upaya meningkatkan prestasi belajar sejarah...

166
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL SKRIPSI HALAMAN JUDUL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Nama : Georgius Arga Dewantara NIM : 151314023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 05-Mar-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL

SKRIPSI

HALAMAN JUDUL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Nama : Georgius Arga Dewantara

NIM : 151314023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

ii

SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL

HALAMAN PERSETUJUAN

Oleh

Georgius Arga Dewantara

NIM: 151314023

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing I

Drs. Y.R Subakti. M.Pd Kamis, 3 Oktober 2019

Dosen Pembimbing II

Brigida Intan Pritina. M.Pd Kamis, 3 Oktober 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

iii

SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL

HALAMAN PENGESAHAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Georgius Arga Dewantara

151314023

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 6 November 2019

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Ig. Bondan Suratno. S.Pd, M.Si ........................................

Sekretaris Drs. Yohanes Rasul Subakti M.Pd ........................................

Anggota Drs. Yohanes Rasul Subakti M.Pd ........................................

Anggota Brigida Intan Printina M.Pd ........................................

Anggota Hendra Kurniawan M.Pd ........................................

Yogyakarta, 6 November 2019

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd, M.Si

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Roh Kudus yang senantiasa

memberikan berkat dan rahmat-Nya yang berlimpah kepada saya

2. Orang tua, yang senantiasa mendoakan, memberi dukungan dan, memotivasi

dan menyayangi saya

3. Kakak yang selalu senantiasa mendoakan, memberikan dukungan, dan

semangat kepada saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

v

MOTO

“Orang-orang berprestasi sangat jarang diam dan menunggu hal-hal terjadi pada

mereka. Mereka pergi dan melakukan banyak hal”

(Leornardo Da Vinci: Da Vinci Demon Season 3)

“Bangkit dan bangkit kembali, sampai domba-domba menjadi singa-singa”

(Robin Longstride: Robin Hood 2010)

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat,

ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

(Matius 7:7)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini tidak memuat

karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

atau daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 November 2019

Georgius Arga Dewantara

151314023

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Nama : Georgius Arga Dewantara

NIM : 151314023

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL”

Dengan demikian, saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, dan

mempublikasinya ke internet untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin

dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini, saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Tanggal 6 November 2019

Yang menyatakan,

Georgius Arga Dewantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

viii

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL PADA SISWA

KELAS X AKUNTANSI 2 SMK NEGERI 1 BANTUL

Oleh

Georgius Arga Dewantara

151314023

Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini berupaya meningkatkan prestasi belajar sejarah melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran

audio visual pada siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan

model Kemmis dan Taggart meliputi 4 tahap, yaitu perencanaan, penelitian,

pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian ini

adalah prestasi belajar sejarah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan

media pembelajaran audio visual. Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan metode observasi, tes tertulis, dan dokumentasi. Analisis data

menggunakan analisis instrumen penelitian dan analisis hasil penelitian dengan

teknik deskripsi komparatif dengan presentase.

Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

meningkat menjadi 77,5 pada siklus I, dan meningkat menjadi 83,90 pada siklus II.

Dilihat dari segi KKM, pada pra siklus siswa yang mencapai KKM berjumlah 15

siswa (50 %). Pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa (72 %). Pada siklus II

mengalami peningkatan menjadi 28 siswa (88 %).

Kata Kunci: Prestasi Belajar Sejarah, Jigsaw dan Audio Visual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

ix

ABSTRACT

EFFORTS TO INCREASE HISTORICAL LEARNING ACHIEVEMENT

THROUGH THE APPLICATION OF JIGSAW TYPE COOPERATIVE

LEARNING MODEL ASSISTED WITH AUDIO VISUAL LEARNING

MEDIA IN CLASS X ACCOUNTING 2 OF SMK NEGERI 1 BANTUL

By

Georgius Arga Dewantara

151314023

Sanata Dharma University

This study seeks to improve historical learning achievement through the

application of jigsaw type cooperative learning model assisted with audio visual

learning media in class X Accounting 2 of SMK Negeri 1 Bantul.

This study uses a classroom action research (CAR) method with the Kemmis

and Taggart models covering 4 stages, namely planning, research, observation,

and reflection. The subjects in this study were 32 students of grade X Accounting 2

of SMK Negeri 1 Bantul. The objects of this research are historical learning

achievement, jigsaw type cooperative learning model and audio visual learning

media. Data collection in this study uses the method of observation, written tests,

and documentation. Data analysis used analysis of research instruments and

analysis of research results in which technique comparative description with

percentage.

The results showed an increase in student learning achievement.

Improvement student achievement can be seen from the pre-cycle average value of

72.76, that increased to 77.5 in the first cycle, and to 83.90 in the second cycle. In

terms of the minimum mastery criteria, in pre-cycle students who reach the

minimum mastery criteria are 15 students (50%). In the first cycle it increased to

23 students (72%). In the second cycle it increased to 28 students (88%).

.

Keywords: Historical Learning Achievement, Jigsaw and Audio Visual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

Sejarah Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu

Media Pembelajaran Audio Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri

1 Bantul” ini dapat terselesaikan dengan baik. Bagi Penulis, penyusunan skripsi ini

telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sangat berguna dalam

penyusunan karya ilmiah.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Y.R Subakti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah membimbing

dan memberikan dukungan kepada penulis.

3. Ibu Brigida Intan Pritina, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan dukungan kepada penulis.

4. Bapak Hendra Kurniawan, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa studi.

5. Kepada sekolah SMK Negeri 1 Bantul yang telah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xi

6. Ibu Anastasia Ratna Sulistyani, S.Pd dan Ibu Wahyuni, S.Pd yang telah

memberikan izin dan mendampingi penulis dalam melakukan penelitian.

7. Seluruh siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul tahun ajaran 2019-

2020 yang telah bekerjasama dan membantu demi melancarkan penelitian.

8. Kedua orang tua dan kakak serta keluarga besar yang telah memberikan

dukungan, semangat dan doa kepada penulis dalam pengerjaan penelitian.

9. Seluruh teman-teman Pendidikan Sejarah Angkatan 2015 Universitas Sanata

Dharma

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak yang membutuhkan

Yogyakarta, 6 November 2019

Penulis

Georgius Arga Dewantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

MOTO .................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang Permasalahan ...................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6

C. Batasan Masalah........................................................................................... 6

D. Pemecahan Masalah ..................................................................................... 6

E. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7

F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xiii

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

PENELITIAN ........................................................................................................ 9

A. Kajian Teori ................................................................................................. 9

1. Pengertian Belajar ................................................................................ 9

2. Pembelajaran Sejarah ......................................................................... 11

3. Prestasi Belajar ................................................................................... 14

4. Model Pembelajaran ........................................................................... 16

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw .................................... 17

6. Media Pembelajaran ........................................................................... 21

7. Media Audio Visual ........................................................................... 23

B. Kerangka Pikir ........................................................................................... 26

C. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 28

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 29

C. Subjek Penelitian ........................................................................................ 29

D. Objek Penelitian ......................................................................................... 29

E. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 29

F. Desain Penelitian ........................................................................................ 30

G. Pengumpulan Data ..................................................................................... 31

H. Analisis Data .............................................................................................. 33

I. Prosedur Penelitian..................................................................................... 38

BAB IV. HASIL PENELITIAN ......................................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xiv

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 44

1. Pra Siklus............................................................................................ 44

a. Observasi Pra Siklus ...................................................................... 44

b. Prestasi Pra Siklus ......................................................................... 46

2. Siklus I................................................................................................ 49

a. Perencanaan Tindakan ................................................................... 49

b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 50

c. Observasi ....................................................................................... 50

d. Refleksi .......................................................................................... 57

3. Siklus II .............................................................................................. 57

a. Perencanaan Tindakan ................................................................... 57

b. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 58

c. Observasi ....................................................................................... 58

d. Refleksi .......................................................................................... 65

4. Komparasi Kegiatan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu

Media Audio Visual ........................................................................... 65

a. Komparasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ............................ 65

b. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I67

c. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II . 69

B. Pembahasan ................................................................................................ 72

1. Kegiatan Belajar ................................................................................. 72

2. Prestasi Belajar ................................................................................... 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 77

A. Kesimpulan ................................................................................................ 77

B. Saran ........................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria penentuan prestasi belajar berdasarkan PAP I ........................... 37

Tabel 2. Kriteria penentuan observasi belajar berdasarkan PAP I ........................ 38

Tabel 3. Data Nilai Prestasi Pra Siklus ................................................................. 46

Tabel 4. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus................. 48

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I ........................... 50

Tabel 6. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I .................... 52

Tabel 7. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I .......................................... 54

Tabel 8. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I..................... 55

Tabel 9. Hasil Observasi Kegiatan Dikusi Kelompok Siklus II ........................... 59

Tabel 10. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II ................. 60

Tabel 11. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ....................................... 62

Tabel 12. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ................. 63

Tabel 13. Komparasi Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II .......... 66

Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I ...... 67

Tabel 15. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II ......... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ............................................................................... 27

Gambar 2.Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart. ........ 31

Gambar 3. Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus . 49

Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I ............ 53

Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I .. 56

Gambar 6. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok siklus II ........... 61

Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II. 64

Gambar 8. Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan II ......................... 67

Gambar 9. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus dan Siklus I ... 69

Gambar 10. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus I dan Siklus II .... 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Sekolah .............................................. 83

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian Skripsi ........................................ 84

Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pemerintah DIY .................................. 85

Lampiran 4. Jadwal Penelitian .............................................................................. 86

Lampiran 5. Laporan Observasi Pra Siklus........................................................... 87

Lampiran 6. Silabus SMK Negeri 1 Bantul .......................................................... 91

Lampiran 7. RPP Siklus I ...................................................................................... 95

Lampiran 8. RPP Siklus II .................................................................................. 112

Lampiran 9. Pedoman Penilaian Tes ................................................................... 130

Lampiran 10. Instrumen Observasi Siklus I dan Siklus II .................................. 131

Lampiran 11. r Tabel 1-50 .................................................................................. 133

Lampiran 12. Validitas Soal Siklus I .................................................................. 135

Lampiran 13. Reliabilitas Soal Siklus I............................................................... 139

Lampiran 14. Validitas Soal Siklus II ................................................................. 140

Lampiran 15. Reliabilitas Siklus II ..................................................................... 144

Lampiran 16. Dokumentasi Siklus I ................................................................... 145

Lampiran 17. Dokumentasi Siklus II .................................................................. 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar memiliki arti sebagai

proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan

dan sikap. Kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakter penting

untuk membedakan manusia dengan makluk hidup lainnya. Belajar memiliki

keuntungan bagi individu yang memberikan kontribusi terhadap

pengembangan kualitas hidupnya, sedangkan bagi masyarakat belajar

mempunyai peran penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan

dari generasi ke generasi.1

Pada umumnya dalam belajar atau pembelajaran terjadi interaksi antara

guru dengan siswa di sekolah, dimana siswa adalah penentu terjadinya proses

belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di

lingkungan sekitar2, disana guru berperan dalam menanamkan nilai-nilai baik

dan bermanfaat bagi siswa contohnya dalam mata pelajaran sejarah,

pendidikan kewaranegaraan dan lain-lain. Sekolah memiliki peranan penting

yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan pembentukan kepribadian

anak. Selain itu, sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan

yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi, menghasilkan tenaga kerja

1 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta,

2015, hlm 13-14 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2006, hlm 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

2

terdidik dan berguna dalam kehidupan masyarakat serta menjamin

perkembangan keberlangsungan bangsa.

Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan

memperhatikan siswa, guru, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, model

pembelajaran, lingkungan pembelajaran/sekolah, serta media pembelajaran.

Komponen-komponen tersebut saling mempengaruhi agar hasilnya

memuaskan. Sebagai guru kita juga bisa menciptakan pembelajaran aktif,

kreatif dan menyenangkan. Hal tersebut, memang tidak mudah. Salah satu

kendala utama adalah menarik siswa untuk berminat belajar sejarah sehingga

prestasinya maksimal.

Banyak siswa mengganggap pelajaran sejarah itu membosankan dan

kurang menarik. Hal itu diperkuat dengan hasil observasi penelitian serta

bertentangan dengan kalimat yang pernah disampaikan oleh Presiden

Indonesia pertama Ir. Soekarno yaitu “Jas Merah/Jangan sekali-kali

meninggalkan sejarah”. Kalimat tersebut, dapat ditafsirkan mata pelajaran

sejarah adalah ilmu yang harus dipelajari dan dicintai, jika bangsanya ingin

menjadi besar dan maju, selalu belajar dari masa lalu untuk kemajuan di masa

depan.

Mata pelajaran Sejarah memiliki arti penting dalam membuat bangsa

Indonesia memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejarah juga

merupakan mata pelajaran penting untuk diajarkan. Melalui mata pelajaran

sejarah, siswa mengerti kehidupan masa lalu yang mengajarkan nilai-nilai

kehidupan seperti rasa persatuan, saling menghormati dan menghargai sesama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

3

Peneliti menemukan beberapa faktor sebagai indentifikasi awal bahwa

di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul prestasi belajar sejarah kurang

dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Hal ini disebabkan ada beberapa

siswa yang menggunakan gadget tanpa instruksi guru dalam kegiatan belajar

di kelas. Dalam hal ini guru menerapkan model pembelajaran yang berfokus

pada siswa namun masih ada siswa yang kurang memiliki semangat dan

perhatian pada pembelajaran sejarah Indonesia.

Faktor lain yang muncul ialah minimnya ketersediaan alat/media

pembelajaran di dalam ruang kelas. Ketika menyampaikan materi guru

menggunakan sumber berupa buku-buku pelajaran sejarah tanpa

mengkolaborasikan model pembelajaran dengan media yang menarik.

Pendidik dapat menerapkan proses pembelajaran yang berfokus pada siswa

(Student Center Learning). Proses pembelajaran ini bertujuan agar siswa

memperoleh kesempatan dan mengembangkan pengetahuannya sendiri

sehingga pengetahuan yang mereka dapat lebih luas melalui model

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning).

Pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang

dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.3 Dalam model pembelajaran

kooperatif terdapat beberapa tipe contohnya adalah TGT (Team Games

Tournament), STAD (Student Team Achievement Division), NHT (Number

3 Agus Suprijono, Model-Model Pembelajaran Emansipatoris, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2016

hlm 196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

4

Head Together), Jigsaw, TPS (Think Pairs Share), TS-TS (Two Stay-Two

Stray), Role Playing, Talking Stick, Snowball Throwing, Make-A Match, Mind

Mapping, Examples Non Examples, Picture and Picture dan sebagainya.4

Penggunaan model disertai dengan peran media juga penting dalam

menunjang proses pembelajaran. Proses pembelajaran dituntut mampu

meningkatkan prestasi belajar dengan mengkolaborasikan model dengan

media pembelajaran sehingga sesuai dengan harapan. Media pembelajaran

adalah, berbagai alat yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber pembelajaran sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

Media pembelajaran terdapat tiga jenis antara lain5: Pertama, Media visual

adalah media yang melibatkan indera pengelihatan. Contohnya adalah gambar,

diagram, grafik, bagan, peta, buku/modul, komik, majalah, poster dan papan

visual. Kedua, Media audio adalah media yang melibatkan indera pendengaran.

Contohnya adalah phonograph, Open Reel Tapes, Cassete Tapes, Compact

Disc, Radio dan Laboratorium Bahasa. Ketiga, Media audio visual adalah

media yang merupakan gabungan antara media visual dan media audio.

Contohnya adalah film, video, dan televisi.

Di era sekarang ini, macam-macam keterampilan dan pengetahuan

diperlukan oleh siswa agar dapat berjuang dalam meningkatkan prestasi. Salah

satunya adalah menggambarkan, menafsirkan, menilai dan menggunakan serta

melahirkan ide-ide baru, menarik dan kreatif. Sebagai pendidik untuk

4 Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif, Alfabeta, Bandung

2014, hlm 99-109 5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah:Pendekatan Baru, Gaung Persada, Jakarta, 2010, hlm

58-140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

5

menumbuhkan keterampilan dan bakat yang dimiliki siswa perlu adanya model

pembelajaran dan media pembelajaran menarik. Beberapa contoh tipe model

pembelajaran kooperatif dan 3 media pembelajaran yang disebutkan diatas,

yang dipakai peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah adalah model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan media pembelajaran audio visual.

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dalam

pembelajaran dapat bekerjasama untuk berdiskusi dalam kelompok sehingga

dapat melahirkan ide-ide yang baru, lebih kreatif dan menarik. Selain itu media

pembelajaran audio visual dapat menggambarkan secara menyeluruh peristiwa

sejarah. Hal tersebut membuat siswa dapat memiliki gambaran jelas tentang

sejarah. Mereka juga dapat menafsirkan suatu peristiwa dengan benar.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk memberikan solusi upaya

meningkatkan prestasi dalam pembelajaran sejarah pada siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul. Oleh karena itu penulis mengambil judul

“Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbantu Media Pembelajaran Audio

Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

6

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang penulis sampaikan di atas, maka

penulis mengidentifikasikan masalah yang adalah sebagai berikut:

1. Prestasi siswa dalam pelajaran sejarah kurang dari KKM pada pra siklus

2. Terdapat siswa yang menggunakan gadget tanpa instruksi guru dalam

kegiatan belajar di kelas

3. Semangat dan perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah yang

kurang

4. Media pembelajaran di kelas yang disampaikan oleh guru belum ada sehingga

tidak terlihat kolaborasi antara model dan media pembelajaran

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada upaya

meningkatkan prestasi belajar sejarah di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1

Bantul menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media

audio visual.

D. Pemecahan Masalah

Solusi atas masalah dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran audio visual pada kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul. Diharapkan siswa dapat meningkatkan

prestasi belajar sejarah dengan materi “kehidupan ekonomi pada masa awal

kemerdekaan dan demokrasi liberal serta upaya yang dilakukan pemerintah

untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada masa itu”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

7

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis

mengambil rumusan masalah yaitu:

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar

sejarah siswa di kelas X Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul?

F. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan di kelas X Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul

bertujuan untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran sejarah di kelas X

Akuntansi 2, SMK Negeri 1 Bantul melalui penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran audio visual.

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi siswa

Diharapkan siswa termotivasi untuk meningkatkan prestasinya,

sehingga pembelajaran sejarah menjadi lebih menyenangkan dan mudah

untuk dipahami.

2. Manfaat bagi guru

Hasil penelitian ini dapat membantu guru dalam mendapatkan

pengetahuan, model dan media yang diterapkan oleh peneliti. Adapun yang

didapatkan oleh guru lebih inovatif dan kreatif dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

8

3. Manfaat bagi sekolah

Melalui hasil penelitian dapat memberikan sumbangan dalam

pembelajaran sejarah di kelas serta dapat meningkatkan kualitas dan mutu

dalam kegiatan belajar di sekolah.

4. Manfaat bagi peneliti

Dalam melakukan penelitian, peneliti memiliki pengetahuan baru

dalam hal melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta menambah

wawasan dalam meggunakan model pembelajaran berbantu media

pembelajaran yang menarik seperti model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw yang berbantu media pembelajaran audio visual dalam pembelajaran

sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

9

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memiliki arti

berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, belajar dapat

diartikan sebagai perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan

oleh pengalaman.6 Menurut Gagne yang dikutip oleh Diyati dan Mudjiono

(2006), belajar merupakan kegiatan kompleks yang hasilnya berupa

kemampuan (keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai).7 Bagi Hilgrad

dan Bower yang dikutip oleh Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2015),

belajar memiliki arti memperoleh pengetahuan melalui pengalaman,

mengingat, dan mendapatkan informasi.8 Sedangkan berdasarkan

pandangan James O Whittaker yang dikutip Aunurrahman (2014), belajar

adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui

pengalaman.9

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah kegiatan dimana seseorang (siswa) memperoleh

kemampuan berupa pengetahuan dan perubahan tingkah laku melalui

pengalaman. Belajar memiliki kegiatan yang disebut pembelajaran.

6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Balai Pustaka,

Jakarta, 2005, hlm. 17. 7 Dimyati dan Mudjiono, op.cit, hlm 10 8 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, op.cit, hlm 15-16 9 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

10

Pembelajaran tersebut biasanya terjadi di sekolah, dimana siswa dan guru

adalah pelaku yang melakukan pembelajaran. Siswa dan guru sebagai

pendidik memaknai pembelajaran dari sudut pandang mereka sendiri yang

antara lain10:

a. Makna pembelajaran bagi siswa:

1) Proses pembelajaran ini memerlukan komitmen dari siswa sebagai

proses kesadaran mental dan kepribadian, kecerdasan dan akhlak

mulia.

2) Siswa memperoleh pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih

dalam, dan lebih maju dengan meningkatkan pemahaman konsep

awal pengetahuan.

b. Makna Pembelajaran bagi pendidik

1) Pendidik mengutamakan perbedaan individu dalam menentukan

program-program pendidikan, didasarkan pada pandangan bahwa

individu adalah unik dan bergerak bebas menanggapi kondisi-

kondisi personal dan sosial.

2) Pendidik secara moral memandang siswa setara dan memperoleh

kesempatan yang setara pula dalam memperoleh ganjaran,

intelektual dan sosial secara adil.

Dalam pembelajaran perlu diciptakan tujuan belajar agar masing-

masing unsur dapat saling mendukung dan mencapai tujuan pembelajaran.

10 Utomo Dananjaya, Media Pembelajaran Aktif, Penerbit Nuansa Cendikia, Bandung, 2013, hlm.

28-29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

11

Mengenai tujuan belajar ini sebenarnya terdapat bermacam-macam. Jika

dilihat secara umum, maka tujuan belajar itu ada tiga jenis antara lain11:

a. Untuk mendapatkan pengetahuan

Hal ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berpikir

dalam pembelajaran, dengan semakin meningkatnya kemampuan

berpikir maka dapat memperkaya pengetahuan.

b. Penanaman konsep dan keterampilan

Dalam pembelajaran diperlukan penanaman konsep yang di

hasilkan melalui keterampilan yang selalu di didik dengan melatih

kemampuan.

c. Pembentukan sikap

Dalam pembelajaran juga dapat membentuk sikap siswa,

sehingga guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

mengarahkan motivasi dan berpikir siswa.

2. Pembelajaran Sejarah

Pembelajaran sejarah dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan

sosial. Sebelum kita mengetahui pembelajaran sejarah, kita perlu

mengetahui terlebih dahulu yang dimaksud dengan sejarah. Kata sejarah

diadopsi dari bahasa Arab yaitu Syajarah yang berarti pohon kehidupan.

