peran berbagai pihak dan tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan

12
Peran berbagai pihak dan tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan Sistem Pelayanan Kesehatan Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) : Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner, komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok umur dan dalam berbagai keadaan. Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit-rumah sakit, klinik- klinik medikal, organisasi-organisasi pemeliharaan kesehatan, lembaga kesehatan rumah, perawatan dalam rumah, klinik-klinik kesehatan mental, dan pelayanan- pelayanan rehabilitasi. Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan kesehatan. Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat disediakan melalui program-program kesehatan secara lokal, lebih fokus pada promotif dan pencegahan atau upaya perubahan masyarakat dalam mengatasi suatu masalah kesehatan, seperti memberantas penyakit menular. Tujuan Sistem Kesehatan Dalam batas-batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan adalah:

Upload: proteinikan

Post on 26-Dec-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tenaga kesehatan seperti dokter perawat dan apoteker harus bekerja sama dalam memajukan promosi kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

Peran berbagai pihak dan tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan

Sistem Pelayanan Kesehatan

Menurut Dubois & Miley (2005 : 317) :

Sistem pelayanan kesehatan merupakan jaringan pelayanan interdisipliner,

komprehensif, dan kompleks, terdiri dari aktivitas diagnosis, treatmen, rehabilitasi,

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan untuk masyarakat pada seluruh kelompok

umur dan dalam berbagai keadaan.

Berbagai sistem pelayanan kesehatan meliputi : pelayanan kesehatan masyarakat,

rumah sakit-rumah sakit, klinik-klinik medikal, organisasi-organisasi pemeliharaan

kesehatan, lembaga kesehatan rumah, perawatan dalam rumah, klinik-klinik

kesehatan mental, dan pelayanan-pelayanan rehabilitasi.

Pekerja sosial bekerja dalam berbagai sistem pelayanan kesehatan.

Umumnya pelayanan kesehatan masyarakat disediakan melalui program-program

kesehatan secara lokal, lebih fokus pada promotif dan pencegahan atau upaya

perubahan masyarakat dalam mengatasi suatu masalah kesehatan, seperti

memberantas penyakit menular.

Tujuan Sistem Kesehatan

Dalam batas-batas yang telah disepakati, tujuan sistem kesehatan adalah:

1. meningkatkan status kesehatan masyarakat. Indikatornya banyak, antara lain Angka

Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kejadian penyakit dan berbagai

indikator lainnya.

2. meningkatkan responsiveness terhadap harapan masyarakat. Dalam hal ini

masyarakat puas terhadap pelayanan kesehatan.

3. menjamin keadilan dalam kontribusi pembiayaan. Sistem kesehatan diharapkan

memberikan proteksi dalam bentuk jaminan pembiayaan kesehatan bagi yang

membutuhkan.

Aplikasi Sistem Pelayanan Kesehatan

Page 2: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan

suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian

dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu

mengenai kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan

tanggung gugat. Sistem pelayanan kesahatan di Indonesia yang melibatkan sistem

kolaborasi antar tenaga kesehatan diharapkan masing-masing tenaga kesehatan dapat

bekerjasama menempatkan perannya masing-masing dalam menangani masalah pasien

maupun masalah kesehatan. Diantara peran tenaga kesahatan baik dokter, farmasi dan

perawat dalam meningkatkan kualitas sistem pelayanan,

Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam

pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif.

Tercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien

sebagai pusat anggota tim

Dokter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah

penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian

obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya

sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan.

Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim.

Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara

pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.

Farmasis menyediakan obat, produk pelayanan kesehatan lain, menjamin kualitas,

informasi dan sarana yang memadai kepada pasien, dan memonitor penggunaan obat

yang digunakan pasien. Pelaksanaan tugas harus sesuai untuk setiap individu atau

kebutuhan pasien, didefinisikan dengan jelas, dan dikomunikasikan secara efektif kepada

semua pihak yang terkait.

Seorang ahli gizi akan bertugas dalam menjamin kebutuhan nutrisi pasien. Seorang

ahli gizi bertanggung jawab penuh terhadap apa yang dikonsumsi pasien setiap harinya.

Ahli gizi diharapkan bisa berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya sehingga

diharapkan nutrisi yang diberikan sangat sesuai dengan kebutuhan pasien dan tidak

bertentangan dengan pengobatan yang diberikan kepada pasien tersebut.

Page 3: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

Para tenaga kesehatan lain yang mungkin dilibatkan pada kasus khusus seperti

fisioterapist, bidan dan lain-lain harus bisa menjalankan perannya sendiri. Mereka juga

tidak boleh lupa untuk berkomunikasi dan berkolaborasi demi tercapainya sistem

pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas. Dengan sistem pelayanan kesehatan yang

lebih berkualitas diharapkan ke depannya akan terwujud sebuah sistem kolaborasi yang

mampu menciptakan Indonesia sehat.

