pengunaan strategi pembelajaran listening team

140
PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 57 MERANGIN SKRIPSI KESMITA NIM: TP 161487 PROGRAM PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 57 MERANGIN

SKRIPSI

KESMITA

NIM: TP 161487

PROGRAM PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 57 MERANGIN

SKRIPSI

KESMITA

NIM: TP 161487

PROGRAM PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudari :

Nama : Kesmita

NIM : TP. 161487

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menangah Pertama Negeri 57 Merangin

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 10 April 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra.Hj. Khadijah, M.Pd

NIP.195505031981032002

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1

Page 4: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di -

Tempat

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudara :

Nama : Kesmita

NIM : TP. 161487

Prodi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Litening team Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat

segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Jambi, 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Tabroni, S.Ag. M.Pd

NIP. 197004031996031003

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen

Kode Formulir

Berlaku

Tanggal

No

Revisi

Tanggal

Revisi

Halaman

In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1

Page 5: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
Page 6: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya

susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya

merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya

kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas

sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmia.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi

bukan hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam

bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Jambi, September 2020

Kesmita

TP. 161487

Page 7: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

viii

PERSEMBAHAN

Kulangkahkan kaki ini menuju kesuksesan-kesuksesan dan kesusahan-

kesusahan kulalui untuk meraih cita-cita yang kudambakan dengan penuh

keyakinan dan kesungguhan hati.

Sukses tak memerlukan penjelasan dan kegagalan tidak mengenal alasan-

alasan. Dengan penuh keyakinan dan ketangguhan hati yang ikhlas dan tulus ku

persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua ku dan suami tercita, semoga

mereka selalu mendapat rahmat dari Allah SWT, Amin.

Ayah anda Alijar dan Ibunda Masyani dan suamiku Adhadi Iwan Pratama,

S.P. Terimakasih yang ku ucapakn mungkin tidak dapat membalas semua

pengorbananmu selama ini berkat doa dan dukungan kalian aku dapat tabah

menghadapi kesulitan hidup ini, berkat dorongan kasihmu dan tetesan keringatmu

bangkit semangatku untuk terus memperjuangkan cit-citaku hari ini secerah

harapan yang telah aku genggam dan ku raih.

Dan untuk seluruh saudara-saudarku, terimakasih atas dukungan dan do’a

kalian sehingga saya dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini, sahabat-

sahabat seperjuangan khususnya kelas PAI 8 B angkatan 2016 dan umumnya

seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta orang-orang yang

mencintai ilmu pengetahuan. Terimakasih untuk semua yang telah membantuku

dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu memberi taufik dan

hidayah kepada kita semua Amin yaa robbal alamin.

Page 8: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

MOTTO

لم ع عملكم ورسىلهۥ وٱلمؤمنىن وستزدون إل وقل ٱعملىا فسيزي ٱلله

دة فينبئكم بمب كنتم تعملىن ٱلغيب وٱلشهه “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul Nya serta orang orang mukmin akan

melihat pekerjaan mu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah lalu

diberitakan kepada Nya apa yang telah kamu kerjakan”.

(QS. At Taubah 105)

Page 9: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman

yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini mendapatkan banyak masukan-

masukan maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H. Su’aidi, MA. Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

2. DR. Hj. Fadhilah M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. DR. Risnita M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Najmul Hayat S.Ag, M.Pd.I selaku Wakil dekan II Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Dr. Yusria S.Ag, M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

6. Mukhlis S.Ag, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

7. Habib Muhammad, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

8. Dra, Hj. Khadijah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I , Tabroni,S. Ag,

M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang dengan ikhlas telah

Page 10: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

ix

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran

memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat demi terselesainya skripsi

ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

10. Tamrin Azwar S.Pd. selaku Kepala Sekolah, dan Efdiyanto, S.Pd. selaku

guru PAI, Bapak dan Ibu guru serta staf-staf di sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin.

Atas segala bantuan yang diberikan baik secara langsung maupun tidak

langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga amal

baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan balasan, yaitu berupa

rahmat dan hidayah dari Allah SWT Amin.

Jambi,15 Septamber 2020

Penulis

Kesmita

TP. 161487

Page 11: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

xii

ABSTRAK

Nama : Kesmita

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,

hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode ceramah dan keadaan

kelas yang kurang kondusif. Sehingga studi ini dimaksudkan untuk menjawab

permasalahan : Apakah penerapan metode Listening Team dapat meningkatkan

minat belajar Pendidikan Agama Islam pada materi penyelenggaraaan shalat

berjamaah pada peserta didik di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57

Merangin.

Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas(PTK) yang

dilakukan 3 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; perencanaan,

tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin di kelas VIII dengan jumlah

sebanyak 27 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 14 perempuan.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.

Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode Listening Team dapat

meningkatkan minat belajar siswa setiap siklusnya. Siklus 1 skor rata-rata siswa

52,24%. Siklus II skor rata-rata siswa 75,68%. Siklus III skor rata-rata siswa 90%.

Dari hasail penelitaian ini dapat direkomendasikan bahwa penggunaan metode

listenig team dapat diterapkan oleh guru PAI di sekolah untuk meningkatkan

minat belajar siswa.

Kata kunci : Strategi Pembelajaran Listening Team dan Minat Belajar

Page 12: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

ABSTRAK

Name : Kesmita

Study program : pendidikan Agama Islam

The topic : Penggunaan strategi pembelajaran Listening Team Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Pendidkan Agama Islam di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

This reseach is motivated by teachert of islamic Relegious Education sybjects, this

is because teacher use a lof of lecture methods and class conditions are less

conducive. So this study is intended to answer the problem: can the application of

the listening team method increase interes in learning islamic Religious Education

in the material of organizing congregational prayer s for students in class VIII of

Merangin 57 Junior High school.

These problem were discussed through classroom action research (PTK) which

each cycle consisting og 4 stages, and reflecting. Classroom action reseach (PTK)

was carried out at Merangin Middle school 57 Merangin in class VIII whit a total

of 27 students consisting of 13 boys and 14 girls. Data collection in this study was

carried out by means of observation and tests.

This study shows that the use of the Listening team method can increasa students’

interes in learning each cycle. In cycle 1, the students’ average scor was 52,24%

in cycle II ,teh students’ average score was 75,68%. Cycle III students’ average

score was 90%.fom the result of this research, it can be recommended that the use

of the listening team method can be applied by islamic education teachers in

school to increase students’ interestb in learning.

Keywords : Strategi Pembelajaran Listening Team dan Minit Belajar

Page 13: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

NOTA DINAS ................................................................................................. ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................................. v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

ABSTRACT .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3

C. Batasan Masalah................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

F. Kegunaan penelitian ............................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Deskripsi Teoritik................................................................................. 6

1. Langkah-langkah Listening Team ................................................... 7

2. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................. 9

B. Minat Dalam Belajar ............................................................................ 9

1. Pengertian Minat Belajar................................................................ 9

2. Indikasi Minat Belajar .................................................................... 11

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar ........................... 12

a. Faktor internal .......................................................................... 13

b. Faktor psikologis ...................................................................... 13

c. Faktor Eksternal ....................................................................... 14

C. Pendidikan Agama Islam ..................................................................... 17

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................................. 17

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................... 17

c. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................................... 18

d. Pendidikan Agama Islam pada sekolaha umum............................. 19

e. Pendidikan Agama Islam di bidang sekolah .................................. 20

D. Studi Relevan ....................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 24

A. Desain Penelitian .................................................................................. 24

B. Setting dan Subjek Penelitian .............................................................. 25

C. Prosedur Umum Penelitian .................................................................. 25

1. Gambaran pelaksanaan siklus 1 ..................................................... 26

2. Gambaran pelaksanaan siklus II..................................................... 28

Page 14: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

3. Gamabran pelaksanaan siklus III ................................................... 29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 30

E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 32

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................... 35

BAB IV TEMUAN, DESKRIPSI DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN

.......................................................................................................................... 36 A. Temuan Umum..................................................................................... 36

1. Historis dan Geografis ..................................................................... 36

2. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................. 37

3. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 5 Batang Hari .......... 39

B. Temuan Penelitian ................................................................................ 40

C. Deskripsi Data ...................................................................................... 42

1. Pelaksanaan penelitian siklus 1 ...................................................... 42

2. Pelaksanaan penelitian siklus II ..................................................... 52

3. Pelaksanaan penelitian siklus III .................................................... 62

D. Analisis Data ........................................................................................ 72

E. Interprestasi Hasil Analisis Data .......................................................... 72

F. Pembahasan .......................................................................................... 77

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 80

A. Kesimpulan .......................................................................................... 80

B. Saran ..................................................................................................... 80

C. Penutup ................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................

Page 15: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Persentase Rata-Rata Hasil Observasi Aktivitas Guru dan

Siswa ................................................................................................................ 27

Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Penyelenggaraan shalat berjamaah

Siswa ................................................................................................................

Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Prasiklus Siswa .............................................

Tabel 4.2 Jadwal Perencanaan (Siklus I) .........................................................

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus I) .........................

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus I) .......................

Tabel 4.5 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus I) ...............

Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan (Siklus II) ........................................................

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II) ........................

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus II) ......................

Tabel 4.9 Hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus II) ..............

Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan (Siklus III) .....................................................

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus III) .....................

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus III) ..................

Tabel 4.13 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus III) ..........

Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa ................................................

Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Mengajar Guru..............................................

Tabel 4.16 Persentase Penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa ....................

Tabel 4.17 Persentase Masing-masing Indikator Penyelenggaraan shalat

berjamaah Siswa...............................................................................................

Page 16: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..........................

Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa .................................................

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru ...............................................

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Praktek Penyelenggaraan shalat

berjamaah Siswa...............................................................................................

Gambar 4.4 Diagram Indikator Tes Praktek Penyelenggaraan

shalat berjamaah Siswa ....................................................................................

Page 17: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Penskoran Perindikator .................................................

Lampiran 2 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus I) .......

Lampiran 3 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus II) .....

Lampiran 4 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (SIklus III) ....

Lampiran 5 Peningkatan Minat Belajar Siswa .................................................

Lampiran 6 RPP (Siklus I) ...............................................................................

Lampiran 7 RPP (Siklus II) ..............................................................................

Lampiran 8 RPP (Siklus III) ............................................................................

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus I)......................................

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II) ....................................

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus III) ...................................

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus I) ...................................

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus II) ..................................

Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus III) ................................

Kartu Bimbingan Skripsi .................................................................................

Curriculum Vitae ..............................................................................................

Foto Dokumentasi

Page 18: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan

dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi

keberlansungan masa depannya. Demikian halnya dengan indonesia menaruh

harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini,

karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus

dibentuk. Ki Hajar Dewantara sebagaimana yang dikutip oleh Darwin Syah

menyatakan Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam

diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai

keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya, (Syah,2007:2)

Pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata,

disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material

yang cukup besar, tetapi sampai asaat ini indonesia masih berkutat pada

problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.

Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permaslahannya adalah bagaikan

sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana harus diawali.

Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi

atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.

Guru sebagai salah satu kompunen dalam proses belajar mengajarmerupakan

pemeggang peran yang sangat penting. Guru buaka hanya sekedar penyampai

materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral

pembelajaran.

Guru pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah

yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.karena itu

guru harus dapat membuat suatu pelajaran menjadi lebih efektif juga menarik

sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang

dan merasa perlu mempelajari bahan pelajaran tersebut.

Page 19: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

2

Guru mengembangkan tugas yang berat untuk tercapainaya tujuan

pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia indonesia, manusia

seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi

pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan tanggung

jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus

mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air,

mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan

dengan itu pendidikan nasioanal akan mampu mewujudkan manusia-manusia

pembangunan dan menbangun dirinya sendiri serta bertangggung jawab atas

pembangunan bangsa.

Pada umumnya kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa-siswa adalah

masalah penganturan waktu belajar, memilih metode belajar, alat-alat yang

digunakan saat pembelajaran berlansung, kurang memahami pelajaran karena

metode guru yang kurang tepat, guru tidak menguasai bahan pelajaran, dan lain-

lain. Hal ini sangat besar sekali pengarhnya terhadap proses belajar siswa

sehingga siswa sulit menerima pelajaran yang akan diberikan guru tersebut dan

berakibat tujuan dari pada pelajaran tidak dapat tercapai dengan baik.

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor

diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,

karena guru secara lansung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan

kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan

guru mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting

diharapkan memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran akan

disampaikan.

Setelah penulis melakukan observasi lapangan di SMPN 57 MERANGIN

terlihat guru bidang studi PAI mengajar sudah menggunakan metode

pembelajaran akan tetapi penggunaan metode listening team ini belum pernah

digunakan terutama dikelas VIII SMPN 57 MERANGIN sejauh ini dari

pengamatan dan hasila wawancara, penulis, guru hanya menggunakan metode

ceramah. Sehingga setiap kali belajar siswa cenderung hanya mendengarkan dan

Page 20: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

3

menghafal apa yang dipelajarinnya. Setelah itu siswa mudah merasa

bosan, mengantuk, jenuh saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, perlulah

suatu metode pembelajaran yang memudahkan bagi siswa dalam memahami serta

tidak bosan pada pembelajaran PAI di kelas.

Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data nilai ulangan harian siswa

kelas VIII di SMPN 57 MERANGIN sebanyak 27 orang siswa dengan pokok

bahasan tentang minat belajar PAI di dapatkan hasil sebagai berikut:

Kelas Jumlah siswa Tuntas % Tidak tuntas %

VIII 27 orang 12 orang 44,44% 15 orang 55,55%

Tabel diatas memberikan penjelasan bahwa kondisi nilai siswa yang

tuntas( nilai di atas KKM 60) sebanyak 12orang siswa, sedangkan ( nilai dibawah

KKM 60) sebanyak 15orang.

Berdasarkan kenyataan diatas maka perlu di perbaiki proses

pembelajarannya dengan melalui metode listening team agar pemahaman siswa

lebih mendalam dalam minat belajar mata pelajaran PAI. Adapun rata-rata nilai

ulangan praktek harian PAI tentang sholat berjamaah siswa didapatkan

sebesar56,44..sedangkan standar ketuntatas minimum ( KKM) yang di tetapkan di

sekolah adalah 60.

Oleh karena itu berdasarkan temuan diatas penulis tertarik untuk meneliti

penggunaan metode mengajar oleh guru dalam suatu karya tulis Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “Penggunaan Strategi Pembelajaran

Listening Team Dalam Meningkatakan Minat Belajar Pendidikan Agam Islam

(PAI) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin”.

Page 21: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya

maka masalah yang perlu diidentifikasi antara lain:

1. Strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam pelaksaan pembelajaran di kelas.

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih efektif, efesien dan terarah dan dapat dikaji lebih

mendalam maka perlu batasan masalah. Dalam penelitian ini di batasi hal-hal

sebagai berikut:

1. Rancangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan sub pokok

pembahasan Mengenai materi Beriman kepada Allah di kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

2. Menggunakan strategi pembelajaran Listening Team.

3. Hasil belajar kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin serta

keaktifan siswa dalam proes pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada setiap

siklusnya.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah dengan Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team dapat

meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 57 Merangin?

2. Bagaimana proses penerapan Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team

dalam meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin?

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team

dalam meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

Page 22: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

5

F. Kegunaan Penelitian

1. Dari Segi Teoritis

Penelitian ini mempunyai kontribusi yang besar dalam perkembangan

penelitian dalam bidang pendidikan khusunya yang ada hubungannya dengan

Strategi Pembelajaran yang inovatif.

2. Dari Segi Praktis

Sebagai bahan rujukan bagi sekolah dalam menciptakan dan

mengembangkan lingkungan belajar yang kondusif bagi para siswa khususnya.

Dan lebih khususnya sebagai sarana melatih diri penulis dalam mencari dan

menganalisa permasalaha yang terjadi dalam dunia pendidikan.

3. Bagi Insan Akademis

Proposal ini sebagai sumbangsih pikiran, penambah wawasan keilmuan

dan memperkaya pengalaman serta melatih diri dalam menerapakan ilmu yang

telah diperoleh dari perkuliahan dan salah satu syarat dalam memenuhi gelar

sarjana strata satu.

Page 23: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik

1. Pengertian Listening Team

Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu

garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa di

katakan pola umum kegiatan guru murid dalam perwujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang di

gariskan. Strategi pembelajaran mempunyai arti lebih luas dari

pada metode dan teknik artinya, metode / prosedur dan teknik

pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Dari

metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata,

dan praktis dikelas saat pembelajaran berlangsung. Strategi

pembelajara dapat diartikan juga perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang di desai untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu.

Sedangkan konsep awal daripembelajaran listening team di

kemukakan oleh melvin L. Silberman dalam bukunya active

learning pembelajaran listening team terdiri dari kata pembelajaran

dan listening team pembelajaran mempunyai arti sebagai suatu

upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Sedangkan listeing

team, yaitu sebuah strategi sebuah pembelajaran. Yang dapat

membantu siswa mendapat konsentrasi dan fokus dalam

pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini

bertujuan untuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau

mempunyai tanggung jawab tertentu yang berkaitan dengan materi.

