peningkatan hasil belajar ipa materi pemanasan...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PEMANASAN GLOBAL
MENGGUNAKAN VIDEO VIDEO ANIMASI
BERBASIS AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MUNTILAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
RISKA DESIYANTI
NIM. 23060150057
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI PEMANASAN GLOBAL
MENGGUNAKAN VIDEO ANIMASI
BERBASIS AUDIO VISUAL
PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 MUNTILAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
RISKA DESIYANTI
NIM. 23060150057
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
مه جد وجد
“Siapa yang berusaha (Insyaallah) mendapat apa yang diusahakannya”
مه سرع حصد
“Siapa yang bercocok tanam (InsyaAllah) akan menuai hasilnya”
مه يجتهد يىجح
“Siapa yang berusaha (InsyaAllah) beroleh kejayaan”
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, skripsi
ini saya persembahkan untuk:
1. Ayahku dan ibuku, Agus Diryantoro dan Winarni yang telah berkorban
untukku, selalu membimbingku, memberikan doa dan kasih sayang yang
tulus, serta dukungan dalam kehidupanku.
2. Adik-adikku tersayang, yang selalu memberikan doa dan kasih sayang
serta menjadi semangat dan motivasi agar segera menyelesaikan skripsi
ini.
3. Sahabat serta teman dekatku yang selalu memberikan motivasi dan
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Orang spesial yang selalu mendampingi, memberikan doa dan semangat
dalam penyelesaian skripsi ini.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Ipa Materi Pemanasan Global Dengan Menggunakan
Video Animasi Berbasis Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2
Muntilan Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Shalawat serta salam tak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Agung
Muhammad SAW, yang telah mereformasi umat manusia dari zaman jahiliyah
menuju zaman yang terang benderang.
Penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyyuddin, M.Ag., selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd., selaku ketua Program studi Tadris
IPA.
4. Bapak Roko Patria Jati, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan bimbingan dengan ikhlas dan meluangkan waktunya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Anggun Zuhaida, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Ida Meinani Sadarsih, M.Pd., selaku guru IPA SMP N 2 Muntilan
yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak Agus Diryantoro dan Ibu Winarni yang telah memberikan doa dan
dukungan.
8. Orang spesialku yang tak pernah lelah memberikan semangat dan
dukungan kepadaku.
x
9. Kanda, yunda, abang, dan adinda HMI Cabang Salatiga Komisariat
Walisongo.
10. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan motivasi.
11. Sahabat seperjuangan Tadris IPA angkatan 2015.
12. Keluarga bidikmisi YA BISMILLAH IAIN Salatiga angkatan 2015.
13. Teman-teman PPL SMP N 8 Salatiga.
14. Teman-teman KKN Posko 159 Dusun Sikanthong.
15. Semua pihak yang telah berkenan terlibat dan membantu sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salatiga, 31 Agustus 2019
Riska Desiyanti
23060150057
xi
ABSTRAK
Desiyanti, Riska. 2019. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pemanasan Global
Menggunakan Video Animasi Berbasis Audio Visual pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 2 Muntilan Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Program
Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Roko Patria
Jati, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Animasi Berbasis Audio Visual
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan video
animasi berbasis audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
pemanasan global pada siswa kelas VII SMP N 2 Muntilan tahun pelajaran
2018/2019. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media pembelajaran
berupa video animasi berbasis audio visual untuk meningkatkan hasil belajar.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dan guru mata pelajaran IPA.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan
utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Setiap
akhir siklus, dilakukan refleksi untuk memperbaiki kelamahan-kelemahan pada
siklus sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, dan
dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2 Muntilan
sebanyak 31 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 14 siswa dan jumlah siswa
perempuan 17 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan video animasi berbasis
audio visual pada mata pelajaran IPA materi pemanasan global dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 2 Muntilan tahun pelajaran
2018/2019. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus ke siklus. Pada siklus I yang tuntas KKM adalah 24 siswa dengan
persentase 77,4%, siswa yang tidak tuntas KKM adalah 7 siswa dengan persentase
22,6%. Pada siklus II siswa yang tuntas KKM adalah 27 siswa dengan persentase
87,1% dan siswa yang tidak tuntas 4 siswa dengan persentase 12,9%. Karena
indikator keberhasilan secara klasikal telah tercapai, yaitu siswa yang
mendapatkan nilai ≥79 persentasenya telah mencapai 85% maka penelitian
dihentikan.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO .................................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................... vi
MOTTO...................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
ABSTRAK .................................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................................................................. 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................................. 8
F. Definisi Operasional .......................................................................................... 9
G. Metode Penelitian ............................................................................................ 10
xiii
1. Rancangan Penelitian ................................................................................ 10
2. Subjek Penelitian ....................................................................................... 12
3. Langlah-Langkah Penelitian ...................................................................... 12
4. Instrumen Penelitian .................................................................................. 14
5. Pengumpulan Data..................................................................................... 15
6. Analisis Data ............................................................................................. 16
H. Sistematika Penulisan ...................................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .................................................................................................... 18
1. Hasil Belajar .............................................................................................. 18
2. Materi Pemanasan Global .......................................................................... 25
3. Animasi ..................................................................................................... 30
4. Media Pembelajaran Audio Visual ............................................................. 30
5. Model Pembelajaran Discovery Learning .................................................. 39
B. Kajian Pustaka................................................................................................. 44
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Muntilan ...................................................... 48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ........................................................................ 56
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ....................................................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 65
1. Kondisi Awal (Pra Siklus) ......................................................................... 65
2. Analisis Data Siklus I ................................................................................ 69
xiv
3. Analisis Data Siklus II ............................................................................... 80
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 96
B. Saran ............................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 99
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................ 101
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian ...................................................................................... 14
Gambar 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ........................................................................... 68
Gambar 4.2 Hasil Belajar Siklus I ............................................................................... 71
Gambar 4.3 Hasil Belajar Siklus II .............................................................................. 82
Gambar 4.4 Rekapitulasi Pra Siklus Siklus I dan Siklus II ........................................... 92
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan SMP Negeri 2 Muntilan ...................................... 49
Tabel 3.2 Data Siswa 3 Tahun Terakhir ...................................................................... 54
Tabel 3.3 Data Siswa Tahun 2018/2019 ...................................................................... 54
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII B Tahun Pelajaran 2018/2019 ................................... 55
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus ............................................................................... 66
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I .......................................................................... 69
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pra Siklus dengan Siklus I ....................................................... 72
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................................. 73
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .............................................................. 58
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................................... 80
Tabel 4.7 Rekapitulasi Siklus I dan II .......................................................................... 83
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ............................................................ 84
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pengamatan Siswa Siklus I dan Siklus II ................................. 86
Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................... 87
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Antar Siklus ................................................... 89
Tabel 4.12 Hasil Perbandingan Antar Siklus ............................................................... 90
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 101
Lampiran 2 Silabus ................................................................................................... 104
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................................ 107
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 125
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ........................................................ 129
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............................... 131
Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ........................................................ 148
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ...................................................... 152
Lampiran 9 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................... 154
Lampiran 10 Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................................ 156
Lampiran 11 Surat Izin Melakukan Penelitian ........................................................... 158
Lampiran 12 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian..................................... 159
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Pembimbing........................................................... 160
Lampiran 14 Satuan Keterangan Kegiatan (SKK) ..................................................... 161
Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup ......................................................................... 166
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan agar
seseorang dapat mengembangkan potensi dirinya. Tujuan pendidikan
adalah membantu siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Menurut Purwanto, pendidikan merupakan suatu proses kegiatan yang
disengaja atas input siswa untuk menimbulkan suatu hasil yang diinginkan
sesuai tujuan yang ditetapkan (Purwanto, 2009: 18). Menurut Sudirman
dalam Hasbullah, pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat
dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1). Pendidikan merupakan usaha yang
dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental. Nurkholis (2013: 26), menyimpulkan bahwa pendidikan adalah
upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan
rohani, dalam interaksi alam dengan lingkungannya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan agar seseorang
dapat mengembangkan potensi diri untuk mencapai tingkat hidup yang
lebih tinggi sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Pendidikan merupakan proses penting dalam kehidupan manusia.
Dengan menempuh pendidikan seseorang akan dapat meningkatkan
2
kesejahteraannya. Dalam proses pendidikan, akan menciptakan
pembelajaran. Gagne dalam Kurniawan, pembelajaran adalah serangkaian
aktivitas untuk membantu mempermudah seseorang belajar, sehingga
terjadi belajar secara optimal (Kurniawan, 2014: 27). Sanjaya dalam
Hanafy, menyatakan bahwa pembelajaran dipandang secara nasional
sebagai suatu proses interaksi yang melibatkan komponen-komponen
utama, yaitu peserta didik, pendidik dan sumber belajar yang berlangsung
dalam suatu lingkungan belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran
merupakan suatu sistem, yaitu satu kesatuan komponen yang satu sama
lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil
yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
(Hanafy, 2014: 74).
Menurut Sagala dalam Hanafy, pembelajaran pada pokoknya
merupakan tahapan-tahapan kegiatan guru dan siswa dalam
menyelenggarakan program pembelajaran, yaitu rencana kegiatan yang
menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok yang secara rinci memuat
alokasi waktu, indikator pencapaian hasil belajar, dan langkah langkah
kegiatan pembelajaran untuk setiap materi pokok pembelajaran (Hanafy,
2014: 74). Pembelajaran merupakan usaha pendidik untuk mewujudkan
terjadinya proses pemerolehan pengetahuan, penguasaan kemahiran, dan
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain
pembelajaran adalah proses yang memfasilitasi peserta didik agar dapat
3
belajar dengan baik. Sehingga dapat menghasilkan proses pembelajaran
yang efektif sebagaimana yang diharapkan.
Proses pembelajaran yang diharapkan yaitu proses pembelajaran
yang efektif dimana aktivitas proses pembelajaran ditandai dengan
terjadinya interaksi edukatif yaitu interaksi yang sadar akan tujuan,
berakar secara metodologis dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar
secara pedagogis pada diri peserta didik, berproses secara sistematis
melalui tahapan rancangan, pelaksanaan dan evaluasi. Pembelajaran yang
efektif tidak terjadi seketika, melainkan berproses melalui tahapan-tahapan
yang dicirikan dengan karakteristik tertentu, yaitu melibatkan proses
mental siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran, membangun
suasana dialogis dan proses tanya jawab secara terus menerus yang
diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa yang pada gilirannya dapat membantu siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri. Jadi, pembelajaran yang
diharapkan adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara
penuh dalam pembelajaran, terbangun suasana dialogis yaitu adanya tanya
jawab antara guru dan siswa di dalam kelas agar siswa dapat memperoleh
pengetahuan dari apa yang mereka konstruksikan sendiri sehingga siswa
menguasai materi pembelajaran dan memperoleh hasil belajar yang
maksimal.
Pembelajaran di sekolah terdiri atas mata pelajaran yang beragam.
Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Menurut Rosarina
4
dan Sudin dan Sanjaya, Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang seluruh alam semesta beserta isinya dan
termasuk semua peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya, baik berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, maupun prinsip-prinsip yang semuanya
terorganisir dan sistematis sehingga menjadi suatu proses untuk
memproduksi pengetahuan. Sedangkan menurut Tursinawati,
pembelajaran IPA diarahkan dengan cara mencari tahu tentang alam secara
sistematis. Sehingga, IPA bukan hanya merupakan penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan dan pembentukan sikap
ilmiah (Tursinawati, 2013: 68)
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang merupakan
tempat proses pembelajaran seharusnya dapat mewujudkan pembelajaran
efektif yang diinginkan. Namun pada kenyataannya, berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII B SMP Negeri 2 Muntilan
pembelajaran IPA belum sesuai dengan pembelajaran yang diinginkan.
Ditemukan masalah-masalah dalam pembelajaran pada saat mata pelajaran
IPA yaitu terlihat banyak siswa yang kurang antusias dengan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung, minat belajar siswa dengan
pembelajaran IPA masih kurang, siswa merasa jenuh dan mengantuk
selama proses pembelajaran, dan siswa masih belum termotivasi dalam
pembelajaran IPA. Sehingga siswa kurang begitu paham dengan materi
5
yang diajarkan dan menyebabkan hasil belajar yang didapatkan masih
rendah.
Permasalahan dalam pembelajaran IPA tersebut disebabkan oleh
anggapan siswa bahwa mata pelajaran IPA adalah pelajaran yang sulit,
dibuktikan dengan banyak siswa yang masih kurang paham dalam
pembelajaran. Selain itu, proses pembelajaran yang masih terpusat pada
guru. Guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode
ceramah. Belum terbangun suasana dialogis tanya jawab antara siswa dan
guru dalam pembelajaran. Siswa hanya mendapatkan pengetahuan dari apa
yang disampaikan oleh guru saja, belum dapat memahami secara luas dan
mendalam. Sehingga siswa pasif dalam pembelajaran dan menyebabkan
siswa belum mendapatkan pengetahuan yang maksimal dari konstruksi
mereka sendiri. Dan, hasil belajar yang didapatkan masih rendah. Hal ini
sangatlah jauh dari proses pembelajaran yang diinginkan.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada, perlu adanya
tindakan dalam memperbaiki kualitas pembelajaran. Berkaitan dengan ini,
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Mukminun ayat 78:
وهىالذي أوشأ لكم السمع والبصبر والفئدة ج
قليلا مب تشكزون
Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian,
pendengaran, penglihatan, dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur (Q.S
Al-mukminun: 78).
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah memberikan karunia
kepada manusia berupa penglihatan dan pendengaran guna menggali
6
potensi yang ada. Hal ini berkaitan dengan media audio visual yang
menggunakan gambar dan suara yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran agar dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Penulis memiliki gagasan bahwa pembelajaran dengan
memanfaatkan media audio visual berbasis animasi akan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPA di
kelas VII SMP N 2 Muntilan. Dengan menggunakan media audio berupa
suara dan visual berupa gambar yang bergerak, materi yang disampaikan
akan lebih jelas dan realistis. Dengan media audio visual diharapkan siswa
tertarik dan tidak merasa jenuh, sehingga tidak merasa kesulitan dengan
mata pelajaran IPA. Apabila siswa sudah termotivasi dan memiliki
pengetahuan yang maksimal maka akan tercipta suasana pembelajaran
yang dialogis seperti pembelajaran yang diharapkan. Apabila
pembelajaran telah berjalan sesuai dengan pembelajaran yang diharapkan
maka hasil dari belajar siswa akan meningkat.
Berdasarakan uraian latar belakang yang ada, maka peneliti akan
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar Ipa Materi Pemanasan Global Menggunakan Video Animasi
Berbasis Audio Visual Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Muntilan
Tahun Pelajaran 2018/2019”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah : Apakah penggunaan
7
video animasi berbasis audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi pemanasan global pada siswa kelas VII SMP N 2 Muntilan tahun
pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang ada, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah penggunaan video animasi berbasis audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi pemanasan global pada siswa
kelas VII SMP N 2 Muntilan tahun pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan teoritis
pendidikan khususnya dalam peningkatan hasil belajar siswa
menggunakan video animasi berbasis audio visual pada mata pelajaran
IPA di SMP.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, dengan menggunakan media audiovisual dapat
memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran
serta memahami materi yang diberikan oleh guru dengan baik
sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi guru, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang
media pembelajaran audiovisual berbasis animasi.
c. Bagi sekolah, penggunaan video animasi berbasis audiovisual
dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
8
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang tingkat kebenarannya
masih harus diuji, karena hipotesis merupakan kesimpulan teoritis
yang disimpulkan dari tinjauan pustaka atau teori (Triyono, 2013:
123). Hipotesis adalah dugaan yang bersifat sementara (Hadi, 2002)
yang masih memerlukan pembuktian. Karena ia merupakan dugaan,
maka hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk pernyataan dan sinkron
dengan rumusan masalah. Pembuktian yang ingin dicapai oleh
hipotesis adalah sebagai upaya untuk menjawab masalah yang telah
dirumuskan sebelumnya (Widodo, 2018: 68)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan video animasi
berbasis audio visual dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
pemanasan global pada siswa kelas VII SMP N 2 Muntilan tahun
pelajaran 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penggunaan media audio visual dikatakan berhasil apabila hasil
yang diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan data primer, indikator keberhasilan yang dirumuskan
adalah:
a. Secara Individu
Siswa telah mencapai nilai ≥ 79 pada materi pemanasan global.
