penjabaran materi.pdf

Upload: yunia

Post on 06-Mar-2016

77 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

materi pp lkmm

TRANSCRIPT

  • Penjabaran Materi 1. Hakekat LKMM

    Alokasi Waktu : 90 Menit

    Pengertian Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa

    Perbedaan LKMM dengan Pelatihan lainnnya

    Tujuan Pelaksanaan LKMM

    Tingkatan LKMM dan pelaksanaannya

    Sejarah LKMM

    2. Hakekat Kepemanduan

    Alokasi Waktu : 90 menit

    Pengertian dan Tugas Pemandu

    Prinsip Belajar

    Pengertian Program Panduan

    Program panduan adalah serangkaian kegiatan terencana yang dipimpin oelh sejumlah

    pemandu yang ditunjuk untuk membantu para peserta agar mereka memiliki pengetahuan, sikap, dan

    keterampilan yang dibutuhkan seseorang untuk menjalankan sejumlah tugas tertentu serta dijalankan

    dengan metode yang memungkinkan para peserta menemukan sendiri kesimpualn kesimpulan

    mengenai hal yang dipelajari, maupun bukti bukti yang mendukung kesimpulan tersebut.

    Dari uraian yang pajang tentang arti program panduan ini dapat disimpulkan bahwa :

    Program panduan terdiri atas serangkaian kegiatan yang direncanakan. Ini berarti

    bahwa kegiatan kegiatan yang ditampilkan (khususnya oleh para pemndu bukanlah

    kegiatan yang bersifat improvisasi).

    Kegiatan kegiatan dalam program pandua dilakukan demi tercapainya sutau tujuan,

    bukan semata mata untuk menghibur para peserta. Demi tercapainya tujuan panduan,

    ada kalanya pelaksanaan panduan menyimpang dari rencana semula, tetapi hal ini tidak

    berarti bahwa program ini dapat dialkukan tanpa rencana.

    Yang menjadi tujuan program panduan adalah keberhasilan peserta dalam mencapai

    pengetahuan , sikap dan keterampilan yang mereka buthkan untuk melaksanakan tugas

    tugas tertentu. Kaena ketermapilan tidak mungkin dicapau tanpa latihan, maka selama

    program panduan berlangsung harus ada cukup waktu bagi peserta untuk melakukan

  • yang diperlukan. Ini berarti bahwa aktivitas dalam program apnduan harus lebih banyak

    dilakukan oleh peserta bukan oleh pemandu.

    Tugas pemandu bukanlah menjelaskan secara satu arah, melainkan membantu peserta

    untuk menemukan sendiri hal hal yang berkaitan dengan tujuan panduan. Tugas ini

    dapat dilakukan pemandu dengan cara :

    mengarahakan kegiatan sehingga memperbesar kemungkinan bagi

    munculnya fakta fakta yang dibutuhkan untuk mengambil kesimpulan tertentu. Semua

    ini dilakukan dengan memberikan peserta suatu pengalaman terkendali.

    Menyadarkan peserta akan adanya fakta fakta tertentu selama berlangsungnya

    program panduan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan

    yang dapat mengingatkan peserta pada adanya data tersebut, atau mengajukan

    rangkaian pertanyaan terarah untuk menggiring peserta pada satu kesimpulan

    tertentu.

    Program Panduan (isi, penyusunan dan pelaksanaan)

    A. Materi/ Isi Program Panduan

    Setiap program panduan harus minimal mengandung 4 (empat) materi pokok yang

    tersebut berikut :

    Pengalaman Terkendali

    Pengalaman terkendali adalah pengalaman yang sengaja diberikan kepada peserta

    untuk merangsang timbulnya insight (pemahaman tertentu). Untuk mencapai tujuannya

    setiap pengalaman terkendali haruslah memperbesar kemungkinan terjadinya proses

    tertentu.

    Diskusi dalam kelompok kecil mempunyai beberapa tujuan antara lain :

    Membahas pengalaman pengalaman yang terjadi selama program

    berlangsung )khususnya yang berasal dari pengalaman terkendali).

    Menjadi sumber belajar lain disamping PEMANDU.

    Menjadi sumber Reward dan Funishment terhadap anggotanya.

    Ceramah ceramah Singkat

    Ceramah singkat berfungsi untuk menjelaskan konsep yang sulit untuk dipahami hanya

    berdasarkan (melalui) pengalaman terkendali dan diskusi kelompok. Disamping itu,

    ceramah singkat ini dapat digunakan sebagai media untuk meminjam otoritas para ahli

  • dalam mendukung kebenaran kebenaran yang tidak dapat dibuktikan melali

    pengalaman terkendali.

