peningkatan hasil belajar ipa melalui media film pada siswa kelas iii sd...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI MEDIA FILM
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SUSUKAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
KUKUH WAHYU WICAKSONO
12507017
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI MEDIA FILM
PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SUSUKAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
Diajukan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
KUKUH WAHYU WICAKSONO
12507017
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2010
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Kukuh Wahyu Wicaksono
NIM : 125 07 017
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MELALUI MEDIA FILM PADA SISWA
KELAS III SD NEGERI SUSUKAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2009/2010
telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.
Salatiga, 5 Maret 2010
Pembimbing
Suwardi, M.Pd.
NIP 19670121 199903 1 002
v
KEMENTRIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323444 Kode Pos 50721 Salatiga
http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail:[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara Kukuh Wahyu Wicaksono dengan Nomor Induk Mahasiswa
12507017 yang berjudul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
MEDIA FILM PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SUSUKAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009/2010 telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujian
Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada
Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga, 20 Maret 2010
4 Rabiul Akhir 1431
Panitia Ujian
Ketua Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag.
NIP 19580827 198303 1 002
Sekretaris Sidang
Dr. H. Muh Saerozi, M.Ag.
NIP 19660215 199103 1 001
Penguji I
Rovi’in, M.Ag.
NIP 19730526 199903 1 005
Penguji II
Peni Susapti, M.Si.
NIP 19700403 200003 2 003
Pembimbing
Suwardi, M.Pd.
NIP 19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Kukuh Wahyu Wicaksono
NIM : 125 07 017
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, 6 Maret 2010
Yang menyatakan,
Kukuh Wahyu Wicaksono
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan
amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW
PERSEMBAHAN
Untuk Ibu dan Bapak yang mulia
STAIN Salatiga
SD Negeri Susukan 01
viii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Amin.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis bersyukur kehadirat Allah
SWT. Selanjutnya, penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan ini, diantaranya kepada:
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku Kaprogdi PGMI
3. Suwardi, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang dengan penuh kesabaran
memberikan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Segenap Staff Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
5. Kepala Sekolah SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang.
6. Guru SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, yang
telah membantu dalam pengumpulan data yang penulis butuhkan.
7. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, do’a, dan kasih sayang.
8. Semua pihak yang mendukung penulisan ini.
Penulis berdo’a semoga amal baik dari semua pihak tersebut diterima oleh
Allah SWT sebagai amal yang shalih dan mendapat balasan yang setimpal. Dan
tak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik demi sempurnanya skripsi ini.
ix
Akhirnya, sebagai hamba yang memiliki keterbatasan ini, penulis
senantiasa mengharapkan hidayah, taufik, dan ridho Allah SWT. Semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 5 Maret 2010
Penulis
Kukuh Wahyu Wicaksono
NIM 125 07 017
x
ABSTRAK
Wahyu Wicaksono, Kukuh. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Media
Film pada Siswa Kelas III SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan
Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M.Pd.
Kata kunci: hasil belajar dan media film
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media
film dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk
hidup pada siswa kelas III di SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Subjek penelitian terdiri dari 20
siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan
November sampai Desember 2009. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan rumus t-tes dengan taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan
menggunakan media film pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk hidup dapat
menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 7,9 sedangkan pada siklus II
sebesar 8,3 maka terjadi peningkatan sebesar 0,4 sedangkan perbandingan antara
siklus II 8,3 ke siklus III 8,5 maka terjadi peningkatan sebesar 0,2. Hal ini
disebabkan karena dengan media film siswa berkesempatan untuk
mengembangkan daya pikir. Dengan media film guru dapat mengamati
kemampuan dan motivasi belajar siswa, serta dapat mengetahui kemampuan siswa
untuk menguasai materi dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan ciri-ciri
makhluk hidup pada siswa kelas III di SD Negeri Susukan 01.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media film dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas III
SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2009/2010, sehingga pengembangan pembelajaran IPA dengan
media film diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL …………………………………………………………………... i
LEMBAR BERLOGO …………………………………………………….. ii
JUDUL ……………....................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
ABSTRAK .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I : PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4
D. Hipotesis Tindakan ............................................................. 5
E. Kegunaan Penelitian ........................................................... 5
F. Definisi Operasional ........................................................... 6
G. Metode Penelitian ............................................................... 7
xii
H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................. 13
BAB II : KAJIAN PUSTAKA ................................................................. 15
A. Prestasi Belajar IPA ............................................................ 15
1. Pengertian Belajar …………......................................... 15
2. Arti Penting Belajar menurut al-Qur’an ……………… 16
3. Cara Belajar …………………………………………... 18
4. Motivasi dalam Belajar ................................................. 19
5. Hasil atau Prestasi Belajar ............................................. 22
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...................................... 24
7. Prestasi Belajar IPA ...................................................... 30
B. Media Pembelajaran ........................................................... 30
1. Pengertian Media Pembelajaran .................................... 30
2. Tipe Pembelajaran Menggunakan Media ...................... 32
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................... 32
4. Kriteria Memilih Media Pembelajaran ......................... 33
5. Peranan dan Manfaat Media Pembelajaran ................... 34
6. Media Film .................................................................... 35
C. Hubungan Media Film dan Hasil Belajar IPA .................... 38
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................. 41
A. Deskripsi Setting Penelitian ................................................ 41
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................... 42
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .......................................... 46
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................ 49
xiii
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 54
A. Hasil Penelitian ………………………............................... 54
1. Hasil Penelitian Siklus I ……………………………… 54
2. Hasil Penelitian Siklus II ...…………………………… 57
3. Hasil Penelitian Siklus III .…………………………… 59
B. Pembahasan ........................................................................ 61
1. Pembahasan Siklus I …………………….…………… 61
2. Pembahasan Siklus II ...………………….…………… 64
3. Pembahasan Siklus III ..………………….…………… 67
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 72
A. Kesimpulan ......................................................................... 72
B. Saran ................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 76
RIWAYAT HIDUP PENULIS …………………………………………….. 96
xiv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 : Jadwal pelaksanaan penelitian ………………………….. 8
2. Tabel 4.1 : Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada
siklus I …………………………………………………..
54
3. Tabel 4.2 : Keaktifan siswa pada siklus I …………………………... 56
4. Tabel 4.3 : Perhatian siswa pada siklus I …………………………… 56
5. Tabel 4.4 : Kemampuan menjawab pertanyaan pada siklus I ……… 56
6. Tabel 4.5 : Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada
siklus II ………………………………………………….
57
7. Tabel 4.6 : Keaktifan siswa pada siklus II ………………………….. 58
8. Tabel 4.7 : Perhatian siswa pada siklus II ………………………….. 58
9. Tabel 4.8 : Kemampuan menjawab pertanyaan pada siklus II ……... 58
10. Tabel 4.9 : Daftar nilai dan rata-rata pre test dan post test pada
siklus III …………………………………………………
59
11. Tabel 4.10 : Keaktifan siswa pada siklus III ………………………… 60
12. Tabel 4.11 : Perhatian siswa pada siklus III …………………………. 60
13. Tabel 4.12 : Kemampuan menjawab pertanyaan pada siklus III …….. 61
14. Tabel 4.13 : Lembar Nilai pre test dan post test siklus I …………….. 62
15. Tabel 4.14 : Lembar Nilai pre test dan post test siklus II ……………. 65
16. Tabel 4.15 : Lembar Nilai pre test dan post test siklus III …………... 68
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1.1 : Sistem pengembangan pembelajaran yang
menampilkan guru, siswa, dan media ………………...
3
2. Gambar 1.2 : Tahap-tahap penelitian tindakan kelas ……………….. 10
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) …………... 77
2. Lampiran 2 : Daftar Nilai dan Rata-rata Pre Test dan Post Test
Siklus ………………………………………………….
88
3. Lampiran 3 : Lembar Pengamatan Siswa dan Guru ………………... 89
4. Lampiran 4 : Dokumentasi Penelitian ………………………………. 91
5. Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Skripsi …………………………… 93
6. Lampiran 6 : Surat Keterangan ……………………………………... 94
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut
peran guru, terutama dalam proses pembelajaran agar siswa memiliki
pengalaman belajar yang bermakna. Pengalaman belajar dapat diartikan
sebagai interaksi antara siswa dengan bahan ajar. Dalam proses pembelajaran
seorang guru yang menyampaikan materi ajar hanya melalui metode ceramah
dan tekstual, dimungkinkan siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang
baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa
tidak memahaminya secara mendalam materi ajar yang diterimanya.
Siswa sering memiliki kesulitan untuk memahami suatu materi ajar
apabila pengalaman belajar yang diberikan hanya sebatas mendengarkan
ceramah guru dan sesuatu yang abstrak, karena tidak semua materi ajar tepat
disajikan melalui metode ceramah. Siswa terkadang beranggapan bahwa apa
yang mereka pelajari dalam proses pembelajaran tidak ada hubungannya sama
sekali dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar
dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
dengan bagaimana pengetahuan tersebut dipergunakan atau dimanfaatkan
dalam kehidupannya.
Penyampaian materi ajar akan berbeda jika dilakukan dengan
kontekstual. Siswa akan memiliki pengetahuan dan pengalaman belajar yang
2
lebih bermakna. Siswa juga akan mampu mengaitkan apa yang mereka
pelajari dengan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari, karena yang
siswa butuhkan adalah bagaimana dapat memahami materi ajar yang
berhubungan dengan kehidupannya.
Tujuan pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) salah satunya adalah
agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan
kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2008: 148). Apabila dalam proses belajar
mengajar IPA guru tidak menggunakan media pembelajaran, maka sulit bagi
siswa untuk menyerap konsep-konsep pelajaran yang disampaikan guru
sehingga berdampak pada kurangnya tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI
merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta
didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan
pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta
didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri
yang difasilitasi oleh guru (Depdiknas, 2008: 147). Pada standar kompetensi
memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup, sudah sangat jelas bahwa
kompetensi yang harus dikuasai siswa adalah kemampuan memahami konsep
untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupannya.
Pada kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup diperlukan suatu proses pengalaman belajar yang tidak hanya sekedar
disajikan melalui metode ceramah.
3
Penggunaan media pembelajaran mempunyai peranan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Manfaat media pembelajaran dalam proses
pembelajaran menjadi semakin disadari para guru sebagai salah satu alternatif
penting untuk membantu siswa memahami apa yang disampaikan. Media
pembelajaran memberi variasi penyampaian materi bagi guru karena tidak
sekedar ceramah. Sedangkan bagi siswa merupakan daya tarik yang dapat
memberikan motivasi dan kesamaan dalam pengamatan. Selain itu media
memiliki fungsi sebagai duplikat benda asli dan visualisasi benda abstrak
(Wibowo, 2002: 12-13).
Kaitannya dengan model sistem pengembangan pengajaran, interaksi
guru dan siswa dengan menggunakan media dan sumber-sumber belajar siswa
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Sistem Pengembangan Pembelajaran yang menampilkan
guru, siswa, dan media (Depdiknas, 2003: 5)
Media film (audio visual) dapat digunakan untuk memperkenalkan
para siswa mengenai pengalaman-pengalaman visual dan audio dengan tujuan
membangkitkan rasa ingin tahu mereka. Pengetahuan yang didapat dari ini
4
sangat membantu untuk memahami suatu konsep mengingat telah adanya
motivasi pada diri siswa.
