peningkatan kemampuan dan kreativitas guru dalam proses
TRANSCRIPT
Sunarvo, Peningkatan Kemampuan
No.2/XXVIII/2009
PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN KREATIVITAS GURUDALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI KELAS
Sun aryoUniversitas Pendidikan Indonesia
Abstrak : Guru merupakan jabatan profesi yang memerlukan keahlian khusussebagai guru. Dalam pelaksanaanya, guru dituntut memiliki berbagaiketerampilan atau kreativitas mengajar, strategi belajar mengajar yang tepat, dankemampuan melaksanakan evaluasi yang baik. Dengan wawasan yang luasdiharapkan guru mampu memperhitungkan berbagai kemungkinan yang akanterjadi dengan pertimbangan kondisi sekarang dan pengalaman masa lalu. tujuanini adalah agar guru dapat memahami bahwa dalam melaksanakan fungsi danperannya merupakan fasilitator pendidikan, guru diharapkan mempunyaikemampuan dan kreativitas dalam menjalankan kegiatan mengajar sebagaitransforming science kepada siswa sebagai penerima dan pengembang ilmuyang telah diberikan oleh guru selama kegiatan pengajaran berlangsung di dalamkelas.Kata kunci: Kemampuan, Kreativitas, Profesionalitas
P roses
belajar
mengajarmerupakan inti dari prosespendidikan secara keseluruhandengan guru sebagai pemegang
peranan yang utama. Peranan guru adalahmenciptakan serangkaian tingkah laku yangsaling berkaitan yang dilakukan dalam suatusituasi tertentu serta berhubungan dengankemajuan perubahan tingkah laku danperembangan siswa yang menjaditujuannya. (Wrightman, 1977)
Guru merupakan jabatan profesi yangmemerlukan keahlian khusus sebagai guru.Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlahpenting terlebih-lebih bagi keberlangsunganhidup bangsa ditengah-tengah lintasanperjalanan jaman dengan teknologi yangkian canggih dan segala perubahan sertapergeseran nilai yang bervariasi. Hal inimembawa konsekuensi kepada guru untuk
11 6
meningkatkan paranan dan kompetensinya.Adapun kata profesional dalam kamusumum Bahasa Indonesia diartikan (1)bersangkutan dengan profesi, dan (2)memerlukan kepandaian khusus untukmenjalankannya (Depdikbud,1997).Sedangkan profesi (profession) dalamOxford Dictionary (dalam Arikunto,1993:229) diartikan "a vocation in which aprofessed knowledge of same departementof learning or science is used in it'sapplication to the affairs of others or in thepractice of an art founded upn it"
Dalam pelaksanaanya, guru dituntutmemiliki berbagai keterampilan ataukreativitas mengajar, strategi belajarmengajar yang tepat, dan kemampuanmelaksanakan evaluasi yang baik. MenurutDardjo Sukardja (2003), pada dasamya adatiga hal pokok yang harus dimiliki seorang
Mimbar Pendidikan
\o 2/XXV111/2009
guru dalam menghadapi situasi apapun,termasuk dalam menghadapi tantangan yangpenuh persaingan pada era globalisasi.Ketiga hal tersebut adalah : Kepribadianyang mantap, Wawasan yang luas, dankemampuan profesional yang memadai.
