penjelasan singkat tema call for paper oceanovolution 2016

3
Penjelasan Singkat Tema Call for Paper Oceanovolution 2016 “Inovasi Teknologi Kelautan untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir Indonesia Sebagai Negara Maritim” Negara maritim adalah negara yang mempunyai wilayah kekuasaan laut yang luas serta tersimpan berbagai kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut. Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan segala sumber daya alam di dalamnya. Sejak zaman dahulu, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai macam kapal. Nenek moyang kita merupakan pelaut-pelaut handal. Buktinya, pada zaman dahulu orang-orang Indonesia tercatat sudah melaut sampai Madagaskar. Karena wilayah laut kita yang luas, laut dijadikan ladang mata pencaharian dan menggalang kekuatan. Kerajaan Sriwijaya dahulu mencapai masa-masa kejayaannya karena armada lautnya yang kuat. Laut kita semestinya menjadi dinamo penggerak kejayaan Indonesia, termasuk untuk mendukung majunya perekonomian masyarakat pesisirnya. Tetapi, kenyataannya kehidupan masyarakat pesisir Indonesia belum bisa dibilang maju. Berikut merupakan contoh masalah dan teknologi yang mendukung kehidupan masyarakat pesisir Indonesia. 1. Kegiatan Penangkapan Ikan oleh Nelayan Nelayan Indonesia belum bisa dibilang sejahtera. Pendapatan nelayan Indonesia bersifat harian dan tidak menentu, sangat bergantung pada musim dan alam. Tingkat pendidikan nelayan yang rendah dan sistem perekonomian nelayan yang masih kuno dan bergantung pada tingkat kesegaran ikan tanpa adanya pengetahuan tentang pengawetan ikan modern adalah beberapa faktor yang menjadi masalah. Kapal-kapal nelayan negara lain juga menjadi saingan dengan teknologi yang lebih maju dalam menangkap ikan, sehingga nelayan-nelayan lokal terpaksa mencari jalan pintas dengan alat-alat penangkap ikan ilegal yang merusak alam. Laut kita yang seharusnya menjadi dinamo penggerak kejayaan makin lama makin berkarat. Berikut merupakan contoh-contoh teknologi yang telah dikembangkan dan diterapkan bagi nelayan-nelayan di Indonesia. - Alat deteksi ikan berbasis satelit yang dikembangkan oleh LAPAN sehingga bisa mendeteksi zona potensi ikan

Upload: rahardian-gusta-patria

Post on 09-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Penjelasan Singkat Tema Call for Paper Oceanovolution 2016

“Inovasi Teknologi Kelautan untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir Indonesia Sebagai

Negara Maritim”

Negara maritim adalah negara yang mempunyai wilayah kekuasaan laut yang luas serta

tersimpan berbagai kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut. Indonesia merupakan

negara maritim terbesar di dunia dengan segala sumber daya alam di dalamnya. Sejak zaman

dahulu, pelayaran dan perdagangan antar pulau telah berkembang dengan menggunakan berbagai

macam kapal. Nenek moyang kita merupakan pelaut-pelaut handal. Buktinya, pada zaman

dahulu orang-orang Indonesia tercatat sudah melaut sampai Madagaskar. Karena wilayah laut

kita yang luas, laut dijadikan ladang mata pencaharian dan menggalang kekuatan. Kerajaan

Sriwijaya dahulu mencapai masa-masa kejayaannya karena armada lautnya yang kuat. Laut kita

semestinya menjadi dinamo penggerak kejayaan Indonesia, termasuk untuk mendukung majunya

perekonomian masyarakat pesisirnya. Tetapi, kenyataannya kehidupan masyarakat pesisir

Indonesia belum bisa dibilang maju. Berikut merupakan contoh masalah dan teknologi yang

mendukung kehidupan masyarakat pesisir Indonesia.

1. Kegiatan Penangkapan Ikan oleh Nelayan

Nelayan Indonesia belum bisa dibilang sejahtera. Pendapatan nelayan Indonesia bersifat

harian dan tidak menentu, sangat bergantung pada musim dan alam. Tingkat pendidikan

nelayan yang rendah dan sistem perekonomian nelayan yang masih kuno dan bergantung

pada tingkat kesegaran ikan tanpa adanya pengetahuan tentang pengawetan ikan modern

adalah beberapa faktor yang menjadi masalah. Kapal-kapal nelayan negara lain juga

menjadi saingan dengan teknologi yang lebih maju dalam menangkap ikan, sehingga

nelayan-nelayan lokal terpaksa mencari jalan pintas dengan alat-alat penangkap ikan

ilegal yang merusak alam. Laut kita yang seharusnya menjadi dinamo penggerak

kejayaan makin lama makin berkarat.

Berikut merupakan contoh-contoh teknologi yang telah dikembangkan dan diterapkan

bagi nelayan-nelayan di Indonesia.

- Alat deteksi ikan berbasis satelit yang dikembangkan oleh LAPAN sehingga bisa

mendeteksi zona potensi ikan

- Di Bengkulu, PT Telkom Tbk bekerja sama dengan Dinas Kelautan Perikanan

mengembangkan fitur SMS kepada nelayan untuk mengetahui posisi ikan berkumpul

- Teknologi pancar sonar seperti pada video di situs

https://www.youtube.com/watch?v=WvKv6nbZknY&feature=youtu.be

- Teknologi fishfinder

2. Tambak Garam

Hal lain yang bisa dimanfaatkan dari wilayah pesisir kita yang luas adalah usaha tambak

garam. Tambak garam di Indonesia masih belum berkembang dengan masih diimpornya

garam-garam dengan kandungan NaCl lebih besar dari 94,5%. Garam-garam yang

diimpor biasanya adalah garam-garam industri. Dengan teknologi geomembrane yang

digunakan oleh Indonesia sekarang dalam produksi tambak garam, garam-garam

Indonesia masih belum bisa bersaing dengan garam-garam impor. Harus ada teknologi

yang bisa meningkatkan kandungan NaCl garam-garam hasil tambak di Indonesia.

Teknologi seperti metode off-farm, yaitu pembuatan garam dengan teknologi modern

tanpa harus menggunakan lahan yang luas dengan mesin kristalisasi atau vibroprocess,

merupakan salah satu usaha yang dilakukan. Namun, teknologi ini masih mahal dan

butuh pembelajaran khusus. Masalah kualitas garam hasil tambak di Indonesia masih

membutuhkan solusi teknologi inovatif yang aplikatif.

3. Pariwisata

Negara kita sudah terkenal akan pariwisata lautnya yang indah. Ini bisa kita jadikan

pemacu dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat pesisir. Namun, sayangnya, yang

terjadi adalah banyak pantai-pantai kita yang masih dibiarkan terbengkalai. Masalah yang

dihadapi adalah minimnya kualitas fasilitas dan infrastruktur yang menyokong

keberlangsungan dan kemajuan pariwisata bahari. Contohnya adalah rusaknya pantai

wisata akibat breakwater yang tidak sustainable, atau pembangunan teknologi yang

kurang tepat dalam menangani masalah yang terjadi. Untuk menangani contoh masalah

tersebut, kita bisa mengembangan teknologi tepat guna yang mampu mengembangkan

pariwisata bahari kita.

Penjabaran tersebut dapat digunakan peserta untuk mendapatkan bayangan mengenai ide-ide

teknologi inovatif yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir Indonesia

sebagai negara maritim.