penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt
TRANSCRIPT
![Page 1: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/1.jpg)
PENYEMBUHAN LUKA BATIN
Untuk Kalangan Sendiri
Bonggas L. Tobing
Jl. Perjuangan 9, Setiabudhi, Tj. Rejo, Medan 20122
![Page 2: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/2.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 2
I. PENDAHULUAN
Saya mengenal sepasang suami-isteri yang sudah tua dan sudah beranak-cucu. Mereka sering
pergi berduaan menghadiri pesta-pesta dan acara keluarga. Karena si Suami adalah seorang
penetua, mereka berdua aktif di gereja dan sering bersama-sama pergi ke gereja. Beberapa kali
saya menginap di rumah pasangan suami-isteri ini. Setiap kali kami berbincang-bincang, mereka
berdua selalu duduk berdampingan dan selama saya menginap di rumah mereka, saya tidak
pernah melihat mereka bertengkar. Suatu hari, si Suami dirawat di suatu rumah sakit terkenal di
Jakarta. Isteri saya pergi menjenguknya. Setelah berbincang-bincang mengenai penyakit yang
diderita si Suami, isteri saya bertanya: “Di mana ibu, pak?”. Si Suami menangis sambil berkata:
“Sudah bertahun kami pisah tempat tidur. Selama ini kami bersandiwara seakan-akan kami hidup
rukun”. Sungguh mengherankan! Satu rumah tapi pisah ranjang! Selama ini mereka kelihatan
rukun, ternyata mereka menyimpan kepahitan atau luka batin! Mereka hidup bersandiwara!
Banyak pasangan suami-isteri yang bersandiwara. Kelihatannya rukun, tetapi mereka
menyimpan kepahitan. Seorang ibu pernah berkata: “Hira na di neraka do na berkeluarga on, na
maila do iba sirang (Kehidupan keluarga kami seperti di neraka adanya. Hanya karena malu,
maka saya tidak mau bercerai)”.
Saya pernah mengunjungi seorang yang sakit lumpuh, berumur kurang lebih tujuhpuluh tahun.
Saya mengajaknya untuk berdoa dan mengampuni orang-orang yang pernah melukai hatinya.
Ketika saya bertanya tentang siapa orang yang masih dia benci, ia menjawab dengan wajah yang
memancarkan kebencian: “Bapakku si ………... !” (ia menyebut nama ayahnya meskipun hal itu
sebenarnya sangat pantang bagi suku mereka). Ia masih menyimpan kebencian terhadap
ayahnya, padahal ia sudah berumur tujuhpuluh tahunan dan ayahnya pun sudah lama meninggal!
Banyak orang yang terluka batin sejak masa kanak-kanaknya, karena menerima ucapan dan
hajaran yang keras dari orangtuanya!
Luka batin berdampak terhadap kehidupan seseorang, berdampak terhadap kehidupan suami-
isteri, berdampak terhadap kehidupan anak-anak, dan berdampak terhadap kehidupan satu
kelompok masyarakat. Oleh karena itu, penyembuhan luka batin adalah suatu perkara yang
sangat perlu dilakukan oleh setiap orang, terutama para gembala rohani. Sebab ada persamaan
seorang gembala rohani dengan seorang gembala ternak. Seorang gembala ternak dapat saja
terluka. Mungkin karena dipukuli gembala lain, dipagut ular, tertusuk duri, dihajar perampok,
dan peristiwa-peristiwa lain yang dapat melukai gembala itu. Jika seorang gembala terluka berat,
ia harus beristirahat di rumah, ia tidak dapat lagi melaksanakan tugas penggembalaannya dengan
baik.
Demikian juga dengan halnya dengan gembala rohani. Jika seorang gembala rohani mengalami
luka-luka pada tubuh rohaninya, yang sehari-hari disebut dengan sakit hati atau luka batin, maka
ia tidak dapat melaksanakan tugas penggembalaannya dengan baik. Oleh karena itu,
penyembuhan luka-luka batin menjadi hal yang sangat penting bagi seorang gembala rohani.
Berikut ini akan diuraikan hal-hal yang menyebabkan luka-luka batin, dampaknya terhadap
kerohanian penderita dan cara menanggulanginya.
II. PENYEBAB LUKA BATIN
Alkitab mencatat: ”Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.”
[1Kor. 15: 44]
![Page 3: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/3.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 3
Menurut ayat di atas, manusia terdiri dari dua tubuh, yaitu: (1) tubuh alami atau tubuh jasmani
dan (2) tubuh rohani. Penjelasan ini sesuai dengan penciptaan manusia pertama. Ketika TUHAN
menciptakan manusia, TUHAN terlebih dahulu membentuk tubuh jasmani manusia. Bahan yang
digunakan TUHAN untuk membentuk tubuh jasmani itu adalah bahan alami, yakni debu tanah.