Menurut suprijono ia mengatakan bahwa listening team diawali dengan

pemaparan materi pelajaran, selanjutnya guru membagi siswa kedalam empat

kelompok dengan peran atau tugas yang berbeda ( Penanya,penjawab,pembantah,

dan penarik kesimpulan). Jika kegiatan pembelajaran berlangsung dengan aktif

maka diharapkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa oleh karena itu

dijelaskan dalam alquran bahwasanya dalam belajar manusia harus

memperhatikan serta berpikir kritis agar mampu memahami tentang apa yang

dipelajari, dalam firmannya dalam surah shaad , ayat 29 :

تهۦ وليتذكهز يدهبهزوا ءاي زك ل ه إليك مب ب أنزلن ب كت أولىا ٱللب

Page 24: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

7

Artinya: “ ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan

padamu penuh dengan berkah suapaya mereka

memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat

pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”.

Strategi lestening team ini bertujuan membentuk kelompok

yang mempunyai tugas tanggung jawab tertentu berkaitan dengan

materi pembelajaran sehingga akan diperoleh partisipasi aktif siswa

selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan strategi listening

team ini juga di harapkan siswa akan lebih berminat dalam proses

pembelajaran sehingat akan tercapai tujuan pembelajaran yang di

harapkan

1. Langkah-langkah listening team

Aktifitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap

pokus dan jelis selama berlangsungnya pembelajaran berbasis

ceramah.namun metode ceramah yang di maksud hanya berperan

untuk menyampaikan tentang materi yang akan di pelajari

saja.kemudian siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Strategi pempelajaran lesting team merupakan kelompok kecil yang

bertanggung jawab untuk mengplarifikasi materi pembelajaran.

Pembelajaran dengan listening team di awali dengan pemaparan materi

pembelajaran, selanjut nya guru membagi siswa ke dalam empat

kelompok dengan peran atau tugas yang berbeda(penanya, penjawab,

pembantah dan penarik kesimpulan). Guru ujga bisa menambahkan

peranan- peranan lain atau kelompok tambahan untuk membuat

pembelajaran lebih menarik dan aktif, sesuai dengan materi yang akan

di sampaikan.

Penerapan strategi pembelajaran listening team adalah sebagai

berikut:

a. Peserta didik di bagi empat kelompok masing-masing

Tabel 2.1

Langkang-langkah Listening Team

Tim Peran Tugas

1 Penanya Merumuskan pertanyaan

2 Penjawab Menjawab pertanyaan yang

didasarkan pada poin-poin

yang

disepakati(menjelaskannya)

3 Penentang Mengutarakan poin-poin yang

Page 25: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

8

tidak disetujui atau tidak

bermamfaat dan menjelaskan

mengapa demikian atau

menambahkan saran

4 Penarik

kesumpulan

Menyimpulkan hasil

b. Guru menyampaikan pelajaran setiap tatp muka. Setelah selesai,

guru memberi waktu kepada masing-masing kelompok untuk

mendiskusikan tugas-tugas mereka.

c. Guru mempersilakan tiap-tiap tim untuk bertanya, setuju,

membantah dan menarik kesimpulan.

Selain itu terdapat juga langkah-langkah pengajaran listening team.

Bagi siswa menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok

mendapat salah satu dari tugas-tugas berikut ini:

1. Penanya: bertugas membuat pertanyaan menimal dua berkaitan

dengan materi yang baru saja disampaikan.

2. Penjawab: bertugas menjawab poin-poin yang disepakati

disertai dengan alasan

3. Penantang: bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau

dipandang tidak berguna dari materi yang baru saja

disampaikan dengan menberi alasan kenapa.

4. Penarik kesimpulan: bertugas menyimpulkan dari hasil

pembelajaran.

5. Sampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah.

Setelah selasai, beri kesempatan kepada masing-masing

kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka.

6. Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil

dari tugas mereka.

Strategi ini dimaksudkan untuk mengatifkan seluruh peserta

didik dengan membagi peserta didi secara berkelompok dan

memberikan tugas yang berbeda kepada masing-masing

kelompok tersebut. Yang penting ialah, jika dalam pelaksanaan

pembelajaran listeing team diutamakan untuk mendidik siswa

menjadi seorang yang sanggup belajar aktif meneliti dan

memecahkan masalah sendiri, maka ia harus dilatih untuk

menghadapi masalah-masalah yang telah dipaparkan guru

sesuai dengan tugas yang telah diberikan sehingga siswa

mampu menerapakannya dalam kehidupan nyata.

Page 26: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

9

2. Kelebihan dan kekurangan strategi listening team

1. Kelebihan

a. Interaksi antara siswa memungkinkan timbulnya keakraban.

b. Strategi ini menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang

lamban.

c. Listening team melatih siswa agar mampu berpikir kritis.

d. Siswa tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat

menambah kepercayaan kemapuan berpikir sendiri.

e. Dapat mengembangkan kemampuan menggungkapakan ide /

gagasan.

f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide

dan pemahamannya sendidri serta menerima umpan balik.

g. Dapat meningkatkan motivasi dan memberi ransangan untuk

berpikir.

2. Kekurangan

a. Efektivitasnya dalam mengajukan proses belajar mengajar

belum terbuktikana oleh riset.

b. Dalam pelaksanaannya sering tidak terlibatkan elemen-elemen

penting.

c. Waktu yang dihabiskan cukup panjang.

d. Dengan keleluasaan pembelajaran, maka apabila keleluasaan

itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidaka

akan tercapai.

e. Penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara

individu apabila guru tidak jeli dalam pelaksaannya.

f. Mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu

yang panjang.

B. Minat dalam belajar

1. Pengertian minat belajar

Ditinjau dari segi etimologi, minat berati perhatian, kesukaan(

kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan secara

terminologi, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan, menganang beberapa kegiatan. Kegiatan yang

diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai

rasa senang. Sedangkan crow and crow mengatakan bahwa

minat atau interest biasa berhubungan dengan daya gerak yang

mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang,

benda, atau kegiatan atau bisa berupa penggalaman yang efektif

yang diransang oleh kegiatan itu sendiri. Elizabeth B. Hurlock

menambah dalam bukunya perkembangan anak. Ia mengatakan

Page 27: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

10

bahwa minat adalah suatu yang dengan sesuatu itu anak

mengedefikasi keberadaan pribadinya. Ia juga mengatakan

bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong untuk

melakukan apa yang mereka inginkan.

Minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya

perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan,

pelajaran, benda, dan orang. Semakin sering minat

diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat

tersebut, sebaiknya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada

kesempatan untuk mengekspresikannya.

Jadi bisa dikatakan bahwa minat merupakan suatu rasa

lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas

tersebut ada sangkut pautnya dengan dirinya sehingga

seseorang mengedintifikasi keberadaannya secara bebas. Dari

beberapa pengertian diatas, minat mengandung unsur-unsur

sebagai berikut:

a. Kognisi (mengenal) artinya minat itu didahului oleh

pengetahuan dan info mengenai obyek yang dituju oleh

minat tersebut.

b. Emosi (perasaan) artinya dalam partisifasi atau pengalaman

disertai dengan perasaan tertentu (biasanya senang).

c. Konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur

itu, diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk

melakukan suatu kegiatan.

Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon sadar

seseorang, kerena jika tidak demikian maka minat tidak

akan mempunyai arti apa-apa.

Minat seseorang akan semakin kuat jika digunakan

untuk memenuhi kebutuhan yang penting dalam hidupnya.

Sebaliknya, minat seseorang akan berkurang jika kegiatan

yang ditimbulkannya hanya memberikan kepuasan

sementara.

Sedangkan untuk kata belajar, mempunyai yang sangat

luas, boleh dikatakan bahwa sepanjang kehidupan,

seseorang selalu mengalami proses belajar. Belajar bisa

didefinisikan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara

psikologi maupun fisiologis. Aktivitas yang bersifat

psikologis yaitu aktivitas yang merupakan proses mental,

misalnya aktivitas berpikir, memahami, menyimpulkan,

menyimak, menelaah, membandikan, membedakan,

Page 28: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

11

mengungkapkan, dan menganalisis. Adapun aktivitas yang

bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses

penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen

atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya

(produk), dan apresiasi.

Menurut Muhammad Ali, belajar adalah perubahan

perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan.

Perilaku itu mencangkup pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sikap dan sebagainya. Perilaku yang dapat

diamati disebut keterampilan sedangkang yang tidak bisa

diamati disebut kecenderungan perilaku. Disamping itu,

pengertian yang lain dari belajar adalah perubahan tingkah

lakuyang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.

Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang

membedakanya dengan binatang.

Dari beberapa pengertian tentang minat dan belajar

yang telah disebutkan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa

minat belajar adalah suatu rasa suka dan rasa keterikatan

atau kecenderungan seseorang terhadap proses usaha yang

dilakukan dengan sadar untuk memperoleh perubuhan

tingkah laku yang menyeluruh melalui latihan dan

pengelaman dari interkasinya dengan lingkungan dengan

tanpa ada yang menyuruh.

2. Indikasi minat belajar

Drs. Slameto mengatakan bahwa minat seseorang bisa

diespresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa

siswa tersebut lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.

Dapat pula dimanifikasikan melalui partisipasikan dalam

aktivitas.

Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap obyek tersebut demikian juga memiliki minat belajar

yang tinggi akan cenderunh mengeekspresikan minatnya dalam

kegiatan yang besar, misalnya:

a. Selalu akatifa dalam proses belajar mengajar, baik dengan

bertanya saat tidak mengetahui suatu pelajaran atau

mengemukakan pendapat saat proses belajar mengajar

berlansung.

b. Tidak puas hanya belajar dari satu literatur saja.

c. Melaksanakan semua tugas sekolah dengan baik.

Page 29: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

12

d. Menggunakan pasitas sekolah untuk tujuan penambahan

pengetahuan, seperti menggunkan perpustakaan,

laboratorium sekolah maupaun prasarana yang lain.

e. Menggukan waktu untuk hal-hal yang bersifat untuk

penambahan pengetahuan.

f. Aktif (rajin) kesekolah tepat waktu.

Demikian diantara sikap belajar yang ditimbulkan oleh

siswa yang mempunyai minat belajar tinggi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar

Pada dasarnya minat tidak lepas dari pribadi seseorang dan

lingkungannya. Karena keduanya tidak dapat dipisahkan

anatara satu dengan yang lainnya dalam kehidupan seseorang.

Minat merupakan modal dasar bagi seseorang dalam

melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan pertumbuhan

dan perkembangan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa

adalah sebagai berikur:

a. Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri seseorang. Yang

termasuk faktor internal anatara lain:

1. Faktor jasmaniah

Yang termasuk faktor jasmaniah adalah kesehatan

seseorang berpengaryh terhadap belajarnya. Proses

belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan

seseorang terganggu. Misalnya ia akan cepat lelah,

kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika

badannya lemah, aataupun gangguan –gangguan

tersebut mengakibatkan konsentrasi seseorang kurang

optimal.

2. Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurna mengenai anggota tubuh.

Cacat ini seperti penglihatan kabur, berkurangnya

pendengaran, tidak pasihnya berbicara, hilangnya salah

satu anggota tubuh dan lain-lain. Keadaan cacat juga

mempengaruhi belajar seseorang. Maka perlu

menggunakan alat bantu.

b. Faktor pisikologi

Beberapa faktor yang tergolong dalam faktor pisikologi

adalah sebagi berikut:

Page 30: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

13

1. Intelegensi

Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga

jenis. Tiga jenis tersebut adalah kecakapan untuk

mengahdapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang

baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan

mempelajari dengan tepat.

2. Perhatian

Perhatian adalah “ pemusatan tenaga psikis tertuju

kepada satu obyek. Untuk dapat belajar dengan baik,

seseorang harus ada perhatian terhadap materi yang

dipelajarinya. Apabila materi pelajaran yang disajikan

tidak menarika baginya, maka timbul lah rasa bosan,

malas untuk belajar. Sehingga minat untuk menurun.

Untuk itu, pendidikan harus berusahasa semaksimal

mungkin supaya materi yang disajikan menarik

perhatian siswa.

3. Minat bawaan

Minat ini adalah yang tidak dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain, baik kebutuhan atau lingkungannya. Minat

bawaan juga akan memberi pengaruh besar pada siswa

dalam belajar.

4. Bakat

Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang

dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada

masa yang akan datang. Bakat juga merupakan faktor

internal yang banyak mempengaruhi minat siswa dalam

belajar, sebab dengan adanya bakat, seseorang akan

cenderung (minat) untuk melakukan kegiatan dan

mengembangkan sesuai dengan nalurinya demi masa

depan.

5. Motivasi

Motivasi adalah tenaga-tenaga (forces) yang

membangkitkan mengarahkan kelakuan individu.

Akatifitas yang didorong oleh motif instrinsik, ternyata

lebih sukses dari pada didorong oleh motif ekstrinsik.

Hal ini dapat diusahakan dengan jalan menumbuhkan

dan mengembangkan minat siswa dalam belajar.

6. Emosi

Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan kestabilan

emosi dalam artian, emosi cepat tersentuh. Walaupun

Page 31: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

14

bagaimana kecilnya masalah bisa menimbulkan gejala-

gejala negatif. Dan dalam emosi yang mendalam ini,

sudah barang tentu menimbulkan hambatan-hambatan

dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu anank-anak

yang mempunyai emosi demikian ini memerlukan

situasi yang cukup tenang dan penuh pengertian dari

orang yang ada disekitarnya, agar kegiatan dapat

berjalan dengan lancar.

c. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri seseorang.

Faktor ini meliputi antara lain:

1. Faktor lingkungan keluarga

Keluarga merupan masyarakat alamiah, pergaulan

diantar anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini

terletak dasar-dasar pendidikan. Pendidikan dalam

keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama

bagi anak bagi anak. Ini berarti lingkungan keluarga

besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan

pribadi anak.

Hal-hal yang mempengaruhi minat belajar siswa

didalam lingkungan keluarga antara lain sebagai

berikut:

a. Cara orang tua mendidik

Jika orang tua tidak memperhatikan sama

sekali kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam

belajar, tidak memperhatikan apakah anak mereka

sudah belajar atau belum. Akan menimbulkan

kesulitan dalam belajar. Anak seperti ini cenderung

tidak memiliki minat belajar maka dari itu

keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi

keberhasilan siswa.

b. Relasi antara anggota keluarga

Relasi anggota keluarga yang terpenting

adalah orang tua dengan anakny. Selain itu relasi

anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang

lain. Wujud relasi itu misalnya hubungan penuh

dengan kasih sayang dan perhatian. Ataukah diliputi

oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah

sikap yang acuh tak acuh.

Page 32: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

15

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak,

perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga.

Didalam suasana rumah yang tenang dan tentram,

selain anak betah dirumah, anak juga dapat belajar

dengan baik.

2. Faktor lingkungan sekolah

Sekolah adalah suatu lembaga sosial yang berfungsi

memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan

murid dalam hal pendidikannya.

Adapun yang mempengaruhi minat belajar siswa yang

berhubungan dengan lingkungan sekolah adalah sebagai

berikut:

a. Iklim sekolah yang fositif

Yaitu keadan sekolah dan lingkungan yang

aman, damai, dan menenenag untuk kegiatan

pembelajaran. Sekolah terbebas dari segala

kebisingan, kedamaian maupun kejahatan, suasana

sekolah selalu tentram, hubungan yang bersahabat

tanpa menonjol diantara penghuninya. Keadaan ini

semacam ini menyebabkan siswa merasa nyaman,

sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang

menyenangkan.

b. Model pembelajaran

Model pembelajaran yang diterapkan

disekolah akan berpengaruh pada minat belajar

siswa. Pembelajaran yang disampaikan secara”

kaku” dimana siswa hanya datang, duduk, dengar,

catat dan hapal akan cepat menjadikan siswa cepat

jenuh. Materi pembelajaran yang disajikan secara

menarik, besar kemungkinan motivasi belajar anak

didik akan semakin meningkat. Motivasi

berhubungan erat dengan emosi, minat dan

kebutuhan anak didik.

c. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai jumlah

kegiatan yang diberikan kepada siswa kegiatan ini

sebagian besar memberikan sajian bahan

pembelajaran agar siswa dapat menerima,

menguasai dan mengembangkan bahan

pembelajaran itu.

Page 33: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

16

d. Relasi guru dan siswa

Relasi siswa dengan siswa yang harmonis,

akan meningkatkan minat belajar siswa. Guru

disamping menjadi teladan yang baik juga harus

mampu menjadi sahabat siswa.

e. Relasi siswa dan siswa

Relasi siswa dengan siswa disekolah juga

akan mempengaruhi minat belajar siswa. Siswa

yang saling bermusuhan satu sama lain akan

mengurangi minat belajar siswa.

f. Alat pembelajaran

Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat

akan memperlancarkan pemerimaan bahan

pembelajaran yang diberikan kepada siswa.

g. Waktu sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses

belajar mengajar disekolah. Waktu sekolah juga

akan mempengaruhi minat belajar siswa.

h. Standar pelajar

Strandar pelajaran yang diberikan harus

sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

3. Faktor masyarakat

Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga

berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh itu

terjadi karena keberadaannya dalam masyarakat. Dalam

hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.

Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Kegiatan siswa dalam masyarakat

Kegiatan yang diikuti oleh siswa dimasyarakat

diharapkan dapat menguntungkan perkembangan

siswa.

2. Mass media

Mass media yang dikonsumsi siswa juga

akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa

untuk itu mass media yang dikonsumsi siswa, perlu

bimbingan orang tua.

3. Teman bergaul

Teman bergaul siswa akan lebih cepat

berpengaruh pada jiwa siswa.

4. Bentuk kehidupan

Page 34: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

17

Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga

berpengruh terhadap minat belajar siswa.

Masyarakat yang tidak terpelajarkan berpengaruh

pada minat belajar siswa. Begitu pula sebaliknya.

C. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

menyiapkan peserta didik untuk mengenal,

memahami,menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam,

diberangi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama

lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama

hingga terujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI,

3:2002).

Menurut zakiyah dradjat pendidikan agama islam adala suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa

dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu

menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta

menjadikan islam sebagai pandangan hidup.

Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidikan islam yaitu sebuah

proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia yang

seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada tuhan serta mampu

mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah dimuka bumi,

yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan sunnah, maka tujuan

dalam konteks berarti terciptanya insa-insan kamil setelah proses

berakhir.

b. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam disekolah bertujuan menumbuhkan dan

meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan

pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta

didiktentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim

yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,

berbanga dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada

jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Secara umum tujuan pendidikan agama islam

terbagi kepada: tujuan umum, tujuansementara, tujuan

akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan

yang akan dicapai denga semua kegiatan pendidikan baik

dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan

sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak

didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang

Page 35: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

18

direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir

adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik

manusia-manusia yang sempurna( insane kamil).

Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang

akan dicapai sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.

Tujuan pendidikan agama dalam perspektif para ulama

muslim.

1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan bahwa

pendidikan agama islam bertujuan untuk membentuk

kepribadian sebagai khalifah Allah SWT, sekurang-

kurangnya mempersiapkan diri kepada tujuan akhir,

yankni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh

secara total kepadanya.

2. Menurut imam al-Gazali mengatakan ada dua tujuan

utama yakni, membentuk insan sempurna yang pada

akhirmnya dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dan membentuk insane purna untuk memperoleh

kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas

pendidikan islam, hasan lagulung menjelaskan, bahwa

tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup

manusia, atatu lebih tegasnya, tujuan hidup untuk

menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni

semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah

SWT.

Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan

islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama

islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah

proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan

kepada; tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan

tujuan operasional.

c. Fungsi pendidikan agama islam

Fungsi pendidikan agama islam di sekolah atau

madrasah Abdul majid, dan dian Andayani, dalam

bukunya pendidikan agama islam berbasis kopetensi,

yakni sebagai berikut:

1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan

ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah

ditamankan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya

kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan

Page 36: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

19

dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah

berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut

dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan

pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat

perkembangannya.

2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari

kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.

3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya

sesuai dengan ajaran agama islam.

4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan

peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan

pengelaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari

lingkungannya atatu dari budaya lain yang dapat

membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.

6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahun keagamaan secara

umum system dan fungsional.

7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang

memiliki bakat khusus dibidang agama islam agar bakat

tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat

dimamfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

d. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum

Pendidikan secara kultural pada umumnya berada dalam

lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semunya

hidup dalam upaya yang bermaksud mengangkat dan menegakkan

martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terumtama

dalam bentuk transfer of knowledge transfer of values.

Dalam konstek ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan

pendidikan islam, meruoakan bagian system pendidikan nasional,

sekalipun dalam kehidupan bangs indonesia tampak sekali

eksistensinya secara cultural. Tapi secra kuat ia telah berusaha

untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis

bangsa, walaupun tetap saja tidak mampu menyamai pendidikan

umum yang ada dengan otonomi dan dukungan yang lebih luas,

dalam mewujudkan tujuan secara nyata.

Page 37: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

20

Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan

agama islammemiliki transmisispriual yang lebih nyata dalam

proses pengajarannya sebanding dengan pendidikan umum,

sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya

terletak pada keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan

keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik

aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta

kepribadian. Karena itulah penddikan islam memiliki beban yang

multi paradigm, sebab berusaha memadukan unsure profane dan

imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka

kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu

melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu

pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.

Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat

dipisahkan, karena perkembangan masyarakat islam, serta

tuntutannya dalam membangun manusia seutuhnya (jasmani dan

rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu

pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses

pendidikan tidak hanya mengali dan mengembangkan sains, tetapi

juga, lebih penting lagi yanitu dapat menemukan konsepsi baru

ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun

masyarakat islamsesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang

diperlukan.

e. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah

Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha

esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak dapat terwujud

secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertakwa terbentuk

melakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya

kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu

berlansung seumur hidup manusia baik dilingkungan keluarga,

dilingkungan sekolah dan masyarakat.

Keimanan dan ketakwaan tidakalah dapat tewujud tanpa agama.

Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia menjadi manusia

yang bertakwa terhadap tuhan yang maha esa. Hal ini tertuang

dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna

yang dalam bagi pembentukan manusia indonesia seutuhnya.

Manusia takwa adalah manusia yang secara optimal menghayati

dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari,

baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan

masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun

Page 38: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

21

sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan

oleh pendidikan agama dalam hubungan ini pendidikan agama

berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui

pendidikan disinilah terletak fungsi yang dijalankan pendidikan

agama dalam pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan

mansyarakat indonesia seluruhnya.

Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka

pembangunan manusia seutuhnya (insane pancasila) dan

masyarakat indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka

pendidikan agama berfungsi:

1. Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang

percaya dan bertalwa terhadap tuhan yang maha esa.

2. Membina warganegara indonesia menjadi warga negara yang

baik sekaligus umat yang taat menjalankan ajaran agamanya.

f. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik

Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia

anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai

modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki

keterampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses

kematangan dan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingya

belajar menurut A.R. Shaleh dan Soependi Soeryandinata: anak

manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan,

sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya

faktor belajar.

Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan

jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan

mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya

kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.

Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan

salah satu pokok ajaran islam yang harus diutamakan dalam

pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan

kepada anak didik.

Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya

itu, jelaskan bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha

untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik

(berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam.

Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan

pendidikan islam, orang tua atau guru berusahasecara sadar

memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan

Page 39: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

22

jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian

yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam.

Pendidikn agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil,

sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar

yang menentukanuntuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana

menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya

agama seseoranag ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan

latihan yang dilaluinya sejak kecil”.

Oleh kerena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan

nasional, pendidikan agama islam disekolah memegang peranan

yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama islam

diindonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang

wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai

dengan perguruan tinggi.

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berkwa

kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab.

D. Studi Relevan

Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki keterkaitan tentang strategi

pembelajaran Listening Team yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti

diantaranya:

1. Anita sari,arcat,Lusi Eka Afri.(skripsi, 2015), dengan judul Pengaruh

pembelajaran kooperatif Tipe Listening Team Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas VIII MTs Thamrin Yahya Rambah hilir.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ada pengaruh model

pembelajaran kooperatif tipe listening team terhadap hasil belajar

matematika siswa kelas VIII MTs Thamrin Yahya Rambah Hilir tahun

ajaran 2014/2015, yaitu: rata-rata hasil belajar matematika kelas

eksperimen yang menggunakan model listening team lebih baik dari pada

rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrolyang menggunakan

pembelajaran konvensional.

2. Devi Lovinal,Yuni Ahda, Ramadhan Sumarmin.(skripsi,2013),dengan

judul pengaruh penggunaan strategi Belajar Aktif Tipe Listening Team

Page 40: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

23

dan Pengetahuan awal Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X

SMAN 2 Koto Baru Kabupaten dhamasraya. Dari hasil penelitian yang

dilakukan dikelas X SMAN 2 Koto Baru Kabupaten Dhamasraya dapat

disimpulkan bahwa, Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan

strategi Aktif listening team lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan metode konvensional.

3. M.Iqbal Lubis.(skripsi,2014), dengan judul pengaruh model pembelajaran

kooperatif listening team terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran

Ekonomi di SMPN 1 Kuantan singingi.

Berdasarkan hasil peneitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif listening team dapat mempengaruhi

pemahaman siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebihb tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu rata-rata hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 75,51 lebih tinggi

dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol, yaitu sebesar 668,51.

