peran dinas perindustrian dan perdagangan …/peran... · contoh foto pelatihan dan pembinaan jahit...

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md ) Dalam Bidang Manajemen Administrasi Oleh : SITI NURHAYATI NIM : D1509084 PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVESITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: truongthuan

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

DI KOTA SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md ) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

SITI NURHAYATI

NIM : D1509084

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVESITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Siti Nurhayati

NIM : D1509084

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul PERAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM

PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA

SURAKARTA adalah betul betul karya sendiri. Hal hal yang bukan karya

saya. Dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar

pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang

saya peroleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta,

Yang Membuat Pernyataan,

Siti Nurhayati

Page 5: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Gunakan waktumu sebaik mungkin, karena masing-masing dari kamu hanya satu kali melaluinya.

( Napoleon )

Kegagalan adalah kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdik.

( Henry Ford )

Page 6: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik dan membimbing

penulis sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.

Kakak-kakak ku yang telah mendukung dan membantu penulis selama penulis menuntut ilmu.

Teman-teman yang selalu bersama-sama baik dalam keadaan suka

maupun duka dan memberi semangat kepada penulis.

Keluarga besar penulis.

Seseorang yang selalu memberikan do`a dan dukungan demi kelancaran penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Almamater

Page 7: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini guna

memenuhi sebagian persyaratan untun mendapat gelar Ahli Madya.

Penulisan Tugas Akhir ini dapat terlaksana karena adanya dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini, antara lain kepada:

1. Drs. Suryatmojo, M. Si., selaku Dosen pembimbing yang telah

memberikan bantuan dan bimbingan baik berupa ilmu, saran, dan nasihat

selama penulisan tugas akhir ini.

2. Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politin Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf pengajarnya.

3. Drs. Sudarto, M. Si. selaku Kepala Program Studi Diploma III Manajemen

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS.

4. Dra. Kristina Setyowati, M. Si. selaku pembimbing akademik.

5. Segenap karyawan FISIP UNS yang telah membantu kelancaran dalam

pengurusan administrasi.

6. Pimpinan dan seluruh karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Surakarta yang telah menerima dan membantu penulis dalam melakukan

pengamatan.

7. Mbak Prabawati yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data

selama pengamatan.

8. Ayah dan ibu tersayang yang telah memberikan semua waktunya untuk

mengasuh, membimbing, memberikan dukungan dan semangat baik

berupa moril maupun materiil, dan do`a restu, sehingga penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Diploma III Manajemen

Page 8: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

9. Kakak-kakakku yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam

melanjutkan pendidikan di Universitas Sebelas Maret Surakarta ini.

10. Sriyono, Okty, Hares, Wawan, Komeng, Edwin, Kenthus, Ike yang

merupakan sahabat akrab penulis.

11. Teman-teman di FISIP, khususnya MA B 2009.

12. Untuk semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis

sebutkan satu-persatu,terima kasih telah membantu terselesaikannya Tugas

Akhir ini.

Penulis menyadari dalam tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,

baik dari materi pembahasan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan

segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis berharap dan berdo`a semoga Allah SWT selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua dan semoga tugas akhir ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi kita semua Amin.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Surakarta,

Penulis

Siti Nurhayati

Page 9: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii

PENGESAHAN ..................................................................................................... iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii

ABSTRAKSI ....................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

C. Tujuan Pengamatan .................................................................................... 3

D. Manfaat Pengamatan.................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Kecil Menengah (IKM) ................................................................ 5

B. Pengembangan Lembaga ......................................................................... 11

C. Kedudukan dan Fungsi DISPERINDAG ................................................ 13

BAB III METODE PENGAMATAN

A. Lokasi Pengamatan .................................................................................. 16

B. Jenis Pengamatan ..................................................................................... 16

C. Sumber Data Pengamatan ........................................................................ 16

D. Teknik Pengumpulan Data....................................................................... 18

E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 19

Page 10: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB IV DESKRIPSI DISPERINDAG

A. Visi dan Misi ............................................................................................ 21

B. Tujuan Pendirian ...................................................................................... 22

C. Struktur Organisasi .................................................................................. 23

BAB V PEMBAHASAN

A. Peran Disperindag Dalam Pengembangan IKM di Kota Surakarta ......... 28

B. Kendala Disperindag Dalam Pengembangan IKM di Kota Surakarta ..... 36

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 40

B. Saran......................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1: Struktur Organisasi............................................................................ 24

Gambar 5.1: Distribusi Pembinaan Sentra IKM Kota Surakarta ........................... 36

Page 12: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1: Data IKM berdasarkan kelompok usaha ............................................... 31

Tabel 5.2: Jumlah kelompok usaha dan unit usaha di Surakarta ........................... 32

Tabel 5.3: Perkembanga Nilai Investasi................................................................. 33

Page 13: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Contoh Industri Menengah

a. Foto Industri Batik

b. Foto Industri Meubel

2. Contoh Industri Kecil

a. Foto Industri Tempe

b. Foto Industri Tahu

3. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit

4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca

5. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Tenun Lidi

6. Foto Pemberian bantuan peralatan

Page 14: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

ABSTRAKSI

Siti Nurhayati, D1509084, PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KOTA SURAKARTA, Program Studi Manajemen Administrasi, Program Diploma III, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2012.

Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi kerakyatan harus mendapatkan pembinaan secara khusus serta bertahap agar terus berkembang. Industri kecil menengah mampu berperan secara efektif dan efisien dalam mengatasi kemiskinan dan pengangguran sehingga mampu berkontribusi besar pada perekonomian nasional. Tanpa ada campur tangan dari Disperindag, industri kecil menengah tidak akan berjalan lancar.

Jenis pengamatan ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada nara sumber dan metode kepustakaan dengan cara mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan materi pengamatan, sehingga dapat dipercaya kebenarannya. Selain itu juga menggunakan dokumen, buku, dan keterangan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang sedang diamati.

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa Perkembangan industri kecil dan Menengah di Kota Surakarta meningkat seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang lebih bervariatif. Disperindag memberikan pembinaan, pengawasan dan sekaligus sebagai fasilitator terhadap IKM baru. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan-perusahaan industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan kerja sama tersebut.

Kesimpulan yang didapat dari pengamatan tersebut yaitu Disperindag Kota Surakarta sudah melaksanakan peran tersebut cukup baik sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Saat ini 7 sentra IKM telah dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan, 11 sentra belum mendapat binaan dan mulai tahun 2012 ini sejumlah 5 sentra IKM yang berada diluar binaan dinas menjadi sasaran binaan TPL IKM.

Saran yang bisa diberikan Hendaknya Disperindag lebih aktif dalam meningkatkan pembinaan, penyuluhan dan pendampingan kepada dunia usaha industri kecil menengah sebagai usaha perluasan pangsa pasar. Misalnya pembinaan kepada calon industri kecil menengah bidang industri tekstil yang di bina, dengan memberi pengetahuan cara menjahit dan membordir secara rapi.

Page 15: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia sekarang ini masih tertinggal

dibandingkan Negara-negara tetangga. Bahkan sekarang ini Indonesia sekarang

ini masih disebut Negara berkembang bukan Negara maju. Hal ini dapat dilihat

dari banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia dan tingkat kemakmuran

rakyat yang masih kurang. Untuk mengatasi hal tersebut maka Indonesia

membutuhkan orang-orang yang mapu menciptakan lapangan pekerjaan.

Penciptaan lapangan pekerjaan ini biasanya dengan cara membuka usaha

industri. Industri yang dibuat tidak harus dalam skala yang besar, tapi bisa dalam

skala kecil ataupun menengah. Sekarang ini industri kecil menengah merupakan

usaha yang sangat potensial. Karena banyak orang yang sukses berkat usaha kecil

ataupun menengah.Industri kecil menengah biasanya lebih diminati karena tidak

memerlukan modal yang besar dan belum banyak pesaingnya. Selain itu dalam

menjalankan usahanya industri kecil menengah lebih mudah dan sederhana.

