penyelamatan kredit bank dalam menghadapi … · khususnya mengenai kredit macet lebih ... kartu....

10
JURNAL HUKUM PENYELAMATAN KREDIT BANK DALAM MENGHADAPI NASABAH TERKAIT KARTU KREDIT BERMASALAH Diajukan Oleh: Agnesya Mynerpha NPM : 130511339 Program Studi : Ilmu Hukum Program Kekhususan : Hukum ekonomi dan bisnis FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2017

Upload: vodien

Post on 08-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL HUKUM

PENYELAMATAN KREDIT BANK DALAM

MENGHADAPI NASABAH TERKAIT KARTU KREDIT

BERMASALAH

Diajukan Oleh:

Agnesya Mynerpha

NPM : 130511339

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Hukum ekonomi dan bisnis

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2017

HALAMAN PENGESAHAN

JURNAL HUKUM

PENYELAMATAN KREDIT BANK DALAM MENGHADAPINASABAH TERKAIT KARTU KREDIT BERMASALAH

Diajukan Oleh:

Agnesya Mynerpha

NP.MProgram StudiProgram Kekhususan

: 130511339: llmu Hukum: Hukum ekonomi dan bisnis

Telah disetujui oleh DoseD PembimbiDg

Pada tanggal 29 Maret 2017

MeDgesahkaD~"'~I;,y.

;;" . °Qpekan Fakultas Hukumf .. ~~

~ ~itas Atmajaya Yogyakarta?

fAKULTASHUK\flIX. Endro SusHo, S.H., LL.M.

PENYELAMATAN KREDIT BANK DALAM MENGHADAPI NASABAHTERKAIT KARTU KREDIT BERMASALAH

Agnesya MynerphaFakultas Hukum, Universitas Atmajaya Yogyakarta

Email: [email protected]

Abstract

The writing is titled "rescue ofbank credit in the face ofcusto,,,er credit card link to nonperforming loan" aim to find why non performing loan on credit card mechanism need tobe saved and whether the rescue of bank credit card that do already comply with BankIndonesia Regulation Number 14/2/pbi/2012 and Bank Indonesia Circular Letter Number14/17/DASP. The Research methods is a normative legal research is research thatfocuses on the positive legal norms in the form of legislation. The result of this studyindicate that, in non performing loan on credit card mechanism need to be saved becauseit would pose a credit risk which could harm the survival of the bank, in fact a rescueloan made by the bank does not comply with the provision in the Bank IndonesiaRegulation Number 14/2/pbi/2012 concerning changes of Bank Indonesia RegulationNU1J'lber 11/2/pbi/2009 Organization Tool Based on Payment Cards and Bank IndonesiaCircular Letter Number 14/17/DASP concerning amendments to Bank Indonesia CircularLetter No. 11/10/DASP concerning Organization Tool Payment by Card so that it couldresult in losses for the Bank and the Customer.

Keywords: Rescue loans, Bank, Customer, Credit Card, Non performing loan

1. PENDAHULUANSejalan dengan pesatnya kemajuan

ekonomi dan bisnis di Indonesia,kegiatan bisnis bank umum menjadisemakin canggih dan beraneka ragam.Berbagai macam kegiatan utama yangsejak dahulu kala menjadi tulangpunggung operasi badan usaha tersebut,sampai saat ini masih tetap bertahan,antara lain adalah pemberian fasilitaskredit. Bank menerima balas jasa berupabunga kredit sebagai bentuk kegiatanpemberian fasilitas kredit. Pendapatanatau keuntungan suatu bank salahsatunya bersumber dari pemberiankredit kepada nasabahnya, oleh katenaitu pemberian kredit tersebut akan terusdilakukan secara terus-menerus olehbank dalam kesinambunganoperasionalnya.1

I Hasanuddin Rahman, 2000, Kebijakan KreditPerbankan yang Berwawasan Lingkungan,Bandung, hlm. 20.

