peningkatan kualitas membaca al-qur’an secara...

89
i PENINGKATAN KUALITAS MEMBACA AL-QUR’AN SECARA TARTIL DENGAN METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MA’ARIF TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh : MUHAMAD CHURMAIN NIM : 11413023 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

Upload: phungbao

Post on 29-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PENINGKATAN KUALITAS MEMBACA AL-QUR’AN

SECARA TARTIL DENGAN METODE QIRO’ATI

PADA SISWA KELAS X TKR 1 SMK MA’ARIF TEGALREJO

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh :

MUHAMAD CHURMAIN

NIM : 11413023

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

ii

iii

iv

v

ABSTRAK

MUHAMAD CHURMAIN, 2017, PENINGKATAN KUALITAS

MEMBACA AL-QUR’AN SECARA TARTIL DENGAN

METODE QIRO’ATI PADA SISWA KELAS X TKR 1

SMK MA’ARIF TEGALREJO KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Dosen Pembimbing :

Mufiq, S.Ag, M.Phil

Kata kunci : Tartil dan metode qiro‟ati

Penelitian ini merupakan upaya meningkatkan pembelajaran mata

pelajaran BTQ di Sekolah Menengah. Pertanyaan utama yang ingin dijawab

dalam penelitian ini adalah Apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas

membaca Al-Qur‟an secara tartil pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif

Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017?

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : tes, observasi

dan catatan selama penelitian berlangsung, tujuan penelitian ini adalah

mengetahui apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-

Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab.

Magelang Pelajaran 2016/2017.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap yaitu siklus I dan siklus II.

Pada siklus I yang dapat dikategorikan tidak tuntas belajar klasikal yaitu mendapat

nilai kurang dari 70 ada 8 siswa (29,6%) sedangkan siswa yang tuntas belajar ada

19 siswa (70,4%). Nilai rata-rata kelas pada siklus I ini adalah 71,66. Sedangkan

pada siklus II terjadi peningkatan, yaitu yang dapat dikategorikan tidak tuntas

belajar klasikal berkurang menjadi 3 siswa (11,1%) dan siswa yang tuntas belajar

bertambah menjadi 24 siswa (88,9%). Nilai rata-rata kelas pada siklus II ini

adalah 76,85. Dari dua tahapan tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah

diterapkannya metode pembelajaran qiro‟ati dengan sebelumnya.

Hasilnya penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa penggunaan

metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil

pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017.

vi

MOTTO

Artinya : “... dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (sungguh-

sungguh tartil)”. (Al-Muzammil : 4).

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Orang tua (Bpk Muh Bardan Alm dan Ibunda Muntafi‟ah), Bpk Marsidi dan

kedua mertua (Bpk Suyanto dan Ibu Tri Waahyuti) dan Nenek Siti yang telah

mengasuh, mendidik dan memberikan doa dengan setulus hati kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Istriku sayang (Ibu Barokah Eka Sulistiyaningsih, A.Md, Keb.) yang telah

rela berkorbana demi suamimu ini. Kau ikhlaskan materi, tenaga, dan pikiran

dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga semangat yang selalu kau

berikan, sehingga aku bisa menyelesaikan studiku.

3. Ananda sayang (Hisyam Ulinnuha Alfarizqi), kaulah anugrah terindah dari

yang Maha Kuasa yang diberikan kepada ayahmu ini, dimana kelak engkau

akan melanjutkan estafet orang tua dan nenek moyangmu nak.

4. Saudara dan sepupu semua Keluarga Besar Bani Muhtar, Bani Abdullah dan

Bani Tanu, ada Maula, Zuli, Dek Jamal, Maman, Nabil, Om Matoba, Tante

Yuli, Laili, Zidan, Bu Lek Marwiyah, Ami R. Tholib, Dek Sofa, Naili, Nana,

Mundir, Mbok Itun, Pak Muhsinin, Huda, Isnaini, Puji, Lek Ikun, Lek Atin,

Naila, Yaya, Mbah Dur Bayan, Lek Titik, Evi, Indik.

5. Bapak Ibu ada Bpk Mufiq, S.Ag, M.Phil, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag, Ibu

Muyasarotun Sa‟idah Al Jamilah M.Pd, Ibu Siti Asdiqoh, M.Pd yang

merupakan dosen favoritku, dan semua dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga yang telah membimbing dan memberi ilmu kepada

penulis.

viii

6. Bpk. KH. Ihsanuddin Abdan selaku ketua Komite dan juga guru besar di

SMK Ma‟arif Tegalrejo.

7. Teman-teman dan MI, MTs dan SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang :

Bpk. Drs. H. Nuryahman, Mbah Nyai Hj. Mudawiyah Siradj, Bpk. KH. A.

Abdul Hamid Siradj, Bu Bibah, Pak Hendry, Pak Ropy Sphule, Pak Ma‟ani,

Bu Nurul, Bu Rahma (Merangkap sebagai dosen baru di FTIK IAIN

Salatiga), Pak Heri Sastro, Pak Budin, Mbah Nawer, Bu Minah, Bu Hida, Pak

Aris, Pak Labik, Dek Uni, Dek Ndon, Dek Sempri, dan masih banyak banget

yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas do‟a dari panjenengan semua.

8. Bpk. KH. Mukhibin Pengasuh PP. Miftahussholeh Candimulyo Magelang

dan beliau juga sebagai Koordinator Qiro‟ati Kab. Magelang beserta keluarga

yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing memberikan pedoman cara

membaca Al-Qur‟an dengan metode Qiro‟ati.

9. Adik-adik di Panti Asuhan Yatim NU Koripan Dawung Tegalrejo Magelang,

terima kasih atas do‟a dan dukungan dari kalian semua.

10. Teman-teman seperjuangan Angkatan 2013 (Bu Nyai Hasna, Dek Banser

Ma‟ani, Bu Tatik, Dek Badrus, Pak Mualimin, Om Aziz, Kang Habib, Mas

Dwi Galih, Bu Popy, Bu Imroatun, Dek Tri Zun, Mas Kholiq, Pak Mansur,

Bu Umi dobel, Mbak Shol, Mas Wahib, Om Zulfa, Om Didik, Om Gatot, Om

Aris, Om Hanif, Mbah Sholeh, Mbak Linda, Bu Mufti, Bu Alfiah, Mas

Saiful, Mas Kholis, Mas Bahaul Haq, Pak Sutrisno, dan Mbak Ina. Makasih

atas bantuan dan kerjasama dari kalian, semoga apa yang kita dapatkan

selama ini bisa bermanfaat orang lain.. Aamiin

ix

11. Teman-teman KKN di Desa Tembelang, terutama yang ada di Posko 7 Dusun

Kamongan Candimulyo Magelang ada Kang Rahmat, Kang Malik, Kang

Huda, Mbakyu Fenti, Mbakyu Ema, Mbakyu Naila, Nyak Fera, dan tante

Nana. Yang di posko 8 dan 9 ada Kang Abidin, Kang Aziz, Kang Beni, Kang

Afid, Kang Eko, Mbak Avi, Dek Lailia, Mbak Alaina, Mbak Esa, Mbak Alfin

dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan, terima kasih atas waktunya buat

kegiatan bareng, makan bareng, guyon bareng, Pokoknya saya bakal rindu

kalian semua.

12. Bapak Suyitno (Kepala Desa Tembelang Candimulyo Magelang) beserta

stafnya yang merima membimbing dan mendukung selama KKN, Tokoh

Masyarakat Dusun Kamongan ada Pak Sukimin, Pak Subakir, Pak

Durrohman, Mbah Rohmat, Pak Slamet, Pak Amin, Pak Darman, Pak Denan,

remaja putra putri, dan adik-adik TPA Nurul Islam Kamongan. Terima kasih

atas do‟a dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi.

13. Rekan – rekan seperjuangan yang telah membantu mencarikan referensi,

sehingga dapat terselesaikan penulisan skripsi ini.

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'alaamin, kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat, Taufiq, Hidayah serta „Inayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik dan lancar tanpa halangan

ada suatu apapun. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Beliau

junjungan Nabi besar kita alladzi Shohibus Syafa‟ah wal Fadhilah yaitu Nabiyuna

Muhammadin SAW yang telah membawa Nur Illahi yang menyinari alam

semesta ini dan semoga kita tergolong ummatnya yang mustahiqu minassyafa‟ah

dari dini sampai besuk di yaumul qiyamah. Amin Yaa Robbal „Alamin.

Selanjutnya dalam penyelesaian skripsi ini penulis sangat mendapatkan

bantuan, bimbingan, dorongan dan juga arahannya dari berbagai pihak.

Sehubungan dengan hal tersebut penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih,

dan dengan iringan doa semoga amal baik yang telah diberikan, mendapat pahala

disisi Allah SWT. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth :

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Bapak Mufiq, S.Ag, M.Phil selaku Dosen Pembimbing dan Wakil Dekan

Bidang Akademik yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dalam memberikan bimbingan,

dorongan dan juga pengarahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku Ketua Jurusan PAI di IAIN Salatiga.

5. Seluruh dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah membekali

ilmu pengetahuan dan keterampilan selama kuliah di IAIN Salatiga.

6. Kepala Perpustakaan IAIN Salatiga beserta seluruh staf dan karyawan yang

telah memberikan pelayanan kepustakaan yang penulis perlukan dalam

penulisan skripsi ini.

xi

7. Bpk. Drs. H. Nuryahman, M.Pd. selaku Kepala SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kabupaten Magelang yang memberikan waktu kepada penulis, untuk

melakukan penelitian tindakan kelas guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Dewan guru dan staf karyawan SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang yang

telah memberikan semangat dan kerjasamanya.

9. Orang tua dan mertua yang telah mengasuh, mendidik dan memberikan doa

dengan setulus hati kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Istriku sayang (Ibu Barokah Eka Sulistiyaningsih, A.Md. Keb.) dan Ananda

sayang (Hisyam Ulinnuha Alfarizqi) yang telah membantu dan memberi

memotivasi.

