peran audit internal dalam mengatasi fraud ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3...

72
PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD PADA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR (Studi Kasus Kantor Balaikota Makassar) SKRIPSI Oleh RINA WAHYUNI 105730442513 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD

PADA PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

(Studi Kasus Kantor Balaikota Makassar)

SKRIPSI

Oleh

RINA WAHYUNI

105730442513

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),
Page 3: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),
Page 4: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),
Page 5: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

ix

ABSTRAK

RINA WAHYUNI, 2019. Peran Audit Internal Dalam Mengatasi Fraud pada Pemerintah Kota Makassar (Studi Kasus Kantor Balaikota Makassar), Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Abd. Rahman Rahim dan Pembimbing II Linda Arisanty Razak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan audit internal dalam mengatasi kecurangan (fraud), dan untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam menemukan kecurangan di Pemerintahan Kota Makassar.

Penelitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kepustakaan, penelitian lapangan dan studi internet.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa peran audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan), dan Investigating Fraud (melakukan investigasi kecurangan). Faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pencegahan fraud dilakukan meliputi faktor Lingkungan dan faktor adanya kesempatan terjadinya fraud (kecurangan).

Kata Kunci: Audit Internal, Fraud.

Page 6: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

x

ABSTRACT

RINA WAHYUNI, 2018. Internal Audit Role in Overcoming Fraud in Makassar City Government (Case Study of City Hall of Makassar Public Relation), Thesis Faculty of Economics and Business Department of Accounting Muhammadiyah University of Makassar. Counseled by Supervisor I Dr. H.

Abd.Rahman Rahim and Advisor II Linda ArisantyRazak.

This study aims to determine the extent to which the fraud that occurred in the government agencies of Makassar. This research is classified as a type of qualitative research because qualitative research is descriptive research and tend to use analysis with deductive approach. The data collection is done by literature technique, based on the result obtained, it can be concluded the role of internal audit on the prevention of fraud actions in the local government of Kota Makaassar is the role of internal audit in prevention covering 3 roles ie Preventing Fraud (Deterring Fraud), Detecting Fraud detecting fraud), and Investigating Fraud (conducting fraud investigation) The factors that inhibit the implementation of fraud prevention are done include environmental factors and factors of

opportunity for fraud.

Keywords: Internal Audit, Fraud,

Page 7: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

persaingan ekonomi yang ketat. Persaingan ini mengharuskan perusahaan untuk

berpikir lebih kritis dalam pemanfaatan dan pengalokasian sumber dayanya yang

berarti untuk menghadapi pesaing bisnisnya, perusahaan harus memanfaatkan

dan mengalokasikan sumber daya secara lebih efektif dan lebih efisien.

Keberadaan audit internal merupakan bagian yang penting bagi

Pemerintah, karena audit internal dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi

kegiatan di dalam pemerintahan. Audit internal merupakan aktivitas yang

independen dan obyektif serta merupakan aktivitas pemberi keyakinan yang

memadai dan penyediaan konsultasi yang dirancang untuk meningkatkan nilai

tambah dalam kegiatan organisasi. Audit internal juga dapat membantu

pencapaian tujuan pemerintah, melalui pendekatan yang sistematis dalam

mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian,

proses pengaturan, dan pengolaan organisasi.

Pada prinsipnya Audit Internal merupakan pemeriksaan intern yang

independen, yang ada pada suatu organisasi dengan tujuan untuk menguji dan

mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan ini

adalah untuk memastikan apakah tugas dan tanggung jawab yang diberikan,

telah dilaksanakan sesuai dengan seharusnya. Untuk itu Auditor Intern perlu

melakukan pemeriksaan, penilaian dan mencari fakta atau bukti guna

memberikan rekomendasi kepada pihak manajemen untuk ditindaklanjuti. Salah

satutemuan Auditor Internal diantaranya adalah penemuan kecurangan.

Page 8: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

2

Kecurangan terjadi antara lain disebabkan karena adanya tekanan, kesempatan

untuk melakukan kecurangan, sistem dan prosedur serta adanya pembenaran

terhadap tindakan kecurangan tersebut.

Biasanya kecurangan (fraud) tidak mudah ditemukan. Kecurangan

biasanya ditemukan karena kebetulan maupun karena satu usaha yang

disengaja. Dengan demikian manajemen perlu berhati-hati terhadap

kemungkinan timbulnya kecurangan yang mungkin terjadi di suatu Pemerintahan.

Dalam mengatasi potensi timbulnya kecurangan (fraud), Audit Internal diperlukan

keberadaanya di dalam Pemerintahan, yang bertugas untuk mengevaluasi suatu

sistem dan prosedur yang disusun secara benar dan sistematis serta apakah

telah diimplementasikan secara benar, melalui pengamatan, penelitian, dan

pemeriksaan atas pelaksanaan tugas yang telah didelegasikan di setiap unit

kerja organisasi. Dalam mencegah kecurangan (fraud), penelitian dan

pemeriksaan aktivitas lembaga pemerintahan secara terus menerus perlu

dilakukan, untuk memastikan apakah sistem dan proses serta sumberdaya yang

mamadai. Kegiatan ini disertai dengan pengujian untuk memastikan apakah

sistem yang ada telah ditetapkan. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan

manajemen bahwa laporan keuangan dan non keuangan diterimanya merupakan

laporan yang relevan, akurat dan tepat untuk bahan pengambilan keputusan.

Penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang diatur dalam PP No.60

tahun 2008. Pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah untuk

membangun pengendalian. Pengendalian internal dapat membantu pemerintah

untuk meminimalisasi terjadinya kelemahan, kesalahan dan risiko kecurangan.

Sistem pengendalian internal organisasi yang lemah dapat mengidentifikasikan

tindak efisiennya operasi pemerintahan dan sterusnya akan menjadi peluang

Page 9: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

3

terjadinya fraud. Fungsi auditor internal adalah melaksanakan fungsi

pemeriksaan internal yang merupakan suatu fungsi penilaian yang independen

dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi

yang dilakukan. Auditor Internal diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi

perbaikan efisiensi dan efektivitas dalam rangka peningkatan kinerja organisasi.

Berkaitan dengan pentingnya masalah kecurangan (fraud), maka yang

menjadi obyek penelitian ini adalah Instansi pemerintah pada Kantor Balaikota

Makassar, maka pengelolaannya harus berdasarkan pengelolaan yang sehat,

instansi tersebut harus menyadari perlunya manajemen yang baik. Namun

fenomena yang terjadi selama ini bahwa adanya potensi – potensi yang rentan

untuk terjadi kecurangan dalam proses pengelolaan keuangan yang dilihat oleh

peneliti sehingga hal inilah yang membuat peneliti untuk mengangkat

permasalahan yang terjadi pada Instansi pemerintah pada Kantor Balaikota

Makassar karena banyaknya kemungkinan terjadi fraud atau penyimpangan

selama proses pengeloaan keuangan. Oleh karena itu untuk mencegah

terjadinya fraud maka Audit Internal perlu memiliki kompetensi melalui

pengetahuan dan pengalaman, hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ratna Amalia (2013) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh audit

internal terhadap pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan) pada GKPRI

Jawa Barat. Di mana ditemukan bahwa peran audit internal sudah cukup

memadai, di mana apabila perannya sebagai internal control semakin baik maka

akan membuat pencegahan dan pendeteksian fraud semakin efektif.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti memilih judul

penelitian Peran Audit Internal Dalam Mengatasi Fraud pada Pemerintah Kota

Makassar (Studi Kasus Kantor Balaikota Bagian Humas).

Page 10: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dikemukakan beberapa

rumusan masalah, sebagai berikut:

1. Bagaimana peran audit internal dalam mengatasi fraud pada Pemerintah Kota

Makassar?

2. Apa hambatan yang timbul dalam menemukan kecurangan (fraud) pada

Pemerintah Kota Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan uraian pada latar belakang dan rumusan masalah,

maka dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan audit internal dalam mengatasi kecurangan

(fraud), khususnya di Pemerintahan Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam menemukan kecurangan di

Pemerintahan Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

tentang masalah kecurangan yang terjadi di Pemerintahan Kota Makassar

dan cara kerja sistem audit Internal yang sesungguhnya.

2. Pemerintah Kota Makassar

Dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

masukan bagi Pemerintah Kota Makassar, khususnya satuan kerja Audit

Internal.

Page 11: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

5

3. Pihak Lain

Dapat menambah wawasan yang luas mengenai peranan audit

internal di dalam Pemerintahan.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan terhadap pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi

terjadinya fraud di Instansi Pemerintahan. Disamping itu, penelitian ini

diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan

membahas tentang fraud dan memperkaya hasil penelitian dan bahan

perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi pemerintah

Kota Makassar untuk meningkatkan pengawasan atas kemungkinan

terjadinya fraud di masa yang akan datang.

Page 12: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Audit

a. Definisi Audit

Menurut Thalia Amelia Constantie Rambing, Jantje J. Tinangon, &

Winston Pontoh (2018): Audit merupakan sebuah proses yang dilakukan

secara sistematis yang bertujuan menetapkan tingkat kesesuaian antara

pelaksanaan dengan aturan yang telah diatur dan juga untuk menyampaikan

hasil untuk pihak yang memiliki kepentingan dalam memperoleh dan

mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan

peristiwa ekonomi.

Ada beberapa pengertian audit yang diberikan oleh beberapa ahli di

bidang Akuntansi, antara lain :

Menurut Arens, A. & Loebbecke, J.K. (2013): “Auditing is the

accumulation and evaluation of evidence about information to determine and

report on the degree of correspondence between the information and

established criteria. Auditing should be done by a competent independent

person”.

Menurut Mulyadi 2015: “Suatu proses sistematik untuk memperoleh

dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan

tentang kegiatan dan kejadian ekono mi, dengan tujuan untuk menetapkan

tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria

Page 13: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

7

yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai

yang berkepentingan”.

Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah

proses sistematis yang dilakukan oleh orang atau auditor yang kompeten dan

independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti dan

bertujuan memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut.

Dalam melaksanakan audit faktor-faktor berikut harus diperhatikan:

1). Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar)

yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi

tersebut,

2). Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jelas

untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor,

3). Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk

memenuhi tujuan audit,

4). Kemampuan auditor memahami kriteria yang digunakan serta sikap

independen dalam mengumpulkan bahan bukti yang diperlukan untuk

mendukung kesimpulan yang akan diambilnya.

Selanjutnya, menurut Yulia Margaret (2017) audit internal adalah

sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor

internal terhadap operasi dankontrol yang berbeda-beda dalam organisasi

untuk menentukan:

a) Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan;

b) Risiko yang dihadapi perusahaan atau iinstansi pemerintahan telah

diidentifikasi dan diminimalisasi;

Page 14: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

8

c) Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa

diterima telah diikuti;

d) Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi;

e) Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan

f) Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif – semua dilakukan dengan

tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota

organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif.

b. Jenis-jenis Audit

Adapun beberapa jenis audit yang diantaranya seperti:

1) Audit kinerja

Yaitu audit yang dilakukan oleh auditor untuk mengetahui

seberapa efesien dan efektifnya kegiatan operasional pada suatu

perusahaan. Dalam hal ini seorang auditor diharapkan bisa melakukan

pengamatan yang obyektif dan hasilnya koprehensif terhadap kegiatan

operasional pada perusahaan atau entitas. Audit kinerja dilakukan untuk

mendapatkan sekaligus mengevaluasi bukti-bukti yang telah ditemukan

dengan tujuan untuk mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan

tersebut.

