peran bpbd dalam program rehabilitasi dan …

155
PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA KEBAKARAN DI KRUKUT TAMANSARI JAKARATA BARAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Dea Riska 11150541000044 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 19-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

PERAN BPBD DALAM PROGRAM

REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA

BENCANA KEBAKARAN DI KRUKUT

TAMANSARI JAKARATA BARAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Dea Riska

11150541000044

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 3: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 4: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 5: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

ABSTRAK

Dea Riska 11150541000044, Peran BPBD Dalam Program

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran Di

Krukut Tamansari Jakarta Barat, 2020.

Sesuai dengan Peraturan Presiden no 08 tahun 2008,

Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pasal 1 ayat 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga

pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah. Dampak bencana kebakaran

dapat merugikan para korban, seperti kerugian material

kehilangan rumah harta benda yang hangus terbakar dan

berdampak pada psikologis korban, ada yang putus asa, berduka,

korban tidak bisa bersekolah, tidak dapat bekerja, tidak dapat

bermain seperti biasanya, Maka disini para korban memerlukan

peran BPBD pasca bencana kebakaran yaitu rehabilitasi dan

rekonstruksi di Krukut Tamansari Jakarta Barat.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif

dan jenis penelitian deskriptif berupa obeservasi, dokumentasi,

dan wawancara dengan jumlah lima orang informan yaitu Kepala

Bidang Rehabilasi dan Rekonstruksi, UPT Pusat Data dan

Informasi, kasubag kepegawaian yang ada di dalam BPBD

Provinsi DKI, Ketua RW 05, dan Korban Bencana Kebakaran.

Secara garis besar tujuan penelitian ini membahas tentang

pelaksanaan peran BPBD dalam program rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran Di Krukut Tamansari

Jakarta Barat serta dampak yang dirasakan oleh para korban

bencana kebakaran.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPBD berperan

sebagai koordinator secara langsung dan tidak langsung yang

bekerjasama dengan SKPD atau pihak terkait dalam menjalankan

program rehabilitasi dan rekonstruksi. Pihak terkait tersebut

seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perumahan dan Kawasan

Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas

Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, Tokoh Agama,

Masyarakat dan lain sebagainya.

Kata Kunci: BPBD, Peran, Pasca Bencana, Rehabilitasi,

Rekonstruksi.

Page 6: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

KATA PENGANTAR

Terima kasih kepada Allah SWT atas nikmat dan kasih

sayang-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan pembuatan

skripsi ini sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Strata Satu

(S1). Walaupun sudah melakukan yang terbaik untuk skripsi ini,

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penulisan skripsi. Maka dari itu, peneliti membutuhkan kritik dan

saran agar skripsi ini dapat menjadi skripsi yang baik.

Dalam pembuatan skripsi peneliti menyadari skripsi ini

tidak akan selesai dengan baik dan tepat pada waktu apabila tanpa

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan ini

peneliti mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah

membantu:

1. Bapak Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Ibu Dr. Siti Napsiyah, BSW, MSW, selaku Wakil

Dekan Bidang Akademik. Bapak Drs. Sihabudin Noor,

MA sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Dan Bapak Drs. Cecep Sastrawijaya, MA selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Ahmad Zaky, M.Si sebagai Ketua Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ibu

Hj. Nunung Khairiyah, MA, selaku Sekretaris Program

Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Page 7: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

iii

3. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Drs. Helmi Rustandi, M.Ag. selaku dosen

pembimbing yang telah sabar membimbing, memberikan

ilmu pengetahuan dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Para Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial yang

telah membuka wawasan dan berbagi ilmu serta

memberikan bimbingan kepada Penulis selama mengikuti

perkuliahan di Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

dan seluruh Civitas Akademika yang telah memberikan

sumbangan wawasan dan keilmuan serta bimbingan

kepada Penulis selama mengikuti perkuliahan di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah menjadi tempat ternyaman bagi Penulis

selama di kampus dengan segudang referensi baik buku,

jurnal, maupun skripsi.

8. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

DKI Jakarta yang telah mengizinkan untuk melakukan

penelitian.

9. Bapak M. Taufiq Hidayatulloh selaku bidang Rehabilitasi

dan Rekonstruksi, Ibu Riska selaku Kasubag

Kepegawaian Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 8: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Provinsi DKI Jakarta yang sudah membantu dan

memberikan banyak informasi dalam penelitian ini.

10. Ibu Lastri dan Ibu Rudayah warga 05 Kelurhan Krukut

Tamansari Jakarta Barat selaku informan yang telah

memberikan banyak informasi dalam penelitian ini.

11. Orang tua tersayang tercinta terkasih yang selalu memberi

dukungan dalam hal apapun dan tidak menekan peneliti

dalam situasi apapun yaitu Almarhum Abi Abdul Rosyid

dan Umi Rosita serta kakak Reza Ridha, Yulianti dan

keponakan Ara Atifa Azucenna Ridha, Sheza Jalillah

Ridha yang selalu menemani dan menghibur penulis.

12. Winata S.M yang selalu ada sebagai tempat curhat,

menemani, memotivasi dan membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

13. Sahabat tercinta dari zaman putih abu-abu yang selalu

menghibur, mendengarkan curhat, teman gabut penulis

Miranti Runingtyas dan Dyani Trihastuti.

14. Teman seperjuangan selama perkuliahan Anisa Yusman

S. Sos, Chessy Candra Saputri S. Sos, Rafika Aina Alfia

S. Sos, Fani Ayu Lestari, Rachmagita Fitria, Elsha

Pratiwi, teman-teman tongkrongan SC, dan “Setiaku”.

15. Teman-teman Jurusan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya angkatan 2015.

16. HMI KOMFAKDA, HMJ Kesejahteraan Sosial 2017,

yang menjadi tempat untuk berproses dan mengenalkan

Ciputat.

Page 9: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

v

Kepada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

membuat skripsi dan tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga

skripsi ini dapat menjadi referensi bagi penelitian-penelitian

selanjutnya, serta dapat melengkapi khasanah keilmuan

kesejahteraan sosial.

Jakarta, 19 Februari 2020

Dea Riska

Page 10: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................... ix

DAFTAR BAGAN ...................................................... ix

DAFTAR GRAFIK .................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1

B. Batasan Masalah ...................................................... 8

C. Rumusan Masalah .................................................... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................ 8

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................... 9

F. Metode Penelitian ..................................................... 11

G.Sistematika Penulisan ............................................... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Peran ........................................................................ 22

B. Penanggulangan Bencana ........................................ 25

C. Rehabilitasi .............................................................. 35

D. Rekonstruksi .......................................................... 38

E. Kerangk Berpikir .................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Sejarah BPBD PROVINSI DKI Jakarta .................. 42

B. Dasar Pembentukan ................................................. 44

Page 11: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

vii

C. Peran BPBD ............................................................ 45

D. Visi dan Misi ........................................................... 46

E. Lambang BPBD ....................................................... 46

F. Tugas dan Fungsi ..................................................... 47

G. Tata Kerja ................................................................ 49

H. Program BPBD ........................................................ 50

I. Struktur Organisasi ................................................... 50

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta ......................... 55

B. Tahapan Rehabilitasi dan Rekonstruksi .................. 61

C. Program Rehabilitasi ............................................... 66

D. Program Rekonstruksi ............................................. 74

BAB V PEMBAHASAN

A. Pelaksanaam Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta .... 82

B. Rehabilitasi .............................................................. 89

C. Rekonstruksi ............................................................ 91

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………...….. 99

B. Saran……………………………………………… 100

C. Implikasi………………………………………….. 101

DAFTAR PUSTAKA………………………………. 102

Page 12: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Lambang BPBD Provinsi DKI Jakarta .. 47

Gambar 3.2 Struktur Prganisasi BPBD ..................... 52

Gambar 4.1 Giat Kerja Bakti Personil Gabungan ..... 68

Gambar 4.2 Pelayanan Psikososial oleh BPBD ........ 69

Gambar 4.3 Pelayanan Kesehatan Korban ................ 73

Gambar 4.4 Pendataan dokumen dan penyerahan KTP

................................................................................... 73

Gambar 4.5 Koordinasi PLN Pemulihan Listrik ....... 76

Gambar 4.6 Pemulihan Saluran Air ........................... 78

Gambar 4.7 Pembangunan Rumah Kembali ............. 80

Page 13: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 informan ....................................................... 15

Tabel 5.1 Data Kebakaran Kelurahan Krukut

Tamansari Jakarta Barat ............................................... 87

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir ........................................ 40

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Data Kebakaran Provinsi DKI Jakarta

......................................................................................... 4

Page 14: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya bencana merefleksikan karakteristik

tentang gangguan terhadap pola hidup manusia, dampak bencana

bagi manusia, dampak terhadap struktur sosial, kerusakan pada

aspek sistem pemerintahan, bangunan, dan lain-lain serta

kebutuhan masyarakat yang diakibatkan oleh bencana. Definisi

lain menurut international Strategy for Disaster Reduction

(UNISDR-2002, 24) adalah: suatu kejadian yang disebabkan oleh

alam atau ulah manusia, terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-

lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta

benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi di luar

kemampuan masyarakat dengan segala sumberdayanya (Nurjanah

2012, 11).

Bencana merupakan hal yang berbahaya dapat terjadi

kapanpun dan dimanapun dengan atau tanpa pemberitahuan,

untuk mengurangi resiko bencana karena itulah kita harus

bersiaga terhadap bencana. Masyarakat harus mendapatkan

informasi tentang langkah-langkah penanggulangan bencana agar

dapat meminimalisir ancaman bencana, selanjutnya masyarakat

dapat menyembuhkan diri, menyelamatkan diri, memperbaiki

kerusakan yang terjadi supaya menjadi masyarakat yang aman,

nyaman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana.

Page 15: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

2

Bahaya bencana dapat terjadi di mana saja dengan sedikit

atau tanpa peringatan, maka sangat penting bersiaga terhadap

bahaya bencana untuk mengurangi risiko bencana. Selain itu,

agar masyarakat mengetahui langkah-langkah penanggulangan

bencana sehingga dapat mengurangi ancaman dan dampak,

meyiapkan diri secara tepat bila terjadi ancaman, menyelamatkan

diri, memulihkan diri, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi

agar menjadi masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan

terhadap bencana.

Dalam Al-Qur’an Allah Subhanahu Wata’ala

membicarakan tentang bencana pada surat Ar-Rum ayat 41:

والبحربماكسبتأيديالناسليذيقهمبعضظهر الفسادفيالبر

(١٤الذيعملىالعلهميرجعىن)

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah

merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan

mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar Rum :

41).

Kebakaran merupakan suatu bencana yang disebabkan

oleh ulah manusia. Kebakaran merupakan keadaan dimana

bangunan pada suatu tempat seperti rumah/permukiman, pabrik,

pasar, gedung, dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan

korban dan/atau kerugian (bnpb.go.id, diakses pada tanggal 19

maret 2019).

Page 16: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

3

Bencana kebakaran digolongkan menjadi 2 jenis yaitu

kebakaran hutan dan lahan serta kebakaran gedung dan

pemukiman. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia

sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam rangka

membuka lahan, baik untuk usaha pertanian, kehutanan maupun

perkebunan. Sedangkan kebakaran gedung dan pemukiman

terjadi akibat kecerobohan manusia dalam membangun gedung

atau perumahan yang tidak mengikuti standar keamanan

bangunan yang berlaku (elib.unikom.ac.id, diakses pada 23 april

2019).

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sangat

sering terjadi khususnya di daerah perkotaan padat penduduk.

Kebakaran dapat mengakibatkan bencana karena dampak

kebakaran akan memusnahkan segala harta benda, kerugian yang

sangat banyak, berdampak pada psikologis masyarakat bahkan

dapat menimbulkan korban jiwa dalam jumlah yang besar.

Berikut data kebakaran di Provinsi DKI Jakarta pada

tahun 2014 – 2018 yang di dapat dapat dari jakartafire.net,

diakses pada 25 April 2019

Page 17: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

4

0

200

400

600

800

1000

1200

2014 2015 2016 2017 2018

listrik

rokok

kompor

lain-lain

belumdiketahui

Grafik 1.1

Data Kebakaran Provinsi DKI Jakarta

Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2015

jumlah kebakaran meningkat dari tahun 2014, pada tahun 2016

jumlah kebakaran menurun dari tahun 2015. Pada tahun 2017

jumlah kebakaran meningkat dari tahun 2016 dan pada tahun

2018 jumlah kebakaran menurun dari tahun 2017.

Mengutip dari berita (wartakota.tribunnews.com, diakses

pada 19 maret 2019) menurut berita sebanyak 305 Rumah di

Krukut Hangus Terbakar, diduga akibat korsleting atau hubungan

pendek arus listrik. Sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran

dikerahkan ke lokasi oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan

Penyelamatan DKI Jakarta. ratusan rumah di Jalan Thalib 2 dan 3

RW 005, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta

Barat, Minggu (17/3/2019) sekitar pukul 00.00 WIB, api berhasil

dipadamkan pukul 03.15 WIB.

Page 18: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

5

Menurut data yang didapat sebanyak 665 kepala keluarga

dengan jumlah 2.060 jiwa telah mengungsi ke pos pengungsian

dan dua masjid terdekat," ucap Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta

Barat (Sudinsos Jakbar), Surya, dalam keterangannya, Senin

(18/3/2019). Ada tiga tenda pengungsi dilengkapi dapur umum

yang disediakan Sudinsos Jakbar. Dapur umum mengurusi

makanan yang dibagikan kepada para pengungsi. "Kami

menyediakan makan siap saji disediakan oleh dapur umum Sudin

Sosial Jakarta Barat. Sehari dua kali makan. Dalam sekali, kami

menyediakan 2.100 boks," kata Surya. selain itu juga diberikan

layanan dukungan psikososial berupa trauma healing pada anak-

anak korban kebakaran krukut.

Sesuai dengan data diatas dapat dilihat akibat bencana

kebakaran dapat merugikan para korban, seperti kerugian

material kehilangan rumah harta benda yang hangus terbakar dan

berdampak pada psikologis korban, ada yang putus asa, berduka,

karena harus tinggal di tenda pengungsian, korban tidak bisa

bersekolah, tidak dapat bekerja, tidak dapat bermain seperti

biasanya dan pasca kebakaran para korban hanya dapat

mengumpulkan puing-puing rumahnya yang hangus terbakar.

Disini para korban memerlukan pemulihan pasca bencana

kebakaran yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan oleh

BPBD.

Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang

Penanggulangan Bencana pada pasal 35 dan 36 mengamatkan

agar setiap daerah dalam upaya penanggulangan bencana,

Page 19: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

6

mempunyai perencanaan penaggulangan bencana. Materi

Undang-undang ini berisikan ketentuan-ketentuan pokok di

antaranya untuk penyelenggaraan penanggulangan bencana yang

menjadi tanggung jawab dan wewenang pemerintah pusat serta

pemerintah daerah, yang dilaksanakan secara terencana, terpadu,

terkoordinasi, dan menyeluruh.

Di dalam Badan penanggulangan bencana daerah terdapat

unsur pengarah dan unsur pelaksana. Badan tersebut mempunyai

tugas dan fungsi diantaranya pengoordinasian penyelenggaraan

penanggulangan bencana secara terencana dan terpadu sesuai

dengan kewenanganya (Rachmawatie 2016, 15).

Sesuai dengan Peraturan Presiden no 08 tahun 2008,

Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pasal 1 ayat 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga

pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah. Tahap penanggulangan oleh

BPBD yaitu pra bencana seperti mitigasi bencana sosialisasi

tentang bencana kebakaran, saat bencana seperti tanggap darurat

langsung dikirimkan damkar ke lokasi terjadinya kebakaran, dan

pasca bencana seperti dilakukanya rehabilitasi dan rekonstruksi.

Saat melakukan penanggulangan, maka dibutuhkan peran BPBD

dalam pemulihan pasca bencana kebakaran melalui program

rehabilitasi dan rekonstruksi.

Rehabilitasi yaitu perbaikan dan pemulihan semua aspek

pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai

Page 20: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

7

pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk

normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek

pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca

bencana, meliputi perbaikan lingkungan daerah bencana,

Pemulihan sosial psikologis, pelayanan kesehatan, Pemulihan

keamanan dan ketertiban, dan Pemulihan fungsi pelayanan

publik. yang terdapat di BPBD Ptovinsi DKI Jakarta (Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Becana No. 11 tahun

2008 tentang pedoman rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana).

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007

ayat 1 pasal 10 dan pasal 11 tentang Penanggulangan Bencana

Rekonstruksi yaitu perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-

langkah nyata yang terencana baik, konsisten dan berkelanjutan

untuk pembangunan kembali sarana dan prasarana, Pembangunan

kembali sarana sosial masyarakat, Pemberian bantuan perbaikan

rumah masyarakat, dan Penerapan rancang bangun dan

penggunaan peralatan

Dari semua program pemulihan pasca bencana Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) peneliti tertarik untuk

mengkaji program rehabilitasi dan rekontruksi untuk mengetahui

bagaimana peran yang dilakukan oleh BPBD dalam

menanggulangi pasca bencana kebakaran di Krukut Tamansari

Jakarta Barat. Dari pemikiran diatas penelitian dengan judul

“Peran BPBD dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Page 21: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

8

Pasca Bencana Kebakaran Di Krukut Tamansari Jakarta

Barat”.

B. Batasan Masalah

Penelitian mengenai penanggulangan pasca bencana

kebakaran yang dilaksanakan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta,

untuk mempermudah peneliti membatasi penulisan skripsi pada

“Peran BPBD dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana kebakaran Di Krukut Tamansari Jakarta Barat”.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana peran BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam

melaksanakan program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta Barat?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian:

Untuk Mengetahui peran dan program yang

dilakukan oleh BPBD dalam rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca benana kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta

Barat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan bagi penulis, lembaga,

akademisi dan juga masyarakat juga sebagai referensi

atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi Program

Page 22: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

9

Studi Kesejahteraan Sosial mengenai peran BPBD

dalam menanggulangi pasca bencana kebakaran.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini agar dijadikan bahan referensi

untuk lembaga-lembaga terkait, khususnya bagi Badan

Penanggulangan Bencan Daerah Provinsi DKI Jakata,

dan untuk meningktakan kualitas pelayanan sosial

sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan

pengembangan masyarakat.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan tinjauan

kajian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan penelitian,

sebagai berikut:

1. Skripsi dengan judul “Implementasi Penanggulangan

Bencana Banjir oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta”,

penulis Rizal Wahyudha NIM: 1111054100047,

Program Studi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2018. Penelitian ini

membahas tentang menjalankan suatu kebijakan atau

implementasi penanggulangan bencana banjir yang

dilakukan oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta. Dalam

melakukan penelitian ini penulis membahas bahwa

BPBD melakukan tahapan sesuai dengan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007

Tentanng Penanggulangan Bencana Banjir. Adanya

Page 23: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

10

perbedaan dengan penelitian saya yaitu saya membahas

tentang Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam

Program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta Barat.

2. Skripsi dengan judul “Peran BPBD (Badan

Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bantul

Dalam Mitigasi Bencana Alam”, penulis Furqon Hasani

NIM: 10250074, Program Studi Ilmu Kesejahteraan

Sosial Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta Tahun 2015. Penelitian ini membahas Peran

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)

Kabupaten Bantul Dalam Mitigasi Bencana Alam.

Dalam penelitian ini penulis membahas peran BPBD

dalam mitigasi bencana alam yang terjadi di Kabupaten

Bantul. Adanya perbedaan dengan penelitian saya yaitu

saya membahas tentang Peran BPBD Provinsi DKI

Jakarta dalam Program rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta

Barat

3. Jurnal dengan judul “Gambaran Kesiapsiagaan Pedagang

Pasar Malem Penanggulangan Bencana Kebakaran Di

Pasar Legi Kota Blitar (Disaster Nursing Research)”

penulis Agus Khoirul Anam, Sri Winanrni, Linggar

Handes, volume 3, halaman 278-285, tahun 2016 hasil

penelitian jurnal ini membahas tentang menggambarkan

kesiapsiagaan pedagang pasar dalam penanggulangan

Page 24: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

11

bencana kebakaran di pasar Legi kota Blitar dengan cara

mencari tahu seberapa siapsiaga pedagang di pasar

ketika mengalami kebakaran dengan menggunakan

metode penelitian kuantitatif. Adanya perbedaan dengan

penelitian saya yaitu saya membahas tentang Peran

BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam Program rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca bencana kebakaran di Krukut

Tamansari Jakarta Barat dengan menggunakan metode

penelitian kualitatif, jelas terdapat perbedaan antara

kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan pasca

bencana kebakaran.

