penyakit dalam hewan kecil
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
1/8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ginjal termasuk kondisi yang mempengaruhi glomerulus, tubulus,
interstitium, panggul, dan pembuluh darah. Penyakit ginjal termasuk penyakit glomerular,
penyakit tubulus dan interstitium, penyakit pelvis ginjal dan kelainan perkembangan sampel
jaringan ginjal (=70) yang disampaikan ke Departemen Patologi Veteriner dari niversitas
!onkuk "00#$"00% dilibatkan dalam penelitian ini.
&adan !esehatan Dunia (') menyatakan bah*a Penyakit +agal +injal (P++)
menyumbang %0.000 kematian setiap tahunnya. Di -ndonesia pada tahun "007, angka
kejadian P++ adalah #0,7 per satu juta penduduk (uhardjono, "007). /ingginya biaya
pengobatan dan kurangnya asilitas pengobatan penyakit ini menyebabkan banyak penderita
tidak tertangani dengan baik. 1enurut data dari Persatuan 2erologi -ndonesia (P34235/4-)
terdapat 70.000 penderita P++ di -ndonesia dan hanya .000 penderita yang ter6a6at telah
menjalani pengobatan (1arbun, "0"). edangkan pada he*an, prevalensi dari penyakit
tersebut diestimasi sebesar ,8$"09 untuk pet animal. :njing diba*ah umur 7 tahun beresiko
terkena penyakit ini sebesar 0,#9 dan pada anjing dengan umur diatas 7 tahun sebesar 0,7$
",;9. Pada ku6ing, untuk yang berumur diba*ah 7 tahun resiko terkena penyakit ini sebesar
0,"$0,89 dan untuk ku6ing diatas 7 tahun resiko kejadiannya meningkat hingga ,%$%,89.
( kusuma )
5ungsi ginjal adalah sebagai sistem iltrasi di dalam tubuh. +injal terdiri dari ratusan
hingga ribuan sel$sel neron yang ungsinya menyaring produk sisa dari aliran darah yang
disekresikan dalam bentuk urin. +injal juga berungsi mempertahankan keseimbangan air dan
elektrolit di dalam tubuh dan juga memproduksi beberapa hormon seperti erythropoietin yang
menstimulasi produksi sel darah merah. +agal ginjal terjadi bila ginjal tersebut tidak berungsi
sebagaimana mestinya.:da " tipe gagal ginjal, +agal +injal :kut (++:) dan +agal +injal
!ronis (++!). ++: terjadi sangat 6epat dan langsung kehilangan ungsinya, biasanya
disebabkan oleh kera6unan. ++: dapat bersiat reversible, jadi bila ditangani dengan 6epat
1
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
2/8
maka ungsi ginjal dapat kembali lagi, tapi juga dapat menjadi ke ++! bila terlambat
ditangani. +ejala klinis yang biasanya terjadi pada ++: adalah sedikit minumnya, jarang
buang air ke6il,lemah,muntah,kadang diare.
++! sangat sering terjadi pada he*an tua, dimana dalam keadaan tua he*an akan
mengalami penurunan ungsi organ yang salah satunya adalah ginjal. ++! terjadi karena
kerusakan sel 80 < 79 dari sel sel neron yang ada di ginjal yang menyebabkan ungsi ginjal
menurun. Proses terjadinya ++! dapat diperkirakan dalam hitungan bulan atau bahkan
beberapa tahun, tergantung dari kondisi he*an yang terkena ++!. +ejala klinis ++!
biasanya he*an akan nampak banyak minum (polydipsi), banyak buang air ke6il (polyuri),
anoreia (kekurusan), muntah, penurunan berat badan, lemah, susah bejalan, naasnya jelek,
ul6er pada mulut (seperti saria*an), anemia (karena hormon erythropoietin tidak berungsi
denganbaik).
B. Rumusan Masalah
. :pa pengertian penyakit gagal ginjal kronis>?
". :pa penyebab dari gagal ginjal kronis >?#. &agaimana Patoisiologis dari gagal ginjal kronis >?
