penyakit darah

2
Saat Evi berobat ke dokter spesialis penyakit darah, evi hanya melakukan pemeriksaan darah seperti LED,HB, MVC (hematrokit/jumlah eritrosit), MCH (Hb/jumlah eritrosit), MCHC (Hb/hematrokit) atau pemeriksaan darah lengkap dibarengi dengan pemeriksaan thyroid function yaitu : FREE T3 MEIA, FREE T4 MEIA, 3rd Generation TSH; pemeriksaan rheumatology yaitu : CRP, Anti dsDNA; pemeriksaan metabolic yaituferritin; pemeriksaan Kidney Function yaitu : greatine, GFR est, lalu karena Evi ada gangguan di pencernaan maka diperiksakan juga serology yaitu bakteri helycobacterpylory. Hal tersebut juga Evi lakukan saat trombosit Evi hampir 2000. Waktu itu biaya yang Evi keluarkan adalah sekitar 1,7juta rupiah (sudah sekaligus bersama uang jasa dokternya yaitu 300ribu rupiah). Jadi selama 2 kali pertemuan hanya 1 kali bayar (ketika menunjukkan hasil laboratorium darah, saya tidak bayar lagi ke dokter saya). Sebenarnya untuk kasus-kasus berat seperti pendarahan yang tiada henti dapat diberikan medrol (obat kortikosteroid) dan obat penghenti pendarahan. Kalau wanita biasanya haid yang berlebihan bis adiberikan provera. Dan tingkat dosis yang biasa diberikan dokter hemotologi sesuai dengan tingkat aktivitas trombositnya. Selain BMP, kasus lainnya yang pernah ada yaitu splenektomi. Sebisa mungkin harus dihindari, khususnya bagi anak-anak. Dengan mengingat resiko septikemia peneumokokal. Hal itu yang Evi baca di buku kedokteran klinis. Splenektomi adalah pembedahan mengeluarkan limpa dan septikemia adalah keracunan darah. Saya sempat diskusikan hal ini bersama dokter hematologi saya. BMP (bone merrow punction) adalah sebuah pilihan terakhir jika obat yang diberikan tidak ada kemajuan. Sebaiknya yang berkata harus di BMP adalah dokter haemotologi. Karena dokter spesialis tesebut paling tahu mengenai kondisi darah pasiennya. Waktu trombosit evi 2ribu, evi diberi medrol berdosis 16 miligram tapi saat trombosit evi 30ribu dikurangi makan obatnya menjadi 1/2nya dan saat trombosit evi 50ribu (alias tahap aman kata dokter) evi minumnya jadi 1/4nya alias 4miligram pada waktu pagi dan malam. Pemberian obat medrol harus dibarengi dengan obat lambung karena medrol mempunyai efek smaping membuat asam lambung tinggi. Nama obat pasangan medrol adalah Omeprazole. Bahkan evi pernah memakan obat khusus tulang karena waktu pemeriksaan darah, keliatan sumsum tulang evi agak berkurang. Itulah yg membuat kita lemas wlpn kondis Hb bagus. Kalau untuk anak-anak evi belum mengetahuinya. Evi rasa sama aja, mungkin dosisnya yang dikurangi.

Upload: rachelsantoso

Post on 16-Sep-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhk

TRANSCRIPT

Saat Evi berobat ke dokter spesialis penyakit darah, evi hanya melakukan pemeriksaan darah sepertiLED,HB, MVC(hematrokit/jumlah eritrosit),MCH(Hb/jumlah eritrosit),MCHC(Hb/hematrokit) atau pemeriksaan darah lengkap dibarengi dengan pemeriksaan thyroid function yaitu :FREE T3 MEIA, FREE T4 MEIA, 3rd Generation TSH; pemeriksaan rheumatology yaitu :CRP,Anti dsDNA; pemeriksaan metabolic yaituferritin; pemeriksaanKidney Functionyaitu :greatine,GFR est, lalu karena Evi ada gangguan di pencernaan maka diperiksakan jugaserology yaitu bakteri helycobacterpylory. Hal tersebut juga Evi lakukan saat trombosit Evi hampir 2000. Waktu itu biaya yang Evi keluarkan adalah sekitar 1,7juta rupiah (sudah sekaligus bersama uang jasa dokternya yaitu 300ribu rupiah). Jadi selama 2 kali pertemuan hanya 1 kali bayar (ketika menunjukkan hasil laboratorium darah, saya tidak bayar lagi ke dokter saya).