2) Audit laporan keuangan

Yaitu audit yang dilakukan oleh auditor terhadap laporan-laporan

keuangan pada suatu perusahaan, apa laporan keuangan yang

disajikan telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan atau belum.

Hasil dari audit ini nantinya akan disampaikan kepada pihak eksternal

misalnya seperti para pemegang saham perusahaan tersebut.

Page 15: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

9

3) Audit kepatuhan

Yaitu audit yang dilakukan untuk melihat kegiatan pada suatu

perusahaan apakah sudah sesuai dengan ketentuan, peraturan dan

persyaratan yang berlaku misalnya seperti perjanjian yang telah

ditetapkan dan apakah telah sesuai dengan undang-undang pada suatu

negara. Kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan pada audit ini, berasal

dari sumber-sumber yang berbeda. Misalnya bersumber dari

manajemen yang berbentuk prosedur-prosedur pengendalian internal.

Audit ini umumnya disebut dengan fungsi audit internal karena dilakukan

oleh pegawai pada perusahaan tersebut.

2. Audit Internal

a. Standar Profesional Audit Internal

Sebagai suatu profesi, ciri utama auditor internal adalah kesedian

menerima tanggungjawab terhadap kepentingan masyarakat dan pihak-pihak

yang dilayani. Agar dapat mengemban tanggungjawab ini secara efektif,

auditor internal perlu memelihara standar perilaku dan memiliki standar praktik

pelaksanaan pekerjaan yang handal. Sehubungan dengan hal tersebut,

Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal menerbitkan Standar Profesi

Auditor Internal (SPAI). Standar Profesi Audit Internal ini merupakan awal dari

serangkaian Pedoman Praktik Audit Internal (PPAI), yang diharapkan menjadi

sumber rujukan bagii nternal auditor yang ingin menjalankan fungsinya secara

profesional.

Standar Profesi Audit Internal (SPAI) terdiri atas Standar Atribut,

Standar Kinerja dan Standar Implementasi.

1. Standar Atribut

Page 16: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

10

Berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak-

pihak yang melakukan kegiatan audit internal.

2. Standar Kinerja

Menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan

ukuran kualitas pekerjaan audit. Standar Kinerja memberikan praktik-

praktik terbaik pelaksanaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan

pemantauan tindak lanjut. Standar Atribut dan Standar Kinerja berlaku

untuk semua jenis penugasan audit internal.

3. Standar Implementasi.

Hanya berlaku untuk satu penugasan. Standar Implementasi yang

akan diterbitkan di masa mendatang adalah

1) standar implementasi untuk kegiatan assurance (A)

2) standar implementasi untuk kegiatan consulting (C),

3) standar implementasi kegiatan investigasi (I)

4) dan standar implementasi Control Self Assessment (CSA).

Standar-standar tersebut merupakan bagian dari pedoman praktik

audit internal (PPAI),. Keseluruhan pedoman praktik audit internal terdiri

atas: Definisi Audit Internal Kode Etik Profesi Audit Internal Standar Profesi

Audit Internal dan Interpretasi dari Standar Profesi Audit Internal

Pada masa yang akan datang, penerbitan standar-standar

implementasi dan pedoman lainnya akan didahului dengan

penyebarluasan rancangan standar (exposure draft-ED). Standar dan

pedoman akan disahkan setelah paling sedikit dua bulan diedarkan dalam

bentuk ED dan mendapat respon yang memadai. ED akan dimuat dalam

media komunikasi, jurnal, dan web-site yang dimiliki oleh masing-masing

Page 17: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

11

organisasi profesi anggota konsorsium, serta dalam publikasi lain yang

relevan.

b. Definisi Audit Internal

Aktivitas audit internal adalah memeriksa dan menilai efektivitas dan

kecukupan dari sistem pengendalian internal yang ada dalam organisasi,

tanpa fungsi audit internal dewan direksi dan atau pimpinan unit tidak dapat

memiliki sumber informasi internal yang bebas mengenai kinerja organisasi.

Pengertian audit internal menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam

SPAP (Standar Pelaporan Akuntan Publik) adalah : “Suatu aktivitas penilaian

yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi

aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen,

2013)”.

Adapun pengertian audit internal yang dikemukakan oleh Brink Z.

victor dan Witt Herbert (2012) dalam bukunya “Modern Internal Auditing”

adalah sebagai berikut :

“Internal Auditing is an Independent apparaisal function established

within organization to examine and evaluate its activities as a service to thye

organization”.

Menurut Mulyadi (2015), audit internal meliputi “struktur organisasi,

metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi mendorong

efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Page 18: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

12

c. Tujuan Audit Internal

Tujuan Internal Audit adalah untuk membantu menajemen dalam

melaksanakan tanggung jawabnya dengan memberikan analisa, penilaian,

saran dan komentar mengenai kegiatan yang diperiksanya.

Audit internal pada dasarnya bertujuan utnuk memberikan bantuan

kepada manajemen dan dewan direksi dalam melaksanakan tanggung jawab

secara efektif mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang

efektif dengan biaya wajar.

Audit internal bertujuan untuk membantu anggota organisasi dan

bentuk pertanggung jawaban yang efektif, dalam hal ini audit internal

memberikan ketentuan berupa aktifitas perencanaan, audit dan evaluasi

informasi, mengkomunikasikan hasil aktifitas yang telah disertai tindak lanjut

Secara umum tujuan audit internal adalah membantu manajemen

menjalankan tugasnya, yaitu dengan menyediakan informasi tentang

kelayakan serta keefetivan dari pengendalian internal perusahaan dan

kualitas pelaksanaan aktifitas perusahaan. Dengan demikian, audit internal

akan melakukan analisis, penilaian dan mengajukan saran.

Menurut Hiro Tugiman (2006), tujuan dari audit internal adalah

sebagai berikut:“Membantu para anggota organisasi agar dapat

melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Untuk itu, audit internal

akan melakukan analisis penilaian dan mengajukan saran-saran. Tujuan

pemeriksaan mencakup pula pengembangan, pengawasan yang efektif

dengan biaya yang wajar.”

Tujuan audit internal yang dikemukakan oleh D. Hartanto (2012)

dalam bukunya “Akuntansi untuk Usahawan” adalah sebagai berikut:

Page 19: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

13

1. Meneliti dan menilai apakah pelaksanaan daripada pengendalian

internal di bidang akuntansi dan operasi cukup dan memenuhi

syarat.

2. Menilai apakah kebijakan, rencana dan prosedur yang telah

ditentukan betul-betul ditaati.

3. Menilai apakah aktiva perusahaan aman dari kehilangan atau

kerusakan dan penyelewengan.

4. Menilai kecermatan data akuntansi dan data lain dalam organisasi

perusahaan.

5. Menilai mutu atau pelaksanaan daripada tugas-tugas yang

diberikan kepada masing-masing manajemen”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan audit internal adalah

memberikan bantuan atau jasa kepada manajemen perusahaan secara

berkesinambungan mengenai temuan-temuan kesalahan (error) dan

ketidakberesan (irregularities) dengan cara memberikan analisis, penilaian,

rekomendasi, dan komentar mengenai pengendalian dengan prosedur yang

telah ditetapkan.

d. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Internal Audit

1. Menelaah dan menilai kebaikan, memadai tidaknya dan penerapan dari

sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal dan

pengendalian operasional laiinnya serta mengembangkan pengendalian

yang efektif dengan biaya tidak terlalu mahal.

2. Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-

prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen.

Page 20: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

14

3. Memastikan seberapa jauh harta perusahaan atau pemerintahan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari kemungkinan terjadinya

segala bentuk pencurian, kecurangan dan penyalahgunaan.

4. Memastikan bahwa pengolaan data yang dikembangkan dalam

organisasi dapat dipercaya.

5. Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang

diberikan oleh manajemen.

6. Menyarankan perbaikan-perbaikan operasional dalam rangka

meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

e. Peran Audit Internal

Peran audit Internal dalam perusahaan atau pemerintahan sangat

dibutuhkan dan penting, karena peran audit internal berpengaruh terhadap

peningkatan pengendalian internal dan kinerja perusahaan atau pemerintahan

dalam pencegahan kecurangan. Peran audit internal sebagai konsultan lebih

kepada upaya pencegahan (preventive), yaitu apabila ditemukan masalah

maka audit internal memberikan rekomendasi perbaikan. Audit internal

merupakan elemen monitoring dari struktur pengendalian internal dalam suatu

organisasi, yang dibuat untuk memantau efektivitas dari elemen-elemen

struktur pengendalian internal lainnya.

Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seorang pada

situasi sosial tertentu (Barbara, 2013). Ahmad (2011) mendefinisikan peran

sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap cara individu harus

bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi

sosialnya. Kejelasan peran pada paham strukturisasi, dapat dilihat dari

pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab, serta pemahaman

Page 21: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

15

mengenai bats wewenang dan hak-hak dalam pekerjaan. Sedangkan pahan

interksionis, dapat dilihat dari penerimaan tugas yang sesuai dengan latar

belakang dan pengalaman, serta hambatan yang dihadapi dalam pelaksaaan

tugas.

Menurut Sawyer (2017); Audit internal memberikan informasi yang

diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab secara efektif. Audit

internal bertindak sebagai penilai independen unutk menelaah operasional

perusahaan atau pemerintahan dengan mengukur dan mengevaluasi

kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan atau

pemerintahan. Audit internal memilki peranan yang penting dalam semua hal

yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan atau pemerintahan dan

resiko-resiko terkait dalam menjalankan usaha atau suatu pemerintahan,

Adapun definisi internal audit yang diberikan oleh the Institute of

Internal Auditors dalam Statement of Responsibilities of Internal Auditing

adalah sebagai berikut: Internal Auditing is an independent appraisal function

established within an organization to examine and evalue it’s activities as a

service to the organization. The objective of internal auditing is assist member

of the organization in the effective discharge of their responsibilities. To this

end, internal auditing furnishes them with analyses, appraisals,

recommendations, counsel, and information concornig the activities reviewed.

The audit objectives include promoting effective control at reasonable cost.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa peran audit internal

dikatakan bebas dan tidak memihak atau independen jika audit internal dapat

melaksanakan tugasnya secara bebas dan objektif. Kemandirian ini dapat

dicapai melalui status organisasi objektivitas.

Page 22: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

16

Secara spesifik perbedaan antara definisi baru dan definisi lama peran

auditor internal dapat diformulasikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Definisi Lama dan Baru

No Definisi Lama Definisi Baru

1.

Fungsi penilaian yang independen yang dibentuk dalam suatu organisasi

Suatu aktivitas independen dan objektif

2. Fungsi Penilaian Aktivitas pemberian jaminan

3. Mengkaji dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai bentuk jasa yang diberikan bagi organisasi

Dirancang untuk memberikan suatu nilai tambah, serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi

4. Membantu para anggota organisasai agar dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif

Membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya

5. Memberi hasil analisis, penilaian rekomendasi, konseling dan informasi yang berkaitan dengan aktivitas yang dikaji dan menciptakan penegndalian efektif dengan biaya wajar.

Memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses pengaturan dan pengelolaan organisasi

Sumber: Amin Widjaya Tunggal (2012)

Audit internal merupakan aktivitas independen yang memberikan

jaminan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah

dan meningkatkan operasi organisasi. Aktifitas ini membantu organisasi

mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan

disiplin unutk mengevaluasi dan mennigkatkan efektifitas manajemen risiko,

pengendalian,dan proses tata kelola (The IIA Reseacrh Foundation,2011).