@. &agaimana gambaran klinik dari gagal ginjal kronis >?
. &agaimana diagnosa gagal ginjal kronis>?
8. &agaimana 6ara pen6egahan dan pengobatan gagal ginjal kronis>?
C. Manfaat
. 1engetahui pengertian dari gagal ginjal kronis
". 1engetahui penyebab gagal ginjal kronis#. 1emahami gambaran kliniks gagal ginjal kronis
@. 1engetahui patoiologis gagal ginjal kronis
. 1engetahui 6ara mendiagnosa gagal ginjal kronis8. 1engetahui 6ara pen6egahan dan pengobatan gagal ginjal kronis
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi gagal ginjal krnik
2
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
3/8
+agal ginjal juga bisa terjadi pada ku6ing, gagal ginjal biasanya disebabkan oleh
penyakit ginjal dan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada ku6ing yang lebih tua.
+agal ginjal pada ku6ing bisa mengambil dua bentuk, yaitu akut atau kronis. +agal ginjal akut
dikaitkan dengan berhenti tiba$tiba ungsi ginjal, sedangkan hasil gagal ginjal kronis dari
kerusakan progresi pada ungsi ginjal.
+agal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari # bulan,
berdasarkan kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal seperti proteinuria. Aika tidak
ada tanda kerusakan ginjal, diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laju iltrasi
glomerulus kurang dari 80 mlBmenitB,7#m. Pada pasien dengan penyakit ginjal kronik,
klasiikasi stadium ditentukan oleh nilai laju iltrasi glomerulus, yaitu stadium yang lebih
tinggi menunjukkan nilai laju iltrasi glomerulus yang lebih rendah. !lasiikasi tersebut
membagi penyakit ginjal kronik dalam lima stadium. tadium adalah kerusakan ginjal
dengan ungsi ginjal yang masih normal, stadium " kerusakan ginjal dengan penurunan ungsi
ginjal yang ringan, stadium # kerusakan ginjal dengan penurunan yang sedang ungsi ginjal,
stadium @ kerusakan ginjal dengan penurunan berat ungsi ginjal, dan stadium adalah gagal
ginjal (PeraCella, "00).
B.Pen!e"a"
&eberapa penyebab terjadinya +agal +injal adalah !era6unan (pestisida,
organophosphate, dll.), bat$obatan (terlalu lama terpapar dengan obat, misal antibiotik, anti
inlamasi, anti parasit, dll. 1aka dari itu semua pemakaian obat harus dengan persetujuan dan
penga*asan dokter he*an), /umor ginjal (Eymphosar6oma, adenosar6oma), &atu +injal,
Dehidrasi, :gen -neksius (Eeptospirosa sp. yang menyebabkan Eeptospirosis), +eriatri6
diseases (Penyakit yang timbul pada umur tua diakibatkan karena penurunan ungsi organ
dalam hal ini ginjal).
C.Patfisilgi
Penurunan ungsi ginjal yang progresi tetap berlangsung terus meskipun penyakit
primernya telah diatasi atau telah terkontrol. al ini menunjukkan adanya mekanisme adaptasi
sekunder yang sangat berperan pada kerusakan yang sedang berlangsung pada penyakit ginjal
3
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
4/8
kronik. &ukti lain yang menguatkan adanya mekanisme tersebut adalah adanya gambaran
histologik ginjal yang sama pada penyakit ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit primer
apapun. Perubahan dan adaptasi neron yang tersisa setelah kerusakan ginjal yang a*al akan
menyebabkan pembentukan jaringan ikat dan kerusakan neron yang lebih lanjut. Demikian
seterusnya keadaan ini berlanjut menyerupai suatu siklus yang berakhir dengan gagal ginjal
terminal (2oer, "008).
