peningkatan kompetensi siswa tentang bangun … · prosentase nilai rata – rata siswa siklus i...

50
PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO NIM. X2707024 PROGRAM PJJ S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: trancong

Post on 10-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN

RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5

SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN

BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN

2009 / 2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO

NIM. X2707024

PROGRAM PJJ S-1 PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

ii

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN

RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5

SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN

BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN

2009 / 2010

Oleh :

MUHAMAD NASRULLAH SAPTONO

NIM. X2707024

Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

PROGRAM PJJ S-1 PGSD

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2010

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta,

Pembimbing, Supervisor,

Drs. Chumdari, M.Pd. Susriyati, S.Pd.SD. NIP. 19560512 198111 1 001 NIP. 19630729 198304 2 003

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dr. Riyadi, M.Si …….………..

Sekretaris : Taufiq Lilo, S.T, M.T ………………

Anggota I : Drs. Chumdari, M.Pd ………………

Anggota II : Drs. A. Dakir, M.Pd ...…………….

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP. 19600727 198702 1 001

v

ABSTRAK

Muhamad Nasrullah Saptono. PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA 03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juni 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa mengenai konsep bangun ruang pada siswa dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pelaksanaan penggunaan alat peraga media tiga dimensi bangun ruang pada siswa kelas 5 SD. Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek penelitian adalah siswa kelas 5 SDN Cempaka 03 Bumijawa Tegal yang terdiri dari 40 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen, observasi, dan wawancara.

Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada kondisi awal, nilai rata-rata kelas 54. Dengan penggunaan media tiga dimensi bangun ruang yang disajikan pada siklus I, nilai rata-rata kelas menjadi 69. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 73. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa guru telah mampu meningkatkan kompetensi siswa mengenai konsep bangun ruang. Setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan kompetensi siswa kelas 5 SDN Cempaka 03 Bumijawa Tegal Tahun Ajaran 2009 / 2010.

Kata kunci : Peningkatan Kompetensi, Media Tiga Dimensi Bangun Ruang, Pembelajaran Matematika.

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan menyusun penelitian tindakan kelas yang berjudul "

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA TENTANG BANGUN RUANG

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI BANGUN RUANG

PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 5 SD NEGERI CEMPAKA

03 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN

2009 / 2010" Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

gelar itu dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan terima kasih

dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan

moril maupun material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Terlebih

lagi ucapan terima kasih ini dihaturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Rektor I Fakultas keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

4. Drs. Chumdari, M.Pd. selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan,

sehingga penulisan tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu.

5. Susriyati, S.Pd.SD. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Cempaka 03 / teman

sejawat dan rekan – rekan Dewan Guru, atas segala bantuannya.

6. Siswa kelas V SDN Cempaka 03, yang dengan semangat telah membantu

berhasilnya penelitian tindakan kelas.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis

panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan menjadikan

amal ibadah yang mulia. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari

segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Oleh

vii

karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu

penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Muhamad Nasrullah Saptono

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………...iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv

ABSTRAK ……………………………………………………………………….v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………....vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………viii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………x

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………..…………………….……………….1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya….....………….…………….2

C. Tujuan Penelitian …………………..……………….………………3

D. Manfaat Hasil Penelitian……………………..………..…………….4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori………………...……………………………………….5

1. Pembelajaran……………………………………………………5

2. Pembelajaran Matematika………………………………………5

3. MediaPembelajaran……………...……………………………..6

4. Media Tiga Dimensi……………………………………………8

5. Bangun Ruang…………………………………………………..8

6. Kompetensi……………………………………………………..9

B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan…...………………………10

C. Kerangka Berpikir………………...………………………………..11

D. Hipotesis Tindakan……………..………………………………….12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………13

B. Subyek Penelitian…………………………………………………..13

C. Teknik Pengumpulan Data……………..………………………….13

D. Teknik Analisis Data……………………………………………….14

ix

E. Prosedur Penelitian……………...…………………………………14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian………………..………………………18

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian………...………………………..19

C. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………………….26

D. Pembahasan Hasil Penelitian…………...………………………….29

1. Pembahasan Siklus I…………………………………………..29

2. Pembahasan Siklus II…………………………………………30

3. Pembahasan Antar Siklus……………………………………..31

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………...……………………………………………34

B. Saran……………………...………………………………………..34

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………36

LAMPIRAN

x

DAFTAR TABEL

1. Diagram nilai siswa siklus I………………………………………………….26

2. Pengelompokan nilai siswa siklus I …………………………………………27

3. Diagram nilai siswa siklus II…………………………………………………28

4. Pengelompokan nilai siswa siklus II…………………………………………28

5. Diagram nilai siswa antara siklus I dan Siklus II…………………………….31

6. Pengelompokan nilai rata-rata siklus I dan II………………………………..32

7. Prosentase nilai rata – rata siswa siklus I dan siklus II………………………32

xi

DAFTAR LAMPIRAN

a. Absensi Murid Pra Siklus……………………………………………………...1

b. Daftar Hadir Peneliti………………………………………………………......3

c. Daftar Nilai Pra Siklus…………………………………………………….......4

d. Penilaian Kepala Sekolah………………………………………………….......5

e. Penilaian Teman Sejawat………………………………………………….......5

f. Pendapat Siswa………………………………………………………………..6

g. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I.…………………………….........7

h. Absensi Murid Siklus I…………………….…………………………………14

i. Daftar Hadir Peneliti Siklus I…………………………………………….......16

j. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..………………………….......17

k. Instrumen Penilaian RPP Siklus I...………………………………………….19

l. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus I………………………….20

m. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus I…………………………….....21

n. Daftar Nilai Siklus I……………………………………………………….....22

o. Penilaian Kepala Sekolah Siklus I…………………………………………...23

p. Penilaian Teman SejawatSklus I……………………………………………..23

q. Pendapat Siswa Siklus I……………………………………………………...24

r. Foto Pelaksanaan Siklus I……………………………………………………25

s. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II.…………………………….....26

t. Absensi Murid Siklus II…………………….………………………………..34

u. Daftar Hadir Peneliti Siklus II……………………………………………......36

v. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II..………………………….....37

w. Instrumen Penilaian RPP Siklus II...…………………………………………38

x. Lembar Observasi Aktivitas belajar Siswa Siklus II…………………………39

y. Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa Sklus II………………………………40

z. Daftar Nilai Siklus II…………………………………………………………41

aa. Penilaian Kepala Sekolah Siklus II………………………………………......42

bb. Penilaian Teman Sejawat Siklus II.………………………………………….42

cc. Pendapat Siswa Siklus II……………………………………………………..43

dd. Foto Pelaksanaan Siklus II…………………………………………………...44

xii

ee. Personalia Peneliti……………………………………………………………45

ff. Curriculum Vitae…………………………………………………………….46

xiii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagian besar siswa kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menganggap bahwa

matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit bila dibandingkan dengan

mata pelajaran yang lain. Rumitnya materi matematika membuat siswa kelas 5 SD

Negeri Cempaka 03 menjadi malas untuk berpikir lebih keras untuk memecahkan

persoalan dalam mata pelajaran matematika.

Jika melihat hasil rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas 5 SD Negeri

Cempaka 03 pada mata pelajaran matematika yaitu 54 , yang masih rendah di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 60. Hal ini menjadi keprihatinan bagi

dunia pendidikan di Indonesia. Berdasarkan data hasil tes yang telah dilaksanakan

di kelas 5 SD Negeri Cempaka 03 menunjukkan bahwa hanya 12 siswa atau 30 %

yang tuntas belajar, sedangkan yang lain sebanyak 28 siswa atau 70 % belum

tuntas belajar.

Melihat kenyataan di atas tentunya tidak bisa serta merta menyalahkan

siswa. Guru secara moral seharusnya mengevaluasi kekurangan dalam

pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan di kelas. Mulai dari proses

pembelajaran yang monoton, sampai kurangnya aktivitas guru untuk

menggunakan media tiga dimensi dalam pembelajaran matematika.

Agar kompetensi siswa bisa meningkat, maka perlu diperhatikan segala

sesuatu yang mendukung keberhasilan program pendidikan itu. Dari sekian factor

penunjang keberhasilan dan kesuksesan siswa dalam proses pembelajaran

merupakan salah satu factor yang sangat dominan. Untuk itu perlu sekali dalam

proses pembelajaran diciptakan suasana yang kondusif, agar siswa benar – benar

tertarik dan ikut aktif dalam proses tersebut. Dalam kaitannya dengan usaha

menciptakan suasana yang kondusif, media merupakan salah satu factor yang

turut menentukan keberhasilan siswa. Khususnya pada mata pelajaran matematika

dengan materi bangun ruang yaitu menggunakan media tiga dimensi bangun

ruang.

xiv

Harapan diterapkannya penggunaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang

pada mata pelajaran tentang materi bangun ruang di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri

Cempaka 03 adalah dapat menjadi penawar dari pembelajaran yang monoton serta

guru dapat menggunakan media tiga dimensi secara baik dan maksimal. Selain itu

dengan Media, siswa tidak lagi takut dan malas, melainkan menyenangi serta

dapat meningkatkan kompetensi siswa pada mata pelajaran matematika. Sehingga,

Matematika tidak lagi menjadi pelajaran sulit, tetapi siswa merasa mudah

menerima materi dalam mempelajari matematika.

Apabila semua itu terwujud, bukan tidak mungkin kompetensi siswa mata

pelajaran matematika tentang materi bangun ruang akan meningkat yang

berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.

Hal – hal diatas dapat mendorong guru untuk memanfaatkan penggunaan

media dalam pembelajaran, sehingga siswa dimungkinkan dapat meningkatkan

kompetensi siswa pada materi bangun ruang.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Adanya kesenjangan antara keinginan untuk meningkatkan kompetensi

siswa dengan keadaan yang terjadi berupa prestasi belajar rendah yang disebabkan

kurangnya kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika dengan

materi bangun ruang di SD. Negeri Cempaka 03, menjadi masalah pembelajaran

di dalam kelas, sehingga perlu diambil tindakan.

Berdasarkan masalah tersebut, dalam laporan ini terdapat rumusan

permasalahan sebagai berikut :

a. Apakah penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan

kompetensi siswa pada mata pelajaran Matematika tentang bangun ruang

kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ?

b. Seberapa besar peningkatan kompetensi yang akan dicapai dengan

menggunakan media tiga dimensi bangun ruang siswa pada mata pelajaran

Matematika tentang bangun ruang kelas 5 SD. Negeri Cempaka 03 ?

xv

2. Pemecahan Masalah

Pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa, tentunya akan

membuat siswa menyenangi proses pembelajaran tersebut. Dengan melakukan

pembelajaran matematika menggunakan Media Pembelajaran secara baik paling

tidak akan mampu mendekatkan siswa dengan ide dan konsep matematika melalui

pemecahan masalah-masalah yang dialami.

Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu

yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dengan siswa.

Media tiga dimensi bangun ruang paling umum digunakan dalam proses

belajar mengajar, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah

dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media tiga dimensi karena

media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat

pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya sehingga tidak verbalistik.

Demikian halnya dengan guru melakukan pembelajaran matematika

menggunakan media tiga dimensi, dengan harapan hasil belajar siswa meningkat.

Hal ini dikarenakan adanya matematisasi konsepsi atau proses pengembangan ide

dan konsep-konsep matematika yang diawali dengan media tiga dimensi.

Diharapkan siswa akan lebih mudah dan senang serta meningkatnya kompetensi

dalam mempelajari matematika pada materi bangun ruang.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

1. Untuk meningkatkan kompetensi siswa khususnya pada mata pelajaran

matematika pada materi bangun ruang.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kompetensi siswa pada

pembelajaran matematika dengan menggunakan Media Tiga Dimensi

Bangun Ruang pada materi bangun ruang.

xvi

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Media pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan

meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung,

penggunaan media dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar,

meningkatkan aktivitas siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta

meningkatkan kompetensi siswa.

2. Manfaat Praktis

Manfaat hasil penelitian ini khususnya untuk perbaikan kualitas

pembelajaran berupa terwujudnya pembelajaran matematika yang bermakna

serta sesuai dengan minat dan proses berpikir siswa.