Audit internal dilaksanakan oleh pihak internal dalam organisasi yang dikenal

dengan auidt internal.

Audit internal adalah yang bekerja dalam perusahaan atau

pemerintahan yang tugas pokoknya untuk menentukan kebijakan dan

prosedur yang ditetapkannya oleh manajemen puncak telah dipenuhi,

Page 23: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

17

menemukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi,

menentukan efisiensi dan efektifitas prosedur kegiatan organisasi serta

menentukan keandalan informasi. Mulyadi (2015).

Institut Of Internal Auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton dkk (2013)

terdapat lima standar umum praktik pemeriksaan yang meliputi masalah-

masalah independensi, keaahlian profesional, lingkup pekerjaan pemeriksaan,

pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan, dan pengelolaan bagian pemeriksaan

internal.

Definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa persan audit internal

adalah:

1. Suatu kegiatan yang independen dan objektif

2. Merupakan kegiatan penjaminan (assurance) dan konsultansi (consulting)

yang independen dan objektif,

3. Kegiatan yang dirancang untuk memberikan nilai tambah serta

meningkatkan kegiatan operasi suatu pemerintahan.

4. Membantu kegiatan pemerintah dalam mencapai tujuannya

5. Memberikan pendekatan yang sistematis untuk mengevaluasi dan

meningkatkan manajemen resiko, pengendalian serta proses pengaturan

dan pengelolaan organisasi.

Peran internal audit menjadi sangat bervariasi, dan tergantung kepada

kebutuhan organisasi, struktur internal audit dan kompetensi yang tersedia.

Peran internal audit antara lain mencakup:

1. Mendukung pimpinan untuk membangun proses dan program anti-fraud

yang dapat dipantau dan dimonitor secara teratur dan berkala.

Page 24: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

18

2. Memfasilitasi penilaian risiko fraud pada instansi, unit pelaksana, dan

tingkatan operasional.

3. Menghubungkan dan mendokumentasikan aktivitas pengendalian anti-

fraud untuk mengidentifikasi risiko fraud.

4. Mengevaluasi dan menguji desain dan efektivitas operasi program

pengendalian dan anti-fraud.

5. Melaksanakan fraud auditing/audit investigative

6. Melaksanakan penugasan investigasi untuk membuktikan dugaan fraud

atau penyalahgunaan lainnya.

7. Melaporkan kepada pimpinan instansi mengenai efektivitas instansi dalam

mencegah, mendeteksi, menginvestigasi dan memperbaiki dampak fraud

yang terjadi.

Selain itu Peran audit internal adalah sebagai pengawas terhadap

tindak kecurangan. Audit internal bertanggung jawab untuk membantu

manajemen mencegah fraud dengan melakukan pengujian dan evaluasi

keandalan dan efektivitas dari pengendalian seiring dengan potensi resiko

terjadinya kecurangan dalam berbagai segmen.

Kemampuan mendeteksi fraud adalah sebuah kecakapan atau

keahlian yang dimiliki auditor untuk menemukan indikasi mengenai fraud.

Menurut Kumaat (2011: 156) mendeteksi kecurangan adalah upaya untuk

mendapatkan indikasi awal yang cukup mengenai tindak kecurangan,

sekaligus mempersempit ruang gerak para pelaku kecurangan.

Page 25: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

19

3. Kecurangan (Fraud)

a. Defini kecurangan

Secara harfiah fraud didefinisikan sebagai kecurangan, namun

pengertian ini telah dikembangkan lebih lanjut sehingga mempunyai cakupan

yang luas. Istilah kecurangan yang ditulis Amin Widjaya Tunggal (2012)

diartikan sebagai “penipuan di bidang keuangan yang disengaja, yang

dimaksudkan untuk mengambil aset atau hak orang maupun pihak lain”.

Albrecht, dkk. (2012) mendefenisikan fraud sebuah istilah generik yang

di dalammnya merangkum bagaimana kecerdikan manusia bisa merancang

untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari pihak lain dengan keterangan

palsu.

Definisi fraud berdasarkan Webster’s New World Doactionary dalam

Sudarmo et al, (2013) yaitu : fraud adalah terminologi umum, yang mencakup

beragam makna tentang kecerdikan, akan bulus tipu daya manusia yang

digunakan oleh seseorang, untuk mendapatkan suatu keuntungan (di) atas

orang lain melalui cara penyajian yang salah. Tidak (ada) aturan baku dan

pasti yang dapat digunakan sebagai kata yang lebih tepat untuk memberikan

makna lain tentang fraud, kecuali cara melakukan tipu daya, secara tak wajar,

dan cerdik sehingga orang lain menjadi terperdaya. Satu-satunya yang dapat

menjadibatasan tentang fraud adalah biasanya dilakukan mereka yang tidak

jujur atau penuh tipu muslihat.

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terdapat pasal-

pasal yang mencakup pengertian fraud diantaranya:

Page 26: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

20

Pasal 36 Pencurian : Mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya

atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara

melawan hukum.

Pengertian fraud sesuai Strandar Profesional Akuntan Publik (PSAK

No.70 seksi 316.2 paragraf (4) adalah salah saji atau penghilangan secara

sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk

mengelabui pemakai laporan keuangan.

Kamus Akuntansi mendefinisikan fraud sebagai suatu tindakan

penipuan yang dilakukan untuk memperkaya diri sendiri dengan melakukan

perampasan hak orang lain. Fraud dilakukan oleh perorangan dan organisasi

untuk memperoleh uang properti, ataupun jasa dengan cara menghindari

pembayaran, kerugian, kenyamanan pribadi ataupun keuntungan bisnis

(Thahjono, Josua, Budi, Jap, dan Yohana; 2013).

Menurut Sukrisno menerangkan mengenai fraud yaitu:Kecurangan

(fraud) dapat didefinisikan suatu perbuatan melawan atau melanggar hukum

yang dilakukan oleh orang atau orang-orang dari dalam dan atau dari luar

organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau

kelompoknya yang secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain.

Menurut Ferdian & Na’im (2006) dalam Sugianto (2017), Kecurangan

yang berhubungan dengan pelaporan keuangan menyangkut tindakan :

1. Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen

pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian laporan

keuangan;

2. Representasi yang dalam atau penghilangan dari laporan keuangan,

peristiwa, transaksi, atau informasi signifikan ;

Page 27: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

21

3. Salah penerapan secara prinsip akuntansi yang berkaitan dengan jumlah,

klasifikasi, cara penyajian dan pengungkapan.

Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan fraud terjadi apabila

terdiri dari unsur-unsur berikut ini:

1. Korban fraud menderita kehilangan hak milik atau uang karena telah

mempercayai dan bertindak sesuai dengan penyajian yang keliru tersebut.

2. Adanya unsur kesengajaan dari individu atau organisasi untuk membuat

penyajian yang keliru mengenai peristiwa atau fakta yang penting.

3. Adanya kerugian atau keuntungan dalam jumlah material bagi perusahaan

atau insatansi pemerintahan

Uniform Occupational Fraud Classification System, The ACFE (2012)

membagi Fraud (Kecurangan) dalam 3 (tiga) jenis atau tipologi berdasarkan

perbuatan yaitu:

a) Penyimpangan atas asset (Asset Misappropriation);

Asset Misappropriation meliputi penyalahgunaan / pencurian aset atau

harta atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud yang paling mudah

dideteksi karena sifatnya yang tangible atau dapat diukur / dihitung (defined

value).

b) Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement);

Fraudulent Statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau

eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintahan untuk menutupi

kondisi keuangan yang sebenarnya dengan melakukan rekayasa

keuangan (financial engineering) dalam penyajian laporan keuangannya

untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat dianalogikan dengan

istilah window dressing.

Page 28: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

22

c) Korupsi (Corruption)

Jenis fraud ini yangpaling sulit dideteksi karena menyangkut kerja sama

dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan

jenis yang terbanyak yang terjadi di negara-negara yang berkembang yang

penegakkan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata

kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud

jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi karena para pihak yang

bekerjasama yang menikmati keuntungan (simbiosis mutualisme).

Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang atau konflik

kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang

tidak sah/ illegal (illegal gratuities) dan pemerasan secara ekonomi

(oconom extortion). Sedangkan The ACFE (2012) menambahkan satu lagi

tipologi fraud yaitu cybercrime. Ini jenis fraud yang paling cangih dan

dilakukan oleh pihak yang mempunyai keahlian khusus yang tidak selalu

dimiliki oleh pihak lain. Cybercrime juga akan menjadi jenis fraud yang

paling ditakuti dimasa depan dimana teknologi berkembang dengan pesat

dan canggih.

b. Pencegahan kecurangan

Kecurangan dapat dicegah antara lain dengan cara:

1. Membangun struktur pengendalian internal dengan baik

2. Mengefektifkan aktivitas pengendalian

a) Review kinerja

b) Pengolahan informasi

c) Pengendalian fisik.

Page 29: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

23

3. Meningkatkan kultur organisasi

a) Keadilan (Fairness)

b) Transparansi

c) Akuntabilitas

d) Tanggung jawab (responsibility)

e) Moralitas

f) Kehandalan

g) Komitmen.

4. Mengefektivkan fungsi internal audit

5. Menciptakan struktur penggajian yang wajar dan pantas

6. Mengadakan rotasi pegawai

7. Memberi sanksi yang tegas kepada pegawai yang melakukan

kecurangan dan memberi penghargaan kepada mereka yang

berprestasi

8. Tumbuhkan iklim keterbukaan di dalam organisasi

9. Menyediakan saluran-saluran untuk melaporkan telah terjadinya

kecurangan hendaknya diketahui oleh staf dapat diproses pada jalur

yang benar

c. Indikator Kecurangan (fraud)

Fraud umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan

penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada

dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.

Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya kecurangan

sebagai akibat antara tekanan kebutuhan seseorang dengan lingkungannya

yang memungkinkan untuk bertindak.

Page 30: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

24

Menurut Pope dikutip oleh Kayo (2013), pencegahan kecurangan

(fraud) dalam hal pengadaan barang publik, antara lain:

Pertama, memperkuat kerangka hukum. Alat yang paling ampuh

adalah menyingkapkannya kepada publik. Media dapat memainkan peran

penting untuk menciptakan kesadaran publik mengenai masalah ini dan untuk

membangun dukungan bagi langkah-langkah yang perlu diambil. Jika

masyarakat diberi informasi rinci mengenai keburukan dan pelanggaran

hukum dalam keterlibatan orang melakukan korupsi, berapa suap yang

diterima, berapa kerugian yang timbul dan jika masyarakat terus mendapat

informasi seperti ini secara teratur, sulit dibayangkan masyarakat tidak akan

menuntut diadakan pembaruan.

Kedua, prosedur transparan. Selain dari kerangka hukum, pertahanan

berikutnya melawan fraud adalah prosedur dan praktik yang terbuka dan

transparan untuk melaksanakan proses pengadaan barang itu sendiri. Belum

ada orang yang menemukan cara yang lebih baik untuk melawan fraud dalam

pengadaan barang daripada prosedur seleksi pemasok atau kontraktor

berdasarkan persaingan yang sehat. Apakah sebuah prosedur rumit atau

sederhana tergantung pada nilai dan spesifikasi barang yang akan dibeli,

tetapi unsur-unsurnya sama bagi semua prosedur:

a) menguraikan dengan jelas dan tanpa memihak apa yang akan dibeli;

b) mengumumkan kesempatan untuk menawarkan barang;

c) menyusun kriteria untuk mengambil keputusan pada waktu seleksi;

d) menerima penawaran dari pemasok yang bertanggung jawab;

e) membandingkan penawaran dan menentukan penawaran yang terbaik,

menurut peraturan yang telah ditetapkan lebih dahulu bagi seleksi; dan

Page 31: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

25

f) memberikan kontrak pada penawar yang menang seleksi tanpa mengharus-

kannya menurunkan harga atau mengadakan perubahan lainnya pada

penawarannya yang menang itu.