Kemudian TUHAN memberikan nafas hidup sehingga manusia itu hidup. [Kej. 2:7]
Nafas hidup ini
berasal dari TUHAN sendiri. Karena TUHAN adalah Roh [Yoh. 4:24]
, maka nafas hidup yang
diberikan kepada manusia itu adalah roh. Jadi manusia terdiri dari dua tubuh, yakni: tubuh
jasmani dan tubuh rohani. Jika dilihat dari sisi jasmani, manusia tidak jauh beda dari monyet.
Monyet terdiri dari daging, darah, tulang dan nyawa, tapi tidak memiliki roh. Manusia terdiri
dari daging, darah, tulang, nyawa dan roh. Adanya unsur roh dalam diri manusia membuat
manusia lebih luhur dari monyet.
Apa yang terjadi pada tubuh jasmani manusia, seperti itu juga yang terjadi pada tubuh rohaninya.
Jika tubuh jasmani seseorang dapat terluka karena tertusuk benda tajam, maka tubuh rohani
seseorang dapat terluka karena ucapan tajam dari orang lain. Ketika seseorang yang mendengar
kata maki-makian dari seorang saudaranya, ia merasa sakit hati terhadap saudaranya itu.
Fisiknya sehat dan tidak disentuh saudaranya itu, tetapi ia merasa sakit. Mengapa? Karena tubuh
rohaninya sakit, terluka ditusuk oleh kata maki-makian itu.
Tubuh rohani seseorang dapat juga terluka karena mengalami trauma. Seorang ibu pernah
mengalami suatu peristiwa yang sangat menakutkan, karena mobil yang ditumpanginya masuk
jurang. Sejak peristiwa itu, ia selalu takut naik mobil. Mengapa? Karena peristiwa itu masih
meninggalkan bekas dalam tubuh rohaninya. Ada seorang remaja, ia senantiasa diliputi rasa
takut: takut sendirian, takut ke kamar mandi, takut melihat orang yang meninggal, dll. Akarnya
adalah ketakutan yang pernah ia alami ketika ia melihat ibunya dibunuh seseorang. Peristiwa ini
membuat ia selalu ketakutan.
Luka batin seseorang dapat terjadi ketika ia masih dalam kandungan. Hal ini dapat dijelaskan
dengan mengamati nats di bawah ini:
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang ada di rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. Lalu berseru dengan suara nyaring:” Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan di berkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengujungi aku ? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. (Luk. 1:39-44)
Nats di atas mencatat, bahwa pada suatu hari, Maria pergi mengujungi Elisabet. Ketika itu
Elisabet sedang mengandung Yohannes Pembabtis. Maria menyampaikan salam kepada Elisabet.
Lalu Elisabet menyambut salam itu dengan mengucapkan kata-kata seperti yang tertulis dalam
ayat 44: “Sebab sesungguhnya ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang ada dalam rahimku melonjak kegirangan.”
Salam adalah kata yang baik, berasal dari kata Syalom, yang artinya damai sejahtera. Ketika
telinga Elisabet mendengar kata salam, anak dalam rahimnya melonjak kegirangan. Hal ini
menunjukan bahwa perkataan yang didengar oleh seorang ibu yang sedang mengandung,
berpengaruh terhadap suasana hati anak yang ada dalam rahimnya.
Bagaimana seorang anak yang masih di dalam rahim ibunya dapat bergirang?
![Page 4: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/4.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 4
Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa manusia terdiri dari dua tubuh, yaitu tubuh jasmani dan
tubuh rohani. Tubuh rohani dapat menderita karena mendengar kata-kata tajam atau kasar.
Sebaliknya, tubuh rohani dapat bersukacita jika mendengar kata-kata yang manis. Tubuh rohani
seorang anak yang masih berada dalam rahim ibunya dapat bergirang dan dapat juga bersedih,
tergantung kepada kata-kata yang didengar ibunya. Jika kata-kata yang didengar ibunya adalah
kata-kata yang menyukakan hati, seperti yang dialami Elisabet, maka anak itu akan bergirang.
Sebaliknya, jika yang didengar ibunya adalah kata-kata yang mendukakan hati, misalnya suami
memaki-maki isterinya, maka anak itu akan berduka. Jika orangtua bersepakat hendak
menggugurkan si anak, maka anak itu akan berduka. Luka batin pertama yang dialami seorang
manusia adalah luka batin yang terjadi dalam kandungan!
Jika kata-kata kasar yang secara tidak langsung didengar seorang anak (karena masih dalam
rahim ibunya) sudah dapat menimbulkan luka batin, maka kata-kata kasar yang langsung melalui
telinga si anak akan menimbulkan luka batin yang lebih parah! Itu sebabnya banyak anak-anak
yang mengidap luka batin yang parah karena menerima hajaran keras dari orangtuanya. Kata-
kata kasar orangtua kepada anak-anaknya seperti: “Babi! Babi jalang! Mampus kau anjing! Na
so hasea! Naso jadi idaonmu na tama! Haru mate ho nian! Buriapus ma ho! Disintakkon begu i
ma ho nian!”, pasti sangat mendukakan hati anak-anaknya. Hajaran yang berlebihan, kata-kata
yang kasar dan kutukan yang diucapkan orangtua, semuanya itu akan menimbulkan luka-luka
batin. Hal inilah yang mengakibatkan banyak anak-anak menderita sakit jiwa! Sementara Tuhan
berfirman: “Hai bapak-bapak, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.” (Kol.
