penjelasan jurnal makalah investasi

7
PENJELASAN JURNAL “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA. Oleh : H.Amiruddin , Sya’ad Afifuddin , Iskandar Syarif , Sirojuzila A. Pengertian Investasi Investasi dalam studi ini tidak berarti pembelian saham, obligasi, atau asset keuangan lainnya. Investasi terdiri dari belanja untuk (1) pabrik dan peralatan baru, (2) rumah baru, (3) kenaikan persediaan netto. Investasi usaha mencakup pembelian barang kapital saat ini atas ekspektasi adanya penerimaan dimasa mendatang. (McEachern,200) Ada tiga bentuk investasi : (1) investasi tetap bisnis (business fixed investment) mencakup peralatan dan struktur yang perusahaan beli untuk proses produksi. (2) investasi residensi (residential invesment) mencakup perumahan baru yang orag beli untuk ditinggali dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan. (3) investasi persediaan (inventory investment) mencakup barang-barang yang perusahaan tempatkan digudang termasuk bahan-bahan dan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang jadi. (Mankiw, 2000) B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi 1. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pemilik modal (investor) pada investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanamkan (return of investment), yaitu berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar) yang diterima lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito), dan menggunakannya untuk investasi. 2. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran pada investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang

Upload: vindhya-tripta

Post on 12-Jun-2015

2.554 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PENJELASAN JURNAL “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA. Oleh : H.Amiruddin , Sya’ad Afifuddin , Iskandar Syarif , Sirojuzila

TRANSCRIPT

Page 1: Penjelasan jurnal makalah investasi

PENJELASAN JURNAL “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN INVESTASI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA UTARA. Oleh : H.Amiruddin , Sya’ad Afifuddin , Iskandar Syarif , Sirojuzila

A. Pengertian InvestasiInvestasi dalam studi ini tidak berarti pembelian saham, obligasi, atau asset

keuangan lainnya. Investasi terdiri dari belanja untuk (1) pabrik dan peralatan baru, (2) rumah baru, (3) kenaikan persediaan netto. Investasi usaha mencakup pembelian barang kapital saat ini atas ekspektasi adanya penerimaan dimasa mendatang. (McEachern,200)

Ada tiga bentuk investasi : (1) investasi tetap bisnis (business fixed investment) mencakup peralatan dan struktur yang perusahaan beli untuk proses produksi. (2) investasi residensi (residential invesment) mencakup perumahan baru yang orag beli untuk ditinggali dan yang dibeli tuan tanah untuk disewakan. (3) investasi persediaan (inventory investment) mencakup barang-barang yang perusahaan tempatkan digudang termasuk bahan-bahan dan perlengkapan, barang setengah jadi dan barang jadi. (Mankiw, 2000)

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investasi

1. Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberikan keuntungan kepada para pemilik modal (investor) pada investor hanya akan menanamkan modalnya apabila tingkat pengembalian modal dari modal yang ditanamkan (return of investment), yaitu berupa persentase keuntungan netto (belum dikurangi dengan tingkat bunga yang dibayar) yang diterima lebih besar dari tingkat bunga. Seorang investor mempunyai dua pilihan di dalam menggunakan modal yang dimilikinya yaitu dengan meminjamkan atau membungakan uang tersebut (deposito), dan menggunakannya untuk investasi. 2. Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan mengenai keuntungan dimasa depan akan memberikan gambaran pada investor mengenai jenis usaha yang prospektif dan dapat dilaksanakan dimasa depan dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memenuhi tambahan barang-barang modal yang diperlukan.3. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya. Dengan bertambahnya pendapatan nasional maka tingkat pendapatan masyarakat akan meningkat, daya beli masyarakat juga meningkat, total aggregat demand meningkat yang pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya investasi lain (induced invesment).4. Keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan mendorong para investor untuk menyediakan sebahagian dari keuntungan yang diperoleh untuk investasi-investasi baru.5. Situasi politik suatu negara akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi investor terutama pada investor asing, untuk menanamkan modalnya. Mengingat bahwa investasi memerlukan jangka waktu yang relatif lama untuk memperoleh kembali modal yang ditanam dan memperoleh keuntungan sehingga stabilitas politik jangka panjang akan sangat diharapkan oleh para investor.6. Kemajuan teknologi, dengan adanya temuan-temuan teknologi baru (inovasi), maka akan semakin banyak kegiatan pembaharuan yang akan dilakukan oleh investor, sehingga semakin tingkat investor yang akan dicapai.7. Kemudahan-kemudahan yang diberikan pemerintah, tersedianya berbagai sarana dan prasarana awal, seoerti jalan raya, listrik dan sistim komunikasi akan mendorong

Page 2: Penjelasan jurnal makalah investasi

para investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Disamping itu adanya bentuk insentif yang diberikan pemerintah seperti keringanan-keringanan di dalam perpajakan (tax holiday) yaitu suatu keringanan di dalam pembebanan pajak yang diberikan kepada suatu perusahaan yang mau menanamkan modalnya.(Kelana, 1996).

