penyusunan rencana pembangunan jangka panjang menengah nasional (rpjmn) tahun 2015-2019

Upload: pustaka-virtual-tata-ruang-dan-pertanahan-pusvir-trp

Post on 02-Jun-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    1/60

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    PENYUSUNAN

    RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

    NASIONAL (RPJMN) 2015-2019

    Disampaikan dalam Musrenbang Regional

    Tarakan, 15-16 Desember 2014

    Oleh:

    Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

    Kepala Bappenas

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    2/60

    OUTLINE PAPARAN

    I. PENGANTAR

    II. STRATEGI PEMBANGUNAN

    Slide - 2

    III. SASARAN DAN ARAH KEBIJAKAN

    IV. TINDAK LANJUT

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    3/60

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    .

    Slide - 3

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    4/60

    DASAR HUKUM PENYUSUNAN

    RPJMN

    1. UU 25/2004 (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional),

    Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana pembangunan jangka

    panjang, jangka menengah, dan tahunan.

    2. UU No. 17/2007 (RPJPN2005-2025), dibagi dalam 4 tahap RPJMN, yaitu:

    RPJMN I 2005-2009

    RPJMN II 2010-2014

    RPJMN III 2015-2019

    -

    3.PP 40 tahun 2006 (Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional):

    Pasal 10 ayat (2),

    Menteri menyiapkan Rancangan Awal RPJMN berdasarkan RPJPN 2005-2025,

    rancangan teknokratik dan visi, misi serta program prioritas Presiden

    Pasal 11 ayat (6)

    Rancangan Awal RPJM Nasional disampaikan kepada Presiden untuk disepakati dalam

    Sidang Kabinet sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renstra-KL

    Slide - 4

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    5/60

    PROSES PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

    VISI & MISI

    PRESIDEN

    MUSRENBANGNAS

    RPJMN

    Ditetapkan

    dengan

    Peraturan

    Presiden *)

    *) Paling lambat 3 bulan setelah Presiden dilantik

    Sebagai Acuan

    Penyusunan

    Rancangan

    RENSTRA K/L

    Rancangan

    Teknokratik

    Telah disusun

    oleh

    Bappenas

    Slide - 5

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    6/60

    Feb-Apr 2014

    Okt - Nov 2014

    Januari 2015

    Konsep Rancangan

    Teknokratik

    Penetapan RPJMN

    melalui Perpres(16 Jan 2015)

    Penyusunan Rancangan

    Awal RPJMN (M2 Nov)

    JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

    Penetapan Presiden Terpilih

    (Okt) Sidang Kabinet (12 Jan)

    Rakorbangpus (25 Nov)

    Desember 2014

    Penyusunan Rancangan RPJMN (M1Des)

    Penelaahan RENSTRA K/L (M1 Des)

    Sosialisasi dan Penjaringan

    Aspirasi Masyarakat dan

    pakar

    Agustus 2014

    Penyampaian Rancangan

    Teknokratik kepada K/L

    Musrenbang Regional (6-15 Des)

    Penyusunan Rancangan

    RENSTRA K/L

    Musrenbangnas (18 Des)

    Slide - 6

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    7/60

    RANCANGAN AWAL RPJMN 2015-2019

    Rancangan Awal RPJMN 2015-2019 terdiri dari:

    Buku I : Agenda Pembangunan Nasional

    Buku II : Agenda Pembangunan Bidang

    Buku III : Agenda Pembangunan Wilayah

    Dalam masing-masing buku telah disusun indikator-indikator pembangunan

    beserta sasarannya (berdasarkan exercise Pagu Indikatif Jangka Menengah2015-2019)

    Telah disampaikan sebagai bahan pembahasan kepada:

    Seluruh K/L (Rakorbangpus, 25 November 2014)

    Seluruh Provinsi (Rangkaian Musrenbang Regional, 6 s/d 15 Desember

    2014)

    Rancangan Awal akan dipertajam dengan :

    Hasil finalisasi Resource envelope jangka menengah 2015-2019 (Menkeu)

    Hasil pembahasan dengan Kementerian/Lembaga dan pemerintah daerah

    Mempertimbangkan sumber pendanaan dari APBN, APBD, BUMN dan

    Swasta

    Slide - 7

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    8/60

    TRISAKTI DAN NAWACITAVISI: TERWUJUDNYA INDONESIA YG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKERIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

    7 MISI

    Keamanan nasional yg mampu menjaga

    kedaulatan wilayah, menopang kemandirian

    ekonomi dg mengamankan SD maritim, danmencerminkan kepribadian Indonesia

    sebagai negara kepulauan.

    Masyarakat maju,

    berkeimbangan dan

    demokratisberlandaskan negara

    hukum.

    Politik LN bebas

    aktif dan

    memperkuat jatidiri sebagai negara

    maritim

    Kualitas hidup manusian

    Indonesia yg tinggi, maju

    dan sejahtera

    Bangsa berdaya

    saing

    Indonesia menjadi negara

    maritim yg mandiri, maju, kuat

    dan berbasiskan kepentingannasional

    Masyarakat yg

    berkepribadian

    dalam kebudayaan.

    NAWACITA 9 agenda prioritas

    Akan menghadirkan

    kembali negara untuk

    melindungi segenap

    bangsa dan memberi

    rasa aman pada

    seluruh WN

    Akan membuat

    Pemerintah tidak

    absen dg memba-

    ngun tata kelola

    Pem. yg bersih,

    efektif, demo-

    kratis dan

    terpercaya

    Akan membangun

    Indonesia dari

    pinggiran dg

    memperkuat daerah-

    daerah dan desa dlm

    kerangka Negara

    Kesatuan

    Akan menolak

    Negara lemah

    dengan melalukan

    reformasi sistem

    penegakan hukum

    yang bebas korupsi,

    bermartabat dan

    terpercaya.

    Akan mening-katkan

    kuali-tas hidup manusia

    Indonesia melalui:

    Indonesia Pintar,

    Indonesia Sehat,

    Indonesia Kerja dan

    Indonesia Sejahtera

    Akan mening-katkan

    produktivitas rakyat

    dan daya saing di

    pasar internasional

    Akan

    mewujudkan

    kemandirian

    ekonomi dg

    menggerak-kan

    sektor-sektor

    strategis

    ekonomi

    domestik

    Akan

    melakuka

    n revolusi

    karakter

    bangsa

    Akan memper-

    teguh Kebhi-

    nekaan dan

    memperkuat

    restorasi sosial.

    BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK

    12 program aksi-115 prioritas utama)

    BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI

    16 program aksi)

    BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN 3

    program aksi)

    BERDAULAT DALAM BIDANG POLITIK

    12 program aksi-115 prioritas utama)

    BERDIKARI DALAM BIDANG EKONOMI

    16 program aksi)

    BERKEPRIBADIAN DALAM BIDANG KEBUDAYAAN 3

    program aksi)

    1.Membangun

    wibawa politik

    LN dan

    mereposisi

    peran Indonesia

    dalam isu-isu

    global (4)

    2.Menguatkan

    sistem

    pertahanannegara (4)

    3.Membangun

    politik keamanan

    dan ketertiban

    masyarakat (8)

    4.Mewujudkan

    profesionalitas

    intelijen negara

    (7)

    5. Membangun

    keterbukaan

    informasi dan

    komunikasi publik

    (7)

    6. Mereformasi

    sistem dan

    kelembagaan

    demokrasi (6)

    7. Memperkuatpolitik

    desentralisasi dan

    otda (11)

    8. Mendedikasikan

    diri untuk

    memberdayakan

    desa (8)

    9. Melindungi dan

    memajukanhak-

    hakmasyarakat

    adat(6)

    10. Pemberda-yaan

    Perempuan dalam

    politik dan

    pembangunan(7)

    11. Mewujudkan

    sistem danpenegakanhukum

    yang berkeadilan

    (42)

    12. Menjalankan

    reformasi birokrasi

    danpelayanan

    publik(5)

    1. Dedikasikan

    pembangunan kualitas

    SDM

    2. Membangunke-daulatan

    pangan berbasis

    agribisniskerakyatan

    3. Mendedikasikan program

    u/ mem-bangun daulat

    energi berbasis

    kepentingan nas.

    4. Untuk pengua-saan SDA

    melalui 7langkah &

    mem-bangun regulasi

    mewajibkan CSR &/atau

    sahamu/ masyarakat

    lokal/sekitar tambang,

    penguatankapa-sitas

    pengusahanasional

    (trmsukpenambang

    rakyat) dlm penge-lolaan

    tambangberkelanjutan.

