penyiaran jadi sandungan masalah...

1
Bisnis Indonesia, 20 Februari 2017

Upload: trinhtram

Post on 11-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Senin, 20 Februari 20176 T E K N O L O G I I N F O R M A S I

Penyiaran kedepan hanya fokus saja pada kon ten dan me nam pilkan konten terbaiknya.

Peluang bisnis yang akan tercipta dari migrasi siaran sa ngat besar.

AKSES DAERAH TERPENCIL

Perusahaan NasionalDidorong Luncurkan Satelit

JAKARTA — Pemerintah men -do rong perusahaan nasional me -lun curkan satelit untuk memenuhi per mintaan pasar Indonesia yang sa ngat besar, demi meningkatkan ak ses komunikasi hingga ke wilayah ter pencil.

Menteri Komunikasi dan Infor -ma tika (Menkominfo) Rudiantarame ngatakan pasok satelit yang ter -sedia di Indonesia jauh lebih kecildi bandingkan kebutuhan fungsi satelit atau permintaan pasar setidaknya sam pai 2025.

Hal itu, menurut dia, menye -babkan satelit asing diizinkan ber operasi mes ki izin hak labuh ha nya diberikan kepada perusahaan dalam negeri.

“Saya mendorong slot sebanyak-ba nyaknya harus kita kuasai. Per -hi tungannya kita masih kekurangan pa sok satelit sampai 2025. Jadisetelah pemerintah punya satelit pun itu masih kurang kapasitasnya,”paparnya, baru-baru ini.

Sampai saat ini, baru ada empat per usahaan nasional yang memiliki satelit, yakni PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., PT IndosatOoredoo Tbk., PT Bank Rakyat Indo -nesia (Persero) Tbk., dan PSNA.

Belum lama ini, Telkom me lun -curkan Satelit Telkom 3S melalui Ro ket Ariane 5 dari French Guianeme nuju slot orbit 118 derajat Bujur Timur pada ketinggian 35.755 diatas Selat Makassar.

Dengan nilai investasi US$215 juta—mencakup biaya pembuatan satelit, jasa peluncuran dan asuransi— Satelit Telkom 3S menjadi satelit per tama yang dilengkapi transponderKu-band dengan bit rate tinggi untuk sis tem komunikasi yang diklaimle bih berkualitas.

Jangkauan Satelit Telkom 3S me -liputi seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Ti mur. Keberadaan satelit mampu mengu -rangi ketergantungan Indonesiater hadap satelit asing sehingga ke -butuhan satelit akan dipasok oleh per usahaan nasional.

Proyek satelit multifungsi yang digagas pemerintah membutuhkan

in vestasi US$400 juta atau sekitar Rp5,2 triliun berpotensi besar mem -peroleh dana melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Rudiantara menyebutkan pe -merintah sedang mengkaji ske -ma pendanaan yang tepat untukpem bangunan satelit yang men jadikandidat dalam Proyek Stra tegis Nasional (PSN). Opsinya, meng gu -nakan anggaran penerimaan danbe lanja negara (APBN) atau KPBU.

Dia mengusulkan skema pendanaanproyek agar menduplikasi konsep pem bangunan Palapa Ring. Menurut dia, Kemkominfo sudah menjalankan tiga kali proses yakni Palapa Ringba gian Barat, Tengah, dan Timur, se hingga tak akan kesulitan jika ha rus mengulangi proyek denganske ma yang sama.

Menurut skema pendanaan, pem -bangunan dan pengoperasian Palapa Ring akan berlangsung selama 15 tahun sampai akhirnya dilakukan pengalihan kontrak pada tahun selanjutnya.

“Kemungkinan besar didanai olehKPBU seperti Palapa Ring. Kem -kominfo punya dana USO [universal service obligation] Rp2 triliun, pasticu kup,”ujarnya usai menghadiri Rapat Kerja di Gedung DPR RI, Se nin (13/2) sore.

Berdasarkan tahapannya, pem ba -ngun an satelit milik pemerintah akan dikaji untuk masuk PSN, jika berhasil, pro ses baru akan dimulai pada kuartal II/2017. Proses lelang diperkirakanberlangsung pada kuartal IV tahun ini, sementara penetapan pemenangsekaligus kontrak berlangsung pada 2018,

Selanjutnya, proyek akan melalui proses fi nancial closing, dan fabrikasiyang membutuhkan waktu selama 2 tahun, sampai akhirnya ditargetkanmeluncur pada 2021.