Adapun manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu :

a. Siswa

Meningkatkan kompetensi siswa dan memudahkan siswa dalam

mempelajari matematika pada materi bangun ruang.

b. Guru

Menumbuhkan kreativitas guru dengan menggunakan Media Tiga

Dimensi Bangun Ruang pada mata pelajaran matematika.

c. SD Negeri Cempaka 03

Meningkatkan Pemberdayaan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang

agar kompetensi siswa lebih baik pada mata pelajaran matematika

bangun ruang.

xvii

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya merupakan aktivitas komunikasi antara guru

dengan siswa, meskipun tidak semua pembelajaran melalui komunikasi/interaksi

dengan guru. Pada dasarnya ada dua bentuk pembelajaran yang sering dilakukan,

yaitu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran system jarak jauh atau

pembelajaran dengan media/bahan pembelajaran.

Dalam aktivitas pembelajaran tatap muka, kehadiran guru merupakan syarat

mutlak yang tidak dapat diabaikan, karena guru merupakan komponen penting

dalam aktivitas pembelajaran. Guru memiliki banyak peran dalam pembelajaran

tatap muka, termasuk diantaranya guru sebagai informatory harus berusaha

menginformasikan materi/pesan pembelajaran secara jelas dan muddah diterima

aleh siswa. Ini berarti bahwa harus menyiapkan bahan pembelajaran seperti alat

peraga dan media pembelajaran yang dapat membantunya dalam menyajikan

pesan pembelajaran dengan media (alat perantara penyampaian pesan) ini

pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

2. Pembelajaran Matematika

a. Menurut Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008:1) Mata Pelajaran Matematika mengkaji

benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistim aksiomatis dengan

menggunakan simbol (lambang) dan penalaran dedukatif.

b. Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008:1) bahwa Mata Pelajaran Matematika

berkenan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang

diatur secara logis, sehingga Mata Pelajaran Matematika berkaitan dengan konsep-

konsep abstrak. Sebagai guru Mata Pelajaran Matematika dalam hal menanamkan

xviii

pemahaman seseorang dalam belajar Matematika utamanya bagaimana

menanamkan pengetahuan pada konsep-konsep dan pengetahuan prosedural.

c. Menurut Bruner (dalam Hudoyo,1990:48) belajar matematika adalah belajar

mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di

dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara konsep-konsep

dan struktur-struktur matematika itu.

d. Bruner, melalui teorinya itu, mengungkapkan bahwa dalam proses belajar anak

sebaiknya diberi kesempatan memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang

dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa dalam memahami

suatu konsep matematika.

3. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harviah

berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dengan kata lain media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan. ( Gearlach dan

Ely : 1971 )

Briggs menyatakan media adalah “alat untuk memberi perangsang bagi

siswa supaya terjadi proses belajar. Sedangkan mengenai efektifitas media, Brown

(1970) menggaris bawahi bahwa media yang digunakan guru atau siswa dengan

baik dapat mempengaruhi efektifitas proses belajar dan mengajar.

Media pembelajaran adalah segala hal (alat, benda, metode, prosedur) yang

difungsikan sebagai perantara penyampaian pesan dalam proses komunikasi

pembelajaran. Perantara adalah pengantar pesan dari sumber pesan (guru) kepada

penerima pesan (siswa) dalam kegiatan pembelajaran.

Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran,

apabila media pembelajarandiperankan sebagai desain materi pembelajaran yang

digunakan dalam proses pembelajaran, baik pembelajaran klasikal, kelompok,

ataupun mandiri.

Dalam Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno ( 2007 ) mengatakan

bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau

xix

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahun, keterampilan atau sikap. Atwi Suparman ( 1997 ) Mendefinisikan,

media sebagai alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari

pengirim kepada penerima pesan.

Dalam Aktivitas pembelajaran, media dapat didefinisikan sebagai sesuatu

yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang

berlangsung antara pendidik dengan siswa.

a. Fungsi Media dalam proses pembelajaran Menurut Pupuh Fathurrohman dan

Sobry sutikno :

1) Menarik perhatian siswa

2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistis

4) Mengatasi keterbatasan ruang

5) Pembelajaran yang komunikatif dan produktif

6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan

7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/menimbulkan

gairah belajar

9) Melayani gaya belajar yang beraneka ragam, serta

10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran

b. Langkah – langkah yang bisa ditempuh guru dalam mengajar yang mengguakan

media, yakni :

1) Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media

2) Persiapan guru dengan cara memilih dan menetapkan media mana yang

akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan

3) Persiapan kelas. Anak didik dan kelas dipersiapkan sebelum pelajaran

dengan bermedia dimulai. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat

menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media

pengajaran

xx

4) Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperankan

guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran

5) Langkah kegiatan belajar siswa. Pemanfaatan media oleh siswa sendiri

dengan mempraktikannya atau oleh guru langsung baik di kelas atau di

luar kelas

6) Langkah evaluasi pengajaran. Sampai sejauh mana pengajaran tercapai,

sekaligus dapat dinilai sejauh mana penggunaan media sebagai alat bantu

dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa

4. Media Tiga Dimensi

Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya

secara visual tiga dimensional. Maka Media tiga dimensi bangun ruang merupakan

sekelompok media yang penyajiannya secara visual tiga dimensi yaitu dengan

menggunakan bangun ruang. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli

baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.

Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung

ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda

asli itu berada. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke

dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas.

Media ini memberikan pengertian yang mendalam dan pemahaman yang lebih

lengkap akan benda – benda yang nyata. Unsur manipulasi merupakan unsur

penting dalam penggunaan media tiga dimensi, dengan memainkannya diharapkan

siswa dapat belajar.