Page 41: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersama” (Arikunto, 2012: 1). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai

dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan

(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting)

(Iskandar, 2012: 48).

Gambar 1.1

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan dan

pengamatan Siklus 1

Perencanaan

Siklus II

Perencanaan

Pelaksanaan dan

pengamatan

Refleksi

Siklus III

Pelaksanaan dan

ppengamatan

Refleksi

Page 42: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

25

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu

penelitian sebagai berikut:

a. Tempat penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah

Pertama Negeri 57 Merangin kecamatan jangkat timur kabupaten

merangin

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021, pada

semester genap.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 27 orang,

13 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Dari data Sekolah menengah pertama

Negeri 57 merangin kecamatan jangkat timur kabuten merangin tahun ajaran

2020/2021.

C. Prosedur Umum Penilitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk

melihat hasil peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

Agama Islam dengan menggunakan metode listening team. Masing-masing siklus

dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dengan kolaborasi

antara peneliti dengan guru pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 meranagin kecamatan jangkat timur kabuten

merangin, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan

refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.

Peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan

pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan rancangan

tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru berkolaborasi melanjutkan

kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti pada siklus I. Jika telah selesai

pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti belum merasa puas untuk perbaikan

dan peningkatan atas tindakan tersebut, peneliti dapat melanjutkan penelitian

Page 43: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

26

kedalam siklus III, yang cara pelaksanaanya sama dengan siklus sebelumnya.

Tidak ada ketentuan atau ketetapan berapa siklus yang harus dilakukan oleh

peneliti dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung

dengan peneliti, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan

dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti

dapat menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya

PTK dilakukan paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012: 48-49).

1. Gambaran pelaksanaan siklus I

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi:

1. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 57

merangin kecamatan jangkat timur kabupaten merangin.

2. Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang

perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan observasi pada

pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.

3. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses

pembelajaran dengan menggunakan metode Listening Team.

Bagaimana aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses

pembelajaran berlangsung yaitu:

a. Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus.

b. Membuat RPP.

c. Membuat lembar observasi untuk siswa.

d. Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu yang

sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk kegiatan atau

tindakan yang dilakukan dari semua yang telah direncanakan dengan penelitian

sebagai berikut:

1. Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP.

Page 44: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

27

2. Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan menggunakan atau

menerapkan metode Listening Team.

3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi, aktif,

kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

4. Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.

5. Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi yang baru

saja dipelajari secara bersama–sama.

6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

c. Tahap pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada peningkatan minat belajar siswa, maupun kepada hasil

tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang melingkupinya, pada saat

dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan

tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi

untuk siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan

dalam penelitian ini mencangkup:

1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.

2. Mengamati pemahaman materi.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi, menunjukkan gagasan

ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.

6. Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan

menggunakan metode listening team.

d. Refleksi

Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah dilakukan

berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian melakukan evaluasi guna

Page 45: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

28

menyempurnakan tindakan berikutnya (Daryanto, 2014: 40). Tahap-tahap refleksi

adalah:

1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I.

2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,

kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.

3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun

RPP pada siklus II.

2. Gambaran pelaksanaan siklus II.

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus I

hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar dapat

mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanaan tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi

siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.

c. Tahap pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses peningkatan minat belajar siswa maupun

kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang

melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan

juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan

tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi

siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan

dalam penelitian ini mencangkup:

1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.

2. . Mengamati pemahaman materi

Page 46: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

29

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan

ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.

6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan metode listening team.

d. Refleksi

Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat

dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi direalisasikan

melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah:

1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II.

2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.

3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus III.

3. Gambaran pelaksanaan siklus III

a. Pelaksanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus III. Perancanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan siklus II

hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar dapat

mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanaan tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus

II. Disetiap pembelajaran diusahakan guru membawa media atau alat

peraga.

c. Tahap pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses peningkatan minat belajar siswa maupun

kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang

Page 47: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

30

melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan

juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak

terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi

siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan

dalam penelitian ini mencangkup:

1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.

2. Mengamati pemahaman materi.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan

ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.

6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan

menggunakan metode listening team.

d. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis

ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum

berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil

(Iskandar, 2012: 50).

D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data-data

dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, wawancara, tes

praktek, dan dokumentasi. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode listening team berlangsung. Lembar observasi yang

digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran saat

melaksanakan metode demonstrasi. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes

praktek yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa

setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode listening team.

Page 48: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

31

2. Instrument pengumpulan data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013: 222).

a. lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode pembelajaran

listening team. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang

berhubungan dengan prilaku manusia, proses kerja yaitu kegiatan belajar

mengajar dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Lembar

observasi tersebut digunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau

pengamatan untuk memperoleh informasi bagaimana proses dengan

metode listening team yang di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin.

b. Panduan wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat dan

gambaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin .

c. Tes praktek

Instrumen bentuk alat praktek/peraga yang disusun berdasarkan

indikator pencapaian penyelenggaraan shalat berjamaah. Tes praktek

akan diberikan kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil

dari tes praktek ini bertujuan untuk mengukur peningkatan minat belajar

siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode listening team.

Dalam penelitian ini dilaksanakan tiga kali tes tentang penyelenggaraaan

shalat berjamaah akhir siklus yaitu: tes akhir siklus I, tes akhir siklus II

dan tes akhir siklus III.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan menampilkan

foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan metode

listening team . Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu untuk

Page 49: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

32

menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran

berlangsung.

3. Data dan sumber data

a. Jenis data

1. Data primer dan data sekunder

a. Data primer

Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumber

tanpa perantara. Data primer yang penulis maksud dalam penelitian

ini adalah data wawancara dan observasi mengenai penggunaan

metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar oleh siswa

kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil

sekolah dan struktur oraganisasi) atau publikasi lainnya.

b. Sumber data

Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa dan guru

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi

teknik metode gabungan (Mixed Methods Research). Teknik kualitatif digunakan

untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan, menggambarkan

hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran dan

mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran

serta pemahaman materi tentang penyelenggaraan shalat berjamaah dalam

meningkatkan minat belajar siswa sesuai dengan hasil pengamatan.

Penentuan hasil minat belajar siswa berdasarkan hasil tes praktek

pemahaman belajar pelajaran pendidikan agama islam akhir siklus, dan partisipasi

siswa dalam pembelajaran.penyelenggaraan shalat berjamaah ditentukan dari hasil

Page 50: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

33

penilaian kemampuan menyelesaikan tes praktek dengan baik berdasarkan

indikator-indikator penilaian.

Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada aspek-

aspek hasil tes penyelenggaraan shalat berjamaah. Berikut analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini.

1. Triangulasi data

Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh dari

hasil lembar observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi untuk

mempermudah dalam penarikan kesimpulan.

2. Penyajian data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi secara

sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam membaca

data.

3. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh

dari penyajian data. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data

yang telah diperoleh.

a. Analisis data hasil observasi

Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode listening

team. Analisis data observasi adalah sebagai berikut:

1. Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman

penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.

2. Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan

pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung

persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjiono, 2012:

43).

Keterangan:

P angka persentase

F frekuensi yang sedang dicari persentasenya

Page 51: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

34

N Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

Tabel 3.1

Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa.

(Rahayu,2014: 12).

Persentase Rata-rata Kategori

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Sedang

21% - 40% Buruk

< 21% Sangat Buruk

b. Analisis hasil tes

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kecakapan beriman kepada

Allah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode listening

team. Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat

oleh peneliti. Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor beriman kepada

Allah . Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk menghitung

skor rata-rata hasil tes kecakapan penyelenggaraan jenazah siswa menggunakan

rumus (Sudjiono, 2012: 85).

Keterangan:

Mx Mean yang kita cari (skor rata-rata)

Σx Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada setiap siklusnya

kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut. (Rahayu, 2014: 13)

Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria penyelenggaraan shalat berjamaah.

Page 52: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

35

Persentase Rata-rata Kategori

80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi

60 < Mx ≤ 80 Tinggi

40 < Mx ≤ 60 Sedang

20 < Mx ≤ 40 Rendah

0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah

Setelah diperoleh hasil persentase penyelenggaraan shalat berjamaah ,

peneliti menentukan kategori peningkatan minat belajar siswa. Pemberian kategori

bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase kemampuan penyelenggaraan

shalat berjamaah.

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat 70%

siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep dkk, 2012: 138). Keberhasilan

atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan

jenazah yang diperoleh oleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan di

Sekolah Menengah Pertama apabila mencapai 70 atau 70%.

