rencana pembangunan jangka menengah nasional (rpjmn) (maret 2015)

43
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN) 2015 - 2019 (Perpres No 2/2015) KIA, GIZI, KESEHATAN REMAJA DAN IMUNISASI DIREKTORAT KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT Disampaikan Oleh: Kasubdit Promkes dan Gizi Masyarakat Pertemuan Pengembangan Strategi Global Kesehatan Ibu, Anak, dan Remaja 2015-2030 Wisma PKBI, 13 Maret 2015

Upload: gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak

Post on 02-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

TRANSCRIPT

Page 1: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

2015 - 2019 (Perpres No 2/2015)

KIA, GIZI, KESEHATAN REMAJA DAN IMUNISASI

DIREKTORAT KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Disampaikan Oleh: Kasubdit Promkes dan Gizi Masyarakat

Pertemuan Pengembangan Strategi Global Kesehatan Ibu, Anak, dan Remaja 2015-2030 Wisma PKBI, 13 Maret 2015

Page 2: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Dasar Hukum

• Undang-Undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

• Undang-Undang No.17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025

• Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019

2

Page 3: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

SISTEMATIKA PAPARAN

1. Strategi Pembangunan Nasional

2. RPJMN 2015-2019: Kesehatan dan Gizi

3. Kerangka Pelaksanaan

4. Perkuatan Monev

5. Membangun Sinergi

6. Penganggaran

3

Page 4: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL 1.

4

Page 5: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

KERANGKA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2015-2019

5

Nawacita

Visi Misi Presiden

RPJMN Renstra K/L

RPJMD Renstra

SKPD

RKP Renja

PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

APBN

APBD

Page 6: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

RPJMN 2015 - 2019

Terdiri dari:

Buku I memuat kebijakan umum pembangunan, kerangka ekonomi makro, dan agenda pembangunan nasional yang memuat kegiatan prioritas nasional selama lima tahun ke depan.

Buku II memuat arah sasaran, arah kebijakan dan strategi pembangunan yang dijabarkan menjadi kegiatan prioritas untuk masing-masing bidang pembangunan

Buku III memuat arah pembangunan kewilayahan

6

Page 7: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

VISI MISI PEMBANGUNAN

VISI PEMBANGUNAN NASIONAL untuk tahun 2015-2019 adalah:

Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong

Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional.

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

7

Page 8: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

SEMBILAN AGENDA PEMBANGUNAN

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman kepada seluruh warga negara.

2. Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang

bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan.

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan

hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga

bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis

ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. 8

Page 9: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT

9

Membangun manusia secara utuh, sebagai insan dan sebagai sumber daya baik dari kualitas individu maupun masyarakat.

• Individu: pendidikan, kesehatan, kependudukan dan KB, karakter • Masyarakat: kebhinekaan, restorasi sosial, jaminan sosial,

Page 10: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Mendukung Program Indonesia Sehat

• meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

• meningkatkan pemeratan pelayanan kesehatan, dengan fokus DTPK

• meningkatkan perlindungan finansial, melalui PBI

Dimensi pembangunan manusia

Dimensi pemerataan antar wilayah

Dimensi pemerataan antarkelompok sosial

ekonomi

TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN dan GIZI MASYARAKAT

Page 11: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

RPJMN 2015-2019: KESEHATAN DAN GIZI

MASYARAKAT 2.

11

Page 12: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

KONDISI UMUM

1. Kesehatan ibu dan anak masih belum membaik secara signifikan dan kesenjangan masih cukup lebar • Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi.

• Disparitas Masih Lebar : Persalinan di fasilitas kesehatan tertinggi berada di DIY (99%) dan terendah berada di Maluku (25,2%); Cakupan Imunisasi dasar lengkap tertinggi berada di DIY (83,1%) dan terendah berada di Papua (29,2%).

2. Status Gizi di Indonesia • Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting)

• Wasting / kurus dialami oleh 12,1% balita

• Ibu Hamil di Indonesia mengalami Anemia (37,1%)

3. Pengendalian Penyakit • Beban ganda penyakit: penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak

menular semakin meningkat

• Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia cukup tinggi tahun 2013 adalah 0,43 persen

• Faktor Risiko PTM (Penduduk >10 th kurang konsumsi buah dan sayur : 93,5%)

4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumah sakit yang belum memenuhi standar ketenagaan.