11. Rekan-rekan yang telah membantu penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari karena keterbatasan yang ada, skripsi ini masih jauh

dari kekurangan. Untuk itu sumbang saran dan kritik untuk terciptanya tulisan

yang lebih sempurna sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya dan termasuk amal jariyah bagi penulis. Aamiin

Salatiga, 23 Maret 2017

Muhamad Churmain

Penulis

xii

DAFTAR ISI

Halaman judul .................................................................................................... i

Nota Pembimbing .............................................................................................. ii

Pengesahan ......................................................................................................... iii

Surat Pernyataan ................................................................................................. iv

Abstrak ............................................................................................................... v

Motto .................................................................................................................. vi

Persembahan ...................................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................... x

Daftar Isi ............................................................................................................. xii

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4

D. Hipotesis ..................................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

F. Definisi Operasional ................................................................................... 6

G. Metode Penelitian ....................................................................................... 7

H. Sistematika Penulisan ................................................................................. 16

BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................................... 17

A. Membaca Al-Qur‟an secara Tartil .............................................................. 17

1. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an .......................................................... 17

2. Metode Qiro‟ati ..................................................................................... 20

a. Sejarah Metode Qiro‟ati .................................................................. 20

b. Ciri Khas Qiro‟ati ........................................................................... 24

c. Teknik Pembelajaran Qiro‟ati ......................................................... 25

d. Contoh Materi Pembelajaran Qiro‟ati ............................................. 27

B. Penggunaan Metode Qiro‟ati dalam Membaca Al-Qur‟an secara Tartil .... 28

xiii

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 32

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................................... 34

1. Perencanaan .......................................................................................... 35

2. Pelaksanaan ........................................................................................... 35

3. Pengamatan ........................................................................................... 36

4. Refleksi ................................................................................................. 37

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................. 38

1. Perencanaan .......................................................................................... 39

2. Tindakan ............................................................................................... 40

3. Pengamatan ........................................................................................... 40

4. Refleksi ................................................................................................. 41

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 42

A. Deskripsi Per Siklus .................................................................................... 42

1. Siklus I .................................................................................................. 42

2. Siklus II ................................................................................................. 49

B. Pembahasan ................................................................................................. 55

BAB V : PENUTUP .......................................................................................... 59

A. Kesimpulan ................................................................................................. 59

B. Saran-saran ................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo ........................ 32

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus I .............. 42

Tabel 4.2 Hasil Tugas Membaca Siklus I .......................................................... 44

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus I ................................. 46

Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus II ............. 49

Tabel 4.5 Hasil Tugas Membaca Siklus II ......................................................... 51

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II ............................... 52

Tabel 4.7 Rekap Hasil Membaca Al-Qur‟an Setelah Menggunakan Metode

Qiro‟ati ............................................................................................................... 55

Tabel 4.8 Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa .......................... 57

Tabel 4.9 Rekap Data Ketuntasan Belajar Siswa ............................................... 57

Tabel 4.10 Rekap Hasil Pengamatan Mitra terhadap Guru ................................ 58

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP

Lampiran 2 : Lembar observasi

Lampiran 3 : Foto

Lampiran 4 : Surat keterangan telah selesai melaksanakan penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur‟an adalah Firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi

Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur – angsur

yang ditulis dalam mushaf Usmani sebagai pedoman dan petunjuk umat islam

dan membacanya termasuk ibadah. Beriman kepada kitab Allah adalah salah

satu rukun iman yang ke tiga. Beriman kepada Al-Qur‟an harus dibuktikan

dengan mempelajarinya dan mengajarkannya kepada orang lain. Mempelajari

Al-Qur‟an berarti belajar membunyikan huruf-hurufnya. Dalam hal

mempelajari bacaan Al-Qur‟an maka penekanan utamanya adalah kefasihan

pembacaan secara tartil, sebagaimana firman Allah SWT dalam potongan surat

Al Muzammil ayat 4 :

Artinya : “Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan.”

Tentunya tingkatan ini adalah tingkatan yang paling awal dan sangat

menentukan keberhasilan pembelajaran Al-Qur‟an pada tingkatan selanjutnya.

Pada tingkatan lanjutan atas mungkin masih ada salah satu atau beberapa

peserta didik yang belum bisa mempelajari Ulumul Qur‟an dan tafsir Al-

Qur‟an. Di antara tugas yang memerlukan keseriusan dan kepedulian yang

ekstra dari setiap pendidik adalah tugas mencari metode terbaik untuk

mengajarkan Al-Qur‟an kepada peserta didik, sebab mengajarkan Al-Qur‟an

2

(kepada mereka) merupakan salah satu pokok dalam ajaran Islam. Tujuannya

adalah agar mereka tumbuh sesuai dengan fitrahnya dan hati mereka pun bisa

dikuasai cahaya hikmah, sebelum dikuasai hawa nafsu dengan berbagai

nodanya yang terbentuk melalui kemaksiatan dan kesesatan.

Dalam perjalanannya teryata pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an

menghadapi problem yang tidak sedikit dan sederhana. Di antara problem yang

dihadapi adalah input siswa beragam, jumlah jam pelajaran, guru, sarana, dan

metode pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an yang terbatas. Mengenai input siswa

yang beragam tersebut, bahwasannya ada di antara siswa yang baru yang sudah

lancar dalam membaca Al-Qur‟an, ada yang belum lancar, dan ada yang buta

terhadap huruf Al-Qur‟an. Heterogenitas siswa ini menjadi problem ketika

mereka berkumpul dalam satu kelas. Problem yang dihadapi guru dalam

pengajaran bacaan Al-Qur‟an tak lain adalah dalam menentukan metode dan

pendekatan yang tepat sehingga para peserta didik mampu meraih target yang

dicanangkan pihak kurikulum.

Sarana prasarana yang menunjang pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an

pun belum terpenuhi, diantaranya buku prestasi, buku pedoman pembelajaran,

alat – alat peraga dan lainnya, sehingga pembelajaran sangatlah sederhana dan

tradisional yang pada akhirnya proses belajar mengajar berjalan sangat lambat.

Walaupun belum menemukan metode dan pendekatan yang sesuai, sarana

prasarana yang sederhana guru mata pelajaran baca tulis Al-Qur‟an tetap

melaksanakan kegiatan mengajarnya dengan metode dan pendekatan yang

pernah mengantarkannya bisa membaca dan menulis Al-Qur‟an.

3

Setelah pembelajaran yang dilakukan selama satu tahun didapatkan

hasil belajar yang kurang memuaskan. Diantara hal yang kurang memuaskan

adalah masih banyak ditemui kesalahan siswa dalam membaca Al-Qur‟an,

misalnya ada beberapa siswa yang masih terbata-bata, belum mampu

mempraktekkan bacaan mad dengan benar yaitu terkadang bacaan mad tidak

dibaca panjang dan yang seharusnya pendek malah dibaca panjang. Siswa juga

masih banyak melakukan kesalahan dalam membaca hukum bacaan yang

dibaca dengung dan yang tidak dibaca dengung.

Sebagai gambaran bahwa pada kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang di mana penulis mengajar pada Tahun Pelajaran 2016/2017 ini

para peserta didik masih mengalami kesulitan dalam hal membaca Al-Qur‟an

secara tartil dan lancar. Untuk itu penulis tertarik untuk menerapkan metode

pembelajaran membaca Al-Qur‟an dengan cara yang baru yaitu penggunaan

metode qiro‟ati yaitu metode yang dapat mempermudah dan mempercepat

anak agar mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar.

Dalam metode ini diawali dengan memperkenalkan huruf - huruf

bersyakal tanpa dieja, namun langsung diberikan contoh membaca oleh guru

dengan benar dan tartil (KH. Dahlan Salim Zarkasyi : 2006).

Untuk itu penulis berkeinginan meningkatkan kualiatas membaca Al-

Qur‟an bagi peserta didik dengan memilih metode baru. Sehingga penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas di SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang tempat penulis selama ini bertugas sebagai asisten guru PAI.

Adapun judul skripsi ini adalah : Peningkatan kualitas membaca Al-Qur‟an

4

secara tartil dengan metode qiro‟ati pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif

Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah

Apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-

Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab.

Magelang Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui apakah metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas

membaca Al-Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif

Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

(Arikunto : 2010 : 110). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah

"Metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an secara

tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang

Pelajaran 2016/2017".

5

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan

masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang

berhubungan dengan masalah peningkatan kualitas membaca Al-Qur‟an

secara tartil dengan metode qiro‟ati. Dan juga merupakan inovasi

pendidikan dalam arti suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif,

berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk

meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam

pendidikan (Hasbullah, 1996 : 189).

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki manfaat praktis sebagai berikut :

a. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

penggunaan metode qiro‟ati.

b. Sebagai salah satu strategi atau upaya meningkatkan kualitas

membaca Al-Qur‟an bagi siswa.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran

Al-Qur‟an yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.

d. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis.

e. Sumbangan pemikiran mengembangkan sistem kegiatan belajar

mengajar di sekolah.

6

F. Definisi Operasional

Agar tidak menyimpang dari pokok masalah yang menjadi inti dari judul

tersebut peneliti memberi definisi sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Membaca Al-Qur’an Secara Tartil

Kata "peningkatan" berasal dari kata "tingkat" yang berarti keadaan

atau kualitas yang lebih tinggi. Sedangkan kata "peningkatan" berarti

usaha atau proses meningkatkan. Sedangkan kualitas yang berarti hasil

akhir dari sesuatu. Kata membaca berasal dari kata ”baca” yaitu melihat

serta memahami isi dari apa yang tertulis. Sedangkan Al-Qur‟an adalah

kitab suci agama islam. Adapun tartil berasal dari bahasa arab yang berarti

perlahan-lahan. Sehingga yang penulis maksud di sini adalah usaha secara

sungguh-sungguh untuk menjadikan peserta didik lebih berkualitas. Selain

itu kemapuan tersebut dapat dipraktekkan secara langsung dengan

membaca Al-Qur‟an secara perlahan dan jelas. Indikator ketercapaian

membaca Al-Qur‟an secara tartil dengan metode qiro‟ati, diusahakan

peserta didik mampu :

a. Membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar

b. Membaca Al-Qur‟an dengan baik, benar dan lancar sesuai dengan

tajwidnya.

2. Penggunaan Metode Qiro’ati

Kata penggunaan berasal dari kata guna yang berarti perbuatan,

atau cara untuk mengambil manfaat atau mendatangkan kebaikan.

Sedangkan kata metode berarti cara kerja bersistem untuk memudahkan

7

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994). Adapun yang dimaksud

dengan metode qira‟ati adalah suatu metode dalam belajar membaca Al-

qur‟an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil

sesesuai denagan kaidah ilmu tajwidnya (Badawi, 1997 : 13). Dimana

qiro‟ati adalah nama dari sebuah metode belajar membaca Al-Qur‟an yang

ditemukan oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi. Secara umum ciri dari

metode qiro‟ati adalah Guru menjelaskan dengan memberi contoh materi

pokok bahasan, selanjutnya siswa membaca sendiri (CBSA) Siswa

membaca tanpa mengeja. Sejak awal belajar, siswa ditekankan untuk

membaca dengan tepat dan cepat.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Metode penelitian ini berupa langkah – langkah pelaksanaan

peneliti mulai dari penentuan objek, akar masalah yang diteliti, teknik

pengumpulan data dan pengolahan yang digunakan, perkiraan dana dan

rentang waktu yang dibutuhkan sampai pada kronologi dan sistematika

penulisan laporan yang menjadi pedoman utamanya (Muliawan, 2014 :

130).

Adapun penelitian yang dilakukan penulis ini adalah sebuah

penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang mengkombinasikan

prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang

8

dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk

memahami apa yang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan.