D.#am"aran klinik
+ambaran klinik gagal ginjal kronik berat disertai sindrom aCotemia sangat kompleks,
meliputi kelainan$kelainan berbagai organ seperti kelainan hemopoeisis, saluran 6erna, mata,
kulit, selaput serosa, kelainan neuropsikiatri dan kelainan kardiovaskular (ukandar, "008).
a. !elainan hemopoeisis
!elainan hemopoeisis :nemia normokrom normositer dan normositer (1FV 7%$;@
F), sering ditemukan pada pasien gagal ginjal kronik. :nemia yang terjadi sangat bervariasi
bila ureum darah lebih dari 00 mg9 atau bersihan kreatinin kurang dari " ml per menit.
b. !elainan saluran 6erna
1ual dan muntah sering merupakan keluhan utama dari sebagian pasien gagal ginjal
kronik terutama pada stadium terminal. Patogenesis mual dam muntah masih belum jelas,
diduga mempunyai hubungan dengan dekompresi oleh lora usus sehingga terbentuk amonia.
:monia inilah yang menyebabkan iritasi atau rangsangan mukosa lambung dan usus halus.
!eluhan$keluhan saluran 6erna ini akan segera mereda atau hilang setelah pembatasan diet
protein dan antibiotika.
6. !elainan mata
Visus hilang (aCotemia amaurosis) hanya dijumpai pada sebagian ke6il pasien gagal
ginjal kronik. +angguan visus 6epat hilang setelah beberapa hari mendapat pengobatan gagal
ginjal kronik yang adekuat, misalnya hemodialisis. !elainan sara mata menimbulkan gejala
nistagmus, miosis dan pupil asimetris. !elainan retina (retinopati) mungkin disebabkan
hipertensi maupun anemia yang sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik. Penimbunan
4
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
5/8
atau deposit garam kalsium pada 6onjun6tiva menyebabkan gejala red eye syndrome akibat
iritasi dan hipervaskularisasi. !eratopati mungkin juga dijumpai pada beberapa pasien gagal
ginjal kronik akibat penyulit hiperparatiroidisme sekunder atau tersier.
d. !elainan kulit
+atal sering mengganggu pasien, patogenesisnya masih belum jelas dan diduga
berhubungan dengan hiperparatiroidisme sekunder. !eluhan gatal ini akan segera hilang
setelah tindakan paratiroidektomi. !ulit biasanya kering dan bersisik, tidak jarang dijumpai
timbunan kristal urea pada kulit muka dan dinamakan urea rost e. !elainan selaput serosa
!elainan selaput serosa seperti pleuritis dan perikarditis sering dijumpai pada gagal ginjal
kronik terutama pada stadium terminal. !elainan selaput serosa merupakan salah satu indikasi
mutlak untuk segera dilakukan dialisis.
. !elainan neuropsikiatri
&eberapa kelainan mental ringan seperti emosi labil, dilusi, insomnia, dan depresi
sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik.
seperti konusi, dilusi, dan tidak jarang dengan gejala psikosis juga sering dijumpai
pada pasien ++!. !elainan mental ringan atau berat ini sering dijumpai pada pasien denganatau tanpa hemodialisis, dan tergantung dari dasar kepribadiannya (personalitas). g. !elainan
kardiovaskular Patogenesis gagal jantung kongesti (+A!) pada gagal ginjal kronik sangat
kompleks. &eberapa aktor seperti anemia, hipertensi, aterosklerosis, kalsiikasi sistem
vaskular, sering dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik terutama pada stadium terminal dan
dapat menyebabkan kegagalan aal jantung.
E.Diagnsis
Pendekatan diagnosis gagal ginjal kronik (++!) mempunyai sasaran berikut
) 1emastikan adanya penurunan aal ginjal (E5+)") 1engejar etiologi ++! yang mungkin dapat dikoreksi
#) 1engidentiikasi semua aktor pemburuk aal ginjal (reversible a6tors)
@) 1enentukan strategi terapi rasional
5
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
6/8
) 1eramalkan prognosis Pendekatan diagnosis men6apai sasaran yang diharapkan bila
dilakukan pemeriksaan yang terarah dan kronologis, mulai dari anamnesis,
pemeriksaan isik diagnosis dan pemeriksaan penunjang diagnosis rutin dan khusus
(ukandar, "008).a. :namnesis dan pemeriksaan isik
:namnesis harus terarah dengan mengumpulkan semua keluhan yang berhubungan
dengan retensi atau akumulasi toksin aCotemia, etiologi ++!, perjalanan penyakit termasuk
semua aktor yang dapat memperburuk aal ginjal (E5+). +ambaran klinik (keluhan subjekti
dan objekti termasuk kelainan laboratorium) mempunyai spektrum klinik luas dan melibatkan
banyak organ dan tergantung dari derajat penurunan aal ginjal.