Maksudnya segala hal mengenai kehidupan memiliki “pohon” yakni masa

lalu itu sendiri. Sebagai pohon, sejarah adalah awal dari segalanya yang

11 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, CV. Rajawali, Jakarta, 1986, hlm. 26-

29.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

12

menjadi realitas masa kini. Singkatnya, masa kini adalah warisan masa

lalu.12 Menurut I. G. Widja (1988), sejarah adalah studi keilmuan tentang

segala sesuatu yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang,

dimana tekanan perhatian diletakkan terutama pada aspek peristiwanya

sendiri dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan segi-segi urutan

perkembangannya yang kemudian disusun dalam suatu cerita sejarah.13

Sehingga, bisa dikatakan bahwa pembelajaran sejarah adalah proses

penghayatan nilai-nilai peristiwa masa lalu, berupa asal-usul, silsilah,

pengalaman bersama, dan keteladanan pelaku sejarah. Pembelajaran ini

dirancang untuk membentuk pribadi baik dan bijaksana, karena itu

pembelajaran sejarah menuntut desain yang menghasilkan kualitas output

yang meliputi pemahaman peristiwa sejarah bangsa, meneladani kearifan,

dan sifat bijak pelaku sejarah.14

Pembelajaran sejarah dapat diteliti melalui meneladani kearifan

dan sikap bijak. Peneladanan kearifan dan sikap bijak dan diperoleh

melalui kegiatan pendalaman peristiwa sejarah, termasuk di dalamnya

proses hubungan sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik

antarpelaku dan kelompok masyarakat. Pendalaman ini dapat mendorong

siswa memahami perilaku saling menghormati, bersaudara, kesamaan

sosial, melindungi, bersikap adil, dan mendorong masyarakat untuk

12 Abdul Rahman Hamid & Muhammad Saleh Madjid, Pengantar Ilmu Sejarah, Ombak,

Yogyakarta, 2008, hlm. 3. 13 I. G. Widja, Pengantar Ilmu Sejarah: Sejarah Dalam Prespektif Pendidikan, Satya Wacana,

Semarang, 1988, hlm. 9. 14 Garvey Brian dan Mary Krug, Model-Model Pembelajaran Sejarah, Penerbit Ombak,

Yogyakarta, 2015, Hlm. Ix.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

13

berpendidikan.15 Menurut Moh. Ali yang dikutip oleh Heri Susanto

(2014), pembelajaran sejarah nasional mempunyai tujuan yaitu16:

a. Membangkitkan, mengembangkan serta memelihara semangat

kebangsaan;

b. Membangkitkan hasrat mewujudkan cita-cita kebangsaan dalam

segala lapangan;

c. Membangkitkan hasrat-mempelajari sejarah kebangsaan dan

mempelajarinya sebagai bagian dari sejarah dunia;

d. Menyadarkan anak tentang cita-cita nasional (Pancasila dan undang-

undang pendidikan) serta perjuangan tersebut untuk mewujudkan cita-

cita itu sepanjang waktu

Sementara itu Menurut Heri Susanto (2014), dalam standar isi

tujuan pembelajaran sejarah ditetapkan yaitu17:

a. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat

yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini dan masa

depan.

b. Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar

dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan metodologi keilmuan.

c. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap

peninggalan sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di

masa lampau.

15 Ibid, Hlm.Ix. 16 Heri Susanto, Seputar Pembelajaran Sejarah Isu, Gagasan, dan Strategi Pembelajaran, Aswaja

Pressindo, Yogyakarta, 2014, Hlm. 57. 17 Ibid, hlm. 57-58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

14

d. Menumbuhkan pemahaman siswa terhadap proses terbentuknya

bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih berproses

hingga masa kini dan masa depan.

e. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa sebagai bagian dari bangsa

Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air yang dapat

diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan baik nasional

maupun internasional.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata yaitu “prestasi”

dan “belajar” pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Dalam

kamus besar bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai

(dari yang dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Prestasi belajar dapat

diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar.18 Menurut

Syaiful Bahri Djamarah (1994), prestasi belajar adalah penilaian

pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di

sekolah mengenai pengetahuan atau keterampilan.19 Sedangkan menurut

Sutratinah Tirtonegoro (2001), prestasi belajar adalah hasil dari

pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar, ini dinyatakan dalam

bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan

hasil pencapaian setiap anak/siswa dalam periode tertentu.20 Prestasi

18 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hlm. 2. 19 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Usaha Nasional, Surabaya,

1994, hlm. 24. 20 Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidiknya, PT Bina Aksara, Jakarta,

2001, hlm. 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

15

belajar dapat diketahui setelah melakukan evaluasi dan evaluasi dapat

memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar.21

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran yang disertai

peningkatan pencapaian siswa. Hal ini dinyatakan dalam bentuk simbol,

angka, huruf, maupun kalimat sebagai ukuran tingkat keberhasilan setelah

melakukan evaluasi/tes yang diberikan oleh guru.22

Secara Umum terdapat dua faktor yang memengaruhi dalam

prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal dan faktor eksternal antara

lain23:

a. Faktor internal adalah faktor yang datang dari diri siswa berupa faktor

fisiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat,

intelegensi, emosi, kelelahan dan cara belajar).

b. Faktor ekternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri siswa. Hal

ini dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan alam.

Semua faktor tersebut harus saling membantu satu sama lain karena

mempengaruhi prestasi belajar dan dalam rangka membantu siswa dalam

mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

21 https://eprints.uny.ac.id/8565/3/BAB%202-05504241003.pdf diakses 27 Februari 2019 Pukul

14.40 22 Moh. Zaiful Rosyid dkk, Prestasi Belajar, Literasi Nusantara, Malang, 2019, hlm. 9-10. 23 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2007, hlm. 55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

16

4. Model Pembelajaran

Model bukanlah sebuah kata asing bagi kita. Kata model biasa kita

jumpai di berbagai aktivitas manusia. Hal ini sama ketika kita berada

dalam dunia pendidikan, yang terdapat model pembelajaran. Model

pembelajaran adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

dalam pembelajaran dikelas.24 Model pembelajaran pada umumnya

digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran agar

memudahkan siswa menerima dan memahami materi pembelajaran.25

Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat harus

memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang

tersedia, dan kondisi guru sendiri.26

Dalam model pembelajaran secara umum dikelompokkan menjadi

dua macam sifat yaitu TCL (Teacher Center Learning) dan SCL (Student

Center Learning). TCL umumnya berfokus pada ceramah yaitu model

pengajaran presentasi dan pembelajaran langsung. Sedangkan SCL

memiliki macam-macam model. Dalam penerapannya, membutuhkan

peran guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator,

pembimbing, motivator, dan evaluator. Jika guru mampu menjalankan

perannya dengan baik maka dapat terwujud PAIKEM secara optimal.

24 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 22. 25 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan

Efektif, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007, hlm. 2 26 Ngalimun, Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta, 2014, hlm. 161.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

17

PAIKEM yaitu Pembelajaran yang Aktif, Inovtif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan.27

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Model Pembelajaran Kooperatif merupakan model pembelajaran

dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki

tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok,

setiap anggota saling bekerjasama untuk memahami materi. Belajar belum

selesai apabila satu teman dalam kelompok belum mengusai materi.28

Menurut Tukiran Taniredja (2011), model pembelajaran kooperatif

merupakan model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja

dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara

kolaboratif sehingga dapat membuat siswa lebih bersemangat dalam

belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang

memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan sesama

siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur.29

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dimana guru

membagi siswa untuk belajar dalam kelompok yang saling bekerjasama

untuk mengerjakan tugas dan memahami materi sehingga dapat membuat

siswa lebih bersemangat dalam belajar. Pembelajaran ini belum selesai

27 Hendra Kurniawan, Literasi dalam Pembelajaran Sejarah, Gava Media, Yogyakarta, 2018, hlm.

72-73. 28 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media,

Yogyakarta, 2014, hlm. 45. 29 Tukiran Taniredja dkk, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm. 55-

56.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

18

apabila salah satu anggota di dalam kelompok belum menguasai materi

dan menyelesaikan tugas. Tukiran Taniredja (2011) berpendapat, dalam

pembelajaran kooperatif memiliki tiga tujuan pembelajaran antara lain30:

a. Meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan kinerja siswa

dalam tugas-tugas akademiknya.

b. Memberikan peluang agar siswa dapat menerima teman-temannya

yang mempunyai berbagai perbedaan latar belajar.

c. Mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Menurut Sugiyanto (2009) menyatakan, model pembelajaran

kooperatif memiliki beberapa ciri-ciri antara lain31:

a. Saling Tergantung Positif, ini memiliki maksud agar guru dapat

menciptakan suasana yang mendorong siswa merasa saling

membutuhkan.

b. Interaksi tatap muka maksudnya adalah hal ini sangat penting karena

siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga

mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.

c. Akuntabilitas Individual maksudnya nilai kelompok yang didasarkan

atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena tiap anggota

kelompok harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok.

30 Ibid, hlm. 60. 31 Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif, Yuma Pustaka, Surakarta, 2009, hlm. 40-42.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

19

d. Ketampilan menjalin hubungan antar pribadi yang dimaksudkan

mengasah keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan

terhadap teman, mengkritik ide, berani berpikiran logis, dsb.

Pada model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa tipe

pembelajaran salah satunya adalah jigsaw.32 Jigsaw dikembangkan

pertama kali oleh Elliot Aronson dan koleganya yang kemudian diadaptasi

oleh Slavin dan kawan-kawan.33 Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak

(2014), jigsaw merupakan strategi pembelajaran dimana siswa individu

menjadi pakar tentang subbagian/satu topik dan mengajarkan subbagian

itu kepada orang lain.34 Pada dasarnya jigsaw, membuat guru membagi

siswa dalam kelompok belajar kooperatif. Siswa bekerjasama

menyelesaikan tugasnya sebagai ahli dalam subtopik bagiannya, kemudian

merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada

anggota kelompok semula. Setelah itu siswa kembali ke kelompok

masing-masing sebagai “ahli” dan mengajarkan informasi penting dalam

subtopik tersebut kepada teman-temannya.35

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa jigsaw

adalah merupakan tipe dari pembelajaran kooperatif, dimana guru

mengajar dengan membagi siswa dalam kelompok belajar yaitu kelompok

semula dan kelompok ahli. Di dalam kelompok ahli, siswa bekerjasama

32 Ngalimun, op.cit, hlm. 169. 33 Hendra Kurniawan, op.cit, hlm. 77. 34 Paul Eggen dan Don Kauchak, Strategi dan Model Pembelajaran, Indeks, Jakarta, 2014, hlm.

138-139. 35 Nurdyansyah dan Emi Furiyarul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran, Sidoarjo, Nizamia

Lerning Center, 2016, hlm. 70.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

20

menyelesaikan tugasnya sebagai ahli/pakar dalam subtopik/subbagiannya.

Setelah itu siswa kembali ke kelompok semula sebagai “pakar/ahli”

mengajarkan informasi penting di dalam subtopik/subbagiannya kepada

teman-teman.

Menurut Sugiyanto (2009), jigsaw memiliki langkah-langkah

sebagai berikut36:

a. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan karakteristik yang

heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks, dan setiap

siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan

akademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa kelompok yang berbeda memiliki

tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama

dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian

bahan tersebut kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok pakar.

d. Selanjutnya para siswa yang berada dalam pakar kembali ke

kelompok semula untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang

telah dipelajari dalam kelompok pakar.

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam kelompok semula,

para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah

dipelajari.

36 Sugiyanto, op.cit, hlm. 45-46.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

21

6. Media Pembelajaran

Media pembelajaran, berasal dari kata media dari bahasa Latin

medius, yang berarti tengah, pengantar, atau perantara. Berdasarkan hal ini

dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu

yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana. Sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif.37

Sedangkan bagi Azhar Arsyad (2014), media pembelajaran

merupakan media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang

bertujuan intruksional atau mengadung maksud-maksud pengajaran.38

Menurut John D, Latuheru (1988), media pembelajaran adalah bahan,

alat, maupun metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar-

mengajar. Hal ini dimaksudkan agar proses belajar-mengajar antara guru

dan siswa dapat berlangsung secara tepatguna dan berdayaguna.media

pembelajaran disebut sebagai “perangkat keras” (tape recorder, televisi,

video, radio, globe, OHP, proyektor film, proyektor slide), dan “perangkat

lunak” (modul, transparansi, pita kaset, pita film).39

Dalam penerapannya menurut Levie dan Lents yang dikutip oleh

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjicpto (2011), media pembelajaran

memiliki 4 fungsi antara lain40:

37 Yudhi Mundi, op.cit, hlm. 6-8. 38 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm

.4 39 John. D Latuheru , Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini,

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Oyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta, 1988, hlm. 14-15. 40 Cecep Kustandi & Bambang Sutjicpto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital, Ghalia

Indonesia, Bogor, 2011, hlm. 21-22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

22

a. Fungsi atensi

Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi

pelajaran.

b. Fungsi afektif

Media pembelajaran berfungsi sebagai penggugah perasaan,

emosi tingkat penerimaan/penolakan siswa terhadap pelajaran.

c. Fungsi kognitif

Melalui media pembelajaran dapat membuat siswa lancar

untuk memahami dan mengingat informasi/pesan yang terkandung

dalam pelajaran.

d. Fungsi Kompensatoris

Media pembelajaran berfungsi untuk menyesuaikan siswa

yang lemah dan lambat menerima serta memahami isi pelajaran yang

disajikan tulis atau lisan.

Nana Sudjaja dan Ahmad Rivai (1990) mengemukakan bahwa

media pembelajaran memiliki manfaat baik secara umum maupun khusus

sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Sehingga

manfaat media pembelajaran yaitu41:

a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

41 Nana Sudjaja & Ahmad Rivai, Media Pengajaran, C.V. Sinar Baru, Bandung, 1990, hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

23

b. Bahan pengajaran akan lebih luas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai

tujuan pengajaran lebih baik.

c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi lisan melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasan dari guru tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemontrasikan dan lain-lain.

7. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media hasil perpaduan antara media

pendengaran (audio) dan media pengelihatan (visual). Sedangkan bagi Sri

Anitah (2009), media audio visual adalah media yang membuat seseorang

tidak hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu, melainkan sekaligus

dapat mendengar sesuatu yang divisualisasikan.42 Selain itu menurut

Hujair AH Sanaky (2013), media audio visual adalah seperangkat alat

yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Perpaduan

antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek

aslinya.43

42 Sri Anitah, Media Pembelajaran, Yuma Pustaka, Surakarta, 2009, hlm. 48. 43 Hujair AH Sanaky, Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif, Kaukaba Dipantara, Yogyakarta,

2013, hlm. 119.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

24

Dalam penyajiannya, media audio visual sangat membantu karena,

selain mendapat informasi dari pendengaran, siswa dapat pula memakai

penglihatan mereka yang dapat memperkuat informasi yang mereka

dengar.44

Dalam pengajaran media audio visual memiliki ciri-ciri pemakaian

perangkat keras selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor dan

tape recorder. Jadi pembelajaran dengan memanfaatkan media audio

visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penerapannya melalui

pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada

pemahaman kata dan simbol-simbol.45

Menurut Nunuk Suryani dkk.46 (2018) media berbasis audio visual

memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

a. Kelebihan

1) Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani

gaya bahasa siswa yang bisa didengar maupun dilihat.

2) Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan

media audio maupun visual.

3) Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai

melihat langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.

44 Hamzah B.Uno & Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, PT

Bumi Aksara, Jakarta, 2010, hlm. 134-135. 45 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010, hlm. 148-157. 46 Nunuk Suryani dkk, Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya, PT Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2018, hlm. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

25

4) Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio

visual.

b. Kekurangan

1) Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama,

karena memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.

2) Membutuhkan keterampilan dan ketelitian dalam pembuatannnya.

3) Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup

mahal.

4) Jika tidak terdapat perantinya akan sulit untuk membuatnya

(terbentur alat pembuatnya).

Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah

televise, video, VCD (Video Compact Disk), slide bersuara (Sound Slide),

dan televisi. Dalam penelitian ini memakai video sebagai media audio

visual yang diperlihatkan di dalam pembelajaran. Terdapat 2 video yang

diperlihatkan yaitu:

1) Video tentang kehidupan ekonomi negara Indonesia pada masa awal

kemerdekaan beserta kebijakan pemerintahan untuk mengatasi

permasalahan ekonomi pada masa awal kemerdekaan.

2) Video tentang kehidupan ekonomi negara Indonesia pada masa

demokrasi liberal beserta kebijakan pemerintahan untuk mengatasi

permasalahan ekonomi pada masa demokrasi liberal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

26

B. Kerangka Pikir

Dalam proses pembelajaran seringkali dijumpai permasalahan,

terutama pada pembelajaran sejarah. Dalam proses belajar mengajar sejarah di

sekolah yang mementingkan terselesaikannya materi, siswa kemudian diminta

untuk menghafal materi. Penghafalan yang sesaat, yang hanya digunakan saat

ulangan, membuat materi terlupakan. Belum lagi masalah lain yang

menyatakan bahwa pembelajaran sejarah yang membosankan. Munculnya

masalah ini bisa disebabkan karena guru yang kurang kreatif dalam

menyampaikan materi ataupun dalam hanya mengandalkan model dan media

yang tidak bervariasi. Hal ini berpengaruh pada rendahnya prestasi belajar

siswa.

Oleh sebab itu, salah satu cara muthakhir untuk meningkatkan prestasi

belajar siswa adalah menggunakan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw yang berbantu media audio visual. Dalam model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa ini dapat bekerjasama untuk

berdiskusi dalam kelompok dengan adanya kelompok asal dan ahli sehingga

siswa dapat didorong untuk terus aktif melahirkan ide-ide yang baru dan lebih

kreatif dan menarik dan membentuk pengetahuannya sendiri selain itu dengan

dipadukan oleh media pembelajaran audio visual dapat melihat gambaran lebih

nyata peristiwa sejarah membuat siswa dapat memiliki gambaran yang jelas

tentang sejarah, mereka juga dapat menafsirkan suatu peristiwa dengan benar.

Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media

audio visual diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

27

Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat disusun ke dalam bagan

berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis tindakan dalam penelitian adalah dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media pembelajaran

Audio Visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa kelas X

Akuntasi 2 SMK Negeri 1 Bantul.

Banyak siswa

yang memiliki

prestasi belajar

sejarah rendah

Dilakukan proses

belajar mengajar

menggunakan model

pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio

visual

Prestasi belajar

sejarah siswa

pada siklus I

sudah meningkat

tetapi belum

mencapai target

Prestasi belajar sejarah

siswa pada siklus II

sudah meningkat dan

telah mencapai target

Hasil penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw berbantu media

audio visual dalam proses belajar

mengajar yaitu terjadi peningkatan

prestasi belajar sejarah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) /Classroom Action Research (CAR). Penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.47 Dalam penelitian

tindakan menggunakan tiga konsep yaitu48:

a. Penelitian, menunjuk pada kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal

yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan dengan sengaja

dilakukan yang memiliki tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa.

c. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

mempunyai makna sekelompok siswa yang menerima pelajaran dari

guru.

47 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Angkasa, Jakarta, 2006, hlm. 3. 48 Suharsimi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi, Bumi Angkasa, Jakarta, 2015,

hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

29

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Bantul yang letaknya

di Jln Parangtritis Km 11 Sabdodadi Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sedangkan waktu penelitian dilaksanakannya pada tahun ajaran 2018/2019, di

semester 2, yaitu pada bulan April sampai dengan bulan Mei. Dengan

menggunakan sistem siklus I dan siklus II. Penentuan waktu ini berdasarkan

kalender akademik sekolah dan juga mengikuti kebijakan dari sekolah serta

guru mata pelajaran sejarah.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini melibatkan seluruh siswa di kelas X Akuntasi 2 SMK

Negeri 1, Bantul yang berjumlah 32 siswa.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah prestasi belajar sejarah dan peranan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual.

E. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel bebas

dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw (X1) dan media audio visual (X2)

a. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran yang

membuat siswa berperan dan aktif mencari informasi, menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

30

pendapat, bertanya, bekerjasama dalam kelompok ahli maupun

kelompok asal.

b. Media audio visual adalah media pembelajaran yang dapat dilihat dan

didengar. Contoh dari media audio visual adalah televisi, Video, VCD,

Slide Bersuara, dan film. Dalam hal ini, peneliti menggunakan 2 video

berjudul “kondisi ekonomi Indonesia pada masa awal kemerdekaan dan

upaya pemerintah untuk mengatasinya” dan “kondisi ekonomi

Indonesia pada masa demokrasi liberal dan upaya pemerintah untuk

mengatasinya”.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar sejarah (Y)

a. Prestasi belajar sejarah adalah hasil usaha siswa dalam proses

pembelajaran berupa angka mengenai pengetahuan sejarah. Dalam hal

ini, peneliti akan mencaritahu peningkatan pengetahuan siswa melalui

tes prestasi dalam bentuk pilihan ganda.

F. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Taggart

yang merupakan pengembangan konsep dasar yang diperkenalkan Kurt Lewin.

Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart saat ini banyak digunakan

oleh para guru. Selain itu mudah pelaksanaannya, juga sangat sederhana

sehingga guru memakai model ini 49.Model Kemmis dan Taggart terdiri dari

49 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Indeks, Jakarta,

2009, hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

31

empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi50.

Keempat komponen tersebut dipandang dalam satu siklus yang digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 2.Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.51

G. Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data yang terdiri dari:

50Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Kedua),

Indeks, Jakarta, 2010, hlm. 20-21. 51 https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1-Bagan-model-PTK-yang-dikembangkan-oleh-

Kemmis-dan-Taggart-Kemudiaan-tahapan_fig1_330286961 diakses minggu 4 agustus 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

32

a. Siswa

Siswa merupakan sumber data untuk mendapatkan hasil prestasi

belajar dalam proses pembelajaran sejarah yang berupa nilai

b. Dokumen

Berupa nilai siswa sebelum dilaksanakan penelitian serta foto-

foto kegiatan belajar siswa selama proses pembelajaran saat penelitian

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan

data melalui observasi, tes tertulis, dan dokumentasi

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa maupun guru selama pembelajaran di kelas. Ini dilakukan

sebelum peneliti melaksanakan pembelajaran. Tujuannya untuk

mengetahui penyebab rendahnya belajar siswa. Selain itu peneliti

melakukan observasi pada saat peneliti melaksanakan pembelajaran.