Siklus spiral dan tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah

sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika

akan memulai tindakannya.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah

dibuat.

c. Pengamatan

Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan

tindakan.

d. Refleksi

Refleksi atau dikenal dengan peristiwa renungan adalah

langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang

dilakukan oleh guru maupun siswa (Arikunto, 2010 : 17-19).

Observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2, dan 3

dimana masing – masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur

kegiatan yang sama) dan membahas satu bab pokok bahasan yang diakhiri

dengan tes formatif di akhir masing - masing putaran. Siklus ini

berkelanjutan dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa

sudah cukup.

9

PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas

pelaksanaan pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi

sebagai :

a. Alat untuk mengatasi masalah – masalah yang didiagnosis dalam situasi

pembelajaran di kelas.

b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan

metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya

melalui pengajaran sejawat.

c. Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami)

pendekatan tambahan atau inovatif.

d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru

dan peneliti.

e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif,

impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas.

Ada tiga butir penting yang perlu disebut di sini. Pertama, hasil

penelitian tindakan dipakai sendiri oleh penelitinya, dan tentu saja oleh

orang lain yang menginginkannya. Kedua, penelitiannya terjadi di dalam

situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera diperlukan, dan hasil-

hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi terkait. Ketiga,

peneliti tindakan melakukan sendiri pengelolaan, penelitian, dan sekaligus

pengembangan.

10

Sehingga semua aspek yang menjadi ketentuan dalam penelitian

tindakan kelas terpenuhi dalam penelitian yang akan penulis lakukan

nantinya.

2. Subjek Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2016 pada akhir

semester gasal Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan

selama kurang lebih 2 minggu dengan 2 siklus dengan masing-masing

siklus selama 2 minggu atau 2 kali pertemuan.

Siklus I hari Kamis, 10 November 2016.

Siklus II hari Kamis, 24 November 2016.

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan di ruang yang biasa untuk

melakukan proses belajar – mengajar Siswa Kelas X TKR 1 SMK

Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017.

c. Subjek Penelitian

Subjek penelitian kali ini adalah seluruh Siswa Kelas X TKR 1

SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017

yang berjumlah 27 anak yang terdiri dari laki-laki 26 anak dan

perempuan 1 anak.

11

3. Langkah-Langkah

a. Perencanaan

1) Menyusun tujuan instruksional.

2) Membuat skenario pembelajaran atau RPP.

3) Menyusun pre tes dan post tes.

4) Memilih materi pembelajaran.

5) Mendesain pedoman observasi sistematis bagi kerja guru selama

pelaksanaan tindakan.

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan absensi siswa.

2) Melaksanakan pre test kepada siswa.

3) Analisis pre tes terhadap siswa untuk mengukur sejauh mana

materi telah dikuasai sebelumnya.

4) Memberikan pengarahan kepada siswa tentang operasional

pembelajaran dan tentang metode yang akan digunakan.

5) Guru memberikan contoh membaca.

6) Guru mendengarkan siswa menirukan bacaan guru.

7) Guru mengadakan post tes.

c. Pengamatan

1) Kehadiran siswa.

2) Perhatian siswa terhadap guru.

3) Ketekunan siswa dalam membaca.

4) Kehadiran Guru.

12

5) Penampilan guru di depan kelas.

6) Guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

7) Guru dalam pengelolaan kelas.

8) Pendangan dan suara guru.

9) Bimbingan guru kepada siswa.

10) Ketepatan waktu.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dikumpulkan,

didiskusikan, dianalisis, dan dievaluasi oleh peneliti, kemudian guru

dapat merefleksi diri tentang berhasil tidaknya tindakan yang telah

dilakukan, faktor-faktor pendukung, penghambat, dari aspek internal

dan eksternal guru dan siswa. Kemudian untuk siklus berikutnya

diadakan perbaikan-perbaikan bilamana perlu secara kualitas dan

kuantitas berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi.

4. Instrumen Penelitian

Adapun instrument/alat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan pembelajaran

yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar mengajar.

b. Materi yang berupa ayat-ayat Al-Qur‟an yang dipilih guru sesuai

dengan materi pembelajaran.

13

c. Buku Penunjang Lembar observasi pembelajaran.

Lembar pembelajaran ini digunakan untuk mengetahui peningkatan

kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil bagi siswa setelah

menggunakan metode qiro‟ati.

d. Instrumen Manusia

1) Peneliti

Dalam penelitian tidakan kelas sebenarnya peneliti juga

masuk sebagai intrumen penelitian. Sebagai instrumen penelitian

seorang peneliti haruslah memiliki karakter sebagai berikut :

a) Responsif.

b) Adaptif.

c) Menekankan aspek holistik.

d) Pengembangan berbasis pengetahuan.

e) Memproses dengan segera.

f) Mampu memberikan klarifikasi dan kesimpulan.

g) Kesempatan eksplorasi (Wiriaatmadja, 2004 : 96-97).

2) Mitra/Kolaborator

Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan peran

mitra/kolaborator yang berfungsi sebagai pelaksana metode yang

diharapkan. Hal ini diperlukan untuk menilai efektifitas jalannya

kegiatan belajar-mengajar. Dalam penelitian ini penulis

menjadikan Bpk. A. Abdul Hamid, SH.I selaku guru dan juga

14

wali kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang

sebagai mitra/kolaborator .

5. Pengumpulan Data

a. Sumber Data

1) Dokumentasi.

2) Hasil tes membaca Al-Qur‟an siswa setelah menggunakan metode

qiro‟ati.

3) Hasil pengamatan teman sejawat yang membantu sebagai mitra.

b. Cara Pengambilan Data

1) Metode dokumentasi

2) Lembar kerja siswa pada siklus I dan II

3) Tes formatif I

4) Lembar pengamatan dari teman sejawat sebagai kolaborasi dalam

penelitian

6. Analisis data

Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul

sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

dipertanggungjawabkan maka digunakan analisis data kuantitatif. Pada

metode observasi digunakan data kualitatif cara perhitungan untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam proses belajar mengajar

sebagai berikut :

15

a. Merekapitulasi hasil tes

Dalam penelitian tindakan kelas, peningkatan prestasi belajar

siswa sebagai hasil tindakan merupakan aspek paling diharapkan

berkaitan erat dengan analisis tentang prestasi belajar siswa seperti:

analisis daya serap, ketuntasan belajar, dan nilai rata-rata. Adapun

rumus yang digunakan sebagai berikut :

- Ketuntasan belajar secara klasikal.

% ketuntasan belajar = Jumlah siswa yang tuntas.x 100%

Jumlah seluruh siswa

Peserta dikatakan tuntas belajar secara klasikal bila

memperoleh persentase daya secara klasikal = 85 %.

- Rata-rata hasil belajar

Nilai rata – rata = Jumlah nilai yang diperoleh

seluruh siswa

b. Menghitung jumlah skor

Jumlah skor yang tercapai dan persentase untuk masing-

masing siswa dikatakan tuntas dalam belajar jika sudah mencapai nilai

KKM 70, sedangkan secara klasikal mencapai 85% yang telah

mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 60%.

c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh mitra sejawat pada

kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian

siswa.

16

H. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan

sistematika sebagai berikut :

Bagian awal berisi sampul, lembar berlogo, judul, nota pembimbing,

pengesahan kelulusan, surat pernyataan, abstrak, motto, persembahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I

berisi pendahuluan yang meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional,

metode penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi landasan teori yang

meliputi : Kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil, metode qiro‟ati dan

penggunaan metode qiro‟ati dalam membaca Al-Qur‟an secara tartil. Bab III

berisi deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab

IV berisi deskripsi per siklus, pembahasan dan pengambilan kesimpulan. Bab

V berisi kesimpulan dan saran – saran. Bagian Akhir berisi daftar pustaka,

lampiran – lampiran dan daftar riwayat hidup.

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Membaca Al-Qur’an secara Tartil

1. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Fenomena yang terjadi di masyarakat kita, terutama di rumah-rumah

keluarga muslim semakin sepi dari bacaan ayat-ayat suci Al Qur'an. Hal ini

disebabkan karena terdesak dengan munculnya berbagai produk sain dan

teknologi serta derasnya arus budaya asing yang semakin menggeser minat

untuk belajar membaca Al Qur'an sehingga banyak anggota keluarga tidak

sempat membaca Al Qur'an. Akhirnya kebiasaan membaca Al Qur'an ini

sudah mulai langka. Yang ada adalah suara-suara radio, TV, Tape recorder,

karaoke, dan lain-lain.

Keadaan seperti ini adalah keadaan yang sangat memprihatinkan.

Belum lagi masalah akhlak, akidah dan pelaksanaan ibadahnya, yang semakin

hari semakin jauh dari tuntunan Rasululloh. Maka sangat diperlukan

kerjasama dari semua fihak untuk mengatasinya. Yaitu mengembalikan

kebiasaan membaca Al Qur'an di rumah-rumah kaum muslimin dan

membekali kaum muslimin dengan nilai-nilai Islam, sehingga bisa hidup

secara Islami demi kebahagiaan dunia dan akhirat.

Membaca Al-Qur‟an merupakan perintah Allah SWT sebagaimana

tersurat dalam Surat Al-Alaq ayat : 1-5

18

Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia)

dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan lepada manusia apa

yang tidak diketahuinya”.

Kata “Tartil” menurut bahasa berarti jelas, racak dan teratur,

sedangkan menurut istilah ialah membaca Al Qur`an dengan pelan – pelan,

baik dan benar sesuai tajwid (Munawir, 1997 : 471). Adapun tujuan

mempelajari tajwid adalah menjaga dari kesalahan dalam membaca Al-

Qur‟anul Karim baik kesalahan ringan (lahnul khafi’) yaitu kesalahan yang

tidak merubah makna Al-Qur‟an, seperti kesalahan dalam pengucapan

ghunnah ikhfa‟ dll, maupun kesalahan fatal (lahnul jaliy) yaitu kesalahan

yang dapat merubah makna Al-Qur‟an seperti kesalahan dalam menyebutkan

makhraj huruf, kesalahan harakat dll (Lautan Lestari, 2008 : XI).

Perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membaca

Al Qur`an dengan 'Tartil'. Bahkan Allah SWT tidak hanya sekedar menyuruh

untuk tartil di dalam membaca Al Qur`an tetapi dengan mempertegas firman-

Nya dengan kata "tartiila" yang berarti dengan sungguh – sungguh tartil

sebagaimana tersurat di dalam potongan surat Al Muzammil ayat : 4.

Artinya : “dan Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (sungguh-

sungguh tartil)”.

