penuntun praktikum praktiku… · web viewbenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab...

24
PENUNTUN PRAKTIKUM MK ILMU TANAMAN PANGAN (AGH 340) SEMESTER GANJIL 2017/2018 oleh : HENI PURNAMAWATI SUGIYANTA

Upload: others

Post on 22-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

PENUNTUN PRAKTIKUMMK ILMU TANAMAN PANGAN (AGH 340)

SEMESTER GANJIL 2017/2018

oleh :

HENI PURNAMAWATISUGIYANTA

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 0 1 7

Page 2: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

JADWAL PRAKTIKUM MK ILMU TANAMAN PANGAN (AGH 340)

SEMESTER GANJIL TAHUN 2017/2018

Tgl/bln Topik

Dosen Praktikum

Senin7.00-10.00

Rabu7.00-10.00

Jumat7.00-10.00

6, 8,11 Sep Pendahuluan Umum Kontrak, tata tertib praktikum,

penilaian Pembagian Kelompok

HPU HPU HPU

13, 15, 18 Sep

Pengenalan Padi HPU HPU HPU

20, 22, 25Sep Lahan Kering (Tanam Jagung) HPUSUG

HPUSUW

DWI DDIHPU

27, 29 sep, 2 Okt

Lahan Kering, Pupuk 1 Jagung, Tanam Umbi

HPUSUG

HPUSUW

DWI DDIHPU

4, 6, 9 Okt Penyiapan Benih,PembibitanPupuk HayatiPenanaman Padi

HPUSUG

HPUSUW

DWI DDISUG

11, 13, 16Okt Pemeliharaan Padi (Sulam, Kemalir, Pupuk 1)

HPUSUG

HPUSUW

DWI DDISUG

18,20,23 Okt Lahan Kering (Pupuk 2, Pembumbunan)

HPUSUG

HPUSUW

DWI DDISUG

U T S 25okt-4nov

7, 9, 11 Nov Padi, Pupuk Ke 2Pengamatan, Pengendalian Gulma

HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

14, 16, 18 Nov

PadiPengenalan Gulma Padi

APLHPU

APLHPU

APLDWI DDI

21, 23, 25 Nov

Pemupukan Padi Ke 3Panen Padi

HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

28, 30 Nov, 2 Des

Panen JagungPemeliharaan Umbi

HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

5, 7, 9 Des Pengamatan Padi HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

12, 14, 16 Des

Pengamatan Padi HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

19,21, 23 Des UJIAN PRAKTIKUM HPUAPL

HPUSUW

DWI DDISUG

U A S 2 – 13 JANUARI 2018

2

Page 3: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

PENYIAPAN BENIH DAN PESEMAIAN

Penyiapan bahan tanam yang baik berperan penting dalam menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman. Penyiapan bahan tanam untuk padi dimulai dari penggunaan varietas dan benih bermutu, penyiapan pesemaian, penyiapan benih pemeliharaan pesemaian hingga panen bibit/pindah tanam (transplanting).

Penggunaan benih yang baik, bermutu dan bersertifikat akan menjamin pertumbuhan bibit yang sehat, seragam dan berviabilitas tinggi saat dipindah tanam sangat dianjurkan. Akan tetapi prakteknya petani tidak selalu menggunakan benih bersertifikat pada tiap musim tanam. Apabila tidak menggunakan benih bersertifikat maka perlu dilakukan perlakuan benih untuk memilih benih yang baik.

