungan pendidikan anak-anak jalanan

yang sesuai dengan kondisi mereka dapat dikatakan

memprihatinkan. Gambaran kerangka berfikir adalah bagaimana

input, proses, dan output yang terjadi dalam penelitian sehingga

menghasilkan solusi yang sesuai dengan hambatan yang terjadi.

Page 54: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

28

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Master Depok,

alasan peneliti memilih sekolah tersebut dikarenakan peneliti

berada di lingkungan kota Depok. Sehingga untuk mencari data

dan informasi dapat lebih akurat, efektif, dan efesien.

Kecakapan Hidup (Life Skill):

Kecakapan personal,

kecakapan sosial, kecakapan,

Akademik,kecakapan

vokasional

Kurangnya perhatian memperoleh

pendidikan life skill bagi murid kelas 4

dan 6 SD khususnya yang tergolong

anak jalanan terutama untuk

menyalurkan berbagai macam bakat

mereka yang sangat berguna untuk

kehidupan mereka sehari-hari di

Sekolah Dasar Master Depok Peran Guru:

1. Guru sebagai model 2. Guru sebagai perencana 3. Guru sebagai pendiagnosa

kemajuan belajar murid 4. Guru sebagai pemimpin 5. Guru sebagai petunjuk

jalan kepada sumber-sumber

Murid SD Master Depok

kelas 4 dan 6 yang

tergolong anak jalanan

Solusi

Hambatan Hambatan

Page 55: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

29

2. Waktu Penelitian

Penulis menyusun rancangan jadwal kegiatan penelitian dengan

penyusunan laporan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Jenis

Kegiatan

Bulan

Nov 2017

Des 2017

Jan 2018

Feb 2018

Mar 2018

Jul 2018

Agts 2018

1. Konsultasi Pembimbing

2. Penelitian Lapangan

3. Pengumpulan data

4. Analisis data

5. ACC Sidang

6. Sidang Skripsi

7. Revisi Skripsi

Page 56: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

42

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Metode penelitian

kualitatif dapat dinamakan sebagai metode baru, karena

popularitasnya belum lama, dinamakan metode post positivistik

karena berlandaskan pada filsafat post positivisme, karena proses

penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai

metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan

dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

Sugiyono (2015: 15) digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek

yang alamiah, dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci,

pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan

snowbaal, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif ini yaitu studi kasus. Menurut

Rahardjo (2017: 3) studi kasus adalah suatu rangkaian kegiatan

ilmiah yang dilakukan secara intensif, terinci, dan mencalam tentang

suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik pada tingkat

perorangan, sekelompok orang, lembaga atau organisasi untuk

memperoleh pengetahuan mencalam tentang peristiwa tersebut.

Studi kasus yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus bersifat

kuratif, artinya ada tindak lanjut penyembuhan atau perbaikan dari

suatu kasus. Tindak penyembuhan tidak harus dilakukan oleh

peneliti, tetapi oleh orang lain yang kompeten, peneliti hanya

Page 57: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

43

memberikan masukan dari hasil penelitian, Endraswara 2012 dalam

Raharjo (2017: 6).

Dengan demikian, penelitian kualitiatif tidak hanya sebagai

upaya mendeskripsikan data tetapi deskripsi tersebut hasil dari

pengumpulan data yang sohih yang dipersyaratkan kualitatif yaitu

wawancara mendalam, observasi partisipasi, dan studi dokumentasi.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik

karena dilakukan dengan kondisi alamiah. Afrizal (2015: 167)

mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah sebuah aktivitas

ilmiah dengan menggunakan prosedur yang disadari dan terkontrol.

Sugiyono (2015: 5) mengemukakan bahwa metode penelitian

kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti pada kondisi

objek yang alamiah, dimana peneliti sebagai instrument kunci,

analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi.

Obyek alamiah yang dimaksudkan Sugiyono (2015: 15) adalah

objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga

kondisi pada saat peneliti memasuki obyek, setelah berada di obyek

dan setelah keluar dari obyek relativ tidak berubah. Jadi selama

melakukan penelitian mengenai peran guru dalam pembelajaran life

skill pada anak jalanan yang bersekolah di Master Depok terutama

pada anak Sekolah Dasar peneliti sama sekali tidak mengatur kondisi

Page 58: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

44

tempat penelitian berlangsung maupun melakukan manipulasi

terhadap variabel.

Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data yaitu,

observasi, wawancara terstruktur, dan studi dokumentasi. Peneliti

berusaha untuk menggali data-data dan kesimpulan dalam peran

guru dalam pengembangan life skill anak jalanan yang berada di SD

Master Depok.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah sumber utama yang berkaitan

dengan apa yang diteliti. Subjek adalah orang-orang yang menjadi

informan yang dapat memberikan data yang sesuai dengan masalah

yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2015: 118) sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel

ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan masalah, tujuan,

hipotesis, metode, dan instrumen penelitian. Bila populasi besar, dan

peneliti dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu,

maskudnya berapa banyak yang dipelajari dari sampel itu dapat

diberlakukan untuk populasi, oleh karena itu sampel yang diambil

oleh peneliti harus sampel yang benar mewakili.

Page 59: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

45

Penelitian ini di lakukan di kota Depok. Penentuan subyek

penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Karena tujuan peneliti adalah murid kelas tinggi. Maka subyek

penelitian dikhususkan pada murid khususnya anak jalanan kelas

tinggi yaitu 9 orang murid, 5 orang kelas 4 dan 4 orang kelas 6.

Sedangkan guru yang terlibat dalam pengembangan life skill yaitu

guru kelas 2 orang dan guru life skill yaitu 2 orang, dengan 1 orang

sebagai kepala sekolah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah:

1. Observasi

Menurut Zainal (2014: 153) observasi adalah suatu proses

pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,

dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai

tujuan tertentu. Observasi digunakan bila obyek penelitian

bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden

kecil. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai

ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain,

yaitu wawancara dan kuesioner.

Page 60: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

46

Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2015: 310)

mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi

(participant observation), observasi yang secara terang-

terangan dan tersamar (overt observation dan covert

observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured

observation). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

observasi terstruktur, menyatakan terus terang kepada sumber

data, bahwa sedang melakukan penelitian.

2. Wawancara

Arifin (2009: 157) Wawancara merupakan salah satu

bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui

percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak

langsung. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data

yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif.

Melaksanakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi

komunikasi atau percakapan antara pewawancara dan

terwawancara dengan maksud menghimpun informasi dari

interviewee. Wawancara dalam penelitian kualitatif ada

bermacam-macam menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:

73) yaitu, wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan

wawancara tak berstruktur. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan wawancara terstruktur setiap responden diberi

pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.

Page 61: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

47

3. Studi Dokumentasi

Secara harfiah dokumen dapat diartikan sebagai catatan

kejadian yang sudah lampau. Studi dokumen dalam penelitian

kualitatif merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara. Dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,

gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Hasil

penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih dapat

dipercaya kalau didukung dengan dokumentasi.

Gambar 3.1

Teknik Pengumpulan Data

Observasi Terstruktur

Wawancara Terstruktur

Studi Dokumentasi

Sumber Data

Page 62: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

48

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Pedoman Observasi

No. Obyek

Observasi Indikator

1. Tempat Lokasi atau tempat penelitian serta lingkungan sekitar SD Master Depok

2. Informan Kepala Yayasan, Kepala Sekolah, Guru Wali kelas 4 dan 6, Guru Life Skill, Anak jalanan kelas 4 dan 6 SD.

3. Pelaku Guru Life Skill dan Anak Jalanan kelas 4 dan 6 SD

4. Aktivitas Kegiatan yang dilakukan oleh aktor dalam situasi sosial yang sedang berlangsung.

5. Benda Benda-benda yang terdapat ditempat tersebut.

6. Tindakan Perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu.

7. Peristiwa Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh pelaku.

8. Waktu Urutan kegiatan.

9. Catatan lapangan Catatan secara ringkas tentang peristiwa yang ada di lapangan.

Page 63: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

49

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

Variabel Aspek Indikator Butir Soal

Peran Guru 1. Model Guru dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan dan menggairahkan

1,2, dan 3

2. Perencana Guru dapat melakukan perencanaan senantiasa direlevansikan dengan kondisi murid

4, 5, 6, dan 7

3. Pendiagnosa kemajuan belajar siswa

Guru dapat memperkirakan perkembangan murid

8 dan 9

4. Pemimpin Guru dapat bertindak sebagai pengurus rumah tangga kelas

10, 11, 12, dan

13

5. Petunjuk jalan kepada sumber-sumber

Guru berkewajiban menyediakan berbagai sumber yang memungkinkan akan memperoleh pengalaman yang kaya

14, 15, dan 16

Kisi-kisi instrumen pedoman wawancara guru tertera pada kajian teori

yaitu peran guru dalam mewujudkan pembelajaran yang berhasil menurut

Mukhtar dan Martinis (2005) dalam Sutikno (2013: 52).

Page 64: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

50

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara Murid

Kisi-kisi instrumen pedoman wawancara murid tertera pada kajian

teori yaitu berdasarkan Departemen Pendidikan Nasional

membagi kecakapan hidup (life skill), yang diajukan untuk mencari

gambaran mengenai peran guru dalam pembelajaran life skill.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di

lapangan. Dalam hal ini Nasution dalam Komariah (2009: 89)

menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan

berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Variabel Aspek Indikator Butir Soal

Pengembangan Life Skill

1. Kecakapan Personal

Murid dapat mengenalkan diri

1,2,3, dan 4

2. Kecakapan Sosial

Murid dapat melakukan komunikasi

5,6,7,8, 9, 10

dan 11

3. Kecakapan Akademik

Murid dapat menunjukkan kemampuan berfikir alamiah.

12, 13, dan 14

4. Kecakapan Vokasional

Murid dapat mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan, dan alat yang sesuai.

15, 16, dan, 17

Page 65: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

51

Miles and Huberman dalam Komariah (2009: 183),

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif

dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan

datanya sampai jenuh.

Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dan diinterprestasikan.

Proses analisis data dalam penelitian kualitatif yaitu:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan.

Peneliti memilih hal-hal yang didapat dari hasil pengamatan

terhadap subjek yang diteliti yaitu guru dan murid kelas tinggi

Sekolah Dasar yang berperan dalam proses pembelajaran life

skill di SD Master Depok.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data. Dengan mendisplay data, makan akan

memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan

Page 66: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

52

kerja selanjutnya melalui hasil pengamatan, yaitu berupa hasil

catatan lapangan dan hasil wawancara dalam penelitian Proses

Pembelajaran dalam di Sekolah Dasar Master Depok.

Berdasarkan apa yang telah difahami tersebut. “looking at

displays help us to understand what is happening and to do

some thing-further analysis or caution on that understanding”

Miles and Huberman dalam Akbar (2013: 95).

3. Verifikasi Data

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles

and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat

yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Sedangkan verifikasi data peneliti mengumpulkan data yang ada

mengenai pembelajaran anak jalanan dalam pengembangan life

skill.

Tujuan analisis data adalah untuk menyederhanakan data ke

dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dan diinterprestasikan.

Data yang terkumpul dari lapangan dianalisis dengan metode

Page 67: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

53

studi kasus bersifat kuratif, artinya ada tindak lanjut atau

penyembuhan atau perbaikan dari suatu kasus. Tindak

penyembuhan tidak harus dilakukan oleh peneliti, tetapi oleh

orang lain yang kompeten, peneliti hanya memberikan masukan

hasil penelitian, Endraswara 2012 dalam Raharjo (2017: 6).

Gambar 3.2

Teknik Analisis Data

Pembelajaran Life

Skill Murid kelas 4

dan 6 SD

khususnya Anak

Jalanan di SD

Master Depok

Peran Guru

Murid kelas 4

dan 6 SD

Teknik Pengumpulan

Data

Page 68: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi Data Tempat Penelitian

Sekolah Master Depok merupakan salah satu sekolah yang

didirikan untuk upaya mempersempit masalah pendidikan di

Indonesia, khususnya bagi anak-anak yang kurang beruntung dari

faktor ekonomi, mulai dari tahap Pendidikan Usia Dini sampai

jenjang Sekolah Menengah Atas. Sekolah Master Depok terletak di

Jalan Margonda Raya No. 58 Terminal Depok. Penelitian ini

dilakukan hanya ruang lingkung Sekolah Dasar yang melibatkan

guru dan murid.

B. Hasil Analisis Data

1. Hasil Observasi

Pengamatan dilakukan langsung di Sekolah SD Master

Depok yang bertempat di Jalan Margonda Raya, untuk

mengamati lingkungan sekolah serta interaksi antar guru dengan

murid secara objektif yang telah mendapat izin dari Kepala

Sekolah SD Master Depok. Dari mulai kepala sekolah, guru,

serta murid mempunyai sikap ramah. Murid-murid lebih dominan

memakai pakaian bebas seperti kaos oblong serta tidak

memakai sepatu melainkan memakai sandal dibandingkan

Page 69: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

55

dengan pemakaian seragam. Selain mengenal hal tersebut

interaksi mereka terhadap tamu sangat bersifat kekeluargaan.