Dengan wawasan yang luasdiharapkan guru mampu memperhitungkanberbagai kemungkinan yang akan terjadidengan pertimbangan kondisi sekarang dan
Tujuan Peningkatan Kemampuan danKreativitas Guru
Berpatokan pada apa yang telahdiuraikan di atas, dengan pendekataninterdisipliner paling tidak terdapat 3 bentukyang dapat dikembangkan dalamperencanaan pendidikan yakni: 1)Pendidikan keterampilan, ditujukan untukmenghasilkan output pendidikan, yaitumanusia Indonesia yang memiliki etos kerja
Minibar Pendidikan
(Dedi Supriadi, 1998)dan keterampilan yang dapat menjadi bekaldalam menghadapi persaingan. 2)Pendidikan akademik, ditujukan untukmenghasilkan ouput pendidikan, yaitumanusia Indonesia yang menguasai ilmupengetahuan, cerdas dan cendekia. Dan 3)Pendidikan um um, ditujukan untukmenghasilkan manusia yang dapatmenjunjung tinggi nilai-nilai moralitas,kejujuran dan memiliki ahlak mulia. (lihatmodel di bawah ini)
11 7I
Sunni yo, Peningkaoan Kenmmpuan
pengalaman masa lalu. Guru yangberwawasan luas mampu mengatasiberbagai hambatan yang dihadapi, inovatif,dan kreatif, serta mempunyai pandanganyang realistik dan optimistik. Selanjutnyaguru harus prifesional. Jurnal EducationLeadership edisi Maret 1993 menyebutkan,untuk menjadi profesional seorang gurudituntut untuk memiliki empat hal yaitu
Pertama guru memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnyaKedua : guru menguasai secara mendalam bahan mata pelajaran yang diajarkan
serta cara mengajarkannya kepada siswa.Ketiga : guru bertanggung jawab memantau hal belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku sampai tesbelajar.
Keempat : guru seyogyanya bagian dari masyarakat belajar dalam lingkunganpropesinya (misalnya dalam PGRI atau organisasi profesi lainnya.
Sunaryo, Peningkatan Kemampuan
118
PENDIDIKANKETERAMPILAN
Sehubungan dengan hal tersebut,tujuan ini adalah agar guru dapat memahamibahwa dalam melaksanakan fungsi danperannya merupakan fasilitator pendidikan,guru diharapkan mempunyai kemampuandan kreativitas dalam menjalankan kegiatanmengajar sebagai transforming sciencekepada siswa sebagai penerima danpengembang ilmu yang telah diberikan olehguru selama kegiatan pengajaranberlangsung di dalam kelas.
1PENDIDIKAN UMUM
PENDIDIKANAKADEMIK
No. /XXVIII/2009
Berkaitarf dengan itu, kreativitasmerupakan penyatuan pengetahuan dariberbagai bidang pengalaman yang berlainanuntuk menghasilkan ide-ide yang baru danlebih baik. Kreativitas tidak terbatas padasegelintir manusia tertentu- seniman,komponis, dan jenius sain. Kreativitasadalah salah satu bagian mendasar dariusaha untuk memanusia. Kreativita adalahsuatu konsep yang sangat subjektif danselama lebih dan seratus tahun para
Mimbar Pendidikan
No.2/XX V 111/2009
psikolog berusaha menilai kreativitasindividu-individu, produk-produk, ide-ide,dan proses-proses.
Konsep Kemampuan dan KreativitasGuru
Secara praktis guru harus senantiasameningkatkan kemampuan profesionalnyadalam hal ini guru harus memilikikemampuan sebagai berikut•
Mampu menguasai materi pelajaran•
Mampu merencanakan program belajarmengaj ar
•
Mampu melaksanakan proses belajarmengaj ar
•
Mampu melaksanakan evaluasi•
Mampu mendiagnosa kesulitan belajarsiswa
•
Mampu melaksanakan administrasi,kurikulum atau administrasi guru.
Keterkaitan kebijakan pendidikandengan peningkatan profesionalisme guru,harus bertumpu pada misi peningkatan mutupendidikan. Dari misi ini antara laindijabarkan pada program-program1) Pembinaan profesionalisme dan
kepribadian para guru, kepala sekolahdan tenaga kependidikan oleh parapengawas dan/atau para pejabatstruktural terkait. Pendidikan danpelatihan bagi para guru, kepala sekolah,pengawas sekolah, pamong belajar, tutordan tenaga kependidikan lainnya harussesuai dengan kebutuhan lapangan.Pendidikan kualifikasi bagi para guru,tenaga kependidikan lain dan tenagaadministratif kejenjang pendidikan yanglebih tinggi; dan
Mimbar Pendidikan
Sunarvo, Peningkafan Ke,nampnan
2) Pembinaan dan pengembangan gurumelalui wadah KKG, KKKS, KKPS,MGMP, dan MGP pada semua jenjangdan jenis pendidikan.
