penyuluhan agk

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktoreksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak. Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi mereka pun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan

Upload: rahmalia-maulani

Post on 02-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

penyuluhan asuhan gizi klinik

TRANSCRIPT

Page 1: Penyuluhan Agk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak

karena faktoreksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi

keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor

internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai

problema makan pada anak.

Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi

mereka pun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh

karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan

makanan yang memang menjadi kegemaran si anak. Intake gizi yang baik berperan penting di

dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini

mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.

Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan

ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru

membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut

mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat

yang mengandung banyak gizi.

B. Tujuan penyuluhan

1. Tujuan Umum

Diharapkan Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang gizi seimbang untuk anak, keluarga mengetahui makanan yang baik pada anak dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus

3. Setelah selesai mengikuti penyuluhan, peserta mampu:

1. Mengetahui manfaat gizi seimbang pada anak2. Mengetahui gizi yang baik bagi anak

Page 2: Penyuluhan Agk

3. Mengetahui bagaimana mengatasi anak yang sulit makan4. Mengetahui macam- macam bentuk makanan yang dapat di kreasi untuk makanan

anak C. Manfaat penyuluhan

Menambah pengetahuan dan wawasan bagi ibu-ibu tentang gizi seimbang untuk anak dan cara mengatasi anak yang susah makan

D. Metode Penelitian1. Ceramah2. Tanya Jawab

E. Media Dan Alat1. Leaflat2. Clipchart

Page 3: Penyuluhan Agk

BAB II

PEMBAHASAN

A. Gizi Seimbang untuk Anak

Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.

Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.

Intake gizi yang baik berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang.Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

B. PERAN MAKANAN BAGI BALITAMakanan sebagai sumber zat giziDidalam makanan terdapat enam jenis zat gizi, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi balita sebagai zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.1. Zat tenaga

Zat gizi yang menghasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat , lemak, dan protein. Bagi balita, tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan dan perkembangannya. Oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa.

2. Zat Pembangun

Page 4: Penyuluhan Agk

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang aus atau rusak.

3.  Zat pengaturZat pengatur berfungsi agar faal organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan. Berikut ini zat yang berperan sebagai zat pengatur.a)      Vitamin, baik yang larut air ( vitamin B kompleks dan vitamin C ) maupun yang larut dalam lemak ( vitamin A, D, E, dan K ).b)      Berbagai mineral, seperti kalsium, zat besi, iodium, dan flour.c)      Air, sebagai alat pengatur vital kehidupan sel-sel tubuh.