Tujuannya untuk mengetahui peran dan keaktifan siswa pada saat poses

pembelajaran, ini dilakukan dengan bantuan observer lain. Metode ini

menggunakan lembar obsevasi sebagai alat mengumpulkan data pra

siklus dan siklus (terlampir hal 87-90 dan bab IV).

b. Tes Tertulis

Siswa mengerjakan soal-soal tertulis yang dibagikan oleh peneliti

setelah pembelajaran selesai. Dari situ, peneliti mengetahui hasil prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

33

belajar siswa. Metode ini menggunakan soal sebagai alat mengumpulkan

data (terlampir hal 107-110, dan 124-128).

c. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data nilai

ulangan harian siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw berbantu media audio visual serta dengan mengumpulkan

foto-foto selama proses pembelajaran berlangsung. Metode ini

menggunakan dokumen sebagai alat pengumpulan data berupa nilai-nilai

ulangan harian dan foto-foto proses pembelajaran (terlampir hal 145-

148).

H. Analisis Data

Analisis data adalah alat yang digunakan untuk mengolah data

penelitian. Dalam penelitian terdapat analisis istrumen penelitian dan hasil

penelitian

1. Analisis Istrumen Penelitian

Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan analisis instrumen prestasi

belajar sejarah melalui validitas dan reliabilitas instrumen soal.

a. Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi dan sebaliknya jika suatu Instrumen yang

mempunyai Validitas rendah maka Instrumen tersebut mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

34

tingkat sahih yang rendah.52 Dalam uji validitas yang dilakukan pada

siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul dengan

menggunakan analisis butir yang adalah skor-skor yang ada pada butir

yang dikorelasikan dengan skor total. Butir skor dilihat sebagai nilai

X sedangkan skor total dilihat sebagai nilai Y. Dalam mengukur

validitas dalam penelitian ini peneliti memakai program SPSS 17.0

dengan menggunakan teknik Bivariate Correlation Peason yang

dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir jawaban

(skor item) dengan skor total (skor total item). Pengujian

menggunakan uji dua sisi dengan dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut53:

1) Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan

berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan valid

2) Jika r hitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan

tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total, maka dinyatakan

tidak valid.

52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta,

2006, hlm. 168. 53 Gendro Wiyono, Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0,

STIM YKPN, Yogykarta, 2011, hlm. 112-113.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

35

Rumus yang digunakan adalah bivariate Correlation Pearson dengan

rumus:

Berdasarkan hasil uji validitas butir soal siklus I, diketahui

terdapat 20 item soal pertanyaan terdapat 1 item soal yang dinyatakan

tidak valid (r hitung < r tabel) yaitu soal pertanyaan nomor 7 serta

terdapat 19 item soal yang dinyatakan valid (r hitung ≥ r tabel) yaitu

soal pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 18, 19, 20. Pada siklus II diketahui terdapat 20 item soal yang

berbeda dengan item soal di siklus I, yang terdapat 2 item soal yang

dinyatakan tidak valid (r hitung < r tabel) yaitu nomor 16 dan 19 serta

terdapat 18 item soal yang dinyatakan valid (r hitung ≥ r tabel) yaitu

pertanyaan nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

17, 18, 20. Peneliti melakukan perhitungan instrumen menggunakan

bantuan program SPSS 17.0 (terlampir hal 135-138 dan 140-143).

b. Reliabilitas

Reliabilitas menujuk pada pengertian bahwa suatu instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

36

karena istrumen tersebut sudah baik dan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Uji reliabilitas pada soal sejarah Indonesia untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggunakan

model belah dua Spearman-Brown atau split-half method Spearman-

Brown melalui program SPSS 17.0. Pendekatan ini dilakukan dengan

pengujian pada satu kelompok dan membagi item-item menjadi dua,

masing-masing setengahnya. Pemecahan item menjadi setengahnya

dilakukan secara acak. Skor dari pengujian pertama dibandingkan

dengan skor separuh yang kedua. Dalam hal ini juga menggunakan

analisis korelasi. Koefisien korelasi konsistensi internal dari

instrument. Koefisien korelasi yang tinggi menunjukkan konsistensi

item-item instrumen54. Rumus uji reliabilitas model belah dua

Spearman-Brown sebagai berikut:

Keterangan

r½½: Korelasi antara skor-skor setiap belahan

r11: Korelasi reabillitas yang sudah disesuaikan

Berdasarkan hasil uji reliabilitas siklus I (terlampir hal 139)

diketahui nilai nilai Spearman Brown Coenfficient yang terdiri dari

nilai equal length 0,880 dan unequal length 0,880 serta Guttman Split

Half confficient 0,873. Pada uji reliabilitas siklus II (terlampir hal 144)

54 Ibid, hlm. 115.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

37

diketahui nilai Spearman Brown Coenfficient yang terdiri dari nilai

equal length 0,934 dan unequal length 0,934 serta Guttman Split Half

Confficient 0,929.

2. Analisis Hasil Penelitian

Dalam Penelitian ini, peneliti melakukan analisis hasil prestasi belajar

dan hasil observasi belajar

a. Prestasi Belajar

Hasil prestasi belajar yang didapatkan oleh peneliti kemudian diolah

dengan teknik komparatif yang merupakan data hasil perbandingan. Data

komparatif prestasi belajar didapat berdasarkan perbandingan data pra

siklus, siklus I dan siklus II. Dari hasil tersebut maka diperoleh skor, skor

tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan Acuan Penelitian

(PAP) tipe I dengan skala 1-100 menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100

Tabel 1. Kriteria penentuan prestasi belajar berdasarkan PAP I

No Kategori Skala

1 90 s/d 100 Sangat Tinggi

2 80 s/d 89 Tinggi

3 70 s/d 79 Sedang

4 60 s/d 69 Rendah

5 0 s/d 59 Sangat Rendah

b. Observasi Belajar

Penentuan skor observasi belajar menggunakan skala yang terdiri dari

lima kategori. “Sangat Aktif” diberi skor 5, “Aktif” diberi skor 4, “Cukup

Aktif” diberi skor 3, “Kurang Aktif” diberi skor 2, dan “Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

38

Aktif” diberi skor 1. Hasil observasi belajar yang didapat oleh peneliti untuk

melihat keaktifan dan peran siswa pada saat diskusi kelompok kemudian

diolah dengan menggunakan teknik komparatif. Data komparatif observasi

belajar didapat berdasarkan perbandingan siklus I dan siklus II. Dari hasil

tersebut maka diperoleh skor, skor tersebut akan diubah menjadi nilai

berdasarkan Patokan Acuan Penelitian (PAP) tipe I dengan skala 1-100

menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

Tabel 2. Kriteria penentuan observasi belajar berdasarkan PAP I

No Kategori Skala

1 90 s/d 100 Sangat Aktif

2 80 s/d 89 Aktif

3 70 s/d 79 Cukup Aktif

4 60 s/d 69 Kurang Aktif

5 0 s/d 59 Sangat Kurang Aktif

I. Prosedur Penelitian

Pra Siklus

1. Permohonan Izin Penelitian

Sebelum meneliti di kelas, peneliti harus mengurus surat izin

penelitian yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan Sekolah

2. Pengumpulan nilai ulangan harian siswa

Setelah mendapatkan izin, peneliti menghubungi guru mata

pelajaran sejarah dan meminta nilai ulangan harian siswa, dalam hal ini

adalah siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

39

3. Observasi

Peneliti akan melakukan pengamatan pada saat guru melakukan

proses belajar mengajar di kelas yang akan diteliti. Tujuannya untuk

mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar sejarah

Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

b. Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu video

pembelajaran sejarah.

c. Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi untuk

mempermudah dalam proses pembelajaran

d. Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis

e. Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok

2. Pelaksanaan Tindakan

Selama Proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

berdasarkan kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut

meliputi:

a. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

b. Setelah itu peneliti membagi kelompok (kelompok asal) dimana

dalam kelompok tersebut guru membagi materi yang berbeda-beda

pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

40

c. Kemudian peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan

video pembelajaran sejarah yang berisi gambar dan suara untuk

memberikan gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar

mudah di mengerti dan dipahami oleh siswa

d. Setelah itu peneliti meminta pada siswa yang memiliki pembahasan

sama untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok ahli)

dan mendiskusikan materi yang mereka dapat.

e. Setelah berdiskusi dengan tim ahli, siswa kembali ke kelompok

(kelompok asal) dan bergantian mengajar teman satu kelompok

tentang materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya

mendengarkan dengan sungguh-sungguh

f. Peneliti memberikan tambahan atau evaluasi dan setelah itu

pelajaran ditutup

3. Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan obsevasi dalam pelaksanaan

proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio visual. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini

adalah aspek dari keaktifan dan peran siswa berupa mencari Informasi,

kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman dan guru,

menulis hasil diskusi kelompok ahli, dan membuat rangkuman hasil

diskusi kelompok asal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

41

4. Refleksi

Merupakan tahap ini, peneliti mengadakan refleksi bersama

dengan guru agar pelaksanaan penelitian dapat berhasil. Dalam hal ini,

peneliti bersama guru akan melakukan evaluasi mengenai kelemahan dan

kesalahan yang terjadi selama siklus pertama. Dari sinilah peneliti

memikirkan pelaksanaan siklus kedua yang lebih baik daripada siklus

pertama.

Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

a. Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

b. Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu video

pembelajaran sejarah.

c. Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi untuk

mempermudah dalam proses pembelajaran

d. Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis

e. Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok

2. Pelaksanaan Tindakan

Selama Proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengajar sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

berdasarkan kurikulum 2013. Dimana kegiatan inti dari RPP tersebut

meliputi

a. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

42

b. Setelah itu peneliti membagi kelompok (kelompok asal) dimana dalam

kelompok tersebut guru membagi materi yang berbeda-beda pada

siswa.

c. Kemudian peneliti menyampaikan materi dengan menggunakan video

pembelajaran sejarah yang berisi gambar dan suara untuk memberikan

gambaran siswa tentang materi pembelajaran agar mudah di mengerti

dan dipahami oleh siswa.

d. Setelah itu peneliti meminta pada siswa yang memiliki pembahasan

yang sama untuk berkumpul membentuk kelompok baru (kelompok

ahli) dan mendiskusikan materi yang mereka dapat.

e. Setelah berdiskusi dengan tim ahli, siswa kembali ke kelompok

(kelompok asal) dan bergantian mengajar teman satu kelompok tentang

materi yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan

dengan sungguh-sungguh dan mencatatnya.

f. Peneliti memberikan tambahan atau evaluasi dan setelah itu pelajaran

ditutup

3. Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan obsevasi dalam pelaksanaan

proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio visual. Hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini

adalah aspek dari keaktifan dan peran siswa berupa mencari Informasi,

kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman dan guru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

43

menulis hasil diskusi kelompok ahli, dan membuat rangkuman hasil

diskusi kelompok asal.

4. Refleksi

Pada tahap ini, Peneliti mengadakan refleksi untuk mengehui

tingkat keberhasilan model pembelajaran yang diterapkan. Jika penelitian

tersebut tidak sesuai dengan target peneliti, maka akan dilaksanakan

penelitian siklus ketiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMK Negeri 1 Bantul, kelas

X Akuntansi 2 pada mata pelajaran sejarah Indonesia dalam dua siklus

penelitian. Sebelum diadakan penelitian, peneliti melakukan observasi yang

tujuannya mengetahui kondisi awal saat proses pembelajaran sejarah

berlangsung.

Selama penelitian berlangsung, peneliti melakukan pertemuan

sebanyak 4 kali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 April 2019 sampai

2 Mei 2019. Pertemuan pertama digunakan untuk melakukan pembelajaran

siklus I. Pertemuan kedua digunakan untuk melakukan tes prestasi siklus I.

Pertemuan ketiga digunakan untuk melakukan pembelajaran siklus II.

Pertemuan keempat digunakan untik melakukan tes prestasi siklus II.

1. Pra Siklus

a. Observasi Pra Siklus

Peneliti melakukan observasi di kelas X Akuntansi 2 SMK

Negeri 1 Bantul saat jam 6 dan 7 pada Selasa, 16 April 2019. Peneliti

mengamati aktivitas guru, siswa dan kondisi kelas saat dilakukan

pembelajaran pada mata pelajaran sejarah Indonesia. Sekaligus untuk

mengetahui penyebab rendahnya prestasi belajar siswa. Dalam proses

pembelajaran materi yang diberikan adalah tentang kabinet-kabinet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

45

pemerintah negara Indonesia pada masa demokrasi liberal. Pada

proses pembelajaran di kelas, guru sudah menggunakan model

pembelajaran yang berfokus pada siswa dengan membentuk

kelompok. Kemudian disusul dengan mengerjakan lembar soal essay

dalam kelompok. Lalu setelah siswa selesai mengerjakan soal esai,

guru mengambilnya dan menutup pembelajaran.

Peneliti memakai model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio visual karena dalam pembelajaran di kelas ada

beberapa siswa menggunakan gadget tanpa instruksi guru. Siswa juga

kurang memiliki semangat dan perhatian pada pembelajaran sejarah

Indonesia. Selain itu minimnya ketersediaan alat/media pembelajaran

di dalam ruang kelas.

Sehingga peneliti berharap dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mereka tidak sibuk sendiri dalam

menggunakan gadget tetapi aktif dalam kelompok belajar dan ahli

dalam menguasai materi-materi mereka ajarkan ke teman-temannya.

Siswa juga menjadi semangat karena belajar bersama dengan teman-

teman yang mengajarinya di dalam kelompok dan lebih perhatian

karena siswa saling mengajarkan materi yang dikuasai. Kemudian

dapat memunculkan rasa saling menghargai terhadap sesama sebab

siswa pada akhir paham/mengerti rasanya apabila tidak dihargai

ketika mengajarkan materi yang mereka kuasai pada temannya tetapi

tidak ada yang memperhatikan. Lalu dengan menggunakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

46

audio visual, peneliti berharap siswa menjadi lebih semangat dan

perhatian karena jarang/minimnya pemakaian media pembelajaran di

kelas, sehingga hal ini menjadi hal yang berbeda dari biasa terjadi di

kelas yang kemudian menarik perhatian siswa. Selain itu media audio

visual menyajikan pengalaman lebih nyata suatu peristiwa, sehingga

siswa diharapkan lebih cepat untuk mengerti dan memahami

pembelajaran sejarah.

b. Prestasi Pra Siklus

Peneliti mencari data nilai prestasi pra siklus dari nilai

ulangan harian sejarah Indonesia kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri

1 Bantul sebelum adanya peneliti dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu media audio visual.

Nilai tersebut menjadi pedoman untuk menentukan langkah

penelitian selanjutnya. Jika 80 % dari jumlah siswa sudah mencapai

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan sekolah yaitu

73, maka penelitian tidak bisa dilanjutkan. Tetapi apabila sebaliknya

maka penelitian bisa dilanjutkan. Adapun hasil prestasi belajar

sejarah siswa sebelum dilakukan tindakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Data Nilai Prestasi Pra Siklus

NO NIS Siswa Nilai Ulangan

Harian KKM Ketuntasan

1 14596 AWNK 100 73 Tuntas

2 14597 APF 78 73 Tuntas

3 14598 AS 83 73 Tuntas

4 14599 ARA 72 73 Tidak Tuntas

5 14600 BPP 88 73 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

47

NO NIS Siswa Nilai Ulangan

Harian KKM Ketuntasan

6 14601 CAA 95 73 Tuntas

7 14602 CPS 73

8 14603 DNA 85 73 Tuntas

9 14604 EW 95 73 Tuntas

10 14605 EVBP 82 73 Tuntas

11 14606 FAA 84 73 Tuntas

12 14607 HW 67 73 Tidak Tuntas

13 14608 KAM 88 73 Tuntas

14 14609 MO 64 73 Tidak Tuntas

15 14610 MFIR 47 73 Tidak Tuntas

16 14611 NR 92 73 Tuntas

17 14612 NSR 53 73 Tidak Tuntas

18 14613 PAN 73

19 14614 PM 72 73 Tidak Tuntas

20 14615 RBW 73 73 Tuntas

21 14616 RW 56 73 Tidak Tuntas

22 14617 RM 67 73 Tidak Tuntas

23 14618 RHK 64 73 Tidak Tuntas

24 14619 RR 45 73 Tidak Tuntas

25 14620 SHNA 53 73 Tidak Tuntas

26 14621 SAD 57 73 Tidak Tuntas

27 14622 SM 58 73 Tidak Tuntas

28 14623 SDI 77 73 Tuntas

29 14624 VNI 72 73 Tidak Tuntas

30 14625 VR 79 73 Tuntas

31 14626 W 75 73 Tuntas

32 14627 WY 62 73 Tidak Tuntas

Rata-Rata 72,76666667

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 45

Siswa yang Tuntas 15 50 %

Siswa yang Tidak Tuntas 15 50 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

48

Tabel 4. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

Kategori Skala Frekuensi Presentasi

90 s/d 100 Sangat Tinggi 4 13 %

80 s/d 89 Tinggi 6 20 %

70 s/d 79 Sedang 8 27 %

60 s/d 69 Rendah 5 17 %

0 s/d 59 Sangat Rendah 7 23 %

Total 30 100 %

Berdasarkan tabel-tabel di atas diketahui dari 32 siswa hanya

30 siswa yang mengikuti ulangan harian. Hasil ulangan

menunjukkan terdapat 15 siswa (50 %) yang sudah tuntas KKM, dan

15 siswa (50 %) yang tidak tuntas KKM. Nilai terendah yang

diperoleh siswa adalah 45, nilai tertinggi yang diperoleh siswa

adalah 100, dan rata-rata nilai yang sebesar 72,76666667. Selain itu

diketahui 4 siswa (13 %) memiliki prestasi belajar sangat tinggi, 6

siswa (20 %) memiliki prestasi belajar tinggi, 8 siswa (27 %)

memiliki prestasi belajar sedang, 5 siswa (17 %) memiliki prestasi

belajar rendah dan 7 siswa (23 %) memiliki prestasi belajar sangat

rendah. Hasil ini belum memenuhi target ketuntasan belajar yaitu 80

% siswa yang tuntas KKM, sehingga diperlukan tindakan untuk

meningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa untuk memperoleh

target ketuntasan belajar. Berikut ini adalah grafik frekuensi tingkat

prestasi belajar sejarah siswa pra siklus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

49

Gambar 3. Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada bagian perencanaan tindakan dilakukan dengan beberapa

hal antara lain:

1) Peneliti membuat (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

tipe Jigsaw

2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Kondisi ekonomi Indonesia

pada masa Awal Kemerdekaan”

3) Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu

video pembelajaran sejarah.

4) Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi

untuk mempermudah dalam proses pembelajaran

5) Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis

6) Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok

4

6

8

5

7

13% 20% 27% 17% 23%

0123456789

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59

Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar

Sejarah Siswa Pra Siklus

Frekuensi Presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

50

b. Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan siklus I pada Selasa, 23 April 2019

berjumlah 2 jam pelajaran dan Kamis, 25 April 2019 berjumlah 1 jam

pelajaran. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat berdasarkan kurikulum

2013 (terlampir hal 95).

c. Observasi

1) Observasi Kegiatan Belajar Siswa Siklus I

Observasi kegiatan belajar siswa Siklus I menggunakan

lembar observasi kegiatan diskusi kelompok, dengan tujuan

mengetahui keaktifan dan peran siswa pada proses pembelajaran.

Berikut ini hasil lembar observasi kegiatan diskusi kelompok pada

siklus I.

Tabel 5. Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I

No

Sis

wa

Men

cari

In

form

asi

Ker

jasa

ma

Men

yam

paik

an

Pen

dap

at

Ber

tan

ya k

epad

a G

uru

Ber

tan

ya K

epad

a

Tem

an

Men

uli

s H

asi

l D

isk

usi

Kel

om

pok

Ah

li

Mem

bu

at

Ran

gk

um

an

Dis

ku

si K

elom

pok

Asa

l

Ju

mla

h S

kor

Nil

ai

1 AWNK 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4

2 APF 5 5 4 3 4 4 4 29 82.9

3 AS 4 5 4 2 3 4 4 26 74.3

4 ARA 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7

5 BPP 5 4 3 2 4 4 4 26 74.3

6 CAA 5 5 4 4 4 4 4 30 85.7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

51

No

Sis

wa

Men

cari

In

form

asi

Ker

jasa

ma

Men

yam

paik

an

Pen

dap

at

Ber

tan

ya k

epad

a G

uru

Ber

tan

ya K

epad

a

Tem

an

Men

uli

s H

asi

l D

isk

usi

Kel

om

pok

Ah

li

Mem

bu

at

Ran

gk

um

an

Dis

ku

si K

elom

pok

Asa

l

Ju

mla

h S

kor

Nil

ai

7 CPS

8 DNA 4 4 3 3 4 4 4 26 74.3

9 EW 3 3 3 2 2 4 4 21 60

10 EVBP

11 FAA 5 4 5 2 3 4 4 27 77.1

12 HW 5 5 4 3 4 4 4 29 82.9

13 KAM 4 5 3 2 3 4 4 25 71.4

14 MO 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7

15 MFIR 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6

16 NR 4 4 4 3 3 4 4 26 74.3

17 NSR 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4

18 PAN 5 4 4 3 3 4 4 27 77.1

19 PM 5 4 4 4 3 4 4 28 80

20 RBW

21 RW 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6

22 RM 4 4 3 3 3 4 4 25 71.4

23 RHK 4 4 4 3 3 4 4 26 74.3

24 RR 5 4 3 2 3 4 4 25 71.4

25 SHNA 5 4 4 3 3 4 4 27 77.1

26 SAD 4 4 4 2 3 4 4 25 71.4

27 SM 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6

28 SDI 4 4 3 2 3 4 4 24 68.6

29 VNI 4 5 3 2 3 4 4 25 71.4

30 VR 4 4 4 3 2 4 4 25 71.4

31 W 3 4 3 2 3 4 4 23 65.7

32 WY 4 4 3 3 3 4 4 25 71.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

52

No

Sis

wa

Men

cari

In

form

asi

Ker

jasa

ma

Men

yam

paik

an

Pen

dap

at

Ber

tan

ya k

epad

a G

uru

Ber

tan

ya K

epad

a

Tem

an

Men

uli

s H

asi

l D

isk

usi

Kel

om

pok

Ah

li

Mem

bu

at

Ran

gk

um

an

Dis

ku

si K

elom

pok

Asa

l

Ju

mla

h S

kor

Nil

ai

Jumlah 121 121 102 72 90 116 116 738 2109

Rata-rata 4.17 4.17 3.51 2.48 3.10 4 4 25.44 72.7

Tabel 6. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I

Kategori Skala Frekuensi Persentase

Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0

Aktif 80 s/d 89 4 14 %

Cukup Aktif 65 s/d 79 24 83 %

Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3 %

Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0 %

Total 29 100 %

Pada Selasa, 23 April 2019 terdapat 29 siswa yang hadir di

kelas dari 32 siswa. Sehingga berdasarkan tabel-tabel diatas dapat

diketahui hasil observasi kegiatan diskusi kelompok pada siklus I

yang terdiri dari 7 aspek penelitian. Pada aspek mencari informasi

memiliki skor rata-rata 4,17. Aspek kerjasama memiliki skor rata-

rata 4,17. Aspek menyampaikan pendapat memiliki skor rata-rata

3,51. Aspek bertanya pada guru memiliki skor rata-rata 2,48. Aspek

bertanya pada kepada teman memiliki skor rata-rata 3,10. Aspek

menulis hasil diskusi kelompok ahli memiliki skor rata-rata 4. Aspek

membuat rangkuman diskusi kelompok asal memiliki skor rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

53

4. Hasil ini menunjukkan bahwa aspek yang memiliki skor tertinggi

adalah mencari informasi dan bekerjasama dengan skor rata-rata

4,17 sedangkkan aspek yang memiliki skor terendah adalah bertanya

kepada guru dengan skor rata-rata 2,48.