Observasi dilakukan di semua sudut sekolah, mulai dari gapura

sekolah yang terpampang tulisan Yayasan, kemudian terdapat

halaman sekolah yang cukup luas untuk anak bermain sepak

bola dan bola basket karena adanya gawang dan ring basket,

serta aula sekolah yang digunakan untuk murid melakukan

sholat zuhur berjamaah. Bangunan sekolah SD 2 lantai yang

mempunyai ciri khas terbentuk dari teronton bergambar lukisan.

Karena bangunan sekolah terbuat dari teronton kadang kala jika

murid-murid sedang berlarian dilantai dua, suara hentakan kaki

mereka amat jelas jika kita berada dilantai bawah. Memasuki

ruangan kelas yang cukup unik murid bersama guru belajar

duduk lantai sekolah dan kesederhanaan dapat dilihat diruangan

kelas. Selain ruang kelas adanya satu kantor guru yang

didalamnya terdapat usaha untuk dapat diperjual belikan seperti,

es krim dan minuman dingin.

Peneliti tidak hanya memperhatikan bagaimana keadaan

lingkungan dan keadaan gedung sekolah saja, akan tetapi

peneliti juga memperhatikan interaksi disekitar lingkungan

sekolah secara bertahap. Menjadi hal yang biasa jika jarak

antara guru dengan murid dibatasi karena adanya karakteristik

guru yang sangat ditakuti dan disegani, tetapi berbeda dengan

interaksi antara guru dan murid disini begitu akrab dan

Page 70: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

56

kekeluargaan, dari cara anak memanggil guru mereka dengan

sebutan “Kak” atau “Bunda” karena guru-guru tetap SD Master

adalah perempuan. Proses pembelajarannya pun tidak selalu

diruangan kelas mereka sendiri, ada pula yang berlangsung di

aula sekolah, serta ruangan yang kosong, contohnya dalam

pembelajaran life skill berlangsung murid menggunakan kelas

yang kosong berada dibawah dengan kondisi kelas yang apa

adanya. Pembelajaran life skill rupanya banyak didominan oleh

perempuan, karena dari segi alat, bahan, dan pembelajarannya

yang lebih cocok seperti menyulam. Sedangkan untuk murid laki-

laki diisi dengan belajar materi pembelajaran yang tertinggal,

kadang murid SMA Master membantu untuk mengajar murid laki-

laki.

2. Hasil Wawancara

Data hasil wawancara dilakukan dengan teknik

dokumentasi berupa rekaman suara, gambar (foto), dan semua

data wawancara berdasarkan fokus pada pertanyaan penelitian.

Wawancara ini dilaksanakan mulai tanggal 9 Januari 2018

sampai dengan 17 Januari 2018. Peneliti melakukan wawancara

dengan subjek secara langsung. Adapun Deskripsi hasil

wawancara dengan informan adalah sebagai berikut:

a. Deskripsi Wawancara Kepala Sekolah, Guru Life Skill,

dan Guru Wali kelas IV dan VI sebagai Informan

Page 71: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

57

1) Berkaitan dengan peran guru dalam pembelajaran, hal-

hal apa saja yang biasa menimbulkan kegaduhan dalam

proses pembelajaran life skill?

Peneliti mengambil kesimpulan dari jawaban

masing-masing informan dalam peran guru dalam

proses pembelajaran life skill hal-hal yang biasa

menimbulkan kegaduhan yaitu dari muridnya itu sendiri,

karena menurut pendapat beberapa guru akibat jumlah

murid yang terlalu banyak dibandingkan dengan hanya

satu guru sebagai model.

Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi

jumlah murid dalam satu kelas merupakan aspek

penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran.

Selain faktor jumlah murid faktor yang mempengaruhi

kegaduhan yang kedua yaitu dari bahan atau alat yang

digunakan dalam proses pembelajaran life skill. Proses

pembelajaran life skill yang dimaksud kedalam

kecakapan vokasional yang artinya kecakapan tersebut

diperlukan dalam pengembangan karier, keterampilan

melakukan inovasi, juga meliputi keterampilan untuk

mengerjakan suatu tugas dan keterampilan mencipta

produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan,

dan alat yang sesuai. Misalnya dalam keterampilan

menjahit, membuat anyaman, membuat bross, dan lain-

Page 72: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

58

lain membutuhkan alat dan bahan yang mendukung.

Disinilah kegaduhan yang dikatakan informan bahwa

kekurangan alat dan bahan tidak sebanding dengan

jumlah murid yang ada.

2) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill menciptakan

suasana kelas yang menyenangkan?

Peneliti dapat menyimpulkan bahwa cara guru

untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

yaitu dengan memberikan pelajaran yang menarik bagi

murid, tidak mengejar target untuk anak harus selalu

melakukan kemauan guru, mereka diberi leluasa untuk

memilih, guru juga memberikan pembelajaran sesuai

dengan kondisi murid masing-masing. Contohnya dalam

pembelajaran life skill untuk minggu pertama mereka

belajar membuat gelang dari manik-manik, minggu ke

dua mereka membuat hiasan bando, dengan warna

bahan yang berwarna dan menarik.

3) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill melibatkan

peran serta murid agar aktif dengan tetap

mempertahankan suasana kelas yang kondusif?

Peneliti menyimpulkan bahwa peran serta guru

sebagai bagian dari aspeknya yaitu model mereka

melakukan berbagai cara agar murid tetap aktif namun

tetap mempertahankan suasana kelas yang kondusif

Page 73: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

59

yaitu memperhatikan dari sisi media yang harus menarik

bagi murid serta peran serta guru yang paling

berpengaruh mengelola berbagai teknik mengajar.

Jumlah media yang harus seimbang dengan jumlah

murid, guru melakukan berbagai macam teknik misalnya

menata murid membentuk lingkaran, mengelompokan

murid, serta melibatkan secara langsung murid dalam

praktek dengan adanya guru sebagai fasilitator yang

baik.

4) Sejauh mana bapak/ibu guru life skill mengetahui atau

memahami kondisi murid-murid anda?

Peneliti menyimpulkan bahwa guru di SD Master

Depok yang termasuk kedalam guru wali kelas sangat

mengetahui kondisi murid mereka, mulai dari aktivitas

mereka didalam dan diluar sekolah, kehidupan ekonomi,

serta peran serta orangtua murid. Tetapi untuk guru

bidang studi atau hanya seminggu sekali biasanya

mereka kurang begitu memahami kondisi murid dikarena

waktu mereka ketika mengajar hanya beberapa jam dan

hanya seminggu sekali bertemu dengan anak-anak.

Dilihat dari kondisi murid SD Master Depok peneliti

menyimpulkan sangatlah berbeda jika dibandingkan

dengan kondisi sekolah lain, tetapi pada dasarnya sifat

ilmiah seorang anak hanyalah anak-anak, karena

Page 74: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

60

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan

lingkungan keluargalah yang berpengaruh dalam

pembentukan karakter anak. Oleh sebab itu guru perlu

memahami karakteristik murid sehingga mudah

melaksanakan interaksi edukatif.

5) Apa saja hal-hal yang bapak/ibu guru life skill

rencanakan sebelum memberikan pembelajaran

terhadap murid?

Peneliti menyimpulkan jawaban dari beberapa

informan hal-hal yang guru life skill rencanakan sebelum

memberikan pembelajaran terhadap murid yaitu dengan

berkoordinasi dengan guru kelas materi serta bahan apa

yang cocok untuk diajarkan kepada murid, sesuai atau

tidak dengan kondisi murid-murid. Koordinasi antara

guru life skill dengan guru kelas biasanya seminggu

sebelum mereka melakukan kegiatan pembelajaran atau

H-1 untuk mempersiapkan alat dan bahan serta

memberitahukan kepada murid apa saja yang harus

mereka siapkan untuk besok. Dalam merencanakan

pembelajaran antara guru dengan guru atau guru

dengan murid hanya sebatas komunikasi saja, guru

tidak membuat perencanaan pembelajaran atau

administrasi, mereka melakukan proses pembelajaran

secara otodidak.

Page 75: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

61

Kondisi adalah berbagai pengalaman belajar yang

dirancang agar murid dapat mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Merencanakan pembelajaran salah satunya

adalah menyediakan kesempatan pada murid untuk

belajar belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.

Perencanaan ini sangat penting diperlukan bagi

guru-guru baru dan bagi guru-guru yang baru memulai

tugasnya di suatu sekolah. Dari permulaan tugasnya itu

guru perlu mengadakan serangkaian penyesuaian diri

terhadap situasi-situasi baru. Kendatipun mungkin tidak

semua tersedia di sekolah, namun guru berusaha

dengan melakukan komunikasi dengan wali kelas,

maupun dengan murid.

6) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill memberikan

pembelajaran sesuai dengan kondisi murid?

Menurut pandangan peneliti dari berbagai

informan, cara guru life skill memberikan pembelajaran

sudah sesuai dengan kondisi murid. Karena jenjang

Sekolah Dasar adalah jenjang awal terbentuknya

karakter serta bakat anak mulai menonjol di jenjang ini,

guru memberikan materi pembelajaran mulai dari yang

mudah misalnya dalam pembelajaran life skill

(vokasional) anak diberikan materi pembelajaran dasar

berupa cara menempel, menjahit dasar, menggambar,

Page 76: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

62

menari, dan lain-lain. Untuk guru life skill atau bidang

studi yang datang seminggu sekali yang kurang

mengetahui kondisi murid mereka meminta bantuan

guru kelas untuk mengarahkan atau menggali informasi

tentang bakat murid. Karena kondisi setiap murid

berbeda-beda, guru tidak begitu mengharuskan setiap

murid untuk mengikuti pembelajaran life skill jika mereka

tidak meyukainya, biasanya mereka dialihkan dengan

pembelajaran akademik untuk mengejar ketertinggalan

materi.

7) Metode apa yang sering bapak/ibu guru life skill

terapkan dalam pembelajaran life skill?

Metode mengajar berhubungan erat dengan

prinsip-prinsip pembelajaran yang relevan dan juga

dapat membangkitkan gairah belajar anak didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran. Peneliti menyimpulkan

metode yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran life skill yaitu sesuai teknis pada

berlangsungnya proses pembelajaran, tidak ada

perencanaan terlebih dahulu. Guru sebagai perencana

menuntut agar senantiasa direlevensikan dengan

metode belajar yang serasi, tetapi dalam peran guru

disini hanya sebatas mengatur posisi murid, seperti

membuat lingkaran dan dikelompokkan. Guru sebelum

Page 77: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

63

memberikan praktek langsung kepada murid biasanya

guru mendemostrasikan terlebih dahulu didepan kelas.

Metode demonstrasi ialah suatu metode yang digunakan

untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja

suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran

Djamarah (2010: 174). Metode ini menghendaki guru

lebih aktif dari pada murid.

8) Bagaimana cara bapak/ibu guru mengetahui

perkembangan murid melalui pembelajaran life skill?

Peneliti menyimpulkan jawaban dari informan, cara

guru mengetahui perkembangan murid-murid mereka

dengan melihat perkembangan murid dari waktu ke

waktu dan hasil karya murid dari minggu per minggu.

Guru life skill di SD Master Depok tidak terpaku pada

nilai jika memberikan penilaian terhadap hasil karya

murid, tetapi guru dan pihak sekolah pun lebih menjadi

fasilitator yang baik bagi murid. Setiap murid diberikan

motivasi untuk selalu berusaha dan belajar, jika murid

yang sudah mempunyai bakat atau kurang dibidang

tersebut guru juga mempunyai catatan tersendiri.

Perkembangan murid bisa dilhat dari catatan guru life

skill yang menginformasikan kepada guru kelas. Karena

sejatinya seorang guru hendaknya senantiasa secara

Page 78: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

64

terus-menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai

oleh murid dari waktu ke waktu.

9) Manfaat apa saja yang didapatkan murid melalui

pembelajaran life skill?

Peneliti menyimpulkan dari jawaban informan

bahwa manfaat yang didapatkan murid melalui

pembelajaran life skill sangat banyak, mulai dari

kecakapan vokasional, kecakapan sosial, serta

kecakapan sosial. Kecakapan vokasional yang

dimaksud adalah murid SD Master dalam pembelajaran

life skill mampu membuat kerajinan seperti cara menjahit

dasar, menempel, membuat manik-manik, dan lain-lain.

Selain kecakapan vokasional manfaat yang didapatkan

oleh murid yaitu terlatihnya kecakapan sosial, murid

dapat berkomunikasi dan bekerjasama antar sesama

murid, murid dengan guru, serta murid dengan orang

lain. Orang lain yang dimaksud adalah para tamu-tamu

yang berkunjung ke Sekolah Master Depok, entah itu

mahasiswa ataupun relawan dengan menawarkan hasil

karya murid kepada tamu-tamu. Kecakapan personal

pun menjadi salah satu yang terpenting, murid akan

lebih mengenal dirinya sendiri, menjadi lebih mandiri,

mereka dapat mengenal dan memahami bakat yang

Page 79: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

65

mereka yang sepatutnya harus dikembangkan melalui

pembelajaran life skill.