Ketiga, membuka dokumen tender. Satu kunci untuk mewujudkan

transparansi dan sikap tidak memihak adalah pembeli membuka dokumen

tender pada waktu dan di tempat yang telah ditetapkan, di hadapan semua

pengikut tender atau wakil-wakil mereka yang ingin hadir. Praktik membuka

dokumen tender di depan umum, sehingga setiap orang dapat melihat siapa

yang mengajukan penawaran dan dengan harga berapa, dapat mengurangi

risiko bahwa tender yang bersifat rahasia itu dibocorkan kepada peserta lain,

diabaikan, diubah atau dimanipulasi.

Keempat, evaluasi penawaran. Evaluasi penawaran adalah langkah

yang paling sulit dalam proses pengadaan barang untuk dilaksanakan secara

benar dan adil. Bersamaan dengan itu langkah ini adalah salah satu langkah

yang paling mudah dimanipulasi jika ada pejabat yang ingin mengarahkan

keputusan pemenang pada pemasok tertentu. Para penilai dapat menolak

penawaran-penawaran yang tidak diinginkan dengan alasan tertentu. Setelah

penawaran diperiksa, jika tidak ada yang menghalangi, para penilai mungkin

menetapkan syaratsyarat yang sama sekali baru yang harus diperhitungkan

ketika memilih pemenang atau kriteria evaluasi mungkin dibuat demikian

subjektif tanpa ukuran-ukuran objektif sehingga penilaian dapat menelurkan

hasil yang diinginkan para penilai.

Kelima, melimpahkan wewenang. Prinsip peninjauan ulang dan audit

independen sudah diterima luas sebagai cara untuk menyingkapkan

Page 32: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

26

kesalahan atau manipulasi dan memperbaikinya. Prinsip ini menduduki

tempat yang penting dalam bidang pengadaan barang publik.

B. Penelitian Terdahulu

Untuk memudahkan pemahaman tentang penelitian ini, maka

dikemukakan beberapa hasil penelitian, sebagai berikut:

No Penulis/ Tahun Judul

penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1. Dita Putri Noviani dan Yudhanta Sambharakresha (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tronojoyo Madura) JAFFA Vol.2 No.2 Oktober 2014, Hal.61-70

Pencegahan Kecuragan Dalam Organisasi Pemerintahan

Purposive sampling

Yang pertama,peran auditor internal memiliki efek signifiksn pada pencegahan penipuan dalam organisasi pemerintah. Kedua etis perilaku auditor memiliki pengeruh yang signifikan terhadap pencegahan penipuan di pemerintahan organisasi.

2. Usman Satradipraja , (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Achmad Yani) Jurnal Akuntasi/ Volume XVII, No.01, Januari 2013 : 15-30

Peranan Audit Investigatif dan Pengendalian Fraud Triangle Dalam Birokrasi Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Publik

Deskriptif dan Statistik

Bahwa Investigative dan Pengendalian Fraud Triangle dalam birokrasi berperan signifikan terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan publik. Hasil penelitian sejatinya dapat memberikan masukan kepada seluruh pihak bahwa yang sangat luar biasa, sehingga tidak cukup hanya dengan dilakukannya audit investigative secara rutin, tetapi juga memerlukan tindakan- tindakan secara khusus lainnya, seperti Pembinaan yang lebih Intensif.

Tabel 2.2.

Penelitian Terdahulu

Page 33: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

27

No Penulis/ Tahun Judul

penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

3. Marcellina Widiyastuti, Sugeng Panudji (Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang) Value Added, Vol.5, No.2, Maret 2009 - Agustus 2009

Pegaruh Kompetensi , Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (fraud).

Penelitian menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan perangkat lunak SmartPLS.

Bahwa tidak ada perbedaan kompetensi, indenpendensi, dan profesionalisme antara auditor independen dan auditor pemerintah terhadap kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan.

4.

Riri Zelmiyanti dan Lili Anita (Universitas Islam 45 Bekasi dan Universitas Negeri Padang) Jurnal Akuntansi Keuangan Dan Bisnis Vol.8, November 2015, 67-76

Pengaruh Budaya Organisasi dan peran Auditor Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening

Penelitian Kausatif

Bahwa budaya organisasi dan sistem pengendalian internal berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan di BPR Sumatera Barat sedangkan peran auditor internal tidak berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan di BPR Sumatera Barat.

5. Uup Santoso dan Yohanes Jaru Pembelum Jurnal Administrasi Bisnis (2008), Vol.4, No.1 : Hal.14-33. (ISSN : 2016-1249) © 2008 Center For Business Studies

Pengaruh Penerapan Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dalam Mencegah Fraud

Penelitian Kualitatif

Setiap unir pemerintah memilki tanggung jawab untuk membuat laporan yang menunjukkan akuntabilitas dan transparancy, untuk mencapai situasi, masalah utamanya adalah pada relevansi informasi dan akurasi sehingga dapat menghindari kecurangan

6. Adri Masari Tandi (Universitas Mulawarman) eJoernal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015:311- 320

Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit Pada PT. Station Sumber Makmur Jaya di Samarinda

Penelitian Kualitatif

Bahwa peranan audit internal dalam mengatasi risiko penjualan kredit pada PT. Station Sumber Makmur Jaya di Samarinda cukup berperan dalam realisasinya.

Page 34: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

28

No Penulis/ Tahun Judul

penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

7. Christina Verawaty Situmorang, SE, M.Si Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015.

Peranan Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit.

Metode Penelitian Perpustaka-an.

Audit internal harus mempunyai kedudukan yang yang independen terhadap bagian-bagian yang diperiksanya.

8. Norsain, (Universitas Wiraraja Sumenep) Jurnal “PERFORMANCE” Bisnis & Akuntansi Volume IV, No.1, Maret 2014

Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus Pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget)

Metode Deskriptif Kualitatif

Bahwa internal audit yang dilaksanakan sudah cukup memadai dalam deteksi dan pencegahan kecurangan (fraud) dengan struktur pengendalian internal yang baik sebagai anti-fraud controls dan deteksi kecurangan dilakukan melalui prosedur-prosedur audit namun disarankan agar internal auditor PNPM Mandiri Perkotaan di masing-masing desa di Kecamatan Kalianget tidak hanya melakukan pemeriksaan pada Unit Pengelola Keuangan saja namun juga memberikan pemeriksaan pada unit-unit yang lain secara umum yang dikelola oleh BKM masing-masing.

9. Muhammad Asim Asy’ari, Prasetyono dan Bambang Haryadi (ProgramStudi Akuntansi Fakultas ekonomi Universitas Tronojoyo Madura) Jaffa Vol.1 No.2 Oktober 2013 , Hal.99-112

Peran dan Fungsi Satuan Pengawasan Intern Dalam Pencegahan fraud Pada Perguruan Tinggi X

Pendekatan kualitatif

Bahwa peran dan fungsi SPI belum mencegah penipuan. Ini adalah karena proses pengawasan dan audit yang dilakukan oleh SPI masih merupakan uji kepatuhan dan masih berbasis manajemen risiko keuangan. Kontrol lingkungan yang rendah dan kurangnya kesadaran manajemen terhadap peran fungsi SPI menyebabkan SPI tidak mam[u mencegah Penipuan.

Page 35: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

29

C. Kerangka Pikir

Tingginya kasus kecurangan di Indonesia kebanyakan disebabkan

lemahnya kinerja departemen audit internal yang dimiliki instansi pemerintahan.

Studi terhadap kecurangan internal dalam instansi pemerintahan menunjukkan

bahwa banyak personel di dalamnya menilai fraud sebagai salah satu bentuk

fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah timbulnya fraud adalah

melalui peningkatan sistem pengendalian internal (internal control system) selain

melalui struktur/mekanisme pengendalian internal. Dalam hal ini, yang paling

bertanggung jawab atas pengendalian internal adalah pihak manajemen suatu

organisasi. Dalam rangka pencegahan fraud, maka berbagai upaya harus

dikerahkan untuk membuat para pelaku fraud tidak berani melakukan fraud.

Apabila fraud terjadi, maka dampak yang timbul diharapkan dapat

diminimalisir, Auditor internal bertanggung jawab untuk membantu pencegahan

fraud dengan jalan melakukan pengujian (test) atas kecukupan dan keefektifan

sistem pengendalian internal, dengan mengevaluasi seberapa jauh risiko yang

potensial ( potential risk ) telah diidentifikasi.

No Penulis/ Tahun Judul

penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

10 Ety Meikhati dan Istiyawati Rahayu (STMIK Duta Bangsa Surakarta dan APIKES Citra Medika Surakarta) Jurnal Paradigma Vol.13 No.01, Februari-Juli 2015

Peranan Audit Internal Dan Pencegahan Fraud Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal (Studi Kasus Pada Yayasan Internalusa Surakarta)

Penelitian Deskriptif

bahwa (1) peran audit internal mempengaruhi efektivitas pengendalian internal, (2) pencegahan penipuan secara signifikan mempengaruhi efektivitas pengendalian internal, dan (3) peran audit dan internal fraud pencegahan efek simultan signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal.

Page 36: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

30

Menurut Sukrisno (2017:6) menerangkan mengenai fraud yaitu:

“Kecurangan (fraud) dapat didefinisikan suatu perbuatan melawan atau

melanggar hukum yang dilakukan oleh orang atau orang-orang dari dalam dan

atau dari luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan

pribadi dan atau kelompoknya yang secara langsung atau tidak langsung

merugikan pihak lain”.

Dengan demikian, apabila departemen audit internal dapat melaksanakan

peranannya dengan baik, praktek kecurangan yang ada dapat diungkap dan

nantinya dapat mencegah kemungkinan terulangnya tindak kecurangan tersebut

kembali ke masa depan.

Gambar 2.1. Kerangka Pikir

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jelas, seorang

auditor internal dituntut untuk dapat melaksanakan ketiga tanggung jawabnya

yang berkaitan dengan fraud. Namun dalam penelitian kali ini peneliti terlebih

menitiberatkan pada tanggung jawab seorang auditor internal yang kedua yaitu

tanggung jawab untuk melakukan deteksi terhadap fraud. Pendeteksian fraud

yang dilakukan oleh seorang auditor internal telah diatur dalam statement on

internal auditing standards. Yang mana SIAS No.3 menjelaskan bahwa tanggung

Pencegahan Kecurangan

(Fraud)

Peran Audit Internal

Audit Internal

Page 37: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

31

jawab auditor internal dalam mendeteksi fraud mencakup yaitu : Pertama, auditor

internal harus memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang memadai atas

fraud agar dapat mengidentifikasi kondisi yang menunjukkan tanda-tanda fraud

yang mungkin akan terjadi. Dan kedua, auditor internal harus mempelajari dan

menilai struktur perusahaan atau instansi pemerintahan untuk mengidentifikasi

timbulnya kesempatan, seperti kurangnya perhatian dan efektivitas terhadap

sistem pengendalian internal yang ada. Maka dari itu, seorang audit internal

dituntut untuk memilki cukup pemahaman tentang fraud dan mengembangkan

pemahamannya mengenai bagaimana cara mendeteksi adanya indikasi fraud

yang timbul secara dini.