    5. Membangun

    pemberdayaan

    buruh

    6.Membangun

    sektor

    keuangan

    berbasis

    nasional

    7.Penguatan

    investasidomestik

    8.Membangun

    penguatan

    kapasitas fiskal

    negara

    9.Membangun

    infrastruktur

    10. Membangun

    ekonomi maritim

    11. Penguatan

    sektor kehutanan

    12. Membangun tata

    ruang dan

    lingkungan

    berkelanjutan

    13.Membangun

    perimbanganpembangunan

    kawasan

    14.Membangun

    karakter dan

    potensi wisata

    15.Mengembangkan

    kapasitas

    perdagangan

    nasional

    16.Pengembangan

    industri

    manufaktur

    1. Berkomitmen

    mewujudkan

    pendidikan sbg

    pembentuk karakter

    bangsa

    2. Akan

    memperteguh

    kebhinekaan

    Indonesia dan

    memperkuat

    restorasi sosial

    3. Akan

    membang

    un jiwa

    bangsa

    melalui

    pemberda

    yaan

    pemuda

    dan olah

    raga

    Slide - 8

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    9/60

    MENUJU INDONESIA

    YANG JAUH LEBIH BAIK

    1. Mengejar peningkatan daya saing

    2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui

    pembangunan mental

    3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di

    4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang

    kuat dan berkualitas

    5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah

    6. Memulihkan kerusakan lingkungan

    7. Memajukan kehidupan bermasyarakat

    Slide - 9

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    10/60

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    .

    Slide - 10

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    11/60

    Membangun untuk manusia dan

    masyarakat

    Mewujudkan pertumbuhan ekonomi,

    pembangunan sosial dan

    pembangunan ekologi yang

    berkelanjutan

    NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

    3 DIMENSI PEMBANGUNAN

    STRATEGI PEMBANGUNAN

    Memulihkan dan menjaga keseimbangan

    antarsektor, antarwilayah dan

    antarkelompok sosial dalam

    pembangunan

    Mewujudkan perekonomian yang inklusif,

    berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,

    dan keunggulan sumber daya manusia

    DIMENSI PEMBANGUNANMANUSIA

    DIMENSI PEMBANGUNANMANUSIA

    PendidikanPendidikan

    KesehatanKesehatan

    PerumahanPerumahan

    DIMENSI PEMBANGUNANSEKTOR UNGGULAN

    DIMENSI PEMBANGUNANSEKTOR UNGGULAN

    KedaulatanPanganKedaulatanPangan

    Kedaulatan Energi &Ketenagalistrikan

    Kedaulatan Energi &Ketenagalistrikan

    KemaritimanKemaritiman

    Pariwisata dan IndustriPariwisata dan Industri

    DIMENSI PEMERATAAN

    & KEWILAYAHAN

    DIMENSI PEMERATAAN

    & KEWILAYAHAN

    QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

    AntarkelompokPendapatan

    Antarwilayah

    KONDISI PERLU

    Kepastian dan

    Penegakan HukumKeamanan dan

    Ketertiban Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB

    Slide - 11

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    12/60

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    .

    Slide - 12

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    13/60

    SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (1)

    1. SASARAN MAKRO;

    2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT;

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN;

    4. SASARAN DIMENSI PEMERATAAN; DAN5. SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH DAN ANTARWILAYAH;

    6. SASARAN POLHUKHANKAM.

    Slide - 13

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    14/60

    Indikator 2014*

    (Baseline)2019

    Pembangunan Manusia dan Masyarakat

    Indeks Pembangunan Manusia (IPM)73,83 meningkat

    EKONOMI

    Ekonomi Makro

    Pertumbuhan ekonomi 5,1% 8 %

    1. SASARAN MAKRO

    PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010

    PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2000

    43.325

    40.785

    71.975

    Inflasi 7,3% 3,5%

    Tingkat Kemiskinan 11,25% ** 5-6%

    Rasio Pajak (Tax Ratio) tahun dasar 2010

    11,4% 16% Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 4-5%

    *Perkiraan **Maret 2014 Slide - 14

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    15/60

    DISTRIBUSI NILAI PDRBMENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2013

    (atas dasar harga berlaku)

    WILAYAH Pertanian Pertambangan

    & Penggalian

    Industri

    Pengolahan

    Listrik,

    Gas, &

    Air

    Bersih

    Kontruksi

    Perdagangan,

    Hotel &

    Restoran

    Pengangkutan

    & Komunikasi

    Keuangan,

    Real Estate,

    & Jasa

    Perusahaan

    Jasa

    Lainnya

    Sumatera 21.22 15.03 19.34 0.55 7.15 15.94 6.98 4.78 8.99

    Jawa 10.03 1.22 27.01 1.63 6.70 24.41 8.03 10.88 10.10

    Bali Nusa Tenggara 23.44 5.87 5.72 1.28 6.43 23.64 10.51 5.98 17.13

    Sumber: BPS, 2014

    Kalimantan 12.35 31.82 19.77 0.38 4.99 13.42 5.79 4.20 7.28

    Sulawesi 26.27 5.87 9.39 0.84 8.10 16.74 8.39 7.14 17.26

    Maluku 14.21 29.56 18.65 0.25 9.41 9.44 6.12 2.83 9.51

    Jawa 10.03 1.22 27.01 1.63 6.70 24.41 8.03 10.88 10.10

    Luar Jawa 19.74 17.65 17.43 0.58 6.89 15.64 7.07 4.90 10.11

    Kawasan Barat

    Indonesia 13.34 5.17 24.53 1.32 6.81 22.06 7.83 9.07 9.86

    Kawasan Timur

    Indonesia 16.65 21.07 14.94 0.61 6.54 15.24 7.17 5.06 11.56

    Slide - 15

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    16/60

    Indikator2014

    (Baseline) 2019

    Kependudukan dan Keluarga Berencana

    Rata-rata Laju Pertumbuhan

    Penduduk

    1,49%/tahun

    (2000-2010)

    1,19%/tahun

    (2010-2020)

    Angka kelahiran total (Total

    Fertility Rate/TFR)

    2,6 (2012) 2,3

    2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

    Arah Kebijakan

    Kependudukan

    1.Penguatan dan pemaduan kebijakan

    pelayanan KB dan kesehatan reproduksi

    2.Peningkatan jumlah dan penguatan

    kapasitas tenaga lapangan KB, tenaga

    kesehatan pelayanan KB, dan penguatan

    lembaga di tingkat masyarakat3.Peningkatan pelayanan KB dengan

    Kependudukan & KB, Pendidikan

    Rata-rata lama sekolah penduduk

    usia diatas 15 tahun

    8,1 (tahun)* 8,8 (tahun)

    Rata-rata angka melek aksara

    penduduk usia di atas 15 tahun

    94,1%* 96,1 (%)

    Prodi perguruan tinggi minimal

    berakreditasi B

    50,4%* 68,4 (%)

    Persentase SD/MI berakreditasi

    minimal B

    68,7%* 84,2%

    Persentase SMP/MTs

    berakreditasi minimal B

    62,5%* 81,0%

    Persentase SMA/MA

    berakreditasi minimal B

    73,5%* 84,6%

    Pesentase Kompetensi Keahlian

    SMK berakreditasi minimal B

    48,2%* 65,0%

    *2013 **2009 *** 2012 Slide - 16

    penggunaan me o e on raseps ang a

    panjang

    Pendidikan

    1.Melanjutkan upaya untuk memenuhi hak

    seluruh penduduk mendapatkan layanan

    pendidikan dasar berkualitas

    2.Meningkatkan akses Pendidikan Menengah

    yang berkualitas

    3.Memperkuat peran swasta dalam

    menyediakan layanan pendidikan menengah

    yang berkualitas

    4.Meningkatkan relevansi pendidikan

    kejuruan dengan kebutuhan dunia kerja

    5.Meningkatkan akses terhadap layanan

    pendidikan dan pelatihan keterampilan

    6.Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    17/60

    No Indikator 2014

    (Baseline) 2019

    1 Meningkatnya Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat

    1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 359

    (SDKI 2012)

    306

    2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013) 24

    3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak

    balita (persen)

    19,6 (2013) 17

    4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak

    baduta (persen)

    32,9 (2013) 28

    2 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular

    2. SASARAN PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

    Arah Kebijakan

    1.Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan

    Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut

    Usia yang Berkualitas

    2.Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

    3.Meningkatkan Pengendalian Penyakit

    dan Penyehatan Lingkungan

    4.Memantapkan Pelaksanaan SistemJaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang

    Pembangunan Kesehatan

    1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

    2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013)

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    18/60

    INDIKATOR 2014

    (baseline) 2019

    Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan

    - Padi (Juta Ton) 69,9 82,0

    - Jagung (Juta Ton) 18,6 23,4

    - Kedelai (Juta Ton) 0,89 1,02

    - Gula (Juta Ton) 2,8 3,4

    - Daging Sapi (Ribu Ton) 395,1 459,9

    - Produksi erikanan uta ton) 24 9 40-50

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

    ARAH KEBIJAKAN:

    1.Peningkatan ketersediaan pangan melalui

    penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i)

    penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan

    (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah

    baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi

    penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa

    berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik;(iv) bank untuk pertanian-UKM-Koperasi; Produk

    Kedaulatan Pangan

    Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi:

    - Pembangunan dan Peningkatan Jaringan irigasi

    air permukaan , air tanah dan rawa (juta ha)8,9 9,89

    - Rehabililtasi jariangan irigasi permukaan, air

    tanah dan rawa (juta ha)2,71 3,01

    - Pembangunan dan Peningkatan irigasi tambak

    (ribu ha)189,75 304,75

    - Pembangunan waduk)* 21 49

    Slide - 18

    per anan: u a on an

    2.Peningkatan aksesibilitas masyarakat

    terhadap pangan: (i) pembangunan gudang dg

    fasilitas pasca panen; pengendalian impor melalui

    pemberantasan mafia impor; (ii) penguatan

    cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii)

    pengembangan sistem logistik ikan.

    3.Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsipangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi

    protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii)

    penggunaan pangan lokal non beras .

    4.Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan

    pangan: (i) benih adaptif perubahan iklim, sekolah

    iklim dan asuransi pertanian.CACATAN:Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi. Untuk kedele

    fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging

    sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga. * Kumulatif 5 tahun

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    19/60

    Pembukaan1 juta lahansawah baru

    Reforma agraria9 juta Ha Perbaikan dan

    pemb. Jaringanirigasi,

    bendungan,pasar, dan

    sarprastransportasi

    Pengendalianimpor pangan

    Kemen Pertanian; Kemen Kehutanan & LH;Kemen Agraria & TTR; Kemen PU; Pemda

    Kemendag;

    Kemen Pertanian

    Kemen PU;

    Kementan

    Kemendag;

    Pemda

    KEDAULATAN PANGAN

    BAPPENAS : KOORDINASI

    PERENCANAAN

    MENKO : KOORDINASI

    PELAKSANAAN

    KEDAULATAN

    PANGAN

    Stop konversilahan produktif

    Pemulihankualitas

    kesuburanlahan; 1000

    DesaMandiriBenihGudang dgn

    fasilitaspengolahanpasca panen

    di sentraproduksi;

    Pendirian bankpertanian &

    UMKM

    Peningkatankemampuan

    petaniPemb.

    Agribisniskerakyatan

    Kemen Pertanian;

    Kemen Perindustrian;

    Pemda

    Bank Indonesia;

    Kemen Koperasi

    Kemen Pertanian;

    Kemen BUMN; Pemda

    Kemen Pertanian;

    KLH/BPLH

    Pemda (BUMDes- Dana Desa)

    Pemda;

    Kemen Agraria & TTR

    Slide - 19

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    20/60

    INDIKATOR 2014

    (baseline) 2019*

    Peningkatan Produksi SD Energi:

    - Minyak Bumi (ribu BM/hari) 818 700

    - Gas Bumi (ribu SBM/hari) 1.224 1.295

    - Batubara (Juta Ton) 397 442

    ARAH KEBIJAKAN:

    1.Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas

    dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR,

    pengembangan gas non konvensional (shale gas dan

    CBM).

    2.Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional

    Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan

    kontrak jangka menengah dan panjang untuk SD energi.3.Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

    Kedaulatan Energi

    - Gas bumi DN 53% 64%

    - Batubara DN 24% 60%

    Regasifikasi onshore (unit) - 6

    Pembangunan FSRU (unit) 2 3

    Jaringan pipa gas (km) 11.960 17.960

    Pembangunan SPBG (unit) 40 118

    Jaringan gas kota (sambungan

    rumah)200 ribu 1 jt

    Pembangunan kilang baru (unit) - 2

    Slide - 20

    bauran energi: (i) insentif dan harga yang tepat; (ii)

    pemanfaatan bahan bakar nabati.

    4.Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong

    penggunaan SD energi utk penggunaan setempat; (ii)

    pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG.

    5.Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i)

    pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan utk

    teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii)peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO).

    6.Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih

    transparan dan tepat sasaran

    7.Memanfaatkan potensi Sumber Daya Air untuk PLTA

    (kelistrikan)

    * Dengan badan usaha

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    21/60

    KEDAULATAN ENERGI

    Pembangunankilang migas

    Tata kelola ygefektif & efisienindustri migasdan energi (a.l

    kontrakpembelian

    minyak jangkamenengah)

    Percepatan

    PembangunanPembangkit listrikdan peningkatan

    Sistem fiskal ygflexibel

    Peningkatanproduksi minyak

    bumimemperpanjangu

    sia sumur2 tuadan Pengendalian

    impor minyak

    Kemen ESDM;Kemen BUMN

    Kemen ESDM;

    Kemen BUMN;

    SKK Migas

    Pertamina, PLN, PGN

    Kemen ESDM;

    Kemen BUMN;

    Kemen Keuangan;

    Kemen ESDM;

    Kemen BUMN

    Kemen ESDM;

    Kemen BUMN;

    Kemendag;

    Pertamina

    Slide - 21

    BAPPENAS : KOORDINASI

    PERENCANAAN

    MENKO : KOORDINASI

    PELAKSANAAN

    KEDAULATAN

    ENERGI

    enggunaan atubara dan Gas utkproduksi Listrik

    Realokasisubsidi BBM ke

    biofuel

    Pengembanganenergi baru &

    terbarukan

    Iklim investasimigas ygkondusif

    PengalihanTransportasi

    berbasis BBMke gas

    (percepatanPembangunan

    SPBG)

    Kemen ESDM;

    Kemen Perhubungan

    Kemen Perindustrian

    PLN; PGN

    Kemen ESDM;

    Kemen Keuangan

    Kemen BUMN

    Kementan

    Kemen ESDM;Kemen BUMN; Kemen Ristek

    Kemen ESDM;

    Kemen Keuangan;

    Pemda

    Peningkatankapasitas

    tangki/minyakmentah, BBM,

    dan LPGKemen ESDM;

    Pertamina

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    22/60

    INDIKATOR 2014

    (BASELINE) 2019

    Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim

    Penyelesaian pencatatan/deposit

    pulau-pulau kecil ke PBB13.466

    17.466

    (Selesai th 2017)

    Penyelesaian batas maritim antar

    negara1 negara 9 negara

    Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Penyelesaian tata batas dan batas landas

    kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan

    pulau2 dan pendaftarannya;

    2. Pengaturan dan pengendalian ALKI;

    3. Penguatan lembaga pengawasan laut;

    4. Peningkatan Koordinasi Dalam Penanganan

    Pelanggaran Tindak Pidana;

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

    Maritim dan Kelautan

    perikanan52% 87%

    Membangun Konektivitas Nasional:

    Pengembangan pelabuhan untuk

    menunjang tol laut-- 24

    Pengembangan pelabuhan

    penyeberangan

    210 270

    Pembangunan kapal perintis 15 unit 76 unit

    Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

    Produksi hasil perikanan (juta ton ) 22,4 40-50

    Pengembangan pelabuhan perikanan 21 unit 23 unit

    Peningkatan luas kawasan konservasi

    laut

    15,7 juta ha 20 juta ha

    Slide - 22

    5. Men ng at an pem angunan s stem transportas

    multimoda;

    6. Melakukan upaya keseimbangan antara

    transportasi yang berorientasi nasional dengan

    transportasi yang berorientasi lokal dan

    kewilayahan;

    7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan;8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas,

    daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan

    laut;

    9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta

    penguatan SDM dan Iptek kelautan;

    10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan

    serta masyarakat pesisir

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    23/60

    PEMBANGUNAN KEMARITIMAN

    Peningkatankapasitas dan

    pemberian aksesterhadap sumber

    modal, saranaproduksi,

    infrastruktur,teknologi dan

    pasar

    Pembangunan100 sentra

    perikanan sbgtempat

    pelelangan ikanterpadu dan

    pembangunan 24pelabuhanstrategis

    PemberantasanMendesain tataruang wilayah

    Peningkatanproduksi

    perikanan duakali lipat (40-50

    juta ton pertahun pada thn

    2019

    Kemen KP; Kemen Koperasi UKM; Kemen PU; Kemen Hub;Kemen Ristek DIKTI; Kemen Perdagangan; Perbankan; Pemda