Peran guru dalam menyediakan dan memberikan pengalaman belajar
yang bermakna sangat diperlukan. Bagaimana seorang guru menemukan cara
terbaik untuk menyampaikan bahan ajar, sehingga siswa dapat memahami dan
mengingatnya lebih lama serta mampu mengaitkannya dengan kehidupan
nyata. Pengalaman belajar yang dimiliki siswa merupakan bagian yang saling
berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh. Semua itu
merupakan tantangan yang dihadapi guru untuk menyajikan materi ajar
dengan lebih bervariasi, inovatif, dan kontekstual.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti berusaha mencari
pemecahannya dengan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar IPA melalui Media Film pada Siswa Kelas III SD Negeri
Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2009/2010”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka masalah
penelitian tindakan ini adalah apakah melalui media film dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri Susukan 01 Kecamatan
Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui media
film dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas III SD Negeri
5
Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2009/2010.
D. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan jawaban bersifat
sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui bukti yang
terkumpul (Arikunto, 1999: 67) dengan menggunakan prosedur penelitian
yaitu melalui media film dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III
SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun
Pelajaran 2009/2010.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberi
manfaat yang berarti. Manfaat dapat dilihat dari sifat dan sasarannya. Dari segi
sifat, manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoritis dan manfaat prkatis.
Dari sisi sasaran, manfaat dapat tertuju kepada guru, murid, pengelola sekolah,
bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah, Doyin, 2008: 33).
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk
mengembangkan media pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada proses
pembelajaran.
6
2) Membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan lingkungan dan
kehidupan sehari-hari.
3) Meningkatkan penguasaan kompetensi yang harus dikuasai.
b. Bagi Guru
1) Memiliki metode pembelajaran alternatif yang sesuai pada
kompetensi dasar mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup.
2) Meningkatkan kinerja guru.
3) Membudayakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan
permasalahan berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
1) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di sekolah.
2) Memberikan sumbangan yang positif dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan
maksud utama penulis dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini,
maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum di dalamnya.
1. Peningkatan
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2005: 1198) peningkatan
adalah proses, cara, usaha, perbuatan menaikkan atau mempertinggi untuk
mencapai suatu maksud.
7
2. Hasil Belajar IPA
Dalam dunia pendidikan hasil atau prestasi belajar adalah suatu
hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam
rangka memperoleh sesuatu perubahan, baik perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan, maupun perubahan sikap. Jadi hasil belajar
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu hasil yang telah dicapai siswa
dalam pembelajaran materi IPA.
3. Media Film
Media film merupakan media pembelajaran audio visual. Film
sebagai media pembelajaran adalah film yang bersuara, memiliki gambar
dan suara (Asnawir dan Usman, 2002: 11). Yang dimaksud adalah film
untuk pelajaran, penerangan, atau penyuluhan IPA (film pendidikan).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan fenomena di atas penulis mengadakan penelitian
tindakan kelas ini dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA
kompetensi dasar ciri-ciri makhluk hidup pada siswa kelas III SD Negeri
Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2009/2010.
Terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis dalam
prosedur penelitian dan diterapkan dalam tiga siklus yaitu proses tindakan
siklus I, siklus II, dan Siklus III. Adapun kempat tahapan tersebut pada
8
setiap siklus yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), obervasi
(observation), dan refleksi (reflection).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Susukan 01
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang yang berjumlah 35 siswa
Tahun Pelajaran 2009/2010. Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena
di kelas III SD Negeri Susukan 01 terdapat film tentang ciri-ciri makhluk
hidup yang telah diproduksi sendiri oleh SD Negeri Susukan 01 pada
tahun 2007. Dengan demikian diharapkan dapat membantu kelancaran
penulis dalam memperoleh data yang diperlukan dan mengadakan
perbaikan.
3. Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran
2009/2010, selama kurang lebih dua minggu mulai tanggal 26 November
2009 sampai dengan 3 Desember 2009. Adapun jadwal pelaksanaan
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Kegiatan Waktu
1. Izin Penelitian 26 November 2009
2. Wawancara dengan kepala sekolah 27 November 2009
3. Pelaksanaan Siklus I 28 November 2009
4. Pelaksanaan Siklus II 30 November 2009
5. Pelaksanaan Siklus III 02 Desember 2009
6. Menyusun laporan penelitian 03 Desember 2009
9
4. Langkah-langkah
a. Perencanaan
Perencanaan penelitian meliputi merencanakan tindakan yaitu
pembelajaran dengan media film (audio visual), merencanakan
observasi atau pengamatan, merencanakan refleksi, analisis, dan
keputusan.
Proses penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan 2 jam
pelajaran (2 x 35 menit). Terdiri dari 4 tahap yaitu rencana tindakan,
tindakan, observasi I (pengamatan), dan refleksi.
Pada tahap perencanaan dilaksanakan berdasarkan refleksi awal
sebelum melakukan penelitian. Hasilnya dalam memahami tingkat
penguasaan kompetensi siswa dalam pembelajaran tergolong cukup
baik. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan I yang
diawali dengan:
1. Pembuatan rencana pembelajaran sebagai dasar untuk
memecahkan segala permasalahan yang ditemukan pada refleksi
awal dengan adanya perencanaan tindakan pembelajaran.
2. Menyusun pedoman pengamatan yang meliputi, tes ulangan
penguasaan kompetensi siswa (pre test dan post test), observasi
kemampuan guru mengajar, dan refleksi.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan penelitian pelaksanaan pembelajaran
dimulai dengan memberikan pengetahuan prosedural melalui tayangan
10
audio visual sebagai media dalam pembelajaran. Dengan tujuan untuk
membantu siswa dalam menguasai kompetensi dasar yang diajarkan
dan membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan kehidupan sehari-
hari.
Pelaksanaan proses tindakan siklus I bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memahami isi materi ciri-ciri
makhluk hidup dengan menggunakan media audio visual (film). Hasil
dari proses tindakan siklus I digunakan sebagai refleksi pelaksanaan
proses tindakan siklus II dan selanjutnya. Hasil tindakan siklus II
bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman isi materi ciri-
ciri makhluk hidup dengan pembelajaran audio visual (film).
Untuk memperjelas prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
kelas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.2 Tahap-tahap penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2008: 74)
11
c. Observasi
Peneliti menggunakan pedoman observasi yang telah
direncanakan dalam melaksanakan pengamatan pembelajaran yaitu
terhadap guru dan siswa, meliputi masalah-masalah yang muncul dan
hal-hal yang mendukung.
d. Refleksi
Data yang diperoleh dari hasil observasi selama proses
pembelajaran dilakukan analisa dan dilakukan refleksi sebagai bahan
penyusunan rencana tindakan selanjutnya.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
a. Tes
Mengadakan tes atau evaluasi terhadap peserta didik melalui
pre test dan post test untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
memahami mata pelajaran IPA.
b. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap peserta didik dan guru selama
pembelajaran berlangsung untuk mengetahui tingkat kelebihan dan
kekurangan dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media
film.
12
c. Dokumentasi
Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai
kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas
dokumentasi berupa sertifikat, foto, dan lain-lain (Arikunto, 2005: 64).
6. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
a. Soal pre test dan post test (terlampir)
b. Lembar observasi bagi siswa (terlampir)
c. Lembar observasi bagi guru (terlampir)
7. Analisis Data
Penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data
yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Adapun metode
analisis data yang dipergunakan yaitu analisis deskripsi prosentase.
Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus-menerus pada saat penelitian
sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan
menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam rangka membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan
dilakukan analisis menggunakan rumus sebagai berikut:
1
2
2
NN
N
DD
Dt
Keterangan:
t : Harga beda untuk sampel berkorelasi
13
D : Perbadaan skor tes awal dan tes akhir
D : Rerata dari nilai perbedaan
D2
: Kuadrat dari D
N : Banyaknya subjek penelitian
8. Indikator Kinerja
Indikator yang digunakan adalah apabila 80% dari 35 jumlah siswa
telah mendapatkan nilai lebih dari nilai ketuntasan belajar.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas meliputi
tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Tiap-tiap
bagian dapat dirinci sebagai berikut:
1. Bagian Awal
Cakupan bagian awal, meliputi sampul, lembar berlogo, judul
(sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan,
pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti
Bagian inti skripsi mencakup:
BAB I : Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan
penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
14
BAB III : Pelaksanaan Penelitian memuat deskripsi pra siklus,
deskripsi pelaksanaan siklus I (rencana, pelaksanaan,
pengamatan/pengumpulan data, dan refleksi), deskripsi
pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat deskripsi per
siklus (data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan
kegagalan) dan pembahasan.
BAB V : Penutup memuat kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan
riwayat hidup penulis.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar IPA
1. Pengertian Belajar
Belajar artinya berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu
kepandaian. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Menurut
Slameto (1991: 2), belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Menurut Djamarah, (2003: 13) belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya
yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Setiap manusia akan selalu mengalami proses perubahan dalam
hidupnya dan selalu melaksanakan kegiatan atau aktivitas dalam
kehidupannya. Dalam hal tersebut, manusia akan berinteraksi dengan
individu lain dan bahkan dengan lingkungan yang menjadi pendukung
interaksi tersebut. Sekolah, keluarga, alam sekitar, dan berbagai aktifitas
menjadi proses interaksi terhadap lingkungan. Dari interaksi itu manusia
16
akan mendapat pengalaman. Pengalaman adalah hasil dari belajar, tanpa
belajar manusia tidak akan mendapatkan pengalaman.
Belajar dapat pula dikatakan sebagai usaha melatih cara-cara
bertingkah laku yang baru seperti tidak tahu menjadi tahu, perubahan
dalam sikap, kebiasaan-kebiasaan, keterampilan, dan kesanggupan
menghargai sesuatu agar berkembang, sehingga kita dapat berfikir,
mengingat, dan sebagainya (Hamalik, 1975: 30). Bagi sebagian besar
siswa belajar dimaknai dengan mengerjakan PR (Pekerjaan Rumah),
menghafal, mengerjakan tugas, dan berhitung. Siswa belum mengetahui
untuk apa mereka belajar serta manfaat apa yang akan diperolehnya
dengan belajar.
Dari penjelasan belajar di atas dapat dipahami bahwa dalam belajar
terjadi perubahan kegiatan mencakup pengetahuan, kecakapan, dan
tingkah laku. Perubahan itu diperoleh melalui latihan (pengalaman) bukan
perubahan yang dengan sendirinya karena pertumbuhan kematangan atau
karena keadaan sementara.
2. Arti Penting Belajar menurut al-Qur‟an
Dalam al-Qur‟an, kata al-ilm (ilmu) dan turunannya berulang
sebanyak 780 kali. Seperti yang termaktub dalam wahyu yang pertama
turun kepada baginda Rasulullah SAW yakni al-„Alaq ayat 1-5:
17
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Ayat ini menjadi bukti bahwa Al-Qur‟an memandang bahwa
aktivitas belajar merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Kegiatan belajar dapat berupa menyampaikan, menelaah,
mencari, dan mengkaji, serta meneliti. Selain al-Qur‟an, al-Hadist juga
banyak menerangkan tentang pentingnya menuntut ilmu. Misalnya hadist
berikut ini:
“Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina, sesungguhnya
mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki dan prempuan”.
