peningkatan hasil belajar matematika materi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY VARIASI
TALKING STICK BERBASIS MAGIC DISC PADA
KELAS IV DI MIN 1 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Diyah Sri Handayani
NIM. 115 14 156
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Diyah Sri Handayani
NIM : 115 14 156
Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Fakultas : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh Perpustakaan
IAIN Salatiga.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
Orang-orang yang sukses, telah belajar membuat diri mereka melakukan hal
yangharus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka
menyukainya atau tidak. (Aldus Huxley)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,
skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ibuku (Zuariyah) dan Bapakku (Muhammad Slamet) sebagai wujud baktiku
padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya.
Suamiku (Achmadi) yang selalu mendukung dan memberi semangat.
Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.
Sahabat – sahabatku yang tidak bisa ku sebut satu persatu
Teman-teman PGMI angkatan 2014
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur
kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang
tiada henti. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
BANGUN DATAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
COURSE REVIEW HORAY VARIASI TALKING STICK BERBANTUAN
MEDIA MAGIC DISC PADA KELAS IV DI MIN 1 SEMARANG TAHUN
AJARAN 2017/2018” Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tulus kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
4. Ibu Dra, Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengarahkan, membimbing, memberi petunjuk, memberI motivasi, dan
meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.
viii
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian
akademik dan staff perpustakaan yang telah memberikan layanan serta
bantuan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing
serta memotivasi penulis, baik moral maupun spiritual.
7. Bapak Drs. Amin Murtadlo, M.PdI selaku Kepala Sekolah MIN 1
Semarang beserta guru-guru yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian di MIN 1 Semarang.
8. Bapak Lestariyo, M.PdI selaku wali kelas IV MIN 1 Semarang yang telah
mengizinkan dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, semoga segala
bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridho dari Allah SWT
serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin.
Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dan semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 16 Juli 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Sri Handayani, Diyah. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Datar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif
Course Review Horay Variasi Talking Stick Berbasis Magic Disc
Pada Kelas IV Di MIN 1 Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.
Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Salatiga Pembimbing Dra, Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci : Matematika, Bangun Datar, Course Review Horay, Talking
Stick, Magic Disc
Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar yang diperoleh siswa
kelas IV MIN 1 Semarang Tahun 2017/2018 pada pelajaran Matematika
materi bangun datar masih rendah dengan rata-rata kelas hanya mencapai
61.30 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 68. Hal ini karena
guru belum menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran tidak banyak melibatkan siswa dan terkesan teacher
centered. Hal tersebut membuat pembelajaran monoton. Suasana
pembelajaran juga kurang menyenangkan dan tampak menegangkan,
sehingga membuat siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran. Siswa
tidak merespon dan hanya diam ketika guru bertanya.. Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran
Matematika. Model ini mengarahkan pemahaman siswa pada
pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran agar siswa lebih mampu memahami materi, dan belajar
Matematika menjadi lebih menyenangkan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbantuan media Magic Disc. Data dalam peneliti ini diambil dengan
teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes, dokumentasi dan
observasi terhadap siswa.
Hasil berupa peningkatan hasil belajar bangun datar pada siswa
kelas IV MIN 1 Semarang dengan jumlah 23 siswa. Pada siklus I siswa
yang tuntas sesuai KKM sebanyak 12 siswa atau 52,14% dengan rata-rata
kelas 61,30, siklus II yang tuntas sebanyak 19 siswa atau 82,60% dan rata-
rata kelasnya 85,21. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi
bangun datar.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................... 8
F. Metode Penelitian .............................................................................. 10
G. Sistematika Penulisan ....................................................................... 18
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...................................................................................... 21
1. Hasil Belajar ................................................................................. 21
2. Matematika ................................................................................... 24
3. Materi Bangun Datar ( Keliling dan Luas Bangun Datar
Gabungan; Persegi, Persegi panjang ............................................ 26
4. Model Pembelajaran Kooperatif ................................................... 31
5. Course Review Horay (CRH) ....................................................... 35
6. Talking Stick ................................................................................. 39
7. Course Review Horay (CRH) Variasi Talking Stick .................... 42
8. Media Pembelajaran ..................................................................... 44
9. Magic Disc ..................................................................................... 46
B. Kajian Pustaka ................................................................................... 51
C. Kaitan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay
(CRH) Variasi Talking Stick Berbantuan Media Magic Disc
dan Pembelajaran Matematika .......................................................... 54
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ............................................................................... 59
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian .................................................... 59
2. Tempat Penelitian ........................................................................ 59
3. Identitas Sekolah ......................................................................... 60
xii
4. Visi dan Misi ............................................................................... 60
5. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................ 61
B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................................ 64
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................... 66
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ........................................................ 72
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ................................................ 79
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) ................................. 79
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I .............................................. 82
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ............................................ 93
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 102
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 111
B. Saran .................................................................................................. 111
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 116
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penskoran Kelompok .................................................................. 44
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ................................................... 59
Tabel 3.2 Guru dan Tenaga Kependidikan MIN 1 Semarang .................... 61
Tabel 3.3 Daftar Siswa Kelas IV MIN 1 Semarang .................................... 63
Tabel 3.4 Rekapitulasi Nilai Tes Kondisi Awal Siswa ............................... 65
Tabel 4.1 Nilai Kondisi Awal Siswa ........................................................... 80
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ................................................. 83
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 84
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 85
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I ............................................... 88
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 89
Tabel 4.7 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 95
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .............................................. 98
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II .............................................. 99
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 101
Tabel 4.11 Jumlah Perolehan Nilai Sswa Per Siklus .................................... 104
Tabel 4.12 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I ....................................... 106
Tabel 4.13 Hasil Penilaian Afektif Siswa Siklus I ........................................ 106
Tabel 4.14 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II ...................................... 107
Tabel 4.15 Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus .................................................. 108
Tabel 4.16 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Per
Siklus .......................................................................................... 109
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Design PTK Menurut Kemmis dan Mc.Taggart ......................... 11
Gambar 2.1 Persegi Panjang ........................................................................... 27
Gambar 2.2 Persegi ......................................................................................... 29
Gambar 2.3 Persegi ......................................................................................... 29
Gambar 2.4 Bangun Datar Gabungan ............................................................. 30
Gambar 2.5 Bangun Datar Gabungan ............................................................. 30
Gambar 2.6 Media Magic Disc ....................................................................... 50
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I ......................................................................... 117
Lampiran 2 RPP Siklus II....................................................................... 125
Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I .......................................... 133
Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ......................................... 136
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II ......................................... 138
Lampiran 6 Lembar Obeservasi Siswa Siklus II ..................................... 141
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I ............................................................ 143
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus II .......................................................... 144
Lampiran 9 Materi Pelajaran .....................................................................145
Lampiran 10 Silabus .................................................................................. 148
Lampiran 11 Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus I ....................................... 150
Lampiran 12 Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus II ...................................... 151
Lampiran 13 Dokumentasi .......................................................................... 152
Lampiran 14 Surat Permohonan Ijin Penelitian .......................................... 155
Lampiran 15 Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................... 156
Lampiran 16 Lembar Konsultasi Pembimbing ........................................... 157
Lampiran 17 Daftar SKK ............................................................................ 158
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 161
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang penting untuk dipelajari
khususnya pada bangku sekolah dasar. Matematika di sekolah diberikan
sebagai mata pelajaran yang harus dikuasai siswa. Beberapa kurikulum
yang pernah diterapkan di Indonesia memasukkan mata pelajaran
matematika sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari siswa.
Menurut Johnson dan Myklebust, sebagaimana dikutip oleh Sam’s
(2010: 11), matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya
untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan
sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.
Sedangkan Aristoteles mempunyai pendapat yang lain. Ia memandang
matematika sebagai salah satu dari tiga dasar yang membagi ilmu teologi.
Matematika didasarkan atas kenyataan yang dialami, yaitu pengetahuan
yang diperoleh dari eksperimen, observasi, dan abstraksi (sebagaimana
dikutip oleh Fathani,2009: 21).
Proses pembelajaran suatu mata pembelajaran akan efektif bagi
siswa jika guru memiliki pengetahuan tentang objek yang akan diajarkan
supaya dalam menyampaikan materi tersebut penuh dengan dinamika dan
inovatif. Demikian juga dengan pembelajaran matematika di sekolah dasar,
guru SD harus mengetahui bagaimana karakteristik matematika. Para ahli
2
sepakat bahwa sasaran dalam pembelajaran matematika adalah abstrak.
Ciri khas matematika yang deduktif aksiomatis ini harus diketahui oleh
guru sehingga mereka dapat membelajarkan matematika dengan tepat
mulai dari konsep yang sederhana sampai yang kompleks (Sam’s,2010:
29).
Permasalahannya yaitu tidak sesuainya kemampuan siswa terhadap
materi yang disajikan guru. Guru hanya ingin menyelesaikan bahan
pelajaran yang tercantum dalam silabus, sedangkan siswa belum
memahami materi yang diajarkan. Sehingga yang sering terjadi yaitu siswa
belum bisa menemukan konsep dalam belajar matematika. Hal ini yang
menyebabkan matematika terlihat sulit dan tidak disukai dikalangan
banyak siswa. Padahal yang diharapkan siswa dapat menyukai pelajaran
matematika dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-
harinya.
Berdasarkan temuan Depdiknas (2007: 10-18) dalam mengkaji
pelaksanaan kebijakan kurikulum Mata Pelajaran Matematika di sekolah
dasar, menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan
standar isi mata pelajaran Matematika. Berdasarkan aspek pelaksanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran di kelas masih konvensional,
model pembelajaran kurang bervariasi, guru cenderung menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab, sehingga kurang mengaktifkan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar.
3
Proses pembelajaran matematika kebanyakan masih belum
menunjukkan hasil yang memuaskan. Upaya guru ke arah peningkatan
kualitas proses pembelajaran belum optimal. Metode, pendekatan dan
evaluasi yang dikuasai guru belum beranjak dari pola tradisional. Hal ini
berdampak negatif terhadap daya serap siswa yang masih lemah.
Fenomena pelaksanaan pembelajaran Matematika tersebut,
merupakan gambaran yang terjadi di kelas IV MIN 1 Semarang.
Berdasarkan refleksi awal melalui data tes dan observasi bahwa
pembelajaran Matematika pada materi bangun datar masih belum optimal.
Guru belum menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran tidak banyak melibatkan siswa dan terkesan teacher
centered. Hal tersebut membuat pembelajaran monoton. Suasana
pembelajaran juga kurang menyenangkan dan tampak menegangkan,
sehingga membuat siswa kurang semangat mengikuti pembelajaran. Siswa
tidak merespon dan hanya diam ketika guru bertanya. Siswa kurang berani
menyampaikan pendapat dan lebih banyak diam meskipun guru sudah
menunjuk mereka untuk mengajukan pendapat.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dalam KD 4.9
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi,
persegi panjang dan segi tiga menunjukkan bahwa sebanyak 16 siswa dari
23 siswa atau 69,56% siswa belum mencapai KKM yang telah ditetapkan
yaitu 68. Melihat data hasil belajar dan pelaksanaan pembelajaran tersebut,
sangat perlu mengadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan
4
kualitas pembelajaran matematika materi bangun datar, sebagai upaya
untuk meningkatkan hasil belajar matematika.
Berdasarkan diskusi, peneliti dan guru kelas menetapkan alternatif
tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan dengan bantuan
media yang menarik. Model pembelajaran yang dipilih adalah model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay (CRH).
Model pembelajaran kooperatif Course Review Horay (CRH)
dipilih sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika bangun datar karena model ini dapat menciptakan suasana
kelas menjadi menyenangkan, tidak menegangkan, sehingga dapat
menumbuhkan rasa nyaman, keberanian, dan semangat dalam diri siswa
ketika mengikuti pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay juga dapat melatih skill kerja sama antar siswa.
Model ini mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalam situasi
pembelajaran. Siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu permainan
yang diberikan guru kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan.
Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Kurniasih (2016: 81) bahwa
penggunaan model Course Review Horay dapat menguji pemahaman
siswa menggunakan soal dimana jawaban soal dituliskan pada kartu atau
kotak yang telah dilengkapi nomor dan untuk siswa atau kelompok yang
mendapatkan jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu
5
harus berteriak “Horee!!” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya. Model
ini bersifat menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkompetisi secara positif dalam pembelajaran, selain itu juga
dapat mengembangkan kemampuan berfikir kritis siswa, serta membantu
siswa untuk mengingat konsep yang dipelajari secara mudah.
Selain menggunakan model Course Review Horay, peneliti juga
menggunakan model Talking Stick. Model ini dilakukan dengan bantuan
tongkat, siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari
guru setelah mempelajari materi pokoknya. (Shoimin, 2014:224)
Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi peserta didik SD,
SMP dan SMA/SMK. Selain dapat mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat, model ini juga mampu menguji kesiapan siswa,
melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami isi materi
pelajaran dengan cepat, serta mengajak mereka untuk terus siap dalam
situasi apapun.
Pada penelitian ini, peneliti menggabungkan kedua model tersebut
dalam proses pembelajaran. Dengan penerapan model Course Review
Horay dengan Talking Stick tersebut siswa tidak hanya mampu dalam
kecakapan akademik saja, akan tetapi juga kecakapan sosial. Proses
pembelajaran yang berlangsung dapat memenuhi tuntutan kurikulum yang
berorientasi pada kompetensi dan life skill, sehingga potensi dan
kompetensi siswa yang selama ini terpendam dapat berkembang secara
optimal dan tujuan yang dicita-citakan dapat tercapai.
6
Selain penggunaan dua model di atas, peneliti juga menggunakan
media Magic Disc. Media Magic Disc merupakan media baru sebagai alat
bantu guru dalam mengajar. Media ini seperti media kemudi pintar yang
berbentuk lingkaran dan dapat diputar, diamana dilingkaran tersebut juga
terdapat materi pelajaran. Media ini dapat menarik perhatian siswa dengan
desain yang menarik dan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar.
Dengan adanya media ini, siswa akan lebih tertarik dengan
Matematika karena media ini dirancang dengan desain yang menarik
sehingga siswa tidak bosan ketika belajar. Selain itu, Pembelajaran akan
lebih fokus dan terarah. Maka dari itu dalam hal ini peneliti memilih
model pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
dengan menggunakan media Magic Disc dengan tujuan meningkatkan
prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika.
Dari latar belakang diatas penulis mengadakan penelitian dengan
judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI BANGUN DATAR MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY
VARIASI TALKING STICK BERBASIS MAGIC DISC PADA SISWA
KELAS IV DI MIN 1 SEMARANG TAHUN AJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah melalui penerapan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc
7
dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar pada
siswa kelas IV di MIN 1 Semarang Tahun Ajaran 2017/2018?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian disesuaikan dengan rumusan
masalah yang sudah disebutkan di atas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar matematika materi bangun datar
melalui model pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi
Talking Stick berbasis Magic Disc pada siswa kelas IV di MIN 1
Semarang Tahun Ajaran 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang dapat diambil dari hasil penelitian tindakan
kelas ini adalah dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika melalui model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
pendukung teori dan sumber informasi untuk penelitian-penelitian
beriikutnya yang relevan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Menambah pengalaman belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika.
8
2) Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika terutama pada materi bangun datar.
3) Pembelajaran perkalian dan pembagian pecahan menjadi lebih
bermakna dan menyenangkan bagi siswa.
b. Bagi Guru
1) Menambah informasi dan pengalaman bagi guru dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
2) Menjadi referensi guru untuk meningkatkan kreativitas dan
kemampuan mengadakan pembelajaran yang inovatif dan
menyenangkan terutama dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking
Stick.
3) Menambah pengetahuan tentang PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan)
4) Menambah wawasan guru tentang penggunaan media yang
menarik dan menyenangkan, terutama penggunaan media
pembelajaran Magic Disc.
c. Bagi Madrasah
Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka
memperbaiki kualitas pembelajaran yang dapat meningkatkan
mutu pendidikan di MIN 1 Semarang.
9
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap terhadap
masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang dipandang paling
tepat untuk memecahkan masalah yang telah dipilih untuk diteliti melalui
PTK (Mulyasa, 2011:63).
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka
pada penelitian ini hipotesis alternatif yaitu penerapan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc
pada mata pelajaran matematika materi bangun datar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV semester 1 MIN 1 Semarang tahun pelajaran
2017-2018.
Penerapan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick berbasis Magic Disc berhasil apabila indikator yang
diharapkan dapat tercapai, adapun indikator yang dirumuskan peneliti
adalah:
a. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan
siklus selanjutnya.
b. Siswa kelas IV MIN 1 Semarang dapat mencapai target Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM ) dalam pembelajaran matematika materi
bangun datar yang telah ditentukan oleh madrasah yaitu 68.
c. Siswa kelas IV MIN 1 Semarang dapat mencapai target Kriteria
Ketuntasan Klasikal yaitu 75%. Dari segi hasil, proses pembentukan
kompetensi dan karakter dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan
10
perilaku positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-
tidaknya sebagian besar 75% (Mulyasa, 2013:131).
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas. Kemmis menyatakan bahwa penelitian tindakan merupakan
upaya mengujicobakan ide-ide dalam praktik untuk memperbaiki atau
mengubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan yang dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Samsu
Sumadayo, 2013: 21).
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas IV
MIN 1 Semarang dengan jumlah keseluruhan 23 siswa yaitu 11 siswa
laki-laki dan 12 siswa perempuan. Peneliti menggunakan pola
kolaboratif yaitu peneliti sebagai pengamat. Waktu pelaksanaan
penelitian ini pada semester 1 tahun ajaran 2017/2018.
3. Langkah- Langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang dirancang dalam penelitian
ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc yang
dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat
tahapan yaitu:
11
a. Rencana ( plaining )
b. Pelaksanaan tindakan ( action )
c. Pengamatan ( observation )
d. Refleksi ( reflektion ) (Samsu Sumadayo, 2013: 27)
Berikut gambaran keempat langkah siklus penelitian:
Gambar1.1 Design Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis
dan Mc Taggart (Sam’s,2010: 73).