    Kemen KP; Kemen Hub

    Kemen BUMN;

    Pemda

    Kemen KP;

    POLRI

    Kemen KP

    BAPPENAS : KOORDINASI

    PERENCANAAN

    MENKO : KOORDINASI

    PELAKSANAAN

    PEMBANGUNAN

    KEMARITIMAN

    ega ,unregulated

    dan unreportedfishing(IIU)

    Mengurangiintensitas

    penangkapan dikawasan

    overfishing

    sesuai bataskelestarian

    Penguatankeamanan laut,

    daerahperbatasan dan

    pengamananSDA dan ZEE

    Peningkatan luaskawasan konservasi

    perairan berkelanjutan(17 juta ha) dan

    penambahan kawasankonservasi 700 ha dan

    rehab. Kerusakanlingkungan pesisir &

    laut

    Penerapan best

    aqua-culturepracticesuntuk

    komoditas-komoditasunggulan

    yg mendukungkinerja

    pembangunanmaritim dan

    perikanan

    Kemen KP;

    Kemen Ristek DIKTI

    Kemen Hukum HAM;

    Pemda

    Kemen KP;

    Pemda

    Kemen Han

    Kemen KP;

    Kemen Dagri;

    KemenLu.

    Kemen KP;

    Kemen Agraria & TTR;

    Pemda

    Kemen KP;

    Kemen LH & Hut;

    Pemda

    Slide - 23

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    24/60

    INDIKATOR 2014

    (Baseline) 2019

    Pariwisata

    Kontribusi terhadap PDB

    Nasional

    4,2% 8 %

    Wisatawan Mancanegara

    (Orang)

    9 juta 20 juta

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan

    sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan

    mendorong peningkatan wisatawan nusantara

    2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan

    daya tarik daerah tujuan wisata sehingga

    berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri

    3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkanpartisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

    Pariwisata dan Industri

    satawan usantara

    (Kunjungan)

    uta uta

    Devisa (triliun rupiah) 120 260

    Industri

    Sasaran Pertumbuhan:

    Industri (%) 4,7 8.8

    Kontribusi dalam PDB 20,7% 21,6%

    Penambahan jumlah Industri

    skala menengah dan besar- 9.000 unit*

    Slide - 24

    nasional serta meningkatkan keragaman dan daya

    saing produk / jasa pariwisata nasional di setiap

    destinasi periwisata yang menjdai fokus

    pemasaran

    4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata:

    membangun sumber daya manusia pariwisata

    serta organisasi kepariwisataan nasional

    5. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar

    Pulau Jawa

    6. Penumbuhan Populasi Industri dengan

    menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha

    7. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai

    Ekspor dan Nilai Tambah Per Tenaga Kerja)

    * Kumulatif 5 tahun

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    25/60

    PEMBANGUNAN KARAKTER DAN POTENSI PARIWISATA

    PercepatanPembangunan

    AksesTransportasi Percepatan

    PembangunanAkses Informasidan Komunikasi

    Peningkatan

    Kebijakan

    PeningkatanJumlah Investor

    Nasional

    Kemen Pariwisata; Kemen PU;Kemen Perhubungan; Kemen BUMN; Pemda

    Kemen Pariwisata;

    Kemen Kominfo;

    Pemda

    Kemen Pariwisata;

    Kemen Pariwisata;

    Pemda

    Kemen Pariwisata;

    Slide - 25

    PERENCANAAN

    MENKO : KOORDINASI

    PELAKSANAAN

    PEMBANGUNANKARAKTER

    DAN POTENSIPARIWISATA

    InfrastrukturPengembangan

    Budaya Lokal

    PercepatanPengembangan

    danPengelolaanKawasan

    Pariwisata(intersullar

    tourism)

    PeningkatanKualitas SDMMasyarakat

    Lokal /SekitarObjek Wisata

    PengembanganEkonomi Kreatif

    Berbasis padaEco-tourism

    Keterlibatan

    MasyarakatLokal dalamPengelolaan

    LokasiPariwisata

    AnggaranPembangunan

    Pariwisata

    Kemen Pariwisata;

    Pemda

    Kemen Pariwisata;Kemen BUMN;

    Pemda

    Kemen Pariwisata;

    Kemen Budaya Dikdasmen;

    Pemda

    Kemen Keuangan;

    Pemda

    Kemen Koperasi &UKM;

    Kemen Pariwisata;

    Badan Pengembangan Ekonomi Kreatif;

    Pemda;

    Kemen Budaya Dikdasmen;

    Pemda

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    26/60

    Indikator 2014

    (Baseline) 2019

    Ketahanan Air

    Kapasitas air baku nasional 51,44 m3/det 118,6 m3/det

    Pembangunan Waduk* 21 waduk 49 waduk

    Ketersedian air irigasi yang bersumber

    dari waduk

    11% 20%

    Infrastruktur Dasar dan Konektivitas

    Rasio elektrifikasi 81,5% 100% Konsumsi Listrik Perkapita 843KWh 1.200KWh

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Menjamin ketahanan sumber daya air domestik

    melalui optimalisasi bauran sumber daya air

    domestik

    2. Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang

    dilakukan di tingkat nasional, provinsi,

    kabupaten/kota, dan masyarakat

    3. Mempercepat pembangunan transportasi denganpenguatan industri nasional untuk mendukung

    3. SASARAN PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN

    Ketahanan Air, Infrastruktur Dasar, dan Konektivitas

    Akses Air Minum Layak 70 % 100%

    Akses Sanitasi Layak 60,5 % 100%

    Kondisi mantap jalan nasional 94 % 99 %

    Pengembanganjalan nasional 38.570 km 46.770 km

    Pembangunan jalan baru * 1.028 km 2.650 km

    Pengembangan jalan tol * 260 km 1.000 km

    panjang jalur kereta api 5.434 km 8.692 km

    Pengembangan pelabuhan 278 450

    Dwelling Time Pelabuhan 6-7 hari 3-4 hari

    Jumlah bandara 237 252

    On-time Performance penerbangan 75% 95 %

    Kab/Kota yang dijangkau Broadband 82% 100%

    Jumlah Dermaga Penyeberangan 210 270

    Pangsa Pasar Angkutan Umum

    Perkotaan

    23% 32%

    Slide - 26

    Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas

    nasional dalam kerangka mendukung kerjasama

    regional dan global.

    4. Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan

    Kota.

    5. Mengoptimalisasi pemanfaatan spektrum frekuensi

    radio dan orbit satelit sebagai sumber daya terbatas.

    6. Mendorong pembangunan fixed/wireline broadbandtermasuk di daerah perbatasan negara.

    7. Mendorong tingkat literasi dan inovasi TIK.

    8. Meningkatkan peranan Energi Baru Terbarukan

    dalam Bauran Energi

    9. Meningkatkan Aksesibilitas Energi

    *) Kumulatif 5 Tahun

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    27/60

    RASIO ELEKTRIFIKASI DAN ENERGI

    YANG DIKONSUMSI PER KAPITA TAHUN 2013

    WILAYAH Penduduk

    (1.000)

    Rumah

    Tangga

    (1.000)

    Pelanggan KWh JualRasio

    Elektrifkasi

    (%)

    kWh

    jual/kapitaRT

    (1.000)

    Persen

    terhadap

    Indonesia

    KWh

    (1.000)

    Persen

    terhadap

    Indonesia

    SUMATERA 53.539,0 13.056,4 9.917 19,78 25.739 13,95 75,95 480,75

    JAWA 141.985,6 38.193,2 31.655 63,13 137.029 74,28 82,88 965,09

    Sumber: Statistik Listrik, 2013 (BPS)