    Interaksi Intensif Antara Peserta dan Pemandu

    Program panduan tidak dapat dilaksanakan hanya lewat komunikasi satu arah. Pemandu

    harus berinteraksi secara intensif dengan para peserta, baik selama program

    berlangsung di dalam kelas, maupun pada saat saat istirahat. Pemandu harus bersedia

    berdialog dengan peserta, merangsang partisipasi mereka menampung pendapat

    pendapat mereka.

    B. Penyususunan Program Panduan

    Analisa Terhadap Model Ideal.

    Pada tahap ini dilakukan penelitian baik oenelitian literature maupun penelitian empiris

    tentang syarat syarat kognitif efektif maupun kognitif dari jabatan peran tertentu.

    Misalnya kita ingin menyusun program panduan ditunjukkan untuk suami isteri yang

    ideal.

    Penyusunan Model Ideal

    Berdasarkan penelitian tentang syarat syarat dari pemegang status tertentu,

    disusunlah model ideal dari pemegang status itu. Seluruh kegiatan apnduan pada

    akhirnya diarahkan dengan tujuan agar peserta dapat berfikir dan bertindak seperti

    model ideal itu. Pengembangan ciri ciri model ideal ini harus diusahakan sekongkrit

    mungkin, agar setiap peserta dapat menilai sendiri apakah pikiran dan perbuatannya

    telah sesuai dengan model ideal.

    Penyusunan Jenjang Belajar.

    Jenjang belajar adalah tahap tahap yang harus dilalui oleh peserta agar dapat berfikir

    dan bertindak seperti model ideal. Secara garis besar jenjang itu akan dimulai dengan

    pemahaman terhadap model ideal. Dilanjutkan dengan keinginan menjadi seperti model

    ideal dan akhirnya sanggup berfikir dan bertindak seperti model ideal.

    Penyusunan Pengalaman Terkendali

    Dalam tahap ini dirumuskan kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan peserta agar ia

    (melalui pengalamannya) dapat mengumpulkan data data yang nantinya dapat

    digunakan uuntuk :

    Menyimpulkan (beberapa) ciri dari model ideal.

  • Menyimpulkan kemampuannya untuk berperan sesuai dengan tuntutan/persyaratan

    statusnya dan menyimpulkan bagaimana seharusnya ia bertingkah laku (sesuai dengan

    statusnya) dalam situasi situasi tertentu.

    Memperoleh pemahaman dari konsep konsep yang dijelaskan secara teoritis.

    Penyusunan pengalaman terkendali harus pula meliputi :

    (1) Perkiraan tentang kemungkinan0kemungkinan yang terjadi.

    (2) Inventarisasi terhadap data yang perlu ditekankan (benar-benar disadari peserta

    agar peserta dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan.

    (3) Pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantuk peserta untuk menyadari data-data

    yang dibutuhkan untuk membuat kesimpulan yang diharapkan.

    Penyusunan (alternatif) Sekuen Panduan adalah

    Urutan kegiatan dalam suatu program panduan. Sekuen ini harus disusun sejalan

    dengan jenjang belajar dan sesuai dengan strategi pelaksanaan program panduan.

    Strategi itumeliputi :

    a. Penciptaan situasi yang merangsang perubahan. Seseorang hanya bersedia berubah

    bila ia yakin bahwa tingkah laku yang akan dilakukan adalah lebih efektif dari tingkah

    lakunya sekarang. Keyakinan ini haruslah dirangsang melalui suatu pengalaman

    terkendali yang memungkinkan pesertta untuk mengenali kekurangannya, dan

    mengetahui bagaimana ia memperbaiki kekurangannya itu.

    b. Penjelasan tentang model ideal yang harus ditiru.

    Penjelasan model ideal hendaknya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai

    berikut:

    >Penjelasan harus sistematik, selngkah demi selangkah.

    >Penjelasan harus terperinci, sehingga peserta benar-benar mengetahui "apa" yang

    harus dilakukannya.

    >Penjelasan mengenai "apa" yang harus dilakukan perlu diikuti dengan penjelasan

    mengenai mengapanya dan juga penjelasan mengenai bagaimananya.Berikan kriteria

    keberhasilan. Ini berarti bahwa peserta harus dapat menilai sendiri apakah ia telah

    berhasil menirukan model ideal dengan benar atau tidak.