1

Kredit menurut Pasal 1 angka (11)Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998tentang Perubahan atas Undang-UndangNomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankanmengatakan bahwa:

"Kredit adalah penyediaan uang atautagihan yang dapat dipersamakandengan itu, herdasarkan persetujuanatau kesepakatan pinjam-meminjamantara bank dengan pihak lain yangmewajibkan pihak meminjam untukmelunasi utangnya setelah jangkawaktu tertentu dengan pemberianbunga."

Hal yang paling mendasar dalam setiappemberian kredit perbankan adalahbahwa setiap orang atau badan usahayang mendapatkan fasilitas kredit daribank berarti bahwa orang atau badanusaha yang bersangkutan telahmendapatkan kepercayaan terhadapkemampuan nasabah untuk membayarkredit tersehut. Sebelum seseorang atausuatu badan usaha mendapatkan fasilitas

kredit, bank terlebih dahulu telahmelakukan penelitian yang mendalamterhadap watak, kemampuan, modal,agunan dan kondisi atau prospek usahayang bersangkutan. Kepercayaan yangdimaksudkan dalam hal ini adalahbahwa setiap pelepasan kredit, dilandasidengan adanya keyakinan oleh bankbahwa kredit tersebut akan dapatdibayar kembali oleh debitomya sesuaidengan jangka waktu yang telahdipeIjanj ikaIl.2

Kredit bermasalah adalah suatukredit dikatakan bermasalah karenadebitor wanprestasi atau ingkar janjiatau tidak menyelesaikan kewajibanyasesuai dengan perjanjian baik jumlahmaupun waktu, misalnya pembayaranatas perhitungan bunga maupun utangpokok. 3 Kredit bermasalah disebabkanoleh karena nasabah kartu kredit tidakdapat untuk memenuhi kewajibannya.Dalam perbankan, kredit bermasalahkhususnya mengenai kredit macet lebihdikenal dengan nama Non-PerformingLoan yang selanjutnya akan disebutNPL.

NPL merupakan indikator dalammenilai kinerja suatu bank. Jika NPLrendah,makabarrktersebuttetbilangsehat, Jika NPL tinggi maka resiko yangdipikul oleh bank tersebut tinggi danJika NPL dalam suatu bank melebihibatas dari yang sudah diperkirakansebelumnya, maka bank tersebutdikatakan bermasalah. Apabila terdapatjumlah pengguna kartu kredit yangbanyak dalam waktu bersamaan tidakmembayar tagihan mereka, maka NPLdari bank tersebut akan naik sehinggakredit macet dalam hal ini memberikandampak buruk bagi bank.

Akibat adanya kredit bermasalahtersebut, bank dapat melakukan upayapenyelamatan kredit untuk mengatasikredit bermasalah. Penyelamatan kreditdiatur dalam Pasall angka (4) Peraturan

2 Ibid, hIm. 17.3 S. Mantayborbir, et aI,2002, Hukum Piutang danLelang Negara di Indonesia, Medan, hIm. 23.

2

Otoritas Jasa Keuangan NomorIlIPOJK.03/2015 tentang KetentuanKehati...Hatian dalam rangka StimulusPerekonomian Nasional bagi BankUmum yang mengatakan bahwa:

"Restrukturisasi Kredit adalah upayaperbaikan yang dilakukan Bankdalam kegiatan perkreditan terhadapdebitor yang mengalami kesulitanuntuk memenuhi kewajibannya, yangdilakukan antara lain melalui:a. penurunan suku bunga Kredit;b. perpanjangan jangka waktu

Kredit;c. pengurangan tunggakan bunga

Kredit;d. pengurangan tunggakan pokok

Kredit;e. penambahan fasilitas Kredit;

dan/atauf. konversi Kredit menjadi

Penyertaan Modal Sementara."Penyelamatan kredit ini dilakukanterhadap nasabah yang tidak dapatmemenuhi kewajibannya kepada Bankuntuk membayar tagihan kartu kredit.

