(6) logging

44
WELL LOGGING suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi, dan identifikasi ciri-ciri batuan dibawah permukaan, data yang dihasilkan berupa data log. Log dapat diartikan sebagai suatu grafik yang mencerminkan sifat-sifat fisika batuan pada kedalaman tertentu, yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur.

Upload: aris-purnama

Post on 05-Jul-2015

1.280 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

Page 1: (6) Logging

WELL LOGGING

suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk evaluasi formasi, dan identifikasi ciri-ciri batuan dibawah permukaan, data yang dihasilkan berupa data log.

Log dapat diartikan sebagai suatu grafik yang mencerminkan sifat-sifat fisika batuan pada kedalaman tertentu, yang diukur secara berkesinambungan di dalam sebuah sumur.

Page 2: (6) Logging

Data well logging dipergunakan untuk melakukan analisis petrofisika, yaitu analisis untuk mengetahui sifat-sifat fisik batuan yang berupa:– porositas batuan– struktur pori batuan– saturasi air– mineralogi– kekompakan batuan– permeabilitas batuan

Page 3: (6) Logging

Peralatan yang dipergunakan untuk mendapatkan sifat fisik batuan ini biasanya terdiri dari dua bagian:

• Sonde• Cartridge

Data didapatkan dengan: mud logging, LWD (Logging While

Drilling) atau MWD (Measurement While Drilling), dan wireline log.

Page 4: (6) Logging

Mud Logging

• Mud logging merupakan teknik untuk mendeteksi adanya hidrokarbon formasi di dalam lumpur bor yang mengandung hidrokarbon.

• Pengukuran menggunakan lumpur bor sangat penting dilakukan, khususnya dalam hal keamanan operasi pemboran.

Page 5: (6) Logging

Measurement While Drilling (MWD) / Logging While Drilling (LWD) yakni teknik pengukuran dimana saat pengeboran juga dilakukan pengukuran secara elektrik, jadi pada pipa bor dipasang alat ukur.

Data yang didapat dari pengukuran ini adalah datareal-time (MWD) dan memory data (LWD), dan informasi kedalaman alat ini adalah berdasarkan panjang pipa bor (pipe tally).

Page 6: (6) Logging

- Logging yang dilakukan pada MWD/LWD biasanya adalah log gamma-ray, log resistivitas, namun telah dikembangkan juga untuk melakukan log densitas dan log neutron.

- Alat yang digunakan adalah CDN (Compensated Density Neutron), CDR (Compensated Dual Resistivity), dan alat MWD.

- tingkat resiko dan biaya yang tinggi, diminimalisir dengan menerapkan teknik konvensional ‘wireline fishing’ pada alat logging tersebut.

- Keuntungan, yaitu dalam melakukan pengukuran properti suatu reservoir sebelum fluida bor menginvasi reservoir lebih dalam lagi, data real-time hasil pengukuran MWD/LWD juga digunakan untuk menuntun alat bor menuju target, untuk mengidentifikasi formasi sementara invasi akibat dari lumpur bor masih dangkal.

Page 7: (6) Logging

Alat LWD dan MWD(Sumber Logging While Drilling, 1992)

Page 8: (6) Logging

Wireline Logging

Pelaksanaan wireline logging dilakukan dengan memasukkan suatu alat ke dalam lubang bor sampai kedalaman tertentu yang diperlukan, dan kemudian alat (tool) tersebut mengukur parameter fisika pada setiap kedalaman secara tepat dan berkesinambungan dari formasi yang telah ditembus pemboran.

Page 9: (6) Logging

Prosedur pengukuran wireline logging setelah pengeboran (after drilling) yaitu

openhole loggingcasedhole loggingproduction logging

Adapun macam-macam wireline log yang digunakan pada analisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

sifat radioaktivitas (Gamma-Ray Log, Neutron Log, Density Log, Photo-electron Log),

sifat kelistrikan (Self Potential Log, Resistivity Log),

log dengan prinsip kerja akustik (Sonic Log).

Page 10: (6) Logging

Log radioaktif dibagi menjadi empat, yaitu:

a. Log Gamma-Ray

b. Log Neutron

c. Log Densitas

d. Log Photo-electron

Page 11: (6) Logging

Secara khusus log gamma-ray berguna untuk menunjukkan kandungan lempung dan perbandingan permeabilitas lapisan di saat log SP tidak berfungsi karena:

- formasi yang sangat resistif- kurva SP kehilangan karakternya (Rmf = Rw)- log SP tidak dapat direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif (oilbased mud)

Log gamma-ray dapat digunakan untuk mendeteksi mineral-mineral yang tidak radioaktif (defleksi minimum).