9
b. Secara Klasikal
Siswa yang mendapatkan nilai ≥ 79 sekurang-kurangnya
85% pada materi pemanasan global (Direktur Tenaga
Kependidikan Ditjen PMPTK, 2018: 6). Persentase ini diambil atas
kesepakatan peneliti dengan guru mata pelajaran IPA yang
didasarkan pada kondisi dan kemampuan siswa.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang perlu didefinisikan antara lain:
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan baru yang dimiliki oleh peserta
didik yang didapatkan setelah melewati prose belajar sesuai dengan
tujuan belajar yang telah ditetapkan mencakup aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik (Cintia dkk, 2018: 71).
2. Materi Pemanasan Global
Pemanasan global adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan
secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara
permanen mengubah iklim bumi (Widodo, 2017: 74). Pemanasan
global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan
atmosfer dan permukaan bumi yang disebabkan oleh meningkatnya
gas rumah kaca di atmosfer (Purjiyanta, 2016: 309).
3. Animasi
10
Animasi adalah penggerakan gambar-gambar yang mengikuti suatu
alur atau aturan-aturan tertentu (Puspitosari, 2010: 4). Animasi adalah
usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup (Binanto, 2010:
219).
4. Media Audio Visual
Media audio visual adalah kombinasi antara media audio dan
media visual. Media audio adalah media yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) dan media visual adalah
media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra
penglihatan. Sedangkan media audio visual adalah penggabungan dari
keduanya yaitu media visual dengan menggunakan suara (Karlina,
2017: 30).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom action Research). Langkah-langkah penelitian mengikuti
langkah-langkah yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan gabungan dari kata
penelitian, tindakan, dan kelas. Penelitian merupakan suatu kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan
metodologi untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
dalam meningkatkan mutu yang diamati. Tindakan adalah kegiatan
yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan penerapannya
11
dalam bentuk siklus. Kelas adalah tempat bagi siswa yang dalam
waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam kelas secara bersamaan (Arikunto, 2006 : 2-3).
Menurut Suhardjono (2006 : 58), penelitian tindakan kelas adalah
penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu
praktik pembelajarann di kelasnya. Sedangkan menurut Supardi (2006
: 105), penelitian tindakan kelas adalah suatu pendekatan untuk
meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan ke arah
perbaikan terhadap hasil pendidikan dan pembelajaran.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan penelitian yang dilakukan
di kelas sesuai dengan langkah-langkah dengan tujuan memperbaiki
mutu proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi.
Menurut Wiriaatmaja, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek
pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya
itu(Wiriaatmaja, 2014: 13). Dari pendapat tersebut penelitian tindakan
kelas dilakukan berdasarkan praktek pembelajaran dari pengalaman
sendiri. Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai peneliti
12
sekaligus sebagai pengajar. Peneliti sebagai perencana kegiatan,
pelaksana pembelajaran, pengumpul data, penganalisis, dan pelapor
hasil penelitian. Dalam pelaksanaannya peneliti berkolaborasi dengan
guru IPA SMP N 2 Muntilan. Peneliti dibantu oleh guru IPA SMP N 2
Muntilan yang bertugas membantu peneliti dalam melakukan analisis
data selama proses pembelajaran dan juga refleksi terhadap proses
pembelajaran yang telah berlangsung.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP N 2
Muntilan Tahun Pelajaran 2018/2019 berjumlah 31 siswa yang terdiri
atas 14 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas menurut Arikunto
(2006 : 16) adalah:
a. Perencanaan (Planning)
Langkah pertama dalam melakukan penelitian tindakan
kelas adalah perencanaan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
silabus, materi pembelajaran, membuat rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), mempersiapakan media pembelajaran,
menyusun tugas yang diberikan, menyusun soal post test,
menyusun lembar pengamatan, dan mempersiapakan evaluasi
pembelajaran.
13
b. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau
penerapan isi rancangan tindakan di kelas. Kegiatan dalam
pelaksanaan tindakan ini adalah melaksanakan konsep rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dalam proses
pembelajaran.
c. Pengamatan (Observing)
Pada tahap ini, pengamatan dilakukan dengan mengamati
segala aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung, baik
aktivitas siswa maupun aktivitas guru dengan menggunakan
panduan lembar pengamatan.
d. Refleksi (Reflection)
Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Pada tahap ini peneliti menganalisis dan
mengevaluasi hasil pembelajaran sehingga dapat dijadikan acuan
perbaikan pada siklus berikutnya.
Siklus penelitian dalam penelitian tindakan kelas dapat
dilihat pada gambar 1.1 berikut:
14
Gambar 1.1 Siklus Penelitian
(Sumber: Arikunto,2006)
4. Instrument Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Soal Post Test
d. Lembar Pengamatan Siswa dan Guru
Untuk mengetahui keberhasilan penelitian, digunakan
instrumen pengamatan dan instrumen tes. Instrumen tes digunakan
untuk mengetahui peningkatan belajar siswa menggunakan tes
15
hasil belajara berupa soal pilihan ganda. Instrumen pengamatan
digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran.
5. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang
digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Sudaryono, 2013 : 40).
Tes diberikan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar.
b. Metode Observasi
Observasi yaitu cara pengumpulan data yang dikerjakan
dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap obyek yang diteliti (Triyono, 2013: 157).
Observasi dilakukan kepada siswa dan guru untuk
mengetahui pelaksanaan kegiatan di dalam kelas dengan
menggunakan panduan lembar observasi.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian.
16
6. Analisis Data
Menurut Supardi (2006 : 131), analisis data dalam penelitian
tindakan kelas ada dua jenis, yaitu:
a. Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis
secara deskriptif. Dalam hal ini menggunakan analisis statistik
deskriptif. Dalam analisis ini digunakan untuk mencari nilai
ketuntasan individual dan persentase ketuntasan klasikal.
1) Nilai
Nilai hasil belajar diperoleh dengan menggunakan rumus:
Nilai =
2) Persentase
Menghitung persentase hasil belajar secara klasikal
diperoleh melalui rumus:
Persentase =
%
Keterangan :
F = Jumlah siswa yang tuntas
N = Jumlah seluruh siswa (Nurahmadi, 2018: 441).
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan
atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif),
aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam
belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya. Dalam
17
analisis ini menggunakan lembar observasi ketika pembelajaran
berlangsung.
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dalam memahami isi dari
penelitian ini, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan
dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: Kajian Pustaka, merupakan bagian yang menjelaskan
landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian.
BAB III: Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini penulis
menguraikan deskripsi pelaksanaan penelitian siklus I dan deskripsi
pelaksanaan siklus II.
BAB IV: Hasil Penelitian Dan Pembahasan, pada bab ini penulis
menjelaskan gambaran umum SMP N 2 Muntilan, hasil dari penelitian
dan pembahasan mulai dari tahap awal hingga tahap akhir siklus
penelitian.
BAB V: Penutup, berisi kesimpulan dari pembahasan dan saran-
saran dari penulis sebagiai sumbangan pemikiran dari hasil penelitian dan
daftar pustaka.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Winkel dalam Purwanto, belajar merupakan
proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan
untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar adalah
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Purwanto, 2009: 38-
39). Menurut Purwanto, belajar adalah proses untuk membuat
perubahan dalam diri manusia dengan cara berinteraksi dengan
lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Pada belajar kognitif, prosesnya
mengakibatkan perubahan dalam aspek kemampuan berpikir
(cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam
aspek kemampuan merasakan (afective), belajar psikomotorik
memberikan hasil belajar berupa keterampilan (pshycomotoric)
(Purwanto, 2009: 42-42). Sedangkan menurut Hanafy, belajar
adalah aktivitas psikologi dan fisik yang menghasilkan perubahan
atas pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang relatif konstan.
19
Belajar adalah perubahan tingkah laku, ada bermacam-macam cara
untuk mendapatkan perubahan itu (Hanafy, 2014: 71).
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi
pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi
karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.
Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja.
Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah
adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin
disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan
keterampilan, atau sikapnya(Arsyad, 1997: 1).
Jadi, belajar adalah proses yang terjadi karena adanya
interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh perubahan pada
pengetahuan, tingkah laku, dan sikap.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata
yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil
menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas
atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya
perubahan perilaku pada individu yang belajar. Hasil belajar adalah
perubahan perilaku akibat belajar. Perubahan perilaku disebabkan
karena dia mencapai penguasaan atas tujuan pengajaran yang telah
20
ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif,
afektif, maupun psikomotorik (Purwanto, 2009: 44-46).
Menurut Wahjudi, hasil belajar adalah perubahan perilaku
secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu
interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar
intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan
hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya (Wahjudi, 2015: 4).
Sedangkan menurut Djamarah dalam Nurahmadi, hasil
belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan
belajar yang telah dilakukan oleh individu. Perubahan tingkah laku
yang dialami oleh peserta didik tergantung dari apa yang ia pelajari
selama kurun beberapa waktu. Output (hasil) yang diperoleh
peserta didik biasanya perubahan tingkah laku yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang disimbolkan dengan
angka atau nilai (Nurahmadi, 2018: 440).
Jadi, hasil belajar adalah perubahan pada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang berproses dari kegiatan belajar.
c. Domain Hasil Belajar
Menurut Purwanto, domain hasil belajar adalah perilaku-
perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan.
Perilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain:
21
1) Kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang
terjadi dalam kawasan kognisi. Bloom membagi dan menyusun
tingkat hasil belajar kognitif menjadi enam tingkat. Enam
tingkat itu adalah hafalan (C1), pemahaman (C2), penerapan
(C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).
2) Afektif
Hasil belajar afektif dikemukakan oleh Krathwohl.
Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima tingkat
yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3) Psikomotorik
Simpson mengklasifikasikan hasil belajar psikomotorik
menjadi enam: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan
terbiasa, gerakan kompleks, dan kreativitas (Purwanto, 2009:
50).
d. Prinsip-Prnsip Belajar
Menurut Slameto, Prinsip belajar dapat dilaksanakan dalam
situasi dan kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara
individual. Prinsip-prinsip itu sebagai berikut:
1) Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
22
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi
aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk
mencapai tujuan instruksional.
b) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan
instruksional.
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan
belajar dengan efektif.
d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2) Sesuai hakikat belajar
a) Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya.
b) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan
discovery.
c) Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara
pengertian yang satu dengan pengertiaan yang lain)
sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.
Stimulus yang diberikan menimbulkan response yang
diharapkan.
3) Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
23
a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, pemyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
4) Syarat keberhasilan belajar
a) Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa
dapat belajar dengan tenang.
b) Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali
agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada
siswa (Slameto, 1995: 27-28).
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut
Slameto, adalah:
1) Faktor Intern
Dalam faktor intern ada tiga faktor yaitu faktor jasmaniah,
psikologis, dan kelelahan.
a) Faktor Jasmaniah
(1) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang tergangguu. Agar seseorang dapat
belajar dengan baik, haruslah mengusahakan kesehatan
badannya tetap terjamin dengan cara selalu
24
mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,
belajar, istirahat, tidur, makan, rekreasi, dan ibadah.
(2) Cacat Tubuh
Keadaan cacat tubuh dapat mempengaruhi belajar.
Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini
terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan
khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya
itu.
b) Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang
tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi
hasil belajar. Faktor-faktor itu adalah inteligensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk
dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan
dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar
dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi
kelelahan dalam belajarnya.
2) Faktor Ekstern
a) Faktor Keluarga
25
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara
anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang
kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
pengajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat seperti: kegiatan siswa
dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat (Slameto, 1995: 54-73)
2. Materi Pemanasan Global
a. Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata
atmosfer bumi dan lautan secara bertahap serta sebuah perubahan
yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi (widodo dan
Rachmadiarti dan Hidayati, 2017: 73). Pemanasan global adalah
26
peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan
permukaan bumi (Purjiyanta dkk, 2016: 309).
Jadi, pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer yang menyebabkan perubahan pada iklim bumi.
b. Penyebab Pemanasan Global
Menurut Purjiyanta dkk, penyebab pemanasan global
adalah sebagai berikut:
1) Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca adalah proses alami atmosfer
menghangatkan planet. Efek rumah kaca terjadi akibat panas
yang dipantulkan oleh permukaan bumi terperangkap oleh gas-
gas di atmosfer sehingga tidak dapat diteruskan ke luar
angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan bumi
(Purjiyanta, dkk, 2016: .310).
Prosesnya yaitu, radiasi sinar matahari mengenai
permukaan bumi, maka akan menyebabkan bumi mjenjadi
panas. Radiasi panas bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer.
Panas yang kembali dipantulkan oleh bumi terhalang oleh
polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali
ke bumi. Proses ini akan menahan beberapa panas yang
terperangkap kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat.
Akibatnya, bumi tetap menjadi hangat dan suhunya kembali
meningkat (widodo dkk, 2017: 73).
27
2) Meningkatnya Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca adalah gas di atmosfer bumi seperti karbon
dioksida, metana, dinitrogen oksida, uap air, dan
klorofluorokarbon yang memiliki sifat memerangkap panas
sehingga panas yang dipantulkan oleh permukaan bumi tidak
dapat diteruskan ke angkasa.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya terjadinya
pemanasan global diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil
sebagai pembangkit tenaga listrik.
2) Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai
bahan bakar alat transportasi.
3) Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar Laut
Arktik.
4) Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan
pembakaran lahan hutan.
5) Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigerator
(pendingin).
6) Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
(Widodo dkk, 2017: 73)
c. Dampak Pemanasan Global
Dampak yang diakibatkan dari pemanasan global yaitu:
28
1) Temperatur bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan wilayah lainnya
mungkin tidak.
2) Tingginya temperatur bumi dapat menyebabkan lebih banyak
penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-
masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan
bagian lainnya kering.
3) Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut
meningkat. Begitu pula dengan daratan pantai yang landai,
lama-kelamaan akan mengalami peningkatan akibat
penggenangan air.
4) Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu
karang yang dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk,
populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena
meningkatnya suhu dan pengasaman laut. Sebagaiman
diketahui bahwa spesies lain hidupnya bergantung pada
terumbu karang.
5) Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian
yang dipublikasikan dalam majalah nature, peningkatan suhu
dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies.
Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar
spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
29
6) Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru,
terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh
dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke
tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan
iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7) Penipisan lapisan ozon. Berdasarkan pengamatan satelit,
diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur
mengalami perubahan penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
(Widodo dkk, 2017: 73)
d. Usaha-Usaha Menanggulangi Pemanasan Global
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
pemanasan global adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan
batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2) Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
3) Mengurangi deforestation
4) Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung
chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-
produk yang ramah lingkungan.
5) Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan (Widodo
dkk, 2017: 73).
30
3. Animasi
Menurut Vaughan dalam Binanto, animasi adalah usaha untuk
membuat presentasi statis menjadi hidup (Binanto, 2010: 219).
Menurut Puspitosari dkk, animasi merupakan penggerakan gambar-
gambar yang mengikuti suatu alur atau aturan-aturan tertentu.
Sedangkan menurut Madcoms, animasi adalah suatu gerakan yang
dihasilkan oleh proses manipulasi visual. Media animasi mampu
menunjukkan suatu proses abstrak sehingga siswa dapat melihat
pengaruh perubahan suatu variabel terhadap proses tersebut. Media
animasi menyediakan suatu tiruan yang apabila dilakukan pada
peralatan yang sesungguhnya terlalu mahal atau berbahaya. Menurut
Romadhona dkk, animasi tidak hanya untuk film kartun saja, dapat
juga digunakan untuk media pendidikan, informasi, dan media
pengetahuan lainnya yang tidak dapat dijangkau melalui kamera foto
atau video, misalnya film proses terjadinya gerhana matahari, yang
akan sulit ditempuh dengan pengambilan gambar langsung melalui
kamera (Romadhona dkk, 2014: 198).
Jadi, animasi merupakan gambar yang diproyeksikan dengan
manipulasi visual kemudian diberikan unsur suara sehingga seperti
keadaan yang sebernanya.
4. Media Pembelajaran Audio Visual
a. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media Pembelajaran
31
Menurut Karlina, media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,
dan keinginan siswa sehingga mendorong terciptanya proses
belajar pada siswa (Karlina, 2017: 30).