Kenyataannya bahwa penagihanyang dilakukan oleh lembaga perbankanbagi nasabah yang terlambat dalammclakukan ··pembayaran ·tagihan·········kaftukredit sering membawa akibat bagi bankdan nasabah. Akibat bagi nasabah yaituhilangnya kepercayaan nasabah terhadapbank yang dapat mengakibatkannasabah beralih menggunakan produkbank lain dan berhenti untukmenggunakan kartu kredit. Akibat bagibank yaitu bank akan kehilangankepercayaan dari nasabah, dapatmengganggu kelangsungan usaha bankserta dapat mengakibatkan bankkehi1angan nasabah. Bahwa untukmenyelamatkan kartu kredit terdapat 2(dua) ketentuan yang harus ditaati olehpenerbit kartu kredit yaitu, PeraturanBank Indonesia Nomor 14/2/pbi/2012tentang Perubahan atas Peraturan BankIndonesia Nomor 11/11IPBI/2009tentang Penyelenggaraan AlatPembayaran dengan Menggunakan

Kartu dan Surat Edaran Bank IndonesiaNomor 14/17/DASP Perihal perubahanatas Surat Edaran Bank IndonesiaNomor 11/10IDASP PerihalPenyelenggaraan Kegiatan AlatPembayaran dengan MenggunakanKartu. Berdasarkan latar belakangmasalah tersebut, maka rumusannlasalahnya sebagai berikut:1) Mengapa kredit bermasalah pada

lllekalllsille kartu kredit perlu diselamatkan?

2) Apakah penyelamatan kartu kredityang dilakukan sudah memenuhiketentuan Peraturan Bank IndonesiaNomor 14/2/pbi/2012 dan SuratEdaran Bank Indonesia Nomor14/17/DASP?

Tujuan penelitian sesuai rumusanmasalah adalah untuk mengetahui:

1) Mengapa kredit bennasalah padamekanisme kartu kredit perlu diselamatkan?

2) Apakah penyelamatan kartu kredityang dilakukan sudah memenuhiketentuan Peraturan Bank IndonesiaNomor 14/2/pbi/2012 dan SuratEdaran Bank Indonesia Nomor14/17/DASP?

2. METODEJenis penelitian hukum yang dilakukandalam penyusunan skripsi ini adalahpenelitian hukum normatif, yaitupenelitian yang berfokus pada normahUktlffi positif berupa 'peraturanperundang-undangan.4

3. BASIL DAN PEMBAHASANA. Implementasi penyelamatan

kredit bank dalam menghadapinasabah terkait kartu kreditbermasalah

1. Mekanisme pembuatan kartu kredit·Pengaturan mekanisme dalam

pembuatan kartu kredit diaturdalam Pasa! 16 Peraturan BankIndollcsia Nomor 14/2/PBI/2012

4 Prof.Dr. Soerjono Soekanto,S.H.,M.A., SriMamudji,S.H.,M.L.L, 2014, Penelitian HukumNormatif, Cetakan Ke-16, PT RajagrafindoPersada, Jakarta, Wm.13.

3

tentang Perubahan Atas PeraturanBank Indonesia NomorI1/11/PBII2009 tentangPenyelenggaraan Kegiatan AlatPembayaran Dengan MenggunakanKartu yang mengatakan bahwa:

" 1) Penerbit Kartu Kredit wajibmemberikan informasi secaratertulis kepada PemegangKartu paling kurangmeliputi:a) prosedur dan tata eara

penggunaan KartuKredit;

b) hal-hal penting yangharus diperhatikan olehPemegang Kartu dalampenggunaan KartuKredit dan konsekuensiatau risiko yangmungkin timbul daripenggunaaan KartuKredit;

e) hak dan kewajibanPemegang Kartu;

d) tata eara pengajuanpengaduan atas KartuKredit yang diberikandan perkiraan lamanyawaktu penangananpengaduan tersebut;

e) pola, tata eara dankomponen yangdijadikan dasarpenghitungan bunga,biaya (fee) dan dendaKartu Kredit;

f) jenis biaya (fee) dandenda yang dikenakan;

g) prosedur dan tata earapengakhiran dan/ataupenutupan tasilitasKartu Kredit; dan

h) ringkasan transaksiPemegaIlg Kartu Kredit,berdasarkanpermohonan daltlalaupersetujuan PemegangKartu Kredit.