(H. R. Ibnu Abdul Bari)
“Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
memudahkan bagi orang itu jalan menuju ke surga”.
(H. R. Muslim)
Arti penting belajar menurut al-Qur‟an memiliki di antaranya:
a. Bahwa orang yang belajar akan mendapatkan ilmu yang dapat
digunakan untuk memecahkan segala masalah yang dihadapinya di
kehidupan dunia.
b. Manusia dapat mengetahui dan memahami apa yang dilakukannya
karena Allah sangat membenci orang yang tidak memiliki pengetahuan
18
akan apa yang dilakukannya karena setiap apa yang diperbuat akan
dimintai pertanggungjawabannya.
c. Dengan ilmu yang dimilikinya, mampu mengangkat derajatnya di mata
Allah. Hal ini telah dijelaskan di dalam al-Qur‟an Surat al-Mujadilah:
11, Allah berfirman:
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
“Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
3. Cara Belajar
a. Belajar melalui Imitasi
Di awal perkembangannya, seorang bayi hanya mengikuti apa
yang dilakukan ibunya dan orang-orang yang berada di dekatnya.
Ketika dewasa tingkat perkembangan manusia semakin kompleks
meskipun meniru masih menjadi salah satu cara untuk belajar, tetapi
sumber belajar itu tidak lagi berasal dari orang tua ataupun orang-
orang yang berada di dekatnya melainkan orang-orang yang sudah
mereka kenal misalnya, orang terkenal, penulis, ulama, dan lain-lain.
19
b. Pengalaman Praktis dan trial and error
Dalam hidup manusia terkadang menghadapi situasi yang
menuntutnya untuk cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada
tanpa ada pembelajaran sebelumnya. Sehingga, manusia terkadang
mencoba-coba segala cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Allah berfirman dalam surat al-Insyirah: 6-7:
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
c. Berfikir
Berfikir merupakan salah satu pilihan manusia untuk
mencoba memperoleh informasi. Dengan berfikir, manusia dapat
belajar dengan melakukan trial and error secara intelektual. Dalam
proses berfikir, manusia sering menghadirkan beberapa macam solusi
atas permasalahan yang didapatkannya sebelum akhirnya mereka
menjatuhkan pilihan pada satu solusi. Oleh karena itu, para psikolog
mengatakan bahwa berfikir merupakan proses belajar yang paling
tinggi.
4. Motivasi dalam Belajar
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang
yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai
tujuan (Hamalik, 2004: 158). Sedangkan menurut Gage dan Berliner
motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
20
seseorang (Dimyati, 2002: 42). Jadi motivasi adalah dorongan yang timbul
dari diri seseorang untuk mencapai tujuan.
Menurut Hamalik, (2004: 158) dalam hal motivasi, sedikitnya ada
tiga unsur yang saling berkaitan yaitu:
b. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-
perubahan tertentu di dalam neuropisiologis dalam organisme manusia,
misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka
timbul motif lapar. Tapi ada juga energi yang tidak diketahui.
c. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affectif arousal. Mula-
mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi
ini menimbulkan kelakuan bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan
mungkin tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan.
Misalnya seseorang terlibat suatu diskusi, karena dia merasa tertarik
pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan
kata-katanya dengan lancar dan cepat akan keluar.
d. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Pribadinya yang bermotivasi untuk mengadakan respons-respons itu
berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh energi dalam
dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah mencapai tujuan,
misalnya si A ingin mendapat hadiah maka ia akan belajar, mengikuti
ceramah, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes.
21
Motivasi dalam belajar terdapat dalam diri siswa dan perlu
dibangkitkan oleh guru. Sedangkan yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa antara lain:
a. Kemampuan yang terdapat dalam diri siswa.
b. Kondisi jasmani dan rohani siswa.
c. Kondisi lingkungan siswa
d. Cita-cita siswa
e. Upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Kemampuan untuk belajar yang terdapat dalam diri siswa
merupakan sebuah karunia Allah yang mampu membedakan manusia
dengan makhluk yang lain. Allah menghadiahkan akal kepada manusia
untuk mampu belajar dan menjadi pemimpin di dunia ini. Hal ini telah
dijelaskan di dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah: 30-32, Allah berfirman:
30. Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi”. mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”
Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui”.
22
31. Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para
malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-
benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!”
32. Mereka menjawab: “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang Telah Engkau ajarkan kepada Kami;
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana”.
5. Hasil atau Prestasi Belajar
Menurut Arifin, (1988: 2-3) kata prestasi berasal dari Bahasa
Belanda yaitu prestatie yang artinya hasil usaha. Kata prestasi dapat
digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam
kesenian, olahraga, dan pendidikan khususnya pengajaran. Dengan kata
lain, yang dimaksud hasil atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang
telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam rangka
memperoleh suatu perubahan, baik perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan, maupun perubahan sikap.
Dalam dunia pendidikan prestasi belajar adalah suatu hal yang
mutlak untuk dicapai. Hal itu dikarenakan tolak ukur sebuah proses belajar
mengajar dapat dilihat dari prestasi yang dihasilkan siswa. Namun tidak
semua siswa mampu berprestasi secara maksimal seperti yang diharapkan
guru dan orang tua. Menurut Arifin, (1988: 3-4) prestasi belajar
mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai siswa.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
23
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.
Ada berbagai hal yang menyebabkan siswa kurang berprestasi, di
antaranya adalah televisi, ekonomi, kebobrokan keluarga, jumlah siswa di
kelas yang besar, tidak adanya integrasi rasial, tidak cukup waktu untuk
pelajaran di kelas, kekurangan dana, dan disiplin yang rendah (Rimnn,
1977: 3). Untuk meningkatkan prestasi belajar di sekolah diperlukan usaha
yang berkesinambungan dari guru. Merencanakan dan menciptakan suatu
situasi belajar baik di sekolah maupun di rumah. Belajar memerlukan
situasi yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan bagi siswa agar
memungkinkan terjadinya pembelajaran aktif, kreatif, dan inovatif.
Dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas bahwa sangat
penting mengetahui prestasi belajar anak didik baik secara individu
maupun secara kelompok.
Menurut Azwar, (1987: 16-19) mengemukakan bahwa prinsip
dasar dalam pengukuran prestasi belajar sebagai berikut:
a. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara
jelas sesuai dengan tujuan instruksional.
b. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil
belajar dan dari materi yang dicakup oleh program pengajaran.
24
c. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna
mengukur hasil belajar yang diinginkan.
d. Tes prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan
hasilnya.
e. Tes prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus
ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.
f. Tes prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar para siswa.
Berdasarkan prinsip di atas akan diperoleh hasil atau prestasi
belajar siswa dalam bentuk angka.
6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan
pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga
25
dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar.
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI
diharapkan ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada
pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya
melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah
(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja,
dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek
penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap
ilmiah.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di
SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan
kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD
didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun
26
kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi
oleh guru (Depdiknas, 2008: 147).
b. Pengertian IPA
IPA adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam
bahasa latinnya disebut Natural Science. H. W. Fowlel dalam Sukarno,
(1981: 1) sebagai systematic and formulated knowledge dealing with
material phenomena and based mainly on observation and induction,
yaitu “ilmu sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan
gejala-gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan dan
induksi”. Ada pula yang mendefinisikan sains (nama lain dari IPA)
sebagai a pieces of theoretical knowledge atau “sejenis pengetahuan
teoritis”. Baginya sains bukanlah suatu keterampilan praktis, bukan
pula suatu kerajinan. Meskipun kegiatan dalam sains hampir selalu
berhubungan dengan eksperimen, namun konsep sains adalah hasil
tanggapan pikiran manusia atas gejala yang terjadi di alam.
Seorang ahli sains dapat memberikan sumbangan besar pada
sains tanpa ia sendiri melakukan percobaan, tanpa membuat suatu alat,
dan bahkan tanpa melakukan observasi. Namun, orang lain yang
melakukan observasi dan percobaan itu. Pembuktian teori Einstein
secara eksperimental tidak dilakukan oleh Einstein sendiri, Planet
Neptunus pertama kali tidak ditemukan dengan menggunakan alat
teleskop, melainkan dari perhitungan gelombang elektromagnetik.
Pertama adalah suatu ramalan matematis oleh Maxwell, yang
27
kenyataan adanya baru dibuktikan orang dengan percobaan sepuluh
tahun setelah Maxwell meninggal (Sukarno, dkk., 1981: 1-2).
Untuk memecahkan suatu masalah tertentu, para ahli sains
menggunakan langkah-langkah sistematis yang disebut metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah menurut Sukarno (1981) sebagai
berikut:
1) Menyadari adanya suatu masalah disertai keinginan atau kemauan
untuk memecahkan masalah.
2) Mengumpulkan fakta atau data yang ada hubungannya dengan
masalah yang dihadapi.
3) Menyusun suatu jawaban sementara berdasarkan data-data yang
telah terkumpul.
4) Merencanakan dan melakukan eksperimen untuk menguji benar
atau salahnya hipotesis itu.
5) Pengkomunikasian.
6) Penyusunan suatu teori.
Tata urutan tersebut mempunyai hierarki antara satu dengan
yang lainnya. Misalnya sebelum mencari data-data yang berhubungan
dengan masalah, maka peneliti harus menyadari dulu tentang adanya
sebuah masalah. Teori-teori sains saat ini kebanyakan diperoleh
penemuannya melalui metode ilmiah tersebut.
28
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
sains atau IPA merupakan pelajaran yang mempelajari tentang alam
yang berdasarkan pada teori dan fakta-fakta.
c. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-
Nya. Dalam Al-Qur‟an, banyak sekali ayat yang memerintahkan
manusia untuk selalu menggunakan akal dan memahami dan
merenungi segala ciptaan dan kebesaran Allah di alam ini. Salah
satunya di dalam surat al-An‟am: 95, Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-
tumbuhan dan biji buah-buahan. dia mengeluarkan yang
hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari
yang hidup. (yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah
Allah, Maka Mengapa kamu masih berpaling?”
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
29
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
d. Ruang Lingkup
Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-
aspek berikut:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda/materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: cair, padat,
dan gas.
3) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,
listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan
benda-benda langit lainnya. (Depdiknas, 2008:148)
e. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensinya adalah memahami ciri-ciri dan
kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan
pada makhluk hidup. Sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu:
30
1) Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2) Menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
3) Mendiskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dan
hal-hal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
(makanan, kesehatan, rekreasi, istirahat, dan olahraga).
f. Arah Pengembangan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar menjadi arah dan
landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran,
dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam
merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan
Standar Proses dan Standar Penilaian.
7. Prestasi Belajar IPA
Dalam dunia pendidikan hasil atau prestasi belajar adalah suatu
hasil yang telah dicapai siswa terhadap sejumlah materi tertentu dalam
rangka memperoleh sesuatu perubahan, baik perubahan dalam
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun perubahan
sikap (afektif).
Jadi hasil belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah suatu hasil
yang telah dicapai siswa dalam pembelajaran materi IPA.
B. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media mempunyai multi makna. Terdapat berbagai macam definisi
yang disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan
31
tujuan. Menurut Arsyad dalam bukunya Suwardi, (2007: 75) kata media
berasal dari bahasa latin medium yang berarti tengah, perantara, atau
pengantar. Menurut AECT (Association of Education Communication
Technology), media berarti segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan media
sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau
dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam
kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas program
instruksional (Asnawir dan Usman, 2002: 11).