3:2)
Saya pernah bertemu dengan seorang lajang tua. Ia bercerita tentang ayahnya yang pernah
menghukum dia dengan memaksa dia berdiri di dalam suatu lobang bekas galian, kemudian
lobang itu ditimbun ayahnya sampai batas lehernya. Luka batinnya sangat berat, sehingga ia
menjadi pemabuk berat!
Perlakuan yang tidak adil atau pilih-kasih orangtua terhadap anak-anaknya adalah perlakuan
yang menyakiti hati anak-anaknya. Di tengah-tengah masyarakat Batak, anak sulung laki-laki
sangat dijunjung tinggi orangtuanya. Semua adik-adiknya, terutama perempuan harus
menghormatinya, karena dialah duplikat ayah di tengah-tengah keluarga itu. Dia harus
diusahakan beroleh pendidikan di perguruan tinggi. Sawah dijual agar dia dapat beroleh
pendidikan yang tinggi. Kalau uang tidak mencukupi lagi, adik-adiknya cukup sekolah kejuruan
(STM) saja! Sebelum ada program KB, keluarga Batak memiliki banyak anak. Jika anak laki-
laki lebih dari tiga orang, maka anak laki-laki yang lahirnya di antara anak sulung dan anak
bungsu, banyak yang mengidap luka batin, karena perhatian orangtua kepada mereka tidak
sebesar perhatian orangtua kepada anak sulung dan anak bungsu. Mereka biasanya pergi
merantau sebelum selesai sekolah lanjutan atas, karena tidak ada harapan lagi bagi mereka untuk
melanjutkan sekolah di perguruan tinggi. Mereka meninggalkan kampung dengan membawa
luka batin. Mereka membuka lahan baru (manombang) di daerah Sumatera Timur dan Riau.
Mereka membentuk perkampungan Batak baru yang penduduknya orang-orang yang mengidap
luka batin.
Setelah seorang anak menanjak dewasa, batinnya dapat terluka karena ia disakiti teman
sebayanya. Misalnya, ia tidak diikutkan dalam suatu kelompok bermain (tertolak), diperlakukan
tidak adil oleh guru sekolahnya (gurunya pilih kasih); diejek teman-teman sebaya kerena ia
memiliki cacat fisik; diejek orang karena ia mempunyai nama yang tidak umum; ditampar atau
dipermalukan guru di depan kelas; ditinggalkan pacar, dan lain-lain sebagainya.
Seorang ibu dapat mengidap luka batin setelah ia berkeluarga. Luka batin itu terjadi karena
suaminya kasar dan mau memukulinya. Luka batin itu mungkin terjadi karena suaminya
![Page 5: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/5.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 5
selingkuh. Penulis pernah menemukan seorang ibu yang malas berbicara dengan siapapun karena
suaminya sering selingkuh. Alkitab juga mencatat bahwa madu pasti menyakiti hati isteri (1
Sam. 26: 6). Luka batin seorang ibu dapat juga terjadi karena perbuatan anak dan mantu.
Sebaliknya mantu atau menantu terluka batin karena campur tangan mertua dalam rumah
tangganya.
Ada orang yang terluka batin karena dicurangi teman bisnis atau teman sekerjanya. Ada orang
yang terluka batin karena perlakuan mejelis gereja yang tidak simpatik dan pilih kasih. Ketika ia
sakit, ia tidak dibesuk pendetanya. Sementara jemaat lain berulang-ulang dibesuk pendetanya.
Seseorang dapat mengidap luka batin karena ia pernah mengalami peristiwa-peristiwa yang
sangat menyedihkan, mengecewakan, menakutkan, memalukan dan menimbulkan kepanikan.
Mungkin ia pernah mengalami kepanikan yang luar biasa karena rumahnya terbakar atau karena
ada anggota keluarganya yang tiba-tiba meninggal. Mungkin ia pernah mengalami ketakutan
yang luar biasa karena pernah hendak diperkosa orang. Mungkin ia pernah mengalami ketakutan
yang luar biasa karena ia pernah melihat kerusuhan, pembunuhan, kecelakaan yang sangat
mengerikan dan melihat pemerkosaan. Penulis pernah menemukan orang dewasa yang selalu
ketakutan karena semasa kecilnya ia sering melihat kedua orangtuanya bertengkar hebat. Banyak
anak-anak yang terluka batin karena orangtuanya bercerai.
Dapat disimpulkan bahwa penyebab luka batin antara lain adalah karena pernah mengalami
penghinaan, ketertolakan, kekasaran dari orangtua, ketidak-adilan, pelecehan dan pengucilan
oleh masyarakat. Luka batin terjadi karena tidak-berdaya dalam menghadapi sesama manusia;
mengalami suatu peristiwa yang sangat mengejutkan; dan mengalami suatu peristiwa yang
sangat memalukan.