    Pemberian kesempatan untuk menirukan model peserta harus dapat kesempatan untuk

    menampilkan tingkah laku barunya di dalam/selama program berlangsung. Ini

  • memberikan kesempatan pada peserta untuk mengoreksi tingkah lakunya, apabila hasil

    peniruannya masih belum sempurna.

    Kesempatan meniru model ini dapat diberikan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu :

    1. Latihan, yaitu bentuk kegiatan di mana peserta mencoba menerapkan pengetahuan

    yang telah diperolehnya melalui soal-soal yang diberikan tim pemandu.

    2. Penugasan, yaitu bentuk kegiatan dimana peserta mencoba menerapkan

    pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah pribadinya. Kegiatan

    penerapan pengetahuan ini dilakukan selama berlangsungnya program panduan.

    3. Praktek, yaitu bentuk kegiatan di mana peserta mencoba menerapkan pengetahuan

    yang diperolehnya untuk memecahkan masalah pribadinya dan kegiatan penerapan itu

    berlangsung di luar panduan. (Biasanya dilakukan dalam kegiatan pasca pelatihan).

    d. Pemberian feedback untuk tingkah laku peserta. Peserta yang berhasil menirukan

    tingkah laku yang benar, perlu memperolah konsekuensi positif(pujian-pembenaran

    pengumuman di depan kelas dan sebagainya). Di lain pihak peserta yang gagal

    menirukan tingkah laku ideal perlu memperoleh konsekuensi negatif (didiamkan, dikritik,

    dan sebagainya). Feedback ini bisa diberikan baik oleh pemandu maupun oleh peserta

    lainnya. Oleh karena itu dalam penyusunan sekuen latihan perlu diperhitungkan kapan

    saat yang tepat bagi para peserta untuk saling memberikan feed back. (Perhatikan juga

    cara-cara yang baik untuk menyampaikan kritik).

    C. Pelaksanaan Program Panduan

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan program panduan adalah :

    1. Sedapat mungkin Patuhilah Rencana Sekuen Panduan.

    rencana sekuen panduan telah disusun dengan mempertimbangkan barbagai faktor yang

    mungkin timbul dan mempengaruhi tercapai tidaknya program panduan. Karena itu, hindarilah

    penyimpangan dari rencana sekuen panduan. Hal ini terutama berlaku bagi para pemandu

    model yang belum banyak pengalaman dalam menjalankan panduan. Pemandu-pemandu senior

    yang telah berulang kali menjalankan program panduan sejenis, seringkali mampu untuk

    menukar sekuen latihan karena melihat peluang belajar yang timbul selama proses panduan

    berlangsung. Tetapi walaupun demikian, sesungguhnya pemandu senior tidaklah sungguh-

    sungguh menyimpang dari rencana sekuen panduan, karena sesungguhnya mereka telah

    menyiapkan berbafai alternatif sekuen panduan.

    2. Hafalkan Nama-nama Peserta.

  • Berusahalah untuk memanggil peserta dengan nama mereka. Hal ini mengurangi rasa formil

    yang seringkali menimbulkan ketegangan dan secara tidak langsung menghambat proses belajar.

    3. Usahakan Agar Peserta Terlibat dalam Proses Pengambilan Kesimpulan.

    Jangan tergesa-gesa menarik kesimpulan, biarkan peserta menyimpulkan sendiri tetapi

    kemudian tekankanlah kesimpulan tersebut.

    4. Jangan Tergesa-gesa Menjawab Pertanyaan.

    >Jangan jawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.

    >Jangan jawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabannya.

    >Jangan jawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab oleh pemandu. Bila jawaban terhadap

    pertanyaan tersebut dapat diberikan peserta sandainya mereka menyadari data tertentu,

    ingatkan peserta pada data tersebut, dan biarkan kemudian mereka menjawab pertanyaan itu.

    5. Hindarkan Perdebatan dengan Peserta.

    6. Ajukan Pertanyaan Sesering Mungkin.

    Adalah kenyataan bahwa peserta dapat belajar melalui kegiatan menjawab pertanyaan dan hal

    ini memberikan peserta lebih bayak kepuasan dari pada bila ia langsung diberitahukan materi

    pelajaran yang harus ia terima begitu saja. Sehubungan dengan ini, ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan, yaitu :

    1. Ajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta. Jangan ajukan pertanyaan yang terlalu sulit

    sehingga peserta menjadi "resah" karena tidak bisa menjawabnya.

