peningkatan aktivitas belajar mata pelajaran pkn...

18
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh SEPTIANA DWI ASTUTI A 510091022 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: doanthu

Post on 16-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE

PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

SEPTIANA DWI ASTUTI A 510091022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%
Page 3: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KEMIRI

KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012 / 2013

Septiana Dwi Astuti, A 510091022, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2012, 83 halaman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar PKn sistem pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri tahun pelajaran 2012/2013 melalui strategi pembelajaran Role Playing.

Penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dan mengacu pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan rumusan masalah yaitu: Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar PKn bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013?. Subyek penelitian adalah Guru dan Siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri sedangkan Objek penelitiannya adalah pelajaran PKn melalui strategi pembelajaran Role Playing. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam mengadakan evaluasi penelitian yaitu : lembar observasi, daftar kelas IV SD Negeri 04 Kemiri, daftar nilai. Tehnik analisis data dengan menggunakan tehnik deskriptif kualitatif yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian akhir menunjukkan aktivitas belajar siswa meningkat. Pada siklus I siswa yang bertanya 52,1%, Pada siklus II 80,4%. Siswa yang menjawab pertanyaan pada siklus I 65,2%, pada siklus II 89,1%.Kerjasama siswa pada siklus I 36,9%, pada siklus II 76%. Siswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 68, pada siklus I sebesar 65,21 %, siklus II 84,78 %. Dengan demikian dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran Role Playing ada peningkatan aktivitas dan hasil belajar PKn sistem pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan bagi siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Kebakkramat Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Kata kunci : aktivitas belajar siswa, strategi pembelajaran role playing.

Page 4: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

A. PENDAHULUAN

Pendidikan adalah faktor terpenting untuk menciptakan kehidupan

bangsa yang berkualitas. Selain pendidikan berperan untuk menciptakan

kecerdasan bangsa. Di era globalisasi seperti saat ini, Masyarakat Indonesia

mulai sadar akan pentingnya pendidikan. Pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk meraih tujuan

Pendidikan Nasional di Indonesia.

Tujuan Pendidikan Nasional mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

SIKDIKNAS (2003: 5).

Pembelajaran PKn pada siswa Sekolah Dasar memang diperlukan

strategi pembelajaran yang tepat agar menarik perhatian siswa. Pembelajaran

PKn mengarahkan siswa menjadi warga Negara yang demokratis, yang

menghargai perbedaan, dan mencintai keadilan dan kebenaran. Hal itu banyak

mengandung keabstrakan, sehingga siswa sulit untuk memahami. Dalam hal

ini apabila pembelajaran masih dilakukan secara konvensional maka siswa

akan mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selama ini dalam

pembelajaran PKn guru masih menggunakan metode ceramah sehingga siswa

merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung. Apabila ini dibiarkan

terus menerus, maka hasil belajar siswa akan menurun. Selain faktor dalam

mengajar, pada saat guru menjelaskan materi banyak siswa yang kurang

memperhatikan penjelasan guru. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang

melakukan aktivitas lain, seperti melamun, mencorat-coret buku, mengusili

teman, dan berbicara dengan teman sebangku. Ketika ditanya tentang

kejelasan materi yang disampaikan, siswa hanya diam. Hal ini membuktikan

mereka belum paham dengan materi yang dipelajari.

Page 5: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Peneliti beranggapan dengan menggunakan strategi pembelajaran role

playing dapat mengatasi permasalahan di atas. Materi yang dirasa sulit adalah

materi tentang “sistem pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan”. Dalam

materi ini terlalu banyak konsep abstrak, sehingga siswa dirasa sulit

memahaminya. Penerapan strategi pembelajaran role playing pada materi

“sistem pemerintahan desa, kelurahan, dan kecamatan” siswa dilibatkan

langsung dalam pembelajaran. Dimana mereka berperan langsung menjadi

orang yang bekerja disana dengan tugasnya sendiri. Demikian siswa akan

benar-benar menghayati perannya, sehingga siswa akan lebih mudah

memahami materi tersebut.