Menurut Gagne media sebagai jenis komponen sumber belajar
dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar.
Briggs menyatakan bahwa media sebagai wahana fisik yang mengandung
materi instruksional (Wibowo, 2002: 2).
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah, dengan ciri sebagai berikut:
a. Suatu benda yang dapat dilihat, diraba, didengar, dan diamati melalui
panca indera.
b. Penekanannya terletak pada hal-hal yang dapat dilihat dan didengar.
c. Digunakan dalam rangka komunikasi.
d. Semacam alat bantu pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas.
32
e. Pada dasarnya merupakan suatu perantara (medium) yang digunakan
dalam rangka pembelajaran.
2. Tipe Pembelajaran Menggunakan Media
Menurut Wibowo, (2002: 2-3) pembelajaran terprogram
menggunakan media dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pembelajaran dengan menggunakan media
Fungsi utama media pembelajaran adalah membantu guru agar
tercapai peningkatan efektivitasnya dalam kelas. Media pembelajaran
merupakan alat bagi guru dalam mengajar, sedangkan bagi siswa
merupakan kesempatan yang terbuka untuk belajar. Media berfungsi
untuk melayani kedua proses (guru dalam mengajar-siswa dalam
belajar) dengan meningkatkan kejelasan dalam komunikasi, keragaman
metode, dan meningkatkan daya tarik siswa.
b. Pembelajaran dengan media selektif
Media digunakan oleh guru secara selektif untuk beberapa bahan
kajian yang sesuai. Guru menentukan tujuan yang akan dicapai,
memilih metode, dan isi pembelajaran serta hasil akhir perbuatan
belajar. Penyajian informasi menggunakan media dilakukan secara
selektif kepada siswa.
3. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Budi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pembelajaran
pada tiga unsur pokok, yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual
33
dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (liner graphic),
dan simbol (Asnawir dan Usman, 2002: 7).
Berdasarkan jenisnya media pembelajaran dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Media Audio
Media audio meliputi radio, piringan hitam, pita audio, tape
recorder, dan telepon.
b. Media Visual
Media visual antara lain media visual diam (foto, buku,
ensiklopedi, surat kabar, bulletin, dll) dan media visual gerak (film
tanpa suara).
c. Media Audiovisual
Media visual antara lain audiovisual diam (slide dan suara) dan
media visual gerak (video, CD, dll).
d. Media serba aneka meliputi komputer dan media tiga dimensi.
4. Kriteria Memilih Media Pembelajaran
Beraneka ragam media pembelajaran dapat digunakan dalam
proses pembelajaran. Oleh sebab itu, menurut Sudjana dan Rivai, (2009:4)
dalam memilih media pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-
kriteria sebagai berikut:
a. Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. Untuk dapat memilih
media yang tepat pertama-tama harus mengerti dahulu sifat-sifat
media, jenis informasi apa yang dapat diberikan dalam penyajian
34
tersebut. Misalnya, televisi atau film dapat menyajikan gerakan,
bentuk, besar relatif, warna, suara, dan sebagainya. Media grafis
menyajikan perbandingan (waktu, bagian, dan sebagainya), tetapi tidak
dapat menyajikan gerakan, suara, dan sebagainya.
b. Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran. Media yang digunakan
tentu saja harus sesuai dengan materi yang dibahas.
c. Kemudahan memperoleh media.
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya.
e. Ketersediaan waktu untuk menggunakannya.
f. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bila kita
menggunakan media di samping papan tulis dan kapur, sesuai dengan
konsepnya, akan tercipta suasana yang variatif sehingga siswa dapat lebih
menekuni pelajarannya dan terhindar dari rasa bosan.
Media pembelajaran yang digunakan guru dapat menggairahkan
kegiatan belajar siswa, maka kita sebagai seorang guru hendaklah
berusaha untuk menggunakan media pembelajaran sebagai alat bantu
dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
5. Peranan dan Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Wibowo, (2002: 13) media pembelajaran memiliki
peranan antara lain menyamakan persepsi, memperjelas konsep, alat
demonstrasi, simulasi, contoh, motivasi bagi siswa, variasi pada proses
pembelajaran, dan sebagai umpan balik.
35
Sedangkan manfaat media pembelajaran antara lain:
a. Meletakkan dasar yang kongkrit
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa.
d. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
e. Memberikan kesamaan dalam pengamatan.
f. Membangkitkan keinginan dan minat baru.
6. Media Film
Media film merupakan media audiovisual yang dapat digunakan
untuk memperkenalkan para siswa mengenai pengalaman-pengalaman
visual dan audio dengan tujuan membangkitkan rasa ingin tahu mereka.
Pengetahuan yang didapat dari media ini sangat membantu untuk
memahami suatu konsep mengingat telah adanya motivasi pada diri siswa.
Film sebagai media pembelajaran adalah film yang bersuara, memilki
gambar dan suara (Asnawir dan Usman, 2002: 11). Film yang dimaksud
disini adalah film sebagai alat audiovisual untuk pelajaran, penerangan,
atau penyuluhan (film pendidikan).
Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui media film, salah
satunya adalah film tentang ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup. Film
sudah selayaknya digunakan dalam media pembelajaran, karena dapat
menjawab berbagai persoalan dan dapat digunakan untuk memahami
dirinya sendiri dan lingkungannya. Film yang baik adalah film yang dapat
36
memenuhi kebutuhan siswa dalam hubungannya dengan apa yang
dipelajari.
Sebagai media pembelajaran, film mempunyai banyak kelebihan.
Oleh karena itu penggunaan film perlu melalui prosedur kerja, sehingga
hasilnya akan optimal. Penyampain pesan/informasi belajar melaui media
film lebih mudah diterima dan dipahami siswa. Menurut Asnawir dan
Basyiruddin Usman, (2002: 96-97) ada beberapa langkah yan perlu
diperhatikan dalam pengunaan film sebagai media pembelajaran, yaitu:
a. Persiapan guru, guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih
dahulu, kemudian baru memilih film yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran.
b. Mempersiapkan kelas, yaitu meliputi mempersiapkan ruangan dan
siswa.
c. Penyajian, yaitu mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan.
d. Aktivitas lanjutan, yaitu berupa tanya jawab guna mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
Penggunaan media pembelajaran mempunyai peranan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam penggunaanya sebagai media
pembelajaran, film memiliki kelebihan dan kekurangan. Asnawir dan
Basyirudin Usman, (2002: 95-96) mengungkapkan beberapa keuntungan
media film antara lain:
a. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
b. Penggambarannya bersifat tiga dimensional.
37
c. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
d. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
e. Dapat menggambarkan teori IPA atau sains dan animasi.
f. Film yang berwarna akan menambah realita obyek yang diperagakan.
Selain kelebihan atau keuntungan di atas, media film juga memiliki
kekurangan sebagai berikut:
a. Biaya pembuatan film dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.
b. Audien (siswa) tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film
diputar terlalu cepat.
c. Pada saat film dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus sehingga
tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin
disampaikan melalui film tersebut.
d. Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar yang diinginkan, kecuali film itu dirancang dan diproduksi
sendiri khusus untuk kebutuhan sendiri. Seperti film tentang ciri-ciri
dan kebutuhan makhluk hidup yang digunakan peneliti dirancang dan
diproduksi sendiri oleh SD Negeri Susukan 01.
e. Film memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikan alat
perangkat film (hardware).
38
C. Hubungan Media Film dan Hasil Belajar IPA
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa orang telah
belajar adalah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut perubahan baik yang bersifat pengetahuan
(kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan
sikap (afektif).
Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan
lingkungannya melalui proses belajar mengajar. Dimana guru bukan satu-
satunya sumber belajar, walaupun fungsi dan peranannya dalam proses belajar
mengajar sangatlah penting.
Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses belajar mengajar dan
peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim kondusif yang dapat
menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk itu pembelajaran
dengan menggunakan media, khususnya media film dapat dijadikan sebagai
salah satu alternatif untuk hal tersebut. Dasar pertimbangan menggunakan
media film dalam pembelajaran yaitu:
1. Dapat menyajikan gerakan, bentuk, besar relatif, warna, suara, dan
sebagainya.
2. Dapat mengintegrasikan berbagai pengalaman sehari-hari ke dalam suatu
abstraksi yang bermakna.
3. Memberikan pengalaman baru yang lebih memadai bagi siswa.
39
Pendidikan IPA sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki
peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam
menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu
berfikir kritis, kreatif, logis, dan berinisiatif dalam menanggapi isu di
masyarakat yang diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
IPTEK sudah mengalami peningkatan, namun pembelajaran IPA
masih didominasi dengan penggunaan metode ceramah atau metode yang
masih konvensional yang kegiatannya lebih berpusat pada guru (teacher
centered). Dalam hal ini tentu saja aktivitas siswa dapat dikatakan hanya
mendengarkan penjelasan guru, sehingga siswa cenderung dituntut untuk
membenarkan apa yang dikatakan oleh guru tanpa usaha untuk membuktikan
kebenarannya.
Dalam proses pembelajaran IPA guru hanya menjelaskan sebatas
produk (yang sudah ada) dan sedikit proses tanpa pembuktian. Salah satu
alasan yang menyebabkan adalah banyaknya materi yang dibahas dan
diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal, dalam membahas
IPA tidak cukup hanya menekankan pada produk, tetapi yang lebih penting
adalah proses membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum. Oleh
karena itu, metode, pendekatan, dan alat peraga/praktikum sebagai alat media
pendidikan untuk menjelaskan IPA sangat diperlukan.
Tujuan pembelajaran IPA secara umum adalah agar siswa memahami
konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, memiliki
40
ketrampilan tentang alam sekitar untuk mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar semakin
disadari para guru sebagai salah satu faktor penting untuk membantu siswa
memahami apa yang disampaikan. Media pembelajaran memberi variasi
penyampaian materi bagi guru karena tidak sekedar ceramah. Sedangkan bagi
siswa merupakan daya tarik yang dapat memberikan motivasi dan kesamaan
dalam pengamatan. Selain itu media memiliki fungsi sebagai duplikat benda
asli dan visualisasi benda abstrak.
Penggunaan media di dalam suatu proses belajar dapat berpengaruh
pada timbulnya aktivitas-aktivitas siswa dalam belajar sehingga dapat
berpengaruh pada tingginya hasil belajar yang dicapai siswa. Semoga kita
sebagai guru termotivasi untuk menggunakan atau bahkan menciptakan media
pembelajaran sekalipun dalam bentuk sederhana.
41
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Setting Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri
Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran
2009/2010 pada mata pelajaran IPA pokok bahasan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran
2009/2010, selama kurang lebih dua minggu mulai tanggal 26 November 2009
sampai dengan 3 Desember 2009.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Susukan 01
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, yang berjumlah 35 siswa Tahun
Pelajaran 2009/2010. Terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan
dan usia rata-rata siswa yaitu 10-12 tahun. Berdasarkan pertimbangan
permasalahan yang ada (melalui media film dapat meningkatkan hasil belajar
IPA) dan karena di kelas III SD Negeri Susukan 01 terdapat film tentang ciri-
ciri makhluk hidup yang telah diproduksi sendiri oleh SD Negeri Susukan 01
pada tahun 2007.