    2. Jangan ajukan pertanyaan yang terlalu mudah. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mengurangi

    motivasi peserta untuk memberikan jawabannya dan sering kali peserta menjadi ragu apakah

    jawaban yang ia pikirkan adalah jawaban yang benar.

    3. Ajukan pertanyaan secara Sistematik. Jawaban terhadap pertanyaan pertama hendaknya

    merupakan data yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan kedua dan jawaban

    pertanyaan kedua hendaknya merupakan data bafi jawaban pertanyaan ketiga, demikian

    seterusnya. Sebaliknya bila suatu pertanyaan tidak dapat digunakan sebagai bahan untuk

    menjawab pertanyaan yang lebih sukar.

    7. Gunakan Feedback.

    Dalam melaksanakan program panduan, kita perlu mencari tahu apakah peserta telah

    menagkap hal-hal yang ingin kita sampaikan. Karena itu kita perlu mencari dan memanfaatkan

    feed back. Feed back bisa berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta, sikap

  • mereka dalam mengikuti program, saran-saran yang mereka kemukakan, dan bahkan dari air

    muka mereka.

    8. Sadari Keterbatasan Anda.

    Jangan melakukan hal-hal di luar bata kemampuan Anda. JAngan mencoba menjelaskan hal-hal

    yang tidak Anda pahami. Persiapkanlah diri Anda sebelum memulai kegiatan dan yang paling

    penting :

    "JANGAN PERNAH MENGIRA BAHWA ANDA ADALAH ORANG TERPANDAI DI DALAM KELAS".

    Dalam beberapa hal tertentu, mungkin ada peserta yang lebih menguasai bahan daripada Anda.

    Jangan memusuhi orang tersebut, tapi gunakan dia sebagai orang yang dapat membantu

    kegiatan Anda.

    3. Rincian Tugas dan Aktivitas Pemandu

    Alokasi Waktu : 90 120 Menit

    Perangkat LKMM yang biasanya ada

    Penyusunanan program panduan (Pra hari H)

    Banyak pemandu pemula yang mengira bahwa tugas menyiapkapn panduan hanya terbatas

    pada pengecekan peralatan yang dibutuhkan. Hal ini menyeybabkan ruang pemanduan tampak

    sungguh-sungguh seperti siap untuk membutuhkan persiapan yangbetul-betul matang.

    Berikut ini ada sebuah daftar mengenai beberapadi antara tugas-tugas yang seharusnya

    dikerjakan pemandu sebagai bagian dari persiapan panduan, yaitu:

    1. Mempelajari Rencana Panduan

    Tidak semua tujuan panduan telah terumuskan secara baik. Itu sebabnya tidak selalu cukup bila

    kita hanya membaca apa yang ditulis sebagai tujuan panduan. Kita harusmempelajari secara

    lebih seksama untuk mengantisipasikan berbagai hal yang mungkin muncul selama kegiatan

    panduan berlangsung. Antisipasi ini perlu agar kita tidak mengalami kesulitan dan mengarahkan

    kegiatan panduan sesuai dengan rencana semula.

    2. Menyiapkan Kerangka Diskusi

    Diskusi yang berlangsung antara pemandu dan peserta selama panduan berjalan,

    bukanlah diskusi bebas yang tidak punya tujuan. Sebaliknya diskusi itu seharusnya bejalan

    mengikuti suatu alur yang sudah direncanakan, yaitu:

    Pengumpulan fakta-fakta/ temuan-temuan

    Penyaringan fakta-fakta/ temuan-temuan yang relevan dengan tujuan panduan

    Pengaitan fakta-fakta menjadi suatu kesimpulan.

  • Pengaitan kesimpulan dengan situasi kehidupan sehari-hari

    Agar diskusi dapat berjalan sesuai dengan alur yang direncanakn, maka pemandu

    bertugas menyiapkan kerangka diskusi dengan mempertimbangkan :

    Fakta. Temuan apa yang harusnya terungkap dalam diskusi

    Pertanyaan-pertanyaan apa yang perlu dikemukakan untuk memperbesar kemungkinan

    terungkapnya fakta-fakta tersebut.

    Bagaimana cara menghubungkan fakta-fakta tersebut menjadi suatu kesimpulan.

    Apa contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari peserta yang dapat dikemukakan untuk

    memperjelas pemahaman peserta terhadap konsep-konsep yang dibahas.