Menurut Hamdani dalam Romadhona dkk, media
pendidikan adalah alat atau perantara yang dikemukakan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa agar
mudah dipahami dan ditangkap maknanya sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Pada khususnya, media
hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, dapat di dengar
dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan ada persamaan
diantara batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi (Romadhona dkk, 2014: 198).
2) Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Menurut Arsyad, ciri-ciri media pembelajaran adalah
sebagai berikut:
a) Ciri fiksatif (fixative property)
Media animasi mampu menyimpan, merekam,
melestarikan segala objek pengajaran.
b) Ciri manipulatif (manipulative property)
32
Transformasi suatu objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan
waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam
dalam waktu dua atau tiga menit.
c) Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu
objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan
secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada
sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian itu (Arsyad, 1997: 9-10).
3) Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Asyhar dalam Karlina, fungsi media pembelajaran
dijelaskan sebagai berikut:
a) Media sebagai sumber belajar, media pembelajaran
berperan sebagai salah satu sumber belajar bagi siswa.
b) Fungsi semantik, melalui media dapat menambah
perbendaharaan kata atau istilah bagi siswa.
c) Fungsi manipulatif, adalah kemampuan suatu benda
menampilkan kembali suatu benda atau peristiwa dengan
berbagai cara, sesuai kondisi, situasi, tujuan, dan
sasarannya.
33
d) Fungsi fiksatif, adalah kemampuan media untuk
menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu
objek atau kejadian yang sudah lampau.
e) Fungsi distributive, bahwa dalam sekali penggunaan suatu
materi, objek atau kejadian dapat diikuti siswa dalam
jumlah besar dan dalam jangkauan yang sangat luas.
f) Fungsi psikologis, media pembelajaran memiliki beberapa
fungsi seperti atensi, afektif, kognitif, imajinatif, dan fungsi
motivasi.
g) Fungsi sosio kultural, penggunaan media dapat mengatasi
hambatan sosial kultural antar siswa (Karlina, 2017: 30)
Sedangkan menurut karlina, menyimpulkan bahwa fungsi
media pembelajaran adalah dapat mendukung pelaksanaan
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pada hakikatnya, manfaat media pembelajaran adalah dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, perasaan peserta
didikdalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal atau sebagai sarana untuk
membantu agar proses belajar mengajar dapat berjalan secara
optimal dan mendapatkan hasil yang baik (Karlina, 2017: 30).
b. Audio Visual
1) Pengertian AudioVisual
34
Audio visual merupakan kombinasi antara media audio dan
media visual. Media audio adalah media yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) dan media
visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan. Sedangkan media audio
visual adalah penggabungan dari keduanya, yaitu media visual
dengan menggunakan suara (Karlina, 2017: 30).
Menurut Arsyad, Audio visual adalah cara menghasilkan
atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio
dan visual. Pengajaran melalui audio visual menggunakan
pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti mesin
proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.
Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan
penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan
dan pendengaran serta tidak seluruhnya tidak tergantung
kepada pemahaman kata atau simbol-simbol serupa (Arsyad,
1997: 30).
Sedangkan menurut Romadhona dkk, audio visual adalah
kombinasi dari jenis media yang mengandung unsur suara dan
unsur gambar yang dapat dilihat dan didengar (Romadhona
dkk, 2014: 198).
2) Ciri-Ciri Audio Visual
35
Ciri-ciri utama teknologi media audio-visual adalah sebagai
berikut:
a) Biasanya bersifat linear.
b) Biasanya menyajikan visual.
c) Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya
oleh perancang/pembuatnya.
d) Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan
abstrak.
e) Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme
dan kognitif.
f) Berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif
murid yang rendah (Arsyad, 1997: 31)
3) Fungsi Audio Visual
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk
mempelajari materi lebih banyak, audio visual dapat digunakan
untuk:
a) Mengembangkan ketrampilan mendengar dan
mengevaluasi apa yang telah didengar.
b) Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan
mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh
dari lokasi.
c) Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa.
36
d) Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perbahan
tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau
sesuatu masalah (Arsyad, 1995: 148).
4) Jenis audio visual
Menurut Djamarah dalam Romadhona dkk, media audio
visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Media audio visual merupakan kombinasi audio dan
visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Jenis media
visual ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi kedua jenis media (suara dan gambar). Media ini
dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Audio visual diam
Yaitu media yang menampilkan suara dan gambar
diam seperti film bingkai suara (sound slide), film
rangkaian suara, dan cetak suara.
b) Audio visual suara
Yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar bergerak seperti film suara dan video cassete
(Romadhona dkk, 2014: 198).
5) Kelebihan dan kekurangan audio visual
Menurut Hamalik dalam Karlina, kelebihan video adalah
sebagai berikut:
a) Dapat menstimulasi efek gerak.
37
b) Dapat diberi suara maupun warna.
c) Tidak memerlukan keahlian khsusus dalam penyajiannya
d) Tidak memerlukan ruangan gelap dalam penyajiannya.
Sedangkan kekurangan video adalah sebagai berikut:
a) Memerlukan peralatan khusus dalam penyajiannya.
b) Memerlukan tenaga listrik (Karlina, 2017: 31).
Sedangkan menurut Arsyad, kelebihan video sebagai jenis
dari audio visual adalah sebagai berikut:
a) Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari
siswa ketika mereka membaca, diskusi, berpraktek.
b) Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat
disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
c) Mendorong dan meningkatkan motivasi belajar.
d) Dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam
kelompok siswa.
e) Dapat menyajikan peritiwa yang berbahaya bila dilihat
secara langsung.
f) Dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok
kecil, kelompok yang heterogen, maupun perorangan.
g) Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar frame
demi frame, film yang dalam kecepatan normal memakan
waktu satu minggu dapat ditampilkan ke dalam satu atau dua
menit.
38
Sedangkan kekurangan dari audio visual adalah sebagai
berikut:
a) Memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
b) Pada saat dipertunjukkan, gambar-gambar bergerak terus
sehingga tidak semua siswa mampu mengikuti informasi yang
ingin disampaikan melalui media tersebut.
c) Tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar
yang diinginkan. Kecuali jika dirancang dan di produksi khusus
untuk kebutuhan sendiri (Arsyad, 1997: 48-50).
6) Langkah-langkah penggunaan audio visual
Menurut Hamalik dalam Karlina, langkah - langkah
penggunaan audio visual adalah sebagai berikut:
a) Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan dan
melihat rekaman secara aktif.
b) Siapkan kelas agar bisa mendengarkan dan nelihat dengan
baik.
c) Penguasaan teknik penggunaan rekaman dalam berbagai
pelajaran.
d) Guru sudah mengenal dan memahami isi rekaman.
e) Guru memainkan rekaman, mendisukusikan tentang
rekaman dalam kelas, memutar kembali bagian-bagian
rekaman yang sekiranya dianggap penting.
39
f) Setelah kelas mengikuti rekaman, kegiatan selanjutnya
perlu diatur. Guru mengadakan diskusi dalam kelas.
Kegiatan selanjutnya disesuaikan dengan tingkatan kelas
dan jenis rekaman (Karlina, 2017: 31).
5. Model Pembelajaran Discovery Learning
a. Pengertian Discovery Learning
Menurut Mubarok dan Sulistyo, model pembelajaran
discovery learning pertama kali dikembangkan oleh Jerome
Bruner, seorang ahli psikologi yang lahir di New York pada tahun
1915. Bruner menganggap bahwa belajar penemuan (discovery
learning) sesuai dengan sendirinya memberikan hasil yang paling
baik. Bruner menyarankan agar siswa hendaknya belajar melalui
berpartisipasi aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip agar
mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan melakukan
eksperimen-eksperimen yang mengizinkan mereka untuk
menemukan konsep dan prinsip itu sendiri(Mubarok dan Sulistyo,
2014: 216).
Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Widiasworo,
Discovery Learning adalah model pembelajaran yang menekankan
peserta didik untuk menemukan sendiri konsep pengetahuannya.
Dalam proses menemukan, peserta didik dibimbing untuk
40
melakukan serangkaian tahap pembelajaran mulai dari mengamati
hingga mengorganisasikan hasil penemuannya menjadi suatu
konsep pengetahuan(Widiasworo, 2018: 145).
Sedangkan menurut Suherman dalam Azhari, discovery
learning adalah model mengajar yang mengatur pengajaran
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang
sebelumnya belum diketahuinya tidak melalui pemberitahuan,
sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Dalam pembelajaran
discovery learning kegiatan atau pembelajaran yang dirancang
sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep
dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam
menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan,
menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan menarik
kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep
atau prinsip(Azhari, 2015: 13).
Dari pendapat-pendapat tersebut, discovery learning adalah
model pembelajaran dimana siswa dapat menemukan konsep dan
prinsip pengetahuan melalui prosesnya sendiri.
b. Ciri-ciri Discovery Learning
Menurut Kristin dalam Cintia dkk, ciri utama model discovery
learning adalah:
1) Berpusat pada siswa
41
2) Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menghubungkan, dan menggeneralisasikan pengetahuan
3) Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan
pengetahuan yang sudah ada(Cintia dkk, 2018: 71).
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery Learning
Menurut Wahjudi, dalam mengaplikasikan discovery
learning di kelas, ada beberapa prosedur atau langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut:
1) Stimulation (Pemberian Rangsang)
Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang
mebimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri. Di samping itu guru dapat memulai
kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah
pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu siswa untuk melakukan eksplorasi.
2) Problem Statement (Identifikasi Masalah)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah
yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian pilih satu
42
masalah dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah).
Memberikan kesempatan siswa untuk mengidentifikasi dan
menganalisa permasalahan yang mereka hadapi, merupakan
teknik yang berguna dalam membangun pemahaman siswa agar
terbiasa menemukan masalah.
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
Tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan memberi
kesempatan kepada siswa mengumpulkan berbagai informasi
yang relevan, membaca literature, mengamati objek,
wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
Konsekuensi dari tahap ini adalah siswa belajar secara aktif
untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan
permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak
sengaja siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan
yang telah dimiliki.
4) Data Processing (Pengolahan Data)
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data
informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya
43
semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan
bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu.
Data processing disebut juga dengan pengkodean coding/
kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan
generalisasi. Dari generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang alternative jawaban/penyelesaian
yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
5) Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa memeriksa secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan
dengan temuan alternative, dihubungkan dengan hasil data
yang telah diolah.
Verifikasi bertujuan agar proses belajar berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu kemudian di cek, apakah terjawab atau
tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Generalization (Menarik Kesimpulan)
44
Tahap generalisasi adalah proses menarik kesimpulan yang
dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil
verifikasi (Wahjudi, 2015: 2).
d. Kelebihan dan Kelemahan Discovery Learning
Menurut Mutmainna, keunggulan discovery learning adalah:
1) Membantu siswa untuk mengembangkan, mempersiapkan,
serta menguasai keterampilan dalam proses pembelajaran.
2) Membangkitkan gairah belajar siswa.
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan
maju sesuai dengan kemampuan masing-masing.
4) Memperkuat dan menambah kepercayaan diri siswa.
Sedangkan kelemahan discovery learning adalah:
1) Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental,
memiliki keberanian dan keinginan yang kuat untuk
mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.
2) Bila kelas terlalu besar penggunaan media akan kurang aktif.
3) Membutuhkan waktuyang relative lama dibandingkan dengan
metode belajar menerima(Mutmainna, 2015: 48).
B. Kajian Pustaka
Beberapa kajian pustaka terhadap penelitian terdahulu yang memiliki
relevansi dengan penelitian ini antara lain:
45
1. Skripsi karya Nasichin (2015) yang berjudul “Peningkatan Hasil IPA
pada Materi Pertumbuhan Hewan dan Tumbuhan dengan
Menggunakan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas III MI Tawang
Semarang Barat Tahun Pelajaran 2014/2015” yang menyatakan bahwa
pembelajaran IPA dengan menggunakan media audio visual pada
materi pertumbuhan hewan dan tumbuhan pada siswa kelas III MI
Tawang Semarang Barat menunjukkan kenaikan pada tiap siklusnya.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan jumlah siswa yang
mencapai nilai KKM 70 per siklus,dimana pada pra siklus ada 9 siswa
atau 30%, naik menjadi 18 siswa atau 60% pada siklus I, da nada 25
siswa atau 83% pada siklus II.
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
media audio visual. Sedangkan perbedaannya adalah materi dan
tempat penelitian. Materi yang digunakan oleh Nasichin adalah
pertumbuhan hewan dan tumbuhan. Materi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pemanasan global. Nasichin melakukan penelitian
di MI Tawang Semarang Barat sedangkan penelitian ini dilakukan di
SMP Negeri 2 Muntilan.
2. Skripsi karya Mufti Mirandra (2012) yang berjudul “Penggunaan
Media Audio Visual dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam Kelas III B MI Sananul Ula Piyungan Bantul” yang
menyatakan bahwa prestasi belajar siswa setelah penggunaan media
audio visual dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas III B MI
46
sananul Ula Piyungan Bantul mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukkan pada prestasi belajar yang dicapai siswa. Pada rata-rata
siklus I pre-test yang mencapai 61,67 dan post-test meningkat
menjadi 72,78. Sedangkan nilai rata-rata siklus II pada soal pre-test
mengalami peningkatan yaitu 74,33 dan meningkat lagi dengan nilai
rata-rata post-test yang mencapai 84,44. Sedangkan persentase
keberhasilan pada siklus I mencapai 83,33% yang dapat dinyatakan
dengan kriteria baik. Sedangkan pada siklus II persentase keberhasilan
siswa sebesar 94,74% yang dapat dinyatakan dengan kriteria sangat
baik. Dengan demikian penggunaan media audio visual pada
pembelajaran IPA prestasi belajarnya meningkat.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
media audio visual. Sedangkan perbedaannya adalah pada materi dan
tempat penelitian. Pada penelitian yang dilakukan Mufti materinya
adalah cuaca sedangkan penelitian pada materi ini adalah pemanasan
global. Mufti melakukan penelitian di MI Sananul Ula Piyungan
Bantul sedangkan penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Muntilan.
3. Skripsi karya Wildan Bahriyan (2016) dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Siswa melalui Media Audio Visual pada Mata Pelajaran
IPA Materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Manusia Kelas V SDN
Tingkir Lor 01 Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017” menyatakan bahwa
penggunaan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar
IPA peserta didik yang dapat dilihat dari hasil tes yang diperoleh dapat
47
diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas per siklus yaitu
dari siklus I yang berjumlah 16 siswa mengalami peningkatan
sebanyak 4 siswa pada siklus II yaitu 20 siswa yang tuntas, sementara
peningkatan yang terjadi dari siklus II ke siklus III sebanyak 5 siswa
yaitu berjumlah 25 yang tuntas pada siklus III.
Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan
media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Sedangkan perbedaannya adalah pada materi dan tempat penelitian.