    BALI & NUSA TENGGARA 13.721,1 3.480,9 2.203 4,39 5.687 3,08 63,30 414,49

    KALIMANTAN 14.751,4 3.674,4 2.617 5,22 6.988 3,79 71,23 473,74

    SULAWESI 18.216,9 4.262,2 3.019 6,02 7.266 3,94 70,83 398,85

    MALUKU & PAPUA 6.604,1 1.537,2 733 1,46 1.773 0,96 47,72 268,46

    LUAR JAWA 106.832,5 26.011,3 18.461 36,82 49.463 26,81 70,97 463,00

    JAWA 141.985,6 38.193,3 31.655 63,13 138.081 74,85 82,88 972,50

    INDONESIA 248.818,1 64.204,3 50.145 100,00 184.482 100,00 78,10 741,44

    Slide - 27

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    28/60

    4. SASARAN PEMBANGUNAN

    DIMENSI PEMERATAAN

    INDIKATOR 2014

    (Baseline) 2019

    Menurunkan kesenjangan antar kelompok ekonomi

    Tingkat Kemiskinan (%) 11,25% 5% - 6%

    Tingkat Pengangguran Terbuka 5,72% 4,0 % - 5,0 %

    Meningkatkan cakupan pelayanan dasar dan akses terhadap ekonomi

    produktif masyarakat kurang mampu

    Cakupan pada 40% penduduk miskin

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Mengembangkan sistem perlindungan sosial

    yang komprehensif;

    2. Meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat

    kurang mampu dan rentan;

    3. Mengembangkan penghidupan berkelanjutanbagi masyarakat miskin melalui penyaluran

    Slide - 28

    o Kepemilikan akte lahir

    (2012)

    61,3% 80%

    o Akses air bersih 55,7% 100%

    o Akses sanitasi layak 20,24% 100%

    o Akses penerangan 52,3% 100%

    Meningkatkan Rumah Tangga Miskin (RTM) produktif

    o RTM memiliki ketrampilan

    (dalam suatu wilayah)

    -- 30%

    o RTM berkerja (dalam suatu

    wilayah)

    -- 25%

    o RTM berwirausaha (mandiri)

    (dalam suatu wilayah)

    -- 30%

    tenaga erja an pengem angan ewirausa aan.

    Agenda ini perlu didukung oleh basis data

    perencanaan yang handal dalam satu sistem

    informasi yang terpadu yang menjadi forum

    pertukaran data dan informasi bagi seluruh

    pelaku, baik di tingkat pusat maupun daerah,

    serta penguatan kapasitas aparat pemerintah di

    tingkat pusat dan daerah dalam hal perencanaan

    dan penganggaran yang lebih berpihak pada

    masyarakat miskin.

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    29/60

    4. SASARAN PEMBANGUNAN

    DIMENSI PEMERATAAN

    INDIKATOR 2014

    (Baseline)

    2019

    Peningkatan daya saing tenaga kerja

    Penyediaan lapangan kerja (2015-

    2019)

    10 juta

    (rata-rata 2 juta

    per tahun)

    Persentase tenaga kerja formal 40,5% 51,0%

    Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan

    Pekerja formal 29,5 juta 62,4 juta

    Pekerja Informal 1,3 juta 3,5 juta

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Meningkatkan kualitas SDM;

    2. Meningkatkan akses pembiayaan dan perluasan

    skema pembiayaan;

    3. Meningkatkan nilai tambah produk dan

    jangkauan pemasaran;

    4. Mempercepat penguatan kelembagaan usaha;

    5. Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian,

    Slide - 29

    Jumlah pelatihan

    Jumlah sertifikasi

    1.921.283*

    576.887*

    2.170.377**

    863.819**

    Jumlah tenaga kerja keahlian

    menengah yang kompeten

    30,0% 42,0%

    Kinerja lembaga pelatihan milik

    negara menjadi berbasis kompetensi

    5,0% 25,0%

    Peningkatan daya saing UMKM dan koperasi

    Pertumbuhan kontribusi UMKM dan

    koperasi thd pembentukan PDB6,0% 6,5% - 7,5%

    Pertumbuhan produktvitas UMKM 3,7% 5,0% - 7,0%

    Pertambahan jumlah wirausaha baru

    (pusat dan daerah)-- 1 juta unit

    Partisipasi anggota koperasi dalam

    permodalan

    52,0% 55,0%

    dan perlindungan usaha;

    6. Memperbaiki iklim ketenagakerjaan dan

    menciptakan hubungan industrial yang harmonis;

    7. Meningkatkan akses terhadap layanan

    pendidikan dan pelatihan keterampilan.

    * 2011-2014 ** 2015-2019

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    30/60

    Sasaran Pokok Baseline

    2014

    Sasaran

    2019

    Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah

    Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB Nasional 2013 Proyeksi 2019

    o Sumatera 23,8 24,6

    o Jawa 58 0 55 1

    5. SASARAN PEMBANGUNAN

    KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (1)

    o Bali Nusa Tenggara 2,5 2,6

    o Kalimantan 8,7 9,6

    o Sulawesi 4,8 5,2

    o Maluku - Papua 2,2 2,9

    Slide - 30

    Keterangan :

    Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019

    Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.

    Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    31/60

    PERAN WILAYAH/PULAU DALAM

    PEMBENTUKAN PDB NASIONAL 1978-2013 (persen)(Atas dasar Harga Berlaku)

    PULAU 1978 1983 1988 1993 1998 2003 2008 2013

    Sumatera 27,6 28,7 24,9 22,8 22,0 22,4 22,9 23,8

    Jawa 50,6 53,8 57,4 58,6 58,0 60,0 57,9 58,0

    Kalimantan 10,2 8,7 8,9 9,2 9,9 8,9 10,4 8,7

    Slide - 31

    Sumber: BPS

    Pergeseran peran wilayah/pulau dalam pembentukan PDB Nasional masih relatif kecil

    atau bahkan tidak ada perubahan (stagnant)

    Sulawesi 5,5 4,2 4,1 4,1 4,6 4,0 4,3 4,8

    Bali dan Nusa Tenggara 3,1 2,8 3,0 3,3 2,9 2,8 2,5 2,5

    Maluku dan Papua 2,9 1,8 1,7 2,0 2,5 1,8 2,0 2,2

    Total 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    32/60

    PERKEMBANGAN GOLONGAN PENDAPATAN (GINI RATIO)

    MENURUT WILAYAH/PULAU TAHUN 2008-2013

    Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Sumatera

    Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34

    Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35

    Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36

    Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37

    Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36

    Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35

    Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38

    Provinsi 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    Nusa Tenggara

    Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36

    Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35

    Kalimantan

    Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40

    Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35

    Kalimantan Selatan 0,33 0,35 0,37 0,37 0,38 0,36

    Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37

    Sulawesi

    Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31

    Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39

    Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36

    Jawa-Bali

    DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43

    Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41

    Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40

    Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39

    DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44

    Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36

    Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40

    Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42

    Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44

    Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41

    Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43

    Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35

    Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43

    Maluku PapuaMaluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37

    Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32

    Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44

    Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43

    INDONESIA 0,35 0,37 0,38 0,41 0,41 0,41

    Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat, BPS

    Catatan : Berdasarkan Susenas Maret

    (1 : Hanya Dilakukan pengumpulan data KOR di Ibukota Propinsi

    (2 : Tidak digunakan untuk estimasi angka Indonesia

    Slide - 32

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    33/60

    RATIO GINI PROVINSI 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    < 0,35 Kep. Bangka Belitung 0,26 0,29 0,30 0,30 0,29 0,31Maluku Utara 0,33 0,33 0,34 0,33 0,34 0,32

    Aceh 0,27 0,29 0,30 0,33 0,32 0,34

    0,35 - 0,40

    Sumatera Utara 0,31 0,32 0,35 0,35 0,33 0,35

    Jambi 0,28 0,27 0,30 0,34 0,34 0,35

    Nusa Tenggara Timur 0,34 0,36 0,38 0,36 0,36 0,35

    Kalimantan Tengah 0,29 0,29 0,30 0,34 0,33 0,35

    Sulawesi Barat 0,31 0,30 0,36 0,34 0,31 0,35

    Sumatera Barat 0,29 0,30 0,33 0,35 0,36 0,36

    Kepulauan Riau 0,30 0,29 0,29 0,32 0,35 0,36

    Lampung 0,35 0,35 0,36 0,37 0,36 0,36

    Jawa Timur 0,33 0,33 0,34 0,37 0,36 0,36Nusa Tenggara Barat 0,33 0,35 0,40 0,36 0,35 0,36