Industri kecil menengah merupakan salah satu penopang perekonomian

bangsa. Industri kecil menengah adalah salah satu sumber penghasilan Negara

melalui pajak yang dibayarnya. Tidak hanya untuk Negara, industri kecil

menengah juga berperan untuk menyerap tenaga kerja untuk mengurangi

pengangguran. Selain itu untuk meningkatkan penghasilan masyarakat sehingga

kesejahteraan masyarakat bisa bertambah.

Sekarang ini juga di Karesidenan Surakarta juga sudah terdapat industri

kecil menengah. Dengan semakin banyaknya industri kecil menengah yang ada di

Surakarta ini maka pemerintah kota bisa terbantu dalam mengatasi pengangguran

yang ada di Surakarta. Tapi dalam menjalankan usahanya para pelaku indutri kecil

menengah masih memilki beberapa hambatan. Hambatan yang dihadapi industry

kecil menengah di Surakarta dari mulai adanya usaha untuk meningkatkan

Page 16: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

produktivitas dan kemampuannya memanfaatkan secara optimal sumber alam dan

daya produksi lainnya yang dapat menjadi penghambat perkembangan industri

kecil menengah di Surakarta yang mengakibatkan terpuruknya perkembangan

industi kecil menengah di wilayah Surakarta. Pada dasarnya dalam kehidupan

perekonomian perkembangan industri menjadi fungsi dari tujuan pokok

kesejahteraan rakyat. Bukan sebaliknya, seakan- akan pengembangan industri di

jadikan suatu tujuan otonom Surakarta dengan sasaran indutri kecil menengah

surakarta agar dapat berkembang guna kepentingan masyarakat surakarta secara

menyuluruh.

Untuk mengatasi beberapa hambatan yang dialami industri kecil menengah

diatas maka diperlukan peran dari pemerintah. Dalam hal ini yang paling berperan

adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) sebagai salah satu

pendorong industri kecil menengah untuk lebih maju dan berkembang.

DISPERINDAG dibagi menjadi tiga bidang berdasarkan tugas dan fungsinya

yaitu Bidang Perindustrian, bidang perdagangan serta bidang pengawasan dan

perlindungan konsumen. Bidang perindustrian bertugas menjalankan kegiatan

yang berkaitan dengan sektor industri, sedangkan bidang perdagangan

menjalankan kegiatan yang berkaitan dengan sektor perdagangan baik

perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri.

Peran disperindag dalam kehidupan sebagaimana kita ketahui sebagai

penyerap tenaga kerja, penghasil barang dengan tingkat harga yang terjangkau

bagi kebutuhan masyarakat dan penghasil devisa negara yang potensial. Dengan

industri kecil menengah yang kuat maka struktur ekonomi akan menjadi kokoh,

yang berperan besar dalam peningkatan ekspor dan pengendalian impor, serta

tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan diri sendiri. Industri kecil

menengah memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional

terutama untuk penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja.

Page 17: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Industri Kecil Menengah sebagai salah satu pilar penggerak ekonomi

kerakyatan harus mendapatkan pembinaan secara khusus serta bertahap agar terus

berkembang dan mampu berperan secara efektif dan efisien dalam mengatasi

kemiskinan dan pengangguran sehingga mampu berkontribusi besar pada

perekonomian nasional. Pengembangan industri kecil Menengah di surakarta

dalam rangka pembangunan dilihat sebagai usaha untuk meningkatkan mutu

sumber daya manusia.

Perkembangan pesat IKM yang ada dalam masyarakat tidak terlepas adanya

peran DISPERINDAG sebagai lembaga pengawas sekaligus sebagai lembaga

yang memfasilitasi IKM. Berdasarkan hal yang telah diuraikan tersebut maka

penulis merumuskan judul penulisan PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN

PERDAGANGAN DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL

MMENENGAH DI KOTA SURAKARTA.

A. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan pada latar belakang masalah

maka perlu di rumuskan permasalahannya agar dapat memperjelas tujuan dari

penelitian perumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimanakah peran DISPERINDAG dalam mengembangkan Industri

Kecil Menengah di Kota Surakarta?

2. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi DISPERINDAG dalam

mengembangkan Industri Kecil Menengah di Kota Surakarta?

B. Tujuan Pengamatan

1. Tujuan operasional

Tujuan operasional dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

peran DISPERINDAG dalam mengembangkan IKM di Kota Surakarta

Page 18: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Tujuan Fungisional

Penulis mempunyai tujuan agar hasilnya nanti dapat bermanfaat dan berguna

bagi semua pihak yang berkepentingan baik itu sebagai masukan dan

pertimbangan dalam semua kegiatan yang berhubungan dengan

pengembangan IKM di Kota Surakarta.

3. Tujuan Individual

Penelitian ini di gunakan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan

Ahli Madya (Amd) pada Progam Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Pengamatan

Manfaat laporan ini adalah

1. Bagi Penulis

a. Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Industri Kecil

Menengah.

b. Mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan teori yang

didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di dunia

kerja perusahaan.

2. Bagi Disperindag

Sebagai masukan kebijaksanaan pengembangan IKM di Kota Surakarta.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini di harapkan dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk penelitian

lebih lanjut dalam masalah yang sama, sehingga dapat melakukan Penelitian

yang lebih baik lagi.

Page 19: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri Kecil Menengah (IKM)

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah

jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaann

Pengertian Industri menurut Departemen Perindustrian Industri adalah

setengah jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk

(Pasal 1 (2), UU Perindustrian No.5 Tahun 1989). Menurut Poerwodarminto,

-

(Poerwodarminto, 1976: 384).

Soekanto memberikan definisi dari konsep industri sebagai berikut:

-organisasi produktif yang mempergunakan

memberikan penjelasan bahwa industri ada dua macam yaitu industri basic dan

industri non basic, basic

adalah industri yang memproduksi barang-barang dan jasa-jasa konsumsi di luar

masyarakat setempat yang bersangkutan dan menghasilkan uang bagi masyarakat

-237). Industri non basic

-barang dan jasa-jasa bagi konsumsi

-237).

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

atau jasa dengan menggunakan tenaga manusia dan bantuan teknologi baik yang

digunakan untuk konsumsi masyarakat lokal/setempat maupun di luar dari

Page 20: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

masyarakat tersebut untuk mendapatkan keuntungan atau pendapatan sehingga

1. Jenis-jenis Industri

Sesuai dengan data yang telah diambil dari www.jenisindustri.com. Ada

beberapa jenis-jenis industri yaitu:

a. Tempat bahan baku

1) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan baku diambil langsung

dari alam sekitar. Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan,

perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain-lain.

2) Industri nonekstaktif, adalah industri yang bahan baku didapat dari

tempat lain selain alam sekitar.

3) Industri fasilitatif industri yang produk utamanya adalah berbentuk

jasa yang dijual kepada para konsumennya. Contoh : Asuransi,

perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

b. Besar kecilnya modal

1) Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal

yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun

pembangunannya.

2) Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada

sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta

pengoperasiannya.

c. Klasifikasi atau penjenisan (berdasarkan SK Menteri Perindustrian

No.19/M/I/1986)

1) Industri kimia dasar, contohnya seperti industri semen, obat-obatan,

kertas, pupuk, dsb.

2) Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat

terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll.

3) Industri kecil, contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan

ringan, es, minyak goreng curah, dll.

Page 21: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4) Aneka industri, misal seperti industri pakaian, industri makanan dan

minuman, dan lain-lain.

d. Jumlah tenaga kerja

1) Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga

kerja berjumlah antara 1-4 orang.

2) Industri kecil, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja

berjumlah antara 5-19 orang.

