penyelidikan batubara dengan metode well logging

4
PENYELIDIKAN BATUBATA DENGAN METODE WELL LOGGING Pedahuluan Metode well logging yang digunakan dalam penyelidikan batubara ini meliputi logging sinar gamma, resistivitas, spontaneous potential dan caliper. Untuk melakukan penyelidikan batubara, metode logging yang digunakan dalam pengeboran tidak dapat hanya menggunakan satu metode saja, misalnya dengan hanya menggunakan logging sinar gamma atau hanya dengan menggunakan logging resistivitas. Hal ini disebabkan salah satu metode tidak dapat memberikan data absolut mengenai batubara. Contohnya apabila kita menggunakan log resistivitas lalu mendapatkan data karakteristik batubara, tidak dapat serta merta menentukan kalau itu adalah batubara karena ada kemungkinan batuan lain memiliki karakteristik yang mirip dengan batubara, oleh karena itu dengan menggunakan kombinasi dari beberapa metode logging datanya bisa digabungkan dan di ”overlap” sehingga dengan melacak karakteristik batubara di setiap logging kita dapat mempersempit area pencarian batubara. Log Petrofisik Logging sinar gamma digunakan untuk mengukur radioaktivitas alamiah yang dipancarkan oleh batuan, yaitu Uranium, Thorium dan Potasium. Pengukuran radioaktivitas ini dapat diaplikasikan dalam penentuan litologi, contohnya unsur radioaktif cenderung terkonsentrasi di batulempung dan serpih berupa Potassium sedangkan untuk batuan selain batulempung dan serpih, memiliki nilai radioaktivitas yang rendah kecuali ada faktor lain berupa kontaminasi abu vulkanik, pelapukan granit atau garam radioaktif yang mengisi pori. Log resistivitas merupakan rekaman tahan jenis formasi ketika dialiri oleh arus listrik. Log resistivitas ini memiliki banyak fungsi, yaitu untuk mendeteksi litologi dan air yang mengisi pori batuan. Melalui data resistivitas ini kita dapat melakukan interpretasi penentuan jenis litologinya. Beberapa pustaka telah menyediakan range absolut dari nilai resistivitas beberapa batuan dan ore mineral. Contohnya adalah reservoir hidrokarbon akan memiliki nilai resistivitas yang tinggi hingga lebih dari 10 ohmmeter. Log spontaneous potential (SP) merupakan hasil rekaman selisih potensial antar elektroda yang berada di permukaan tanah dan dengan elektroda yang bergerak pada lubang bor. Log SP hanya dapat bekerja dengan lubang pemboran yang menggunakan lumpur konduktif sehingga tidak dapat bekerja dengan lubang bor yang menggunakan oil base mud

Upload: thariq-fadhilah

Post on 18-Jul-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penyelidikan Batubara Dengan Metode Well Logging

TRANSCRIPT

Page 1: Penyelidikan Batubara Dengan Metode Well Logging

PENYELIDIKAN BATUBATA DENGAN METODE WELL LOGGING

Pedahuluan

Metode well logging yang digunakan dalam penyelidikan batubara ini meliputi

logging sinar gamma, resistivitas, spontaneous potential dan caliper. Untuk melakukan

penyelidikan batubara, metode logging yang digunakan dalam pengeboran tidak dapat hanya

menggunakan satu metode saja, misalnya dengan hanya menggunakan logging sinar gamma

atau hanya dengan menggunakan logging resistivitas. Hal ini disebabkan salah satu metode

tidak dapat memberikan data absolut mengenai batubara. Contohnya apabila kita

menggunakan log resistivitas lalu mendapatkan data karakteristik batubara, tidak dapat serta

merta menentukan kalau itu adalah batubara karena ada kemungkinan batuan lain memiliki

karakteristik yang mirip dengan batubara, oleh karena itu dengan menggunakan kombinasi

dari beberapa metode logging datanya bisa digabungkan dan di”overlap” sehingga dengan

melacak karakteristik batubara di setiap logging kita dapat mempersempit area pencarian

batubara.

Log Petrofisik

Logging sinar gamma digunakan untuk mengukur radioaktivitas alamiah yang

dipancarkan oleh batuan, yaitu Uranium, Thorium dan Potasium. Pengukuran radioaktivitas

ini dapat diaplikasikan dalam penentuan litologi, contohnya unsur radioaktif cenderung

terkonsentrasi di batulempung dan serpih berupa Potassium sedangkan untuk batuan selain

batulempung dan serpih, memiliki nilai radioaktivitas yang rendah kecuali ada faktor lain

berupa kontaminasi abu vulkanik, pelapukan granit atau garam radioaktif yang mengisi pori.

Log resistivitas merupakan rekaman tahan jenis formasi ketika dialiri oleh arus listrik.

Log resistivitas ini memiliki banyak fungsi, yaitu untuk mendeteksi litologi dan air yang

mengisi pori batuan. Melalui data resistivitas ini kita dapat melakukan interpretasi penentuan

jenis litologinya. Beberapa pustaka telah menyediakan range absolut dari nilai resistivitas

beberapa batuan dan ore mineral. Contohnya adalah reservoir hidrokarbon akan memiliki

nilai resistivitas yang tinggi hingga lebih dari 10 ohmmeter.