    PERKEMBANGAN GOLONGAN PENDAPATAN (GINI RATIO) PROVINSI

    MENURUT KELOMPOK GINI RATIO TAHUN 2008-2013

    , , , , , ,

    Riau 0,31 0,33 0,33 0,36 0,40 0,37

    Kalimantan Timur 0,34 0,38 0,37 0,38 0,36 0,37

    Maluku 0,31 0,31 0,33 0,41 0,38 0,37

    Sumatera Selatan 0,30 0,31 0,34 0,34 0,40 0,38

    Bengkulu 0,33 0,30 0,37 0,36 0,35 0,39

    Jawa Tengah 0,31 0,32 0,34 0,38 0,38 0,39

    Banten 0,34 0,37 0,42 0,40 0,39 0,40

    Bali 0,30 0,31 0,37 0,41 0,43 0,40

    Kalimantan Barat 0,31 0,32 0,37 0,40 0,38 0,40

    > 0,40

    Jawa Barat 0,35 0,36 0,36 0,41 0,41 0,41

    Sulawesi Tengah 0,33 0,34 0,37 0,38 0,40 0,41

    Sulawesi Utara 0,28 0,31 0,37 0,39 0,43 0,42

    DKI Jakarta 0,33 0,36 0,36 0,44 0,42 0,43

    Sulawesi Selatan 0,36 0,39 0,40 0,41 0,41 0,43

    Sulawesi Tenggara 0,33 0,36 0,42 0,41 0,40 0,43

    Papua Barat 0,31 0,35 0,38 0,40 0,43 0,43

    DI Yogyakarta 0,36 0,38 0,41 0,40 0,43 0,44

    Gorontalo 0,34 0,35 0,43 0,46 0,44 0,44

    Papua 0,40 0,38 0,41 0,42 0,44 0,44

    Slide - 33

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    34/60

    Indikator 2014

    (Baseline) 2019

    Pembangunan Perdesaan

    Penurunan desa tertinggal

    (sampai dengan 5,000 desa)

    36,531 desa

    tertinggal (2011)

    31,531 desa

    tertinggal

    Peningkatan desa mandiri(paling sedikit 2,000 desa)

    2,294 desa

    mandiri (2011)

    4,294 desa

    mandiri

    5. SASARAN PEMBANGUNAN

    KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (2)

    ARAH KEBIJAKAN:

    Pembangunan Perdesaan

    1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum sesuai

    dengan kondisi geografis Desa

    2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan

    usaha ekonomi masyarakat Desa

    3. Pembangunan Sumber Daya Manusia, peningkatan

    Keberdayaan, dan pembentukan Modal Sosial

    Pengembangan Kawasan Perbatasan

    o Pengembangan Pusat

    Ekonomi Perbatasan (Pusat

    Kegiatan Strategis

    Nasional/PKSN)

    3 (111 lokasi

    prioritas)

    10 (187 lokasi

    priorias)

    o Peningkatan keamanan dan

    kesejahteraan masyarakat

    perbatasan

    12 pulau-pulau

    kecil terluar

    berpenduduk

    92 pulau kecil

    terluar/terdepan

    Slide - 34

    4. Penguatan Pemerintahan Desa

    5. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

    Hidup Berkelanjutan, serta Penataan Ruang

    Kawasan Perdesaan

    6. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan

    untuk mendorong keterkaitan desa-kota.

    Pengembangan Kawasan Perbatasan

    1. Penguatan pelayanan imigrasi dan Penegasan

    batas wilayah negara

    2. Peningkatan Kesejahteraan masyarakat

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    35/60

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    36/60

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    37/60

    Indikator 2014

    (Baseline) 2019

    Pembangunan Kawasan Perkotaan

    o Pembangunan Metropolitan di

    Luar Jawa sebagai PKN dan

    Pusat Investasi

    22+ 5(usulan

    baru)

    o Optimalisasi 20 kota otonomi

    5. SASARAN PEMBANGUNAN

    KEWILAYAHAN DAN ANTARWILAYAH (4)

    ARAH KEBIJAKAN:

    1. Pembangunan metropolitan di Luar Jawa

    sebagai PKN dan pusat investasi;

    2. Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran

    sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan

    penyangga urbanisasi di Luar Jawa;3. Pen uatan 39 usat ertumbuhan seba ai

    berukuran sedang di Luar Jawa

    sebagai PKN/PKW dan

    penyangga urbanisasi di Luar

    Jawa

    43 kota

    belum

    optimal

    perannya

    20

    dioptimalkan

    perannya

    o Penguatan 39 pusat

    pertumbuhan sebagai PusatKegiatan Lokal (PKL) atau Pusat

    Kegiatan Wilayah (PKW)

    --

    39

    pusat

    pertumbuhanyang

    diperkuat

    o Pembangunan 10 Kota Baru

    Publik--

    10

    Kota Baru

    pusat kegiatan lokal atau pusat kegiatan

    wilayah dari 132 pusat pertumbuhan

    berstatus PKW.

    Slide - 37

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    38/60

    PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI

    DI LUAR JAWA

    BAPPENAS :

    *Penyediaanlahan

    kawasanindustri

    * SDA

    konektivitasScience danTechno Park

    Kemen PU/Pera

    Kemen

    Perhubungan

    Kemen ESDM

    Kemen Perindustrian

    Kemen Agraria dan TTR

    Pemerintah Daerah

    Kemen Ristek-Dikti

    Kemen Pertanian

    Kemen Perikanan

    BPPT

    Slide - 38

    PERENCANAANMENKO : KOORDINASI

    PELAKSANAAN

    Industrialiasi diluar jawa

    Insentif fiskal

    dan non fiskal

    ikim investasiPTSP

    * Perdabermasalah

    Penyediaan TenagaTerampil (BLK,

    SMK, Politeknik)

    MensosialisasikanmentalKewirausahaan

    Kemen Dik-Nas Kemen Tenaga Kerja

    BKPM

    BKPD

    Pemda

    Kemendagri

    Kemen Keuangan

    Kemen

    Perindustrian

    Pemda

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    39/60

    SEBARAN 13 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS

    WILAYAH LUAR JAWA

    Kawasan Industri

    Teluk Bintuni

    Industri Migas dan

    Pupuk

    Kawasan IndustriTeluk Bitung

    Industri Agro dan

    Logistik

    Kawasan Industri Palu

    Industri Rotan, Karet,

    Kakao (agro) dan

    Smelter

    Kawasan Industri Buli

    Industri Smelter

    Ferronikel,

    Stainless steel, dan

    downstream stainless steel

    Kawasan Industri Batu Licin

    Industri Besi Baja

    Kawasan IndustriLandak

    Industri Karet, CPO

    Kawasan Industri

    Ketapang

    Industri Alumina

    Kawasan Industri Kuala

    Tanjung

    Industri Aluminium ,

    CPO

    Kawasan Industri

    Morowali

    Industri Smelter

    Ferronikel,

    Stainless steel, dan

    downstream stainless steel

    Kawasan Industri

    Konawe

    Industri SmelterFerronikel,

    Stainless steel, dan

    downstream stainless steel

    Kawasan Industri

    Bantaeng

    Industri Smelter

    Ferronikel,

    Stainless steel, dan

    downstream stainless steel

    Kawasan Industri

    Tanggamus

    Industri Maritim dan

    Logistik

    Kawasan Industri Sei

    Mangkei

    Industri Pengolahan

    CPO

    Slide - 39

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    40/60

    DISTRIBUSI KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

    2015-2019

    Industri pengolahan

    Kelapa Sawit

    Industri pengolahan karet

    Pupuk & aneka industri

    Logistik

    Pariwisata

    KEK SEI MANGKEIKabupaten Simalungun,

    Sumut

    KEK PALUKota Palu, Sulawesi Tengah

    Industri Manufaktur

    Industri Agro berbasis kakao,

    karet, rumput laut, rotan

    Industri pengolahan Nikel, Biji

    Besi, Emas

    Logistik

    KEK MOROTAI

    Kab. Pulau Morotai,

    Maluku Utara

    Pariwisata Industri pengolahan

    perikanan Bisnis & logistik

    KEK Maloy Batuta Trans

    Kalmantan (MBTK)

    Kabupaten Kutai Timur,

    Kaltim

    Industri Kelapa Sawit

    Logistik

    Pariwisata

    KEK TANJUNG LESUNG

    Kab. Pandeglang, Banten Industri Pengolahan Karet

    Industri Pengolahan Sawit

    Industri Petrokimia

    KEK TANJUNG API-APIKab. Banyuasin, SumateraSelatan

    KEK MANDALIKA

    Kab. Lombok Tengah, NTB

    KEK BITUNG

    Kota Bitung, Sulawesi Utara

    Industri Pengolahan Perikanan

    Industri agro berbasis kelapa

    dan tanaman obat

    Aneka industri

    Logistik Pariwisata

    Sumber: Kemenko Perekonomian (2014) Slide - 40

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    41/60

    Indikator2014

    (Baseline)2019

    POLITIK & DEMOKRASI

    Tingkat Partisipasi Politik Pemilu 75,11% 80%

    Indeks Demokrasi Indonesia 62,63 * 75

    PENEGAKAN HUKUM

    Indeks Penegakan Hukum n.a. 75%

    6. SASARAN POLHUKHANKAM

    Indeks Perilaku Anti Korupsi 3,63 4

    TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI

    Kualitas Pelayanan Publik

    - Integritas Pelayanan Publik (Pusat) 7,37 9

    - Integritas Pelayanan Publik (Daerah) 6,82 8,0

    Indeks Reformasi Birokrasi 33,48 83,48

    PERTAHANAN DAN KEAMANAN

    Tingkat Pemenuhan MEF 30% 60%

    Kontribusi industri pertahanan DN terhadap MEF10% 20%

    *2012

    Slide - 41

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    42/60

    Pembangunan Techno Parkdan Science Park

    SASARAN : Terbangunnya 100 Techno Parkdi daerah-daerahkabupaten/kota, dan Science Parkdi setiap provinsi.