Cara memilih benih yang baik dapat menggunakan larutan garam 3-5% (30 g – 50 g garam/L air). Banyaknya benih disesuaikan dengan volume larutan. Benih yang mengambang dan mengapung dibuang. Benih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul

Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian basah dan pesemaian kering. Pesemaian basah dibutuhkan lahan sawah siap tanam untuk pesemaian sekitar 4-5 % dari luas lahan tanam/lahan produksi. Lokasi pesemaian harus dipilih yang pengairannya mudah dikelola. Tanah diolah sempurna kemudian dibuat bedengan berukuran lebar 1.0-1.2m, tinggi ± 10 cm dari muka air dan panjang sesuai ukuran petakan. Jarak antar bedengan ± 30 cm. Benih yang sudah siap disebar dengan kerapatan 100g/m2. Untuk pemeliharaan Urea 20-40 g per m2 disebarkan 7-10 hari setelah bibit tumbuh. Pesemaian kering dapat dilakukan di lahan kering atau menggunakan nampan plastik atau bahan lainnya. Diatas nampan diberi campuran tanah dan bahan organik supaya bibit mudah dicabut saat pindah tanam.

TujuanMengenalkan metode mendapatkan benih yang baik, benih siap semai dan penyiapan pesemaian.

3

Page 4: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENYIAPAN BENIH DAN PENYEMAIAN

Nama/NIM :

Hari praktikum/kelompok :

Tugas :

1. Mengapa pada saat direndam dalam air garam, benih yang baik tenggelam?

2. Terangkan prosedur penyiapan benih hingga benih siap untuk disemai

3. Apa fungsi pesemaian?

4. Terangkan prosedur pesemaian

Pesemaian basah :

Luasan pesemaian untuk luas tanam 1hektar = ...............

Pesemaian kering :

Ukuran nampan = ...............m2,

Jumlah nampan dibutuhkan untuk luas tanam 1hektar = ..................

4

Page 5: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

PENANAMAN PADI SAWAH DENGAN MASUKAN RENDAH

Latar BelakangPerkembangan produksi padi baik di Indonesia maupun negara-negara lain

penghasil padi terjadi setelah tahun 1960 dengan lahirnya revolusi hijau. Dengan ditanamnya varietas moderen berdaya hasil tinggi, respons terhadap pemupukan, dan tahan terhadap serangan jasad pengganggu, produksi padi meningkat dengan pesat. Produksi padi (GKP) di Indonesia meningkat dari 18,4 juta ton pada tahun 1960 menjadi 38,5 juta ton pada tahun 1980 dan meningkat menjadi sekitar 75 juta ton pada tahun 2013.

Teknologi revolusi hijau telah mentransformasikan pertanian menjadi pertanian berinput luar tinggi (high external input agriculture, HEIA). Peningkatan produksi yang tinggi disebabkan oleh penggunaan input luar terutama pupuk urea yang sangat tinggi. Aplikasi pupuk kimia yang tinggi tanpa pengembalian bahan organik ke lahan telah menyebabkan ketidakseimbangan hara tanah dan penurunan efisiensi serta meningkatkan pencemaran lingkungan. Penggunaan varietas yang seragam juga mendorong terjadinya resistensi hama dan penyakit. Tidak dapat diselesaikannya masalah levelling off, rendahnya keuntungan petani karena tingginya biaya input, kehawatiran timbulnya masalah-masalah lingkungan, dan kesehatan serta ketidakseimbangan hara dan hama serta penyakit telah mendorong pemikiran untuk melaksanakan pertanian berkelanjutan berinput luar rendah (low external input sustainable agriculture, LEISA) atau pertanian organik (organic farming, OF).