Normal menjelaskan Taxonomy ForTeachers Competencies Normal Doeledalam buku Balnadi Sutadipura (1995)sebagai berikut:a. Kompetensi guru untuk "Assessing and
Evaluating Students Behavior."b. Mengenal jiwa anak didik merupakan
syarat mutlak dalam prosespembentukan kepribadian individu,menemtukan sifat dan tingkah laku anaktidak bisa dilakukan dengan cepat, harusditempuh dengan jalan Assessing,memperkira-kirakan untuk kemudiandievaluasi dengan tepat, minat, motivasi,angan-angan dan sebagainya merupakanfaktor penghambat dalam prosespendidikan dan pengajaran.Kompetensi guru untuk "PlanningInstruction"Instruction artinyapengajaran/pelajaran. PlanningInstruction artinya kompetensi gurudalam membuat persiapan mengajar.
c. Kompetensi guru untuk "Conduction orImplementing Intruction"Conducting artinya seorang pemimpinpagelaran.To Emplement berarti to perform atauFulfield menampilkan ataumalaksanakan interaksi PBM.Sub Competencies Conducting orimplementinga. Structuring (waktu yang diperlukan)
1. Pengantar
Introduction,melakukan apersepsi sebanyak10% waktu seluruh penampilan.
119
Sunmr o, Peningkatan Kenianipuan
2. Inti atau Core, waktunya 70/80%dari keseluruhan
3. Penutup atau Closure (Posttest,waktunya 10/15%)
b. Motivating and ReinforcingKompetensi untuk memupukmemberikan motivasi kepada paraanak didiknya supaya lebih bergairahbelajar dengan menonjolkanmengapa mereka hares mempelajaribidang studi tertentu dalam rangkamencapai cita-cita hidupnya.
c. Conducting Discussing Small GroupActivitiesProses belajar- mengajar denganmetode diskusi.
d. Conducting Individual AktivitiesKemampuan guru untuk diberikanpada anak didiknya kegiatan-kegiatan perorangan dengan tujuanmengisi kekurangan yang ada padadiri anak baik dalam bidangakademik, emosional, mental dansebagainya.Remedial Teaching sebagai Follow-
up nya.e. Providing
For
Feedback /menyedikan umpan balik.
f. Presenting in FormationsGuru hares mampu menuangkanbuah pikirannya secara tertulis dalamkata-kata yang dapat ditangkapdengan mudah oleh siswa.Utilizing Inductive or ProblemSolvingProsedur deduktif bertolak dari yangumum ke yang khusus.
h. Qeustioning and RespondingKomunikasi oleh guru yangdilakukan dengan tanya jawabj
120
g.
g.
No. /XXVIII/2U ,
i. Kompetisi Operating HardwareHardware : alat-alat pembantukomunikasi pendidikan seperti OHP.projektor dan sebagainya.
d. Kompetensi Performing AdministrativeDutiesMenyelenggarakan kewajiban yangbersangkut paut dengan administrasisekolah•
Buku induk•
Buku kas•
Mengkaver rapat sekolah•
Korespondensi (membuatsurat/membahas surat)
•
Administrasi yang berhubungandengan
manajemen
kelaskhususnya dalam bidang edukatifdaftar
kemampuan
siswa(Unecdobel records)
e. Kompetensi CommunicatingKemampuan komunikasi baik secaravertikal maupun secara horizontalGuru melakukan komunikasi dengandirinya sendiri, anak didik, atasan,masyarakat atau dengan sesama guru.
f. Kompetensi Developing Personal SkillsPengembangan keterampilam pribadiperlu dilakukan secara kontinuemengingat cepatnya kemajuan yangdicapai teknologi dewasa ini. Guru harusmampu melakukan dalam bentuktindakan yang berupa teknologi danketerampilan
psikomotorik
yangditunjang teori-teori yang harusdiperoleh dari buku yang ditulis dalambahasa asing.Kompetensi Developing Pupil SelfDeveloping yang yang bermodalkanpotensi-potensi yang tidak ada padaanak itu itu sendiri. Potensi yangdimiliki setiap individu murid berbeda.
Mimbar Pendidikan
\ o.2,XX V I I I/200')
Developing seorang murid yangpotensinya minim dalam waktu yangbelum tentu lama, akan lebih kecil darimereka yang modalnya lebih besar.Interaksi guru dan murid harus lebihtepat.