Berdasarkan gambar di atas, langkah-langkah siklus penelitian
sebagai berikut:
12
a. Perencanaan
1) Menyiapkan RPP Matematika dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking
Stick berbasis Magic Disc pada mata pelajaran matematika.
2) Menyiapkan fasilitas, sarana dan media yang digunakan dalam
pembelajaran.
3) Menyiapkan soal sebagai tes tertulis.
4) Mempersiapkan instrumen penilaian.
b. Pelaksanaan tindakan
Tahap ini guru melaksanakan satuan perencanaan tindakan
yang telah tertulis di RPP matematika. RPP tersebut terdiri dari
tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
penutup.
c. Pengamatan
Bagian pengamatan guru melakukan pengamatan yang
meliputi proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan. Tujuan
pengamatan ini untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar
dapat dievaluasi dan dijadikan dasar dalam melakukan refleksi.
d. Refleksi
Tahap refleksi diantaranya: menganalisis, mensintesis,
memaknai, dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi dipandang
sebagai upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil
yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang disertai dengan
13
kegiatan pengamatan mengahasilkan tentang cerita apa yang terjadi.
Refleksi didasarkan pada bukti-bukti empiris yang telah terkumpul
serta teori-teori yang relevan (Samsu Somadayo, 2013:51-60).
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan
peneliti bersama guru kelas melakukan analisis data mengenai
proses, masalah, dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan
dengan refleksi sesuai pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan
melalui model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick berbasis Magic Disc.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan oleh guru
atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan
dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan
yang dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Silabus
Silabus sebagai pedoman pokok dalam pengembangan
pembelajaran lebih lanjut, salah satunya sebagai pedoman dalam
pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) . Berdasarkan
silabus tematik kelas IV tema Berbagai Pekerjaan, dapat diketahui
KD yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu KD 3.9
Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi,
persegi panjang, dan segi tiga dan 4.9 Menyelesaikan masalah
14
berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi, persegi panjang,
dan segi tiga.
b. RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan salah
satu persiapan yang harus disiapkan guru sebelum mengajar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam
silabus. Lingkup Rencana Pembelajaran yaitu mencakup satu
kompetensi dasar yang terdiri atas satu indikator atau beberapa
indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Berdasarkan KD
diatas, dapat dirumuskan indikator pencapaian kompetensi sebagai
berikut :
3.9.4 Menemukan cara mencari luas dan keliling bangun datar
gabungan (persegi dan persegi panjang) menggunakan benda
konkret.
4.9.4 Menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun
datar gabungan (persegi dan persegi panjang).
c. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran pada penelitian ini yaitu tentang luas
dan keliling bangun datar gabungan. Bangun datar gabungan
adalah bangun datar yang terbentuk dari beberapa bangun datar
sederhana. Luas dan keliling bangun datar gabungan yang akan
15
dipelajari adalah bangun datar gabungan persegi dan persegi
panjang.
d. Lembar Observasi
Lembar observasi adalah daftar kegiatan kegiatan yang
mungkin timbul dan akan diamati. Lembar observasi yang
digunakan yaitu lembar observasi untuk mengamati guru dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick berbasis Magic Disc dan lembar observasi
untuk siswa. Disamping itu juga observer mendokumentasikan
dengan foto-foto serta mencatat proses pembelajaran untuk
mendapatkan data tentang aktivitas siswa selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian yang akan digunakan peneliti adalah
tes tertulis, peneliti akan menyajikan sederetan pertanyaan atau soal
latihan. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking
Stick berbasis Magic Disc dalam mata pelajaran matematika.
5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan
data dengan metode sebagai berikut:
16
a. Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Metode ini
digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan
dalam pembelajaran berkaitan dengan proses kegiatan belajar
mengajar oleh guru dan siswa untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran matematika.
b. Wawancara
Peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur untuk
mendapatkan informasi dari narasumber yaitu Bapak Lestariyo,
M.PdI selaku wali kelas IV dan Bapak Drs. Amin Murtadlo, M.PdI
selaku Kepala Sekolah MIN 1 Semarang. Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara bebas, dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-
pertanyaan spesifik, namun hanya memuat poin-poin penting dari
masalah yang ingin digali dari responden.
6. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai
tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 68 (sesuai KKM
matematika kelas IV di MIN 1 Semarang). Siswa dikatakan tuntas
belajarnya atau mencapai KKM jika nilai perolehan siswa 68.
Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum
mencapai KKM jika nilai perolehan siswa < 68.
17
Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-
siklus digunakan tolak ukur Kriteria Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut >75% siswa telah
tuntas belajarnya (Mulyasa, 2013:131). Presentase ketuntasan klasikal
dapat dihitung menggunakan rumus (Daryanto, 2011:192):
P = ∑
∑ X 100%
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini
digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut
dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis juga juga dijadikan sebagai
bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran atau
bahkan mungkin sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model
pembelajaran yang tepat (Zainal, 2014: 41)
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini masing-masing bab dapat
dirinci sebagai berikut :
1. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan
pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk
apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab
pendahuluan pada skripsi ini memuat (1) latar belakang masalah, (2)
rumusan masalah, (3) hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan
P = ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 X 100%
18
(4) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) metode penelitian,
dan (6) sistematika penelitian.
2. Bab II Landasan Teori
Landasan teori pada bab II ini berisi tentang kajian teori dan kajian
pustaka. Kajian teori memuat tentang hasil belajar (pengertian belajar,
pengertian hasil belajar, klasifikasi hasil belajar), tentang matematika,
materi bangun datar (keliling dan luas bangun datar gabungan persegi
dan persegi panjang), model pembelajaan kooperatif, Course Review
Horay (pengertian, kekurangan dan kelebihan Course Review Horay),
Talking Stick (pengertian, langkah-langkah, kekurangan dan kelebihan
Talking Stick), media pembelajaran dan tentang media Magic Disc.
Selain itu dalam kajian teori juga memuat keterkaitan antara
pembelajaran matematika materi bangun datar dengan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay, keterkaitan antara
pembelajaran matematika materi bangun datar dengan model Talking
Stick, keterkaitan antara pembelajaran matematika materi bangun
datar dengan media Magic Disc dan keterkaitan pembelajaran
matematika materi bangun datar dengan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berantuan
media Magic Disc. Sedangkan kajian pustaka berisi tentang telaah
terhadap penelitian terdahulu (prior research) yang relevan dengan
permasalahan dan variabel yang diteliti.
19
3. Bab III Pelaksanaan Penelitian
Bab ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan tiap siklus. Tiap siklus
membahas 4 tahap pelaksanaan siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Dimulai dari pembahasan pelaksanaan
siklus I, dilanjutkan siklus II dan siklus selanjutnya jika diperlukan.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penilitian per siklus akan di deskripsikan pada bab ini. Dimulai
dari pembahasan kondisi awal (pra siklus), siklus I, siklus II, dan
siklus selanjutnya jika diperlukan. Dalam bagian ini disajikan hasil
penelitian dan pembahasan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui bahwa model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika
materi Bangun Datar kelas IV di MIN 1 Semarang Tahun Pelajaran
2017/2018.
5. Bab V Penutup
Pada bagian penutup ini terdapat 2 poin pembahasan, yaitu
kesimpulan dan saran. Pada bagian kesimpulan akan disimpulkan
mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif Course Review
Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada mata pelajaran
Matematika materi Bangun Datar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV di MIN 1 Semarang atau tidak. Dan pada bagian saran,
20
setelah melakukan penelitian peneliti memberikan saran kepada pihak
madrasah, guru dan pihak terkait mengenai hasil peneliti
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut kamus bahasa Indonesia belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku
atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (afandi, dkk,
2013: 2). Selaras dengan pengertian belajar di atas, sedangkan
menurut Drs. Slameto, sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2011:
13) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi
seseorang yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu
dan bukan merupakan hasil dari proses pertumbuhan (Sam’s, 2010:
31). Sedangkan menurut Djamarah, sebagaimana dikutip oleh
Muhamad Afandi, dkk (2013: 2) belajar adalah seragkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotor.
22
b. Pengertian Hasil Belajar
Seseorang yang telah melakukan perbuatan belajar belajar
maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau
beberapa aspek tingkah laku sebagai akibat hasil belajar.
Selanjutnya Sanjaya mengemukakan bahwa hasil belajar tingkah
laku sebagai hasil belajar dirumuskan dalam bentuk kemampuan
dan kompetensi yang dapat diukur atau dapat ditampilkan melalui
performance siswa (Muhamad Afandi, dkk, 2013: 4).
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang
berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan
atau pengalaman yang diperoleh. Lebih jauh hubungannya dengan
hasil belajar Gagne dan Briggs, sebagaimana dikutip oleh Sam’s
(2010: 34) mengemukakan adanya lima kemampuan yang
diperoleh seseorang sebagai hasil belajar yaitu keterampilan
intelektual, strategi, kognitif, informasi verbal, keterampilan
motorik dan sikap.
Adapun hasil belajar menurut Bloom dalam Purwanto
menggolongkan kedalam tiga ranah yang perlu diperhatikan dalam
setiap proses belajar mengajar. Tiga ranah tersebut adalah ranah
kognitif, efektif, dan psikomotor (sebagaimana dikutip oleh
Sams,2010: 35).
Berdasarkan Permendikbud no. 104 tahun 2014, penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan
23
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran.
Dari beberapa definisi di atas hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses
pembelajaran dan dapat diukur melalui pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, dan sintesis yang diraih siswa dan merupakan
tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar
(Sam’s,2010: 37)
c. Fungsi dan Tujuan Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk
memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan
mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk
memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk:
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan
berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi; dan
4) Memperbaiki proses pembelajaran (Permendikbud,2014: 3).
24
d. Lingkup Penilaian Hasil Belajar
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup
kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Berikut sasaran
penilaian hasil belajar di tiap kompetensinya (Permendikbud,2014:
4) :
1) Kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial
meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual
dan nilai sosial.
2) Kompetensi pengetahuan meliputi tingkatan kemampuan
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
3) Kompetensi keterampilan mencakup keterampilan abstrak
dan keterampilan konkrit.
2. Matematika
Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), matematika
didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan
dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah
mengenai bilangan (Fathani,2009: 22).
Matematika berasal dari kata Yunani "mathein" atau
"mathenein", yang artinya mempelajari. Menurut Nasution yang
25
dikutip oleh Subarinah kata matematika diduga erat hubungannya
dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian,
ketahuan atau intelegensia.
Johnson dan Myklebust, sebagaimana dikutip oleh Sam’s
(2010: 11-12), berpendapat bahwa matematika adalah bahasa simbolis
yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk
memudahkan pemikiran. Sedangkan menurut Mulyani Sumantri
matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran matematika
ialah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan mempergunakan
angka-angka dan bahasa dalam matematika.
Sujono mengemukakan beberapa pengertian matematika.
Diantaranya, matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan
yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika
merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia mengartikan
matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterpretasikan berbagai
ide dan kesimpulan (Fathani,2009: 19).
Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar
mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas
berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi
pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik
26
terhadap materi Matematika. Menurut Hans Freudental dalam Susanto,
Matematika merupakan aktifitas insani (human activities) dan harus
dikaitkan dengan realitas. Dengan demikian, Matematika merupakan
cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan, ruang, dan
bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas dari
aktivitas insan tersebut. Pada hakikatnya, Matematika tidak terlepas
dari kehidupan sehari-hari, dalam arti Matematika memiliki kegunaan
yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Semua masalah kehidupan
yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti mau tidak mau
harus berpaling kepada Matematika (Sam’s, 2010:25).
3. Materi Bangun Datar (Keliling dan Luas Bangun Datar
Gabungan; Persegi, Persegi Panjang)
Bangun datar merupakan bentuk-bentuk geometri berdimensi dua,
terletak pada bidang datar, dan memiliki dua unsur, yaitu panjang dan
lebar. Berikut ini bentuk-bentuk, keliling, dan luas bangun datar
(Firmanawaty, 2003: 61-63).
a. Persegi Panjang
Persegi panjang berbentuk segiempat khusus. Setiap bangun datar
dinamakan persegi panjang jika :
1) Memiliki 4 sudut yang semuanya merupakan sudut siku-siku.
2) Memiliki 4 sisi, setiap sisi yang berhadapan sama panjang.
3) Memiliki 2 simetri lipat, 2 sumbu simetri, dan 2 simetri putar.
27
4) Memiliki 2 diagonal yang sama panjang dan berpotongan di
satu titik.
Gambar 2.1 Persegi Panjang
Rumus keliling dan luas persegi adalah :
1) Keliling persegi panjang
Keliling persegi panjang adalah jumlah sisi-sisi persegi panjang
atau jumlah panjang keempat sisinya. Pada Gambar persegi
panjang di atas, keliling ABCD = AB + BC + CD + DA pada
persegi panjang. Sisi yang lebih panjang disebut panjang yang
dinotasikan dengan p, dan sisi yang lebih pendek disebut lebar,
yang dinotasikan dengan l. Jadi, rumus keliling persegi panjang
adalah :
atau
2) Luas persegi panjang
Luas persegi panjang ABCD adalah jumlah persegi satuan yang
ada di dalam daerah persegi panjang ABCD . Luas ABCD yang
diperoleh itu sama dengan hasil kali, panjang, dan lebarnya.
K = p + l + p + l
=
K = 2 ( p + l )
=
28
Dari uraian di atas maka diperoleh rumus luas persegi panjang
adalah :
b. Persegi/Bujur Sangkar
Persegi termasuk segiempat khusus karena memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
1) Semua sisinya sama panjang.
2) Semua sudutnya siku-siku dengan total sudut dalamnya adalah
360˚.
3) Memiliki diagonal yang sama panjang dan saling tegak lurus
membentuk sudut 90˚.
4) Memiliki 4 simetri lipat, 4 sumbu simetri, dan 4 simetri putar.
Gambar 2.2 Persegi
Rumus keliling dan luas persegi adalah :
1) Keliling persegi
Keliling adalah ukuran panjang sisi yang mengitari bangun
datar AB, BC, CD, AD adalah sisi-sisi yang membentuk
persegi ABCD. Keliling jajar genjang sama dengan jumlah
panjang ruas garis yang membatasi persegi tersebut.
L = p x l
=
29
Gambar 2.3 Persegi
Keliling persegi ABCD adalah jumlah panjang sisi-sisinya,
yaitu dirumuskan sebagai berikut
Karena panjang AB = CD = AD = BC maka rumus kelilingnya
ABCD dapat dituliskan :
2) Luas Persegi
Luas persegi adalah daerah yang berada di dalam batas ruas-
ruas persegi tersebut. Untuk menghitung luas persegi
menggunakan rumus yaitu :
c. Bangun Datar Gabungan
Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang terbentuk dari
beberapa bangun datar sederhana (Irene,dkk,2016: 37-38).
K = AB + BC + CD + AD
K = 4 x s
L = s x s
30
Gambar 2.4 Bangun Datar Gabungan
Bangun datar gabungan di atas terdiri dari bangun datar persegi
dan persegi panjang. Untuk mencari keliling dan luas bangun datar
gabungan diatas, dapat menggunakan cara sebagai berikut :
Keliling bangun datar gabungan
K = Jumlah anjang sisi luar bangun datar gabungan
= a + b + c + d + e + f
Luas bangun datar gabungan
L = Luas A + Luas B
Gambar 2.5 Bangun Datar Gabungan
Bangun datar gabungan diuraikan menjadi beberapa bangun datar
sederhana.
Luas bangun A (persegi panjang) = 10cm x 5cm = 50 cm²
Luas bangun B (persegi ) = 5cm x 5cm = 25 cm²
Luas bangun datar gabungan = Luas bangun A + Luas bangun B
31
= 50 cm² + 25 cm²
= 75 cm²
4. Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran memiliki makna yang lebih luas
daripada suatu strategi, metode, atau prosedur. Model
pembelajaran mencakup suatu pendekatan pembelajaran yang luas
dan menyeluruh. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman untuk merencanakan pembelajaran di kelas. Model
pembelajaran ibarat bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran.
Model pembelajaran dapat menggunakan sejumlah keterampilan
metodologis dan prosedual.
Menurut Arends model pembelajaran mempunyai karakteristik
yang sama dengan strategi pengajaran dan metode pengajaran.
Namun model pembelajaran mempunyai keistimewaan. Model
pembelajaran menyiratkan sesuatu yang lebih besar daripada
strategi, metode, atau taktik pembelajaran tertentu karena model
pembelajaran mencakup pendekatan pembelajaran secara
32
keseluruhan dan bukan strategi atau teknik tertentu (sebagaimana
dikutip oleh Suprijono,2016: 51-52)
Adapun Soekamto, dkk, sebagaimana dikutip oleh Trianto
(2009: 22), mengemukakan maksud dari model pembelajaran
adalah: “Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
melaksanakan aktivitas belajar mengajar”.
b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Slavin menyatakan bahwa belajar kooperatif bukanlah sesuatu
yang baru. Sebagai guru dan mungkin siswa kita pernah
menggunakannya atau mengalaminya sebagai contoh saat bekerja
dalam laboratorium. Dalam belajar kooperatif, siswa dibentuk
dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 orang untuk
bekerja sama dalam menguasai materi yang diberikan guru.
Menurut Artzt & Newman, sebagaimana dikutip oleh Trianto
(2009: 56), dalam belajar kooperatif siswa belajar bersama sebagai
suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Jadi, setiap anggota kelompok memiliki
tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Johnson dan Johnson, sebagaimana dikutip oleh Huda (2011:
31), menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif berarti working
33
together to accomplish shared goals (bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama). Dalam suasana kooperatif, setiap anggota sama-
sama berusaha mencapai hasil yang nantinya bisa dirasakan oleh
semua anggota kelompok.