Pembelajaran Role Playing pertama kali dikemukakan oleh Zuhaerini

(1983: 56), alasan utama dikembangkan strategi ini dimaksudkan untuk: (a)

menerangkan suatu peristiwa yang di dalamnya menyangkut orang banyak,

dan berdasarkan pertimbangan didaktik lebih baik didramatisasikan daripada

diceritakan, karena akan lebih jelas dan dapat dihayati oleh anak; (b) melatih

anak-anak agar mereka mampu menyelesaikan masalah-masalah sosial-

psikologis; dan (c) melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi

kemungkinan bagi pemahaman terhadap orang lain beserta masalahnya.

B. LANDASAN TEORI

Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian belajar

Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sehingga tidaklah

mengherankan apabila banyak ahli yang berusaha mengetahui,

menerangkan atau memberi batasan tentang belajar. Batasan tentang

belajar dapat didefinisikan dari berbagai segi, baik melalui pendekatan

psikologis atau melalui pendekatan teori-teori belajar.

Menurut Iskandar (2009:102) “Belajar merupakan kegiatan

yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan

berlangsung seumur hidup (long live educational)”. Ia juga

Page 6: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

menjelaskan bahwa belajar merupakan usaha yang dilakukan

seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah

perilakunya.

Menurut Witherington dalam Ngalim Purwanto (1995:84)

“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.

2. Aktivitas belajar

a. Pengertian Aktivitas belajar

Menurut Sriyono (Kamdi, 67: 2009) “aktivitas adalah segala

kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”. Aktivitas

siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator

adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan

kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Kegiatan - kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah

pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat,

mengerjakan tugas - tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa

bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas

yang diberikan.

Mengerjakan serangkaian soal-soal ulangan mata pelajaran

PKn mengandung makna aktivitas guru mengatur kelas sebaik-baiknya

dan menciptakan kondisi yang kondusif sehingga siswa dapat belajar

PKn. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah

satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.

3. Pengertian PKn

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan bidang studi yang

bersifat multifaset dengan konteks lintas bidang keilmuaan. Secara

epistimologis, Pendidikan Kewarganegaraan dikembangkan dalam tradisi

citizenship education yang tujuannya sesuai dengan tujuan nasional

masing-masing Negara. Namun, secara umum tujuan Negara

mengembangkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah agar setiap warga

Page 7: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Negara menjadi warga Negara yang baik, yakni warga Negara yang

memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional, sosial maupun spiritual.

Memiliki rasa bangga dan tanggung jawab dan mampu berpartisipasi

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa

kebangsaan dan cinta tanah air. Dengan demikian Pendidikan

Kewaranegaraan merupakan subjek pembelajaran yang mengemban misi

untuk membentuk kepribadian bangsa, yang mempunyai karakter.

C. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang berjudul “Peningkatan aktivitas Belajar PKn

Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Murid Kelas IV

SD Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar

Tahun Ajaran 2012/2013” adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dilakukan melalui proses kerja kolaborasi dengan guru.

Menurut Kemmis dalam Rochiati Wiriaatmadja (2008: 12)

menjelaskan bahwa:

”Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini”.

Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan secara terus

menerus sehingga tercapai sasaran dari penelitiann tersebut. Perbaikan

tersebut dilakukan pada setiap siklus yang telah dirancang oleh peneliti

bersama dengan guru kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bercirikan

perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur

berhasilnya (berhentinya) siklus-siklus tersebut.