3) Industri sedang atau industri menengah, adalah industri yang jumlah

karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.

4) Industri besar, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja

berjumlah antara 100 orang atau lebih.

e. Pemilihan lokasi

1) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market

oriented industry), adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi

potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-

kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar

akan semakin menjadi lebih baik.

2) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga

kerja/labor (man power oriented industry), adalah industri yang

berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya

jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk

lebih efektif dan efisien.

3) Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku

(supply oriented industry), adalah jenis industri yang mendekati lokasi

di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya

transportasi yang besar.

f. Produktifitas perorangan

1) Industri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya

bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu.

Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan,

perikanan, dan sebagainya..

Page 22: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Industri sekunder, adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga

menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya adalah

pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.

3) Industri tersier, adalah industri yang produk atau barangnya berupa

layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan

kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Sesuai dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Industri

Kecil dan Menengah (IKM). Pengertian industri kecil yaitu sebagai berikut :

Industri Kecil yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Industri Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Industri

usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu

tenaga kerja 5-

industri kecil yang menggunakan teknologi tradisional dan industri kecil yang

menggunakan teknologi modern. Kriteria Industri kecil menurut UU No. 9

tahun 1995 adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus

Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu

Miliar Rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan

yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar

Page 23: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Sesuai dengan UU No.5 Tahun 1987 pengertian tentang Industri menengah.

Pengertian Industri Menengah adalah sebagai berikut:

sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Industri Kecil atau Industri Besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima pulu Industri Menengah sebagaimana dimaksud Inpres No.10 tahun 1998

bersih lebih besar dari Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak sebesar Rp10.000.000.000,00, (sepuluh milyar rupiah)

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha serta dapat menerima kredit

dari bank sebesar Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) s/d

Pada umumnya industri menengah mempunyai ciri-ciri, yaitu telah

memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur bahkan

lebih modern, dengan pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian

keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi:

1. Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem

akuntansi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan

penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan

2. Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah

ada Jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll

Page 24: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin

usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll

4. Sudah akses kepada sumber-sumber pendanaan perbankan

5. Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan

terdidik.

Jenis atau macam usaha menengah hampir menggarap komoditi dari seluruh

sektor mungkin hampir secara merata, yaitu:

1. Industri pertanian, perternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah

2. Indsutri perdagangan (grosir) termasuk expor dan impor

3. Indsutri jasa EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), garment dan jasa

transportasi taxi dan bus antar proponsi

4. Industri makanan dan minuman, elektronik dan logam

5. Industri pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan marmer buatan.

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Industri

Kecil dan Menengah (IKM) adalah Industri yang memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp 10. 000.000.000,00 ( Sepuluh Milyar Rupiah) tidak termasuk tanah

dan bangunan tempat usaha industri kecil dan menengah,.

Menurut Kwik Kian Gie, (1997; 265), secara aspek sosial dan politik,

industri kecil menengah. Pengertian industri kecil menengah adalah sebagai

beriku:

-orang berpenghasilan rendah yang cenderung dilupakan dan diremehkan, tetapi mampu memberi stabilitas untuk ketenangan usaha bagi sektor usaha skala besar, karena antara lain kemampuan menampung tenaga kerja dan

Sektor ini juga merupakan sektor paling merana kemakmuran dan

kesejahteraan hidupnya, tetapi bagi bangsa secara keseluruhan, mereka adalah

sektor yang mampu berfungsi sebagai peredam, penampung dan penangkal

letupan dan ledakan yang secara potensial bisa terjadi dengan meningkatnya

pengangguran dari waktu ke waktu.

Page 25: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Industri kecil dan Menengah dapat dikaji melalui klasifikasi di atas, seperti

bahan baku, modal, jumlah tenaga kerja, subyek pengelola dan sebagainya. Istilah

industri kecil menengah sering diidentikkan dengan semua kegiatan ekonomi

manusia yang mengolah barang mentah atau bahan baku menjadi barang setengah

jadi atau barang jadi yang disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing).

Dari pengertian diatas dan perkembangan industri kecil menengah saat ini terlihat

bahwa industri kecil memengah hanya menekankan pada kegiatan pengolahan

saja, padahal kegiatan industri tidak hanya kegiatan mengolah, namun kegiatan

yang terkait langsung dengan produktivitas dan komersial. Dengan kata lain,

industri kecil menengah tidak terlepas dari aspek untung rugi yang tentunya

terkait pula dengan pengelolaan yang berbasis pada efisiensi dan efektivitas.

B. Pengembangan Lembaga

individu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat

Pengertian Pengembangan Organisasi menurut Warren G. Bennis dalam

www.pengembanganorganisasimenurutparaahli.com adalah

kompleks yang diharapkan untk merubah kepercayaan, sikap, nilai, dan susunan organisasi, sehingga organisasi dapat lebih baik dalam menyesuaikan dengan teknologi, pasar dan tantangan yang baru serta

Menurut Richard Beckhard dalam www.definisipengembanganindustri.com

keseluruhan, diurus dari atas meningkatkat efektivitas organisasi melalui

pendekatan berencana dengan proses organisasi, dengan memakai pengetahuan

Dari beberapa definisi diatas maka penulis memyimpulkan bahwa

Pengembangan organisasi merupakan perubahan perubahan yang terjadi dalam

organisasi melalui upaya perbaikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Page 26: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Organisasi yang sehat merupakan suatu suasana yang akan membangkitkan

motivasi para pekerjanya dan itu akan meningkatkan kinerja dalam organisasi

tersebut. Dibutuhkan strategi dan kreatifitas para pelaku organisasi untuk

mengembangkan organisasi tersebut sesuai dengan pencapaian tujuan yang ingin

di capai. Karena zaman semakin berkembang, maka organisasi pun harus

mengikuti zaman agar mampu mencapai tujuan tersebut dengan efektif dan

efisien.

Menurut Undang-undang nomor 9 tahun 1995, pemerintah,dunia usaha dan

masyarakat melakukan pengembangan Usaha Kecil Menengah dalam bidang:

1. Produksi dan pengolahan.

Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pengembangan

dalam bidang produksi dan pengolahan dengan maksud untuk:

a. Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik produksi dan

pengolahan.

b. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan perekayasaan

c. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana

produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan kemasan.

2. Pemasaran

Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pengembangan

dalam bidang pemasaran, baik dalam negeri maupun luar negeri dengan :

a. Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran

b. Meningkatkankemampuan manajemen dan teknik pemasaran

c. Menyediakan sarana serta dukungan promosi dan uji coba pasar.

3. Sumber daya manusia

Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pengembangan

dalam bidang sumber daya manusia dengan :

a. Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan

b. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial

c. Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan, dan

konsultasi industri kecil menengah.

Page 27: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Menyediakan tenaga penyuluh konsultan industri kecil menengah.

4. Teknologi

Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat melakukan pengembangan

dalam bidang teknologi dengan:

a. Meningkatkan kemampuan dibidang teknologi produksi dan

pengendalian mutu.

b. Meningkatkan kemampuan dibidang penelitian untuk mengembangkan

desain dan teknologi baru.

c. Memberi intensif kepada dunia usaha kecil menengah yang

menerapkan teknologi baru dan melestarikan lingkungan hidup.

d. Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi.

e. Meningkatkan kemampuan memenuhi standardisasi teknologi

f. Menumbuhkan dan mengembangkan lembaga penelitian dan

pengembangan di bidang desain dan teknologi bagi usaha kecil

menengah.

Pengembangan industri sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kebutuhan

masyarakat, baik produsen, distribusi dan konsumen. Melalui ini Disperindag

lebih menekankan dengan mengembangkan industri kecil dan industri menengah.