5. Bangun Ruang

Bangun Ruang merupakan bangun yang memiliki tiga dimensi yaitu

panjang, lebar, dan tinggi.

a. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam bidang datar berbentuk

persegi yang kongruen. Unsur – unsur kubus sebagai berikut : pertemuan dua

sisi disebut rusuk, titik temu ketiga rusuk disebut titik sudut, ruas garis yang

xxi

menghubungkan dua titik yang sebidang namun tidak terletak dalam satu rusuk

disebut diagonal sisi, bidang yang dibatasi oleh dua rusuk berhadapan dan dua

diagonal sisi yang berhadapan disebut bidang diagonal, ruas garis yang

menghubungkandua titik yang tidak terletak dalam sisi yang sama disebut

diagonal ruang.

b. Balok adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi berupa persegi panjang

yang masing – masing sisi berhadapannya kongruen. Balok memiliki unsur -

unsur yang sama seperti kubus, namun pad balok panjang rusuknya tidak

selalu sama panjang.

c. Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi berhadapan yang sejajar

dan kongruen, sisi – sisi lain yang tegak lurus dengan kedua sisi berhadapan

tersebut. Sisi yang sejajar dan kongruen yaitu sisi yang satu disebut alas, dan

sisi yang lain disebut tutup. Sisi – sisi yang tegak lurus dengan alas dan tutup

disebut sisi tegak. Nama suatu prisma tergantung dari jenis bangun datar

alasnya yaitu prisma segi…..(tiga, empat, lima, dan seterusnya).

d. Tabung merupakan bentuk khusus dari prisma dengan alas berbentuk lingkaran.

e. Limas sering disebut juga piramida, yaitu bangun ruang yang dibatasi oleh

sebuah segitiga atau segi banyak sebagaialas dan beberapa buah bidang

berbentuk segitiga yang bertemu pada satu titik.

f. Kerucut adalah bentuk khusus dari limas dengan alas berbentuk lingkaran

6. Kompetensi

Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan

sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Menurut Martinis Yamin ( 2007 ) Kompetensi merupakan kemampuan

yang dapat dilakukan siswa yang mencakup tiga aspek, yaitu pengetahuan (

kognitif ), sikap ( afektif ), dan ketrampilan ( psikomotor ).

Kemampuan kognitif adalah merangsang kemampuan berfikir, kemampuan

memperoleh pengetahuan, kemampuan yang berkaitan dengan pemerolehan

pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan, dan penalaran.

xxii

Kemampuan afektif adalah kemampuan yang berkaitan dengan perasaan, emosi,

sikap, derajat, penerimaan, atau penolakan, terhadap suatu objek.

Kemampuan psikomotorik adalah kemampuan melakukan pekerjaan dengan

melibatkan anggota badan, dan kemampuan yang berkaitan gerakan fisik, seperti

kegiatan praktik, demonstrasi dari sebuah materi pelajaran.

Association K.U.Leuven mendefinisikan bahwa kompetensi adalah

pengintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang memungkinkan

untuk melaksanakan satu cara efektif.

Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dalam pembelajaran matematika

tentang bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi siswa.

B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan

Media Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK

Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta :

Universitas Terbuka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Dengan menggunakan media bangun ruang nilai rata-rata kelas pada siklus I

yaitu 60, sedangkan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 70. Maka

Prosentase siswa yang memperoleh nilai diatas 60 adalah 85 %. Dengan

kata lain bahwa pembelajaran matematika pada materi bangun ruang dapat

meningkat setelah menggunakan media bangun ruang.

2. Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai

Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan Turnamen

Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :

Setelah melewati 3 siklus yang di dalamnya dilaksanakan refleksi, terlihat

adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata skor kelas pada

ketiga variable tersebut. Untuk jumlah siswa yang tuntas berturut-turut ,pada

variable keaktifan 57%, 74%, dan 94%,keterampilan proses 51%, 77%, dan

xxiii

91%, dan hasil belajar 54%, 65%, dan 78%. Terlihat pada siklus terakhir,

ketiga variable mencapai ketuntasan. Jadi pembelajaran dengan strategi

tersebut di atas dapat meningkatkan, keterampilan proses dan hasil belajar.

C. Kerangka Berpikir

Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit

dikuasai siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Oleh karena itu,

dalam pembelajarannya perlu dicari inovasi baru yang mampu memudahkan siswa

dalam belajar matematika, disamping dapat merangsang siswa untuk tertarik atau

senang belajar matematika. Pembelajaran yang menekankan pada aktifitas siswa

dalam menemukan kembali ide dan konsep matematika dengan penggunaan

media, sehingga dapat membantu siswa dalam belajar matematika. Dengan begitu,

kompetensi siswa dapat meningkat.

Dengan demikian, gambar kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Kerangka berpikir dalam penelitian ini, dengan menggunakan media tiga

dimensi tentu siswa akan lebih mudah menemukan ide dan konsep matematika

yang dipelajari. Dengan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna sehingga

dimungkinkan kompetensi siswa dalam mata pelajaran matematika dapat

meningkat.

Kondisi Awal Tanpa media

Kompetensi siswa rendah

Pelaksanaan Tindakan

Menggunakan Media Tiga Dimensi

Bangun Ruang Siklus II

Siklus I

Kondisi Akhir Kompetensi siswa

meningkat Pembelajaran

Bermakna

xxiv

Gambar tersebut menjelaskan bahwa pembelajaran matematika yang

disajikan dengan media tiga dimensi, siswa dapat menemukan ide dan konsep

matematika sehingga pembelajaran lebih bermakna yaitu dengan meningkatnya

kompetensi siswa dalam pembelajaran matematika.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir, maka penggunaan Media

Tiga Dimensi Bangun Ruang pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan

kompetensi siswa kelas 5 semester 2 SD. Negeri Cempaka 03.

xxv

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Cempaka 03 Kecamatan

Bumijawa Kabupaten Tegal. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan untuk

kelas 5. pemilihan tempat didasarkan pada:

a. Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti dalam

melakukan penelitian

b. Tidak menganggu tugas mengajar peneliti

c. Tidak menganggu proses belajar mengajar disekolah.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2009 / 2010. Dalam

kurun tersebut untuk mengurus izin penelitian, menyusun instrument,

pengumpulkan data dan pelaksanaan penelitian, analisis data dan menulis laporan

penelitian.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas 5 dan Guru SD. Negeri

Cempaka 03, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Adapun objek

Penelitiannya adalah Kompetensi Siswa dan Media Tiga Dimensi Bangun Ruang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah

kuisioner, wawancara, catatan lapangan ( lembar observasi ) dan tes, serta

penugasan. Kuisioner, lembar observasi, dan wawancara, digunakan untuk

mengungkap sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang dialami. Tes

xxvi

dan penugasan digunakan untuk mengungkap tingkat penguasaan siswa dalam

pembelajaran matematika.

D. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat

pemahaman siswa terhadap materi matematika antara sebelum dan sesudah

tindakan. Selain itu digunakan juga teknik analisis deskriptif kualitatif untuk

mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran matematika.

E. Prosedur Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran.

2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran

3. Penyiapan media pembelajaran

4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru bersama siswa melakukan proses

pembelajaran sebagai berikut :

1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga

dimensi bangun ruang.

2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran

Matematika.

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring

serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria

keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik

secara tertulis maupun lisan.

xxvii

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal

materi bangun ruang. Tes digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman

siswa mengenai ide dan konsep matematika agar penyelesaiannya dengan baik

atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis

deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara lebih detail hasil proses

pembelajaran matematika menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan

pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau

mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang

perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik.

Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini

guru menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.

Pada tahap refleksi menggunakan prosedur berdiskusi dengan supervisor

tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk

kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanaan kegiatan refleksi dengan

sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan

wawancara.

Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata,

persentase, dan sebagainya.

Siklus II

a. Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah pembelajaran hasil refleksi pada siklus I.

2. Penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran yang

telah disempurnakan

3. Penyiapan media pembelajaran

4. Penyiapan bahan dan alat pembelajaran

5. Penyiapan instrumen observasi pembelajaran

xxviii

6. Penyiapan instrumen evaluasi pembelajaran

7. Penyiapan instrumen refleksi pembelajaran

b. Pelaksanaan tindakan dan observasi

1) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media tiga

dimensi bangun ruang.

2) Siswa belajar Matematika pada konsep bangun ruang pada pelajaran

Matematika..

Pada tahap observasi dan monitoring, dilakukan observasi dan monitoring

serta evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria

keberhasilan tindakan adalah bahwa para siswa mampu kalimat matematika baik

secara tertulis maupun lisan.

c. Evaluasi dan refleksi

Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes dan tugas menyelesaikan soal yang

berdasarkan masalah nyata dengan benar. Tes digunakan untuk mengungkap

tingkat pemahaman siswa mengenai ide dan konsep matematika dalam masalah-

masalah nyata dan penyelesaiannya dengan baik atau tepat antara sebelum dan

sesudah tindakan. Selain itu digunakan analisis deskriptif kualitatif untuk

mengetahui secara lebih detail hasil proses pembelajaran matematika

menggunakan media tiga dimensi bangun ruang.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil tindakan

pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi gagasan umum atau

mungkin memikirkan dan merencanakan kembali jenis tindakan berikutnya yang

perlu diterapkan agar siswa dapat mudah mempelajari matematika dengan baik.

Begitu seterusnya sampai tindakan ini tercapai. Dalam implementasi tindakan ini

guru menggunakan metode dan teknik pembelajaran tanya jawab, ceramah,

observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi, dan konstruktivisme.

Pada tahap refleksi menggunakan prosedur diskusi dengan supervisor tentang

pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Alat yang digunakan untuk

kegiatan refleksi adalah instrumen refleksi. Pelaksanakan kegiatan refleksi dengan

xxix

sumber informasi berasal dari data-data berupa kuisioner, lembar observasi, dan

wawancara.

Data-data tersebut dianalisis dengan teknik deskripsi, antara lain rata-rata,

persentase, dan sebagainya.

xxx

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri Cempaka 03 adalah Sekolah Dasar yang terletak di Desa

Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. SD Negeri

Cempaka 03 memiliki siswa sebanyak 256 anak yang terdiri dari enam kelas.

Sekolah ini memiliki gedung sarana belajar mengajar digunakan untuk ruang

kelas 5 buah, gedung PBS 1 buah, ruang UKS 1 buah, ruang kantor guru 1 buah

dan kepala sekolah 1 buah, perpustakaan dan mushola. Terdapat pula halaman

yang diperuntukkan untuk berbagai kegiatan seperti upacara bendera, olahraga

dan bermain bagi siswa pada saat istirahat.

Sebagai sekolah yang sedang giat – giatnya mengembangkan diri, SD

Negeri Cempaka 03 tak pernah berhenti untuk meraih dan mengukir prestasi

dalam segala bidang, baik akademis maupun non akademis. Tahun ini beberapa

prestasi telah diraih baik oleh guru maupun siswanya. Seperti kejuaran olah raga,

lomba mata pelajaran, porseni dan banyak prestasi yang telah diraih dan ingin

selalu menambah rangkaian prestasi lainnya.

Prestasi yang diraih tersebut tentu saja tidak lepas dari beberapa program

kegiatan ekstrakurikuler yang selama ini diselenggarakan di SD Negeri Cempaka

03 diantaranya pramuka, seni tari dan seni suara. Disamping kegiatan

pengembangan potensi siswa, pengembangan potensi guru dan karyawan juga

dilaksanakan, dalam upaya meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam

melaksanakn tugas. Kegiatan senam rutin dilaksanakan setiap hari jum’at mulai

pukul 06.30 WIB, sementara pengembangan profesi dilaksanakan melalui

kegiatan KKG, seminar dan Workshop pembelajaran, pendidikan dan kegiatan

studi banding dengan SD lain.

SD Negeri cempaka 03 diasuh oleh 11 guru yang terdiri dari guru kelas dan

guru mata pelajaran yang sudah berpengalaman dan mempunyai loyalitas dan

xxxi

dedikasi yang tinggi dalam bidangnya, serta pembimbing ekstra kulikuler yang

handal.

Tahun pelajaran 2009 / 2010 SD Negeri Cempaka 03 Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan memiliki 10 guru.

Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah dengan pendidik 6 guru kelas, 1

guru agama (Islam), 1 guru Penjaskes, 1 guru Bahasa Inggris, dan 1 orang

penjaga. Demi kelancaran program–program sekolah dan semakin meningkat

mutu pendidikan di SD Negeri Cempaka 03, maka segenap komponen pengelola

SD baik kepala sekolah, komite sekolah, guru dan karyawan senantias

melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing – masing sebagai

tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun

pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola SD tersebut berada dibawah

koordinasi dan pengawasan kepala sekolah.