Pada penelitian yang dilakukan Wildan materinya adalah sumber daya
alam dan kegiatan manusia sedangkan pada penelitian ini materinya
adalah pemanasan global. Wildan melakukan penelitian di SDN
Tingkir Lor 01 Salatiga sedangkan penelitian ini dilakukan di SMP N
2 Muntilan.
Berdasarkan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa
penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan
hasil belajar. Dengan demikian, penelitian tersebut dapat dijadikan
pendukung untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
Pemanasan Global Menggunakan Video Animasi Berbasis Audio
Visual pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Muntilan Tahun Pelajaran
2018/2019”.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Muntilan
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 MUNTILAN
Alamat Sekolah : Jl. Wates, Gunungpring, Kecamatan
Muntilan, Kabupaten Magelang, Provinsi
Jawa Tengah
NPSN : 20307585
Status : Negeri
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Akreditasi : A
Kurikulum : 2013
Jumlah Rombel : 18
SK Pendirian Sekolah : 030/U/1978
Luas Tanah : 3,925 m2
Telepon : (0293)587567
e-mail : [email protected]
2. Visi dan Misi
a. Visi
Bertaqwa, Berakhlak Mulia, Terampil, dan Berprestasi Unggul
b. Misi
49
1) Mewujudkan peserta didik yang dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
2) Mewujudkan peserta didik dengan sikap toleransi yang tinggi
3) Melatih peserta didik agar memiliki sikap mengedepankan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi
4) Membiasakan peserta didik berbicara dan berlaku santun dalam
bergaul
5) Membiasakan peserta didik memberi salam kepada guru,
orangtua, dan tamu sekolah
6) Membiasakan peserta didik saling menghormati antarsesama
7) Melatih peserta didik agar belajar dan bekerja secara mandiri
8) Melatih peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas tepat
waktu
9) Mewujudkan peserta didik mampu meraih peringkat tiga besar
tingkat kabupaten dalam capaian hasil ujian nasional
10) Melatih peserta didik menguasai landasan kepribadian yang
kuat untuk berkembang lebih lanjut
3. Data Guru dan Karyawan SMP N 2 Muntilan
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan SMP N 2 Muntilan
(Sumber: Data Sekolah)
No Nama L/P NIP Jenis Status
1
Achmad Hiebran
Assani
L Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
50
No Nama L/P NIP Jenis Status
2 Adhinia Imanti P Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
3 Amilia Dwi Saputri P Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
4 Aslichatumilah P 196601011989042002 Guru Mapel PNS
5 Azis Fahrudin L 198005282014061001
Tenaga
Administrasi
PNS
6 Bakrodin L 195909141979031002
Kepala
Sekolah
PNS
7
Bambal Bekti
Sudarmi
P 196104041986032009 Guru Mapel PNS
8 Budi Yuwono L 196410121988061001 Guru Mapel PNS
9 Busri P 197007252000032004 Guru Mapel PNS Depag
10 Edy Ermanto L
Petugas
Keamanan
Tenaga
Honor
Sekolah
11 Fajri Rahmawati P Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
12
Fransiska Yayuk
Tri Haryani
P 196103101988022001 Guru Mapel PNS
13
Hinayana
Yulingestiasih
P 196707161997022003 Guru BK PNS
51
No Nama L/P NIP Jenis Status
14
Huda Herawati
Gayatri
P 197102101999032005 Guru Mapel PNS
15
Ida Meinani
Sadarsih
P 196705201992032006 Guru Mapel PNS
16 Iwang Prana Dewi P Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
17 Jamiat L 196103311993031002
Tenaga
Administrasi
PNS
18
Joni Setyo
Aprilianto
L Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
19 Kusmawati P 197607072005022003 Guru BK PNS
20
Lambertus
Pramudya
Wardhana
L 198411262010011022 Guru TIK PNS
21 Ma. Riyanto L 196605221990031007 Guru Mapel PNS
22 Maika Lisnandar L
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
23 Marno L
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
52
No Nama L/P NIP Jenis Status
24 Maryat L
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
25 Murdono L 196411171993031003 Guru Mapel PNS
26 Nisaussalihah P Guru Mapel
Guru Honor
Sekolah
27 Nunuk Nur Zaerina P 196201241986032012 Guru Mapel PNS
28 Nurjannati Naim P 196501021987032008 Guru Mapel PNS
29 Nurwahyuningsih P 196304191985012003 Guru Mapel PNS
30 Nuryati P
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
31 Riyadiatmi P
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
32 Rudy Yuniarto L 196706101989031011 Guru Mapel PNS
33 Setyo Pambudi L 196707022005011005 Guru Mapel PNS
34 Siti Setiyawati P 197406082000122001 Guru Mapel PNS
35 Sri Handayani P
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
53
No Nama L/P NIP Jenis Status
36 Sri Handayani P
Tenaga
Administrasi
Tenaga
Honor
Sekolah
37 Sri Kismindari P 196202031986102002 Guru Mapel PNS
38 Sri Sulandari P 197101152003122002 Guru Mapel PNS
39 Sugiantara L 197103031998021002 Guru Mapel PNS
40 Sugiwarni P 196310231984122003 Guru Mapel PNS
41 Sulasmiyati P 196707081995122002 Guru Mapel PNS
42 Sulthoni L 196406271986031005 Guru Mapel PNS
43 Supriyanto L 197002111994031007 Guru Mapel PNS
44
Tien
Dwikoraningrum
P 196407311987032005 Guru Mapel PNS
45 Titik Ernawati P 196807132005012010 Guru Mapel PNS
46
Tri Asroriyanto
Gatot Kusbandriyo
L 196404271989031012 Guru Mapel PNS
47 Tri Widiyati P 196011051983032006 Guru Mapel PNS
48
Tutik Rochma
Kustanti
P 196405311986012005 Guru Mapel PNS
49 Waginem P 197505082006042031 Guru Mapel PNS Depag
50 Zaenal Arifin L
Tenaga
Administrasi
T. Honor
Sekolah
54
4. Data Siswa SMP N 2 Muntilan
Tabel 3.2 Data Siswa 3 Tahun Terakhir
(Sumber: Data Sekolah)
Tahun
Pelajaran
Jumlah Siswa Total
Laki-
laki
Perempuan
2018/2019 231 325 556
2017/2018 214 334 548
2016/2017 225 337 562
Tabel 3.3 Data Siswa Tahun 2018/2019
(Sumber: Data Sekolah)
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9
Uraian L P Tot L P Tot L P Tot
Jumlah 85 102 187 75 114 189 55 119 174
55
Tabel 3.4 Data Siswa Kelas VII B Tahun Pelajaran 2018/2019
(Sumber: Data Sekolah)
No. Nama
1 Adimas Wahyu Ariadani
2 Afra Amanulloh Al-Khonsa
3 Alda Adha Nourinta
4 Aisha Fritzie Rafa Adtyaruna
5 Andhika Aranda Setiawan
6 Andini Nur cahyani
7 Arasya Sisma Prawardana
8 Aulia Wuri Nurpriyanti
9 Azzahra Ainurrachmani
10 Bima' Aliy Akbar
11 Debby Zahwa Sabila
12 Fatih Rozaqi
13 Fern Alea Raya Safi'i
14 Helga Arya Prayoga
15 Indra Kusnanto
16 Karina Rohmatul Hidayah
17 Muhammad Alif Ramadhan
18 Muhammad Almas Kusuma
19 Muhammad Arya Krisna
56
No. Nama
20 Muhammad Mustofa
21 Muhammad Yusuf Israfael fahrezi
22 Nabila Natalia Ramadhani
23 Nabilla Putri Ramadhani
24 Nadia Hasna Ramadhani
25 Nia Fajriani
26 Nicholas Yanuarta
27 Rani Mei Wulandari
28 Reva Reno Novendra
29 Rita Meilani
30 Sherin Ayu Sekar Adisti
31 Silvia Ayu Nurazizah
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini dilakukan dalam dua
siklus. Masing-masing siklus terdiri atas perencanaan (planning), tindakan
(acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting).
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2019. Pelaksanaan siklus I
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning)
57
a. Menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu tentang
efek rumah kaca, proses terjadinya pemanasan global, dan
pengertian pemanasan global.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media audiovisual.
d. Mempersiapkan media pembelajaran yaitu video animasi
audiovisual.
e. Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui keaktifan
belajar siswa dalam pembelajaran.
f. Membuat lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
g. Membuat soal post test sebagai evaluasi dan mengetahui
kemampuan siswa.
2. Tindakan (Acting)
Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan selama 2x40 menit. Tahap
pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan RPP yang telah dibuat
menggunakan model pembelajaran discovery learning, yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama-sama.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan manfaat dari materi pembelajaran.
4) Guru memberikan apersepsi kepada siswa.
58
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.
2) Guru memberikan arahan kegiatan pembelajaran dan
penugasan.
3) Guru menyajikan video tentang efek rumah kaca dan
pemanasan global.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari informasi dari video yang
telah ditayangkan.
5) Siswa mengamati dan mencatat informasi dari video efek
rumah kaca dan pemanasan global yang telah ditayangkan.
6) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan informasi yang
didapatkan dari video yang telah ditayangkan.
7) Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi tentang efek rumah
kaca dan pemanasan global dari video yang ditayangkan.
8) Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok tentang efek
rumah kaca dan pemanasan global.
9) Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk
memverifikasi dan menguatkan hasil diskusinya dengan
membaca buku.
10) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil dari diskusi
kelompok.
11) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
59
c. Penutup
1) Peserta didik beserta guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran.
2) Peserta didik beserta guru menyimpulkan materi hasil kegiatan
pembelajaran.
3) Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya.
4) Guru menutup dengan salam.
3. Pengamatan (Observating)
Pada tahap pengamatan, dilakukan pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Dan hasil pengamatan
dimasukkan ke dalam lembar pengamatan siswa dan lembar
pengamatan guru.
4. Refleksi (Reflecting)
Pada tahap refleksi ini dilakukan evaluasi terhadap hasil
pembelajaran yang telah diamati dengan menggunakan media audio
visual. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil perubahan
kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Refleksi
dalam pelaksanaan siklus I adalah:
a. Guru kurang memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga
siswa kurang antusias dalam pembelajaran.
b. Perhatian guru kepada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran
masih kurang.
60
c. Siswa kurang memperhatikan materi dan tidak fokus dalam
pembelajaran.
d. Masih banyak siswa yang ramai dan berbicara dengan temannya
sehingga kelas kurang kondusif.
e. Siswa masih kurang aktif dalam menjawab dan mengajukan
pertanyaan sehingga pembelajaran menjadi pasif.
Setelah dilakukan refleksi pada siklus I, maka rencana perbaikan
pada siklus II adalah:
a. Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa sehingga siswa
semangat dalam belajar.
b. Guru harus meningkatkan perhatian kepada siswa yang kurang
aktif agar ikut aktif dalam pembelajaran.
c. Guru menyuruh siswa untuk membaca materi sebelum
pembelajaran dimulai agar menguasai materi dan siswa fokus pada
materi pembelajaran.
d. Guru harus tegas kepada siswa yang ramai agar kelas menjadi
kondusif.
e. Guru memberikan kesempatan dan mengajak siswa yang kurang
aktif agar ikut serta dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2019. Pada siklus II
peneliti memperbaiki pelaksaan pembelajaran dengan media audio visual
61
berdasarkan hasil refleksi dari siklus I. Pelaksanaan siklus II dapat
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada siklus ini, guru memberikan arahan kepada siswa agar lebih
aktif dalam pembelajaran agar indikator penbelajaran dan hasil belajar
yang diharapkan dapat tercapai. Sebelum melaksanakan pembelajaran
dengan media audio visual guru melakukan perencanaan sebagai
berikut:
a. Menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu tentang
penyebab pemanasan global, dampak pemanasan global, dan upaya
menanggulangi pemanasan global.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
media audiovisual.
d. Mempersiapkan media pembelajaran yaitu video animasi
audiovisual.
e. Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui keaktifan
belajar siswa dalam pembelajaran.
f. Membuat lembar observasi guru untuk mengetahui perkembangan
guru dalam melaksanakan pembelajaran.
g. Membuat soal post test sebagai evaluasi dan mengetahui
kemampuan siswa.
2. Tindakan (Acting)
62
a. Kegiatan awal
1) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama-sama.
2) Guru mengecek kehadiran siswa.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
4) Guru menyampaikan manfaat dari materi pembelajaran.
5) Guru memberikan apersepsi tentang pemanasan global.
b. Kegiatan inti
1) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kerja.
2) Guru memberikan arahan kegiatan pembelajaran dan
penugasan.
3) Guru menyajikan video tentang penyebab pemanasan global,
dampak dari pemanasan global, dan upaya menanggulangi
pemanasan global.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencari informasi dari video yang
telah ditayangkan.
5) Siswa mengamati dan mencatat informasi dari video
pembelajaran pemanasan global yang telah ditayangkan.
6) Guru menyuruh siswa untuk menuliskan informasi yang
didapatkan dari video yang telah ditayangkan.
7) Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi tentang efek rumah
kaca dan pemanasan global dari video yang ditayangkan.
8) Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok tentang efek
rumah kaca dan pemanasan global.
63
9) Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok untuk
memverifikasi dan menguatkan hasil diskusinya dengan
membaca buku.
10) Siswa berdiskusi untuk menyimpulkan hasil dari diskusi
kelompok.
11) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas.
c. Penutup
1) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang video yang
ditayangkan untuk meningkatkan keaktifan siswa.
2) Peserta didik beserta guru mereview hasil kegiatan
pembelajaran.
3) Peserta didik beserta guru menyimpulkan materi hasil kegiatan
pembelajaran.
4) Guru memberikan penguatan materi.
5) Guru menutup dengan salam.
3. Pengamatan (Observating)
Pengamatan dilakukan seperti pada siklus I yaitu hasil pengamatan
hasil pengamatan dimasukkan ke dalam lembar pengamatan siswa dan
lembar pengamatan guru.
4. Refleksi (Reflection)
Hasil pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I, yaitu:
64
a. Siswa lebih termotivasi untuk belajar.
b. Siswa aktif dalam pembelajaran ditandai dengan siswa sudah
berani mengajukan pertanyaan dan antusias menjawab pertanyaan.
c. Siswa terfokus pada materi dan pembelajaran
d. Siswa tidak ramai sehingga kelas menjadi kondusif
65
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal (Pra Siklus)
Permasalahan yang dihadapi siswa kelas VII B SMP N 2 Muntilan
terutama pada materi pemanasan global adalah kurangnya minat siswa
dalam pembelajaran sehingga hasil belajar masih rendah. Dalam
pembelajaran masih banyak siswa yang ramai dan bermain bersama
temannya. Siswa kurang memperhatikan pelajaran. Sehingga
pembelajaran masih kurang kondusif. Hal ini disebabkan karena
mereka beranggapan bahwa IPA adalah mata pelajaran yang sulit
untuk dipelajarai. Selain itu, juga disebabkan karena siswa merasa
jenuh dan mengantuk dalam pembelajaran. Metode yang digunakan
guru kurang menarik bagi siswa. Guru masih menggunakan metode
konvensional yaitu metode ceramah sehingga siswa merasa bosan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, menunjukkan
bahwa kemampuan siswa terhadap mata pelajaran IPA materi
pemanasan global masih rendah. Hasil belajar siswa dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
66
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra siklus
(Sumber: Data Sekolah)
NO. NAMA NILAI
KETERANGAN
KKM = 79
1. Siswa 1 68 Tidak Tuntas
2. Siswa 2 68 Tidak Tuntas
3. Siswa 3 80 Tuntas
4. Siswa 4 56 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 72 Tidak Tuntas
6. Siswa 6 60 Tidak Tuntas
7. Siswa 7 68 Tidak Tuntas
8. Siswa 8 70 Tidak Tuntas
9. Siswa 9 60 Tidak Tuntas
10. Siswa 10 92 Tuntas
11. Siswa 11 72 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 88 Tuntas
13. Siswa 13 70 Tidak Tuntas
14. Siswa 14 84 Tuntas
15. Siswa 15 92 Tuntas
16. Siswa 16 76 Tidak Tuntas
17. Siswa 17 84 Tuntas
18. Siswa 18 84 Tuntas
67
19. Siswa 19 96 Tuntas
20. Siswa 20 80 Tuntas
21. Siswa 21 76 Tidak Tuntas
22. Siswa 22 80 Tuntas
23. Siswa 23 92 Tuntas
24. Siswa 24 70 Tidak Tuntas
25. Siswa 25 68 Tidak Tuntas
26. Siswa 26 64 Tidak Tuntas
27. Siswa 27 64 Tidak Tuntas
28. Siswa 28 74 Tidak Tuntas
29. Siswa 29 84 Tuntas
30. Siswa 30 84 Tuntas
31. Siswa 31 84 Tuntas
Jumlah 2360
Rata-rata 76,12
Persentase Siswa Tuntas 45,2%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 54,8%
a. Persentase siswa yang tuntas
Persentase =
%
Persentase =
Persentase = 45,2%
68
b. Persentase siswa yang tidak tuntas
Persentase =
%
Persentase =
Persentase = 54,8%
Gambar 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus
Berdasarkan gambar 4.1, diketahui jumlah siswa yang
tuntas adalah 14 siswa dengan persentase 45,2% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 31 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang
tidak tuntas adalah sebanyak 17 siswa dengan persentase 54,8%.
Dengan nilai rata-rata kelasnya adalah 76,12. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar pra siklus baik individu maupun klasikal masih
belum mencapai indikator keberhasilan.