Sebagaimana dengan konflikfungsional, kreativitas dapat berjalan denganbaik jika tercipta suasana yang dinamis dantoleran. Ada yang berpandangan bahwaorang yang kreatif dapat menyusahkan.Mereka menanyakan bagaimana sesuatu haldikerjakan, mereka mengganggu kebiasaansehari-hari, dan gagasan mereka perluditeliti dan dibentuk. Untuk mendorong danmengelola kreativitas, guru harusmemahami proses kreatif, mengetahuibagaimana memilih orang yang mempunyaikemampuan kreatif, mampu merangsangperilaku kreatif, dan menciptakan suasanaorganisasi yang menunjang kreativitas.a. Konsep kreativitas
Pikiran-pikiran kreatif pada masa lalutelah membuat berbagai definisi tentangkreativitas.
Kreativitas adalah setiap pemikirantentang proses pemecahan suatu masalahdengan cara yang asli atau yang berguna.Tetapi, bila kita benar-benarmemikirkannya, hanya sedikit gagasan yang1 00% asli dan baru (Stan Kossen,dalamMichael A. West 2000:42). Kreativitas jugamerupakan kemampuan untuk melihathubungan-hubungan yang berguna diantarayang berbeda. Misalnya, seorang kepalasekolah yang membayangkan dua idepembinaan mutu guru yang tidak langsungberhubungan tetapi dapat disintesakan
M imbar Pendidikan
Sunnrro, Peningkatan Kenmni/,unn
menjadi objek atau gagasan ketiga yangberguna.b. Langkah-langkah (Icdcana Proses Kreatif
West dalam Wilhelmus W.B.,1p86)menguraikan langkah-Langkah dalarn proseskreatif sebagai berikut.a. Penemuan nnasalali. individu memilih
suatu masalah untuk ditangani ataumenyadari adanya suatu masalah ataugangguan ("saya rneneinui jalan buntuuntuk membuat program kerja sekolah.Apakah tidak ada cara lain yang lebihbalk untuk melakukan hal ini?")
b. Persiapan. Individu memusatkanperhatian pada masalah yangbersangkutan dan mengumpulkaninformasi yang relevan sertamemikirkan hipotesis tanpamengevaluasinya. ("sekolah lain pastimelakukan hal ini secara berbeda ataubarangkali mereka tidak inembuatprogram secara rutin")
c. Pengendapan. Setelah menghimpuninformasi yang ada, individumengendorkan kegiatannya danmempertimbangkan bahan yang telahdikumpulkan. Dalam langkah yangkurang disadari namun penting ini,i ndividu yang bersangkutankelihatannya seperti menganggur ataumelamun, tetapi sesunggulmyapikirannya sedang menata fakta yangada menjadi suatu pola barn.
d. Wawasan atau ilunainasi. Sering tanpadiduga selagi makan, atau tertidur atauberjalan gagasan bare yang terpadumerasuk pikiran i ndividu yangbersangkutan. ("sennianya ada di kepala! dengan cara i ni saya dapatmemberikan atasan saya informasi yang
12 1
122
Sunar1'o, Pcn,ngkatan Keniampuan
benar tanpa membuang waktu"). Ilhamseperti itu harus segera dicatat, karenamudah dilupakan jika sudah terlibatdengan aktivitas lainnya.
e. Taktik dan penerapan. Individu yangbersangkutan mulai membuktikandengan logika atau percobaan bahwagagasan tersebut dapat menyelesaikanmasalah tersebut dan dapatdilaksanakan. Ketabahan mungkindiperlukan pada tahap ini, karenagagasan baru pada mulanya mungkinditolak karena dianggap salah dan tidakbermanfaat, kecuali bisa dibuktikankemudian.
c. Karakteristik Orang KreatifKemampuan kreatif individu berbeda.