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan waktu 140 menit. Tindakan

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan pembelajaran

mengidentifikasi bangun ruang. Perencanaan RPP mencakup penentuan

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkah-

langkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian.

2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah :

a) Ruang Belajar

Ruang belajar yang digunakan adalah gedung pusat sumber belajar. Guru

menyiapkan kapur, penggaris.

xxxii

b) Buku Pelajaran

Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal. 233-238,

Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007

c) Alat Peraga

Alat peraga yang dipersiapkan media tiga dimensi bangun ruang

3) Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan

dan menyiapkan materi diskusi.

4) Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa

5) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat

Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.

b. Pelaksanaan

1) Kegiatan Awal

Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan tentang bangun ruang pada

siswa

2) Kegiatan Inti

a) Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi bangun ruang

b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan :

a) Tindakan 1

Guru memberi sedikit penjelasan dengan membawa kerangka

kubus atau balok mengenai rusuk, titik sudut dan rusuk untuk

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

b) Tindakan 2

Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok

yaitu untuk menentukan sifat-sifat bangun ruang kubus, balok,

tabung, prisma, kerucut, limas dan bola.

c) Tindakan 3

xxxiii

Guru memberikan langkah – langkah membuat bangun ruang

dengan memberikan beberapa contoh cara membuat bangun

ruang.

c) Siswa melakukan praktek menggambar bangun ruang

d) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

e) Siswa mengerjakan evaluasi

3) Kegiatan Penutup

a.Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang

b.Guru memberi PR (menggambar bangun ruang)

c. Pengamatan / Observasi

Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat

memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh

guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada

lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam

pengamatan meliputi :

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

3. Kegiatan Inti Pembelajaran

a. Pelaksanaan materi pelajaran

b. Strategi pola pembelajaran

c. Pemanfaatan media pembelajaran

d. Penilaian proses dan hasil belajar

e. Penggunaan bahasa

4. Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam

proses belajar mengajar meliputi :

1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran

2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR

3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya

xxxiv

4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab

(tunjuk jari)

5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan

6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif

7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi

8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan

kesempatan

9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting

10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa

dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran.

d. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau

kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil

observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan

dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk

memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pada putaran siklus II dilaksanakan dengan waktu 4 x 35 menit. Tindakan

yang dilakukan adalah :

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada siklus II ini juga

dilaksanakan dengan menyusun RPP mencakup penentuan standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak

pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkah-langkah

pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian.

Adapaun langkah-langkah pembelajaran

xxxv

a) Guru menjelaskan berbagai macam jaring-jaring bangun ruang

b) Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun

ruang

c) Secara kelompok siswa berdiskusi mengenai bangun ruang di sekitar

dihubungkan dengan masalah matematika

d) Evaluasi

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung

Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran adalah :

a) Ruang Belajar

Ruang belajar untuk mata pelajaran Matematika di ruang kelas 5, karena

belum memiliki ruangan khusus untuk pembelajaran Matematika akan

tetapi alat peraga bangun ruang tersimpan di ruang kelas 5. Guru menata

terlebih dahulu tempat duduk siswa, menyiapkan kapur dan penggaris.

b) Buku Pelajaran

Buku pelajaran Matematika BSE kelas V karangan RJ. Soenarjo, hal.

239-241 dan 258-261, Penerbit Pusat Perbukuan DEPDIKNAS 2007

c) Alat Peraga

Alat peraga yang dipersiapkan bangun ruang dan macam jaring - jaring

bangun ruang

c) Menyiapkan Lembar Kerja

Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang

diajarkan dan menyiapkan materi diskusi.

d) Menyiapkan Lembar Evaluasi

Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa

e) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat

Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.

b. Pelaksanaan

xxxvi

1) Kegiatan Awal

Agar siswa termotivasi guru memberi pertanyaan pada siswa dengan

pertanyaan materi yang lalu.

2) Kegiatan Inti

a) Guru menampilkan contoh-contoh jaring-jaring bangun ruang

b) Guru menjelaskan materi dengan tindakan :

1. Tindakan I

Guru memberikan langkah – langkah membuat jaring – jaring

bangun ruang

2. Tindakan 2

Siswa melakukan praktek menggambar jaring – jaring bangun

ruang.

3. Tindakan 3

Melakukan diskusi mengenai bangun ruang di sekitar

kemudian dihubungkan dengan masalah matematika.

c) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi

d) Siswa mengerjakan evaluasi

3) Kegiatan Penutup

a) Siswa merangkum materi pembelajaran bangun ruang

b) Guru memberi PR (menggambar jaring-jaring bangun

ruang)

c. Pengamatan / Observasi

Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh teman

sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi :

1. Pra pembelajaran

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

xxxvii

3. Kegiatan Inti Pembelajaran

a) Pelaksanaan materi pelajaran

b) Strategi pola pembelajaran

c) Pemanfaatan media pembelajaran

d) Penilaian proses dan hasil belajar

e) Penggunaan bahasa

4. Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses

belajar mengajar meliputi :

1. Banyaknya siswa yang hadir dalam kegiatan pembelajaran

2. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas PR

3. Banyaknya siswa yang aktif bertanya

4. Banyaknya siswa yang aktif menjawab pertanyaan/siap menjawab (tunjuk

jari)

5. Banyaknya siswa yang mengerjakan tugas di depan/ siap mengerjakan

6. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran secara aktif

7. Banyaknya siswa yang menguasai konsep materi

8. Banyaknya siswa yang memberikan pendapatnya ketika diberikan

kesempatan

9. Banyaknya siswa yang mencatat informasi penting

10. Banyaknya siswa yang berinteraksi positif dengan temannya

Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar pengamatan keaktifan siswa

dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran.

d. Refleksi

xxxviii

Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali

pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi

teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam

proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk

memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.

C. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari dengan mengikutsertakan 40 siswa kelas 5

SDN Cempaka 03. Materi pokok yang diajarkan adalah mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang. Dalam penyampaian materi guru selain memberi penjelasan, demonstrasi,

tanya jawab, sehingga siswa sangat antusias untuk mengikuti pembelajaran.