2) Dalam hal terjadi perubahanatas informasi sebagaimanadimaksttd· pada ayat I},Penerbit Kartu Kredit wajibmenyampaikan perubahaninformasi tersebut secaratertulis kepada PemegangKartu.

3) Ketentuan lebih lanjutmengenai tata carapenyampaian informasitertulis sebagaimanadimaksud pada ayat 1) danayat 2), diatur dengan SuratEdaran Bank Indonesia."

Ketentuan dalam Pasal 16tersebut menjelaskan mengenaimekanisme pembuatan kartu kreditberupa penyampaian informasikepada setiap calon nasabah kartukredit yang berupa brosur, leaflet;surat kabar, website, welcomepack, lembar tagihan atau saranapemberitahuan lainnya. Informasiyang disampaikan oleh Penerbitdisesuaikan dengan pengetahuanyang dapat disampaikan secaraumum melalui media publik dansecara khusus kepada masing­masing individual Pemegang Kartu.

Pembuatan kartu kredit padaprakteknya dilakukan denganmemperhatikan kelengkapandokumen, melakukan verifikasiterhadap data yang sudah diperolehdan setelah itu maka bankmelakukan analisis untukmenentukan seorang nasabahberhak untuk diberikan kartu kreditatau tidak. 5 Berdasarkan data dariBank Mandiri, Mekanismepembuatan pada kartu kredit antaralain dilakukan dengan:6

1) Kelengkapan dokumenKelengkapan dokumen

merupakan persyaratan utama

5 Jawaban kuisioner pihak Bank Mandiri D.I.Yogyakarta, tangga121 November 2016.6 Ibid.

4

dalam pembuatan kartu kredityang terdiri dari:nj····Identit-as nasabah yaim

nama calon nasabah, alamatcalon nasabah kartu kredit,dan lainnya.

b) Foto copy KTP dan slipgaji

2) 'Verifikasi dataBank dalam melakukan

pemeriksaan kelengkapandokumen calon nasabah kartukredit melakukan veriflkasidata untuk menyesuaikan datadan dokumen calon nasabah,maka langkah selanjutnyabank melakukan verifikasidata dengan:a) Wawancara yang dilakukan

melalui via telepon kepadacalon nasabah kartu kredit.

b) Pemeriksaan bukti slip gajiatau laporan keuangandengan saldo rata-ratamutasi rekening tabungan.

c) Pemeriksaan informasicalon nasabah kartu kreditdalam kaitannya denganbank, fasilitas kredit yangdiperoleh dan informasikredit lainnya.

3) Analisis dataSetelah verifikasi data

dilakukan, bank melakukananalisis data kartu kredit antaralain mempertimbangkan:a) Penghasilan calon nasabah

kartu kredit yang terbuktidari slip gaji sudahmemenuhi standar atautidak, guna untukmempertimbangkan apakahnasabah dapat memenuhikewajibannya atau tidak.

b) Limit kredit untukmenentukan jumlahmaksimal penggunaankartu kredit sesuai denganpenghasilannya.

Analisis data merupakanlangkah terakhir yangdigunakan olehbanktmtukmenentukan apakah nasabahlayak untuk diberikan kartukredit atau tidak.