Page 53: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

36

BAB IV

TEMUAN, DEKRIPSI DATA,HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Historis dan Geografis

Sekolah Menengah Pertama Negeri 75 Merangin adalah Sekolah

Menengah Pertama yang terletak di desa Pematang Pauh Kecamatan Jangkat

Timur Kabupaten Merangin. Sebelumnya Sekolah ini bernama Sekolah Menengah

Pertama Sungai Ampar di bawah Pimpinan Hadi Sucipto,S.pd desa Pematang

Pauh selaku pendiri dengan ketua bapak H. Jamil.

Sekolah Menengah Pertama yang terletak di titik koordinat selatan

01 dan timur 103 ini berdiri pada tahun 2009 dengan surat

keputusan pendirian kanwil departemen agama provinsi Jambi Nomor: W.e/6-

d/PP.02.3/127/2010, tanggal 6 Maret 2010, dengan piagam pendirian Sekolah

swasta nomor: D/W.e/6/MA?15/2010, tanggal 6 Maret 2010 dengan status

terdaftar dan diberikan Nomor Statistik Sekolah Menengah Pertama: 3121506004.

Pada Oktober tahun 2012 Sekolah Menengah Pertama Sungai Ampar

dinilai dari tim asensor dari badan akreditasi Sekolah Propinsi (BAP) Jambi dan

memperoleh nilai prediket C. lalu pada bulan November 2012 mengkuti perivikasi

data dan fisik oleh tim verifikasi penegrian Sekolah departemen agama RI, sampai

akhirnya pada tanggal 13 Oktober 2014 Sekolah ini dinegerikan oleh menteri

agama republik Indonesia bapak M. basyuni dengan surat keputusan nomor 151

tahun 2014, tanggal 13 Oktober 2014 dan diresmikan penegriannya oleh kepala

kantor wilayah departemen agama propinsi Jambi bapak Drs. H. Abdul kadir

Husain, M. Pd, pada tanggal 26 Januari 2015 secara serentak dengan dengan

Sekolah yang dinegerikan se Kabupaten Merangin di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin itu sendiri pada tanggal 7 Januari 2015 di lantik DRS,Jarot

Suharto, menjadi kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin sampai

dengan 9 desember 2017.

Pada tahun 2016 Sekolah ini dinilai oleh tim asensor dari badan akreditasi

Page 54: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

37

Sekolah Propinsi Jambi (BAP S/M) dan terakreditasi dengan nilai 70,99 peringkat

B, berdasarkan surat keputusan ketua BAP-S/M Propinsi Jambi, Nomor:

145.c/BAP-S/M/X/2011, tanggal 11 Oktober 2016. Kemudian seiring berjalannya

waktu keluarlah SK dari Kementerian Agama pada bulan Mei tahun 2017 Sekolah

Menengah Pertama Negeri Sungai Ampar diganti menjadi Sekolah Menengah

Pertama Negeri 57 Merangin, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Selama kurun waktu 8 tahun sampai dengan sekarang Sekolah ini berjalan

dipimpin oleh 3 orang kepala Sekolah yaitu:

1. Hadi Sucipto,S.pd Tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.

2. DRS, Jarot Suharto tahun 2014 sampai dengan Agustus tahun 2017.

3. Tamrin Azwar, S. pd. Agustus tahun 2017 sampai dengan sekarang.

2. Keadaan Guru Dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru adalah seorang pengajar dan pendidik yang bertangung jawab

terhadap keberhasilan anak didiknya di Sekolah Menngah Pertama Negeri 57

Merangin. Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh guru yang

mengajar di dalam kelas, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

sebagaimana beban guru mengajar di dalam kelas atau pun dilingkungan sangat

berat, guru yang memikul tangung jawab terhadap anak didiknya dan terhadap

keluarganya sendiri. Yang demikian membuat guru mencari penghasilan sebagai

tambahan untuk kebutuhan hidup, apalagi imbalan yang diterima tidak mencukupi

(minim/rendahnya gaji guru). Dengan niat yang ikhlas untuk memajukan

pendidikan agama, maka proses belajar mengajar terlaksana dengan baik.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh kepala Sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin, jumlah guru yang mengajar sebanyak 16 orang, keadaan

Page 55: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

38

guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin ini

semuanya termotivikasi untuk mengajar, walaupun imbalan yang diterima hanya

sedikit, dengan niat yang ikhlas dan juga memajukan pendidikan agama bagi anak

didik khususnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin maka

kelancaran proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik.

Keberhasilan anak didik memerlukan guru yang berkualitas, kemauan

keras, disiplin, dan ikhlas di dalam mengajar. Dan sumber data yang penulis dapat

mengenai tenaga pengajar dan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

No Nama Guru Jabatan Mata Pelajaran

1 Tamrin Azwar, S.pd Kepala Madrasah -

2 Purniawati, S. Pd. Waka kurikulum Fisika

3 Ef.Yadi Sumanto, S.pd Waka Siswa PAI

4 Qoswiyana, S. Pd Waka Sarpas PPKN/BK

5 Doi Hadi Sartono Ka. Tata Usaha Olahraga

6 Aspuriah, S.pd Staf Tata Usaha Seni Budaya

7 Hadi Sucipto, S.pd Staf Tata Usaha Sosiologi

8 Sutrisno, S.pd Staf Tata Usaha -

9 Reli kusumawati,S.pd Bendahara Bhs, Inggris

10 Alimartopo Cleaning Service -

11 Aspuriah, S.pd Pembina OSIS Biologi

12 Rego, S.pd Pembina Pramuka Geografi

13 Sutrisno, S.pd Pembina UKS/PMR Ekonomi

14 Yuriyati, S.pd Wali Kelas Kimia/Fisika

15 Ningsih,S.pd Wali Kelas Matematika

16 M. Edy, S.pd Wali Kelas Bahasa Indonesia

Page 56: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

39

b. Keadaan Siswa

Siswa adalah anak didik yang memerlukan didikan, bimbingan dan arahan

yang siap untuk di ajarkan, dan memerlukan ilmu pengetahuan. Tugas mengajar

untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik dengan bimbingan yang baik

akan menjadi terarah.

Dari sumber data yang penulis peroleh mengenai keadaan siswa di

Sekolah Menengah Peratama Negeri 57 Merangin tahun ajaran 2019/2020 dapat

dilihat tabel dibawah ini:

No Kelas Jumlah Siswa

Jumlah Lai-laki Perempuan

1 VII A 5 20 25

2 VII B 9 11 20

3 VIII A 12 10 22

4 VIII B 10 13 23

5 IX A 8 13 21

6 IX B 7 16 23

Jumlah 51 83 134

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin ini berjumlah 134 orang siswa.

3. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Dari struktur organisasi Sekolah, Sekolah Menengah Pertama Negeri 57

Merangin di atas dapat dilihat bahwa kepala sekolah adalah pemimpin yang

berfungsi sebagai manajer dan supervisor, disamping itu ia juga mempunyai tugas

merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh proses

pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin yang berhubungan

dengan pelaksanaan kurikulum atau kegiatan pembelajaran. Sumber data yang

penulis peroleh mengenai struktur organisasi di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin dapat dilihat dibawah ini:

Page 57: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

40

Dewan/Komite Aperator Sekplah

Hs.Nuwi Julimarjo,S.Pd

(Dokumen Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin)

B. Temuan Penelitian

Kondisi awal nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran PAI tentang

penyelenggaraan sholat berjamaah di kelas VIII masih rendah (Dokumentasi

Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin 2020).

Tabel 4.1 (Nilai Ulangan Harian Pra Siklus Siswa Kela VIII)

No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan

1 Asmara 40 Tidak Tuntas

2 Apriya 50 Tidak Tuntas

3 Ultria 50 Tidak Tuntas

Waka Kurikulum

Purniawati, S.Pd

Waka Kesiswaan

Ef.Yadi Sumanto,S.pd

Kepala Sekolah

Tamrin Azwar,S.pd

Waka Sapras,

Qoswiyana,S.Pd,I

Kaur TU

Doi Hadi Sartono

Staf TU

Ali Martopo

Siwa/Siswi

Pembina Osis

Aspuriah, S. Pd

Pembina UKS

Qoswiyana, S. Pd

PembinaPramuka

Rego, S. Pd.