C. Kedudukan dan Fungsi DISPERINDAG

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah Kota Surakarta pada bidang

perindustrian dalam rangka pengembangan perekonomian di Surakarta. Uraian

Kedudukan dan Fungsi DISPERINDAG berdasarkan Keputusan Walikota

Surakarta No.21 Tahun 2008 tentang kedudukan dan fungsi Disperindag.

Disperindag sangat penting perananannya sebagai unsur pelaksana pemerintah

daerah dibidang perindustrian dan perdagangan dalam mengembangkan

Page 28: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

perekonomian daerah. Dalam menjalankan perananannya Disperindag mempunyai

Kedudukan dan fungsi sebagai berikut:

1. Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Berdasarkan Keputusan

Walikota Surakarta No.21 Tahun 2008 tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas

Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta. Berikut ini adalah kedudukan

Disperindag:

a. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta merupakan

unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perindustrian dan

Perdagangan.

b. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dipimpin Oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertaggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

2. Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Dalam menyelenggarakan tata usaha dinas, menyelenggarakan pembinaan

dan bimbingan untuk mengembangkan pengusaha industri, mengembangkan

pembinaan perdagangan luar negeri dan dalam negeri, melakukan pengawasan

terhadap badan usaha milik daerah, serta perlindungan terhadap konsumen

Disperindag mempunyai fungsi sdebagai berikut:

a. Penyelenggaraan Kesekretariatan dinas.

b. Penyusunan rencana progam, pengendalian evaluasi pelaporan.

c. Penyelenggaraan bimbingan terhadap perindustrian

d. Pembinaan dan Pengembangan pengusaha industri menengah, besar,

kecil dan pengendalian pencemaran.

e. Penyelenggaraan perlindungan terhadap konsumen

f. Penyelenggaraan sosialisasi

g. Pembinaan jabatan fungsional

Dalam melaksanakan tugasnya, DISPERINDAG wajib menerapkan

prinsip koordinasi, intergrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan dinas daerah

Page 29: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

masing-masing maupun antar satuan instansi lain di luar dinas daerah yang

bersangkutan sesuai dengan tugas masing-masing. Selain kedudukan dan fungsi di

atas, DISPERINDAG juga memilki peran dalam pengambangan IKM. Berikut ini

kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya

Surakarta dapat menjadi salah satu sentra Industri Kecil Menengah yang

dapat menopang perekonomian masyarakatnya. IKM ini dinilai dapat

meningkatkan kesejahteraan warganya sebagai pelaku IKM dan dapat memenuhi

kebutuhan hidup. Dari sinilah pemerintah melalui Disperindag (Dinas

Perindustrian dan Perdagangan) Surakarta mempunyai peran dalam masyarakat,

dengan mencanangkan suatu program untuk meningkatkan IKM khususnya

masyarakat Kota Surakarta. Disperindag berperan sebagai fasilitator dalam

meningkatkan kebutuhan masyarakat yang semakin bervariasi melalui berbagai

macam industri, baik industri kecil maupun industri menengah..

Page 30: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

METODE PENGAMATAN

A. Lokasi pengamatan

Penelitian dilakukan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta Jl. Yosodipuro No.164. Alasan pemilihan lokasi tersebut diatas karena :

1. Merupakan tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Magang penulis

2. Pada lokasi ini tersedia data-data yang dibutuhkan dalam pengamatan dan

penulis mendapatkan ijin untuk melaksanaan penelitian

B. Jenis Pengamatan

Jenis Pengamatan ini mengacu pada sumber data yang digunakan, maka

pengamatan yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif

adalah pengamatan tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

kata-kata tertulis maupun lisan dari yang disusun dalam kalimat. Misalnya hasil

wawancara dari informan. Ciri metode pengamatan deskriptif menurut H.B

Sutopo (2002 : 111) yaitu : pengamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada

pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa

yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya.

C. Sumber Data

Untuk mendapatkan suatu laporan pengamatan yang baik dan terarah maka

diperlukan data yang lengkap dan relevan dengan persoalan yang dihadapi,

sehingga dapat dipercaya kebenarannya.

Sumber data yang digunakan dalam pengamatan ini menurut H.B Sutopo

(2002:49-54) adalah :

a. Narasumber (informan)

Dalam pengamatan posisi sumber data manusia sangat penting perannya

sebagai individu yang memiliki informasi, sehingga kedudukan

Page 31: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

narasumber bukan sebgai responden melainkan sebagai informan. Cara

mendapatkan informasi di DISPERINDAG dapat di peroleh dengan:

1. Berbicara langsung dengan Ibu Susi dn Ibu Prabawati selaku staff

DISPERINDAG di bidang Industri Kecil Menengah.

2. Bercakap- cakap dengan beberapa rekan kerja lainnya sebagai

informan yang dapat memberikan yang menunjang.

b. Peristiwa atau aktivitas

Data atau informasi yang dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau

perilaku di lingkungan DISPERINDAG sebagai sumber data yang

berkaitan dengan sasaran pengamatan. Peristiwa sebagai sumber data

sangat beragam, bisa aktivitas rutin yang berulang, aktivitas formal

ataupun tidak formal, aktivitas yang tertutup ataupun yang terbuka untuk

dapat diamati.

c. Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran pengamatan merupakan

salah satu jenis sumber data yang dapat dimanfaatkan oleh penulis. Dari

pemahaman lokasi dan lingkungannya, penulis bisa secara cermat

mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan simpulan yang berkaitan

dengan permasalahan pengamatan. Misalnya, pengamatan secara cermat

mengenai kondisi dan kelengkapan alat/benda di lokasi tersebut. Tempat

atau lokasi dari pengamatan penulisan ini adalah di Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Kota Surakarta Jl. Yosodipuro No.164.

d. Dokumen dan arsip

Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu

peristiwa atau aktivitas tertentu, yaitu merupakan rekaman tertulis (bisa

berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan peristiwa

tertentu) dan rekaman yang bersifat formal dan terencana dalam

organisasi. Banyak peristiwa yang telah lama terjadi bisa diamati dan

dipahami atas dasar kajian dari dokumen dan arsip-arsip, baik yang secara

langsung ataupun tidak langsung. Sehingga untuk memperoleh data, dapat

dilakukan dengan cara membaca, mempelajari buku-buku, peraturan-

Page 32: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

peraturan, arsip-arsip, sehingga dokumen-dokumen yang ada pada

DISPERINDAG kota Surakarta. Tidak hanya sekedar mencatat apa yang

ditulis tetapi juga menggali dan menangkap makna yang tersirat dari

dokumen tersebut.

D. Teknik Pengumpulan Data

Kecermatan dalam memilih dan menyusun serta mengumpulkan data sangat

berpengaruh kepada obyektifitas hasil penelitian. Penulis dalam usaha

memperoleh data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan mengkaji

dokumen dan arsip ( H.B. Sutopo, 2002:58-72)

Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini meliputi:

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara secara

langsung dengan responden untuk memperoleh data penunjang yang relevan.

Wawancara yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan

dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam

pengamatan ini, khususnya pada bagian Industri di DISPERINDAG kota

Surakarta.

b. Mengkaji Dokumen dan arsip

Untuk memperoleh data yang relevan penulis juga mempelajari dokumen-

dokumen dan arsip tentang Pengembangan Industri Kecil Menengah yang ada

di DISPERINDAG kota Surakarta.

c. Metode Kepustakaan

Adalah suatu cara pengumpulan data dengan membaca, menelusuri serta

menelaah buku pedoman dan buku-buku lainnya, sebagai referensi dan

menggali teori-teori yang berkembang yang ada hubungannya dengan materi

pengamatan, sehingga dapat dipercaya kebenarannya.