Selain dari kecakapan tersebut murid kelas IV

dan VI yang termasuk kedalam kelompok anak jalanan

memperoleh manfaat dari pembelajaran life skill yaitu

murid dapat mengembangkan bakat yang mereka

peroleh, menjual berbagai macam produk yang mereka

buat, yang lebih penting yaitu mereka menomor satukan

sekolah, karena dalam pembelajaran life skill murid lebih

aktif menggunakan psikomotornya yang mengakibatkan

mereka senang dengan pembelajaran tersebut, dan

mereka akan lebih bersemangat untuk sekolah.

10) Apakah sebelum pelajaran dimulai bapak/ibu guru life

skill terlebih dahulu mengatur ruangan kelas?

Peneliti menyimpulkan jawaban dari informan

bahwa guru dalam pembelajaran life skill sebelum

melaksanakan kegiatan pembelajaran mereka tidak

begitu aktif dalam pengaturan ruangan kelas, karena

dengan kondisi kelas yang apa adanya. Dimaksud apa

adanya yaitu tidak adanya meja dan kursi murid,

begitupun dengan tempat duduk guru, yang tersedia

adalah papan tulis putih. Mengatur tata ruang kelas

padahal sangat berperan bagi anak sebab akan

menimbulkan semangat belajar mereka, memperendah

Page 80: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

66

kadar kebosanan murid jikalau mereka selalu belajar

diruang kelas.

11) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill mengatur

ruangan kelas?

Peneliti menyimpulkan bahwa biasanya dalam

mengatur ruangan kelas guru tidak pernah, tetapi

mereka mengatur posisi duduk anak dengan cara guru

membuat sebuah lingkaran yang dikelilingi oleh murid.

Dikarenakan kelas atau ruangan yang mereka pakai

hanya terdapat papan tulis sebagai media pembelajaran.

Dalam upaya melayani kegiatan belajar murid yang

optimal sebenarnya pengelompokan anak didik

mempunyai arti penting. Guru yang merencanakan

pembentukan kelompok-kelompok belajar perlu

memikirkan tentang kelompok-kelompok yang akan

dibentuk.

12) Apakah bapak/ibu memiliki tata tertib tersendiri dalam

pembelajaran life skill terhadap murid?

Peneliti menyimpulkan bahwa guru dalam

pembelajaran life skill sebagian memiliki tata tertib

tersendiri. Contoh yang sederhana adalah ketika murid

tidak masuk lebih dari batas waktu yang telah disepakati

murid dengan guru sebelumnya mereka tidak

diperbolehkan mengikuti pembelajaran tersebut karena

Page 81: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

67

dianggap dapat mengganggu teman-teman yang sudah

serius menekuni. Tetapi kembali lagi sesuai dengan

kondisi murid di SD Master yang berbeda dengan

kebanyakan SD lainnya guru sangat begitu memaklumi

karakter serta kondisi murid-murid, mereka tidak

diberikan paksaan atau tuntutan yang mengharuskan

mereka lakukan, tetapi diserakan ke murid mau atau

tidak mereka belajar dengan serius atau hanya ingin

bermain-main. Karena yang menjadi pedoman di SD

Master Depok salah satunya adalah murid yang mau

belajar dan mau sekolah saja itu sudah dikatakan cukup

oleh guru.

13) Apakah bapak/ibu membuat laporan akhir atau

administrasi guru?

Peneliti menyimpulkan bahwa peran guru sebagai

pemimpin serta bertindak sebagai pengurus kelas tidak

begitu bergelut dengan administrasi atau laporan akhir.

Guru life skill tidak memberikan penilaian berupa angka

kepada guru kelas, tetapi mereka hanya memberikan

informasi atau sekedar catatan perkembangan setiap

anak yang sudah mahir dan belum. Selanjutnya

penilaian diserahkan kepada guru kelas masing-masing.

14) Berasal dari manakah bahan maupun alat yang

digunakan murid dalam pembelajaran life skill?

Page 82: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

68

Peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara yaitu

pembelajaran keterampilan salah satunya keterampilan

membuat prakarya merupakan pembelajaran yang

begitu banyak mengeluarkan berbagai macam alat dan

bahan agar dapat membuat prakarya yang bagus dan

bermanfaat. Adapun alat dan bahan yang digunakan

murid dalam pembelajaran life skill berasal dari guru life

skill itu sendiri dan guru kelas. Contoh untuk alat dan

bahan yang digunakan yaitu lem, bahan fanel, benang,

manik-manik, kertas warna, dan lain-lain. Murid hanya

membawa alat yang mereka punya seperti gunting dan

barang-barang bekas pakai. Biasanya mereka mendaur

ulang barang-barang bekas pakai agar dimanfaat

menjadi sesuatu benda yang lebih berguna.

15) Apakah hasil karya murid dapat dijadikan manfaat atau

peluang berbisnis bagi murid?

Peneliti menyimpulkan bahwa hasil karya murid

dapat dijadikan manfaat atau peluang berbisnis. Manfaat

bagi murid yaitu mereka dapat melatih emosional,

kemandirian, dapat membuat karya, dan tak kalah

penting yaitu mengetahui bakat-bakat mereka. Peluang

berbisnis masih dalam tahap awal yaitu

memperkenalkan serta menawarkan kepada tamu-tamu

yang datang ke SD Master untuk membelinya. Dalam

Page 83: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

69

hasil pembelian tersebut upah diberikan kepada murid

yang menjual dan untuk sekolah untuk pembelian bahan

berikutnya atau inventaris.

16) Pengalaman apa yang bapak/ibu dapatkan selama

menjadi guru di SD Master Depok?

Peneliti menyimpulkan bahwa pengalaman guru

yang didapatkan selama menjadi guru di SD Master

Depok terdapat banyak suka duka yang mereka alami.

Sejak mereka datang hingga mengajar di SD Master

Depok perasaan takjub dan miris melihat kondisi murid-

murid yang begitu termotivasi untuk belajar apapun

keadaan mereka dan kondisi mereka. Guru lebih harus

memahami kondisi anak yang berbeda satu sama lain,

seperti halnya diluar sekolah mereka harus membantu

orangtuanya mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari.

Dikatakan bahwa guru di SD Master Depok mengajar

dengan murid yang mau belajar, jika mereka tidak mau

belajar guru tidak memaksakan. Suka dalam mengajar

di SD Master Depok karena guru-guru termotivasi

karena murid yang mereka ajarkan sudah mulai

berkembang, dari mereka yang belum bisa membaca

menjadi bisa, belum bisa menghitung menjadi bisa, tata

krama yang kurang menjadi sopan santun terhadap

orang yang lebih tua dan sebagainya. Mereka

Page 84: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

70

menganggap sebuah tantangan untuk mengajar dan

menjadikan murid mereka menjadi lebih bisa. Walaupun

tidak ada upah yang mereka terima disetiap bulannya,

tapi mereka ikhlas untuk mengajar serta mendidik anak-

anak. Di sekolah Master Depok memang guru-guru yang

ikut mendidik dan mengajar dikatakan relawan. Guru life

skill yang menjadi relawan ada juga yang hanya

mengajar satu minggu sekali, mereka kurang begitu

mengenal kondisi setiap murid di karenakan mereka

tidak selalu ada di sekolah, terkadang waktu mereka

mengajar seminggu sekali pun hanya satu kelas atau

ada halangan untuk mengajar. Menjadikan murid tidak

selalu belajar pembelajaran life skill secara teratur.

b. Deskripsi Hasil Wawancara Anak Jalanan

Peneliti memberikan kesimpulan dari hasil wawancara

bahwa pihak sekolah tidak begitu mempermasalahkan usia

anak mereka seharusnya seperti sekolah-sekolah lainnya.

Mereka hanya memotivasi anak jika mereka mau belajar

sekolah adalah tempatnya, sedangkan juga mereka tidak

mau belajar tidak ada paksaan dari pihak manapun. Rata-

rata usia anak kelas IV yaitu 10 sampai 11 tahun,

sedangkan usia anak kelas VI yaitu 11 sampai 18 tahun.

Seperti yang tertulis dihadist bahwa menuntut ilmu mulai

dari buaian sampai keliang lahat, tidak masalah usia, tidak

Page 85: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

71

mengenal laki-laki atau perempuan, tidak masalah dari

mana mereka berasal, ilmu harus tetap dicari. “Barang

siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan

mudahkan jalan baginya ke Surga” (HR.Muslim).

Pengambilan sampel kelas IV dan VI SD dikarenakan untuk

kelas bawah belum terlalu efektif dalam pembelajaran life

skill.

Data murid SD Master Depok bertempat tinggal rata-

rata adalah daerah Depok dan sekitarnya. Karena pada

dasarnya lingkungan sangat berpengaruh pada aktivitas

maupun karakter sesorang. Anak jalanan yang bersekolah

di SD Master Depok mereka mulai masuk kelas I SD,

banyak juga diantara mereka dengan orang tua merantau

ke Ibukota dan bersekolah disini.

Pekerjaan orangtua murid yang termasuk kedalam

golongan anak jalanan tidak lebih hanya untuk memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari. Sebagaian diantara mereka

pula sudah menjadi anak yatim. Masalah ekonomi pun

menjadi jembatan antara sekolah dan aktivitas mereka.

Aktivitas mereka selain bersekolah yaitu melakukan

berbagai pekerjaan untuk membantu ekonomi orangtua.

Jualan tisu, ngamen, menjual aqua, ojek payung, menjual

kantong plastik hal biasa yang mereka lakukan sehabis

sepulang sekolah.

Page 86: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

72

Aktivitas yang mereka lakukan biasanya ketika pagi

hari mereka bersekolah untuk menuntut ilmu dan bermain

dengan teman-teman, sepulangnya dari sekolah mereka

banyak yang melakukan aktivitas bermain dengan teman-

teman rumah, mengaji serta beristirahat. Matahari mulai

terbenam mereka banyak melakukan aktivitas seperti

ngamen, berjualan tisu dan sebagainya. Tempat yang biasa

mereka jajaki yaitu stasiun atau tempat keramaian,

dikarenakan jarak rumah dengan aktivitas mereka bisa

dikatakan tidak terlalu jauh.

Mengutip dari apa yang dikatakan presiden pertama di

Indonesia berkata “Gantungkan cita-citamu setinggi langit”.

Maka inilah yang peneliti analisis mengenai cita-cita murid

SD Master Depok yang tergolong anak jalanan, cita-cita

mereka tidak rendah, jalan pemikiran mereka lebih dewasa,

dan sikap madiri mereka yang menjadi tameng utama yang

bisa mereka andalkan untuk menggapai cita-cita mereka.

Cita-cita mereka beragam mulai dari menjadi guru, TNI,

Dokter, Polisi, dan lain-lain. Jawaban mereka ketika

ditanyakan alasan cita-cita mereka seperti halnya anak-

anak seumuran mereka yang berbagai macam untuk dapat

membanggakan Indonesia serta membantu banyak orang

terutama ekonomi orangtua mereka.

Page 87: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

73

Cara murid melakukan kerjasama antar teman kelas

yaitu dalam proses pembelajaran, mereka banyak

melakukan aktivitas bersama seperti kebanyakan anak-

anak di SD lainnya. Misalnya dalam mengerjakan tugas,

dalam membantu antar murid, dan lain-lain. Mereka

melakukan kegiatan diluar aktivitas seperti ngamen, ojek

payung dan semacamnya bersama dengan lingkungan

bermain mereka, bukan hanya lingkungan bermain tetapi

faktor keluarga yang paling dominan. Banyak mereka

lakukan kegiatan tersebut dengan saudaranya atau

membantu orangtuanya.

Berbagai macam manfaat positif yang mereka

dapatkan dari pembelajaran life skill, mulai dari mereka

lebih banyak ilmu baru untuk membuat sebuah karya,

interaksi terhadap guru, murid dan orang lain,

menumbuhkan sikap percaya diri, disiplin, bertanggung

jawab serta mandiri.

Peneliti menyimpulkan bahwa pelajaran life skill yang

sudah diajarkan kepada mereka beragam mulai dari menari,

menggambar, membuat karya, futsal, dan lain-lain. Tetapi

berputarnya waktu mulai menyusut dari kurangnya guru

relawan untuk mengajar pembelajaran life skill

mengakibatkan sub-sub pembelajaran pun semakin

mempersempit. Materi pembelajaran life skill untuk anak

Page 88: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

74

laki-laki biasanya mereka lebih menyukai menggambar, dan

bagi anak perempuan mereka senang merajut serta

membuat kreasi lainnya.

Pertanyaan peneliti mengenai pentingnya sekolah

bagi kehidupan mereka mendatang mereka beranggapan

bahwa sekolah sangat penting bagi mereka kelak untuk

masa depan yang cerah dan dapat mengubah nasib

mereka yang kurang beruntung, terutama membantu faktor

ekonomi keluarga.

Keterampilan yang mereka buat beraneka ragam

mulai dari membuat hasil karya, contoh merajut,

menggambar, membuat gelang, bando, membuat tempat

tissu dan lain-lain. Serta keterampilan menari, teater, futsal

dan lain-lain. Langkah-langkah membuat keterampilan

melalui berbagai step. Guru bertugas sebagai fasilitator

yang baik bagi murid, mereka melakukan berbagai teknik

dan metode belajar salah satu contohnya yaitu demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan

melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok

bahasan atau materi yang disajikan.

Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat

keterampilan disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan,

Page 89: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

75

misalnya dalam membuat keterampilan manik-manik sudah

pasti bahan utama yang dibuthkan yaitu aneka macam

manik-manik yang menarik, benang kenur untuk

menyambungkan manik-manik, gunting sebagai alat bantu,

dan lain-lain. Sedangkan alat dan bahan yang dibutuhkan

dalam membuat hiasan bando adalah bahan fanel, gunting,

lem, dan lain-lain. Peneliti menyimpulkan alat dan bahan

yang dibutuhkan dalam membuat keterampilan yaitu bahan

dan alat yang sederhana namun dapat menjadi sebuah

hasil karya yang menarik dan bermanfaat, dikatakan

sederhana karena dilihat dari perkembangan dan kondisi

murid yang masih dikatakan sebagai dasar. Alat dan bahan

yang dipergunakan juga bisa didapatkan dari barang-

barang bekas contohnya anak-anak membuat tempat

sampah dari koran bekas.

C. Interpretasi Hasil Penelitian

1. Peran Guru dalam Pembelajaran Life Skill Anak Jalanan di

SD Master Depok

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap “Peran guru

dalam pembelajaran life skill anak jalanan di SD Master

Depok”, bahwa peran guru dalam pembelajaran life skill sangat

berperan dalam pembentukan kinerja motorik, afektif, dan

kognitif anak. Menurut Taksonomy Bloom yang diterjemahkan

oleh (Utari, Retno 2016: 3), kemampuan kognitif merupakan

Page 90: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

76

kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Faktor dasar yang berpengaruh menonjol pada

kemampuan kognitif dapat dibedakan dalam bentuk lingkungan

alamiah dan lingkungan yang dibuat. Tujuan afektif mengenai

perkembangan sikap, perasaan, nilai-nilai yang disebut juga

perkembangan moral. Sedangkan tujuan psikomotorik adalah

menyangkut perkembangan keterampilan yang mengandung

unsur-unsur motorik sehingga siswa mengalami perkembangan

yang maju dan positif.

Kemampuan kognitif murid dalam pembelajaran life skill

yaitu murid bukan banyak memperoleh ilmu akademik saja

tetapi juga non akademik sedangkan kemampuan afektif, murid

banyak memperoleh ilmu bagaimana cara menghargai orang

yang lebih tua, menghargai karya sendiri maupun orang lain,

dan lain sebagainya. Kemampuan motorik adalah kemampuan

yang sangat berperan dalam pembentukan perkembangan

murid mulai dari penguasaan teknik dan prosedur dalam

pembuatan sebuah keterampilan. Misalnya dalam

pembelajaran life skill membuat manik-manik, tempat sampah

yang hasilnya akan dijual untuk kesinambungan dalam

pembelian alat serta bahan untuk pembelajaran berikutnya.

Anak jalanan di Sekolah Master Depok termasuk

kedalam kelompok children on the street yang dinyatakan oleh

Page 91: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

77

Suyanto (2010: 201) yakni, anak-anak yang mempunyai

kegiatan ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, namun masih

mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka.

Sebagaian penghasilan mereka di jalan diberikan kepada

orangtuanya.

Temuan penelitian mengenai relawan di sekolah Master Depok

adalah sekolah tidak menuntut ketentuan apa-apa mengenai

kriteria relawan yang harus megajar di sekolah tersebut

dikarenakan memang kurangnya Sumber Daya Manusia

terutama untuk guru, sekolah hanya mengharapkan bagi setiap

guru untuk konsisten dalam mengajar serta mendidik murid

agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Mereka

menganggap sebuah tantangan untuk mengajar dan

menjadikan murid mereka menjadi lebih bisa. Walaupun tidak

ada upah yang mereka terima disetiap bulannya, tapi mereka

ikhlas untuk mengajar serta mendidik anak-anak.

Di sekolah Master Depok memang guru-guru yang ikut

mendidik dan mengajar dikatakan relawan. Guru life skill yang

menjadi relawan ada juga yang hanya mengajar satu minggu

sekali, mereka kurang begitu mengenal kondisi setiap murid di

karenakan mereka tidak selalu ada di sekolah, terkadang waktu

mereka mengajar seminggu sekali pun hanya satu kelas atau

ada halangan untuk mengajar. Menjadikan murid tidak selalu

belajar pembelajaran life skill secara rutin.

Page 92: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

78

Mengenai peran guru dalam pembelajaran life skill

terlihat dari adanya guru kelas ikut berpartisipasi dalam

mengajar pembelajaran life skill. Peneliti melakukan

pengamatan dan jawaban yang diberikan oleh informan yaitu

kepala sekolah, guru kelas, murid, dan guru life skill. Peran

guru dalam aspek sebagai model, setelah melakukan berbagai

teknik pengumpulan data bahwa guru dapat menciptakan iklim

kelas yang menyenangkan tidak terlepas dari memperhatikan

kondisi murid-murid. Kondisi murid yang dikatakan berbeda

dengan murid sekolah lain yang dari segi fasilitas dan SDM

yang mencukupi berbeda dengan SD Master yang kurang bisa

dikatakan sebagai sekolah yang kurang diperhatikan oleh

pemerintah.

Menurut Irene (2008: 36) relawan adalah seorang atau

sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan

nuraninya memberikan apa yang dimilikinya (pikiran, tenaga,

waktu, harta, dan yang lainnya) kepada masyarakat sebagai

perwujudan tanggung jawab sosialnya tanpa mengharapkan

pamrih baik berupa imbalan (upah), kedudukan, kekuasaan,

ataupun kepentingan maupun karir. Dari pernyataan tersebut

dapat dikatakan bahwa SDM yaitu guru di Sekolah Master

Depok adalah relawan dengan jumlah 12 orang, 1 orang

sebagai kepala sekolah, 2 orang sebagai guru life skill, dan 9

orang guru wali kelas, dengan jumlah murid lebih dari 250

Page 93: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

79

orang. Kadang kala relawan datang membantu untuk mengajar

seperti mahasiswa, mereka pun tidak bertahan lama. Kondisi

tersebut berdampak pada terhambatnya proses pembelajaran

murid.

Peran guru sebagai perencana menuntut agar

perencanaan senantiasa direlevansikan dengan kondisi

masyarakat, kebiasaan belajar murid, pengalaman dan

pengetahuan murid, metode belajar yang serasi, serta materi

yang sesuai dengan minatnya. Dalam perannya sebagai

perencana, guru di SD Master Depok sudah mengetahui

kondisi-kondisi muridnya dari ekonomi maupun karakter murid,

tetapi beda halnya dengan guru relawan yang datang

seminggu sekali untuk mengajar life skill, mereka belum begitu

mengetahui kondisi serta karakter murid.

Guru di SD Master Depok dalam melaksanakan

pembelajaran life skill, sebelumnya kurang merencanakan

pembelajaran seperti tidak adanya administrasi yaitu Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran ataupun silabus pembelajaran.

Guru relawan yang datang seminggu sekali di SD Master

Depok merencanakan pembelajaran hanya sebatas

memberikan informasi verbal kepada guru wali kelas, biasanya

mereka menginformasikan seminggu sebelum pembelajaran.

Materi yang diberikan kepada murid sudah sesuai dengan

kondisi mereka, karena guru sudah memahami karkater serta

Page 94: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

80

kondisi murid. Dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak

terlepas dari metode yang digunakan untuk tercapainya tujuan

pembelajaran, tetapi dari beberapa teknik pengumpulan data

guru kurang memahami teknik serta metode, mereka hanya

menerapkan sesuai dengan kondisi dilapangan. Contohnya

membuat kelompok belajar serta mengatur posisi duduk

membentuk lingkaran.

Peran guru sebagai pendiagnosa kemajuan belajar murid

dengan cara mengetahui perkembangan murid melalui

pembelajaran life skill adalah melihat berbagai hasil karya

murid dari kemajuan serta keterampilan mereka secara

bertahap. Manfaat pembelajaran life skill bagi murid dapat

gambar dari keaktifan dalam belajar, timbulnya motivasi positif,

komunikasi yang baik, dan melatih kepercayaan diri pada

masing-masing murid.

Guru dalam aspek perannya sebagai bertindak sebagai

pemimpin memiliki indikator sebagai pengurus rumah tangga

kelas, dengan cara memiliki tata tertib tersendiri, misalnya

dalam pembelajaran life skill murid mendapatkan hadiah

berupa tiga sampai empat kali absen dalam pembelajaran life

skill tidak diperkenankan mengikuti pembelajaran life skill

diminggu berikutnya tanpa terkecuali adanya alasan yang jelas.

Dalam peran guru sebagai pemimpin, guru kurang mengatur

ruangan kelas karena dilihat dari kondisi kelas yang apa

Page 95: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

81

adanya, jadi kurang begitu maksimal jika guru mengatur tata

ruangan.

Guru dalam pembuatan administrasi serta laporan hasil

karya murid dalam pembelajaran life skill hanya sebatas

catatan fisik mengenai hasil karya murid, catatan fisik tersebut

bukan berupa nilai tapi berupa gambaran umum

perkembangan murid, cara ini dilakukan oleh guru life skill atau

guru tidak tetap, kemudian hasil catatan atau informasi

diberikan kepada guru kelas yang bertugas untuk memberikan

nilai.

Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang

sengaja dibuat dan digunakan demi pencapaian tujuan

pendidikan tertentu. Alat dan bahan yang digunakan dalam

pembelajaran murid berasal dari guru life skill tersendiri,

biasanya guru menyediakan alat dan bahan yang mereka

punya untuk praktek murid membuat suatu keterampilan. Akan

tetapi murid juga membawa alat yang mereka punya

contohnya gunting, bahan yang mereka bawa seperti barang-

barang daur ulang. Hasil karya murid dari hasil tangan mereka

sendiri dapat dijadikan manfaat atau peluang berbisnis dengan

cara menjual serta menawarkan hasil karya mereka kepada

tamu yang datang ke SD Master Depok, atau menjualnya

diluar. Pengalaman yang diperoleh murid maupun guru dari

pembelajaran life skill begitu banyak manfaatnya mulai dari

Page 96: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

82

keterampilan komunikasi, keterampilan vokasional,

keterampilan sosial, dan keterampilan personal.

Manfaat yang didapat murid yang termasuk kedalam

anak jalanan yang berada dikelas IV dan VI selain dari

kecakapan personal, sosial, akademik, dan vokasional yaitu

murid dapat mengembangkan bakat yang mereka peroleh,

menjual berbagai macam produk yang mereka buat, yang lebih

penting yaitu mereka menomor satukan sekolah, karena dalam

pembelajaran life skill murid lebih aktif menggunakan

psikomotornya yang mengakibatkan mereka senang dengan

pembelajaran tersebut, dan mereka akan lebih bersemangat

untuk sekolah. Hasil karya murid juga dapat dijadikan manfaat

atau peluang berbisnis. Manfaat bagi murid yaitu mereka dapat

melatih emosional, kemandirian, dapat membuat karya, dan tak

kalah penting yaitu mengetahui bakat-bakat mereka.

Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa peran guru

dalam pembelajaran life skill anak jalanan di SD Master Depok,

dapat dikatakan bahwa guru telah melakukan perannya dalam

pembelajaran life skill dilihat dari guru kelas dapat turun

langsung memberikan pembelajaran mengenai life skill. Hanya

saja kurang berperan sebagai perencana dan pemimpin dalam

arti membuat laporan akhir atau administrasi guru. Seperti yang

diakatakan Purwanto (2014: 14), semua kegiatan sekolah akan

dapat berjalan lancar dan berhasil baik jika pelaksanaannya

Page 97: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

83

melalui proses-proses yang menuruti garis fungsi administrasi

pendidikan tersebut.

2. Hambatan yang di hadapi guru dalam pembelajaran life

skill anak jalanan di SD Master Depok

Proses pembelajaran pasti mempunyai hambatan untuk

tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang maksimal.

Peneliti menyimpulkan hambatan-hambatan dalam

pembelajaran life skill di SD Master Depok, yaitu kurangnya

SDM seperti guru. Dapat kita analisis kurangnya sumber daya

manusia (guru) di SD Master Depok dikarenakan pada era ini

kebutuhan ekonomi semakin mencekik dan melambung tinggi,

pengajar dan pendidik di sekolah ini dikatakan sebagai

relawan, yang mempunyai loyalitas serta kepedulian yang

tinggi terhadap masalah sosial, maka dari itu guru yang

mengajar tidak diberikan upah.

Hambatan yang kedua mengenai SDM adalah

kurangnya pemahaman guru mengenai ilmu mengajar sebab

guru di SD Master Depok mayoritas berlatarbelakang sebagai

ibu rumah tangga. Ketiga, faktor dari fasilitas yaitu alat dan

bahan yang digunakan dalam pembelajaran life skill kurang

memadai, karena guru yang menyediakan bahan memakai

tabungan mereka pribadi. Keempat, faktor dari lingkungan

keluarga yaitu kurangnya peran orangtua. Karena pada

dasarnya keluarga, sekolah, dan masyarakat adalah satu

Page 98: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

84

keutuhan lingkungan yang tidak bisa dilepaskan pada aktivitas

anak-anak. Lingkungan keluarga yaitu orangtua yang kurang

peduli terhadap perkembangan serta kebutuhan anak.

3. Solusi

Pada proses pembelajaran tidak terlepas adanya

hambatan dalam tercapainya tujuan pembelajaran, maka dari

itu hambatan tersebut perlu dibenahi dengan adanya solusi.