Dalam sistem pelayanan kesehatan, suatu kolaborasi harus dapat menyatakan

bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan.

Elemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas,

tanggung jawab, komunikasi, otonomi dan kordinasi seperti skema di bawah ini.

Contoh penerapan dan peran kolaborasi dalam sistem pelayanan kesehatan adalah sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan patient center care pada semua golongan pasien.

2. Melakukan dan membudayakan sistem kunjungan ke bangsal-bangsal pasien yang

melibatkan seluruh tenaga kesehatan baik dokter, farmasis, perawat, ahli gizi dan tenaga

kesehatan lain-lain dalam periode waktu tertentu. Ronde bersama yang dimaksud adalah

kegiatan visit bersama antara dokter-perawat-apoteker dan mahasiswa perawat-apoteker

maupun mahasiswa kedokteran, dengan tujuan mengevaluasi pelayanan kesehatan yang

telah dilakukan kepada pasien. Antara profesi tenaga kesehatan saling bertukar informasi

untuk mengatasi permasalahan pasien secara efektif. Kegiatan ini juga merupakan

sebagai satu upaya untuk menanamkan sejak dini pentingnya kolaborasi bagi kemajuan

proses penyembuhan pasien. Kegiatan ronde bersama dapat ditindaklanjuti dengan

pertemuan berkala untuk membahas kasus-kasus tertentu sehingga terjadi transfer

pengetahuan diantara anggota tim.

3. Melakukan dan menerapkan prinsip komunikasi interprofessional dalam lingkungan

tempat dimana para tenaga kesehatan bekerja. Misalnya di rumah sakit, ataupun di

puskesmas.

4. Berprilaku asertif, berpegang teguh dalam etika, dan koordinasi.

Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan untuk

mencapai tujuan colaboration teamdalam sistem pelayanan kesehatan adalah:

Page 4: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan keahlian

unik profesional.

2. Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya

3. Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas

4. Meningkatnya kohesifitas antar profesional

5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional,

6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami orang lain.

Promosi kesehatan merupakan sebuah kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat di sebuah kawasan, area atau perkumpulan yang mempunyai kebiasaan yang

sama melalui edukasi terhadap masalah kesehatan yang ada di komunitas tersebut. Promosi

kesehatan melibatkan berbagai tenaga kesehatan. Bagi komunitas, tenaga kesehatan fokus

mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu komunitas, misalnya penyakit yang berjangkit di

suatu komunitas tersebut sehingga dapat dilakukan tindakan preventif, diagnosis dan

pengobatan

Peran Dokter

Menghitung frekuensi penyakit dan angka kejadian penyakit pada populasi, lalu

membandingkan distribusi penyakit pada populasi-populasi dan kemudian menarik

kesimpulan tentang penyebab perbedaan distribusi penyakit pada populasi.

Melakukan diagnosis komunitas terhadap masalah-masalah kesehatan dalam

komunitas

Mengetahui dan menegakkan diagnosis mengenai penyakit atau masalah kesehatan

yang berpotensi muncul dalam komunitas serta faktor-faktor yang dapat memicunya,

baik secara fisik maupun psikis.

Memberikan prioritas perhatian kepada masalah kesehatan penyakit yang

menunjukkan angka kejadian yang tinggi pada komunitas tersebut.

Mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah penyakit, melindungi,

memulihkan, dan meningkatkan kesehatan komunitas

Selain itu, dalam promosi kesehatan, dokter juga berperan melaksanakan pendidikan

kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit diantaranya :

Page 5: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk

promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya

Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan

di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat.

Melakukan penyuluhan kesehatan dan edukasi tentang penyakit yang ada pada komunitas

Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan

Sekolah (UKS)

Peran Apoteker dalam Promosi Kesehatan merupakan perannya dalam Komunitas

Memberikan pengarahan kepada masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar

melalui penyuluhan, seminar, buletin, maupun iklan layanan masyarakat.

Membantu pemerintah dalam mewujudkan masyarakat sehat, khususnya dalam

penanganan penyakit - penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang

melalui penyuluhan, membuat materi, buletin, iklan, serta berpartisipasi dalam

pengendalian infeksi di RS melalui Komite Pengendali Infeksi.

Memberikan informasi mengenai pemecahan masalah kesehatan yang ada di

masyarakat khususnya mengenai obat atau penemuan obat baru.

Berperan dalam memberikan edukasi obat pada masyarakat, pengadaan obat

berdasarkan penyakit yang banyak terjadi di komunitas tersebut, serta dalam

pengawasan mutu obat.