Batasan LEISA seperti yang dinyatakan oleh Minami (1997) adalah suatu metode pertanian yang memungkinkan reproduksi dan resiklus sumberdaya dan meminimalkan penggunaan pupuk buatan dan bahan kimia sehingga sumber daya lokal dan lingkungan dapat dipelihara serta produktivitas dan profitabilitas pada tingkat tertentu dapat dipertahankan. Dalam meminimalkan penggunaan input luar tidak harus menjadi nol. Pertanian organik merupakan cara produksi tanaman dengan menghindarkan atau sebesar-besarnya mencegah penggunaan senyawa-senyawa kimia sintetik sehingga masukan yang digunakan adalah bahan organik dan tidak menggunakan sama sekali bahan sintetik (Alamban, 2002). Pertanian LEISA dan organik sama-sama mendorong siklus biologis dalam suatu agrosistem baik mikro organisme, flora dan fauna tanah, tanaman dan hewan untuk memelihara kesuburan tanah jangka panjang. Disamping itu juga menggunakan semaksimal mungkin bahan yang dapat didaur ulang dan diperbaharui serta meminimalkan pencemaran lingkungan. Namun LEISA berbeda dengan pertanian organik karena pertanian organik cenderung menerapkan sistem yang tertutup dan semaksimal mungkin tidak menggunakan bahan inorganik, sedangkan sistem LEISA lebih terbuka terhadap sistem luar, menggunakan input inorganik apabila diperlukan secara hemat dan efisien untuk memperbaiki dan meningkatkan produktivitas (Soil Association, 1998; Pretty, 1995; dan Greene, 2001).

Kontroversi penerapan teknik budi daya HEIA dengan LEISA dan organik masih terus berkembang. Satu pihak menganggap bahwa hanya dengan aplikasi pupuk inorganik dan pestisida yang tinggi dapat meningkatkan produksi pangan dan mengatasi cekaman lingkungan, sedangkan pihak yang lain berpendapat bahwa produksi pangan dapat ditingkatkan dengan melindungi sumber daya alam dari degradasi dan meregenerasikannya (Pretty, 1995). Masalah lainnya adalah keberlanjutan (sustainability) usaha tani dengan penerapan teknik budi daya LEISA dan organik. Suatu usaha tani yang sustainable dicirikan oleh aliran nutrisi dan karbon di lapang

5

Page 6: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

produksi yang seimbang (Reitjntjes, Jones, dan Laban, 1997), serta menguntungkan petani dan melindungi sumber daya alam (Yoo dan Jung, 1992).

Produktivitas tanaman termasuk padi sangat ditentukan oleh interaksi antara genetik dan lingkungan. Teknik budidaya LEISA yang memfungsikan bahan organik dalam siklus produksi serta menggunakan pupuk inorganik secara terbatas akan memberikan lingkungan tumbuh yang berbeda dibanding teknologi budidaya HEIA yang mengandalkan pupuk inorganik dosis tinggi dan pertanian organik yang semata-mata mengandalkan bahan organik. Bahan organik memegang peranan penting dalam suplai hara tanah terutama unsur N yang diperlukan tanaman padi dalam jumlah besar. Dalam suplai hara N, bahan organik berfungsi sebagai biokatalis dan pool hara itu sendiri (Reichardt, Dobermann, dan George, 2003). Permasalahan recovery dan efisiensi pupuk N yang rendah selama penerapan teknologi HEIA diduga dapat diatasi dengan penggunaan bahan organik. Namun demikian pupuk organik akan melepas unsur hara secara lambat. Kondisi demikian belum tentu dapat memenuhi kebutuhan hara varietas padi moderen berdaya hasil tinggi yang sangat responsif terhadap pemupukan. Tingkat penambahan input pupuk inorganik perlu diketahui untuk dasar penerapan teknologi produksi yang akurat. Demikian pula varietas moderen, varietas lokal maupun varietas tipe baru (new plant type) mungkin memiliki tanggap dan kecukupan hara tertentu untuk teknologi budi daya HEIA, LEISA dan organik. Hal tersebut karena sesuai dengan evolusi dan pedegreenya varietas padi memiliki karakteristik morfologi, fisiologi dan agronomi yang berbeda.

Praktikum mata kuliah Tanaman Pangan Utama merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal permasalahan produksi komoditas tanaman pangan utama terutama padi sawah. Dalam praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat mempelajari pengaruh pupuk organik dan dosis pupuk inorganik rendah serta karakter agronomis beberapa varietas padi.