Menurut Isjoni, sebagaimana dikutip oleh Slavin (2008:4-5),
model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic
skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk
interpersonal skill. Sedangkan menurut Suyatno, model kooperatif
adalah model belajar yang menekankan belajar dalam kelompok
heterogen saling membantu satu sama lain, bekerja sama
menyelesaikan masalah, dan menyatukan pendapat untuk
memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun
individual.
Ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif
memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah
berdasarkan penelitian dasar (yang dirangkum dalam buku ini)
yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk
meningkatkan pencapaian prestasi siswa, dan juga akibat-akibat
positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar
kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam
bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain
adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk
34
berpikir, menyelesaikan masalah, dan mengintegrasikan serta
mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka, dan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk
mencapai hal-hal semacam itu.
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih
mudah menemukan dan mereka saling berdiskusi dengan temannya.
Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial
dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam
pembelajaran kooperatif (Trianto,2009: 56)
Pembelajaran kooperatif berjalan dengan baik dan dapat
diaplikasikan untuk semua jenis kelas, termasuk kelas-kelas yang
khusus untuk anak-anak berbakat, kelas pendidikan khusus, dan
bahkan untuk yang tingkat kecerdasan “rata-rata”, dan khususnya
sangat diperlukan dalam kelas heterogen dengan berbagai tingkat
kemampuan. Pembelajaran kooperatif dapat membantu membuat
perbedaan menjadi bahan pembelajaran dan bukannya masalah.
Karena sekolah bergerak dari sistem pengelompokan berdasarkan
kemampuan menuju pengelompokan yang lebih heterogen,
pembelajaran kooperatif menjadi semakin penting. Lebih jauh lagi,
pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan yang sangat besar
untuk mengembangkan hubungan antara siswa dari latar belakang
35
etnik yang berbeda dan antara siswa-siswa pendidikan khusus
terbelakang secara akademik dengan teman sekelas mereka, ini
jelas melengkapi alasan pentingnya untuk menggunakan
pembelajaran kooperatif dalam kelas-kelas yang berbeda (Slavin
(terjemahan),2008: 5)
Berdasarkan penjelasan tentang pembelajaran kooperatif yang
telah diuraikan, peneliti menarik kesimpulan bahwa model
pembelajaran kooperatif adalah cara melaksanakan pembelajaran
yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar bersama
siswa lain dalam kelompok. Model pembelajaran kooperatif dapat
membantu siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Melalui pembelajaran kooperatif, selain
pemahaman materi, juga akan melatih siswa bersikap dengan baik
dalam berinteraksi sosial dengan orang lain.
5. Course Review Horay (CRH)
a. Pengertian Course Review Horay (CRH)
Model pembelajaran Course Review Horay merupakan model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas yang meriah
dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab
benar diwajibkan berteriak “hore!” atau yel-yel lainnya yang
disepakati (Kurniasih,2016: 80). Model pembelajaran Course
Review Horay juga merupakan suatu metode pembelajaran dengan
pengujian pemahaman siswa menggunakan soal dimana jawaban
36
soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi nomor
dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau
tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus langsung
berteriak “horay” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Pembelajaran Course Review Horay, merupakan salah satu
pembelaaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan
cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil
(Kurniasih, 2016: 81)
b. Langkah-Langkah Model Course Review Horay
Ada beberapa langkah model Course Review Horay saat
diterapkan dalam pembelajaran. Warso (2017: 103) menjelaskan
langkah- langkah model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) yaitu sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2) Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi
3) Memberikan kesempatan siswa tanya jawab
4) Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak
9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka
sesuai dengan seler masing-masing siswa.
5) Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan
jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru
dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda “√” dan
salah diisi tanda silang (x)
37
6) Siswa yang sudah mendapat tanda “√” vertikal atau
horisontal, atau diagonal harus berteriak horay... atau yel-
yel lainnya.
7) Nilai siswa dihitung dari jawaban yang benar dan jumlah
horay yang diperoleh
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Course
Review Horay adalah salah satu model pembelajaran kooperatif
dengan menerapkan model pembelajaran menarik dan menciptakan
suasana belajar menjadi menyenangkan, meriah dan tidak
menegangkan.
c. Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran Course Review
Horay (CRH)
Dalam setiap metode pembelajaran pasti memiliki
kelemahan ataupun kelebihannya masing-masing.
1) Kelebihan metode pembelajaran Course Review Horay (CRH)
a) Pembelajaran lebih menarik
Artinya, dengan menggunakan metode pembelajaran CRH
siswa akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang
akan disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan
games ataupun simulasi lainnya.
b) Mendorong siswa untuk dapat terjun ke dalam situasi
pembelajaran
38
Artinya, siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu
games atau simulasi yang diberikan guru kepada peserta
didiknya yang berkaitan dengan materi yang akan
disampaikan guru.
c) Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan
sehingga suasana tidak menegangkan, dengan begitu siswa
tidak akan merasakan jenuh yang bisa menjadikannya tidak
berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.
d) Siswa lebih semangat belajar karena suasana belajar lebih
menyenangkan
Artinya, kebanyakan dari siswa mudah merasakan jenuh
apabila metode yang digunakan oleh guru adalah model
ceramah. Oleh karena itu, dengan menggunakan model
pembelajaran course review horay (CRH) mampu
membangkitkan semangat belajar terutama anak Sekolah
Dasar yang notabene masih ingin bermain-main.
e) Melatih kerjasama antar siswa di dalam kelas
Artinya, model ini dapat melatih siswa agar dapat berbicara
secara kritis, kreatif dan inovatif. Sehingga tidak akan
menutup kemungkinan bahwa akan semakin banyak terjadi
interaksi diantara guru dan siswa maupun kerjasama antar
siswa di dalam kelas itu sendiri (Kurniasih,2016: 81).
39
2) Kekurangan model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
a) Siswa aktif dan siswa yang pasif nilai disamakan
Artinya, guru hanya akan menilai kelompok yang banyak
mengatakan horey. Oleh karena itu, nilai yang diberikan
guru dalam satu kelompok tersebut sama tanpa bisa
membedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak aktif.
b) Adanya peluang untuk berlaku curang
Artinya, guru tidak akan dapat mengontrol siswanya dengan
baik apakah ia menyontek ataupun tidak. Guru akan
memperhatikan per-kelompok yang menjawab horey,
sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar
(Kurniasih,2018: 81).
6. Talking Stick
a. Pengertian Model Pembelajaran Talking Stick
Model pembelajaran talking stick merupakan satu dari
sekian banyak satu model pembelajaran kooperatif. Model
pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat. Tongkat
dijadikan sebagai jatah atau giliran untuk berpendapat atau
menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi
pelajaran.
Model ini sangat sederhana dan cukup mudah untuk
dipraktekkan, khususnya pada siswa-siswa SD, SMP, SMA/SMK.
Selain sebagai metode agar siswa mau berpendapat, tapi juga
40
untuk melatih siswa berani berbicara. Dengan model
pembelajaran ini suasana kelas bisa terlihat lebih hidup dan tidak
monoton.
Istilah talking stick (tongkat berbicara) sebenarnya istilah
yang sudah berumur panjang. Karena metode ini berawal dari
kebiasaan penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang
berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum
(pertemuan antar suku). Dan dengan perkembangan informasi dan
teknologi, model ini diadopsi untuk dipergunakan dalam sistem
pembelajaran di sekolah-sekolah (Kurniasih,2016: 83).
Dalam penerapan pembelajaran talking stick guru membagi
kelas menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 peserta
didik yang heterogen. Kelompok dibentuk dengan
mempertimbangkan keakraban, kecerdasan, persahabatan, atau
minat yang berbeda. Model pembelajaran ini cocok digunakan
untuk semua kelas dan semua tingkatan umur (Huda,2013:224-
225).
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Talking Stick
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu :
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang penjangnya kira – kira
20 cm.
41
2) Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari,
kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
membaca dan mempelajari materi pelajaran tersebut dalam
waktu yang telah ditentukan.
3) Setelah peserta didik selesai membaca materi pelajaran dan
mempelajari isinya, guru mempersilahkan peserta didik untuk
menutup bukunya.
4) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah
satu anggota kelompok, dan tongkat disalurkan dari peserta
didik yang satu ke peserta didik yang lain, setelah itu guru
memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang
tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya
sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk
menjawab setiap pertanyaan dari guru (Warso, 2017: 99).
Ketika stick bergilir dari peserta didik ke peserta didik lainnya,
seyogyanya diiringi dengan musik.
5) Peserta didik yang lainnya boleh membantu menjawab
pertanyaan jika anggota kelompoknya tidak bisa menjawab
pertanyaan.
6) Setelah semuanya mendapat giliran, guru membuat kesimpulan
dan melakukan evaluasi, baik individu ataupun secara
berkelompok. Dan setelah itu menutup pelajaran
(Kurniasih,2016: 84).
42
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Talking
Stick
Setiap model pembelajaran pastinya memiliki kelebihan
dan kelemahan. Berikut ini akan dipaparkan kelebihan dan
kelemahan dalam model pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick.Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick adalah (Kurniasih, 2016: 83)
1) Menguji kesiapan peserta didik dalam penguasaan
pembelajaran
2) Melatih membaca dan memahami dengan cepat materi yang
telah disampaikan
3) Memacu agar peserta didik untuk lebih giat belajar, karena
peserta didik tidak pernah tahu tongkat akan sampai pada
gilirannya.
d. Kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe Talking
Stick
Menurut Kurniasih (2016: 83) kelemahan dari model
pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick yaitu jika ada siswa
yang tidak memahami pelajaran, siswa akan merasa gelisah dan
khawatir ketika nanti giliran tongkat berada pada tangannya.
43
7. Course Review Horay (CRH) Variasi Talking Stick
Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dan menjadi
kebutuhan seorang anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu bermain
juga dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan yang biasanya
digunakan dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar. Maka, dalam
penelitian ini, peneliti menggabungkan dua model pembelajaran
kooperatif yaitu model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
divariasikan dengan model pembelajaran Talking Stick dalam
pembelajaran matematika, yang mana model pembelajaran ini
mengajak siswa bermain dan bernyanyi sambil belajar. Adapun
langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1) Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
2) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
3) Guru menyajikan atau mendemonstrasikan materi sesuai topik
dengan tanya jawab.
4) Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, satu kelompok
berisi 5-6 siswa.
5) Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu
kelompok.
6) Guru menyalakan musik dan meminta siswa mengoper tongkat ke
kelompok yang lain sampai musik selesai diputar. Guru akan
memberikan pertanyaan kepada kelompok yang mendapat giliran
dan harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai selesai dan
44
kelompok yang menjawab benar langsung berteriak “horee” atau
yel-yel yang mereka buat sendiri.
7) Guru memberikan tanda “√” untuk kelompok yang menjawab
benar pada tabel yang telah dibuat guru di papan tulis agar semua
kelompok mengetahui skor masing-masing.
Tabel 2.1 Penskoran Kelompok
Nomor
Soal
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
4
5
... dst
Total
8) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang memperoleh
nilai tertinggi.
8. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk
jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar (Arief S. Sadiman dkk,2009: 9). Menurut Azhar Arsyad
secara bahasa media berarti pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
45
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal (Sukiman,2012:
28).
AECT (Association for Education Communication
Technology) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk
dan sesuatu yang digunakan orang untuk mengeluarkan pesan atau
informasi (Arief S. Sadiman dkk,2009: 9). Sedangkan National
Educaion Associaton (NEA) mengartikan media sebagai segala
benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan
tersebut (Sukiman,2012: 28).
Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002: 11) menyimpulkan
bahwa pengertian media merupakan suatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan
kemauan audien (siswa) sehingga sangat mendorong terjadinya
proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan
memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat
meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman kegunaan-kegunaan media
pendidikan secara umum adalah (Sukiman, 2012: 40-41) :
46
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
visual.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervaiasi
dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal media
pendidikan berguna untuk meningkatkan kegairahan
belajar; memungkinkan peserta didik belajar sendiri
berdasarkan minat dan kemampuannya; dan
memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta
didik dengan lingkungan dan kenyataan.
4) Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan
pengalaman dan persepsi peserta didik terhadap isi
pelajaran.
5) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan
pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-
peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan
terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan
lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk baik berupa
manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi tertentu
sebagai sarana perantara dalam proses belajar mengajar untuk
47
mencapai suatu tujuan pembelajaran yang memiliki manfaat yaitu
dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis, mengatasi
keterbatasan, memberi rangsangan yang dapat menyamakan
pemahaman siswa serta dapat memberikan pembelajaran yang
efektif dan efisien.
9. Magic Disc
Media Magic Disc merupakan media pembelajaran baru yang
digunakan sebagai alat bantu guru dalam mengajar. Dengan desain
yang unik media ini dapat menarik perhatian siswa, sehingga siswa
akan lebih bersemangat dalam belajar.
Media Magic Disc ini terinspirasi dari metode pembelajaran
Roda Keberuntungan. Roda Keberuntungan adalah metode
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sebuah lingkaran yang
terbagi menjadi beberapa sektor. Sektor-sektor tersebut merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh siswa yang
dicantumkan dalam bentuk nomor tertentu pada sektor dalam lingkaran
tersebut. Roda Keberuntungan yang tercantum nomor dan pertanyaan
di sisi lainnya. Siswa memutar roda keberuntungan tersebut, kemudian
nomor yang ditunjukkan anak panah pada Roda Keberuntungan adalah
nomor pertanyaan yang ada di sisi kartu yang harus dijawab oleh siswa
tersebut (Rahmi dan Yhance Hendra Diana,2012: 56).
Alat peraga yang berbentuk lingkaran dalam metode Roda
Keberuntungan tersebut yang menjadi inspirasi peneliti untuk
48
dikembangkan menjadi media Magic Disc yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran matematika materi bangun datar. Jika dalam alat
peraga Roda Keberuntungan sektor-sektornya berisi angka dan
kartunya berisi pertanyaan, berbeda dengan media Magic Disc yang
sektornya terdapat berbagai gambar bangun datar dan kartunya berisi
materi atau penjelasan tentang rumus luas bangun datar, keliling dan
sifat-sifat bangun datar. Warna bangun datar yang terdapat pada
sektor- sektor Magic Disc disesuaikan dengan warna kartu agar
memudahkan siswa dalam memasangkan antara gambar bangun datar
yang ada di sektor dan kartu materinya.
Kembali pada pembahasan metode pembelajaran Roda
Keberuntungan, menurut Paul langkah-langkah dalam melaksanakan
metode pembelajaran Roda Keberuntungan yaitu:
a. Buat satu set kartu sebanyak jumlah siswa di kelas dengan
pertanyaan di satu sisi dan angka di belakangnya.
b. Buat “Roda Keberuntungan” dari karton. Bagi roda menjadi
sektor-sektor sejumlah kartu pertanyaan dan beri angka pada
sektor tersebut. Buat pemutar berupa anak panah dari karton dan
paku pines. Hasil akhirnya nampak mirip roda “Twister”.
c. Siswa duduk membentuk lingkaran besar. Kartu di sebar
menghadap ke bawah menutupi lantai dengan angka yang jelas
terlihat.
49
d. Satu sukarelawan memulai dengan memutar roda tersebut.
Setelah angka ditunjukkan, siswa tersebut berdiri dan mengambil
kartu sesuai dengan angka di roda dan menjawab pertanyaan yang
ada.
e. Diskusi singkat berlangsung antara guru dan seluruh kelas. Jika
guru sudah memutuskan bahwa siswa tersebut telah menjawab
dengan lengkap dan akurat, kartu diletakkan kembali menghadap
ke atas dan angka tersebut sekarang hangus. Jika jawaban tidak
lengkap atau tidak benar maka kartu dikembalikkan lagi
menghadap kebawah untuk orang lain yang mencoba
keberuntungannya.
f. Roda diberikan untuk siswa selanjutnya. Siswa selanjutnya adalah
siswa yang dipilih atau ditunjuk oleh siswa sebelumnya yang
telah memutar Roda Keberuntungan dan menjawab pertanyaan.
Jika siswa selanjutnya mendapat angka yang hangus, maka siswa
tersebut harus memutar kembali Roda Keberuntungan untuk
mendapatkan angka yang belum hangus.
g. Setelah semua kartu terbuka dan hangus, guru kemudian
membahas semua pertanyaan dengan jelas dan catatan tertulis
dibuat (Rahmi dan Yhance Hendra Diana,2012: 56-57)
Menurut penulis keunggulan Magic Disc antara lain :
a. Dengan Magic Disc, pembelajaran disajikan menjadi lebih
menarik.
50
a. Mengarahkan perhatian anak agar lebih fokus (anak perlu alat
bantu untuk berkosentrasi ketika pembelajaran berlangsung)
b. Membantu menyamakan pemahaman antara apa yang disampaikan
guru dengan yang di terima oleh siswa.
c. Membantu siswa untuk mengingat materi pelajaran.
Gambar 2.6 Media Magic Disc
Media Magic Disc berbentuk lingkaran seperti piringan, dimana
terdapat dua lingkaran dan lingkaran yag berwarna hitam dapat diputar.
Cara kerjanya yaitu siswa memutar piringan hitam yang ada di tengah.
Piringan hitam itu akan menunjuk ke salah satu gambar bangun datar,
51
kemudian guru bisa menanyakan soal yang berkaitan dengan bangun
datar tersebut.
Selain itu, media Magic Disc juga dilengkapi dengan keterangan
sifat dan rumus sesuai bangun datar yang tertulis di kartu. Warna kartu
keterangan dan warna bangun datar yang ada di lingkaran disamakan,
agar mudah dalam menyocokkan antara gambar bangun datar yang ada
di lingkaran dan di kartu.