    3. Menyusun Kerangka Observasi

    Sama halnya dengan penyusunan kerangka diskusi, kerangka observasi pun perlu

    dipersiapkan dengan mempertimbangkan temuan yang harus diungkapkan. Penyiapan kerangka

    observasi akan menjadi lebih mudah bila pemandu benar-benar memahami strukstur dari

    kegiatian yang akan berlangsung.

    4. Menyiapkan Peralatan-Peralatan yang Dibutuhkan

    Dikalangan pemandu-pemandu senior, ada pemeo yang berbunyi:

    Seorang pemandu harus mampu menggunakan peralatan apapun untuk menjelaskan ide-

    idenya. Hal ini tidak salah, karena sorang emandu memang tidak boleh terlalu bergantung pada

    peralatan. Akan tetapi bila peralatan itu tidak sukar untuk diperoleh, sebaiknya seseorang tidak

    menggunakan pemeo di atas, hanya untuk menutupi kemalasannya dalam melakukan persiapan.

    Pelaksanaan Program panduan (hari H )

    Kelompok tugas melaksanakan panduan sesungguhnya masih dapat diperinci menjadi beberapa

    kelompok tigas yang lebih kecil seperti memberikan instruksi, mengamati kegiatan pesserta,

    memimpin diskusi, dan memberikan ceramah singkat.

    1. Memberikan Instruksi

    Karena program panduan umumnya merupakan proses belajar melalui kegiatan, maka

    dengan sendirinya ada sejumlah besar kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta. Kegiatan-

    kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta sesungguhnya adalah kegiatan-kegiatan yang sengaja

    diberikakn dengan harapan agar melalui kegiatan tersebut akan muncul sejumlah temuan yang

    dapat digunakan untuk mendukung kesimpulan-kesimpulan tertentu. Untuk memperbesar

    kemungkinan munculnya temuan-temuan yang diharapkan,pemandu harus memberikan

    instruksi (untuk melakukan kegiatan yang bersangkutan) secara seksama.

  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyampaian instriksi antara lain adalah:

    Peserta perlu tahu output (hasil) yang diharapakan dari mereka.

    Peserta perlu tahu sistem skoring yang berlaku (kalau ada perhitungan nilai).

    Peserta perlu tahu tata tertib yang berlaku, baik yang menyangkut batas waktu, maupun yang

    menyangkut aturan lain seperti: boleh atau tidaknya mereka berbicara dengan teman, boleh

    todaknya mereka bertanya pada pemandu setelah mulai bekerja, dan lain sebagainya.

    Peserta harus mendapat jawaban/ penjelasan mengenai hal-hal yang mereka tanyakan

    Instruksi perlu disampaikan sesingkat mungkin tanpa mengurangu kelengkapannya.

    Bila mungkin instruksi sebaiknya disampaikan secara tertulis

    Sedapat mungkin jangan menggabungkan dua atau lebih satuan instruksi yang sesungguhnya

    dapat dipisahkan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan satu satuan instruksi adalah sejumlah

    penjelasa yang dibutuhkan peserta agar mereka dapatmengerjakan tugas yang tidakboleh

    diinterupsi oleh informasi baru, atur oleh waktu istirahat tanpa perlu disusuli oleh informasi

    yang terlupa.

    2. Mengawasi Kegiatan Panduan

    Selama peserta melakukakn kegiatan yang diinstruksikan kepada mereka, pemandu

    harus aktif melakukan pencatatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan

    pengamatan ini antara lain adalah:

    Pemandu harus ingat bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengumpulan temuan-temuan

    yang akan digunakan dalam pembahasan konsep atau prinsip-prinsip.

    Karena itu pemandu harus emngingat tujuan dari kegiatan dan temuan-temuan apa saja yang

    diharapkan muncul untuk dijadikan pembahasan.

    Pemandu sebaiknya mencatat temuan-temuan yang berhasil dijumpainya. Catatan harus

    meliputi : Kapan suatu peristiwa terjadi, siapa saja yang berperan, bagaimana tingkah aku

    masing-masing peserta dan mengapa mereka menampilkan tingkah laku tersebut.

    Pemandu juga harus membayangkan cara-cara yang akan digunakan.Untuk menolah temuan

    tersebut di dalam diskusi kelas yang seharusnya dilakukan sebagai lanjutan dari kegiatan ini.