b. Pemeriksaan laboratorium
/ujuan pemeriksaan laboratorium yaitu memastikan dan menentukan derajat
penurunan aal ginjal (E5+), identiikasi etiologi dan menentukan perjalanan penyakit
termasuk semua aktor pemburuk aal ginjal.
) Pemeriksaan aal ginjal (E5+) Pemeriksaan ureum, kreatinin serum dan asam urat
serum sudah 6ukup memadai sebagai uji saring untuk aal ginjal (E5+).") 3tiologi gagal ginjal kronik (++!) :nalisis urin rutin, mikrobiologi urin, kimia darah,
elektrolit dan imunodiagnosis.
#) Pemeriksaan laboratorium untuk perjalanan penyakit Progresivitas penurunan aal
ginjal, hemopoiesis, elektrolit, endoktrin, dan pemeriksaan lain berdasarkan indikasi
terutama aktor pemburuk aal ginjal (E5+). Pemeriksaan penunjang diagnosis
Pemeriksaan penunjang diagnosis harus selekti sesuai dengan tujuannya, yaitu
. Diagnosis etiologi ++! &eberapa pemeriksaan penunjang diagnosis, yaitu oto polos
perut, ultrasonograi (+), nerotomogram, pielograi retrograde, pielograiantegrade dan 1i6turating Fysto rography (1F).
". Diagnosis pemburuk aal ginjal Pemeriksaan radiologi dan radionuklida (renogram)
dan pemeriksaan ultrasonograi (+).
$.Pen%egahan
6
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
7/8
paya pen6egahan terhadap penyakit ginjal kronik sebaiknya sudah mulai dilakukan
pada stadium dini penyakit ginjal kronik. &erbagai upaya pen6egahan yang telah terbukti
bermanaat dalam men6egah penyakit ginjal dan kardiovaskular, yaitu pengobatan hipertensi
(makin rendah tekanan darah makin ke6il risiko penurunan ungsi ginjal), pengendalian gula
darah, lemak darah, anemia, penghentian merokok, peningkatan aktivitas isik dan
pengendalian berat badan (2ational !idney 5oundation, "00;).
#.Peng"atan
Pengobatan dan penanganan penyakit gagal ginjal ditujukan pada pencegahan atau
memperlambat kerusakan ginjal tersebut. Hewan yang terkena gagal ginjal dianjurkan
dilakukan rawat inap di rumah sakit hewan atau klinik hewan dan akan diterapi dengan cairan
infus yang fungsinya membantu mencuci atau membuang produk sisa dari aliran darah danmemperbaiki kesimbangan elektrolit di dalam tubuh, dan juga dilakukan pengobatan untuk
gejala yang nampak seperti muntah, diare, dan juga kemungkinan terjadi infeksi sekunder
oleh bakteri.Pemeriksaan darah rutin pada hewan tiap tahun akan sangat membantu untuk
mendeteksi tahap awal sebelum gagal ginjal terjadi, dan bila terlihat tahap awal maka hewan
akan mendapat penanganan lebih awal yang dapat mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.
Maka dari itu kita sarankan untuk mengecek pemeriksaan darah secara rutin terhadap
hewan.
BAB III
PENU&UP
A.'esim(ulan
+agal ginjal juga bisa terjadi pada ku6ing, gagal ginjal biasanya disebabkan oleh
penyakit ginjal dan menjadi salah satu penyebab utama kematian pada ku6ing yang lebih tua.
+agal ginjal pada ku6ing bisa mengambil dua bentuk, yaitu akut atau kronis. +agal ginjal akut
7
-
8/19/2019 penyakit dalam hewan kecil
8/8