Page 12: (6) Logging

Sifat lain dari kurva gamma-ray adalah:

- Evaluasi kandungan serpih dan mineral lempung pada suatu lapisan batuan, studi karakteristik lingkungan pengendapan, identifikasi batuan induk dan reservoir.

- Menentukan lapisan yang permeabel, berdasarkan rekaman logging gamma-ray dengan defleksi kurva log minimum.

Defleksi Log GR (Gamma-Ray)

Page 13: (6) Logging

Efek Kecepatan Alat Logging(Sumber Applied Geophysics Second

Edition, 1990)

Page 14: (6) Logging

Log Neutron

• Pada hakekatnya log neutron digunakan untuk mengetahui banyaknya kandungan atom hidrogen yang terdapat dalam batuan dan juga banyaknya fluida yang mengisi ruang pori di dalam batuan.

• Prinsip kerja alat ini adalah pada aktivitas nuklir, pada pemancaran partikel-partikel neutron secara cepat dari suatu sumber radioaktif yang akan menumbuk kandungan hidrogen dalam batuan.

• Sumber 16 Ci americium-beryllium (Am-Be)

Page 15: (6) Logging

Kegunaan log neutron antara lain: untuk menentukan harga kesarangan atau

batas porous yang dapat menentukan lapisan batuan yang porous,

mengevaluasi kandungan lempung, apabila digabungkan dengan log densitas

dapat digunakan untuk menentukan zona hidrokarbon atau zona yang mengandung fluida (terlihat dari separasi Neutron & Densitas) dan batas kontak fluida dalam batuan.

Page 16: (6) Logging

Jenis-jenis alat untuk menentukan porositas ini antara lain:– SNP (Sidewall

Neutron Porosity)

– CNL (Compensated Neutron Log)

– DNL (Dual-Energy Neutron Log)

Alat CNL

Alat DNL

Page 17: (6) Logging

Log Densitas

• Log densitas adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas dari batuan yang ditembus lubang bor.

• Log ini menggunakan bahan radioaktif gamma-ray dengan energi rendah. Sumber yang biasa digunakan adalah Cesium-137.

Page 18: (6) Logging

Nilai Densitas Massa Dasar Batuan

Page 19: (6) Logging

Alat FDC (Formation Density Compensated) Alat LDT (Litho-Density Tool)

Page 20: (6) Logging

Log Photo-Electron

• Log Photo-Electron (Pe) adalah bagian dari log densitas. Kurva Pe ditentukan dari jumlah sinar Gamma yang terkena penyerapan fotolistrik. Pe tidak begitu bergantung pada porositas dan kadar fluida dalam formasi.

Page 21: (6) Logging

Aplikasi log Pe antara lain:- identifikasi batuan secara kualitatif- evaluasi tambahan mengenai lempung- mengenal adanya mineral berat di dalam

formasi- deteksi rekahan pada formasi karbonat dengan

bantuan lumpur barit

Kelemahan dari Pe adalah sangat dipengaruhi oleh lumpur barit dan tidak dapat dikoreksi dengan tepat.

Page 22: (6) Logging

Respon nilai kurva Pe

Page 23: (6) Logging

Log Listrik

Log listrik merupakan suatu plot antara sifat-sifat listrik lapisan batuan yang ditembus terhadap kedalaman. Sifat-sifat ini diukur dengan berbagai variasi konfigurasi elektorda yang diturunkan ke dalam lubang bor dengan kabel baja.Log listrik pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

a. Log Spontaneous Potential,b. Log Resistivitasc. Log Resistan

Page 24: (6) Logging

Log Spontaneous Potential

• Log SP adalah log yang merekam perbedaan potensial listrik antara elektroda di permukaan dengan elektroda yang terdapat di dalam lubang bor yang bergerak naik turun, satuannya dalam millivolt (mV).

• Log SP akan berfungsi dengan baik jika lumpur pemborannya bersifat konduktor, yakni dengan menggunakan water base mud yang dapat mempengaruhi hasil pembacaan SP.

Page 25: (6) Logging

• Pembacaan log SP secara garis besar, didasarkan pada pembacaan shale base line, yakni batas antara shale dengan lapisan permeabel.

Penentuan “shale base line” dari Kurva Log SP

Page 26: (6) Logging

Penyebab timbulnya arus SP:- dengan brine pore water dan fresh mud, semakin

permeabel maka nilai SP semakin rendah; sebagai akibat dari invasi lumpur bor.

- dengan salt water mud dan fresh pore water, semakin permeabel maka nilai SP semakin tinggi; sebagai akibat invasi dari fresh pore water.