F. Metode penelitian

Metodologi penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian

yang temuan-temuanya tidak diperoleh melalui prosedur statistik

atau bentuk hitungan lainnya. Contohnya dapat berupa penelitian

tentang kehidupan, riwayat, dan perilaku seseorang, di samping

juga tentang peranan organisasi, pergerkan sosial, atau hubungan

timbal balik (Strauss & Corbin 2009, 56).

1. Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan tujuan diatas, jenis penelitian ini

adalah jenis penelitian kualitatif yang tujuanya peneliti

ingin melakukan penelitian secara lebih dalam. Dengan

metode penelitian kualitatif ini maka peneliti dan

informan dapat berhubungan secara langsung sehingga

lebih mudah dalam mendapatkan informasi. (Moleong

2009, 10).

Page 25: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

12

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini bukan seperti angka-angka tetapi

seperti kata-kata yang dianalisa dan juga gambar,

penelitian ini jenisnya bersifat deskriptif. Sesuai dengan

penelitian kualitatif tujuan dari penelitian ini ialah ingin

melihat bagaimana peran BPBD dalam program

rehabilitasi dan rekonstruksi di Krukut Tamansari Jakarta

Barat.

Kata deskriptif berasal dari bahasa Inggris,

descriptive, yang berarti sifat menggambarkan atau

melukiskan suatu hal. Menggambarkan atau melukiskan

hal ini dalam arti sebenernya (harfiah). yaitu berupa foto

yang didapat dari data lapangan atau peneliti

menjelaskan hasil penelitian dengan gambar yang didapat

lapangan dengan kata-kata. Penelitian deskriptif kualitatif

diijelaskan dengan kata-kata sesuai dengan data yang

diperoleh dari responden, apa adanya sesuai dengan

pertanyaannya penelitiannya, kemudian dianalisis dengan

kata-kata apa yang melatarbelakangi responden

berperilaku, berperasaan, dan bertindak. Lalu direduksi,

ditriangulasi, disimpulkan (diberi makna oleh peneliti),

dan diverifikasi (dikonsultasikan kembali kepada

responden dan teman sejawat) (Usman dan Akbar 2008,

132).

Page 26: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

13

3. Sumber Data

Penelitian ini akan mencari sumber data dari orang-

orang yang terkait dengan peran BPBD Provinsi DKI Jakarta

dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

kebakaranm di Krukut Tamansari Jakarta Barat. Adapun

sumber data pada penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu:

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari

sumber pertama, atau dengan kata lain data yang

pengumpulannya dilakukan sendiri oleh peneliti secara

langsung seperti hasil wawancara oleh pihak-pihak terkait

atau hasil pengisian angket (kuesioner) (Widoyoko 2017,

22 – 23).

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari

sumber kedua. Menurut Tim Lembaga Penelitian UIN

Jakarta (2009, 76) data sekunder adalah data primer yang

diperoleh melalui hasil dari pihak lain atau data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh

pengumpul data primer oleh pihak lain yang umumnya

disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Data sekunder

dimaksudkan sebagai gambaran tambahan, pelengkap,

atau untuk diproses lebih lanjut misalnya dokumen dan

juga bisa didapatkan dari berbagai sumber referensi

seperti buku-buku, jurnal, berita, artikel, dan penelitian

sebelumnya.

Page 27: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

14

.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Pada kesempatan kali ini peneliti melakukan

penelitian berlokasi di kantor Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta di Jalan K.H.

Zainul Arifin Nomor 71, Gambir, Jakarta Pusat dan di

Jalan Thalib 2 dan 3 RW 05 Krukut Tamansari Jakarta

Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2019

sampai dengan Oktober 2019.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data secara mudah dan

objektif, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan

tehnik pengumpulan data untuk mendapatkan data dan

informasi agar dapat menjawab dan menjelaskan

permasalahan ini. Ada beberapa teknik dalam

pengumpulan data yaitu:

a. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan untuk menghimpun data penelitian

melalui pengamatan dan pengindraan secara akurat dan

mempertimbangkan antar aspek dalam fenomena tersebut

secara akurat (Mulyana 2006, 181).

Penulis melakukan pengamatan langsung dengan

mendatangi lembaga yang berkaitan dengan penelitian

penulis yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi DKI Jakarta, dan tempat bencana kebakaran

Page 28: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

15

yaitu di Jalan Thalib 2 dan 3 RW 05 Krukut Tamansari

Jakarta.

b. Wawancara

Wawancara dalam penulisan ini dilakukan dengan

wawancara sistematik dengan pedoman wawancara yang

sudah tertulis tentang apa yang dinyatakan kepada

narasumber. Pedoman wawancara digunakan sebagai alur

untuk membimbing penulis agar terhindar dari

kemungkinan melupakan beberapa persoalan dalam

penelitian (Bungin 2013, 108).

Untuk itu wawancara dilakukan kepada staff

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

DKI Jakarta mengenai peran BPBD dalam program

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana kebakaran di

Krukut Tamansari Jakarta Barat dan kepada Ketua RW 05

dan warga di Jalan Thalib 2 dan 3 Krukut Tamansari

Jakarta Barat dan beberapa informan yang sesuai dengan

penelitian ini.

Tabel Informan dalam penelitian yaitu:

Tabel 1.1

Informan

No. Informan Informasi yang

dicari

1. Divisi Bidang

Rehabilitasi dan

Wawancara ke

bagian bidang

Page 29: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

16

Rekontruksi

(Bapak Taufiq)

rehabilitasi dan

rekontruksi untuk

mengetahui

bagaimana peran

BPBD dalam

menjalani

program

rehabilitasi dan

rekonstruksi

pasca bencana

kebakaran di

krukut tamansari

jakarta barat.

2. UPT Pusat Data

dan Informasi

BPBD Provinsi

DKI Jakarta.

Kak yayu

Wawancara untuk

mengetahui data

kebakaran dan

bagaimana proses

informasi ketika

terjadinya

bencana

kebakaran di

Provinsi DKI

Jakarta.

3. Ketua RW 05

Jalan Thalib 2

dan 3 Krukut

Wawancara ke

ketua RW 05

Jalan Thalib 2 dan

Page 30: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

17

Tamansari

Jakarta Barat.

3 Krukut

Tamansari Jakarta

Barat untuk

mengetahui

informasi

penyebab

terjadinya

kebakaran, dan

pasca kebakaran

kebakaran

4. Divisi

Kepegawaian

BPBD Provinsi

DKI Jakata

Wawancara

kepada kepala

bagian untuk

mengetahi

informasi sejarah

BPBD Provinsi

DKI Jakarta.

5. Korban

Kebakaran

Wawancara

kepada warga

untuk mengetahui

informasi pasca

bencana

kebakaran apa

yang dirasakan

ketika rumahnya

hangus terbakar

Page 31: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

18

di krukut berapa

kerugian,

bagaimana

dampak

kebakaran

tersebut

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi

ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen data yang dikumpulkan dengan teknik

dokumentasi cenderung merupakan data sekunder

(Usman dan Akbar 2009, 55). Peneliti mencari dan

mengumpulkan berbagai informasi, dokumen, foto-foto,

artikel-artikel, dan catatan-catatan mengenai program

rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Provinsi DKI Jakarta.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat

mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan

mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

Page 32: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

19

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain

(Sugiyono 2010, 88).

Setelah selesai melakukan analisis yang bersumber

dari observasi dan wawancara, maka peneliti akan

menuangkannya ke dalam sebuah catatan agar dapat dibuat

kesimpulannya. Kemudian setelah itu barulah dilakukan

penyusunan dan penganalisaan secara sistematis, agar

hasilnya dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

7. Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian

ini, penulis menggunakan teknik trianggulasi.

Trianggulasi diartikan sebagai pengecekan data dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai

waktu (Sugiyono 2010, 125).

Ada beberapa cara yang akan dilakukan, di

antaranya sebagai berikut:

a. Peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan

hasil pengamatan.

b. Membandingkan berbagai pendapat dan pandangan yang

ada, contohnya seperti membandingkan jawaban yang

diberikan oleh orang tua informan dengan jawaban dari

pihak lembaga.

Page 33: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

20

G. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menerapkan pedoman

penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) keputusan

Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta nomor 57 tahun 2017.

Untuk lebih mempermudah dalam memahami secara menyeluruh

mengenai penelitian ini, maka secara sistematis penulisannya

dibagi menjadi enam bab dan terdiri dari beberapa sub bab dan

dibuatlah sistematika penulisannya seperti berikut ini:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfat penelitian, kajian terdahulu,

metodelogi penelitian (yang terdiri dari pendekatan penelitian,

sumber data, tempat dan waktu penelitian, jenis penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pemilihan informan, teknik analisis

data, teknik keabsahan data, pedoman penelitian skripsi, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori apa yang akan digunakan dalam

membahas Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam program

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di

Krukut Tamansari Jakarta Barat, kajian pustaka, dan kerangka

berpikir.

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

Berisi tentang Peneliti menuliskan gambaran tempat penelitian

baik secara historis, profil, dasar pembentukan, peran, Visi dan

Page 34: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

21

Misi, tugas dan fungsi, tata kerja, progam serta struktur organisasi

di “Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi

DKI Jakarta”.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Berisi tentang uraian penyajian dan data dan informasi serta

temuan penelitian yang telah dilakukan di lapangan sesuai dengan

judul “Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam program

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di

Krukut Tamansari Jakarta Barat”

BAB V PEMBAHASAN

Membahasa tentang apa saja program yang diberikan BPBD

Provinsi DKI Jakarta dalam menanggulangi pasca bencana

kebakaran seerta bagaimana peran BPBD Provinsi DKI Jakarta

dalam meanggulangi pasca bencana kebakaran.

BAB VI PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan implikasi dari penelitian tersebut

serta saran sebagai bentuk hasil penelitian penulis untuk lembaga

atau untuk prodi Kesejahteraan Sosial kedepannya.

Page 35: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

22

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Peran

1. Pengertian Peran

Menurut Biddle dan Thomas dalam Sarwono

(Sarwono 2015, 215) Peran yaitu perilaku-perilku atau

tindakan yang diinginkan dari pemegang kekuasaan tertentu

yang dibatasi. Kemudian Biddle dan Thomas membagi

teorinya dalam 4 peristil ahan golongan teori peran yaitu:

a. Orang yang mengambil bagian dalam interaksi

tersebut.

b. Perilaku yang muncul dalam istilah tersebut.

c. Kedudukan orang dalam perilaku

d. Kaitan antara orang dan perilaku

Menurut Soerjono Soekanto peran didefinisikan

aspek dinamis kedudukan (status) yang dimiliki seseorang

apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai

dengan kedudukanya maka ia menjalankan suatu peranan

(Soekanto 2009, 212).

Dari pengertian teori yang dipaparkan diatas oleh

Soejorno Soekanto menerangkan bahwa seseorang dapat

disebut berperan apabila dia sudah menjalankan hak dan

kewajibannya didalam masyarakat yang sepadan pada status

sosialnya. Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa peran adalah perilaku individu sebagai kewajiban

Page 36: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

23

yang harus dilaksanakan sesuai dengan status dan peraturan

yang ada didalam masyarakat (organisasi) yang diikutinya,

dengan adanya interaksi antar individu sesuai aturan yang

berlaku maka dapat terpenuhi. Peran yang dimaksud dalam

hal ini menekankan pada unsur hak kewajiban dan tanggung

jawab. Maka dapat diartikan bahwa apabila dihubungkan

dengan BPBD merupakan tugas dan wewenang BPBD dalam

menanggulangi bencana.

2. Ciri Peran

Menurut Levinson yang dikutip oleh soekanto

(Soekanto 2002, 243) ciri utama yang bersangkutan dengan

istilah peran dalam lingkungan sosial ialah dilihat dengan

adanya hubungan-hubungan sosial orang tersebut didalam

masyarakat yang berkaitan dengan dinamika bagaimana

melakukan tindakan pada organisasi masyarakat dengan

berbagi norma yang sudah ada didalam masyarakat. sesuai

dengan pengakuan terhadap status sosialnya. Bahwa ada tiga

hal peranan yaitu:

a. Peran mencakup norma-norma yang disambungkan

dengan tempat atau posisi seseorang yang akan

membina seseorang dalam kehidupan dimasyarakat.

b. Peran ialah sebuah konsep terkait apa yang dapat

dilaksanakan oleh individu dalam masyarakat sebagai

organisasi.

Page 37: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

24

c. Peran dikatakan sebagai perilaku individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat (Soekanto

2002, 244).

3. Fungsi Peran

Menurut Soekanto (Soekanto 2002, 243) dalam

pembahasan mengenai berbagai peran yang melekat pada

individu-individu yang ada didalam masyarakat ada beberapa

pendapat yang berkaitan dengan fungsi peran, yaitu sebagai

berikut:

a. Bahwa peran tertentu wajib dijalankan jika struktur

masyarakat ingin dipertahankan kelangsungannya.

b. Peranan bisa dilekatkan pada individu yang dapat

dikatakan sanggup oleh masyarakat untuk

menjalankanya, mereka adalah orang yang sudah

terampil dan mempunyai kekuatan.

c. Ada saja Individu-individu yang tidak mampu

menjalankan perannya sesuai dengan yang diharapkan

oleh masyarakat. Karena pada pelaksanaannya

dibutuhkan pengorbanan yang terlau banyak dari

keperluan-keperluan pribadinya.

d. Masyarakat belum tentu akan menyerahkan peluang-

peluang yang setara dengan orang yang mampu

melaksanakan peranya. Bahkan seringkali terlihat kalau

masyarakat sangat terpaksa untuk membatasi peluang-

peluang tersebut.

Page 38: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

25

4. Bentuk Peran

Menurut Nugroho (2014, h. 16-17) bentuk-bentuk

peran dalam BPBD menjalankan tugasnya dalam

mengkoordinasi yaitu:

a. Policy creator yaitu berperan sebagai pengambil

keputusan dan penentu suatu kebijakan

b. Koordinator yaitu berperan mengkoordinasikan

terhadap lembaga-lembaga lain yang terlibat

c. Fasilaitator yaitu berperan menfasilitasi dan

mencukupi apa yang dibutuhkan kelompok

sasaran

d. Implementer yaitu sebagai pelaksana kebijakan

yang ada didalamnya termasuk kelompok sasaran

(korban bencana kebakaran)

e. Akselelator yang berperan mempercepat dan

memberikan kontribusi agar suatu program dapat

berjalan sesuai sasaran atau bahkan lebih cepat

waktu pencapaiannya.

B. Penanggulangan Bencana

1. Pengertian Penanggulangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

penanggulangan ialah suatu tahapan, tindakan dan cara

menanggulangi. Penanggulangan bencana menurut UU RI

No. 24/ 2007 ialah serangkaian upaya untuk mengatasi pada

pencegahan, sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana

Page 39: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

26

atau biasa disebut dengan pra, tanggap darurat dan pasca

bencana sesuai dengan ketetapan kebijakan yang sudah ada.

Penanggulangan bencana dilakukan dengan cara

bekerja sama dengan instansi. Kerja sama dilakukan agar

mempermudah penanggulangan yang dapat dilakukan

bersamaan secara langsung menangani bencana tertentu, dan

dapat dikerjakan secara tidak langsung yaitu dengan cara

saling melengkapi untuk penanggulangan bencana yang

terjadi di suatu daerah (Soeladi 1995, 9).

2. Pengertian Bencana

Bencana menurut undang-undang Nomor 24 Tahun

2007 Pasal 1 angka 1 yaitu Peristiwa atau kejadian yang

disebabkan oleh faktor alam/non alam ataupun faktor

manusia yang mengancam dan merugikan kehidupan

masyarakat seperti kerugian materil, hilangnya harta benda,

kerusakan lingkungan, dampak psikologis bahkan dapat

menyebabkan adanya korban jiwa (Nurjanah dkk 2012, 10).

Dapat digeneralisasi untuk disebut bencana harus

dipenuhi beberapa kriteria/kondisi sebagai berikut:

a. Ada peristiwa,

b. Terjadi karena faktor alam atau karena ulah manusia,

c. Terjadi secara tiba-tiba akan tetapi dapat juga terjadi

secara perlahan-lahan/bertahap

Page 40: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

27

d. Menimbulkan hilangnya jiwa manusia, harta benda,

kerugian sosial-ekonomi, kerusakan lingkungan, dan

lain-lain,

e. Berada diluar kemampuan masyarakat untuk

menanggulanginya (Nurjanah dkk 2012, 11).

3. Jenis-Jenis Bencana

Sesuai dengan Undang-Undang No 24 tahun 2007

tentang penanggulangan bencana, bencana diklasifikasikan

menjadi 3 jenis sebagai berikut:

a. Bencana Alam yaitu bencana yang bersumber dari

fenomena alam seperti gempa bumi, letusan gunung

berapi, banjir, topan, tsunami dll.

b. Bencana Non Alam yaitu bencana yang diakibatkan

oleh peristiwa non alam berupa gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemik, dan wabah penyakit.

c. Bencana Sosial yaitu bencana yang diakibatkan oleh

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan

oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar

kelompok, antar komunitas masyarakat dan teror.

Selanjutnya secara umum ada 6 jenis bencana

dikelompokan sebagai berikut:

a. Bencana geologi seperti longsor/gerakan tanah,

letusan gunung api gempa bumi/tsunami, dan letusan

gunung api.

Page 41: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

28

b. Bencana hydro-meteorologi seperti kebakaran hutan,

banjir, banjir bandang, kekeringan, rob/air laut pasang

dan badai/angin topan.

c. Bencana biologi seperti penyakit tanaman/hewan dan

epidemic.

d. Bencana kegagalan teknologi seperti kelalaian

manusia dalam pengoperasian produk teknologi,

kecelakaan transportasi, kesalahan design teknologi,

dan kecelakaan/kegagalan industri.

e. Bencana lingkungan seperti kebakaran (urban fire),

kebakaran hutan, abrasi pantai, dan pencemaran.

f. Bencana sosial antara lain konflik sosial, eksodus

(pengungsian secara besar-besaran), dan

terorisme/ledakan bom (Nurjanah dkk 2012, 20).

4. Penyebab Bencana

Terdapat 3 faktor Penyebab terjadinya bencana, yaitu

(1) bencana alam karena fenomena alam seperti gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, (2) faktor non alam yaitu bukan

karena fenomena alam dan juga bukan karena perbuatan

manusia seperti gagal teknologi, gagal modernisasi,

epidemic, dan wabah penyakit, (3) bencana sosial/manusia

yang disebabkan oleh manusia seperti pembangunan fisik

Page 42: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

29

berlebihan terutama di kota, yang tidak atau kurang

memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan alam

dan terorisme (Nurjanah Dkk 2012, 22).

5. Dampak Bencana

Dampak dari bencana ialah segala sesuatu yang

merubah atau merugikan akibat kejadian dari bencana.

Dampak yang dirasakan seperti, kerusakan atau kehilangan

harta benda, luka-luka, kematian, gangguan gaya hidup,

kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi, kehilangan mata

pencaharian, psikologi terganggu, kehilangan rumah, dan

gangguan sistem pemerintahan (Kodoatie Sjarief 2006, 146).

Dampak bencana bervariasi tergantung pada kondisi,

kerentanan lingkungan dan masyarakat (Hidayati 2005, 46).

Karena berbagai organisasi, baik pemerintah maupun LSM

yang telah memberikan bantuan seiring berjalannya waktu,

dampak bencana secara fisik perlahan dapat teratasi

(Nurrachman Nani 2007, 11).

Banyak persoaalan yang dihadapi oleh para korban

yang selamat saat terjadinya bencana seperti psikologis yang

terganggu, penyesuaian diri terhadap konflik fisik, dan

kehidupan sosial yang ada setelah terjadinya bencana. Tidak

jarang dengan kondisi tersebut dapat menimbulkan konflik

batin bagi para korban untuk bisa menerima kenyataan

bahwa kondisi sekarang sudah tidak seperti dulu lagi (Arifin

Saru 2008, 5). Bencana menjadi Suatu Pengalaman traumatik

Page 43: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

30

karena bencana dapat merubah diri sendiri dan lingkungan

dalam waktu sekejap (Nurrachman Nani 2007, 4).

6. Tahapan-Tahapan penanggulangan Bencana

Pengertian tahapan ialah sebagai suatu jenjang atau

tingkatan (Suharto Edi 2013, 5). Sedangkan penanggulangan

ialah suatu tahapan, tindakan dan cara menanggulangi.

Penanggulangan bencana menurut UU RI No. 24/ 2007 ialah

serangkaian upaya untuk mengatasi, mulai dari kegiatan

pencegahan bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan

rekonstruki. Tahapan penanggulangan bencana bertujuan

untuk meminimalisir dampak suatu bencana yang dimana

proses tersebut dilakukan secara berkelanjutan atau

berjenjang melalui berbagai kegiatan, kegiatan pencegahan

bencana, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekontruksi,

supaya menimbulkan suatu keadaan tetap aman nyaman

tetapi juga tetap terasa berhati-hati dengan bencana.