Dari hambatan mengenai SDM yaitu guru yang kurang

sebanding dengan jumlah murid, dikarenakan tidak adanya

upah yang diterima oleh guru. Peneliti menyimpulkan solusi

yang digunakan adalah peran pemerintah untuk

memperhatikan kondisi pendidikan terutama kesejahteraan

guru.

Hambatan mengenai kurangnya pemahaman guru

mengenai ilmu mengajar, peneliti memberikan solusi untuk

pemerintah berperan mendatangkan guru dibidangnya

contohnya guru psikologi untuk anak, serta memberikan

workshop atau pelatihan terhadap guru-guru di SD Master

Depok. Demikian pula halnya seorang guru professional, oleh

karena dia harus menguasai betul tentang seluk beluk

pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmunya. Ditambah lagi

untuk menjadi guru dan memiliki keahlian khusus yang

diperlukan untuk jenis pekerjaan ini maka sudah dapat

dipastikan bahwa hasil usahanya akan lebih baik. Ketiga,

Page 99: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

85

faktor fasilitas yaitu bahan yang kurang memadai, peneliti

memberikan solusi yaitu murid-murid memiliki tabungan di

sekolah, jadi disaat guru atau pihak sekolah dalam

pembelajaran life skill tidak tersedianya bahan, bisa membeli

menggunakan tabungan masing-masing anak. Keempat,

faktor lingkungan keluarga yaitu orangtua yang kurang andil

dalam memperhatikan perkembangan anak terutama di

sekolah, menurut peneliti solusi yang diberikan yaitu membuat

undangan pertemuan antara pihak sekolah dengan orangtua

wali murid. atau semacam pembinaan penyuluhan secara

berkala.

Page 100: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

86

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan analisis yang

telah dilakukan mengenai peran guru dalam pembelajaran life skill

anak jalanan di SD Master Depok, maka dapat di rumuskan suatu

kesimpulan untuk menjawab permasalahan penelitian. Adapun

jawaban atas permasalahan penelitian ini adalah guru sangat

berperan dalam kegiatan pembelajaran life skill, karena

pembelajaran life skill didalamnya mencakup kecakapan personal,

kecakapan sosial, kecakapan akademik, dan kecakapan vokasional

yang sangat berpengaruh untuk kehidupan murid-murid mendatang

diperlukan bimbingan, arahan, serta motivasi yang kuat dari guru.

Tugas dan peran guru tidak hanya berupa materi tetapi non

materi, bukan hanya sebagai pengajar tetapi sebagai pendidik yang

professional. Mengetahui bakat-bakat murid mereka sejak dini,

mengetahui kondisi murid, serta apa yang dibutuhkan yang baik

bagi murid, karena guru adalah orang yang serba tahu menentukan

segala hal yang dianggap penting bagi murid. Pendidikan perlu

mengarahkan tingkah laku dan perbuatan itu menuju ke tingkat

perkembangan yang diharapkan. Potensi yang hidup itu perlu

mendapatkan kesempatan yang luas untuk berkembang, tanpa

pengarahan dari guru dikhawatirkan terjadi penyimpangan

perkembangan dari tujuan yang telah ditentukan.

Page 101: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

87

Peran guru dalam pembelajaran life skill murid kelas IV dan

VI setelah dianalisis dari teknik pengumpulan data yang didukung

instrumen yang ada peran guru sudah memenuhi beberapa kriteria,

karena dari hasil pengumpulan data yang ada, bukan hanya guru

dibidang keterampilan saja yang berperan memberikan

pembelajaran keterampilan bagi murid, tetapi guru wali kelas turut

serta dalam pembelajaran life skill.

Selain itu guru berperan aktif mengetahui kondisi murid-

murid mereka, menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan

dalam keterampilan murid, guru dapat melakukan perencanaan

sesuai dengan kondisi murid, guru dapat menciptakan suasana

kelas yang menyenangkan, serta guru dapat memperkirakan

perkembangan murid. Dengan demikian, maka guru dalam proses

pembelajaran dan pengembangan, murid harus dijadikan pusat dari

segala kegiatan, artinya keputusan-keputusan yang diambil dalam

perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi

murid yang bersangkutan. Baik sesuai dengan kemampuan dasar,

minat dan bakat, motivasi belajar, dan gaya belajar murid itu

sendiri. seperti hasil yang telah ditelaah dalam pembelajaran life

skill murid mengasah bakatnya melalui keterampilan yang diberikan

oleh guru.

Hambatan dan solusi dalam pembelajaran life skill anak

jalanan di SD Master Depok adalah guru kurang berperan sebagai

pengurus rumah tangga kelas, seperti mengatur ruangan kelas, tata

Page 102: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

88

tertib yang kurang tegas, metode belajar, serta tidak adanya

administrasi guru. Karena kurangnya pemahaman guru terhadap

ilmu-ilmu pengajaran, yang berlatarbelakang ibu rumah tangga.

Faktor organisasi kelas yang didalamnya meliputi jumlah murid

dalam satu kelas merupakan aspek penting yang dapat

memengaruhi proses pembelajaran.

Selanjutnya dari faktor penunjang yaitu alat dan bahan

dalam pembelajaran life skill yang kurang memadai, dan faktor

external yaitu lingkungan keluarga (orangtua) kurang berperan

dalam perkembangan anak di sekolah, orangtua seluruhnya

memberikan alih fungsi kepada sekolah. Pada proses pembelajaran

yang tertuju pada tujuan tercapainya maksimal dan sesuai dengan

yang diharapkan pastinya banyak hambatan yang perlu dilalui

maka dari itu perlu adanya solusi untuk tercapainya tujuan

pembelajaran, solusi dari hambatan dalam pembelajaran life skill

anak jalanan di SD Master Depok yaitu melakukan workshop atau

semacam pelatihan kepada guru-guru di sekolah, murid diwajibkan

mempunyai tabungan dan tidak ditentukan batas minimal

penabungan, serta mengundang antara pihak wali murid dengan

guru atau pembinaan atau semacam penyuluhan yang diberikan

kepada wali murid. Dengan adanya komunikasi dalam setiap

program sekolah adalah suatu proses terjalinnya silaturahmi serta

terwujudnya program sekolah yang diharapkan dapat berjalan

dengan lancar.

Page 103: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

89

B. Saran

Berdasarkan analisis yang dilakukan dan melalui kegiatan

menyimpulkan serta implikasi yang telah diambil, maka dapat

diberikan masukan-masukan sebagai berikut:

1. Bagi Murid

Pembelajaran life skill sangat bermanfaat bagi kehidupan

murid mendatang mulai dari akademik dan non akademik,

kecakapan intrapersonal maupun interpersonal, agar dapat

mengenal bakat individu. Potensi yang hidup itu perlu

mendapatkan kesempatan yang luas untuk berkembang, tanpa

pengarahan dari guru dikhawatirkan terjadi penyimpangan

perkembangan dari tujuan yang telah ditentukan.

2. Bagi Guru

Dalam pembelajaran life skill guru harus lebih melihat dan

bergerak aktif mengenali bakat yang ada pada dalam diri setiap

murid, dan memberikan pembelajaran sesuai dengan kondisi

masing-masing murid dengan cara melakukan inovasi dan

kreativitas dalam memberikan proses pembelajaran. Selain

tampil mengajar, seorang guru juga harus memiliki pengetahuan

yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Pada proses pembelajaran sekolah perlu aktif dalam

ruang lingkupnya dan komponen yang berperan dalam proses

pembelajaran, sekolah lebih memperhatikan kondisi murid,

Page 104: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

90

guru, serta fasilitas pendukung dalam kegiatan pembelajaran.

Karena lingkungan sekolah berperan sebagai pengawas yang

memberikan umpan balik atau feedback tentang kualitas output

yang dihasilkan.

Page 105: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

91

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pres.

Akbar, Sa’dun Akbar. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Damanik, Caroline. 2012. Sistem Pendidikan Indonesia Terendah di Dunia.(Artikel).27.11.2012(http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/27/15112050/Sistem.Pendidikan.Indonesia.Terendah.di.Dunia) diakses 26 April 2017 Jam 10:24.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Edwita. 2010. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Profesionalisme Guru. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Farid, Muhammad. 2016. Pengembangan Life Skill Anak Jalanan di Sekolah Master Depok. (Skripsi). 11 Januari 2016 (repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32338/1/MUHAMMAD FARID) diakses 25/04/2017 Jam 07:49.

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Grafika.

Irene, Uria Regina. 2008. Peran Relawan dalam Memberikan Pendampingan Kepada Anak Penderita Kanker dan Keluarganya. (Jurnal). 2008 (https://media.neliti.com/media/publications/65412-ID-peran-relawan-dalam-memberikan-pendampin.pdf). Diakses 1 Agustus 2018 Jam 21:00.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Komariah, Aan dan Satori Djam’an. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kasyadi, dkk. 2014. Etika dan Profesi Kependidikan. Jakarta: PT Pustaka Mandiri.

Laila, Khoirun Nisfil. 2015. Altruisme pada Relawan Perempuan yang Mengajar Anak kebutuhan Khusus di Yayasan Anak Jalanan Bina Insan Mandiri. (Jurnal), 1 Juni 2017. (ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1284/1144) Vol. 8. diakses 1 Agustus 2018 Jam 21:08.

Pemkot depok. 2010. Kepedulian Terhadap Anak Jalanan. (Artikel), Depok: Portal Resmi Pemerintah Kota Depok. 29.07.2010 (http://www.depok.go.id/29/07/2010/01-berita-depok/kepedulian terhadap-anak-jalanan) diakses 28 April 2017 Jam 20:05.

Page 106: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

92

Raharjo, Mudjia. 2017. Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif.Pdf. (Jurnal), (epository.uin-malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam- penelitian kualitatif.pdf) diakses 4 Maret 2017.

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres.

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Soleh, Dudung Amir. 2010. Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Profesionalisme Guru. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sutikno, Sobry. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistika.

Suyanto, Bagong. 2010. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sunarto dan Hartono,Agung. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Tuasikal, Muhammad Abduh. 2014. Keutamaan Mengajarkan Ilmu.

(Slideshare). 27 Agt 2014. (https://rumaysho.com/9641-

keutamaan-mengajarkan-ilmu.html) diakses 5 Agustus 2018 Jam

12:05.

Virdhani, Marieska Harya. 2013. Jumlah Anak Terlantar.(Artikel). 29-11-2013 dalam (ttps://metro.sindonews.com/read/811532/31/jumlah-anakterlantar-di-depok-meningkat-1385714007) diakses 25 April 2017 Jam 11:00.

Warsono dan Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Page 107: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

93

Lampiran 1

Lembar Validitas Peran Guru

Lampiran 2

Lembar Validitas Anak Jalanan

Page 108: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

94

Page 109: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

95

Page 110: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

96

Page 111: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

97

Lampiran 2

Lembar Validitas Anak Jalanan

Page 112: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

98

Page 113: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

99

Variabel Aspek Indikator Pertanyaan

Pengembangan life skill

1. Kecakapan Personal

Murid dapat mengenalkan diri

1. Berapa usia kamu?

2. Kelas berapa kamu?

3. Dimana alamat rumah mu?

4. Sejak kelas berapa kamu mulai bersekolah disini?

2. Kecakapan Sosial

Murid dapat melakukan komunikasi

5. Apa pekerjaan orangtua kamu?

6. Apa saja aktivitas kamu selain sekolah?

7. Bagaimana cara kamu mengatur aktivitas kamu diluar dengan sekolah?

8. Apakah cita-cita kamu?

9. Kenapa kamu bercita-cita seperti itu?

10. Bagaimana cara kamu melakukan kerjasama antar teman sekelas?

11. Bagaimana cara kamu melakukan kerjasama dengan teman bermain?

3. Kecakapan Akademik

Murid dapat menunjukkan kemampuan berfikir alamiah

12. Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pelajaran life skill?

13. Materi apa yang kamu sukai dalam pelajaran life skill?

14. Seberapa penting sekolah menurut kamu?

4. Kecakapan Vokasional

Murid dapat mencipta produk dengan menggunakan

15. Keterampilan apa saja yang pernah kamu buat?

16. Bagaimana langkah-

Page 114: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

100

Lampiran 3

Sejarah Yayasan Bina Insan Mandiri

Sekolah Master atau Sekolah Masjid Terminal didirikan pada tahun

2000 akan tetapi pembelajaran baru bisa berjalan sekitar tahun 2002.

Pendirian sekolah gratis itu berawal dari keprihatinan Nurrohim akan nasib

konsep, prinsip, bahan, dan alat yang sesuai.

langkah untuk membuat sebuah keterampilan tersebut?

17. Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat keterampilan tersebut?

Page 115: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

101

para anak jalanan disekitar terminal Depok yang tak tersentuh pendidikan

karena keterbatasan yang ada pada mereka. Pria kelahiran Tegal pada 3

Juli 1971 yang sempat mengenyam pendidikan formal sampai D-3 ini,

tergugah ketika melihat banyak anak-anak usia sekolah, remaja dan

pemuda yang tidak bersekolah berkeliaran di terminal dan sekitarnya.