- streaming/electrokinetic potential : deteksi arah aliran air pada lubang bor

- dari pergerakan air: masuknya air ke dalam lubang bor dari rekahan

- oxidation-reduction potential: wheathering ore bodies / erroding casing

Page 27: (6) Logging

Alat SP (Self-Potential)

Page 28: (6) Logging

Log Resistivitas

• Prinsip kerja dari alat ini adalah mengukur kemampuan formasi untuk menghantarkan arus listrik, semakin besar arus listrik yang dapat dialirkan, resistivitas batuan semakin kecil dan sebaliknya.

• Daya hantar listrik merupakan fungsi dari batuan dan jenis fluida yang mengisi ruang pori batuan. Karena butiran dan matriks dari batuan dapat dianggap bersifat tidak menghantarkan listrik, maka log resistivitas sangat membantu dalam menentukan jenis fluida dalam batuan.

Page 29: (6) Logging

Resistivitas dari suatu formasi tergantung dari:– Resistivitas dari air formasi– Banyaknya keterdapatan air pada formasi– Geometri struktur pori-pori batuan

Log resistivitas ini dapat digunakan untuk:– Interpretasi secara cepat pendeteksian kandungan

hidrokarbon– Penentuan resistivitas air (Rw)– Penentuan kejenuhan air (Sw)

Page 30: (6) Logging
Page 31: (6) Logging
Page 32: (6) Logging

Log Resistan

• Log resistan (Single-Point-Resistance Log) merekam resistansi elektrik dari suatu formasi, yaitu antara elektroda yang terletak di dalam suatu sumur bor; dengan elektroda yang ditancapkan di tanah pada permukaan

Page 33: (6) Logging

Prinsip Log Resistan

Page 34: (6) Logging

Kurva Log Resistan

Page 35: (6) Logging

Log Akustik (Log Sonik)

Log sonik merupakan log akustik dengan prinsip kerja mengukur waktu tempuh gelombang bunyi pada suatu jarak tertentu di dalam lapisan batuan.

Prisip kerja alat ini adalah memancarkan bunyi dengan interval yang teratur dari sebuah sumber bunyi (transmiter) kemudian alat penerima (receiver) akan mencatat lamanya waktu perambatan bunyi dalam batuan ( t).

Page 36: (6) Logging

Tujuan dari penggunaan log sonik adalah untuk mengetahui kerapatan dan porositas batuan.

Pada batuan yang nonporous, kerapatannya lebih kecil sehingga kurva log sonik akan mempunyai harga yang besar seperti pada serpih organik atau lignit, dan sebaliknya. Log sonik juga berguna sebagai pengikat antara data seismik dengan dengan data sumur. Hidrokarbon ringan atau gas akan membuat waktu transit menjadi lebih besar, sehingga seringkali log sonik juga digunakan sebagai indikator gas yang cukup bagus. Log sonik juga sangat diperlukan bila kondisi dinding lubang bor banyak mengalami washed-out, sehingga alat densitas-neutron melakukan pengukuran terhadap mudcake dan bukan terhadap dinding lubang bor.

Page 37: (6) Logging

Harga Kecepatan Sonik dan Interval Transit Time dari Beberapa Material yang Berbeda

Page 38: (6) Logging

Log Caliper

Log caliper direkam bersamaan dengan semua micrologs, density logs dan side-wall neutron logs.

Digunakan untuk mengukur diameter lubang bor, sehingga dapat merefleksikan lapisan permeabel dan non-permeabel.

Page 39: (6) Logging

Interpretasi yang dapat dilakukan dari bacaan log Caliper:

- mengetahui diameter lubang bor, sehingga dapat mengkalkulasi banyaknya semen yang diperlukan pada kedalaman tertentu dari lubang bor

- membedakan formasi keras dan lunak- menentukan sambungan casing dan posisi packer untuk

dilakukan tes pada lubang sumur.- menentukan lapisan permeabel dan non-permeabel- mengetahui adanya rekahan pada lubang bor- mendeteksi adanya lubang yang membesar (washed out)- dibutuhkan untuk koreksi dengan log lain

Page 40: (6) Logging

Log Caliper juga memiliki masalah, yaitu:

- memberikan rata-rata lubang bor, sehingga detail tidak terdeteksi

- peralatan tidak selalu pada posisi centered

- sub-vertical fracture tidak terdeteksi, fracture yang dapat terdeteksi bila memotong lubang bor

Page 41: (6) Logging

Tipe-Tipe Tanggapan Log

Page 42: (6) Logging
Page 43: (6) Logging
Page 44: (6) Logging