penilaian swot...benerrrrrrrrrrrrrrr
TRANSCRIPT
NO ANALISIS SWOT BOBOT RATING BXR KET1. MEN (SDM)
a. Internal Factor (IFAS)STRENGTH1. Ketenagaan di Ruang Interna C yaitu
2 orang perawat memiliki latar belakang pendidikan S1 Keperawatan, 13 orang memiliki latar belakang Akademi Keperawatan, dan 4 orang lainya memiliki latar belakang pendidikan D3 khusus
2. Terdapat 5 orang perawat yang mengikuti pelatihan PPGD, 1 orang perawat mengikuti pelatihan BCLS, 4 orang perawat mengikuti pelatihan managemen RS, 1 orang mengikuti pelatihan CI, dan 1 orang lagi mengikuti Perawatan Diabetes Nasional)
3. Adanya tenaga non keperawatan; ada 3 orang pekarya dan 1 orang cleaning service .
4. Kepala ruangan mengikutsertakan partisipasi seluruh perawat pelaksana dalam mengambil keputusan.
5. Kepala ruangan memberikan motivasi kerja kepada staffnya untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik
6. Kepala ruangan peka terhadap kondisi atau kebutuhan pada unit kerjanya termasuk dalam hal iklim kerja perawatan serta adanya konflik di ruangan
TOTAL
WEAKNESS1. Masih kurangnya jumlah tenaga
keperawatan berdasarkan perhitungan ketenagaan menurut Douglas yang menyebabkan beban kerja perawat menjadi berlebih. Jumlah kebutuhan perawat yang terpenuhi sebesar 51,3% sedangkan sisanya (48,7%) belum terpenuhi berdasarkan perhitungan selama 3 bulan terakhir dari bulan maret, april, mei.
2. Masih kurangnya tenaga keperawatan yang mengikuti pelatihan. Berdasarkan data yang didapat 26 % tenaga pernah mengikuti pelatihan PPGD, 0,5 % tenaga pernah mengikuti pelatihan BCLS, 21 % tenaga mengikuti pelatihan manjemen RS, 0,5 %
0,3
0,2
0,1
0,1
0,2
0,1
1
0,5
0,5
3
2
2
3
3
3
4
4
0,9
0,4
0,2
0,3
0,6
0,3
2,7
2
2
S-W2,7 – 4 =
-1,3
12
tenaga mengikuti pelatihan CI, dan 0,5 % tenaga mengikuti pelatihan perawatan Diabetes Nasional.
TOTAL
b. Eksternal Faktor (EFAS)OPPORTUNITY1. Ruang Interna C dipakai sebagai
lahan praktek bagi mahasiswa D3 keperawatan, profesi ners, dan profesi kedokteran.
2. Adanya dukungan kepala ruangan untuk melaksanakan manajemen (MAKP) secara baik dan benar sesuai dengan model MAKP (tim)
3. Adanya program pelatihan khusus tentang manajemen keperawatan yang diselenggarakan oleh pihak RSUP M.HOESIN.
TOTAL
THREATENED1. Adanya persaingan mutu pelayanan
antar RS2. Berlakunya Era Perdagangan Bebas
(AFTA) sehingga perawat asing dapat bekerja di dalam negeri.
TOTAL
1
0,5
0,25
0,25
1
0,5
0,5
1
4
3
3
4
1
4
2
0,75
0,75
3,5
2
0,5
2,5
O-T3,5 – 2,5=
1
2. MATERIALa. Internal Factor (IFAS)STRENGTH
1. Kapasitas tempat tidur yaitu 60 bed 2. Terdapat ners station dengan letak
yang strategis3. Ventilasi pada setiap ruangan baik
dan lancar4. Sirkulasi udara pada setiap ruangan
cukup baik, pertukaran udara dapat berlangsung dengan baik
TOTAL
WEAKNESS1. Belum adanya papan struktur
organisasi yang baru2. Masih kurangnya jumlah kamar
mandi pasien (1:12). Kamar mandi (KM) pasien yang tersedia sebanyak 7 buah dengan kondisi 5 KM berfungsi dengan baik, 2 KM rusak.
3. Masih kurangnya kotak sampah di ruangan. Berdasarkan data yang di dapat kotak sampah yang tersedia di Ruangan berjumlah 5 buah, padahal standarnya harus ada 8 buah
TOTAL
0,40,3
0,15
0,15
1
0,5
0,25
0,25
1
43
3
3
1
1
1
1,60,9
0,45
0,45
3,4
0,5
0,25
0,25
1
S-W3,4-1=
2,4
13
b. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY
1. Adanya pengajuan proposal pengadaan sarana dan prasarana secara berkala setiap tahunnya kepada pihak RSUP M. HOESIN
2. Adanya bantuan pengadaan alat dari pemerintah pusat, misalnya dari kementrian kesehatan.
TOTAL
THREATENED1. Birokrasi yang panjang dalam tindak
lanjut proposal pengadaan sarana dan prasarana.
