penjelasan pemerintah republik indonesia tent ang...
TRANSCRIPT
PENJELASAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENT ANG
RANCANGAN UNOANG-UNOANG WAJIB SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM
oleh Fuad Hassan
Menteri Pendidikan dan Kebudavaan Republik Indonesia
Soudara Ketua, para Wakil Ketua don para Anggota OeH011 Perwak i l an Rak vat yang soya hormat i, Pora undangan dan hadirin yang berbahagia, Assalomu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
oengan memonJatkan puJi syukur kepada Tuhan Yang Maha
Pengosih don Maha Penvavang yang dengan rahmat-Nva memungkinkan
kito berkumpul hari ini dalam keadaan sehat ~alafiat, untuk kedua
ko!inya soya mendapat kehormatan berdiri di hadapan Saudara
Ketuo, para Wakil Ketua dan Para Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
vcng terhormat sebagai ~akil Pemerintah yang diserahi tugas
menyompaikan penJelasan tentang suatu rancangan Undang-undang.
Pertoma kalinva, untuk memberikan PenJelasan berkenaan dengon
Rcncongan Undong-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
Okhirnya, sesudah melalui pembahasan don penvernpurnaan di oewan
vong terhormat ini menJadi undang-undang yang kini mengatur
keseluruhan sistem pendidikan nasional kita. Sava dapat
melapor~an kepada Saudara-saudara Pimpinan dan Anggota Oe~an
Psrwakilon Rakyat yon~ t~rhormat bah~a dalam bulan-bulan ini,
Jnsva Allah, teloh depot dikeluarkan Peraturan Pemerintoh tentang
Pendidikon Pra-Sekolah, Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan
Oosor don Peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi.
Untuk kedua kalinva kini saya berdiri di hadapan Saudara
soudora yang terhorrnat untuk rnenyampaikan penJelasan Pemerintah
tentang suatu rancangan Undang-Undang vang lingkupnya tidak
seluas Undang-LJndang tentang Sistem Pendidikan Nasional akan
tetapi Jugo cukup penting, yaitu rancangan Undang-Undang WoJib
Serah Simpon Karva Cetak don Karya Rekam. Rancangan Undang
Undang tersebut telah disampaikan kePada Dewan Perwakilan Rakyat
dengan surat pengantar BaPak Presiden Republik Indonesia No.
R-05/PU/X!/1989, tertanggal 21 November 1989~
Undang-Undang Oasar kita, sebagaimana kita ketahui, dengan
tegas don jelas menvatakan bahwa salah satu tuJuan pemimPin
PemimPin gerakan kebangsaan kita menyatakan rakyat Indonesia
menjadi merdeka don membentuk suatu pemerintah negara ialah
.,mencerdask an k eh i dupan ban gso. ''
Solah satu unsur utama dari "kecerdasan kehidupan bongsa" ini
odalah, tentu saJa, sumber informasi don pengetahuan yang dapat
digunakan dalam kehidupan bangsa kita. Salah satu bentuk utama
dori sumber informasi adalah koleksi bahan pustaka.
Setiop bangsa yang modern bahkan memiliki suatu perpustakaan
nosionol vang dapat diandalkan sebagai sumber informasi don
oe~getahucn Yang diperlukan dalam kehidupan bangsa yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, suatu perpustakaan nasicnal harus
mernilikj. paling sedikit karya cetak don karva rekam yang
dihosilkon di wilavah bangsa yang bersangkutan. Karena, apapun
lnforrnasi atau Pengetahuan yang berwuJud sebagai karya cetak dan
Karvo rekarn tersebut, niscava penting Peron dan artinya bagi
orang-orang yang dapat don berkepentingan memanfaatkannya sebagai
$Umber informasi don pengetahuan.
2
MungKin suatu buku tertentu hanya dibaca oleh 100 pembaca,
mungkin 200 pembaca, mungkin 1000 atau 2000 pembaca, don mungkin
Jugo oleh puluhan ribu, bahkan Jutaan pembaca. Mungkin musik
Pita rekamon tertentu didengar oleh omat bonvok pendengar,
munsKin Jugo oleh khalayak yang lebih terbatas soJo.
tapi
Akan
Jumlah orang yang membaca, mendengar atau melihat bahan
rekarno~ tertentu tidak menJadi persoalan. Jugo dalam hal ini
tidak menJad1 persoalan bilamana orang-orang yang bersangkutan
odalah orang Indonesia, atau bukan orang Indonesia, seperti orang
Belcnda yang berada di tanah air kita dalam masa jajahan Belanda,
orang-orang Portugis, 5panvo1, Inggris don Jepang pada waktu
me:eko rnenduduki bogian-bagian tertentu dari tanahair kita,
sehingga, sedikit banvaknya, terlibat dalam perkembangan
kehidupan bangsa kita dimasa lalu, dengan kemungkinan ado
dampaknya di masa-kini.