Tujuan praktikum ini adalah : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai karakter agronomis padi sawah.2. Mahasiswa dapat menerapkan budidaya padi sawah dengan teknologi terpilih.3. Mahasiswa dapat menerapkan teknik pengamatan berbagai peubah pada

penelitian padi sawah.

Bahan Benih padi yang digunakan varietas IPB3S dan varietas lokal dengan kebutuhan

benih 25 kg/ha. pupuk kandang dosis 2 ton/ha, pupuk Anorganik NPK, pupuk Urea-SP36-KCL, pupuk hayati dan atau pupuk cair organik.

Pelaksanaan PercobaanPengolahan tanah dilakukan dengan sistem olah tanah sempurna, yaitu dua kali

pembajakan, satu kali penggaruan dan perataan tanah. Pada pembajakan kedua diikuti dengan penyebaran pupuk kandang dan perataan tanah dilakukan 1 minggu setelah pengaruan selesai.

Benih disemai pada bedengan semai yang telah disiapkan untuk masing-masing varietas. Bibit ditanam pindah pada umur 10-14 hari dengan 2-3 bibit per lubang tanam. Jarak tanam yang digunakan jejer legowo (15cm x 20cm x 40cm) dan 30cm x 15cm.

Pupuk NPK Phonska 15:15:15 dengan dosis 300 kg/ha diberikan pada 1MST. Tambahan Urea 100 kg/ha diaplikasikan pada saat tanaman umur 4 MST.Urea diaplikasikan kembali apabila menjelang berbunga umur 6 MST nilai BWD < 4.

6

Page 7: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

Pengendalian gulma dilakukan secara manual (dengan menyiangi) pada 3 MST dan 5 MST. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai dengan tingkat serangan. Penggunaan pestisida diusahakan seminimal mungkin.PerlakuanV1J1 = Varietas IPB3S + jarak tanam legowo V1J2 = Varietas IPB3S + jarak tanam 30cm x 15 cmV2J1 = Varietas lokal + jarak tanam legowo V2J2 = Varietas lokal + jarak tanam 30 cm x 15 cm

Pengamatana. Jumlah anakan diamati tiap minggu mulai tanaman berumur 3 MST hingga saat

keluar malai (heading) dari 10 tanaman contoh.b. Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi dan

diamati setiap minggu mulai tanaman berumur 3 MST hingga saat keluar malai dari 10 tanaman contoh.

c. Bagan Warna Daun. Pengamatan bagan warna daun untuk mengetahui kecukupan unsur N pada saat pertumbuhan tanaman. Pembacaan warna daun dilakukan terhadap daun teratas tanaman contoh yang telah membuka penuh yang merefleksikan status N tanaman. Pembacaan dilakukan satu minggu sekali mulai tanaman berumur 3 MST hingga muncul malai (heading). Tanaman dibatasi sebagai kekurangan N apabila pembacaan bagan warna daun menunjukkan skala < 4 (Surdianto, Suriapermana, dan Nurhati, 2.000).

d. Hasil diamati sebagai bobot gabah kering panen per rumpun tanaman sampel dan ubinan (2.5m x 2.5m).

e. Komponen hasil, yaitu jumlah anakan produktif (jumlah malai/rumpun sampel), jumlah gabah/malai tanaman sampel, panjang malai, dan bobot/1000 butir dari tanaman sampel.

7

Page 8: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

TANAM PADI SAWAHNama/NIM :

Hari praktikum/kelompok :

Tugas :

1. Nama varietas yang ditanam = .......................... umur bibit padi = .......................,

daun pada bibit yang sudah terbuka berjumlah = ............................