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, Apoteker harus memberikan edukasi

apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan

dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif

dalam promosi dan edukasi.

Disiplin dan pengawasan penggunaan obat pada masyarakat korban bencana, atau

pada pemberian imunisasi.

Perawat dalam komunitas dituntut untuk mampu meningkatkan kesadaran masyarakat

pentingnya kesehatan melalui perannya sebagai edukator terhadap masyarakat

(Muharyani,2011). Layanan keperawatan komunitas berfokus pada level prevensi primer

(memperkuat garis pertahanan dengan menekan faktor resiko dan mencegah stres), sekunder

Page 6: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

(dimulai setelah timbul tanda dan gejala, untuk memperkuat garis pertahanan normal melalui

tujuan dan intervensi relevan), dan tersier (dilakukan setelah terapi untuk mencegah penyulit

lebih lanjut). Sedangkan struktur hubungan perawat komunitas dengan masyarakat adalah

membantu yang sehat untuk memelihara kesehatannya, yang sakit untuk memperoleh kembali

kesehatannya, yang tidak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya (Depkes,2007). Perawat

dalam komunitas tugasnya sama seperti dalam individu, tetapi ruang lingkupnya berbeda dan

memperhatikan norma di komunitas tersebut. Dalam promosi kesehatan, perawat memiliki peran

sebagai pendidik, penyuluh kesehatan dan pelaksana konseling keperawatan. Sebagai pendidik,

penyuluh kesehatan, dan pelaksana konseling keperawatan, fungsi yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Mengkaji kebutuhanmasyarakat untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan

dalam penyuluhan atau pendidikan kesehatan. Dari hasil pengkajian diharapkan dapat

diketahui tingkat pengetahuan klien, informasi apa yang diperlukan klien, dan apa

yang ingin diketahui dari klien.

Meningkatkan dan memelihara kesehatan klien melalui penyuluhan atau pendidikan

kesehatan

Melaksanakan penyuluhan atau pendidikan kesehatan klien antara lain tetntang

pengobatan, hygiene, perawatan, serta segala tanda – tanda bahaya

Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan keperawatan serta membimbing dan

mendidik suatu komunitas untuk menanamkan pengertian kebiasaan dan perilaku

hidup sehat sehingga mampua memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya

Menyusun program penyuluhan atau pendidikan kesehatan baik untuk topik sehat

atau sakit seperti nutrisi, latihan, penyakit, dan pengelola penyakit

Membantu masyarakat untuk memilih sumber informasi kesehatan dari buku – buku,

koran, TV, teman, dan lainnya

Memberikan informasi, mendengarkan secara obyektif, memberikan dukungan,

memberikan asuhan, dan menjaga kepercayaan yang diberikan masyarakat

Membantu masyarakat untuk mengidentifikasi masalah serta berbagai faktor yang

mempengaruhi

Memberikan petunjuk untuk mencari pendekatan pemecahan masalah dan memilih

cara pemecahan masalah yang tepat

Page 7: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

Membantu menentukan pemecahan masalah yang dapat dilakukan

Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat

1. Pelayanan Kesehatan yaitu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat serta pencegahan terhadap penyakit

2. Pelayanan Promotif :

• Meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan

kesehatan diperlukan program penyuluhan dan pendidikan masyarakat yang

berjenjang dan berkesinambungan sehingga dicapai tingkatan kemandirian

masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

• Dalam program promotif membutuhkan tenaga-tenaga kesmas yang handal

terutama yang mempunyai spesialisasi dalam penyuluhan dan pendidikan.

3. Pelayanan Preventif :

Menjamin terselenggaranya pelayanan ini diperlukan tenaga kesmas yang

memahami epidemiologi penyakit, cara-cara dan metode pencegahan serta

pengendalian penyakit.

Keterlibatan kesmas dibidang preventif di bidang pengendalian memerlukan

penguasaan teknik-teknik lingkungan dan pemberantasan penyakit.

4. Memperkenalkan gagasan dan teknik perilaku sehat

5. Melakukan identifikasi dan mengembangkan strategi perubahan perubahan hidup

sehat.

6. Memotivasi masyarakat sehingga terjadi perubahan perilaku hidup sehat

Peran ahli gizi dalam komunitas

• Penyuluhan kepada masyarakat mengenai kebutuhan gizi seimbang untuk keluarga.

Contoh : pemberian materi ataupun demo masak mengenai cara membuat makanan

dengan gizi seimbang. (komnunitas masyarakat)

Page 8: Peran Berbagai Pihak Dan Tenaga Kesehatan Dalam Promosi Kesehatan

• Peran ahli gizi di rumah sakit atau klinik: merancang makanan yang diberikan kepada

pasien, konsultasi kesehatan.