B. Kajian Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari
penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik
mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti
juga menggali informasi dari buku-buku maupun skripsi dalam rangka
mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnyatentang teori yang
berkaitan dengan judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori
ilmiah.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Anita Yulia Firdiana
dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Course Review Horay
(CRH) Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar IPS kelas V di SDN Gugus
Puspita Jepara” dapat diperoleh hasil bahwa metode pembelajaran Course
Review Horay (CRH) berpengaruh terhadap hasil belajar IPS kelas V SDN
03 Kriyan Jepara.
Analisis uji hipotesis yang dilakukan dengan uji gain dan uji t
membuktikan bahwa terdapat pengaruh Yang signifikan antara hasil
52
belajar “mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada kelas eksperiman
(menggunakan metode pembelajaran Course Review Horay) dibandingkan
dengan kelas kontrol (menggunakan metode pembelajaran ceramah
bervariasi). Hasil belajar siswa dikelas eksperimen memberikan ketuntasan
belajar diatas KKM lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Di kelas
ekperimen, ketuntasan siswa mencapai 56% sedangkan di kelas kontrol
adalah 19,2 %. Tingkat ketuntasan yang lebih tinggi di kelas eksperimen
ini dikarenakan dalam kegiatan berkelompok siswa memiliki kesempatan
untuk bertukar pikiran, pengetahuan dan pemehaman dengan anggota
kelompok lainnya yang belum mengusai materi yang diajarkan oleh guru.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ninik Mulyani dengan
judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay Berbantuan CD
Pembelajaran Di Kelas VB SDN Sampangan 02” diketahui bahwa model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay berbantuan CD
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, yaitu
ketuntasan belajar klasikal dari siklus I sampai siklus III secara berturut-
turut antara lain mencapai 65,85 %, 73,17% dan 82,93%. Hasil belajar
afektif siswa juga mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I memperoleh
rata- rata skor 14,5 dengan kriteria baik, siklus II 15,61 dengan kriteria
baik, dan siklus III 16,51 dengan kriteria sangat baik.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Afifun Na’im dengan judul
“Efektivitas Penggunaan Strategi Pembelajaran Talking Stick Berbantuan
53
CD Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas V
Pada Mata Pelajaran Fikih Materi Pokok Mengenal Makanan atau
Minuman yang Halal dan Haram di MIN Wonoketingal, Karanganyar,
Demak Tahun Pelajaran 2012/2013”
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik
kelas V MIN Wonoketingal tahun pelajaran 2012/2013, diperoleh
kesimpulan bahwa strategi pembelajaran Talking Stick efektif terhadap
hasil belajar kognitif pada mata pelajaran fikih materi pokok mengenal
makanan atau minuman yang halal dan haram.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Yani Eka Resita, dengan
judul “Penerapan Metode Cooperatif Learning Tipe Team Game
Tournament Dengan Menggunakan Media Magic Disc Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar FPB dan KPK Bagi Siswa Kelas IV MI Al-
Fattah Kota Malang” menunjukkan bahwa penggunaan metode Cooperatif
Learning tipe Team Game Tournament dengan menggunakan media
Magic Disc dapat meningkat hasil belajar.
Pada siklus 1 hasil rata-rata kelas yang diperoleh 58,75 dan pada
siklus 2 hasilnya meningkat menjadi 69,06. Meskipun sudah ada
peningkatan hasil belajar, namun belum mencapai batas rata-rata kelas
yang diharapkan yaitu 78. Sehingga masih perlu dilakukan silkus ke 3, dan
pada siklus 3 ini diperoleh hasil 88,13. Jadi dapat disimpulkan jika
penggunaan metode Cooperatif Learning tipe Team Game Tournament
dengan menggunakan media Magic disc dapat meningkat hasil belajar.
54
Kajian pustaka yang pertama menggunakan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay (CRH) dalam penelitiannya, penelitian
yang kedua hanya menggunakan model Talking Stick dan yang ketiga
menggunakan Magic Disc sebagai media pembelajarannya. Dalam skripsi
ini peneliti menggunakan perpaduan antara model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay (CRH) yang divariasikan dengan pembelajaran
kooperatif Talking Stick berbasis Magic Disc. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini merupakan suatu penelitian yang baru dan dapat
diterapkan dalam pembelajaran.
Selain pemaparan di atas, dapat disimpulkan juga bahwa model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay (CRH) variasi Talking
Stick berbasis Magic Disc dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sehingga penelitian ini menekankan pada peningkatan hasil belajar
matematika materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay (CRH) variasi Talking Stick berbasis Magic Disc
pada siswa kelas IV MIN 1 Semarang, yang mana diharapkan penelitian
ini dapat menjadi penelitian lanjutan untuk memperkaya khasanah.
C. Kaitan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay (CRH)
Variasi Talking Stick Berbasis Magic Disc dan Pembelajaran
Matematika
Menurut Subarinah matematika merupakan ilmu pengetahuan
yamg abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Ini berarti bahwa
belajar matematika pada hakikatnya adalah belajar konsep, strukturnya dan
55
cari hubungan antar konsep dan strukturnya. Persoalan pembelajaran
matematika SD selalu menarik untuk dibicarakan mengingat tujuan mata
pelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika, menjelaskan
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma
secara akurat, tepat dan memiliki sikap ulet serta percaya diri dalam
pemecahan masalah. Salah satu manfaat dalam pembelajaran matematika
adalah untuk mempelajari ilmu-ilmu eksak lainnya akan tetapi hal ini
dirasakan sulit oleh para guru untuk menyampaikan pelajaran matematika
agar mudah diterima oleh siswa sehingga guru dan siswa sama-sama
senang dalam proses belajar matematika (Sam’s,2010: 29-31).
a. Keterkaitan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review
Horay (CRH) Variasi Talking Stick dan Pembelajaran
Matematika
Bermain merupakan kegiatan yang sangat penting dan juga
menjadi kebutuhan seorang anak dalam masa pertumbuhan. Selain itu
bermain juga dapat diaplikasikan dalam dunia pendidikan yang
biasanya digunakan dalam pembelajaran tingkat sekolah dasar. Dalam
pembelajaran matematika, seringkali siswa sekolah dasar merasakan
kesulitan. Salah satunya dalam materi bangun datar, dimana siswa
belum dapat memahami secara benar tentang rumus dan sifat-sifat
bangun datar.
Berdasarkan permasalahan di atas, diperlukan sebuah inovasi
dalam pembelajaran matematika agar permasalahan tersebut tidak
56
berlarut-larut. Dalam hal ini peneliti menggunakan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay (CRH) variasi Talking
Stick, yang mana dalam model pembelajaran ini siswa diajak bermain
dan bernyanyi dalam pembelajaran matematika.
Penerapan model pembelajaran ini dalam pembelajaran
matematika membuat siswa tidak cepat bosan dan sangat
menyenangkan, sehingga anggapan bahwa belajar matematika sangat
membosankan dan menegangkan dapat dihilangkan. Dengan demikian,
diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat setelah
diterapkankannya model pembelajaran Course Review Horay (CRH)
variasi Talking Stick dalam pembelajaran matematika khususnya
materi bangun datar.
b. Keterkaitan Media Magic Disc dan Pembelajaran Matematika
Pada usia sekolah dasar (7-8 tahun hingga 12-13 tahun),
menurut teori kognitif Piaget termasuk pada tahap operasional konkret.
Berdasarkan perkembangan kognitif ini, maka anak usia sekolah dasar
pada umumnya mengalami kesulitan dalam memahami matematika
yang bersifat abstrak. Karena keabstrakannya, matematika tidak
mudah dipahami oleh siswa sekolah dasar pada umumnya (Susanto,
2013: 183-184).
Media sangat berperan dalam meningkatkan kualitas
pendidikan, termasuk untuk peningkatan kualitas pembelajaran
matematika. Media pembelajaran dapat digunakan untuk membangun
57
pemahaman dan penguasaan materi pembelajaran. Dengan
menggunakan media, konsep dan simbol matematika yang tadinya
bersifat abstrak menjadi bersifat konkret. Sehingga kita dapat
memberikan pengenalan konsep dan simbol mamatika sejak dini,
disesuaikan dengan taraf berfikir anak.
Media Magic Disc sangat diperlukan dalam pembelajaran
matematika materi bangun datar. Magic Disc berbentuk lingkaran yang
terdapat sektor-sektor dalam lingkaran tersebut. Ditiap sektornya
terdapat berbagai gambar bangun datar dan juga terdapat kartu yang
berisi materi atau penjelasan tentang rumus luas bangun datar, keliling
dan sifat-sifat bangun datar. Warna bangun datar yang terdapat pada
sektor- sektor Magic Disc disesuaikan dengan warna kartu agar
memudahkan siswa dalam memasangkan antara gambar bangun datar
yang ada di sektor dan kartu materinya.
Media tersebut dapat menarik perhatian siswa dan memudahkan
siswa dalam mempelajari materi bangun datar. Cara kerjanya juga
sangat mudah, cara kerjanya yaitu siswa memutar piringan hitam yang
ada di tengah. Piringan hitam itu akan menunjuk ke salah satu gambar
bangun datar, kemudian siswa menyocokkan antar gambar dan kartu
yang berisi materi. Media ini dapat dijadikan alat untuk permainan
tanya jawab atau tebak-tebakan. Dengan media ini diharapkan dapat
memotivasi siswa untuk giat belajar dan meningkatkan hasil belajar
pembelajaran matematika.
58
c. Keterkaitan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review
Horay (CRH) Variasi Talking Stick Berbasis Magic Disc dan
Pembelajaran Matematika
Dengan menggabungkan model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay (CRH) variasi Talking Stick dengan media
Magic Disc akan menjadi sebuah inovasi baru dalam pembelajaran
matematika. Pembelajaran matematika yang dianggap siswa sebagai
mata pelajaran yang sulit dan menegangkan dapat dihilangkan dengan
penerapan model dan media tersebut.
Bermain sambil belajar menjadi konsep utama dalam inovasi
ini, sehingga guru juga dimudahkan dalam memahamkan konsep
matematika yang bersifat abstrak kepada siswanya. Secara tidak sadar,
saat permainan berlangsung siswa juga terasah pengetahuan dan
pemahamannya secara bersamaan.
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay (CRH) variasi Talking Stick dengan media Magic Disc
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika khususnya
pada materi bangun datar.
59
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MIN 1 Semarang yang
bertempat di Kelurahan Panjang Kecamatan Ambarawa Kabupaten
Semarang. Waktu penelitian di mulai tanggal 10 Mei 2018 sampai
dengan tanggal 16 Mei 2018. Penelitian tindakan kelas dilakukan
sesuai jadwal Matematika kelas IV MIN 1 Semarang. Sehingga tidak
mengganggu jadwal mata pelajaran lainnya. Adapun jadwal
pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Siklus Waktu Penelitian
1 Pra Siklus Kamis, 10 Mei 2018
2 Siklus I Sabtu, 12 Mei 2018
3 Siklus II Rabu, 16 Mei 2018
2. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas IV MIN 1
Semarang. Pemilihan tempat penelitian di dasarkan pada:
a. Pembelajaran Matematika di MIN 1 Semarang masih bersifat
informatif dan monoton.
60
b. Hasil belajar matematika terutama kelas IV belum memenuhi
KKM yang telah ditetapkan yaitu 68.
3. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MIN 1 Semarang
N.P.S.N : 60729432
N.S.S : 111133220097
Propinsi : Jawa Tengah
Kecamatan : Ambarawa
Kelurahan : Panjang
Jalan dan Nomor : Sugiyopranoto No. 225/B
Kode Pos : 50614
Telepon : 0298 594845
Daerah : Perkotaan
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Inti
Akreditasi : A (Tahun 2009)
Surat Keputusan /SK : No. 137 Th. 1991
Penerbit SK : Menteri Agama RI
Tahun Berdiri : 1966
Tahun Perubahan : 1991
Status Bangunan : Milik Sendiri
61
4. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya Madrasah yang unggul, religius, disiplin dan peduli
b. Misi
1) Pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai islam.
2) Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dan bermutu
dengan pendekatan PAIKEM guna mewujudkan peserta didik
yang berkualitas.
3) Memotovasi dan melaksanakan pembinaan kompetisi bidang
akademik dan non akademik.
4) Membudayakan kesadaran berperilaku disiplin bagi warga
madrasah.
5) Membudayakan kesadaran hidup bersih, serta tertib dan indah.
6) Meningkatkan profesionalisme guru dan pegawai madrasah.
5. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru MIN 1 Semarang
Tabel 3.2
Guru dan Tenaga Kependidikan MIN 1 Semarang
No Nama Lengkap Gelar
Belakang
Status
Kepegawaian
Gol/
Ruang
1 Amin Murtadlo M.Pd.I PNS IV A
2 Hadi Ustadi S.Ag PNS IV A
3 Lestariyo M.Pd.I PNS III B
Bersambung...
62
Sambungan...
4 Slamet M.Pd.I PNS III C
5 Hamidah S.Pd.I PNS III A
6 Hanik Rofiqoh M.Pd.I PNS III B
7 Nurul Mar`ah S.Pd.I PNS III A
8 Siti Aisyah S.Pd.I PNS III B
9 Siti Laelatul Wakhidah S.Pd PNS III B
10 Ngatirin M.Pd.I PNS III B
11 Siti Musafaah S.Pd.I GTT
12 Rita Ardianingsih S.P GTT
13 Yuniwati Wulandari S.Pd.I GTT
14 Sri Widayati Rohmad S. S.Pd GTT
15 Aji Agus Salim S.Pd.I GTT
16 Muhamad Maksum S.Pd.I GTT
17 Juliyah M.Pd.I GTT
18 Suryantini S.Pd.I GTT
19 Luluk A.Isusilaningtyas M.Pd.I GTT
20 Ahmad Yasin S.Pd.I GTT
21 Nur Isnaeni S.Pd GTT
22 Nur Wibowo GTT
23 Muhlisin PTT
24 Agung Mulyatno PTT
Bersambung...
63
Sambungan...
25 Zaenal Arifin PTT
26 Hikmah PTT
27 Sri Wahyuningsih Nahfa V. PTT
b. Keadaaan Siswa Kelas IV MIN 1 Semarang
Siswa kelas IV MIN 1 Semarang berjumlah 23 Siswa, terdiri dari
11 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel: 3.3
Daftar Siswa Kelas IV di MIN 1 Semarang
No Nama siswa
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan
1. Kusuma Arya Pratama
2. Ainayya Madya A.
3. Annida Firstyani
4. Arkan Java Narendra
5. Berlian Adinda Jelita
6. Eka Wahyudi
7. Galfin Ade Sulistyo
8. Lubna Farah Robbany
9. Amara Ghufayra Az Zahra
10 Cinta Nury Nugraheni
Sambungan...
64
Bersambung...
11 Ellvan Ahmad Maulana R.
12 Gusti Hendiano Al-Habsyi
13 Irsalina Hasna Nabilah
14 Irsyad Karunia Aditya
15 Muhammad Faza Abdillah
16 Muhammad Reyhan B.
17 Arsya Chika Andini
18 Azzahra Putri Aqila
19 Dennisa Oksaputri R.
20 Dian Puji Nugroho
21 Fachri Ramadhani Y. P.
22 Nayla Zahra Pinontoan
23 Adinda Selfi Ramadhani
B. Deskripsi Kondisi Awal ( Pra Siklus)
Pra siklus merupakan tahap pembelajaran sebelum dilakukannya
tindakan penelitian. Hasil belajar pra siklus digunakan untuk mengetahui
keadaan awal hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika
materi bangun datar di MIN 1 Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Pada
tahap ini peneliti mengambil hasil pra siklus berdasarkan data nilai dan
hasil wawancara dengan Bapak Lestariyo, M.Pd.selaku guru kelas pada
tanggal 10 Mei 2018.
65
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa pada
mata pelajaran matematika terutama materi bangun datar masih banyak
siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal yang
telah ditetapkan yaitu 68, ada 16 siswa yang belum mencapi KKM. Hal ini
dikarenakan adanya berbagai pengaruh, baik dari guru maupun siswa itu
sendiri. Faktor dari guru yaitu kegiatan pembelajaran yang monoton,
kurangnya model pembelajaran dan media yang digunakan dalam
menunjang kegiatan belajar mengajar mengakibatkan siswa mudah bosan,
mengantuk dan kurang fokus dalam belajar. Hasil pembelajaran pra siklus
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel: 3.4
Rekapitulasi Nilai Tes Kondisi Awal Siswa
No Nama siswa Nilai Ket.
1. Kusuma Arya Pratama 55 Tidak Tuntas
2. Ainayya Madya A. 40 Tidak Tuntas
3. Annida Firstyani 65 Tidak Tuntas
4. Arkan Java Narendra 35 Tidak Tuntas
5. Berlian Adinda Jelita 85 Tuntas
6. Eka Wahyudi 60 Tidak Tuntas
7. Galfin Ade Sulistyo 65 Tidak Tuntas
8. Lubna Farah Robbany 90 Tuntas
9. Amara Ghufayra Az Zahra 80 Tuntas
10 Cinta Nury Nugraheni 55 Tidak Tuntas
Sambungan...
66
Bersambung...
11 Ellvan Ahmad Maulana R. 55 Tidak Tuntas
12 Gusti Hendiano Al-Habsyi 35 Tidak Tuntas
13 Irsalina Hasna Nabilah 65 Tidak Tuntas
14 Irsyad Karunia Aditya 45 Tidak Tuntas
15 Muhammad Faza Abdillah 75 Tuntas
16 Muhammad Reyhan B. 40 Tidak Tuntas
17 Arsya Chika Andini 50 Tidak Tuntas
18 Azzahra Putri Aqila 45 Tidak Tuntas
19 Dennisa Oksaputri R. 90 Tuntas
20 Dian Puji Nugroho 55 Tidak Tuntas
21 Fachri Ramadhani Y. P. 60 Tidak Tuntas
22 Nayla Zahra Pinontoan 80 Tuntas
23 Adinda Selfi Ramadhani 85 Tuntas
Dilihat dari tabel 3.4 di atas masih banyak siswa yang belum tuntas,
16 dari 23 siswa belum mencapai KKM. Sehingga untuk menumbuhkan
semangat belajar dan meningkatkan hasil belajar pada materi bangun datar
perlu dilakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc. Perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan melalui
penelitian tindakan kelas dengan dua tahap. Pembelajaran siklus I dan
siklus II.