    3. Memimpin Diskusi Kelas

    Tugas pemimpin diskusi kelas adalah tugas utama seorang pemandu. Sleama memimpin diskusi,

    pemandu sesungguhnya sedang melakukan sejumlah interaksi dengan peserta. Kalau

    diperhatikan lebih seksama terhadap interaksi-interaksi itu dapat dihimpun ke dalam unit-unit

    interaksi.Dalam hal ini, satu unit interaksi adalah serangkaian interaksi yang dimulai dengan

  • suautu persoalan/pertanyaan baik yang diajukan pemandu maupun yang diajukan peserta dan

    berakhir dengan munculnya persoalan baru. Ini berarti bahwa suatu unit interaksi bisa saja

    berakhi dengan secaratidak mulus atau tidak tuntas, yaitu bila interaksi tersebut berakhir tanpa

    terpecahkannya persoala-persoalan yang diajukan semula. Tuntas tidaknya unit-unit interaksi

    dalam suatu diskusi, merupakan salah satu faktor yang turut menentukan efektifitas seorang

    pemandu.

    Satu unit interaksi dapat tersusun dari sejumlah unitas (unit aktifitas) yaitu: kesatuan terkecil

    dari tingkah laku seorang pemandu. Ada sejumlah besar unit aktifvitas yang mungkin dilakukan

    seorang pemandu, beberaa diantaranya adalah:

    Memberi Instruksi

    Yaitu suatu kegiatan di mana seorang pemandu memerintahkan peserta untuk melakukan

    aktivitas tertentu. Contohnya:

    Tutup mata Saudara dan bayangkanbahwa Saudara sedang berada di padang pasir

    sekarang jumlahkanlah kolom ketiga dan kolom keempat, kemudian tulis hasilnya di kolom

    kelima.

    Menjawab Pertanyaan

    Yaitu suatu kegiatan di mana pemandu memberikan jawaban langsung terhadap pertanyaan

    yang diajukan peserta. Contoh:

    (Peserta) Motovasi itu apa sih Pak?

    (Pemandu) Motivasi itu artinya....

    Mengundang Tanggapan

    Adalah aktivitas dimana pemandu melontarkan pertanyaan yang bersifat umum atau suatu

    kegiatan di mana pemandu memberanikan peserta untuk mengajukan komentar mereka.

    Biasanya aktivitas semacam ini berupa pertanyaan tentang kesan-kesan umum para peserta dan

    dilanjutkan dengan kata-kata seperti Ada komentar yang lain, ada mau menambah hal lain ?,

    dsb.

    Undangan untuk memberikan tanggapan juga dapat ditujukan kepada pemandu pendamping,

    atau kepada peserta-peserta tertentu yang dinilai kurang aktif. Contoh : Pak Amir barangkali

    punya pandangan lain?

    Menjelaskan Definisi

  • Dalam hal ini pemandu berusaha untuk menguraikan arti suatu istilah, atau pengertian dari

    suatu definisi. Tidak termasuk dalam kategori tingkah laku ini adalah aktivitas yang berupa

    upaya untuk memberikan contoh.

    Contoh 1 : Jadi, yang dimaksud dengan prestasi sebetulnya adalah .

    Contoh 2 : Beda yang nyata antara manager dengan entrepreneur adalah .

    Mengajukan Contoh

    Aktivitas ini umumnya merupakan kelanjutan dari aktivitas menjelaskan definisi. Dalam aktivitas

    ini, pemandu berusaha mengajukan contoh dari hal-hal yang telah dijelaskan sebelumnya.

    Memberikan Konfirmasi

    Adalah aktivitas dimana pemandu secara tegas mengiyahkan dugaan yang diajukan peserta, baik

    dugaan itu berupa dugaan tentang arti suatu konsep, dugaan mengenai tindakan yang harus ia

    lakukan, maupun dugaan mengenai suatu hubungan sebab-akibat.

    Contoh :

    Peserta : Kalau begitu artinya kita tidak perlu jujur ?

    Pemandu : Iya, memang begitu

    Menanyakan Maksud Peserta

    Adalah unitas yang berupa usaha pemandu unutk memperoleh pemahaman yang lebih

    mendalam dari hal-hal yang dilontarkan peserta. Unitas ini dapat pula ditampilkan untuk

    menemukan latar belakang dari statement ataupun pertanyaan yang diajukan peserta.

    Contoh 1 :

    Peserta : Jadi artinya kita tidak usah jujur.

    Pemandu : Yang kamu maksud tidak usah jujur itu apa ?