2. Ambil 10 bibit ukur tingginya. Tinggi bibit padi rata-rata = .......................... cm

3. Ukuran petak tanam = ........................ ; jarak tanam yang dipakai .......................

populasi tanaman per petak = .................... tanaman/petak ;

populasi per hektar = ………………….tanaman/hektar

4. Dosis pupuk kandang = …………. ton/hektar atau ………. kg/petak

5. Dosis pupuk anorganik per petak adalah .................. kg NPK dan ada

tambahan .........kg Urea

6. Kandungan total unsur N, P dan K yang diberikan N = ................... kg/ha;

P2O5 = ................... kg/ha; K2O =............... kg/ha

7. Apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi serangan

keong? .........................................................................................................................

....

8

Page 9: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PENGAMATAN PADI SAWAHHari praktikum/ Nama Asisten :

Kelompok :

Perlakuan :

Umur Tanaman : .............. MST Umur Tanaman : ...................MST

No Jumlah Anakan

TinggiTanaman

BWD Jumlah Anakan

Tinggi Tanaman

BWD

12345Rataan

Umur Tanaman : .............. MST Umur Tanaman : ...................MST

No Jumlah Anakan

TinggiTanaman

BWD Jumlah Anakan

Tinggi Tanaman

BWD

12345Rataan

Umur Tanaman : .............. MST Umur Tanaman : ...................MST

No Jumlah Anakan

TinggiTanaman

BWD Jumlah Anakan

Tinggi Tanaman

BWD

12345Rataan

Umur Tanaman : .............. MST Umur Tanaman : ...................MST

No Jumlah Anakan

TinggiTanaman

BWD Jumlah Anakan

Tinggi Tanaman

BWD

12345

9

Page 10: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

Rataan

Rangkuman

PERLAKUAN ULANGAN JUMLAH ANAKAN

TINGGI TANAMAN

BWD

V1J1 123456

RataanV1J2 1

23456

RataanV2J1 1

23456

RataanV2J2 1

23456

Rataan

Buatlah grafik pertambahan jumlah anakan dan tinggi tanaman dari tiap perlakuan. Apa

kesimpulannya ?

10

Page 11: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

PANEN DAN PENGAMATAN HASIL PADI SAWAH Pendahuluan

Padi sawah siap dipanen apabila 90% malai telah penuh dan berwarna kuning kecoklatan. Panen padi dilakukan dengan memotong batang. Cara panen dapat dilakukan dengan panen atas, panen bawah atau panen tengah.

Untuk menaksir produksi yang akan diperoleh per luasan tertentu (hektar) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) dengan membuat petak sample (=ubinan) berukuran 2,5 m x 2,5 m atau dengan (2) menggunakan komponen hasil. Komponen hasil pada padi adalah kumpulan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi hasil padi. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah rumpun dalam luasan tertentu, jumlah anakan produktif per rumpun, jumlah gabah/malai dan bobot 1000 butir. Tujuan Menaksir produksi GKP (ton/hektar) dan membandingkan metode penghitungan hasilMetodologi

Setiap kelompok akan mendapat satu petak tanaman yang siap panen. Buat ubinan berukuran 2,5 m x 2.5 m pada bagian tengah petak dengan pertumbuhan rumpun tanaman yang relatif seragam.

Tentukan 10 rumpun padi di dalam ubinan, hitung jumlah anakan total dan jumlah anakan produktif. Potong dua malai dari masing-masing rumpun tadi, gunakan untuk penghitungan komponen hasil yaitu rata-rata jumlah gabah per malai dan bobot 1000 butir gabah. Setelah diamati rontokkan malai secara manual dan timbang beratnya (bobot basah). Tambahkan/gabungkan bobot basah tersebut ke bobot basah ubinan.