TOTAL
0,6
0,4
1
1
1
4
4
4
2,4
1,6
4
4
4
O – T = 4 – 4= 0
3. METODEa. Internal Factor (IFAS)STRENGTH
1. Sudah dilakukannya metode penugasan tim.
2. Ada 3 tim dalam metode tim diruangan.
3. Terdapat pengaturan jadwal dinas pagi, siang dan malam
4. Adanya perencanaan kegiatan tahunan ruangan.
5. Adanya kemudahan bagi para pegawai untuk mengajukan cuti yang disesuaikan dengan/oleh kebutuhan.
6. Adanya perencanaan jadwal cuti setiap tahunnya.
7. Terdapatnya format pendokumentasian asuhan keperawatan
8. Adanya SOP dan SAK yang dapat digunakan sebagai standar untuk melakukan tindakan
TOTAL
WEAKNESS1. Metoda penugasan tim yang
digunakan tidak murni masih di kombinasikan dengan metode fungsional karena keterbatasn tenaga keperawatan.
2. Belum tertatanya penyimpanan formulir dan slip tindakan (form labor, form askep, pemintaan darah, tindakan canggih, dll).
3. Belum adanya badge yang mencirikan setiap tim.
4. Belum optimalnya penggunaan SOP dan SAK.
TOTAL
0,10,1
0,1
0,15
0,05
0,15
0,1
0,25
1
0,2
0,2
0,2
0,4
11
3
4
1
4
3
4
4
4
1
2
0,10,1
0,3
0,6
0,05
0,6
0,3
1
3,05
0,8
0,8
0,2
0,8
2,6
S – W =3,05 – 2,6 =
0,45
14
c. External Factor (EFAS)OPPORTUNITY
1. Adanya rencana untuk menjalankan metode SP2KP.
2. Adanya dukungan dari kepala instalasi Non Bedah dalam rencana penerapan metode SP2KP.
3. Adanya kebijakan dari rumah sakit yang memberikan kesempatan pada kepala ruangan untuk mengelola ruangan.
4. Adanya dukungan dari pihak rumah sakit untuk peningkatan mutu pelayanan yang lebih baik.
TOTAL
THREATENED1. Adanya UU No. 23 Tahun 1992
tentang perlindungan terhadap pasien.
2. Adanya UU kesehatan tahun 1992 pasal 53 mengenai salah satu hak pasien yaitu informed concent.
3. Adanya tuntutan masyarakat yang menginginkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.
TOTAL
0,3
0,4
0,2
0,1
1
0,4
0,4
0,2
1
3
4
3
3
3
3
4
0,9
1,6
0,6
0,3
3,4
1,2
1,2
0,8
3,2
O – T =3,4 – 3,2 =
0,2
PRIORITAS MASALAH
SCORING
MASALAH SKOR ANALISIS SWOT JUMLAH
IFAS EFAS
MEN (SDM) -1,3 1 - 0,3
MATERIAL 2,4 0 2,4
METODE 0,45 0,2 0,65
PROBLEM PRIORITY
NO MASALAH SKOR ANALISIS SWOT JUMLAH KONDISI
IFAS EFAS
1 MEN (SDM) -1,3 1 -0,3 (pertama) Ubah strategi (Turn around)
2 MATERIAL 2,4 0 2,4 (ketiga) Progresif
3 METHODE 0,45 0,2 0,25 (kedua) Progresif
15
DIAGRAM ANALISIS SWOT
O
Ubah strategi Progresif
W S
Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi
T
Keterangan:
: MEN/ SDM (-1,3 ; 1)
: Material (2,4 ; 0)
: Methode (0,45 ; 0,2)
Dari diagram di atas dapat disimpulkan :
1. Men (SDM)
Berada pada kuadran 3 (negative, positif), artinya posisi ini menandakan sebuah kondisi
yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang dapat diberikan adalah “
Ubah Strategi”. Artinya ruangan Interne C disarankan untuk mengubah strategi
sebelumnya . sebab, strategi yang lama di khawatirkan sulit untuk menangkap peluang yang
ada sekaligus memperbaiki kinerja SDM.
2. Methode dan Material
Berada pada kuadran 1 (positif, positif), artinya posisi ini menendakan sebuah kondisi yang
kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah “Progresif”. Artinya
16
ruangan dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi , meraih kemajuan secara maksimal.
17