Page 8: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan kelas (PTK) dilaksanakan pada siswa kelas IV

SD Negeri 04 Kemiri. Sekolah ini beralamatkan di Jl. Solo-Sragen Km.10

Dukuh Dawung, Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten

Karanganyar. Penelitian dilaksanakan di sekolah ini didasarkan dengan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Rendahnya aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 04 Kemiri pada saat

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sehingga hasil

belajar siswa rendah.

b. Guru kelas IV SD Negeri 04 Kemiri belum pernah menerapkan strategi

pembelajaran Role Playing dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn).

c. Lokasi sekolah SD Negeri 04 Kemiri tersebut dekat dengan rumah

peneliti, sehingga mudah dijangkau.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada awal semester I tahun ajaran 2012/2013 yaitu dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. Adapun tahap–tahap penelitian dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel Kegiatan Penelitian di SD Negeri 04 Kemiri

Kegiatan Bulan

September Oktober November Desember

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

Penyusunan proposal

Permohonan ijin penelitian

Penyusunan instrument

Pelaksanaan penelitian

Analisis data

Penyusunan laporan

Page 9: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Permasalahan

Perencanaan

Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Permasalahan baru (Hasil Refleksi)

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

Dilanjutkan ke Siklus Berikutnya

Subjek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IV SD Negeri 04

Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar pada tahun ajaran

2012/ 2013 berjumlah 46 anak sebagai subyek penelitian yang memperoleh

tindakan serta guru kelas IV SD Negeri 04 Kemiri sebagai subyek yang

memberi tindakan.

Prosedur Penelitian

Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin dengan Modifikasi

(Rubino Rubiyanto, 2009: 120)

Page 10: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

D. HASIL PENELITIAN

Pembahasan berisi tentang uraian dan penjelasan mengenai hasil

penelitian. Hal-hal yang dibahas dalam pembahasan adalah sesuatu yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian dan hipotesis tindakan. Pembahasan

terhadap permasalahan penelitian maupun hipotesis tindakan berdasarkan

analisis data hasil penelitian yang diperoleh dari kerja sama antara peneliti dan

guru kelas IV.

Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn pada tiap siklus mengalami

peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari :

a. Bertanya

Aktifitas siswa dalam bertanya itu sangat penting peranannya.

Selain melatih kepercayaan diri siswa, bertanya merupakan wujud

perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keberanian siswa

dalam bertanya mengalami peningkatan. Hal tersebut tidak terlepas dari

usaha guru yang selalu memotivasi siswa untuk berani bertanya. Sebelum

ada tindakan penelitian siswa yang bertanya ada 10 siswa (21,7 %), pada

siklus I siswa yang bertanya sebanyak 24 siswa (52,1 %) dan pada siklus II

sebanyak 37 siswa (80,4 %).

b. Menjawab pertanyaan

Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang

diajarkan dapat dilihat dari berapa banyak siswa yang mampu menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jika siswa dapat menjawab

pertanyaan yang diberikan oleh guru, kemungkinan mereka sudah paham

akan materi yang disampaikan. Aktifitas siswa yang dapat menjawab

pertanyaan dari guru mengalami peningkatan. Sebelum ada tindakan

penelitian siswa yang menjawab pertanyaan ada 17 siswa (36,9 %). Pada

siklus I siswa yang menjawab pertanyaan ada 30 siswa (65,2 %) dan pada

siklus II siswa yang menjawab pertanyaan ada 41 siswa (89,1 %).

c. Kerjasama dengan kelompok

Kerjasama siswa dengan kelompok dalam mengikuti pelajaran

dapat dilihat sejauh mana kerjasama siswa dalam memerankan scenario

Page 11: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

dan dalam mengerjakan tugas secara kelompok. Dari aktivitas siswa

bekerjasama dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Sebelum ada

tindakan penelitian kerjasama siswa ada 15 siswa (32,6 %). Pada siklus I

sikap siswa ada 17 siswa (36,9 %) dan pada siklus II ada 35 siswa (76 %).

d. Mengerjakan soal secara mandiri

Penguasaan siswa terhadap materi sangat mendukung aktifitas

siswa untuk mengerjakan soal secara mandiri. Siswa yang belum

maksimal menguasai materi akan menggantungkan siswa yang lain pada

saat mengerjakan soal. Jadi, siswa yang mengerjakan soal secara mandiri

berarti siswa tersebut sudah yakin atas kemampuan yang dimilikinya tanpa

menggantungkan siswa yang lain. Semakin banyak siswa yang tidak

mandiri dalam mengerjakan soal dapat menjadi tolok ukur bagi guru

bahwa masih banyak siswa yang tidak menguasai materi. Hal tersebut

sebagai bahan refleksi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Aktifitas siswa mengerjakan soal secara mandiri mengalami peningkatan.