12

Page 13: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

KESEHATAN IBU DAN ANAK

Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) masih

cukup tinggi walaupun dalam

beberapa dekade terakhir AKI dan

AKB telah mengalami penurunan.

DISPARITAS

MASIH LEBAR

AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019

390

334 307

228

359 306

050

100150200250300350400450

1994 1997 2002-2003 2007 2012 2019

Ke

mat

ian

Ibu

P

er

10

0.0

00

Ke

lah

iran

Hid

up

SDKI Target RPJMN 2019

Persalinan di

Fasilitas Kesehatan (%)

Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (%)

Tertinggi

Nasional

Terendah

MALUKU

DIY

PAPUA

DIY

Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumah sakit yang belum memenuhi standar

ketenagaan.

89 88 81

91

56 51 48

56

0

20

40

60

80

100

Sp. Penyakit

Dalam

Sp. Bedah Sp. Anak Sp. Obstetrik

Ginekologi

Kelas C

Kelas D

Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter Spesialis pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011

Sumber: Riskesdas, 2013

Sumber: Risfaskes, 2011

Status kesehatan ibu dan anak belum membaik secara signifikan dan kesenjangan masih cukup lebar

Page 14: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

STUNTING (PENDEK) : Terjadi pada hampir

seluruh wilayah

STATUS GIZI DI INDONESIA

ANEMIA PADA IBU HAMIL

WASTING (KURUS)

Sebanyak

Ibu hamil di Indonesia mengalami

anemia

37,1% Balita tergolong Kurus

12,1% Sebanyak

BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

Disparitas Prevalensi

Tertinggi Sulteng : 16,9%

Terendah Sumut : 7,2%

Nasional 10,2% Riskesdas 2013

40+ 30-39 20-29 <20

Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek (stunting), terjadi secara luas tetapi dengan disparitas yang tinggi

Page 15: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

1990 2000 2010

Indonesia menghadapi BEBAN GANDA PENYAKIT, yaitu kondisi penyakit menular masih muncul sedangkan penyakit tidak menular semakin meningkat

Jumlah Kasus HIV-AIDS (kumulatif)

2013

Prevalensi HIV dan AIDS di Indonesia hingga tahun 2013 adalah 0,43 persen dengan sebaran seperti grafis diatas

TB

• Prevalensi 297 per 100.000 penduduk

• Jumlah penderita 893.000 kasus (2013)

DBD

• Angka kesakitan 45,85 per 100.000 penduduk

• Jumlah penderita sebanyak 112.511 penduduk (2013)

Malaria

• Angka kesakitan 1,14 per 1.000 penduduk

• Jumlah kasus sebanyak 412.000 kasus (2013)

Filariasis • Jumlah kasus sebanyak 12.714 kasus (2013)

Merokok pada penduduk - usia < 18 tahun (7,2 %) - usia > 15 tahun (36,3%)

Penduduk Kurang Aktivitas Fisik (26,1 % penduduk)

Penduduk >10 th Kurang Konsumsi Buah dan Sayur (93,5%)

Faktor R

esiko

P

erilaku

PTM

Page 16: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

16

No Indikator Status Awal Target 2019

1 Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak 1. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran 346

(SP 2010) 306

2. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 32 (2012/2013)

24

2 Meningkatnya Status Gizi Masyarakat 1. Prevalensi anemia pada ibu hamil (persen) 37,1 (2013) 28

2. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (persen) 10,2 (2013) 8

3. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif 38,0 (2013) 50

4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (persen) 19,6 (2013) 17

5. Prevalensi wasting (kurus) anak balita (persen) 12 (2012) 9,5

6. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (persen) 32,9 (2013) 28

Sasaran RPJMN 2015-2019

Page 17: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

17

Sasaran RPJMN 2015-2019 (2)