Kemudian diketahui terdapat 4 siswa (14 %) aktif dalam

diskusi kelompok, 24 siswa (83 %) cukup aktif dalam diskusi

kelompok, dan terdapat 1 siswa (3 %) kurang aktif dalam diskusi

kelompok. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan peran

siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1, Bantul dalam kategori

cukup aktif. Berikut adalah grafik hasil observasi kegiatan diskusi

kelompok pada siklus I

Gambar 4. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I

0

4

24

1 00% 14% 83% 3% 0%0

5

10

15

20

25

30

90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54

Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang

Aktif

Grafik Hasil Observasi Diskusi Kelompok Siklus I

Frekuensi Persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

54

2) Prestasi Belajar Sejarah Siklus I

Peneliti Melaksanakan pengujian prestasi belajar sejarah

siswa siklus I pada Kamis, 25 April 2019 untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diberikan

tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu media audio visual pada Selasa, 23 April 2019. Hasil

pengujian siklus I digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar

sejarah berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

73. Berikut ini adalah data hasil pengujian siklus I dan ketuntasan

prestasi belajar sejarah pada siswa.

Tabel 7. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

NO NIS Siswa Nilai Tes Siklus I KKM Ketuntasan

1 14596 AWNK 75 73 Tuntas

2 14597 APF 90 73 Tuntas

3 14598 AS 90 73 Tuntas

4 14599 ARA 65 73 Tidak Tuntas

5 14600 BPP 90 73 Tuntas

6 14601 CAA 100 73 Tuntas

7 14602 CPS 0 73 Tidak Tuntas

8 14603 DNA 90 73 Tuntas

9 14604 EW 60 73 Tidak Tuntas

10 14605 EVBP 0 73 Tidak Tuntas

11 14606 FAA 90 73 Tuntas

12 14607 HW 100 73 Tuntas

13 14608 KAM 95 73 Tuntas

14 14609 MO 70 73 Tidak Tuntas

15 14610 MFIR 70 73 Tidak Tuntas

16 14611 NR 90 73 Tuntas

17 14612 NSR 85 73 Tuntas

18 14613 PAN 90 73 Tuntas

19 14614 PM 95 73 Tuntas

20 14615 RBW 0 73 Tidak Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

55

NO NIS Siswa Nilai Tes Siklus I KKM Ketuntasan

21 14616 RW 85 73 Tuntas

22 14617 RM 85 73 Tuntas

23 14618 RHK 70 73 Tidak Tuntas

24 14619 RR 90 73 Tuntas

25 14620 SHNA 95 73 Tuntas

26 14621 SAD 95 73 Tuntas

27 14622 SM 90 73 Tuntas

28 14623 SDI 85 73 Tuntas

29 14624 VNI 90 73 Tuntas

30 14625 VR 95 73 Tuntas

31 14626 W 65 73 Tidak Tuntas

32 14627 WY 90 73 Tuntas

Rata-Rata 77.5

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 0

Siswa yang Tuntas 23 72 %

Siswa yang Tidak Tuntas 9 28 %

Tabel 8. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

Kategori Skala Frekuensi Presentasi

90 s/d 100 Sangat Tinggi 18 56 %

80 s/d 89 Tinggi 4 13 %

70 s/d 79 Sedang 4 13 %

60 s/d 69 Rendah 3 9 %

0 s/d 59 Sangat Rendah 3 9 %

Total 32 100 %

Berdasarkan tabel-tabel diatas dapat diketahui berbeda

dengan jumlah kehadiran siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada

awalnya terdapat 29 siswa di hari Selasa, 23 April 2019, menjadi

32 siswa di hari kamis, 25 April 2019 untuk mengikuti tes prestasi.

Nilai terendah adalah 0, dan nilai tertinggi adalah 100 serta rata-

rata nilai yang sebesar 77,5. Selain itu diketahui terdapat 18 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

56

(56 %) memiliki tingkat prestasi sangat tinggi, 4 siswa (13 %)

memiliki tingkat prestasi tinggi, 4 siswa (13 %) memiliki tingkat

prestasi sedang, 3 siswa (9 %) memiliki tingkat prestasi rendah dan

3 siswa (9 %) memiliki tingkat prestasi sangat rendah. Hasil ini

menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2

SMK Negeri 1 Bantul pada pengujian siklus I dikategorikan sangat

tinggi. Tetapi dari sebanyak 32 siswa yang menjadi sampel

penelitian pada pengujian siklus I, terdapat 23 siswa (72 %) sudah

lulus KKM, sedangkan 9 siswa (28 %) tidak lulus KKM. Hasil ini

belum memenuhi target penelitian tindakan kelas yakni sebesar 80

% siswa yang tuntas KKM, sehingga perlu dilakukan pemberian

tindakan pada siklus II. Berikut ini grafik frekuensi tingkat prestasi

belajar Sejarah siswa siklus I

Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I

18

4 43 3

56% 13% 13% 9% 9%02468

101214161820

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59

Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah

Siklus I

Frekuensi Presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

57

d. Refleksi

Berdasarkan keseluruhan tindakan pada siklus I dengan hasil

tingkat keaktifan serta peran siswa cukup aktif sebesar 83 % dan hasil

prestasi belajar sejarah siswa yang memiliki ketuntasan KKM sebesar

72 % dengan rata-rata 77,5. Hasil ini belum memenuhi target penelitian

tindakan kelas yang ditentukan peneliti sebesar 80 % siswa sudah tuntas

KKM. Sehingga peneliti melaksanakan penelitian kembali di siklus II

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan agar penelitian

dapat dilaksanakan dengan baik seperti pengelolaan waktu peneliti

dalam mengajar perlu ditingkatkan serta peneliti perlu lebih jelas saat

mengajar sehingga prestasi belajar sejarah mereka dapat memuaskan.

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada bagian perencanaan tindakan di siklus II masih sama

dengan yang dilakukan pada perencanaan tindakan di siklus I yaitu:

1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai

dengan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

2) Menyusun bahan ajar dengan materi “Kondisi ekonomi Indonesia

pada masa Demokrasi Liberal”

3) Peneliti membuat media pembelajaran audio visual berupa yaitu

video pembelajaran sejarah.

4) Peneliti membuat PPT (Powerpoint Presentation) terkait materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

58

untuk mempermudah dalam proses pembelajaran

5) Peneliti membuat instrumen soal tes tertulis

6) Peneliti membuat instrumen lembar observasi diskusi kelompok.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan ketiga terjadi di siklus II yang dilaksanakan pada

Selasa, 30 April 2019 berjumlah 2 jam pelajaran dan Kamis, 2 Mei 2019

berjumlah 1 jam pelajaran. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat

berdasarkan kurikulum 2013 (terlampir 112).

c. Observasi

1) Observasi kegiatan belajar siswa siklus II

Observasi kegiatan belajar siswa siklus II juga sama dengan

observasi kegiatan belajar siswa siklus I, tetap menggunakan

lembar observasi kegiatan diskusi kelompok, dengan tujuan

mengetahui keaktifan dan peran siswa pada proses pembelajaran.

Berikut ini hasil lembar observasi kegiatan diskusi kelompok pada

siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

59

Tabel 9. Hasil Observasi Kegiatan Dikusi Kelompok Siklus II N

o

Sis

wa

Men

cari

In

form

asi

Ker

jasa

ma

Men

yam

paik

an

Pen

dap

at

Ber

tan

ya k

epad

a G

uru

Ber

tan

ya K

epad

a

Tem

an

Men

uli

s H

asi

l D

isk

usi

Kel

om

pok

Ah

li

Mem

bu

at

Ran

gk

um

an

Dis

ku

si K

elom

pok

Asa

l

Ju

mla

h S

kor

Nil

ai

1 AWNK 5 4 4 3 3 4 4 27 77.14

2 APF 4 4 4 2 3 4 4 25 71.43

3 AS 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29

4 ARA 3 3 3 2 3 4 4 22 62.86

5 BPP 4 4 3 2 2 4 4 23 65.71

6 CAA 4 4 3 3 3 4 4 25 71.43

7 CPS 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29

8 DNA 5 5 4 3 3 4 4 28 80

9 EW 5 4 5 4 4 4 4 30 85.71

10 EVBP 4 4 4 2 3 4 4 25 71.43

11 FAA 5 5 4 3 3 4 4 28 80

12 HW 5 5 4 3 4 4 4 29 82.86

13 KAM 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14

14 MO 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14

15 MFIR 3 4 3 2 3 4 4 23 65.71

16 NR 5 5 5 3 4 4 4 30 85.71

17 NSR 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29

18 PAN

19 PM 4 5 4 3 4 4 4 28 80

20 RBW 5 5 5 3 4 4 4 30 85.71

21 RW 4 5 4 4 4 4 4 29 82.86

22 RM 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14

23 RHK 4 4 4 3 3 4 4 26 74.29

24 RR 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86

25 SHNA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

60

No

Sis

wa

Men

cari

In

form

asi

Ker

jasa

ma

Men

yam

paik

an

Pen

dap

at

Ber

tan

ya k

epad

a G

uru

Ber

tan

ya K

epad

a

Tem

an

Men

uli

s H

asi

l D

isk

usi

Kel

om

pok

Ah

li

Mem

bu

at

Ran

gk

um

an

Dis

ku

si K

elom

pok

Asa

l

Ju

mla

h S

kor

Nil

ai

26 SAD 5 5 4 3 4 4 4 29 82.86

27 SM 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86

28 SDI 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86

29 VNI 5 4 5 3 4 4 4 29 82.86

30 VR 4 4 5 4 4 4 4 29 82.86

31 W 5 5 5 3 3 4 4 29 82.86

32 WY 4 5 4 3 3 4 4 27 77.14

Jumlah 131 135 125 88 98 120 120 817 2334

Rata-rata 4.36 4.5 4.16 2.93 3.26 4 4 27.23 77.81

Tabel 10. Frekuensi Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus II

Kategori Skala Frekuensi Persentase

Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0

Aktif 80 s/d 89 15 50 %

Cukup Aktif 65 s/d 79 14 47 %

Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3 %

Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0 %

Total 30 100 %

Pada hari Selasa, 30 April 2019 terdapat 30 siswa yang

masuk dari 32 siswa. Sehingga berdasarkan tabel-tabel diatas,

diketahui hasil observasi kegiatan diskusi kelompok pada siklus II

yang terdiri dari 7 aspek penelitian. Pada aspek mencari informasi

memiliki skor rata-rata 4,36. Aspek kerjasama memiliki skor rata-

rata 4,5. Aspek menyampaikan pendapat memiliki skor rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

61

4,16. Aspek bertanya pada guru memiliki skor rata-rata 2,93.

Aspek bertanya pada kepada teman memiliki skor rata-rata 3,26.

Aspek menulis hasil diskusi kelompok ahli memiliki skor rata-rata

4. Aspek membuat rangkuman diskusi kelompok asal memiliki

skor rata-rata 4. Hasil ini menunjukkan bahwa aspek yang memiliki

skor tertinggi adalah bekerjasama dengan skor rata-rata 4,5

sedangkkan aspek yang memiliki skor terendah adalah bertanya

kepada guru dengan skor rata-rata 2,93.

Kemudian diketahui terdapat 15 siswa (50 %) aktif dalam

diskusi kelompok, 14 siswa (47 %) cukup aktif dalam diskusi

kelompok, dan 1 siswa (3 %) kurang aktif dalam diskusi kelompok.

Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan peran siswa

kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1, Bantul berada pada kategori

Aktif. Berikut adalah grafik hasil observasi kegiatan diskusi

kelompok pada siklus II

Gambar 6. Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok siklus II

0

1514

100% 50% 47% 3% 0%

02468

10121416

90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54

Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang

Aktif

Grafik Hasil Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok

Siklus II

Frekuensi Persentase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

62

2) Prestasi Belajar Sejarah Siklus II

Peneliti Melaksanakan pengujian prestasi belajar sejarah

siswa siklus II pada Kamis, 2 Mei 2019 untuk mengetahui

peningkatan prestasi belajar sejarah siswa setelah diberikan tindakan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw berbantu

media audio visual pada Selasa, 30 April 2019. Hasil pengujian

siklus II digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar sejarah

berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu sebesar 73.

Berikut ini adalah data hasil pengujian siklus II dan ketuntasan

prestasi belajar sejarah pada siswa.

Tabel 11. Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

NO NIS Siswa Nilai Tes

Siklus II KKM Ketuntasan

1 14596 AWNK 95 73 Tuntas

2 14597 APF 95 73 Tuntas

3 14598 AS 95 73 Tuntas

4 14599 ARA 65 73 Tidak Tuntas

5 14600 BPP 90 73 Tuntas

6 14601 CAA 85 73 Tuntas

7 14602 CPS 85 73 Tuntas

8 14603 DNA 95 73 Tuntas

9 14604 EW 95 73 Tuntas

10 14605 EVBP 85 73 Tuntas

11 14606 FAA 90 73 Tuntas

12 14607 HW 90 73 Tuntas

13 14608 KAM 85 73 Tuntas

14 14609 MO 85 73 Tuntas

15 14610 MFIR 70 73 Tidak Tuntas

16 14611 NR 100 73 Tuntas

17 14612 NSR 80 73 Tuntas

18 14613 PAN 5 73 Tidak Tuntas

19 14614 PM 95 73 Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

63

NO NIS Siswa Nilai Tes

Siklus II KKM Ketuntasan

20 14615 RBW 100 73 Tuntas

21 14616 RW 90 73 Tuntas

22 14617 RM 85 73 Tuntas

23 14618 RHK 80 73 Tuntas

24 14619 RR 100 73 Tuntas

25 14620 SHNA 5 73 Tidak Tuntas

26 14621 SAD 95 73 Tuntas

27 14622 SM 95 73 Tuntas

28 14623 SDI 90 73 Tuntas

29 14624 VNI 90 73 Tuntas

30 14625 VR 90 73 Tuntas

31 14626 W 95 73 Tuntas

32 14627 WY 85 73 Tuntas

Rata-Rata 83.90625

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 5

Siswa yang Tuntas 28 88 %

Siswa yang Tidak Tuntas 4 12 %

Tabel 12. Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II

Kategori Skala Frekuensi Presentasi

90 s/d 100 Sangat Tinggi 19 59 %

80 s/d 89 Tinggi 9 28 %

70 s/d 79 Sedang 1 3 %

60 s/d 69 Rendah 1 3 %

0 s/d 59 Sangat Rendah 2 6 %

Total 32 100 %

Berdasarkan tabel-tabel diatas diketahui berbeda dengan jumlah

kehadiran siswa saat kegiatan pembelajaran. Pada awalnya terdapat 30

siswa di hari Selasa, 30 April 2019, menjadi 32 siswa pada hari Kamis,

2 Mei 2019 untuk mengikuti tes prestasi. Nilai terendah adalah 5, dan

nilai tertinggi adalah 100 serta rata-rata nilai yang sebesar 83,90. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

64

itu diketahui 19 siswa (59 %) memiliki tingkat prestasi sangat tinggi, 9

siswa (28 %) memiliki tingkat prestasi tinggi, 1 siswa (3 %) memiliki

tingkat prestasi sedang, 1 siswa (3 %) memiliki tingkat prestasi rendah,

dan 2 siswa (6 %) memiliki tingkat prestasi sangat rendah. Hasil ini

menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK

Negeri 1 Bantul pada pengujian siklus II dikategorikan sangat tinggi.

Lalu ditambah dari sebanyak 32 siswa yang menjadi sampel penelitian

pada pengujian siklus II, terdapat 28 siswa (88 %) lulus KKM,

sedangkan 4 siswa (12 %) tidak lulus KKM. Hasil ini sudah melebihi

target penelitian tindakan kelas yakni sebesar 80 % siswa yang tuntas

KKM, sehingga peneliti berhenti memberikan tindakan setelah siklus II

selesai. Berikut ini adalah grafik frekuensi tingkat prestasi belajar

sejarah siswa pada pengujian siklus II.

Gambar 7. Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II.

19

9

1 12

59% 28% 3% 3% 6%0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

90 s/d 100 80 s/d 89 70 s/d 79 60 s/d 69 0 s/d 59

Grafik Frekuensi Tingkat Prestasi Belajar Sejarah

Siklus II

Frekuensi Presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

65

d. Refleksi

Berdasarkan keseluruhan tindakan pada siklus II dengan hasil

tingkat keaktifan serta peran siswa aktif sebesar 50 % dan hasil prestasi

belajar sejarah siswa yang yang memiliki ketuntasan KKM sebesar 88

% dengan rata-rata 83,90625. Hasil ini menunjukkan bahwa peneliti

sudah memenuhi bahkan sudah melebihi target penelitian tindakan

kelas yakni sebesar 80 % siswa sudah tuntas KKM. Peneliti juga sudah

mengelola waktu mengajar dengan baik, bersikap lebih tegas dan jelas

saat mengajar. Hal ini membuat peneliti puas dengan hasil

penelitiannya dan berhenti di siklus II.

4. Komparasi Kegiatan Belajar dan Prestasi Belajar Siswa dalam

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu

Media Audio Visual

Berikut ini adalah hasil Komparasi observasi kegiatan diskusi

kelompok dan prestasi belajar sejarah siswa dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual yang

dilaksanakan sebanyak 2 siklus.

a. Komparasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

Hasil observasi diskusi kelompok pada siklus I dan siklus II

selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

berbantu media audio visual pada mata pelajaran Sejarah Indonesia

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

66

Tabel 13. Komparasi Observasi Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II

Kategori Skala Siklus I Siklus II

N % N %

Sangat Aktif 90 s/d 100 0 0% 0 0%

Aktif 80 s/d 89 4 14% 15 50%

Cukup Aktif 65 s/d 79 24 83% 14 47%

Kurang Aktif 55 s/d 64 1 3% 1 3%

Sangat Kurang Aktif 0 s/d 54 0 0% 0 0%

Total 29 100% 30 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah siswa yang

datang pada siklus I (Selasa, 23 April 2019) awalnya 29 siswa

bertambah menjadi 30 siswa di siklus II (Selasa, 30 April 2019).

Selain itu dapat dilihat perubahan kegiatan diskusi kelompok pada

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media

audio visual pada mata pelajaran Sejarah Indonesia siklus I dan siklus

II. Pada siklus I kegiatan diskusi kelompok berada dalam kategori

cukup aktif sebanyak 24 siswa (83 %), sedangkan pada siklus II

berada dalam kategori aktif sebanyak 15 siswa (50 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

67

Gambar 8. Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan II

b. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I

Hasil prestasi belajar sejarah siswa pada Pra Siklus dan

Siklus I selama mata pelajaran sejarah Indonesia adalah sebagai

berikut:

Tabel 14. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pra Siklus dan Siklus I

NO NIS Siswa Pra

Siklus Siklus I Peningkatan Penurunan Persentase

1 14596 AWNK 100 75 25 25%

2 14597 APF 78 90 12 12%

3 14598 AS 83 90 7 7%

4 14599 ARA 72 65 7 7%

5 14600 BPP 88 90 2 2%

6 14601 CAA 95 100 5 5%

7 14602 CPS 0

8 14603 DNA 85 90 5 5%

9 14604 EW 95 60 35 35%

10 14605 EVBP 82 0 82 82%

11 14606 FAA 84 90 6 6%

12 14607 HW 67 100 33 33%

13 14608 KAM 88 95 7 7%

14 14609 MO 64 70 6 6%

0

4

24

1 00% 14% 83% 3% 0%0

15 14

1 00% 50% 47% 3% 0%0

5

10

15

20

25

30

90 s/d 100 80 s/d 89 65 s/d 79 55 s/d 64 0 s/d 54

Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang

Aktif

Grafik Komparasi Diskusi Kelompok Siklus I dan

II

Siklus I N Siklus I % Siklus II N Siklus II %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

68

NO NIS Siswa Pra

Siklus Siklus I Peningkatan Penurunan Persentase

15 14610 MFIR 47 70 23 23%

16 14611 NR 92 90 2 2%

17 14612 NSR 53 85 32 32%

18 14613 PAN 90

19 14614 PM 72 95 23 23%

20 14615 RBW 73 0 73 73%

21 14616 RW 56 85 29 29%

22 14617 RM 67 85 18 18%

23 14618 RHK 64 70 6 6%

24 14619 RR 45 90 45 45%

25 14620 SHNA 53 95 42 42%

26 14621 SAD 57 95 38 38%

27 14622 SM 58 90 32 32%

28 14623 SDI 77 85 8 8%

29 14624 VNI 72 90 18 18%

30 14625 VR 79 95 16 16%

31 14626 W 75 65 10 10%

32 14627 WY 62 90 28 28%

Jumlah 2183 2480 441 234

Terendah 45 0 2 2

Tertinggi 100 100 45 82

Rata-Rata 72.76 77.5

Siswa yang Lulus

KKM

15 23

50% 72%

Siswa yang Tidak

Lulus KKM

15 9

50% 28%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perubahan skor prestasi

belajar sejarah siswa pra siklus dan siklus I. Terdapat 23 siswa mengalami

peningkatan skor prestasi belajar sejarah dari pra siklus ke siklus I. Meski

demikian terdapat beberapa siswa mengalami penurunan yaitu siswa

AWNK 25 poin; siswa ARA 7 poin; siswa EW 35 poin; siswa EVBP 82

poin; siswa NR 2 poin; siswa RBW 73 poin; siswa W 10 poin. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

69

terdapat 2 siswa yang tidak diketahui peningkatan atau penurunan yaitu

siswa CPS dan PAN karena belum mendapatkan hasil nilai pra siklus

(ulangan harian). Hal ini menunjukkan ada siswa yang prestasinya tidak

meningkat dari pra siklus ke siklus I meskipun telah diberikan tindakan.