Hitung jumlah rumpun dalam ubinan (termasuk 10 rumpun contoh untuk pengamatan komponen hasil). Panen semua rumpun dalam ubinan dengan cara potong atas (potong ± 10 cm dibawah pangkal malai) kemudian masukkan dalam karung untuk kemudian dirontokkan. Timbang hasil gabah (bobot basah ubinan = Gabah Kering Panen= GKP). Pengamatan hasil/produktivitas :a. Hasil ubinan diamati sebagai bobot gabah kering panen per ubinan (2.5m x 2.5m). b. Hasil yang diukur dari komponen hasil yaitu dengan rumus :

Hasil = Jumlah rumpun contoh x jumlah malai/rumpun x jumlah gabah/malai x bobot/1000 butir

11

Page 12: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

PANEN DAN PENGAMATAN HASIL PADI SAWAH

Nama/NIM :

Hari praktikum/kelompok :

Tugas :

(Komponen hasil dihitung dari 10 rumpun contoh).

a. Rata-rata jumlah anakan total = .............................

b. Rata-rata jumlah anakan produktif = .............................

c. Rata-rata jumlah gabah/malai = .............................

d. Rata-rata panjang malai = .............................

e. Rata-rata bobot 1000 butir = .............................

f. Rata-rata bobot gabah / rumpun = .............................

(pengamatan ubinan 2,5m x 2,5 m)

g. Bobot gabah ubinan = .............................kg/luas ubinan

h. Hasil (ubinan) = ........................... ton/ha

i. Hasil pengukuran produksi dari komponen hasil = ........................... ton/ha

(jumlah rumpun x jumlah malai/rumpun x jumlah gabah/malai x bobot 1000

butir/1000)

j. Mengapa perkiraan hasil pada h dan i berbeda? Apa yang bisa menyebabkan

perbedaan tersebut?

12

Page 13: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

PENGAMATAN ORGANISME PENGGANGU TANAMAN PANGAN

PendahuluanSalah satu faktor yang dapat menurunkan produksi dan produktivitas tanaman

adalah adanya gangguan dari organisme baik berupa tumbuhan maupun hewan. Jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dominan menyerang pertanaman tergantung pada kondisi ekosistem dan jenis tanaman yang ditanam. Unsur-unsur OPT seperti yang sudah diketahui adalah hama, penyakit dan gulma. Masing-masing unsur / aspek OPT berpotensi menurunkan hasil produksi tanaman antara 10-30 persen, walaupun pada keadaan ekstrim dapat mencapai angka sangat besar sampai puso (tanpa hasil). Tujuan Tujuan praktikum ini adalah mengamati jenis-jenis hama, penyakit dan gulma yang menyerang pertanaman pangan di KP Sawah Baru

MetodeSetiap kelompok mengamati hama, penyakit dan gulma, masing-masing 10 spesies, yang ditemukan menyerang pertanaman pangan di lahan sawah dan lahan kering KP Sawah Baru IPB..Pengamatan meliputi :

1. Nama spesies (latin dan bahasa Indonesia/daerah)2. Cara penyerangan dan bagian yang diserang 3. Gejala serangan4. Kelompok/golongan gulma (rumputan, teki, daun lebar)

13

Page 14: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM PENGAMATAN OPT

Nama/NIM :

Hari praktikum/kelompok :

Tugas :

HAMA

No. Nama Latin Nama Indonesia /daerah

Cara menyerang Bagian yang diserang

12345678910

PENYAKIT

No. Nama Latin Nama Indonesia /daerah

Gejala serangan Bagian yang diserang

12345678910

GULMA

No. Nama Latin Nama Indonesia /daerah Kelompok gulma 123456

14

Page 15: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

78910

TUMPANGSARI JAGUNG, KACANG-KACANGAN DAN UMBI-UMBIAN

PendahuluanMenanam lebih dari satu tanaman dalam lahan yang sama seringkali

dipraktekkan dalam penanaman tanaman palawija Dalam sistem pertanaman ini tanaman tidak hanya menghadapi kompetisi dengan tanaman sejenis juga dengan tanaman yang tumbuh bersamanya. Kompetisi yang terjadi dapat dominan pada bagian atas tanaman, bagian bawah tanaman atau keduanya. Besarnya kompetisi dapat mempengaruhi produksi, sehingga pemilihan jenis tanaman yang ditumpangsarikan menjadi penting.