No Indikator Status Awal Target 2019

3 Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Meningkatnya Penyehatan Lingkungan 1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) per 100.000 penduduk 297 (2013) 245

2. Prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen) 0,43 (2013) <0,5

3. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi malaria 212 (2013) 300

4. Jumlah provinsi mencapai eliminasi kusta 20 (2013) 34

5. Jumlah Kab/Kota mencapai eliminasi Filariasis 0 35

6. Persentase Kabupaten/Kota yang memenuhi syarat kualitas kesehatan lingkungan

15,3

40

7. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 23,4

8. Prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)

15,4 (2013)

15,4

9. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun 7,2 (2013)

5,4

10. Persentase penurunan kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) tertentu dari tahun 2013

- 40

Page 18: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

18

Sasaran RPJMN 2015-2019 (3)

No Indikator Status Awal Target 2019

4 Meningkatnya PEMERATAAN Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan berkualitas 1. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas yang

terakreditasi 0 5.600

2. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi 10 (2013)

481

3. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi

71,2 95

5

Meningkatnya Perlindungan Finansial 1. Jumlah penduduk yang menjadi peserta penerima bantuan iuran (PBI)

melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) (dalam juta)

86,4 107,2

2. Unmet need pelayanan kesehatan 7 1

6 Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan 1. Jumlah puskemas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 1.015 5.600

2. Persentase RSU Kab/Kota kelas C yang memiliki 7 dokter spesialis 29 60

3. Meningkatnya jumlah tenaga kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya (kumulatif)

25.000 56.910

Page 19: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

19

Sasaran RPJMN 2015-2019 (4)

8. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta meningkatnya pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

9. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

10. Meningkatnya perlindungan finansial termasuk menurunnya pengeluaran katastropik akibat pelayanan kesehatan; dan

11. Meningkatnya responsifitas sistem kesehatan (health system responsiveness).

12. Meningkatnya daya saing Obat dan Makanan nasional

No Indikator Status Awal Target 2019

7

Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat dan Makanan

1. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas 75,5 (2014) 90

2. Persentase obat yang memenuhi syarat 92 (2014) 94

3. Presentase makanan yang memenuhi syarat 87,6 (2013) 90,1

Page 20: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Target yang terkait dengan ketimpangan sosial-ekonomi

Indikator

Target cakupan pada 40%

berpendapatan terbawah

Rasio akses kelompok penduduk

berpendapatan terbawah dan tertinggi (Rasio kuintil 1: kuintil

5)

Kepemilikan akte kelahiran (%) 77,4 0,77

Cakupan persalinan di fasilitas kesehatan (%)

70 0,62

Cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan (%)

63 0,74

CPR all methos pada perempuan usia 15-49 tahun (%)

65 0,92

Selain bertujuan meningkatkan cakupan secara nasional (national leverage), target pembangunan kesehatan juga di arahkan untuk mengatasi kesenjangan (equity)

Page 21: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

• Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga maupun masyarakat untuk mendukung PROGRAM INDONESIA SEHAT.

• FOKUS KEBIJAKAN: Penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) yang berkualitas terutama melalui • penguatan upaya promotif dan preventif,

• pengembangan sistem jaminan kesehatan nasional,

• penguatan sistem pengawasan obat dan makanan, serta

• penurunan kematian ibu dan kematian bayi.

21

Page 22: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Rincian Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

22

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas

2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

4. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

5. Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan

7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

8. Meningkatkan Ketersediaan, Persebaran, dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan

12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

Page 23: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 1 Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja,

dan Lanjut Usia yang Berkualitas

a. peningkatan akses dan mutu continuum of care pelayanan ibu dan anak yang

meliputi kunjungan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih

di fasilitas kesehatan dan penurunan kasus kematian ibu di rumah sakit;

b. peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja;

c. penguatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS);

d. penguatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga;

e. peningkatan pelayanan kesehatan penduduk usia produktif dan lanjut usia;

f. peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita; dan

g. peningkatan peran upaya kesehatan berbasis masyarakat termasuk posyandu dan

pelayanan terintegrasi lainnya dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan

kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia.