19

Menurut qoul sahabat Ali Karomallahu wajhah dalam Matan

Jazariyah memberikan definisi tartil sebagai bacaan yang sesuai dengan

kaidah tajwid dan waqofnya. Tartil di dalam membaca Al Qur`an terbagi

menjadi tiga macam yaitu :

a. Tahqiq, ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan, tenang, perlahan-

lahan dan memikirkan arti-artinya serta semua hukum tajwid terpelihara

dengan baik, atau hak ( makhroj dan sifat ) semua huruf terbaca dengan

terang dan jelas, bacaan semacam ini adalah bacaan madzhab dari Imam-

imam yang membaca mad far`I dan isyba` (3 alif), seperti Imam

Khamzah dan Waresy.

b. Hader, ialah Al Qur`an dengan cepat tapi semua hukum tajwid

terpelihara dengan baik, seperti Qoshor, ikhtilas, badal, idghom kabir dll,

dapat terpelihara dengan benar dan tepat, maksudnya sesuai dengan

riwayat yang mutawatir (kondang), bacaan semacam ini, ialah madzhab

dari Imam Ibnu Katsir, Abu Amer dan semua Imam / Rowi yang

membaca mad munfashil dengan (1 alif).

c. Tadwir, ialah membaca Al Qur`an dengan cara antara tahqiq dan hader,

atau antara pelan dan cepat, tapi mujawwid ( semua hukum tajwid terjaga

dengan baik dan benar ). Madzhab ini adalah madzhab Imam-imam yang

membaca mad munfashil dengan panjang 2 alif atau 2 ½ alif, seperti

imam Ibnu Amir, Ali Al Kisa`I, Ashim dan lain-lain (Jazari, tt : 15).

20

2. Metode Qiro’ati

a. Sejarah Metode Qiro’ati

Berawal dari ketidakpuasan dan prihatin melihat proses belajar

mengajar Al-Qur‟an di madrasah, mushala, masjid dan lembaga

masyarakat muslim yang pada umumnya belum dapat membaca AI

Qur‟an dengan baik dan benar, Almarhun KH. Dachlan Salim Zarkasyi,

tergugah untuk melakukan pengamatan dan mengkaji secara seksama

lembaga-lembaga di atas dimana ternyata metode yang dipergunakan

oleh para guru dan pembimbing Al-Qur‟an dinilai lamban, ditambah

sebagian guru ngaji (ustadz) yang masih asal-asalan mengajarkan Al-

Qur‟an sehingga yang diperoleh kurang sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid.

Hal itulah yang mendorong Almarhum K.H. Dachlan Salim

Zarkasyi pada tahun 1963 memulai menyusun metode baca tulis Al-

Qur‟an yang sangat praktis. Berkat Inayah Allah beliau telah menyusun

10 jilid yang dikemas sangat sederhana. Almarhum KH. Dachlan Salim

Zarkasyi dalam perjalanan menyusun metode baca tulis Al-Qur‟an sering

melakukan studi banding ke berbagai pesantren dan madrasah Al-Qur‟an

hingga beliau sampai ke Pesantren Sedayu Gresik Jawa Timur (tepatnya

pada bulan Mei 1986) yang pada saat itu dipimpin oleh Almukarram

K.H. Muhammad. Almarhum K.H. Dachlan Salim Zarkasyi tertarik

untuk melakukan studi banding sekaligus bersilaturahmi ke Pesantren

Sedayu Gresik, karena TK Al-Qur‟an balitanya (4-6 tahun), yang dirintis

21

oleh K.H. Muhammad sejak tahun 1965 dengan jumlah muridnya 1300

siswa yang datang dari berbagai kepulauan yang ada di Indonesia. Maka

dapat disimpulkan TK Al-Qur‟an Sedayu adalah TK Al-Qur‟an pertama

di Indonesia bahkan di dunia.

Sebulan setelah silaturahmi ke Pesantren Sedayu Gresik tepatnya

pada tanggal 1 Juli 1986, KH. Dachlan Salim Zarkasyi mencoba

membuka TK Al-Qur‟an yang sekaligus mempraktekan dan mengujikan

metode yang disusunnya sendiri dengan target rancana 4 tahun seluruh

muridnya akan khatam Al-Qur‟an. Berkat Inayah Allah SWT, diluar

dugaan dalam perjalanan 7 bulan ada beberapa siswa yang telah mampu

membaca beberapa ayat Al-Qur‟an, serta dalam jangka waktu 2 tahun

telah menghatamkan Al-Qur‟an dan mampu membaca dengan baik dan

benar (bertajwid).

TK Al-Qur‟an yang dipimpinnya makin dikenal ke berbagai

pelosok karena keberhasilan mendidik siswa-siswinya. Dari keberhasilan

inilah banyak yang melakukan studi banding dan meminta petunjuk cara

mengajarkan metode yang diciptakannya. KH. Dachlan Salim Zarkasyi

secara terus-menerus melakukan evaluasi dan meminta penilaian dah

para Kyai Al-Qur‟an atas motode yang diciptakannya. Atas usul dari

Ustadz A. Djoned dan Ustadz Syukri Taufiq, metode ini diberi istilah

dengan nama "QIRO‟ATI" dibaca "QIRO‟ATI" yang artinya

BACAANKU (pada saat itu ada 10 jilid).

22

Memperhatikan perjalanan sejarah penyusunan metode Qiro‟ati,

tampaknya KH. Dachlan Salim Zarkasyi sangat didukung oleh para Kyai

umul Qur‟an, walaupun menurut penuturannya beliau ini bukanlah santri

namun kehidupannya selalu dekat dengan para Kyai sehingga tampak

tawadu' dan berwibawa. Atas restu para Kyai metode Qiro‟ati selanjutnya

menyebar luas dan digunakan sebagai materi dasar dalam pengajaran

baca tulis Al-Qur‟an di masjid, madrasah, TKA, TPA, TPQ, Pesantren

dan Sekolah Umum. Sehingga dengan demikian penyusunan metode

Qira‟ati ini bukan berupa satu paket sekali jadi dari hasil otak-atik akal

melainkan dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan. Sehingga

metode Qira‟ati ini mempunyai gerak yang dinamis sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan (KH. Dachlan Salim Zarkasyi, 1990).

Qiro‟ati diminati oteh mayoritas para pendidik Al-Qur‟an dikarenakan

memiliki beberapa perbedaan dengan metode lain diantaranya :

1) Berkesinambungan antara halaman ke halaman berikutnya.

2) Berkesinambungan antara jilid satu dan seterusnya.

3) Disesuaikan dengan usia para pelajar Al-Qur‟an.

4) Kata dan kalimatnya tidak keluar kaidah ayat-ayat Al-Qur‟an tidak

kedaerahan.

5) Setiap Pokok Bahasan sudah diterapkan ilmu Tajwid

6) Dilengkapi Petunjuk mengajar setiap Pokok Bahasan.

7) Dilengkapi Buku Gharib, Musykilat dan Tajwid Praktis.

8) Sangat mudah untuk diucapkan

23

Dari tahun ke tahun perkembangan Qiro‟ati makin meluas ke

seluruh pelosok negeri bahkan di beberapa negara asing tercatat sampai

tahun 2000 telah masuk ke negara Australia, Malaysia, Brunei

Darusalam, Singapura. Dari perkembangan tersebut Almarhum

K.H. Dachian Salim Zarkasyi tidak terlalu gembira bahkan merasa

khawatir karyanya ini disalah gunakan yang berbau bisnis belaka, untuk

itu pada tahun 1990 beliau mengundang seluruh kepala TKA/TPA dan

Lembaga yang mempergunakan Qiro‟ati pada suatu acara Silatnas

Nasional untuk mentashhih ulang para kepala TKA/TPA dan pengelola

Qiro‟ati sekaligus menunjuk Koordinator tingkat Propinsi dan Kota

Besar yang ada di Indonesia, Dari hasil Silatnas Qiro‟ati tersebut ada

beberapa hal yang perlu digaris bawahi, yang merupakan amanat untuk

seluruh pengguna Qiro‟ati, diantaranya :

1) Saya tidak ingin menyebar luaskan Qiro‟ati tetapi ingin

menyebarkan ilmu

2) Qiro‟ati yang saya ijazahkan.

3) Qiro‟ati tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.

4) Siapa saja boleh belajar dan mengajarkan Qiro‟ati dengan syarat mau

ditashhih (Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudlotul Mujawwidin,

2007).

24

b. Ciri Khas Qiro’ati

Metode qiro‟ati dalam pengembangannya dan penyebarannya

tidak seperti metode lain, sebab metode ini melalui buku atau modul

qiro‟ati tidak boleh dijual bebas oleh sembarang orang, akan tetapi harus

melalui koordinator yang bersedia berpegang teguh pada misi dan

amanah tersebut.

Misi qiro‟ati adalah membudayakan membaca Al-Qur‟an yang

benar dan membrantas bacaan Al-Qur‟an yang salah kaprah. Sedangkan

amanah qiro‟ati adalah jangan mewariskan kepada anak-anak bacaan Al-

Qur‟an yang salah, jangan asal jual buku, berikan kepada guru yang lulus

taskhih saja, guru yang belum lulus taskhih hendaknya dibina sampai

lulus dan guru yang sudah lulus hendaknya diberikan petunjuk mengajar/

ditatar (Bunyamin Dachlan, 2004 : 29).

Qiro‟ati adalah suatu metode dalam mengajarkan membaca Al-

Qur‟an yang berorientasi kepada hasil bacaan murid secara mujawwad

murattal dengan mempertahankan mutu pengajaran dan mutu pengajar

melalui mekanisme sertifikasi/syahadah hanya seorang pengajar yang

telah mendapatkan sertifikasi/syahadah yang diijinkan untuk

mengajarkan Qiro‟ati dan juga lembaga pendidikan (Pondok

Pesantren/Madin/TPQ dan sebagainya) yang memiliki sertifikasi/

syahadah yang diijinkan untuk mengembangkan Qiro‟ati (Yayasan

Pendidikan Al-Qur‟an Raudlotul Mujawwidin, 2007).

25

c. Teknik Pembelajaran Qiro’ati

Yang dimaksud teknik pembelajaran di sini adalah cara

mengajarkan Al-Qur‟an dengan menggunakan metode qiro‟ati. Adapun

cara-cara yang dipakai dalam membaca Al-Qur‟an dengan metode

qiro‟ati dalam pelaksanaan menggunakan beberapa langkah yaitu :

1) Sejak awal langsung membaca huruf-huruf hijaiyah yang berharakat

tanpa mengeja.

2) Langsung praktek secara mudah dan praktis bacaan yang bertajwid,

siswa tidak harus belajar ilmu tajwid untuk dapat membaca dengan

baik dan benar.

3) Materi pelajaran diberikan secara bertahap dari yang mudah menuju

yang sulit, dari yang umum menuju yang khusus sesuai dengan

kaidah.

4) Materi pelajaran diberikan sesuai dengan sistem modul, tidak

diperbolehkan belajar modul di atasnya kalau belum menguasai

modul yang di bawahnya.

5) Pelajaran yang diberikan selalu diulang-ulang dengan

memperbanyak latihan (drill) menjadikan siswa selalu ingat dan

menguasai pelajaran yang diberikan dengan pola sederhana.