Jagung dengan bentuk tanamannya yang tinggi dan luas daun yang lebar seringkali mendominasi ruang bagian atas tanah, akan tetapi relatif kurang mendominasi bagian bawah ruang tumbuh. Apabila jagung ternaungi maka penurunan produksi cukup signifikan. Untuk itu tanaman yang ditanam bersama jagung sebaiknya tanaman yang tahan naungan dan menguasai bagian bawah tanah. Kacang-kacangan berbentuk semak dan umbi-umbian seringkali menjadi pilihan dalam tumpangsari dengan jagung.

Perbedaan kecepatan tumbuh juga seringkali menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan jenis tanaman yang ditumpangsarikan. Tanaman yang cepat tumbuh ditumpangsarikan dengan tanaman yang lebih lambat pertumbuhannya dengan harapan tanaman yang cepat tumbuh cepat dipanen sehingga ruang tumbuh kemudian dapat dimanfaatkan tanaman kedua.

TujuanMahasiswa dapat mempelajari budidaya tumpangsariMahasiswa dapat membuat analisis usaha tani sederhana

MetodeSetiap kelompok akan ditugaskan untuk menanam satu jenis tumpangsari jagung

dengan kacang-kacangan atau dengan umbi-umbian. Pengamatan dilakukan tiap kelompok pada seluruh tumpangsari yang ada.

Pengamatan

Tinggi dan diameter batang jagung pada 4 dan 10 MST dari semua jenis tumpangsari.

Tuliskan analisis usahatani untuk jenis tumpangsari yang menjadi tugas kelompok.

15

Page 16: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM TUMPANGSARI ( PER KELOMPOK)

Hari praktikum/kelompok :Anggota/NIM : 1.2.3.4.5.6.

Varietas jagung yang ditanam : ........................., populasi jagung :....................../ha

Tinggi Tanaman dan diameter batang jagung umur 4 MSTTS jagung + ubi jalar Tinggi tanaman (cm) Dimeter batang (cm)TS jagung + ubi kayuTS jagung + talasTS jagung + garutTS jagung + kacang panjang

Tinggi Tanaman dan diameter batang jagung umur 10 MSTJenis Tumpangsari Tinggi tanaman

(cm)Dimeter batang (cm)

Bobot panen/m2

(kg)TS jagung + ubi jalar

TS jagung + ubi kayu

TS jagung + talas

TS jagung + garut

TS jagung + kacang panjang

Kesimpulan

16

Page 17: PENUNTUN PRAKTIKUM PRAKTIKU… · Web viewBenih kemudian ditiriskan dan diperam dalam tempat lembab selama 1-2 hari hingga akar radikal mulai muncul Ada 2 macam pesemaian padi, pesemaian

Contoh Analisis Usahatani sederhana

Biaya produksi hibrida jagung manis per hektar

No. Saprotan volume Harga satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

1 Benih 10 kg 150000 15000002 NPK 250kg 23000 57500003 Urea 200kg 1800 3600004 Pembenah tanah organic 2sachet 40000 800005 Karbofuran 6 kg 14000 840006 Insektisida cair 2 L 35000 700007 Fungisida 2 kg 39000 78000

         

  Tenaga kerja volume (HOK) Rp /HOK Jumlah

(Rp)1 Pengolahan tanah (hand-traktor)     8000002 Pembuatan alur dan galengan 20 50000 10000003 Tanam dan pupuk dasar 25 50000 12500004 Pupuk susulan 5 50000 2500005 Penyiangan dan pembumbunan 30 50000 15000006 Pengendalian OPT 15 50000 7500007 Panen 50 50000 2500000

      Total Biaya 15972000

Penerimaan      

  Hasil (kg/ha) Harga/kg   Jumlah (Rp)

  15 132 3500   52964444

Keuntungan 36992444 R/C 2.32

17