Untuk mengkaJi seJarah bangsa kita, atau sebagian bangsa kita,
korvo cetck dan karvo rekaman vang pernoh dihasilkan itu sedikit
bonvaknya penting sebagai sumber informasi don pengetahuan
rnengenai ~ehidupan masyarakot yang bersangkutan di tanahair kita,
don oleh karenanva harus tersimpan baik serta tersedia untuk
dopot dirnanfaatkan sebagoi sumber informasi don pengetahuan.
Untuk menelaah apa yang telah ditulis orang tentang lingkungan
olam kita, tentang masvarakat kita, don tentang kebudayaan kita,
otoupL1n tentong periloku orang-orang asing yang pernah berada di
tanahair kite, diperlukan sebanvak mungkin informasi; informasi
tersebut biasanvo terdapat dalam bentuk karva cetak atau karya
rekam lain.
3
Kebanyckan karya ce a a e ·t k kit k nal sebagai barang terbitan
dalam bentuk buku, maJalah, atau surat kabar, sedangkan
kebanvokan karva rekam kita kenal dalam bentuk Piringan hi tam, o i to rex. oman suara, f i 1 m, Video, disket laser don disket 1<ompute; ..
Sidang Oew~n vang terhormat,
Sesungg~hnya kebutuhan untuk pengumpulan bahan cetak dan bahan
rekama~ yang soya kemukakan tadi, don usaha untuk memenuhi
• kebutuhon ini, sebagolmanci dicerminkan dalam Rancangan Undang-
Undong yang menJadi sasaran Perhatian kita sekarang ini, bukan
hal vong boru di tanahair kita.
Pemerintah JaJahan Hindia Belanda Jugo merasakan perlunva
JoJahon:: \/Q '."
PensumPulon sumber informasi don pengetahuan tentang daerah
tentu terutama untuk keperluan mereka sendiri.
Pado tohun 1913 Pemerlntah JaJahan Hlndia Belanda mengeluarkan
791 Tohun 191 3 tentang
suatu P?rcturon P~rundang-undangan dalam bentuk ordononsi Nomor
"Pengiriman Borong-barang Cetak kePada Perkumpulan Kesen1an don
Bat av i oasch Genootschap voor Kunst en en Wetenschappen, " a tau
"Toezending van Drukwerken aan het
! l rnu Perc;etohuan d '· Batavia." Ordon ans i tersebut "meng i mbau" para
Oe?ortemen dan KePala Pemerintahan setempat
untuk mengirirnk':1r 1 Csctu) eksemplar cetakan vang dihasilkan
di
tersebut,, ~ewenang mereka masing-masing kepada perkumPulan
4
Mengapa· kepada Bataviaasch GenootschaP voor
wetenschappen ? Oalam masa JaJahan Hindia Belanda
Kunst en en
perkumpulan
tersebut rnerupakan
peninggalan purbakala,
pusat informasi don pengetahuan tentang
seJarah, bahasa, geografi, serta kebuda-
yaan penduduk pribumi di ~ilovah yang pada waktu itu dikenal
sebagoi Hindia Belanda. Bataviaasch Genootschap didirikan oleh
sejumlah orang Belanda di Batavia Pada tahun 1778. Perkumpulan
ini mendirikan suatu museum yang sekarang menjadi Museum Nasional
kita; rnengadakan pengumpulan benda-benda arkeologi dan etnografi,
mota uang~ barang-barang terbitan dan naskoh-naskah; menerbitkan
beberapc seri terbitan berkala;
ilmiah, ceramah ilmiah, don diskusi
menyelenggarakan
ilmiah.
penelitian
maJalah-maJalah, surat-surat kabar don barang
terbitan la~n, serta naskah-naskah lama, yang dapat dikumpulkan
oleh perkumpulan tersebut berkembang menJadi koleksi a mat
berharga dcri perpustakaan perkumpulan ini, dan merupakan koleksi
pustaka yang terbesar di seluruh kePulauan kita.
