penyakit asma-ppt

27
PENYAKIT ASMA OLEH : JENI YANTI YUSUF MENTARI ADINDA PUTRI A.MIFTAHUL JANNA TINGKAT : II-A JURUSAN FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR 2015

Upload: mitaandy

Post on 01-Oct-2015

1.533 views

Category:

Documents


326 download

TRANSCRIPT

PENYAKIT ASMA

PENYAKIT ASMAOLEH :

JENI YANTI YUSUFMENTARI ADINDA PUTRIA.MIFTAHUL JANNA

TINGKAT : II-A

JURUSAN FISIOTERAPIPOLTEKKES KEMENKES MAKASSAR2015

DEFINISI Asma adalah gangguan inflamasi kronik yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam dan atau dini hari.

Asma merupakan suatu penyakit obstruksi paru-paru yang didapatkan pada pasien usia muda. Penyakit ini berkaitan dengan hypersensitive dan hipereaksi dari trakea dan bronchus yang menyebabkan kesulitan respirasi akibat spasma bronchus dan produksi mukus yang meningkat.

PATOLOGI Pada saat pertama kali masuk kedalam tubuh, alergan akan merangsang sistem pertahanan tubuh untuk menghasilkan zat anti yang lebih di kenal dengan nama imunoglobulin E (IgE) tubuh penderita alergi sangat rendah memproduksi IgE yang sangat spesifik terhadap alergan yang merangsangnyaNEXT . . .Pada saat penderita alergi IgE selain beredar dalam darah juga menempel pada basofil (sejenis sel darah putih) dan mastosid ( terdapat dalam jaringan terutama pada saluran napas, serna dan kulit), jika suatu saat penderita berhubungan lagi dengan alergan tadi akan berkaitan dengan IgE yang telah menempel pada mastosid, mastosid akan mengeluarkan zat kimia yang disebut mediator ke jaringan sekitarnya. Mediator inilah yang menyebabkan berbagai gejala alergi, jika mediator ini di lepaskan pada saluran napas maka akan menyebabkan penyempitan saluran napas (obstruksi) dan dapat menimbulkan serangan asma.

ETIOLOGIFaktor ekstrinsik (alergik) : reaksi alergik yang biasanya dikenal seperti debu, serbuk-serbuk, dan bulu-bulu binatang.

Faktor intrinsik (non-alergik) : tidak berhubugan dengan alergen, seperti common cold, infeksi traktus toraktorius, latihan, emosi dan polutan lingkngan dapat mencetuskan serangan.

Asma gabungan : bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dari alergik dan non-alergik (Smeltzer & Bare,2002)

MANIFESTASI KLINIKTANDAEpisode serangan sesak nafas yang berat

Batuk ; biasa tidak produktif selama serangan tapi produktif sesudah serangan

Pola nafas abnormal, penggunaan berlebihan dari accessory muscle inspirasy akibat pernafasan upper chest dan kecepatan respirasi meningkat

MANIFESTASI KLINIKGEJALABeberapa penderita lebih sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir selalu mengalami batuk dan bengek serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olahraga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan timbulnya gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam hari atau cuaca dingin.

NEXT . . .Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai dengan napas yang berbunyi (mengi dan bengek), batuk dan sesak napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan nafasnya.

Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan

Gambar :

asma terjadi karena penyempitan, peradangan & konstriksi otot bronkusPEMERIKSAANTujuan :Untuk menentukan apakah gangguan primer atau sekunder dan ventilasi yang menyebabkan keterbatasan fungsi fisikUntuk menentukan apakah pasien mampu berprtisipasi dalam program fisioterapi paru-paruUntuk mengembangkan rencana terapi individu pasienUntuk mengevaluasi perbaikan dan efektivitas hasil terapiUntuk menentukan apakah terapi dilanjutkan atau dihentikanUntuk menentukan Home Programme

PEMERIKSAANAnamnesis

Anamnesis dilakukan oleh therapist melalui pasien atau keluarga tentang identitas, gangguan keterbatasan fungsional pasien, keluhan utama dan hasil terapi yang telah didapatRiwayat medis dan diagnose penyakit sebelumnya dari medical reord atau pasien dan keluarganyaRiwayat sosial dan riwayat pekerjaan utamanya pekerjaan yang menggunakan fisik, lingkungan pekerjaan, kebiasaan sosial seperti merokok dan minum yang mempengaruhi penyakit pasienLingkungan rumah dan lingkungan keluarga termasuk tanggung jawab keluarga, situasi rumah, dan support dari keluarga

NEXT . . .Anamnesis khusus

Keluhan utama :Mulai serangan :Faktor pencetus :Sputum :Jumlah :Warna :Kekentalan :Apakah disertai nyeri dada ?Faktor yang memperberat ?Faktor yang memperingan ?Riwayat penyakit keluarga ?Riwayat obat-obatan ?Psikososial : (keadaan rumah & lingkungan pekerjaan) ?