Pada pra siklus prestasi belajar sejarah memiliki skor rata-rata 72,76

kemudian pada siklus I terjadi peningkatan skor rata-rata sebesar 4,73

sehingga menjadi 77,5. Ketuntasan belajar sejarah pada pra siklus adalah

sebanyak 15 siswa (50 %) kemudian pada siklus I meningkat menjadi 23

siswa (72 %). Berikut ini adalah grafik komparasi prestasi belajar sejarah

siswa pada pra siklus dan siklus I

Gambar 9. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra Siklus dan Siklus I

c. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II

Hasil prestasi belajar sejarah siswa siklus I dan siklus II selama

pelaksanaan tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantu media audio visual pada mata pelajaran sejarah

Indonesia sebagai berikut:

50% 50%

72%

28%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Siswa yang Lulus

KKM

Siswa yang Tidak

Lulus KKM

Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Pra

Siklus dan Siklus I

Pra Siklus Siklus I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

70

Tabel 15. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I dan Siklus II

NO NIS Siswa Siklus

I

Siklus

II Peningkatan Penurunan Presentase

1 14596 AWNK 75 95 20 20%

2 14597 APF 90 95 5 5%

3 14598 AS 90 95 5 5%

4 14599 ARA 65 65 0%

5 14600 BPP 90 90 0%

6 14601 CAA 100 85 15 15%

7 14602 CPS 0 85 85 85%

8 14603 DNA 90 95 5 5%

9 14604 EW 60 95 35 35%

10 14605 EVBP 0 85 85 85%

11 14606 FAA 90 90 0%

12 14607 HW 100 90 10 10%

13 14608 KAM 95 85 10 10%

14 14609 MO 70 85 15 15%

15 14610 MFIR 70 70 0%

16 14611 NR 90 100 10 10%

17 14612 NSR 85 80 5 5%

18 14613 PAN 90 5 85 85%

19 14614 PM 95 95 0%

20 14615 RBW 0 100 100 100%

21 14616 RW 85 90 5 5%

22 14617 RM 85 85 0%

23 14618 RHK 70 80 10 10%

24 14619 RR 90 100 10 10%

25 14620 SHNA 95 5 90 90%

26 14621 SAD 95 95 0%

27 14622 SM 90 95 5 5%

28 14623 SDI 85 90 5 5%

29 14624 VNI 90 90 0%

30 14625 VR 95 90 5 5%

31 14626 W 65 95 30 30%

32 14627 WY 90 85 5 5%

Jumlah 2480 2685 430 225

Terendah 0 5 5 5

Tertinggi 100 100 100 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

71

Rata-Rata 77.5 83.90

Siswa yang Lulus

KKM

23 28

72% 88%

Siswa yang Tidak

Lulus KKM

9 4

28% 12%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perubahan skor prestasi

belajar sejarah siswa pada siklus I ke siklus II. Terdapat 8 siswa

mengalami penurunan yaitu, siswa CAA turun sebesar 15 poin, siswa HW

dan KAM turun sebesar 10 poin, siswa NSR, VR, WR turun 5 poin, siswa

PAN turun 85 poin, dan siswa SHNA turun 90 poin. Selain itu terdapat 8

siswa tidak mengalami peningkatan maupun penurunan yaitu siswa ARA,

BPP, FAA, MFIR, PM, RM, SAD, VNI. Terakhir terdapat 16 siswa

mengalami peningkatan antara lain AWNK, APF, AP, CPS, DNA, EW,

EVBP, MO, NR, RBW, RW, RHK, RR, SM, SDI, W. Pada siklus I,

prestasi belajar sejarah siswa memiliki skor rata-rata sebesar 77,5,

kemudian pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata sebesar 6,40

menjadi 83,90. Ketuntasan siswa yang awalnya pada siklus I adalah

sebanyak 23 siswa (72 %) kemudian meningkat pada siklus II menjadi

sebanyak 28 siswa (88 %). Hasil ini menunjukkan bahwa siswa yang sudah

tuntas KKM, juga sudah melebihi target sebesar 80 %. Berikut ini adalah

grafik komparasi prestasi belajar sejarah siswa siklus I dan siklus II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

72

Gambar 10. Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus I dan Siklus II

B. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas X Akuntansi 2 SMK

Negeri 1 Bantul menunjukkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kegiatan

belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Indonesia setelah

diberikan tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantu media audio visual.

1. Kegiatan Belajar

Kegiatan belajar siswa diteliti dengan menggunakan tujuh aspek

sikap yang dilakukan sebanyak dua siklus. Hal ini sesuai dengan teori yang

disampaikan oleh Gagne yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono (2006),

tentang belajar merupakan kegiatan kompleks yang hasilnya berupa

kemampuan (keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai)55 karena dalam

55 Dimyati dan Mudjiono, op.cit, hlm10

72%

28%

88%

12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

Siswa yang Lulus

KKM

Siswa yang Tidak

Lulus KKM

Grafik Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siklus

I dan Siklus II

Siklus I Siklus II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

73

penelitian ini mencari nilai sikap aktif siswa dengan menggunakan melihat

aspek sikap. Berdasarkan tabel 13 tentang komparasi observasi diskusi

kelompok siklus I dan siklus II, dapat terlihat bahwa terdapat peningkatan

kegiatan belajar siswa selama pemberian tindakan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual sebanyak

dua siklus. Kegiatan belajar siswa pada siklus I, terdapat 24 siswa (83 %)

cukup aktif. Aspek dengan rata-rata tertinggi adalah mencari informasi dan

bekerjasama yang memiliki skor rata-rata 4,17. Sedangkan aspek dengan

skor terendah adalah bertanya kepada guru yang memiliki skor rata-rata

2,48. Hasil ini menunjukkan bahwa sebenarnya siswa sudah memiliki peran

yang cukup aktif dalam mencari informasi, bekerjasama, sehingga bisa

membuat rangkuman dan hasil diskusi dengan baik, tetapi memiliki

kekurangan berupa merasa malu mengeluarkan pendapat dan bertanya

teman serta guru.

Pada siklus II terdapat 15 siswa (50 %) aktif. Aspek dengan skor

tertinggi adalah bekerjasama yang memiliki skor rata-rata 4,5. Sedangkkan

aspek dengan skor terendah adalah bertanya kepada guru yang memiliki

skor rata-rata 2,93. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa semakin memiliki

peran dan aktif dalam mencari informasi, bekerjasama sehingga mereka bisa

membuat rangkuman dan hasil diskusi dengan baik. Mereka juga sudah

mulai berinsiatif untuk mengeluarkan pendapat, dan bertanya pada teman

serta guru. Hasil ini menunjukkan sesuai dengan tujuan pembelajaran salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

74

satu isinya adalah pembentukan sikap56. Selain itu sesuai dengan teori

belajar, James O. Whittaker yang dikutip oleh Aunurrahman (2014), yaitu

belajar adalah proses dimana tingkat laku ditimbulkan atau diubah melalui

pengalaman.57 Hal ini terlihat dari siswa awalnya tidak aktif dibentuk dan

diubah menjadi aktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu audio visual yang diukur melalui tujuh aspek sikap yaitu mencari

informasi, kerjasama, menyampaikan pendapat, bertanya pada teman,

bertanya pada guru, menulis hasil diskusi kelompok ahli dan membuat

rangkuman dalam kelompok asal.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio visual

membuat siswa lebih berperan dan memiliki keaktifan.

2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar diteliti dengan membandingkan nilai pada pra

siklus, siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan atau tidak. Berdasarkan

tabel 14, diketahui hasil belajar siswa pada pra siklus terdapat 15 siswa (50

%) tuntas KKM dengan skor rata-rata 72,76, serta terdapat 8 siswa berada

dalam tingkat prestasi sedang (Tabel 4). Hasil ini menunjukkan bahwa

diperlukan tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa,

yaitu menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio visual. Pada siklus I, setelah melakukan penerapan

56 Sardiman A.M, op.cit, hlm. 26-29 57 Aunurrahman, op.cit, hlm. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

75

ini, terjadi peningkatan hasil belajar sejarah yaitu terdapat 23 siswa (72 %)

tuntas KKM dengan skor rata-rata 77,5, serta terdapat 18 siswa (56 %)

berada dalam tingkat prestasi sangat tinggi (tabel 8). Hasil ini

menunjukkan peningkatan siswa yang tuntas KKM sebesar 22 % dan

peningkatan skor rata-rata 4,73 poin. Tetapi karena ketuntasan 72 % belum

memenuhi target penelitian sebesar 80 % maka pemberian tindakan

dilanjutkan pada siklus II.

Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui hasil belajar siklus II,

kembali mengalami peningkatan yang terdapat 28 siswa (88 %) tuntas

KKM dengan skor rata-rata 83,90 serta terdapat 19 siswa (59 %) berada

dalam tingkat prestasi sangat tinggi (tabel 12). Hasil ini menunjukkan

bahwa tindakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada siklus II

terbukti berhasil, karena ketuntasan hasil belajar siswa sudah mencapai

target penelitian sebesar 80 % bahkan lebih maka pemberian tindakan

dihentikan setelah terlaksana siklus II.

Berdasarkan hal ini sesuai dengan teori prestasi belajar yang

disampaikan oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994), yaitu prestasi belajar

adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal

yang dipelajari di sekolah mengenai pengetahuan dan keterampilan.58 Lalu

sesuai juga dengan tujuan dari model pembelajaran kooperatif yang

disampaikan oleh Tukiran Taniredja (2011), salah satunya adalah

meningkatkan hasil akademik karena dalam penelitian ini, hasil prestasi

58 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit, hlm 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

76

siswa selalu memperoleh peningkatan/kemajuan.59 Kemudian sesuai

dengan teori prestasi belajar yang disampaikan Sutratinah Tirtonegoro

(2001), yaitu hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar, ini

dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil pencapaian setiap anak/siswa dalam periode tertentu

ini terbukti dengan hasil prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi 2 SMK

Negeri 1 Bantul yang dinyatakan dalam bentuk angka di dalam penelitian

ini.60

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw berbantu media audio visual mampu meningkatkan prestasi

belajar sejarah siswa kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul,

sehingga model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dijadikan

sebagai model pembelajaran lain dalam kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama mata pelajaran sejarah

Indonesia.

59 Tukiran Taniredja dkk, op.cit. hlm 60 60 Sutratinah Tirtonegoro, op.cit. hlm 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya

Meningkatkan Prestasi Belajar Sejarah Melalui Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Berbantu Media Pembelajaran Audio

Visual Pada Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul”. Peneliti

menyimpulkan hal-hal yang ditemukan dalam penelitian sebagai berikut:

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media

audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul berdasarkan data hasil tes pada pra siklus

terdapat 50 % siswa yang tuntas KKM, kemudian pada siklus I meningkat

menjadi 72 % siswa yang tuntas KKM, dan pada siklus II meningkat lagi

menjadi 88 % siswa yang tuntas KKM.

Selain itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

berbantu media audio visual mampu meningkatkan kegiatan belajar pada siswa

kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Bantul, melalui observasi diskusi

kelompok yang hasilnya dapat dilihat pada siklus I yang terdapat 83 % siswa

cukup aktif dan kemudian meningkat pada siklus II menjadi 50 % siswa aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

78

B. Saran

1. Bagi pihak sekolah

Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memilih model

pembelajaran yang dipadukan oleh media pembelajaran untuk diterapkan

di dalam kelas sebagai usaha meningkatkan prestasi belajar.

2. Bagi guru

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio

visual dapat diteliti lebih lanjut oleh guru sekaligus dapat menjadi referensi

dalam mengusahakan meningkatkan prestasi belajar.

3. Bagi siswa

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantu media audio

visual diharapkan dapat membantu siswa dalam meningkatkan prestasi

belajarnya.

4. Bagi Peneliti

Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bekal untuk

dapat melakukan penelitian selanjutnya dengan mengembangkan

profesinya sebagai calon pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

79

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahmad Hamid & Madjid Muhammad Saleh. 2008. Pengantar Ilmu Sejarah.

Yogyakarta: Ombak.

Agus Suprijono. 2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Aris Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Azhar Arsyad. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

__________. 2014. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Brian, Garvey dan Mary Krug. 2015. Model-Model Pembelajaran Sejarah.

Yogyakarta: Penerbit Ombak

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjicpto. 2011. Media Pembelajaran: Manual dan

Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Eggen, Paul dan Don Kauchak. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta:

Indeks

Gendro Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS

17.0 & SmartPLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPN

Hamzah B. Uno 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara

Hamzah B. Uno & Lamatenggo, Nina. 2010. Teknologi Komunikasi & Informasi

Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hendra Kurniawan. 2018. Literasi dalam Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta:

Gava Media.

Heri Susanto. 2014. Seputar Pembelajaran Sejarah Isu, Gagasan, dan Strategi

Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Hujair AH Sanaky. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

80

I.G. Widja. 1988. Pengantar Ilmu Sejarah Sejarah Dalam Prespektif Pendidikan.

Semarang: Satya Wacana

Latuheru, John. D. 1988. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar

Masa Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. Oyek Pengembangan Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependidikan

M. Dalyono. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Moh. Zaiful Rosyid dkk. 2019. Prestasi Belajar. Malang: Literasi Nusantara

Nana Sudjaja dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung: C.V. Sinar

Baru

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Nunuk Suryani dkk. 2018. Media Pembelajaran Inovatif dan Pengembangannya.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Nurdyansyah dan Emi Furiyarul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran.

Sidoarjo: Nizamia Lerning Center

Sardiman A.M.1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. CV. Jakarta:

Rajawali

Slameto. 2013. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

Suharsimi Arikunto dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Angkasa

__________. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina

Aksara

__________. 2015. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Angkasa

Sutratinah Tirtonegoro. 2001. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya.

Jakarta: Bina Aksara

Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:

Usaha Nasional

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta:

Kencana

Tukiran Taniredja dkk. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Bandung:

Alfabeta

__________. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. Bandung:

Alfabeta

Utomo Dananjaya. 2013. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa

Cendikia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

81

Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan

Kelas. Jakarta: Indeks

__________. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Kedua). Jakarta:

Indeks

Yudhi Munadi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada

Sumber Internet

https://www.researchgate.net/figure/Gambar-1-Bagan-model-PTK-yang-

dikembangkan-oleh-Kemmis-dan-Taggart-Kemudiaan-

tahapan_fig1_330286961 diakses minggu 4 agustus 2019

https://eprints.uny.ac.id/8565/3/BAB%202-05504241003.pdf diakses 27 Februari

2019 Pukul 14.40

http://junaidichaniago.wordpress.com diakses diakses 30 Mei 2019 Pukul 15.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

83

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

84

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian Skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

85

Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian Pemerintah DIY

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

86

Lampiran 4. Jadwal Penelitian

Kegiatan Bulan

Januari Februari Maret April Mei Juni

Pembuatan Proposal

Perizinan Sekolah

Observasi

Siklus 1

Siklus 2

Pembuatan Laporan(Skripsi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

87

Lampiran 5. Laporan Observasi Pra Siklus

LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS

AKTIVITAS GURU DI KELAS

Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul

Kelas : X – AK 2

Jam : 6-7

Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia

Peneliti : Georgius Arga Dewantara

Hari/Tanggal : Selasa, 16 April 2019

Petunjuk:

1. Amati aktivitas di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar!

2. Tuliskan tanda silang (X) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda

amati!

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

I PRAPEMBELAJARAN

1 Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran dan

media

2 Memeriksa kesiapan

II MEMBUKA PELAJARAN

1 Melakukan kegiatan apersepsi

2 Menyampaikan kompotensi yang akan di capai dan

rencana kegiatannya

III KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

A Penguasaan mata pelajaran

1 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

3 Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki

belajar

4 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B Pendekatan/ strategi pembelajaran

1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompotensi yang akan dicapai

2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kebutuhan siswa

3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi

5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

6 Mengakomodasi adanya keragaman budaya

nusantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

88

No ASPEK YANG DIAMATI YA TIDAK

7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasaan positif

8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu

yang telah dialokasikan

C Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar

1 Menunjukkan ketrampilan dalam penggunaan

media

2 Menghasilkan pesan yang menarik

3 Menggunakan media secara efektif dan efisien

4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

2 Merespons postif partisipasi siswa

3 Memfasilitas terjadinya interkasi guru – siswa dan

siswa-siswa

4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa

5 Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif

6 Menumbuhkan kecerian dan antusiasme siswa

dalam belajar

E Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi

1 Menumbuhkan sikap ekonomis

2 Menumbuhkan sikap produktif

F Penilaian proses dan hasil belajar

1 Melakukan penilaian awal

2 Memantau kemajuan belajar

3 Memberikan tugas sesuai dengan kompotensi

4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

komptensi

G Penggunaan Bahasa

1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV PENUTUP

A Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan

melibatkan siswa

2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

B Pelaksanaan Tindak Lanjut

1 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai

bagaian remedy

2 Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai

bagian pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

89

LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS

AKTIVITAS SISWA DI KELAS

Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul

Kelas : X – AK 2

Jam ke : 6-7

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Pokok Bahasan/topik : Kabinet pada masa Demokrasi Liberal

Peneliti : Georgius Arga Dewantara

Hari, tanggal : Selasa, 16 April 2019

PETUNJUK:

1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar!

2. Tuliskan tanda silang (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai keadaan yang anda

amati!

No. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran

2. Siswa memperhatikan penjelasan guru

3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran

4. Siswa mencatat hal-hal penting

5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik

6. Siswa bermain gadget (Handphone)

7. Siswa bersemangat dalam pembelajaran

8. Siswa mengobrol di kelas

9. Siswa bertanya kepada guru

10. Siswa mengantuk saat proses pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

90

LAPORAN OBSERVASI PRA SIKLUS

AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM

Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul

Kelas : X – AK 2

Jam Ke : 6-7

Mata Pelajaran: Sejarah Indonesia

Peneliti : Georgius Arga

Hari/ tanggal : Selasa, 16 April 2019

PETUNJUK :

1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar –

mengajar

2. Tuliskan tanda cek (√) pada kolom Ya atau Tidak sesuai keadaan yang anda

amati!

No BUTIR – BUTIR SASARAN YA TIDAK

1. Guru membuka pelajaran

2. Guru mengabsen/ menyebut nama

3. Suara guru jelas

4. Guru memakai media

5. Guru memakai alat peraga

6. Guru sering bertanya kepada siswa

7. Pertanyaan guru diajukan ke per

8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas

9. Guru memanfaatkan penguatan

10. Guru memberikan tugas rumah

11. Sikap guru serius

12. Sikap guru santai

13. Guru menulis di papan tulis

14. Guru umumnya duduk di kursi

15. Guru sering berjalan ke belakang, ke

samping dan ke tengah

16. Guru membuat rangkuman pelajaran

17. Evaluasi diberikan kepada hal berikut :

a. Setiap indikator/ tujuan pembelajaran

b. Sekelompok indikator/ tujuan pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

91

Lampiran 6. Silabus SMK Negeri 1 Bantul

SILABUS SMK

Nama Sekolah : SMK NEGERI 1 BANTUL

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)

Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian

Kelas/ Semester : X/Genap

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kompetensi Inti : KI 3 & KI 4

3. Memahami, menerapkan, menganalisis,danmengevaluasitentangpengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan

metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,

berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai

bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

4.

a. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan

masalah sesuai dengan bidang kajian Sejarah Indonesia

b. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

c. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,

komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

d. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah

konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah

pengawasan langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

92

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

3.10 Mengevaluasi

perkembangan

kehidupan politik

dan ekonomi

Bangsa Indonesia

pada masa awal

kemerdekaan

sampai masa

Demokrasi

Terpimpin

4.10. Merekonstruksi

perkembangan

kehidupan politik

dan ekonomi

Bangsa Indonesia

pada masa awal

kemerdekaan

sampai masa

Demokrasi

Terpimpin

Indonesia Pada Masa

Awal Kemerdekaan

Sampai dengan

Demokrasi

Terpimpin

Perkembangan

kehidupan

politik, ekonomi,

sosial, dan

budaya bangsa

Indonesia pada

masa awal

kemerdekaan

Perkembangan

kehidupan

politik, ekonomi,

sosial, dan

budaya bangsa

Indonesia pada

masa Demokrasi

Liberal

Perkembangan

kehidupan

politik, ekonomi,

sosial, dan

budaya bangsa

Mengamati :

Membaca buku teks, melihat foto-

foto peristiwa, dan film dokumenter

tentang Indonesia pada masa awal

kemerdekaan, Demokrasi Liberal

dan Demokrasi Terpimpin

Menanya ;

berdiskusi tentang informasi

tambahan yang belum

dipahami/ingin diketahui sebagai

klarifikasi tentang perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa Awal

Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,

dan Demokrasi Terpimpin

Mengeksplorasikan :

Mengumpulkan informasi yang

terkait dengan perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa Awal

Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,

dan demokrasi terpimpin melalui

bacaan, atau internet serta sumber

sejarah lain

Mengasosiasikan :

Observasi :

Mengamati kegiatan

siswa dalam proses

mengumpulkan

data,analisis data, dan

pembuatan laporan.

Portofolio:

Menilai laporan siswa

tentang perubahan dan

perkembangan politik

dan ekonomi masa

Demokrasi Terpimpin.

Tes tertulis :

Menilai kemampuan

siswa dalam

mengevaluasi tentang

perubahan dan

perkembangan politik

dan ekonomi masa

Demokrasi Terpimpin

3 mg x 3 jp

@ 45 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

93

Kompetensi Dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Indonesia pada

masa Demokrasi

Terpimpin

Mengevaluasi informasi dan data-

data yang didapat dari bacaan

maupun dari sumber-sumber terkait

lainnya untuk mendapatkan

kesimpulan tentang perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi

bangsa Indonesia pada masa Awal

Kemerdekaan, Demokrasi Liberal,

dan Demokrasi Terpimpin

Mengomunikasikan :

Melaporkan hasil rekonstruksi dan hasil

penelitian sederhana dalam bentuk

tulisan tentang perkembangan

kehidupan politik dan ekonomi bangsa

Indonesia pada masa Awal

Kemerdekaan, Demokrasi Liberal, dan

Demokrasi Terpimpin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

94

Bantul, Juli 2017

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Anastasia Ratna S, S.Pd.

NIP. 19610622 199303 2 005 NIP. 19721206 200605 2 00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

95

Lampiran 7. RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/ Semester : X/ Genap

Materi Pokok : Kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (135 Menit)/ 2 Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI 3 :

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan

faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang

dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari

keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

internasional.