Page 33: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

E. Teknik Analisis Data

Dalam proses analisis terdapat tiga komponen utama yang harus dipahami

oleh setiap peneliti kualitatif. Ketiga komponen tersebut terlibat dalam proses

analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir analisis. Menurut Miles

and Hubberman (dalam H.B. Sutopo, 2002: 91-93) tiga komponen tersebut

adalah:

a. Reduksi Data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses

selektif, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari pengumpulan

data yang berlangsung dengan membuat ringkasan dari catatan data yang

diperoleh di lapangan.

b. Penyajian Data

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif dalam bentuk narasi

yang memungkin simpulan pengamatan dapat dilakukan, sajian ini disusun

secara secara logis dan sistematis sehingga mudah dibaca, mudah dipahami.

Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan

sebagai pertanyaan pengamatan. Dengan melihat penyajian data, penulis akan

mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu

pada analisis data. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat

berbentuk seperti jenis matriks, gambar/skema, dan tabel sebagai pendukung

narasinya.

c. Penarikan Kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mulai mengerti apa arti

dari hal hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan- peraturan,

pernyataan- pernyataan yang mungkin arahan sebab akibat dan proposisi-

proposisi sehingga memudahkan dalam pengambilan kesimpulan.

Page 34: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB IV

DISKRIPSI DISPERINDAG KOTA SURAKARTA

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta berdiri pada tahun

1950, yang pada saat itu bernama Kantor Pengadaan dan Penyaluran di bawah

Departemen Perekonomian Umum yang menangani masalah bidang industri,

bidang perdagangan dan bidang koperasi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta yang mula mula tugasnya mengurus tentang pemberian izin

pendirian perusahaan dan usaha dagang, tetapi setelah berjalan 5 (lima) tahun

yakni 1955 berganti nama menjadi Kantor Industri Perdagangan dan Koperasi.

Berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan

Perdagangan RI Nomor : 814/MPP/Kep/4/1996 tanggal 16 April 1996, kemudian

berganti nama menjadi Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Pada surat

keputusan tersebut berisi tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Departemen

Perindustran Dan Perdagangan Kotamadya Surakarta yang mempunyai tugas

melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kantor Wilayah Departemen

Perindustrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta.

Pada waktu otonomi daerah digulirkan pada taahun 2000, Kantor

Departemen Perindutrian dan Perdagangan Kotamadya Surakarta mengalami

perubahan dan perkembangan dengan berganti nama menjadi Dinas Perindustrian

Perdagangan dan Penanaman Modal Kotamadya Surakarta yaitu berdasarkan

Keputusan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2001, yang berisi tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kota Surakarta yang termuat dalam

Lembaran Daerah Kota Surakarta tahun 2001 Nomor 14 Seri D.12. Kemudian

mengalami perubahan dan perkembangan lagi dengan berganti nama menjadi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta yang berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perangkat Daerah Kota Surakarta.

Page 35: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

A. Visi dan Misi

Sebagai Organisasi yang baik, dalam menjalankan tugasnya Disprindag

mempunyai visi dan misi sebagai pedomannya. Visi dan misi Dinas perindustrian

dan perdagangan kota Surakarta yaitu:

1. Visi

Terwujudnya Kota Solo sebagai kota perdagangan dan industri yang maju

dan berwawasan budaya.

2. Misi

a. Mengembangkan dan meningkatkan ekonomi kerakyatan melalui

pengembangan sektor riil, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Koperasi (UMKMK) dengan fasilitas kredit,

menuntaskan penataan PKL, melanjutkan program revitalisasi pasar

tradisional, meningkatkan kemampuan manajemen pedagang pasar

serta mempromosikan keberadaan pasar dan pedagang.

b. Pengembangan budi pekerti, tata krama dan tata nilai budaya jawa

melalui ranah pendidikan, keteladanan, penyelengaraan event-event

dan program-program pendukung lainnya.

c. Memperkuat karakter kota dengan aksentuasi jawa dan melestarikan

aset-aset budaya, baik yang tangible (bendawi) maupun intangible (tak

bendawi).

d. Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang

pendidikan, antara lain dengan program sekolah gratis, sekolah plus,

bantuan pendidikan masyarakat, pengembangan sarana dan prasarana

pendidikan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

e. Meningkatkan pelayanan dan perluasan akses masyarakat di bidang

kesehatan, diantaranya melalui program Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Surakarta (PKMS), meningkatkan kualitas kesehatan

bersertifikasi ISO, makin memberdayakan Posyandu Balita dan

Page 36: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Lansia, perbaikan gizi masyarakat serta menekan angka kematian ibu

dan bayi.

f. Meningkatkan akses ke lapangan kerja dengan titik berat pada

menciptakan wirausahawan-wirausahawan baru melalui pelatihan,

bantuan permodalan dan membangun jejaring pemasaran produk.

g. Membuka lapangan kerja baru dengan menciptakan iklim investasi

yang makin kondusif (Kota Ramah Investasi) dan suasana kota yang

aman dan damai.

h. Meningkatkan sarana dan prasarana kota antara lain jalan dan

jembatan, transportasi, air bersih, sanitasi dan drainase, penuntasan

pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penertiban hunian tak

berizin, pengembangan ruang terbuka hijau dan pengelolaan

persampahan.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Disperindag sangat penting perananannya sebagai unsur pelaksana pemerintah

daerah dibidang perindustrian dan perdagangan dalam mengembangkan

perekonomian daerah. Dalam menjalankan perananannya Disperindag mempunyai

Kedudukan, tugas dan fungsi sebagai berikut:

3. Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Kedudukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Berdasarkan Keputusan

Walikota Surakarta No.21 Tahun 2008 tentang Pedoman Uraian Tugas Dinas

Perindustrian dan Perdagangan kota Surakarta. Berikut ini adalah kedudukan

Disperindag:

c. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta merupakan

unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang perindustrian dan

Perdagangan.

Page 37: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

d. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta dipimpin Oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertaggung jawab

kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

4. Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta mempunyai

tugas pokok melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah Kota Surakarta pada

bidang perindustrian dan perdagangandalam rangka pengembangan perekonomian

dikota Surakarta.

5. Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Dalam menyelenggarakan tata usaha dinas, menyelenggarakan pembinaan

dan bimbingan untuk mengembangkan pengusaha industri, mengembangkan

pembinaan perdagangan luar negeri dan dalam negeri, melakukan pengawasan

terhadap badan usaha milik daerah, serta perlindungan terhadap konsumen

Disperindag mempunyai fungsi sdebagai berikut:

h. Penyelenggaraan Kesekretariatan dinas.

i. Penyusunan rencana progam, pengendalian evaluasi pelaporan.

j. Penyelenggaraan bimbingan terhadap perindustrian

k. Pembinaan dan Pengembangan pengusaha industri menengah, besar,

kecil dan pengendalian pencemaran.

l. Penyelenggaraan perlindungan terhadap konsumen

m. Penyelenggaraan sosialisasi

n. Pembinaan jabatan fungsional

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi adalah pedoman pokok yang di gunakan sebagai

kerangka dalam melaksanakan suatu organisasi untuk mengetahui status dan

kedudukan pegawai. Selain itu, struktur organisasi memberikan informasi tentang

tata kerja pegawai sehingga kelancaran jalannya pekerjaan dapat terkoordinasi.

Page 38: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Adapun struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Surakarta pada Gambar 4.1

KEPALA DINAS

SUBBAGIANPERENCANAAN,EVALUASI DANPELAPORAN

BIDANGPERDAGANGAN BIDANG PENGAWASAN DANPERLINDUNGAN KONSUMENBIDANG PERINDUSTRIAN

SEKSI INDUSTRIBESAR DANMENENGAH

SEKRETARIAT

SUBBAGIANKEUANGAN

SUBBAGIAN UMUMDAN KEPEGAWAIAN

SEKSI INDUSTRI KECILSEKSI PERDAGANGAN

DALAMNEGERI

SEKSI PERDAGANGANLUAR NEGERI

SEKSI PENGAWASAN

SEKSI PERLINDUNGANKONSUMEN

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta.