III. DAMPAK LUKA BATIN
Dampak rohani luka batin dapat dipahami dengan menganalogikannya dengan luka di daging
manusia. Jika tubuh jasmani seseorang terluka, misalnya karena tertusuk paku, maka kuman
tetanus dapat masuk ke tubuh si korban melalui luka tersebut. Kuman itu akan mengacaukan
sistem kerja tubuh sikorban, sehingga sikorban demam, malas, kejang-kejang, bahkan dapat
mengalami kematian. Demikian juga halnya terjadi pada tubuh rohani seseorang. Jika tubuh
rohani seseorang terluka, maka kuman-kuman rohani, misalnya: roh kebencian, roh dendam, roh
pembunuh, roh pemecah, dan roh-roh jahat lainnya akan masuk ke dalam tubuh rohaninya
melalui luka itu. Roh-roh jahat ini akan mengacaukan kehidupan rohani si terluka, ditandai
dengan perilakunya yang aneh-aneh; misalnya menjadi sangat pendiam, perenung, pemalu,
memberontak, suka membuat keonaran, bahkan mati rohani (anti Kristus). Tuhan Yesus telah
mengajarkan bahwa roh-roh jahat dapat keluar-masuk ke dalam manusia. Ia berkata:
"Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula”. (Mat. 12: 43-45)
Jika luka jasmani dapat menular kepada orang yang terdekat, maka luka batin juga dapat menular
kepada orang terdekat. Ketika seorang ibu bercerita kepada anak-anaknya tentang kelakuan
kerabatnya yang menyakiti hatinya, ia sebenarnya sedang menularkan luka batinnya kepada
anak-anaknya. Akhirnya, anak-anaknya ikut terluka batin dan ikut-ikutan membenci kerabat
mereka yang dibenci ibunya itu. Sesudah menikah, anak yang terluka batin itu akan menularkan
luka batinnya kepada pasangannya. Bahkan penularan luka batin itu dapat bersifat massal
![Page 6: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/6.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 6
sehingga dapat menimbulkan kerusuhan (Ibr. 12: 14-15). Hal yang seperti ini yang sering terjadi
di tengah-tengah keluarga, gereja dan persekutuan-persekutuan!
Luka batin juga berdampak kepada kesehatan jasmani, misalnya sakit rabun mata, kekuatannya
merosot (sakit lever, gula, jantung, ginjal), tahun ketahun berkeluh-kesah, lumpuh, dan lain-lain.
Alkitab mencatat:
“karena sakit hati mengidaplah mataku, meranalah jiwa dan tubuhku. Sebab hidupku habis dalam duka dan tahun-tahun umurku dalam keluh kesah; kekuatanku merosot karena sengsaraku, dan tulang-tulangku menjadi lemah”( Maz. 31:10-11 )
Ada seorang ibu yang sakit mata, karena ditinggalkan suaminya. Hati ibu itu sangat sedih,
membuat dia sering menangis sehingga matanya menjadi rabun. Ada seorang ibu, isteri seorang
pegawai negeri. Dari sisi ekonomi, mereka tidak berkekurangan. Pada tahun tujuhpuluhan,
mereka sudah memiliki rumah, mobil, piano, telepon dan tv, yang pada masa itu jarang dimiliki
orang lain. Tetapi ibu itu sering berkata: “Hidup saya yang paling susah di dunia ini”. Ibu ini
selalu berkeluh kesah! Mengapa? Karena ia mengidap luka batin, karena sejak menikah ia tidak
disenangi mertua dan ipar-iparnya. Ia bukan pilihan keluarga suaminya. Sejak masih berpacaran
dengan suaminya, ia sudah ditolak keluarga mertuanya.
IV. MENANGGULANGI LUKA BATIN
Alkitab mencatat tentang seorang perempuan berdosa yang tertangkap basah melakukan
perzinahan. (Yoh. 8: 2-11). Perempuan ini dibawa ahli-ahli Taurat dan orang Farisi ke tengah-
tengah orang banyak, dosanya dibeberkan kepada orang banyak dan kepada Tuhan Yesus.
Perempuan seperti ini dipandang hina, tidak berharga dan ditolak oleh manyarakat, oleh kerena
itu orang banyak sudah bersiap-siap untuk melempari perempuan itu dengan batu. Perempuan ini
pasti mengidap luka batin yang berat, karena mengalami penghinaan, ketertolakan dan tidak
berdaya menghadapi masyarakat yang segera akan membunuhnya. Tetapi Tuhan Yesus berkata
kepada orang banyak itu: “ Barangsiapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang
pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Mendengar perkataan itu, pergilah mereka
seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggalah Yesus seorang diri dengan
perempuan itu yang tetap di tempatnya. Meskipun orang banyak sudah undur, masih ada satu
pribadi lagi di depan perempuan itu, yaitu Tuhan Yesus. Sekarang keputusan terakhir perihal
nasib perempuan itu ada di tangan Tuhan Yesus. Apakah perempuan ini tetap terhina dan
tertolak tergantung kepada keputusan Tuhan Yesus. Lalu Tuhan Yesus bangkit berdiri dan
berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang
menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Tuhan Yesus berkata: “Akupun tidak
menghukum engkau. Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” Maka bebaslah
perempuan ini dari penghinaan, ketertolakan dan ketidak berdayaan menghadapi masyarakat.