Orang yang sangat kreatif cenderung lebihorisinal daripada orang yang kurang kreatif .Jikalau diminta untuk menyarankankemungkinan pengggunaan ban mobil,orang yang tidak kreatif mungkin berkataban mobil dapat digunakan untuk"pelampung" dan "ayunan di pohon",
No. ,XXVIII;2OU1
t
sedangkan orang yang kreatif mungkinmenjawab, untuk "kerangka kacamatagajah" atau "pelindung robot yang besar".Orang kreatif juga cenderung lebih luwes -mereka dapat dan mau beralih dari satependekatan ke pendekatan yang lain apabilamenangani suatu masalah. Mereka lebihsuka hal yang rumit daripada hal yangsederhana dan cenderung lebih mandiridaripada orang yang kurang kreatif, yangmemegang teguh pendiriannya apahi1ditantang. Orang kreatif juga mudah sekalimempersoalkan wewenang dan rnudahmelanggar perintah yang menurut merek.:tidak ada artinya. Karena alasan ini merek,:mungkin agak sulit dikelola dalar -
kebanyakan organisasi. Karena I eb:'. -
didorong oleh rnasalah yang menari:,.perhatian daripada oleh imbalan mater:.mereka akan bekerja lama dan keras untLsesuatu yang menggugah rasa ingin tahum.:
Ciri-ciri orang kreatif dalam sebu::.lingkungan kerja dapat digambarkan sepL' - i.berikut
\V'III%2009
KUALITAS PRIBADINilai-nilai Intelektual &
ArtistikKetertarikan pada
KonipelksitasKepedulian pada
pekeijaan &ketercapaianKetekunan
Peniikiran yg mandiriToleransi terhadap
ambiguitasOtonom
Kepercayaan diriKesiapan mengambil
resiko
d. Apa Yang Dapat Mernbantu GuruMenjadi Kreatif
Tidak ada orang yang sama sekalitidak memiliki kreativitas, yang menjadipersoalan adalah bagaimanakahmengembangkan kreativitas tersebut. Dalamaktualisasinya, derajat kreativitas orang-orang dapat dibedakan tinggi rendahnyaberdasarkan kriteria tertentu. Oleh karenaderajat kreativitas orang-orang ada dalamsuatu garis kontinum, maka perbedaanantara orang-orang yang kreatif denganorang-orang yang kurang kreatif hanyalahistilah teknis belaka. Kedua kategori itusesungguhnya menunjukkan pada tingkat
\limbar Pendidikan
ORGANISM KERJASuportif, Ramah, Menantang, Sumber Daya untuk kreatifitas
Mendorong tindakan indpendenMendukung ide-ide bane
Kaya komunikasi
Sunm .1 o, Penmgkatan Konampua i
PLEKSIBILTAS
PERILAKU KREATIFKOGNITIF
DAN INOVATIF DIMemahami kompleksitas
TEMPAT KERJAMenunda penghakinian
Katagori-katagoripemikiran yg luas
I ngatan AkuratMeretas paradigma-
paradigma
Ciri-ciri orang-orang kreatif dan lingkungan kerja mereka (Michael A. West : 2000)
kreativitas yang tinggi di satu pihak dantingkat kreativitas yang rendah di lain pihak.Apakah seseorang tergolong kreatif atautidak kreatif bukanlah dua hal yang"Mutually Exclusive" . Oleh karena itu parapengelola organisasi pendidikan seyogyanyamendorong bawahannya untuk menjadikreatif dalam kegiatan-kegiatan mereka.
Kebanyakan orang dengan hasratdan praktek yang memadai dapatmeningkatkan kemampuan kreatif mereka.Perasaan telah menciptakan gagasan-gagasan yang bennanfaat bahkan dapatmembantu meningkatkan perasaan individuterhadap pekerjaannya dan kehidupanpribadinya. Untuk menjadi kreatif kita tidak
123
Sunarpo, Peningka,an Kenwngnmn
usah menjadi seorang yang jenius. Beberapahal yang diperlukan untukmengembangkannya antara lain1. Menggunakan imajinasi secara lebih
intensif.2. Membiarkan pikiran secara leluasa dan
bebas sehingga kegiatan-kegiatanpernecahan masalah dapat dilakukanlebih efektif.
3. Ada kalanya bahkan denganmembiarkan menernpuh arah yangmula-mula nampaknya "gila/aneh".
4. Mencari hubungan-hubungan yangberguna di antara objek-objek yangnampaknya tidak berhubungan sehinggamelahirkan ide-ide baru yangsebelumnya tak pernah ada.