Nantinya, satelit akan digunakan un tuk memenuhi kebutuhan internetmasyarakat di wilayah terpencil,mi salnya dari sektor kesehatan danpen didikan, yakni memfasilitasi Pus -kesmas dan sekolah. (Lavinda/Sholahuddin

Al Ayyubi)

TEKNOLOGI 4G

Masalah FrekuensiPenyiaran Jadi SandunganJAKARTA — Masyarakat Telematika Indo -nesia (Mastel) menyatakan salah satu pe -nye bab kesulitan industri telekomunikasiuntuk mengembangkan teknologi 4G LTE ada lah frekuensi 700MHz masih dikuasaioleh industri penyiaran untuk menyiarkan

siaran analog.

Sholahuddin Al Ayyubi dan [email protected]

Kristiono, Chairman Mastel, mengemukakan jika industri penyiaran sudah mengembalikan frekuensi 700 MHz kepada pe -merintah dan melakukan migrasisiaran dari analog ke digital maka ada sekitar 120 MHz yang dapat dimanfaatkan olehin dustri telekomunikasi dalam pengembangan teknologi 4G LTE ke seluruh pelosok Indonesia.

“Jadi nanti digital deviden ini muncul setelah ada migrasisiaran dari analog ke digital. Nan -ti kan spektrum 700 MHz ti dak dipakai lagi dan ada 120 MHz yang free untuk broadband,” tu turnya saat berkunjung keredaksi Bisnis Indonesia diJakarta, beberapa waktu lalu.

Dia juga mendesak seluruh in dustri penyiaran agar me -ngem balikan frekuensi 700MHztersebut kepada pemerintah setelah Komisi I DPR meram -pung kan RUU Penyiaran yangdiprediksi selesai tahun ini.

Menurutnya, jika RUU Penyiar -an rampung maka pemerintahwajib menyiapkan masa transisi

untuk migrasi siaran dari analog ke digital sebelum melakukananalog switch off.

“Ya mereka itu [indus tri pe nyiaran] wajib me ngem ba -likan frekuensinya, frekuensi [700MHz] itu kan sebenarnya ha nya dipinjamkan, ya nanti di kembalikan lagi kalau mau ke digital,” katanya.

Frekuensi 700 MHz kerap disebut frekuensi emas lantaran memiliki cakupan band lebih luas. Menurut rencana, frekuensi700 MHz itu akan didedikasikanbagi pengembangan pita lebar yang membutuhkan spektrumcukup besar, termasuk pengem -bang an 4G.

Persoalannya, frekuensi 700 MHz masih diduduki layanan

TV analog swasta yang tidak rela begitu saja melepasnyauntuk kemudian hijrah ke la -yanan TV digital. Menurut in -formasi yang diperoleh Bisnis, pe milik TV swasta tidak bersedia mengembalikan frekuensi ituke pemerintah.

Frekuensi yang dipakai TVana log terbentang dari rentang478 MHz sampai 806 MHz, atau memiliki lebar pita sekitar 300 MHz. Khusus penggunaan frekuensi 700 MHz, kebanyakanpenggunanya adalah negara diEropa untuk kepentingan 4G. Na mun, di Asia masih belumpo puler.

MIGRASI SIARANMenurut Kristiono, jika se -

luruh industri penyiaran su dahmigrasi siaran dari analog ke di -gital maka industri tersebut tidakakan menguasai infrastrukturlagi seperti saat ini, tetapi ha -nya fokus menggarap konten pe nyiaran.

“Jadi penyiaran ke depan hanya fokus saja pada kontensaja dan menampilkan kontenter baiknya,” ujarnya.

Plt. Direktur Penataan Sumber Da ya pada Kemen te rian Komu -nikasi dan Infor ma tika DennySetiawan mene gaskan seluruh lembaga pe nyiaran swasta (LPS) wajib mengembalikan frekuensi 700 MHz kepada pemerintah setelah RUU Penyiaran rampung.

Pada masa transisi analog ke digital nanti, pemerintah akan menyediakan dua transmisisiaran sekaligus yaitu analog dan digital.

“Semuanya wajib mengem -balikan frekuensi itu kepada pe merintah,” tuturnya.

Dia mengatakan masa transisitersebut rencananya berakhirpada 2020. A rtinya, jika sudah memasuki 2020, seluruh siarananalog segera dilakukan analog switch off (ASO) untuk ke-mu dian menggunakan siaran digital.

Regulasi tentang digitalisasipenyiaran tersebut tidak hanyatertuang di dalam RUU Penyiaranyang tengah digodok DPR saatini, tetapi juga pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 5/2016tentang Uji Coba TeknologiTelekomunikasi dan Penyiaran.