Struktur organisasi Disperindag terdiri dari beberapa bidang yaitu bidang

kesekretariatan, bidang perindustrian, bidang perdagangan, bidang perlindungan,

dan pengawasan konsumen. Setiap bidang mempunyai tugas dan fungsinya

masing-masing, namun dalam menjalankan tugasnya harus tetap menjalin

kerjasama yang baik dalam masing-masing bidang agar tujuan bersama dapat

tercapai.

Page 39: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1. Bidang kesekretarian

Bidang kesekretariatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara

terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi

dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian. Bidang kesekretariatan

mempunyai beberapa Bagian Sekretariat yaitu, Subbagian Perencaan, Evaluasi

dan pelaporan , Subbagian Keuangan, Subbagian umum dan kepegawaian.

2. Perindustrian

Bidang perindustrian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang industri kecil dan industri

menengah dan besar. Untuk melaksanakan tugasnya bidang perindustrian

mempunyai fungsi :

a. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis di bidang industri

menengah, besar, dan kecil.

b. Menyelenggarakan pameran dan promosi di bidang industri,

menyelenggarakan pembinaan dan pendampingan keterampilan industri,

mengelola magang dan alih teknologi.

c. Menyelenggarakan pembinaan mutu atau kualitas hasil industri sesuai

dengan Estándar Nasional Industri ( SNI ), ISO 9000 dan Gugus Kendali

Mutu ( GKM ).

d. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan teknik industri meliputi :

Achievement Motivation Training ( AMT ), Creation and Formation of

Enterpreneur ( CEFE ) dan kewirausahaan.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan

fungsinya.

Bidang perindustrian terdiri dari :

a. Seksi Industri Kecil mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan

pengembangan industri kecil. Untuk melaksanakan tugasnya Seksi Industri

Kecil mempunyai fungsi :

Page 40: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Menyusun dan melaksanakan program pembinaan dan pengambangan

industri kecil, menengah dan besar, menyiapkan dan mebina program

bapak angkat.

2) Memfasilitasi kegiatan pameran dan promosi bidang industri kecil,

memfasilitasi pembinaan mutu atau kualitas hasil industri kecil,

memfasilitasi pelatihan keterampilan teknik industri kecil.

b. Seksi Industri Menengah dan Besar mempunyai tugas melaksanakan

pembinaan dan pengembangan industri menengah dan besar. Untuk

melaksanakan tugasnya Seksi Industri Menengah dan Besar mempunyai

fungsi :

1) Menyusun dan melaksanakan program pembinaan dan pengambangan

industri menengah dan besar, memfasilitasi program kemitraan antar

pengusaha besar, menengah dan kecil dan mengklarifikasi jenis

indutri.

2) Memfasilitasi magang dan alih teknologi industri menengah dan

besar, memfasilitasi pembinaan mutu atau kualitas hasil industri

menengah dan besar, memfasilitasi pelatihan keterampilan teknik

industri menengah serta menyiapkan dan membina program bapak

angkat.

3. Perdagangan

Bidang Perdagangan di bagi menjadi 2 seksi yaitu Seksi Perdagangan Luar

Negeri dan Seksi Perdagngan Dalam Negeri yang masing- masing di pimpin oleh

Kepala Seksi. Adapun tugas masing- masing di tuliskan sebagai berikut :

a. Seksi Perdagangan Dalam negeri mempunyai tugas memberikan

bimbingan teknis pembinaan dan pengembangan perdagangan dalam

negeri.

b. Seksi Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas memberikan bimbingan

teknis dan pembinaan pengembangan perdagangan luar negeri.

Page 41: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen

Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pengawasan dibidang pengawasan perlindungan konsumen. Dalam

pelaksanaannya Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumsi terdapat 2 seksi

yaitu seksi Pengawasan dan Seksi Perlindungan Konsumen yang masing- masing

di pimpin oleh Kepala Seksi.

Page 42: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

BAB V

PEMBAHASAN

Industri kecil menengah di Kota Surakarta berkembang semakin pesat

seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang bervariatif, seperti

industri makanan, industri gerabah, Industri tekstil dan lain lainnya. Hal ini biasa

terjadi karena adanya campur tangan Pemerintah (DISPERINDAG) dan

keseriusan masyarakat untuk menjadikan industrinya berkembang pesat. Dalam

kegiatan tersebut DISPERINDAG mempunyai peran penting yaitu melakukan

pembinaan, pengawasan, dan menjadi fasilitator bagi pelaku industri kecil

menengah. Kota Surakarta dapat menjadi salah satu sentra IKM yang dapat

menopang perekonomian masyarakatnya. IKM ini dinilai dapat meningkatkan

kesejahteraan warganya sebagai pelaku IKM dan dapat memenuhi kebutuhan

hidup.

A. Peran DISPERINDAG dalam pengembangan Industri kecil dan

Menengah di Kota Surakarta

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff Dinas Perindustrian

dan Perdagangan kota Surakarta sangat penting peranannya untuk

mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap,

mengubah struktur perekonomian kearah yang lebih baik, maju dan lebih

seimbang sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas

bagi pertumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambah bagi

pertumbuhan industri kecil dan menengah pada khususnya. Peran-peran

Disperindag tersebut adalah sebagai berikut:

1. Disperindag memberikan binaan terhadap IKM baru

Misalnya: Pada Indutri konveksi dengan mlakukan Perbaikan proses

produksi, peningkatan standart produk yang di hasilkan

2. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan- perusahaan

industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling

Page 43: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan

kerja sama tersebut.

Misalnya: Industri kecil dan industri menengah bekerja sama dalam hal

bahan baku dan pemasaran yaitu Usaha tenun lidi bekerja sama dengan

CV swastama

3. Disperindag melakukan pengembangan dan pengawasan terhadap IKM

Misalnya Apabila terdapat waktu luang, Disperindag melakukan

kunjungan ke Industri untuk mengetahui perkembangan dan melakukan

pengawasan di berbagai Industri kecil dan menengah.

4. Disperindag juga memfasilitasi IKM

Misalnya Memberikan pelatihan pelatihan, Promosi melalui pameran,

dam pemberian bantuan bantuan peralatan produksi.

5. Disperindag mewujudkan perkembangan industri kecil menengah

kearah yang lebih baik, secara sehat dan berhasil guna.

Misalnya membina industri-industri yang sedang mengalami krisis.

6. Disperindag mewujudkan persaiangan yang baik dan sehat serta

mencegah persaingan yang tidak jujur.

Misalnya Dengan menetapkan harga jual produk yang sama di antara

anggota kelompok industri. Melalui musyawarah yang di fasilitasi oleh

Disperindag.

7. Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau

perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

Misalnya Perluasan kampung batik laweyan yang awalnya hanya

berada di kelurahan laweyan menjadi Kecamatan Laweyan.

Salah satu alasan utama DISPERINDAG dalam mengembangkan Industri

kecil menengah adalah potensi alamiahnya yang besar dalam memberi andil bagi

penyelesaian masalah kesempatan kerja. Alasan tersebut diharapkan dapat

semakin memperkuat daya saing IKM yang sumber daya manusianya sebagian

besar berpendidikan menengah ke bawah.

Page 44: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan IKM di

Surakarta,DISPERINDAG mempunyai beberapa tujuan dalam pengembangan

IKM di Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff

perindustrian, tujuan Disperindag dalam mengembangkan IKM dikota Surakarta

adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan

merata dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan hasil budidaya

serta dengan memperhatikan keseimbangan an kelestarian lingkungan

hidup.

b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur

perekonomian kearah yang lebih baik, maju, sehat, dan lebih seimbang

sebagai upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan luas bagi

petumbuhan ekonomi pada umumnya, serta memberikan nilai tambahan

bagi pertumbuhan industri pada khususnya.

c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya

tekhnologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap

kemampuan dunia usaha nasional.

d. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan

ekonomi lemah, termasuk pengrajin agar berperan serta aktif dalam

pengembangan industri.

e. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha

serta meningkatkan peranan koperasi industri.

f. Meningkatkan penerimaan devisa melalui peningkatan ekspor hasil

produksi nasional yang bermutu, di samping penghematan devisa melalui

pengutamaan pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi

ketergantungan luar negeri.

g. Mengembangkan pusat pusat pertumbuhan industri yang menunjang

pembangunan daerah dalam rangka pewujudan Wawasan Nusantara.