6) Belajar sesuai dengan kemampuan dan kecerdasan siswa.

7) Evalausi dilakukan setiap kali pertemuan.

26

8) Pemakai metode qiro‟ati harus melalu taskhih bacaan Al-Qur‟an

oleh ahli AlQur‟an (Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudlotul

Mujawwidin, 2007).

Adapun hal-hal penting yang menjadi komponen penting dari

metode qiro‟ati ini adalah :

1) Ditinjau dari materi

a) Materi qiro‟ati disusun berdasarkan tingkat usia mental dan

kematangan peserta didik. Oleh karena itu buku qiro‟ati disusun

dalam berbagai tingkatan yaitu untuk usia TK, SD/MI, SMP,

SMA, Mahasiswa dan dewasa.

b) Materi qiro‟ati disusun berdasarkan tingkat kesulitan dari yang

rendah menuju kepada yang tinggi. Sedangkan ruang lingkup

materi pengajaran meliputi :

- Jilid 1 untuk makhorijul khuruf, sifatul huruf dan harokat.

- Jilid 2 untuk ketrampilan mad dan harokat lengkap.

- Jilid 3 untuk ketrampilan Mad Tobi‟i, Tanda Sukun, Lam

Qomariyah.

- Jilid 4, 5 untuk ketrampilan Qolqolah, Idzhar Halqi,

Idghom, Iqlab, Waqof.

- Jilid 6 untuk ketrampilan idzhar Halqi, Wasol, Lat. Al –

Qur‟an Juz I.

27

2) Ditinjau dari metode

a) Proses pengajarannya menekankan pada mengulang-ulang

bacaan sampai benar (drill).

b) Sistem yang dipakai adalah sistem modul yang artinya siswa

tidak boleh melanjutkan ke pokok bahasan yang baru sebelum

paham betul pokok bahasan yang lama.

3) Ditinjau dari pengajarnya

a) Guru qiro‟ati sebelum mengajar metode ini diharuskan tashih

dahulu kepada guru ahli yang disebut koordinator metode

qiro‟ati. Biasanya seorang koordinator membawahi satu wilayah

kabupaten.

b) Guru dianjurkan mengikuti penataran atau pembinaan

memahami metode qiro‟ati ini meskipun telah lulus tashih.

d. Contoh Materi Pembelajaran Qiro’ati

1) Jilid 1 untuk makhorijul khuruf, sifatul khuruf dan harokat, contoh :

2) Jilid 2 untuk ketrampilan mad dan kharokat lengkap, contoh :

3) Jilid 3 untuk ketrampilan ikhfa‟, contoh :

4) Jilid 6 untuk ketrampilan idzhar, contoh :

28

B. Penggunaan Metode Qiro’ati dalam Membaca Al-Qur’an secara Tartil

Hasil belajar merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji

namun cukup rumit sehingga menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Hasil

belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai setelah mengalami proses belajar

mengajar atau setelah mengalami interaksi dengan lingkungannya guna

memperoleh ilmu pengetahuan dan akan menimbulkan perubahan tingkah laku

yang relatif menetap dan tahan lama.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikemukakan bahwa

peningkatan penguasaan materi pelajaran pada anak, adalah sangat penting.

Namun usaha ke arah itu haruslah lewat jalan atau suatu model pembelajaran agar

dapat merangsang kemampuan anak dan dapat membuat kombinasi baru, sebagai

kemampuan untuk respons anak agar belajar, serta merangsang agar anak

memiliki ketrampilan.

Pengetahuan (knowledge) pada prinsipnya mudah untuk ditransfer (can be

transfered). Proses pembelajaran konvensional secara tutorial adalah proses

pembelajaran (transfer of knowledge). Alasannya adalah pengetahuan merupakan

sesuatu yang mahal dan sulit diperoleh di luar kelas (Jogiyanto, 2006 : 74),

maka di sekolah perlu disusun suatu metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar. Metode tersebut di antaranya meliputi pemilihan

pendekatan, metode atau model pembelajaran. Dalam metode pengajaran ada dua

aspek yang paling menonjol yaitu strategi pembelajaran dan media pembelajaran

sebagai alat bantu mengajar. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa kedudukan

media pendidikan, strategi pembelajaran sebagai alat bantu mengajar ada dalam

29

satu lingkungan yang diatur oleh guru. Dengan istilah mediator, media atau model

pembelajaran yang mempunyai fungsi dan peran untuk mengatur hubungan yang

efektif antara dua belah pihak dalam proses belajar mengajar yaitu siswa dan isi

pelajaran.

Dengan kata lain guru sebagai mediator untuk memberikan isi pelajaran

kepada siswa, sama halnya dengan metode qiro‟ati yaitu matode yang digunakan

untuk materi yang membutuhkan waktu banyak yang tidak mungkin dijelaskan

semua dalam kelas dan untuk mengefektifkan waktu, maka siswa diberi contoh

membaca teks yang telah ditentukan oleh guru dan siswa harus menirukan dengan

benar.

Oleh karena itu, guru tidak hanya dituntut untuk membekali dirinya

dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan, baik dalam menyampaikan materi

maupun metode dan alat bantunya, tetapi juga dituntut untuk memiliki sejumlah

pengetahuan tentang dasar pengetahuan, cara mengajar, metode kreatif dan

variatif dalam penyampaian pelajaran serta pengetahuan dan pengalaman yang

luas.

Pembelajaran yang baik mempunyai sasaran-sasaran yang seharusnya

berfokus pada hal – hal sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas berpikir (qualiteis of mind), mampu melakukan

judmen (judgment) dan kearifan (wisdom).

2. Meningkatkan attitude of mind, yaitu menekankan pada keingintahuan

(curiosity), aspirasi dan penemuan – penemuan. Pembelajaran juga

30

merupakan suatu kegiatan “seni” untuk mendorong siswa menemukan

sesuatu (discovery process).

3. Meningkatkan kualitas personal (quality of person) yaitu karakter (character),

sensitivitas (sensitivity)¸ integritas (integrity), tanggung jawab

(responsibility).

4. Meningkatkan kemampuan untuk menerapkan konsep – konsep dan

pengetahuan – pengetahuan di situasi spesifik. (Jogiyanto, 2006 : 20)

Jika meninjau tujuan program atau sasaran pembelajaran diatas, hasil

belajar siswa biasanya disebut sebagai prioritas. Hal ini dapat dipahami jika kita

melihat pertumbuhan (rasional) metode-metode pembelajaran yang dikembangkan

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini tidak berarti bahwa

penguasaan materi pelajaran harus dilihat terpisah dari mata pelajaran (materi)

yang lainnya, hasil belajar hendaknya meresap dalam seluruh kurikulum dan iklim

kelas melalui faktor-faktor seperti : sikap menerima keunikan individu,

pertanyaan yang berakhir terbuka, penjajakan (eksplorasi) dan kemungkinan

membuat pilihan. Perhatian perlu diberikan bagaimana prestasi belajar dapat

dikaitkan dengan semua kegiatan di dalam kelas dan setiap saat siswa perlu

belajar bagaimana menggunakan sumber-sumber yang ada dengan optimal

menemukan jawaban inovatif atas suatu masalah. Termasuk di dalamnya masalah

yang dihadapi dalam penyampaian materi membaca Al-Qur‟an.

Mengingat membaca Al-Qur‟an adalah suatu ketrampilan yang akan

dipakai secara rutin, maka metode qiro‟ati yang menekankan kepada pengulangan

(drill) ini akan sangat tepat digunakan dalam penyampaian materi. Selain itu

31

pengulangan akan menimbulkan suatu pembiasaan, dan pembiasaan membaca Al-

Qur‟an merupakan salah satu tujuan utama pembelajaran membaca Al-Qur‟an.

Sehingga metode qiro‟ati akan mampu meningkatkan kualitas membaca Al-

Qur‟an anak didik.

32

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian ini penulis lakukan pada bulan November 2016. Penelitian ini

dilakukan pada akhir semester gasal tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan

selama kurang lebih 2 minggu dengan 2 siklus dengan masing-masing siklus

selama 1 minggu atau 1 kali pertemuan.

Siklus I hari Kamis, 10 November 2016.

Siklus II hari Kamis, 24 November 2016.

Penilitian ini penulis lakukan di ruang yang biasa untuk melakukan proses

belajar-mengajar Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang

Tahun Pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian kali ini adalah seluruh Siswa Kelas

X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017

yang berjumlah 27 anak.

Adapun secara rinci daftar Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang Tahun 2016/2017 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun

Pelajaran 2016/2017

No Nama Jenis Kelamin

1 Adi Saputro L

2 Ahmad Fahmi Arif L

3 Ana Fauyanti P

33

4 Andi Dwi Prastiyo L

5 Arif Rohman L

6 Bagas Setiyawan L

7 Bayu Prastiyo L

8 Choirul Anam L

9 Dwi Agung Prastiyo L

10 Eko Saputro L

11 Fathani L

12 Fuat Tri Saiful Muna L

13 Idza Irawan L

14 Jarwanto L

15 Muhammad Aufa Khadziki L

16 Muhammad Baedhowi L

17 Muhammad Faisal L

18 Muhammad Ikmal Miladi L

19 Muhammad Khadiq Mahmudi L

20 Muhammad Mujiburrohman L

21 Muhammad Musyafak L

22 Muhammad Syahrul Bima L

23 Priyo Nugroho L

24 Sepnu Rustiyantoro L

25 Sulistiyo L

34

26 Udik Agil Utomo L

27 Wanto L

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus pertama adalah sebagai berikut.

Hari, tanggal : Kamis, 10 November 2016

Waktu : Jam ke I dan II (07:00 WIB-08:35 WIB)

Tempat : Ruang kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang

Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut :

Mata Pelajaran : BTQ

Kelas/ Semester : X/1

Standar Kompetensi : 1 Memahami bacaan Al-Qur‟an

Kompetensi Dasar : 1.2. membaca bacaan ikhfa‟

Indikator :

- Siswa mampu membaca bacaan ikhfa‟ dengan benar

- Siswa mampu mempraktekkan bacaan ikhfa‟.

Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan pengertian bacaan ikhfa‟.

2. Melafalkan bacaan ikhfa‟.

Materi Pembelajaran :

1. Bacaan Al-Qur‟an

2. Bacaan ikhfa‟

35

Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Model Qiro‟ati

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas

adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu

bacaan ikhfa‟

b. Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam

kegiatan belajar mengajar.

c. Merancang pembelajaran dengan mempersiapkan materi bacaan

ikhfa‟.

d. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk guru guna

mengetahui perubahan dan perkembangan.

e. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna

mengetahui perubahan dan perkembangan.

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

1) Guru memimpin doa

2) Guru mengabsensi siswa

3) Guru mengadakan pree test.

b. Kegiatan Inti

1) Guru memberikan contoh bacaan ikhfa‟

36

2) Siswa menirukan bacaan ikhfa‟.