“Masyarakat yang masih memiliki televisi analog,tetap bisa menikmati siaran digital kok, jadi tinggal beli perangkat Set Top Box (STB)sekitar Rp200.000-Rp300.000,” katanya.

Mantan Direktur Teknik TVRI, Erina HC Tobing mengatakanpeluang bisnis yang akan tercipta dari migrasi siaran tersebut sa -ngat besar, di antaranya pe -main STB dan TV digital yangdiprediksi akan kebanjiranorder saat digitalisasi mulai di laksanakan oleh pemerintah.

Selain itu peluang bisnis lainnya, menurut Erina, LPS da pat menyewakan salah satu channel-nya untuk mendapatkan keuntungan dari digitalisasi ter sebut. Pasalnya, pada saat di gitalisasi nanti seluruh LPS mendapatkan sekitar 5-10channel dalam satu LPS, sepertiTVRI, ada TVRI 1, TVRI 2 dan lainnya.

“Peluang bisnis dari digitalisasiini besar sekali, ekosistem jugapelan-pelan mulai terbentuk dari digitalisasi penyiaran ini,” tu kasnya.

INFRASTRUKTUR TI

BPT Siapkan Solusi Internet of ThingsJAKARTA — Blue Power Tech -

no logy tengah menyiapkan so -lusi untuk mengembangkan in frastruktur teknologi danInformasi, sejalan dengan semakin ba nyaknya jumlah perangkat In -ternet of Things (IoT) yang beredardan tingginya penetrasi Internet.

Presiden Direktur Blue Power Tech nology (BPT) Lugas M Satrio me ngemukakan dewasa ini peran In ternet sangat penting dan telah membuka era IoT yaitu perangkatyang terkoneksi dengan Internet un tuk memudahkan pengguna.

Dia memprediksi akan ada se -ba nyak 1,5 miliar perangkat yangter koneksi baik untuk kebutuhanpribadi maupun bisnis pada eraIoT.

“Peranan Internet akan semakin krusial baik untuk kebutuhanpribadi maupun bisnis di mana lebih dari 1,5 miliar perangkatbaru akan saling terkoneksi,”tuturnya dalam keterangan res -minya di Jakarta, Minggu (19/2).

Berdasarkan data IDC, pe -rangkat IoT diprediksi meningkat signifi kan dari sebelumnya 3,1 miliar perangkat pada 2015 men -jadi 8,6 miliar perangkat pada2020. Sementara itu, dari sisi nilai, pasar IoT juga telah mencapai US$250 miliar pada 2015 menjadi US$583 miliar pada 2020.

Menurutnya, tantangan de -wasa ini adalah menyediakanin frastruktur jejaring yang baik, se hingga perangkat IoT dapat me nerima sinyal Internet denganmaksimal. Dia menjelaskan BPT menggandeng Extreme Network untuk menyediakan solusi dan la yanan networking kepada peng -guna.

“Tantangannya sekarang ada -lah bagaimana bisnis ini dapat me nyediakan infrastruktur net -work terbaik yang bisa bebasdari koneksi lambat apalagi ter -putus sehinga produktivitas kar -yawan maupun relasi dengan sta -keholders dapat terjaga,” katanya.

Berdasarkan survei CDW Cor -poration, perusahaan di du nia terus berupaya melakukan pem -baruan di bidang jejaring, yangmana perangkat keras, seperti wireless networking, router danswitch sebagai prioritas uta ma pada 2016.

Dia juga mengatakan peran In -ternet di era IoT semakin kompleks seperti harus menghubungkan obyek, aplikasi, proses bisnisdan individu yang menimbulkanpertukaran data digital secara masif. Perusahaan juga dituntutme miliki infrastruktur networkyang cepat dan ekonomis serta se suai dengan perangkat mis -sion critical.

“Meskipun lebih dikenal olehperusahaan berskala enterprise, Extreme Networks juga banyak di implementasikan pada bisnis ritel dan startup yang memerlukanska labilitas besar namun hemat biaya,” tukasnya. (Sholahuddin Al

Ayyubi)

PENJUALAN VIVO V5PLUS

Petugas layanan promosi Vivo menunjukkansejumlah fitur yang ada pada smartphone Vivo V5Plus,kepada pengunjung saat penjualan perdana di Jakarta, Sabtu (18/2). Vivo V5Plus dilengkapi dengan kamera

dual front 20MP pertama di dunia, teknologi musik HIFI dan kinerja yang cepat dengan dukungan chipset Snapdragon 625, CPU 2.0GHz Octa-core, RAM 4GB, dan media penyimpanan sebesar 64GB.

Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis Indonesia, 20 Februari 2017