Nurrohim beruntung memiliki modal untuk membuka usaha

mendirikan ruko-ruko kecil dan disewakan dengan orang-orang yang ingin

bekerja di pasar terminal. Pasca krisis moneter 1999 dia turut merasakan

dampaknya, dari 20 warteg miliknya, tinggal 4 warung yang tersisa. Ketika

itu terjadi penangguran dimana-mana, termasuk di Terminal Depok. Anak-

anak yang orang tuanya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)

terpaksa putus sekolah dan sebagian dari mereka terlantar di jalanan.

Nurrohim berinisiatif menyelamatkan masa depan bagi anak-anak

korban krisis ekonomi ini atau putus sekolah dengan mendirikan sekolah.

Ketika itu dia berkenalan dengan sarjana dan remaja mesjid di Masjid Al

Muttaqien yang terletak di Terminal Depok. Bersama mereka kemudian

pelan-pelan mengumpulkan orang yang ingin belajar yaitu kelas 4,5,6 SD,

dan SMP karena tempatnya yang belum ada. Awalnya belajar di kios-kios

lalu tidak dapat menampung. Mereka kemudian membagi tugas

mengembangkan menjadi PKBM Bina Insan Mandiri, tujuannya

menampung mereka yang tidak mampu mendapatkan pendidikan yang

layak. Sekolah dengan luas tanah sekitar 6.000 meter, yang awalnya 1

hektar. Memiliki berbagai ruang kelas yang menampung seluruh siswa

dari mulai TK, SD, SMP, dan SMA, sebagian menempati bekas kontainer,

Page 116: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

102

memiliki sekitar 2.000 siswa. Setelah mendapatkan izin dari pemerintah

kota Depok, Nurrahim akhirnya membangun sekolah dengan membuat

gedung SD, SMP, SMA, dan dilanjutkan TK.

Berawal dari pengajaran yang dilakukan di masjid terminal Depok,

lalu kios-kios kini disekitar masjid tersebut sudah didirikan beberapa ruang

kelas non permanen untuk kegiatan belajar mengajar dari bantuan

beberapa donator. Dengan motivasi yang kuat untuk membentuk

masyarakat yang cerdas, mandiri, kreatif, dan berbudi pekerti luhur PKBM

Bina Insan Mandiri memberikan pendidikan gratis bagi para dhuafa

melalui pendidikan kesetaraan. Tercatat 1200 warga yang sedang

menempuh pendidikan di PKBM Bina Insan Mandiri, dengan jumlah murid

SD sekitar 235 orang, mereka begitu antusias untuk mendapatkan hak-

hak pendidikannya yang selama ini terabaikan. Kehadiran PKBM Bina

Insan Mandiri menyelamatkan pendidikan anak yang terancam tidak bisa

melanjutkan pendidikan dasar dan menengah. (Wawancara Pak Nurrohim,

pendiri Sekolah Master).

Lampiran 4

Nama-nama Informan yang di Wawancarai

No Nama Keterangan L/P Tanggal

Penelitian

1 Bu Anti Kepala Sekolah P 9 Januari 2018

2 Bu Sri Wali kelas IV P 9 Januari 2018

3 Bu Tari Guru life skill P 17 Januari 2018

4 Bu Ikah Guru kelas IV P 16 Januari 2018

Page 117: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

103

dan KTQ

5 Bu Mela Wali kelas VI dan Guru life skill

P 11 Januari 2018

6 Si Kelas IV L 9 Januari 2018

7 Bi Kelas IV P 9 Januari 2018

8 J Kelas IV L 9 Januari 2018

9 Di Kelas IV L 9 Januari 2018

10 I Kelas IV L 9 Januari 2018

11 Sa Kelas VI P 11 Januari 2018

12 N Kelas VI P 11 Januari 2018

13 Da Kelas VI L 11 Januari 2018

14 Ba Kelas VI L 11 Januari 2018

Lampiran 5

Lampiran 6

Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi

Page 118: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

104

Lampiran 6

Kartu Menyaksikan Ujian Skripsi

Page 119: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

105

Lampiran 7

Kartu Bimbingan Skripsi

Page 120: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

106

Page 121: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

107

Lampiran 8

Page 122: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

108

Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 9

Surat Balasan Penelitian

Lampiran 9

Surat Balasan Penelitian

Page 123: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

109

Lampiran 10

Lembar Wawancara Kepala Sekolah, Guru Life Skill, dan Guru Wali

kelas IV dan VI sebagai Informan

Page 124: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

110

2) Berkaitan dengan peran guru dalam pembelajaran, hal-hal apa saja

yang biasa menimbulkan kegaduhan dalam proses pembelajaran life

skill?

Bu Anti : “Kalo saya kan ngajarin life skill ngga pernah dan bukan

dalam bidang saya yaa, tapi kalo melihat anak belajar life skill sering..

kalo kegaduhan karena medianya kurang yaa sehingga mereka tidak

fokus dan tidak kondusif, contoh membuat bros bahannya sedikit”.

Bu Sri : “Biasanya karena terlalu banyak anak-anak dan kurangnya

alat itu sendiri”.

Bu Tari : “Yaa yang kaya tadi kaka liat itu sih kalau mulai tidak

kondusif anak-anak kayanya ga puas kalau tidak nanya, karena kan

tipe anak beda-beda, suka tidak percaya diri kalau tidak nanya”.

Bu Ikah : “Biasanya karena terlalu banyak anak-anak dan kurangnya

guru, jadi kurang bisa menghendel anak”.

Bu Mela : “Kalo hal yang dapat menimbulkan kegaduhan karena lebih

banyak anak, kalau udah lebih dari 20 aja saya sudah merasa kurang

efektif. Termasuk alat kami kekurangan dalam alat, misalnya dalam

pembelajaran life skill saya minta mereka untuk membawa gunting

tetapi ada yang tidak membawanya. Jadi mereka menunggu

temannya”.

17) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill menciptakan suasana kelas

yang menyenangkan?

Page 125: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

111

Bu Anti : “Mungkin mereka dibikin bermain dan tidak mengejar

target, yang penting anak bisa dulu, dan kita motivasi bahwa hasil

karya mereka kita jual belikan dan keuntungannya kita bagi hasil”.

Bu Sri : “Biasanya mereka mengadakan lomba dan sudah siap

anak-anaknya”.

Bu Tari : “Saya juga kurang pandai mengajar mba, cuman saya

kasih pembelajaran yang menarik, dan tidak terlalu lama. Dan paling

tidak sebelum kita memulai kita sudah punya sempel dan kita kasih

perhatian kepada mereka”.

Bu Ikah : “Bikin mereka nyaman aja sesuai kondisi masing-masing

anak, agar mereka rajin belajar”.

Bu Mela : “Kalo saya yang menyenangkan pasti yang menarik,

contohnya seperti tadi mereka membuat gelang dengan nama mereka

masing-masing. Kalau yang tidak menarik mereka malah males

belajarnya, untuk minggu depan juga harus dipersiapkan pelajaran

apa yang menarik bagi mereka, walupun kondisinya harus keluar

bahan yang lumayan mahal yang penting mereka tertarik. Jadi macu

mereka dulu untuk motivasi, belajar pelan-pelan kalau mereka sudah

mahir mereka bisa nantinya bisa membuat apa saja. Jadi semangat

belajar mereka yang kita perhatikan terlebih dahulu”.

18) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill melibatkan peran serta murid

agar aktif dengan tetap mempertahankan suasana kelas yang

kondusif?

Page 126: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

112

Bu Anti : “Pertama medianya harus pas dengan jumlah anak,

gurunya juga jangan sering izin agar anak-anaknya semangat”.

Bu Sri : “Mereka jangan sampai tidak ada pekerjaan”.

Bu Tari : “Dengan membuat kreasi yang simple-simpel aja dan

memberikan bahan masing-masing satu orang”.

Bu Ikah : “Misalnya kita belajar apa medianya apa dan komunikasi

mereka itu maunya gimana. Dan sangat dilibatkan murid. Pinter-pinter

kita ngatur anak misalnya dibagi-bagi mereka langsung dikasih materi

apa agar mereka langsung mengerjakan”.

Bu Mela : “Kalau kaya gitu saya biasanya perkelompok, misalkan

saya mau membikin bros karena bahannya sedikit. Satu kelompok 3

orang jadi bahannya tidak membuang-buang, dan yang bekerja

kelompok mereka sendiri. Jadi yang mempunyai gunting

dikelompokan dengan yang tidak punya, yang penting satu kelompok

bisa menutupi yang tidak ada. Kalau memang bahannya mencukupi

baru mereka sendiri-sendiri”.

19) Sejauh mana bapak/ibu guru life skill mengetahui atau memahami

kondisi murid-murid anda?

Bu Anti : “Kalau yang baru-baru datang kesini dan mengajar disini

belum, memang mereka sudah mengajar orang-orang lain akan tetapi

karakter anak-anak itu berbeda”.

Bu Sri : “Biasanya mereka bertanya dengan guru kelasnya dan

minta bantuan dengan guru kelas”.

Page 127: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

113

Bu Tari : “Biasa sih, namanya anak-anak. Mengetahui kondisi

mereka, tapi tidak detail, saya kan paling sejam aja sama mereka dan

itu hanya memberi materi aja.”

Bu Ikah : “Waktu pertama kesini aku itu pusing, udah banyak anak

penuh juga, udah kayak di sauna. Kalau ini kan karena dibagi anak

yang belajar matematika dan pelajaran. Tapi semakin kesini semakin

kenal mereka dan kena di hati yang penting udah kenal mereka

gimana diluar, maaf misalnya mereka ngamen, entah jualan tisu,

entah ojek payung. Jadi mereka capek atau apa tapi tetap ada

konsekuensi juga di sekolah. Dan harus ada komunikasi dengan

orang tua, karena disini komunikai dengan orang tua yang kurang

berperan”.

Bu Mela : “Kalau saya karena sebagai guru kelas sekaligus guru life

skill dan datang setiap hari sudah memahami kondisi murid-murid

karena saya alumni disini juga. Kalau guru yang datang seminggu

sekali gitu mereka belum, jangankan untuk mengenal nama anak

masing-masing, kadang mereka mengkondisikan anak juga kualahan

dan kadang minta bantuan dengan guru kelas, jadi saya harus

menertibkan anak dahulu”.

20) Apa saja hal-hal yang bapak/ibu guru life skill rencanakan sebelum

memberikan pembelajaran terhadap murid?

Bu Anti : “Biasanya mereka menanyakan dulu ke kita, misalnya

anak-anak bikin ini bisa tidak, dan kita arahkan gurunya kalau anak-

anak itu seperti ini. Biasanya seminggu sebelumnya”.

Page 128: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

114

Bu Sri : “Komunikasi dengan guru kelas, misalnya judul gambarnya

mau kaya gini gitu”.

Bu Tari : “Kordinasi dulu ke guru kelas kalau mau datang kesekolah

maksimal seminggu atau beberapa harinya mau bikin apa jadi murid

bisa bawa bahan yang ia punya. Semuanya diserahin ke saya mau

belajar apa”.

Bu Ikah : “Yaa kita mau bikin apa dulu. Kadang kita menanyakan ke

anak mau bikin apa, biasanya seminggu sebelumnya untuk prepare

barangnya”.

Bu Mela : “Kalau untuk merencanakan pembelajaran kita otodidak

yaa tidak secara rinci atau seperti membuat RPP dan silabusnya,

karena administrasinya keterbatasan. Maka kita hanya menyiapkan

bahan saja untuk pembelajaran besoknya. Misalnya saya buka-buka

youtube dulu cara membuat keterampilan yang menarik seperti apa,

baru saya cari bahannya. Jika bahannya yang dicari keterbatasan

maka saya kadang menyuruh anak untuk membawa barang yang

dibutuhkan untuk membuat keterampilan tersebut gitu, agar

mempermudah saya juga. Kalau yang daur ulang mereka bisa

mencari. Kalau untuk guru life skill yang datang seminggu sekali

biasanya mereka hanya memberi tahu seminggu sebelumnya kalau

mereka mau mengajar dan membuat apa gitu, saya serahkan ke dia

aja mau membuat apa. Jadi sehari sebelumnya saya memberitahu

anak untuk besok membawa gunting”.

Page 129: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

115

21) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill memberikan pembelajaran

sesuai dengan kondisi murid?

Bu Anti : “Guru life skill menanyakan ke guru kelas biasanya”.

Bu Sri : “Yaa dengan menanyakan terlebih dahulu ke anak atau ke

guru kelas”.

Bu Tari : “Saya memberikannya melihat dulu dia saya beri ini belum

mampu jadi berikan yang lain gitu. Kaya tadi misalnya belom bisa

menjait saya skip jadi kita belajar nempel-nempel dulu aja”.

Bu Ikah : “Yaa dengan menanyakan terlebih dahulu ke anak jadi

mereka bisa dan semangat”.

Bu Mela : “Kalau untuk memberikan pembelajaran life skill saya kan

mengisinya hanya seminggu sekali, misalnya dalam pembelajaran life

skill anak laki-laki bakatnya menggambar ya kita tekenin untuk

menggambar ademisnya kurang, dari pada mereka nantinya gamau

belajar. Agar terlihat bakatnya mereka. Misalnya ada anak yang sudah

mahir mengerjakan sesuatu saya fokus di dia yang sudah bisa, yang

lain haya mengikuti aja”.