C. Konsep Pembangunan Ekonomi Pengertian pembangunan ekonomi (economic development) dan pertumbuhan

ekonomi (economic growth) adalah sebagai kenaikan dalam produk domestik bruto (PDB) yang dapat didefenisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.(Sukirno, 1985) .

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan daerah pada hakekatnya ditentukan oleh potensi sumber daya alam yang ada, prasarana dan sarana yang dibangun, modal yang tersedia serta kemampuan sumber daya manusia di masing-masing daerah. Keempat sumber daya tersebut harus cukup tersedia untuk meunjang pembangunan daerah (Sumodiningrat, 1996). Untuk mencapai sasaran pertumbuhan ekonomi yang diinginkan diperlukan mekanisme pembangunan yang lebih sistematis. Yang dimaksud dengan mekanisme pembangunan adalah gerak ke depan dari suatu sistem yang berdimensi pada produksi, pendapatan, tingkat hidup, sikap, kelembagaan serta kebijakan. Mekanisme pembangunan ini ditopang oleh sumber-sumber berupa modal fisik, modal manusia, dan modal kelembagaan. Dalam usaha untuk meningkatkan pembangunan, ketiga-tiganya harus ditingkatkan kuantitasnya, diperbaiki kualitasnya dan dimanfaatkan secara lebih efisien. Jumlah penyediaan modal fisik ini dapat diukur dengan uang. Modal fisik dalam hal ini diasumsikan mewakili modal keseluruhan, sedangkan pendapatan nasional dianalogkan dengan produksi nasional, sehingga walaupun kurang tepat, suatu kenaikan pendapatan nasional dapat dipergunakan sebagai ukuran kemajuan ekonomi. (Kunarjo, 1996)

D. Model AnalisisUntuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan investasi di Sumatera Utara selama kurun waktu 1980 – 2002 maka dilakukan analisis dengan menggunakan model persamaan Ordinary Least Square (OLS). Untuk itu fungsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :IN = f (PR, EG, EK, IR, IF)Dari fungsi tersebut di atas, kemudian dispesifikasi ke dalam model sebagai berikut :IN = a0+a1 PR+a2 EG+a3 EK+a4 IR+a5 IF+Dimana :IN : total investasi PMA dan PMDN (jutaan rupiah)PR : pendapatan regional yang diproxy dengan PDRB (jutaan rupiah)EG : pengeluaran pemerintah (jutaan rupiah)EK : total ekspor (jutaan rupiah)IR : tingkat suku bunga dalam negeri (persen)IF : tingkat inflasi yang diproxy dengan IHK (persen) : variabel gangguan (error term)a1 – a5 : koefisien regresia0 : konstanta

1. Total investasi (IN) adalah total investasi yang dilakukan baik PMA maupun PMDN setiap tahunnya dalam satuan jutaan rupiah.

Page 3: Penjelasan jurnal makalah investasi

2. Pendapatan regional (PR) adalah nilai output dari produksi barang-barang dan jasa-jasa di Sumatera Utara dalam satu tahun yang diproxy dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 1993 dalam satuan jutaan rupiah.3. Pengeluaran pemerintah (EG) adalah besarnya anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah Propinsi Sumatera Utara untuk membiayai kegiatan rutin dan pembangunan dalam satuan jutaan rupiah.4. Total ekspor (EK) adalah total ekspor Propinsi Sumatera Utara dalam satu tahun dalam satuan jutaan rupiah.5. Tingkat suku bunga dalam negeri (IR) adalah rata-rata tingkat suku bunga deposito untuk jangka waktu 3 bulan dalam satuan persen.6. Tingkat inflasi (IF) adalah tingkat inflasi tahunan Sumatera Utara berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) dalam satuan persen.

E. Analisis dan Hasil EstimasiUntuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan investasi di

Sumatera Utara, maka dilakukan estimasi dengan metode OLS dan dari hasil estimasi tersebut diperoleh model persamaan seperti pada tabel berikut ini :

IN = -167483,0 + 0,214 PR + 1,48 EG + 0,03 EK - 33266,52 IR - 4847,78 IF(2,145)** (4,106)*** (2,135)** (-2,090)* (-0,595)R2 = 0,8592F-Stat = 2,7176 (prob.0,0581)DW-Stat = 2,8616

Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien Determinasi (R2) sebesar 85,92 persen yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut cukup mampu menjelaskan variasi perkembangan investasi.