45.20%
54.80%
Hasil Belajar Pra siklus
Tuntas
Tidak Tuntas
69
2. Analisis Data Siklus I
a. Hasil Belajar
Hasil belajar pada siklus I yaitu:
Tabel 4.2 Nilai Hasil Belajar Siklus I
NO. NAMA NILAI KETERANGAN
KKM=79
1. Siswa 1 85
Tuntas
2. Siswa 2 85
Tuntas
3. Siswa 3 75
Tidak Tuntas
4. Siswa 4 80
Tuntas
5. Siswa 5 85
Tuntas
6. Siswa 6 95
Tuntas
7. Siswa 7 80 Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
9. Siswa 9 65 Tidak Tuntas
10. Siswa 10 85 Tuntas
11. Siswa 11 85 Tuntas
12. Siswa 12 90 Tuntas
13. Siswa 13 65 Tidak Tuntas
14. Siswa 14 80 Tuntas
15. Siswa 15 85 Tuntas
16. Siswa 16 75 Tidak Tuntas
70
17. Siswa 17 80
Tuntas
18. Siswa 18 90
Tuntas
19. Siswa 19 85 Tuntas
20. Siswa 20 90 Tuntas
21. Siswa 21 85 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tidak Tuntas
23. Siswa 23 90 Tuntas
24. Siswa 24 80 Tuntas
25. Siswa 25 70 Tidak Tuntas
26. Siswa 26 90 Tuntas
27. Siswa 27 100 Tuntas
28. Siswa 28 75 Tidak Tuntas
29. Siswa 29 80 Tuntas
30. Siswa 30 95 Tuntas
31. Siswa 31 85 Tuntas
Jumlah 2560
Rata-rata 82,58
Persentase Siswa Tuntas 77,4%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 22,6%
1) Persentase siswa yang tuntas
Persentase =
%
71
Persentase =
Persentase = 77,4%
2) Persentase siswa yang tidak tuntas
Persentase =
%
Persentase =
Persentase = 22,6%
Gambar 4.2 Hasil Belajar siklus I
Berdasarkan data siklus I, jumlah siswa yang tuntas adalah
24 siswa dengan persentase 77,42%. Sedangkan siswa yang belum
tuntas adalah sebanyak 7 siswa dengan persentase 22,58%. Dan
nilai rata-rata kelas adalah 82,58.
Hasil belajar dari penelitian pada siklus I dapat
dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus pada tabel 4.3 di
bawah ini:
77.42%
22.58%
Hasil Belajar Siklus 1
Tuntas
Tidak Tuntas
72
Tabel 4.3 Rekapitulasi Pra Siklus dengan Siklus I
Keterangan Pra Siklus Siklus I
Tuntas 14 24
Tidak Tuntas 17 7
Rata-rata 76,12
82,58
Persentase
Ketuntasan 45,2% 77,4%
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan. Yaitu
jumlah siswa yang tuntas dari 14 siswa dengan persentase 45,2%
menjadi 24 siswa dengan persentase 77,4%. Hasil belajar kelas
VII B sudah mengalami peningkatan sebesar 32,2%. Namun,
indikator keberhasilan belum tercapai sehingga perlu dilaksanakan
tindakan siklus II.
73
b. Pengamatan
1) Siswa
Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa 1 v v v
2. Siswa 2 v v v
3. Siswa 3 v v v
4. Siswa 4 v v v
5. Siswa 5 v v v
6. Siswa 6 v v v
7. Siswa 7 v v v
8. Siswa 8 v v v
9. Siswa 9 v v v
10. Siswa 10 v v v
11. Siswa 11 v v v
12. Siswa 12 v v v
13. Siswa 13 v v v
14. Siswa 14 v v v
15. Siswa 15 v v v
16. Siswa 16 v v v
74
17. Siswa 17 v v v
18. Siswa 18 v v v
19. Siswa 19 v v v
20. Siswa 20 v v v
21. Siswa 21 v v v
22. Siswa 22 v v v
23. Siswa 23 v v v
24. Siswa 24 v v v
25. Siswa 25 v v v
26. Siswa 26 v v v
27. Siswa 27 v v v
28. Siswa 28 v v v
29. Siswa 29 v v v
30. Siswa 30 v v v
31. Siswa 31 v v v
Jumlah 86 89 86
Persentase 69,35% 71,77% 69,35%
Kualifikasi Baik Baik Baik
a) Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
4 = Baik
5 = Sangat Baik
75
3 = Kurang Baik
b)
c) Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan
(%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
(1) Persentase Keaktifan
Persentase =
Persentase = 69,4%
(2) Persentase Perhatian
Persentase =
Persentase = 71,77%
(3) Persentase Penugasan
76
Persentase =
Persentase = 69,35%
2) Guru
Tabel 4.5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran v
2. Memeriksa kesiapan siswa v
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai v
4. Melakukan apersepsi v
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok v
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa v
7. Menayangkan video pembelajaran v
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi v
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran v
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
dan menjawab pertanyaan v
11.
Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi
pembelajaran v
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan v
13. Meminta masing-masing kelompok untuk v
77
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan. v
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. v
Jumlah 43
Persentase 71,66%
Kualifikasi Baik
a) Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
b)
c) Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan
(%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
4 = Baik
5 = Sangat Baik
78
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dapat diketahui
bahwa persentase pada aspek keaktifan sebesar 69,4%, persentase
pada aspek perhatian sebesar 71.8%, dan persentase pada aspek
penugasan sebesar 69,4%. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran siswa di kelas dapat dikategorikan baik.
c. Refleksi
Berdasarkan pengamatan siswa pada siklus I, diketahui
persentase keaktifan siswa adalah 69,35% dengan kualifikasi baik.
Pada saat proses pembelajaran, siswa masih pasif. Siswa masih
belum aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan yang
diberikan. Sebagian besar masih malu-malu untuk bertanya dan
belum menguasai materi untuk menjawab pertanyaan. Dalam
pembelajaran, hanya beberapa siswa yang mencatat materi yang
penting. Selain itu, dalam diskusi kelompok baru sebagian anak
yang aktif. Masih ada beberapa anak yang hanya diam dalam
kolompok.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pada aspek
perhatian siswa yaitu 71,77% dengan kualifikasi baik. Pada saat
pembelajaran, beberapa siswa telah mengikuti pembelajaran
dengan baik. Namun masih banyak siswa yang ramai dan berbicara
sendiri. Suasana pembelajaran masih belum kondusif. Siswa belum
terfokus pada materi.
79
Pada aspek penugasan siswa yaitu 69,35% dengan
kualifikasi baik. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru
dengan baik. Namun sebagian besar tugas yang dikerjakan belum
maksimal. Siswa masih belum menguasai materi yang diajarkan.
Berdasarkan pada pengamatan siswa tersebut, dapat dijadikan
refleksi untuk perbaikan pada siklus II yaitu:
1) Guru lebih memperhatikan siswa yang pasif, agar ikut aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan.
2) Guru membimbing siswa yang pasif dalam diskusi kelompok,
agar aktif dan berpartisipasi dalam kelompok.
3) Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan
mempelajari materi pada siklus II, agar siswa lebih menguasai
materi.
4) Guru lebih tegas kepada siswa yang ramai dan tidak fokus pada
pembelajaran.
5) Guru lebih menarik dan menguasai dalam mengelola kelas dan
pembelajaran menggunakan media audio visual.
80
3. Analisis Data Siklus II
a. Hasil Belajar
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siklus II
NO. NAMA NILAI KETERANGAN
KKM=79
1. Siswa 1 80
Tuntas
2. Siswa 2 75
Tidak Tuntas
3. Siswa 3 90
Tuntas
4. Siswa 4 65
Tidak Tuntas
5. Siswa 5 90
Tuntas
6. Siswa 6 95
Tuntas
7. Siswa 7 80
Tuntas
8. Siswa 8 95
Tuntas
9. Siswa 9 85
Tuntas
10. Siswa 10 85
Tuntas
11. Siswa 11 75 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 85 Tuntas
13. Siswa 13 90 Tuntas
14. Siswa 14 95 Tuntas
15. Siswa 15 85 Tuntas
16. Siswa 16 90 Tuntas
17. Siswa 17 80 Tuntas
81
18. Siswa 18 95
Tuntas
19. Siswa 19 95
Tuntas
20. Siswa 20 90 Tuntas
21. Siswa 21 80 Tuntas
22. Siswa 22 90
Tuntas
23. Siswa 23 80
Tuntas
24. Siswa 24 85 Tuntas
25. Siswa 25 80 Tuntas
26. Siswa 26 65 Tidak Tuntas
27. Siswa 27 85
Tuntas
28. Siswa 28 85 Tuntas
29. Siswa 29 85 Tuntas
30. Siswa 30 85 Tuntas
31. Siswa 31 90 Tuntas
Jumlah 2630
Rata-rata 84,8
Persentase Siswa Tuntas 87,1%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 12,9%
1) Persentase siswa yang tuntas
Persentase =
%
Persentase =
82
Persentase = 87,1%
2) Persentase siswa yang tidak tuntas
Persentase =
%
Persentase =
Persentase = 12,9%
Gambar 4.3 Hasil Belajar Siklus II
Berdasarkan data siklus II, jumlah siswa yang tuntas
adalah 27 siswa dengan persentase 87,09%. Sedangkan siswa yang
belum tuntas adalah sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,90%.
Dan nilai rata-rata kelas adalah 84,84.
Hasil penelitian dari siklus II dapat dibandingkan dengan
siklus I pada tabel berikut:
87.10%
12.90%
Hasil Belajar Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
83
Tabel 4.7 Rekapitulasi Siklus I dan II
Keterangan Siklus I Siklus II
Tuntas 24 27
Tidak Tuntas 7 4
Persentase
Ketuntasan 77,4% 87,1%
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Yaitu
jumlah siswa yang tuntas dari 24 siswa dengan persentase 77,4%
menjadi 27 siswa dengan persentase 87,1%. Pada siklus II telah
mengalami peningkatan sebesar 9,7%. Karena hasil belajar kelas
VII B sudah mengalami peningkatan dan sudah mencapai
indikator keberhasilan yaitu siswa yang tuntas KKM
persentasenya 87,1% maka penelitian dihentikan.
84
b. Pengamatan
1) Siswa
Tabel 4.8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa 1 v v v
2. Siswa 2 v v v
3. Siswa 3 v v v
4. Siswa 4 v v
v
5. Siswa 5 v v v
6. Siswa 6 v v v
7. Siswa 7 v v v
8. Siswa 8
v v v
9. Siswa 9 v v v
10. Siswa 10 v v v
11. Siswa 11 v v v
12. Siswa 12 v v v
13. Siswa 13 v v v
14. Siswa 14 v v v
15. Siswa 15 v v v
16. Siswa 16 v v v
85
17. Siswa 17 v v v
18. Siswa 18 v v v
19. Siswa 19 v v v
20. Siswa 20 v v v
21. Siswa 21 v v v
22. Siswa 22 v v v
23. Siswa 23 v v v
24. Siswa 24 v v v
25. Siswa 25 v v v
26. Siswa 26 v v v
27. Siswa 27 v v v
28. Siswa 28 v v v
29. Siswa 29 v v v
30. Siswa 30 v v v
31. Siswa 31 v v v
Jumlah 97 98 100
Persentase 78,2% 79,03% 80,6%
Kualifikasi Baik Baik Baik
a) Persentase Keaktifan
Persentase =
86
Persentase = 78,2%
b) Persentase Perhatian
Persentase =
Persentase = 79,03%
c) Persentase Penugasan
Persentase =
Persentase = 80,6%
Dari hasil pengamatan pada siklus II dapat diketahui bahwa
persentase keaktifan sebesar 78,2%, persentase perhatian sebesar
79,03%, dan persentase penugasan sebesar 80,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa pembelajaran siswa di kelas dapat
dikategorikan baik.
Tabel 4.9 Rekapitulasi Pengamatan pada Siswa Siklus I
dan Siklus II
Aspek Siklus I Siklus II
Keaktifan 69,4% 78,2%
Perhatian 71.8% 79,03%
Penugasan 69,4% 80,6%
87
Dari hasil pengamatan pada siklus II dapat diketahui bahwa
persentase pada aspek keaktifan meningkat dari siklus sebelumnya
yaitu dari 69,4% menjadi 78,2%. Persentase pada aspek perhatian
meningkat dari 71,8% menjadi 79,03%. Dan persentase pada
aspek penugasan meningkat dari 69,4% menjadi 80,6%.
2) Guru
Tabel 4.10 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran v
2. Memeriksa kesiapan siswa v
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai v
4. Melakukan apersepsi v
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok v
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa v
7. Menayangkan video pembelajaran v
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi v
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran v
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
dan menjawab pertanyaan v
11.
Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi
pembelajaran v
88
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan v
13.
Meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. v
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan.
v
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. v
Jumlah 50
Persentase 83,3%
Kualifikasi Sangat Baik
c. Refleksi
Berdasarkan pengamatan siswa pada siklus II, diketahui
persentase keaktifan siswa meningkat. Yaitu menjadi 78,2%
dengan kualifikasi baik. Pada siklus ini siswa sudah aktif dalam
menjawab maupun mengajukan pertanyaan baik dalam
pembelajaran ataupun diskusi kelompok. Siswa yang semula pasif
sebagian besar sudah berani aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada aspek
perhatian siswa meningkat menjadi 79,03% dengan kualifikasi
baik. Siswa mengikuti pembelajaran dengan baik dan lebih fokus
pada materi. Siswa sudah tidak ramai sendiri, sehingga
pembelajaran menjadi kondusif.
89
Pada aspek penugasan siswa juga meningkat menjadi
80,6% dengan kualifikasi baik. Siswa dapat mengerjakan tugas
yang diberikan guru dengan baik dan hasilnya lebih maksimal dari
siklus sebleumnya.
Berdasarkan data-data di atas menunjukkan bahwa
penggunaan media animasi berbasis audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Perbandingan Hasil Antar Siklus
Data hasil belajar pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat
disimpulkan pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Belajar Antar Siklus
No. Nama
Hasil Belajar
Pra
Siklus
Siklus I Siklus II
1 Siswa 1 68 85 80
2 Siswa 2 68 85 75
3 Siswa 3 80 75 90
4 Siswa 4 56 80 65
5 Siswa 5 72 85 90
6 Siswa 6 60 95 95
7 Siswa 7 68 80 80
8 Siswa 8 70 80 95
90
9 Siswa 9 60 65 85
10 Siswa 10 92 85 85
11 Siswa 11 72 85 75
12 Siswa 12 88 90 85
13 Siswa 13 70 65 90
14 Siswa 14 84 80 95
15 Siswa 15 92 85 85
16 Siswa 16 76 75 90
17 Siswa 17 84 80 80
18 Siswa 18 84 90 95
19 Siswa 19 96 85 95
20 Siswa 20 80 90 90
21 Siswa 21 76 85 80
22 Siswa 22 80 70 90
23 Siswa 23 92 90 80
24 Siswa 24 70 80 85
25 Siswa 25 68 70 80
26 Siswa 26 64 90 65
27 Siswa 27 64 100 85
28 Siswa 28 74 75 85
29 Siswa 29 84 80 85
30 Siswa 30 84 95 85
91
31 Siswa 31 84 85 90
Jumlah 2360 2560 2630
Rata-rata
76,129 82,5806
84,83870
97
Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat diketahui bahwa pada tahap
pra siklus siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa dan yang tidak tuntas
berjumlah 17 siswa. Pada siklus I, siswa yang tuntas sebanyak 24
siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 7 siswa. Dan pada siklus II,
siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 4
siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar
meningkat. Dari pra siklus berjumlah 14 siswa, pada siklus I
meningkat menjadi 24 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 27
siswa.
Rata-rata hasil belajar dari pra siklus sebesar 76,12. Pada siklus I
rata-ratanya adalah 82,85 dan pada siklus II rata-ratanya adalah 84,84.
Rata-rata dari pra siklus ke siklus I meningkat sebesar 6,73. Pada
siklus I ke siklus II meningkat sebesar 1,99.
Persentase ketuntasan pada pra siklus yaitu 45,2% dan yang tidak
tuntas 54,8%. Persentase ketuntasan pada siklus I sebesar 77,4% dan
yang belum tuntas sebesar 22,58%. Persentase ketuntasan pada siklus
II adalah 87,1% dan yang belum tuntas sebesar 12,9%. Dari pra siklus
92
ke siklus I meningkat sebesar 32,2%. Dan peningkatan persentase dari
siklus I ke siklus II sebesar 9,7%.