Meskipun perkumpulan tersebut merupakon suatu perkumpulan
swosta, Pemerintah Hindia Belanda setiaP tahun rnemberikan subsidi
untuk Pernbiayaan kegiatan-kegiatannva, karena menvadari den
memaharni kegunaan perkumpulan ini sebagai sumber informasi don
pengetahuan tentang Indonesia. Itulah sebabnya, pada waktu
Pernerintah Hindia Belanda berusaha agar ado suatu perpustakaan
vong dapat diJadikon tempat Penyimpanan contoh setiaP barang
terbitan di wilayah kekuasaannya, maka Perpustakaan Bataviaasch
Genoot5chao diPilih sebogai tempat penvimpanan contoh borang
borang cetak berisi informasi don pengetahuan yang diterbitkan di
Hindia Belanda.
5
Tentu saja ordonansi "Toezending van oruk~erken aan het
Botaviaasch GenootschoP voor Kunsten en wetenschappen," yang
berosal dari masa JaJahan Hindia Belanda, tidak cocok lagi dengan
teodaan sekarang. Selain peraturan tersebut berbahasa Belanda
yang merupakan bahasa· asing di masyarakat kita -- sedangkan
bohasc nasional kita adalah bahasa Indonesia -- perkumpulan yang
dlnamakan Bataviaasch Genootschap voor Kunsten en Wetenschappen
t1dak ado lag~,. Gedung peninggalannya masih ada, yaitu gedung
vang sekarang telah menJadi gedung Museum Nasional. oan koleksi
Perpustakaan peninggalannya masih ado, yaitu koleksi bahan
r.iustoko yang sekarang merupakan koleksi inti Perpustakaan
Nasional kite, ·perpustakaan yang dengan bantuan dari Yayasan
Horapan Kita memperoleh gedung yang daPat dibanggakan. Bahkan
cukuP banyaK orang kita beranggapan bah~a buku-buku, maJalah
moJaloh don surat-surat kabar yang memuat informasi tentang
Indonesia di masa sebelum Indonesia menJadi negara merdeka Paling
bonyak terdapat di perpustakaan Leiden. Itu tidak sepenuhnya
benar .. Koleksi bahan pustaka tentang Indonesia yang berada di
Perpustakaan Nasional· mencakup lebih banyak buku-buku, maJalah
mcJa l oh den surat-surat kabar "sebe 1 um Perang," sebe l um Perang
Ounlo II, daripada yang terdapat dalarn koleksi perpustakaan di
Leiden. Hanya saJa sebelum koleksi Perpustakaan Nasional Pindah
ke gedun9·yon9 sekarang, ruangan penyimpanan koleksi di gedung
vang seKarang· adalah Museum Nasional sangat sempi t, sedangkan
·dan prasorana yang tersedia untuk memberikan pelayanan
Dalam keadaan demikian, dengan sendirinYa lebih
memperoleh pelayanan di Perpustakaan Nasional di gedung
6
lama daripada yang dapat diperoleh di perpustakaan di Leiden,
sehingga orang-orang yang rnernerlukan keterangan tertentu don
memperoleh informasi atau pengetahuan yang diPerlukan dalam ~aktu
yong cukup singkat memperoleh kesan bah~a Koleksi bahan pustaka
di Leiden lebih besar .. ·
Se lain bahasa Belanda bukan bahasa nasional kita don
8otaviaa?Ch Genootschap voor Kunsten en Wetenschappen tidak oda
logi, isi ordonansi yang bersangkutan pun tidak cocok lagi dengan
Keodoan percetakan dan penerbltan di tanahair kita yang tentu
sudah Jauh berbeda dibandingkan dengan keadaan tahun 1913. Di
samPing itu, pada tahun 1913 teknologi perekaman auditif dan
visual juga rnasih belum secanggih sekarang ini.
Oleh sebab itu, ordononsi yang bersangkutan harus diganti
dengon peraturan perundang-undangan yang baru, undang-undang
vong mengatur suatu·upaya pemenuhan kebutuhan yang tidak hanva
pado hakekotnya soma dengan kebutuhan vang telah ado dalam masa
jajohon Hindia Belanda, melainkan kebutuhan yang Justru semakin
bertarnbah tesar dan akan selanJutnva rnenJadi bertambah besar.
Contoh karya cetak don karya rekam yang dihasilkan oleh orang
[ndonesia atau dihasilkan orang lain di wilayah negara kita harus
terkumpul di satu tempat sebagai satu koleksi, di satu
perpustakaan, agar mudah dapat digunakan sebogai sumber informasi
don pengetahuan oleh siapa saJa yang memerlukannya.