    Contoh 2 :

    Peserta : Jadi artinya kita tidak usah jujur.

    Pemandu : Ehm, kenapa kamu menyimpulkan begitu?

    Mengendalikan Arah Diskusi

    Adalah usaha-usaha pemandu untuk mengembalikan diskusi ke jalur yang direncanakan. Unitas

    ini biasanya dibutuhkan bila terjadi perdebatan yang berlarut-larut antara peserta atau bila

    pertanyaan yang diajukan peserta dijawab secara menyimpang oleh peserta.

    Contoh 1 :

    Sebentar saya tengahi dulu. Tadi sebetunya kita kan sedang berdiskusi

  • Contoh 2 :

    Ehm, gini Tini, yang saya tanya itu bukan siapa tetapi kenapa ?

    Menekankan Jawaban Peserta

    Unitas ini merupakan usaha pemandu agar peserta memusatkan perhatian atau meningkatkan

    kesadaran pada suatu kesimpulan atau suatu temuan yang diajukan oleh salah seorang peserta.

    Penekanan ini biasanya diiringi dengan penulisan inti pertanyaan/jawaban peserta di papan tulis

    atau di white board.

    Memancing Data

    Adalah kegiatan berupa usaha untuk memperoleh fakta atau temuan yang nantinya dibutuhkan

    untuk membuktikan suatu kesimpulan. Unitas ini biasanya berupa rangkaian pertanyaan yang

    menggiring peserta ke arah jawaban tertentu.

    Contoh :

    (Pemandu telah mencatat bahwa peserta membutuhkan waktu lebih lama untuk mengerjakan

    soal A dari waktu yang dibutuhkan untuk menjawab soal B. Padahal soal mengandung lebih

    banyak unsur yang tidak diketahui).

    Pemandu : Tugas mana yang memerlukan waktu lebih

    Peserta : Tugas A

    Pemandu : Tugas mana yang mengandung lebih banyak unsur yang tidak diketahui.

    Peserta : Tugas B

    Pemandu : Apa yang bisa Saudara simpulkan dari kedua fakta itu ?

    Peserta : (tidak menjawab)

    Pemandu : Apakah tugas yang lebih banyak unsur yang tidak diketahuinya selalu

    membutuhkan

    lebih banyak waktu ?

    Peserta : Tidak

    Pemandu : Jadi ?

    Merangkaikan Induksi

    Merangkaikan induksi adalah suatu kegiatan menolong dimana pemandu secara seorang diri

    menghubung-hubungkan berbagai temuan yang diperoleh untuk menyampaikan suatu

    kesimpulan.

    Contoh :

  • Tadi saudara-saudara sudah menyimpulkan bahwa A lebih besar dari B. Kita juga sudah

    membuktikan bahwa A lebih kecil dari C, dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa C

    pasti lebih besar dari B.

    Memberi Konsekuensi

    Adalah kegiatan pemandu yang secara khusus diberikan untuk menghargai atau mencela

    tindakan tertentu dari seorang peserta atau dari kelompok peserta. Bisa juga diberikan kepada

    kelas secara keseluruhan. Tindakan ini harus dilakukan secara khusus, agar peserta benar

    merasa dipuji atau dicela. Pujian misalnya dapat dilakukan dengan mengacungkan jempol atau

    meminta peserta lain untuk bertepuk tangan. Dalam beberapa hal unitas ini mempunyai

    persamaan dengan pemberian konfirmasi, pemandu hanya membenarkan dugaan peserta,

    tanpa secara khusus memberikan penghargaan pada temuannya itu.

    Di antara berbagai unitas yang telah diuraikan di atas, unitas-unitas yang sebaiknya dikurangi

    (seperti unitas menjelaskan definisi, menjawab pertanyaan dan memberikan konfirmasi, ada

    unitas yang sebaiknya ditambah seperti memancing data, mengendalikan arah diskusi dan

    menanyakan maksud peserta serta ada pula unitas-unitas yang sangat tergantung dari respons

    peserta).

    Semakin besar proporsi unitas memancing data, mengendalikan arah diskusi, mengajukan

    pertanyaan dan menekan jawaban peserta, semakin baik jalannya diskusi yang dipimpin

    pemandu yang bersangkutan.

    4. Memberikan Ceramah Singkat

    Berbeda dari kegiatan memimpin diskusi, kegiatan ceramah terutama merupakan monolog di

    mana pemandu tidak melakukan interaksi, tetapi secara satu arah menjelaskan konsep-konsep

    atau prinsip-prinsip tertentu, yang berkaitan dengan tujuan panduan.