Catatan di atas memberi pengajaran bahwa hanya Tuhan Yesuslah satu-satunya yang dapat
membebaskans seseorang dari penghinaan, ketertolakan dan ketidak berdayaan menghadapi
masyarakat. Dengan perkataan lain, hanya Tuhan Yesuslah yang dapat menyembuhkan luka
batin!
Kalau begitu apakah yang harus dilakukan seseorang agar luka batinnya sembuh?
Tuhan Yesus berkata kepada perempuan itu: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah dan
jangan berbuat berdosa lagi mulai dari sekarang.” Artinya, perempuan itu terlebih dahulu
menerima pengampunan dari Tuhan Yesus. Seandainya Tuhan Yesus tidak mengampuninya,
maka perempuan itu tetap terhina, tertolak dan terhukum! Oleh karena itu, jika seseorang
![Page 7: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/7.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 7
mengidap luka batin dan ia mau disembuhkan, maka ia harus terlebih dahulu menerima
pengampunan dari Tuhan Yesus, yaitu dengan datang mengaku dosa dan memohon
pengampunan kepadaNya. Tuhan telah berfirman: “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
( Yoh. 1: 9 )
Sudahkah saudara menerima pengampunan dari Tuhan Yesus? Jika belum, datanglah kepadaNya
dan mengaku bahwa saudara adalah orang berdosa yang seharusnya dihukum dalam kebinasaan
kekal. Mohonlah belas kasihan Tuhan Yesus untuk mengampuni saudara. Tuhan Yesus adalah setia dan adil, sehingga Ia mengampuni segala dosa saudara dan menyucikan saudara dari segala kejahatan.” ( Yoh. 1: 9 )
Seseorang yang telah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus, maka ia akan mampu
mengampuni orang yang melukai hatinya. Seseorang yang telah menikmati belas kasihan dari
Tuhan Yesus, maka ia akan mampu mengasihi orang yang melukai hatinya. Bukankah kita
dahulu adalah musuh bagi Tuhan Yesus? Tetapi karena kasihNya, ia mau mengampuni kita.
Oleh karena itu, setiap orang yang telah menerima kasih Tuhan Yesus, ia memiliki kasih itu,
sehinga ia mampu mengasihi musuhnya. Jika seseorang telah mengasihi musuhnya, itu pertanda
bahwa kebencian telah lenyap dari hatinya. Dengan kata lain, luka batinnya telah sembuh! Luka
batin saudara akan sembuh jika saudara mau mengampuni orang yang melukai hati saudara.
Luka batin saudara sudah sembuh jika saudara sudah mengasihi orang yang melukai hati
saudara.
Seseorang yang dengan sungguh-sungguh telah menerima pengampunan dari Tuhan Yesus, mau
tidak mau ia akan menaati firmanNya. Berikut ini dapat dibaca sabda-sabda Tuhan Yesus perihal
sikap para pengikut Tuhan Yesus terhadap musuhnya:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Mat. 5:44)
Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat kepada orang yang mengutuk kamu; berdoalah kepada orang yang mencaci kamu. (Luk. 6:27-28)
Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! (Rom. 12:14)
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. ……………..”
(Yak. 5:16)
Sering kita berkata bahwa mengampuni musuh adalah hal yang sukar. Benar, kita tidak mampu
mengampuni musuh kalau kita sendiri belum beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus. Tetapi,
jika kita menyadari bahwa kita adalah musuh Tuhan Yesus yang telah menerima pengampunan
dari Tuhan Yesus, kita mampu mengampuni musuh. Seseorang yang telah menerima
pengampunan dari Tuhan Yesus, dan yang menempatkan Tuhan Yesus menjadi Raja dalam
hidupnya, ia akan belajar menaati Tuhan Yesus. Demi ketaatan kita kepada Sang Raja, kita mau
mengampuni musuh. Kita boleh berkata-kata kepada Tuhan Yesus: “Tuhan Yesus, saya terluka
dan membenci si Anu. Tetapi, karena aku mau belajar menaatiMu dan mau sembuh, maka saya
mau mengampuni si Anu”.
Kalau kita menasehati seseorang untuk mengampuni musuhnya, sering terdengar jawaban: “Saya
sudah melupakannya!”. Kita tidak cukup hanya melupakan orang yang pernah menyakiti hati
kita. Tuhan Yesus meminta kita untuk menyatakan pengampunan dan memohon berkat bagi
orang-orang yang pernah melukai hati kita. Tuhan Yesus berfirman: “Karena menurut
![Page 8: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/8.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 8
ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."(Mat.