Log spontaneous potential (SP) merupakan hasil rekaman selisih potensial antar

elektroda yang berada di permukaan tanah dan dengan elektroda yang bergerak pada lubang

bor. Log SP hanya dapat bekerja dengan lubang pemboran yang menggunakan lumpur

konduktif sehingga tidak dapat bekerja dengan lubang bor yang menggunakan oil base mud

Page 2: Penyelidikan Batubara Dengan Metode Well Logging

Hasil dari log sp ini dapat digunakan untuk mencari zona permeable, kandungan lempung dan

perhitungan rw untuk mendeteksi air formasi.

Log Caliper berfungsi untuk mengukur diameter lubang bor dan ketebalan mud cake

yang terbentuk di dinding sumur. Log caliper ini dapat digunakan untuk menentukan jenis

litologi berdasarkan tingkat kekompakannya. Pada batuan yang kompak atau keras, lubang

bornya akan memiliki diameter yang sama dengan diameter mata bor sedangkan untuk batuan

yang bersifat fragile akan memiliki lubang bor yang lebih besar karena pengaruh adanya

runtuhan dinding lubang bor.

Karakteristik Batubara Berdasarkan Beberapa Data Logging

Log Sinar Gamma

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, penggunaan metode log sinar

gamma dilakukan dengan cara mendeteksi radiasi sinar gamma yang dipancarkan secara

alamiah dari unsur-unsur radiokatif yang mungkin terkandung pada batuan. Unsur radiokatif

sangat banyak ditemukan pada serpih dan lempung.

Sementara itu, batubara (coal) memiliki nilai sinar gamma yang cukup rendah, sekitar

40 API atau 57 CPS. Namun tiap ranking atau tingkat kematangan batubara memiliki nilai

sinar gamma yang berbeda, di mana batubara jenis lignite memiliki nilai sinar gamma paling

rendah, sementara batubara jenis bituminous memiliki nilai sinar gamma paling tinggi.

Dalam studi kasus yang terdapat dalam pustaka yang diacu, pengaplikasian log sinar

gamma dalam eksplorasi batubara di daerah Musi Banyuasin dan Muara Enim, Sumatera

Selatan, menunjukkan bahwa nilai sinar gamma batubara dari dua lubang bor yang berbeda

sebesar 1-12,5 CPS. Selain itu, dari log sinar gamma juga diketahui ketebalan lapisan

batubara di dua lubang bor tersebut.

Log Resistivitas

Log resistivitas atau tahanan jenis digunakan untuk mengetahui karakteristik batuan di

dalam bumi berdasarkan respon tahanan jenis batuan tersebut. Batubara memiliki nilai

resistivitas >10 ohm.meter.

Page 3: Penyelidikan Batubara Dengan Metode Well Logging

Sama seperti pengukuran sinar gamma, nilai resistivitas masing-masing ranking

batubara pun berbeda, di mana batubara jenis lignite memiliki nilai resistivitas paling rendah,

sementara batubara jenis bituminous memiliki nilai resistivitas paling tinggi.

Nilai resistivitas lapisan batubara dari lubang bor di daerah Musi Banyuasin dan

Muara Enim menunjukkan nilai sebesar 8-35 ohm.meter (jarak elektrode 25 cm) dan 2,5-140

ohm.meter (jarak elektrode 100 cm).

Log Potensial

Log potensial digunakan untuk mengetahui beda potensial antara elektrode pada

permukaan dengan elektrode pada lubang bor. Nilai potensial batubara pada umumnya tidak

memberikan nilai tertentu namun dapat digunakan untuk melacak batubara secara lokal. Log

potensial berguna untuk mencari zona permeable sehingga jika dalam suatu daerah kita

menemukan batubara dengan permeabilitas tinggi, maka kemungkinan persebarannya dalam

skala lokal masih bersifat seragam sehingga dengan nilai permeabilitas dapat digunakan

untuk membantu interpretasi persebaran batubara secara lokal. Selain itu log potensial juga

dapat digunakan untuk menginterpretasikan tingkatan batubaranya, jika lapisan batubara

memiliki data yang menunjukkan permeabilitas rendah maka dapat diinterpretasikan batubara

tersebut masuk ke dalam tingkatan antrasit dan jika permeabilitas tinggi (terisi air) maka

golongannya termasuk lignit.

Log Caliper

Log caliper digunakan untuk mengetahui diameter lubang bor. Penggunaan log

caliper tidak dapat digunakan secara langsung untuk mengetahui kandungan potensi batubara

di suatu lokasi. Namun log caliper dapat membantu untuk mengetahui karakteristik atau

struktur dari suatu lapisan batubara.

Sebagai contoh apabila lubang bor membesar maka menunjukkan bahwa batubara di

lubang bor tersebut tidak kompak (fracture atau brittle) sehingga lubang membesar.

Sebaliknya, bila lubang bor memiliki diameter yang tetap maka menunjukkan bahwa

batubara bersifat kompak/keras. Dengan mengacu dari data log caliper kita juga dapat

menentukan tingkatan batubaranya, contohnya untuk batubara yang sangat kompak dapat

diinterpretasikan sebagai batubara antrasit hingga batubara yang sangat rapuh dapat

dimasukkan ke dalam golongan lignit.

Page 4: Penyelidikan Batubara Dengan Metode Well Logging

DAFTAR PUSTAKA

http://pubs.usgs.gov/circ/c891/geophysical.htm

http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202001/8.%20Logging%20MusiBanyuasin%20%28Ed

i%29.pdf