Gambaran mengenai lokasi penelitian menjadi penting karena perilaku
siswa memiliki keterkaitan dengan lingkungan mereka. Berdasarkan bekal
pemahaman latar belakang secara memadai akan membantu dalam pengenalan
terhadap lahirnya sesuatu kemampuan dalam penguasaan materi.
42
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan dimulai dengan mempersiapkan perangkat
pembelajaran, media pembelajaran (media film), dan instrumen observasi.
Perangkat pembelajaran terdiri dari pengembangan silabus dan sistem
penilaian, dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dengan
menyesuaikan program pembelajaran.
Persiapan media pembelajaran (media film) yang dimaksud adalah
mempersiapkan tampilan/tayangan pembelajaran melalui film
menggunakan komputer dan LCD (Liquid Cristal Display). Instrumen dan
lembar observasi digunakan untuk melakukan pengamatan dan penilaian
keberhasilan siswa dalam penguasaan kompetensi dasar mendeskripsikan
ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
a. Kegiatan Awal
1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran
dengan berdo‟a bersama-sama.
2) Mengadakan apersepsi.
3) Mengadakan pre test.
b. Kegiatan Inti
1) Membagi siswa dalam 6 kelompok.
43
2) Melakukan pengamatan tentang macam-macam dan ciri-ciri
makhluk hidup dengan menggunakan lembar pengamatan melalui
media film.
3) Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
4) Menyimpulkan dan mendeskripsikan macam-macam dan ciri-ciri
makhluk hidup.
5) Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
c. Kegiatan Penutup
1) Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan
siswa.
2) Mengadakan post test.
3) Mengakhiri pertemuan dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan
salam.
d. Sumber Belajar
Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III dan film pembelajaran.
e. Penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini menggukan tes tertulis.
Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran. Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada
perencanaan tindakan yang telah dibuat, materi ajar yang disajikan. Siswa
dibagi menjadi beberapa kelompok belajar dan dibimbing dalam
melakukan pengamatan.
Penilaian pada siswa terdiri dari penilaian unjuk kerja yang
dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi dan
44
penilaian tertulis yang telah dilakukan setelah kegiatan inti dilakukan.
Pelaksanaan kegiatan pada siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka
(2 x 35 menit).
3. Pengamatan
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati meliputi keaktifan siswa, perhatian
siswa, kemampuan menjawab pertanyaan, ketepatan menggunakan media,
ketepatan memperagakan media, ketepatan menggunakan waktu, dan
kontrol terhadap suasana.
Selama pembelajaran dilakukan pengamatan terhadap kinerja
peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa mempresentasikan
hasil diskusi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam
meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi
dan hasil pengamatan belum sesuai keinginan peneliti.
4. Refleksi
a. Kelebihan
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan
yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan peneliti dalam
memperagakan media cukup baik dan lancar sehingga siswa cukup
tertarik perhatiannya untuk mengamati film yang ditampilkan. Terlihat
45
dari rata-rata nilai dari pre test dan post test yang mengalami
peningkatan dari 6,8 menjadi 7,9 setelah pembelajaran melalui media
film.
b. Kekurangan
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan belum sesuai harapan dan masih banyak kekurangan. Di
antaranya masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan sedikit
mengabaikan materi pembelajaran karena mengalami kesulitan dalam
menghadapi tayangan media pembelajaran sehingga mengakibatkan
sebagian siswa kurang memahami soal dalam menjawab pertanyaan.
Selain itu peneliti masih kurang tepat ketika memasukkan media
filmnya sehingga waktunya menjadi bertambah dan suasana juga
kurang terkontrol.
c. Cara Mengatasinya
Cara mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan
beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus
berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan
tersebut adalah lebih mengkondisikan siswa sebelum memulai
pelajaran dan lebih memperhatikan siswa secara keseluruhan,
khususnya pada siswa-siswa yang kurang aktif dan kurang
memperhatikan pembelajaran agar lebih bersungguh-sungguh dan
memperhatikan materi pembelajaran tersebut. Selain itu, lebih
46
meningkatkan pengarahan dan bimbingan kepada siswa terhadap
materi dan media yang disampaikan serta lebih mengontrol waktu.
Hasil belajar siklus I ini memang belum menunjukkan hasil yang
memuaskan, maka diharapkan pada siklus II melalui media film
pembelajaran IPA hasil belajarnya akan lebih meningkat.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan
perbaikan rencana tindakan dari siklus I. Dimulai dengan mempersiapkan
ulang perangkat pembelajaran, media pembelajaran (media film), dan
instrumen observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya :
a. Kegiatan Awal
1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran
dengan berdo‟a bersama-sama.
2) Mengadakan apersepsi.
3) Mengadakan pre test.
b. Kegiatan Inti
1) Melakukan pengamatan tentang macam-macam dan ciri-ciri
makhluk atau benda tak hidup dengan menggunakan lembar
pengamatan melalui media film.
2) Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
47
3) Menyimpulkan dan mendeskripsikan macam-macam dan ciri-ciri
makhluk atau benda tak hidup.
4) Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
c. Kegiatan Penutup
1) Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan
siswa.
2) Mengadakan post test.
3) Mengakhiri pertemuan dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan
salam.
d. Sumber Belajar
Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III dan film pembelajaran.
e. Penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini menggukan tes tertulis.
Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario
pembelajaran. Pada siklus II frekuensi bimbingan yang telah dilakukan
peneliti lebih banyak dibandingkan pada siklus I. Pengelolaan kelas lebih
baik karena telah terbentuknya kelompok.
Penilaian pada siswa terdiri dari penilaian unjuk kerja yang
dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi dan
penilaian tertulis yang telah dilakukan setelah kegiatan inti dilakukan.
Pelaksanaan kegiatan pada siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka
(2 x 35 menit). Peneliti menindak lanjuti pembelajaran pada siklus II ini
menerangkan materi selanjutnya yaitu benda tak hidup.
48
3. Pengamatan
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati sama pada siklus I. Selama
pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap kinerja peneliti dan
pengamatan terhadap kemampuan siswa mempresentasikan hasil diskusi
untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan
hasil belajar dalam proses pembelajaran IPA.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi
dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan
siklus I.
4. Refleksi
a. Kelebihan
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan terdapat kelebihan
yang mendukung proses pembelajaran, yaitu ketepatan peneliti dalam
menggunakan dan memperagakan media sudah baik sehingga siswa
lebih aktif dan lebih tertarik perhatiannya serta lebih fokus untuk
mengamati film yang ditampilkan. Terlihat dari rata-rata nilai dari pre
test dan post test yang mengalami peningkatan dari 7,1 menjadi 8,3
setelah pembelajaran melalui media film.
49
b. Kekurangan
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan hampir sesuai harapan, walaupun masih ada sedikit
kekurangan yaitu pada pembagian waktu yang kurang tepat sehingga
melebihi jam yang seharusnya. Selain itu juga pada penguasaan kelas
yang masih kurang sehingga suasana juga kurang terkontrol, masih ada
beberapa siswa yang sibuk sendiri.
c. Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus II peneliti melakukan
beberapa ide perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus
berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide perbaikan
tersebut adalah peneliti membuat kontrak waktu pada setiap kegiatan
sehingga akan lebih tepat dalam pemakaian jam pelajaran. Penguasaan
kelas juga lebih ditingkatkan lagi.
Hasil belajar siklus II ini sudah mulai mendekati hasil yang
memuaskan, maka diharapkan pada siklus III melalui media film
pembelajaran IPA hasil belajarnya akan lebih meningkat dari siklus-siklus
sebelumnya.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus III merupakan
perbaikan rencana tindakan dari siklus-siklus sebelumnya. Dimulai dengan
50
mempersiapkan ulang perangkat pembelajaran, media pembelajaran
(media flm), dan instrumen observasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Langkah-langkah kegiatan pembelajarannya:
a. Kegiatan Awal
1) Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran
dengan berdo‟a bersama-sama.
2) Mengadakan apersepsi.
3) Mengadakan pre test.
b. Kegiatan Inti
1) Melakukan pengamatan tentang perbedaan makhluk hidup dan
benda tak hidup dengan menggunakan lembar pengamatan melalui
media film.
2) Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
3) Menyimpulkan dan mendeskripsikan perbedaan makhluk hidup
dan benda tak hidup.
4) Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
c. Kegiatan Penutup
1) Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan
siswa.
2) Mengadakan post test.
3) Mengakhiri pertemuan dengan berdo‟a bersama dan mengucapkan
salam.
51
d. Sumber Belajar
Buku Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III dan film pembelajaran.
e. Penilaian dalam penelitian tindakan kelas ini menggukan tes tertulis.
Pada siklus III peneliti menyajikan materi pelajaran sudah sesuai
dengan skenario pembelajaran. Penilaian pada siswa terdiri dari penilaian
unjuk kerja yang dilakukan selama proses pembelajaran menggunakan
lembar observasi dan penilaian tertulis yang telah dilakukan setelah
kegiatan inti dilakukan. Pelaksanaan kegiatan pada siklus III berlangsung
selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Peneliti menindak lanjuti
pembelajaran pada siklus III ini menerangkan materi selanjutnya yaitu
membedakan makhluk hidup dengan benda tak hidup.
3. Pengamatan
Tahap observasi dikumpulkan data dari lembar hasil pengamatan
guru dan siswa. Aspek yang diamati sama dengan siklus-siklus
sebelumnya. Selama pembelajaran dilakukan pengamatan ulang terhadap
kinerja peneliti dan pengamatan terhadap kemampuan siswa
mempresentasikan hasil diskusi untuk mengetahui pengaruh kegiatan
pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses
pembelajaran IPA.
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III adalah hasil
observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses
pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukkan bahwa hasil evaluasi
52
dan hasil pengamatan lebih mengalami kenaikan dibandingkan dengan
siklus sebelumnya.
4. Refleksi
a. Kelebihan
Berdasarkan pada lembar hasil pengamatan, secara umum
peneliti melakukan proses pembelajaran sangat baik. Semua aspek
yang diamati mengalami peningkatan. Tingkat pemahaman siswa
terhadap materi ajar menunjukkan perubahan yang meningkat
dibandingkan siklus sebelumnya. Terlihat dari rata-rata nilai dari pre
test dan post test yang mengalami peningkatan dari 7,3 menjadi 8,5
setelah pembelajaran melalui media film.
b. Kekurangan
Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang
dilaksanakan sudah sesuai harapan, walaupun memang masih ada
kekurangan sedikit pada pengelolaan kelas terjadi apabila tayangan
media mengalami gangguan, sehingga diperlukan tindakan antisipasi.
c. Cara Mengatasinya
Untuk mengatasi kekurangan pengelolaan kelas pada siklus III
apabila tayangan media mengalami gangguan maka peneliti melakukan
tindakan antisipasi berupa penanganan sesegera mungkin agar tindakan
yang dilakukan semaksimal mungkin sesuai perencanaan yang dibuat.