LJpoya rnengumpulkan karya cetak don karya rekam di satu
tempat, vait~ Perpustakaan Nasional, Jugo berhubungan dengan
upoya pelestarian kebudayaan kita. Banvak di antara karya cetak
7
don karva rekaman yang dihasilkan oleh orang Indonesia adalah
hosil karya pemikiran yang antara lain dapat dianggap menampilkan
unsur-unsur kebudayaan nasional atau kebudayaan daerah. Karya-
korva yang bersangkutan adalah sumbangan pada perkembangan
kebudavcan bangsa kita selanjutnya.
Pergumpulan kcrya-karya demikian untuk disirnpan, dipelihara,
don dikaji menyebabkan unsur-unsur kebudaYaan yang bersangkutan
daoot dilestarikan; senantiasa tersimPan don tersedia untuk dapat
digunokon.
Melalui pengumpulan don pelestorian karva cetak dan karva
rekam yang merupakan ungkapan intelektuol don kultural bangsa
klta, diharapkan bongsa kita akan depot memiliki koleksi nasional
berupo korya cetak don karya rekam yang lengkap don terkumpul
serta terpelihara di tempat tertentu sebagai dokumentasi
nosiono1 ..
Para pencipto karya cetak dan karya rekam akan merosa bangga
bahwo con toh •!<or ya merek a ak an tetap ters i mpon don terpe 1 i hara,
sedongkan ansgota masyarakat yang memerlukan informasi atau
Pengetahuan tentang ciptoan mereka vang terrekam dalam karya
~etak atau karya rekam dapat memonfaatkannva di perpustakaan
temPat karvo cetok don karva rekam yang bersangkuton disimpan.
Kesernuanya ini perlu diselenggarakan demi peningkaton rnutu
kehidupan monusia Indonesia don peningkatan kecerdasan bangsa,
sebogaimana diamanatkan kepada kita oleh Undang-Undang Oasar
1945 ..
8
Selanjutnya perlu ditegaskan bah~a Undang-Undang WaJib Serah
Slmpan Karya Cetak don Karya Rekam yang diusulkan ini tidak ado
songkut-pautnya dengan masalah hok ciPta para pencipta karya-
koryo yang bersangkutan don tidak bersifot komersial. Bahkan,
dengon pengumpulan korva-karva tersebut di satu perpustokaan
temoot karya-karva ini disimpon don dipeliharo menurut ketentuon
profesicnol para ahli perpustakaan, serta penye~oron luos
penerbitan cerkalo doitar
diselenggorokan oleh Perpustakaan Nasional, karya cetak
karya reKam yang bersangkutan lebih banyok dapat diketohui
mosvarakot~ Orang-orang yang berminot pado karva cetak atou
·~kcryo rekaman tertentu kemudian mungkin berusaha memperoleh karya
bersanskutan dari penerbitnya, toko buku, toko rekaman suora
video yang menJualnya, sehingga keberodaon contoh karva
yang bersangkutan di Perpustakaan Nasional Jugo bisa
pencipta, penerbit a tau perusohaan yang
ilkan karyc cetak atou rekam yang bersangkutan.
SeKarang ini, savang sekali, tidak adanya pengaturon hukum
dengan pengumpulan don pelestorian korya cetak don
rekam, otou dengan lain perkataan: belum adanya suotu
tentang WaJib Serah Simpon Koryo Cetak don Karya
berokibat keodaan yang cukup banyak merugikan. Misalnya
kita tidak mengetahui dengan pasti berapa Jumlah karya
don karya rekam yang kita hasilkan tiap tahun. Berdasarkan
lnformasi yang diperoleh dari Ikatan Penerbit Indonesia <IKAPI),
kemudian dilaporkan Juga oleh UNESCO, Jumlah terbitan di
9
lndones i. a clo l om tohun '1984 ado 1 ot1 6. 000 C enarn r i bu) Judu l, akan
tetapi tidok semua penerbit di ~ilayah negara kita yang amat luas
lni adaluh ow:~auta lKAPI sehingga mungkin Juinlah Judul sebenarnva
meiebihi ongl<a 6 .. ooo Judul. Bibliografi Nasional, terbitan
berkolo Pen::itx;ta~~oacm No~;ionul 1984, menyebutkan angka terbitan
tohun vong srnna sebon'IC!t< 1 • 000 Cser i bu) Judu l per eci is i tr i wu l an.
menurut: in f'orrnas i tc.Tb i tan berko la in i do lam tohun yang
·tahun 1984, diterbitkan hanya 4 kali 1.000, vaitu
'1;.QQO ( ernpot r i bu) JucJu 1.