3) Guru memperhatikan siswa

4) Siswa mengulang bacaan ikhfa‟ dengan panduan dari guru

sebanyak 3 kali.

5) Guru memberikan bimbingan selama siswa mengucapkan

contoh bacaan ikhfa‟.

c. Kegiatan Akhir

1) Guru memberikan tugas membaca secara klasikal dan siswa

melaksanakan.

2) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca satu

persatu dan siswa melaksanakan tugas membaca satu persatu.

3) Guru menutup pertemuan dengan berdoa.

3. Pengamatan

Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :

a. Siswa

Pada pengamatan terhadap siswa ini, aspek yang diamati

meliputi :

1) Kehadiran siswa

2) Perhatian siswa terhadap guru

3) Ketekunan siswa dalam membaca.

b. Guru

Pada pengamatan terhadap guru ini, aspek yang diamati adalah

sebagai berikut :

37

1) Kehadiran Guru.

2) Penampilan guru di depan kelas.

3) Penyampaian materi pelajaran.

4) Pengelolaan kelas.

5) Pendangan dan suara guru.

6) Bimbingan guru kepada siswa.

7) Ketepatan waktu.

3. Refleksi

Pada pelaksanaan siklus I ini dari 27 siswa ternyata banyak siswa

yang kurang aktif dalam mengikuti metode pembelajaran qiro‟ati ini

ini. Hal ini disebabkan selain model pembelajaran yang baru dikenal,

juga karena persiapan yang kurang matang dari guru khususnya dalam

mempersiapkan materi pembelajaran. Hal yang menonjol adalah siswa

belum mampu mengikuti bacaan yang dicontohkan oleh guru karena

banyak yang kurang jelas. Pada Siklus I siswa masih menganggap

melafalkan secara bersama-sama itu merupakan mainan saja yang

tidak mengandung unsur pendidikan, maka bimbingan guru dan

motivasi sangat diperlukan agar siswa mengerti betul maksud dan

tujuan kegiatan pembelajaran ini. Dalam mengikuti proses belajar

mengajar pada siswa harus diberi motivasi agar semangat dalam

proses belajar mengajar dapat tumbuh dengan baik, di samping itu

juga diberi latihan-latihan soal yang berhubungan dengan materi yang

disampaikan. Apabila siswa dapat menyelesaikan dengan benar guru

38

memberi penguatan atau penghargaan agar siswa merasa senang.

Dengan melihat hasil belajar dari 27 siswa, masih terdapat 8 siswa

(29,6%) yang dapat dikategorikan tidak tuntas belajar klasikal yaitu

mendapat nilai kurang dari 70, sedangkan siswa yang tuntas belajar

ada 19 siswa (70,4%). Nilai rata-rata kelas pada siklus I ini adalah

71,66.

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus kedua adalah sebagai berikut.

Hari, tanggal : Hari Kamis, 24 November 2016

Waktu : Jam ke I dan II (07.00 WIB – 08.35 Wib)

Tempat : Ruang kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang

Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut :

Mata Pelajaran : BTQ

Kelas/ Semester : X/1

Standar Kompetensi : 1 Memahami bacaan Al-Qur‟an

Kompetensi Dasar : 1.2. Membaca bacaan idhar

Indikator :

1.2.1 Siswa mampu membaca bacaan idhar dengan benar.

1.2.2 Siswa mampu mempraktekkan bacaan idhar.

39

Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan pengertian bacaan idhar.

2. Menglafalkan bacaan idhar

Materi Pembelajaran :

1. Bacaan Al-Qur‟an

2. Bacaan bacaan idhar

Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Model Qiro‟ati

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas

adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu

bacaan idhar.

b. Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan

belajar mengajar.

c. Merancang pembelajaran dengan mempersiapkan materi bacaan

idhar dengan menggunakan buku qiro‟ati dengan jumlah yang

memadai.

d. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk guru guna

mengetahui perubahan dan perkembangan.

e. Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna

mengetahui perubahan dan perkembangan.

40

2. Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

1) Guru memimpin doa.

2) Guru mengabsensi siswa.

3) Guru mengadakan pre test.

4) Guru memberi penjelasaan tentang jalannya pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

1) Guru memberikan contoh bacaan idhar.

2) Siswa memperhatikan dengan menyimak pada buku qiro‟ati.

3) Siswa menirukan bacaan guru.

4) Siswa mengulang contoh bacaan idhar secara berulang-ulang.

5) Guru memberikan bimbingan selama siswa berlatih membaca.

c. Kegiatan Akhir

2) Guru memberikan tugas membaca secara klasikal.

3) Guru memberikan tugas membaca contoh bacaan idhar secara

individu siswa melaksanakan satu per satu.

4) Guru meneutup pertemuan dengan berdoa.

3. Pengamatan

Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :

a. Siswa

Pada pengamatan terhadap siswa ini, aspek yang diamati meliputi :

1) Kehadiran siswa.

2) Perhatian siswa terhadap guru.

41

3) Ketekunan siswa dalam membaca.

b. Guru

Pada pengamatan terhadap guru ini, aspek yang diamati adalah

sebagai berikut :

1) Kehadiran Guru.

11) Penampilan guru di depan kelas.

12) Penyampaian materi pelajaran.

13) Pengelolaan kelas.

14) Pendangan dan suara guru.

15) Bimbingan guru kepada siswa.

16) Ketepatan waktu.

4. Refleksi

Pada Siklus II ini siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang

dibandingkan dengan Siklus I. Hal ini karena setiap anak telah

memegang buku qiro‟ati. Sehingga anak sudah mulai memperhatikan

dengan baik. Selain itu bimbingan guru terhadap siswa serta motivasi

yang diberikan cukup membuat anak mengerti pentingnya bacaan

tersebut dengan materi pembelajaran. Dari hasil belajar siswa juga terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari

27 siswa yang tidak tuntas belajar klasikal ada 3 siswa (11,1%).

Sedangkan siswa yang tuntas belajar klasikal ada 24 siswa (88,9%)

dengan nilai rata-rata pada Siklus II 76,85. Berarti ada peningkatan

kemapuan siswa dalam hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya.

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Per Siklus

1. Siklus I

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian Siswa Kelas X TKR

1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang selama pelaksanaan penelitian

tindakan kelas pada siklus I, maka diperoleh data sebagaimana tersaji

pada tabel 4.1 .

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Terhadap perhatian Siswa pada Siklus I

No Nama Siswa Baik Cukup Kurang

1 Adi Saputro

2 Ahmad Fahmi Arif

3 Ana Fauyanti

4 Andi Dwi Prastiyo

5 Arif Rohman

6 Bagas Setiyawan

7 Bayu Prastiyo

8 Choirul Anam

9 Dwi Agung Prastiyo

10 Eko Saputro

43

11 Fathani

12 Fuat Tri Saiful Muna

13 Idza Irawan

14 Jarwanto

15 Muhammad Aufa Khadziki

16 Muhammad Baedhowi

17 Muhammad Faisal

18 Muhammad Ikmal Miladi

19 Muhammad Khadiq Mahmudi

20 Muhammad Mujiburrohman

21 Muhammad Musyafak

22 Muhammad Syahrul Bima

23 Priyo Nugroho

24 Sepnu Rustiyantoro

25 Sulistiyo

26 Udik Agil Utomo

27 Wanto

Keterangan :

Siswa yang memperhatikan : 19 anak (70,4%)

Siswa Kurang memperhatikan : 5 anak (18,5%)

Siswa Tidak memperhatikan : 3 anak (11,1 %)

44

Adapun dari hasil test membaca pada siklus I ini didapatkan

hasil sebagaimana tersaji pada tabel 4.2

Tabel 4.2

Hasil Tugas Membaca Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Adi Saputro 70 T

2 Ahmad Fahmi Arif 85 T

3 Ana Fauyanti 70 T

4 Andi Dwi Prastiyo 65 TT

5 Arif Rohman 55 TT

6 Bagas Setiyawan 65 TT

7 Bayu Prastiyo 65 TT

8 Choirul Anam 70 T

9 Dwi Agung Prastiyo 70 T

10 Eko Saputro 70 T

11 Fathani 75 T

12 Fuat Tri Saiful Muna 80 T

13 Idza Irawan 75 T

14 Jarwanto 50 TT

15 Muhammad Aufa Khadziki 85 T

16 Muhammad Baedhowi 80 T

17 Muhammad Faisal 55 TT

45

18 Muhammad Ikmal Miladi 55 TT

19 Muhammad Khadiq Mahmudi 80 T

20 Muhammad Mujiburrohman 85 T

21 Muhammad Musyafak 80 T

22 Muhammad Syahrul Bima 85 T

23 Priyo Nugroho 70 T

24 Sepnu Rustiyantoro 65 TT

25 Sulistiyo 85 T

26 Udik Agil Utomo 75 T

27 Wanto 70 T

Rata – rata 71,66

Keterangan

Tuntas (T) : 19 siswa (70,4 %)

Tidak Tuntas (TT) : 8 siswa (29,6 %)

Adapun hasil pengamatan mitra terhadap guru selama siklus I

diperoleh data sebagaimana terjadi pada tabel 4.3

46

Tabel 4.3

Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus I

Item yang diamati Siklus I

Pendahuluan

a. Ketepatan kehadiran

b. Penampilan

c. Apersepsi

4,0

4,0

2,5

Penyerapan

a. Penyampaian materi

b. Bantuan terhadap siswa

c. Keaktifan berkeliling

3,5

3,0

3,0

Penutup

a. Ketepatan waktu

b. Pembagian tugas

c. Menutup kelas

3,4

3,3

3,2

Rata – rata 3,32

Keterangan :

A nilai : 3,1 - 4,0

B nilai : 2,1 - 3,0

C nilai : 1,1 - 2,0

D nilai : 0,1 - 1,0

47

Berdasarkan atas hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini

dari 27 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan atau

tidak memperhatikan. Hal ini disebabkan selain metode pembelajaran

yang baru dikenal, juga karena persiapan yang kurang matang dari guru

khususnya dalam mempersiapkan materi dan buku qiro‟ati. Hal yang

menonjol adalah kurangnya buku ajar yang mencukupi untuk 27 siswa.

Pada Siklus I siswa masih menganggap pelajaran membaca ini kurang

penting, maka bimbingan guru dan motivasi sangat diperlukan agar

siswa mengerti betul maksud dan tujuan kegiatan pembelajaran ini.

Dalam mengikuti proses belajar mengajar pada siswa harus diberi

motivasi agar semangat dalam proses belajar mengajar dapat tumbuh

dengan baik, disamping itu juga diberi latihan-latihan soal yang

berhubungan. dengan materi yang disampaikan. Apabila siswa dapat

menyelesaikan dengan benar guru memberi penguatan atau

penghargaan agar siswa merasa senang. Dengan melihat hasil belajar

dari 27 siswa terdapat 8 siswa (29,6%) yang dapat dikategorikan tidak

tuntas belajar klasikal yaitu mendapat nilai kurang dari 70, sedang

siswa yang tuntas belajar ada 19 siswa (70,4%) dengan nilai rata-rata

kelas pada siklus I yaitu 71,66.