Page 38: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini digolongkan sebagai jenis penelitian kualitatif karena penelitian

kualitatif adalah riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis

dengan pendekatan deduktif (Rahmat, 2015). Proses dan makna (perspektif subjek)

lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif, landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan

teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian

dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang

mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu

individu, kelompok, masyarakat, dan organisasi tertentu dalam suatu setting konteks

tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif karena setiap

aspek dari obyek itu mempunyai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penelitian

kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap

kenyataan sosial dari perpektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan

terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial

yang menjadi fokus penelitian (Bahri, 2010).

Kemudian jika melihat rumusan masalah yang telah diungkap pada Bab I

yakni “Bagaimana?”, maka pendekatan penelitian yang tepat digunakan adalah

kualitatif sehingga bisa digali secara mendalam tentang fraud pada Kantor Balaikota

Page 39: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

33

Bagian Humas Kota Makassar. Pertanyaan yang dimulai dengan kata “bagaimana”

hanya bisa dijawab dengan pendekatan penelitian kualitatif karena bukan

menjelaskan hubungan sebab akibat tetapi pendalaman analisa suatu fenomena

sosial.

B. Fokus Penelitian

Fokus merupakan masalah yang diteliti dalam penelitian. Pada dasarnya

fokus adalah pembatasan masalah yang menjadi objek penelitian. Sesuai dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka yang menjadi fokus dalam

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana peran audit internal dalam mengatasi fraud pada Pemerintah Kota

Makassar.

2. Apa hambatan yang timbul dalam menemukan kecurangan (fraud) pada

Pemerintah Kota Makassar.

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada suatu instansi pemerintahan yang berlokasi

pada Kantor Balaikota Makassar dengan alamat Jalan Jendral Ahmad Yani No.2

Makassar.

Penelitian ini diperkirakan akan berlangsung selama 2 (dua) bulan dan

dilakukan di bulan Januari 2019 s/d Februari 2019.

D. Sumber Data

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan data yang komprehensif dan

heuristik, maka peneliti akan mengumpulkan data primer. Di mana data primer ini

Page 40: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

34

merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama yaitu individu atau

perseorangan yang membutuhkan pengelolaan lebih lanjut seperti hasil wawancara.

Data primer yang digunakan penulis berupa tanya jawab langsung dengan pihak-

pihak terkait terutama bagian keuangan (Wandansari, 2013). Di mana data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media

perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

E. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas,

penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Kepustakaan (Library Research)

Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data dengan jalan

mengutip dari buku-buku yang berkaitan dengan objek yang sedang diteliti

penulis.

2. Metode Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan merupakan penelitian kualitatif di mana peneliti

mengamati dan berpartisipasi secara langsung dalam penelitian skala sosial kecil.

Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan adalah dengan terjun langsung ke Kantor

Balaikota Makassar. Penelitian lapang ini menggunakan:

a. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu prosedur pengumpulan data berupa data-data

sekunder dalam dokumen-dokumen pegawai negeri sipil yang ada di Kantor

Balaikota Bagian Humas Kota Makassar yang terkait dengan pengeloalaan

Page 41: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

35

kegiatannya. Data dokumenter berupa laporan keuangan, laporan program,

jurnal, data transaksi dan sebagainya. Data tersebut dapat menjadi bahan atau

dasar dalam melakukan analisis data yang telah dikumpulkan.

b. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data primer dengan pengamatan

langsung kepada subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian sistematik

tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu yang diteliti.

Metode observasi dapat menghasilkan data yang lebih rinci, lebih akurat, dan

bebas dari respons bias (Ferdian, 2010). Dalam penelitian ini, peneliti

melakukan observasi langsung dan menganalisis konten (content analysis)

dari dokumen terkait keuangan bagian humas.

c. Wawancara Mendalam (in-dept interiew)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan

pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan tanya jawab kepada pegawai dan kepala bagian humas

Kota Makassar terkait hal yang berkenaan dengan pembahasan dalam

penelitian ini.

3. Studi Internet

Sehubungan dengan adanya keterbatasan sumber referensi dari

perpustakaan yang ada, maka penulis juga melakukan browsing guna

mendapatkan referensi yang terpercaya pada situs-situs terkait guna memperoleh

tambahan literatur atau data relevan, terpercaya lainnya yang dibutuhkan.

Page 42: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

36

F. Instrumen Peneltian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei, observasi salah satunya

mewawancarai pegawai negeri sipil yang ada pada Kantor Balaikota Bagian Humas

Kota Makassar, Kepala Bagian Humas dan pegawai negeri sipil bagian keuangan.

Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data lisan, tulisan, maupun dalam

bentuk dokumentasi laporan. Untuk memudahkan memperoleh data dalam

penelitian tersebut, maka diperlukan beberapa instrumen berupa alat untuk

menunjang proses perolehan data dalam penelitian ini yaitu kamera, perekam suara,

peralatan menulis, handphone, daftar pertanyaan wawancara, jurnal, dan referensi

lainnya.

G. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

komparatif yakni mendeskripsikan atau menggambarkan keadaan objek penelitian

yang sesungguhnya untuk mengetahui dan menganalisis tentang pengendalian

internal dalam mengatasi fraud pada Kantor Balaikota Bagian Humas Kota

Makassar. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian Heuristic Inquiry. Di mana

heuristic inquiry merupakan apa pengalaman subjek terhadap fenomena itu dan apa

pengalaman esensial orang lain terhadap fenomena itu. Dengan strategi penelitian

heuristik ini, si peneliti harus mempunyai pengalaman pribadi dan ketertarikan yang

kuat terhadap fenomena yang sedang diteliti. Dalam strategi penelitian ini juga

diposisikan co-researcher yang turut memberi intensitas pengalaman terhadap suatu

fenomena yang sedang diteliti. Baik peneliti dan co-researcher saling berbagi

Page 43: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

37

pengalaman dan pengetahuan terhadap suatu fenomena. Heuristik ini harus

mempunyai pandangan yang mendalam, Patton (dalam Anindhita dkk 2016).

Dengan begitu, kita akan mendapatkan pandangan secara keseluruhan

terhadap fenomena yang sedang diteliti terutama dalam penelitian mengenai analisis

pengendalian internal dalam mengatasi fraud pada Kantor Balaikota Bagian Kota

Makassar. Pada penelitian ini berkaitan dengan teori fraud triangle karena suatu

gagasan yang meneliti tentang penyebab terjadinya kecurangan, di mana untuk

meminimalisir kecurangan pada Kantor Balaikota Bagian Humas Kota Makassar,

pada fraud triangle biasanya digunakan untuk mengidentifikasi kecurangan.

Page 44: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi

1. Keadaan Geografis

Kota Makassar mempunyai posisi strategis karena berada di

persimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam propinsi di

sulawesi, dari wilayah kawasan barat ke wilayah kawasan timur Indonesia

dan dari wilayah utara ke wilayah selatan Indonesia. Dengan kata lain,

wilayah kota Makassar berada koordinat 119 derajat bujur timur dan 5,8

derajat lintang selatan dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter

dari permukaan laut. Kota Makassar merupakan daerah pantai yang datar

dengan kemiringan 0-5 derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni

sungai Tallo yang bermuara di bagian utara kota dan sungai jeneberang

yang bermuara di selatan kota. Luas wilayah kota Makassar seluruhnya

berjumlah kurang lebih 175,77 km2 daratan dan termasuk 11 pulau di selat

Makassar di tambah luas wilayah perairan kurang lebih 100 km2.

Jumlah kecamatan di kota Makassar sebanyak 14 kecamatan dan

memiliki 143 kelurahan. Di antara kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan

yang berbatasan dengan pantai yaitu kecamatan Tamalate, Mariso, Wajo,

Ujung Tanah, Tallo, Tamalanrea dan Biringkanaya.

Kota Makassar sendiri berdekatan dengan sejumlah kabupaten yakni

sebelah utara dengan kabupaten Pangkep, sebelah timur dengan kabupaten

Maros, sebelah selatan dengan kabupaten Gowa dan sebelah barat dengan

Selat Makassar.

Page 45: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

39

Wilayah daratan Kota Makassar dirinci menurut kecamatan dapat

dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.1. Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Wilayah Menurut

Kecamatan di Kota Makassar.

Sumber :Bappeda - BPS, Makassar dalam Angka 2013.

2. Tugas Pokok Humas Pemerintahan Kota Makassar

Berdasarkan tugas pokok tersebut, maka Humas memerinci lebih

lanjut tugaspokok tersebut sebagai berikut:

a. Pengumpulan dan pengolahan data

1) Mengumpulkan data untuk keperluan informasi.

2) Mengolah data.

3) Menyajikan data sehingga siap di gunakan.

4) Mengarsipkan data sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan

kembali.

5) Melayani kebutuhan data bagi yang memerlukan.

Kode Wilayah

(1)

Kecamatan (2)

Luas area (km2)

(3)

Persentase terhadap luas Kota Makassar (%)

(4)

010 Mariso 1,82 1,04 020 Mamajang 2,25 1,28 030 Tamalate 20,21 11,50 031 Rappocini 9,23 5,25 040 Makassar 2,52 1,43 050 Ujung pandang 2,63 1,50 060 Wajo 1,99 1,13 070 Bontoala 2,10 1,19 080 Ujung tanah 5,94 3,38 090 Tallo 5,83 3,32 100 Panakkukang 17,05 9,70 110 Manggala 24,14 13,73 101 Biringkanaya 48,22 27,43 111 Tamalanrea 31,84 18,11

7371 Makassar 175,77 100,00

Page 46: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

40

6) Membuat kliping dari seluruh media massa.

b. Penerangan

1. Menyebarkan informasi, dengan jelas:

a) Menyediakan dan mengumpulkan bahan informasi.

b) Memberikan paket informasi.

c) Memberikan bahan berita (release) baik yang tertulis maupun

foto.

2. Mengadakan hubungan dengan media massa, berupa:

a) Menyiapkan baik lewat pers maupun TVRI/RRI yang berbentuk

berita, wawancara, varia pendidikan, dinamika pembangunan,

siaran pedesaan, apresiasi budaya, dan lain-lain.

b) Mengadakan konperensi pers.

c) Mengatur wawancara langsung antara pejabat dengan

wartawan.

3. Mengadakan pemberian kehumasan yang berupa:

a) Mengadakan temu karya (rapat kerja).

b) Mengadakan temu karya para wartawan dengan para pejabat.

4. Membuat dokumentasi kegiatan lembaga, meliputi dokumentasi

foto, rekaman pidato, film movie, sambutan-sambutan, siaran TVRI

dalam bentuk video.

5. Menyelenggarakan pameran.

6. Memberikan pelayanan informasi dengan menyajikan berita-berita

dan kliping.

7. Mentranskip rekaman pidato dan mengarsipkannya.

8. Mengalbumkan foto-foto kegiatan.

Page 47: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

41

9. Mengikuti kunjungan kerja pejabat/ pimpinan.

10. Mengadakan wisata pers (pers tour) ke obyek yang telah

ditentukan.

3. Struktur Organisasi Sekretariat Humas Pemerintahan Kota Makassar

Struktur Organisasi Sekretariat Humas Pemerintahan Kota

Makassar dapatdilihat pada bagan berikut:

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota

Makassar.