Selanjutnya bila dianalisis secara lebih mendalam dengan melihat variabel bebasnya secara simultan (bersamaan), maka pengaruh variabel bebas tersebut terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara memiliki pengaruh yang signifikan pada tingkat kepercayaan 90 persen. Hal ini bisa dilihat dari hasil estimasi Fstat sebesar 2,717 yang lebih besar dari Ftabel sebesar 2,24 pada level 10 persen (Fstat (2,717) > Ftabel (2,24)).

Namun apabila dilakukan pengujian secara parsial, maka variabel bebas yakni pendapatan regional, pengeluaran pemerintah, ekspor dan tingkat suku bunga memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan yang berbeda-beda kecuali inflasi yang memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara.

Dari hasil estimasi di atas, tanda positif dari koefisien regresi pendapatan regional sebesar 0,214 dan nilai t statistik sebesar 2,146 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,120. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan regional memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Dengan demikian apabila pendapatan regional mengalami peningkatan maka akan mendorong perkembangan investasi di Sumatera Utara. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terhadap pengaruh yang positif antara pendapatan regional dan perkembangan investasi di Sumatera Utara, cateris paribus. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Prawatyo (1994), Sarwedi (2002) dan Setiawan (2002).Untuk variabel pengeluaran pemerintah memperlihatkan tanda koefisien regresi yang positif sebesar 1,482 dengan nilai t statistik sebesar 4,106 yang lebih besar dari t tabel

Page 4: Penjelasan jurnal makalah investasi

sebesar 2,921. Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah memberikan pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen.

Variabel total ekspor memiliki tanda koefisien regresi yang positif sebesar 0,032 dengan nilai t statistik sebesar 2,135 yang lebih besar dari t tabel sebesar 2,120, yang berarti ekspor Sumatera Utara memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara secara statistik dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Ini mengandung arti apabila ekspor Sumatera Utara meningkat, cateris paribus, maka akan mendorong perkembangan investasi di Sumatera Utara. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ekspor dan perkembangan investasi di Sumatera Utara, cateris paribus. Dengan demikian hasil studi ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kerr and Peter (2001), Sarwedi (2002) serta Erdal and Tatoglu (2002).Sementara untuk tingkat suku bunga dalam negeri memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar -33266,52 dengan tingkat t statistik sebesar -2,090 yang lebih kecil dari t tabel sebesar -1,746. Hal ini berarti tingkat suku bunga dalam negeri memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap perkembangan investasi di Sumatera Utara secara statistik pada tingkat kepercayaan 90 persen.Sedangkan untuk inflasi memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar 4847,785 dengan nilai t statistik sebesar -0,595 yang lebih besar dari t tabel sebesar -1,746. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi memberikan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan secara statistik terhadap perkembangan Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 90 persen. Hasil studi menunjukkan hipotesis ditolak, artinya tidak sesuai degan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara inflasi dan perkembangan investasi di Sumatera Utara, cateris paribus.

F. Kesimpulan1. Bahwa variabel yang berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap perkembangan investasi di Propinsi Sumatera Utara adalah variabel pendapatan regional (PDRB), pengeluaran pemerintah dan total ekspor dengan tingkat kepercayaan yang berbeda-beda.2. Bahwa variabel yang memiliki pengaruh negatif dan signifikan secara statistik terhadap perkembangan investasi di Propinsi Sumatera Utara adalah variabel tingkat suku bunga dalam negeri dengan tingkat kepercayaan 90 persen. Sedangkan variabel tingkat inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan secara statistik terhadap perkembangan investasi di Propinsi Sumatera Utara.

G. Saran1. Untuk meningkatkan pertumbuhan investasi di Propinsi Sumatera Utara maka pendapatan regional (PDRB) menjadi salah satu barometer untuk menarik investor masuk ke Sumatera Utara selain faktor-faktor yang lain, seperti pengeluaran pemerintah untuk infrastruktur, ketebrukaan ekonomi melalui kegiatan ekspor impor dan tingkat suku bunga dalam negeri.2. Untuk mendorong peningkatan investasi diperlukan kebijakan pemerintah yang mampu memberikan kepastian berusaha dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.3. Bagi para peneliti yang berminat untuk mengkaji persoalan investasi baik investasi asing (PMA) maupun investasi domestik (PMDN) maka sebaiknya mempertimbangkan unsur kebijakan pemerintah tentang peraturan berinvestasi dan situasi politik di daerah tersebut.

Page 5: Penjelasan jurnal makalah investasi