Dari data dan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada siklus I ini diperoleh hasil sebagai berikut :

48

a. Adanya beberapa siswa yang masih bingung terhadap model

pembelajaran, karena kurang sosialisasi dari guru, oleh karena itu

agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif guru selain

menjelaskan materi pelajaran guru juga harus menjelaskan bahwa

bacaan tersebut mempunyai keterkaitan yang kuat dengan materi.

b. Adanya beberapa siswa yang kurang dapat mengikuti proses

pembelajaran karena kurang dapat mengikuti contoh yang

diberikan oleh guru mengingat jumlah anak dalam satu kelas

sebanyak 27 anak namun buku qiro‟ati yang disiapkan sangat

sedikit.

c. Masih adanya beberapa siswa yang belum dapat membaca dengan

benar meskipun sudah membaca namun terdapat kesalahan. Hal ini

dikarenakan apabila siswa mengalami kesulitan membaca

cenderung untuk mengucapkan secara asal-asalan yang penting

membaca. Oleh karena itu guru dalam menjelaskan materi

pelajaran jangan hanya memperhatikan yang pandai saja sehingga

siswa yang kurang pandai tertinggal, di samping itu juga dalam

memberikan contoh jangan terlalu cepat agar bisa diterima oleh

siswa yang kurang pandai.

d. Secara garis besar siklus I berlangsung cukup baik dan kondusif,

walaupun hasil belajar siswa baru mencapai rata-rata kelas 71,66.

49

2. Siklus II

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap perhatian Siswa Kelas X TKR

1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang selama pelaksanaan penelitian

tindakan kelas pada siklus II, maka deperoleh data sebagaimana tersaji

pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus II

No Nama Siswa Baik Cukup Kurang

1 Adi Saputro

2 Ahmad Fahmi Arif

3 Ana Fauyanti

4 Andi Dwi Prastiyo

5 Arif Rohman

6 Bagas Setiyawan

7 Bayu Prastiyo

8 Choirul Anam

9 Dwi Agung Prastiyo

10 Eko Saputro

11 Fathani

12 Fuat Tri Saiful Muna

13 Idza Irawan

50

14 Jarwanto

15 Muhammad Aufa Khadziki

16 Muhammad Baedhowi

17 Muhammad Faisal

18 Muhammad Ikmal Miladi

19 Muhammad Khadiq Mahmudi

20 Muhammad Mujiburrohman

21 Muhammad Musyafak

22 Muhammad Syahrul Bima

23 Priyo Nugroho

24 Sepnu Rustiyantoro

25 Sulistiyo

26 Udik Agil Utomo

27 Wanto

Keterangan

Siswa yang memperhatikan : 24 anak (88,9 %)

Siswa Kurang memperhatikan : 3 anak (11,1 %)

Siswa Tidak memperhatikan : -anak (0%)

Adapun hasil test membaca pada siklus II ini, didapatkan hasil

sebagai tersaji pada tabel 4.5.

51

Tabel 4.5

Hasil Tes Membaca Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 Adi Saputro 75 T

2 Ahmad Fahmi Arif 90 T

3 Ana Fauyanti 75 T

4 Andi Dwi Prastiyo 70 T

5 Arif Rohman 60 TT

6 Bagas Setiyawan 70 T

7 Bayu Prastiyo 70 T

8 Choirul Anam 75 T

9 Dwi Agung Prastiyo 75 T

10 Eko Saputro 75 T

11 Fathani 80 T

12 Fuat Tri Saiful Muna 85 T

13 Idza Irawan 80 T

14 Jarwanto 55 TT

15 Muhammad Aufa Khadziki 90 T

16 Muhammad Baedhowi 85 T

17 Muhammad Faisal 70 T

18 Muhammad Ikmal Miladi 60 TT

19 Muhammad Khadiq Mahmudi 85 T

52

20 Muhammad Mujiburrohman 85 T

21 Muhammad Musyafak 85 T

22 Muhammad Syahrul Bima 90 T

23 Priyo Nugroho 75 T

24 Sepnu Rustiyantoro 70 T

25 Sulistiyo 90 T

26 Udik Agil Utomo 80 T

27 Wanto 75 T

Rata – rata 76,85

Keterangan

Tuntas (T) : 24 Siswa (88,9 %)

Tidak Tuntas (TT) : 3 siswa (11,1 %)

Adapun hasil pengamatan mitra terhadap guru selama siklus II

diperoleh data sebagaimana tersaji pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan terhadap Guru pada Siklus II

Item yang diamati Siklus II

Pendahuluan

a. Ketepatan kehadiran

b. Penampilan

c. Apersepsi

4,0

4,0

3,0

53

Penyerapan

a. Penyampaian materi

b. Bantuan terhadap siswa

c. Keaktifan berkeliling

3,8

3,7

3,6

Penutup

a. Ketepatan waktu

b. Pembagian tugas

c. Menutup kelas

3,8

3,6

3,4

Rata – rata 3,65

Keterangan :

A nilai : 3,1 - 4,0

B nilai : 2,1 - 3,0

C nilai : 1,1 - 2,0

D nilai : 0,1 - 1,0

Pada Siklus II ini siswa yang kurang perhatian sudah berkurang,

jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan suara guru sudah

cukup keras dan buku qiro‟ati cukup untuk 27 anak. Sehingga anak

sudah mulai memperhatikan contoh dengan baik. Selain itu bimbingan

guru terhadap siswa serta motivasi yang diberikan cukup membuat anak

mengerti hubungan pembelajaran tersebut dengan materi pendidikan.

54

Dari hasil belajar siswa juga terjadi peningkatan kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari siswa yang tidak tuntas

belajar klasikal dari 27 siswa terdapat 3 siswa (11,1%). Sedangkan

siswa yang tuntas belajar klasikal ada 24 siswa (88,9%) dengan nilai

rata-rata pada Siklus II 76,85. berarti ada peningkatan kemapuan siswa

dalam hasil belajar siswa.

Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran

di dalam kelas selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang

dilakukan. Dalam kegiatan pada Siklus II didapatkan :

a. Tidak ada lagi siswa yang merasa bingung dalam pembelajaran

dengan menggunakan metode ini.

b. Suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif, sebagian

besar siswa sudah memperhatikan dengan baik karena mereka

sudah mendengar contoh yang diberikan guru dengan baik.

c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menghafalkan materi,

walaupun sebagian kecil masih salah dikarenakan keterlambatan

berfikir sehingga keterangan guru kurang dipahami. Oleh karena

itu guru lebih memperhatikan siswa yang lambat sehingga hasil

belajaar meningkat secara merata.

d. Secara garis besar, pelaksanaan Siklus II berlangsung dengan baik

dan kondusif serta meningkat walaupun hasil belajar siswa baru

mencapai rata-rata kelas menjadi 76,85. Ini berarti ada peningkatan

dibandingkan siklus I yang hanya mencapai 71,66. tingkat

55

ketuntasan juga meningkat menjadi 24 siswa (88,9%) meningkat

dari siklus I yang hanya 19 siswa (70,4%). Hal ini terbukti dari

daya serap yang dicapai berturut-turut sehingga peneliti dapat

mengatakan Siklus II telah berhasil dengan baik.

B. Pembahasan

Hasil tugas membaca Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab.

Magelang selama penggunaan metode qiro‟ati adalah sebagaimana tersaji

dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7

Rekap Hasil Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma’arif

Tegalrejo Kab. Magelang Setelah Penggunaan Metode Qiro’ati

No Nama Siswa Bacaan ke I Bacaan ke II

1 Adi Saputro 70 75

2 Ahmad Fahmi Arif 85 90

3 Ana Fauyanti 70 75

4 Andi Dwi Prastiyo 65 70

5 Arif Rohman 55 60

6 Bagas Setiyawan 65 70

7 Bayu Prastiyo 65 70

8 Choirul Anam 70 75

9 Dwi Agung Prastiyo 70 75

10 Eko Saputro 70 75

56

11 Fathani 75 80

12 Fuat Tri Saiful Muna 80 85

13 Idza Irawan 75 80

14 Jarwanto 50 55

15 Muhammad Aufa Khadziki 85 90

16 Muhammad Baedhowi 80 85

17 Muhammad Faisal 55 70

18 Muhammad Ikmal Miladi 55 60

19 Muhammad Khadiq Mahmudi 80 85

20 Muhammad Mujiburrohman 85 85

21 Muhammad Musyafak 80 85

22 Muhammad Syahrul Bima 85 90

23 Priyo Nugroho 70 75

24 Sepnu Rustiyantoro 65 70

25 Sulistiyo 85 90

26 Udik Agil Utomo 75 80

27 Wanto 70 75

Rata – rata 71,66 76,85

Sedangkan dari data yang tersaji dalam penjalasan tiap siklus di atas

maka data tersebut dapat penulis rangkum dalam tabel berikut ini.

Data tentang perhatian proses pembelajaran sebagaimana tersaji dalam

tabel 4.8.

57

Tabel 4.8

Rekap Hasil Pengamatan terhadap Perhatian Siswa

Perhatian Siswa Siklus I Siklus II

Tidak memperhatikan 3 (11,1%) 0 (0%)

Kurang memperhatikan 5 (18,5%) 3 (11,1%)

Memperhatikan 19 (70,4%) 24 (88,9%)

Adapun data tentang ketuntasan belajar adalah sebagaimana tersaji

dalam tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Rekap Data Ketuntasan Belajar Siswa

Hasil Belajar Siklus I Siklus II

Kurang dari 70

( Tidak Tuntas)

8 (29,6%) 3 (11,1%)

Lebih dari 70

(Tuntas)

19 (70,4%) 24 (88,9%)

Sedangkan data tentang hasil pengamatan mitra terhadap guru adalah

sebagaimana tersaji dalam tabel 4.10 berikut :

58

Tabel 4.10

Rekap Hasil Pengamatan Mitra terhadap Guru

Item yang diamati Siklus I Siklus II

Pendahuluan 3,50 3,66

Penerapan 3,16 3,70

Penutup 3,30 3,60

Rata – rata 3,32 3,65

Hasil penelitian tersebut maka diperoleh suatu hasil bahwa Metode qiro‟ati

mampu meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an secara tartil pada Siswa

Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab. Magelang Tahun Pelajaran

2016/2017.

Sehingga hipotesis yang dirumuskan sebelumnya yaitu :

"Penerapan metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca Al-

Qur‟an secara tartil pada siswa kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo Kab.

Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017” terbukti secara meyakinkan.

59

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka dapat diambil

kesimpulan bahwa metode qiro‟ati mampu meningkatkan kualitas membaca

Al-Qur‟an secara tartil pada Siswa Kelas X TKR 1 SMK Ma‟arif Tegalrejo

Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan baik dan benar serta

lancar sesuai dengan tajwid.