KI 4:

1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Sejarah Indonesia

2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas

yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan

solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di

bawah pengawasan langsung.

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 1 BANTUL

Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul 55702 Telp. 367156

web : www.SMKn1bantul.sch.id e-mail : [email protected]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

96

4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,

membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta

mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.10. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi

Terpimpin.

3.10.1 Siswa dapat menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa awal

kemerdekaan Indonesia

3.10.2 Siswa dapat menjelaskan berbagai usaha untuk mengatasi

permasalahan dalam kehidupan ekonomi pada masa awal

kemerdekaan

4.10. Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi

Terpimpin.

4.10.1 .Siswa dapat merekonstruksi informasi melalui ide materi dari

buku teks siswa dan internet mengenai kehidupan ekonomi pada

masa awal kemerdekaan dan usaha yang dilakukan oleh

pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan kehidupan ekonomi awal kemerdekaan Indonesia

2. Menjelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasahan

ekonomi

D. Materi Ajar

1. Faktor penyebab kekacauan perekonomian di masa awal kemerdekaan :

a. Inflasi yang sangat tinggi

b. Blokade ekonomi Belanda

2. Usaha pemerintah Indonesia dalam mengatasi kondisi perekonomian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

97

a. Mengadakan hubungan dagang langsung dengan luar negeri

b. Konferensi Ekonomi I

c. Konferensi Ekonomi II

d. Planing Board

e. Rencana Kasimo

f. Pinjaman Nasional

g. Rera Angkatan Darat

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Student Centered

2. Model : Cooperative Learning tipe Jigsaw

3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.

F. Media dan Bahan/Alat/Sumber Belajar:

1. Media dan Bahan :

a. Buku teks siswa

b. Powerpoint

c. Lembar diskusi siswa,

d. Video kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan

beserta kebijakan untuk mengatasi permasalahan ekonomi

2. Alat :

a. LCD

b. Laptop

c. Papan tulis

d. Spidol

3. Sumber Belajar :

a. ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.

b. Hapsari Ratna, M Adil, 2013, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta,

Erlangga

c. LKS Pendalaman Materi Sejarah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

98

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 Menit)

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Mengucapkan salam dan perkenalan.

Memeriksa kehadiran siswa.

Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran.

Mempersiapkan materi ajar dan alat/media

pembelajaran

Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari untuk memfokuskan siswa dalam

mengikuti pelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai.

10 menit

Inti Siswa memperhatikan tayangan video tentang

kehidupan ekonomi pada awal kemerdekaan

Indonesia yang berdurasi 7-10 menit.

Siswa dibagi menjadi kelompok ahli berdasarkan

topik usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia

menghadapi kekacauan ekonomi yang antara lain :

- Mengadakan hubungan dagang langsung dengan

luar negeri

- Konferensi Ekonomi I

- Konferensi Ekonomi II

- Planing Board

- Rencana Kasimo

- Pinjaman Nasional

- Rera Angkatan Darat

65 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

99

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Siswa mulai berdiskusi dan kemudian mencatat

hasil dari kelompok ahli

Siswa dibagi menjadi kelompok asal dimana di

dalam kelompok asal ini mereka membagikan apa

yang mereka dapat dari kelompok ahli

Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pertemuan tentang kehidupan ekonomi pada masa

awal kemerdekaan beserta usaha-usaha yang

dilakukan pemeritah untuk mengatasi permasalahan

perekonomian

Guru memberitahu kepada siswa bahwa pada

pertemuan selanjutnya akan diadakan tes.

Menutup dengan salam.

15 menit

Pertemuan II ( 1 x 45 Menit)

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Guru memeriksa kerapian, kebersihan kelas,

mengucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa.

Siswa dipersilahkan setidaknya untuk kembali

membaca materi yang diujikan pada hari itu dengan

waktu sekitar 5-10 menit.

10 menit

Inti Siswa diminta untuk memasukkan gadget beserta

buku dan catatan materi ke dalam tas atau laci meja,

Guru membagikan soal tes kepada siswa

Siswa mulai untuk mengerjakan dengan waktu 25

menit

25 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

100

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Penutup Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes prestasi

belajar sejarah mengumpulkan yang mereka kerjakan

ke depan dan mereka dipersilahkan keluar.

Guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhir

tes pada hari itu.

5 menit

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Instrumen Penilaian

1 Kognitif (Pengetahuan) Tes Tertulis Soal-soal pilihan ganda

2 Afektif (Sikap) Observasi Observasi Diskusi Kelompok

3 Psikomotorik (Keterampilan) Tertulis Soal

Bantul, 22 April 2019

Mengetahui

Peneliti

Georgius Arga Dewantara

Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani

NIP. 196106221993032005

Guru Mata Pelajaran

Anastasia Ratna S, S.Pd

NIP.197212062006052002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

101

KEHIDUPAN EKONOMI PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN DAN

USAHA-USAHA PEMERINTAH UNTUK MENANGANI MASALAH

KEKACAUAN EKONOMI

Dalam kehidupan ekonomi di masa awal kemerdekaan mungkin kita

memiliki gambaran bahwa setelah kita terlepas dari penjajahan, kita dapat hidup

enak tanpa ada beban ekonomi yang melilitkan kita seperti para penjajah melilitkan

pada kita pajak yang besar. Tetapi ternyata dilihat dari gambaran itu ternyata kita

salah justru pada masa awal kemerdekaan kita mengalami kekacauan terjadi akibat

:

Inflasi yang sangat tinggi dimana banyak beredar mata uang asing seperti

mata uang jepang dan mata uang sekutu hal ini membuat petani mengalami

kesengsaraan dimana hasil pertaniannya tidak dapat dijual sedangkan nilai tukar

uang yang dimiliki sangat rendah akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan

untuk sementara menyatakan ada 3 mata uang di Indonesia yaitu

Mata uang de Javasche Bank

Mata uang Hindia Belanda

Mata uang Jepang

Selain beredar 3 mata uang yang membuat Inflasi Belanda juga memblokir

(blokade) pintu masuk perdagangan RI dengan alasan:

1. Mencegah senjata dan peralatan militer masuk ke Indonesia

2. Mencegah keluar masuk hasil perkebunan milik Belanda dan Asing

3. Melindungi Bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang tidak dilakukan

oleh bangsa Indonesia

Blokade ini menyebabkan barang ekspor tidak dapat dikirim atau jika

terkirim maka akan terlambat terkirim dan dibumihanguskan. Indonesia juga

kekurangan barang impor yang sangat dibutuhkan. Hal ini membuat Belanda

semakin dekat untuk mencapai Tujuan yang sesungguhnya yaitu:

1. Agar ekonomi di Indonesia mengalami kekacauan

2. Terjadi kerusuhan sosial yang membuat Belanda memiliki eksistensinya lagi

karena rakyat tidak percaya pada pemerintah

3. Untuk menekan Indonesia agar dapat dikuasai kembali oleh Belanda

Untuk melepaskan dari perekonomian yang kacau maka pemerintah

mengeluarkan usaha yang bersifat ekonomis antara lain:

1. Mengadakan Hubungan dagang dengan luar negeri antara:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

102

Mengadakan kontak dagang dengan perusahaan swasta AS (labrantsen Inc.).

Tujuannya adalah membuka jalur diplomasi ke berbagai negara. Usaha dirintis

BTS (Banking and Trading Corporation/Perseroan Bank dan Perdagangan) yang

merupakan suatu badan perdagangan semi pemerintah yang membantu usaha

ekonomi pemerintah yang dipimpim Sumitro Djojohadikusumo dan Ong Eng

Die.Hasilnya adalah AS bersedia membeli barang ekspor Indonesia (gula, karet,

teh dll) tetapi Kapal AS dicegat oleh AL Belanda

Usaha menembus blokade di pulau Sumatra dengan tujuan Malaysia dan

Singapura. Hal ini disebabkan karena blokade di Jawa terlalu kuat. Hasilnya

Indonesia berhasil menyelundupkan karet mencapai puluhan ribu ton dari

Sumatra ke luar negeri, memperoleh senjata, obat-obatan dsb

Membentuk perwakilan resmi di Singapura (Indonesian Office/Indoff) pada

tahun 1947 tujuan adalah sebagai badan yang memperjuangkan kepentingan

politik Indonesia di luar negeri dan secara rahasia berusaha menembus blokade

ekonomi Belanda dengan melakukan perdagangan barter yang diharapkan

mampu memenuhi kebutuhan rakyat

Dibentuk Kementrian Pertahanan Urusan Luar Negeri dipimpin Ali

Jayengprawiro yang bertugas membeli senjata dan perlengkapan perang.

2. Konferensi Ekonomi I

Konferensi ini dipimpin oleh Dermawan Mangunkusumo yang memiliki

tujuan menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak seperti:

a. Konsepsi untuk menghapus sistem autokrasi lokal warisan Jepang menjadi

sistem sentralisasi

b. Badan makanan akan ditangani oleh pemerintah secara sentral oleh Badan

Persedian dan Pembagi Makanan (BPPM) dipimpin oleh dr. Sudarsono

c. Semua perkebunan akan diawasi oleh pemerintah untuk meningkatkan

produksi

3. Konferensi Ekonomi II

Membahas mengenai program ekonomi pemerintah, masalah keuangan

negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi tentang manusia. Hasilnya 6

Juni 1946 dibentuk Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)

4. Planing Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947

Dibentuk atas usulan Menteri Kemakmuran A.K Gani badan yang

bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi berjangka 2-3 tahun yang

akhirnya disepakati sebagai Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.yang

bertujuan untuk menasionalisasikan semua cabang produksi yang telah ada

dengan mengubahnya ke dalam bentuk badan hukum. Hal ini diharapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

103

Indonesia dapat menggunakan semua cabang produksi secara maksimal agar

menjadi kuat di mata dunia internasional

5. Rencana Kasimo

Diusulkan oleh menteri persediaan makanan rakyat (I.J Kasimo)

menghasilkan rencana produksi 5 tahun yang dikenal dengan Kasimo Plan.

Program ini meliputi rencana produksi 3 Tahun (1948-1950) mengenai usaha

swasembada pangan yang isinya:

a. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

b. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian

c. Penanaman kembali tanah kosong.

d. Transmigrasi bagi 20 juta penduduk pulau jawa ke Sumatra dalam 10-15

tahun.

6. Pinjaman Nasional

Dilaksanakan oleh menteri keuangan (Ir Surachman) dengan persetujuan

BP-KNIP. Hasilnya pada juli 1946 besarnya pinjaman yaitu 1 milyar dari tahun

pertama berhasil dikumpulkan berjumlah 500 milyar yang menunjukkan besar

dukungan rakyat Indonesia. Untuk menekan Inflasi juga dikeluarkan Oeang

Republik Indonesia (ORI) yang disebabkan karena munculnya mata uang NICA

untuk mengganti mata uang Jepang

7. Rekontruksi dan Rasionalisasi Angkatan Darat 1948

Bertujuan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi dan

meningkatkan efisiensi sedangkan rasionalisasi meliputi penyempurnaan

administrasi negara angkatan perang dan aparat ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

104

KISI-KISI SOAL TES SIKLUS I

Jenis Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul Kelas / Semester : X AK 2 / Genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019 Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA

Bentuk Soal : Pilihan ganda

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI

DASAR

MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK

SOAL

NMR

SOAL

K.I. 3

Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan

mengevaluasitentang

pengetahuan faktual,

konseptual, operasional dasar,

dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup

kajian Sejarah Indonesia pada

tingkat teknis, spesifik, detil,

dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri

sebagai bagian dari keluarga,

sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional,

dan internasional.

3.10. Mengevaluasi

perkembangan

kehidupan politik

dan ekonomi

Bangsa Indonesia

pada masa awal

kemerdekaan

sampai masa

Demokrasi

Terpimpin

Inflasi yang sangat tinggi

Dapat menjelaskan pihak yang

paling dirugikan pada masa

awal kemerdekaan

Pilihan Ganda 1

Dapat menyebutkan 3 mata

uang pada masa awal

kemerdekaan Indonesia

Pilihan Ganda 2

Dapat menjelaskan penyebab

inflasi yang sangat tinggi pada

masa awal kemerdekaan

Indonesia

Pilihan Ganda 3

Blokade ekonomi oleh

Belanda

Dapat menjelaskan alasan

Belanda memblokade

Indonesia

Pilihan Ganda 4

Dapat menjelaskan dampak

dari blokade ekonomi oleh

Belanda

Pilihan Ganda 5

Dapat mengidentifikasi tujuan

sebenar Belanda memblokade

Indonesia

Pilihan Ganda 6

Mengadakan hubungan

dagang langsung dengan

luar negeri

Dapat mengidentifikasi nama

perusahaan swasta AS

mengadakan kontrak dagang

dengan Indonesia

Pilihan Ganda 7

Dapat mengidentifikasi nama

pendiri Perseroan Bank dan

Perdagangan

Pilihan Ganda 8

Dapat menjelaskan hasil usaha

yang diarahkan untuk blokade

di pulau Sumatra

Pilihan Ganda 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

105

Dapat menjelaskan tujuan dari

berdirinya Indonesian Office

Pilihan Ganda 10

Dapat mengidentifikasi nama

pemimpin perwakilan

kementrian pertahanan luar

negeri/KPULN

Pilihan Ganda 11

Konferensi Ekonomi I

Dapat mengidentifikasi menteri

kemakmuran pemimpin

konferensi ekonomi 1

Pilihan Ganda 12

Dapat menjelaskan tujuan

konferensi ekonomi 1

Pilihan Ganda 13

Konferensi Ekonomi II

Dapat mengidentifikasi lokasi

konferensi ekonomi II

Pilihn Ganda 14

Dapat menjelaskan hasil

konferensi ekonomi II

Pilihan Ganda 15

Badan Perancang Ekonomi

(Planing Board)

Dapat mengidentifikasi nama

Menteri Kemakmuran

pembentuk/pengusul Badan

Perancang Ekonomi

Pilihan Ganda 16

Dapat menjelaskan tujuan dari

Badan Perancang Ekonomi

Pilihan Ganda 17

Rencana Kasimo (Plan

Kasimo)

Dapat menyebutkan usaha

swasembada pangan yang

direncanakan Kasimo

Pilihan Ganda 18

Pinjaman Nasional

Dapat menjelaskan usaha yang

dilakukan pemerintah untuk

mengatasi keluarnya mata uang

NICA

Pilihan Ganda 19

Rekonstruksi dan

Rasionaliasi Angkatan Darat

1948

Dapat menjelaskan

Rasionalisasi meliputi hal-hal

Pilihan Ganda 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

106

Bantul, 22 April 2019

Peneliti

Georgius Arga Dewantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

107

TES SEJARAH INDONESIA

WAKTU : 30 menit

NAMA :

KELAS :

Pilihan Ganda

Jawablah Pertanyaan dengan menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e

Kerjakan soal dengan baik dan bacalah soal terlebih dahulu dengan telit

1. Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia belum memiliki mata uang sendiri

selain itu juga banyak mata uang asing yang menjamur bahkan pada bulan

agustus 1945 mencapai 4 Milyar dengan jumlah terbesar di jawa sebesar 1,6

Miliyar hal ini mengakibatkan rakyat menderita karenanya salah satu yang

paling menderita adalah ....

a. Para pengusaha karena tidak mau menjual barangnya dengan mudah

b. Para Penjahit yang kesulitan mencari bahan untuk menjahit

c. Para Petani karena hasil pertaniannya tidak dapat dijual sedangkan nilai tukar

mata uang sangat rendah

d. Para Nelayan yang tidak bisa mencari ikan karena kesulitan dalam membeli

umpan

e. Para Tentara yang kesulitan karena nilai tukar uang rendah sehingga membuat

kesulitan membeli bekal untuk mengikuti pertempuran

2. Karena pemerintah kesulitan mengatasi Inflasi yang berkembang akhirnya

membuat kebijakan untuk sementara menyatakan 3 mata uang yaitu mata uang

pemerintah Hindia Belanda, mata uang pendudukan Jepang dan…..

a. Mata Uang De Javasche Bank

b. Mata Uang Gulden Belanda

c. Mata Uang Ringgit Malaysia

d. Mata Uang Dolar Inggris

e. Mata Uang Dinar Arab

3. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, ekonomi mengalami kekacauan yang

membuat rakyat menderita karena inflasi yang disebabkan oleh……

a. Penjualan senjata yang dilakukan oleh pasukan Belanda

b. Banyaknya mata uang asing yang beredar di Indonesia

c. Hancur Bandung yang dibakar oleh para pejuang Indonesia

d. Para Petani yang tidak mau menjual hasil panen yang melimpah

e. Pada Tahun 1945-1949 terjadi gagal panen pada pertanian dan perkebunan di

Jawa

4. Pada November 1945 terjadi blokade yang dilakukan oleh Belanda atas

Indonesia dengan alasan melindungi bangsa Indonesia, mencegah keluarnya

hasil perkebunan dan…..

a. Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer

b. Melindungi negara Indonesia karena takut ideologi komunis masuk

c. Mencegah masuknya teroris yang hendak melakukan pengeboman di

beberapa tempat di Indonesia

d. Menjaga keamanan Indonesia dari pasukan Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

108

e. Melindungi Presiden Soekarno yang merupakan tokoh terkenal

5. Dengan diblokadenya Indonesia oleh belanda pada November 1945 berdampak

pada Inflasi yang semakin tidak terkendali, barang dari Indonesia terlambat

sampai tujuan dan..........

a. barang Indonesia cepat sampai tujuan

b. Pendapatan perkapita Indonesia naik

c. Nilai mata uang semakin naik

d. barang Indonesia tidak dibumihanguskan

e. Indonesia kekurang barang Impor yang sangat dibutuhkan

6. Ketika mengetahui bahwa Belanda sukses melakukan blokade, mereka sangat

mengharapkan tujuan sebenarnya dapat berhasil yaitu ekonomi Indonesia

mengalami kekacauan, agar Indonesia mau dikuasai lagi oleh Belanda dan.....

a. Pemerintah Indonesia semakin memiliki eksistensi

b. Terjadinya perdamaian dan ketentraman di Indonesia

c. Belanda semakin dimusuhi oleh Indonesia

d. Terjadinya kerusuhan sosial karena rakyat tidak percaya pada pemerintah

Indonesia

e. Tercapainya pendidikan yang bermutu dan berkualitas di Indonesia

7. Ketika Indonesia terdesak dengan blokade ekonomi milik Belanda, Indonesia

berusaha mengadakan hubungan dagang dengan luar negeri salah satunya

perusahaan swasta milik AS bernama…..

a. Aaron’s Inc.

b. Oscorp Corporation

c. Ablitech Inc.

d. Labrantren Inc.

e. Stark Industries

8. Saat Indonesia mengalami krisis akibat blokade terdapat perusahaan yang

bekerjasama dengan perusahaan swasta AS bernama Perseroan Bank dan

Perdagangan (BTS) yang dipimpin oleh......

a. A.K Gani

b. Darmawan Mangunkusumo

c. I.J Kasimo

d. Ali Jayengprawiro

e. Sumitro Djojohadikusumo

9. Setelah mencoba menerobos blokade ekonomi di Jawa tetapi gagal, pemerintah

berusaha menembus dari Sumatra dengan tujuan Malaysia dan Singapura yang

memiliki hasil......

a. Masuknya rempah-rempah

b. Indonesia memperoleh Narkoba

c. Indonesia memperoleh persenjataan

d. Indonesia mendatangkan tentara bayaran Melayu

e. a dan c benar

10. Selain mengadakan hubungan dengan AS dan berusaha untuk menembus

Sumatra, Indonesia juga mendirikan Indonesia Office yang bertujuan......

a. Mencari tentara bayaran yang mau berperang bersama bangsa Indonesia

melawan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

109

b. Memperjuangkan kepentingan politik Belanda di luar negeri

c. Secara rahasia menyelundupkan narkoba ke Singapura

d. b dan e benar

e. Secara rahasia berusaha menembus blokade ekonomi dengan melakukan

perdagangan barter

11. Pada awal kemerdekaan, Indonesia memiliki perwakilan kementrian

pertahanan di luar negeri yang bernama (KPULN) dengan tujuan membeli

senjata dan perlengkapan angkatan perang yang dipimpin oleh…….

a. A.K Gani

b. Darmawan Mangunkusumo

c. I.J Kasimo

d. Ali Jayengprawiro

e. Sumitro Djojohadikusumo.