Manajemen bencana bukan saja hanya memberikan

pertolongan tetapi juga penanganan bencana yg harus

dilaksanakan dari sebelum bencana terjadi dan juga setelah

becana terjadi.

Manajemen bencana (Disaster Management) adalah

ilmu pengetahuan yang mempelajari bencana beserta segala

aspek yang berkaitan dengan bencana. Cara bekerja

manajemen bencana adalah melalui kegiatan-kegiatan yang

ada pada setiap kuadran/siklus/bidang kerja yaitu

Page 44: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

31

pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan, tanggap darurat,

serta pemulihan. Tujuanya secara umum untuk melindungi

masyarakat beserta harta-bendanya dari (ancaman) bencana

(Nurjanah dkk 2012, 42).

Manajemen bencana ialah suatu tahapan yang sudah

tersusun yang dilakukan untuk mengurus bencana dengan

baik dan aman melalui tiga tahapan (Agus 2012, 20). Sebagai

berikut:

a. Pra Bencana

1) Kesiagaan.

Menurut Gillespie dan Streeter, Kesiagaan adalah

tindakan yang tujuan utamanya adalah untuk

meningkatkan keamanan dan efektifitas respon

masyartakat selama bencana sebagai perencanaan,

identifikasi sumber daya, sistem peringatan dan pelatihan,

simulasi, dan tindakan pra bencana lainnya

Kesiagaan merupakan tahapan yang sangat

berhubungan karena dapat menentukan pertahanan

anggota masyarakat jika suatu saat nanti menjumpai

datangnya bencana.

2) Peringatan dini

Peringatan dini ialah tahapan dengan cara

memberikan nasihat atau peringatan kepada masyarakat

sebelum terjadinya bencana, seperti gempa bumi, gunung

meletus, banjir atau tsunami. Peringatan dini didasarkan

berbagai informasi dari pihak yang berwenang mengenai

Page 45: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

32

kemungkinan akan terjadinya suatu bencana, kemudian

disampaikan kepada semua orang atau golongan terutama

bagi mereka yang dimungkinkan terkena bencana (Ramli

hal, 32 2010).

3) Mitigasi

Mitigasi bencana adalah upaya untuk mencegah atau

mengurangi dampak yang ditimbulkan akibat suatu

bencana. Mitigasi bencana harus dilakukan secara

terencana dan komprehensif melalui berbagai upaya dan

pendekatan.

b. Saat Bencana

1) Tanggap Darurat

Tanggap darurat bencana ialah aktivitas yang

dilaksanakan dengan cepat ketika saat terjadi bencana

agar tidak ada dampak lebih buruk yang muncul pada saat

itu, yang mencakup kegiatan penyelamatan, kebutuhan

dasar yang terpenuhi, perlindungan, pemindahan korban,

dan pemulihan prasarana dan sarana. Kegiatan tanggap

darurat yaitu:

a) Langkah pertama adalah menyelamatkan korban

dan manusia (resque).

b) Menyelamatkan harta benda dan dokumen

penting.

c) Perlindungan masyarakat umum (salvege).

2) Penanggulangan Bencana

Page 46: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

33

Semasa menjalankan kegiatan tanggap darurat,

usaha yang dilaksanakan ialah menanggulangi bencana

sesuai pada jenis dan sifatnya. Membutuhkan kemahiran

dan usaha khusus sesuai dengan keadaan dan skala

kejadian. Untuk dapat mengatasi berbagai macam bencana

maka tim tanggap darurat patut diorganisir dan dirancang

agar bisa mengatasi bermacam-macam jenis bencana.

c. Pasca Bencana

1) Rehabilitasi

Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Becana No. 11 tahun 2008 tentang

pedoman rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek

pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang

memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran

utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar

semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat

pada wilayah pasca bencana

2) Rekonstruksi

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007

ayat 1 pasal 10 dan pasal 11 tentang Penanggulangan

Bencana Rekonstruksi adalah perumusan kebijakan dan

usaha serta langkah-langkah nyata yang terencana baik,

konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali

secara permanen semua prasarana, sarana dan sistem

kelembagaan, baik di tingkat pemerintahan maupun

Page 47: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

34

masyarakat, dengan sasaran utama tumbuh

berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan

budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya

peran dan partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek

kehidupan bermasyarakat di wilayah pasca bencana.

Lingkup pelaksanaan rekonstruksi terdiri atas program

rekonstruksi fisik dan program rekonstruksi non fisik.

7. Bencana Kebakaran

Menurut Perda DKI No.3 Tahun 1992 kebakaran

secara umum adalah suatu peristiwa atau kejadian timbulnya

api yang tidak terkendali yang dapat membahayakan

keselamatan jiwa maupun harta benda. Menurut NFPA

kebakaran merupakan suatu peristiwa oksidasi yang

melibatkan tiga unsur yang harus ada, yaitu: bahan bakar

yang mudah terbakar, oksigen yang ada dalam udara , dan

sumber energi atau panas yang berakibat menimbulkan

kerugian harta benda, cidera bahkan kematian.

Kebakaran merupakan suatu bencana yang

disebabkan oleh ulah manusia. Kebakaran merupakan

keadaan dimana bangunan pada suatu tempat seperti

rumah/permukiman, pabrik, pasr, gedung, dan lain-lain

dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian

(bnpb.go.id, diakses pada tanggal 23 April 2019).

Page 48: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

35

Bencana kebakaran digolongkan menjadi 2 jenis yaitu

kebakaran hutan dan lahan serta kebakaran gedung dan

pemukiman. Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di

Indonesia sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan manusia

dalam rangka membuka lahan, baik untuk usaha pertanian,

kehutanan maupun perkebunan. Sedangkan kebakaran

gedung dan pemukiman terjadi akibat kecerobohan manusia

dalam membangun gedung atau perumahan yang tidak

mengikuti standar keamanan bangunan yang berlaku (Astri

2013, 2).

C. Rehabilitasi

1. Pengertian Rehabilitasi

Rehabilitasi menurut Renwick & Friefeld ialah suatu

kegiatan multidisipliner yang memfungsikan kembali aspek-

aspek fisik, emosi, kognisi, dan sosial sepanjang kehidupan

individu sehingga mampu melakukan mobilitas, komunikasi,

aktivitas harian, pekerjaan, hubungan sosial, dan kegiatan di

waktu luang. Kebakaran permukiman: kegiatan pemulihan

kembali pada korban harus segera dilaksanakan. Demikian

juga dengan material yang mengalami kerusakan segera

diperbaiki atau diganti.

Rehabilitasi dapat juga diartikan sebagai segala upaya

perbaikan untuk mengembalikan fungsi secara minimal

terhadap, sarana, prasarana dan fasilitas umum yang rusak

akibat bencana. Dengan pengembalian fungsi tersebut,

layanan publik/masyarakat dapat dilaksankan. Sasaran

Page 49: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

36

utamanya adalah normalisasi/berjalanya secara wajar

berbagai aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat

seperti pada kondisi sebelum terjadinya bencana (Nurjanah

dkk 2012, 74).

Rehabilitasi menurut KBBI ialah pemulihan atau

penyembuhan kepada kedudukan (keadaan, nama baik)

seperti dahulu; perbaikan anggota tubuh yang rusak dan

sebagainya atas individu (contohnya pasien rumah sakit, dan

korban bencana) agar nantinya dapat menjadi manusia yang

tetap berguna dan dapat diterima kembali dimasyarakat.

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Becana No. 11 tahun 2008 tentang pedoman

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Rehabilitasi yaitu

perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau

masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah

pasca bencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau

berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan

kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana, meliputi

perbaikan lingkungan daerah bencana, perbaikan prasarana

dan sarana umum, pemberian bantuan perbaikan rumah

masyarakat, pemulihan sosial psikologis, pelayanan

kesehatan, rekonsiliasi dan resolusi konflik, pemulihan sosial

ekonomi budaya, pemulihan keamanan dan ketertiban,

pemulihan fungsi pemerintahan, dan pemulihan fungsi

pelayanan publik. yang terdapat di BPBD Ptovinsi DKI

Jakarta.

Page 50: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

37

2. Strategi dan Sasaran Rehabilitasi

Strategi dan Sasaran penyelenggaraan kegiatan

rehabilitasi menurut Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Nonmor 11 Tahun 2008:

Strategi:

a. Melibatkan dan memberdayakan masyarakat dalam

tahapan pelaksanaan rehabilitasi,

b. Memperhatikan karakter bencana, daerah dan budaya

masyarakat setempat,

c. Mendasarkan pada kondisi aktual di lapangan (tingkat

kerugian/ kerusakan serta kendala medan),

d. Menjadikan kegiatan rehabilitasi sebagai gerakan dalam

masyarakat dengan menghimpun masyarakat sebagai

korban maupun pelaku aktif kegiatan rehabilitasi dalam

kelompok swadaya,

e. Menyalurkan bantuan pada saat, bentuk, dan besaran

yang tepat sehingga dapat memicu/membangkitkan

gerakan rehabilitasi dan penanganan bencana yang

menyeluruh.

Sasaran kegiatan rehabilitasi adalah:

a. Kelompok manusia dan segenap kehidupan dan

penghidupan yang terganggu oleh bencana.

b. Sumberdaya buatan yang mengalami kerusakan akibat

bencana sehingga berkurang nilai gunanya.

Page 51: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

38

c. Ekosistem atau lingkungan alam untuk mengembalikan

fungsi ekologisnya.

D. Rekonstruksi

Dalam perencanaan pembangunan nasional

rekonstruksi memiliki arti “re” berarti pembaharuan

sedangkan “kontruksi” sebagaimana penjelasan diatas

memiliki arti suatu sistem atau bentuk. Beberapa pakar

mendefinisikan secara sederhana penyusunan atau

penggambaran kembali dari bahan-bahan yang ada dan

disusun kembali sebagaimana adanya atau kejadian semula

(Pusat Bahasa 2005, 9).

Rekonstruksi adalah pengembalian sesuatu

ketempatnya yang semula; Penyusunan atau penggambaran

kembali dari bahan-bahan yang ada dan disusun kembali

sebagaimana adanya atau kejadian semula (B.N. Marbun,

1996, 469).

Rekonstruksi yaitu perumusan kebijakan dan usaha

serta langkah-langkah nyata yang terencana baik, konsisten

dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara

permanen semua prasarana, sarana dan sistem kelembagaan,

baik di tingkat pemerintahan maupun masyarakat, dengan

sasaran utama tumbuh berkembangnya kegiatan

perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan

ketertiban, dan bangkitnya peran dan partisipasi masyarakat

sipil dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat di wilayah

Page 52: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

39

pasca bencana. (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 ayat

1 pasal 10 dan pasal 11 tentang Penanggulangan Bencana).

Dari beberapa uraian diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca kebakaran

merupakan kegiatan untuk memberikan perbaikan semua

aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai dengan

jenjang yang mencukupi pada wilayah pasca bencana

kebakaran dengan tujuan utama adalah untuk

mengembalikan seperti semula dan usaha serta langkah-

langkah nyata yang terencana baik, konsisten dan

berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen

semua prasarana, sarana dan sistem kelembagaan, baik di

tingkat pemerintahan maupun masyarakat. Kegiatan tersebut

untuk memecahkan masalah yang dirasakan oleh perorangan,

keluarga dan masyarakat yang dilaksanakan oleh pemerintah,

lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial agar

masyarakat yang terkena bencana tersebut dapat hidup

normal kembali.

Page 53: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

40

E. Kerangka Berpikir

Korban bencana kebakaran

Permasalahan

1. Psikologis

2. Material

Kebutuhan

1. Memperbaiki

keadaan mental

2. Penggantian

kerusakan

Peran BPBD

Untuk menjalankan program pasca

bencana kebakaran yaitu rehabilitasi dan

rekonstruksi BPBD berperan sebagai

koordinator secara langsung dan tidak

langsung yang bekerja sama dengan

bebagai pihak terkait seperti; Dinas

Perumahan dan Permukiman, Dinas

Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas

Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air,

PMI, NGO, BAZNAS, Tokoh Agama,

Masyarkat dan lain sebagainya.

Page 54: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

41

BAB III

PROFIL BADAN PENANGGULANGAN BENCANA

DAERAH (BPBD) PROVINSI DKI JAKARTA

Sesuai dengan Peraturan Presiden no 08 tahun 2008,

Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pasal 1 ayat 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga

pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun

Kabupaten atau Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan

Bencana.

Selanjutnya sesuai dengan peraturan Kepala Badan

Penanggulangan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah,

BPBD adalah perangkat daerah yang dibentuk untuk

melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana di

daerah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

merupakan lembaga penanggulangan bencana yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Gubernur. BPBD dipimpin oleh seorang kepala, yang dijabat

secara ex officio oleh Sekretaris Daerah (Sekda), yang

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur

(Bpbd.jakarta.go.id diakses pada 9 Agustus 2019).

Page 55: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

42

A. Sejarah BPBD Provinsi DKI Jakarta

Sistem kelembagaan merupakan salah satu faktor yang

sangat penting serta memiliki pengaruh yang sangat besar

terhadap keberhasilan pelaksanaan sistem penanggulangan

bencana di suatu wilayah. Jika sebelumnya pemerintah daerah

membentuk Satkorlak sebagai organisasi yang bertugas untuk

mengatasi bencana, maka dengan dikeluarkannya UU No. 24

Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, maka terjadi

perubahan lembaga dari Satkorlak menjadi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah.

BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8

tahun 2008, menggantikan Satuan Koordinasi Pelaksana

Penanganan Bencana (Satkorlak) ditingkat Provinsi dan Satuan

Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat Kabupaten

atau Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan peraturan

Presiden Nomor 83 Tahun 2005.

Di dalam alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar

1945 diamanatkan bahwa Negara Republik Indonesia

berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Amanat tersebut dilaksanakanoleh Pemerintah dan pemerintah

daerah bersama semua komponenbangsa melalui pembangunan

nasional.

Page 56: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

43

Bahwa amanat Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana

tersebut diatas, khususnya untuk melindungi segenap bangsa dan

seluruh tumpah darah Indonesia, dalam hal perlindungan terhadap

kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas bencana,

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang

berlandaskan Pancasila, telah dituangkan dalam Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Untuk menyelenggarakan penanggulangan bencana di

daerah, Pemerintah Daerah membentuk Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD). Pemerintah Provinsi membentuk

BPBD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota membentuk

BPBD Kabupaten/Kota. Dalam membentuk BPBD, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan

BNPB. Dalam hal Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tidak

membentuk BPBD Kabupaten/Kota, maka tugas dan fungsi

penanggulangan bencana diwadahi dengan organisasi yang

mempunyai fungsi yang bersesuaian dengan fungsi

penanggulangan bencana.

Pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung

jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tugas

penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut ditangani

oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di

tingkat Pusat dan Badan Penanggulangan Bencanan Daerah

(BPBD) di tingkat Daerah, yang di dalam ketentuan Pasal 18 dan

19 disebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi

Page 57: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

44

penanggulangan bencana di daerah dibentuk Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Sesuai dengan Pedoman Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Sejalan dengan ketentuan Pasal

12 butir h Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

penanggulangan bencana untuk memberikan acuan bagi

pemerintah daerah dalam pembentukan BPBD sebagaimana

tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana tentang Pedoman

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pengaturan tentang kedudukan, tugas dan fungsi BPBD diatur

dengan pedoman organisasi dan tata kerja BPBD yang ditetapkan

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

B. Dasar Pembentukan BPBD Provinsi DKI Jakarta

Dasar pembentukan BPBD Provinsi DKI Jakarta adalah:

1. UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

3. Pepres Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional

Penanggulangan Bencana;

Page 58: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

45

4. Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah;

5. Perka BNPB Nomor 3 tahun 2008 Pedoman

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

6. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2008

Tentang Petunjuk Teknis Penanggulangan Bencana;

7. Perda DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2011 tentang Badan

Penanggulangan Bencana;

8. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2011

tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

9. Perda No. 11 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

10. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 145 Tahun 2016

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah. (bpbd.jakarta.go.id

diakses pada 9 Agustus 2019).

C. Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana, lembaga utama yang khusus

menangani penanggulangan bencana di tingkat Provinsi adalah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD

merupakan Satuan Perangkat Kerja Daerah Provinsi DKI Jakarta

yang dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 26 Tahun 2011.

Page 59: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

46

SKPD ini bertugas untuk merumuskan dan menetapkan

kebijakan terhadap usaha penanggulangan bencana yang

mencakup pencegahan dan mitigasi bencana, kesiapsiagaan,

penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan

setara, serta melakukan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan

penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan

menyeluruh. Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana,

BPBD tidak bekerja sendiri tetapi bekerja sama dengan SKPD,

lembaga dan instansi terkait (bpbd.jakarta.go.id diakses pada 9

Agustus 2019).

D. Visi dan Misi BPBD Provinsi DKI Jakarta

Berikut Visi dan Misi BPBD Provinsi DKI Jakarta:

1. Visi

Ketangguhan Kota Jakarta dalam Menghadapi Bencana

2. Misi

a. Melindungi warga Jakarta melalui pengurangan resiko

bencana

b. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat kota Jakarta

c. Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.

E. Lambang BPBD Provinsi DKI Jakarta

Berikut ini adalah logo atau lambang dari Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta.

Page 60: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

47

Gambar 3.1

Logo Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Provinsi DKI Jakarta

Lambang segitiga yang dimiliki BPBD juga memiliki

makna, bahwa BPBD tidak bisa bekerja sendiri, melainkan

harus sinergitas bersama pemerintah, masyarakat dan dunia

usaha, karena mesti bersatu dengan ketiganya, sehingga bisa

membantu satu sama lain.

F. Tugas dan Fungsi BPBD Provinsi DKI Jakarta

Pengaturan tentang tugas dan fungsi BPBD diatur dengan

pedoman organisasi dan tata kerja BPBD yang ditetapkan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri (bpbd.jakarta.go.id, diakses pada 9

Agustus) yaitu:

1. Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 61: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

48

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan

kebijakan Pemerintah Daerah dan BNPB terhadap

usaha Penanggulangan Bencana yang mencakup pra

Bencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca

Bencana secara adil dan setara serta sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan;

b. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta

rawan bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan

bencana;

e. Melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana

di daerah;

f. Melaporkan penyelenggaraan penanganan bencana

kepada Kepala Daerah setiap 1 (satu) bulan sekali

dalam kondisi normal dan setiap saat dalam keadaan

darurat bencana;

g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan

barang;

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang

diterima dari APBD; dan

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 62: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

49

a. Perumusan dan penetapan kebijakan Penanggulangan

encana dan penanganan Pengungsi dengan bertindak

cepat, tepat, efektif dan efisien; dan

b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Penanggulangan

Bencana secara terpadu dan menyeluruh.

G. Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Sesuai dengan Pedoman Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencna dalam menyelenggarakan

penanggulangan bencana, BPBD memiliki tata kerja sebagai

berikut:

1. Kepala BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota bertanggung

jawab mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan

tugas UnsurPengarah dan Unsur Pelaksana BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Unsur Pengarah melaksanakan sidang anggota secara

berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan

yang ditetapkanoleh Kepala BPBD selaku Ketua Unsur

Pengarah PenanggulanganBencana.

3. Unsur Pengarah dapat mengundang lembaga pemerintah

baik pusat maupun daerah, lembaga usaha, lembaga

internasional dan/ataupihak lain yang dipandang perlu

dalam sidang anggota Unsur Pengarah Penanggulangan

Bencana.

4. Pimpinan Unsur Pelaksana BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kotamengendalikan pelaksanaan

Page 63: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

50

tugas dan fungsi di lingkunganmasing-masing BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kota.

5. Pimpinan Unsur Pelaksana wajib menerapkan prinsip

koordinasi,integrasi dan sinkronisasi di lingkungan

masing-masing maupunantar unit organisasi dalam

lingkungan BPBDProvinsi/Kabupaten/Kota serta dengan

instansi lain di luar BPBDdan organisasi kemasyarakatan

sesuai bidang tugasnya.

H. Program BPBD untuk Penanggulangan Bencana

Program BPBD untuk penanggulangan bencana antara lain;

1. Peningkatan kapasitas dan simulasi penanggulangan

bencana pada gedung serta manajemen siswa yayasan/

sekolah penyandang disabilitas.

2. Penyediaan buffer logistik dan peralatan penanggulangan

bencana.

3. JITU PASNA (Peningkatan kapasitas relawan dalam

kajian kebutuhan pasca bencana) Penyediaan sarana

pendukung pemulihan fisik pasca bencana

(bpbd.jakarta.go.id Diakses pada 20 Agustus 2019).

