penyebab diare

3
Penyebab Diare Diare di sebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi),makanan, dan faktor psikologis. Faktor infeksi Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada anak. Jenis-jenis infeksi yang ada umumnya menyerang adalah, seperti infeksi bakteri kuman (E. coli, salmonella, Vibrio cholera), infeksi basil (disentri), infeksi virus enterovirus dan adenovirus, infeksi parasit oleh cacing (askaris), infeksi jamur (candidiasis), infeksi akibat orang lain (seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan), keracunan makanan. Faktor malabsospsi Faktor malabsospsi di bagi menjadi dua jenis yaitu faktor malabsorpsi kaerbohidrat dan faktor malabsospsi lemak. Faktor malabsorpsi pada bayi yaitu kepekaan terhadap lactoglobulis dalam usus formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit didaerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan bayi akan terganggu. Faktor malabsorpsi lemak. Dalam makanan terdapat lemak yag di sebut triglyserida. Triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Karena tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usu, diare dapat jadi muncul karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak. Faktor makanan Makanan yang mengakibatkan diare adalah yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang matang. Faktor psikologis Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat mengakibatkan diare kronik.

Upload: thiebroow-thieluchu

Post on 26-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Etiologi diare

TRANSCRIPT

Penyebab Diare

Diare di sebabkan oleh faktor infeksi, malabsorpsi (gangguan penyerapan zat gizi),makanan, dan faktor psikologis.

Faktor infeksi

Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada anak. Jenis-jenis infeksi yang ada umumnya menyerang adalah, seperti infeksi bakteri kuman (E. coli, salmonella, Vibrio cholera), infeksi basil (disentri), infeksi virus enterovirus dan adenovirus, infeksi parasit oleh cacing (askaris), infeksi jamur (candidiasis), infeksi akibat orang lain (seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan), keracunan makanan.

Faktor malabsospsi

Faktor malabsospsi di bagi menjadi dua jenis yaitu faktor malabsorpsi kaerbohidrat dan faktor malabsospsi lemak. Faktor malabsorpsi pada bayi yaitu kepekaan terhadap lactoglobulis dalam usus formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit didaerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan bayi akan terganggu.

Faktor malabsorpsi lemak. Dalam makanan terdapat lemak yag di sebut triglyserida. Triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Karena tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usu, diare dapat jadi muncul karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak.

Faktor makanan

Makanan yang mengakibatkan diare adalah yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah (sayuran), dan kurang matang.

Faktor psikologis

Rasa takut, cemas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat mengakibatkan diare kronik.

Faktor Resiko terjadinya diare

1. Umur

Kebanyakan episode diare terjadi pada dua tahun pertama kehidupan. Insiden paling tinggi pada golongan umur 6-11 bulan, pada masa di berikan makanan pendamping. Hal ini karena belum terbentuknya kekebalan alami dari anak pada umur di bawah 24 bulan.

2. Jenis Kelamin

Resiko kesakitan diare pada golongan perempuan lebih rendah dari pada laki-laki karena aktivitas anak laki-laki dengan lebih tinggi.

3. Musim

Variasi pola musim di daerah tropic memperlihatkan bahwa diare terjadi sepanjang tahun, frekuensinya meningkat pada peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

4. Setatus Gizi

Setatus gizi berpengaruh sekali pada diare. Pada anak yang kurang gizi karena pemberian makanan yang kurang, episode diare akut lebih berat, berakhir lebih lama dan lebih sering. Kemungkinan terjadinya diare persisten juga lebih sering dan disertai lebih berat. Resiko meninggal akibat diare persisten atau disentri sangat meningkat bila anak sudah kurang gizi.

5. Lingkungan

Di daerah kumuh yang padat penduduk. Kurang air bersih dengan sanitasi yang jelek penyakit mudah menular. Pada beberapa tempat shigellosis yaitu salah satu penyebab diare merupakan penyakit endemic, infeksi berlangsung sepanjang tahun, terutama pada bayi dan anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 3 tahun.

6. Status Sosial Ekonomi

Setatus social ekonomi yang rendah akan mempengaruhi status gizi anggota keluarga. Hal ini Nampak dari ketidak mampuan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga khususnya pada anak balita sehingga mereka cenderung memiliki setatus gizi kurang bahkan setatus gizi buruk yang memudahkan balita tersebut terkena diare. Mereka yang bersetatus ekonomi rendah biasanya tinggal di daerah yang tidak memenuhi syarat kesehatan sehingga memudahkan seseorang untuk terkena diare.