Sumber : Bagian Humas Sekretariat Daerah Kota Makassar

KASUB PENGADUAN

Nuri Tri Hendrayani,

SE.,M.si

WALIKOTA MAKASSAR

WAKIL WALIKOTA MAKASSAR

SEKRETARIS DAERAH

ASISTEN IV BIDANG

ADMINISTRASI UMUM

KEPALA BAGIAN HUMAS

Firman Hamid

Pagarra,S.STP.,M.Pub.Poi

KASUB DOKUMENTASI

Rezki Amelia Gaffar,

S.I.P.,M.Adm.K.P

KASUB PEMBERITAAN

A. Reza Nugraha, S.STP.

Page 48: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

42

Adapun uraian tugas dari bagian Humas yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Kasub Pengaduan

a. Pengolah pengaduan masyarakat.

1) Pengolahan Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud

pasal 187 huruf a mempunyai tugas menyusun kerangka dan

mekanisme tindak lanjut pengaduan masyarakat.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal

ini, adalah:

a) Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan

atasan.

b) Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

c) Mengumpulkan data dan bahan terkait dengan

pengaduan masyarakat melalui media cetak dan media

elektronik.

d) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

menyangkut jawaban atau rekomendasi yang akan

disampaikan yang berhubungan dnegan pengaduan

masyarakat.

e) Mengumpulkan bahan dana data terkait dengan

jawaban.

f) Mempersiapkan mekanisme dan prosedur pengaduan

masyarakat.

g) Mendata dan mencatat setiap pengaduan yang masuk.

Page 49: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

43

h) Mengolah dan menganalisis informasi/pengaduan.

i) Mengarsipkan setiap bahan dan data pengaduan

sebagai alat kontrol.

j) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

k) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan

bidang tugasnya.

b. Pengolah pelayan informasi publik dan dokumentasi.

1) Pengolah Pelayanan Informasi Publik dan Dokumentasi

sebagaimana dimaksud Pasal 187 huruf b mempunyai tugas

memberikan informasi kepada masyarakat yang

membutuhkan guna transparansi informasi.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal

ini, adalah:

a) Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan

atasan.

b) Melaksanakan penyusunan rencana kerja sesuai tugas

pokok dan fungsinya.

c) Mengumpulkan data dan bahan terkait yang dibutuhkan

oleh masyarakat.

d) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait

menyangkut informasi yang dibutuhkan masyarakat.

e) Mengumpulkan bahan dan data terkait.

f) Mempersiapkan mekanisme dan prosedur pelayanan

informasi publik dan dokumentasi.

Page 50: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

44

g) Mendata dan mencatat setiap pelayanan informasi

publik yang dibutuhkan.

h) Mengolah dan menganalisis pelayanan informasi publik

dan dokumentasi.

i) Mengarsipkan setiap bahan dan data pelayanan

informasi publik dan dokumentasi sebagai alat kontrol.

j) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

k) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan

bidang tugasnya.

2. Kasub Dokumentasi

1) Pengolah Bahan Monitoring Perkembangan Masyarakat

sebagaimana dimaksud Pasal 180 huruf a mempunyai tugas

mengumpulkan, menyusun dan mengolah bahan dan data

perkembangan masyarakat Kota Makassar.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini,

adalah :

a) Mempelajari tigas dan petunjuk kerja yang diberikan atasan.

b) Membuat kliping dan guntingan artikel yang terdapat dalam

berbagai media cetak yang berhubungan dengan berbagai

permasalahan dan kebijakan Pemerintah Kota Makassar.

c) Mengumpulkan, menyusun dan menginventarisir bahan dan

data perkembangan masyarakat Kota Makassar.

d) Mengolah data dan bahan yang diperoleh sehingga menjadi

informasi yang relevan bagi pengambilan kebijakan.

Page 51: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

45

e) Membuat konsep naskah dinas yang berhubungan dengan

bidang tugasnya.

f) Membuat analisis secara berkala mengenai perkembangan

masyarakat Kota Makassar.

g) Melakukan monitoring secara terus menerus perkembangan

masyarakat.

h) Membuat laporan berkala hambatan dan kendala yang

dihadapi dalam hal perkembangan masyarakat.

i) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

j) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang

tugasnya.

3. Kasub Pemberitaan

a. Pengolah Bahan Informasi

1) Pengolah Bahan Informasi sebagaimana dimaksud Pasal

175 huruf a mempunyai tugas mengolah dan mengumpulkan

berbagai bahan dan data berupa informasi guna pembuatan

dan perumusan berbagai kebijakan Pemerintah Kota

Makassar.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal

ini, adalah :

a) Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan

atasan.

b) Mengumpulkan bahan dan data berupa informasi untuk

pembuatan kebijakan Pemerintah Kota Makassar.

Page 52: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

46

c) Menginventarisir dan mengklasifikasikan berbagai

informasi sesuai dengan jenis dan sifatnya.

d) Membuat konsep naskah dinas yang berhubungan

dengan bidang informasi.

e) Mengolah berbagai produk kebijakan pemerintah kota

untuk disajikan sebagai bahan informasi bagi

masyarakat.

f) Membuat berbagai model program sebagai bahan untuk

menyosialisasikan berbagai kebijakan Pemerintah Kota

Makassar.

g) Mempersiapkan bahan dan data dalam rangka jumpa

pers yang dilaksanakan secara berkala.

h) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

i) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan

bidang tugasnya.

b. Penelaah Berita Dalam Mass Media

1) Penelaah Berita dalam Mass Media sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 175 huruf b mempunyai tugas menelaah

berbagai pemberitaan berupa artikel dan rekaman audio

visual yang terdapat pada media cetak dan elektronik yang

berhubungan dengan berbagai kebijakan Pemerintah Kota

Makassar.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal

ini, adalah :

Page 53: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

47

a) Mempelajari tugas dan petunjuk kerja yang diberikan

atasan.

b) Membuat rekaman berita baik audio maupun visual yang

disiarkan oleh media elektronik (radio dan televisi) yang

berhubungan dengan kebijakan pemerintah Kota

Makassar.

c) Membuat telaahan berita yang terdapat dalam artikel

media cetak dan rekaman audio visual.

d) Membuat konsep naskah dinas yang berhubungan

dengan pemberitaan dalam mass media cetak maupun

elektronik.

e) Membuat laporan berkala (mingguna, bulanan, tahunan)

tentang berbagai artikel dan rekaman yang terdapat

pada media cetak dan elektronik.

f) Membuat inventarisasi dan klasifikasi pemberitaan

media cetak dan elektronik berdasarkan sifat dan

jenisnya.

g) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

h) Melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan

bidang tugasnya.

B. Peran Audit Internal dalam Upaya Penanganan Fraud di Sektor Publik

Pada umumnya fraud berupa pencurian (theft), penyembunyian

(concealment) dan pengalihan (conversion) barang curian dalam bentuk lain. Hal

ini sering disebut unsur fraud. Di lingkungan profesi auditor, istilah fraud sudah

tidak asing lagi, walaupun berasal dari bahasa asing. Padanan dalam Bahasa

Page 54: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

48

Indonesianya, sekali lagi di lingkungan profesi auditor, sering digunakan istilah

“kecurangan”. Oleh karena itu, dalam modul ini kata “Kecurangan” merupakan

istilah yang dapat saling dipertukarkan dengan istilah “Fraud”.

Tidak ada organisasi yang terbebas dari fraud (kecurangan), karena pada

dasarnya permasalahan ini bersumber dan bermuara pada masalah manusia,

“the man behind the gun”. Apapun aturan dan prosedur diciptakan, sangat

dipengaruhi oleh manusia yang memegang kuasa untuk menjalankannya, karena

tidak semua orang jujur dan beintegritas tinggi. Kecurangan yang terjadi di

lingkungan korporasi dipengaruhi 3 unsur faktor pndorong, yaitu: motivasi,

kesempatan, dan rasionalisasi atau pembenaran. Dari ketiga unsur tersebut yang

dapat dikendalikan oleh perusahaan hanya satu faktor, yaitu faktor kesempatan.

Tanggung jawab internal auditor dalam pencegahan, pendeteksian dan

menginvestigasi perbuatan kecurangan masih menjadi perdebatan yang

berkepanjangan dalam profesi audit, khususnya pada lembaga audit internal.

Namun demikian tidak bisa dibantah bahan internal auditor memegang peranan

penting dalam mendukung penerapan good corporate governance. Keterlibatan

internal auditor dengan aktivitas operasional sehari-hari termasuk keterlibatan

dalam proses pelaporan transaksi keuangan dan struktur pengendalian intern

memberi kesempatan internal auditor untuk melakukan penilaian secara berkala

dan menyeluruh atas aspek-aspek kegiatan/operasional perusahaan yang

memiliki risiko tinggi. Efektivitas peran internal auditor dalam mencegah dan

mendeteksi kecurangan sangat tergantung pada besar kecilnya status

kewenangan yang dimiliki dan mekanisme pelaporan hasil investigasi

kecurangan yang dapat dijalankan, karena belum semua jajaran direksi mau

Page 55: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

49

memberikan kewenangan penuh dalam proses pencegahan, pendeteksian dan

investigasi kecurangan pada internal auditor.

Standar Profesi Audit Internal (1210.2) menyatakan bahwa internal audit

harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat mengenali, meneliti, dan

menguji adanya indikasi kecurangan. Sejalan dengan hal tersebut, pernyataan

standar internal audit (SIAS) No. 3 menyatakan bahwa internal audit diwajibkan

untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya ketidakwajaran penyajian, kesalahan,

penyimpangan, kecurangan, inefficiency, konflik kepentingan dan ketidak-

efektifan pada suatu aktivitas perusahaan, pada saat pelaksanaan audit.

Audit internal juga diminta untuk menginformasikan kepada pejabat yang

berwenang dalam hal diduga telah terjadi penyimpangan, dan menindak-

lanjutinya untuk meyakinkan bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan untuk

memperbaiki masalah yang ada. Adapun uraian peranan audit internal dalam

menangani kecurangan di Instansi Pemerintah Kota Makassar:

1. Preventing Fraud (mencegah kecurangan)

Fraud dimulai dari jumlah kecil yang tidak signifikan, dan jika tidak

ketahuan maka akan terus berlanjut ke jumlah yang lebih besar. Kejadian

yang membuat pelaku merasa ketakutan atau terancam akan membuatnya

menghentikan tindakan fraud, tapi nantinya fraud akan berlanjut lagi jika

pelaku merasa keadaan sudah kembali aman. Apabila dalam suatu kasus

fraud melibatkan manajemen puncak atau owner, pencegahan akan sulit

dilakukan sehingga harus dilakukan pendeteksian fraud sejak dini. Tidak

semua fraud dapat dicegah. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya

menerapkan pengendalian preventif untuk mencegah terjadinya fraud,

Page 56: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

50

maupun pengendalian detektif untuk menghentikan fraud yang telah terjadi

sebelum berkembang menjadi lebih parah.

Secara garis besar pencegahan dan pendeteksian serta investigasi

merupakan tanggung jawab manajemen, akan tetapi internal auditor

diharapkan dapat melakukan tiga hal tersebut di atas sebagai bagian dari

pelaksanaan tugas manajemen. Dalam perkembangannya penugasan dalam

memerangi kecurangan saat ini telah mengarah pada profesi tersendiri,

seperti Certified Fraud Examiners (CFE) ataupun akuntan forensic.