Kec.Juo ans~kc inipun, 6-000 dan 4 .. 000, belurn mencakup terbitan
terbitan vang cukup banyak -- yang tidak mudah
dlJon9Kau di luar lingkungan peJabat-peJabot yang bersangkutan.
Qemikian pula, angka-angka yang dicatat dalam bibliografi
rnenggombarkan kondisi yang sebenarnya.
Koren a kcrya-·kor··yo cetok, at au karyo-kar·ya terb i tun, ti dak
rJ i so tu tE~mpat, rat a-rota set i op tahun hanya dapat
perkiruon sebanyak-banvaknya ~-000 Judul di tingkat
/:'. nosiono l cian ?00 JucJu 1 ct i ti ngkot daerah.. Keberadaan karya-karya
yang loin sukar ditelusuri.
01 somp i n9 maso l ch i. nven tori sas i don pendotaan, karena karya
cJan !< cwva n::i!< om yang d l hos i l kan o 1 eh orang-orang k i ta
ti c.!uk di. s imp on di perpus tak aan van g bC.!k er J 9 secara
prof es i. ona l., makn k oryo-k.or-·yo yang bersongk 11tan cend<2rung ti dak
terow.Jt cJr~nson cor·o-cora vong boku don jW-30 tidak dipersiapkan
prof e~; i ono l un t uk k eper 1 ucm pendayagunoaann ya.
10
Keodarn1 dem j k i cm den gem send i r i nva mengok i batkan kecenderungan
menghi lonsnva karva-korva yang bersangkuton yang mungkin
i ri formus i don pengetohuan yong pen ting -- atau
kt?ru~:;o!<an seh i n~.390 ti dok bi so di boco I ag i.
Ten tu sajo in formos i don pengetohuan yang terkandung do 1 am
don karya reKam tidak hanya berguna untuk pengkaJian
l ingkungcm alam, kebudayoan, masyarakat don seJarah demi
i l mu p0n•JE:~ tohunn don kebudaycwn tap i sebarJ i an Jugo
un tuk rnenurucmg upovo·-upaya pembangunun, pembangunan pada
no~.:: i ona l muupun pembangunan pada tingkat doerah,
Oengan demikian Undang-Undang tentang WcUib Serah Simpon Karva
don Karya R'3kam di butuhkan Jugo sebagai penunJang
dalam kebanyakan bidang upaya, termasuk bi dang
umurn ~ per'dC1gcmgf.Jr:, per tan i an, industri, pemerintahan
do lorn ne92r i, kehak i man., leg is 1 at if, don sebaga i nva.
Mengingat ~ilayah negara yang amat luas dan Jarak antara
propinsi dengan ibukota tempat Perpustakaan Nasional,
rnengingat Juga kebutuhan masing-masing propinsi untuk
h1formasi don pengetahuon ter~utama tentan'] daerah sendiri,
·koleksi karva cetak dGn korya rekam yang dihasilkan oleh propinsi
don J.eblh lagi kar~ya cetak don kcwya rekarnan tentang
tertentu itu seharusnya tersedia di Propinsi yang
f'er~pustak acm Ooerah, untuk dapat dimanfaatkan
peminal-peminot otau orang-orang yorig berkepentingan di
.. prop ins i yang berson9kutcm ..
¥'<.win cPt 1:ik don kcwyrJ t"ekom yang dimaksud cJoJ.orn rancangan
in i , St?ba90 l mono tel oh ter~cE~nn in do I om ucapan-
ucopw1 ·1m1'J rneridohului bu";3icm ini, mencc11<up semuo ter-t.i i Lan don
reY.om,.ir1 kor vu irH.Plukt·.r.K1l don kult:ur-ol von 1~~ rJicetCJl</direV..orn don
d l 9u111111!··iir1 'lu J 11111 1· ,.,c:,n U . .ik or 10 pun, yor1fJ di hos i k cm Uf 1 tuv, urn11m.