    ARAH KEBIJAKAN :

    Pembangunan Tecno Parkdiarahkan berfungsi sebagai:

    pusat penerapan teknologi di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pengolahan hasil(pasca panen) yang telah dikaji oleh lembaga penelitian, swasta, perguruan tinggi untukditerapkan dalam skala ekonomi;

    tempat pelatihan, pemagangan, pusat disseminasi teknologi, dan pusat advokasi bisnis kemasyarakat luas;

    Pembangunan Science Parkdiarahkan berfungsi sebagai: penyedia pengetahuan terkini oleh dosen universitas setempat, peneliti dari lembaga litbang

    pemerintah, dan pakar teknologi yang siap diterapkan untuk kegiatan ekonomi;

    penyedia solusi-solusi teknologi yang tidak terselesaikan di Techno Park;

    sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi lanjut bagi perekonomian lokal.

    Slide - 42

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    43/60

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    44/60

    IV. TINDAK LANJUT

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 44

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    45/60

    TINDAK LANJUT

    1. Sesuai amanat peraturan perundangan dan menindaklanjuti sidang kabinet hari ini,

    mohon izin agar kami bersama seluruh Menteri dan Kepala Lembaga untuk

    menyerasikan Rancangan Rencana Strategis masing-masing Kementerian/Lembaga

    (Renstra K/L) terhadap Rancangan Awal RPJMN 2015-2019.

    2. Kementerian PPN/Bappenas akan melanjutkan proses penyusunan RPJMN dengan

    melakukan Musrenbang Regional RPJMN 2015-2019 ke 5 wilayah, yaitu :

    i. Palu (Sulawesi) 6 Desember 2014

    ii. Ambon (Maluku dan Papua) 8 Desember 2014

    iii. Mataram (Nusa Tenggara dan Bali) 10 Desember 2014

    iv. Belitung (Sumatera) 13 Desember 2014

    v. Tarakan (Kalimantan) 15-16 Desember 2014

    3. Musrenbang Nasional (Musrenbangnas) 18 Desember 2014

    4. Penetapan RPJMN 2015-2019 dengan Peraturan Presiden (Perpres) harus dilakukan

    pada bulan Januari 2015 (3 bulan setelah pelantikan Presiden)

    5. Kementerian/Lembaga agar membahas Alokasi Anggaran Program dan Kegiatan

    pembangunan dengan Kementerian PPN/Bappenas

    Slide - 45

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    46/60

    TERIMA KASIH

    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

    BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

    Slide - 46

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    47/60

    LAMPIRAN

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    48/60

    RASIO BELANJA PEGAWAI TERHADAP TOTAL BELANJA

    KABUPATEN/KOTA MENURUT 20 PERINGKAT TERENDAH

    DAN TERTINGGI TAHUN 2013

    No.

    Urut

    20 Peringkat Terrendah Rasio Belanja Pegawai

    Terhadap Total Belanja (%)

    20 Peringkat Tertinggi Rasio Belanja Pegawai

    Terhadap Total Belanja (%)

    Provinsi Kab/Kota 2013 (%) Provinsi Kab/Kota 2013 (%)

    1 Sumatera Selatan Kab. Musi Rawas Utara 1,27 Jawa Tengah Kab. Purworejo 70,75

    2 Sulawesi Tenggara Kab. Konawe Kepulauan 3,14 Maluku Kota Ambon 70,43

    3 Sumatera Selatan Kab. Penukal Abab Lematang Ilir 3,83 Jawa Barat Kab. Kuningan 69,23

    4 Sulawesi Tenggara Kab. Kolaka Timur 6,60 Sumatera Utara Kab. Simalungun 68,81

    5 Papua Barat Kab. Tambrauw 12,30 DI. Yogyakarta Kab. Gunung Kidul 68,76

    6 Papua Kab. Mamberamo Raya 15,91 Jawa Timur Kab. Magetan 68,537 Papua Kab. Puncak 17,03 Aceh Kab. Bireuen 68,42

    Sumber : DJAPK, 2014

    Catatan: Data APBD Menurut Format SAP (21 November 2014)

    8 Papua Barat Kab. Maybrat 21,33 Jawa Tengah Kab. Kebumen 67,85

    9 Papua Barat Kab. Teluk Bintuni 21,81 NTT Kota Kupang 67,52

    10 Kalimantan Timur Kab. Kutai Timur 22,52 DI. Yogyakarta Kab. Kulon Progo 67,52

    11 Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara 23,60 Jawa Tengah Kab. Klaten 67,26

    12 Papua Kab. Supiori 24,13 NTB Kab. Bima 67,02

    13 Papua Kab. Lanny Jaya 24,55 Sumatera Utara Kota Pematang Siantar 66,80

    14 Papua Barat Kab. Teluk Wondama 24,89 Jawa Tengah Kab. Karanganyar 66,72

    15 Kalimantan Utara Kab. Nunukan 25,04 Jawa Barat Kab. Sumedang 66,70

    16 Kalimantan Timur Kab. Kutai Barat 25,18 Jawa Timur Kab. Ponorogo 66,70

    17 Kalimantan Timur Kab. Paser 25,27 Jawa Timur Kab. Tulungagung 66,60

    18 Kalimantan Timur Kota Bontang 25,75 Aceh Kab. Aceh Barat 66,28

    19 Gorontalo Kab. Natuna 26,04 Jawa Tengah Kab. Wonogiri 66,17

    20 Papua Kab. Nduga 26,25 Sumatera Barat Kab. Padang Pariaman 65,97

    Slide - 48

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    49/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    50/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    Sabang Aceh

    PLTMG, 4

    PLTU, 14

    Simeulue

    PLTG/MG, 25

    Nias

    Sumbagut

    Sumbagteng

    Selat Panjang

    PLTA, 18

    PLTM, 68

    PLTP, 5

    PLTMG, 15

    PLTA, 174

    PLTG/PLTMG, 350

    PLTGU/PLTMGU, 1000

    PLTA, 55

    PLTM, 162

    PLTP, 330

    PLTU, 500

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTGU/PLTMG, 300

    PLTGU, 250

    PLTM, 31

    PLTP, 70

    PLTU, 1200

    PLTU, 1200

    Natuna

    Anambas

    PLTD, 2

    PLTMG, 25

    PLTD, 6

    Bintan

    PLTMG, 30

    Tnj Batu

    PLTMG, 15Bengkalis

    PLTMG, 18

    Bengkulu PLTG/PLTMG, 40

    Karimun

    Dabo Singkep

    Kalbar

    PLTG/PLTMG, 100

    PLT Biomassa, 10

    PLTD, 10

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTU, 200

    Kaltim

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTGU, 35

    PLTU, 355 Kaltara

    PLTMG, 31

    Gorontalo

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTG/PLTMG, 114

    Sulut

    PLTG/PLTGU, 250

    PLTMG, 10

    PLTU, 50

    PLTU, 50

    P.Morore

    PLTD, 0,1

    P.Makelehi

    PLTD, 0,1

    P.Miangas

    PLTD, 0,05

    Ternate-Tidore

    PLTMG, 40

    HalmaheraPLTMG, 5

    Papua Barat

    PLTMG, 40

    PLTU, 44

    PLTU, 21

    PLTU, 14PLTD, 2

    Siberut

    PLTD, 1

    Sipora

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTGU/PLTMG, 200

    PLTP, 55

    PLTA, 56

    PLTP, 120

    PLTU, 1700

    PLTU, 600

    Sumbagsel

    PLTMG, 15

    Belitung

    PLTG/PLTMG, 30

    Bangka

    PLTG/PLTMG, 50

    PLTG/PLTMG, 100

    PLTM, 192

    Jawa Bagian Barat

    PLTA, 110

    PLTGU, 2350

    PLTU, 315

    PS, 1040

    PLTGU/PLTMG, 500

    PLTP, 140

    PLTU, 4600

    PLTU, 3000

    Jawa BagianTimur

    PLTGU, 1900

    PLTMG, 4

    PLTU, 1660

    PLTD, 50

    PLTGU, 1600

    PLTGU/PLTMG, 450

    PLTP, 110

    PLTU, 950

    PLTU, 1950

    m on

    PLTMG, 100

    PLTP, 20

    Seram

    PLTMG, 20

    Kaselteng

    PLTG/PLTMG, 200

    PLTGU/PLTMGU, 200

    PLTMG, 140

    PLTU, 100

    PLTU, 300

    Sulsel

    PLTG/PLTMG, 150

    PLTGU, 900

    PLTU, 300

    PLTMG, 20

    PLTU, 250

    Sultra

    PLTG/PLTMG, 50

    PLTU, 100

    Bau-bau

    PLTMG, 40

    PLTU, 50

    Sulteng

    PLTU, 100

    PLTMG, 40

    Lombok

    PLTG/PLTMG, 50

    PLTGU, 150

    PLTU, 150

    Sumbawa

    PLTMG, 100

    Sumba

    PLT Biomassa, 1

    Timor

    PLTG/PLTMG, 30

    PLTMG, 40

    PLTU, 50

    Flores

    PLTMG, 60

    PLTP, 25

    P.Wetar

    PLTD, 1

    P.Kisar, Moa, Leti, Babar

    PLTD, 3,4

    P.Yemdena

    PLTD, 5

    P.Selaru

    PLTD, 0,7

    P.Tual

    PLTMG, 50

    Papua

    PLTMG, 165

    PLTU Biomassa, 10

    PLTU, 58

    PLN

    IPP (Independent Power Producer)

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    51/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    Per Wilayah

    WILAYAH KAPASITAS (MW)

    Sumatera 8469

    Jawa-Bali 20921

    Kalimantan 2300

    Sulawesi 2574

    Nusa Tenggara 662

    Maluku 250

    Papua 317

    Sumber: PLN

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    52/60

    PROVINSI JENIS PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Aceh

    PLTA IPP 18 -PLTM IPP 68 -

    PLTP IPP 5 -

    PLTMG PLN 4 Sabang

    PLTU IPP 14 Simeulue

    PLTA PLN 174 -

    PLTG/PLTMG PLN 350 -

    PLTGU/PLTMGU PLN 1000 -

    PLTA IPP 55 -

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH SUMATERA (1)

    Utara PLTM IPP 162 -

    PLTP IPP 330 -

    PLTU IPP 500 -

    PLTG/MG PLN 25 Nias

    PLTU IPP 21 Nias

    Sumatera Bagian

    Tengah

    PLTG/PLTMG PLN 100 -

    PLTGU/PLTMG PLN 300 -PLTGU IPP 250 -

    PLTM IPP 31 -

    PLTP IPP 70 -

    PLTU IPP 1200 -

    PLTU IPP 1200 -

    PLTMG IPP 15 Selat Panjang

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    53/60

    PROVINSI JENIS PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Bengkulu

    PLTU IPP 14 -

    PLTD IPP 1 Sipora

    PLTD IPP 2 Siberut

    Riau PLTMG IPP 15 Tanjung Batu

    PLTMG IPP 18 Bengkalis

    PLTD PLN 2 Natuna

    PLTMG IPP 25 Natuna

    PLTD PLN 6 Anambas

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH SUMATERA (2)

    PLTMG IPP 30 Bintan

    PLTG/PLTMG IPP 40 Karimun

    PLTMG IPP 15 Dabo Singkep

    Sumatera Bagian

    Selatan

    PLTG/PLTMG PLN 100 -

    PLTGU/PLTMG PLN 200 -

    PLTP PLN 55 -

    PLTA IPP 56 -

    PLTP IPP 120 -

    PLTU IPP 1700 -

    PLTU IPP 600 -

    Bangka Belitung

    PLTG/PLTMG IPP 30 Belitung

    PLTG/PLTMG PLN 50 Bangka

    PLTG/PLTMG IPP 100 Bangka

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    54/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH JAWA

    PROVINSI JENIS

    PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Jawa Tengah PLTM IPP 192 -

    Jawa Bagian Barat

    PLTA PLN 110 -

    PLTGU PLN 2350 -

    PLTU PLN 315 -

    PS PLN 1040 -PLTGU/PLTMG IPP 500 -

    PLTP IPP 140 -

    PLTU IPP 4600 -

    PLTU IPP 3000 -

    Jawa Bagian Timur

    PLTGU PLN 1900 -

    PLTMG PLN 4 -

    PLTU PLN 1660 -PLTD IPP 50 -

    PLTGU IPP 1600 -

    PLTGU/PLTMG IPP 450 -

    PLTP IPP 110 -

    PLTU IPP 950 -

    PLTU IPP 1950 -

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    55/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH NUSA TENGGARA

    PROVINSI JENIS

    PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Nusa Tenggaran

    Barat

    PLTMG PLN 100 Sumbawa

    PLTG/PLTMG PLN 50 Lombok

    PLTGU PLN 150 Lombok

    PLTU PLN 150 Lombok

    Nusa Tenggara

    Timur

    PLTP IPP 5 Lembata

    PLTMG PLN 60 Flores

    PLTP PLN 25 Flores

    PLTG/PLTMG PLN 30 Timor

    PLTMG PLN 40 Timor

    PLTU PLN 50 Timor PLTD PLN 1 Pulau Wetar

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    56/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH KALIMANTAN

    PROVINSI JENIS

    PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Kalimantan Barat

    PLTG/PLTMG PLN 100 -

    PLT Biomassa IPP 10 -

    PLTD IPP 10 -

    PLTG/PLTMG IPP 100 --

    Kalimantan Tengah-

    Selatan

    PLTG/PLTMG PLN 200 -

    PLTGU/PLTMGU PLN 200 -

    PLTMG PLN 140 -

    PLTU PLN 100 -

    PLTU IPP 300 -

    Kalimantan TimurPLTG/PLTMG PLN 100 -

    PLTGU IPP 35 -

    PLTU IPP 355 -

    Kalimantan Utara PLTMG PLN 31 -

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    57/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH SULAWESI

    PROVINSI JENISPEMBANGKIT

    PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    Sulawesi Utara

    PLTG/PLTGU PLN 250 -

    PLTMG PLN 10 -

    PLTU PLN 50 -

    PLTU IPP 50 -

    PLTD PLN 0,1 Pulau Morore

    PLTD PLN 0,05 Pulau Miangas, u au a e e

    Gorontalo PLTG/PLTMG PLN 100 -

    PLTG/PLTMG IPP 114 -

    Sulawesi Tengah PLTU PLN 100 -

    PLTMG IPP 40 -

    Sulawesi Selatan

    PLTG/PLTMG PLN 150 -

    PLTGU PLN 900 -PLTU PLN 300 -

    PLTMG IPP 20 -

    PLTU IPP 250 -

    Sulawesi Tenggara

    PLTG/PLTMG PLN 50 -

    PLTU IPP 100 -

    PLTMG PLN 40 Bau-bau

    PLTU PLN 50 Bau-bau

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    58/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH MALUKU

    PROVINSI JENIS

    PEMBANGKIT PENYEDIA KAPASITAS (MW) LOKASI

    PLTD PLN 3,4 Pulau Kisar,

    Moa, Leti, Babar

    PLTD PLN 5 Pulau Yamdena

    PLTD PLN 0,7 Pulau SelaruPLTMG PLN 50 Tual

    PLTMG PLN 20 Seram

    PLTMG PLN 100 Ambon

    PLTP PLN 20 Ambon

    Maluku Utara PLTMG PLN 40 Ternate,Todire

    PLTMG PLN 5 Halmahera

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    59/60

    RENCANA PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK

    WILAYAH PAPUA

    PROVINSI JENIS

    PEMBANGKIT PENYEDIA

    KAPASITAS

    (MW) LOKASI

    Papua Barat PLTMG PLN 40 -

    PLTU IPP 44 -

    PLTMG PLN 165 -Papua PLTU Biomassa IPP 10 -

    PLTU IPP 58 -

  • 8/10/2019 Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019

    60/60

    e-mail Masukan:

    .pw appenas.go.