I. Struktur Organisasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

Pengaturan lebih lanjut tentang kedudukan, tanggung

jawab dan pengangkatan Kepala dan unsur pelaksana BPBD

diatur danditetapkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Page 64: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

51

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan

Peraturan Gubernur Nomor 260 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pelaksanaan Tugas pokok, fungsi dan kewenangan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dipimpin

oleh seorang Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana

Daerah yang dijabarkan berdasarkan ruang lingkup kegiatan yang

dikelompokan ke dalam Sekretariat, Bidang-bidang dan UPT

Pusat Data dan Informasi Kebencanaan.

Struktur BPBD terdiri dari:

Page 65: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

52

Gambar 3.2

Struktur Organisasi BPBD Provinsi DKI Jakarta.

Page 66: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

53

BAB IV

DATA DAN HASIL TEMUAN

Pada bab ini, dari hasil observasi dan wawancara yang

peneliti lakukan, peneliti menemukan beberapa informasi terkait

Peran BPBD Provinsi DKI Jakarta dalam program Rehabilitasi

dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di Krukut Tamansari

Jakarta Barat, baik dari peran BPBD hingga pelaksana program.

Berikut ini merupakan informasi yang didapat mengenai

pelaksanaan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca

Bencana Kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta Barat.

Kebakaran yang terjadi pada Minggu, 17 Maret 2019

yang berlokasi Di Jalan Thalib 2 dan 3 RW 05 Kelurahan Krukut

Kecamatan Tamansari Jakarta Barat pada pukul 00.00 WIB.

Penyebab kebakaran adalah angin besar yang menyebabkan api

pada pemanggang sate menjadi tak terkendali, api berhasil

dipadamkan pada pukul 03.15 WIB dengan 34 unit mobil

pemadam kebakaran.

Dampak bencana kebakaran dapat merugikan para

korban, seperti kerugian material kehilangan rumah, kehilangan

harta benda yang hangus terbakar dan berdampak pada psikologis

korban, ada yang putus asa, berduka, korban tidak bisa

bersekolah, tidak dapat bekerja, tidak dapat bermain seperti

biasanya dan tidak dapat beraktifitas seperti biasanya.

Page 67: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

54

Pasca kebakaran Di Krukut Kecamatan Tamansari Jakarta

Barat, dampak kebakaran Di RW 05 mencapai 09 RT dengan

kerusakan fisik bangunan terbakar 202 bangunan rumah

permanen dan semi permanen yang statusnya milik perorangan,

korban berjumlah 399 Kartu Keluarga 1327 jumlah jiwa. Jumlah

kelompok rentan sebagai berikut; Balita = 108 orang, Lansia = 72

orang, Ibu hamil = 5 orang, Disabilitas = 3 orang. Jumlah anak

sekolah sebagai berikut; SD = 255 orang, SMP = 128 orang,

SMA = 89 orang.

Pada bencana kebakaran ini tidak ada korban jiwa, jumlah

korban terluka sebanyak 3 jiwa dengan rincian sebagai berikut;

Saudara Didin, 19th (Kepala pusing dan telapak kaki kiri sobek,

dirujuk ke Puskesmas Kecamatan Taman Sari), Saudara Alifudin,

25th (Sesak nafas, dirujuk ke RSUD Tarakan), Saudara Yanto,

22th (Kaki kiri luka terkena seng, penangan oleh puskesmas

kecamatan tamansari). Korban terdampak merupakan WNI dan

Pekerjaan dari korban terdampak antara lain guru, pedagang,

buruh harian, ojek online, karyawan swasta dan lain sebagainya.

Karena dampak kebakaran yang luas maka BPBD berperan

melakukan penanggulangan pasca bencana yaitu rehabilitasi dan

rekonstruksi. Berikut hasil data wawancara dari korban dan

BPBD.

“... Kebakaran 17 Maret 2019 Di Jalan Thalib 2 dan 3 RW

05 Kelurahan Krukut Kecamatan Tamansari Jakarta Barat

jam 00.00 WIB. Penyebab kebakaran adalah angin besar

yang menyebabkan api pada pemanggang sate menjadi

tak terkendali. Dampak kebakaran kemarin itu yang

terkena ada 9 RT yang paling banyak itu RT 007 RW 05,

Page 68: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

55

total semuanya 202 rumah, 399 kartu keluarga dengan

jumlah 1327 jiwa...’ (Taufiq, 2019)

“...alhamdulillah untuk korban sih luka-luka aja tidak ada

korban jiwa warga merasa sesak nafas, kakinya robek,

pusing ya seperti itu...” (Umi Rudhayah, 2019)

Setelah dilihat dari data diatas dikarenakan dampak

kebakaran luas warga tidak dapat menanganinya sendiri dan

banyaknya rumah yang terbakar, maka dibutuhkan peran BPBD

untuk melakukan penanggulangan pasca bencana kebakaran yaitu

rehabilitasi dan rekonstruksi Di Krukut Tamansari Jakarta Barat.

A. Peran BPBD dalam Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di Krukut

Tamansari Jakarta Barat

Sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh pemerintah untuk

mencapai tujuan organisasi setiap lembaga memiliki program

pelayanan, hal tersebut juga berlaku pada Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta BPBD adalah perangkat

daerah yang berperan untuk melaksanakan tugas dan fungsi

penanggulangan bencana di daerah. BPBD dipimpin oleh seorang

kepala, yang dijabat secara ex officio oleh Sekretaris Daerah

(Sekda), yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

kepada Gubernur. Kegiatan utama yang dilaksanakan oleh BPBD

adalah melakukan penanggulangan bencana.

Mengacu dengan Peraturan Presiden no 08 tahun 2008,

Tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pasal 1 ayat 1

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah lembaga

pemerintah non-departemen yang melaksanakan tugas

Page 69: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

56

penanggulangan bencana di daerah baik Provinsi maupun

Kabupaten atau Kota dengan berpedoman pada kebijakan yang

ditetapkan oleh Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan

Bencana.

“...BPBD berperan melakukan penanggulangan bencana

di Daerah dari mulai pertama pra bencana di dalamnya

ada kesiagaan, peringatan dini, dan mitigasi, yg kedua

saat bencana didalamnya ada tanggap darurat,

penanggulangan bencana dan yg terakhir pasca bencana

didalamnya ada rehabilitasi dan rekonstruksi...” (Taufiq,

2019)

BPBD tidak bekerja sendiri untuk menjalankan perannya,

sebagai pengkoordinasi berbagi upaya telah dilakukan untuk

memulihkan kondisi korban pasca bencana kebakaran

bekerjasama dengan berbagai pihak seperti: Dinas Perumahan

dan kawasan lingkungan hidup, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan,

Dinas Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO,

BAZNAS, Tokoh Agama dan lain sebagainya.

”...Kerjasama dengan pihak lain seperti dinas perumahan

Nah itu seperti kita tata kawasan yg tadinya kumuh

sebelum kebakaran lalu pasca kebakaran kita buka saluran

airnya dibersihin, atap rumahnya jangan rapat lagi diatur

lagi semuanya terus dibimbing warganya kita kasih

sosialisasi gimana cara untuk membangun rumah yang

aman dan nyaman jadi kita turun kelapangan, kita cari apa

masalahnya lalu kita bikin laporannya semua itu kita

lakukan dengan cara koordinasi dengan pihak-pihak yang

terkait...”(Taufik, 2019)

Dari hasil observasi dan wawancara peneliti yang

ditemukan, bahwa peran BPBD Provinsi DKI Jakarta adalah

sebagai koordinator yang mengkoordinir prosesnya rehabilitasi

Page 70: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

57

dan rekonstruksi pasca bencana yang bekerjasama dengan

lembaga terkait seperti; Dinas Perumahan dan lingkungan, Dinas

Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Sumber

Daya Air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, Tokoh Agama dan lain

sebagainya. Cara BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu:

1. BPBD mengambil keputusan dan penentu suatu kebijakan

didalam penanggulangan bencana dikarenakan BPBD

berperan sebagai koordinator, seperti pada bencana

kebakaran di Krukut ketika terjadinya bencana kebakaran

maka Jakarta siaga 112 itu menangani laporan masyarakat

dalam waktu 30 detik. Dalam rentang waktu itu, petugas

telah menerima laporan, mencatat dan membuat tiket

kejadian, serta melaporkan ke operator, dan terakhir

menghubungkannya ke perangkat kerja terkait. Waktu

penerimaan laporan tetap berjalan cepat karena prosesnya

berjalan secara otomatis. Per harinya, ada sekitar 33

operator yang siaga menerima aduan atau laporan darurat

dari masyarakat. Untuk kasus kebakaran, standarnya

petugas akan tiba di lokasi maksimal 15 menit setelah

laporan diterima. Jakarta Siaga 112 merupakan layanan

kontak darurat bebas pulsa yang dapat diakses selama 24

jam. Selanjutnya BPBD melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran dengan melihat

dari seberapa luas dampak kebakaran tersebut yang

membutuhkan pengungsian kalau hanya lingkup kecil

Page 71: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

58

sekedar 1 sampai 5 rumah itu masih bisa ditangani oleh

penduduk setempat.

“...BPBD punya UPT pusat data dan informasi,

nanti dari sini ketahuan semua data dan informasi

ketika terjadi bencana secara otomatis sudah

terhubung kepada yang terkait, Jakarta Siaga 112

melayani laporan yang bersifat darurat, antara lain,

kebakaran, kecelakaan, ancaman bunuh diri. Pasca

kebakaran kebakaran kita cari ada pengungsi atau

engga,kita cari yg ada pengungsinya, mohon maaf

kalau masih 1 sampai 5 rumah itu masih bisa

ditangani oleh penduduk setempat masih lingkup

kecil, kalau ada pengunsian, pertama dinas sosial

bikin tenda kan atau biasanya ditampung di masjid

musolah atau tenda...”(Taufiq, 2019)

2. Setelah melakukan pengambilan keputusan selanjutnya

BPBD mengkoordinasikan kepada lembaga terkait yang

terlibat seperti; Dinas Perumahan dan permukiman, Dinas

Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas

Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, Tokoh

Agama dan lain sebagainya. Pada kasus kebakaran sesuai

dengan keputusan yang diambil oleh BPBD setelah

mendapat informasi dari 112 dan juga koordinasi antar

petugas atau pemberitahuan pada dinas terkait dilakukan

melalui sistem terkomputerisasi melalui web monitoring,

didukung dengan komunikasi melalui radio trunking, dan

laporan yang masuk akan terintegrasi dalam sistem CRM

(Citizen Relation Management). Selain meneruskan

laporan ke dinas-dinas terkait untuk mendapatkan respons

secepatnya dengan pihak terkait BPBD mengkoordinir

Page 72: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

59

lembaga terkait untuk melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran.

“...BPBD melakukan penanggulangan yaitu

rehabilitasi dan rekonstruksi nah kalau kita sebagai

pengkoordinasi, contoh: pembersihan lokasi, itu

bukan bpbd itu berkoordinasi dengan dinas

lingkungan hidup dan kesehatan. Contoh kedua:

kebakaran itu dibikin tenda pengungsian oleh

Dinas Sosial nah BPBD berkoordinasi dengan

Dinas Sosial. Kita sebagai kordinatornya kita

kasih saran dan lain-lain seperti itu...” (Taufiq,

2019)

3. Selanjutnya BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait

untuk menfasilitasi dan mencukupi apa yang dibutuhkan

korban bencana kebakaran di Krukut. Terkait

memfasilitasi seperti tenda pengungsian, pelayanan

dukungan psikososial, pelayanan kesehatan, pelayanan

penggantian kerusakan dokumen dan kerusakan rumah,

pakaian sekolah, dan makanan minuman itu dilakukan

oleh Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas

Perumahan dan Kawasan Lingkungan Hidup.

“...kemarin di krukut itu kita sudah beri bantuan

memfasilitasi seperti tenda pengungsian,

pelayanan dukungan psikososial, pelayanan

kesehatan, pelayanan penggantian kerusakan

dokumen dan kerusakan rumah, pakaian sekolah,

dan makanan minuman...” (Taufiq, 2019)

4. BPBD sebagai pelaksana kebijakan yang ada di dalamnya

termasuk korban bencana kebakaran di Krukut. Sesuai

dengan kebijakan Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Page 73: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

60

Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi, maka BPBD

melakukan tugasnya untuk menanggulangi bencana di

daerah ataupun kabupaten kota.

“...yaitu tadi yang sudah saya jelaskan bahwa

BPBD melakukan penanggulangan bencana di

daerah, karena yang di Krukut itu pasca bencana

kebakaran maka BPBD melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi sesuai dengan kebijakan Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Rehabilitasi dan Rekonstruksi seperti itu...”

(Taufiq, 2019)

5. Selanjutnya setelah berkordinasi dengan para pihak terkait

BPBD bertugas mempercepat dan memberikan kontribusi

agar suatu program dapat berjalan sesuai sasaran atau

bahkan lebih cepat waktu pencapaiannya. Dikarenakn

BPBD sebagai koordinator yang bekerjasama dengan

berbagai pihak terkait maka BPBD juga ikut berkontribusi

secara langsung dengan ikut turun langsung kelapangan

membantu korban kebakaran di Krukut tersebut.

“...walaupun BPBD sebagai koordinasi tetapi ikut

turun lapangan secara langsung membantu pihak

terkait dalam melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi di Krukut...” (Taufiq, 2019)

Melalui hasil data informasi yang diberikan oleh informan

bahwa BPBD merupakan lembaga yang melaksanakan tugas

penanggulangan bencana di daerah. Pada penanggulangan pasca

bencana kebakaran di Krukut BPBD melakukan penanggulangan

pasca bencana kebakaran sesuai dengan kebijakan pada Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 11

Page 74: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

61

Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

BPBD Provinsi DKI Jakarta berperan sebagai koordinasi yang

bekerjasama dengan berbagai pihak seperti; Dinas Perumahan

dan lingkungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas

Perhubungan, Dinas Tata air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, Tokoh

Agama dan lain sebagainya.

B. Tahapan Rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca Bencana

Kebakaran oleh BPBD Provinsi DKI Jakarta

Berdasarkan hasil temuan melalui observasi dan

wawancara, peneliti mendapatkan informasi mengenai tahapan

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana kebakaran yang

dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta, merupakan sebuah usaha

yang harus dilakukan untuk membantu masyarakat melakukan

perubahan. Tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi yaitu:

1. Sosialisasi dan Koordinasi Program.

BPBD berkoordinasi dengan jajaran pemerintahan hingga

tingkat Desa/Kelurahan, Sosialisasi kepada masyarakat

umum dan korban, dan membangun kebersamaan

solidaritas, dan kerelawanan.

“...Ketika BPBD mendapatkan informasi terjadinya

bencana kebakaran, kita koordinasi kepada struktur

ditingkat daerah dan pusat seperti Bapak Gubernur

Provinsi DKI Jakarta lalu dengan pak lurah nanti

biasanya pak lurah yang memberi tahu rw setempat

yang terkena kebakaran, setelah itu kita turun

langsung kelapangan lalu sosialisasi dengan para

korban yang rumahnya terbakar untuk diadakanya

Page 75: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

62

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

kebakaran...” (Taufiq, 2019).

2. Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan/Kerugian.

Inventarisasi dan identifikasi tingkat kerusakan/kerugian

bencana dilakukan oleh BPBD dan unsur-unsur lain yang

dikoordinasikan oleh BPBD, Verifikasi atas hasil

inventarisasi dan identifikasi kerusakan/kerugian dapat

dilakukan oleh BPBD oleh karena adanya usulan,

masukan, sanggahan dari masyarakat maupun karena

timbulnya bencana susulan dan hal lain yang relevan,

Inventarisasi, identifikasi kerusakan/kerugian atau

verifikasi atas hasilnya dilakukan pada pelaksanaan tahap

tanggap darurat dan atau rehabilitasi.

“...Sebelum dilaksanakan penyelenggaraan

rehabilitasi dan rekonstruksi terlebih dahulu

dilakukan inventarisasi dan identifikasi

kerugian/kerusakan secara lengkap, lalu kita lakukan

kajian kebutuhan menggunakan informasi serta

berbagai perkiraan kebutuhan ke depan, dengan

melibatkan berbagai unsur masyarakat dari awal,

biasanya itu kita lihat data dari saat penanganan

tanggap darurat sampai tahap pasca bencana yaitu

rehabilitasi ini, contohnya kita lihat dulu datanya

kalau kebakaran hanya 5 rumah itu masih bisa

ditangani oleh warga sekitar tetapi kalau sudah

banyak rumah langsung kita tangani langsung...”

(yayu, 2019).

3. Perencanaan dan Penetapan Prioritas.

Perencanaan dan penetapan prioritas di tingkat

masyarakat yang dilakukan secara partisipatif oleh

Page 76: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

63

kelompok masyarakat merupakan masukan penting bagi

program rehabilitasi dan rekonstruksi, perencanaan,

penetapan prioritas dan sinkronisasi program dilakukan

oleh BPBD

“...Untuk melakukan rehabilitasi kita bekerjasama

langsung dengan masyarakat dah pihak-pihak terlibat

lainnya, untuk Perencanaan rekonstruksi dilaksanakan

melalui kajian solusi berdasarkan hasil dari kajian

kebutuhan, dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat

terkait prioritaskan dulu mulai dari rumah yang habis

hangus terbakar sampai yang sedikit terbakar...”

(Taufiq. 2019).

4. Mobilisasi Sumberdaya.

Mobilisasi sumberdaya yang meliputi sumberdaya

manusia, peralatan, material dan dana dilakukan dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang tersedia.

Sumberdaya manusia yang memahami dan mempunyai

keterampilan secara profesional sangat diperlukan dalam

semua proses dan kegiatan rehabilitasi pasca bencana.

Sumberdaya yang berupa peralatan, material dan dana

disediakan dan siap dialokasikan untuk menunjang proses

rehabilitasi dan rekonstruksi.

“...Sebelum melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi

untuk melakukan pembersihan lokasi kebakaran

terlebih dahulu kita melihat dan mempersiapkan

peralatan dan dana setelah turun kelapangan nanti

kerja bakti masal pembersihan puing-puing bangunan

yang terbakar bekerjasama dengan masyarakat dan

personil gabungan dari unsur TNI-POLRI, Dinas

Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air, Dinas

Bina Marga, Satpol PP dan PPSU. Bantuan perlatan

Page 77: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

64

untuk kerja bakti berupa karung dan linggis...”

(Taufiq, 2019).

5. Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

Pelaksanaan rehabilitasi meliputi kegiatan perbaikan dan

pemulihan. Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan di wilayah

yang terkena bencana maupun wilayah lain yang

dimungkinkan untuk dijadikan wilayah sasaran kegiatan

rehabilitasi. Kegiatan rehabilitasi juga dimungkinkan

untuk melibatkan banyak pemangku kepentingan dan

masyarakat. Pelaksanaan Rekonstruksi adalah semua unit

kerja yang terlibat dalam kegiatan rekonstruksi, dibawah

koordinasi pengelola dan penanggungjawab kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana pada lembaga yang

berwenang menyelenggarakan penanggulangan bencana di

tingkat daerah.

“...pelaksanaan kegiatan rehabilitasi yang kita

lakukan trauma healling karena kan pasca kebakaran

pada kaget kalau rumahnya hangus terbakar terus

masih ada yang gak percaya jadi kita melakukan

psychological First Aid (PFA) mendengarkan cerita

korban dan tidak banyak bertanya dan juga dengan

cara kecil sih terutama pada anak-anak diadakan

lomba menggambar dan mewarnai sampai hasilnya

dia lupa dan bisa nemrima keadaan, dalam reonstruksi

warga mendapat dana untuk pergantian pembangunan

rumah dan cara membangun rumah yang aman dan

nyaman sampai hasilnya warga bisa memperbaiki

rumahnya dan mempunyai tempat tinggal

kembali...”(Taufiq, 2019).

Page 78: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

65

6. Pembiayaan.

Untuk merencanakan proses Rehabilitasi dan

rekonstruksi, perlu dipertimbangkan pembiayaan

penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana, Pemerintah menggunakan dana penanggulangan

bencana yang berasal dari APBD. Pembiayaan proses

rekonstruksi dapat pula berasal dari swasta, masyarakat,

serta institusi lain nonpemerintah melalui koordinasi

BPBD untuk tingkat daerah.

“...Kalau untuk dana kita pakai dana APBD terlebih

dahulu biasanya dibantu oleh lembaga yang terkait

seperti kita juga bekerjasama dengan BAZNAS

biasanya dibantu oleh BAZNAS dan juga BANK...”

(Taufiq, 2019).

7. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

Pemantauan penyelenggaraan rehabilitasi pascabencana

diperlukan sebagai upaya untuk memantau secara terus-

menerus terhadap proses dan kegiatan rehabilitasi.

Pelaksanaan pemantauan kegiatan rehabilitasi dilakukan

oleh BPBD. Penyusunan laporan penyelenggaraan

rehabilitasi selanjutnya digunakan untuk memverifikasi

perencanaan program rehabilitasi dan rekonstruksi.

“...Penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi itu

biasanya dilaukan 7, 30 hari atau sampai 2 bulan. Itu

dipantau terus oleh BPBD yang mengkoordinasi

pihak-pihak lain seperti dinas kesehatan, dinas

perumahan dan lain-lain, Pemantauan terhadap

pelaksanaan rekonstruksi, selain dilaksanakan oleh

BPBD juga dapat dilakukan oleh masyarakat dan

stakeholder terkait lainnya, sehingga akuntabilitas dan

Page 79: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

66

transparansi pelaksanaan rekonstruksi dapat

dipertanggungjawabkan...” (Taufiq, 2019).

Melalui data diatas, dapat disimpulkan bahwa sebelum

melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD harus melakukan

beberapa tahapan sesuai dengan prosedur umum yang mengacu

dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi

dan Rekonstruksi. Dimana melakukan beberapa tahapan ini untuk

menjamin efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi. Sebelum melakukan rekontruksi

dan rehabilitasi BPBD harus melakukan 7 tahapan yaitu;

Sosialisasi dan Koordinasi Program, Inventarisasi dan Identifikasi

Kerusakan/Kerugian, Perencanaan dan Penetapan Prioritas,

Mobilisasi Sumberdaya, Pelaksanaan Rehabilitasi dan

Rekonstruksi, pembiayaan, dan Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan.

C. Program Rehabilitasi Pasca Bencana Kebakaran oleh

BPBD

Rehabilitasi merupakan perbaikan dan pemulihan semua

aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang

memadai, pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama

untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek

pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca

bencana. Program rehabilitasi pasca bencana kebakaran oleh

BPBD DKI Jakarta merupakan poin selanjutnya yang peneliti

teliti untuk mengetahui bagaimana BPBD menjalankan tugasnya

Page 80: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

67

sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi

dan Rekonstruksi. Adapun hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti terkait program rehabilitasi yaitu:

1. Perbaikan lingkungan daerah bencana

Untuk menanggulangi perbaikan lingkungan yang terjadi

pasca bencana kebakaran, kegiatan fisik perbaikan

lingkungan dilakukan dengan cara pembersihan masal

bersama dengan masyarakat, Dinas Lingkungan Hidup,

Dinas Sumber Daya Air, dan lainnya untuk memenuhi

persyaratan teknis, sosial, ekonomi, dan budaya serta

ekosistem suatu kawasan. Berikut hasil wawancara dari

korban dan BPBD.

“...Kemarin itu dirapikan dan bersihkan bersama

dengan TNI POLRI dan warga semua puing-puing

yang tersisa ketika masih ada yang bisa dipakai dan

lumayan juga untuk warga kalau masih bisa ada yang

dijual...” (Lastri, 2019).

“...Perbaikan sementara untuk pemulihan fungsi fisik

terus jalanannya dan aliran air gotnya agar lebih baik

lagi dan lebih aman. Kita kerja bakti massal

pembersihan puing-puing bangunan yang terbakar

kurang lebih ya 200 orang bekerjasama dengan

personil gabungan dari unsur TNI-POLRI, Dinas

Lingkungan Hidup, Dinas Sumber Daya Air, Dinas

Bina Marga, Satpol PP dan PPSU sekecamatan

Tamansari. BPBD memberikan bantuan berupa

karung sebanyak 5000 lembar, linggis 24 buah pada

hari Senin, tanggal 18 Maret 2019 dan tambahan

karung sebanyak 2000 lembar pada hari Rabu, 20

Page 81: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

68

Maret 2019 sebagai peralatan untuk kerja bakti

pembersihan puing kebakaran...” (Taufiq, 2019).

Gambar 4.1

Giat kerja bakti personil gabungan

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

2. Pemulihan sosial psikologis

Untuk membantu masyarakat yang terkena dampak

bencana, memulihkan kembali kehidupan sosial dan

kondisi psikologis pada keadaan normal seperti kondisi

sebelum bencana. Kegiatan membantu masyarakat terkena

dampak bencana sebagaimana dimaksud dilakukan

melalui upaya pelayanan sosial psikologis seperti

konseling dan pendampingan. Berikut kutipan wawancara

dengan korban bencana kebakaran dan BPBD DKI

Jakarta. Berikut hasil wawancara dari korban dan BPBD.

“...Waktu pas di tenda dan masjid pengungsian itu

ada permainan dan juga lomba menggambar

Page 82: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

69

mewarnai dari BPBD dan psikolog puskesmas

Tamansari untuk menghibur anak-anak...” (Lastri,

2019).

“...kalau untuk Psikosial kami rasa sudah berjalan

sangat baik kami sangat sering menerapkan seperti di

krukut ini justru paling kenceng psikososialnya kalau

dulu kan sebutanya trauma healling nah sekarang

disebutnyaa psikologi klinis. Jadi pertama-tama kita

data korban kebakaran setelah itu kumpulin anak-

anaknya kita dampingi ya biasanya kita hibur anak-

anak dengan bermain kecil kita adain lomba

menggambar bikin mereka senang, bikin mereka gak

sedih kalau rumah dan barang-barangnya sudah habis

terbakar. Kalau untuk waktunya biasanya itu setelah

pasca kebakaran 2 atau 3 hari kita datang ke lokasi

sampai waktu pasca bencana selesai ya sekitar 14

hari...” (Taufiq, 2019).

Gambar 4.2

Pelayanan Psikososial oleh BPBD DKI Jakarta

dan Psikolog Puskesmas Tamansari di Masjid

AL Amaan

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

Page 83: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

70

3. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk membantu

masyarakat yang terkena dampak bencana dalam rangka

memulihkan kondisi kesehatan masyarakat melalui

pemulihan sistem pelayanan kesehatan masyarakat.

Kegiatan pemulihan kondisi kesehatan masyarakat

terkena dampak bencana sebagaimana dimaksud

dilakukan melalui: (a) membantu perawatan lanjut korban

bencana yang sakit dan mengalami luka; (b) menyediakan

obat-obatan; (c) menyediakan peralatan kesehatan; (d)

menyediakan tenaga medis dan paramedis; dan (e)

memfungsikan kembali sistem pelayanan kesehatan

termasuk sistem rujukan.

“...BPBD berkoordinasi dengan dinas kesehatan

sudah dilaksanakan Pos pelayanan Kesehatan

Puskesmas Kecamatan Tamansari kepada warga

yang membutuhkan dilokasi pengungsian Masjid Al

Amaan dibantu oleh Puskesmas Kecamatan se-

Jakarta Barat di Lokasi pengungsian Masjid Al Ikhlas

ada sekitar 70 pasien dihari pertama tgl 18 Maret

2019, dihari kedua sekitar 46 pasien, dan dihari ketiga

ada sekitar 61 pasien. Rata-rata ada yang mengeluh

asma, batuk, pusing, dan luka-luka ringan sajalah

tidak sampai yang parah (Taufiq, 2019).

Page 84: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

71

Gambar 4.3

Pelayanan Kesehatan Kepada Warga Terkena

Dampak

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

4. Pemulihan keamanan dan ketertiban

Untuk membantu masyarakat dalam memulihkan kondisi

keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah terkena

dampak bencana agar kembali seperti kondisi sebelum

terjadi bencana. . Kegiatan pemulihan keamanan dan

ketertiban dilakukan melalui upaya: (a) mengaktifkan

kembali fungsi lembaga keamanan dan ketertiban di

daerah bencana; (b) meningkatkan peranserta masyarakat

dalam kegiatan pengamanan dan ketertiban; dan (c)

mengkoordinasi instansi/lembaga yang berwenang di

bidang keamanan dan ketertiban.

“...Untuk keamanan di daerah sini ada pos kamling

alhamdulillah kemarin tidak terkena kebakaran

karena posnya ada di jalan thalib 1, tetapi ya tetap

Page 85: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

72

untuk jaga-jaga wilayah yang terkena kebakaran

warga tetap menjalankan siskamling...” (Umi, 2019).

5. Pemulihan fungsi pelayanan publik

Untuk memulihkan kembali fungsi pelayanan kepada

masyarakat pada kondisi seperti sebelum terjadi bencana,

kegiatan pemulihan fungsi pelayanan publik sebagaimana

dimaksud dilakukan melalui upaya-upaya : (a) rehabilitasi

dan pemulihan fungsi prasarana dan sarana pelayanan

publik; (b) mengaktifkan kembali fungsi pelayanan publik

pada instansi/lembaga terkait; dan (c) pengaturan kembali

fungsi pelayanan publik. Berikut kutipan wawancara

dengan korban bencana kebakaran dan BPBD DKI

Jakarta.

“...karena rumahnya terbakaran seisinya juga jadi

dokumen penting pada hangus terus ada diganti KTP,

Kartu Keluarga, Buku Nikah BPJS...” (Umi, 2019).

“...kalau untuk fungsi pelayanan publik itu ya seperti

pelayanan penggantian dokumen kependudukan

warga yang terbakar kemarin sudah dilaksanakan oleh

Satlak Dukcapil kelurahan Krukut dan penyerahan

KTP dan KK dibagikan langsung kepada warga di

posko pengungsian dengan rekap pencetakan sampai

hari Rabu 20 Maret 2019 adalah KTP sebanyak 55

lembar dan Kartu Keluarga sebanyak 11 Lembar.

BPBD telah berkoordinasi dengan Lurah Krukut dan

BPJS Kesehatan berkaitan dengan surat permohonan

bantuan pelayanan penggantian kartu BPJS-KIS yang

terbakar...” (Taufiq, 2019).

Page 86: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

73

Gambar 4.4

Pendataan dokumen dan Penyerahan KTP Warga

Yang Terbakar Oleh Satlak Dukcapil kelurahan

Krukut

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

Dapat disimpulkan bahwa program rehabilitasi di Krukut

Tamanasari Jakarta Barat yang dilakukan oleh BPBD sudah

relevan dengan Peraturan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Pedoman Rehabilitasi dan Rekonstruksi. Dimana program

rehabilitasi tersebut mencakup; Perbaikan lingkungan daerah

bencana, Pemulihan sosial psikologis, pelayanan kesehatan,

Pemulihan keamanan dan ketertiban, dan Pemulihan fungsi

pelayanan publik sebagai upaya yang meliputi bimbingan mental,

psikososial, keagamaan, pendidikan, serta latihan vokasional

untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam proses

penyesuaian diri sehingga mencapai kemampuan fungsionalnya

di dalam masyarakat yang sesuai dengan potensi yang dimiliki,

baik fisik, mental, sosial, dan ekonomi.

Page 87: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

74

D. Program Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran oleh

BPBD

Rekonstruksi yaitu perumusan kebijakan dan usaha serta

langkah-langkah nyata yang terencana baik, konsisten dan

berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen semua

prasarana, sarana dan sistem kelembagaan, baik di tingkat

pemerintahan maupun masyarakat, dengan sasaran utama tumbuh

berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya,

tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran dan

partisipasi masyarakat sipil dalam segala aspek kehidupan

bermasyarakat di wilayah pasca bencana.

“...Pelaksanaan kegiatan rekonstruksi juga sama

dengan rehabilitasi tetap bekerjasama dengan

lembaga atau instansi yang terkait, dibawah

koordinasi pengelola dan penanggungjawab kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana pada

lembaga yang berwenang ditingkat daerah yaitu

BPBD...” (Taufiq, 2019).

Rekonstruksi fisik tindakan untuk memulihkan kondisi

fisik melalui pembangunan kembali secara permanen prasarana

dan sarana permukiman, pemerintahan dan pelayanan masyarakat

(kesehatan, pendidikan dll), prasarana dan sarana ekonomi

(jaringan perhubungan, air bersih, sanitasi dan drainase, irigasi,

listrik dan telekomunikasi dll), prasarana dan sarana sosial

(ibadah, budaya dll.) yang rusak akibat bencana, agar kembali ke

kondisi semula atau bahkan lebih baik dari kondisi sebelum

bencana. Cakupan kegiatan rekontruksi yaitu:

Page 88: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

75

1. Pembangunan kembali sarana dan prasarana

Pembangunan kembali sarana dan prasarana proses

ini dilakukan oleh institusi/lembaga terkait, di bawah

koordinasi BPBD, bersama-sama dengan masyarakat,

proses ini dilakukan dengan memperhatikan arahan tata

ruang yang ada, atau arahan tata ruang yang diperbaharui

yang sudah memperhatikan aspek pengurangan risiko

bencana di masa datang. Proses ini diselenggarakan

dengan memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki

penataan ruang wilayah pasca bencana yang muncul

setelah suatu bencana yang merusak, yang mencakup:

Rencana struktur ruang wilayah, rencana pola ruang

wilayah, penetapan kawasan, arahan pemanfaatan ruang

wilayah, dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang

wilayah.

“...pembangunan sarana dan prasarana ini kita tata

dulu seperti jalanannya dulu aliran airnya got kemarin

sih di krukut seperti itu ya, setelah itu BPBD kan

bekerjasama dengan para masyarakat dan juga

intansi/lembaga yang terkait, nah kemarin tuh

bersama dengan dinas perumahan kita arahkan

kepada masyarakat untuk nanti ketika kembali

membangun rumah yang aman dan nyaman. BPBD

juga berkoordinasi dengan PLN Bandengan terkait

pemulihan Jaringan Listrik pasca Kebakaran. Untuk

pemulihan awal yaitu penarikan kabel PLN pada

jaringan utama yang dilaksanakan mulai hari Selasa,

19 Maret 2019 yang diprioritaskan untuk mengalirkan

listrik kepada rumah-rumah yang rusak ringan dan

normal instalasi listriknya. PLN kemudia melakukan

pendataan meteran listrik yang terbakar dan

direncanakan penggantian meteran listrik secara

Page 89: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

76

gratis kepada warga yang terkena kebakaran. Untuk

penerangan sementara digunakan lampu LED oleh

PJU DPE Provinsi DKI Jakarta. Jaringan Air PDAM

Pallyja dibeberapa rumah warga masih normal tidak

terdampak kebakaran... ” (Taufiq, 2019).

Gambar 4.5

Koordinasi dengan PLN Bandengan terkait

Pemulihan Jaringan Listrik

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

2. Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat

Proses pembangunan kembali sarana sosial

masyarakat dilaksanakan oleh institusi terkait di bawah

koordinasi BPBD, bersama-sama dengan masyarakat

melalui suatu penyusunan Rencana Teknis kegiatan

pembangunan yang ingin diwujudkan, Penyusunan

Rencana Teknis seperti di atas dilakukan melalui survei

investigasi dan desain dengan memperhatikan kondisi

Page 90: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

77

lingkungan, sosial ekonomi, budaya, adat istiadat dan

standar konstruksi bangunan.

Perencanaan teknis yang disusun sebagaimana

dimaksud di atas harus memenuhi ketentuan teknis

mengenai : a) standar teknik kostruksi bangunan; b)

penetapan kawasan; dan c) arahan pemanfaatan ruang.

“...kalau untuk yang di krukut itu sih karena yang

terbakar hanya rumah individu masyarakat, jadi untuk

membangun kembali rumah itu sudah diberi masukan

arahan dari dinas perumahan kepada masyarakat

membangun rumah yang aman dan nyaman. Kita

hanya ada pemberian bantuan pendidikan seperti

buku seragam alat tulis, dan juga bantuan kesehatan

obat-obatan dan ada juga dokternya, dan juga kita

membersihkan saluran air. Untuk dokumen-dokumen

itu kita yang membuat dengan itu tadi bekerjasama

dengan pihak lain dinas perumahan, Pos pelayanan

Kesehatan Puskesmas Kecamatan Tamansari kepada

warga yang membutuhkan dilokasi pengungsian

Masjid Al Amaan dibantu oleh Puskesmas

Kecamatan se-Jakarta Barat di Lokasi pengungsian

Masjid Al Ikhlas...” (Taufiq, 2019).

Page 91: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

78

Gambar 4.6

Pembersihan Saluran air / sanitasi dari Puing-Puing

oleh Personil Dinas Sumber Daya Air

Sumber: Dokumentasi BPBD Provinsi DKI Jakarta

3. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat

Bantuan Pemerintah sebagai stimulan untuk

membantu masyarakat memperbaiki rumahnya yang

mengalami kerusakan akibat bencana untuk dapat dihuni

kembali. Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud

dapat berupa bahan material, komponen rumah atau uang

yang besarnya ditetapkan berdasarkan hasil verifikasi dan

evaluasi tingkat kerusakan rumah yang dialami.

Bantuan Pemerintah untuk perbaikan rumah masyarakat

sebagaimana dimaksud diberikan dengan pola

pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan

karakter daerah dan budaya masyarakat, yang mekanisme

pelaksanaannya ditetapkan melalui koordinasi BPBD.

Tujuan pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat

Page 92: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

79

dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi rumah

masyarakat agar dapat mendukung kehidupan masyarakat,

seperti komponen rumah, prasarana, dan sarana

lingkungan perumahan yang memungkinkan

berlangsungnya kehidupan sosial dan ekonomi yang

memadai sesuai dengan standar pembangunan perumahan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Berikut kutipan wawancara dengan korban bencana

kebakaran dan BPBD DKI Jakarta.

“...kami itu menerima perlengkapannya dan juga uang

pertama Rp. 650.000 dari kementrian sosial kalau gak

salah, terus Rp. 850.000 lupa dari siapa, Rp. 2.000.00

dari PEMDA dan Rp. 10.000.000 dari bank bri atau

mandiri saya lupa itu per KK dikasih ATM sama

buku tabungan jadi kita ambil sendiri...” (Umi

Rudayah, 2019).

4. Penerapan rancang bangun dan penggunaan

peralatan

Penerapan rancang bangun dan penggunaan peralatan

yang lebih baik dan tahan bencana dilaksanakan oleh

BPBD, melalui cara: 1) Memperhatikan peraturan

bangunan, peraturan perencanaan, pedoman dan manual

rancang bangun yang ada. 2) Mengembangkan rancang

bangun hasil penelitian dan pengembangan; 3)

Menyesuaikan dengan tata ruang; 4) Memperhatikan

kondisi & kerusakan daerah; 5) Memperhatikan kearifan

lokal; dan 6) Menyesuaikan terhadap tingkat kerawanan

bencana pada daerah yang bersangkutan.

Page 93: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

80

“...kita sudah bekerjasama dengan dinas perumahan

itu sudah dijelaskan kepada masyarakat karena di

Krukut itu rumahnya sangat rapet ya itu atap

rumahnya sampai saluran air pun ditutupin bangunan,

jadi pas kemarin kebakaran itu baru keliatan saluran

airnya, kemarin juga PMI sudah menyumbang seng

lumayan banyak untuk tambahan pembangunan

kembali untuk masyarakat yang rumahnya terbakar...”

(Taufiq, 2019).

Gambar 4.7

Warga korban kebakaran yang sedang membangun

rumahnya kembali

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Dapat disimpulkan bahwa program rekonstruksi di Krukut

Tamanasari Jakarta Barat yang dilakukan oleh BPBD Provinsi

DKI Jakarta di Krukut Tamansari Jakarta Barat sudah relevan

dengan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi

dan Rekonstrksi. Dimana program rekonstruksi tersebut

mencakup; Pembangunan kembali sarana dan prasarana,

Page 94: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

81

Pembangunan kembali sarana sosial masyarakat, Pemberian

bantuan perbaikan rumah masyarakat, dan Penerapan rancang

bangun dan penggunaan peralatan. BPBD sudah melakukan

rekonstruksi kepada korban pasca bencana kebakaran untuk

membantu mengembalikan tempat tinggal masyarakat yang

rumahnya terkena dampak bencana kebakaran dan untuk

meningkatkan taraf hidup yang lebih baik lagi setelah terjadinya

bencana kebakaran.

Page 95: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

82

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas dan menganalisa

informasi serta data temuan yang telah dijelaskan pada bab IV

terkait Peran BPBD Dalam Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di Krukut Tamansari

Jakarta Barat. Pembahasan dilakukan dengan menggunakan

analisis serta mengkaji hasil wawancara dan observasi dengan

mengkaitkan teori pada bab II.

A. Peran BPBD dalam Program Rehabilitasi dan

Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di Krukut

Tamansari Jakarta Barat

Berdasarkan hasil temuan data mengenai peran BPBD,

sesuai dengan teori peran (dapat dilihat di BAB II halaman 22).