Page 45: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

h. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam

rangka memperkokoh ketahanan nasional.

Menurut data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

pada tahun 2011 yang dikirim untuk melengkapi data di BPS, di Kota Surakarta

terdapat sebanyak 6.098 unit usaha dengan rincian 55 Industri Besar, 106 Industri

Menengah, 1.437 Industri Kecil Formal dan 4.509 Industri Kecil Non Formal.

Tabel 5.1. Data Industri Menengah dan Kecil Berdasarkan Kelompok

Usaha di Kota Surakarta Tahun 2011 menurut Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta.

Cabang Industri/ Bidang Usaha Industrial Group

Perusahaan Establishment

Tenaga Kerja Man Power

(1) (2) (3) INDUSTRI BESAR/ MENENGAH Industri Logam Mesin Kimia/ Aneka dan Hasil Pertanian dan Kehutanan

Menengah 106 8.159 INDUSTRI KECIL 1. Formal 1.437 27.363 2. Non Formal 4.509 13.152

Jumlah 6.098 57.568

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Page 46: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tabel 5.2. Banyaknya Kelompok Usaha dan Jumlah Unit Usaha Di Kota

Surakarta Tahun 2011 menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kota Surakarta.

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta

Berdasarkan data pada Tabel 5.2 , terdapat 32 sentra yang tersebar di Kota

Surakarta. Karena keterbatasan tenaga fungsional di Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kota Surakarta yang hanya berjumlah 1 orang sehingga sebagian

besar sentra-sentra tersebut belum mendapatkan pembinaan secara kontinyu.

Cabang Industri/ Bidang Usaha Industrial Group

Jumlah Kelompok (Sentra)

Central Group Industry

Jumlah Unit Usaha

Number of Establisment

A. Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan

1. Tahu 2 40 2. Tempe 5 102 3. Krupuk 1 27 4. Karak 1 11 5. Kue Basah 1 34 6. Kusen 2 13 7. Mebel +Bubut Kayu 2 116 8. Sangkar Burung 1 25

B. Industri Logam Mesin Kimia/ Aneka

1. Gitar 1 5 2. Batik 3 118 3. Pakaian Jadi 6 209 4. Kain Perca 1 80 5. Cinderamata 70 6. Sepatu 10 7. Dop 1 21 8. Shutle Cocks 1 50 9. Letter 1 17 10. Dandang Kompor 1 4 11. Timbangan 1 5 12. Las 1 7 13. Sabun 5 14. Madu 1

Jumlah 32 602

Page 47: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Sejauh ini dinas hanya memberikan pembinaan berupa pelatihan dan bantuan

mesin / peralatan

Tabel 5.3. Perkembangan Nilai Investasi Pada Sektor Industri dan

Perdagangan di Kota Surakarta Tahun 2011

Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Surakarta

Berdasarkan hasil wawancara dengan staff Perindustrian, Disperindag

melakukan beberapa upaya untuk mengembangkan IKM di Surakarta,

Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) pada hakekatnya merupakan

tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dengan mencermati

permasalahan yang dihadapi oleh IKM, maka kedepan perlu diupayakan hal-hal

sebagai berikut :

a. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif Pemerintah perlu mengupayakan

terciptanya iklim yang kondusif antara lain dengan mengusahakan

Cabang Industri/ Bidang Usaha Industrial Group 2010 2011

(1) (2) (3) INDUSTRI LOGAM, MESIN DAN KIMIA

I. FORMAL 1. Skala Besar 16 16 2. Skala Menengah 39 43 3. Skala Kecil 530 569

INDUSTRI ANEKA I. FORMAL

1. Skala Besar 28 29 2. Skala Menengah 45 47 3. Skala Kecil 450 488

INDUSTRI HASIL PERTANIAN

I. FORMAL 1. Skala Besar 9 10 2. Skala Menengah 16 16 3. Skala Kecil 330 358

Page 48: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

ketenteraman dan keamanan berusaha serta penyederhanaan prosedur

perijinan usaha, keringanan pajak dan sebagainya.

b. Bantuan Permodalan Pemerintah perlu memperluas skim kredit khusus

dengan syarat-syarat yang tidak memberatkan bagi IKM, untuk membantu

peningkatan permodalannya, baik itu melalui sektor jasa finansial formal,

sektor jasa finansial informal, skema penjaminan, leasing dan dana modal

ventura. Pembiayaan untuk Industri Kecil dan Menengah(IKM) sebaiknya

menggunakan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang ada, maupun non

bank.

c. Perlindungan Usaha Jenis-jenis usaha tertentu, terutama jenis usaha

tradisional yang merupakan usaha golongan ekonomi lemah, harus

mendapatkan perlindungan dari pemerintah, baik itu melalui undang -

undang maupun peraturan pemerintah yang bermuara kepada saling

menguntungkan.

d. Pengembangan Kemitraan Perlu dikembangkan kemitraan yang saling

membantu antara IKM, atau antara IKM dengan pengusaha besar di dalam

negeri maupun di luar negeri, untuk menghindarkan terjadinya monopoli

dalam usaha. Disamping itu juga untuk memperluas pangsa pasar dan

pengelolaan bisnis yang lebih efisien. Dengan demikian IKM akan

mempunyai kekuatan dalam bersaing dengan pelaku bisnis lainnya, baik

dari dalam maupun luar negeri.

e. Pelatihan Pemerintah perlu meningkatkan pelatihan bagi IKM baik dalam

aspek kewiraswastaan, manajemen, administrasi dan pengetahuan serta

keterampilannya dalam pengembangan usahanya. Disamping itu juga

perlu diberi kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan di lapangan

untuk mempraktekkan teori melalui pengembangan kemitraan rintisan.

f. Membentuk Lembaga Khusus Perlu dibangun suatu lembaga yang khusus

bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan semua kegiatan yang

berkaitan dengan upaya penumbuhkembangan IKM dan juga berfungsi

untuk mencari solusi dalam rangka mengatasi permasalahan baik internal

maupun eksternal yang dihadapi oleh IKM.

Page 49: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

g. Memantapkan Asosiasi Asosiasi yang telah ada perlu diperkuat, untuk

meningkatkan perannya antara lain dalam pengembangan jaringan

informasi usaha yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan usaha bagi

anggotanya.

h. Mengembangkan Promosi Guna lebih mempercepat proses kemitraan

antara IKM dengan Industri besar diperlukan media khusus dalam upaya

mempromosikan produk-produk yang dihasilkan. Disamping itu perlu juga

diadakan talk show antara asosiasi dengan mitra usahanya.

Mengembangkan Kerjasama yang Setara Perlu adanya kerjasama atau

koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (IKM) untuk

menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait dengan

perkembangan usaha.

Industri Kecil Menengah juga memberi manfaat sosial yang berarti bagi

perekonomian, antara lain sebagai berikut :

1. Industri kecil menegah dapat menciptakan peluang berusaha yang luas

dengan pembiayaan yang relative murah.

2. Industri kecil menengah turut mengambil perananan dalam peningkatan

dan mobilisasi tabungan domestik.

3. Industri kecil menengah mempunyai kedudukan komplementer terhadap

industri besar, karena industri kecil menengah menghasilkan produk yang

relatif murah dan sederhana, yang biasanya tidak di hasilkan oleh industri

besar.

Page 50: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 5.1.

Distribusi Pembinaan Sentra IKM Kota Surakarta

Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian kota Surakarta.