Dalam menjalankan tugas auditnya, internal auditor harus waspada

terhadap setiap hal yang menunjukkan adanya peluang atau kemungkinan

terjadinya kecurangan. Dalam kenyataannya, kewaspadaan dan sifat skeptic

yang pada tempatnya, mungkin merupakan dua keterampilan yang penting

bagi inernal auditor.Penyelidikan yang kritis terhadap kemungkinan

kecurangan, harus diikuti oleh penilaian terhadap pengendalian yang ada,

praktik pengendalian dan seluruh lingkup pengendaliannya yang potensial.

Untuk menyelidiki kecurangan yang terjadi dalam suatu perusahaan/

organisasi, sering kali dibutuhkan kombinasi keahlian seorang auditor terlatih

dan penyelidik criminal.

Internal auditor harus bertindak secara proaktif dalam mencegah dan

mendeteksi terjadinya kecurangan, khususnya keterlibatan secara aktif dalam

mengevaluasi struktur pengendalian intern perusahaan dan status organisasi.

Efektivitas internal auditor dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan

sering kali terkendala oleh waktu dan besarnya biaya untuk menilai/menguji

prosedur, kebijakan manajemen dan pengujian atas pengendalian.

Page 57: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

51

Internal auditor berada dalam posisi yang penting untuk memonitor

secara terus menerus struktur pengendalian intern perusahaan melalui

identifikasi dan deteksi atas tanda-tanda (red flags) yang mengindikasikan

adanya suatu kecurangan. Internal auditor berada pada posisi yang tepat

untuk memehami seluruh aspek tentang struktur organisasi, tempat pelatihan

yang tepat, pemahaman mereka tentang sumber daya manusia yang ada,

memahami kebijakan dan prosedur operasi, dan memahami kondisi bisnis

dan lingkungan pengendalian intern yang memungkinkan untuk

mengidentifikasi dan menilai tanda-tanda atau gejala (symptom ataupun red

flag) kemungkinan terjadinya kecurangan.

2. Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan)

Para internal auditor dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan

diatur secara jelas dalam kewenangan pelaporan dan standar profesi. Komisi

Treadway (the Treadway Commision, 1987) merekomendasikan bahwa

internal auditor harus berperan aktif dalam mencegah dan mendeteksi

kecurangan. Demikian pula dalam Pernyataan Standar Internal Audit

mensyaratkan bahwa internal auditor harus berperan aktif dalam mencegah

dan mendetesi kecurangan dengan mengidentifikasi tanda-tanda

kemungkinan terjadinya kecurangan, menginvestigasi gejala kecurangan dan

melaporkan temuannya pada komite audit atau kepada tingkat manajemen

yang tepat.

Salah satu cara menemukan indikasi kecurangan adalah dengan

menggunakan sistem Akuntansi forensik, yaitu dengan cara memeriksa

transaksi yang mencurigakan pada laporan keuangan, baik nominal yang

Page 58: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

52

besar maupun yang kecil. Sementara metode sistem informasi adalah dengan

cara melakukan perbandingan profil kecurangan yang dapat terjadi, meliputi:

a. Motivasi

b. Kesempatan

c. Objek fraud

d. Metode fraud

e. Indikasi fraud dan

f. Konsekuensi yang diterima organisasi.

Kecurangan biasanya tidak hanya dilakukan oleh karyawan pada

tingkat bawah, tetapi jug adapt dilakukan oleh jajaran direksi (top

management) baik secara individual maupun bersama-sama (fraud

management) yang dalam cakupan penugasan audit mungkin luar jangkauan

kewenangan internal auditor. Pada dasarnya dalam menjalankan tugas audit

regular, internal auditor perlu mewaspadai terjadinya kecurangan yang dapat

mempengaruhi kualitas, integritas dan keandalan pelaporan transaksi

keuangan perusahaan. Dalam hal ini, internal auditor harus menginvestigasi

secara menyeluruh kemungkinan terjadinya kecurangan dan

mengkomunikasikan kepada komite audit terhadap adanya indikasi

kecurangan. Dengan demikian, hubungan kerjasama yang erat antara komite

audit dengan fungsi audit internal, khususnya melalui pertemuan-pertemuan

antara ketua komite audit dengan kepala Satuan Pemeriksa Intern (SPI), akan

dapat meingkatkan kualitas hasil kerja internal auditor dan mengurangi

keungkinan terjadinya kecurangan.

Hubungan kerjasama antara internal auditor dengan eksternal auditor

dapat membawa keterlibatan internal auditor dalam proses penilaian terhadap

Page 59: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

53

(kemungkinan) terjadinya kecurangan pada area peran internal auditor yang

sangat terbatas, misalnya pada level terjadinya kecurangan melibatkan

manajemen lini menengah dan atas (middle/top management). Sehingga

secara tidak langsung internal auditor akan lebih mampu berperan dalam

memantau kemungkinan terjadinya kecurangan pada level pembuat kebijkan.

Situasi demikian ini akan memberikan peluang bagi internal auditor untuk

berperan aktif dalam pengujian integritas, kualitas, dan keandalan proses

pembuatan hingga implementasi kebijakan yang dilakukan oleh top

manajemen. Bahkan dalam laporannya pada tahun 1999, COSO (Committee

of Sponsoring Organizations) mendorong agar internl auditor mampu dan

dapat berperan secara aktif dalam menilai kualitas, keandalan dan integritas

manajemen puncak dalam pembuatan dan implementasi kebijakan agar

terbebas dari unsur perbuatan kecurangan.

3. Investigating Fraud (melakukan investigasi kecurangan)

Berkenaan dengan peran dan tanggung jawab sebagaimana diuraikan

di atas, Pernyataan Standar Internal Auditor (SIAS) No.3 menguraikan

mengenai tanggung jawab internal auditor untuk pencegahan kecurangan,

yaitu memeriksa dan menilai kecukupan dan efektivitas system pengendalian

intern, berkaitan dengan pengungkapan risiko potensial pada berbagai bentuk

kegiatan/operasi organisasi.

Tindakan investigasi adalah proses penyelidikan sehingga didapatkan

pembuktian yang cukup. Tindakan-tindakan pengawasan tersebut adalah cara

untuk mengatasi kecurangan sehingga kehilangan keuangan negara dapat

terus ditekan dan pada akhirnya tercapai tujuan untuk menghilangkan

kebocoran dan kerugian negara.

Page 60: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

54

Cara menemukan indikasi fraud dengan menggunakan audit laporan

keuangan disebut dengan sistem akuntansi forensik (forensic accounting).

Sistem ini dapat mengungkap fakta terjadinya kecurangan dengan

mengungkap transaksi-transaksi keuangan yang mencurigakan pada laporan

keuangan dan mengembangkan hasil temuan tersebut menjadi sebuah alat

bukti.

Selain itu, standar Standar Internal Auditor (SIAS) No.3 secara jelas

mengemukakan bahwa pencegahan kecurangan adalah tanggungjawab

manajemen. Meskipun demikian, internal auditor harus menilai kewajaran dan

efektivitas tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap kemungkinan

penyimpangan atas kewajiban tersebut. Dapat kita lihat bahwa SIAS N0.3

menjelaskan tanggung jawab internal auditor dalam mendeteksi kecurangan

yang mencakup:

a. Internl auditor harus memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang

memadai atas kecurangan agar dapat mengidentifikasi kondisi yang

menunjukkan tanda-tanda fraud yang mungkin akan terjadi.

b. Internal auditor harus mempelajari dan menilai struktur pengendalian

perusahaan untuk mengidentifikasi timbulnya kesempatan terjadinya

kecurangan, seperti kurangnya perhatian dan efektivitas tehadap system

pengendalian intern yang ada.

Dalam kaitannya dengan pendeteksian kecurangan yang efektif,

internal auditor harus mampu melakukan, antara lain hal-hal berikut :

a. Mengkaji system pengendalian intern untuk menilai kekuatan dan

kelemahannya.

Page 61: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

55

b. Mengidentifikasi potensi kecurangan berdasarkan kelemahan yang ada

pada sistem pengendalian intern.

c. Mengidentifikasi hal-hal yang menimbulkan tanda tanya dan transaksi-

transaksi diluar kewajaran (non procedural).

d. Membedakan faktor kelemahan dan kelalaian manusia dari kesalahan yang

bersifat fraud.

e. Berhati-hati terhadap prosedur, praktik dan kebijakan manajemen.

f. Dapat menetapkan besarnya kerugian dan membuat laporan atas kerugian

karena kecurangan, untuk tujuan penuntutan pengadilan (litigasi),

penyelesaian secara perdata, dan penjauhan sanksi internal (skorsing

hingga pemutusan hubungan kerja).

g. Mampu melakukan penelusuran dan mengurai arus dokumn yang

mendukung transaksi kecurangan.

h. Mencari dokumen pendukung untuk transaksi yang dipertanyakan

(dispute).

i. Mereview dokumen yang sifatnya aneh/mencurigakan.

j. Menguji jalannya implementasi motivasi dan etika organisasi di bidang

pencegahan dan pendeteksian kecurangan.

Sedangkan dalam kaitannya dengan investigasi kecurangan, SIAS

No.3 merekomendasikan agar investigasi kecurangan dilaksanakan oleh

suatu tim yang terdiri dari internal auditor, bagian hokum, investigator, petugas

security dan ahli-ahli lainnya baik dari dalam maupun dari luar organisasi.

Tanggungjawab internal auditor berkaitan dengan investigasi kecurangan

adalah:

Page 62: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

56

a. Menetapkan apakah pengendalian yang ada telah cukup memadai dan

efektif untuk mengungkap terjadinya kecurangan

b. Merancang suatu prosedur audit untuk mengungkap dan mencegah

terulangnya kembali terjadinya kecurangan atau penyimpangan.

c. Mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk menginvestigasi kecurangan

yang sering terjadi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keahlian seorang internal

auditor dalam pengungkapan terjadinya kecurangan, harus memiliki kemampuan

mirip dengan yang dimiliki seorang penyidik criminal dan keberadaan keduanya

adalah untuk mencari kebenaran melalui pengungkapan bukti pendukung

perbuatan fraudnya. Dalam pengungkapan kecurangan seorng internal auditor

harus mempunyai rasa ingin tahu dan suka akan tantangan pada hal-hal yang

muncul secara tidak lazim. Dengan kata lain aingin tahu pada hal-hal yang

bertentangan dengan logika atau apa yang diharapkan secara wajar.

C. Hambatan yang timbul dalam Menemukan Kecurangan (fraud) di Sektor

Publik

Suatu organisasi dapat menciptakan lingkungan dengan tingkat fraud

yang rendah dan tingkat fraud yang tinggi. Untuk menciptakan lingkungan

dengan tingkat fraud yang rendah dan sangat baik untuk pencegahan terjadinya

fraud. Namun tindakan untuk mencegah terjadinya fraud di dalam tubuh

pemerintah Kota Makassar, diperoleh hambatan-hambatan tersebut diurakan

sebagai berikut:

Page 63: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

57

1. Faktor Lingkungan

Kondisi lingkungan kerja, tak dapat dipungkiri sangat besar

mempengaruhi seorang pegawai untuk melakukan fraud, apalagi jika hal

tersebut berkenaan dengan keuangan kantor. Masih kurangnya lingkungan

kerja yang menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan, dan memberi

dukungan. Terdapat 3 (tiga) faktor utama penghambat dalam pencegahan

fraud yang berkaitan dengan menciptakan budaya kejujuran, keterbukaan,

dan bantuan. Berikut ketiga faktor tersebut.

a. Sulitnya menemukan dan mempekerjakan orang yang jujur

b. Masih kurangnya kesadaran pegawai dalam memahami dampak dari fraud

bagi diri sendiri dan bagi instansi pemerintah

c. Kurangnya prosedur dalam penyaringan terhadap pelamar kerja secara

efektif, sehingga hanya calon pegawai jujur yang akan dipekerjakan.