STRATEGI

23

Page 24: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 2 Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

a. peningkatan surveilans gizi termasuk pemantauan pertumbuhan;

b. peningkatan akses dan mutu paket pelayanan kesehatan dan gizi dengan fokus utama pada 1.000 hari pertama kehidupan, remaja, calon pengantin dan ibu hamil, termasuk pemberian makanan tambahan, terutama untuk keluarga kelompok termiskin dan wilayah DTPK;

c. peningkatan promosi perilaku masyarakat tentang kesehatan, gizi, sanitasi, hygiene, dan pengasuhan;

d. peningkatan peran masyarakat dalam perbaikan gizi terutama untuk ibu hamil, wanita usia subur, anak, dan balita di daerah DTPK termasuk melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Posyandu dan Pos PAUD);

STRATEGI

24

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Kelembagaan

• Peningkatan sinergi kelembagaan program lintas sektor/lintas bidang terkait pangan dan gizi

e. penguatan pelaksanaan dan pengawasan regulasi dan standar gizi; dan

f. penguatan peran lintas sektor dalam rangka intervensi sensitif dan spesifik yang didukung oleh peningkatan kapasitas pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan rencana aksi pangan dan gizi.

Page 25: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 3 Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan

a. peningkatan surveilans epidemiologi faktor risiko dan penyakit;

b. peningkatan upaya preventif dan promotif termasuk pencegahan kasus baru penyakit dalam pengendalian penyakit menular terutama TB, HIV, dan malaria dan penyakit tidak menular;

c. pelayanan kesehatan jiwa;

d. pencegahan dan penanggulangan kejadian luar biasa/wabah;

e. peningkatan mutu kesehatan lingkungan;

STRATEGI

25

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Karantina kesehatan, wabah penyakit menular, senjata biologis,

Kerangka Kelembagaan

• Peningkatan sinergi kelembagaan program lintas sektor/lintas bidang (HIV/AIDS)

f. penatalaksanaan kasus dan pemutusan rantai penularan;

g. peningkatan pengendalian dan promosi penurunan faktor risiko biologi (khususnya darah tinggi, diabetes, obesitas), perilaku (khususnya konsumsi buah dan sayur, aktivitas fisik, merokok, alkohol) dan lingkungan;

h. peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

i. peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku hygiene; dan

j. pemberdayaan dan peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

Page 26: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 4 Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

a. pengembangan fasyankes dasar sesuai standar mencakup puskesmas (rawat inap/perawatan) dan jaringannya termasuk meningkatkan jangkauan pelayanan terutama di DTPK;

b. peningkatan kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah khususnya dalam rangka penurunan kematian ibu;

c. pengembangan dan penerapan sistem akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan dasar milik pemerintah dan swasta;

d. peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dengan dukungan bantuan operasional kesehatan;

STRATEGI

26

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Penguatan peraturan perundangan terkait kerjasama puskesmas dengan unit transfusi darah

e. penyusunan, penetapan, dan pelaksanaan berbagai standar guideline pelayanan kesehatan diikuti dengan pengembangan sistem monitoring dan evaluasinya;

f. peningkatan pengawasan dan kerjasama pelayanan kesehatan dasar dengan fasilitas swasta;

g. pengembangan kesehatan tradisional dan komplementer;

h. pengembangan inovasi pelayanan kesehatan dasar melalui pelayanan kesehatan bergerak, pelayanan primer, dan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.

Page 27: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 5 Meningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

a. pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan terutama rumah sakit rujukan nasional, rumah sakit rujukan regional, rumah sakit di setiap kabupaten/kota, termasuk rumah sakit pratama di daerah tertinggal, terpencil, dan perbatasan;

b. penguatan dan pengembangan sistem rujukan nasional, rujukan regional, dan sistem rujukan gugus kepulauan dan pengembangan sistem informasi dan rujukan di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan online;

c. peningkatan mutu fasilitas pelayanan kesehatan rujukan melalui akreditasi rumah sakit dan pengembangan standar guideline pelayanan kesehatan;

d. pengembangan sistem pengendalian mutu internal fasilitas kesehatan;

STRATEGI

27

Kerangka Regulasi

• Penguatan peraturan perundangan terkait sistem kesehatan dan rekam medis

KERANGKA PELAKSANAAN

e. peningkatan pelayanan kesehatan promotif dan preventif di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan;

f. peningkatan efektivitas pengelolaan rumah sakit terutama dalam regulasi pengelolaan dana kesehatan di rumah sakit umum daerah dan pemerintah daerah; dan

g. pengembangan inovasi pelayanan kesehatan melalui rumah sakit pratama, telemedicine, dan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer.