22) Metode apa yang sering bapak/ibu guru life skill terapkan dalam

pembelajaran life skill?

Bu Anti : “Metodenya biasa aja yaa langsung praktek. Paling

memberikan pemahaman ke anak”.

Bu Sri : “Metodenya kebutuhan aja”.

Bu Tari : “Bikin melingkar aja, jadi keliatan semua anaknya. Dulu pas

banyak anaknya pernah dikelompokin”.

Page 130: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

116

Bu Ikah : “Kadang dikelompokin mereka ingin buat apa jadi sesuai

minat mereka aja. Kecuali makanan, mereka antusias dan ikut semua

dengan cara dikelompokin ada yang belender, memarut dan

sebagainya. Sebelumnya juga saya menjelaskan ke anak”.

Bu Mela : “Saya praktek dulu didepan anak-anak jadi saya bikin

lingkaran dulu nih saya ajarin langkah-langkahnya,anak-anak tinggal

mengikuti”.

23) Bagaimana cara bapak/ibu guru mengetahui perkembangan murid

melalui pembelajaran life skill?

Bu Anti : “Iyaa mereka punya nilai tersendiri, tapi tidak dalam bentuk

nilai, dan kita tidak memaksakan anak ikut tidaknya”.

Bu Sri : “Mereka punya catetan tersendiri dan melihat sendiri.

Biasanya anak kalau diberikan bukan dengan maunya dia mereka

marah, malah tidak mau belajar”.

Bu Tari : “Buat catatan siapa yang sudah bisa siapa yang belum dan

saya beritahu guru kelas, tapi saya ngga begitu hafal nama”.

Bu Ikah : “Dari hasilnya semakin hari semakin bagus gitu, ada nilai

jualnya juga. Hasilnya separuh untuk mereka separuh untuk membeli

bahan, dan siapa yang jual mereka yang dapat”.

Bu Mela : “Yaa itu dari hasil mereka bagus tidaknya, cara dia

mendesainnya bagaimana”.

24) Manfaat apa saja yang didapatkan murid melalui pembelajaran life

skill?

Page 131: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

117

Bu Anti : “Jadi mereka lebih bisa mengasah bakat mereka dan juga

mandiri”.

Bu Sri : “Selain manfaatnya untuk dijual manfaat lainnya yaitu

mereka menjadi pintar dan mandiri. Misalnya ada kaka-kaka atau

bunda-bunda yang mengadakan bakti sosial mereka tawari hasil

mereka”.

Bu Tari : “Kalau keterampilan itu kata saya anak lebih berfikir kritis,

dia lebih mengeksplor dengan imajinasinya. Misalnya saya

mempunyai sempel untuk mereka tapi jika mereka ingin membuat

sesuatu yang beda silahkan. Kadang-kadang kreasi mereka bisa lebih

bagus mba”.

Bu Ikah : “Mereka bisa berfikir kritis, lebih kreatif, mereka juga jadi

dapat mengenal kalau keterampilan bukan hanya itu aja tapi banyak

yang lain dan mereka juga lebih bisa berkomunikasi dengan orang jika

mereka mau jual”.

Bu Mela : “Guru dapat mengetahui bakat mereka ada dibidang apa,

mereka sendiri pun dapat mengetahui bakat mereka”.

25) Apakah sebelum pelajaran dimulai bapak/ibu guru life skill terlebih

dahulu mengatur ruangan kelas?

Bu Anti : “Seadanya aja mba”.

Bu Sri : “Kadang-kadang”.

Bu Tari : “Nggasih begini aja mba”.

Bu Ikah : “Nggasih, paling kelompokin mba. Karena kalau sendiri-

sendiri bahannya kadang kurang. Karena sekolah tidak memberikan

Page 132: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

118

tetapi guru sendiri untuk kegiatan tersebut. Kalau soal makanan

kadang anak-anak patungan Rp. 1.000 hasilnya untuk mereka sendiri,

tapi malah sering gurunya yang nombokin”.

Bu Mela : “Yaa..”

26) Bagaimana cara bapak/ibu guru life skill mengatur ruangan kelas?

Bu Anti : “Mereka biasanya dimana-mana kadang diluar ruangan

juga”.

Bu Sri : “Sesuai tempat bisa dengan dikelompokan”.

Bu Tari : “Kalau disini cuma begini aja, karena adanya seperti ini,

kadang kan kita pakai ruangan mana aja ga selalu didalam. Belum

punya tempat khusus”.

Bu Ikah : “Sesuai tempat aja kalau adanya begini mba”.

Bu Mela :“Misalnya bikin lingkaran, walaupun pada nantinya mereka

kesana-kesini. Tapi tidak juga belajar dikelas dimana aja ruangan

yang kosong atau diruangan terbuka”.

27) Apakah bapak/ibu memiliki tata tertib tersendiri dalam pembelajaran

life skill terhadap murid?

Bu Anti :“Kalau itu diserahkan ke anak-anak kalau mereka mau ikut

sialakan, kalau mereka cuma mau main-main mending tidak usah ikut,

karena buang-buang bahan aja”.

Bu Sri :“Nggasih, mereka menyesuaikan dengan anak”.

Bu Tari :“Ngga ada, santai aja gitu mba. Kan keterampilan tidak bias

dipaksa, ketika mereka datang mau belajar yaa hayo. Tapi saya

Page 133: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

119

pastikan kelas ini kondusif sampai pelajaran selesai, kaya gitu aja

mba”.

Bu Ikah : “Yaa misalnya mau ikut apa harus ikut peraturan bunda.

Tapi kembali lagi kemereka maunya apa. Karena kalau kita paksakan

mereka malah gamau belajar”.

Bu Mela : “Yaa, saya puya tersendiri misalnya mereka tidak hadir

dipelajaran saya 4 kali, saya tidak bolehin masuk ke pelajaran ini lagi.

Karena percuma nanti dia lupa lagi apa yang sudah dipelajari. Kecuali

kalau keterangan sakit atau izin”.

28) Apakah bapak/ibu membuat laporan akhir atau administrasi guru?

Bu Anti : “Ngga mba”.

Bu Sri : “Biasanya mereka kita wawancara aja gimana

perkembangan yang sudah diajarkan, kalau nilai tidak tapi kalau hasil

anak diserahkan ke guru kelas”.

Bu Tari : “Ngga ada. Hanya laporan bisa atau tidak.Tapi sepertinya

bagi kelas 6 diusahakan karena agar menciptakan produk untuk dijual

bagi sekolah dan mereka juga”.

Bu Ikah : “Ngga, paling aku catetan sendiri aja. Ini inisiatif guru-guru

sendiri aja”.

Bu Mela : “Kadang saya memberikan reward ka kalau yang hasilnya

bagus, kalau untuk membuat laporan akhir itu ada di rapot namanya

Seni Budaya dan Keterampilan tetapi untuk guru lain tidak

memberikan nilai kepada saya Cuma memberikan informasi kalau

Page 134: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

120

misalnya anak yang sudah bisa dicatat namanya dan diserahkan

kesaya, baru saya bisa menentukan untuk nilai mereka”.

29) Berasal dari manakah bahan maupun alat yang digunakan murid

dalam pembelajaran life skill?

Bu Anti : “Kalau dari murid sekiranya bawa kardus, gunting, jarum.

Tapi kalau sekiranya harus beli bahan flannel itu disiapkan oleh guru”.

Bu Sri : “Dari kaka-kaka dan dari gurunya, kita hanya menyiapkan

murid aja”.

Bu Tari : “Kalau yang fanel saya ada. Selama ini pakai punya saya,

paling kalau saya minta warna-warna tertentu baru saya minta ke guru

kelas”.

Bu Ikah : “Dari kita sendiri, kaya aku kemaren beli baskomnya beli ini

nya”.

Bu Mela : “Kalau alat anak paling bawa gunting saja, kalau yang

lainnya punya pribadi”.

30) Apakah hasil karya murid dapat dijadikan manfaat atau peluang

berbisnis bagi murid?

Bu Anti : “Yaa anak jadi bisa keterampilan dan kalau dapat hasil

dapat untuk dia juga. Contohnya ada cara disini atau ada tamu disini,

kadang kalau mereka ga malu juga mereka jualan diluar”.

Bu Sri : “Yaa dapat dengan tadi dijual atau ditawarkan ke orang-

orang. Dengan keuntungan berapa persen berpa persen untuk anak

dan untuk sekolah membeli bahan lagi”.

Page 135: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

121

Bu Tari : “Harapannya kesitu, paling tidak dipakai mereka untuk

manfaat mereka sendiri. Tapi peluang usahanya masih kecil”.

Bu Ikah : “Tergantung anaknya mau jual apa ngga. Siapa yang mau

jual mereka yang dapat. Misalnya ada tamu mereka tawarkan ke

orang untuk beli. Tergantung mereka komunikasi. Contonya harga jual

Rp. 5.000 mereka menjualnya Rp. 6.000, Rp. 1.000 untuk mereka”.

Bu Mela : “Jadi lebih mengasah bakat-bakat mereka dan kalau ada

hasil yang bagus saya ambil dan saya taruh dietalase untuk dijual.

Nah hasil dijualnya itu nanti dibagi dua untuk anak dan untuk modal

membeli bahan lagi. Nah misalnya Bunda tari itu mengambil hasil

karya anak yang bagus untuk dipamerkan, karena dia punya

komunitas keterampilan di Depok. Kalau lagi ada acara disini juga kita

buka stand dan dipamerkan serta diperjual belikan kepada tamu-tamu.

Biasanya acara tersebut tergantung tamu mengadakannya ga tentu,

tetapi biasanya kalau dari Dina situ setahun sekali, tetapi lebih

terfokuskan ke SMA yang sudah lebih mahir, misalnya daur ulang

koran. Kadang anak juga inisiatif jualan hasil mereka misalnya ke

stasiun”.

31) Pengalaman apa yang bapak/ibu dapatkan selama menjadi guru di SD

Master Depok?

Bu Anti : “Suka dukanya banyak yaa, kalau diantaranya sukanya

karena melihat anak-anak bisa berubah dalam arti dari belum bisa

baca menjadi bisa baca, yang tadinya dia terlalu hiperaktif yang

negatif menjadi yang positif, lalu yang tadinya mereka berbicara kasar

Page 136: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

122

bisa berubah. Tapi kalau dukanya melihat anak mau belajar disini

tersendatnya diongkos, di gurunya memang tidak datang. Kalau guru

SD tetapnya hanya 7 orang”.

Bu Sri : “Lumayan.. luar biasa. Saya sendiri pernah mengajar di

SDIT kalau disana perhatian orang tuanya sangat besar, kalau disini

kurang perhatian dari orang tua mereka, sedih gitu melihatnya . Jadi

kita disini sebagai orang tua mereka untuk mengadu. Juga ada

kepuasan sendiri ketika mengajar disini yang penting ikhlas”.

Bu Tari : “Biasa sih mba anak-anak. Sama aja kok, mungkin agak

terlalu ramai, disini anak-anaknya ramai dan ngga sabaran”.

Bu Ikah : “Waduh banyak yaa suka dukanya.. kaya disini sekolah

formal sama disini beda jauh banget. Kalau diluar anaknya manja

kalau disini mereka entah dari Lenteng agung, dari Bogor anak kecil

mereka berani naik kereta sendiri, untuk uang juga mereka lebih bisa

menghargai dan kritis, ngga mengandalkan orang tua, dan lebih

mandiri. Mereka menggap kita orang tuanya, dan harus sadar mereka

itu anak-anak”.

Bu Mela : “Saya mengajar dari 2008, hmm sukanya karena saya

ketemu anak-anak karena saya cinta sama anak-anak, jadi ngebantu

mereka siapa lagi kalau bukan saya. Tantangan buat saya karena

kelas VI banyak bermasalah terus muridnya lebih banyak disbanding

kelas lain juga, dari kelas sebelumnya juga kelas V mereka kadang

ganti-ganti gurunya, akhirnya dikelas VI nya materinya belum sampai,

sopan santun, kerapihan dan ketertibannya juga. Saya suka naik

Page 137: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

123

gunung yaa jadi motivasi untuk saya. Kadang saya juga sedih orang

tua mereka kurang peduli, dari 45 yang bisa mengikuti hanya 20 orang

saja. Saya berjuang untuk mereka, tapi orangtuanya tidak peduli dan

terlalu menyerahkan kepada sekolah. Tapi yang penting mereka bisa

baca lah gitu”.

Lampiran 11

Lembar Wawancara Murid

1) Berapa usia kamu?

Si : “11 tahun”

Bi : “11 tahun”

J : “11 tahun”

Di : “10 tahun”

I : “10 tahun”

Sa: “11 tahun”

N : “18 tahun”

Da: “15 tahun”

Ba: “14 tahun”

2) Kelas berapa kamu?

Si : “Kelas 4”

Bi : “Kelas 4”

J : “Kelas 4”

Page 138: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

124

Di : “Kelas 4”

I : “Kelas 4”

Sa: “Kelas 6”

N : “Baru kelas 6”

Da: “Kelas 6”.

Ba: “Kelas 6”

3) Dimana alamat rumah mu?