12:37) Artinya, jika saudara telah mengucapkan pengampunan, maka saudara dibenarkan Tuhan
Yesus telah mengampuni. Jika saudara telah mengucapkan kata-kata berkat kepada musuh
saudara, maka saudara dibenarkan Tuhan Yesus tidak membenci musuh saudara lagi dan jika
kebencian sudah lenyap maka luka batin sudah sembuh! Layaklah saudara merawat tubuh rohani
seisi rumah saudara. Layaklah saudara merawat tubuh rohani jemaat. Layaklah saudara bekerja
meluaskan kerajaan Sorga di bumi ini.
V. BERKAT ROHANI KARENA MENGAMPUNI
Di samping menyembuhkan luka batin, pengampunan memberi banyak berkat rohani, baik bagi
yang mengampuni maupun bagi yang diampuni, antara lain:
1. Orang yang mengampuni beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus.
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapa yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. ( Mat.6:14-15 )
2. Permintaan orang yang mengampuni didengar Tuhan.
Jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergi berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali mempersembahkan persembahanmu itu.(Mat. 5: 23-24 )
Ayat di atas menyiratkan bahwa TUHAN tidak begitu saja mau menerima suatu persembahan.
Seandainya saudara sekarang berdiri di depan mezbah hendak mempersembahkan uang,
TUHAN tidak langsung menerima persembahan saudara. Saudara harus berdamai dahulu dengan
orang-orang yang sakit hati kepada saudara. Setelah itu kembalilah ke mezbah
mempersembahkan uang itu. Jika saudara tidak mau berdamai dengan orang itu dan tetap ngotot
menghadap mezbah, maka TUHAN terus menyuruh saudara agar berdamai dahulu dengan orang
itu. Persembahan saudara tetap ditolak TUHAN! Anda tidak mempunyai kesempatan lagi untuk
mengajukan permintaan. Seandainya saudara tetap meminta sesuatu kepada TUHAN,
permintaan saudara akan ditolak TUHAN! Mengapa? Pemberian saudara saja sudah ditolak,
apalagi permintaan saudara, pasti ditolak TUHAN!
3. Orang yang mengampuni dibebaskan dari murka TUHAN Semua kita sudah pernah mendengar tentang kota Sodom dan Gomora yang dimusnahkan
TUHAN. Sebelum TUHAN memusnahkan kedua kota itu, dengan perantaraan malaikat,
TUHAN terlebih dahulu berfirman kepada salah seorang dari penghuni kota itu, yaitu si Lot.
Mari kita cermati firman TUHAN yang disampaikan malaikat kepada si Lot:
“Sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh-kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN, sebab itulah TUHAN mengutus kami untuk memusnahkannya. “ (Kej. 19:13 )
Jadi, kota-kota itu dimusnahkan TUHAN, karena banyak orang yang berkeluh kesah tentang
kota-kota itu.
Jika saudara menyakiti hati seseorang, tentu orang itu akan berkeluh-kesah atas perbuatan
saudara itu. Keluh-kesahnya itu mungkin ia sampaikan dengan bercerita kepada orang lain.
Karena TUHAN hadir di setiap tempat, maka TUHAN akan mendengar keluh-kesahnya itu.
Seandainya pun keluh-kesah itu disimpan dalam hatinya, TUHAN juga mengetahuinya, karena
TUHAN mengetahui isi hati manusia. Keluh-kesah itu dapat mendatangkan murka TUHAN
![Page 9: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/9.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 9
kepada saudara. Waktu dan bentuk murka itu tergantung kepada kedaulatan TUHAN. Oleh
karena itu, selesaikanlah segala perselisihan dengan orang-orang yang pernah saudara sakiti, agar
tidak ada lagi orang yang berkeluh-kesah kepada saudara!
Jika saudara pernah disakiti orang lain dan saudara berkeluh kesah tentang perilaku orang itu,
maka orang itu akan dimurkai TUHAN. Tetapi, jika saudara mengampuni dan memberkatinya, ia
dibebaskan dari murka TUHAN. Dalam hal ini, saudara menjadi sehati dengan Tuhan Yesus,
sebab Tuhan Yesus memiliki hati yang mau menyelamatkan manusia dari kebinasaan. Hanya
Iblis yang menghendaki kebinasaan manusia.
4. Orang yang mengampuni hidup tenteram
Tuhan Yesus bersabda: “Berbahagialah yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak TUHAN”(Mat. 5: 9)
. Jika saudara berselisih dengan seseorang, lalu saudara pergi
menemuinya untuk memohon atau menyampaikan pengampunan, maka saudara sudah menjadi
pembawa damai. Saudara akan memperoleh status mulia menjadi anak TUHAN. Anak-anak
dunia memperoleh perhatian dan perlindungan dari ayahnya, maka anak-anak TUHAN akan
memperoleh perhatian dan perlindungan dari TUHAN. Anak seorang Presiden di negara kita ini
tidak pernah takut, ia merasa aman, karena negara menyediakan pasukan untuk mengawal anak-
anak Presiden. Demikian juga dengan anak TUHAN, ia tidak pernah takut, ia menikmati rasa
aman, karena TUHAN akan menyediakan malaikat untuk mengawalnya.