Sebelum ada tindakan, siswa yang mengerjakan soal secara mandiri ada 24

siswa (52,1 %), pada siklus I siswa yang mengerjakan soal secara mandiri

ada 32 siswa (69,5 %), dan pada siklus II ada 41 orang (89,1 %).

Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn setelah dilaksanakan

tindakan selama 2 siklus dilaporkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel

Aktifitas belajar dan prosentase siswa

No Tindakan Bertanya Menjawab Pertanyaan

Kerjasama dengan kelompok

Mengerjakan Soal secara Mandiri

1. Sebelum tindakan

10 siswa (21,7 %)

17 siswa (36,9 %)

15 siswa (37,5 %)

24 siswa (52,1 %)

2. Siklus I 24 siswa (52,1 %)

30 siswa (65,2 %)

17 siswa (36,9 %)

32 siswa (69,5 %)

3. Siklus II 37 siswa (80,4 %)

41 siswa (89,1 %)

35 siswa (76 %)

41 siswa (89,1 %)

Aktifitas siswa yang dibuat sebelum dan sesudah tindakan

penelitian di atas mendukung hipotesis tindakan. Strategi Pembelajaran

Page 12: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Role Playing dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn.

Aktifitas siswa dalam pembelajaran PKn selama 2 siklus pada tabel 4.8

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

bertanya

menjawab

kerjasama dengan kelompok

mengerjakan soal secara mandiri

Gambar

Grafik Peningkatan Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran PKn Melalui Strategi

Pembelajaran Role Playing

Dari tabel dan grafik di atas dapat disimpulkan bahwa :

1) Dari sebelum adanya tindakan sampai siklus II aktifitas siswa kelas IV

dalam pembelajaran PKn semakin meningkat.

2) Pada akhir penelitian, aktifitas siswa yang bertanya mencapai 80,4 %.

3) Pada akhir penelitian, aktifitas siswa yang menjawab pertanyaan

mencapai 89,1 %.

4) Pada akhir penelitian, aktifitas siswa dalam bekerjasama dengan

kelompok mencapai 76,0 %.

5) Pada akhir penelitian, aktifitas siswa yang mengerjakan soal secara

mandiri mencapai 89,1 %.

Aktivitas belajar dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil

belajar. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn disajikan

dalam tabel sebagai berikut :