Si : “Kampung Lio Depok”

Bi : “Kampung Lio Depok dekat stasiun”

J : “Kampung Lio Depok”

Di : “Beji Depok”

I : “Di Beji Depok”

Sa: “Di Pondok China Depok”

N : “Di hutan panjang Jakarta Pusat”

Da: “Di kukusan Beji”.

Ba: “Di pesantren paski di Depok”

4) Sejak kelas berapa kamu bersekolah disini?

Si : “Dari TK ka saya sudah sekolah disini”.

Bi : “Dari kelas 3, kelas 1 dan 2 aku pindahan dari Padang”

J : “Sejak TK saya sudah sekolah disini ka”

Di : “Dari kelas satu sekolah disini ka”

I : “Sejak kelas 1 SD”

Sa: “Sejak kelas 1 SD”

Page 139: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

125

N : “Sejak kelas 6 SD, kelas 1 sampai 5 di Jogja”

Da: “Sejak kelas 6 SD, kelas 1 sampai 5 di Tangerang”

Ba: “Sejak kelas 6 SD, 1 sampai 5 di Bandung”

5) Apa pekerjaan orangtua kamu?

Si : “Bapak udah tidak ada, ibu tukang gosok”

Bi : “Bapak udah ngga ada, mama jadi karyawan di Mall”

J : “Bapak dan ibu saya dagang”

Di : “Bapak gojek dan ibu saya membantu ka”

I : “Ayah narik angkot, kalau Ibu pembantu”

Sa: “Ayah jaga malem, kalau mamah nyari aqua”

N : “Ayah naik bajaj, kalau ibu jualan kopi”

Da: “Ibu dagang dirumah, kalau bapak kerja diluar kota gatau kerja

apa”

Ba: “Ibu rumah tangga, kalau bapak meninggal”

6) Apa saja aktivitas kamu selain sekolah?

Si : “Jualan baju, bantu mama keliling di jalan kadang di Cinere, dan

kadang dilenteng agung juga pernah ka”

Bi : “Jualan tisu di stasiun, kalau sepi aku ngamen sama temen di

stasiun”

J : “Jualan tisu di stasiun ka biasanya sama main”

Di : “Ngamen diangkot, di warung-warung sama sodara saya ka”

I : “Ngamen kadang-kadang juga jualan tisu”

Sa: “Bantuin mamah bantuin orang tua, ngambilin aqua sama sering

ngamen, di lampu merah”

Page 140: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

126

N : “Jualan kantong, dimasjid istiqlal”

Da: “Dagang”

Ba: “Belajar, main bola, kalau malem main sampai jam 10 malem

kadang”.

7) Bagaimana cara kamu mengatur aktivitas kamu diluar dengan

sekolah?

Si : “Pagi sekolah, siang pulang sekolah saya pulang dulu, sore main

dulu, pulang main ngaji, malemnya saya baru jualan ka”.

Bi : “Pagi sekolah, siang pulang sekolah saya pulang dulu, jam 1

siang aku jualan atau ngamen sampai jam 1 malem”.

J : “Pagi sekolah, siang pulang sekolah saya pulang dulu, jam 3 sore

saya baru dagang sampai malam ka”.

Di : “Pagi sekolah, siang langsung ngamen saya ka sampai malam”.

I : “Pagi aku sekolah, terus pulang dulu baru aku jualan tisu atau

ngga ngamen di stasiun”.

Sa: “Pagi aku sekolah, terus pulang mkan dulu habis itu langsung

berangkat”.

N : “Pagi aku sekolah, terus siangnya dirumah, sorenya jualan

kantong dari jam 3 sore sampai jam 9 malem. Aku jalannya dari rumah

ke istiqlal naik metro mini”.

Da: “Pagi aku sekolah, terus siangnya dagang tisu di stasiun Depok

baru sampai jam 12 malem”.

Ba: “Pagi aku sekolah, terus siang sorenya main malemnya baru

ngamen di jalan”.

Page 141: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

127

8) Apakah cita-cita kamu?

Si : “Pemain bola”.

Bi : “Jadi artis”.

J : “Jadi Masinis”.

Di : “TNI”.

I : “Jadi Polisi”.

Sa: “Cita-cita aku kalo ngga jadi artis, jadi polwan”.

N : “Dokter hewan”.

Da: “Pemain bola”.

Ba: “Pemain bola”.

9) Kenapa kamu bercita-cita seperti itu?

Si : “Agar dapat membanggakan Indonesia”.

Bi : “Karena aku suka nyanyi”.

J : “Enak jadinya bisa ngeliat kemana-mana, bisa nganterin orang

kalau mau ke citayem, bogor”.

Di : “Enak jadi bisa bela diri dan bantu rakyat Indonesia”.

I : “Biar nangkep maling, biar ngga ada maling dijalan”.

Sa: “Kalau jadi artis karena hobi aku nyanyi, jadi nanti bisa hibur

orang. kalau polwan bisa atur lalu lintas biar ga kecelakaan”.

N : “Karena mempunyai hewan peliharaan”.

Da: “Karena enak main bola”.

Ba: “Ngebanggain negara”.

10) Bagaimana cara kamu melakukan kerjasama antar teman sekelas?

Si : “ Ya biasanya dalam pembelajaran aja ka”.

Page 142: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

128

Bi : “Ngerjain tugas”.

J : “Nanya-nanya tentang tugas bareng-bareng dengan cara

dikelompokin”.

Di : “Dalam hal belajar biasanya ka dikelompokin gitu”.

I : “Bekerjasama, misalnya kaya bikin keterampilan gitu bareng-

bareng kalau ngga bisa, nanya-nanya”.

Sa: “Bekerjasama, misalnya kaya bikin keterampilan gitu bareng-

bareng kalau ngga bisa”.

N : “Kalau lagi bikin keterampilan kaya bikin gelang kaya tadi”.

Da: “Dalam belajar, gambar”.

Ba: “Baik, kerjasamanya main futsal”.

11) Bagaimana cara kamu melakukan kerjasama dengan lingkungan

bermain?

Si : “Kerjasamanya kalau lagi main bola, kalau temen bermain saya

ngga ada yang jualan”.

Bi : “Bermain aja kalau sama temean rumah, aku ada temen juga

distasiun jualan bareng”.

J : “Temen aku disekolah sama di stasiun aja kalo jualan bareng”.

Di : “Biasanya aku kerjasamanya ngamen ka sama temen dirumah”.

I : “Cuma main permainan aja gitu. Kalau ngamen ngga sama temen

main, tapi kadang-kadang sama abang”.

Sa: “Cuma main permainan aja gitu”.

N : “Bareng-bareng kalau jualan kantong”.

Da: “Bareng-bareng kalau main sama dagang”.

Page 143: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

129

Ba: “Bareng-bareng kalau main bola, kalau yang ngamen ada dua

orang, yang ngga ngamen ada dua orang”.

12) Manfaat apa yang kamu dapatkan dari pelajaran life skill?”

Si : “Bisa merajut dan membuat gambar-gambar yang menarik”.

Bi : “Bisa merajut, bisa bikin kreatif”.

J : “Nyanyi, joget, cerita, baca, menggambar, dan menari”.

Di : “Jadi bisa gambar bagus”.

I : “Iya jadi bisa kerjasama bareng-bareng kalau bikin keterampilan”.

Sa: “Biar kita bisa bikin gelang, terus kejasama dengan teman-teman”.

N : “Bisa bikin gelang, bikin yang bagus-bagus”.

Da: “Gambar terus bikin celengan dari kardus”.

Ba: “Ini gaya hidup, ngatur pola makan”.

13) Materi apa yang kamu sukai dalam pelajaran life skill?

Si : “Menggambar. Kalau dulu pas kelas 3 banyak apa aja bikin ka,

kalau sekarang jarang ka karena gurunya suka ada suka ngga”.

Bi : “Menggambar dan merajut”.

J : “Menggambar dan menari, tapi sekarang udah jarang. Waktu itu

diajar oleh orang Irlandia dan bawa kaka-kaka dari UI”.

Di : “Menggambar aja pake pensil warna, tapi lebih bagus pake

krayon”.

I : “Menggambar sama ka Bintang tapi udah ngga lagi udah jarang

datang tapi suka diajarin nari juga sama ka Mela, bunda Sri, bunda

Ikah”.

Page 144: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

130

Sa: “Materinya yang aku suka bikin gelang, bikin kalung, sama bikin

boneka jait”.

N : “Bikin boneka dan bikin gelang”.

Da: “Menggambar”.

Ba: “Menggambar”.

14) Seberapa penting sekolah menurut kamu?

Si : “Penting banget, untuk meraih cita-cita saya tadi ka”.

Bi : “Penting banget biar masa depan aku cerah bisa maju dan

sukses”.

J : “Penting banget, agar jadi pinter dan bisa lulus”.

Di : “Penting banget, agar mewujudkan cita-cita saya”.

I : “Penting banget, soalnya buat meraih cita-cita saya”.

Sa: “Pentingnya lebih penting dari pekerjaan aku sendiri, karena kalau

belajar bisa sampai tua, kalau pekerjaan ngga bisa”.

N : “Penting banget”.

Da: “Penting, biar pinter”.

Ba: “Bagus, penting untuk nyari ilmu untuk ngelanjutin SMP”.

15) Keterampilan apa saja yang pernah kamu buat?

Si : “Merajut, menari, menggambar. Itu juga kadang-kadang kalau ada

gurunya”.

Bi : “Merajut, menari, menggambar, lomba-lomba juga ada, banyak sih

ka. tapi sekarang udah jarang ka karena bunda Tari kalau datang aja

atau ada tamu dan kalau ka Mela ada”.

Page 145: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

131

J : “Menggambar, merajut, menari piring. Itu juga kadang-kadang

kalau ada gurunya dan sekarang udah jarang ka”.

Di : “Menggambar aja”.

I : “Menari dan menggambar”.

N : “Bikin semangka, bikin gelang, bikin boneka”.

Da: “Bikin celengan dari kardus sama menggambar”.

Ba: “Gambar aja sama futsal”.

16) Bagaimana langkah-langkah membuat keterampilan itu?

Si : “Susah ka kalau merajut, masukin benang kejarum. kalau

menggambar asik, aku suka”.

Bi : “Susah ka kalau merajut, masukin benang kejarum. Iketinnya

susah ka”.

J : “Gambar robot ka, dibentuk bentuk dulu terus digambar kaya

nyata”.

Di : “Dibikin kerangkanya gitu ka sketsa dari gurunya nanti jadi kaya

gambar aslinya”.

I : “Dibikin kerangka kaa, kalau menari yaa joget-joget”.

N : “Kainnya diguntung dulu, dikasih mata pakai benang”.

Da: “Dikumpulin dulu kardusnya dibentuk”.

Ba: “Gambar bola dibentuk dulu terus diwarnain”.

17) Alat dan bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat

keterampilan itu?

Si : “Buku, pensil, yang dari sana nyumbang tas tempat pensil, dan

yang belum kita punya”.

Page 146: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

132

Bi : “Jarum, benang, pensil, banyak ka sesuai yang dibutuhkan”.

J : “Jarum, lem, pensil warna, gunting. Biasanya kita bawa peralatan

yang kita punya aja ka”.

Di : “Pensil, kerayon, penghapus, kertasnya dikasih kadang-kadang

sama guru atau tamu. Karena kadang-kadang ngaco jadwalnya”.

I : “Pensil, pensil warna juga. Apa aja ka sesuai kebutuhan”.

N : “Kain, gunting, benang, lem”.

Da: “Kardus, pensil gunting”.

Ba: “Kertas, pensil, kerayon, pensil warna, penghapus”.

Lampiran 12

Catatan Lapangan Observasi

Page 147: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

133

Lampiran 13

Surat Permohonan Penelitian

Page 148: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

134

Lampiran 14 Dokumentasi

Wawancara Kepala Yayasan Sekolah Master

Depok

Page 149: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

135

Bersama Ibu Sri Wali kelas IV

Bersama Bu Mela wali kelas VI

Wawancara Kepala Sekolah SD Master Depok

Page 150: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

136

Bersama Bu Tari guru keterampilan

Bersama Bu Ikah guru keterampilan/KTQ kelas IV

Page 151: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

137

Wawancara murid kelas IV

Perbincangan dengan murid kelas VI dikelas

Page 152: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

138

Wawancara murid kelas VI

Bersama murid kelas VI

Page 153: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

139

Bersama murid pembelajaran keterampilan

Proses berlangsungnya pembelajaran keterampilan

Page 154: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

140

Metode Demostrasi

Page 155: PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN LIFE SKILL ANAK JALANAN …

141

Lampiran 15

Riwayat Penulis Skripsi

Nama : Hanny Firas

Ttl : Depok, 25 April 1996

Alamat : Jl. Siat I No.54 Rt 004/010 Pancoranmas Depok

Email : [email protected]

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Tinggi/Berat badan : 164 cm/ 48 Kg

Kewarganegaraan : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SDN Parung Bingung 01 Tahun 2008

SMP : SMP N 9 Depok Tahun 2011

SMA : SMA Islamiyah Sawangan Tahun 2014

PT : Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2018

PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara Karang Taruna, 2016-2017

2. Himma PGSD, 2014-2015

3. BPH BEM FIP UMJ, 2015-2016

PENGALAMAN KERJA

1. Tata Usaha SD Negeri tahun 2015-sekarang

2. Guru TIK SD Negeri tahun 2016-sekarang