    Satu ceramah sesungguhnya terdiri dari sejumlah unit penjelasan yaitu satu rangkaian

    penjelasan yang bertujuan memberikan pemahaman terhadap satu prinsip atau konsep.

    Bila untuk menjelaskan satu konsep atau satu prinsip dibutuhkan satu atau dua penjelasan

    pengantar, maka tiap-tiap konsep yang dijelaskan sebagai satu unit penjelasan.

    Contoh :

    Bila untuk menjelaskan konsep moderaterisk seorang pemandu harus terlebih dahulu

    menjelaskan konsep peluang dan konsep putusan, maka hal-hal yang dibutuhkan untuk

    menjelaskan konsep peluang dinilai sebagai suatu unit penjelasan dan hal-hal yang dibutuhkan

    untuk menjelaskan konsep putusan dinilai sebagai unit penjelasan lainnya.

  • Satu unit penjelasan yang utuh, sebaiknya terdiri dari :

    Rumusan inti dari konsep atau prinsip yang diajukan.

    Contoh : Persepsi itu bersifat subyektif

    Elaborasi/penjelasan, lebih jauh mengenai rumusan yang diajukan

    Contoh : Artinya persepsi itu tidak tergantung pada obyek yang dipersepsikan, melainkan pada

    orang (subjek) yang mempersepsi

    Argumentasi atau pembuktian terhadap rumusan yang diajukan. Bila pembuktian ini tidak dapat

    dilakukan dengan mudah, pemandu dapat meminjam otoritas para ahli yang membuktikan

    perumusan tersebut.

    Contoh : Menurut penelitian Thorndike seorang ahli dari Amerika dst

    Contoh kongkrit dari kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan konsep atau prinsip yang

    dibahas.

    Keempat unsur ini (Rumusan, Elaborasi, Argumentasi, dam Contoh) dapat dilengkapi dengan

    unsur kelima yaitu Humor. Untuk mengingat kelima unsur ini, ingat saja bahwa ceramah

    seharusnya berusaha untuk menjangkau (R-E-A-C-H) para pendengarnya.

    Jika sebuah ceramah mengandung banyak sekali unit penjelasan, ada baiknya untuk

    memvisualisasikan struktur ceramah (kaitan antara masing-masing unit penjelasan) ke dalam

    bentuk skema atau matriks.

    Evaluasi Program panduan (Pasca Hari H)

    Salah satu cara untuk mengevaluasi hasil panduan (dalam jangka waktu yang singkat).

    Pengawasan Kegiatan Pelatihan

    4. Analisis Kebutuhan Pelatihan

    Alokasi Waktu: 120 Menit

    Analysis of Raw Material

    Pemilihan Tema

    Konsep-Konsep Seleksi

    Kontrak Belajar

    Technical Meeting

    Kerangka Diskusi dan Kerangka Observasi

    Penyusunan Kegiatan Pasca Pelatihan

    Simulasi Total

  • *Penekanan tetap RTAP lebih penting daripada AKP

    5. Kegiatan Pasca Pelatihan

    Alokasi Waktu : 60 Menit

    Penyusunan

    Penyampaian

    Pengontrolan

    6. Analisa Modul dan Bulkonah

    Alokasi Waktu: 60 menit

    Pembuatan Modul Pelatihan

    BulKoNah

    PSK dan PW

    7. Memberi instruksi

    Alokasi Waktu: 60 menit

    8. Memimpin diskusi

    Alokasi Waktu: 90 menit

    Memberi instruksi

    Menjawab pertanyaan

    Mengundang Tanggapan

    Menjelaskan Definisi

    Mengajukan Contoh

    Memberikan Konfirmasi

    Menanyakan Maksud Peserta

    Mengendalikan arah Diskusi

    Menekankan Jawaban Peserta

    Memancing data

    Merangkaikan Induksi

    Memberikan Konsekuens

    9. Cersing (ceramah singkat) dan pengalaman terkontrol

    Alokasi Waktu: 90 menit

    Rumusan

    Elaborasi

    Argumentasi

  • Contoh

    Humor

    Materi Tambahan selain materi wajib yang disarankan :

    1. PSSS ( Penyelesaian Soal Seacara Sistematis)

    2. Hakekat belajar

    3. Teknik bertanya dan menyampaikan pendapat

    4. Bahasa tubuh

    5. Pengkonsepan Pelatihan