Page 28: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 6 Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas

Farmasi dan Alat Kesehatan

a. peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama obat esensial generik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar;

b. peningkatan pengendalian, monitoring, dan evaluasi harga obat dengan penyempurnaan, penyelarasan, dan evaluasi reguler berbagai daftar dan formularium obat.

c. peningkatan kapasitas institusi dalam management supply chain obat, vaksin, dan alat kesehatan;

d. peningkatan daya saing industri farmasi dan alkes melalui pemenuhan standar dan persyaratan;

e. peningkatan pengawasan pre- dan post-market alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT);

STRATEGI

28

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Kebijakan dan peraturan perundangan terkait

farmasi

f. penguatan upaya kemandirian di bidang Bahan Baku Obat (BBO) termasuk Bahan Baku Obat Tradisional (BBOT) dan alat kesehatan dengan pengembangan riset, penguatan sinergitas perguruan tinggi, dunia usaha/swasta, pemerintah, dan masyarakat (ABGC);

g. peningkatan mutu pelayanan kefarmasian termasuk tenaga kefarmasian; dan

h. peningkatan promosi penggunaan obat dan teknologi rasional oleh provider dan konsumen.

Page 29: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 7 Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

a. penguatan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis risiko;

b. peningkatan sumber daya manusia pengawas obat dan makanan;

c. penguatan kemitraan pengawasan obat dan makanan dengan pemangku

kepentingan;

d. peningkatan kemandirian pengawasan obat dan makanan berbasis risiko oleh

masyarakat dan pelaku usaha;

STRATEGI

29

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Kelembagaan

• Penguatan kelembagaan balai pengawasan obat dan makanan

e. peningkatan kapasitas dan inovasi pelaku usaha

dalam rangka mendorong peningkatan daya saing

produk obat dan makanan; dan

f. penguatan kapasitas dan kapabilitas pengujian

obat dan makanan.

Page 30: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 8 Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran,

dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesehatan

a. pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dengan prioritas di DTPK melalui penempatan tenaga kesehatan termasuk tenaga pegawai tidak tetap kesehatan/PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), dan penempatan tenaga kesehatan baru lulus/penugasan khusus (affirmative policy) dan pengembangan model penempatan tenaga kesehatan;

b. peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi, pendidikan dan pelatihan, dan sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan;

STRATEGI

30

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Penyusunan regulasi terkait pengembangan sumber daya manusia kesehatan (jenis, sertifikasi, kompetensi dan kualifikasi tenaga kesehatan, pemenuhan tenaga kesehatan di DTPK)

c. peningkatan kualifikasi tenaga kesehatan termasuk pengembangan dokter spesialis dan dokter layanan primer;

d. pengembangan insentif finansial dan non-finansial bagi tenaga kesehatan terutama untuk meningkatkan retensi tenaga kesehatan di DTPK; dan

e. pengembangan sistem pendataan tenaga kesehatan dan upaya pengendalian dan pengawasan tenaga kesehatan.