Tabel 4.12 Hasil Perbandingan Antar Siklus
Keterangan
Pra
Siklus Siklus I
Siklus
II
Tuntas 14 24 27
Belum Tuntas 17 7 4
Persentase
Ketuntasan 45,2% 77,4% 87,1%
Gambar 4.4 Rekapitulasi Pra Siklus Siklus I dan Siklus II
Bedasarkan tab3l 4.11 dan gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa
siswa yang telah mencapai KKM di setiap siklus mengalami
peningkatan. Dari pra siklus hanya 45,2% yaitu 14 siswa yang tuntas
dari keseluruhan jumlah siswa sebanyak 31. Pada siklus I siswa yang
45.20%
77.40%
87.10%
Pra Siklus Siklus I dan siklus II
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
93
tuntas menjadi 77,40% yaitu 24. Dan pada siklus II siswa yang tuntas
menjadi 87,1% yaitu 27 siswa. Pada siklus II, siklus dihentikan karena
indikator keberhasilan telah tercapai yaitu siswa yang tuntas KKM
telah mencapai persentase 85%.
5. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian pada siklus I dan siklus II dengan
menggunakan media animasi berbasis audio visual pada materi
pemanasan global diperoleh data hasil belajar siswa kelas VII B SMP
N 2 Muntilan.
Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas adalah 24 siswa dengan
persentase 77,4%. Dan jumlah siswa yang belum tuntas adalah 7 siswa
dengan persentase 22,6%. Dari hasil belajar pra siklus ke siklus I
mengalami peningkatan sebesar 32,2%. Meskipun telah mengalami
peningkatan, namun jumlah siswa yang tuntas KKM pada siklus ini
adalah 77,4% dan belum mencapai 85%. Yang artinya indikator
keberhasilan yaitu jumlah siswa yang tuntas KKM adalah ≥ 85%
belum tercapai. Maka perlu dilakukan tindakan siklus II untuk
mendapatkan perbaikan.
Pada siklus II jumlah siswa yang tuntas adalah 27 siswa dengan
persentase 87,1%. Jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa
dengan persentase 12,9%. Dari hasil belajar siklus I ke siklus II
mengalami peningkatan 9,7%. Jumlah siswa yang tuntas KKM pada
94
siklus II sudah mencapai 85% yaitu sebesar 87,1% yang artinya telah
mencapai indikator keberhasilan. Maka penelitian dihentikan.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dengan
menggunakan animasi berbasis audio visual hasil belajar siswa
meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nasichin.
Menurut Nasichin, pembelajaran IPA materi pertumbuhan hewan dan
tumbuhan menggunakan media audio visual pada siswa kelas III MI
Tawang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibuktikan dengan
adanya kenaikan hasil belajar pada setiap siklus. Dimana pada pra
siklus ada 9 siswa atau 30% siswa yang tuntas KKM. Pada siklus I
naik menjadi 18 siswa atau 60%. Dan pada siklus II ada 25 siswa atau
83% (Nasichin, 2015: 72).
Selain itu hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Mirandra. Menurut Mirandra, prestasi belajar siswa setelah
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran IPA pada siswa
kelas III B MI Sanalul Ula Piyungan Bantul mengalamai peningkatan.
Hal ini ditunjukkan pada prestasi belajar yang dicapai siswa.
Persentase keberhasilan pada siklus I adalah 83,33%, sedangkan pada
siklus II persentase keberhasilan siswa sebesar 94,74% (Mirandra,
2012: 119).
Sedangkan menurut Bahriyan, penggunaan media audio visual
dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber daya alam dan
kegiatan manusia pada siswa kelas V SD N Tingkir Lor 01 Salatiga
95
yang dapat dilihat dari hasil tes yang diperoleh. Jumlah siswa yang
tuntas pada siklus I adalah 16 siswa mengalami peningkatan 4 siswa
sehingga jumlah siswa yang tuntas pada siklus II adalah 20 siswa. Pada
siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebanyak 5 siswa yaitu
berjumlah 25 siswa yang tuntas pada siklus III (Bahriyan, 2016: 66).
Penelitian yang dilakukan Bahriyan juga sejalan dengan penelitianyang
dilakukan penulis. Yaitu penggunaan media audio visual dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pendapat-pendapat dari penelitian yang telah
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio
visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dibuktikan dengan
peningkatan hasil belajar dari siklus ke siklus yang telah dijelaskan di
atas.
96
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
penggunaan video animasi berbasis audio visual dalam proses
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa materi pemanasan
global pada siswa kelas VII B SMP N 2 Muntilan Tahun Pelajaran
2018/2019. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus ke siklus. Pada siklus I, jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 24 siswa dari 31 siswa dengan persentase 77,4% dan belum
tuntas sebanyak 22,6%. Rata-rata hasil belajar pada siklus I adalah 82,85.
Hal ini membuktikan bahwa nilai hasil belajar pada siklus ini meningkat
6,73 yang semula 76,12 menjadi 82,85. Meskipun pada siklus I terjadi
peningkatan hasil belajar namun belum mencapai ketuntasan 85% dari
jumlah keseluruhan siswa sehingga indikator keberhasilan belum tercapai.
Pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa dengan persentase
87,1% dan yang belum tuntas sebanyak 4 siswa dengan persentase 12,9%.
Rata-rata hasil belajar pada siklus II adalah 84,84. Pada siklus ini hasil
belajar naik meningkat sebesar 1,99 yang semula 82,85 menjadi 84,84.
Karena indikator keberhasilan telah tercapai, yaitu siswa yang mendapat
nilai ≥79 telah mencapai persentase 85% maka penelitian dihentikan.
97
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya memberikan sosialisasi tentang media pembelajaran
ataupun metode pembelajaran yang menarik bagi siswa.
2. Bagi Guru
a. Guru seharusnya menciptakan pembelajaran yang menarik bagi
siswa dengan menggunakan media atau metode pembelajaran yang
lebih kreatif.
b. Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran video animasi
berbasis audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Siswa
a. Siswa seharusnya aktif dalam pembelajaran
b. Siswa harus fokus dalam pembelajaran agar hasil belajar dapat
maksimal.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Arsyad, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Azhari. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI-IPA 1 pada Materi Sistem
Pernapasan di SMA Negeri Unggul Sigli. Jurnal Biologi Edukasi, (Online).
Vol.7, No. 01, (http://www.e-jurnal.com, diakses pada 20 agustus 2018)
Bahriyan, Wildan. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Media
Audiovisual pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam dan
Kegiatan Manusia Kelas V SDN Tingkir Lor 01 Salatiga Tahun Ajaran
2016/2017. Skripsi. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
IAIN Salatiga
Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital Dasar Teori dan pengembangannya.
Yogyakarta: CV Andi Offset
Cintia, Nichen Irma, Firosalia Kristin, dan Indri Anugraheni. 2018. Penerapan
Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Kreatif dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online). Vol. 32,
No. 1, (http://journal.unj.ac.id, diakses pada 26 April 2019)
Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK. 2008. Kriteria dan Indikator
Keberhasilan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu
Pendidik
Elisandra, Fitria. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Say
Two Stray dengan Media Poster Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Pemanasan Global. Jurnal Pendidikan, (Online), Vol. 06, No.
03, (https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, diakses 29 Juli 2019)
Hanafy. 2014. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Lentera Pendidikan, (Online),
Vol.17, No. 1, (http://journal.uin-alauddin.ac.id, diakses 16 Juli 2019)
Hasbullah. 2009. Dasar dasar Ilmu pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Karlina, Hani. 2017. Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan
Kemampuan Menulis Naskah Drama. E-Jurnal Literasi, (Online). Vol. 1,
No. 1, (https://jurnal.unigal.ac.id, diakses pada 07 Agustus 2019)
99
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung: Alfabeta
Mirandra, Mufti. 2012. Penggunaan Media Audiovisual dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas III B MI Sanalul Ula
Piyungan Bantul. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Mubarok, Chusni, dan Edy Sulistyo.2014. Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X TAV pada
Standar Kompetensi Melakukan Instalasi Sound System di SMK Negeri 2
Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, (Online). Vol. 03, No. 01,
(http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id, diakses pada 19 Agustus 2019)
Mutmainna dan Ferawati. 2015. Komparasi Hasil Belajar Fisika Melalui Metode
Discovery Learning dan Assignment and Recitation. Jurnal Pendidikan
Fisika, (Online). Vol. 3, No. 1, (http://journal.uin-alauddin.ac.id, diakses
pada 20 Agustus 2019)
Nasichin.2015. Peningkatan Hasil Belajar IPA pada Materi Pertumbuhan Hewan
dan Tumbuhan dengan Menggunakan Media Audio Visual pada Siswa
Kelas III MI Tawang Semarang Barat Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi.
Semarang: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah UIN Walisongo Semarang
Nurahmadi, Rosita sari. 2018. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta
Didik SMP Pembangunan Piyungan Kelas VII Semeseter Genap Melalui
Model Role Playing. E-Journal Pendidikan IPA, (Online). Vol. 7, No. 8,
(http://journal.student.uny.ac.id, diakses 28 Juli 2019)
Nurkholis. 2013. Pendidikan dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal
Kependidikan, (Online), Vol. 1, No.1,(http://ejournal.iainpurwokerto.ac.id,
diakses pada 16 Juli 2019)
Purjiyanta, dkk. 2016. IPA Terpadu Jilid 1 Kelas VII SMP/MTS. Jakarta: PT
Gelora Aksara
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Puspitosari, Heni A. 2010. Membuat Presentasi Multimedia Tingkat Lanjut.
Yogyakarta: PT. Skripta Media Creative
Romadhona, Wahyu, Yulia Djahir, dan Ikbal Barlian. 2014. Pengaruh Media
Audio Visual Berbasis Animasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Palembang. Jurnal Profit,
(Online), Vol. 1, No. 2, (https://ejournal.unsri.ac.id, diakses pada 22 Juli
2019)
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta
100
Sudaryono, Gaguk Margono, dan Wardani Rahayu. Pengembangan Instrumen
Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sukarno. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (Prinsip-Prinsip Dasar Konsep dan
Aplikasinya). Surakarta: Media Perkasa
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
Triyono. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Tursinawati. 2013. Analisis kemunculan Sikap Ilmiah Siswa dalam Pelaksanaan
Percobaan pada Pembelajaran IPA di SDN Kota Banda Aceh. Jurnal Pionir,
(Online). Vol. 1, No. 1, (http://journal.ar-raniry.ac.id, diakses pada 27 Juli
2019)
Wahjudi. 2015. Penerapan Discovery Learning dalam Pembelajaran IPA sebagai
Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX-1 di SMP Negeri
1 Kalianget. Jurnal Lentera Sains, (Online). Vol.5, No.1,
(http://artikel.dikti.go.id, diakses pada 26 April 2019)
Widiasworo, Erwin. 2018. Strategi Pembelajaran Edutainment Berbasis
Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Widodo. 2017. Metodologi Penelitian Populer dan Praktis. Depok: PT Raja
Grafindo Persada
Widodo, Wahono, Fida Rachmadiarti, dan Siti Nurul Hidayati. 2017. Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang,
Kemendikbud
Wiriaatmadja, Rochiati. 2014. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset
101
LAMPIRAN-LAMPIRAN
102
Lampiran 1
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran audio visual
Suasana tanya jawab dalam pembelajaran
103
Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas
Siswa mengerjakan soal post test
104
Lampiran 2
SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : VII (Tujuh)
Semester : 2 (Dua)
Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/ teori.
105
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
3.9.Menganalisis
perubahan iklim
dan dampaknya
bagi ekosistem.
4.9 Membuat tulisan
tentang gagasan
adaptasi/
penanggulangan
masalah perubahan
iklim.
3.9.1. Menjelaskan
pengertian efek
rumah kaca
3.9.2. Menjelaskan
proses terjadinya
pemanasan
global.
3.9.3. Mendeskripsikan
definisi
pemanasan
global.
3.9.4. Mendeskripsikan
penyebab
pemanasan
global.
3.9.5. Mendeskripsikan
dampak dari
Efek Rumah Kaca
Pemanasan Global
Mengamati
tayangan tentang
efek rumah kaca
dan pemanasan
global
Mengumpulkan
informasi mengenai
efek rumah kaca
dan pemanasan
global
Mendiskusikan
tentang efek rumah
kaca dan pemanasan
global
Memberikan
kesimpulan tentang
efek rumah kaca
Penilaian
pengetahuan
Penilaian Sikap
106
pemanasan
global bagi
kehidupan di
bumi.
3.9.6. Mendeskripsikan
beberapa upaya
menanggulangi
pemanasan
global
dan pemanasan
global
Mereview materi
efek rumah kaca
dan pemanasan
global
107
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VII (Tujuh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Pemanasan Global
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 40 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri,
peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dnegan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10. Menganalisis perubahan
iklim dan dampaknya bagi
3.9.7. Menjelaskan pengertian efek
rumah kaca
108
ekosistem.
4.9. Membuat tulisan tentang
gagasan adaptasi/
penanggulangan masalah
perubahan iklim.
3.9.8. Menjelaskan proses
terjadinya pemanasan global.
3.9.9. Mendeskripsikan definisi
pemanasan global.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian efek rumah kaca.
2. Menjelaskan proses terjadinya pemanasan global.
3. Mendeskripsikan definisi pemanasan global.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pokok: Pemanasan Global
Sub materi:
1. Efek Rumah Kaca
Di atmosfer bumi terdapat banyak gas-gas rumah kaca alami. Siklus
air, karbon dioksida, dan metana adalah beberapa bagian penting yang
ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah kaca tersebut, kehidupan
di bumi tidak akan terjadi.
Efek rumah kaca adalah proses pemanasan alami yang terjadi ketika
gas-gas tertentu di atmosfer bumi memerangkap panas.
Prosesnya, yaitu ketika radiasi sinar matahari mengenai permukaan
bumi, maka akan menyebabkan bumi menjadi panas. Radiasi panas bumi
akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh
bumi terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan
lagi ke bumi. Proses ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap
kemudian menyebabkan suhu bumi meningkat. Akibatnya, bumi tetap
menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
109
Gas rumah kaca membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam bumi,
akan tetapi gas tersebut memantulkannya kembali ke permukaan bumi.
Dengan demikian bumi tetap hangat.
Para ilmuwan telah mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824.
Joseph Fourier menyatakan bahwa bumi akan jauh lebih dingin jika tidak
memiliki atmosfer. Adanya gas-gas rumah kaca inilah yang membuat
iklim bumi layak huni. Tanpa adanya efek rumah kaca, permukaan bumi
akan berubah sekitar 600 F atau 15,6
0C lebih dingin.
2. Pemanasan Global
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer
bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini
secara permanen mengubah iklim bumi.
Meningkatnya kadar CO2 karena aktivitas manusia di atmosfer
selama 150 tahun terakhir membuat para ilmuwan prihatin karena
berkaitan erat dengan meningkatnya suhu global. Lebih dari satu abad,
ilmuwan telah mempelajari bagaimana gas-gas rumah kaca
menghangatkan bumi dan pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi
terhadap pemanasan suhu bumi. Lebih dari 100 tahun yang lalu,
temperatur rata-rata suhu permukaan bumi meningkat sekitar 0.6oC.
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Metode : Diskusi
F. Media Pembelajaran
Alat dan bahan
1. Alat tulis
2. Proyektor
3. LCD
4. Video animasi pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Buku Siswa IPA Kelas VII Kemdikbud 2017.
110
2. Buku lain yang menunjang pembelajaran.
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah
Model Discovery Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan Stimulasi (Simulasi/
Pemberian rangsang)
- Guru mengucapkan
salam dan berdoa
bersama-sama.
- Guru mengecek
kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
- Guru menyampaikan
manfaat dari materi
pembelajaran.
- Guru memberikan
apersepsi dengan
mengajukan
pertanyaan “Pernahkah
kalian amati perubahan
musim yang terjadi
akhir-akhir ini?
Mengapa musim pada
saat ini tidak dapat
diprediksi? Mengapa
ini dapat terjadi? Apa
yang terjadi pada bumi
kita?
10
menit
111
Kegiatan inti Problem statement
(pernyataan/identifika
si masalah)
- Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok kerja.
- Guru memberikan
arahan kegiatan
pembelajaran dan
penugasan.
- Guru menyajikan
video tentang efek
rumah kaca dan
pemanasan global.
- Guru menyuruh siswa
untuk mencari
informasi dari video
yang telah ditayangkan
55
menit
Data collection
(pengumpulan data)
- Siswa mengamati dan
mencatat informasi
dari video efek rumah
kaca dan pemanasan
global yang telah
ditayangkan.