67
C. Deskripsi Pelaksanaan siklus I
Setelah menganalisis hasil observasi yang dikaitkan dengan adanya
hasil tes awal pembelajarn sebelum PTK, maka pada siklus pertama perlu
diawali dengan menggali persepsi awal siswa tentang materi yang akan
dipelajari sebelum proses pembelajaran berlangsung. Dalam pelaksanaan
siklus peneliti berkolaborasi dengan Bapak Lestariyo, M.Pd selaku wali
kelas sekaligus guru pengampu mata pelajaran matematika kelas IV,
peneliti sebagai pengajar dan Bapak Lestariyo, M.Pd sebagai observer.
Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2018 yang diikuti oleh
23 siswa dan terdiri dari empat tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Pada tahap ini, peneliti menyusun perencanaan tindakan mulai dari :
a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan guru kelas IV MIN 1 Semarang. Kemudian,
RPP tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang
akan dilaksanakan di kelas tersebut. Adapun Kompetensi Dasar
dan Indikator yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai
berikut:
1) Kompetensi Dasar
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang dan segi tiga.
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas
daerah persegi, persegi panjang dan segi tiga.
68
2) Indikator
3.9.4 Menemukan cara mencari luas dan keliling bangun
gabungan ( persegi dan persegi panjang) menggunakan benda
konkret.
4.9.4 Menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang)
b. Menyiapkan materi, alat dan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam pembelajaran. Materi diambil dari buku paket siswa dan
sumber lain yang relevan dengan materi bangun datar gabungan.
Alat yang perlu disiapkan yaitu tongkat dengan panjang 20cm yang
akan digunakan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay variasi Talking Stick. Sedangkan media
pembelajaran yang digunakan yaitu media Magic Disc.
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar obeservasi dibuat dan
digunakan peneliti untuk setiap pertemuan.
d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan
ketika akhir pembelajaran dan bersifat Close Book untuk menguji
kemampuan siswa. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan
pertimbangan guru kelas dimana juga sebagai guru pengampu mata
pelajaran matematika.
69
e. Menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera yang berguna untuk
mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 12 Mei 2018 dengan
materi luas dan keliling bangun datar gabungan (persegi dan persegi
panjang). Pada siklus ini peneliti menggunakan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic
Disc. Tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan pendahuluan
Guru mengkondisikan siswa
Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa
bersama-sama
Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan presensi
Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang ada di rumah
yang merupakan bangun datar.
Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Mengamati
Siswa membaca pengertian bangun datar gabungan serta
mengamati contoh dari gambar bangun datar yang ada di buku
siswa
Menanya
Guru bertanya kepada siswa:
70
Bangun datar gabungan yang ada pada buku terdiri dari
berapa bangun datar ?
Apa saja ?
Siswa diberi kesempatan untuk menjawab secara bergantian.
Mangamati
Siswa diminta membaca teks contoh penyelesaian soal bangun
datar gabungan.
Setelah membaca, guru membahas materi di depan kelas dengan
menggunakan bantuan media Magic Disc. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya
ataupun bertanya.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk membuat kelompok. Setiap kelompok
beranggota 4-5 anak.
Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
Guru memberikan tongkat kepada salah satu kelompok.
Guru menyalakan musik dan meminta siswa mengoper tongkat
ke kelompok yang lain sampai musik selesai diputar. Guru akan
memberikan pertanyaan kepada kelompok yang mendapat
giliran dan harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai
selesai dan kelompok yang menjawab benar langsung berteriak
“horee” atau yel-yel yang mereka buat sendiri.
71
Guru memberikan tanda “√” untuk kelompok yang menjawab
benar pada tabel yang telah dibuat guru di papan tulis agar
semua kelompok mengetahui skor masing-masing.
Nomor
Soal
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
4
5
... dst
Total
Guru mendampingi selama permainan berlangsung
Guru memberi bintang pada kelompok yang berhasil menjawab
pertanyaan
Mengkomunikasikan
Guru menyampaikan kelompok yang menang.
Kelompok yang menang kemudian berteriak “hore”
Mengeksplorasi
Guru membagikan lembar tugas kepada siswa.
Siswa mengerjakan secara individu.
c. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.
Guru memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran.
72
Guru memberikan penguatan/ motivasi kepada siswa.
Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
3. Observasi
Tahap yang dilakukan setelah pelaksanaan siklus I adalah tahap
observasi atau pengamatan. Pengamatan ini dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas
guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking
Stick berbasis Magic Disc. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Pada tahap ini, dilakukan pengamatan terhadap semua proses kegiatan
pembelajaran, hasil pembelajaran, situasi dalam pembelajaran dan
kendala-kendala yang muncul selama proses pembelajaran
berlangsung. Selain itu, peneliti juga mengukur hasil pembelajaran
siswa dengan memberikan soal tes untuk dikerjakan secara individu
setelah proses pembelajaran sebagai hasil belajar siswa dan menguji
kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang diberikan oleh guru
matematika. Hasil dari instrumen tersebut dimasukkan ke dalam data
sebagai bahan refleksi.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang
diperoleh selama melakukan observasi, yaitu data dari lembar
observasi mengenai hasil pengamatan peneliti terhadap aktivitas guru
73
dan siswa serta data yang diperoleh dari hasil tes hasil belajar siswa
materi bangun datar gabungan.
Pada proses pembelajaran siklus I, diketahui hanya sebagian kecil
siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran.
Keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan juga masih
kurang. Meskipun masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki,
pada siklus I ini peneliti sudah berhasil meningkatkan hasil belajar
matematika melalui model pembelajaran kooperatif Course Review
Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada materi bangun
datar gabungan.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Dalam merencanakan tindakan pada siklus II ini, hampir sama
dengan perencanaan pada siklus I. Pada tahap siklus II ini, kendala atau
hambatan yang terjadi pada pelaksanaan siklus I akan diperbaiki pada
siklus II ini. Dengan harapan pada siklus II pembelajaran akan berhasil
dan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai harapan. Perencanaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam siklus II didasarkan pada hasil
yang diperoleh pada pembelajaran siklus I. Perencanaan pada siklus II
adalah sebagai berikut:
a. Mempersiapkan silabus dan menyusun RPP yang kemudian
dikonsultasikan dengan guru kelas IV MIN 1 Semarang. Kemudian,
74
RPP tersebut digunakan sebagai acuan dalam pembelajaran yang
akan dilaksanakan di kelas tersebut. Adapun Kompetensi Dasar
dan Indikator yang dicantumkan dalam siklus ini adalah sebagai
berikut:
1) Kompetensi Dasar
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang dan segi tiga.
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas
daerah persegi, persegi panjang dan segi tiga.
2) Indikator
3.9.4 Menemukan cara mencari luas dan keliling bangun
gabungan ( persegi dan persegi panjang) menggunakan benda
konkret.
4.9.4 Menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang)
b. Menyiapkan materi, alat dan media pembelajaran yang dibutuhkan
dalam pembelajaran. Materi diambil dari buku paket siswa dan
sumber lain yang relevan dengan materi bangun datar gabungan.
Alat yang perlu disiapkan yaitu tongkat dengan panjang 20cm yang
akan digunakan dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay variasi Talking Stick. Sedangkan media
pembelajaran yang digunakan yaitu media Magic Disc.
75
c. Menyusun dan mempersiapkan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran yang akan digunakan peneliti selama proses
pembelajaran berlangsung. Lembar obeservasi dibuat dan
digunakan peneliti untuk setiap pertemuan.
d. Menyusun soal untuk siswa. Soal tersebut diberikan dan dibagikan
ketika akhir pembelajaran dan bersifat Close Book untuk menguji
kemampuan siswa. Soal tersebut dibuat oleh peneliti dengan
pertimbangan guru kelas dimana juga sebagai guru pengampu mata
pelajaran matematika.
e. Menyiapkan alat dokumentasi yaitu kamera yang berguna untuk
mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Mei 2018, dengan
pembelajaran sebagai berikut :
a. Kegiatan Pendahuluan
Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
Guru memberikan salam dan mengajak berdoa.
Guru melakukan presensi.
Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak/dinamika dan
lagu yang relevan.
76
Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam mengawali
kegiatan pembelajaran serta menyapa anak.
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
b. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru mengulang kembali rumus luas dan keliling bangun
datar menggunakan media Magic Disc.
Guru menggambar bangun datar gabungan di papan tulis
Siswa mengamati bangun datar gabungan yang di gambar
guru di papan tulis
Menanya
Guru bertanya kepada siswa:
Masih ingatkah materi bangun datar gabungan yang
sudah bu guru sampaikan kemarin?
Bangun datar gabungan yang ada pada gambar di
papan tulis terdiri dari berapa bangun datar ?
Apa saja ?
Siswa diberi kesempatan untuk menjawab secara
bergantian.
Mangamati
Siswa memperhatikan guru menyelesaikan soal bangun
datar gabungan yang ada di papan tulis.
77
Setelah itu, guru membuat soal baru kemudian meminta
siswa untuk mengerjakan di depan kelas.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk membuat kelompok. Setiap kelompok
beranggota 4-5 anak.
Guru menyiapkan sebuah tongkat yang panjangnya 20 cm.
Guru memberikan tongkat kepada salah satu kelompok.
Guru menyalakan musik dan meminta siswa mengoper
tongkat ke kelompok yang lain sampai musik selesai
diputar. Guru akan memberikan pertanyaan kepada
kelompok yang mendapat giliran dan harus menjawabnya.
Demikian seterusnya sampai selesai dan kelompok yang
menjawab benar langsung berteriak “horee” atau yel-yel
yang mereka buat sendiri.
Guru memberikan tanda “√” untuk kelompok yang
menjawab benar pada tabel yang telah dibuat guru di papan
tulis agar semua kelompok mengetahui skor masing-masing.
Nomor
Soal
Kelompok
1 2 3 4
1
2
3
... dst
Total
78
Guru mendampingi selama permainan berlangsung
Guru memberi bintang pada kelompok yang berhasil
menjawab pertanyaan
Mengkomunikasikan
Guru menyampaikan kelompok yang menang.
Kelompok yang menang kemudian berteriak “hore”
Mengeksplorasi
Guru membagikan lembar tugas kepada siswa.
Siswa mengerjakan secara individu.
c. Kegiatan Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari.
Guru memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses
pembelajaran.
Guru memberikan penguatan/ motivasi kepada siswa.
Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
3. Observasi
Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc pada siklus II. Aspek pengamatan dalam
penelitian siklus II ini sama dengan siklus I yaitu mencakup aspek
pengamatan pada guru dan siswa.
79
Dari pengamatan yang diperoleh dari lembar observasi mengenai
aktivitas guru dan siswa, ternyata mengalami peningkatan yang sangat
baik. Siswa semakin tertarik pada pembelajaran, semangat belajar
siswa tumbuh dan perhatian siswa menjadi terpusat dengan di
laksanakannya pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc.
Kondisi kelas juga menjadi aktif dan kondusif selama proses
pembelajaran berlangsung
4. Refleksi
Peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama
observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi aktivitas
guru dan siswa serta hasil tes belajar siswa. Setelah melakukan
perbaikan pembelajaran pada siklus II, jumlah siswa yang
memperhatikan semakin banyak dibanding siklus sebelumnya, siswa
dapat memperhatikan materi dan mengikuti pembelajaran dengan
kondusif. Pada siklus II ini, peneliti telah berhasil meningkatkan hasil
belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada materi
bangun datar gabungan (persegi dan persegi panjang).
80
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal ( Pra siklus)
Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan sesuai
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bahwa model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Matematika materi Bangun Datar kelas IV di MIN 1
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
a. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal
hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi bangun
datar gabungan (persegi dan persegi panjang) masih menunjukkan
banyak siswa yang belum mencapai KKM. Kondisi awal ini
sebagai acuan dalam melakulan praktik tindakan kelas pada siswa
kelas IV MIN 1 Semarang.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti
menyimpulkan bahwa hasil belajar siswa siswa kelas IV MIN 1
Semarang materi bangun datar gabungan masih rendah. Sehingga
sangat diperlukan tindakan perbaikan agar hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan. Proses pembelajaran yang bersifat informatif dan
kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik,
81
menyebabkan siswa kurang fokus dalam belajar. Sehingga banyak
siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM yaitu 68.
Berdasarkan data ulangan harian pelajaran matematika materi
bangun datar yang telah dilakukan oleh guru sebelumnya dapat
diketahui nilai pra siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Nilai Kondisi Awal Siswa
No Nama siswa
Nilai
Nilai KKM Ket.
1. Kusuma Arya Pratama 55 68 Tidak Tuntas
2. Ainayya Madya A. 40 68 Tidak Tuntas
3. Annida Firstyani 65 68 Tidak Tuntas
4. Arkan Java Narendra 35 68 Tidak Tuntas
5. Berlian Adinda Jelita 85 68 Tuntas
6. Eka Wahyudi 60 68 Tidak Tuntas
7. Galfin Ade Sulistyo 65 68 Tidak Tuntas
8. Lubna Farah Robbany 90 68 Tuntas
9. Amara Ghufayra A. 80 68 Tuntas
10 Cinta Nury Nugraheni 55 68 Tidak Tuntas
11 Ellvan Ahmad M. R. 55 68 Tidak Tuntas
12 Gusti H. Al-Habsyi 35 68 Tidak Tuntas
13 Irsalina Hasna Nabilah 65 68 Tidak Tuntas
14 Irsyad Karunia Aditya 45 68 Tidak Tuntas
Sambungan...
82
Bersambung...
15 M. Faza Abdillah 75 68 Tuntas
16 Muhammad Reyhan B. 40 68 Tidak Tuntas
17 Arsya Chika Andini 50 68 Tidak Tuntas
18 Azzahra Putri Aqila 45 68 Tidak Tuntas
19 Dennisa Oksaputri R. 90 68 Tuntas
20 Dian Puji Nugroho 55 68 Tidak Tuntas
21 Fachri Ramadhani Y. P. 60 68 Tidak Tuntas
22 Nayla Zahra Pinontoan 80 68 Tuntas
23 Adinda Selfi Ramadhani 85 68 Tuntas
Total 1410
Rata-rata 61.30
Dari data nilai di atas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
tuntas sebanyak 7 siswa dengan nilai presentase 30.34% dan nilai
rata-rata kelas 61.30, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak
16 atau 69.56%. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak siswa
yang belum tuntas KKM. Data di atas dijadikan sebagai dasar
dalam menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis
Magic Disc di MIN 1 Semarang.
b. Hasil Penelitian
Pada pembelajaran Matematika di kelas IV MIN 1
Semarang sebelum diterapkannya penggunaan model pembelajaran
83
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick, guru belum
menggunakan media dan model belajar untuk menunjang
pembelajaran, sehingga pemahaman siswa sangat kurang dalam
proses pembelajaran. Ditambah dengan cara menyelesaikan soal
yang cukup rumit, membuat siswa malas untuk menghitung. Dari
kondisi awal siswa, diperoleh nilai murni pada mata pelajaran
matematika sebagai pembanding antara sebelum dan sesudah
diterapkannya penggunaan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc . Adapun
nilai Ketuntasn Kriteria Minimum (KKM) kelas IV MIN 1
Semarang pada mata pelajaran matematika adalah 68.
2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I peneliti telah menerapkan model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada
pembelajaran untuk mata pelajaran Matematika kelas IV materi luas
dan keliling bangun datar gabungan (persegi dan persehi panjnag).
Peneliti melakukan penelitian dan pengamatan terhadap aktivitas guru,
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hasil pengamatan tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
a. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Guru
Pada siklus I jumlah skor hasil pengamatan guru yang
diperoleh sebagai berikut:
84
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No Tahap
Kriteria
K C B BS
1 Pendahuluan 1 1 0 0
2 Kegiatan Inti 3 10 11 0
3 Penutup 0 1 0 2
Jumlah 4 12 11 2
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sekali sebanyak
2 butir, kriteria baik sebanyak 11 butir, kriteria cukup sebanyak 12
butir dan kriteria kurang sebanyak 4 butir. Sehingga dikatakan
aktivitas guru pada siklus I ini masih tergolong kriteria cukup.
Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi guru.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi guru.
85
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik
tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi guru.
Baik Sekali : guru sudah memperlihatkan dengan sangat
baik tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi guru.
Data di atas diperoleh berdasarkan hasil pengisian lembar
observasi guru yang memuat beberapa indikator-indikator sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Lembar Obsevasi Guru Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa x
2 Memberikan kegiatan apersepsi
(kaitannya dengan materi bangun
datar)
x
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran
mengenai bangun datar gabungan. x
4 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan x
5 Kejelasan dalam penyampaian materi x
6 Menghubungkan materi dengan
kehidupan nyata x
Sambungan...
86
Bersambung...
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan yang akan
dicapai)
x
8 Alur pembelajaran sesuai RPP x
9 Menguasai kelas x
10 Memperagakan model pembelajaran
Course Review Horay variasi Talking
Stick
x
11 Mengoptimalkan interaksi antar siswa
melalui kerja kelompok x
12 Mengoptimalkan interaksi siswa
dengan guru melalui model
pembelajaran Course Review Horay
variasi Talking Stick
x
13 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direcanakan
x
14 Mendayagunakan sumber belajar x
15 Mendayagunakan media Magic Disc x
16 Menghasilkan pembelajaran yang
menarik x
17 Melibatkan siswa dalam
pendayagunaan media Magic Disc x
Sambungan...
87
Bersambung...
C. PELIBATAN SISWA
18 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran x
19 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa x
20 Menumbuhkan keceriaan siswa x
21 Menumbuhkan antusiasme siswa x
22 Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi
pelajaran yang belum dipahami
x
D. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
23 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
x
24 Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi (tujuan)
x
E. PENGGUNAAN BAHASA
25 Menggunakan bahasa lisan dengan
jelas
x
26 Menggunakan bahasa lisan dengan
benar
x
Penutup
27 Membimbing siswa untuk
menyimpulkan
x
28 Memberi penghargaan kepada siswa x
29 Menutup pelajaran x
Total 4 12 11 2
88
b. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Siswa
Jumlah skor hasil pengamatan siswa pada siklus I adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No Tahap
Kriteria
K C B BS
1 Pendahuluan 1 1 0 0
2 Kegiatan Inti 3 3 5 0
3 Penutup 0 1 1 0
Jumlah 4 5 6 0
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sebanyak 6 butir,
kriteria cukup sebanyak 5 butir dan kriteriakurang sebanyak 4 butir.
Sehingga dikatakan aktivitas siswa pada siklus I ini belum terlihat
baik. Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kurang : siswa belum memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator lembar
observasi siswa
89
Cukup : siswa mulai memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator lembar
observasi siswa
Baik : siswa sudah memperlihatkan dengan baik
tanda-tanda perilaku sesuai indikator lembar
observasi siswa
Baik Sekali : siswa sudah memperlihatkan dengan sangat
baik tanda-tanda perilaku sesuai indikator
lembar observasi siswa
Data di atas diperoleh berdasarkan hasil pengisian lembar
observasi siswa yang memuat beberapa indikator-indikator sebagai
berikut :
Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Bersiap memulai pelajaran x
2 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru x
Kegiatan Inti Pembelajaran
3 Memperhatikan penjelasan materi x
4 Mengajukan pendapat terkait materi bangun
datar x
5 Mengajukan pertanyaan terkait materi
bangun datar x
Sambungan...
90
Bersambung...
6 Mengajukan pertanyaan terkait cara kerja
media Magic Disc x
7 Menjawab pertanyaan guru x
8 Berpartisipasi dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif Course Review
Horay variasi Talking Stick
x
9 Bersedia belajar secara berkelompok x
10 Bekerja sama dengan baik x
11 Memperhatikan penjelasan tugas kelompok x
12 Aktif dalam kelompok x
13 Menyelesaikan lembar kerja individu x
Penutup
14 Ikut serta dalam membuat kesimpulan
bersama guru
x
15 Menutup pelajaran x
Total 4 5 6 0
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama siswa Post Test Ket.
1. Kusuma Arya Pratama 60 Tidak Tuntas
2. Ainayya Madya A. 40 Tidak Tuntas
3. Annida Firstyani 80 Tuntas
4. Arkan Java Narendra 40 Tidak Tuntas
5. Berlian Adinda Jelita 60 Tidak Tuntas
6. Eka Wahyudi 80 Tuntas
Sambungan...
91
Bersambung...
7. Galfin Ade Sulistyo 80 Tuntas
8. Lubna Farah Robbany 80 Tuntas
9. Amara Ghufayra Az Zahra 60 Tidak Tuntas
10 Cinta Nury Nugraheni 80 Tuntas
11 Ellvan Ahmad Maulana R. 80 Tuntas
12 Gusti Hendiano Al-Habsyi 60 Tidak Tuntas
13 Irsalina Hasna Nabilah 80 Tuntas
14 Irsyad Karunia Aditya 40 Tidak Tuntas
15 Muhammad Faza Abdillah 80 Tuntas
16 Muhammad Reyhan B. 60 Tidak Tuntas
17 Arsya Chika Andini 60 Tidak Tuntas
18 Azzahra Putri Aqila 40 Tidak Tuntas
19 Dennisa Oksaputri R. 100 Tuntas
20 Dian Puji Nugroho 60 Tidak Tuntas
21 Fachri Ramadhani Y. P. 80 Tuntas
22 Nayla Zahra Pinontoan 80 Tuntas
23 Adinda Selfi Ramadhani 100 Tuntas
Total 1580
Rata-Rata 68.69
Keterangan KKM : 68
1) Nilai rata-rata Post test Siklus I
M = ∑
∑
M =
M = 68.69
92
2) Nilai presentase Post test Siklus I
P = ∑
∑ X 100%
P =
x 100%
P = 52,17%
Dari data nilai Siklus I di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa telah meningkat jika dibandingkan dengan pra siklus.
Siswa yang tuntas pada nilai awal sebanyak 7 dari 23 siswa atau
30.43%. Sedangkan siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 12
siswa atau 52.17%. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa
sebanyak 21.74%. Nilai rata-rata kelas juga terlihat meningkat, pra
siklus nilai rata-rata kelas adalah 61.30 dan pada siklus I nilai rata-
rata kelas meningkat menjadi 68.69.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi tindakan siklus I, bertujuan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan juga hal-hal yang harus dievaluasi untuk tindakan
selanjutnya. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Hasil pengamatan guru
a) Guru belum memberikan apersepsi sebelum pembelajaran
dimulai.
b) Guru belum menyampaikan hubungan antara materi
dengan kehidupan nyata.
93
c) Guru kurang terampil dalam mengondisikan kelas dan
menarik perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung
2) Hasil pengamatan siswa
a) Beberapa siswa terlihat bergurau dan berbicara sendiri,
sehingga kurang memperhatikan guru dalam menjelaskan
materi pembelajaran.
b) Siswa kurang memanfaatkan kesempatan untuk bertanya
kepada guru mengenai materi pembelajaran yang telah
disampaikan oleh guru.
c) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan masih kurang.
3) Hasil nilai belajar
a) Perolehan rata-rata prestasi belajar pada siklus I adalah
68,69.
b) Presentase jumlah siswa yang tuntas belajar adalah
52,17%.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide
perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak
terjadi kekurangan yang sama. Berikut beberapa perbaikan untuk
siklus berikutnya :
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada
saat pembelajaran.
94
2) Guru harus lebih tegas kepada siswa yang berbicara atau
bermain sendiri. Buat kesepakatan di awal jika ada anak
yang ramai sendiri akan diberi soal berkaitan dengan
materi untuk dikerjakan di depan kelas.
3) Disetiap pembelajaran berakhir guru wajib memotivasi
siswa agar lebih aktif di dalam kelas.
4) Jumlah siswa yang tuntas harus mencapai 80% dari 23
siswa.
3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus ini, selain memaksimalkan model pembelajaran kooperatif
Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc
peneliti juga mencoba mengatasi kekurangan pada siklus sebelumnya
dengan memancing siswa untuk lebih aktif dan respon.
a. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Guru
Pada siklus II jumlah skor hasil pengamatan guru yang
diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No Tahap
Kriteria
K C B BS
1 Pendahuluan 0 1 1 0
2 Kegiatan Inti 0 4 18 2
3 Penutup 0 0 2 1
Jumlah 0 5 21 3
95
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sekali sebanyak
2 butir, kriteria baik sebanyak 21 butir, kriteria cukup sebanyak 5
butir. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan aktivitas guru pada
siklus II ini mengalami peningkatan, kriteria aktivitas guru menjadi
baik. Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kurang : guru belum memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi guru.
Cukup : guru mulai memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi guru.
Baik : guru sudah memperlihatkan dengan baik
tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi guru.
Baik Sekali : guru sudah memperlihatkan dengan sangat
baik tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi guru.
96
Data di atas diperoleh berdasarkan hasil pengisian lembar
observasi guru yang memuat beberapa indikator-indikator sebagai
berikut :
Tabel 4.7 Lembar Obsevasi Guru Siklus II
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa x
2 Memberikan kegiatan apersepsi
(kaitannya dengan materi bangun
datar)
x
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran
mengenai bangun datar gabungan. x
4 Mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan x
5 Kejelasan dalam penyampaian materi x
6 Menghubungkan materi dengan
kehidupan nyata x
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi (tujuan yang akan
dicapai)
x
8 Alur pembelajaran sesuai RPP x
9 Menguasai kelas x
Sambungan...
97
Bersambung...
10 Memperagakan model pembelajaran
Course Review Horay variasi Talking
Stick
x
11 Mengoptimalkan interaksi antar siswa
melalui kerja kelompok x
12 Mengoptimalkan interaksi siswa
dengan guru melalui model
pembelajaran Course Review Horay
variasi Talking Stick
x
13 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang
direcanakan
x
14 Mendayagunakan sumber belajar x
15 Mendayagunakan media Magic Disc x
16 Menghasilkan pembelajaran yang
menarik x
17 Melibatkan siswa dalam
pendayagunaan media Magic Disc x
C. PELIBATAN SISWA
18 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran x
19 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa x
20 Menumbuhkan keceriaan siswa x
21 Menumbuhkan antusiasme siswa x
Sambungan...
98
Bersambung...
22 Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi
pelajaran yang belum dipahami
x
D. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
23 Memantau kemajuan belajar selama
proses pembelajaran
x
24 Melakukan penilaian akhir sesuai
dengan kompetensi (tujuan)
x
E. PENGGUNAAN BAHASA
25 Menggunakan bahasa lisan dengan
jelas
x
26 Menggunakan bahasa lisan dengan
benar
x
Penutup
27 Membimbing siswa untuk
menyimpulkan
x
28 Memberi penghargaan kepada siswa x
29 Menutup pelajaran x
Total 0 5 21 3
b. Deskripsi Data Hasil Pengamatan Siswa
Jumlah skor hasil pengamatan siswa pada siklus II adalah
sebagai berikut :
99
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No Tahap
Kriteria
K C B BS
1 Pendahuluan 0 0 2 0
2 Kegiatan Inti 0 4 5 2
3 Penutup 0 0 2 0
Jumlah 0 4 9 2
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sekali sebanyak
2 butir, kriteria baik sebanyak 9 butir dan kriteria cukup sebanyak
4 butir. Sehingga dapat dikatakan aktivitas siswa pada siklus II ini
sudah baik. Dengan keterangan:
K = Kurang
C = Cukup
B = Baik
SB = Sangat Baik
Kurang : siswa belum memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi siswa
Cukup : siswa mulai memperlihatkan tanda-tanda
perilaku sesuai dengan indikator dalam lembar
observasi siswa
100
Baik : siswa sudah memperlihatkan dengan baik
tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi siswa
Baik Sekali : siswa sudah memperlihatkan dengan sangat
baik tanda-tanda perilaku sesuai indikator dalam
lembar observasi siswa
Data di atas diperoleh berdasarkan hasil pengisian lembar
observasi siswa yang memuat beberapa indikator-indikator sebagai
berikut :
Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Bersiap memulai pelajaran x
2 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan
guru x
Kegiatan Inti Pembelajaran
3 Memperhatikan penjelasan materi x
4 Mengajukan pendapat terkait materi bangun
datar x
5 Mengajukan pertanyaan terkait materi
bangun datar x
6 Mengajukan pertanyaan terkait cara kerja
media Magic Disc x
7 Menjawab pertanyaan guru x
Sambungan...
101
Bersambung...
8 Berpartisipasi dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif Course Review
Horay variasi Talking Stick
x
9 Bersedia belajar secara berkelompok x
10 Bekerja sama dengan baik x
11 Memperhatikan penjelasan tugas kelompok x
12 Aktif dalam kelompok x
13 Menyelesaikan lembar kerja individu x
Penutup
14 Ikut serta dalam membuat kesimpulan
bersama guru
x
15 Menutup pelajaran x
Total 0 4 9 2
c. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Dari instrumen soal tes didapatkan nilai sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama siswa Post Test Ket.
1. Kusuma Arya Pratama 80 Tuntas
2. Ainayya Madya A. 80 Tuntas
3. Annida Firstyani 80 Tuntas
4. Arkan Java Narendra 60 Tidak Tuntas
5. Berlian Adinda Jelita 100 Tuntas
6. Eka Wahyudi 60 Tidak Tuntas
7. Galfin Ade Sulistyo 80 Tuntas
8. Lubna Farah Robbany 100 Tuntas
9. Amara Ghufayra Az Zahra 100 Tuntas
Sambungan…
102
Bersambung…
10 Cinta Nury Nugraheni 80 Tuntas
11 Ellvan Ahmad Maulana R. 60 Tidak Tuntas
12 Gusti Hendiano Al-Habsyi 80 Tuntas
13 Irsalina Hasna Nabilah 100 Tuntas
14 Irsyad Karunia Aditya 80 Tuntas
15 Muhammad Faza Abdillah 100 Tuntas
16 Muhammad Reyhan B. 80 Tuntas
17 Arsya Chika Andini 80 Tuntas
18 Azzahra Putri Aqila 100 Tuntas
19 Dennisa Oksaputri R. 100 Tuntas
20 Dian Puji Nugroho 100 Tuntas
21 Fachri Ramadhani Y. P. 100 Tuntas
22 Nayla Zahra Pinontoan 100 Tuntas
23 Adinda Selfi Ramadhani 60 Tidak Tuntas
Total 1960
Rata-Rata 85.21
Keterangan KKM : 68
1) Nilai rata-rata Post test Siklus II
M = ∑
∑
M =
M = 85.21
2) Nilai presentase Post test Siklus II
P = ∑
∑ X 100%
103
P =
x 100%
P = 82.60%
Dari data nilai Siklus II di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar siswa sudah cukup memuaskan meski ada beberapa siswa
yang belum tuntas KKM. Jika dibandingkan dengan siklus I. Siswa
yang belum tuntas pada siklus I sebanyak 11 dari 23 siswa atau
48.82%. Sedangkan siswa yang belum tuntas pada siklus II
sebanyak 4 siswa atau 17.39%. Terdapat peningkatan yang
memuaskan dari hasil belajar siswa dari siklus I yang semula
21.74%, pada siklus II menjadi 52.17%. Nilai rata-rata kelas juga
meningkat, siklus I nilai rata-rata kelas adalah 68,69 dan pada
siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 85,21.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus II,
diketahui nilai pada siklus II sudah ada peningkatan jika
dibandingkan dengan siklus I. Selama proses pembelajaran, terlihat
bahwa hampir semua siswa antusias dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Pada siklus I ada 11 siswa yang belum mencapai
KKM, dan pada siklus II siswa yang belum mencapai KKM
menurun menjadi 4 siswa. Sehingga dapat diperoleh dampak
positif dari penggunaan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada
pembelajaran matematika, yaitu :
104
1) Perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 85,21.
2) Presentase ketuntasan belajar siswa mencapai 82,60%.
Keberasilan pada siklus II ini ditunjang oleh persiapan yang lebih
matang dan refleksi yang diperoleh pada siklus I. Penelitian pada
siklus I dan siklus II telah cukup untuk memperlihatkan adanya
peningkatan hasil belajar, sehingga peneliti tidak perlu
melanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II ini, peneliti telah
berhasil dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi
Bangun Datar dengan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc pada
siswa kelas IV di MIN 1 Semarang.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Sebelum PTK
Sebelum pelaksanaan PTK, hasil ulangan harian siswa
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kurang memuaskan, karena
masih banyak siswa yang belum mencapai KKM. Siswa yang belum
tuntas dalam belajar sebanyak 16 siswa dari 23 siswa yang jika
dipresentasekan berkisar 69,56%. Sedangkan nilai KKM kelas IV
MIN 1 Semarang untuk mata pelajaran matematika adalah 68. Siswa
yang mencapai KKM hanya 7 siswa yang berkisar 30,43%.
105
Tabel 4.11 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Pra Siklus
No Nilai Jumlah Siswa
1 35 2
2 40 2
3 45 2
4 50 1
5 55 4
6 60 2
7 65 3
8 75 1
9 80 2
10 85 2
11 90 2
Berdasarkan hasil observasi di MIN 1 Semarang, ditemukan
beberapa hal yang menyebabkan hasil belajar siswa belum
memuaskan, yaitu guru belum menggunakan media dan model belajar
untuk menunjang pembelajaran. Sedangkan pada soal bangun datar
gabungan, cara menyelesaikan soal cukup rumit dan butuh ketelitian.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian pada mata pelajaran
matematika materi bangun datar melalui model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic
Disc.
106
2. Hasil Penelitian Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I, sudah ada peningkatan hasil
belajar siswa. Siswa yang tuntas mencapai 12 siswa, yang sebelumnya
hanya 7 siswa yang tuntas pada pra siklus. Terdapat peningkatan
sekitar 21,74% siswa yang nilainya tuntas. Meskipun sudah ada
sedikit peningkatan hasil belajar, namun dalam proses pembelajaran
dan dalam penilaian afektif berdasarkan hasil observasi masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki di siklus berikutnya.
Setelah melihat hasil siklus I, perlu dilanjutkan ke siklus II
dikarenakan nilai hasil belajar siswa masih kurang. Rata-rata nilai
siklus I adalah 68,69 dan presentase siswa yang tuntas 52,17%.
Berikut table hasil belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.12 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus I
No Nilai Jumlah Siswa
1 40 4
2 60 7
3 80 10
4 100 2
Tidak hanya melihat hasil kognitif siswa saja yang digunakan
sebagai pertimbangan untuk melanjutkan siklus I ke silkus II, tetapi
juga nilai afektif siswa yang diketahui melalui lembar observasi.
Berikut hasil penilaian afektif siswa pada siklus I.
107
Tabel 4.13 Hasil Penilaian Afektif Siswa Siklus I
No Tahap
Kriteria
K C B BS
1 Pendahuluan 1 1 0 0
2 Kegiatan Inti 3 3 5 0
3 Penutup 0 1 1 0
Jumlah 4 5 6 0
Dari tabel tersebut, diperoleh kriteria baik sebanyak 6 butir,
kriteria cukup sebanyak 5 butir dan kriteria kurang sebanyak 4
butir. Sehingga dikatakan aktivitas siswa pada siklus I ini belum
terlihat baik.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II ini, peningkatan hasil belajar siswa sudah
memuaskan. Siswa yang tuntas bertambah menjadi 19 siswa, yang
sebelumnya pada siklus I terdapat 12 siswa dan pada pra siklus 7
siswa yang nilainya tuntas. Terdapat peningkatan sekitar 52,17%
siswa yang tuntas jika dibandingkan dengan presentase siswa yang
tuntas pada pra siklus.
Setelah melihat hasil siklus II, peneliti memutuskan untuk tidak
melanjutkan ke siklus berikutnya karena hasil penilaian kognitif dan
afektif siswa sudah baik. Rata-rata nilai siklus II adalah 85,21 dan
108
presentase siswa yang tuntas 82,60%. Berikut tabel hasil belajar siswa
pada siklus II.
Tabel 4.14 Jumlah Perolehan Nilai Siswa Siklus II
No Nilai Jumlah Siswa
1 60 4
2 80 9
3 100 10
Pada siklus II ini, ada 4 siswa yang belum mencapai KKM,
diantaranya :
1. Arkhan Java Narendra
Wali kelas sebelumnya sudah memberi tahu kepada peneliti, bahwa
Arkhan anak yang rajin tapi memang dari segi akademik tergolong
rendah. Ada peningkatan hasil belajar dari pra siklus sampai siklus
II meskipun belum mencapai KKM. Dibutuhkan ketelatenan dalam
mengajar agar Arkhan dapat mencapai KKM yang telah di tetapkan.
2. Eka Wahyudi dan Ellvan Ahmad M. R.
Eka dan Ellvan adalah murid yang aktif di kelas, Eka dan Ellvan
selalu duduk bersebelahan. Sebenarnya dari segi akademik Eka dan
Ellvan adalah anak yang pandai, tetapi terkadang dia tidak fokus
dengan kegiatan belajar dikelas karena bermain dengan ellvan.
Hasil belajar dari Eka dan Ellvan dari siklus I dan siklus II adalah
sama yaitu nilai 80 untuk siklus I dan nilai 60 pada siklus II. Untuk
109
Eka dan Ellvan guru harus lebih tegas dan menemukan cara agar ke
dua anak ini dapat belajar dengan baik di kelas. Peneliti
menyarankan agar Eka dan Ellvan dipisah tempat duduknya, atau
bisa juga merubah posisi tempat duduk seluruh kelas agar Eka dan
Ellvan tidak bermain sendiri saat pelajaran berlangsung.
3. Adinda Selfi R.
Adinda adalah anak yang pintar dan selalu bertanya jika dia merasa
belum paham mengenai materi yang sudah diajarkan. Terbukti
pada pra siklus dan siklus I nilai Adinda sudah mencapai KKM
yaitu 85 pada pra siklus dan 100 pada siklus I. Namun pada siklus
II Adinda tidak mecapai KKM dikarenakan dia baru saja sembuh
dari sakit. Kondisinya belum begitu sehat, sehingga dalam
mengerjakan soal tidak lancar seperti biasanya.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar siswa dari pra siklus
sampai siklus II dengan lebih jelas, bisa dilhat dari tabel di bawah ini:
Tabel 4.15 Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II
1. Kusuma Arya Pratama 55 60 80
2. Ainayya Madya A. 40 40 80
3. Annida Firstyani 65 80 80
4. Arkan Java Narendra 35 40 60
5. Berlian Adinda Jelita 85 60 100
Sambungan…
110
Bersambung…
6. Eka Wahyudi 60 80 90
7. Galfin Ade Sulistyo 65 80 80
8. Lubna Farah Robbany 90 80 100
9. Amara Ghufayra A. 80 60 100
10 Cinta Nury Nugraheni 55 80 80
11 Ellvan Ahmad M. R. 55 80 60
12 Gusti H. Al-Habsyi 35 60 80
13 Irsalina Hasna Nabilah 65 80 100
14 Irsyad Karunia Aditya 45 40 80
15 M. Faza Abdillah 75 80 100
16 Muhammad Reyhan B. 40 60 80
17 Arsya Chika Andini 50 60 80
18 Azzahra Putri Aqila 45 40 100
19 Dennisa Oksaputri R. 90 100 100
20 Dian Puji Nugroho 55 60 100
21 Fachri Ramadhani Y. P. 60 80 100
22 Nayla Zahra Pinontoan 80 80 100
23 Adinda Selfi R. 85 100 60
Rata-Rata Kelas 61,30 68,69 85,21
Dari paparan hasil penelitian dari siklus I dan siklus II diperoleh
data nilai hasil belajar keseluruhan sebagai berikut:
111
Tabel 4.8
Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per Siklus
Kegiatan Tuntas Tidak Tuntas
Pra Siklus 7 Siswa atau
30.43%
16 siswa atau
69.56%
Siklus I 12 siswa atau
52.17%
11 siswa atau
47.82%
Siklus II 19 siswa atau
82.60%
4 siswa atau
17.39%
Berikut adalah diagram yang menunjukkan lebih jelas grafik
peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV MIN 1 Semarang
materi bangun datar tahun ajaran 2017/2018 :
Diagram 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa per Siklus
0
2
4
6
8
10
12
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tidak Tuntas
Tuntas
112
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar mata pelajaran matematika materi bangun datar kelas IV
di MIN 1 Semarang mengalami peningkatan. Dari mulai pra siklus
yang belum menggunakan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick, yang mencapai ketuntasan hanya
7 siswa atau 30,43%. Sedangkan pada siklus I sebanyak 12 siswa atau
52,14% dan siklus II sebanyak 19 siswa atau 82.60%.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Course
Review Horay variasi Talking Stick berbasis Magic Disc dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa karena model pembelajaran ini
sangat sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar dimana pada
usia tersebut siswa sangat menyukai kegiatan belajar sambil bermain.
Disamping itu, penggunaan media Magic Disc membuat siswa lebih
tertarik dengan materi yang diajarkan.
113
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis pada siklus I dan II yang
dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick
berbasis Magic Disc pada mata pelajaran Matematika materi Bangun
Datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV di MIN 1 Semarang.
Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus
II yaitu nilai rata-rata pada siklus I adalah 61,30 dan nilai rata-rata pada
siklus II meningkat menjadi 85,21. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus I
sebanyak 12 siswa atau 52,14% dan siklus II sebanyak 19 siswa atau
82,60%.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Keberhasilan seorang guru tercermin dari perubahan positif yang
dialami oleh siswanya. Perubahan positif tersebut bisa berupa
pemahaman siswa akan materi pelajaran, rasa antusias siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran dan yang paling penting adalah sejauh
mana siswa menikmati proses belajar yang dijalaninya.
114
Penggunaan berbagai model pembelajaran dan media pembelajaran
merupakan salah satu upaya untuk mencapai perubahan positif pada
siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan
penggunaan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick berbasis Magic Disc sangat disarankan kepada
guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Model tersebut cocok
diterapkan di sekolah dasar karena konsep model pembelajaran
kooperatif Course Review Horay variasi Talking Stick adalah belajar
sambil bermain.
Sebagian besar siswa hasil belajarnya sudah meningkat, meskipun
beberapa siswa ada yang belum tuntas dan ada yang mengalami
penurunan hasil belajar. Guru harus lebih memperhatikan kondisi
siswa, apakah siswa tersebut mengalami kesulitan belajar matematika
yang bisa saja disebabkan oleh faktor intern maupun ekstern.
2. Bagi Madrasah
Setiap madrasah selalu menginginkan seluruh siswanya menjadi anak-
anak yang sukses dan dapat mengharumkan nama sekolah. Oleh sebab
itu, dalam mencapai keinginan tersebut, sekolah hendaknya memberi
dukungan bagi tenaga pendidik yaitu guru untuk memberikan fasilitas
yang memadai, seperti menyediakan media, alat peraga, dan sumber
belajar yang cukup untuk kegiatan belajar mengajar. Guru harus
diikutkan dalam workshop, seminar, dan diskusi sesuai dengan bidang
studi guru tersebut agar kemampuan dan pengalaman guru semakin
115
meningkat. Madrasah juga wajib menganggarkan biaya untuk
peningkatan mutu guna peningkatan pengetahuan dan kemampuan
dalam mengajar.
3. Paguyuban Orang Tua Wali Murid
Orang tua wali murid hendaknya diikut sertakan dalam menunjang
pendidikan siswa di Madrasah. Melalui paguyuban akan memberikan
manfaat yang baik bagi siswa, guru dan wali murid sendiri. Para orang
tua wali murid dapat memberikan bantuan baik pemikiran maupun
usaha dalam menunjang kelancaran pendidikan anak mereka di
sekolah. Tujuan diadakannya paguyuban orang tua wali murid ini
untuk meningkatkan kualitas akademik dan non akademik siswa.
116
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad, dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah.
Semarang: UNISSULA Press
Agus, Suprijono.2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Aqib, Zainal, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Departeman Pendidikan Nasional. 2007. Kajian Kebijakan Kurikulum
Matematika. Tidak diterbitkan.
Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika Hakikat & Logika.Yogjakarta: Ar-Ruzz.
Firdiana, Anita Yulia. 2016. Pengaruh Metode Pembelajaran Course Review
Horay (CRH) Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Kelas V Di SDN
Gugus Puspita Jepara. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNNES.
Firmanawaty. 2003. Mahir Matematika Melalui Permainan. Jakarta: Pustaka Tiga
Kelana.
Huda, Miftahul. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniasih, Imas & Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran. Kata Pena.
Malechah, Nur. 2011. Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Course Review Horey (Crh) dan Model
Pembelajaran Scramble Berbantuan LKS pada Siswa Kelas VII Semester
II SMPN 2 Sayung Demak Tahun Pelajaran 2010/2011, (Online),
(http://andynuriman.files.wordpress.com/2011/10/nurmalechah.pdf,
diakses 7 Maret 2018).
Mulyani, Ninik. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika Melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay Berbantuan CD
117
Pembelajaran Di Kelas IV B SDN Sampangan 02. Skripsi tidak
diterbitkan. Semarang: Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNNES
Rahmi & Yhance Hendra Diana. 2012. Pengaruh Penerapan Model Roda
Keberuntungan Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas IX
SMPN 3 Koto Baru Kab. Dharmasraya. Jurnal tidak diterbitkan.
Sadiman, Arief S., dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta:
Sukses Offset.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia.
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Usman, M. Basyiruddin & Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Warso, Agus Wasisto Dwi Doso. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Graha Cendekia.
118
LAMPIRAN-LAMPIRAN
119
Lampiran 1 : RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : MIN 1 Semarang
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 4 : Berbagai Pekerjaan
Sub Tema 2 : Pekerjaan di Sekitarku
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Matematika
Kompetensi Dasar:
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi
panjang, dan segi tiga.
120
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang, dan segi tiga.
Indikator:
3.9.4 Menemukan cara mencari luas dan keliling bangun gabungan
(persegi dan persegi panjang) menggunakan benda konkret.
4.9.4 Menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun gabungan
(persegi dan persegi panjang).
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan dapat :
1. Siswa mampu menemukan cara mencari luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang) menggunakan benda konkret
dengan tepat.
2. Siswa mampu menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang) dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Luas dan Keliling Bangun Gabungan
Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang terbentuk dari
beberapa bangun datar sederhana. Perhatikan cara menghitung luas dan
keliling bangun datar gabungan berikut !
Luas bangun datar gabungan
L = Luas A + Luas B
Keliling bangun datar gabungan
K = Jumlah anjang sisi luar bangun
datar gabungan
= a + b + c + d + e + f
121
Bangun datar gabungan diuraikan menjadi beberapa bangun datar
sederhana.
Luas bangun A (persegi) = 5m x 5m = 25 m²
Luas bangun B (persegi panjang) = 15m x 4m = 60 m²
Luas bangun datar gabungan = Luas bangun A + Luas bangun B
= 25 m² + 60 m²
= 85 m²
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, Penugasan, Tanya jawab, Saintifik
F. Model Pembelajaran
Course Review Horay variasi Talking Stick
G. Media dan Alat Pembelajaran
Alat : Papan tulis, spidol
Media : Magic Disc
H. Sumber belajar
Buku Penilaian BUPENA Tema Berbagai Pekerjaan dan Tema
Pahlawanku Jilid 4B , Jakarta : Penerbit Erlangga, halaman 37-39.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru mengkondisikan siswa
Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa
untuk berdoa bersama-sama
Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan
10 menit
122
presensi.
Guru bertanya kepada siswa benda-benda yang
ada di rumah yang merupakan bangun datar.
Guru menjelaskan maksud dan tujuan
pembelajaran
Inti Mangamati
Siswa membaca pengertian bangun datar
gabungan serta mengamati contoh dari gambar
bangun datar yang ada di buku siswa
Menanya
Guru bertanya kepada siswa:
- Bangun datar gabungan yang ada pada buku
terdiri dari berapa bangun datar ?
- Apa saja ?
Siswa diberi kesempatan untuk menjawab secara
bergantian.
Mangamati
Siswa diminta membaca teks contoh
penyelesaian soal bangun datar gabungan.
Setelah membaca, guru membahas materi di
depan kelas dengan menggunakan bantuan media
Magic Disc.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk membuat kelompok. Setiap
kelompok beranggota 4-5 anak.
Guru menjelaskan aturan main dari model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay
50 menit
123
variasi Talking Stick
Guru mendampingi selama permainan
berlangsung
Mengkomunikasikan
Guru menyampaikan kelompok yang menjawab
soal paling banyak.
Kelompok yang menang kemudian berteriak
“hore”
Mengeksplorasi
Guru membagikan lembar tugas kepada siswa.
Siswa mengerjakan secara individu.
Penutup Siswa dan Guru bersama sama membuat
kesimpulan materi pembelajaran
Siswa dan Guru merefleksi kegiatan
pembelajaran
Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan
pembelajaran pertemuan berikutnya
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan membaca
doa.
10 menit
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Teknik Penilaian
Bentuk tes : Tertulis
Bentuk soal : Uraian
124
2. Instrumen Penilaian
a. Soal
1. Rumus luas persegi
adalah.......
2. Luas persegi panjang dibawah
ini adalah... cm²
3. Keliling bangun dibawah
adalah..... cm
4. Berapakah luas bangun ini......
5. Luas bangun dibawah ini
adalah...... cm²
Kunci Jawaban :
1. s x s
2. 105 cm²
3. 80 cm
4. 92 cm²
5. 255 cm²
Penilaian :
Nilai = total skor x 100
5
8 cm
7
125
b. Daftar Nilai
No Nama siswa Nilai
1. Kusuma Arya Pratama 60
2. Ainayya Madya A. 40
3. Annida Firstyani 80
4. Arkan Java Narendra 40
5. Berlian Adinda Jelita 60
6. Eka Wahyudi 80
7. Galfin Ade Sulistyo 80
8. Lubna Farah Robbany 80
9. Amara Ghufayra Az Zahra 60
10 Cinta Nury Nugraheni 80
11 Ellvan Ahmad Maulana R. 80
12 Gusti Hendiano Al-Habsyi 60
13 Irsalina Hasna Nabilah 80
14 Irsyad Karunia Aditya 40
15 Muhammad Faza Abdillah 80
16 Muhammad Reyhan B. 60
17 Arsya Chika Andini 60
18 Azzahra Putri Aqila 40
19 Dennisa Oksaputri R. 100
20 Dian Puji Nugroho 60
21 Fachri Ramadhani Y. P. 80
22 Nayla Zahra Pinontoan 80
126
127
Lampiran 2 : RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Madrasah : MIN 1 Semarang
Kelas / Semester : IV (Empat) / 1
Tema 4 : Berbagai Pekerjaan
Sub Tema 2 : Pekerjaan di Sekitarku
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR
Matematika
Kompetensi Dasar:
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegi
panjang, dan segi tiga.
128
4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah
persegi, persegi panjang, dan segi tiga.
Indikator:
3.9.4 Menemukan cara mencari luas dan keliling bangun gabungan
(persegi dan persegi panjang) menggunakan benda konkret.
4.9.4 Menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun gabungan
(persegi dan persegi panjang).
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan dapat :
3. Siswa mampu menemukan cara mencari luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang) menggunakan benda konkret
dengan tepat.
4. Siswa mampu menyelesaikan masalah tentang luas dan keliling bangun
gabungan (persegi dan persegi panjang) dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Luas dan Keliling Bangun Gabungan
Bangun datar gabungan adalah bangun datar yang terbentuk dari
beberapa bangun datar sederhana. Perhatikan cara menghitung luas dan
keliling bangun datar gabungan berikut !
Luas bangun datar gabungan
L = Luas A + Luas B
Keliling bangun datar gabungan
K = Jumlah anjang sisi luar bangun
datar gabungan
= a + b + c + d + e + f
129
Bangun datar gabungan diuraikan menjadi beberapa bangun datar
sederhana.
Luas bangun A (persegi panjang) = 10cm x 5cm = 50 cm²
Luas bangun B (persegi ) = 5cm x 5cm = 25 cm²
Luas bangun datar gabungan = Luas bangun A + Luas bangun B
= 50 cm² + 25 cm²
= 75 cm²
E. Metode Pembelajaran
Ceramah, Penugasan, Tanya jawab, Saintifik
F. Model Pembelajaran
Course Review Horay variasi Talking Stick
G. Media dan Alat Pembelajaran
Alat : Papan tulis, spidol
Media : Magic Disc
H. Sumber belajar
Buku Penilaian BUPENA Tema Berbagai Pekerjaan dan Tema
Pahlawanku Jilid 4B , Jakarta : Penerbit Erlangga, halaman 37-39.
I. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
Guru memberikan salam dan mengajak berdoa.
Guru melakukan presensi terhadap siswa
10 menit
130
Mengajak berdinamika dengan tepuk
kompak/dinamika dan lagu yang relevan.
Guru menyiapkan fisik dan psikhis anak dalam
mengawali kegiatan pembelajaran serta
menyapa anak.
Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
Inti Mangamati
Guru mengulang kembali rumus luas dan
keliling bangun datar menggunakan media
Magic Disc.
Guru menggambar bangun datar gabungan di
papan tulis
Siswa mengamati bangun datar gabungan yang
di gambar guru di papan tulis
Menanya
Guru bertanya kepada siswa:
- Masih ingatkah materi bangun datar
gabungan yang sudah bu guru sampaikan
kemarin?