Hingga saat ini 7 sentra IKM telah dibina oleh Dinas, 11 sentra belum

mendapat binaan dan mulai tahun 2012 ini sejumlah 5 sentra IKM yang berada

diluar binaan dinas menjadi sasaran binaan TPL IKM.

B. Kendala-kendala DISPERINDAG dalam melaksanakan

Pengembangan IKM di Kota Surakarta

Dalam melaksanakan Pengembangan Industri Kecil Menengah di Kota

Surakarta DISPERINDAG masih memiki beberapa kendala. Kendala-kendala

tersebut diantaranya adalah:

1. DISPERINDAG kurang aktif dalam melaksanakan pembinaan Industri

Kecil Menengah, karena masih banyak IKM yang belum diberi

pembinaan.

2. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam melaksanakan

penyuluhan dan pembinaan IKM, misalnya jumlah komputer masih

terbatas, peralatan industri yang di gunakan praktek dalam peyuluhan

masih kurang.

Page 51: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

3. Dana yang tersedia masih kurang, sehingga banyak Industri kecil

menengah yang belum bias dijangkau dan dibantu oleh DISPERINDAG.

4. Bantuan peralatan yang diberikan kadang tidak di gunakan.

Meskipun industri kecil menengah selalu diidentikan dengan industri yang

dimulai dari keterbatasan modal atau sumber daya, namun perkembangan dan

pertumbuhan IKM dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang cukup

bagus. Bahkan saat ini IKM menjadi ujung tombak stabilisator dan penopang

pertumbuhan perekonomian Indonesia. Industri kecil menengah meskipun

mempunyai potensi didalam menggerakkan pembangunan melalui pemerataan

berusaha, industri kecil dan Menengah juga terdapat permasalahan yaitu :

1. Waktu market entry and exit relatif singkat

2. Manajemen bersifat manual

3. Produktivitas usaha dan tenaga kerja (umumnya anggota keluarga) rendah

4. Orientasi pasar sangat terbatas

5. Pendidikan rata-rata manajer hanya tingkat Sekolah Dasar

Selain beberapa permasalahan di atas, terdapat permasalahan lain yaitu:

1. Ketergantungan bahan baku impor yang tinggi (diperkirakan 30 60 %).

2. Daya saing industri masih relatif rendah.

3. Struktur industri masih lemah.

4. Penguasaan teknologi pada IKM belum optimal.

5. Ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan dunia

usaha industri masih rendah.

Berdasarkan pada Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil dan

Menengah Tahun 2009 - 2011 terdapat permasalahan eksternal yang antara lain :

1. Banyak pola-pola bantuan teknik yang kurang efektif, antara lain karena

penerapan pola umum tersebut secara atas-bawah (top-down) kurang

mempertimbangkan aspek kelayakannya menurut kondisi spesifik obyek

Page 52: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

binaan di lapangan, serta kurang konsistennya dukungan sumberdaya dan

lemahnya manajemen.

2. Kurangnya pendekatan pemecahan masalah pengembangan secara

komprehensif, dengan konsekwensi pentingnya keterpaduan dalam

pelaksanaan.

3. Belum efektifnya mekanisme bawah-atas di lapangan.

4. Banyak program pemberdayaan, khususnya kegiatan pendidikan dan

pelatihan banyak yang kurang memenuhi kebutuhan nyata dari obyek

binaan di lapangan.

5. Intervensi pemerintah, termasuk sistim insentif yang ada sering kali

kurang menyentuh kebutuhan sektor riil. Pengembangan sistim insentif

baru sering terkendala oleh cara pandang sempit dan kepentingan jangka

pendek, serta kekhawatiran akan penyalah-gunaan karena lemahnya aspek

pengawasan.

6. Masih adanya keengganan di sebagian masyarakat IKM untuk melakukan

perubahan yang bersifat modernisasi dikarenakan oleh hambatan kultural

dan tingkat pendidikan.

7. Sering terlupakannya cara pendekatan rekayasa social dalam melakukan

kegiatan transformasi sosial terhadap obyek binaan (IKM) di daerah.

8. Kurangnya pola pikir konseptual-komprehensif dalam penyusunan

program maupun pemecahan masalah, sehingga banyak langkah

pembinaan kurang berhasil-guna.

Apabila dilihat dari permasalahan secara umum tidak terletak pada industri

kecil dan menengah, namun terletak pada tingkat pemahaman dari pemerintah

atau pemberi bantuan peningkatan industri kecil dan menegah yang tidak sesuai

dengan karakteristik dan sifat dari sistem dan mekanisme industri kecil dan

menengah tersebut. Oleh karena itu, dalam refleksi dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan menyatakan adanya ketidakpahaman antara pemerintah dengan

kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi oleh indsutri kecil dan menengah,

Page 53: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

sehingga mengakibatkan bantuan modal dan teknis sering salah sasaran dan tidak

dapat menyelesaikan masalah.

Page 54: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka penulis dapat

menyimpulkan bahwa:

1. Peran DISPERINDAG dalam mengembangkan IKM di Surakarta adalah:

a. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan- perusahaan

industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling

menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan

kerja sama tersebut.

b. Mencegah pemusatan atau penguasaan industri oleh satu kelompok atau

perorangan dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

c. Disperindag memberikan binaan terhadap IKM baru

Misalnya: Pada Indutri konveksi dengan melakukan Perbaikan proses

produksi, peningkatan standart produk yang di hasilkan.

d. Disperindag melakukan pembinaan terhadap perusahaan- perusahaan

industri dalam menyelenggarakan kerja sama yang saling

menguntungkan, dan mengusahakan peningkatan serta pengembangan

kerja sama tersebut.

2. Kendala DISPERINDAG dalam melakukan pengembangan adalah:

a. DISPERINDAG kurang aktif dalam melaksanakan pembinaan Industri

Kecil Menengah, karena masih banyak IKM yang belum diberi

pembinaan.

b. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung dalam melaksanakan

penyuluhan dan pembinaan IKM, misalnya jumlah komputer masih

terbatas, peralatan industri yang di gunakan praktek dalam peyuluhan

masih kurang.

c. Dana yang tersedia masih kurang, sehingga banyak Industri kecil

menengah yang belum bias dijangkau dan dibantu oleh DISPERINDAG.

Page 55: PERAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN …/Peran... · Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Jahit 4. Contoh Foto Pelatihan dan pembinaan Kain Parca ... ini masih disebut Negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

d. Bantuan peralatan yang diberikan oleh DISPERINDAG terkadang tidak

digunakan.

Saat ini 7 sentra IKM telah dibina oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan,

11 sentra belum mendapat binaan dan mulai tahun 2012 ini sejumlah 5 sentra

IKM yang berada diluar binaan dinas menjadi sasaran binaan Tenaga Penyuluh

Lapangan (TPL) IKM.

B. SARAN

Dalam melakukan Pengamatan penulis menemukan beberapa kelemahan

dan kendala dalam pengembangan IKM yang telah dilakukan oleh

DISPERINDAG Kota Surakarta tersebut. Setelah menemukan hal tersebut penulis

mencoba memberikan sedikit saran untuk mengatasi kelemahan dan kendala

tersebut.

1. Hendaknya Disperindag lebih aktif dalam meningkatkan pembinaan,

penyuluhan dan pendampingan kepada dunia usaha industri kecil

menengah sebagai usaha perluasan pangsa pasar. Misalnya pembinaan

kepada calon industri kecil menengah bidang industri tekstil yang di

bina, dengan memberi pengetahuan cara menjahit dan membordir

secara rapi.

2. Peningkatan sarana pendukung dalam kegiatan pemberian penyuluhan

dan pembinaan industri kecil menengah seperti dana,serta fasilitas-

fasilitas pendukung lainnya, misalnya dalam penyempurnaan produk,

pengemasan produk serta pendistribusiannya