Menurut Soekanto Peran didefinisikan aspek dinamis kedudukan

(status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban maka

ia menjalankan suatu peran. Sesuai dengan apa yang ditetapkan

oleh pemerintah untuk mencapai tujuan organisasi setiap lembaga

memiliki program pelayanan, hal tersebut juga berlaku pada

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta.

BPBD merupakan perangkat daerah yang berperan untuk

melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana di

daerah.

Page 96: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

83

BPBD melaksanakan perannya dalam melakukan

penanggulangan pasca bencana kebakaran di Krukut Tamansari

Jakarta Barat yaitu rehabilitasi dan rekonstruksi, yang melakukan

penanggulangan pasca bencana kebakaran yaitu bidang

rehabilitasi dan rekonstruksi yang ada di dalam BPBD. Seperti

yang dipaparkan oleh Soeladi (dapat di lihat halaman, 26)

penanggulangan bencana dilakukan dengan cara kerjasama antar

instansi. Kerjasama dilakukan sebagai suatu sistem yang dapat

dilakukan secara bersama-sama secara langsung menangani

proyek tertentu dan dapat dikerjakan secara tidak langsung yaitu

dengan cara saling melengkapi untuk penanggulangan bencana

yang terjadi di suatu daerah.

Dari temuan penelitian yang peneliti dapatkan, Bentuk

peran yang dilakukan BPBD dalam melakukan koordinasi dengan

lembaga-lembaga terkait BPBD melakukan bentuk perannya

sesuai dengan salah satu bentuk peran menurut Nugroho (dapat

dilihat di BAB II halaman 25) yaitu BPBD sebagai koordinator

yang mengkoordinir prosesnya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana yang bekerjasama dengan lembaga terkait seperti; Dinas

Perumahan dan lingkungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan,

Dinas Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO,

BAZNAS, Tokoh Agama dan lain sebagainya. Cara BPBD

berkoordinasi dengan pihak terkait yaitu:

1. BPBD mengambil keputusan dan penentu suatu kebijakan

didalam penanggulangan bencana dikarenakan BPBD

berperan sebagai koordinator, seperti pada bencana

Page 97: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

84

kebakaran di Krukut ketika terjadinya bencana kebakaran

maka Jakarta siaga 112 itu menangani laporan masyarakat

dalam waktu 30 detik. Dalam rentang waktu itu, petugas

telah menerima laporan, mencatat dan membuat tiket

kejadian, serta melaporkan ke operator, dan terakhir

menghubungkannya ke perangkat kerja terkait. Waktu

penerimaan laporan tetap berjalan cepat karena prosesnya

berjalan secara otomatis. Per harinya, ada sekitar 33

operator yang siaga menerima aduan atau laporan darurat

dari masyarakat. Untuk kasus kebakaran, standarnya

petugas akan tiba di lokasi maksimal 15 menit setelah

laporan diterima.

Jakarta Siaga 112 merupakan layanan kontak darurat

bebas pulsa yang dapat diakses selama 24 jam.

Selanjutnya BPBD melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran dengan melihat

dari seberapa luas dampak kebakaran tersebut yang

membutuhkan pengungsian kalau hanya lingkup kecil

sekedar 1 sampai 5 rumah itu masih bisa ditangani oleh

penduduk setempat.

2. Setelah melakukan pengambilan keputusan selanjutnya

BPBD mengkoordinasikan kepada lembaga terkait yang

terlibat seperti; Dinas Perumahan dan permukiman, Dinas

Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas

Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, Tokoh

Agama dan lain sebagainya. Pada kasus kebakaran sesuai

Page 98: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

85

dengan keputusan yang diambil oleh BPBD setelah

mendapat informasi dari 112 dan juga koordinasi antar

petugas atau pemberitahuan pada dinas terkait dilakukan

melalui sistem terkomputerisasi melalui web monitoring,

didukung dengan komunikasi melalui radio trunking, dan

laporan yang masuk akan terintegrasi dalam sistem CRM

(Citizen Relation Management). Selain meneruskan

laporan ke dinas-dinas terkait untuk mendapatkan respons

secepatnya dengan pihak terkait BPBD mengkoordinir

lembaga terkait untuk melakukan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran.

3. Selanjutnya BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait

untuk menfasilitasi dan mencukupi apa yang dibutuhkan

korban bencana kebakaran di Krukut. Terkait

memfasilitasi seperti tenda pengungsian, pelayanan

dukungan psikososial, pelayanan kesehatan, pelayanan

penggantian kerusakan dokumen dan kerusakan rumah,

pakaian sekolah, dan makanan minuman itu dilakukan

oleh Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas

Perumahan dan Kawasan Lingkungan Hidup.

4. Setelah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak

terkait, BPBD melaksanakan sesuai dengan kebijakan

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman

Rehabilitasi dan Rekonstruksi, maka BPBD melakukan

Page 99: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

86

tugasnya untuk menanggulangi bencana di daerah ataupun

kabupaten kota.

5. Selanjutnya setelah berkordinasi dengan para pihak terkait

BPBD bertugas mempercepat dan memberikan kontribusi

agar suatu program dapat berjalan sesuai sasaran atau

bahkan lebih cepat waktu pencapaiannya. Dikarenakn

BPBD sebagai koordinator yang bekerjasama dengan

berbagai pihak terkait maka BPBD juga ikut berkontribusi

secara langsung dengan ikut turun langsung kelapangan

membantu korban kebakaran di Krukut tersebut.

Dari lima cara BPBD berkoordinasi dengan para pihak

terkait peranan yang telah dilakukan oleh BPBD tersebut relevan

dengan teori peran yang dikemukakan oleh Soekanto, dimana

dalam prosesnya, BPBD telah menjalankan kewajiban sesuai

dengan kedudukanya yaitu sebagai lembaga non pemerintah yang

menanggulangi bencana daerah sesuai dengan Peraturan Presiden

no 08 tahun 2008, Tentang Badan Nasional Penanggulangan

Bencana, pasal 1 ayat 1.

Berdasarkan hasil ovservasi dan wawancara,

penanggulangan pasca bencana kebakaran di Krukut Tamansari

Jakarta Barat BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait adalah

BPBD Provinsi DKI Jakarta mempunyai UPT Pusat data dan

informasi kebencanaan yang berfungsi ketika terjadi bencana

maka secara otomatis terlihat semua datanya. Pada bencana

kebakaran di Krukut adalah ketika terjadinya bencana kebakaran

Page 100: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

87

maka sesuai dengan Jakarta siaga 112 itu menangani laporan

masyarakat dalam waktu 30 detik. Dalam rentang waktu itu,

petugas telah menerima laporan, mencatat dan membuat tiket

kejadian, serta melaporkan ke operator, dan terakhir

menghubungkannya ke perangkat kerja terkait. Waktu

penerimaan laporan tetap berjalan cepat karena prosesnya

berjalan secara otomatis. Untuk kasus kebakaran, standarnya

petugas akan tiba di lokasi maksimal 15 menit setelah laporan

diterima. Jakarta Siaga 112 merupakan layanan kontak darurat

bebas pulsa yang dapat diakses selama 24 jam. Selain dengan

UPT Pusat data dan informasi kebencanaan dan Jakarta siaga 112

BPBD juga mempunya grup whatsapp untuk data dan informasi

yang terhubung kepada para pihak terkait ketika terjadi bencana.

Data kebakaran yang terjadi pada hari Minggu, 17 Maret

2019 yang berlokasi di Jl. Thalib 3 dengan jumlah kerugian

rumah akibat terkena bencana kebakaran, yaitu:

Tabel 5.1

Data Kebakaran Kelurahan Krukut Tamansari

Jakarta Barat

Nomno

No

Rw. 05 Jumlah

Rumah

terbakar

Jumlah

KK

Jumlah

Jiwa

1 RT. 002 28 33 115

2 RT. 003 29 60 189

3 RT. 004 5 5 5

4 RT. 007 40 63 230

5 RT. 008 26 63 224

Page 101: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

88

6 RT. 009 27 98 326

7 RT. 010 25 29 98

8 RT. 011 21 47 137

9 RT. 013 1 1 3

Jumlah 202 399 1327

Berdasarkan hasil temuan data mengenai dampak bencana

kebakaran di krukut tamansari jakarta barat sesuai dengan

pengertian dampak bencana (dapat dilihat di BAB II halaman 29).

Menurut Kodoatie dampak dari bencana ialah segala sesuatu yang

merubah atau merugikan akibat kejadian dari bencana. Dampak

yang dirasakan seperti, kerusakan atau kehilangan harta benda,

luka-luka, kematian, gangguan gaya hidup, kerusakan

infrastruktur, kerugian ekonomi, kehilangan mata pencaharian,

psikologi terganggu, kehilangan rumah, dan gangguan sistem

pemerintahan. Dampak bencana sesuai pengertian diatas sangat

dirasakan oleh para korban bencana kebakaran di krukut

tamansari jakarta barat.

Selanjutnya korban kebakaran membutuhkan bantuan

berupa tenda untuk hunian sementara, pakaian, makanan, obat-

obatan dan lainnya, pada pasca bencana kebakaran BPBD

mengkoordinasikan Dinas Sosial memberikan bantuan berupa

tenda, makanan minuman dan pakaian agar para korban dapat

tinggal di hunian sementara. Maka dari itu selanjutnya BPBD

melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi di Krukut Tamansari

Jakarta Barat.

Page 102: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

89

B. Rehabilitasi

Dalam melakukan penanggulangan pasca bencana

kebakaran di Krukut BPBD telah berkoordinasi dengan berbagai

pihak terkait untuk melaksanakan rehabilitasi, terkait teori

rehabilitasi menurut Renwick & Friefeld (dapat dilihat di BAB II

halaman 35) yang memfungsikan kembali aspek-aspek fisik,

emosi, kognisi, dan sosial sepanjang kehidupan individu sehingga

mampu melakukan mobilitas, komunikasi, aktivitas harian,

pekerjaan, hubungan sosial, dan kegiatan di waktu luang. Sesuai

dengan teori rehabilitasi Renwick dan Friefeld bahwa dalam

mengembalikan keadaan manusia setelah mengalami pasca

bencana kebakaran bisa melalui aspek-aspek seperti emosi,

kognisi, dan sosial dengan cara pemulihan psikososial yang

dilakukan oleh psikolog melalui Dinas Kesehatan yang

dilaksanakan 2 hari pasca bencana dan dilakukan selama 14 hari

dengan sasaran utama anak-anak dan lansia yang kelasnya dibagi

sesuai dengan klasifikasi usia.

Pelayanan psikososial ini dilakukan oleh Psikolog

puskesmas Tamansari, seorang psikolog melakukan psikososial

melalui trauma healing dengan menggambar, mewarnai,

melakukan dongeng, melakukan permainan-permainan anak,

Psychological First Aid (PFA) yaitu mendengarkan cerita dan

tidak banyak bertanya yang gunanya memberikan ruang untuk

menyapaikan apa yang dirasakan oleh korban seperti rasa takut

dan perasaan yang dipendam. Pelayanan Psikososial dinyatakan

Page 103: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

90

selesai ketika hasilnya para korban sudah mulai merasa dapat

menerima keadaan pasca bencana kebakaran

Selanjutnya untuk perbaikan lingkungan daerah bencana

dilaksanakan kerja bakti massal pembersihan puing-puing

bangunan yang terbakar yang dilakukan oleh personil gabungan

dari unsur TNI-POLRI, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sumber

Daya Air, Dinas Bina Marga, Satpol PP dan PPSU se-kecamatan

Tamansari, pada hari Senin, 18 Maret 2019 dan armada 5 Unit

Truk Kebersihan dilanjutkan kerja bakti massal pada hari Kamis

tanggal 21 Maret 2019 dengan jumlah personil Satpol PP

sebanyak 300 orang, Dinas Lingkungan Hidup sebanyak 50

orang, Koranmil sebanyak 25 Orang, Dinas SDA sebanyak 25

Orang, dan PPSU kel. Krukut sebanyak 40 orang dan Armda

Truk Kebersihan sebanyak 7 unit serta Alat Berat sebanyak 2

Unit.

Untuk pelayanan kesehatan, korban luka-luka BPBD

berkoordinasi dengan dinas kesehatan dilaksanakan Pos

pelayanan Kesehatan oleh Puskesmas Kecamatan Tamansari

kepada korban yang membutuhkan dilokasi pengungsian Masjid

Al Amaan, dibantu oleh Puskesmas Kecamatan se-Jakarta Barat

di Lokasi pengungsian Masjid Al Ikhlas ada sekitar 70 pasien

dihari pertama tgl 18 Maret 2019, dihari kedua sekitar 46 pasien,

dan dihari ketiga ada sekitar 61 pasien. Rata-rata penyakit yang

dikeluhkan korban adalah asma, batuk, pusing, dan luka-luka

ringan dan tidak ada korban jiwa dalam bencana kebakaran ini.

Page 104: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

91

Fungsi pelayanan publik dilakukan penggantian dokumen

kependudukan warga yang terbakar dilakukan oleh Satlak

Dukcapil kelurahan Krukut dan penyerahan KTP dan KK

dibagikan langsung kepada warga di posko pengungsian dengan

rekap pencetakan sampai hari Rabu 20 Maret 2019 adalah KTP

sebanyak 55 lembar dan Kartu Keluarga sebanyak 11 Lembar.

BPBD telah berkoordinasi dengan Lurah Krukut dan BPJS

Kesehatan berkaitan dengan surat permohonan bantuan pelayanan

penggantian kartu BPJS-KIS yang terbakar.

C. Rekonstruksi

Dalam melakukan rekontruksi pasca bencana kebakaran

di Krukut Tamansari Jakarta Barat maka BPBD melakukan sesuai

dengan teori oleh B.N. Marbun (dapat dilihat di BAB II halaman

38) merupakan pengembalian sesuatu ketempatnya yang semula;

Penyusunan atau penggambaran kembali dari bahan-bahan yang

ada dan disusun kembali sebagaimana adanya atau kejadian

semula. BPBD melakukan Rekonstruksi yang pertama yaitu

pemulihan untuk penerangan sementara digunakan lampu LED

oleh PJU DPE Provinsi DKI Jakarta.

Selanjutnya BPBD telah berkoordinasi dengan PLN

Bandengan terkait pemulihan Jaringan Listrik pasca Kebakaran.

Untuk pemulihan awal yaitu penarikan kabel PLN pada jaringan

utama yang dilaksanakan mulai hari Selasa, 19 Maret 2019 yang

diprioritaskan untuk mengalirkan listrik kepada rumah-rumah

yang rusak ringan dan normal instalasi listriknya. PLN akan

Page 105: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

92

melakukan pendataan meteran listrik yang terbakar dan

direncanakan penggantian meteran listrik secara gratis kepada

warga terdampak.

Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat sebagai

stimulan untuk membantu masyarakat memperbaiki rumahnya

yang mengalami kerusakan akibat bencana untuk dapat dihuni

kembali. Bantuan dana pertama Rp. 650.000 dari Dinas Sosial,

kedua Rp. 850.000, ketiga Rp. 2.000.00 dari PEMDA dan

terakhir Rp. 10.000.000 dari BANK BRI/Mandiri yang diberikan

kepada korban per kartu keluarga dikasih ATM dan buku

tabungan. Untuk permberian bantuan perbaikan rumah BPBD

berkoordinasi dengan Dinas Sosial, PEMDA, dan BANK

BRI/Mandiri yang memberikan dana kepada para korban

kebakaran dengan data yang didapat dari lurah setempat.

Selanjutnya PMI memberikan bantuan berupa seng untuk

membangun kembali rumah yang terbakar.

Dalam rekonstrksi ini BPBD juga berkoordinasi dengan

dinas perumahan dan kawasan permukiman dan lingkungan

hidup untuk mensosialisasikan kepada para warga yang ingin

membangun rumahnya kembali, dengan sosialisasi cara

pembangunan rumah yang aman dan nyaman dikarenakan di

Krukut itu rumahnya sangat padat yang tidak sesuai dengan

standarisasi pembangunan rumah.

Page 106: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

93

Tabel 5.2

Bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi

NO. Dampak

kebakaran

Rehabilitasi

dan

Rekonstruksi

Hasil

rehabilitasi

dan

Rekonstruksi

Peran BPBD

1. korban yang

psikologisnya

terganggu.

Diberikan

bantuan

Pelayanan

psikososial

untuk anak-

anak yang

dilakukan oleh

Psikolog

puskesmas

Tamansari,

melakukan

psikososial

melalui trauma

healing dengan

menggambar,

mewarnai,

melakukan

dongeng,

melakukan

permainan-

permainan

anak. Dan

untuk lansia

dilakukan

Psychological

First Aid

(PFA) yaitu

mendengarkan

cerita dan tidak

banyak

bertanya yang

Korban dapat

menerima

keadaan pasca

bencana bahwa

mereka

kehilangan

harta

bendanya,

sudah merasa

tidak terlalu

sedih dan

dapat

melanjutkan

hidup kembali.

BPBD sebagai

koordinator

yang

bekerjasama

dengan Dinas

Kesehatan

untuk

penanganan

pemulihan

psikologis para

korban.

Page 107: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

94

gunanya

memberikan

ruang untuk

menyapaikan

apa yang

dirasakan oleh

korban seperti

rasa takut dan

perasaan yang

dipendam.

2. Kehilangan

pakaian,

berupa

pakaian

sekolah

Telah

diberikan

bantuan

pakaian dan

seragam

sekolah SD

300 stel, SMP

160, SMA 140.

Korban dapat

bersekolah

kembali karena

mendapatkan

bantuan berupa

seragam

sekolah.

BPBD sebagai

koordinator

yang

bekerjasama

dengan Dinas

Sosial untuk

memberikan

bantuan berupa

pakaian.

3. Kehilangan

pekerjaan

seperti

gerobak yang

terbakar,

warung

klontong,

warung nasi,

konter pulsa,

dan bengkel

berdampak

pada

ekonomi

Diberikan

bantuan dana

untuk

memperbaiki

lapak

pekerjaan yang

rusak.

Selain untuk

perbaikan

rumah bantuan

dana yang

diberikan

dapat juga

digunakan

untuk

membangun

kembali usaha

korban.

Korban dapat

berdagang

kembali.

BPBD sebagai

koordinator

yang

bekerjasama

dengan BANK

untuk bantuan

dana.

4. Korban luka-

luka

Telah

diberikan

bantuan berupa

Pos pelayanan

Kesehatan oleh

Puskesmas

Kecamatan

Korban sudah

sembuh setelah

mendapatkan

pelayanan

kesehatan oleh

dokter dari

puskesmas

Page 108: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

95

Tamansari

kepada warga

yang

membutuhkan

dilokasi

pengungsian

Masjid Al

Amaan dibantu

oleh

Puskesmas

Kecamatan se-

Jakarta Barat

di Lokasi

pengungsian

Masjid Al

Ikhlas dan

Tenda

Pengungsian

kecamatan

tamansari.

5. Kehilangan/k

eruskan

dokumen

penting

seperti KTP,

KK, Akte

lahir, Surat

Nikah,

Ijazah,

BPKB,

STNK dan

surat-surat

lainnya;

Diberikan

bantuan

Pelayanan

penggantian

dokumen

kependudukan

warga yang

terbakar telah

dilaksanakan

oleh Satlak

Dukcapil

kelurahan

Krukut dan

penyerahan

KTP dan KK

dibagikan

langsung

kepada warga

di posko

pengungsian

dengan rekap

Korban sudah

memiliki

penggantian

dokumen-

dokumen

penting yang

hangus

terbakar

setelah

mendapatkan

pelayanan

penggantian

dokumen.

BPBD sebagai

koordinator

yang

bekerjasama

dengan Satlak

Dukcapil

kelurahan

Krukut untuk

penggantian

dokumen

penting.

Page 109: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

96

pencetakan

sampai hari

Rabu 20 Maret

2019 adalah

KTP sebanyak

55 lembar dan

Kartu

Keluarga

sebanyak 11

Lembar

F

6

.

Kehilangan

tempat

tinggal

Diberikan

bantuan berupa

tenda

pengungsian

untuk tempat

tinggal

sementara, dan

juga berupa

bantuan dana

untuk

membangun

atau

merenovasi

rumah kembali

Warga

mendapatkan

bantuan berupa

peralatan

bangunan dan

juga dana

untuk

membangun

atau

merenovasi

rumah

kembali.

BPBD sebagai

koordinator

yang

bekerjasama

dengan Dinas

Sosial, PMI,

dan BANK

untuk bantuan

tenda

semnetara,

peralatan dan

dana untuk

merenovasi

rumah.