53
Hasil penelitian ini belum merupakan hasil akhir dari penelitian
tindakan kelas yang dilakukan, sehingga masih perlu adanya tindak lanjut
melalui perencanaan yang lebih baik.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum penulis memaparkan hasil penelitian dan pembahasan terlebih
dahulu penulis jelaskan kembali tentang tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui apakah melalui media film dapat meningkatkan hasil belajar IPA
pada siswa kelas III SD Negeri Susukan 01 Kecamatan Susukan, Kabupaten
Semarang, Tahun Pelajaran 2009/2010. Adapun hasil dari penelitian yang
telah penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Penelitian Siklus I
Pada siklus I guru menjelaskan materi pada siswa langsung melalui
media film. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pada pre test dan
post test, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre Test dan Post Test Siklus I
No. Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test
1 2 3 4
1 A 7 8
2 B 7 7
3 C 7 8
4 D 6 8
5 E 7 7
6 F 5 7
7 G 6 7
8 H 7 9
9 I 7 8
10 J 8 9
11 K 8 8
12 L 5 7
13 M 6 7
14 N 7 8
55
1 2 3 4
15 O 7 9
16 P 6 7
17 Q 7 9
18 R 7 9
19 S 6 8
20 T 6 7
21 U 6 8
22 V 7 8
23 W 8 9
24 X 7 9
25 Y 7 8
26 Z 6 8
27 AA 7 8
28 AB 8 8
29 AC 7 8
30 AD 8 8
31 AE 7 9
32 AF 7 8
33 AG 7 7
34 AH 7 8
35 AI 6 7
Jumlah Skor 237 278
Rata-rata 6,8 7,9
Selain tes, juga dilakukan observasi terhadap siswa dan guru. Pada
siswa dilakukan pengamatan terhadap tiga aspek yaitu:
a. Keaktifan siswa
b. Perhatian siswa
c. Kemampuan menjawab pertanyaan
Sedangkan pada guru dilakukan pengamatan terhadap empat aspek yaitu:
a. Ketepatan menggunakan media
b. Ketepatan memperagakan media
c. Ketepatan menggunakan waktu
d. Kontrol terhadap suasana
56
Berikut adalah tabel pengamatan terhadap siswa:
Tabel 4.2 Keaktifan Siswa pada Siklus I
No. Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 15 42,86
2 Cukup 17 48,57
3 Baik 3 8,57
Jumlah 35 100
Tabel 4.3 Perhatian Siswa pada Siklus I
No. Perhatian Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 12 34,29
2 Cukup 17 48,57
3 Baik 6 17,14
Jumlah 35 100
Tabel 4.4 Kemampuan Menjawab Pertanyaan pada Siklus I
No. Kemampuan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 11 31,43
2 Cukup 15 42,86
3 Baik 9 25,71
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan,
perhatian, dan kemampuan menjawab pertanyaan siswa masih banyak
yang kurang. Sehingga perlu adanya peningkatan dari ketiga aspek
tersebut pada siklus selanjutnya.
Pengamatan terhadap guru menunjukkan bahwa guru masih kurang
tepat pada waktu memasukkan media film dalam pembelajaran sehingga
suasana kurang terkontrol. Tetapi sudah cukup baik dalam memperagakan
media dan menggunakan waktu. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan
pada siklus selanjutnya.
57
2. Hasil Penelitian Siklus II
Pada siklus II guru menjelaskan materi pada siswa juga langsung
melalui media film. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pada pre
test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre Test dan Post Test Siklus II
No. Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test
1 2 3 4
1 A 8 9
2 B 7 7
3 C 7 8
4 D 6 6
5 E 7 8
6 F 6 7
7 G 7 8
8 H 9 9
9 I 8 9
10 J 7 8
11 K 6 7
12 L 6 6
13 M 6 7
14 N 7 9
15 O 7 9
16 P 6 7
17 Q 8 10
18 R 8 10
19 S 6 8
20 T 8 9
21 U 7 9
22 V 8 10
23 W 9 10
24 X 7 8
25 Y 7 9
26 Z 7 10
27 AA 7 8
28 AB 7 8
29 AC 7 8
30 AD 8 9
31 AE 7 8
32 AF 7 9
33 AG 6 7
58
1 2 3 4
34 AH 7 8
35 AI 7 8
Jumlah Skor 248 290
Rata-rata 7,1 8,3
Data nilai pre test dan post test di atas digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa. Apakah terjadi peningkatan atau
penurunan pada hasil belajar siswa.
Tabel 4.6 Keaktifan Siswa pada Siklus II
No. Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 4 11,43
2 Cukup 18 51,43
3 Baik 13 37,14
Jumlah 35 100
Tabel 4.7 Perhatian Siswa pada Siklus II
No. Perhatian Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 5 14,29
2 Cukup 17 48,57
3 Baik 13 37,14
Jumlah 35 100
Tabel 4.8 Kemampuan Menjawab Pertanyaan pada Siklus II
No. Kemampuan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 2 5,72
2 Cukup 20 57,14
3 Baik 13 37,14
Jumlah 35 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tingkat keaktifan,
perhatian, dan kemampuan menjawab pertanyaan siswa cukup baik dan
meningkat daripada siklus sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa
59
melalui media film mampu membuat siswa aktif dan memperhatikan
materi yang sedang dipelajari serta mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan. Walaupun masih ada beberapa siswa saja yang masih kurang.
Diharapkan pada siklus selanjutnya lebih baik dan lebih meningkat.
Pengamatan terhadap guru menunjukkan bahwa guru sudah cukup
baik dan tepat dalam menggunakan media dan baik dalam memperagakan
media sehingga suasana lebih terkontrol. Tetapi masih kurang tepat dalam
pembagian waktunya. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan pada
pelaksanaan siklus selanjutnya.
3. Hasil Penelitian Siklus III
Hasil penelitian siklus III diperoleh data nilai pre test dan post test,
yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sebagai indikasi
peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.9 Daftar Nilai dan Rata-rata Pre Test dan Post Test Siklus III
No. Nama Nilai Pre Test Nilai Post Test
1 2 3 4
1 A 6 7
2 B 6 7
3 C 7 8
4 D 6 7
5 E 8 9
6 F 6 8
7 G 7 7
8 H 9 10
9 I 8 9
10 J 8 8
11 K 7 8
12 L 7 8
13 M 7 8
14 N 6 9
15 O 8 9
16 P 6 7
60
1 2 3 4
17 Q 8 10
18 R 8 10
19 S 6 7
20 T 7 8
21 U 7 8
22 V 8 10
23 W 9 10
24 X 7 8
25 Y 7 9
26 Z 8 10
27 AA 7 8
28 AB 8 9
29 AC 7 7
30 AD 9 10
31 AE 8 10
32 AF 7 9
33 AG 7 8
34 AH 8 9
35 AI 7 9
Jumlah Skor 255 298
Rata-rata 7,3 8,5
Selanjutnya data hasil pengamatan terhadap keaktifan, perhatian,
dan kemampuan menjawab pertanyaan siswa sebagai berikut:
Tabel 4.10 Keaktifan Siswa pada Siklus III
No. Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 0 0
2 Cukup 14 40
3 Baik 21 60
Jumlah 35 100
Tabel 4.11 Perhatian Siswa pada Siklus III
No. Perhatian Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 0 0
2 Cukup 12 34,29
3 Baik 23 65,71
Jumlah 35 100
61
Tabel 4.12 Kemampuan Menjawab Pertanyaan pada Siklus III
No. Kemampuan Siswa Jumlah Siswa Prosentase (%)
1 Kurang 1 2,86
2 Cukup 16 45,71
3 Baik 18 51,43
Jumlah 35 100
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa tingkat keaktifan, perhatian,
dan kemampuan menjawab pertanyaan siswa meningkat lebih baik.
Seluruh siswa lebih aktif dan lebih memperhatikan materi yang sedang
dipelajari melalui media film. Sehingga siswa lebih baik dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan.
Pengamatan terhadap guru juga menunjukkan peningkatan dari
siklus-siklus sebelumnya bahwa guru sudah baik dan tepat dalam
menggunakan media, memperagakan media, dan sudah cukup tepat dalam
membagi waktu serta baik dalam mengontrol suasana.
B. Pembahasan
1. Pembahasan Siklus I
Dalam rangka menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan
media film terhadap peningkatan hasil belajar maka digunakan
perhitungan dengan menggunakan rumus t-tes:
1
2
2
NN
N
DD
Dt
62
Adapun perhitungan tersebut sebagai berikut:
Tabel 4.13 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I
No. Nama Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
Nilai Beda
(D)
Beda
Kuadrat
D2
1 A 7 8 -1 +1
2 B 7 7 0 0
3 C 7 8 -1 +1
4 D 6 8 -2 +4
5 E 7 7 0 0
6 F 5 7 -2 +4
7 G 6 7 -1 +1
8 H 7 9 -2 +4
9 I 7 8 -1 +1
10 J 8 9 -1 +1
11 K 8 8 0 0
12 L 5 7 -2 +4
13 M 6 7 -1 +1
14 N 7 8 -1 +1
15 O 7 9 -2 +4
16 P 6 7 -1 +1
17 Q 7 9 -2 +4
18 R 7 9 -2 +4
19 S 6 8 -2 +4
20 T 6 7 -1 +1
21 U 6 8 -2 +4
22 V 7 8 -1 +1
23 W 8 9 -1 +1
24 X 7 9 -2 +4
25 Y 7 8 -1 +1
26 Z 6 8 -2 +4
27 AA 7 8 -1 +1
28 AB 8 8 0 0
29 AC 7 8 -1 +1
30 AD 8 8 0 0
31 AE 7 9 -2 +4
32 AF 7 8 -1 +1
33 AG 7 7 0 0
34 AH 7 8 -1 +1
35 AI 6 7 -1 +1
-41 +65 2D
63
Rerata D = (-41) : 35 = 1,17
1
2
2
NN
N
DD
Dt
13535
35
4165
17,1
2
t
3435
35
168165
17,1
t
1190
03,4865
17,1
t
1190
97,16
17,1t
014,0
17,1t
9,992,9118,0
17,1t
Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 9,9, kemudian t tabel
dengan db= n – 1= 34; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,021. Hal ini
menunjukkan adanya hubungan antara media film dengan peningkatan
hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Yaitu
64
setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan media film maka hasil
belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik.
Berdasarkan tabel dan perhitungan di atas diketahui antara hasil
pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 6,8
menjadi 7,9 yang mengalami peningkatan sebesar 1,1. Hal tersebut
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan.
Nilai Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPA pada
standar kompetensi memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup
serta hal-hal yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup adalah
sebesar 6,25. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 25
siswa yang tuntas dan sebanyak 10 siswa dinyatakan belum tuntas.
Sedangkan pada post test seluruh siswa dinyatakan tuntas. Maka terdapat
kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 10 siswa.
Peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh
cukup baik karena penggunaan media film yang tepat pada pembelajaran
IPA. Hal ini menunjukkan bahwa melalui media film yang diterapkan
dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam memahami materi pelajaran.