PEMERIKSAAN KHUSUS KONDISI RESPIRASIVital sign (meliputi : tekanan darah, denyut nadi, kecepatan pernafasan)Inspeksi :Tingkat kesadaran : sadar, responsive, lesu, kerjasama, orientasiWarna : biru pada kuku, biru di bibirKepala dan leher :Ditemukan hiperarthropi otot-otot pernafasanDitemukan cyanosis pada ujung jari dan bibir akibat kurangnya suplai oksigen dalam darah.Analisis bentuk dada dan postur :Pada bahu terjadi sedikit elevasi dan protraksi yang diakibatkan penggunaan otot-otot aksesois (scaleni dan sterno cledomastoideus) pada saat ekspirasiPostur tubuh forwardBentuk thraks barrel chest dengan antero posterior 2:1Pola nafas : pola nafas cepat dan dalam karena mengalami gangguan respirasiPalpasiPemeriksaan khusus (auskultasi, perkusi, fremitus)

DIAGNOSAPada dasarnya cara mendiagnosis penyakit asma didasarkan pada tiga komponen inti yaitu riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan hasil dari tes pernapasan. Perawatan primer akan mengelola tes dan, jika pasien memiliki asma, maka akan ditentukan seberapa tingkat keparahan penyakit asma yang diderita sebagai intermiten, ringan, sedang, atau beratNEXT . . .Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Seperti : penderita hampir selalu mengalami batuk dan bengek serta mengalami serangan hebat setelah menderita suatu infeksi virus, olahraga atau setelah terpapar oleh alergen maupun iritan.

Begitupun dengan hasil pemeriksaan dan inspeksi yang banyak memberikan tanda dan gejala asma pada penderita. Diantaranya adalah dari pemeriksaan tes fungsi paru (pola nafas), tes sputum, bentuk dada yang tidak simetris, dan lain-lain. Selain itu, diagnosa juga dapat diketahui melalui pemeriksaan x-ray (rontgen).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPIBREATHING EXERCISEMerupakan latihan pernafasan yang selalu menjadi prorioritas utama dalam program pengobatan fisioterapi penyakit paru-paru baik akut maupun kronik. BE ditujukan untuk melatih otot-otot respirasi, memperbaiki ventilasi, mengurangi kerja pernafasan, memperbaiki pergantian udara dan oksigen dan bersama dengan aktif ROM exercise pada shoulder dan trunk akan dapat membantu pengembangan toraks, memudahkan nafas dalam serta merangsang reflek batuk.

NEXT . . .POSTURAL DRAINAGEPostural drainage merupakan suatu metode pembersihan saluran nafas dengan cara memposisikan penderita sedemikian rupa dan dengan pengaruh gravitasi. Dalam pelaksanaannya postural drainage ini selalu disertai dengan tapotement atau tepukan yang bertujuan untuk melepaskan mucus dari dinding saluran nafas dan untuk merangsang terjadinya reflex batuk. Sehingga dengan terjadinya reflex batuk ini maka mucus juga akan ikut keluar.

NEXT . . .PERNAFASAN SPIROMETRI INTENSIF

Spirometri insentif adalah sebuah bentuk pelatihan yang menekankan ventilatory inspirations.18,48,60 maksimal yang mereka derita pasien menghirup sangat mungkin melalui kecil , alat kontrol pendengaran visual atau spirometer yang memberikan tanggapan mengenai apakah sebuah inspirasi mencapai target maksimal .Biasanya , ini adalah teknik pernapasan yang dilakukan saat menggunakan spirometer , tapi juga dapat dilakukan tanpa alat ini

NEXT . . .POSISIMengajarkan beberapa posisi kepada pasien untuk mencegah dan menghilangkan episode dyspnea. Seperti : duduk bersandar ke depan atau posisi berdiri dengan tangan di meja bersandar, seperti pada gambar.

NEXTLATIHAN RILEKSASIYaitu melatih pasien cara berileksasi pada saat serangan ataupun diluar serangan. Dengan mengajarkan pasien hal ini maka diharapkan pasien dapat secara spontan beileksasi saat terjadi serangan sehingga pasien tidak mengalami sesak nafas. Latihan ileksasi ini juga ditujukan untuk otot-otot pernafasan dan mentalnya

NEXT . . .BATUK EFEKTIF

Batuk merupakan suatu gerakan reflek untuk mengeluarkan benda asing atau sputum dari dalam saluran pernafasan. Dalam latihan batuk harus di lakukan dengan benar yaitu dengan pengembangan daerah perut dan pinggang secara perlahan-lahan yang bertujuan untuk pengisian udara pada daerah bronkiolus tanpa menyebabkan sekresi tersebut terbawa masuk lebih dalam pada saluran bronkiolus

KOMPLIKASIPneumonia (infeksi paru-paru)Pneumonia adalah peradangan (pembengkakan) pada jaringan yang ada pada salah satu atau kedua paru-paru Anda yang biasanya disebabkan oleh infeksi.

Lumpuhnya sebagian atau keseluruhan paru-paru

Kegagalan pernafasan.Kegagalan pernapasan terjadi ketika tingkat oksigen dalam darah berkurang ke tingkat yang membahayakan, atau tingkat karbon d`ioksida yang meninggi ke tingkat yang membahayakan