12. Pada Februari 1948 terdapat Konferensi Ekonomi yang dihadiri oleh

cendikiawan, gubernur dan pejabat lainnya yang bertanggung jawab langsung

mengenai masalah ekonomi di Jawa dipimpin oleh Menteri Kemakmuran

bernama…….

a. A.K Gani

b. Darmawan Mangunkusumo

c. I.J Kasimo

d. Ali Jayengprawiro

e. Sumitro Djojohadikusumo

13. Pada Februari 1946 terdapat Konferensi Ekonomi yang dipimpin oleh Menteri

Kemakmuran yang bertujuan menanggulangi masalah-masalah yang mendesak

seperti…..

a. Inflasi yang merajalela dimasa awal kemerdekaan Indonesia

b. Defisit negara yang rendah membuat Indonesia menjadi kacau balau

c. Semua pertanian yang perlu diawasi swasta untuk meningkatkan

produksinya dengan baik

d. Semua perkebunan yang akan diawasi oleh swasta untuk meningkatkan

produksinya dengan baik

e. Konsepsi untuk menghapus dan mengganti sistem autokrasi lokal Jepang

menjadi sistem sentralisasi

14. Pada tanggal 6 Mei 1946 melanjutkan Konferensi Ekonomi yang terjadi pada

Februari 1946 terdapat Konferensi Ekonomi II yang berada di……

a. Solo

b. Klaten

c. Yogyakarta

d. Cilacap

e. Tangerang

15. Pada tanggaal 6 Maret 1946 terdapat Konferensi Ekonomi II yang membahas

mengenai program ekonomi pemerintah, masalah keuangan negara, dll yang

berhasil diwujudkan pada 6 Juni 1946 dengan dibentuk………

a. Banking and Trading Corporation

b. Perusahaan Perkebunan Negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

110

c. Indonesia Office

d. Kementrian Urusan Luar Negeri

e. Kementrian Kemakmuran Negara Indonesia

16. Pada 19 Januari 1947 berdirinya Badan Perancang Ekonomi yang merupakan

badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk

jangka 2-3 tahun. Badan ini diusulkan oleh Menteri Kemakmuran bernama….

a. A.K Gani

b. Darmawan Mangunkusumo

c. I.J Kasimo

d. Ali Jayengprawiro

e. Sumitro Djojohadikusumo

17. Berdirinya Badan Perancang Ekonomi pada 19 Januari 1947, yang merupakan

badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan ekonomi untuk

jangka 2-3 tahun, yang bertujuan untuk…..

a. Menasionalisasi semua cabang produksi dengan mengubahnya dalam

bentuk badan hukum

b. Konsepsi untuk menghapus dan mengganti sistem autokrasi lokal Jepang

menjadi sistem sentralisasi

c. Menembus blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda melalui pulau-

pulau terpencil

d. Mengurusi bahan makanan yang oleh pemerintah diawasi secara sentral

e. Mengawasi semua perkebunan untuk meningkatkan produksinya di

Indonesia

18. Kementrian persediaan makanan rakyat I.J Kasimo membuat rencana yang

dikenal dengan Kasimo Plan mengenai usaha swasembada pangan berisi…..

a. Memperbanyak bibit sayur mayur yang unggul

b. Penanaman kembali tanah rawa

c. Transmigrasi penduduk pulau Jawa ke pulau Papua

d. Pencegahan penyembelihan hewan HARAM

e. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul

19. Dibawah Kementrian Keuangan Ir Surachman dilaksanakan Program

Nasional, tetapi program ini kemudian sedikit terhambat dengan keluarnya

mata uang NICA, sehingga pemerintah berusaha mengatasinya dengan

mengeluarkan…..

a. Kartu Debit Indonesia

b. Anjungan Tunai Mandiri

c. ORI (Oeang Republik Indonesia)

d. Deposito keuangan Indonesia

e. Debit Operasional Bank

20. Di tahun 1948 terdapat Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang,

dimana Rasionalisasinya meliputi…..

a. Pembentukan Badan Legislatif Negara

b. Penyempurnaan angkatan perang

c. Pendirian Dewan Perwakilan Rakyat di pusat

d. Pendirian Bank Rakyat Indonesia

e. Penghilangan aparat ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

111

KUNCI JAWABAN

TES SIKLUS 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SEJARAH INDONESIA

Pilihan Ganda

1. c

2. a

3. b

4. a

5. e

6. d

7. d

8. e

9. c

10. e

11. d

12. b

13. e

14. a

15. b

16. a

17. a

18. e

19. c

20. b

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

112

Lampiran 8. RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/ Semester : X/ Genap

Materi Pokok : Kehidupan ekonomi pada masa demokrasi liberal di

Indonesia

Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (135 Menit) / 2 Pertemuan

A. Kompetensi Inti

KI 3 :

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan

faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang

dan lingkup kajian Sejarah Indonesia pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan

kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari

keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan

internasional.

KI 4:

1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan

prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai

dengan bidang kajian Sejarah Indonesia

2. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang

terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif

dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI 1 BANTUL

Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi Bantul 55702 Telp. 367156

web : www.SMKn1bantul.sch.id e-mail : [email protected]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

113

di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan

langsung.

4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,

gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu

melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

3.10. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi

Terpimpin.

3.10.1 Siswa dapat menjelaskan kehidupan ekonomi pada masa demokrasi

liberal di Indonesia

3.10.2 Siswa dapat menjelaskan berbagai usaha untuk mengatasi

permasalahan dalam kehidupan ekonomi pada masa demokrasi

liberal di Indonesia

4.10. Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa

Indonesia pada masa awal kemerdekaan sampai masa Demokrasi

Terpimpin.

4.10.1 .Siswa dapat merekonstruksi informasi melalui ide materi dari buku

teks siswa dan internet mengenai kehidupan ekonomi pada masa

demokrasi liberal dan usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk

mengatasi permasalahan tersebut

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:

1. Menjelaskan kehidupan ekonomi demokrasi liberal di Indonesia

2. Menjelaskan usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasahan

ekonomi

D. Materi Ajar

1. Faktor penyebab kekacauan perekonomian pada masa demokrasi liberal di

Indonesia

2. Usaha pemerintah Indonesia dalam mengatasi kondisi perekonomian :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

114

a. Gunting Syarifuddin

b. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

c. Nasionalisasi De Javache Bank

d. Sistem Ekonomi Ali Baba

e. Perundingan Finansial Ekonomi

f. Rencana Pembangunan Lima Tahun

g. Musyawarah Nasional Pembangunan

E. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Student centered

2. Model : Cooperative learning tipe Jigsaw

3. Metode : Diskusi kelompok, ceramah, penugasan.

F. Media dan Bahan /Alat/ Sumber Belajar:

1. Media dan Bahan :

a. Buku teks siswa

b. Powerpoint

c. Lembar diskusi siswa

d. Video kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi

liberal dan kebijakan untuk mengatasi permasahan ekonomi

2. Alat :

a. LCD

b. Laptop

c. Papan tulis

d. Spidol

3. Sumber Belajar :

a. ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.

b. Hapsari Ratna, M Adil, 2013, Sejarah Untuk SMA Kelas X, Jakarta,

Erlangga

c. LKS Pendalaman Materi Sejarah Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

115

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2 x 45 Menit)

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Mengucapkan salam

Memeriksa kehadiran siswa.

Menanyakan kesiapan siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran.

Mempersiapkan materi ajar dan alat/media

pembelajaran

Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari untuk memfokuskan siswa dalam mengikuti

pelajaran

Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi

dasar yang akan dicapai.

10 menit

Inti Siswa memperhatikan tayangan video tentang

kehidupan ekonomi pada awal masa demokrasi liberal

di Indonesia yang berdurasi 7-10 menit.

Guru menerangkan/mengajarkan kembali materi yang

disampaikan melalui video tentang kehidupan ekonomi

pada awal masa demokrasi liberal di Indonesia.

Siswa dibagi menjadi kelompok ahli berdasarkan topik

usaha yang dilakukan pemerintah Indonesia

menghadapi kekacauan ekonomi yang antara lain :

- Gunting Syarifuddin

- Sistem Ekonomi Gerakan Benteng

- Nasionalisasi De Javache Bank

- Sistem Ekonomi Ali Baba

- Perundingan Finansial Ekonomi

65 Menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

116

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

- Rencana Pembangunan Lima Tahun

- Musyawarah Nasional Pembangunan

Guru memberitahu siswa jeda waktu untuk berdiskusi

dalam kelompok ahli.

Siswa mulai berdiskusi dan kemudian mencatat hasil

dari kelompok ahli.

Siswa dibagi menjadi kelompok asal

Guru memberitahu siswa jeda waktu untuk

mengajarkan materi yang mereka kuasai ke dalam

kelompok asal

Siswa membagikan materi yang mereka kuasai (ahli)

ke dalam kelompok asal

Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan materi pertemuan

tentang kehidupan ekonomi pada masa demokrasi

liberal beserta usaha-usaha yang dilakukan pemeritah

untuk mengatasi permasalahan perekonomian

Guru memberitahu kepada siswa bahwa pada pertemuan

selanjutnya akan diadakan tes.

Menutup dengan salam.

15 menit

Pertemuan II (1 x 45 Menit)

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Pendahuluan Memeriksa kerapian, kebersihan kelas, mengucapkan

salam, dan memeriksa kehadiran siswa.

Siswa dipersilahkan setidaknya kembali membaca

materi yang diujikan pada hari itu dengan waktu

sekitar 5-10 menit.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

117

KEGIATAN DISKRIPSI ALOKASI

WAKTU

Inti Siswa diminta untuk memasukkan gadget beserta

buku dan catatan materi ke dalam tas atau laci meja,

Guru membagikan soal tes kepada siswa

Siswa mulai mengerjakan soal tes dengan waktu 25

menit

25 Menit

Penutup Siswa yang sudah selesai mengerjakan tes prestasi

belajar sejarah mengumpulkan yang mereka kerjakan

ke depan dan mereka dipersilahkan keluar.

Guru mengucapkan salam penutup untuk mengakhir

tes pada hari itu.

5 menit

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Instrumen Penilaian

1 Kognitif (Pengetahuan) Tes Tertulis Soal-soal pilihan ganda

2 Afektif (Sikap) Observasi Observasi Diskusi Kelompok

3 Psikomotorik (Keterampilan) Tertulis Soal

Bantul, 22 April 2019

Mengetahui

Peneliti

Georgius Arga Dewantara

Kepala Sekolah SMKN 1 Bantul

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani

NIP. 196106221993032005

Guru Mata Pelajaran

Anastasia Ratna S, S.Pd

NIP.197212062006052002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

118

KEHIDUPAN EKONOMI PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL DAN

USAHA-USAHA PEMERINTAH UNTUK MENANGANI MASALAH

KEKACAUAN EKONOMI

Upaya untuk mengubah struktur ekonomi kolonial ke nasional yang sesuai

dengan jiwa bangsa Indonesia berjalan lambat. Faktornya adalah:

a. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada 27 Desember 1949. Bangsa

Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti telah ditetapkan

dalam KMB yang berupa utang luar negeri 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam

negeri sejumlah 2,8 triliun rupiah.

b. Defisit yang harus ditanggung pemerintah waktu itu sebesar 5,1 Milyar

c. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil perkebunan dan

pertanian, sehingga jika permintaan dari sector itu berkurang akan memukul

perekonomian

d. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan

dirancang Belanda

e. Pemerintahan Belanda tidak mewariskan nilai-nilai yang cukup untuk mengubah

sistem ekonomi kolonial menjadi sistem ekonomi nasional

f. Situasi keamanan yang tidak menguntungkan dengan banyaknya pemberontakan

dan gerakan sparatis di berbagai daerah

g. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri dan munculnya gerakan-gerakan

separatis sehingga pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan semakin

meningkat.

h. Kabinet sering berganti yang menyebabkan program cabinet yang telah

direncanakan tidak dapat dilaksanakan, sementara program baru mulai

dirancang

i. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.

Dalam masalah jangka pendek yang harus diharapi pemerintah adalah

mengurangi jumlah uang yang beredar dan mengatasi kenaikan biaya hidup.

Sementara masalah jangka panjang yang harus dihadapi adalah pertambahan

penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk yang rendah. Kebijakan pemerintah

untuk mengatasi masalah ekonomi di masa Demokrasi Liberal yaitu:

1. Gunting Syafruddin

Kebijakan ini dilakukan Menkeu Syafruddin Prawiranegara di masa

pemerintah RIS pada 20 Maret 1950 berdasar SK menteri No. 1 PU Tanggal 19

Maret 1950, Tujuan dari kebijakan ini untuk menanggulangi defisit anggaran

Rp.5,1 Milyar dengan cara memotong semua uang yang bernilai 2,50 ke atas

menjadi 2 dan hal ini juga berlaku bagi simpanan di bank. Guntingan kiri berlaku

sebagai alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ dari nilai semula sampai 9

Agustus 1950 pukul 18.00 WIB dan harus ditukarkan dengan uang kertas baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

119

di bank yang ditunjuk mulai 22 maret-16 April 1950. Guntingan Kanan tidak

berlaku, tetapi dapat ditukar dengan obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula

dan dibayar 40 tahun kemudian dengan bunga 3% setahun. Hasil dari kebijakan

ini rakyat kecil tidak dirugikan, karena yang memiliki uang di atas 2,50 hanya

kalangan menengah ke atas. Dengan kebijakan ini pemerintah dapat mengurangi

jumlah uang yang beredar dan mendapat kepercayaan pemerintah Belanda

dengan mendapat pinjaman Rp 200 Juta.

2 Sistem Ekonomi Gerakan Benteng.

Ini merupakan ide dari menteri perdagangan Sumitro Joyohadikusumo di

masa Kabinet Natsir yang disebut juga Plan Soemitro. Program ini bertujuan

untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional.

Programnya menumbuhkan kelas pengusaha di kalangan bangsa Indonesia

dimana pengusaha Indonesia yang bermodal lemah diberikan kesempatan untuk

berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan dibimbing dan

diberi bantuan kredit. Program ini dimulai 30 April 1950. Hasilnya selama 3

tahun kurang lebih 700 perusahaan bangsa Indonesia yang menerima bantuan

kredit dari program ini. Tetapi program ini mengalami kegagalan yang

diakibatkan:

1. Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing

2. Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif

3. Para pengusaha pribumi sangat tergantung dengan pemerintah

4. Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya

5. Para pengusaha ingin cepat sukses dengan mendapatkan keuntungan dan

menikmati cara hidup yang mewah

6. Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan

secara cepat dari kredit yang mereka peroleh

Dampaknya program ini menjadi salah satu sumber defisit keuangan

3. Nasionalisasi De Javasche Bank

Tujuan nasionalisasi ini adalah menaikkan pendapatan dan menurunkan

biaya ekspor, serta melakukan penghematan drastis. Nasionalisasi de Javasche

Bank berhasil dan berganti nama menjadi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral

dan Bank Sirkulasi yang diumumkan pada 15 Desember 1951 berdasarkan UU

No. 24 Tahun 1951.

4. Sistem ekonomi Ali Baba

Sistem ini prakarsai oleh Menteri Perekonomian Iskaq Tjokrohadisurjo

pada masa cabinet Ali I.

Tujuan dari program ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

120

a. Untuk memajukan pengusaha pribumi

b. Agar pengusaha pribumi bekerjasama memajukan ekonomi nasional

c. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam

rangka menembak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional

d. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antar pengusaha

pribumi dan non-pribumi

Dalam pelaksanaannya yaitu pengusaha asing wajib memberi pelatihan

dan tanggung jawab kepada tenaga pribumi agar dapat menduduki jabatan staf,

pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi swasta nasional, serta

pemerintah memberi perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan

asing. Program ini gagal karena pengusaha pribumi kurang pengalaman

sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan kredit dari pemerintah.

Pengusaha pribumi yang juga tidak siap bersaing di pasar bebas.

5. Perundingan Finansial Ekonomi

Perundingan yang dipimpin oleh Anak Agung Gede Agung pada 7

Januari 1956 yang berisi:

1. Persetujuan Finek hasil KMB dibubarkan

2. Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral

3. Hubungan Finek didasarkan pada undang-undang nasional tidak boleh diikat

oleh perjanjian lain antara kedua belah pihak

Hasilnya Belanda tidak mau menandatangani kesepakatan, sehingga

Indonesia mengambil langkah sepihak. Pada 13 Februari 1956, kabinet

Burhanuddin Harahap membubarkan Uni Indonesia-Belanda secara sepihak

dengan tujuan melepaskan diri dari keterikatan ekonomi dengan Belanda.

Sehingga Presiden Soekarno menandatangani undang-undang pembatalan

KMB. Dampaknya banyak pengusaha Belanda yang menjual perusahaannya.

Sedangkan pengusaha Indonesia belum siap mengambil alih perusahaan

tersebut.

6. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT)

Dibawah Ir Djuanda bersama Biro Perancang Nasional berhasil

menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) yang akan dilaksanakn

1956-1961 yang disetujui DPR pada 11 November 1958. Tetapi RPLT ini tidak

berjalan dengan baik karena adanya depresi ekonomi di Amerika dan Eropa

Barat pada tahun 1957-1958, sehingga ekspor dan pendapatan negara merosot.

Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi

perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak ekonomi

serta adanya ketegangan dengan pusat dan daerah sehingga banyak daerah yang

melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

121

7. Musyawarah Nasional Pembangunan (Munap)

Terjadi dimana kabinet Djuanda yang bertujuan untuk mengubah

rencana pembangunan agar dapat menghasilkan rencana pembangunan yang

menyeluruh untuk jangka panjang. Tetapi tidak berjalan dengan lancer karena:

a. Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas

b. Terjadi ketegangan politik yang tidak dapat meredakan

c. Timbul pemberontakan PRRI/Permesta yang membutuhkan biaya besar

untuk menumpasnya, sehingga meningkatkan defisit negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

122

KISI-KISI SOAL TES

Jenis Sekolah : SMK Negeri 1 Bantul Kelas / Semester : X AK 2 / Genap

Tahun Pelajaran : 2018/2019 Mata Pelajaran : SEJARAH INDONESIA

Bentuk Soal : Pilihan ganda

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI

DASAR

MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK

SOAL

NMR

SOAL

K.I. 3

Memahami, menerapkan,

menganalisis, dan

mengevaluasitentang

pengetahuan faktual,

konseptual, operasional dasar,

dan metakognitif sesuai

dengan bidang dan lingkup

kajian Sejarah Indonesia pada

tingkat teknis, spesifik, detil,

dan kompleks, berkenaan

dengan ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dalam konteks

pengembangan potensi diri

sebagai bagian dari keluarga,

sekolah, dunia kerja, warga

masyarakat nasional, regional,

dan internasional.

3.10. Mengevaluasi

perkembangan

kehidupan politik

dan ekonomi

Bangsa Indonesia

pada masa awal

kemerdekaan

sampai masa

Demokrasi

Terpimpin

Faktor penyebab lambatnya

pertumbuhan ekonomi

Dapat menyebutkan penyebab

lambatnya pertumbuhan

ekonomi pada masa demokrasi

liberal

Pilihan Ganda 1 dan

2

Gunting Syafruddin

Dapat menjelaskan tujuan dari

kebajakan Gunting Syafruddin

Pilihan Ganda 3

Dapat menjelaskan perbedaan

gunting kiri dan kanan dalam

kebijakan Gunting Syafruddin

Pilihan Ganda 4 dan

5

Dapat menjelaskan dampak

kebijakan Gunting Syafruddin

Pilihan Ganda 6

Sistem Ekonomi Gerakan

Benteng

Dapat mengidentifikasi nama

dari menteri perdagangan yang

membuat kebijakan sistemm

ekonomi gerakan benteng

Pilihan Ganda 7

Dapat menjelaskan penyebab

kegagalan dari sistem ekonomi

Gerakan Benteng

Pilihan Ganda 8

Dapat menjelaskan dampak

kegagalan dari sistem ekonomi

Gerakan Benteng

Pilihan Ganda 9

Nasionalisasi De Javasche

Bank

Dapat menjelaskan tujuan dari

Indonesia melakukan

nasionalisasi terhadap De

Javasche Bank

Pilihan Ganda 10

Dampat menjelaskan

akibat/dampak dri nasionalisasi

De Javasche Bank

Pilihan Ganda 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

123

Sistem Ekonomi Ali Baba

Dapat mengidentifikasi nama

menteri perekonomian yang

memprakarsai ide sistem

ekonomi Ali Baba

Pilihan Ganda 12

Dapat menyebutkan tujuan dari

sistem ekonomi Ali Baba

Pilihan Ganda 13

Dapat menjelaskan kegagalan

dari sistem ekonomi Ali Baba

Pilihan Ganda 14

Perundingan Finansial

Ekonomi

Dapat mengidentifikasi

pemimpin perundingan

finansial ekonomi

Pilihan Ganda 15

Dapat menyebutkan isi

perundingan finansial ekonomi

Pilihn Ganda 16

Dapat menjelaskan dampak

dari perundingan finansial

ekonomi

Pilihan Ganda 17

Rencana Pembangunan

Lima Tahun

Dapat mengidentifikasi menteri

perancang nasional ynag

merancang Rencana

Pembangunan Lima Tahun

Pilihan Ganda 18

Dapat menjelaskan penyebab

Rencana Pembangunan Lima

Tahun tidak berjalan dengan

baik

Pilihan Ganda 19

Musyawarah Nasional

Pembangunan

Dapat menjelaskan penyebab

rencana pembangunan dalam

Musyawarah Nasional

Pembangunan tidak berjalan

dengan baik

Pilihan Ganda 20

Bantul, 22 April 2019

Peneliti/Praktikan

Georgius Arga Dewantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

124

TES SEJARAH INDONESIA

WAKTU : 30 menit

NAMA :

KELAS :

Pilihan Ganda

Jawablah Pertanyaan dengan menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e

Kerjakan soal dengan baik dan bacalah soal terlebih dahulu dengan teliti

1. Berdasarkan pernyataan dibawah ini manakah pernyataan yang benar dalam

penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi di masa demokrasi liberal....

a. Pemerintah Belanda yang dapat mewariskan sistem ekonomi nasional sehingga

membuat Indonesia dapat berkembang

b. Defisit yang sangat rendah pada masa demokrasi liberal

c. Indonesia belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi dengan baik,

belum memiliki tenaga ahli dan dana yang memadai

d. Tentara Negara Indonesia yang sangat kuat sehingga dikatakan sebagai macan

Asia

e. Terjaganya keamanan dan ketertiban di Indonesia sehingga membuat rakyat

semakin sejahtera

2. Berdasarkan pernyataan dibawah ini manakah pernyataan yang salah dalam

penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi di masa demokrasi liberal …..

a. Defisit yang harus ditanggung pemerintah waktu itu sebesar 5,1 Milyar

b. Politik keuangan pemerintah Indonesia tidak dibuat di Indonesia melainkan

dirancang Belanda

c. Kehidupan di Indonesia sangat aman dan damai, karena Indonesia telah berdaulat

dan tidak ada gerakan separatis

d. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri dan munculnya gerakan-gerakan

separatis sehingga pengeluaran pemerintah untuk operasi keamanan semakin

meningkat

e. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar

3. Kebijakan Gunting Syafruddin adalah kebijakan yang dicetuskan oleh Menkeu

Syafruddin Prawiranegara di masa pemerintahan RIS pada 20 Maret 1950 yang

memiliki tujuan untuk……

a. Menanggulangi defisit anggaran Rp 5,1 Milyar

b. Menanggulangi pendapatan perkapita yang rendah

c. Menanggulangi keuntungan Indonesia karena mendapat bantuan dari AS sebesar

6.0 Milyar

d. Menanggulangi pemogokan kerja yang dilakukan oleh petani dan tukang kebun

yang gajinya sangat kecil

e. Menanggulangi masuk pengaruh asing yaitu para infestor asing yang ingin

menanamkan modal di Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

125

4. Cara kerja kebijakan gunting Syafruddin adalah memotong semua uang yang

bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi 2 bagian, dalam perkembangannya gunting bagian

kiri memiliki fungsi sebagai…..

a. Anjungan tunai mandiri berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00

b. Alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul

18.00

c. Obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian

d. Cek sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian

e. Kertas debit yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00

5. Cara kerja kebijakan gunting Syafruddin adalah memotong semua uang yang

bernilai Rp 2,50 ke atas menjadi 2 bagian, dalam perkembangannya gunting bagian

kanan memiliki fungsi sebagai…..

a. Anjungan tunai mandiri berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00

b. Alat pembayaran yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul

18.00

c. Obligasi negara sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian

d. Cek sebesar ½ dari nilai semula dan dibayar 40 tahun kemudian

e. Kertas debit yang sah dengan nilai ½ berlaku sampai 9 agustus 1950 pukul 18.00

6. Karena keberhasilan dari kebijakan Gunting Syahfruddin berdampak baik di dalam

masyarakat yaitu.....

a. Rakyat kecil tidak dirugikan karena yang punya uang Rp 2,50 hanya kalangan

menengah keatas

b. Rakyat menengah keatas merasa dirugikan sebab membuat tidak bisa

mengadakan pesta besar-besaran

c. Para tokoh-tokoh agama merasa marah sebab mengurangi jumlah uang

amal/persembahan

d. Dewan Perwakilan Rakyat merasa dirugikan sebab uang yang mereka korupsi

mengalami pengurangan

e. Negara Indonesia, keuangannya semakin kritis sebab uangnya tinggal sedikit

7. Sistem ekonomi gerakan benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah

struktur ekonomi yang berat sebelah, yang dibuat oleh Menteri Perdagangan

bernama…..

a. Syafruddin Prawiranegara

b. Sumitro Joyohadikusumo

c. Iskaq Tjokrohadisurjo

d. Anak Agung Gede

e. Ir Djuanda

8. Sistem ekonomi gerakan benteng merupakan usaha pemerintah untuk mengubah

struktur ekonomi yang berat sebelah, kebijakan ini bertujuan untuk mengubah

struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional tetapi gagal, yang

disebabkan oleh beberapa hal antara lain......

a. Para penguasa pribumi yang bisa bersaing dengan pengusaha asing

b. Para pengusaha pribumi yang memiliki mentalitas cenderung produktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

126

c. Para pengusaha pribumi yang tergantung pada swasta

d. Para pengusaha pribumi yang tergantung pada pemerintah

e. Para pengusaha sangat mandiri dalam mengembangkan usahanya

9. Karena sistem ekonomi yang semula ditujukan untuk mengubah struktur ekonomi

kolonial menjadi struktur ekonomi nasional tetapi gagal, hal ini berdampak pada......

a. Defisit anggaran belanja yang berkurang

b. Defisit anggaran belanja bertambah

c. Para pengusaha yang berusaha menghamburkan devisa

d. Para pengusaha menambah jumlah impor barang dari luar negeri

e. jawaban b dan d salah

10. Nasionalisasi De Javasche Bank merupakan salah satu kebijakan yang terkenal

pada masa demokrasi liberal yang bertujuan untuk......

a. Meningkatkan biaya ekspor.

b. Meningkatkan biaya impor

c. Menaikan pendapatan

d. Menurunkan biaya ekspor

e. Jawaban c dan d benar

11. Keberhasilan Nasionalisasi De Javasche Bank, membuat De Javasche Bank

menjadi Bank Sentral dan Bank Sirkulasi yang mengganti nama menjadi…….

a. Bank Simpedes

b. Bank Rakyat Indonesia

c. Bank Indonesia

d. Bank Negara Indonesia

e. Bank Central Asing.

12. Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem yang mengibaratkan Ali sebagai

pengusaha pribumi dan Baba sebagai pengusaha non pribumi. Sistem ini

diprakarsai oleh menteri perekonomian bernama…….

a. Syafruddin Prawiranegara

b. Sumitro Joyohadikusumo

c. Iskaq Tjokrohadisurjo

d. Anak Agung Gede

e. Ir Djuanda

13. Sistem Ekonomi Ali Baba adalah sistem yang diprakarsai oleh menteri

perekonomian yang bertujuan untuk…..

a. Memajukan pengusaha asing/non pribumi

b. Agar pengusaha asing bekerjasama untuk memajukan ekonomi nasional

c. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta asing

d. Memajukan perekonomian negeri tetangga

e. Memajukan pengusaha pribumi

14. Meskipun tujuan sistem ekonomi Ali Baba terbilang baik, tetapi ini sistem

ekonomi ini juga mengalami kegagalan yang penyebabnya adalah……

a. Pengusaha asing tidak berpengalaman

b. Pengusaha asing tidak amatiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

127

c. Para pengusaha asing tidak berani bersaing dalam pasar bebas

d. Para pengusaha pribumi berani bersaing dalam pasar bebas

e. Para pengusah pribumi belum sanggup bersaing dalam pasar bebas

15. Perundingan Finansial Ekonomi terjadi pada masa kabinet Burhanudin Harahap

dengan mengirimkan delegasi ke Jenewa dengan dipimpin oleh………

a. Syafruddin Prawiranegara

b. Sumitro Joyohadikusumo

c. Iskaq Tjokrohadisurjo

d. Anak Agung Gede

e. Ir Djuanda

16. Ketika masa kabinet Burhannudin Harahap, Indonesia dan Belanda mengadakan

Perundingan Finansial Ekonomi pada tanggal 7 Januari 1956 yang berisi ….

a. Persetujuan Linggarjati berhasil dibatalkan

b. Persetujuan hasil KMB dibubarkan

c. Hubungan Finek antara Indonesia dengan Belanda didasarkan hubungan

Multiteral

d. Hubungan Finek antara Indonesia dengan Belanda didasarkan hubungan

bilateral

e. Jawaban b dan d benar

17. Karena Belanda tidak mau menandatangani kesepakatan finansial ekonomi, hal ini

membuat Indonesia mengambil langkah sepihak yang berdampak pada…..

a. Banyak pengusaha pribumi yang bangkrut

b. Pengusaha pribumi belum mampu mengambil alih perusahaan milik Belanda

c. Para pengusaha Belanda menjual barang-barangnya dengan diskon 50%

d. Negeri Belanda mengalami inflasi dan defisit yang membuat negara itu menjadi

krisis

e. Perusahaan Belanda di Indonesia tetap menjadi milik pengusaha Belanda

18. Rencana Pembangunan Lima Tahun atau RPLT adalah program yang dirancang

oleh Biro Perancang Nasional yang diketuai oleh menteri perancang nasional

bernama…..

a. Syafruddin Prawiranegara

b. Sumitro Joyohadikusumo

c. Iskaq Tjokrohadisurjo

d. Anak Agung Gede

e. Ir Djuanda

19. Rencana Pembangunan Lima Tahun ini adalah program yang dirancang oleh Biro

Perancang Nasional, tetapi dalam penerapannya program ini mengalami masalah

sehingga mengalami kegagalan yang disebabkan oleh…..

a. Timbulnya depresi ekonomi di Afrika

b. Terjadinya gejolak ekonomi di Australia

c. Hubungan baik antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Indonesia

d. Ketegangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Indonesia

e. Adanya operasi Hasannuddin untuk menumpas pemberontakan di Sulawesi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

128

20. Musyawarah Nasional Pembangunan adalah program yang terjadi pada kabinet

Djuanda yang bertujuan untuk mengubah rencana pembangunan akan tetapi

program ini tidak terlaksana dengan baik karena…..

a. Terlalu mudah menentukan skala prioritas

b. Terjadi ketenangan politik di Indonesia

c. Timbulnya pemberontakan DI/TII yang membutuhkan banyak biaya

d. Timbulnya pemberontakan PRRI/Permesta yang membutuhkan banyak biaya

e. Timbulnya pemberontakan PKI di Madiun yang membutuhkan banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

129

KUNCI JAWABAN

TES SIKLUS 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SEJARAH INDONESIA

Pilihan Ganda

1. c

2. c

3. a

4. b

5. c

6. a

7. b

8. d

9. b

10. e

11. c

12. c

13. e

14. e

15. d

16. e

17. b

18. e

19. d

20. d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

130

Lampiran 9. Pedoman Penilaian Tes

PEDOMAN PENILAIAN

Tes Siklus I dan II Penelitian Tindakan Kelas

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas : X AK 2

I. Pilihan Ganda

Bentuk Penskoran

Pilihan Ganda Setiap jawaban diberi skor 1 dan bila

salah diberi skor 0

Skor Nomor Soal

1-20 Total Skor

1 Skor Maksimum 1 20

Jumlah skor yang diperoleh (Pilihan Ganda) x 100

Skor maksimal/20

Sleman, 22 April 2019

Peneliti

Georgius Arga Dewantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

131

Lampiran 10. Instrumen Observasi Siklus I dan Siklus II

Observasi Kegiatan Diskusi Kelompok Siklus I dan Siklus II

No Nama Mencari

Informasi

Kerja-

sama

Menyampaikan

Pendapat

Bertanya

kepada

Guru

Bertanya

Kepada

Teman

Menulis Hasil

Diskusi

Kelompok Ahli

Membuat

Rangkuman

Diskusi

Kelompok

Asal

Jumlah

Skor

Nilai

1

2

3

4

Keterangan Skor

Masing – masing kolom diisi dengan kriteria:

5 : Sangat aktif

4 : Aktif

3 : Cukup Aktif

2 : Kurang aktif

1 : Sangat kurang aktif

Untuk mendapatkan nilai menggunakan rumus:

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

132

Peneliti Menggunakan Penilaian Acuan Patokan 1 (PAP 1)

No Kategori Skala Frekuensi Presentasi

1 90 s/d 100 Sangat Aktif

2 80 s/d 89 Aktif

3 70 s/d 79 Cukup Aktif

4 60 s/d 69 Kurang Aktif

5 0 s/d 59 Sangat Kurang Aktif

Total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

133

Lampiran 11. r Tabel 1-50

r Tabel Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com).

r Tabel untuk df = 1-50

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000

2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990

3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911

4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741

5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509

6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249

7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983

8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721

9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470

10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233

11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010

12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800

13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604

14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419

15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247

16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084

17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932

18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788

19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652

20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524

21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402

22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287

23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178

24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

134

df = (N-2)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005

Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001

25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974

26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880

27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790

28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703

29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620

30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541

31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465

32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392

33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322

34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254

35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189

36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126

37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066

38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007

39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950

40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896

41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843

42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791

43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742

44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694

45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647

46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601

47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557

48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514

49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473

50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

135

Lampiran 12. Validitas Soal Siklus I

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Item 1 Pearson

Correlation

1 1.000*

*

.851** 1.000*

*

.851** 1.000*

*

.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*

*

.557** .670** .444* .851** 1.000*

*

.670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 2 Pearson

Correlation

1.000*

*

1 .851** 1.000*

*

.851** 1.000*

*

.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*

*

.557** .670** .444* .851** 1.000*

*

.670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 3 Pearson

Correlation

.851** .851** 1 .851** .714** .851** .402* .618** .236 .488** .545** .293 .522** .851** .655** .545** .522** .714** .851** .545** .857**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .193 .005 .001 .104 .002 .000 .000 .001 .002 .000 .000 .001 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 4 Pearson

Correlation

1.000*

*

1.000*

*

.851** 1 .851** 1.000*

*

.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*

*

.557** .670** .444* .851** 1.000*

*

.670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 5 Pearson

Correlation

.851** .851** .714** .851** 1 .851** .213 .878** .236 .293 .545** .488** .522** .851** .436* .545** .522** .714** .851** .545** .839**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .242 .000 .193 .104 .001 .005 .002 .000 .013 .001 .002 .000 .000 .001 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 6 Pearson

Correlation

1.000*

*

1.000*

*

.851** 1.000*

*

.851** 1 .342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*

*

.557** .670** .444* .851** 1.000*

*

.670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

136

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Item 7 Pearson

Correlation

.342 .342 .402* .342 .213 .342 1 .113 -.109 .049 .191 .178 .243 .342 .036 .030 -.021 .402* .342 .030 .326

Sig. (2-tailed) .055 .055 .022 .055 .242 .055 .537 .553 .792 .296 .330 .180 .055 .844 .870 .911 .022 .055 .870 .069

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 8 Pearson

Correlation

.747** .747** .618** .747** .878** .747** .113 1 .269 .200 .455** .556** .595** .747** .547** .675** .595** .618** .747** .675** .820**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .537 .136 .272 .009 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 9 Pearson

Correlation

.201 .201 .236 .201 .236 .201 -.109 .269 1 .197 .301 .197 .160 .201 .361* .301 .306 .236 .201 .301 .371*

Sig. (2-tailed) .270 .270 .193 .270 .193 .270 .553 .136 .279 .095 .279 .382 .270 .042 .095 .088 .193 .270 .095 .037

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

10

Pearson

Correlation

.415* .415* .488** .415* .293 .415* .049 .200 .197 1 .124 -.200 -.017 .415* .149 .124 .119 .293 .415* .124 .355*

Sig. (2-tailed) .018 .018 .005 .018 .104 .018 .792 .272 .279 .499 .272 .926 .018 .415 .499 .517 .104 .018 .499 .046

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

11

Pearson

Correlation

.670** .670** .545** .670** .545** .670** .191 .455** .301 .124 1 .620** .327 .670** .462** .590** .327 .787** .670** .590** .725**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .296 .009 .095 .499 .000 .068 .000 .008 .000 .068 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

12

Pearson

Correlation

.415* .415* .293 .415* .488** .415* .178 .556** .197 -.200 .620** 1 .663** .415* .447* .620** .527** .488** .415* .620** .630**

Sig. (2-tailed) .018 .018 .104 .018 .005 .018 .330 .001 .279 .272 .000 .000 .018 .010 .000 .002 .005 .018 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

13

Pearson

Correlation

.444* .444* .522** .444* .522** .444* .243 .595** .160 -.017 .327 .663** 1 .444* .494** .495** .723** .522** .444* .495** .661**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

137

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Sig. (2-tailed) .011 .011 .002 .011 .002 .011 .180 .000 .382 .926 .068 .000 .011 .004 .004 .000 .002 .011 .004 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

14

Pearson

Correlation

1.000*

*

1.000*

*

.851** 1.000*

*

.851** 1.000*

*

.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1 .557** .670** .444* .851** 1.000*

*

.670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .001 .000 .011 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

15

Pearson

Correlation

.557** .557** .655** .557** .436* .557** .036 .547** .361* .149 .462** .447* .494** .557** 1 .647** .646** .436* .557** .832** .720**

Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .001 .013 .001 .844 .001 .042 .415 .008 .010 .004 .001 .000 .000 .013 .001 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

16

Pearson

Correlation

.670** .670** .545** .670** .545** .670** .030 .675** .301 .124 .590** .620** .495** .670** .647** 1 .495** .545** .670** .795** .770**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .870 .000 .095 .499 .000 .000 .004 .000 .000 .004 .001 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

17

Pearson

Correlation

.444* .444* .522** .444* .522** .444* -.021 .595** .306 .119 .327 .527** .723** .444* .646** .495** 1 .323 .444* .664** .661**

Sig. (2-tailed) .011 .011 .002 .011 .002 .011 .911 .000 .088 .517 .068 .002 .000 .011 .000 .004 .071 .011 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

18

Pearson

Correlation

.851** .851** .714** .851** .714** .851** .402* .618** .236 .293 .787** .488** .522** .851** .436* .545** .323 1 .851** .545** .839**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .022 .000 .193 .104 .000 .005 .002 .000 .013 .001 .071 .000 .001 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

19

Pearson

Correlation

1.000*

*

1.000*

*

.851** 1.000*

*

.851** 1.000*

*

.342 .747** .201 .415* .670** .415* .444* 1.000*

*

.557** .670** .444* .851** 1 .670** .923**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .055 .000 .270 .018 .000 .018 .011 .000 .001 .000 .011 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

138

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Item

20

Pearson

Correlation

.670** .670** .545** .670** .545** .670** .030 .675** .301 .124 .590** .620** .495** .670** .832** .795** .664** .545** .670** 1 .799**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .001 .000 .870 .000 .095 .499 .000 .000 .004 .000 .000 .000 .000 .001 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Total

Skor

Pearson

Correlation

.923** .923** .857** .923** .839** .923** .326 .820** .371* .355* .725** .630** .661** .923** .720** .770** .661** .839** .923** .799** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .069 .000 .037 .046 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

139

Lampiran 13. Reliabilitas Soal Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .886

N of Items 10a

Part 2 Value .925

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .786

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .880

Unequal Length .880

Guttman Split-Half Coefficient .873

a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8, Item 9, Item 10.

b. The items are: Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15, Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

140

Lampiran 14. Validitas Soal Siklus II

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Item 1 Pearson

Correlation

1 .527** .803** .803** 1.000*

*

.803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1.000*

*

.048 .348 .870**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .000 .795 .051 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 2 Pearson

Correlation

.527** 1 .683** .683** .527** .683** .527** .429* .098 .378* .429* .683** .683** .618** .683** .a .218 .527** .313 .257 .697**

Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .002 .000 .002 .014 .595 .033 .014 .000 .000 .000 .000 . .230 .002 .081 .155 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 3 Pearson

Correlation

.803** .683** 1 1.000*

*

.803** 1.000*

*

.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*

*

1.000*

*

.600** 1.000*

*

.a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 4 Pearson

Correlation

.803** .683** 1.000*

*

1 .803** 1.000*

*

.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*

*

1.000*

*

.600** 1.000*

*

.a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 5 Pearson

Correlation

1.000*

*

.527** .803** .803** 1 .803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1.000*

*

.048 .348 .870**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .000 .795 .051 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 6 Pearson

Correlation

.803** .683** 1.000*

*

1.000*

*

.803** 1 .803** .683** .333 .258 .683** 1.000*

*

1.000*

*

.600** 1.000*

*

.a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 7 Pearson

Correlation

.632** .527** .803** .803** .632** .803** 1 .851** .415* .322 .527** .803** .803** .452** .803** .a .557** .632** .266 .348 .845**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

141

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .018 .073 .002 .000 .000 .009 .000 . .001 .000 .141 .051 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 8 Pearson

Correlation

.527** .429* .683** .683** .527** .683** .851** 1 .488** .378* .429* .683** .683** .358* .683** .a .655** .527** .120 .257 .762**

Sig. (2-tailed) .002 .014 .000 .000 .002 .000 .000 .005 .033 .014 .000 .000 .044 .000 . .000 .002 .512 .155 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item 9 Pearson

Correlation

.415* .098 .333 .333 .415* .333 .415* .488** 1 .000 .098 .333 .333 .378* .333 .a .447* .415* .115 .371* .509**

Sig. (2-tailed) .018 .595 .062 .062 .018 .062 .018 .005 1.000 .595 .062 .062 .033 .062 . .010 .018 .531 .037 .003

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

10

Pearson

Correlation

.322 .378* .258 .258 .322 .258 .322 .378* .000 1 .000 .258 .258 .258 .258 .a .289 .322 -.191 -.076 .366*

Sig. (2-tailed) .073 .033 .154 .154 .073 .154 .073 .033 1.000 1.000 .154 .154 .154 .154 . .109 .073 .295 .681 .040

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

11

Pearson

Correlation

.527** .429* .683** .683** .527** .683** .527** .429* .098 .000 1 .683** .683** .358* .683** .a .436* .527** .120 .486** .653**

Sig. (2-tailed) .002 .014 .000 .000 .002 .000 .002 .014 .595 1.000 .000 .000 .044 .000 . .013 .002 .512 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

12

Pearson

Correlation

.803** .683** 1.000*

*

1.000*

*

.803** 1.000*

*

.803** .683** .333 .258 .683** 1 1.000*

*

.600** 1.000*

*

.a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

13

Pearson

Correlation

.803** .683** 1.000*

*

1.000*

*

.803** 1.000*

*

.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*

*

1 .600** 1.000*

*

.a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

14

Pearson

Correlation

.747** .618** .600** .600** .747** .600** .452** .358* .378* .258 .358* .600** .600** 1 .600** .a .348 .747** .181 .189 .709**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

142

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .009 .044 .033 .154 .044 .000 .000 .000 . .051 .000 .322 .301 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

15

Pearson

Correlation

.803** .683** 1.000*

*

1.000*

*

.803** 1.000*

*

.803** .683** .333 .258 .683** 1.000*

*

1.000*

*

.600** 1 .a .447* .803** .214 .488** .935**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .062 .154 .000 .000 .000 .000 . .010 .000 .241 .005 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

16

Pearson

Correlation

.a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a .a

Sig. (2-tailed) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

17

Pearson

Correlation

.557** .218 .447* .447* .557** .447* .557** .655** .447* .289 .436* .447* .447* .348 .447* .a 1 .557** .037 .218 .634**

Sig. (2-tailed) .001 .230 .010 .010 .001 .010 .001 .000 .010 .109 .013 .010 .010 .051 .010 . .001 .842 .230 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

18

Pearson

Correlation

1.000*

*

.527** .803** .803** 1.000*

*

.803** .632** .527** .415* .322 .527** .803** .803** .747** .803** .a .557** 1 .048 .348 .870**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .018 .073 .002 .000 .000 .000 .000 . .001 .795 .051 .000

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

19

Pearson

Correlation

.048 .313 .214 .214 .048 .214 .266 .120 .115 -.191 .120 .214 .214 .181 .214 .a .037 .048 1 -.024 .261

Sig. (2-tailed) .795 .081 .241 .241 .795 .241 .141 .512 .531 .295 .512 .241 .241 .322 .241 . .842 .795 .896 .150

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

Item

20

Pearson

Correlation

.348 .257 .488** .488** .348 .488** .348 .257 .371* -.076 .486** .488** .488** .189 .488** .a .218 .348 -.024 1 .494**

Sig. (2-tailed) .051 .155 .005 .005 .051 .005 .051 .155 .037 .681 .005 .005 .005 .301 .005 . .230 .051 .896 .004

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

143

Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9

Item

10

Item

11

Item

12

Item

13

Item

14

Item

15

Item

16

Item

17

Item

18

Item

19

Item

20

Total

Skor

Total

Skor

Pearson

Correlation

.870** .697** .935** .935** .870** .935** .845** .762** .509** .366* .653** .935** .935** .709** .935** .a .634** .870** .261 .494** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .040 .000 .000 .000 .000 .000 . .000 .000 .150 .004

N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 32 100.0

Excludeda 0 .0

Total 32 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

144

Lampiran 15. Reliabilitas Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .894

N of Items 10a

Part 2 Value .830

N of Items 10b

Total N of Items 20

Correlation Between Forms .877

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .934

Unequal Length .934

Guttman Split-Half Coefficient .929

a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8, Item 9, Item 10.

b. The items are: Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15, Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

145

Lampiran 16. Dokumentasi Siklus I

Guru memperlihatkan video pembelajaran sedangkan siswa memperhatikan

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Murid di dalam kelompok bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi

(Sumber: dokumentasi pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

146

Siswa dalam kelompok mencari informasi dari buku

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Siswa mengerjakan tes prestasi siklus I

(Sumber: dokumentasi pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

147

Lampiran 17. Dokumentasi Siklus II

Guru memperlihatkan video pembelajaran sedangkan siswa memperhatikan

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Murid di dalam kelompok bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi

(Sumber: dokumentasi pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ...repository.usd.ac.id/36111/2/151314023_full.pdfPeningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata pra siklus 72,76,

148

Siswa membagikan yang mereka pelajari di dalam kelompok

(Sumber: dokumentasi pribadi)

Siswa mengerjakan tes prestasi siklus II

(Sumber: dokumentasi pribadi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI