peningkatan hasil belajar ips tentang jenis pekerjaan melalui pembelajaran kontekstual berbasis...

30
JURNAL PENDIDIKAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B JEMBER Diajukan Kepada Universitas Negeri Surabaya Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa Oleh : SIWI ANDAN ATMINATI 071044326

Upload: alim-sumarno

Post on 10-Aug-2015

279 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : SIWI ANDAN ATMINATI, SRI JOEDA ANDAJANI, http://ejournal.unesa.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

JURNAL PENDIDIKAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI

PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B JEMBER

Diajukan Kepada Universitas Negeri SurabayaUntuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian

Program Sarjana Pendidikan Luar Biasa

Oleh :

SIWI ANDAN ATMINATI071044326

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA 2012

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI

PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B JEMBER

SIWI ANDAN ATMINATI

( Mahasiswa PLB – FIP Universitas Negeri Surabaya, e-mail:[email protected]

ABSTRACT: Hearing impairment children have difficulty in social science especially about types of jobs. From the observation of more teachers lecturing and giving the task to answer practice questions so that hearing impairment only know the extent of drawing and readings in the book, they do not understand about the type of jobs actually. Study results hearing impairment below third grade Minimum completeres criterion set the school is 70. This research had purpose to (1) describe the activities of students in participating in social studies learning about the types of jobs in the community to use contextual learning base inquiry. (2) descript the enhancement of social learning result to the three class of hearing impairment children in SDLB-B Jember through contextual learning base inquiry. This research used approach class treatment research. Classroom action research design used models Kemmis, With the data collection method involved observation, testing, and documentation.From the results the first cycle it showed unsatisfactory results ,especially it was found that the activity of students was only 57.5%, the student ability to mention the kinds of jobs 52.5% and learning result about the types of jobs reached 57.5%. After the second cycle increasing student activity reached 73.7%, the students ability to mention the kinds of jobs reached 72.5% and the learning result about the types of jobs reached 76.25%. It was showed that the average of the student learning result was above minimum completeres criterion is 70. Conclusion The results showed that with the implementation of contextual learning base inquiry could increase the learning result of social science with the material types of jobs reached 76.25% hearing impairment children below third in SDLB-B Jember.

Keywords: Contextual learning base inquiry, learning result

PENDAHULUAN Anak tunarungu adalah anak yang

mengalami kekurangan atau kehilangan

pendengaran, sehingga anak mengalami

hambatan untuk menguasai bahasa,

kekurangan dalam kosa kata, sulit

mengartikan kata-kata abstrak dan sulit

mengartikan kata-kata yang mengandung

arti kiasan.

Akibat kurang berfungsinya

pendengaran, maka anak tunarungu

mengalihkan pengamatannya kepada

mata, sehingga anak tunarungu disebut

sebagai insan pemata, karena informasi

dan pengetahuan dan pengalamanya

diperoleh dari indera penglihatan.

Sesuai dengan ciri dan sifat anak

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

tunarungu sebagai insan pemata maka

dalam mengajar anak tunarungu

hendaknya guru memilih strategi

pembelajaran yang menarik agar anak

tunarungu tidak merasa bosan karena

suasana belajar yang tidak

menyenangkan, selain itu anak

tunarungu tidak bisa memahami isi

pembelajaran karena guru memberikan

penjelasan yang bersifat abstrak.

Sebaiknya guru dapat

memberikan pengalaman yang konkrit

kepada anak agar membantu anak

tunarungu mengatasi kesulitannya

dalam menangkap penjelasan guru

yang abstrak.Hal ini terjadi terutama

dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial yang memberikan

pengetahuan yang bersifat abstrak.Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-

ilmu sosial yang disiapkan untuk

keperluan pendidikan di sekolah dasar

dan menengah (Suradisastra dkk,

1991/1992).

Dalam kurikulum satuan

pendidikan pada bidang studi IPS yang

salah satu kompetensi dasarnya

menjelaskan jenis-jenis pekerjaan,

sesuai dengan kompetensi dasar

tersebut berarti anak tunarungu mampu

memahami penjelasan yang bersifat

abstrak mengenai jenis-jenis pekerjaan,

agar anak tunarungu mampu

memahami konsep jenis-jenis

pekerjaan diperlukan sumber belajar

dan strategi yang tepat agar anak

tunarungu lebih mudah dalam

memahami konsep-konsep dengan cara

menerapkan suatu pembelajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi

awal anak tunarungu kelas III di

SDLB-B Jember. Semua siswa dalam

mempelajari IPS mengalami kesulitan

karena materi pembelajaran yang

membutuhkan pemahaman konsep

yang bersifat abstrak, dan motivasi

siswa yang kurang dalam mengikuti

pelajaran IPS. Dalam pengajaran

tentang jenis-jenis pekerjaan guru lebih

banyak berceramah dan memberikan

tugas menjawab soal-soal latihan

sehingga anak tunarungu hanya

mengetahui sebatas gambar dan bacaan

yang ada di buku, mereka tidak

memahami tentang jenis pekerjaan

sebenarnya. Sehingga hasil belajar

anak tunarungu kelas III di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Dari

hasil observasi yang dilakukan pada

pokok bahasan ini, siswa memperoleh

nilai dibawah kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) adalah 50 % dengan

rata-rata nilai ulangan 55.

Agar penyampaian konsep

tentang jenis pekerjaan menjadi sesuatu

yang kongkrit maka dalam

penyampaian materi pelajaran

menggunakan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri.Melalui

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri diharapkan mengaktifkan anak

dan dapat memahami jenis-jenis

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

pekerjaan yang ada disekitarnya pada

akhirnya dapat meningkatkan hasil

belajar.

Pembelajaran kontekstual

adalah konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi

pembelajaran dengan situasi dunia

nyata siswa, dan mendorong siswa

untuk membentuk hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka

sehari-hari. Pengetahuan dan

keterampilan siswa diperoleh dari

usaha siswa mengkontruksi sendiri

pengetahuan dan keterampilan baru

ketika ia belajar

(Jauhar 2011:182). Artinya proses

belajar yang dilakukan memberikan

pengalaman langsung pada siswa jadi

siswa dituntut untuk menangkap

hubungan antara pengalaman belajar di

sekolah dengan pengalaman nyata atau

penerapanya dalam kehidupan sehari-

hari.

Pendekatan kontekstual

adalah suatu pendekatan pembelajaran

yang menekankan pentingnya

lingkungan alamiah itu diciptakan

dalam belajar agar lebih “ hidup” dan

lebih “ bermakna” karena siswa

“mengalami” sendiri apa yang

dipelajarinya (Nurhadi, Yasin, Senduk

2004:5). Pendekatan kontekstual

merupakan pendekatan yang

memungkinkan siswa untuk

menguatkan, memperluas dan

menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademik mereka dalam

berbagai macam tatanan kehidupan

baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Artinya belajar tidak hanya di dalam

kelas, sesuai materi yang dikaji oleh

siswa bersama guru dapat juga di luar

kelas, di alam bebas, mengamati

langsung jenis-jenis pekerjaan di

masyarakat.

Temuan penelitian Sri

Wismarini R (2010) menunjukkan

bahwa pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri terhadap hasil belajar

IPS siswa tunarungu SLB PGRI

Dlanggu Kabupaten Mojokerto

meningkat secara signifikan.Dalam

penelitian ini siswa merasa tertantang

dengan penemuan-penemuan dan

masalah-masalah yang diberikan

guru.Dan mereka semangat dalam

mengikuti kegiatan belajar

mengajar.Hasil akhir menunjukkan

bahwa siswa kelas IV SLB PGRI

Dlagu, hasil belajar mereka lebih baik

dibandingkan dengan sebelum

diterapkan metode pembelajaran

inkuiri. Artinya bahwa metode inkuiri

dapat meningkatkan hasil belajar IPS

siswa tunarungu di SLB PGRI Dlagu.

Inkuiri atau penemuan

adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menerapkan dalam

proses berfikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan. Mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

masalah yang dipertanyakan.Mencari

dan menemukan sendiri materi

pelajaran, sedangkan guru hanya

sebagai fasilitator dan pembimbing

siswa untuk belajar.Dalam

pembelajaran dengan inkuiri atau

penemuan siswa didorong untuk

belajar sebagian besar melalui

keterlibatan aktif mereka sendiri

dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip. Dan guru mendorong siswa

untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan

prinsip-prinsip untuk mereka sendiri

(Nurhadi, Yasin, Senduk : 72).

Berdasarkan latar belakang

masalah tersebut, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran IPS

tentang jenis pekerjaan melalui

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri pada anak tunarungu kelas

III di SDLB-B Jember ?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil

belajar IPS tentang jenis pekerjaan

melalui pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri pada anak

tunarungu kelas III di SDLB-B

Jember ?

Tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut :

1. Mendiskripsikan aktivitas

siswa dalam mengikuti

pembelajaran IPS tentang jenis

pekerjaan di masyarakat

dengan digunakan

pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri.

2. Mendiskripsikan peningkatan

hasil belajar siswa tunarungu

kelas III SDLB-B Jember dalam

mengikuti pembelajaran IPS

tentang jenis pekerjaan dengan

digunakan pembelajaran

konstektual berbasis inkuiri.

Alternatif Pemecahan Masalah

Untuk meningkatan hasil

belajar IPS tentang jenis pekerjaan

anak tunarungu kelas III SDLB-B

Jember, dalam penerapkan strategi

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri. Adapun langkah-langkahnya

sebagai berikut :

1. Merumuskan masalah

a. Ada berapa jenis pekerjaan

yang ada di masyarakat sekitar

?

2. Mengamati atau melakukan

observasi

a. Membaca buku atau sumber

lain untuk mendapatkan

informasi pendukung

b. Mengamati dan

mengumpulkan data

sebanyak-banyaknya dari

sumber atau obyek yang

diamati meliputi jenis

pekerjaan, pendapatan yang

diperoleh.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

3. Menganalisis dan menyajikan hasil

dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, tabel dan karya lainya

a. Siswa membuat tabel yang

meliputi jenis pekerjaan,

tugas, penghasilan upah / gaji.

4. Mengkomunikasikan atau

menyajikan hasil karya pada

pembaca, teman sekelas, guru atau

audensi lainnya.

a. Karya siswa disampaikan

kepada teman sekelas

b. Bertanya jawab dengan teman

Untuk mengukur

pelaksanaan pembelajaran sebelum

dilakukan tindakan perbaikan

pembelajaran, dan setelah pemberian

tindakan perbaikan pembelajaran

dilakukan analisis refleksi melalui

diskusi antara peneliti dengan guru

kelas setiap selesai pelaksanaan

tindakan.Tolok ukur keberhasilan

penelitian tindakan kelas ini adalah

adanya peningkatan hasil belajar IPS

bagi anak tunarungu kelas III setelah

pembelajaran mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditentukan di SDLB-B Jember yaitu 70

%. Yaitu sesuai dengan indikator

menjelaskan jenis pekerjaan melalui

kriteria kompleksitas 70, daya dukung

70 dan watak 70 maka diperoleh KKM

indikator 70.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan untuk :

1. Ditinjau dari segi teoritis

Dengan dilakukannya

penelitian tindakan kelas adalah dalam

rangka peneliti bersedia untuk

mengintropeksi, bercermin, merefleksi

atau mengevaluasi dirinya sendiri

sehingga kemampuannya sebagai

seorang guru / pengajar diharapkan

cukup professional.

Penerapan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri akan

sangat membantu guru untuk

menghubungkan materi mata pelajaran

dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa untuk

menghubungkan antara pengetahuan

dan aplikasinya dengan kehidupan

mereka. Dapat mengaktifkan siswa

dalam mengikuti pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial tentang jenis-jenis

pekerjaan.

2. Ditinjau dari segi praktis

a. Bagi peneliti

Dapat memperoleh

pengalaman dengan

menggunakan strategi

pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri untuk

tunarungu.

b. Bagi Guru

Sebagai salah satu model

pembelajaran bagi guru dalam

pembelajaran IPS.

c. Bagi Mahasiswa / Peneliti

berikutnya

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Dapat digunakan sebagai

referensi penelitian.

Hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh anak setelah melalui kegiatan

belajar. Belajar itu sendiri merupakan

proses dari seseorang yang berusaha

untuk memperoleh suatu bentuk

perubahan perilaku yang relatif

menetap (Abdurrahman, 2003:37).

Menurut Benjamin S. Blomm (1996

dalam Abdurrahman, 2003:38) ada tiga

ranah (domain) hasil belajar yaitu

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Sedangkan Romiszowski hasil belajar

merupakam keluaran (outputs) dari

suatu sistem pemrosesan masukan

(inputs). Masukan dari sistem tersebut

berupa macam-macam informasi

sedangkan keluarannya adalah

perbuatan atau kinerja (performance).

Menurut Keller (dalam Abdurrahman,

2003) hasil belajar adalah prestasi

aktual yang ditampilkan oleh anak

sedangkan usaha adalah perbuatan

yang terarah pada penyelesaian tugas-

tugas belajar. Ini berarti bahwa

besarnya usaha adalah indikator dari

adanya motivasi sedangkan hasil

belajar dipengaruhi oleh besarnya

usaha yang dilakukan anak

Pembelajaran diartikan sebagai suatu

kegiatan yang mengkondisikan

seseorang belajar. Dengan demikian

pembelajaran lebih memfokuskan diri

agar peserta didik dapat belajar secara

optimal melalui berbagai kegiatan

edukatif yang dilakukan pendidik.Ilmu

Pengetahuan Sosial merupakan kajian

tentang manusia dan dunia

sekelilingnya. Yang menjadi pokok

kajian IPS ialah tentang hubungan

antar manusia. Latar telaahnya adalah

kehidupan nyata manusia.Menurut

Dunfee and Sagl (dalam Suradisastra

dkk, 1991/1992:4) dalam Kajian IPS

bukan hanya mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan yang

berhubungan dengan manusia saja,

melainkan juga tindakan-tindakan

empatik yang melahirkan pengetahuan

tersebut.IPS adalah ilmu-ilmu sosial

yang disiapkan untuk keprluan

pendidikan di sekolah dasar dan

menengah (Suradisastra dkk,

1991/1992). IPS adalah bidang studi

yang mempelajari, menelaah,

menganalisis gejala dan masalah sosial

di masyarakat dengan meninjau dari

berbagai aspek kehidupan atau suatu

perpaduan (Ischak, 2005: 124)

Materi Ilmu Pengetahuan

Sosial meliputi sejarah, geografi, ilmu

pemerintahan dan kewarganegaraan,

ekonomi, antropologi, sosiologi,

psikologi, aspek-aspek humanitas

seperti agama, sastra dan seni.

1. Tujuan Pembelajaran IPS

Tentang Jenis Pekerjaan

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Tujuan mempelajari IPS adalah :

a. Supaya siswa dapat

mensistematisasikan bahan,

informasi dan atau

kemampuan yang telah

dimiliki tentang manusia dan

lingkungannya menjadi lebih

bermakna.

b. Supaya para siswa dapat lebih

peka dan tanggap terhadap

berbagai masalah sosial secara

rasional dan bertanggung

jawab.

c. Supaya para siswa dapat

mempertinggi rasa toleransi

dan persaudaraan di

lingkungan sendiri dan antar

manusia.

2. Pembelajaran IPS Tentang

Jenis Pekerjaan

Kompetensi dasar

pembelajaran IPS kelas III

SDLB-B Jember yaitu tentang

menjelaskan jenis-jenis

pekerjaan. Dalam penelitian ini

jenis-jenis pekerjaan segala

bentuk kegiatan manusia dalam

rangka memperoleh

penghasilan untuk memenuhi

hidupnya. Jenis pekerjaan yang

dilakukan ini dapat pula

berhubungan dengan keadaan

geografis tempat manusia itu

berada, misalnya orang yang

tinggalnya di pantai atau di

dekat laut pada umumnya jenis

pekerjaan yang dilakukan

orang itu sebagai nelayan.

Contoh lain orang hidup di

pedesaan pada umumnya jenis

pekerjaan yang ditekuni adalah

sebagai petani. Sedangkan

orang-orang yang hidup di

perkotaan pada umumnya

memiliki pekerjaan dalam

bidang jasa seperti guru, polisi,

dokter dll. Jenis-jenis

pekerjaan dapat

dikelompokkan menjadi dua

yaitu jenis pekerjaan yang

menghasilkan barang dan jenis

pekerjaan yang menghasilkan

jasa.

Di dalam kehidupan

masyarakat terdapat berbagai jenis-

jenis pekerjaan yaitu jenis pekerjaan

yang menghasilkan barang dan jenis

pekerjaan yang menghasilkan jasa.

Pekerjaan yang menghasilkan barang

diantaranya petani, penjual sayur,

tukang mebel dll. Pekerjaan yang

menghasilkan jasa diantaranya polisi,

tentara, dokter dan guru

Jauhar (2011:182)

Pembelajaran Kontekstual adalah

konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi pembelajaran

dengan situasi dunia nyata siswa, dan

mendorong siswa untuk membentuk

hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya

dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Pengetahuan dan keterampilan siswa

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

diperoleh dari usaha siswa untuk

mengontruksi sendiri pengetahuan dan

keterampilan baru ketika ia belajar.

Pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri merupakan model

pembelajaran yang diterapkan di alam

terbuka di luar kelas yaitu tentang jenis

pekerjaan yang dipelajari oleh siswa

tunarungu kelas III SDLB-B Jember.

Dalam hal ini siswa mempelajari

tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada

di sekitar masyarakat melalui kegiatan

observasi , siswa akan mencari

informasi dan menemukan data sendiri

materi pelajaran tentang jenis

pekerjaan sesuai hasil observasi. Dan

siswa mendiskripsikan salah satu jenis

pekerjaan yang mereka ketahui.

Siswa dalam menyelesaikan

tugasnya dilakukan dengan secara

berkelompok, berpasangan yaitu

mencari informasi bersama-sama dan

saling berdiskusi untuk mencari

informasi tentang jenis pekerjaan di

sekitar lingkungan sekolah.

Pembelajran kontekstual

berbasis inkuiri pada anak tunarungu

yaitu kemampuan anak tunarungu yang

dapat dikembangkan adalah rasa ingin

tahu, dan kemampuan pengamatan

melalui indera penglihatan serta

perabaan. Namun keterbatasan yang

dimiliki anak tunarungu dalam hal

komunikasi dengan orang lain yang

tidak mengerti mengenai bahasa isyarat

maka peneliti terus mendampingi siswa

dalam mencari informasi atau pada saat

observasi di masyarakat sekitar.

METODE

Penelitian ini menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif.

Menurut Wahyudi, Ari (2009:80)

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi

diri dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil

belajar siswa menjadi meningkat.

Sedangkan menurut Arikunto,

Suharsimi (2010:3) penelitian tindakan

kelas (PTK) adalah suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa suatu

tindakan, yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama.

Dari beberapa definisi dapat

disimpulkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di

dalam kelasnya sendiri melalui refleksi

diri dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu untuk memperbaiki

dan meningkatkan pratik dan proses

dalam pembelajaran secara lebih

berkualitas, sehingga siswa dapat

memperoleh hasil belajar yang lebih

baik. Dengan menggunakan jenis

penelitian ini diharapkan akan

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

mendapatkan informasi sebanyak-

banyaknya untuk meningkatkan pratik

pembelajaran di kelas secara

professional.

Sesuai dengan jenis dan data

yang diperoleh, penelitian ini

menggunakan desain penelitian

tindakan kelas ( classroom action

research). Dalam penelitian ini

menggunakan desain penelitian

tindakan kelas model desain penelitian

tindakan Kemmis (dalam Arikunto

dkk, 2010 : 74) sebagai berikut :

Siklus I

Siklus II

Permasalahan

Permasalahan

baru hasil refleksi

hasil belajar pada siklus II diperoleh skor 76,25%

artinya setelah diberi tindakan perbaikan

pembelajaran hasil tes tulis mengalami

peningkatan 18,75%

Perencanaantindakan I

Pelaksanaan

tindakan I

Pengamatan/

Observasi I

Refleksi I

Perencanaan

tindakan II

Refleksi II

Pelaksanaan

tindakan II

Pengamatan/

observasi

data II

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa

tunarungu SDLB-B Jember kelas III semester ganjil tahun pelajaran

2012/2013 yang terdiri dari 4 siswa putri yaitu AT,TT,VR dan WN.

Tabel 3.1 Data anak tunarungu kelas III SDLB-B Jember

No Nama Siswa Jenis Kelamin (L/P)

1. AT P

2. TT P

3. VR P

4. WN P

Penelitian Tindakan Kelas

dilaksanakan pada semester I

2012/2013 yaitu 3 September sampai

26 September 2012. Dengan mengikuti

alur siklus satu siklus terdiri dari 3 kali

pertemuan, 1 kali pertemuan adalah 2

kali 35 menit (70 menit). Banyak siklus

ada dua yaitu siklus I dan siklus II.

Sumber data dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri

dari beberapa sumber yaitu :

1. Siswa untuk mendapatkan data

tentang hasil belajar dan aktifitas

siswa dalam proses pembelajaran

2. Guru untuk melihat tingkat

keberhasilan implementasi

pembelajaran strategi pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri dan

hasil belajar serta aktifitas siswa

dalam proses belajar mengajar.

Teknik pengumpulan data

dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini terdiri dari tes, observasi,

wawancara, dan diskusi teman sejawat/

kolaborator

1. Tes : dipergunakan untuk

mendapatkan data tentang hasil

belajar siswa, bentuk tes tulis.

Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan

di masyarakat, menunjukkan jenis-

jenis pekerjaan di masyarakat,

membedakan jenis-jenis pekerjaan

2. Observasi : dipergunakan untuk

mengumpulkan data tentang

aktivitas dalam pelaksanaan belajar

mengajar dan implementasi

pembelajaran kontekstual berbasi

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

tugas menggunakan lembar

observasi.

3. Diskusi antar guru, teman sejawat

sebagai kolaborator untuk refleksi

hasil siklus PTK

Analisis data dalam

penelitian ini menggunakan analisa

data deskriptif kualitatif untuk

mendeskripsikan kenyataan atau fakta

sesuai dengan data yang diperoleh

dengan tujuan untuk menemukan

peningkatan hasil belajar IPS tentang

jenis pekerjaan melalui pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri. Analisa

data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisa refleksi berdasarkan

siklus-siklus. Analisa data yang

digunakan model analisa Miles dan

Hubermen (dalam Sugiyono, 2010 :

247) meliputi tiga tahapan yaitu :

1. Reduksi data berarti merangkum,

memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang

penting,dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencari bila

diperlukan.

2. Penyajian data dapat dilakukan

dalam bentuk tabel, grafik, phie

chard, pictograp dan sejenisnya.

Melalui penyajian data tersebut,

maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan,

sehingga akan semakin mudah

dipahami.

3. Penyimpulan data yaitu kesimpulan

awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara, dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data

berikutnya

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian pada siklus I sampai dengan siklus II dipaparkan pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.1Rekapitulasi aktivitas siswa pada pratindakan, siklus I dan siklus II

NoNama

siswa

Pratin

dakan

Siklus I Siklus II

Pertem

uan I

Pertemua

n II

Pertemua

n III

Pertem

uan I

Pertem

uan II

Perte

muan

III

1. AT 50 50 60 65 70 70 75

2. TT 40 40 45 50 55 65 70

3. VR 50 50 60 60 65 70 75

4. WN 40 50 50 55 65 70 75

Rata-rata 45 47,5 53,7 57,5 64 68,7 73,7

Prosentase 45% 47,5% 53,7% 57,5% 64% 68,7%73,7

%

Deskripsi :

1. Hasil penelitian aktivitas siswa

dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran IPS tentang jenis

pekerjaan dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri pada pratindakan, siklus I

dan siklus II sebagai berikut :

a. Nilai aktivitas siswa dalam

mengikuti kegiatan perbaikan

pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri

pada pratindakan, siklus I dan

siklus II sebagai berikut :

a) AT memperoleh skor

dengan nilai awal 50%,

pada siklus I 65% dan pada

siklus II 75%

b) TT memperoleh skor dengan

nilai awal 40%, pada siklus I

50% dan pada siklus II 70%

c) VR memperoleh skor

dengan nilai awal 50%, pada

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

siklus I 60% dan pada siklus

II 75%

d) WN memperoleh skor

dengan nilai awal 40%, pada

siklus I 55% dan pada siklus

II 75%

Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil mengerjakan pada pratindakan, siklus I dan siklus II

No Nama siswa Pratindakan Siklus I Siklus II

1. AT 50 55 70

2. TT 50 55 70

3. VR 40 50 75

4. WN 40 50 75

Rata-rata 45 52,5 72,5

Prosentase 45% 52,5% 72,5%

Deskripsi :

2. Hasil penelitian mengerjakan LKS

siswa pada saat pembelajaran IPS

tentang jenis pekerjaan dengan

menggunakan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri pada

pratindakan, siklus I dan siklus II

sebagai berikut :

a. Nilai siswa mengerjakan LKS

pada pembelajaran IPS tentang

jenis pekerjaan dengan

menggunakan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri

pada pratindakan, siklus I dan

siklus II sebagai berikut :

a) AT memperoleh skor

dengan nilai awal 50%,

pada siklus I 55% dan

pada siklus II 70%

b) TT memperoleh skor

dengan nilai awal 50%,

pada siklus I 55% dan

pada siklus II 70%

c) VR memperoleh skor

dengan nilai awal 40%,

pada siklus I 50% dan

pada siklus II 75%

d) WN memperoleh skor

dengan nilai awal 40%,

pada siklus I 50% dan

pada siklus II 75%

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Tabel 4.5Rekapitulasi hasil belajar siswa pada pratindakan, siklus I dan siklus II

Deskripsi :

3. Hasil belajar siswa pada saat

pembelajaran IPS tentang jenis

pekerjaan dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri pada pratindakan, siklus I

dan siklus II sebagai berikut :

a. Nilai hasil belajar siswa pada

pembelajaran IPS tentang jenis

pekerjaan dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri pada

pratindakan, siklus I dan siklus

II sebagai berikut :

a) AT memperoleh skor

dengan nilai awal 50%,

pada siklus I 60% dan pada

siklus II 75%

b) TT memperoleh skor dengan

nilai awal 40%, pada siklus I

50% dan pada siklus II 70%

c) VR memperoleh skor

dengan nilai awal 55%, pada

siklus I 65% dan pada siklus

II 85%

d) WN memperoleh skor dengan nilai

awal 45%, pada siklus I 55% dan pada

siklus II 75%

Siklus I

Berdasarkan hasil observasi dan

analisis data pada siklus I maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Semua siswa belum terbiasa

dengan kondisi belajar dengan

menggunakan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri.

No Nama siswa Pratindakan Siklus I Siklus II

1. AT 50 60 75

2. TT 40 50 70

3. VR 55 65 85

4. WN 45 55 75

Rata-rata 47,5 57,5 76,25

Prosentase 47,5% 57,5% 76,25%

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Perkembangan aktivitas siswa

pada saat pembelajaran masih

tergolong rendah yaitu 57,5%.

Siswa kurang berani bertanya dan

siswa belum memahami

pentingnya mencari informasi

tentang jenis pekerjaan dan

pendapatan yang diperoleh

masyarakat.

b. Dalam mengerjakan LKS pada

pratindakan diperoleh rata-rata

45% pada siklus I 52,5

% .Keberhasilan yang dicapai

masing-masing siswa berbeda-

beda. Seperti AT mampu

mencapai 55%, TT memperoleh

skor 55%, VR memperoleh skor

50% dan WN memperoleh skor

50%.

c. Tingkat pencapian hasil belajar

IPS tentang jenis pekerjaan masih

tergolong rendah yaitu 57,5 %.

Keberhasilan yang dicapai masing-

masing siswa berbeda-beda.

Seperti AT mampu mencapai 60%,

TT memperoleh skor 50%, VR

memperoleh skor 65% dan WN

memperoleh skor 55%.

Siklus II

Berdasarkan hasil observasi dan

analisis data pada siklus II maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Suasana belajar sudah

mencerminkan pada pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri. Tugas

yang diberikan guru kepada siswa

dengan menggunakan lembar kerja

siswa mampu dikerjakan dengan

baik. Siswa sudah mulai memiliki

motivasi belajar dan sudah berani

bertanya dalam mencari informasi

tentang jenis pekerjaan pada

masyarakat sekitar. Dan kerja sama

antar siswa, melakukan diskusi

secara berpasangan sudah baik,

saling membantu dalam

mengerjakan LKS. Suasana

pembelajaran yang efektif dan

menyenangkan sudah lebih tercipta.

Aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran mencapai 73,75%.

b. Dalam mengerjakan LKS pada

siklus I diperoleh rata-rata 52,5%

dan pada siklus II diperoleh rata-

rata 72,5%, maka terjadi

peningkatan 20%. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan.

c. Meningkatnya hasil belajar IPS

siswa tentang jenis pekerjaan nilai

rata-rata pada siklus I 57,5% pada

siklus ke II 76,25%. Maka terjadi

peningkatan 18,75%. Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan. Skor yang

diperoleh siswa berkisar 70 %

sampai 85%.

Dalam pembahasan ini

berdasarkan temuan hasil siklus I dan

siklus II tentang jenis pekerjaan

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

melalui pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri pada anak tunarungu

kelas III di SDLB-B Jember terdiri dari

aktivitas siswa pada siklus I 57,5% dan

pada siklus II mencapai 73,7% maka

terjadi peningkatan 16,2 % .Sedangkan

hasil belajar siswa pada siklus I 57,5%

dan pada siklus II mencapai 76,25 %

maka terjadi peningkatan 18,75%

dengan demikian kegiatan

pembelajaran telah mencapai belajar

tuntas atau melampaui KKM yang

telah ditentukan sekolah sebesar 70%.

Meningkatnya hasil belajar

karena dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri dapat menghilangkan kejenuhan

siswa terutama dalam pembelajaran

IPS sehingga dapat menciptakan

lingkungan belajar yang

menyenangkan bagi siswa sehingga

menarik motivasi dan semangat

belajar. Ketika siswa melakukan

observasi mencari informasi secara

langsung tentang jenis pekerjaan di

sekitar masyarakat sesuai dengan

pembelajaran inkuiri yang memberikan

pengalaman belajar secara nyata dan

aktif .

Hal tersebut sesuai dengan

Inkuiri adalah rangkaian kegiatan

pembelajaran yang menerapkan dalam

proses berfikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri

jawaban dari suatu masalah yang

dipertanyakan. Mencari dan

menemukan sendiri jawaban dari suatu

masalah yang dipertanyakan.Mencari

dan menemukan sendiri materi

pelajaran, sedangkan guru hanya

sebagai fasilitator dan pembimbing

siswa untuk belajar.Dalam

pembelajaran dengan inkuiri atau

penemuan siswa didorong untuk

belajar sebagian besar melalui

keterlibatan aktif mereka sendiri

dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip. Dan guru mendorong siswa

untuk memiliki pengalaman dan

melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan

prinsip-prinsip untuk mereka sendiri

(Nurhadi, Yasin, Senduk : 72).

Pada saat siswa melakukan

observasi dengan mencari informasi

dan melakukan wawancara langsung

pada masyarakat sekitar tentang jenis

pekerjaan hal ini sesuai dengan tahap I

sintaks model belajar melalui

penemuan dan tahap 6 pada sintaks

pembelajaran penemuan (inkuiri)

PLPG 2008 melakukan pengamatan

dan mengumpulkan data dari hasil

observasi yang dikunjungi yaitu

melakukan wawancara langsung pada

masyarakat sekitar .

Pada saat siswa melakukan

kolaborasi dalam mengerjakan tugas

pada saat observasi sesuai prinsip ke

dua pembelajaran kontekstual yaitu

siswa belajar dari sesamanya dari

Nurhadi, Yasin, Senduk (2004).

Dalam pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar IPS hendaknya guru

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

memilih dengan menggunakan metode

atau strategi yang banyak melibatkan

siswa untuk aktif dalam belajar baik

fisik, mental maupun sosial. Dua hal

yang merupakan bagian dari tujuan

pembelajaran IPS yaitu berfikir kritis

dan kreatif, oleh sebab itu penggunaan

metode inkuiri sangat sesuai dengan

modal dasar yang dimiliki siswa

tunarungu dalam pembelajaran IPS

yang harus dikembangkan pengamatan

melalui indera penglihatan dan rasa

ingin tahu. Hasil penelitian tersebut

sesuai dengan hasil penelitian ini

bahwa pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri mempunyai pengaruh

signifikan terhadap hasil belajar IPS

tentang jenis pekerjaan siswa

tunarungu kelas III di SDLB-B Jember

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil penelitian tentang jenis

pekerjaan melalui pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri pada anak

tunarungu kelas III di SDLB-B Jember,

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penggunaan strategi pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri dapat

menunjukkan aktivitas siswa kelas

III di SDLB-B Jember dalam

pembelajaran IPS siswa menjadi

aktif, siswa lebih berani bertanya

dan mencari informasi pada

masyarakat sekitar tentang jenis-

jenis pekerjaan , siswa berani

menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru dan siswa dapat

mengerjakan LKS melakukan

observasi tentang jenis pekerjaan

dengan melakukan diskusi dengan

teman kelompoknya.

2. Penggunaan pembelajaran

kontekstual berbasis inkuiri dapat

meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas III di SDLB-B jember,

yamg ditunjukkan dengan

peningkatan nilai hasil

mengerjakan LKS pada siklus I

rata-rata 52,5% menjadi 72,5%

pada siklus II dan hasil belajar dari

siklus I rata-rata 57,5% menjadi

76,25% pada siklus II.

Saran

1. Guru sebaiknya menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri sebagai salah satu model

pembelajaran di kelas karena

dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual berbasis

inkuiri terbukti dapat

meningkatkan belajar siswa.

2. Berdasarkan pengalaman

melaksanakan pembelajaran IPS

dengan pembelajaran kontekstual

berbasis inkuiri ini telah berhasil,

maka diharapkan peneliti

berikutnya dapat mengembangkan

strategi pembelajaran yang sama

pada mata pelajaran lain

.

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta : Depdikbud Dan Rineke Cipta.

Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas, Untuk Guru. Bandung : Yrama Yudha.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

BSNP,2006, Standart Kompetensi Dan Kompetensi Dasar SDLB Tunarungu, Jakarta : Depdiknas.

Jauhar,Mohammad. 2011. Implementasi Paikem Dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Indayani, Ita. 2010. Peningkatan hasil belajar IPS tentang jenis kegiatan ekonomi melalui model pembelajaran PAKEM pada anak tunagrahita kelas IV/C di SDLB Wira Kusuma Kecamatan Prigen Kabupaten Pasuruan.skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : Unesa.

Nurhadi, Yasin,B, Senduk ,Agus, G. 2004. Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK.Malang : Universitas Negeri Malang.

Rahayu, Sri Wisarini. 2010. Peningkatan hasil belajar IPS tentang peninggalan sejarah melalui pembelajaran kontekstual berbasis inkuiri pada anak tunarungu kelas IV SLB PGRI DLANGGU

Kabupaten Dlanggu.skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : Unesa.

Sardjiyo, Sugandi, Ischak. 2007. Pendidikan

IPS di SD. Jakarta : Universitas

Terbuka

Somad,P, Herawati,T. 1996. Ortopedagogik

Anak Tunarungu. Bandung :

Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek

Pendidikan Guru.

Somantri,T,sutjihati. 2005. Psikologi Anak

Luar Biasa. Bandung : Aditama

Suradisastra, Djojo. dkk.

1991/1992.Pendidikan IPS III.

Jakarta: Departemen Pendidikan Dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Proyek

Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Wahyudi,Ari. 2009. Metodologi Penelitian

Pendidikan Luar Biasa. Surabaya :

Unesa University Press.

Zuber, Ahmad dan Hakim, Lukman. 2009.

Aktif Belajar IPS. Solo :PT Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri.

Unesa. 2006. Panduan Penulisan Dan

Penilaian Skripsi Universitas Negeri

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TENTANG JENIS PEKERJAAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI  PADA ANAK TUNARUNGU KELAS III DI SDLB-B  JEMBER

Surabaya, Surabaya : University

Press.