Data untuk perencanaan telah tertuang dalam RPP, yang dapat dilihat pada

lampiran laporan ini. Sedangkan data pelaksanaan, berupa nilai evaluasi siswa dan hasil

pengamatan siswa dapat adalah sebagai berikut :

Tabel I

Diagram Nilai Siklus I

xxxix

Data Nilai Siklus I

Dari data pada table 1 dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai 70 ke atas

sebanyak 17 anak, nilai dari 60-70 sebanyak 16 anak, sedangkan yang memperoleh nilai

kurang dari 60 sebanyak 7 anak,dengan nilai rata-rata 69.

Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut ini:

Tabel 2

Pengelompokan nilai siswa pada siklus I Mata Pelajaran Matematika

kompetensi dasar : Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana.

Kelompok Nilai Jumlah siswa Persentase

A >80 0 0%

B 70-80 17 42,5%

C 60-70 16 40%

D <60 7 17,5%

Jumlah 40 100%

xl

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang dapat menguasai dengan baik

materi ada 17 anak, siswa yang cukup baik menguasai materi ada 16 anak,dan yang

kurang menguasai materi ada 7 anak

Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat adalah sebagai

berikut:

Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat,

diperoleh data sebagai berikut :

a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil

meningkatkan kompetensi siswa.

b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.

c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan.

d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok.

e. Hasil evaluasi belajar juga mengalami peningkatan walaupun masih ada yang

belum tuntas.

2. Siklus II

Siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari ,07 April 2010 dengan mengikut

sertakan 40 siswa kelas 5. Materi pokok yang diajarkan sama dengan siklus I, dimana

siklus II ini adalah tidak lanjut dari siklus I selain memberikan penjelasan guru

mengoptimalkan penggunaan alat peraga tiga dimensi bangun ruang. Kemudian

mengerjakan soal-soal latihan.

Data untuk perencanaan pada siklus II ini juga telah tertuang dalam RPP,

untuk dapat dilihat pada lampiran laporan ini sedangkan data dari hasil pelaksanaan

berupa nilai hasil evaluasi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Diagram Nilai Siklus II

xli

Dari data pada table 3 tersebut di simpulkan bahwa anak yang memperoleh nilai 80

ke atas 6 anak,nilai antara 70-80 sebanyak 17 anak, nilai antara 60-70 sebanyak 16 anak,

nilai 60 sebanyak 1 anak sedangkan yang memperoleh nulai kurang dari 60 tidak ada,

dengan nilai rata-rata 73

Hal ini dapat dilihat dalam tabel dan diagram berikut:

Tabel 4

Pengelompokkan nilai siswa pada siklus II Mata pelajaran Matematika

Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang sederhana

Kelompok Nilai Jumlah Siswa Prosentase

A >80 6 15%

B 70-80 17 42,5%

C 60-<70 17 42,5%

D <60 0 0

Jumlah 40 100%

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi adalah

23 anak,yang cukup menguasai materi 17 anak, sedangkan siswa yang kurang menguasai

materi tidak ada

xlii

Hasil dari Refleksi antara peneliti dan teman sejawat ,diperoleh data sebagai berikut :

a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil

meningkatkan kompetensi siswa

b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif .

c. Pembelajaran menjadi efektif ,karena anak dapat langsung melihat benda

tiruan.

d. Hasil evaluasi meningkat di atas KKM artinya siswa mampu memahami

materi yang diajarkan dengan baik .

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiri daridua siklus.

Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus I ke siklus II, seperti

yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan lembar pengamatan motifasi siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi bangun

ruang terlihat kompetensi siswa meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dalam kegiatan

dengan bimbingan guru. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat membuat

siswa aktif dalam belajar sehingga siswa mampu memahami konsep bangun ruang yang

mereka pelajari.

1. Pembahasan Siklus I

Dari penelitian pada siklus I (pertama),ternyata hasil yang didapat kurang

memuaskan . Dari hasil pembelajaran siswa pada table 1 dapat dilihat bahwa masih

ada siswa yang belum menguasai materi. Walaupun nilai rata-rata kelas sudah 69

atau sudah diatas KKM ini dirasa masih belum maksimal. karena masih ada

perbedaan nilai yang di bawah KKM.

Untuk hail observasi implementasi RPP oleh teman sejawat dapat dilihat dalam

lampiran, dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran laporan ini.

xliii

Adapun hasil pengamatan motivasi siswa juga kurang memuaskan dapat dilihat

dalam table lampiran banyak siswa yang aktif bertanya masih ada anak yang tidak

memberikan pendapatnya , kurang menguasai konsep dan lain-lain.

Dari hasil pembelajaran siklus 1 kurang berhasil , maka perlu adanya langkah –

langkah perbaikan yang harus dilakukan . langkah perbaikan yang harus dilakukan :

Guru harus dapat menggunakan strategi yang tepat dalam penggunaan media tiga dimensi

bangun ruang,agar anak lebih memahami tentang konsep bangun ruang. Guru juga harus

memperhatikan materi-materi yang sulit dipahami anak. Siswa dalam melakukan kegiatan

pembelajaran guru harus tetap memberi bimbingan. Serta perlu adanya perbaikan

terhadap pembelajaran siklus berikut.

2. Pembahasan siklus II(kedua).

Pada siklus II,pembelajarannya sudah berhasil dengan memuaskan. Semua siswa

telah mampu memahami konsep bangun ruang,hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata

siswa tidak ada lagi nilai yang di bawah KKM. Walaupun ada 17 anak yang nilai rata-

ratanya antara 60-70. Hal ini dapat dilihat pada tabel ,nilai rata-rata kelaspun juga

meningkat dari 73.

Semua aspek yang dijadikan dijadikan observasi tiruan sejawatpun hasilnya lebih

baik. Ini tidak terlepas dari perbaikan yang dilakukan pada siklus II. Adapun yang

diperbaiki yaitu strategi penggunaan media tiga dimensi bangun ruang tiap kelompok

dengan bimbingan guru, sehingga siswa dapat memahami konsep bangun ruang. Guru

juga memberikan penekanan khusus pada materi yang sulit dipahami. Sehingga

pelaksanaan pembelajaran juga sudah berhasil.