5. Pengampunan membatalkan dakwaan Iblis
Dalam Alkitab dituliskan tentang Ayub, seorang yang saleh, jujur, takut akan TUHAN, menjauhi
kejahatan, dan tidak ada seperti dia di bumi. Meskipun demikian Ayub masih didakwa Iblis di
hadapan TUHAN (Ayub 2: 1-7)
. Jika Ayub saja masih didakwa iblis, bagaimana pula dengan orang
yang tidak sesempurna Ayub, yang tidak mau mengampuni? Iblis dapat mendakwanya! Oleh
karena itu jangan berikan kesempatan kepada Iblis mendakwa saudara. Segeralah berdamai
dengan orang-orang yang berselisih dengan saudara.
6. Pengampunan membuka pintu pertobatan bagi orang lain
Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kananNya dan yang lain di sebelah kiri-Nya. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." ……. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamat-kanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada TUHAN, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
(Luk. 23: 33 – 44)
Ketika Tuhan Yesus tersalib, Ia mengucapkan kata pengampunan. Ucapan Yesus itu di dengar
kedua penjahat yang tersalib bersamanya. Salah satu dari penjahat itu menyadari dirinya orang
berdosa lalu menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menerimanya, sehingga
penjahat itu bersama Tuhan Yesus di Firdaus. Dengan kata lain, penjahat itu diselamatkan Tuhan
Yesus.
![Page 10: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/10.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 10
Jika saudara mau mengampuni seseorang yang melukai hati saudara, maka pengampunan itu
membuka pintu pertobatan bagi seseorang tersebut. Jika suamimu menyakiti hatimu, ampunilah
dia, supaya pintu pertobatan terbuka bagi suamimu itu. Jika isterimu menyakiti hatimu,
ampunilah dia, supaya pintu pertobatan terbuka bagi isterimu itu. Jika anak-anakmu menyakiti
hatimu, ampunilah mereka, supaya pintu pertobatan terbuka bagi anak-anakmu itu.
VI. PENUTUP
Luka batin melumpuhkan kehidupan rohani seseorang. Jika orangtua mengidap luka batin, ia
tidak mungkin merawat tubuh rohani anak-anaknya dengan baik. Oleh karena itu semua orangtua
harus mengalami penyembuhan luka batin, agar dapat merawat tubuh rohani anak-anaknya.
Jika seorang pendeta, majelis atau guru sekolah minggu, masih mengidap luka batin, maka ia
adalah ibarat seorang gembala yang terluka. Ia tidak mungkin menggembalakan jemaatnya
dengan baik. Ketika ia melayani, ia akan menularkan luka batinnya kepada orang-orang
dilayaninya. Bahkan ia dapat menimbulkan kerusuhan di tengah-tengah jemaat. Oleh karena itu
semua pendeta, majelis dan guru sekolah minggu harus mengalami penyembuhan luka-luka
batin, agar dapat menggembalakan jemaat dengan baik.
Jika luka batin itu akibat perbuatan sesama manusia, maka datanglah kepada Tuhan Yesus dan
lakukanlah hal-hal di bawah ini:
1. Katakanlah kepada Tuhan Yesus bahwa engkau seorang berdosa, berdosa sejak dalam
kandungan ibumu. Mohon belas kasihan Tuhan Yesus untuk mengampunimu.
2. Katakanlah kepada Tuhan Yesus bahwa engkau mau mengampuni orang itu karena ketaatan
saudara kepada FirmanNya! Mengampuni atas kehendak sendiri atau karena nasehat orang
lain tidak ada kuasanya. Tetapi pengampunan karena ketaatan akan Tuhan Yesus, sangat
besar kuasanya. Sebab Firman Tuhan hidup dan kuat lebih tajam dari pedang bermata dua.
(Ibr. 4:12)
3. Mintalah supaya Tuhan Yesus memberkati orang yang menyakiti hatimu itu.
4. Luka-luka di daging disembuhkan materi alam. Bilur-bilur di dalam roh hanya dapat
disembuhkan oleh roh. Oleh karena itu mintalah agar Roh Tuhan Yesus menyembuhkan
bilur-bilur yang menyakiti hatimu. (1Pet. 2: 24 & Yes. 53:5)
5. Minta kuasa RohNya menghilangkan dari ingatanmu perbuatannya itu dan pikirkanlah hal-
hal yang manis, yang mulia, yang suci, yang sedap didengar dan patut dipuji (Fil. 4:8)
6. Dalam nama Tuhan Yesus, usirlah semua roh-roh jahat dari hatimu (roh kebencian, roh
pendendam, roh pembunuh, roh ketakutan, dll). Hal ini dapat dilakukan oleh setiap orang
yang percaya kepada Tuhan Yesus, sebab kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan
Yesus telah diberi luasa untuk mengusir setan-setan demi nama Tuhan Yesus (Mark. 16:17).