f~nr11:un•ym U11dan9··lJndanq vong diusul~~on ini me~oJibkcm:
a. s~:i t. 1 np r,r_•i H?rb i. t., vok: n i. ::;0. ti op orang,. persekutuan, dan badan
mil i k neqcwr.:J rnaupun SlrHJst:a, yanr:J menghas i l kan
Indonesia
LHlt!!k f!)f.>f!\f(!~~OhkJ:m ')UnCI disimpcm Z~ ((jLJ(J) bUCJh dor~i setiUP jUdUl
krwv11 cpt·n1<. vcmg r:iHio'.:;i lkon kepodo Pr2nn.1~;takacm Nosional di
ihl !Yf!tn l!('<.~HJro,. don ;~ (duo) buoh l<epodo Perpu~;tokorm oaerah
01 i hu vu tu Pr' UP :L n<~; 1. yon(=~ t;er'scmgk. uton., se l amt.Jn t-1 omtJatn ya 3
( l i qo) bu 1 on S(? tel ah terb it;
i1Ut'.Ufn., boik rn i l i l< n t.~gcwa maupun SltKlS ta, yang
rn<..'Wir 1U';j 1 krn1 kcwyo ,-·~.::k.um di v-d lavoh negcwo ReputJ1 U< I nclones i a
unt11k rr11··!r1v1:"?rohkan 9LHICJ disimpon sc~dikitnvu 1 (scit:u) buah dari
sc·i~ i<1~1 ..iud1.!1. kt'..WYO r"E~kom yun9 dih(.Vii lkan kepadu Per-pustakaan
N<ViiOtllil dl ibu~~oto nf~qcwa, don 1 ( satu) kepncJCJ Por-pustakaan
oriur·ch di i t)'. .. !koto pr·op ins i yang ber·songk utcm;
sel iop nr·cu'ig van'J mr~rnosukkan kar·ya cetak don at:ou korya rekam
menqr:no i I ndon<?.~; i u dew i 1 ucw neger· i l eb i h dar· i 1 rJ C sepu 1 uh)
buot 1 Li np .J udu 1 n ya un tuk di PL~rdogcm 91< cm, bail< sekal igus
do l om i(un1n wok tu ycmg al< an di tetclPkon, agar
mr!nym·uhl< <m guno dis i mpcm sed i k i tnvct 1 C sntu) buah ti ap
12
J juduJ.nya kepada Perpustakaan Nasional di ibukota negara,
selam0at-lambatnva dalam kurun ~aktu 1 csatu) bulan setelah ,i~~ ~
:II.{ diterima oleh yang bersangkutan.
~I ~ Rancansan Undang-Undang yang menJadi sasaran perhatian k i ta ~r J
~ ~ P09i in5. Jugo meiNaJibkan para penerbi t don pengusaha rekaman
1;~\ untuk mengirimkan daftar terbi tan dan/atau reKamannva Kepada
1Perpustakaan Nasion~l di ibukota negara dan Perpustakaan oaerah ·,.;;,
.·di propinsi yang bersangkutan setiaP 6 (enam) bulan.
·ri'iII ~i Oa!am hal karya rekam yang berupa film ceri ta atau dokumenter,
if;:_f pengumpulan hcs5, 1 karya rekam beserta daftar hasi 1 laporannya, 't\t·f ·lt:i J iko di oandan 9 per l u, dapat di tugask an o l eh Pemer in tah k epada .~~{~> '.' ... '~. IJbOdan lain di luar Perpustakaan Nasional di ibukota negara
:j~/tdOn/atau Perpustakaan Oaerah di propinsi yang bersangkutan, yang l:J -.i(,~>idlatur ca lam peraturan pemerintah. Hal ini adalah berkai tan
l:loenganr k:mungk in an ti dak tersedi anva kemudahan tertentu pada
.~,; -;.ferpus_ak,_,an Nasional atau pun Perpustakaan Qaerah, seperti .r.; .. ~ft.: ·. i~ l~>."J ~ Jkemudahan pengaturan suhu untuk ruang penvimpanan hasi 1-hasi l
;:f~· ~.porya rekaman yang bersangkutan • . ·.-:a ·~
Yang dimaksud dengan Perpustakaan Nasional adalah lembaga
Pemerinto~ yang semula ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
don Kebudayaan Nomor 0164/0/1980, tanggal 17 Mei 1980,
unit pelaksana teknis di bidang perpustakaan di
l 1ngkungan Oepa;temen Pendidikan don Kebudavaan. Menurut
kePutusan terse~ut, Perpustakaan Nasional berada di bawah dan
bertanggurg Jawab kepada Oirektur Jenderal Kebudayaan, dengan
ftlengembon tugas untuk melaksanakan pengumpulan don penvimpanan
13
tiuhrn i P'.r·t.:.JI. o tertu l .is, tercetok, don ter~ekam se l cin91-.. npriyu, baik
y1mq di I ndoni;~s i a moupun di 1 uar rl(~ger i se1Ju90 i
meicksanokan tugas tersebut, Perpustakaon Nasional
di seroh i tanqgungjo~ab pok.ok, antara lain, s e ba ga 1 be r~ i k u t :
l. m~2; n.v, sonoi<. on Pt:""?ngumpu 1 an, pen go 1 ahan, don pendavogunoon bah an
PUS rot<. l.l yang diterbitkan di Indonesia sebognl koleksi
( <.Jei )rJ<; i to) nas i ona 1;
mt~ i. t 1Y ':"::r.H1 (Jk°. on pengolahun, pr.:mgembrn1qrn 1, serta
Pt.: r i < k·1v0~31 .moon bahun pustal<a dengan mengutamakc.m bi dung i lmu
scsiol cJnn kemanusiaan dan terbi tan asing mengenai IricJonesia;
mt:~ l ni< sanok on penvusunan dan penerbitan bibliografi nasional.