Page 13: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Tabel

Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Kemiri

No. Nama Siswa KKM Nilai sebelum Tindakan

Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

1. Yoga Rahmat Santoso 68 40 65 70 2. Ade Rachmaloka H. 68 50 70 75 3. Adhitya Yunianto 68 65 70 75 4. Agil Amifi Suri 68 40 60 65 5. Alanela Ganagisarama 68 50 65 70 6. Alisia Lukitawati 68 75 80 85 7. Anita Putri Hapsari 68 60 70 75 8. Anisyah 68 70 75 80 9. Aprilia Eka Putri 68 60 65 70 10. Artha Nabelawati 68 50 65 70 11. Bagas Ardhi 68 70 75 80 12. Bilal Ivan Isnandar 68 50 60 65 13. Dedi Pratama 68 60 75 80 14. Defi Triana 68 80 85 95 15. Desvika Fitri K. 68 70 75 80 16. Dito Yudha 68 50 65 65 17. Eka Jati Sri G. 68 60 70 75 18. Erika Kusuma D. 68 50 60 65 19. Faradilha Putri 68 70 75 80 20. Farindra Youdhi 68 50 75 80 21. Galan Muh. 68 70 80 80 22. Giffary kirana P. 68 40 65 70 23. Ivana Theophillia 68 40 60 70 24. Jauza Panca E. 68 70 80 90 25. Kaneshia Istikomah 68 70 75 80 26. Karelfin Saputra 68 50 65 75 27. Meilinda Andarista 68 70 75 80 28. Muh. Aufar 68 50 70 75 29. Muh. Firnanda 68 70 75 85 30. Nur Afifah 68 70 75 90 31. Oktavia Siti N. 68 60 70 75 32. Pranada Elvan 68 75 80 85 33. Puput Novytasari 68 50 70 75 34. Ramadhani Rigita C. 68 50 60 65 35. Riska Oktavia N. 68 70 75 85 36. Septhiani Putri A. 68 70 80 85 37. Syahrul Putra A. 68 30 60 70 38. Tedi Dwi 68 60 75 85 39. Tegar Yoga P. 68 80 85 90 40 Vani Citra K. 68 20 55 65

Page 14: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

No. Nama Siswa KKM Nilai sebelum Tindakan

Nilai Siklus I

Nilai Siklus II

41 Waqid Rohmad H. 68 70 75 80 42 Yesi Yulaekoh 68 70 75 85 43 Yonanda Kinanthi 68 80 85 95 44 Yosita Ruskama 68 50 60 70 45 Yovi Saputra 68 40 50 60 46 Yoga Harlan 68 70 75 85

Jumlah 2715 3250 3550 Rata-Rata 59,02 70,65 77,17

Prosentase Keberhasilan 43,47 % 65,21 % 84,78 %

Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada tabel 4.9 disajikan dalam

bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar

Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn

Melalui Strategi Pembelajaran Role Playing

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

dalam pembelajaran PKn melalui strategi pembelajaran Role Playing

mengalami peningkatan untuk setiap siklus. Sebelum dilaksanakan tindakan

penelitian, hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam penelitian ini nilai KKM untuk mata

pelajaran PKn yaitu 68 dengan indikator pencapaian daya serap siswa sebesar

80%. Pada siklus I daya serap siswa sebesar 65,21 %. Hasil belajar pada siklus

I tersebut mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus II dan sudah

mencapai indikator pencapaian dengan daya serap sebesar 84,78 %.

0102030405060708090

sebelum tindakan

siklus I siklus II

pros

enta

se

tindakan

Hasil Belajar

hasil belajar

Page 15: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

E. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran Role Playing

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV pada mata

pelajaran PKn SD Negeri 04 Kemiri Kecamatan Kebakkramat Kabupaten

Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. Aktivitas belajar siswa bertanya

sebelum tindakan ada 10 siswa (21,7%), pada siklus I ada 24 siswa (52,1

%), pada siklus II ada 37 siswa (80,4 %). Aktivitas belajar siswa

menjawab pertanyaan sebelum tindakan ada 17 siswa (36,9%), pada siklus

I ada 30 siswa (65,2 %), pada siklus II ada 41 siswa (89,1 %). Aktivitas

belajar siswa dalam bekerjasama sebelum tindakan ada 15 siswa (32,6%),

pada siklus I ada 17 siswa (36,9 %), pada siklus II ada 35 siswa (76,0 %).

Aktivitas belajar siswa dalam mengerjakan soal secara mandiri sebelum

tindakan ada 24 siswa (52,1%), pada siklus I ada 32 siswa (69,5%), pada

siklus II ada 41 siswa (89,1 %). Sedangkan nilai hasil belajar PKn siswa

sebelum tindakan hanya 43,47% dengan rata-rata nilai 59,02, sedangkan

pada siklus I, nilai hasil belajar siswa meningkat menjadi 65,21% dengan

nilai rata-rata 70,65. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn

mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada siklus II, dimana nilai

siswa yang mencapai KKM adalah 84,78% dengan rata-rata nilai 77,17.

2. Hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa ” Peningkatanan Aktivitas

Belajar Melalui Penerapan Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Mata

Pelajaran Pkn Siswa Kelas IV SD Negeri 04 Kemiri Kecamatan

Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat

diterima kebenarannya.

Implikasi Hasil Penelitian

Kesimpulan tersebut memberikan implikasi bahwa implementasi strategi

pembelajaran Role Playing dapat:

1. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn.

Page 16: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

2. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan karena siswa dapat

belajar sambil bermain, sehingga meminimalisir rasa bosan dalam

pembelajaran PKn.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang bersifat kolaboratif

yang telah dilaksanakan, maka diajukan beberapa saran, yaitu kepada :

1. Kepala sekolah

a. Sebagai pemimpin dan supervisor hendaknya selalu memantau

situasi pembelajaran di kelas agar dapat mengetahui masalah-

masalah yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung, serta

b. Harus menjadi pemimpin dan penggerak perbaikan pembelajaran

yang melibatkan para guru dan para ahli.

c. Diharapkan untuk mengadakan pelatihan tentang strategi

pembelajaran Role Playing.

2. Guru kelas IV

a. Agar menggunakan strategi pembelajaran Role Playing dalam

pembelajaran PKn.

b. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa

lebih semangat untuk mengikuti proses pembelajaran.

3. Peneliti selanjutnya

a. Hendaknya melaksanakan penelitian pada jenjang pendidikan yang

lain.

b. Memperluas faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil

belajar siswa dalam pembelajaran PKn.

Hal ini perlu dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah

dimasa yang akan datang dapat berjalan lebih baik tanpa hambatan

dan lebih bermutu, sehingga dihasilkan lulusan yang berkualitas.

Page 17: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

DAFTAR PUSTAKA Ahmadi dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta :

Depdiknas. Djahiri. 2006. Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan

Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan FPIS UPI.

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Komalasari. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung :

PT. Refika Aditama Muhibbin. 2002. Psikologi Belajar . Jakarta : Rineka Cipta Ngalim Purwanto. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya. Rubino Rubiyanto. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD-FKIP

UMS. Rochiati Wiriaatmadja. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz

Media. Sardiman. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali

Press Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta. Sri Hartini, dkk. 2008. Psikologi Pendidikan. Surakarta: BP-FKIP UMS. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Sukardi. 2006, Penelitian Kualitatif-Natiralistik dalam Pendidikan.Yogyakarta :

Usaha Keluarga

Page 18: PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN PKn …eprints.ums.ac.id/22625/14/NASKAH_PUBLIKASI.pdfSiswa yang mandiri mengerjakan soal pada siklus I 69,5%, pada siklus II 89,1%

Sumadi suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo persada.

Yasa. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. Bandung : Rosdakarya. Zuhaerini. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional. Handayani, Estu . 2010. Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Prestasi

Siswa Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Suruhkalang Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010. Surakarta : FKIP UMS.

Hidayati, Reny. 2011. Penerapan Metode Role Playing Dapat Meningkatkan

Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas V Sd N Pelemgadung Karangmalang Sragen Tahun Ajaran 2010/2011. Surakarta : FKIP UMS

Setyowati, Rini. 2012. Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan

Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012. Surakarta : FKIP UMS.

Dodi Supandi.2010.Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.

(http://dodisupandiblog.blogspot.com/2010/05/pengertian-pendidikan-kewarganegaraan.html). (diakses tanggal 18 september 2012 pukul 18.32)

Hayardin.2012.role playing(http://hayardin-blog.blogspot.com/2012/04/model-

pembelajaran-role-playing.html#ixzz26vMQBIi3). (diakses tanggal 18 september 2012 pukul 20.05)

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada Press. Kamdi.2009. Project Based Learning: Pendekatan Pembelajaran Inovatif

(online). Tersedia :http//kamdi.com/content/view/52/16. (Oktober/2012).