7. Seandainya peristiwa itu teringat kembali dan menyedihkan hati saudara, itu pertanda bahwa
luka batin saudara belum sembuh. Luka batin seperti luka daging juga, ada yang cepat
sembuh ada juga yang lama sembuh. Oleh karena itu, segera kembali berdoa untuk
mengampuninya dan memberkatinya. Mohon agar Tuhan Yesus menyembuhkan bilur-
bilurmu dan menghilangkan segala ingatan akan perbuatannya itu. Doa pengampunan dan
berkat tidak cukup sekali, tergantung kepada besar lukanya. Kalau luka batin itu hanya
berupa “goresan”, maka kesembuhannya cepat. Tetapi, kalau luka batin itu “menganga”,
maka kesembuhannya memerlukan waktu. Untuk kasus terakhir ini, doa pengampunan dan
berkat perlu dilakukan berulang-ulang sampai luka batin itu sembuh.
![Page 11: Penyembuhan luka batin nov2014, bonggas lt](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071710/55ac34291a28abc74b8b4826/html5/thumbnails/11.jpg)
Penyembuhan Luka Batin 11
Melupakan dan memaafkan dalam hati adalah hal yang sangat berbeda dengan berbicara kepada
Tuhan Yesus. Melupakan dan memaafkan dalam hati dapat dilakukan semua orang tanpa
kecuali. Tetapi mengatakan pengampunan dihadapan Tuhan Yesus dan meminta berkat bagi
musuh, hanya dapat dilakukan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus! Itu sebabnya
melupakan dan memaafkan dalam hati tidak mampu mengobati luka batin. Tindakan yang
seperti itu hanya pengobatan sementara, ibarat menutupi luka tetapi di dalam masih bernanah.
Sewaktu-waktu luka itu dapat menganga lagi.
Luka batin tidak dapat diobati dengan cara adat atau seremonial, karena ajaran ini jelas bukan
dari Tuhan Yesus. Cara ini hanya mampu untuk menghentikan perselisihan fisik saja! Kebencian
dan dendam tetap mendekam dalam hati mereka. Hal inilah yang sering terjadi di tengah-tengah
jemaat yang bermusuhan. Boleh jadi, mereka dipersatukan dalam satu organisasi, tetapi tetap
tidak satu hati.
Jika luka batin itu akibat peristiwa yang mengejutkan, menakutkan, atau mengerikan (trauma),
maka tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Jika sudara sempat memprotes TUHAN atas kejadian itu (misalnya karena TUHAN tiba-tiba
memanggil salah seorang keluarga saudara), mintalah pengampunan karena tidak ada hak
kita mengatur Raja Sorga. Berikanlah kedaulatan kepada Tuhan Yesus untuk melakukan apa
yang dikehendakiNya dalam kehidupanmu.
2. Mintalah agar Tuhan Yesus menyembuhkan bilur-bilurmu.
3. Minta kuasa Roh Yesus menghilangkan dari ingatanmu peristiwa itu.
4. Dalam nama Tuhan Yesus, usirlah semua roh-roh jahat dari hatimu (roh kesedihan, roh putus
asa, roh kekecewaan, roh kekuatiran, dll)
Maukah saudara mengampuni orang yang menyakiti hatimu? Jika mau, panjatkanlah doa berikut
ini:
Tuhan Yesus, Engkau mengetahui bahwa hati saya saat ini terluka; karena pada masa lalu saya disakiti oleh ……………… (sebutkan nama orangnya). FirmanMu yang mengatakan bahwa saya harus mengampuninya, mendoakannya dan memberkatinya. Ternyata selama ini saya tidak mengampuninya, malah aku membencinya dan menaruh dendam kepadanya. Aku mengaku berdosa, karena tidak menaati FirmanMu itu. Berbelas kasihanlah kepadaku, mohon ampunilah dosaku itu dan basuhlah aku dengan darahMu yang Maha Kudus itu. Ampunilah dia supaya dia juga bisa menjadi pengikutMu. Mohon berikan kepadanya hati yang mengampuni saya, hingga suatu hari kami dapat saling mengaku dosa dan saling mengampuni.
Tuhan Yesus, saya memohon, sembuhkan luka-luka batinku. Bilur-bilurMu Tuhan yang menyembuhkannya. Mohon kuasa RohMu menghilangkan se-gala ingatanku akan perbuatannya yang menyakitkan itu. Roh kebencian, roh kekesalan, roh dendam, roh pembunuh dan roh najis lain yang masuk ke dalam hatiku melalui luka itu, semuanya saya musnahkan dalam nama Tuhan Yesus. Mohon berikanlah kepadaku sekarang roh kasih, roh kerendahan hati, roh pengampunan, roh suka cita dan damai sejahtera.
Tuhan Yesus, terima kasih atas kesembuhan yang Engkau sediakan bagiku. Ingatkanlah aku agar setia berdoa buat ……………. (sebutkan nama orang yang menyakitkan hatimu itu), hingga luka-luka batinku benar-benar sembuh. Amin.