Dengan hukum privat yang ketat saat ini, menjadi penting untuk memiliki

kebijakan penyaringan tenaga kerja yang baik.

d. Verifikasi dan sertifikasi resume yang dilaksanakan belum maksimal

Adalah dua strategi yang sebaiknya dilakukan organisasi untuk mencegah

terjadinya kecurangan. Salah satu tanggung jawab yang paling penting

dari pemberi kerja adalah perekrutan dan pengelolaan sumber daya

tenaga kerja mereka. Pasar saat ini menunjukkan bahwa rotasi tenaga

kerja cenderung semakin tinggi dan loyalitas pegawai mungkin

menjadi rendah.

Page 64: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

58

2. Faktor adanya kesempatan terjadinya kecurangan

Terdapat 5 (lima) metode dalam mengeliminasi kesempatan yang

dapat memicu seseorang untuk melakukan fraud. Berikut pemaparan

mengenai kelima metode tersebut yaitu:

a. Belum memiliki pengendalian internal yang baik.

b. Terbukanya peluang kerjasama diantara pegawai dan pelanggan atau

pemasok dan menginformasikan secara jelas kepada pemasok dan pihak

lain di luar perusahaan mengenai kebijakan perusahaan terkait fraud.

c. Masih rendahnya pengawasan pegawai dan pemerintah kota belum

menyediakan whistleblowing system.

d. Tahapan auditing secara proaktif belum sepenuhnya terlaksana.

Hambatan dalam pencegahan tindakan fraud di tubuh pemerintah Kota

Makassar dapat diatasi dengan melakukan audit terhadap fraud secara

proaktif akan meningkatkan kesadaran di antara pegawai bahwa tindakan

mereka selalu ditinjau. Dengan meningkatnya ketakutan akan ketahuan

tertangkap, auditing secara proaktif akan mengurangi keinginan untuk melakukan

fraud.

Page 65: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan peran dari audit

internal terhadap pencegahan tindakan fraud ditubuh pemerintah daerah Kota

Makaassar sebagai berikut:

1. Peran audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni

Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi

kecurangan), dan Investigating Fraud (melakukan investigasi kecurangan).

2. Adapun faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pencegahan fraud

dilakukan meliputi faktor Lingkungan dan faktor adanya kesempatan

terjadinya kecurangan.

B. Saran

1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan objek penelitian yang

memiliki populasi yang lebih banyak sehingga mendapatkan keterwakilan

yang lebih besar atas populasi penelitian yang diteliti.

2. Pemerintah sebaiknya meningkatkan pemahaman dari berbagai bentuk

penyimpangan yang berindikasi akan melalakukan fraud.

3. Menerapkan system pengendalian manajemen yang mengangung muatan

anti kecurangan sehingga setiap terjadi kecurangan dapat dicegah atau

dideteksi secara dini.

Page 66: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

60

Page 67: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

61

Page 68: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

70

DAFTAR PUSTAKA

Adri Masari Tandi, 2015. Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit pada PT. Station Sumber Makmur Jaya di Samarinda. “eJoernal Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 311-320 (Universitas Mulawarman).

Ahmad, 2011. Kependudukan di Indonesia dan Berbagai Aspeknya, Semarang: Mutiara Permata Widaya.

Albrecht W.Steve and Albrecht Chad O, 2012. Fraud Examination. Thomson South- Western.

Alvin A, Arens, 2008, Auditing dan Jasa Assurance. Jilid I. Edisi ke Dua belas Alih

Bahasa oleh Herman Wibowo, Jakarta: Erlangga.

Amalia, Ratna, 2013. Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Kecurangan) (Suatu studi Pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat), Universitas Pasundan Bandung.

Arens, A. & Loebbecke, J.K. 2013. Auditing Pendekatan Terpadu Buku 1. Edisi 11.

Alih bahasa, Jusuf, A. A. Jakarta: Salemba Empat.

Amin Widjaja Tunggal, 2012. The fraud Audit Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan Akuntansi, Jakarta: Harvarindo.

Anindhita, Wiratri., Melisa Arisanty dan Devie Rahmawati. 2016. Analisis Penerapan Teknologi Komunikasi Tepat Guna pada Bisnis Transportasi Ojek Online (Studi pada Bisnis Gojek dan Grab Bike Dalam Penggunaan Bisnis Transportasi). Prosiding Seminar Nasional Indocompac: 712-729.

Association of Certified Fraud Examiner (ACFE), 2012. Report to the Nations on

Occupational Fraud and Abuse.

Bachri, Bachtiar S. 2010. Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi pada Penelitian Kualitatif. Jurnal Teknologi Pendidikan. 10(1): 46-62.

Barbara, 2013.Positivy. New York: Three Rivers Press.

Brink 2, Victor dan Witt Herbet, 2012. Brink’s Modern Internal Auditing, 5th Edition, New York : John Willey and Son Inc.

Boynton dkk, 2013. Modern Auditing, Jilid 1 Edisi Ketujuh, Erlangga: Jakarta.

Page 69: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

71

Christina Verawaty Situmorang, SE, M.Si, 2015. Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Risiko Penjualan Kredit. Jurnal Ilmiah Research Sains Vol.1 No.3 Oktober 2015”.

D. Hartanto, 2012. Akuntansi Untuk Usahawan, Cetakan kesembilan, Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dita Putri Noviani dan Yudhanta Sambhara kresha, 2014. Pencegahan Kecurangan Dalam Organisasi Pemerintahan. “Jaffa” Vol.2 No.2 Oktober 2014, (Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tronojoyo Madura).

Ety Meikhati dan Istiyawati Rahayu, 2015. Peranan Audit Internal dan Pencegahan Fraud Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal (Studi Kasus pada Yayasan Internalusa Surakarta). “Jurnal Paradigma Vol.13 No.01,Februari-Juli

2015 STMIK Duta Bangsa Surakarta dan APIKES Citra Medika Surakarta.

Ferdian. 2010. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada CV. Mitra Tanindo). Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Hiro Tugiman 2006. Standar Profesional Audit Internal, Yogyakarta; Kanisius.

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), dalam SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik), 2013. Jakarta: Salemba Empat.

Institut of Internal Auditors (IIA). Internal Auditing: Assurance and Consulting Service, 2nd Edition.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Kayo, S. A. 2013. Penggunaan dan kompetensi auditor dalam pemberatasan tindak pidana korupsi. Jakarta: Graha Ilmu.

Kumaat, 2011. Internal Audit. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marcellina Widiyastuti, Sugeng Panudji, 2009. Pegaruh Kompetensi, Independensi, dan Profesionalisme Terhadap Kemampuan Auditor Dalam Mendeteksi Kecurangan (fraud). “Value Added, Vol.5, No.2, Maret 2009 - Agustus 2009 http://jurnal.unimus.ac.id” (Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang).

Margareth Yulia, 2017. Pengaruh Profesionalisme dan Komitmen Organisasi Internal Audit Terhadap Tindakan Whistleblowing (Survey pada dua Perusahaan

BUMN di Kota Bandung). Tesis: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung.

Mulyadi, 2015. Auditing. Edisi Kelima, Jakarta: Salemba Empat.

Muhammad Asim Asy’ari, Prasetyono dan Bambang Haryadi, 2013. Perandan Fungsi Satuan Pengawasan Intern Dalam Pencegahan fraud pada Perguruan

Page 70: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

72

Tinggi X.“JAFFA Vol.1 No.2 Oktober 2013, (Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tronojoyo Madura).

Norsain, 2014. Peranan Audit Internal Dalam Mengatasi Kecurangan (Fraud). (Studi Kasus pada PNPM Mandiri Perkotaan Kecamatan Kalianget). “Jurnal “Performance” Bisnis & Akuntansi Volume IV, No.1, Maret 2014”. Universitas Wiraraja Sumenep.

PSAK No.70 seksi 316.2 Paragraf 4.

Pusdiklatwas BPKP, 2012. Etika dalam Fraud, Jakarta: BPKP.

Riri Zelmiyanti, Lili Anita, 2015. Pengaruh Budaya Organisasi dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening. “Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.8, November 2015, 67-76 (Universitas Islam 45 Bekasi dan Universitas Negeri Padang).

SAS No.99 2002. Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit. New York: AICPA.

Sawyers, 2017. Internal Auditing, Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani, Jilid I, Edisi 5, Salemba Empat : Jakarta.

Soejono Karno, 2002. Auditing, Auditing khususdan Auditing Forensik, Jakarta: LPFE. UI.

Sudarmo et al, 2013. Auditing. Erlangga: Jakarta.

Sugianto, 2017. Pengaruh Pengalaman dan Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Kemampuan Mendeteksi Fraud dengan Independensi Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Auditor BPKP RI Perwakilan Provinsi

Sulawesi Selatan). Skripsi Unhas.

Sukrisno Agoes, 2017. Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Sugioyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Cetakan Ke 8,

Penerbit Alfabeta, Bandung.

Susilo Raharjo dan Gunanto, 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes.Kudus, Nora Media Enterprise.

Thahjono, Josua, Budi, Jap, dan Yohana, 2013. Kamus Besar.

Thalia Amelia Constantie Rambing, Jantje J. Tinangon, & Winston Pontoh, 2018. Peran Audit Internal Terhadap Kepatuhan Perangkat Daerah Dalam Pengelolaan Keuangan Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(4), 2018, 328-336.

Page 71: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

73

The IIA Reseacrh Fondation, 2011. Internal Professional Partices Framwork Maitland Avenue Altamonte Springs, FL 32701-4201. USA.

Tugiman, Hiro, 2006. Tantangan dan Prospek Profesi Internal Auditor Indonesia.

Usman Satradipraja, 2013. Peranan Audit Investigatif dan Pengendalian Fraud Triangle Dalam Birokrasi Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Publik. “Jurnal Akuntasi/ Volume XVII, No.01, Januari 2013 (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jendral Achmad Yani).

Uup Santoso dan Yohanes Jaru Pembelum, 2008. Pengaruh Penerapan Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan Dalam Mencegah Fraud. “Jurnal Administrasi Bisnis (2008), Vol.4, No.1. (ISSN: 2016-1249) © 2008 Center For Business Studies”. FISIP-Unpar.

Wandansari, Nini Dewi. 2013. Perlakuan Akuntansi atas PPH Pasal 21 pada PT. Artha Prima Finance. Jurnal EMBA. 1(3): 558-566.

Page 72: PERAN AUDIT INTERNAL DALAM MENGATASI FRAUD ......audit internal dalam pencegahan meliputi pada 3 peran yakni Preventing Fraud (mencegah kecurangan), Detecting Fraud (mendeteksi kecurangan),

74

DAFTAR WAWANCARA

1) Bagaimana pengetahuan yang dimiliki oleh auditor khususnya tentang

pencegahan fraud (kecurangan).

2) Bagaimana proses pengauditan fraud yang dilakukan oleh auditor.

3) Bagaimana pengalaman yang dimiliki oleh auditor khususnya tentang

pencegahan fraud.

4) Bagaimana independensi yang dimiliki oleh auditor khususnya tentang

pencegahan fraud.

5) Bagaimana peran audit internal dalam mengatasi fraud pada Pemerintah Kota

Makassar.

6) Apa hambatan yang timbul dalam menemukan kecurangan (fraud) pada

Pemerintah Kota Makassar.