Dari tabel diatas menunjukan hasil rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana kebakaran di Krukut dengan

penjelasan bahwa dampak kebakaran sangat dirasakan oleh

masyarakat yang rumahnya terbakar yaitu kehilangan tempat

tinggal, kehilangan harta benda, kehilangan pekerjaan, luka-luka,

dan psikologis terganggu. Setelah BPBD dan pihak terkait

melaksanakan tugasnya sebagai penanggulangan pasca bencana

kebakaran yang merehabilitasi dan merekonstruksi korban

Page 110: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

97

diberikan pelayanan psikososial, pelayanan penggantian

dokumen, pelayanan kesehatan, dan bantuan untuk merenovasi

tempat tinggal mereka.

Seperti yang sudah dipapaparkan oleh peneliti di atas

dapat disimpulkan bahwa BPBD berperan sebagai koordinator

yang mengkoordinir bergabai pihak terkait untuk melaksanakan

penanggulangan pasca bencana kebakaran yaitu rehabilitasi dan

rekonstruksi, di Krukut sudah dilaksanakan berdasarkan

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi dan

Rekonstruks. Dimana hasil dari rehabilitasi dan rekonstruksi

tersebut, korban sudah dapat menerima keadaan bahwa mereka

kehilangan tempat tinggal dan harta bendanya, korban juga sudah

mulai membangun rumahnya kembali dari peralatan dan dana

yang sudah diberikan oleh BPBD dan pihak terkait. Dalam

melakukan rehabilitasi dilakukan selama 14 hari dimulai tanggal

18 Maret 2019 sampai dengan 31 Maret dan rekonstruksi di

Krukut selama 2 bulan dari tanggal 18 Maret 2019 sampai 5 Mei

2019, rehabilitasi dan rekonstruksi diyatakan selesai apabila

pihak terkait sudah selesai melaksanakan tugasnya dan

memberikan laporannya kepada BPBD.

Page 111: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

98

Page 112: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

99

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bab ini peneliti memberikan kesimpulan mengenai

pembahasan skripsi dengan judul Peran BPBD dalam Program

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Kebakaran di

Krukut Tamansari Jakarta Barat melalui observasi, wawancara

dan dokumentasi.

Pada penanggulangan pasca bencana kebakaran di Krukut

BPBD berperan sebagai koordinator yang mengkoordinir

prosesnya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana yang

bekerjasama dengan lembaga terkait seperti; Dinas Perumahan

dan lingkungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas

Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO,

BAZNAS, Tokoh Agama dan lain sebagainya.

BPBD mengkoordinir para pihak terkait dengan cara;

BPBD mengambil keputusan dan penentu suatu kebijakan

didalam penanggulangan bencana, Setelah melakukan

pengambilan keputusan selanjutnya BPBD mengkoordinasikan

kepada lembaga terkait yang terlibat seperti; Dinas Perumahan

dan permukiman, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas

Perhubungan, Dinas Sumber Daya Air, PMI, PLN, NGO,

BAZNAS, Tokoh Agama dan lain sebagainya, BPBD

berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menfasilitasi dan

Page 113: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

100

mencukupi apa yang dibutuhkan korban bencana kebakaran Di

Krukut, BPBD sebagai pelaksana kebijakan Sesuai dengan

kebijakan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan

Bencana Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pedoman Rehabilitasi

dan Rekonstruksi, maka BPBD melakukan tugasnya untuk

menanggulangi bencana di daerah ataupun kabupaten kota, dan

BPBD bertugas mempercepat dan memberikan kontribusi agar

suatu program dapat berjalan sesuai sasaran atau bahkan lebih

cepat waktu pencapaiannya.

B. Saran

Menurut penelitian yang telah dilaksanakan, untuk peran

BPBD Dalam Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca

Bencana Kebakaran di Krukut Tamansari Jakarta Barat yang

lebih progresif kedepannya, peneliti akan menyampaikan saran

diantaranya:

1. Meningkatkan kinerja BPBD provinsi DKI Jakarta dalam

program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

kebakaran yang berperan sebagai kordinator yang

bekerjasama dengan berbagai pihak terkait agar tercapai

secara maksimal dari tujuan BPBD Provinsi DKI Jakarta

yaitu penanggulangan bencana.

2. Dikarenakan tugas BPBD adalah penanggulangan

bencana dari pra bencana, saat bencana, dan sampai pasca

bencana maka pada tahap pra bencana BPBD harus

meningkatkan sosialisasi tentang penanggulangan bencana

Page 114: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

101

kebakaran untuk masyarakat terutama untuk yang tinggal

di daerah rawan kebakaran agar masyarakat pun dapat

lebih berhati-hati, dan menjaga lingkungan sekitar agar

meminimalisir terjadinya bencana kebakaran.

C. Implikasi

Hasil dari penelitian ini tentu mempunyai manfaat untuk

akademis kedepannya, maka hasil dari implikasi tersebut ialah:

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

referensi bacaan, menambah wawasan baru, dan dapat

memberikan kontribusi positif bagi perkembangan

keilmuan studi kesejahteraan sosial terutama dalam

manajemen bencana. Selain itu, penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan

menjadi bahan rujukan atau pembanding bagi penelitian-

penelitian selanjutnya.

2. Penelitian ini dihiharapkan dapat memberikan

pengetahuan tentang penanggulangan pasca bencana

kebakaran dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi

yang ada di BPBD provinsi DKI Jakarta.

Page 115: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

102

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Agus Joko Haryanto. 2012. Manajemen Bencana Dalam

Menghadapi Ancaman Industri di PT. Lautan Otsuka

Chemical Cilegon Tahun 2012. Tesis S2 Fakultas

Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Bruce J. Cohen. 1992 Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT

Rineka Cita 1992.

B.N. Marbun. 1996, 469. Kamus Politik, Pustaka Sinar Harapan,

Jakarta.

Darwis, 2018. Menghukum atau Memulihkan (Suatu Tinjauan

Sosiologi tentang Tindakan Terhadap Penyalahgunaan

Napza). Makasar: CV Sah Media.

Edi Suharto. 2015. Membangun Masyarakat Memberdayakan

Rakyat Bandung:Refia Aditama.

Kodoatie, Robert J., dan Sjarief. 2006. Pengelolaan Sumber

Bencana Terpadu-Banjir, Longsor, Kekeringan dan

Tsunami. Jakarta: Yarsif Watampone (Anggota IKAPI).

Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta:

PT. Raya Grafindo Persada.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Page 116: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

103

Mulyana, Deddy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Nurjanah, Dkk. 2012. Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta.

Rachmawatie, Julie. 2016. Ensiklopedia Mitigasi Bencana. Jawa

Tengah : PT. Borobudur Inspira Nusantara.

Ramli, Soehatman. 2010. Sistem Manajemen Keselamatan &

Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta : Dian Rakyat.

Sarwono, Sarlito W. 2015. Teori- Teori Psikologi Sosial, Jakarta:

Rajawali Pers.

Sembiring, Himpunan Peraturan Perundang-undangan RI:

Penanggulangan Bencana.

Soerjono, Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi

Baru. Jakarta: Rajawali Pers.

Soeladi, 1995. Manajemen Bencana Alam Tsunami. Yogyakarta:

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pelayanan

Kesejahteraan Sosial.

Strauss, A. Dan Corbin, J. 2009. Dasar-dasar Penelitian

Kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Page 117: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

104

Usman, Husaini dan Akbar, Setiady Purnomo. 2008. Metodologi

Penelitian Sosial. Bandung: Bumi Aksara.

Sumber Jurnal:

Hidayati, D. 2005. Panduan Merintis Siaga Bencana Berbasis

Masyarakat. Jakarta: LIPI - Bidang Pendidikan Kelautan,

CO REMAP.

Nani, Nurrachman. 2007. Pemulihan Trama: Panduan Praktis

Pemulihan Trauma Akibat Bencana Alam. LPSP3. UI

Jakarta. Hal.4-5.

Sumber Website:

https://www.bnpb.go.id/home/definisi

www.jakartafire.net/statistic

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/651/jbptunikompp-gdl-

astrirachm-32529-10-unikom_a-n.pdf

http://wartakota.tribunnews.com/2019/03/17/305-rumah-di-

krukut-hangus-terbakar-34-unit-mobil-pemadam-

dikerahkan-ke-lokasi

https://news.detik.com/berita/4472678/2-ribu-jiwa-lebih-

mengungsi-pasca-kebakaran-di-tamansari-jakbar

Page 118: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Divisi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1. Apakah BPBD melakukan penanggulangan pasca bencana

di krukut tamansari jakarta barat?

2. Jenis rehabilitasi dan rekonstruksi apa saja yang

dilakukan?

3. Bagaimana proses rehabilitasi dan rekonstruksi untuk

perbaikan dan pemulihan masyarakat untuk normalisasi

kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana?

4. Bagaimana peran anda dalam memberikan program

rehabilitasi dan rekonstruksi?

5. Siapa saja yang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi?

6. Profesi dan pihak apa saja yang bekerjasama dengan

BPBD?

7. Apa saja syarat dan ketentuan bagi korban yang menerima

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana?

8. Apa saja sarana dan prasarana yang ada di BPBD DKI

Jakarta dalam menunjang program rehabilitasi dan

rekonstruksi?

9. Bagaimana proses rekonstruksi atau pembangunan sarana

dan prasarana?

10. Apa saja faktor pendukung dan penghambatan saat

melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi?

Page 119: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Divisi UPT. Pusat Data dan Informasi Kebencanaan

1. Bagaimana cara BPBD mengetahui bahwa adanya

bencana?

2. Bagaimana proses penangan data dan informasi ketika

terjadinya bencana kebakaran dengan jakarta siaga 112?

3. Siapa saja yang terlibat dalam data dan informasi saat ada

bencana?

4. Data kebakaran di krukut tamansari jakarta barat?

Page 120: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Kepala Divisi Kepegawaian

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya BPBD Provinsi DKI Jakarta?

2. Bagaimana dasar pembentukannya?

3. Bagaimana Tugas dan Fungsi BPBD?

4. Bagaimana peran BPBD provinsi DKI Jakarta?

5. Bagaimana Visi dan Misi BPBD provinsi DKI Jakarta?

6. Bagaimana Tata Kerja BPBD provinsi DKI Jakarta?

7. Bagaimana Program BPBD untuk Penanggulangan Bencana?

8. Bagaimana struktur organisasi di BPBD provinsi DKI

Jakarta?

Page 121: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Ketua RW 05 Jalan Thalib Krukut

1. Apakah sebelumnya pernah terjadi kebaran?

2. Apa penyebab terjadinya kebakaran?

3. Bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi?

4. Berapa rumah yang terbakar?

5. Berapa kerugian materil?

6. Apakah ada korban luka-luka dan korban jiwa?

7. Bagaimana peran BPBD Dki Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

8. Apa saja yang dilakukan BPBD Dki Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

9. Siapa saja yang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di krukut selain BPBD?

10. Bagaimana proses penanganan untuk rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana?

11. Bagaimana sikap warga dalam proses rehabilitasi dan

rekonstuksi?

12. Apakah semua warga menyetujui diadakanya rehabilitasi

dan rekonstruksi sesuai dengan ketentuan BPBD Dki

Jakarta?

13. Apa hambatan yang dialami selama melaksanakan proses

rehabilitasi?

Page 122: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Warga Korban Kebakaran Krukut Tamansari

1. Kapan dan apa penyebab terjadinya kebakaran?

2. Bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi?

3. Berapa rumah yang terbakar?

4. Berapa kerugian materil?

5. Apakah ada korban luka-luka dan korban jiwa?

6. Apa saja profesi korban kebakaran?

7. Korban kehilangan harta benda apa saja?

8. Bagaimana peran BPBD DKI Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

9. Bagaimana proses penanganan untuk rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana?

10. Siapa saja yang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di krukut?

11. Bagaimana sikap warga dalam proses rehabilitasi dan

rekonstuksi?

12. Apa hambatan yang dialami selama melaksanakan proses

rehabilitasi?

13. Bagaimana hasil atau setelah BPBD dan pihak terkait

melakukan rehabilitasi dan rekontruksi di wilayah sini?

Page 123: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Warga Korban Kebakaran Krukut Tamansari

1. Bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi?

2. Berapa rumah yang terbakar?

3. Berapa kerugian materil?

4. Apakah ada korban?

5. Bagaimana peran BPBD Dki Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

6. Apa saja yang dilakukan BPBD Dki Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

7. Siapa saja yang melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di krukut?

8. Bagaimana proses penanganan untuk rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana?

9. Bagaimana sikap warga dalam proses rehabilitasi dan

rekonstuksi?

10. Apakah semua warga menyetujui diadakanya rehabilitasi

dan rekonstruksi sesuai dengan ketentuan BPBD Dki

Jakarta?

11. Apa hambatan yang dialami selama melaksanakan proses

rehabilitasi?

12. Apakah ada dampak dari pelaksanaan program rehabilitasi

dan rekonstruksi pasca bencana kebakaran?

13. Bagaimana perubahan setelah BPBD melakukan

rehabilitasi dan rekontruksi di wilayah sini?

Page 124: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 125: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 126: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 127: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 128: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 129: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 130: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …
Page 131: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

TRANSKIP WAWANCARA TERKAIT PERAN BPBD

DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN

REKONSTRUKSI PASCA BENCANA KEBAKARAN DI

KRUKUT TAMANSARI JAKARTA BARAT

Nama : M. Taufiq Hidayatuloh

Jabatan :Pelaksana Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Topik Wawancara : Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Transkip Wawancara

P: Apakah BPBD melakukan penanggulangan pasca bencana

di krukut tamansari jakarta barat?

J: Oh yang di krukut yang di Tamansari jalan Thalib itu, iya ita

melakukan penanggulangan pasca bencana disana

P: Jenis rehabilitasi dan rekonstruksi apa saja yang

dilakukan?

J: Rehabilitasi justru psikosisoalnya yang sudah sesuai dengan

uu kita bikin tim jakarta, kita terapin di kukut kita turun bpbd ada,

dinas sosial ada, dinas kesehatan ada,psikologis kninis, anak

anak kita data dari rw, bahasanya skrg psikologi klinis bukan

trauma heeling, kita kumpulin anaknya kita hibur anak anak main

kecil kecil bikin mereka senang lupa sejenak kalau rumahnya

Page 132: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

habis hangus terbakar. Rekonstruksi Kita kontrol korban, jalanya

gotnya udah bersih, kita liat yg belum mana, liat sumber air kita

lebih ke penataanya sebenrnarnya lihat fisik bangunanya, untuk

nanti pembangunan kita memberikan dana dan bekerjasama

dengan BAZNAS dan BANK lainya.

P: Bagaimana proses rehabilitasi dan rekonstruksi untuk

perbaikan dan pemulihan mAsyarakat untuk normalisasi

kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana?

J: Ya itu tadi ya untuk menormalisasi kalau dari rehabilitasinya

kita kuatkan di psikososialnya, kalau untuk rekonstruksinya kita

memberikan dana dan bekerjasama dengan yang lainnya agar

para korban bisa menerima keadaan dan hidup normal kembali,

untukn anak-anak saat ini kami tetap memberikan pakaian

sekolah alat tulis agar mereka tetap bersekolah seperti biasa, dan

juga kita berikan makanan ada juga dapur umumnya.

P: Bagaimana peran BPBD dalam memberikan program

rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana kebakaran?

J: BPBD DKI Jakarta dan di Daerah itu berbeda caranya

walaupun tujuanya sama untuk penanggulangan, kalau di daerah

itu sebagai pelaksana bagian rehabilitasi dan rekonstruksi nah

kalau kita sebagai pengordinasi, contoh: pembersihan lokasi, itu

bukan bpbd itu dinas lingkungan hidup dan kesehatan. Contoh

kedua: kebakaran itu dibikin shalter oleh gubernur nah itu bukan

BPBD tapi dinas perumahan. Kita sebagai kordinatornya kita

kasih saran kepada dinas perumahan bikin seperti ini ya silahkan

Page 133: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

jadi yg melakukan dilapangan bukan kita tetapi kita turun

langsung.

P: Di BPBD Provinsi DKI Jakarta siapa saja yang melakukan

rehabilitasi dan rekonstruksi?

J: Dari bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, kepala bidang Bpk.

Anthon Rante Parura, Bpk. Andi Firdaus, Bpk, Putut Puji

Linangkung, Bpk, Dedi Tarmizi, dan Saya M. Taufik

Hidayatuloh.

P: Saat melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi Pasca

Bencana Kebakaran di Krukut BPBD bekerjasama dengan

siapa saja ?

J: BPBD bekerjasama dengan Dinas Perumahan dan lingkungan,

Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Dinas Tata

air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS, BANK, Tokoh Agama dan lain

sebagainya.

P: Apa saja syarat dan ketentuan bagi korban yang

menerima bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana?

P: Kalau untuk syarat sih tidak ada ya tetapi misalnya ada

kebakaran ya pasca kebakaran itu kita cari ada pengungsi banyak

atau tidak, mohon maaf kalau masih 1 2 3 4 5 rumah itu masih

bisa ditangani oleh penduduk setempat, masih lingkup kecil

seperti itu, kalau untuk pengungisan yang sudah banyak ya kita

Page 134: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

kasih bantuan semampu kita dan bekerjasama dengan pihak

lainnya.

P: Apa saja sarana dan prasarana yg diberikan BPBD

program rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

kebakaran di Krukut?

J: Pos pelayanan Kesehatan Puskesmas Kecamatan Tamansari

kepada warga yang membutuhkan dilokasi pengungsian Masjid

Al Amaan dibantu oleh Puskesmas Kecamatan se-Jakarta Barat di

Lokasi pengungsian Masjid Al Ikhlas dan Tenda Pengungsian

dengan rekap sebagai berikut:

1. Senin, 18 Maret 2019, Shift 1 : total pasien 39 orang,

Shift 2 : total Pasien 31 orang

2. Selasa, 19 Maret 2019, Shift 1 : total pasien 29 orang,

Shift 2: total Pasien 17 orang

3. Rabu, 20 Maret 2019, Shift 1 : total pasien 42 orang,

Shift 2 : total Pasien 19 orang

Pelayanan penggantian dokumen kependudukan warga yang

terbakar telah dilaksanakan oleh Satlak Dukcapil kelurahan

Krukut dan penyerahan KTP dan KK dibagikan langsung kepada

warga di posko pengungsian dengan rekap pencetakan sampai

hari Rabu 20 Maret 2019 adalah KTP sebanyak 55 lembar dan

Kartu Keluarga sebanyak 11 Lembar. BPBD telah berkoordinasi

dengan Lurah Krukut dan BPJS Kesehatan berkaitan dengan surat

permohonan bantuan pelayanan penggantian kartu BPJS-KIS

yang terbakar sebagaimana terlampir. Telah diberikan bantuan

Page 135: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

seragam sekolah untuk anak-anak terdampak kebakaran dengan

rincian sebagai berikut :

1. Seragam SD laki-laki sebanyak 150 stel

2. Seragam SD perempuan sebanyak 150 stel

3. Seragam SMP laki-laki sebanyak 80 stel

4. Seragam SMP perempuan sebanyak 80 stel

5. Seragam SMA laki-laki sebanyak 70 stel

6. Seragam SMA perempuan sebanyak 70 stel

P: Bagaimana proses rekonstruksi atau pembangunan sarana

dan prasarana?

J: Pembangunan sarana dan prasarana ini kita tata dulu seperti

jalanannya dulu aliran airnya got kemarin sih di krukut seperti itu

ya, setelah itu BPBD kan bekerjasama dengan para masyarakat

dan juga intansi/lembaga yang terkait, nah kemarin tuh bersama

dengan dinas perumahan kita arahkan kepada masyarakat untuk

nanti ketika kembali membangun rumah yang aman dan nyaman.

BPBD juga berkoordinasi dengan PLN Bandengan terkait

pemulihan Jaringan Listrik pasca Kebakaran. Untuk pemulihan

awal yaitu penarikan kabel PLN pada jaringan utama yang

dilaksanakan mulai hari Selasa, 19 Maret 2019 yang

diprioritaskan untuk mengalirkan listrik kepada rumah-rumah

yang rusak ringan dan normal instalasi listriknya. PLN akan

melakukan pendataan meteran listrik yang terbakar dan

direncanakan penggantian meteran listrik secara gratis kepada

warga yang terkena kebakaran. Untuk penerangan sementara

Page 136: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

digunakan lampu LED oleh PJU DPE Provinsi DKI Jakarta.

Jaringan Air PDAM Pallyja dibeberapa rumah warga masih

normal tidak terdampak kebakaran.

P: Apa saja faktor pendukung dan penghambatan saat

melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi?

J: pendukungnya itu karena BPBD berkoordinasi dengan Dinas

Perumahan dan lingkungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan,

Dinas Perhubungan, Dinas Tata air, PMI, PLN, NGO, BAZNAS,

BANK, Tokoh Agama dan lain sebagainya. Kalau hamatanya

sepertinya tidak ada.