Sebenarnya untuk kasus-kasus berat seperti pendarahan yang tiada henti dapat diberikan medrol (obat kortikosteroid) dan obat penghenti pendarahan. Kalau wanita biasanya haid yang berlebihan bis adiberikan provera. Dan tingkat dosis yang biasa diberikan dokter hemotologi sesuai dengan tingkat aktivitas trombositnya.

Selain BMP, kasus lainnya yang pernah ada yaitu splenektomi. Sebisa mungkin harus dihindari, khususnya bagi anak-anak. Dengan mengingat resiko septikemia peneumokokal. Hal itu yang Evi baca di buku kedokteran klinis.Splenektomiadalah pembedahan mengeluarkan limpa dan septikemia adalah keracunan darah. Saya sempat diskusikan hal ini bersama dokter hematologi saya.

BMP(bone merrow punction) adalah sebuah pilihan terakhir jika obat yang diberikan tidak ada kemajuan. Sebaiknya yang berkata harus di BMP adalah dokter haemotologi. Karena dokter spesialis tesebut paling tahu mengenai kondisi darah pasiennya. Waktu trombosit evi 2ribu, evi diberimedrolberdosis 16 miligram tapi saat trombosit evi 30ribu dikurangi makan obatnya menjadi 1/2nya dan saat trombosit evi 50ribu (alias tahap aman kata dokter) evi minumnya jadi 1/4nya alias 4miligram pada waktu pagi dan malam. Pemberian obat medrol harus dibarengi dengan obat lambung karena medrol mempunyai efek smaping membuat asam lambung tinggi. Nama obat pasangan medrol adalahOmeprazole. Bahkan evi pernah memakan obat khusus tulang karena waktu pemeriksaan darah, keliatan sumsum tulang evi agak berkurang. Itulah yg membuat kita lemas wlpn kondis Hb bagus. Kalau untuk anak-anak evi belum mengetahuinya. Evi rasa sama aja, mungkin dosisnya yang dikurangi.

BMP(bone marrow procedure), yakni mengambil cairan sumsum tulang belakang. Jika tidak tepat, pengeboran ini bisa menyebabkan kelumpuhan atau bahkan kematian.

Dulu sempat evi konsultasi dengan teman yang seorang dokter tentang BMP, dia bilang jg sebaiknya jangan dilakukan tapi jika harus dilakukan maka,Yang mesti disiapkan jika perlu dilakukan pemeriksaan sumsum tulang:1. Kesiapan mental, karena pemeriksaan ini sedikit menyakitkan2. Tidak memiliki kelainanan/ penyakit radang kulit di daerah dada3. Berkonsultasilah dengan dokter terkait manfaat dan risiko pemeriksaan sumsum tulang ini.

Semoga informasi ini bermanfaat ya. Jikalau evi ada salah dalam ucapan dan tulisan, evi mohon maaf. tetap semangat dan tersenyum selalu.

Tadi evi baru ngobrol dengan teman yg juga seorang dokter. Untuk biaya BMP itu tergantung dari siapa dokternya, rumah sakitnya. Biasanya dibawah 1 juta, ada juga 400-500rb, bahkan ada juga di bawah 400ribu.

Untuk anak-anak sebaiknya jangan dilakukan BMP karena sumsum tulang belakang adalah pusat saraf, jika saat dokter mau ambil sumsum dan posisi anak ga bisa diam maka resiko besar kegagalan akan terjadi. Emosi seorang anak belum bisa diatur. Sebaiknya dilakukan dengan pengobatan, menjaga anak agar tidak terluka dan mengalami pendarahan, cek darah dan makan makanan yg baik terutama anak. Jauhi makan yg berbau penyedap rasa, pengawet serta pewarna. Itu juga saran dr teman dokter evi.

Apabila dokter salah melakukan pemeriksaan BMP maka akan timbul penyakit baru yg luarbiasa. Mungkin ini bisa menjadi bahan pertimbangan.

Evi lupa menyampaikan diatas, biasanya kalaupembedahanitu minimal trombosit batas aman adalah50ribu.

Seperti kata mba Susi, jika sudah mengetahui kita menderita ITP sebaiknya ga usah melakukan BMP. Ciri ITP mudah kok dikenali walaupun kadang hampir sama dengan Hemofilia, TTP atau penyakit darah lainnya. Bedanya sering di trombositnya, selalu nurun dan nurun dan jarang bisa dalam kondisi normal yaitu 150rb-400rb.