2. Pembahasan Siklus II
Hubungan antara penggunaan media film dengan peningkatan hasil
belajar siswa dapat diperoleh dengan menggunakan perhitungan sebagai
berikut:
65
Tabel 4.14. Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II
No. Nama Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
Nilai Beda
(D)
Beda
Kuadrat
D2
1 A 8 9 -1 +1
2 B 7 7 0 0
3 C 7 8 -1 +1
4 D 6 6 0 0
5 E 7 8 -1 +1
6 F 6 7 -1 +1
7 G 7 8 -1 +1
8 H 9 9 0 0
9 I 8 9 -1 +1
10 J 7 8 -1 +1
11 K 6 7 -1 +1
12 L 6 6 0 0
13 M 6 7 -1 +1
14 N 7 9 -2 +4
15 O 7 9 -2 +4
16 P 6 7 -1 +1
17 Q 8 10 -2 +4
18 R 8 10 -2 +4
19 S 6 8 -2 +4
20 T 8 9 -1 +1
21 U 7 9 -2 +4
22 V 8 10 -2 +4
23 W 9 10 -1 +1
24 X 7 8 -1 +1
25 Y 7 9 -2 +4
26 Z 7 10 -3 +9
27 AA 7 8 -1 +1
28 AB 7 8 -1 +1
29 AC 7 8 -1 +1
30 AD 8 9 -1 +1
31 AE 7 8 -1 +1
32 AF 7 9 -2 +4
33 AG 6 7 -1 +1
34 AH 7 8 -1 +1
35 AI 7 8 -1 +1
-42 +66 2D
66
Rerata D = (-42) : 35 = 1,20
1
2
2
NN
N
DD
Dt
13535
35
4266
20,1
2
t
3435
35
176466
20,1
t
1190
40,5066
20,1
t
1190
60,15
20,1t
0131,0
20,1t
5,1053,10114,0
20,1t
Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 10,5, kemudian t tabel
dengan db = n – 1 = 34; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,021. Berdasarkan
hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi
belajar dengan penggunaan media film dalam proses pembelajaran,
dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
67
setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan media film maka hasil
belajar siswa mengalami peningkatan yang sudah baik.
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan di atas diketahui antara
hasil pre test dan post test mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar
siswa. Yaitu dari hasil rata-rata pre test sebesar 7,1 menjadi 8,3 pada post
test, mengalami peningkatan sebesar 1,2. Hal ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan KKM, maka pada pre test terdapat 27 siswa yang
tuntas dan sebanyak 8 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada
post test masih terdapat 1 siswa yang belum tuntas. Maka terdapat
kenaikan jumlah siswa yang tuntas belajar dari pre test ke post test
sebanyak sebanyak 7 siswa.
Peningkatan pada rata-rata pre test dan post test yang diperoleh
sudah baik dan meningkat daripada siklus I karena penggunaan media film
yang lebih tepat pada pembelajaran IPA. Hasil belajar siklus II
menunjukkan kemajuan yang baik, walaupun masih belum memuaskan
karena dalam post test terdapat 1 siswa yang belum tuntas. Diharapkan
siklus selanjutnya akan lebih baik lagi dan dituntaskan.
3. Pembahasan Siklus III
Pada siklus III untuk mengetahui hubungan antara penggunaan
media film dengan peningkatan hasil belajar siswa dapat diperoleh dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
68
Tabel 4.15 Lembar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III
No. Nama Nilai
Pre Test
Nilai
Post Test
Nilai Beda
(D)
Beda
Kuadrat
D2
1 A 6 7 -1 +1
2 B 6 7 -1 +1
3 C 7 8 -1 +1
4 D 6 7 -1 +1
5 E 8 9 -1 +1
6 F 6 8 -2 +4
7 G 7 7 0 0
8 H 9 10 -1 +1
9 I 8 9 -1 +1
10 J 8 8 0 0
11 K 7 8 -1 +1
12 L 7 8 -1 +1
13 M 7 8 -1 +1
14 N 6 9 -3 +9
15 O 8 9 -1 +1
16 P 6 7 -1 +1
17 Q 8 10 -2 +4
18 R 8 10 -2 +4
19 S 6 7 -1 +1
20 T 7 8 -1 +1
21 U 7 8 -1 +1
22 V 8 10 -2 +4
23 W 9 10 -1 +1
24 X 7 8 -1 +1
25 Y 7 9 -2 +4
26 Z 8 10 -2 +4
27 AA 7 8 -1 +1
28 AB 8 9 -1 +1
29 AC 7 7 0 0
30 AD 9 10 -1 +1
31 AE 8 10 -2 +4
32 AF 7 9 -2 +4
33 AG 7 8 -1 +1
34 AH 8 9 -1 +1
35 AI 7 9 -2 +4
-43 +67 2D
69
Rerata D = (-43) : 35 = 1,23
1
2
2
NN
N
DD
Dt
13535
35
4367
23,1
2
t
3435
35
184967
23,1
t
1190
83,5267
23,1
t
1190
17,14
23,1t
012,0
23,1t
2,1118,1111,0
23,1t
Hasil dari perhitungan t hitung sebesar 11,2, kemudian t tabel
dengan db = n – 1 = 34; taraf signifikansi 5% t tabel = 2,021. Berdasarkan
hal tersebut berarti ada perbedaan atau ada hubungan antara prestasi
belajar dengan penggunaan media film dalam proses pembelajaran,
dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa
70
setelah dilakukan tindakan pembelajaran dengan media film maka hasil
belajar siswa mengalami peningkatan yang lebih baik.
Berdasarkan tabel dan hasil perhitungan di atas diketahui pada
siklus III hasil rata-rata pre test sebesar 7,3 menjadi 8,5 pada post test,
yang mengalami peningkatan sebesar 1,2. Hal ini menunjukkan bahwa
prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan.
Berdasarkan KKM, maka pada pre test terdapat 28 siswa yang
tuntas dan sebanyak 7 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada
post test sudah tuntas seluruhnya. Maka terdapat kenaikan jumlah siswa
yang tuntas belajar dari pre test ke post test sebanyak sebanyak 7 siswa.
Pada siklus III peningkatan pada rata-rata pre test dan post test
yang diperoleh sudah lebih baik dan meningkat daripada siklus-siklus
sebelumnya. Dengan penggunaan media film yang lebih tepat pada
pembelajaran, hasil belajar IPA menunjukkan kemajuan yang lebih baik
walaupun belum maksimal.
Berdasar hasil penelitian diatas baik siklus I, siklus II, dan siklus
III dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang penggunaan media film
dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil tersebut sesuai
menurut Wibowo, (2002: 13) media pembelajaran memiliki peranan antara
lain menyamakan persepsi, memperjelas konsep, alat demonstrasi,
simulasi, contoh, motivasi bagi siswa, variasi pada proses pembelajaran,
dan sebagai umpan balik.
71
Penggunaan media pembelajaran mempunyai peranan dalam
pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam penggunaanya sebagai media
pembelajaran, film memiliki kelebihan dan kekurangan. Asnawir dan
Basyirudin Usman, (2002: 95-96) mengungkapkan beberapa keuntungan
media film antara lain:
a. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
b. Penggambarannya bersifat tiga dimensional.
c. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
d. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
e. Dapat menggambarkan teori IPA atau sains dan animasi.
f. Film yang berwarna akan menambah realita obyek yang diperagakan.
Penggunaan media di dalam suatu proses belajar dapat
berpengaruh pada timbulnya aktivitas-aktivitas siswa dalam belajar
sehingga dapat berpengaruh pada tingginya hasil belajar yang dicapai
siswa. Hasil penelitian ini belum merupakan hasil akhir dari penelitian
tindakan kelas yang dilakukan sehingga masih perlu adanya tindak lanjut
melalui perencanaan yang lebih baik.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di
kelas III SD Negeri Susukan 01, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang,
Tahun Pelajaran 2009/2010 di atas dapat disimpulkan bahwa melalui media
audio visual (film) dalam pembelajaran dapat:
1. Melalui media film pembelajaran IPA dapat diketahui kelebihan dan
kekurangan, yaitu:
Kelebihan:
a. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran
b. Siswa tidak bosan dan lebih memperhatikan pembelajaran
c. Siswa dapat memahami konsep dengan mudah
Kekurangan:
a. Membutuhkan pemakaian waktu yang tepat
b. Membutuhkan pengelolaan kelas yang baik
2. Melalui media film siswa mampu mengaitkan materi ajar yang dikuasai
dengan lingkungannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Melalui media film dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dibuktikan
dari nilai rata-rata yang dicapai siswa dari siklus I sampai dengan siklus III
selalu mengalami peningkatan.
73
B. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas maka
saran-saran yang ingin disampaikan adalah:
1. Media film sebagai media pembelajaran merupakan salah satu alternatif
terbaik bagi guru yang dapat dipergunakan dalam menunjang berbagai
proses belajar mengajar.
2. Bagi siswa hendaknya pada saat proses belajar mengajar berlangsung lebih
aktif dan lebih memperhatikan pelajaran serta lebih disiplin supaya waktu
proses pembelajaran lebih efisien.
3. Diharapkan kepada peneliti lain untuk dapat melaksanakan penelitian
dengan lingkup yang lebih luas dalam skripsi ini, sehingga dapat
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan umumnya dan bidang studi IPA
khususnya.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 1998. Evaluasi Intruksional. Bandung: Remaja Karya.
Arikunto, Suharmisi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prkatek.
Jakarta: Rineka Cipta Edisi Revisi IV.
Asnawir, dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat
Pers.
Azwar, Syaifudin. 1987. Test Prestasi. Yogyakarta : Liberty.
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Cet.II.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Haryanto. 2006. Sains untuk Sekolah Dasar Kelas III. Jakarta: Erlangga.
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus
Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Peraturan Menteri Pandidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 2008. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Prof. Sugimin, W. W. dan Prof Dr. Prabowo. 2003. Media Pengajaran. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Rimm, Sylvia. 1997. Why Bright Kids Get Poor Grades: Mengapa Anak Pintar
Memperoleh Nilai Buruk. Jakarta: Grasindo.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sukarno, dkk. 1981. Dasar-dasar Pendidikan Sains. Jakarta: Bhratara Karya
Aksara.
75
Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran. Salatiga: STAIN Salatiga Press & JP
Books.
Wibowo, Tedy. 2002. Media Pembelajaran. Pemerintah Kabupaten Semarang.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Qur’an. 1992. Al-Qur’an dan
Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama.
76
LAMPIRAN-LAMPIRAN
77
Lampiran 1:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Dasar : SD Negeri Susukan 01
Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : Tiga/ Satu
Standar Kompetensi : Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk
hidup yang mempengaruhi perubahan pada
makhluk hidup
Kompetensi Dasar Mendiskripsikan ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup
Indikator : - mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup
- mengidentifikasi ciri-ciri benda tak hidup
- membedakan antara makhluk hidup dan benda
tak hidup
Alokasi Waktu 6 x 35 menit
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat mengenal makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya,
mampu membedakan antara makhluk hidup dan benda tak hidup berdasarkan
pengamatan ciri-cirinya serta mengetahui kebutuhan makhluk hidup untuk
kelangsungan hidupnya melalui media pembelajaran yaitu media audiovisual
(film).
B. Materi Pembelajaran
Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup.
C. Metode Pembelajaran
Direct Instruction (pembelajaran langsung).
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran dengan
berdo’a bersama-sama.
78
b. Mengadakan apersepsi.
c. Mengadakan pre test.
2. Kegiatan Inti
a. Membagi siswa dalam 6 kelompok.
b. Melakukan pengamatan tentang macam-macam dan ciri-ciri makhluk
hidup dengan menggunakan lembar pengamatan melalui media film.
c. Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
d. Menyimpulkan dan mendeskripsikan macam-macam dan ciri-ciri
makhluk hidup.
e. Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
3. Kegiatan Penutup
a. Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa.
b. Mengadakan post test.
c. Mengakhiri pertemuan dengan berdo’a bersama dan mengucapkan
salam.
Pertemuan II (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran dengan
berdo’a bersama-sama.
b. Mengadakan apersepsi.
c. Mengadakan pre test.