Page 137: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Yayu

Jabatan : Staff Satuan UPT Pusat Data dan

Informasi Kebencanaan

Topik Wawancara : Profil BPBD Provinsi DKI Jakarta

P: Bagaimana cara BPBD mengetahui bahwa adanya

bencana?

J: BPBD punya UPT pusat data dan informasi, nanti dari sini

ketahuan semua data dan informasi ketika terjadi bencana secara

otomatis sudah terhubung secara otomatis, terhubung juga dengan

pemadam kebakaran. Kita mendapat data informasi dari 112

adalah namanya jakarta 112 yang dikoordinasikan oleh BPBD

yang melayani Jakarta Siaga melayani laporan yang bersifat

darurat, antara lain, kebakaran, kecelakaan, ancaman bunuh diri.

Kalau yang tidak darurat seperti penemuan mayat dan aduan

genangan air. Layanan ini dikoordinasi oleh BPBD Provinsi DKI

Jakarta dan terhubung dengan beberapa SKPD (Satuan Kerja

Pemerintah Daerah) terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas

Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas

Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Serta Polda Metro

Jaya.

P: Bagaimana proses penangan data dan informasi ketika

terjadinya bencana kebakaran dengan jakarta siaga 112?

Page 138: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

J: Jakarta siaga 112 itu menangani laporan masyarakat dalam

waktu 30 detik. Dalam rentang waktu itu, petugas telah menerima

laporan, mencatat dan membuat tiket kejadian, serta melaporkan

ke operator, dan terakhir menghubungkannya ke perangkat kerja

terkait. Waktu penerimaan laporan tetap berjalan cepat karena

prosesnya berjalan secara otomatis. Per harinya, ada sekitar 33

operator yang siaga menerima aduan atau laporan darurat dari

masyarakat. Untuk kasus kebakaran, standarnya petugas akan tiba

di lokasi maksimal 15 menit setelah laporan diterima. Jakarta

Siaga 112 merupakan layanan kontak darurat bebas pulsa yang

dapat diakses selama 24 jam. Koordinasi antar petugas atau

pemberitahuan pada dinas terkait dilakukan melalui sistem

terkomputerisasi melalui web monitoring, didukung dengan

komunikasi melalui radio trunking, dan laporan yang masuk akan

terintegrasi dalam sistem CRM (Citizen Relation Management).

Selain meneruskan laporan ke dinas-dinas terkait untuk

mendapatkan respons secepatnya, layanan ini juga

memungkinkan petugas memandu penelepon untuk melakukan

tindakan-tindakan tertentu. Cara ini diharapkan bisa mencegah

kejadian yang lebih parah atau mencegah jatuhnya korban lebih

banyak. Selain itu, layanan 112 juga memanfaatkan Global

Positioning System (GPS) yang terpasang pada kendaraan

maupun perangkat, sehingga memungkinkan petugas monitoring

untuk mendeteksi keberadaan petugas lapangan yang berada di

lokasi terdekat dengan kejadian sehingga mempercepat respons

aduan.

Page 139: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

P: Siapa saja yang terlibat dalam data dan informasi saat ada

bencana?

J: yang terlibat ya itu bagian UPT Divisi UPT. Pusat Data dan

Informasi Kebencanaan, divisi lainnya di BPBD seperti divisi

Rehabilitasi dan Rekonstruksi dan juga para SKPD terkait yang

terhubung dnegan 112.

P: Data kebakaran di krukut tamansari jakarta barat?

J: Telah terjadi kebakaran pada hari Minggu, 17 Maret 2019 yang

berlokasi di Jl. Thalib 3 RT. 02, 03, 04, 07, 08, 09, 010, 011, 013,

RW. 05, Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari. Kejadian

kebakaran terjadi pada pukul 00.13 WIB di lantai dua pada salah

satu rumah penduduk dan dugaan sementara penyebab kebakaran

adalah angin besar yang menyebabkan api pada pemanggang sate

menjadi tak terkendali.

Page 140: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Nama : Ibu Riska

Jabatan :Kasubag Kepegawaian

Topik Wawancara : Sejarah BPBD

Transkip Wawancara

P: Bagaimana Sejarah Berdirinya BPBD Provinsi DKI

Jakarta?

J : Sistem kelembagaan merupakan salah satu faktor yang sangat

penting serta memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap

keberhasilan pelaksanaan sistem penanggulangan bencana di

suatu wilayah. Jika sebelumnya pemerintah daerah membentuk

Satkorlak sebagai organisasi yang bertugas untuk mengatasi

bencana, maka dengan dikeluarkannya UU No. 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana, maka terjadi perubahan

lembaga dari Satkorlak menjadi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah. BPBD dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8

tahun 2008, menggantikan Satuan Koordinasi Pelaksana

Penanganan Bencana (Satkorlak) ditingkat Provinsi dan Satuan

Pelaksana Penanganan Bencana (Satlak PB) di tingkat Kabupaten

atau Kota, yang keduanya dibentuk berdasarkan peraturan

Presiden Nomor 83 Tahun 2005. Di dalam alinea ke-IV

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa

Negara Republik Indonesia berkewajiban melindungi segenap

bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

Page 141: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial. Amanat tersebut

dilaksanakanoleh Pemerintah dan pemerintah daerah bersama

semua komponenbangsa melalui pembangunan nasional. Bahwa

amanat Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana tersebut diatas,

khususnya untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah

darah Indonesia, dalam hal perlindungan terhadap kehidupan dan

penghidupan termasuk perlindungan atas bencana, dalam rangka

mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila,

telah dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007

tentang Penanggulangan Bencana. Untuk menyelenggarakan

penanggulangan bencana di daerah, Pemerintah Daerah

membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Pemerintah Provinsi membentuk BPBD Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota membentuk BPBD Kabupaten/Kota. Dalam

membentuk BPBD, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah

Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan BNPB. Dalam hal

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota tidak membentuk BPBD

Kabupaten/Kota, maka tugas dan fungsi penanggulangan bencana

diwadahi dengan organisasi yang mempunyai fungsi yang

bersesuaian dengan fungsi penanggulangan bencana. Pemerintah

dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana. Tugas

penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut ditangani

oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di

tingkat Pusat dan Badan Penanggulangan Bencanan Daerah

Page 142: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

(BPBD) di tingkat Daerah, yang di dalam ketentuan Pasal 18 dan

19 disebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi

penanggulangan bencana di daerah dibentuk Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sesuai dengan

Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Sejalan dengan ketentuan Pasal 12 butir h Undang-Undang

Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana untuk

memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalam pembentukan

BPBD sebagaimana tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana tentang

Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Pengaturan tentang kedudukan, tugas dan fungsi BPBD diatur

dengan pedoman organisasi dan tata kerja BPBD yang ditetapkan

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri.

P: Bagaimana dasar pembentukannya?

J: Adapun dasar pembentukan BPBD Provinsi DKI Jakarta

adalah:

1. UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

3. Pepres Nomor 8 tahun 2008 tentang Badan Nasional

Penanggulangan Bencana;

Page 143: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

4. Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 Pedoman

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah;

5. Perka BNPB Nomor 3 tahun 2008 Pedoman

Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

6. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2008

Tentang Petunjuk Teknis Penanggulangan Bencana;

7. Perda DKI Jakarta Nomor 9 Tahun 2011 tentang Badan

Penanggulangan Bencana;

8. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 26 Tahun 2011

tentang Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

9. Perda No. 11 tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

10. Pergub Provinsi DKI Jakarta Nomor 145 Tahun 2016

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Penanggulangan Bencana Daerah. (bpbd.jakarta.go.id

diakses pada 9 Agustus 2019).

P: Bagaimana Tugas dan Fungsi BPBD?

J: Pengaturan tentang tugas dan fungsi BPBD diatur dengan

pedoman organisasi dan tata kerja BPBD yang ditetapkan dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri yaitu:

1. Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan

kebijakan Pemerintah Daerah dan BNPB terhadap

usaha Penanggulangan Bencana yang mencakup pra

Page 144: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Bencana, Tanggap Darurat Bencana dan Pasca

Bencana secara adil dan setara serta sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan;

b. Menetapkan standardisasi serta kebutuhan

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta

rawan bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan

bencana;

e. Melaksanakan penyelenggaraan penanganan bencana

di daerah;

f. Melaporkan penyelenggaraan penanganan bencana

kepada Kepala Daerah setiap 1 (satu) bulan sekali

dalam kondisi normal dan setiap saat dalam keadaan

darurat bencana;

g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan

barang;

h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang

diterima dari APBD; dan

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2. Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Page 145: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

a. Perumusan dan penetapan kebijakan Penanggulangan

encana dan penanganan Pengungsi dengan bertindak

cepat, tepat, efektif dan efisien; dan

b. Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Penanggulangan

Bencana secara terpadu dan menyeluruh.

P: Bagaimana peran BPBD provinsi DKI Jakarta?

J: Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana, lembaga utama yang khusus

menangani penanggulangan bencana di tingkat Provinsi adalah

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). BPBD

merupakan Satuan Perangkat Kerja Daerah Provinsi DKI Jakarta

yang dibentuk berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta Nomor 26 Tahun 2011. SKPD ini bertugas untuk

merumuskan dan menetapkan kebijakan terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan dan

mitigasi bencana, kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi

serta rekonstruksi secara adil dan setara, serta melakukan

pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana

secara terencana, terpadu, dan menyeluruh. Dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana, BPBD tidak bekerja

sendiri tetapi bekerja sama dengan SKPD, lembaga dan instansi

terkait.

P: Bagaimana Visi dan Misi BPBD provinsi DKI Jakarta?

J: Berikut Visi dan Misi BPBD Provinsi DKI Jakarta:

Page 146: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

1. Visi

Ketangguhan Kota Jakarta dalam Menghadapi Bencana

2. Misi

a. Melindungi warga Jakarta melalui pengurangan resiko

bencana

b. Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat kota Jakarta

c. Meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.

P: Bagaimana Tata Kerja BPBD Provinsi DKI Jakarta?

J: Sesuai dengan Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan

Bencna dalam menyelenggarakan penanggulangan bencana,

BPBD memiliki tata kerja sebagai berikut:

1. Kepala BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota bertanggung

jawab mengendalikan dan mengarahkan pelaksanaan

tugas UnsurPengarah dan Unsur Pelaksana BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kota.

2. Unsur Pengarah melaksanakan sidang anggota secara

berkala dan/atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan

yang ditetapkanoleh Kepala BPBD selaku Ketua Unsur

Pengarah PenanggulanganBencana.

3. Unsur Pengarah dapat mengundang lembaga pemerintah

baik pusat maupun daerah, lembaga usaha, lembaga

internasional dan/ataupihak lain yang dipandang perlu

dalam sidang anggota Unsur Pengarah Penanggulangan

Bencana.

Page 147: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

4. Pimpinan Unsur Pelaksana BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kotamengendalikan pelaksanaan

tugas dan fungsi di lingkunganmasing-masing BPBD

Provinsi/Kabupaten/Kota.

5. Pimpinan Unsur Pelaksana wajib menerapkan prinsip

koordinasi,integrasi dan sinkronisasi di lingkungan

masing-masing maupunantar unit organisasi dalam

lingkungan BPBDProvinsi/Kabupaten/Kota serta dengan

instansi lain di luar BPBDdan organisasi kemasyarakatan

sesuai bidang tugasnya.

P: Program BPBD untuk Penanggulangan Bencana?

J: Program BPBD untuk penanggulangan bencana antara lain;

1. Peningkatan kapasitas dan simulasi penanggulangan

bencana pada gedung serta manajemen siswa yayasan/

sekolah penyandang disabilitas.

2. Penyediaan buffer logistik dan peralatan penanggulangan

bencana.

3. JITU PASNA (Peningkatan kapasitas relawan dalam

kajian kebutuhan pasca bencana) Penyediaan sarana

pendukung pemulihan fisik pasca bencana.

P: Bagaimana Struktur Organisasi BPBD Provinsi DKI

Jakarta?

J: Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan Peraturan

Gubernur Nomor 260 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata

Page 148: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Pelaksanaan

Tugas pokok, fungsi dan kewenangan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh seorang

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang

dijabarkan berdasarkan ruang lingkup kegiatan yang

dikelompokan ke dalam Sekretariat, Bidang-bidang dan UPT

Pusat Data dan Informasi Kebencanaan.

Page 149: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Lastri

Jabatan : Ketua RW 05 Jalan Thalib Krukut

Topik Wawancara : Bencana Kebakaran

P: Apakah sebelumnya pernah terjadi kebaran?

J: Sebelumnya sih disini belum pernah ada kebakaran, waktu itu

pernah kebakaran di daerah pasar kesanaan lagi.

P: Apa penyebab terjadinya kebakaran?

J: Penyebab kebakaran itu kemaren mba karena konsleing listrik,

jadi dari warung tukang kambing guling dari situ langsung

nyamber kesemua rumah.

P: Bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi?

J: Jadi ceritanya itu sekitar jam 12an ya hampir setengah 1 mba

tibatiba warga pada keluar teriak kebakaran, disitu semua pada

panik ya karena kebakaran kan malem-malem orang lagi pada

tidur, itu api pertama besar sekali di rumah warung kambing

guling di RT 007 terus langsung merembet ke rumah yang

lainnya. Itu sampe terkena 9 RT yang rumahnya terbakar.

P: Berapa rumah yang terbakar?

J: Kalau untuk rumah yang terbakar banyak mba sekitar 200an

lebih karena disini kan rumahnya pada dempet banget jadi

Page 150: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

gampang nyamber terus ikutan kebakar. Ada sekitar 400an

Kepala Keluarga yang rumahnya terbakar.

P: Berapa kerugian materil?

J: Kalau kerugian pribadi sih saya kurang tau ya mba karena

rumah saya alhamdulillah gak ikut kebakar, tapi kata warga yang

lainya ya banyak ruginya mereka pada bingung nanti tinggal

dimana, barang-barangnya juga kan pada hangus udah gak ada

yang bisa diselamatkan, ya pakinbg sisa puing-puing kebakaran

yang masih bisa dijual di rongsokan.

P: Berapa korban Jiwa?

J: Gak ada korban jiwa.

P: Bagaimana peran BPBD DKI Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

J: Kemaren sih pas kebakaran itu langsung didatangkan damkar

ya, terus juga ada BPBD yang membantu turun langsung

kelapangan ada dinsos ada dokter dan lainnya. Dibikin tenda

dikasih makanan pakaian juga, terus ada permainan juga buat

anak-anaknya.

P:Bagaimana proses penanganan untuk rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana?

J: Kalau untuk proses jelasnya sih saya kurang ngerti ya mba,

yang jelas itu pas sesudah terjadi kebakaran ada damkar terus

langsung dibangun tenda sementara terus ada dokternya ada

Page 151: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

banyak orang-orang yang menghibur anak-anak, nah kalau untuk

bangunanya kita itu warga yang rumahnya terbakar dan juga

warga lainnya membantu mengambil puing-puing yg masih bisa

di jual.

P: Siapa saja yang membantu rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di krukut?

J: Yang membantu banyak mba kemaren itu ada kita semua

masyarakat turun langsung membantu, BPBD, Dinas Perumahan

dan lingkungan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI, PLN,

BAZNAS, BANK, Tokoh Agama dan lain sebagainya.

P: Bagaimana sikap warga dalam proses rehabilitasi dan

rekonstuksi yang dilakukan oleh BPBD?

J: Warga sangat merasa terbantu dengan adanya bantuan dari

BPBD karena setelah kebakaran kan rumah pakaian dan seisinya

semua habis terbakar, dapat bantuan tenda sementara, makanan,

pakaian, obat-obatan dan bantuan psikologi untuk menghibur

anak-anak.

P: Apa saja hambatan yang dialami selama proses

rehabilitasi dan rekonstruksi?

J: Kalau hamabatan saya rasa tidak ada lancar-lancar saja ya

karena sudah ada bantuan yang tadi berupa tenda sementara,

makanan, pakaian, obat-obatan dan bantuan psikologis untuk

menghibur anak-anak.

Page 152: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

PEDOMAN WAWANCARA

Nama : Umi Rudayah

Jabatan : Warga RT 007 RW 05

Topik Wawancara : Bencana Kebakaran

P: Kapan dan apa penyebab terjadinya kebakaran

J: Malam itu kejadianya ya sekitar jam 12 malam, karena

konsleting listrik

P: Bagaimana kebakaran tersebut bisa terjadi?

J: Pas kebakaran saya dan warga lagi pada tidur terus kaget pada

kabur udah gak sempet nyelamatin harta benda karena panik,

kebakaran terjadi karena ada warga yang bakar kambing untuk

dagang pesanan orang pakai bakaran listrik terus koslet memang

itu rumah kumuh pakai triplek jadi cepat kesambarnya.

P: Berapa rumah yang terbakar?

Rumah yang terbakar banyak 200an lebih itu mba sampai

kebelakang-belakangkeliatan kan tuh, disini kan rumahnya pada

dempet banget jadi gampang nyamber terus ikutan kebakar.

P: Berapa kerugian materil?

Page 153: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

J: ya kalo dibilang rugi mah ya gimana ya banyak banget mba

rumah kebakar benda-benda yang ada didalam sama semuanya

kebakar.

P: Apakah ada korban luka-luka dan korban jiwa?

J: Alhamdulillah mba kalau untuk korban jiwa sih gak ada ya

tetapi banyak yang luka-luka dan juga pada sesak dadanya karena

kena asap pas kebakaran terjadi.

P: Apa saja profesi para korban kebakaran?

J: Guru, pedagang, buruh harian, ojek online, karyawan swasta,

usaha warung nasi, warung klontong dan lain sebagainya.

P: Korban kehilangan harta benda apa saja?

J: Kehilangan rumah dan segala isinya, pakaian perabotan,

perhiasan, uang ya pokoknya semuanya mba.

P: Bagaimana peran BPBD DKI Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

J: Pas kebakarang langsung ada damkar terus warga pada ngungsi

pertama dimasjid dulu terus langsung dibangun tenda ada 7 tenda

ada dokternya ada banyak orang-orang yang menghibur anak-

anak, nah kalau untuk bangunanya kita itu warga yang rumahnya

terbakar dan juga warga lainnya membantu mengambil puing-

puing yg masih bisa di jual.

Page 154: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

P: Apa saja yang dilakukan BPBD DKI Jakarta dalam proses

rehabilitasi pasca bencana kebakaran di krukut?

J: Bagaimana proses penanganan untuk rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana?

J: nah untuk proses jelasnya sih saya kurang ngerti, yang jelas itu

pas sesudah terjadi kebakaran ada damkar terus langsung

dibangun tenda sementara terus ada dokternya ada banyak orang-

orang yang menghibur anak-anak, nah kalau untuk bangunanya

kita itu warga yang rumahnya terbakar dan juga warga lainnya

membantu mengambil puing-puing yg masih bisa di jual. Terus

juga ada diganti KTP, Kartu Keluarga, Buku Nikah BPJS.

P: Siapa saja yang membantu rehabilitasi dan rekonstruksi

pasca bencana kebakaran di krukut?

J: Yang membantu banyak itu kemarin saya lihat ada BPBD,

Dinas Sosial, Dokter, PLN, PMI, TNI dan juga dari BANK.

P: Bagaimana sikap ibu dalam proses rehabilitasi dan

rekonstuksi yang dilakukan oleh BPBD?

J: Ya saya terima aja mau bilang apa emang musibah

alhamdulillah masih dapat bantuan sumbangan makanan,

pakaian, obat-obatan dan dana ganti untuk tambahan bangun

rumah walaupun gak sepenuhnya ya saya tetap bersyukur.

P: Apa saja hambatan yang dialami selama proses

rehabilitasi dan rekonstruksi?

Page 155: PERAN BPBD DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN …

Kalau hamabatan saya rasa tidak ada lancar-lancar saja ya karena

sudah ada bantuan yang tadi berupa tenda sementara, makanan,

pakaian, obat-obatan dan bantuan psikologis untuk menghibur

anak-anak.

P: Bagaimana hasil atau perubahan setelah BPBD dan pihak

terkait melakukan rehabilitasi dan rekontruksi di wilayah

sini?

J: Diberikan bantuan Pelayanan psikososial untuk anak-anak

yang dilakukan oleh Psikolog puskesmas Tamansari, melakukan

psikososial melalui trauma healing dengan menggambar,

mewarnai, melakukan dongeng, melakukan permainan-permainan

anak, bantuan makanan, pakaian yang sangat banyak sehingga

kita tidak merasa kelaparan dan kedinginan walaupun tetap sedih

rumah terbakar, Diberikan bantuan dana untuk memperbaiki

rumah dari KEMENSOS dan BANK. Diberikan pos kesehatan

yang ada dokternya dari puskesmas, penggantian dokumen KTP,

BPJS, Surat Nikah dan lain-lain.