Kf?murJ l on J 111'2 :. al u i Keputusan Pres i den r~epub l i k I ndories i CJ, Nomor
tcmggal 6 1989 'J tentarig Per~pus lak aan
tlus ! r.1rir1 J ~ cl i tetapk cm k eduduk. cm , tu gas pokok, dcm fungsinya
yang dibentuk dengan Keputuson Pr· es i den
d l tio~oh don b1~~r·tan99ung Jawab 1 angsung kepado Pr-es i dr?n.
t>. Per'~)t 1 ·; t ok oon Nosional rnempunyai tugos pokok. membontu Presiden
clolcm menve 1 en ggor·okan p1:?.ngemban 1:)on don pemb i noon pen,us takaan
1··unqka pe l es tar ion bohon pus tc1k o s<2ba901 h<JS i l budaya
in forrnos i, i lmu penqetohuon, U:?kno i oq i, don
1 '1
..
c. 001om m<:~lal<.sanakan tugasnya Perpustakaan Nasional menyelengga-
ruk on k c~q i a tan:
·1. mf~rn~)c:ir1 tu Pres i den do lam merumuskan keb i Jaksonaan mengenai
P'::'W:?<=:tnbe1n9cm" pemb i noon., dan pendayagunaan perpus takaan;
2 o rw? .! ck ~:;unokcm P<~ngembongan tenaga per~pustak.aan don ker Jo
somu u11 tor bod cm I l embog<J termosuk perpustak.aan, balk di
c.~o tum moupun r.J i 1 uar neger i;
3. melaksanakon pembinaan atas semua Jenis perpustakaan, balk
per pus to~~oan di l nstcms i I 1 embaga Pemer 1 n tah maupun s~asta
yon9 odo di pusat don di daerah;
4., melo~~s.onakan pengumpulan, penyimpanan, dan pengolahan bahan
pustoko da:---i dalam dan luar negeri;
5. me l uk sonokan Jr.:1sa perpustakaan, pera~atan, dan pe l es tar i an
bu! 1cm pus to!< o;
6. me1c;<:-:_;anakcn penvusunan naskah bi bl iograf l nasional dan
kct:cn 09 j. nduk nos i ona l;
'(. me l oksonokan Pf.myusunan bahan ruJukan berupa indeks,
bibliografi subvek, abstrak, dan penyusunan perangkat lunak
8. rne 1 u!< ~:,unok en Jo~~o ko l E~k s i r·uJukan dan naskah;
CJ. me I 01. ~:.on al< an tugos 1 a in yang di tetapkan o l eh Pres 1 den.
Pen:ius to!<. mm oaer~ah, yang semu la di namakan Perpustakaan
Wilayoh, adciloh suntu Jenis perpustakaan pemerintah yang semula
dl tetopl<an berdasar·k an keputusan Menteri Pendidikan don
Kebudavcan Nomor 0199/0/1978, tanggal 23 Juni 1978, sebagai
Perpustckuun Wi layat-,, yang ber·kedudukan di ibukota propinsi don
merupcfr: on unit pe l aksana tekn is di bi dang perpustakaan di
15
lingkungon Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan yang berada di
bawah serto bertanggung Jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembi
noan Perpustakaan dengan kedudukan don tugas sebagai berikut:
1. Perpustakaan Wilayah Qepartemen Pendidikan dan Kebudayaan yang
selanJutnva dolam keputusan ini disebut Perpustakaan WilaYah
adalch unit pelaksana teknis di lingkungan Oepartemen
Pendidikan dan Kehudayoan yang berada di bawah don bertanggung
Jo~ab langsung kepada KePala Pusat Pembinaan Perpustakaan.