- Guru menyuruh siswa
untuk menuliskan
informasi yang
didapatkan dari video
yang telah
ditayangkan.
112
Data processing
(pengolahan data)
- Guru menyuruh siswa
untuk berdiskusi
tentang efek rumah
kaca dan pemanasan
global dari video yang
ditayangkan.
- Siswa berdiskusi
dengan teman
sekelompok tentang
efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Verification
(pembuktian)
- Siswa berdiskusi
dengan teman
sekelompok untuk
memverifikasi dan
menguatkan hasil
diskusinya dengan
membaca buku.
Generalization
(menarik
kesimpulan/generalisa
si)
- Siswa berdiskusi
untuk menyimpulkan
hasil dari diskusi
kelompok.
- Perwakilan kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
di depan kelas.
Penutup - Peserta didik beserta
guru mereview hasil
kegiatan pembelajaran.
15
menit
113
- Peserta didik beserta
guru menyimpulkan
materi hasil kegiatan
pembelajaran.
- Guru memberikan
tugas untuk
mempelajari materi
selanjutnya.
- Guru menutup dengan
salam.
I. Penilaian
Aspek Indikator Teknik Bentuk
Instrument
Waktu
Penilaian
Pengetahuan 1. Menjelasakan
pengertian efek
rumah kaca
2. Menjelaskan
proses terjadinya
pemanasan
global
3. Menjelaskan
pengertian
pemanasan
global
Ulangan
Harian
Soal pilihan
ganda
(Terlampir)
Setelah
kegiatan
pembelajaran
Sikap Menunjukkan
perilaku yang
tampak
Observasi Lembar
Observasi
(Terlampir)
Selama
kegiatan
pembelajaran
114
115
Soal Ulangan Harian
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
1. Sebagian panas di bumi dihantarkan dengan cara…
a. radiasi
b. konduksi
c. konveksi
d. transmisi
2. Proses pemanasan alami yang terjadi ketika gas-gas tertentu di atmosfer
bumi memerangkap panas disebut…
a. pemanasan global
b. efek rumah kaca
c. gas rumah kaca
d. pemanasan bumi
3. Ilmuwan yang mempelajari efek rumah kaca sejak tahun 1824 dan
menyatakan bahwa bumi akan dingin apabila tidak diselubungi atmosfer
adalah...
a. Joseph Fourier
b. John Tyndall
c. Svante Arrhenius
d. Archimedes
4. Berikut ini yang merupakan gas-gas rumah kaca adalah…
a. CO2, CFC, CH4
b. CFC, CN, H2O
c. CH4, CO2 , CN
d. CFC, CO2 , CN
5. Berikut yang bukan merupakan gas rumah kaca adalah…
a. karbon dioksida
b. oksigen
c. metana
d. klorofluorokarbon
116
6. Kotoran hewan dari kegiatan peternakan dapat menghasilkan salah satu
gas rumah kaca, yaitu…
a. H2O
b. CH4
c. CO2
d. CFC
7. Gas rumah kaca yang diperlukan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis
adalah…
a. karbonmonoksida
b. karbondioksida
c. kloroflourokarbon
d. metana
8. Gas rumah kaca yang paling banyak di bumi berasal dari…
a. penggunaan aerosol
b. meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian
c. emisi dari kendaraan bermotor
d. industri pendingin
9. Peristiwa efek rumah kaca terjadi karena pengaruh…
a. sinar ultraviolet
b. sinar inframerah
c. cahaya tampak
d. sinar gamma
10. Meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer
menyebabkan…
a. radiasi panas bumi
b. suhu bumi meningkat
c. penurunan permukaan air laut
d. udara menjadi sejuk karena banyak gas rumah kaca
11. Berikut ini yang bukan penyebab meningkatnya konsentrasi gas rumah
kaca di atmosfer adalah…
a. deforestasi
117
b. emisi kendaraan bermotor
c. peternakan
d. penghijauan hutan
12. (1) peternakan
(2) pembakaran hutan
(3) penghematan listrik
(4) penggunaan produk elektronik yang ramah lingkungan.
(5) Deforestasi
Dari pernyataan di atas, yang merupakan penyebab meningkatnya gas
rumah kaca yaitu…
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (3), dan (5)
c. (1), (2), dan (5)
d. (2), (4), dan (5)
13. Apabila tidak ada gas rumah kaca di atmosfer bumi maka berakibat...
a. suhu bumi meningkat sehingga menyebabkan pemanasan
b. terjadi penurunan permukaan air laut
c. suhu bumi menjadi dingin dan tidak ada kehidupan di bumi.
d. terjadi radiasi di permukaan bumi
14. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di
atmosfer adalah…
a. deforestasi
b. pembakaran sampah
c. penggunaan bahan bakar ramah lingkungan
d. penggunaan pupuk alami untuk pertanian
15. Panas matahari yang dipancarkan ke bumi, akan diserap oleh bumi dan
sebagian lagi akan dipantulkan ke atmosfer. Dengan meningkatnya gas
rumah kaca, maka panas yang dipantulkan ke atmosfer akan terhalang oleh
gas rumah kaca sehingga menyebabkan terjadinya…
a. efek rumah kaca
b. pemanasan global
118
c. lapisan ozon
d. radiasi matahari
16. Penggunaan AC sebagai pendingin ruangan dengan penggunaan yang
berlebihan akan menyebabkan pemanasan global karena AC mengandung
salah satu gas rumah kaca yaitu…
a. kloroflourokarbon
b. hidroflourokarbon
c. karbon monoksida
d. karbon dioksida
17. Pada proses pemanasan global kalor akan terperangkap di bumi sehingga
menyebabkan…
a. meningkatnya suhu rata-rata bumi
b. meningkatnya kelembapan udara
c. menurunnya suhu rata-rata bumi
d. menurunnya kelembapan udara
18. Reboisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah pemanasan global
karena tumbuhan dapat...
a. mengikat co2 dan membebaskan o2
b. mengubah o2 dari udara menjadi co2
c. menyerap limbah industri
d. menjaga keseimbangan gas co2 dan o2
19. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kadar gas rumah kaca
adalah…
a. mengganti listrik dengan diesel
b. membangun pembangkit listrik tenaga surya
c. membakar lahan untuk ditanami tanaman sawit
d. memperbanyak usaha peternakan
20. Peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi dan lautan secara bertahap, serta
sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim bumi
disebut…
a. radiasi atmosfer
119
b. efek rumah kaca
c. pemanasan global
d. kenaikan suhu bumi
120
121
122
123
Lampiran 4
Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Kelas/ Semester : VII/ 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
No. Aspek yang Diamati
Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
4. Melakukan apersepsi
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa
7. Menayangkan video pembelajaran
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
dan menjawab pertanyaan
11.
Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi
pembelajaran
124
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan
13.
Meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan.
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.
Jumlah
Persentase
Kualifikasi
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan
(%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
4 = Baik
5 = Sangat Baik
125
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran v
2. Memeriksa kesiapan siswa v
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai v
4. Melakukan apersepsi v
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok v
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa v
7. Menayangkan video pembelajaran v
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi v
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran v
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
dan menjawab pertanyaan v
11.
Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi
pembelajaran v
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan v
13.
Meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. v
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan. v
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. v
Jumlah 43
Persentase 71,66%
Kualifikasi Baik
126
Lampiran 5
Lembar Pengamatan Siswa
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Kelas/ Semester : VII/ 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
127
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
128
Jumlah
Persentase
Kualifikasi
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
Kriteria Penilaian
Tingkat
keberhasilan (%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
4 = Baik
5 = Sangat Baik
129
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa 1 v v v
2. Siswa 2 v v v
3. Siswa 3 v v v
4. Siswa 4 v v v
5. Siswa 5 v v v
6. Siswa 6 v v v
7. Siswa 7 v v v
8. Siswa 8 v v v
9. Siswa 9 v v v
10. Siswa 10 v v v
11. Siswa 11 v v v
12. Siswa 12 v v v
13. Siswa 13 v v v
14. Siswa 14 v v v
15. Siswa 15 v v v
16. Siswa 16 v v v
17. Siswa 17 v v v
130
18. Siswa 18 v v v
19. Siswa 19 v v v
20. Siswa 20 v v v
21. Siswa 21 v v v
22. Siswa 22 v v v
23. Siswa 23 v v v
24. Siswa 24 v v v
25. Siswa 25 v v v
26. Siswa 26 v v v
27. Siswa 27 v v v
28. Siswa 28 v v v
29. Siswa 29 v v v
30. Siswa 30 v v v
31. Siswa 31 v v v
Jumlah 86 89 86
Persentase 69,35% 71,77% 69,35%
Kualifikasi Baik Baik Baik
131
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : VII (Tujuh) / 2 (Dua)
Materi Pokok : Pemanasan Global
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 X 40 menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggungjawab dalam berinteraksi secara efektif
sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekirar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang lmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
dnegan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam
ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9. Menganalisis perubahan 3.9.10. Mendeskripsikan penyebab
132
iklim dan dampaknya bagi
ekosistem.
4.9.Membuat tulisan tentang
gagasan adaptasi/
penanggulangan masalah
perubahan iklim.
pemanasan global.
3.9.11. Mendeskripsikan dampak
dari pemanasan global bagi
kehidupan di bumi.
3.9.12. Mendeskripsikan beberapa
upaya menanggulangi
pemanasan global
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat :
4. Mendeskripsikan penyebab terjadinya pemanasan global.
5. Mendeskripsikan dampak dari pemanasan global bagi kehidupan di bumi.
6. Mendeskripsikan upaya menanggulangi pemanasan global.
D. Materi Pembelajaran
Materi pokok : Pemanasan Global
Sub materi:
1. Penyebab Pemanasan Global
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global
diantaranya adalah:
a. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai
pembangkit tenaga listrik.
b. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan
bakar alat transportasi
c. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
d. Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan pembakaran
lahan hutan.
e. Penggunaan chlorofluorocarbon (CFC) dalam refrigerator (pendingin)
f. Meningkatnya penggunaan pupuk dalam pertanian.
2. Dampak pemanasan Global
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit di prediksi,
tetapi beberapa dampak yang telah nampak, yaitu sebagai berikut:
133
a. Temperatur bumi menjadi semakin tinggi di beberapa wilayah
temperaturnya menjadi lebih tinggi dan wilayah lainnya tidak.
b. Tingginya temperatur bumi dapat menyebabkan lebih banyak
penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing
wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya
kering.
c. Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat.
Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, lama-kelamaan akan
mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
d. Hilangnya terumbu karang. Sebuah laporan tentang terumbu karang
yang dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karag akan
hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman
laut. Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang
hdupnya bergantung pada terumbu karang.
e. Kepunahan spesies yang semakin meluas. Menurut penelitian yang
dipublikasikan dalam majalah Nature, peningakatan suhu dapat
menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies. Sampai saat ini
hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam
punah terus berkembang dan bertambah.
f. Kegagalan panen besar-besaran. Menurut penelitian terbaru terdapat
90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus
memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang beriklim
baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun waktu 100
tahun.
g. Penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu laporan
atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25
km di atas permukaan bumi. Lapisan inilah yang melindungi bumi
dari bahaya radiasi sinar ultraviolet. Berdasarkan pengamatan satelit,
diketahu bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami
penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
3. Usaha Menanggulangi Pemanasan Global
134
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2)
yang dilepasakan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara
yang dibakar untukmenghasilakan energi. Kerusakan lapisan ozon adalah
salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang mengganggu
keseimbangan ekosistem dan biosfer. Beberapa usaha yang dapat
dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global diantaranya sebagai
berikut:
a. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu
bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organic lainnya.
b. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
c. Mengurangi deforestation
d. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung
chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk
yang ramah lingkungan.
e. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
E. Metode Pembelajaran
3. Model : Discovery Learning
4. Metode : diskusi
F. Media Pembelajaran
1. Alat dan bahan
a. Alat tulis
b.Proyektor
c. LCD
d.Video animasi pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Buku Siswa IPA Kelas VII Kemdikbud 2017.
2. Buku lain yang menunjang pembelajaran.
H. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Langkah-Langkah
Model Discovery Deskripsi Kegiatan
Alokasi
waktu
Pendahuluan Stimulasi (Simulasi/ - Guru mengucapkan 10
135
Pemberian rangsang) salam dan berdoa
bersama-sama.
- Guru mengecek
kehadiran siswa.
- Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran.
- Guru menyampaikan
manfaat dari materi
pembelajaran.
- Guru memberikan
apersepsi tentang
pemanasan global.
menit
Kegiatan inti Problem statement
(pernyataan/identifika
si masalah)
- Guru membagi siswa
menjadi beberapa
kelompok kerja.
- Guru memberikan
arahan kegiatan
pembelajaran dan
penugasan.
- Guru menyajikan
video tentang
penyebab pemanasan
global, dampak dari
pemanasan global, dan
upaya menanggulangi
pemanasan global.
- Guru menyuruh siswa
untuk mencari
informasi dari video
yang telah ditayangkan
55
menit
136
Data collection
(pengumpulan data)
- Siswa mengamati dan
mencatat informasi
dari video
pembelajaran
pemanasan global yang
telah ditayangkan.
- Guru menyuruh siswa
untuk menuliskan
informasi yang
didapatkan dari video
yang telah
ditayangkan.
Data processing
(pengolahan data)
- Guru menyuruh siswa
untuk berdiskusi
tentang efek rumah
kaca dan pemanasan
global dari video yang
ditayangkan.
- Siswa berdiskusi
dengan teman
sekelompok tentang
efek rumah kaca dan
pemanasan global.
Verification
(pembuktian)
- Siswa berdiskusi
dengan teman
sekelompok untuk
memverifikasi dan
menguatkan hasil
diskusinya dengan
membaca buku.
Generalization - Siswa berdiskusi
137
(menarik
kesimpulan/generalisa
si)
untuk menyimpulkan
hasil dari diskusi
kelompok.
- Perwakilan kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi kelompok
di depan kelas.
Penutup - Peserta didik beserta
guru mereview hasil
kegiatan pembelajaran.
- Peserta didik beserta
guru menyimpulkan
materi hasil kegiatan
pembelajaran.
- Guru memberikan
penguatan materi.
- Guru menutup dengan
salam.