Implementasi Peningkatan Kemampuandan Kreativitas Guru
Sebelum melaksanakan kegiatanproses belaj ar mengaj ar yang akandilakukan, guru harus mempunyai dasarkompetensi yang dapatmenumbuhkembangkan kemampuannyasebagai tenaga pendidikan. Secarasederhana kompetensi guru mengacu padapertanyaan "bagaimana melaksanakanpendidikan secara bermutu?" dariperspektif kompetensi yang harus dimilikioleh guns, maka untuk melaksanakanpendidikan yang bermutu guru haresmemiliki kompetensi di bidangnya(profesional), kompetensi sosial sebagaitenaga kependidikan, dan kompetensipersonal sebagai dirinya sendiri. Tiga
124
2)
3)
c. Penguasaankependidikan,pembelajaran siswa.
Kemampuan sosial mencakupkemampuan untuk menyesuaikan dinkepada tuntutan kerja dan lingkungansekitar pada waktu membawakantugas sebagai guru.Kemampuan pribadi mencakup:
Penampilan sikap yang positifterhadap
keselunuhan tugasnyasebagai
guru
dan
terhadapkeseluruhan situasi pendidikanbeserta unsur-unsurnya.Pemahaman, penghayatan, danpenampilan nilai-nilai yangseyogyanya dianut oleh seorangguru.
c. Penampilan
upaya
untukmenjadikan
dirinya
sebagaipanutan dan teladan bagi parasiswa.
Lebih lanjut Sanusi (1991)mengemukakan kompetensi-kompetensiyang arus dimiliki oleh guru profesionaladalah sebagai berikut:
a.
b.
No.2/XXVIII/20(J )
kompetensi ini secara detail dijabarkan olehJohnson yang dikutip oleh Ahmad Sanusi(1990) sebagai berikut:1) Kemampuan profesional mencakup:
a. Penguasaan materi pelajaran;b. Penguasaan dan penghayatan atas
landasan
dan
wawasankependidikan dan guru;
proses-proseskeguruan,
dan
Mimbar Pcndidikan
No. 2'X X V I I (/2009 Sitnun'o. %eningkalon Ketnmnptrnn
Mimbar Pendidikan 125
Gugus pengetahuan dan penguasaanteknis dasar profesional
Guguskemampuanprofesional
Jenis kcgiatan profesional
1. Pengetahuan tentang disiplinilmu
pengetahuan
sebagaisumber bahan studi
2. Penguasaan
bidang
studssebagai objek belajar
3. pengetahuan tentang karakte-ristilc/perkembangan pelajar
4. pengetahuan tentang berbagaimodel teori belajar (umum dankhusus)
1. Merencana-kanprogrambelajarmengajar
1.1 Men.lmuskan tujuan-tujuan instruksonal
1.2 Menguraikandeskripsi
satuanbahasan
1.3 Merancang ke-giatanhelajar-mengajar
1.4 Memilih media dansomber be-lajar
1.5 Menyusun instrumenevaluasi
5. Pengetahuan dan penguasaanberbagai proses belajar (umumdan khusus)
6. Pengetahuan tentang karakteris-tik
dan kondisi
sosial,ekonomi,
budaya, politiksebagai latar
belakang dankonteks berlang-sungnya prosesbelajar.