Kartu kredit dalam prosesnyamelibatkan banyak pihak untukmembuat kartu kredit, parapihaknya antara lain adalahPrincipal, Penerbit, Acquirer,Pedagang (merchant), Perusahaanswitching, Penyelenggara kliringdan Penyelenggara penyelesaianakhir. Ketentuan mengenai parapihak dalam kartu kredit diaturdalam Pasal 1 angka (7) sampaidengan angka (14) Peraturan BankIndonesia Nomor 14/02/PBI/2012tentang Perubahan Atas PeraturanBank Indonesia NomorII/II/PBI/2009 tentangPenyelenggaraan Kegiatan Ala!Pembayaran Dengan MenggunakanKartu.

Nasabah dalam mengajukanpembuatan kartu kredit sampaidengan dikeluarkannya kartu kreditoleh bank telah memberikanpenyelamatan kredit yang diaturdalam perjanjian kreditPenyelamatan kredit dilakukanpada saat nasabah tidak bisamemenuhi kewajibannya, apabilapenyelamatan kredit tidakdilakukan maka akanmengakibatkan kredit bennasalahyang akan mengganggu mekanismepembuatan kartu kreditKelengkapan dokumen, verifikasidata, analisis data dibuat untukmengantisipasi terjadinya kartukredit bermasalah.

2. Kredit bennasalah perludiselamatkan

Bank dalam mengatasi kreditbermasalah dapat dilakukan melalui2 (dua) cara, yaitu penyelamatankredit dan penyelesaian kredit.Kriteria kredit bennasalah yang

5

harus diselamatkan diatur dalamPasal 52 Peraturan Bank IndonesiaNemer 14l15fP-bi/W-11 ·tentangPenilaian Kualitas Aset BankUmum yang mengatakan bahwa:

"Bank hanya dapat melakukanrestrukturisasi kredit terhadapdebitor yang memenuhikriteria sebagai berikut:a) Debitor mengalami

kesulitan pembayaranpokok danlatau bungakredit; dan

b) Debitor masih memilikiprospek usaha yang baikdan dinilai mampumemenuhi kewajibansetelah kreditdirestrukturisasL"

Berdasarkan peraturan tersebut,penetapan terhadap kualitas kartukredit dan kapan kartu kredit hamsdiselamatkan adalah apabilakualitas kredit tergolong dalamkualitas dalam perhatian khusus,kurang lancar, diragukan danmacet

Keterlambatan nasabah dalammelakukan pembayaran tagihankartu kredit dapat menimbulkankredit bennasalah yangmengakibatkan kerugian kepadabank. 7 Dampak negatif kreditbennasalah bagi bank diatur dalamPasal 1 angka (4) PeraturanOtoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2016 tentang PenerapanManajemenRisiko bagi BankUmum mengatakan bahwa:

"Risiko kredit adalah risikoakibat kegagalan debitordanlatau pihak lain dalammemenuhi kewajiban kepadabank."

Penjelasan Pasal 4 ayat (1) huruf amenjelaskan bahwa Risiko kreditdapat memberikan kerugian cukup

7 Jawaban kuisioner pihak Bank Mandiri D.LYogyakarta, tanggal21 November 2016.

besar yang dapat mengancamkelangsungan usaha Bank.

Risik-okreditantara ·lain····-adalahNon Performing Loan (NPL). NPLdidefinisikan sebagai pinjaman yangmengalami kesulitan pelunasan atausering disebut kredit macet padabank.8 Meningkatnya Non PerformingLoan (NPL) menunjukkan bahwabank tidak professional dalampengelolaan kreditnya sehingga bankmengalami kredit macet yangakhirnya akan berdampak padakerugian bank.9

Kredit bermasalah yangmenimbulkan dampak negatifterganggunya perform analisis bankdan operasional bank dapatmemberikan pengaruh kepadamekanisme pembuatan kartu kreditmulai dari dibuatnya perjanjian kreditsampai kepada penagihan kartukredit. Bank dalam mengantisipasidampak negatif tersebut perlu untukmelakukan penyelamatan kreditsebagai bentuk penyelesaian kreditbermasalah yang diberikan kepadanasabah.

Berdasarkan analisis diatas,adapun yangmenjadi pendapatnarasumber adalah apabila terjadikredit bermasalah, maka yangdirugikan sepenuhnya adalah pihakbank. 10 Penyelesaian kreditbcrmasalah, apabila penyelamatansudah dilaksanakan namun tidaktercapai, maka upaya terakhir yangdilakukan adalah dengan earnmelakukan penyelesaian kreditdengan cara litigasi dan non litigasi.

3. Penyelamatan kartu kredit dalamkaitannya dengan Peraturan Bank

8 Slamet Riyadi, 2006, Banking Assets andLiability Management, Jakarta, hlm. 161.9 Rida Rahim dan Yuma Irpa, 2008, AnalisaEfisiensi Operasional terhadap Profitabilitaspada Bank Umum Syariah dan Unit Syariah(Studi Kasus BSM dan BNI Syariah), Vo1.4, No.3.10 Ibid.

6

Indonesia 14/2/PBI/2012 dan SuratEdaran Nomor 14/17/DASP

Penyelamatan kredit .padamekanisme kartu kredit dalamkaitannya dengan Peraturan BankIndonesia 14/2/PBI/2012 tentangPerubahan Atas Peraturan BankIndonesia Nomor 11/11/PBI/2009tentang Penyelenggaraan KegiatanAlat Pembayaran d'enganMenggunakan Kartu diatur dalamPasal 16 dan Pengaturan mengenaipokok-pokok etika bank dalammelakukan penagihan diatur dalamPasal 17B Pengaturan Bank IndonesiaNomor 14/2/PBI/2012 tentangPerubahan Atas Peraturan BankIndonesia Nomor 11/II/PBI/2009tentang Penyelenggaraan KegiatanAlat Pembayaran denganMenggunakan Kartu yangmengatakan bahwa:

" 1) Dalam melakukan penagihankartu kredit, penerbit wajibmematuhi pokok-pokok etikapenagihan utang Kartukredit.

2) Penerbit Kartu Kredit wajibmenjamin bahwa penagihantttangK.-arttiKredit,baikyang dilakukan oleh Penerbit

(

Kartu Kredit sendiri ataumenggunakan penyedia jasapenagihan, dilakukan sesuaidengan ketentuan BankIndonesia serta peraturanperundang-undangan yangberlaku.

3) Dalam hal penagihan utangKartu Kredit menggunakanjasa pihak lain sebagaimanadimaksud pada ayat 2),Penerbit wajib menjaminbahwa:1. kualitas pelaksanaan

penagihannya samadengan jika dilakukansendiri oleh Penerbit;

2. pelaksanaan penagihanutang Kartu Kredit

hanya untuk utang KartuKredit dengan kualitastertentu.

4) Ketentuan lebih lanjutmengenai pokok-pokok etikapenagihan utang KartuKredit sebagaimanadimaksud pada ayat 1) dankualitas utang Kartu Kredityang penagihannya dapatdialihkan sebagaimanadimaksud pada ayat 3) hurufb, diatur dengan SuratEdaran Bank Indonesia."

Penyelamatan kredit dalamkaitannya dengan Surat EdaranNomor 14/171DASP Perihalperubahan atas SuratEdaran BankIndonesia Nomor 11/10/DASPPerihal Penyelenggaraan KegiatanAlat Pembayaran denganMenggunakan Kartu diatur dalamKetentuan butir VII.D mengenaiKerjasama Penerbit APMK denganPerusahaan Penyedia Jasa dalamPenyelenggaraan APMK.

Penyelamatan kartu kredit yangdilakukan oleh bank mengaturmengenai pemberian informasi secaratertulis dan cara penyampaianinformasi harus didasarkan ataspokok-pokok etika yang diatur dalamSurat Edaran Bank Indonesiatersebut.

Penagihan yang dilakukan olehbank menurut ketentuan Surat EdaranNomor 14/171DASP Perihalperubahan atas Surat Edaran BankIndonesia Nomor 11/101DASPPerihal Penyelenggaraan KegiatanAlat Pembayaran denganMenggunakan Kartu butir VII. Aangka (4) huruf d mengatakan bahwa:

"lembar informasi tagihan, baikdalam bentuk elektronik ataudalam bentuk fisik, harus sudahsampai dialamat pemegangkartu kredit sebelum tanggaljatuh tempo pembayaran."

7

Bank dalam melakukan penagihanterlebih dahulu memberikaninformasi kepada nasabah pemegangkartu kredit 7 (hari) sebelum jatuhtempo, sehingga pada saat jatuhtempo penagihan pemegang kartukredit sudah mengetahui terlebihdahulu.

Berdasarkan peraturan tersebut,Penyelamatan kartu kredit dalamkaitannya dengan Peraturan BankIndonesia Nomor 14/2/pbi/2012 danSurat Edaran Bank Indonesia Nomor14/171DASP merupakan hal yangwajib yang hams dilakukan oleh bankdalam mewujudkan kepercayaannasabah terhadap suatu bank. Bankyang tidak memberikan informasisecara tertulis dan dalam waktumenyampaikan informasi tidakberdasarkan pokok-pokok etika, akanmengakibatkan hiIangnyakepercayaan terhadap suatu bankyang dapat mengancam kelangsunganusaha bank untuk kedepannya.

4. KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dapatdiambil kesimpulan sebagai berikut:1) Kredit bermasalah pada mekanisme

kartu kredit perlu di selamatkankarena kredit bermasalah akan

(;

menimbulkan risiko kredit yangakan memberikan kerugian kepadabank. Kredit bennasalah berpotensimengakibatkan kredit macet. Unsurkesehatan dari bank adalah NPL(non performing loan), unsur dariNPL (non performing loan) adalahkredit macet. Banyaknya nasabahyang mengalami kondisi kreditdalam kualitas macet akanmengakibatkan bumknya kesehatandari bank, maka dalam hal inikredit bermasalah hamsdiselamatkan.

2) Penyelamatan kredit dalamkaitannya dengan Peraturan BankIndonesia 14/2/PBI/2012 dan SuratEdaran NOlllor 14/17IDASP, sejauhini belum memenuhi ketentuan

Peraturan Bank Indonesia14/2/PBI/2012 tentang Perubahan

PeraturanBank .IndtmesiaNomor 11/11/PBI/2009 tentangPenyelenggaraan Kegiatan AlatPembayaran dengan MenggunakanKartu dan Surat Edaran Nomor14/17/DASP Perihal perubahan atasSurat Edaran Bank IndonesiaNomor 11/10/DASP PerihalPenyelenggaraan Kegiatan AlatPembayaran dengan MenggunakanKartu. Akibatnya dapat merugikanbank dan nasabah. Kerugian yangdidapatkan bank adalah hilangnyakepercayaan dari nasabah dankerugian yang didapatkan nasabahadalah ketidaknyamanan yangdidapatkan nasabah atas perlakuandari bank.

5, REFERENSIProf.Dr. SoeIjono Soekanto,S.H.,M.A.,

Sri Mamudji,S.H.,M.L.L, 2014,Penelitian Hukum Nonnatif,Cetakan Ke-16, PT RajagrafindoPersada, Jakarta.

Rida Rahim dan Yuma Irpa, 2008,Analisa Efisiensi Operasionalterhadap Profitabilitas pada BankUmum Syariah dan Unit Syariah(Studi Kasus BSM dan BNISyariah), Vo1.4, No.3.

S. Mantayborbir, et al,2002, HukumPiutang dan Lelang Negara diIndonesia, Medan.

Slamet Riyadi, 2006, Banking Assetsand Liability Management, Jakarta.

Hasanuddin Rahman, 2000, KebijakanKredit Perbankan yangBerwawasan Lingkungan,Bandung.

8