2. Perpustakaan Wilavah mempunvai tugas menyediakan koleksi bahan
pustaka untuk kepentingan pendidikan, penelitian don
kebudayoan.
Untu~ menvelenggarakan tugas tersebut Perpustakaan Wilayah
mempunvai fungsi, antara lain sebagai berikut.
o. Mengumpulkan dan menyusun bahan pustaka yang menyangkut
wiloya~ don semua Jenis terbitan di wilayah serta bahan-bahan
pustaka lainnya.
Memberikan pelavanan don mendayagunakan bahan pustaka.
Menyelenggarakan pelayanan referensi.
Memelihara bahan-bahan pustaka.
Kem~dion, berdasarkan Keputusan Presiden RePublik Indonesia,
11 Tohun 1989, jenis Perpustakaan Wilayah ini ditetapkan
satuan organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional
yong bercda di dcerah dan, oleh sebab itu, dinamakan Perpustakaan
16
Per·pu~;tc.Jkcmn Nos1onal di ibukota negara dan perpustakaan
lli tiap propinsi, sepanJong tidak diatur secara Iain yang
tJ£~r·1<.E~nc1cm dengcin ~~ar·yo reKaman film, seperti tel ah
di bog ion s-ebE.~ 1 umnva, mengemban tu gas untuk
110 tuk sc11 !CLk,cm, menE~r~ i ma don me l es tar i kan has 1 l karva cetak don
menJadi sumber informasi dalam pendayagunaannva oleh
Penetcoan Perpustokaan Nasional di lbukota negara don
Doer·oh cl i ti op pr'OP ins i sebaga i pe l ak sana undang
yung di usu J !<cm in i ado J ah meng i ngat bohrMa kedua 1 embaga
ho i k secora kelembagaan maupun fungsional
.d!per·10'VJ!<opi dengon tu9as, wewenang, kemudahan, serta kemampuan
me 1 uv ~;cma'.<J.m tugos ter·sebut dengon car~a-cara yang
::::eh ·i ngga men Jamin efek ti vi tas dor1 ef is i ens l usaha
<:;osor·cm don tuJuan undang-undang. OeiNasa ini
tr~ l oh bf~rhas i l mt?rnbangun gedung-gedung baru untuk
rwslonol don 26 perpustakaan [)aerah yang memadai
Pf.! l uk soncJCm tu(Josrrya, mos i ng-·mas 1 ng dengan ukur~an 1 uas
m2 don r·ctto·-r"nta 2. 000 rn2.
['ewcn yong terhor·mat,
Agfr Ur1dun9-Undcm9 WcU i b Ser·ah Si mpan Karya Cetak don Karya
dopct mencopoi tuJuon dan sasarannya sebagalmana yang
ketentuon-·ketentuan dalam undang-undang inipun perlu
~.etentuanft·k.etentuan pi dona bagi para
AC.opun ketentuan-l<etentuan pi dona yang di usu 1 kan
ber· 1. kut:
17
a. Barang siapa yang melanggar ketentuan-ketentuan sebagaimana
ditetapkan pasal-pasal yang berkaitan dengan ~ajib menyerahkan
kcrya cetak don karya rekam dalam Rencana Undang-LJndang ini,
dipidana dengan Pidana kurungan paling lama 1 csatu) tahun.
b. Pelcnggarcn terhadaP kewajiban pengiriman daftar terbitan don
atau rekaman diPidana dengan pidana kurungan paling lama 6
C en om) bu l on ..
c. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam a don b adalah
pelcnggaran ..
Akhirnyo, seraya mengharapkan kearifan para Anggota oe~an
Per~akilan Rakyat dalam membahas Rancangan Undang-LJndang ini, don
kemudion mengesahkannva sebagai undang-undang dalam waktu yang
tidok terlalu lama, marilah kita memanJatkan doa kepoda Tuhan
Yon9 Maha pen gas i h dan Maha Pen yavang agar se la 1 u me l i mpahk an
toufik don hidayah-NYO kepada kita sekalian.
kasih banvak otas perhatian Ba~ak-bapak, I bu- i bu, don
Saudarc-saudara vang terhormat.
Wossalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 29 ~anuari 1990
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
/J:ta-n~ Fuad Hassan
18