2. Melaksana-kan dan me-mimpinpro-sesbelajarmengajar
2.1 Memimpin
danmembimbing PBM
2.2 Mengatur
danmengubah sua-sanabelajar mengajar
2.3 Menetapkan
danmengubah
urutankegiatan belajar
7. Pengetahuan tentang
prosessosialisasi & kulturalisasi
8. Pengetahuan dan penghayatanpancasila sebagai pandanganhidup bangsa
9. Pengetahuan dan penguasaanberbagaimedia sumber belajar
3. Menilai ke-majuan bela-jar
3.1 Memberikan
skoratas hasil evaluasi
3.2 Mentransformasikanskor menjadi nilai
3.3 Menetapkan ranking
10. Pengetahuan tentang berbagaijenis informasi kependidikandan manfaatnya
11. Penguasaan teknik mengamatiproses belajar-mengajar
12. Penguasaan berbagai metodemengajar
13. Penguasaan teknik menyusuninstrumen penilaian kemajuanbelajar
4. Menafsirkandan meman-faatkan ber-bagai infor-masi
hasilpenilaian &penelitianuntukmeme-cahkan ma-
Sunarro, Peningkatan Kenmmpuan
14. Penguasaan teknikperencanaan danpengembangan programbelaj ar-mengaj ar
15. Pengetahuan tentang dinamikahubungan interaksi antaramanusia, terutama dalamproses belajar mengajar
16. Pengetahuan tentang sistempendidikan sebagai bagianterpadu dari sistem sosialnegara-bangsa
17. Penguasaan teknik memperolehinformasi yang diperlukanuntuk kepentingan prosespengambilan keputusan
salah profe-sionalkepen-didikan
Oleh karena itu, setiap tenagapendidikan
perlu
mengembangkankecerdasan majemuknya. Kecerdasanmajemuk yang dimaksudkan dalam hal iniadalah, mengacu pada kualitas manusia(pribadi guru), yakni:1. Kualitas akhlak;2. Kualitas Pendidikan;3. Kualitas ketrampilan;4. Kualitas Penguasaan IPTEK; dan5. Kualitas Etos kerja.
Dalam UU Sisdiknas No. 2 Tahun2003 Pasal 4 ayat (2) dinyatakan bahwa,"Pendidikan diselenggarakan sebagai satukesatuan yang sistemik dengan sistemterbuka dan multi makna."
Dan kedua konsep tersebutmenngisyaratkan bahwa, pembinaan danpengembangan "nalar" peserta didik dalamkegiatan pembelajaran merupakan bagiansubstansial yang perlu mendapat perhatian,sebab salah satu kehandalan outputpendidikan sebagai modal pembangunanakan terletak pada bagaimana pola fikir
126
No 2'XXVIII,2001)
lulusan dalam menyingkapi persainganhidup di era globalisasi. Untuk itu,seyogyanya pembinaan dan pengembangan"nalar"
dalam
kegiatan
pendidikandiarahkan pada:
1. Perkembangan kreativitas. bakat danminat;
2. Pengetahuan,
pengalaman
danketerampilan melalui pembelajaran;
3. Sikap mandiri, disiplin dan percaya dinbahwa, dirinya memiliki potensi positifyang dapat dikembangkan;
4. Pembentukan moral dan etika sebagaipeserta didik; dan
5. Kebutuhan
peserta
didik
dalan,menghadapi kesulitan belajar.
Disamping itu, hal yang tidak kala -.pentingnya dalam pembinaan da!-pengembangan "nalar" peserta didik ad alai-. .partisipasi guru. Dalam memberikar -
pelayanan seorang guru perl._memperhatikan kebutuhan peserta did-,diantaranya:
V1nibarI'c]
..
No 2/XNVllI!2009
1. Menyangkut bidang studi yang akandipelajari;
2. Situasi sekolah;3. Identifikasi terhadap pribadi;4. Kesulitan dalam mencerna materi
pendidikan;5. Memilih bakat, minat dan kegemaran;6. Membantu
menelaah
Situasipendid ikan;
7. Memberi gambaran situasi pendidikansecara terpadu;
8. Menentukan langkah apa yang harusditempuh jika menemukan kesulitan;
9. Identifikasi hambatan fisik.
Pada intinya, keberhasilan kegiatanpendidikan dan partisipasi guru dalampembinaan dan pengembangan "nalar"peserta didik akan terletak pada bobot nalar,yakni:1. Nalar intelektual: meliputi kecerdasan,
inovatif, kreatif, tanggung jawab,tangguh, mandiri, percaya diri, disiplin,bekerja keras, terampil, danmembangun;
2. Nalar Emosional: meliputi budipekerti, kepribadiaan, cinta tanah air,setia kawan, semangat kebangsaan;
3. Nalar Sosial: meliputi: kesetiakawanansosial, manusia pembangunan,pembangunan bangsa;
4. Nalar Spiritual: meliputi bariman,bertaqwa, cinta tanah air, semangatkebangsaan, dan sehat rohani.
KesimpulanSebagai suatu profesi, guru dituntut
untuk mempunyai kemampuan dankreativitas dalam menjalankan prosesbelajar rnengajarnya, agar siswa dapatmenerima pesan dan makna yang
Mimbar Pendidikan
sunano. Peningbaian Aemampnan
terkandung dalam materi bahan ajar yangdisampaikan guru secara efektif dan efisien.