Page 31: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 9 Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. peningkatan advokasi kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan;

b. pengembangan regulasi dalam rangka promosi kesehatan;

c. penguatan gerakan masyarakat dalam promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat melalui kemitraan antara lembaga pemerintah dengan swasta, dan

masyarakat madani;

d. peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pendidikan kesehatan

masyarakat, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta upaya kesehatan

berbasis masyarakat (UKBM) termasuk pengembangan rumah sehat;

e. peningkatan SDM promosi kesehatan; dan

f. pengembangan metode dan teknologi promosi kesehatan

STRATEGI

31

Page 32: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 10 Menguatkan Manajemen, Penelitian dan Pengembangan,

dan Sistem Informasi Kesehatan

a. program kesehatan serta peningkatan transparansi tata kelola pemerintahan;

b. penguatan mekanisme monev melalui pengembangan sistem informasi terpadu dan terstruktur antara pusat, provinsi, dan kabupaten/kota;

c. peningkatan penelitian dan pengembangan untuk mendukung kebijakan pembangunan kesehatan berbasis bukti (evidence based policy) termasuk data kematian dan kesakitan serta pengembangan pengukuran responsiveness sistem kesehatan;

d. pengembangan dan pelaksanaan sistem pengumpulan data untuk pemantauan indikator pembangunan kesehatan;

e. penguatan riset bahan baku obat melalui pemanfaatan keanekaragaman hayati serta plasma nutfah dalam negeri;

f. peningkatan penanggulangan krisis kesehatan;

g. peningkatan sinergitas kebijakan perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan di pusat dan daerah melalui pembagian urusan; dan

h. pengembangan sistem informasi pelayanan kesehatan (e-health) dasar dan rujukan termasuk integrasi data rekam medis nasional (online).

STRATEGI

32

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Pembagian urusan dan kewenangan antara pemerintah pusat, provinsi, dan kab/kota dalam pembangunan kesehatan

• Sinkronisasi peraturan sebagai turunan dari UU yang mengatur pembangunan kesehatan;

• Peraturan perundangan terkait sistem kesehatan, rekam medis

Kerangka Kelembagaan

• Sinkronisasi nomenklatur kelembagaan antara pusat dan daerah

• Penguatan pemantauan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi, termasuk sistem informasi terpadu

Page 33: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 11 Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Bidang Kesehatan

a. peningkatan cakupan kepesertaan melalui KIS ke seluruh penduduk secara bertahap;

b. peningkatan jumlah fasyankes yang menjadi penyedia layanan sesuai standar antara lain melalui kerjasama antara pemerintah dengan penyedia layanan swasta;

c. peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk penyempurnaan dan koordinasi paket manfaat, penyempurnaan sistem pembayaran dan insentif penyedia layanan, pengendalian mutu dan biaya pelayanan, peningkatan akuntabilitas sistem pembiayaan, pengembangan HTA, serta pengembangan sistem monev terpadu;

d. penyempurnaan sistem pembayaran untuk penguatan pelayanan kesehatan dasar, KIA, insentif tenakes di DTPK dan peningkatan upaya promotif dan preventif perorangan;

e. pengembangan berbagai regulasi termasuk standar guideline pelayanan kesehatan;

f. peningkatan kapasitas kelembagaan untuk mendukung mutu pelayanan; dan

g. pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama pemerintah swasta.

STRATEGI

33

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Regulasi

• Regulasi tekait dengan pelaksanaan dan pengelolaan JKN (kepesertaan, pengelolaan, pembayaran penyedia layanan dan kesiapan pelayanan kesehatan, serta pemantauan dan evaluasi-nya)

Kerangka Kelembagaan

• Pelembagaan penapisan teknologi kesehatan (HTA) dan pertimbangan klinik (clinical advisory)

Page 34: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arah Kebijakan 12 Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

a. peningkatan pembiayaan kesehatan publik;

b. peningkatan proporsi pembiayaan kesehatan

masyarakat, termasuk pembiayaan upaya

promotif dan preventif;

c. peningkatan pelayanan kesehatan

perorangan untuk pembiayaan kesehatan

masyarakat tidak mampu/miskin;

d. peningkatan pembiayaan dalam rangka

mendukung pencapaian universal health

coverage (UHC), terutama untuk

peningkatan kepesertaan masyarakat tidak

mampu dan peningkatan kesiapan supply

side SJSN Kesehatan.

STRATEGI

34

KERANGKA PELAKSANAAN

Kerangka Pendanaan

a. Meningkatkan pendanaan untuk pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat: dukungan dana publik (termasuk pemda), earmarked tax, PPP dan CSR

b. Meningkatkan efektifitas pendanaan pembangunan kesehatan dan gizi masyarakat

Kerangka Regulasi

• Penyusunan kebijakan dan peraturan untuk mendorong PPP dan CSR

Page 35: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

PERKUATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

4.