2. Kegiatan Inti
a. Melakukan pengamatan tentang macam-macam dan ciri-ciri makhluk
atau benda tak hidup dengan menggunakan lembar pengamatan
melalui media film.
b. Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
c. Menyimpulkan dan mendeskripsikan macam-macam dan ciri-ciri
makhluk atau benda tak hidup.
d. Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
79
3. Kegiatan Penutup
a. Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa.
b. Mengadakan post test.
c. Mengakhiri pertemuan dengan berdo’a bersama dan mengucapkan
salam.
Pertemuan III (2 x 35 menit)
1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam dilanjutkan dengan mengawali pelajaran dengan
berdo’a bersama-sama.
b. Mengadakan apersepsi.
c. Mengadakan pre test.
2. Kegiatan Inti
a. Melakukan pengamatan tentang perbedaan makhluk hidup dan benda
tak hidup dengan menggunakan lembar pengamatan melalui media
film.
b. Diskusi kelompok dan mencatat hasil pengamatan.
c. Menyimpulkan dan mendeskripsikan perbedaan makhluk hidup dan
benda tak hidup.
d. Kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya.
3. Kegiatan Penutup
a. Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa.
b. Mengadakan post test.
c. Mengakhiri pertemuan dengan berdo’a bersama dan mengucapkan
salam.
E. Sumber Belajar
1. Silabus dan buku Sains IPA kelas III
2. CD (Film) pembelajaran
3. Komputer / LCD proyektor
4. Alat-alat laboratorium IPA
80
F. Penilaian
Jenis Tagihan : Tes
Teknik : Tes tertulis dan observasi
Bentuk Instrumen : Soal uraian penalaran observasi
Soal/ Instrumen : Terlampir
Mengetahui,
Kepala SD N Susukan 01 Peneliti
Drs. Aqwam Kukuh Wahyu Wicaksono
NIP 19600313 197911 1 001 NIM 125 07 017
81
Lembar Observasi dalam Pembelajaran
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
Materi Ajar : Ciri-ciri Makhluk Hidup
Sebutkan macam-macam makhluk hidup dan benda tak hidup
No Nama Makhluk Hidup Benda tak Hidup
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kelompok : ……………………….
Nama Siswa :
1. …………………………… ( … )
2. …………………………… ( … )
3. …………………………… ( … )
4. …………………………… ( … )
5. …………………………… ( … )
6. …………………………… ( … )
82
Lembar Observasi dalam Pembelajaran
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Ciri-ciri dan Kebutuhan Makhluk Hidup
Materi Ajar : Ciri-ciri Makhluk Hidup
Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai pernyataan di bawah ini !
No Nama Hewan Cara Berkembang Biak
Melahirkan Bertelur
1 Ayam
2 Itik
3 Kucing
4 Kambing
5 Sapi
6 Tikus
7 Cicak
8 Ular
9 Kupu-kupu
10 Burung Merpati
Kelompok : ……………………….
Nama Siswa :
1. …………………………… ( … )
2. …………………………… ( … )
3. …………………………… ( … )
4. …………………………… ( … )
5. …………………………… ( … )
6. …………………………… ( … )
83
Nama : ………………………….
No. Absen : ………………………….
Soal Tes tertulis
Pertemuan I
1. Sebutkan 5 macam benda tak hidup !
2. Sebutkan 3 contoh hewan yang hidup di air !
3. Sebutkan guna air bagi manusia !
4. Sebutkan 5 contoh hewan yang termasuk serangga !
5. Apa manfaat makanan bagi makhluk hidup ?
Jawaban
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
84
Nama : ………………………….
No. Absen : ………………………….
Soal Tes tertulis
Pertemuan II
1. Sebutkan 5 ciri-ciri makhluk hidup !
2. Apakah yang dihasilkan saat tumbuhan melakukan fotosintesis ?
3. Sebutkan 5 hewan yang berkembang biak dengan bertelur !
4. Sebutkan 5 hewan yang berkembangbiak dengan beranak/melahirkan !
5. Dimanakah habitat atau tempat hidup belut ?
Jawaban
1. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………
85
86
87
88
Lampiran 2:
DAFTAR NILAI DAN RATA-RATA PRE TEST DAN POST TEST SIKLUS
No Klp Nama L/
P
Nilai pada Penelitian
Siklus I Siklus II Siklus III
Pre Post Pre Post Pre Post
1 1 Ageng Wega Shawali L 7 8 8 9 6 7
2 1 Ragil Ahmad Rohani L 7 7 7 7 6 7
3 1 Ahmad Hadiyin L 7 8 7 8 7 8
4 2 Habib Septiawan L 6 8 6 6 6 7
5 1 Yashinta Maulin P 7 7 7 8 8 9
6 1 Arina Sabila Husnina P 5 7 6 7 6 8
7 2 Arsyad Jauhar M. L 6 7 7 8 7 7
8 1 Asa Sabatama P 7 9 9 9 9 10
9 2 Aulia Putri Arnandita P 7 8 8 9 8 9
10 2 Bimantara Andan K. L 8 9 7 8 8 8
11 2 Dilia Nanda Aisya S. P 8 8 6 7 7 8
12 3 Enggar Rizqi W. L 5 7 6 6 7 8
13 2 Fadilah Kurnia H. P 6 7 6 7 7 8
14 3 Hadana Febryanto L 7 8 7 9 6 9
15 3 Khotibul Umam L 7 9 7 9 8 9
16 4 Muhammad Alwi B. L 6 7 6 7 6 7
17 3 Marfiesta Pratiwi P 7 9 8 10 8 10
18 4 Maolana Abdulloh L 7 9 8 10 8 10
19 4 Muhammad Mahdy R. L 6 8 6 8 6 7
20 5 Muhammad Sodiqin L 6 7 8 9 7 8
21 5 Muhammad Maftuh L 6 8 7 9 7 8
22 3 Nanda Septi Rahayu P 7 8 8 10 8 10
23 3 Nastangini P 8 9 9 10 9 10
24 4 Niken Rarasati P 7 9 7 8 7 8
25 5 Nova Bagus Purwanto L 7 8 7 9 7 9
26 6 Rico Satya Nugraha L 6 8 7 10 8 10
27 4 Shabina Dyah Lailani P 7 8 7 8 7 8
28 5 Shilfia Amalia Putri P 8 8 7 8 8 9
29 5 Syifa Alwiyah P 7 8 7 8 7 7
30 6 Syifa Tazkia Najah P 8 8 8 9 9 10
31 6 Wahyu Setyawan L 7 9 7 8 8 10
32 6 Yavi Sabda Mahendra L 7 8 7 9 7 9
33 4 Yusuf Fadha Prasetyo L 7 7 6 7 7 8
34 6 Pratiwi Sukmawati N. P 7 8 7 8 8 9
35 6 Sofyan Fahmi L 6 7 7 8 7 9
Rata- rata 6,8 7,9 7,1 8,3 7,3 8,5
89
Lampiran 3:
LEMBAR PENGAMATAN SISWA DAN GURU
1. Lembar Pengamatan Siswa
No Nama Siswa
Aspek yang diamati
Keaktifan
Siswa
Perhatian
Siswa
Kemampuan
Menjawab
Pertanyaan
K C B K C B K C B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Ageng Wega Shawali √ √ √
2 Ragil Ahmad Rohani √ √ √
3 Ahmad Hadiyin √ √ √
4 Habib Septiawan √ √ √
5 Yashinta Maulin √ √ √
6 Arina Sabila Husnina √ √ √
7 Arsyad Jauhar M. √ √ √
8 Asa Sabatama √ √ √
9 Aulia Putri Arnandita √ √ √
10 Bimantara Andan K. √ √ √
11 Dilia Nanda Aisya S. √ √ √
12 Enggar Rizqi W. √ √ √
13 Fadilah Kurnia H. √ √ √
14 Hadana Febryanto √ √ √
15 Khotibul Umam √ √ √
16 Muhammad Alwi B. √ √ √
17 Marfiesta Pratiwi √ √ √
18 Maolana Abdulloh √ √ √
19 Muhammad Mahdy R. √ √ √
20 Muhammad Sodiqin √ √ √
21 Muhammad Maftuh √ √ √
22 Nanda Septi Rahayu √ √ √
23 Nastangini √ √ √
24 Niken Rarasati √ √ √
25 Nova Bagus Purwanto √ √ √
26 Rico Satya Nugraha √ √ √
27 Shabina Dyah Lailani √ √ √
28 Shilfia Amalia Putri √ √ √
29 Syifa Alwiyah √ √ √
30 Syifa Tazkia Najah √ √ √
31 Wahyu Setyawan √ √ √
32 Yavi Sabda Mahendra √ √ √
90
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
33 Yusuf Fadha Prasetyo √ √ √
34 Pratiwi Sukmawati N. √ √ √
35 Sofyan Fahmi √ √ √
Jumlah 15 17 3 12 17 6 11 15 9
2. Lembar Pengamatan Guru
No Aspek yang diamati K C B
1. Ketepatan menggunakan media √
2. Ketepatan memperagakan media √
3. Ketepatan menggunakan waktu √
4. Kontrol terhadap suasana √
Keterangan :
Diisi dengan menggunakan tanda contreng (√)
K : Kurang, C : Cukup, B : Baik
Pengamat
Warsito
Peneliti
Kukuh Wahyu Wicaksono
NIP 19640207 198401 1 001 NIM 125 07 017
Mengetahui
Drs. Aqwam
NIP 19600313 197911 1 001
91
Lampiran 4:
DOKUMENTASI PENELITIAN
Kegiatan Awal Berdo’a Mengerjakan Pre Test
Penggunaan Media Film Pengamatan Penelitian
Mengelompokkan Siswa Membimbing Siswa
92
Peneliti Pengamat
Mengerjakan Post Test Berdoa’a Bersama
93
Lampiran 5:
94
Lampiran 6:
95
PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG
DINAS PEDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SUSUKAN
SEKOLAH DASAR NEGERI SUSUKAN 01 Alamat : Jl. Raya Sruwen-Karanggede Km. 07 Susukan Kode Pos 50777
Telp. (0298) 615068
SURAT KETERANGAN
Nomor: 421.2/086/2009
Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SD Negeri Susukan 01,
menerangkan bahwa :
Nama : Kukuh Wahyu Wicaksono
Mahasiswa : STAIN Salatiga
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah
NIM : 125 07 017
Benar-benar telah mengadakan penelitian di Sekolah Dasar Negeri
Susukan 01 pada tanggal 26 Novenber s.d 03 Desember 2009 untuk membuat
skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI
MEDIA FILM PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SUSUKAN 01
KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2009/2010”.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Susukan, 05 Desember 2010
Kepala
Drs. Aqwam
NIP 19600313 197911 1 001
96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Kukuh Wahyu Wicaksono
2. Tempat, tanggal lahir : Salatiga, 21 September 1986
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Warga Negara : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jl. Kali Jambu No. 34 Dusun Susukan RT 03
RW 03 Desa Susukan Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang 50777
7. Riwayat Pendidikan : - SD Negeri Susukan 01, lulus tahun 1998
- MTs Negeri Susukan, lulus tahun 2001
- SMA Negeri 1 Tengaran, lulus tahun 2004
- D II PGK STAIN Salatiga, lulus tahun 2006
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 5 Maret 2010
Penulis
Kukuh Wahyu Wicaksono
NIM 125 07 017