Supaya maksud dari proses kegiatanmengajar di dalam kelas dapat tercapaisesuai yang telah dijabarkan dalam SatuanAcara Pengajaran dan SILABUS, gurudituntut untuk memiliki kemampuan dankreativitas yang telah dijelaskan pada bagiankonsep dan implementasi kemampuan dankreativitas guru.Daftar PustakaAbin Syamsudin Makmun, (1996),
Pengemhangan Profesi don Kiner jaTenaga Kependidikan, Program PascaSarjana IKIP Bandung.
Devito, Joseph A. (1996). HumanCommunication. Alih bahasa olehMaulana, Agus. (1997). KomunikasiAntar Manusia. Jakarta: ProfessionalBooks.
Asep Suryana. (2003) MenumhuhkanKreativitas Gin-it dalarn KegiatanBelajar Men go jar di Kelas, UPIBandung
Bank Dumia, Bank Pembangunafl Asia,BAPPENAS, Depdikbud (1999)Konferensi Pendidikan Indonesia,Mengatasi Krisis MenujuPembaharuan. Kumpulan NaskahSeminar.
Catetter, B. William, (1996), The HumanResources Function In EducationAdministration, A Simon & SchusterCompany Englewood cliffs, NewJersey.
127
Sunarro, Peningkatan Kentantpuan
Engkoswara (2004). Iman Ilmu AmaliahIndah. Bandung: Yayasan AmalKeluarga
Direktorat Tenaga Kependidikan, (2003),Pedoman Pelaksanaan Program GuruBantu Tahun 2003, Direktorat TenagaKependidikan; Dirjen Dikdasmen;Departemen Pendidikan Nasional.
(2003) Pedoman Umum ProgramGuru Bantu Tahun 2003, DirektoratTenaga Kependidikan; DirjcnDikdasmen; Departemen PendidikanNasional.
Guskey, R. Thomas and Huberman, (1995),Professional
Development
inEducation; New Paradigms andPractices, Teachers College PressNew York.
Gilley, Jerry W., (1989), Principles ofHuman
resources Development,Addison-Wesley Publishing Company,USA
Manullang,
(1985),
ManagementPersonalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Restindo Media Tama (2003) Undang-Undang Sisdiknas 2003. Jakarta.
Robbins, Stephen P. (1996). OrganizationalBehavior.- Concepts, Controversies,Aplications.
Alih
bahasa
oleh
128
\p? \V.
Puj aatmaka, Hadyana. (1996).Perilaku Organisasi: Konsep,Kontroversi, Aplikasi. Jakarta:Prenhallindo.
Schuler, Randall S., (1987), Personnel andHuman Resources Management, WestPublishing company, USA
Samara, (1994), Profesionalisme Keguruan,Kanisius, Yogyakarta.
Surya, H.M, (2002), Aspirasi PeningkatanKemampuan Profesionalisine damKesejahteraan Guru, Dalam JurnalPendidikan Kebudayaan No.021Tahun ke-5 Balitbang Dikbud, Jakarta.
Sutadipura, Balnadi, (1995), KompetensiGuru
dan
Kesehatan Mental.Angkasa, Bandung.
Usman, Uzer, (2002), Menjadi GuruProfesional, PT. Remaja Rosda Karya.Bandung.
West A.M., (2000), Developing Creativityin Organizations, The BritishPhsycological Society.
Penulis:Drs. Sunaryo, M.Pd ada/ah Dosen Pendidikan Luar Biasa
pads Faku/tas I/mu Pendidikan UPI, lahir di PangkalPinang 22 Juli 1956. Riwayat Pendidikan: 51 Program
Studi PLB d PLS di UPI (1984, 52 Bidang PLS dl UPI(2003
Mimbar Pendidikan