35

Page 36: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arahan Presiden

36

Rakor Terbatas, 24 Februari 2015

• Perlu dibangun SISTEM PENGAWALAN DAN PENGENDALIAN pelaksanaan program-program prioritas pembangunan,

Bappenas, Kantor Kepresidenan, Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet dan BPKP

• Perlu dipetakan kegiatan-kegiatan prioritas berdasarkan wilayah (Spasial)

AKAN DIINTEGRASIKAN DALAM RKP 2016

Page 37: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Arahan Menteri PPN/Ka Bappenas

37

Arahan Menteri PPN (Tindak Lanjut Rakor Terbatas, 24 Feb 2015)

• Perkuatan Sistem Monev berbasis Sistem Informasi Spasial

• Menyusun tampilan visual RPJMN 2015-2019 dalam peta (spasial)

• Penyusunan Buku Peta berisi kegiatan prioritas berdasarkan wilayah (Integrasi Prioritas Bidang dan WIlayah))

• Pengembangan sistem database untuk setiap isu pembangunan.

Page 38: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

MEKANISME KERJA

INSTRUMEN MONEV

-Tim Kerja Terpadu -Pedoman Monev -Focus Group Discussion -E-monev -Kunjungan lapangan

-Logical Framework -Matrik Kinerja -Kuesioner -Metode Pengumpulan Data

SUMBERDAYA PENDUKUNG

38

PERKUATAN SISTEM MONEV

PERKUATAN MONEV Dalam Rangka Pengawalan dan Pengendalian Prioritas Pembangunan

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

- Alocatif Efisiensi dan Technical Efisiensi - Efektifitas - Keterkaitan Indikator (input-output-outcome)

-Job Description -Knowledge Sharing -Data Base dan Informasi (spasial)

Page 39: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

5. MEMBANGUN SINERGI

39

Page 40: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Sinergi Lintas Bidang

INTERAKSI GIZI-KIA DALAM MENGUKUR STATUS KESEHATAN

DETERMINAN DAMPAK UKURAN

KEMKES/DINKES

SPESIFIK 30%

GIZI

KEMATIAN IBU AKI

ANAK AKB

K/L & SKPD Terkait

SENSITIF 70%

KESAKITAN

PM Prevalensi/K

asus

PTM Prevalensi/K

asus

PREVENTIF-PROMOTIF KURATIF-REHABILITATIF

KEGIATAN INDIKATOR

TARGET KERANGKA PELAKSANAAN (Dana, Regulasi, Lembaga)

KEGIATAN INDIKATOR

TARGET KERANGKA PELAKSANAAN (Dana, Regulasi, Lembaga)

RENCANA STRATEGIS- RENCANA AKSI TERSTRUKTUR & TERUKUR

Page 41: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

PROGRAM LINTAS: GIZI 12 Program – 11 KL

41

Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

Program Pengawasan Obat dan Makanan

Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga

Program Perlindungan Anak

Program Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal Dan Informal

Program Bimbingan Masyarakat Islam

Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat

Program Peningkatan Daya Saing Usaha dan Produk Kelautan dan Perikanan dan Program Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Program Pengembangan Informasi Dan Komunikasi Publik

Program Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa

Kementerian Kesehatan

BPOM

BKKBN

Kemen PP dan PA

Kemendikbud

Kementerian Agama

Kementerian Pertanian

Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian PU

Kementerian Komunikasi dan Informasi

Kementerian Desa dan RDT

Page 42: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

SINERGI WILAYAH

42

RPJMN RAN RAD

PUSAT-DAERAH

Provinsi

Raker Musrenbang

Menurunnya Disparitas

Implementasi Program Kawasan Berbasis Wilayah

1

LINTAS WILAYAH (Prov-Kab/Kota) 2 Contoh : (1)

Eliminasi Malaria, (2) STBM

Page 43: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) (Maret 2015)

Terima Kasih