Adapun dari hasil pangamatan motivasi siswa juga meningkat,hal ini dapat

dilihat dalam lampiran, banyak siswa yang ingin bertanya 63%. Siswa yang ingin

menjawab 35 anak, masih ada anak yang tidak memberikan pendapatnya , kurang

menguasai konsep dan lain-lain.

, tapi jumlahnya menurun.

xliv

Dengan demikian siklus II sudah memuaskan dan terlaksana pembelajaran yang

disukai oleh siswa,maka pembelajaran tersebut membekas dibenak siswa dan akan

teringat lama dipikiran mereka (dapat dilihat dari hasil angka pada lampiran).

3. Pembahasan antar siklus.

Pada siklus 1 hasil belajar yang dicapai siswa belum memuaskan. Tindakan-

tindakan yang dilakukan secara optimal. Tindakan-tindakan yang belum berhasil

tersebut,antara lain:

1. Pemanfaatan waktu belum efektif,karena siswa belum mempersiapkan diri

dengan baik.

2.Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang belum efektif, siswa belum puas

dalam pemanfaatan.

3.Pengelolaan kelas kurang,karena masih ada anak yang bertindak yang

menghambat kegiatan belajar mengajar lebih jelasnya dapat kita lihat

perbandingannya antara siklus I dan II sebagai berikut:

Tabel 5

Diagram Nilai Antara Siklus I dan Siklus II

xlv

Tabel 6

Pengelompokan nilai rata-rata siswa pada siklus I dan II

kelompok nilai Jumlah siswa Persentase

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

A >80 0 6 0% 15%

B 70-80 17 17 42,5% 42,5%

C 60-70 16 17 40% 42,5%

D <60 7 - 17,5% 0%

Jumlah 40 40 40 100% 100%

Tabel 7

Dari table 6 di atas terlihat bahwa ada peningkatan pemahaman siswa terhadap

mata pelajaran Matematika khususnya pada materi mengidentifikasi sifat-sifat bangun

ruang. Hal ini dapat kita lihat pada siklus I nilai rata rata siswa yang lebih dari 80

xlvi

berjumlah 0 anak yang memperoleh nilai rata-rata antara 70-80 ada 17,yang mendapat

nilai rata-rata 60-70 ada 19 anak dan yang mendapat nilai rata-rata <60 ada 7 anak. Ini

menunjukkan siswa masih kurang memahami materi. Sedangkan pada siklus II nilai rata-

rata >80 ada 6 anak,nilai rata-rata 70-80 ada 17 anak, nilai rata-rata 60-70 ada 17 anak

dan nilai rata-rata kurang, 60 tidak ada. Untuk nilai rata-rata kelas siklus I = 69 ,sedang

siklus II = 73.dengan demikian dapat dikatakan bahwa perbaikan pembelajaran yang telah

dilakukan berhasil dengan baik.

Dari beberapa tabel di atas dapat di lihat ada peningkatan prestasi pada anak

yaitu nilai rata-rata anak pada siklus II sudah diatas KKM dan motivasi anak meningkat.

Dengan demikian dapat di katakan bahwa pelaksanaan siklus I dan siklus II

berhasil,sehingga dapat pula dikatakan kompetensi siswa meningkat.

xlvii

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu kesimpulan yang

merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu hasil pembahasan dapat di

tarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan kompetensi

siswa,yaitu:

a. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan keingintahuan

siswa tentang bangun ruang.

b. dengan media tiga dimensi bangun ruang verbalisme pada siswa dapat di atasi.

2. Penggunaan media tiga dimensi bangun ruang dapat meningkatkan pemahaman

siswa tentang bangun ruang, yaitu: Dengan media tiga dimensi bangun ruang anak

akan lebih jelas dan nyata mengenai pemahaman konsep bangun ruang. Artinya

siswa lebih jelas memahami sifat-sifat bangun ruang,dapat menggambar bangun

ruang, dapat membuat jaring-jaring bangun ruang.

3. Dengan demikian siswa lebih jelas,tertarik,dan senang dengan penggunaan

media tiga dimensi bangun ruang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru

dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di

antaranya:

1. Guru perlu mengadakan evaluasi dalam setiap pembelajaran Matematika guru

mengetahui kekurangan-kekurangan untuk di perbaiki dan keberhasilan-keberhasilan

yang di capai untuk di pertahankan.

2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa permasalahan

yang terjadi dalam suatu pembelajara Matematika.

xlviii

3. Guru harus pandai menumbuhkan miat dan daya tarik dan motivasi siswa terhadap

mata pelajaran Matematika khususnya materi bangun ruang.

4. Guru harus dapat memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran.

5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran

6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan

pembelajaran.

xlix

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, dkk.2009. Glosarium Penelitian Pendidikan SD. Jakarta : Dirjen

Dikti

Cepi Riana, dkk.2007. Komputer dan Media Pembelajaran di SD. Jakarta : Dirjen Dikti

Clara Ika Sari Budhayanti, dkk. 2008. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta : Dirjen

Dikti

Edy, sucipto. 2008. Upaya Peningkatan Pembelajaran Matematika dengan Media

Bangun Ruang Pada Kelas V SD Negeri 01 Petanjungan UPPK

Petarukan Kabupaten Pemalang Tahun Ajaran 2007 / 2008. Jakarta :

Universitas Terbuka

http:/www.docstoc.com/docs/26564667/Pengertian-Kompetensi. Diakses tanggal : 17

Februari 2010

Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta : Gaung Persada Pers

M.Djauhar Siddiq, dkk. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta :

Dirjen Dikti

Nyimas Aisyah, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematik SD . Jakarta :

Dirjen Dikti

Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar

Bandung : Refika Aditama

RJ. Soenarjo. 2007. Matematika BSE Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan

Depdiknas

Santyasa. 2010. Media Pembelajaran.

http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf.

Diakses tanggal : 04 Januari 2010

Siti Hawa, 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta : Dirjen Dikti

Depdiknas

Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect

l

Sukestiyarno, dkk. 2006. Upaya Menumbuhkan Semangat Siswa Mencapai

Standar Kompetensi Dengan Model Pembelajaran Heroik dan

Turnamen Matematika SMA. Semarang : Universitas Negeri Semarang