15
menit
I. Penilaian
Aspek Indikator Teknik Bentuk
Instrument
Waktu
Penilaian
Pengetahuan 1. Mendeskripsikan
penyebab
pemanasan
Ulangan
Harian
Soal pilihan
ganda
Setelah
kegiatan
pembelajar
138
139
Soal Ulangan Harian
Penyebab, dampak, dan upaya menanggulangi pemanasan global
1. Polutan yeng merupakan penyebab terjadinya pemanasan global adalah….
a. okisgen
b. karbon dioksida
c. hidrogen
d. nitrogen
2. Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan pemanasan global,
kecuali…
a. emisi metana
b. emisi CO2
c. penggunaan CFC
d. penghijauan hutan
3. Pertanian merupakan salah satu penyebab pemanasan global karena
pertanian menghasilkan gas…
a. Karbon dioksida
b. metana
c. chloroflourokarbon
d. oksigen
4. Berikut ini yang bukan pemicu pemanasan global adalah…
a. reboisasi
b. efek rumah kaca
c. asap kendaraan bemotor
d. pertanian
5. Aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang menghasilkan gas CFC
adalah…
a. asap kendaraan bermotor
b. pertanian dan peternakan
c. pendingin ruangan
d. deforestasi
140
6. (1) pertanian dan peternakan
(2) reboisasi
(3) deforestasi
(4) penggunaan CFC
Yang merupakan penyebab pemanasan global adalah…
a. (1), (2), dan (3)
b. (1), (2), dan (4)
c. (2), (3), dan (4)
d. (1), (3), dan (4)
7. Pergantian musim yang tidak teratur merupakan dampak dari…
a. penipisan ozon
b. pemanasan global
c. peningkatan suhu
d. rotasi bumi
8. Berikut ini yang bukan dampak pemanasan global adalah…
a. tenggelamnya pulau
b. naiknya permukaan air laut
c. curah hujan menjadi tinggi
d. hasil panen meningkat
9. Dampak pemanasan global bagi kesehatan adalah…
a. manusia tidak mudah terserang penyakit
b. habitat organisme patogen berkurang
c. manusia semakin kebal terhadap penyakit
d. manusia lebih mudah terserang penyakit
10. Yang merupakan dampak dari pemanasan global adalah…
a. hasil panen meningkat
b. permukaan air laut menurun
c. hilangnya terumbu karang
d. muncul pulau-pulau baru
11. Salah satu dampak dari pemanasan global adalah mencairnya es di kutub
yang menyebabkan hal-hal berikut, kecuali…
141
a. permukaan air laut menurun
b. tenggelamnya pulau yang rendah
c. punahnya spesies
d. naiknya permukaan air laut
12. Peristiwa berikut yang bukan akibat dari pemanasan global adalah…
a. kekeringan dan kelaparan
b. tingginya curah hujan
c. tsunami
d. hilangnya terumbu karang
13. (1) cuaca tidak terprediksi
(2) banjir
(3) kekeringan
(4) angina darat dan angina laut
Yang bukan merupakan dampak dari pemanasan global adalah…
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
14. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi pemanasan global adalah…
a. menggunakan energi alternatif
b. deforestasi hutan
c. penggunaan pupuk kimia
d. pendirian pabrik industry
15. Salah satu cara untuk mengurangi gas CFC adalah…
a. penggunaan AC
b. penggunaan refrigerator
c. penggunaan obat nyamuk semprot
d. penggunaan kincir angina
16. (1) reboisasi
(2) deforestasi
(3) penggunaan bahan bakar ramah lingkungan
142
(4) penggunaan AC sebagai pendingin ruangan
Yang merupakan upaya untuk mengatasi pemanasan global adalah…
a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3)
c. (2) dan (3)
d. (3) dan (4)
17. CO2 merupakan penyebab utama dalam pemanasan global. Upaya yang
dilakukan untuk mengurangi CO2 adalah…
a. penggundulan hutan
b. memperbanyak penggunaan kendaraan bermotor
c. deforestasi
d. penghijauan
18. usaha siswa dalam pencegahan pemanasan global yaitu…
a. hemat memakai kertas
b. menghindari penggunaan kantong plastic
c. mengurangi produksi CO2 ke atmosfer dengan menggunakan energy
ramah lingkungan
d. menggunakan parfum semprot
19. Contoh penggunaan produk ramah lingkungan dalam pencegahan
pemanasan global di sekolah, kecuali…
a. berjalan kaki ke sekolah
b. melakukan daur ulang sampah
c. penggunaan kertas secara berlebihan
d. penghijauan di taman sekolah
20. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi pemanasan global
adalah penggunaan energy alternatif. Yang bukan merupakan energi
alternatif adalah…
a. angin
b. matahari
c. batubara
d. biomassa
143
144
145
146
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Kelas/ Semester : VII/ 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
4. Melakukan apersepsi
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa
7. Menayangkan video pembelajaran
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi dan
menjawab pertanyaan
11. Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi pembelajaran
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan
13.
Meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
147
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan.
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.
Total skor
Skor akhir
Persentase
Kualifikasi
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
Kriteria Penilaian
Tingkat keberhasilan
(%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
4 = Baik
5 = Sangat Baik
148
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3 4
1. Melakukan persiapan pembelajaran v
2. Memeriksa kesiapan siswa v
3. Menyampaikan tujuan yang akan dicapai v
4. Melakukan apersepsi v
5. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok v
6. Memberikan arahan dan penugasan diskusi kepada siswa v
7. Menayangkan video pembelajaran v
8. Mengarahkan kepada siswa untuk melakukan diskusi v
9. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran v
10.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberi
dan menjawab pertanyaan v
11.
Membantu siswa yang kesulitan dalam diskusi
pembelajaran v
12. Membimbing siswa untuk memberikan kesimpulan v
13.
Meminta masing-masing kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. v
14. Menyimpulkan tentang materi yang diajarkan.
v
15. Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam. v
Jumlah 50
Persentase 83,3%
Kualifikasi Sangat Baik
149
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Siswa
Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Muntilan
Kelas/ Semester : VII/ 2
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
150
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
151
31.
Jumlah
Persentase
Kualifikasi
Keterangan:
1 = Sangat Tidak Baik
2 = Tidak Baik
3 = Kurang Baik
Kriteria Penilaian
Tingka
keberhasilan (%)
Arti
85-100 Sangat Baik (SB)
65-84 Baik (B)
55-64 Cukup (C)
0-54 Kurang (K)
4 = Baik
5 = Sangat Baik
152
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
No. Nama
Aspek Pengamatan
Keaktifan Perhatian Penugasan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Siswa 1 v v v
2. Siswa 2 v v v
3. Siswa 3 v v v
4. Siswa 4 v v
v
5. Siswa 5 v v v
6. Siswa 6 v v v
7. Siswa 7 v v v
8. Siswa 8
v v v
9. Siswa 9 v v v
10. Siswa 10 v v v
11. Siswa 11 v v v
12. Siswa 12 v v v
13. Siswa 13 v v v
14. Siswa 14 v v v
15. Siswa 15 v v v
16. Siswa 16 v v v
17. Siswa 17 v v v
153
18. Siswa 18 v v v
19. Siswa 19 v v v
20. Siswa 20 v v v
21. Siswa 21 v v v
22. Siswa 22 v v v
23. Siswa 23 v v v
24. Siswa 24 v v v
25. Siswa 25 v v v
26. Siswa 26 v v v
27. Siswa 27 v v v
28. Siswa 28 v v v
29. Siswa 29 v v v
30. Siswa 30 v v v
31. Siswa 31 v v v
Jumlah 97 98 100
Persentase 78,2% 79,03% 80,6%
Kualifikasi Baik Baik Baik
154
Lampiran 9
Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO. NAMA NILAI KETERANGAN
KKM=79
1. Siswa 1 85 Tuntas
2. Siswa 2 85 Tuntas
3. Siswa 3 75 Tidak Tuntas
4. Siswa 4 80 Tuntas
5. Siswa 5 85 Tuntas
6. Siswa 6 95 Tuntas
7. Siswa 7 80 Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
9. Siswa 9 65 Tidak Tuntas
10. Siswa 10 85 Tuntas
11. Siswa 11 85 Tuntas
12. Siswa 12 90 Tuntas
13. Siswa 13 65 Tidak Tuntas
14. Siswa 14 80 Tuntas
15. Siswa 15 85 Tuntas
16. Siswa 16 75 Tidak Tuntas
17. Siswa 17 80 Tuntas
155
18. Siswa 18 90 Tuntas
19. Siswa 19 85 Tuntas
20. Siswa 20 90 Tuntas
21. Siswa 21 85 Tuntas
22. Siswa 22 70 Tidak Tuntas
23. Siswa 23 90 Tuntas
24. Siswa 24 80 Tuntas
25. Siswa 25 70 Tidak Tuntas
26. Siswa 26 90 Tuntas
27. Siswa 27 100 Tuntas
28. Siswa 28 75 Tidak Tuntas
29. Siswa 29 80 Tuntas
30. Siswa 30 95 Tuntas
31. Siswa 31 85 Tuntas
Jumlah 2560
Rata-rata 82,58
Persentase Siswa Tuntas 77,4%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 22,6%
156
Lampiran 10
Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO. NAMA NILAI KETERANGAN
KKM=79
1. Siswa 1 80 Tuntas
2. Siswa 2 75 Tidak Tuntas
3. Siswa 3 90 Tuntas
4. Siswa 4 65 Tidak Tuntas
5. Siswa 5 90 Tuntas
6. Siswa 6 95 Tuntas
7. Siswa 7 80 Tuntas
8. Siswa 8 95 Tuntas
9. Siswa 9 85 Tuntas
10. Siswa 10 85 Tuntas
11. Siswa 11 75 Tidak Tuntas
12. Siswa 12 85 Tuntas
13. Siswa 13 90 Tuntas
14. Siswa 14 95 Tuntas
15. Siswa 15 85 Tuntas
16. Siswa 16 90 Tuntas
17. Siswa 17 80 Tuntas
157
18. Siswa 18 95 Tuntas
19. Siswa 19 95 Tuntas
20. Siswa 20 90 Tuntas
21. Siswa 21 80 Tuntas
22. Siswa 22 90 Tuntas
23. Siswa 23 80 Tuntas
24. Siswa 24 85 Tuntas
25. Siswa 25 80 Tuntas
26. Siswa 26 65 Tidak Tuntas
27. Siswa 27 85 Tuntas
28. Siswa 28 85 Tuntas
29. Siswa 29 85 Tuntas
30. Siswa 30 85 Tuntas
31. Siswa 31 90 Tuntas
Jumlah 2630
Rata-rata 84,8
Persentase Siswa Tuntas 87,1%
Persentase Siswa Tidak Tuntas 12,9%
158
159
160
161
SATUAN KETERANGAN KEGIATAN
Nama : Riska Desiyanti Jurusan : Tadris Ilmu Pengetahuan Alam
NIM : 23060150057 Dosen P.A. : Anggun Zuhaida, M.Pd
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Sebagai Nilai
1. OPAK IAIN Salatiga 2015
“Penguatan Nilai-Nilai Islam Indonesia Menuju
Negara yang Aman dan Damai”
14 Agustus 2015 Peserta 3
2. OPAK JURUSAN TARBIYAH IAIN
SALATIGA 2015 dengan tema: “Integrasi
Pendidikan Karakter Mahasiswa melalui Kampus
Edukatif Humanis dan Religius”
13 Agustus 2015 Peserta 3
3. LIBRARY USER EDUCATION oleh UPT
Perpustakaan IAIN Salatiga
21 Agustus 2015 Peserta 2
4. Studi Intensif Bahasa Arab (SIBA) oleh UPTB
IAIN Salatiga
22 Februari-10 Juni
2016
Peserta 4
5. Studi Intensif Bahasa Inggris (SIBI) oleh UPTB
IAIN Salatiga
22 Februari-10 Juni
2016
Peserta
4
6. Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar (KMD) 06-11 September
2016
Peserta 3
7. Kursus Pembina Mahir Tingkat Lanjut (KML)
Golongan Penggalang (G)
22-27 September
2017
Peserta 4
8. Kursus Bahasa Inggris di Pare oleh EGYPT
Islamic Boarding and Course
05 Januari-03
Februari 2017
Peserta 4
9. Kursus Bahasa Arab di Pare oleh EGYPT Islamic
Boarding and Course
07 Januari-03
Februari 2018
Peserta 4
162
10. Program Bidikmisi “Menghafal Juz 30” oleh
Pondok Pesantren Madrosatul Qur’an
Karangjoho, Mojo, Andong, Boyolali
11 Januari-9
Februari 2016
Peserta 4
11. Pelatihan Kepramukaan oleh Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu keguruan
19-21 Juli 2018 Peserta 3
12. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian
Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2015 di Gedung
Ahmad Dahlan IAIN Salatiga
13 September 2018 Peserta 2
13. Pelatihan Desain Grafis Mahasiswa Bidikmisi
“Berkreasi melalui Desain Grafis”
17-18 Mei 2018 Peserta 2
14. Training Entrepreneurship “Kiat Berwirausaha
Sukses dan Mandiri melalui Bisnis Online” oleh
Bidikmisi IAIN Salatiga
30 Oktober 2017 Peserta 2
15. ESQ Training- Champion Mentality Mahasiswa
Bidikmisi IAIN Salatiga
13 Juni 2016 Peserta 2
16. International Forum On Science (IFoS) 2018)
“Science as an Integral Part of Islam” oleh HMJ
Tadris IPA IAIN Salatiga
2018 Peserta 3
17. Seminar Nasional “Mewujudkan Indonesia Kita,
Bukan Indonesia Kami: Meningkatkan Stabilitas
Ekonomi di Tengah Gejolak Politik Indonesia”
oleh HMJ HES IAIN Salatiga
02 Mei 2018
Peserta
8
18. Scholarship Seminar “Unlocking The Future
Through Scholarships” oleh Bidikmisi IAIN
Salatiga
23 Mei 2017 Peserta 2
19. Scholarship Seminar “Drawing The Future
Through Scholarships” oleh Bidikmisi IAIN
Salatiga
20 April 2018 Peserta 2
163
20. Seminar Manajemen Bisnis Syariah “Revolusi
Perniagaan Ekonomi Syariah Modern di
Pedesaan” oleh KKN IAIN Salatiga 2019
19 Februari 2019 Panitia 4
21. Seminar Motivasi dan Kewirausahaan
“Menumbuhkan Semangat Berprestasi sebagai
Wujud Pengabdian Bangsa di Era Global” oleh
Bidikmisi IAIN Salatiga
24 Desember 2015 Peserta 2
22. Seminar Kewirausahaan “Membumikan Seni
Qur’an melalui Wirausaha” oleh JQH Al-Furqan
IAIN Salatiga
25 Desember 2015 Peserta 2
23. Seminar Kegiatan Peternakan, Pertanian, dan
Pariwisata oleh KKN IAIN Salatiga 2019
16 Februari 2019 Panitia 4
22. Workshop Peningkatan Kompetensi Pendidik dan
Tenaga Kependidikan SMP Negeri 8 Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019
8-9, 11, 18 Agustus
2018
Peserta 4
23. Workshop “Go Recycle Training” oleh Ma’had
Putri IAIN Salatiga
19 September 2015 Peserta 2
24. Sarasehan “Wahana Mewujudkan Solidaritas
antar Mahasiswa” oleh HMJ Tadris IPA
26 Mei 2016 Peserta 2
25. Mimbar Ilmiah Sains Indonesia I “Menjaring
Matahari: Kearifan Akademik terhadap
Lingkungan melalui Paperless Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi”
2016 Peserta 2
26. Forum Diskusi Bulanan Matematika “Aktualisasi
Berpikir Matematika dalam Ranah Tulisan dan
Penelitian untuk Membudayakan Literasi
Mahasiswa”
09 April 2018 Peserta 2
27. Apresiasi Akademik Dosen dan Mahasiswa 20 September 2017 Peserta 2
164
Tadris IPA FTIK IAIN Salatiga
28. Sosialisasi dn Desiminasi Buku: Model
Pendekatan Saintifik dalam Kehidupan
Keagamaan masyarakat Kampung Muallaf
28 Desember 2016 Peserta 2
28. Bedah Buku “Muda 7 Warna” oleh ma’had Putri
IAIN Salatiga
03 Oktober 2015 Peserta 2
29. Anniversary Youth Association of Bidikmisi
Limardhotillah (YA BISMILLAH) ke-5 “Satu
Arah, Satukan Langkah dalam Mencapai Masa
Depan Gemilang”
13 Agustus 2017 Peserta 2
30. Pengajian Akbar KKN IAIN Salatiga 2019 23 Februari 2019 Panitia 4
31. Ramadhan In Campus “Bersahabat dengan Al-
Qur’an, menjadi Keluarga Terdekat Sang Maha
Rahman” oleh Bidikmisi IAIN Salatiga
15 Juni 2017 Peserta 2
32. Ramadhan with Tadris IPA and Social Event in
Panti Asuhan Baitul Falah oleh HMJ Tadris IPA
08 Juni 2017 Peserta 2
33. Tadribu Tajhizi Al-janazah dalam Ramadhan
berbagi Kebahagiaan bersama Tadris IPA
25 Mei 2018 Peserta 2
34. Makrab: Asik Semalam bersama Scientist In
Laga (ASAM BASA) oleh HMJ Tadris IPA IAIN
Salatiga
02 Desember 2018 Peserta 2
35. Semi Finalist “Research Of Applied Chemistry
Competition (REACTION) Of Chemistry Week
X” was held by Chemistry Department Faculty
Of Science at Sepuluh Nopember Institute Of
Technology, Surabaya
27 Mei- 02
September 2018
8
36. Penerimaan Anggota Baru (PAB) JQH Al-Furqan
2015 “Keep on Loving Holy Qur’an to Reach a
25-26 Desember Peserta 3
165
Pacefullness of Life” 2015
Jumlah 116
166
167
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Riska Desiyanti
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 04 Desember 1996
Alamat : Gatak RT 02 RW 02, Kecamatan Mungkid,
Kabupaten Magelang
No. HP : 085743261648
e-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Tahun
1. SD Negeri Mungkid 1 2003-2010
2. SMP Negeri 1 Mungkid 2010-2013
3. SMA Negeri 1 Muntilan 2013-2015
4. IAIN Salatiga 2015-2019
Riwayat Organisasi
No. Nama Organisasi Tahun
1. Pengurus HMI Cabang
Salatiga Komisariat
Walisongo Wasekbid PPPA
2019-2020
2. Forum Komunikasi
Mahasiswa Magelang (FK-
Wama)
2015