.Hal ini dapat dilihat pada :

a. Rekap hasil membaca pada siklus I dan II dari rata – rata kelas 71,66

menjadi 76,85.

b. Rekap hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I dan II

meningkat dari 19 siswa menjadi 24 siswa.

c. Rekap data ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II meningkat dari

19 siswa ( 70,4% ) menjadi 24 siswa ( 88,9% ).

d. Rekap hasil pengamatan mitra terhadap guru pada siklus I dan III

meningkat dari rata – rata 3,32 menjadi 3,65.

B. Saran-Saran

1. Kepada siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran diharapkan lebih

giat lagi belajar dan ketika di dalam kelas diharapkan lebih

memperhatikan guru yang sedang menyampaikan materi pembelajaran

dengan metode qiro‟ati.

60

2. Kepada para guru sebaiknya menambah jam pembelajaran metode

qiro‟ati di luar KBM dibuat sistem ekstrakurikuler.

3. Kepada para guru sebaiknya lebih variatif dalam menggunakan metode

pembelajaran termasuk dengan mencoba teknik baru seperti metode

qiro‟ati

4. Kepada para guru sebaiknya tidak takut-takut dalam mencoba metode

baru dalam pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar anak serta

meningkatkan hasil pembelajaran.

5. Kepada para guru sebelum melaksanakan metode pembalajaran jenis ini

sebaiknya melakukan persiapan sebaik-baiknya dengan

mempertimbangkan materi yang sesuai.

6. Kepada pihak sekolah diharapkan memberikan dorongan serta himbauan

kepada para guru untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi

pelajaran di kelas.

61

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta :

Wacana Prima

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik.

Jakarta : Reinika Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta : Aditya Media.

Asrori, Muhammad. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung : Wacana Prima

Badawi, A. Baduhun. 1997. Panduan Pengajaran Al Qur’an Metode Qiro’ati

Korcab Kendal, Kendal : LPP TKQ/TPQ

Bell, Judith. tt. Doing Your Project. Jakarta: Indeks.

Black, James A. 2001. Metode dan Masalah Penelitian Sosial. Jakarta: Refika.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka.

Faisal, Sanipah. 1982. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya : Usaha

Nasional.

Jazari, Abi Khoiri Syamsudin bin Muhammad. 1987. Matan Jazariyah.

Jogiyanto. 2006. Pendekatan Metode Kasus. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Kumpulan Modul LPTK FTIK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2013.

Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru. Yogyakarta : -.

62

Komari. 23 April 2009. Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an. Disampaikan

pada Pelatihan Nasional Guru dan Pengelola TK-TPA. Gedung LAN

Makassar 2426

Madya, Suwarsih. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. http :

www.hirteen.org/edonline/consept2class/coopcolab/index.html

Mishra, R,C. 2005. Management of Educational Research. New Delhi :

Publishing Coorporation.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2014. Metodelogi Penelitian Pendidikan Dengan Studi

Kasus. Yogyakarta : Gava Media.

Oktober 2008. LP3Q DPP Wahdah Islamiyah. Nasrulloh Pengembangan diri

menuju eksistensi. (Online). (http://muslimdaily.net diakses 17 Februari

2017)

Poerwodarminto W,J,S. 1983. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

Rosyad, Aminuddin. 2003. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : UHAMKA

Press.

Surakhmad, Winarno. 1980. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung:

Tarsito

Sayyid, Salafudin Abu. 2013. Balita pun Hafal Al-Qur’an. : PT Tiga Serangkai

Pustaka Mandiri.Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana

Suparta, Aly. Harry Noer. 1998. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta :

Amissco.

Tafsir. Ahmad. 1998. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung :

Remaja Rosdakarya

63

Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya

_____________. 2002. Menjadi guru professional. Bandung. Rosdakarya

Wiraatmaja, Rachiyati. 2004. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Yamin, Martinis. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: GP

Press.

Yayasan Pendidikan Al-Qur‟an Raudlotul Wuwakhidin. 2006. Empat Langkah

Pendirian TKQ/TPQ Metode Qiro’ati. Semarang : Yayasan Pendidikan Al-

Qur‟an Raudlotul Wuwakhidin

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an. 2011. Al-Qur’an Transliter dan

Terjemahan. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Yunus, Muhammad. 2008. Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta : Hidakarya

Agung

Zarkasyi, KH. Dachlan Salim. 1990. Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur'an.

Semarang : YPA Raudlatul Mujawwidin.

Zarkasyi, KH. Dachlan Salim. 1996. Empat Langkah Pendirian TKQ/TPQ metode

Qiro’ati. Semarang : YPA Raudlatul Mujawidin

________________. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

________________. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Wacana Prima.

64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMK Ma‟arif Tegalrejo

Mata Pelajaran : BTQ

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Ikhfa‟

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Memahami bacaan Al-Qur‟an

B. Kompetensi Dasar :

1. Membaca bacaan ikhfa‟

C. Indikator :

- Siswa mampu membaca bacaan ikhfa‟ dengan benar

- Siswa mampu mempraktekkan bacaan ikhfa‟.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan pengertian bacaan ikhfa‟.

2. Melafalkan bacaan ikhfa‟.

E. Materi Pembelajaran :

3. Bacaan Al-Qur‟an

4. Bacaan ikhfa‟

F. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Model Qiro‟ati

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1

Kegiatan Awal

a. Guru memimpin doa

b. Guru mengabsensi siswa

c. Guru mengadakan pree test.

15 Menit

2

Kegiatan Inti

a. Guru memberikan contoh bacaan ikhfa‟

b. Siswa menirukan bacaan ikhfa‟.

c. Guru memperhatikan siswa

d. Siswa mengulang bacaan ikhfa‟ dengan panduan

dari guru sebanyak 3 kali.

e. Guru memberikan bimbingan selama siswa

mengucapkan contoh bacaan ikhfa‟.

65

3

Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan tugas membaca secara

klasikal dan siswa melaksanakan.

b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca satu persatu dan siswa melaksanakan

tugas membaca satu persatu.

c. Guru menutup pertemuan dengan berdoa.

30 Menit

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Al-Qur‟an

2. Kitab Qiro‟ati

I. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

1. Membaca bacaan

ikhfa‟ dengan benar

- Tes tertulis

- Setoran bacaan - Uraian

Magelang, 10 November 2016

66

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMK Ma‟arif Tegalrejo

Mata Pelajaran : BTQ

Kelas/ Semester : X/1

Materi Pokok : Idhar

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

A. Standar Kompetensi :

1. Memahami bacaan Al-Qur‟an

B. Kompetensi Dasar :

1. Membaca bacaan idhar

C. Indikator :

- Siswa mampu membaca bacaan idhar dengan benar

- Siswa mampu mempraktekkan bacaan idhar.

D. Tujuan Pembelajaran :

1. Menjelaskan pengertian bacaan idhar.

2. Melafalkan bacaan idhar.

E. Materi Pembelajaran :

1. Bacaan Al-Qur‟an

2. Bacaan idhar

F. Metode Pembelajaran :

1. Ceramah

2. Model Qiro‟ati

G. Langkah-langkah Pembelajaran

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1

Kegiatan Awal

a. Guru memimpin doa

b. Guru mengabsensi siswa

c. Guru mengadakan pree test.

15 menit

2

Kegiatan Inti

a. Guru memberikan contoh bacaan idhar.

b. Siswa memperhatikan dengan menyimak pada

buku qiro‟ati.

c. Siswa menirukan bacaan guru.

d. Siswa mengulang contoh bacaan idhar secara

berulang-ulang.

e. Guru memberikan bimbingan selama siswa

berlatih membaca.

35 menit

67

3

Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan tugas membaca secara

klasikal dan siswa melaksanakan.

b. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca satu persatu dan siswa melaksanakan

tugas membaca satu persatu.

c. Guru menutup pertemuan dengan berdoa.

30 Menit

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Al-Qur‟an

2. Kitab Qiro‟ati

I. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik Penilaian

Bentuk Penilaian

1. Membaca bacaan idhar

dengan benar

- Tes tertulis

- Setoran bacaan - Uraian

Magelang, 24 November 2016

68

Lampiran :

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru

Siklus I

Guru yang diamati : A. Abdul Hamid, SH.I

Satuan Pendidikan : SMK Ma‟arif Tegalrejo

Mata Pelajaran : BTQ

Hari / Tanggal : Kamis, 10 November 2016

Jam Pelajaran : 1 dan 2

Tindakan mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak

1 Apersepsi

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru memberikan motifasi.

- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

2 Penerapan pembelajaran dengan metode qiro‟ati \

- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan

metode qiro‟ati.

- Guru menekankan bagian – bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode qiro‟ati.

- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas.

- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan

dalam PBM.

- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran

3 Penutup Pembelanjaran

- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan.

- Guru mengulang materi yang telah disampaikan.

- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Tegalrejo, 10 November 2016

Pengamat

Muhamad Churmain

69

Lampiran :

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran Oleh Guru

Siklus II

Guru yang diamati : A. Abdul Hamid, SH.I

Satuan Pendidikan : SMK Ma‟arif Tegalrejo

Mata Pelajaran : BTQ

Hari / Tanggal : Kamis, 24 November 2016

Jam Pelajaran : 1 dan 2

Tindakan mengajar

No Aspek Pengamatan Ya Tidak

1 Apersepsi

- Guru melakukan apersepsi.

- Guru memberikan motifasi.

- Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai.

2 Penerapan pembelajaran dengan metode qiro‟ati

- Guru menjelaskan jalannya pembelajaran dengan

metode qiro‟ati.

- Guru menekankan bagian – bagian terpenting dalam

pembelajaran dengan metode qiro‟ati.

- Guru merubah setting kelas atau farmasi kelas.

- Guru membantu peserta didik yang merasa kesulitan

dalam PBM.

- Guru melakukan pengembangan materi pembelajaran

3 Penutup Pembelanjaran

- Guru menyimpulkan materi yang disampaikan.

- Guru mengulang materi yang telah disampaikan.

- Guru melaksanakan evaluasi untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Tegalrejo, 24 November 2016

Pengamat

Muhamad Churmain

70

FOTO KEGITAN PEMBELAJARAN QIRO’ATI

71

72

CURRICULUM VITAE

Nama : Muhamad Churmain

NIM : 114-13-023

Tempat dan tanggal lahir : Magelang, 14 Desember 1985

Fakultas / Jurusan : Tarbiyah / PAI

Alamat : Bakalan 003/006 Surodadi Candimulyo

Kab. Magelang 56191

Contact Person : 085 727 000 399 / 082 326 999 636

e-mail : [email protected] /

[email protected] / [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Surodadi I : 1993 – 1999

2. MTs Yaspi Pakis : 1999 – 2002

3. MAN Tegalrejo : 2002 – 2005

4. IAIN Salatiga : 2013 – 2017

73

74