- Bangun datar gabungan yang ada pada
gambar di papan tulis terdiri dari berapa
bangun datar ?
- Apa saja ?
Siswa diberi kesempatan untuk menjawab
secara bergantian.
Mangamati
50 menit
131
Siswa memperhatikan guru menyelesaikan soal
bangun datar gabungan yang ada di papan tulis.
Setelah itu, guru membuat soal baru kemudian
meminta siswa untuk mengerjakan di depan
kelas.
Mengeksplorasi
Siswa diminta untuk membuat kelompok.
Setiap kelompok beranggota 4-5 anak.
Guru menjelaskan aturan main dari model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick
Guru mendampingi selama permainan
berlangsung
Mengkomunikasikan
Guru menyampaikan kelompok yang
menjawab soal paling banyak.
Kelompok yang menang kemudian berteriak
“hore”
Mengeksplorasi
Guru membagikan lembar tugas kepada siswa.
Siswa mengerjakan secara individu.
Penutup Siswa dan Guru bersama sama menyimpulkan
hasil pembelajaran
Siswa dan Guru merefleksi kegiatan
pembelajaran
Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan
pembelajaran pertemuan berikutnya
10 menit
132
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan
membaca doa.
J. PENILAIAN PEMBELAJARAN
4. Teknik Penilaian
a. Bentuk tes : Tertulis
b. Bentuk soal : Uraian
5. Instrumen Penilaian
a. Soal
1. Rumus luas persegi panjang
adalah.......
2. Luas persegi dibawah ini adalah...
cm²
3. Keliling bangun dibawah adalah.....
cm
4. Berapakah luas bangun ini......
5. Luas bangun dibawah ini
adalah......
cm²
7 cm
8 cm
3cm
6
133
Kunci Jawaban :
1. p x l
2. 81 cm²
3. 45 cm
4. 49 cm²
5. 92 cm²
Penilaian :
Nilai = total skor x 100
5
b. Daftar Nilai Siswa
No Nama siswa Nilai
1. Kusuma Arya Pratama 80
2. Ainayya Madya A. 80
3. Annida Firstyani 80
4. Arkan Java Narendra 60
5. Berlian Adinda Jelita 100
6. Eka Wahyudi 60
7. Galfin Ade Sulistyo 80
134
135
Lampiran 3 : Lembar Observasi Guru Siklus I
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Guru : Lestariyo, M.Pd.I
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/Semester : IV / 1
Tgl. Pelaksanaan : 12 Mei 2018
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
pengamatan saudara
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa x
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi bangun datar)
x
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran mengenai bangun
datar gabungan.
x
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
x
5 Kejelasan dalam penyampaian materi x
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata x
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan yang akan dicapai)
x
8 Alur pembelajaran sesuai RPP x
9 Menguasai kelas x
10 Memperagakan model pembelajaran Course Review
Horay variasi Talking Stick
x
11 Mengoptimalkan interaksi antar siswa melalui kerja
kelompok
x
136
12 Mengoptimalkan interaksi siswa dengan guru melalui
model pembelajaran Course Review Horay variasi
Talking Stick
x
13 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
x
14 Mendayagunakan sumber belajar x
15 Mendayagunakan media Magic Disc x
16 Menghasilkan pembelajaran yang menarik x
17 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan media Magic
Disc
x
C. PELIBATAN SISWA
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
x
18 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa x
19 Menumbuhkan keceriaan siswa x
20 Menumbuhkan antusiasme siswa x
21 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi pelajaran yang belum dipahami
x
D. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
22 Memantau kemajuan belajar selama proses
pembelajaran
x
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
x
E. PENGGUNAAN BAHASA
24 Menggunakan bahasa lisan dengan jelas x
25 Menggunakan bahasa lisan dengan benar x
Penutup
26 Membimbing siswa untuk menyimpulkan x
137
138
Lampiran 4 : Lembar Observasi Siswa Siklus I
LEMBAR OBSERVASI SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Madrasah : MIN 1 Semarang
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/Semester : IV / 1
Tgl. Pelaksanaan : 12 Mei 2018
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
pengamatan saudara
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Bersiap memulai pelajaran x
2 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru x
Kegiatan Inti Pembelajaran
3 Memperhatikan penjelasan materi x
4 Mengajukan pendapat terkait materi bangun datar x
5 Mengajukan pertanyaan terkait materi bangun datar x
6 Mengajukan pertanyaan terkait cara kerja media
Magic Disc
x
7 Menjawab pertanyaan guru x
8 Berpartisipasi dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick
x
9 Bersedia belajar secara berkelompok x
10 Bekerja sama dengan baik x
11 Memperhatikan penjelasan tugas kelompok x
12 Aktif dalam kelompok x
13 Menyelesaikan lembar kerja individu x
Penutup
14 Ikut serta dalam membuat kesimpulan bersama guru x
15 Menutup pelajaran x
Total 4 5 6 0
139
Lampiran 5 : Lembar Observasi Guru Siklus II
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Nama Guru : Lestariyo, M.Pd.I
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/Semester : IV / 1
Tgl. Pelaksanaan : 16 Mei 2018
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
pengamatan saudara
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Memeriksa kesiapan siswa x
2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan
materi bangun datar)
x
Kegiatan Inti Pembelajaran
A. PENGUASAAN MATERI
3 Penguasaan materi pembelajaran mengenai bangun
datar gabungan.
x
4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang
relevan
x
5 Kejelasan dalam penyampaian materi x
6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata x
B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi
(tujuan yang akan dicapai)
x
8 Alur pembelajaran sesuai RPP x
9 Menguasai kelas x
10 Memperagakan model pembelajaran Course Review
Horay variasi Talking Stick
x
11 Mengoptimalkan interaksi antar siswa melalui kerja
kelompok
x
140
12 Mengoptimalkan interaksi siswa dengan guru melalui
model pembelajaran Course Review Horay variasi
Talking Stick
x
13 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi
waktu yang direcanakan
x
14 Mendayagunakan sumber belajar x
15 Mendayagunakan media Magic Disc x
16 Menghasilkan pembelajaran yang menarik x
17 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan media Magic
Disc
x
C. PELIBATAN SISWA
17 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran
x
18 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa x
19 Menumbuhkan keceriaan siswa x
20 Menumbuhkan antusiasme siswa x
21 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
tentang materi pelajaran yang belum dipahami
x
D. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
22 Memantau kemajuan belajar selama proses
pembelajaran
x
23 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
(tujuan)
x
E. PENGGUNAAN BAHASA
24 Menggunakan bahasa lisan dengan jelas x
25 Menggunakan bahasa lisan dengan benar x
Penutup
26 Membimbing siswa untuk menyimpulkan x
141
142
Lampiran 6 : Lembar Observasi Siswa Siklus II
LEMBAR OBSERVASI SISWA
DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Madrasah : MIN 1 Semarang
Materi Pokok : Bangun Datar
Kelas/Semester : IV / 1
Tgl. Pelaksanaan : 16 Mei 2018
Petunjuk : Berilah tanda silang (X) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
pengamatan saudara
No Aspek Yang Diamati Skor
1 2 3 4
Pembukaan
1 Bersiap memulai pelajaran x
2 Merespon terhadap apersepsi yang diberikan guru x
Kegiatan Inti Pembelajaran
3 Memperhatikan penjelasan materi x
4 Mengajukan pendapat terkait materi bangun datar x
5 Mengajukan pertanyaan terkait materi bangun datar x
6 Mengajukan pertanyaan terkait cara kerja media
Magic Disc
x
7 Menjawab pertanyaan guru x
8 Berpartisipasi dalam pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif Course Review Horay
variasi Talking Stick
x
9 Bersedia belajar secara berkelompok x
10 Bekerja sama dengan baik x
11 Memperhatikan penjelasan tugas kelompok x
12 Aktif dalam kelompok x
13 Menyelesaikan lembar kerja individu x
Penutup
14 Ikut serta dalam membuat kesimpulan bersama guru x
15 Menutup pelajaran x
Total 0 4 9 2
143
144
Lampiran 7 : Soal Evaluasi Siklus I
Mapel : Matematika Materi : Luas dan Keliling Bangun Datar Gabungan Nama : Kelas :
1. Rumus luas persegi adalah....... Jawab :
2. Luas persegi panjang dibawah ini
adalah... cm²
Jawab :
3. Keliling bangun dibawah adalah..... cm
Jawab :
4. Berapakah luas bangun ini......
Jawab :
5. Luas bangun dibawah ini adalah......
cm²
Jawab :
145
Lampiran 8 : Soal Evaluasi Siklus II
Mapel : Matematika Materi : Luas dan Keliling Bangun Datar Gabungan Nama : Kelas : 1. Rumus luas persegi panjang adalah.......
Jawab : 2. Luas persegi dibawah ini adalah... cm²
Jawab :
6. Keliling bangun dibawah adalah..... cm
Jawab :
7. Berapakah luas bangun ini......
Jawab :
5. Luas bangun dibawah ini adalah...... cm²
Jawab :
7 cm
8 cm
146
Lampiran 9 : Materi Pelajaran
147
148
149
Lampiran 10 : Silabus
SILABUS
Madrasah : MIN 1 Semarang Kelas : IV
Tema 4 : Berbagai pekerjaan Alokasi waktu : 96 jam pelajaran
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1.1 Menerima makna
hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
2.1 Menerima makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
3.1 Mengasosiasikan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Menceritakan makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila sebagai satu kesatuan dalam kehidupan sehari-hari
Makna hubungan simbol dengan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
Subtema 1: Jenis-jenis pekerjaan (32 jam pelajaran) • Mengamati burung garuda
pancasila dan menyebutkan simbol serta sila sila pancasila.
• Mendiskusikan dalam kelompok tentang makna sila pertama Pancasila dan contohnya dalam kegiatan sehari hari
• Menuliskan pengalaman diri melaksanakan sila Pertama Pancasila yaitu sifat jujur.
• Mendiskusikan nilai-nilai yang harus dimiliki untuk mendapatkan pekerjaan salah satunya jujur.
• Menganalis dan menyampaikan pendapat pribadi tentang sikap tokoh dalam cerita yang berhubungan dengan nilai-nilai Pancasila
• Menilai dan mendeskripsikan tokoh yang ada di dalam cerita
• Membaca teks tentang “pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur” dan mendiskusikannya dihubungkan dengan sila pertama Pancasila
• Menuliskan pendapat pribadi teks yang telah
Bahasa Indonesia 3.5 Menguraikan
pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng, dan sebagainya)
4.5 Mengomunikasikan
Menilai sastra
Pendapat pribadi tentang isi buku sastra
150
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
secara lisan dan tulisan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih sendiri dan dibaca yang didukung oleh alasan
dibaca tentang “pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur”
• Menemukan rumus luas persegi menggunakan benda kongkrit
• Menemukan rumus luas persegi menggunakan cara lain (rumus)
• Menyelesaikan masalah tentang luas persegi.
• Menemukan rumus keliling persegi dengan cara konkrit
• Menemukan keliling persegi dengan cara lain
• Menyelesaikan masalah tentang keliling persegi
• Menjelaskan cara menghitung keliling dan luas persegi dan persegi panjang.
• Menyelesaikan masalah sehari-hari terkait keliling dan luas persegi dan persegi panjang
• Mendiskusikan tentang pentingnya menjaga kelestarian tumbuhan sebagai upaya menjaga keseimbangan sumber daya alam
• Menuliskan dan mempresentasikan contoh kegiatan yang dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam di lingkungan sekitar.
• Menyusun 3 rencana kegiatan untuk menjaga kelestarian sumber daya
alam di sekitar lingkungan agar terlindungi.
• Memilih satu kegiatan menjaga kelestarian alam, menuliskan laporannya dan mempresentasikan hasil kegiatan tersebut
Matematika
3.9 Menjelaskan dan menentukan keliling dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga
4.9 Menyelesaikan
masalah berkaitan dengan keliling dan luas daerah persegi, persegipanjang, dan segitiga
Keliling dan luas daerah:
Persegi
Persegi panjang
Segitiga
Ilmu Pengetahuan Alam 3.8 Memahami
pentingnya upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya
4.8 Melakukan kegiatan upaya pelestarian sumber daya alam bersama orang-orang di lingkungannya
Keseimbangan dan Pelestarian Sumber Daya Alam
Pengertian sumber daya alam.
Macam-macam sumber daya alam.
Upaya keseimbangan dan pelestarian sumber daya alam di lingkungannya.
151
Lampiran 11 : Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus I
152
Lampiran 12 : Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus II
153
Lampiran 13 : Dokumentasi
DOKUMENTASI
Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I
Menjelaskan Cara Kerja Magic Disc
154
Siswa Mengerjakan Soal Di Depan Kelas
Kegiatan Belajar Mengajar Siklus II
155
Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Course Reviev Horay variasi
Talking Stick
Siswa Mencoba Media Magic Disc
156
Lampiran 14 : Surat Permohonan Ijin Penelitian
157
Lampiran 15 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
158
Lampiran 16 : Lembar Konsultasi Pembimbing
159
Lampiran 17 : Daftar SKK
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Diyah Sri Handayani
NIM : 115-14-156
Dosen P.A : Peni Susapti, M.Si.
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
No Nama Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Keikutsertaan Skor
1 Opak STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa yang Beretika,
Disiplin dan Berfikir
terbuka” oleh Dema
STAIN Salatiga Tahun
2014
18-19 Agustus 2014 Peserta 3
2 Opak Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi yang
Religius, Educative dan
Humans” Oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
Tahun 2014
20-21 Agustus 2014 Peserta 3
3 Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “ Pemahaman Islam
Rahmatan Lil’alamin
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter” oleh LDK
Daarul Amal Dan Ittaqo
STAIN Salatiga Tahun
2014
21 Agustus 2014 Peserta 2
4 Achivement Motivation
Training “Dengan AMT
Semangat Menyongsong
Prestasi” Oleh CEC dan
JQH STAIN Salatiga
Tahun 2014
23 Agustus 2014 Peserta 2
5 Pengakraban Mahasiswa
Baru PGMI STAIN
27 Agustus 2014 Peserta 2
160
Salatiga “Harmoni
Keluarga PGMI yang
Humanis dan Berkarakter”
oleh HMJ PGMI STAIN
Salatiga
6 Library User Education
(Pendidikan Pemustaka)
Tahun 2014
28 Agustus 2014 Peserta 2
7 Seminar Nasional “Peran
Mahasiswa dalam
Mengawal Masa Depan
Indonesia Pasca Pilpres
2014” oleh Dema STAIN
Salatiga Tahun 2014
25 Septeber 2014 Peserta 8
8 Bedah buku “Bedah Buku
Membidik Bintang” oleh
LDK Darul Amal STAIN
Salatiga
1 Oktober 2014 Peserta 2
9 Seminar Nasional
“Implementasi Kurikulum
2013 pada Mapel Bahasa
Arab Tingkat Dasar,dan
Tingkat Menengah dalam
Upaya Menjawab
Tantangan Pengarajaran
Bahasa Arab” oleh
ITTAQO STAIN Salatiga
Tahun 2014
4 November 2014 Peserta 8
10 Peserta aktif dalam pentas
seni dan diskusi “Potret
Kebudayaan Papua Bagian
dari Kekayaan Indonesia”
oleh Forum Mahasiswa
Satu Aspirasi (FORMASI)
IAIN Salatiga
11 Desember 2014 Peserta 2
11 Mujarofadz ( Musyawarah
Jami’atul Qurro’ Wal
Huffadz) oleh JQH Al-
Furqon IAIN Salatiga
25 Desember 2014 Panitia 3
12 Seminar Nasional
“Idealisme Mahasiswa”
oleh LPM Dinamika IAIN
Salatiga
3 Juni 2014 Peserta 8
13 Seminar Bedah Buku
“ Aktualisasi Dakwah
dalam Membentuk
5 Mei 2015 Peserta 2
161
Generasi yang Bertaqwa,
Berilmu, dan Berakhlak
Mulia” oleh LDK Ar
Rasyid IAIN Salatiga
14 Seminar Nasional
“Mencegah Generasi
Pemuda Islam dari
Pengarus Radikalisme
ISIS” oleh Ahwal Al-
Syakhshiyyah (AS) IAIN
Salatiga
6 Mei 2015 Peserta 8
15 Seminar Nasional Bahasa
Arab ITTAQO“ Aktualisasi
Bahasa Arab untuk
Membentuk Karakter
Bangsa yang Bermartabat”
oleh ITTAQO IAIN
Salatiga
10 Juli 2015 Peserta 8
16 Seminar nasional dan
musyawarah nasional
“Islamisai Nusantara
ataukah Menusantarakan
Islam” oleh Forum
Komunikasi Tafsir Hadist
se-Indonesia (FKMTHI)
IAIN Jember
5 November 2015 Peserta 8
17 Seminar Nasional
Problematika Hakim dan
Peradilan “Rekontruksi
Ideal Sistem Peradilan di
Indonesia” oleh HMJ
Ahwal Al-Syakhshiyyah
IAIN Salatiga
22 September 2016 Peserta 8
18 Seminar Nasional
“Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro
Menghadap Pasar Beba
ASEAN” oleh Himpunan
Mahasiswa Program Studi
AS IAIN Salatiga 2014
18 Oktober 2016 peserta 8
19 Seminar Nasional dan 4 Maret 2017 peserta 8
162
163
Lampiran 18 : Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Diyah Sri Handayani
Tempat/Tanggal Lahir: Jepara, 31 Januari 1993
NIM : 11514156
Jurusan : PGMI
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Banjardowo RT 06 RW 04 Kel.Banjardowo Kec.Genuk,
Semarang
Pendidikan :
1. MIN Ambarawa, Lulus Tahun 2005
2. SMP Muhammadiyah Borobudur, Lulus Tahun 2008
3. SMK N 1 Bawen, Lulus Tahun 2011
4. D1 WEC Semarang, Lulus Tahun 2012