Bendahara:

Reli Kusumawati, S. Pd

Wali Kelas

Kelas VII : Yuryati,S.pd

Kelas VIII : Nengsih,S.pd

Kelas IX :M Edy, S. Pd

Page 58: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

41

4 Mela 40 Tidak Tuntas

5 Ginda 70 Tuntas

6 Raka 40 Tidak Tuntas

7 Candra 70 Tuntas

8 Resti 50 Tidak Tuntas

9 Neli 80 Tuntas

10 Bagas 50 Tidak Tuntas

11 Reno 50 Tidak Tuntas

12 Pikri 60 Tuntas

13 Reki 50 Tidak Tuntas

14 Gita 40 Tidak Tuntas

15 Rozi 40 Tidak Tuntas

16 Haikal 60 Tuntas

17 Ulandari 60 Tuntas

18 Monalisa 60 Tuntas

19 Adipia 40 Tidak Tuntas

20 Fira 60 Tuntas

21 Echa 76 Tuntas

22 Vira 55 Tidak Tuntas

23 Nindy 45 Tidak Tuntas

24 Cintya 88 Tuntas

25 Jecky 78 Tuntas

26 Opsah 35 Tidak Tuntas

27 Sriwahyuni 87 Tuntas

Jumlah 1524 10

Nilai rata-rata 56,44 27

Prestasi keberhasilan siswa 44,44% 10

Prestasi siswa belum berhasil 55,55 15

Page 59: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

42

Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 terlihat nilai ulangan harian

siswa masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 8 orang atau 40% dari

jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 12 orang

atau 60% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh siswa

masih rendah yakni 53 %. Dari temuan nilai ulangan siswa, peneliti mulai

melakukan penelitian tindakan kelas di kelas VIII untuk memperbaiki

pembelajaran dan meningkatkan minat belajar pelajaran PAI dengan

menggunakan metode Listening Team.

C. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2020 sampai dengan 20

september 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus

dilaksanakan dalam tiga pertemuan dua pertemuan pemberian tindakan dan satu

kali pertemuan tes praktek sholat berjamaah pada pembelajaran PAI akhir siklus

yang setiap pertemuannya terdiri dari 2x45 menit. Tindakan pembelajaran yang

dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran PAI dengan mengunakan metode listening team di

kelas VIII SMPN 57 MERANGIN dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri

dari 13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Pelaksanaan

penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan,

tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-

tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan

penelitian ini yaitu untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran PAI.

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I

Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 27 Juli 2020, 31 jumat 2020 dan diakhiri pada tanggal

04 Agustus 2020 dengan memberikan tes praktek sholat berjamaah siklus I

kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Page 60: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

43

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,

yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi sholat

berjamaah yang akan dipelajari dengan metode listening team , menyusun dan

mempersiapkan bahan ajar, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi

keterlaksanaan proses pembelajaran, dan mempersiapkan tes praktek sholat

berjamaah akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan

kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tabel 4.2. Jadwal Perencanaan (Siklus I)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Senin, 27 Juli

2020 Pertemuan I

Pemberian materi

penyelenggaraan sholat

berjamaah

2 Jumat, 31 Juli

2020 Pertemuan II

Pemberian materi shalat

berjamaah

3 Selasa, 04 Agustus

2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus I)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus I

Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

tahap pelaksanaan siklus I Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua

kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek sholat

berjamaah siklus I yang dilakukan selama 2x45 menit atau 2 jam pelajaran dengan

pokok bahasan penyelenggaraan sholat berjamaah dan sub pokok bahasan shalat

berjamaah. Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan penelitian tindakan

kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan diamati selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah

peneliti sediakan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan

pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team.

Page 61: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

44

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 3 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

materi penyelenggaraan sholat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI

dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.

Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan sholat berjamaah.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk

memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi

tentang manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini. Setelah itu guru

memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan sholat berjamaah

dimulai dengan menjelaskan pengertian penyelenggaraan sholat

berjamaah dan hal-hal yang mencakup di dalamnya.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menyimak bacaan Al-

qur’an yang terkait dengan pelaksanaan tatacara penyelenggaraan sholat

berjamaah?

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau

pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Page 62: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

45

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,

guru mengevaluasi ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang

telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai

berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau

gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak

sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah

dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang

waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir, guna

memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan

materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang telah dipelajari. Selama

kegiatan berlangsung pada pertemuan I siswa menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang pertanyaan yang diajukan oleh guru

selama 10 menit. Kebanyakan siswa masih terlihat bingung dan susah

mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Sebagian siswa malah mengobrol dan tidak memperhatikan intruksi guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

materi shalat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan kembali bahwa akan dilaksanakan pembelajaran

PAI dengan metode listening Team, pembelajaran yang berpusat pada

siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang

dihadapi. Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan

dibahas pada pertemuan ini adalah materi shalat berjamaah. Sebelum

Page 63: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

46

memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan

perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi tentang

manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini. Setelah itu guru memulai

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan yang akan

diajukan dengan menjelaskan materi tentang shalat berjamaah.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada siswa, yaitu

ada berapakah rukun shalat berjamaah?

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau

pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-

ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung

yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi

yang kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan

sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang

banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat

digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang

terbaik.

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan

Page 64: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

47

kesimpulan materi shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama kegiatan

berlangsung pada pertemuan ke II, sebagian siswa masih tampak bingung

dalam menjawab masalah yang diberikan guru. Tetapi dalam pertemuan ke

II ini kurang lebih 6 orang siswa sudah tampak aktif dalam mengeluarkan

pendapat.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 10 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan

tes praktek akhir siklus I tes praktek ini bertujuan untuk mengetahui

penyelenggaraan sholat berjamaah siswa setelah menggunakan metode listening

team.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek

penyelenggaraan sholat berjamaah.

2. Kegiatan inti

a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes

praktek penyelenggaraan sholat berjamaah akhir siklus I.

b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mempraktekkan penyelenggaraan sholat berjamaah dengan baik dan

benar.

3. Penutup

Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan

salam dan doa.

c. Hasil Observasi siklus I

Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

listening team (Siklus I)

No

Indikator atau aspek yang

Nilai

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

Page 65: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

48

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 4 7 87,5

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

2 3 5 62,5

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 2 4 6 75

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode listening

team (Preparation).

2 2 4 50

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

1 2 3 37,5

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

2 1 3 37,5

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

1 1 2 25

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

2 2 4 50

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

3 1 4 50

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran PAI yang

dilaksanakan hari ini

2

4 6 75

Jumlah 20 24 44

Page 66: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

49

Rata-rata (%) 50 60 55

Rata-rata keseluruhan (%) 55

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan

Metode listening team (Siklus I)

No

Indikator atau aspek yang

Dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 4 7 87,5

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 2 1 3 37,5

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode demonstrasi

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa

untuk belajar secara rapi dan tertib 2 4 6 75

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

4 3 7 87,5

6

Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpikir kritis menjawab

pertanyaan yang di ajukan (Fact-

Finding).

2 2 4 50

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

2 2 4 50

Page 67: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

50

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

2 4 6 75

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

3 3 6 75

10

Guru bersama siswa menarik

kesimpulan untuk pembelajaran PAI

yang dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 26 29 55

Rata-rata (%) 65 72,5 68,75

Rata-rata keseluruhan (%) 68,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran PAI belum optimal yaitu persentase rata-rata

sebesar 45%, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa belum

mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan yang diajukan (Idea

Finding) ini terlihat dari persentasenya sebesar 25% dan juga belum dapat

berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki

(Idea Finding) terlihat dari persentasenya 25% dalam menanyakan hal yang

kurang dipahami (Implementation) hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 25%.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa aktifitas

guru pada proses pembelajaran PAI pada siklus I sudah cukup baik, hal ini dapat

dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat beberapa item yang

menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang

mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran PAI dengan

Page 68: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

51

menggunakan metode pembelajaran Listening Team hingga berakibat pada

kurangnya keaktifan siswa saat pembelajaran sehingga siswa masih binggung

dalam menerapkan metode pembelajaran Listening Team.

Adapun hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah siswa akhir

siklus I materi penyelenggaraan sholat dan shalat berjamaah dengan

menggunakan metode Listening Team.

Tabel 4.5. Hasil penyelenggaraan sholat berjamaah Siswa Dengan Metode

Pembelajaran listemimg team (Siklus I)

No Indikator Siklus I Kategori

1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 67,59% Tinggi

2 Kelancaran dalam pembacaan shalat berjamaah 61,11% Sedang

3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 54,74% Sedang

4 Gerakan dalam shalat berjamaah 72,22% Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 58,79% Sedang

Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan sholat berjamaah siswa dengan

metode pembelajaran Listening Team dapat dilihat pada lampiran 2.

d. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan

dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mencapai keberhasilannya atau

belum, selain itu hasil kegiatan refleksi dapat dijadikan acuan peneliti dalam

merancang perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan

minat belajar siswa yang diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama

pada siklus sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi

melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh selama

proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer) dan guru berdiskusi dengan

menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan

observasi, diketahui hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah akhir

siklus I dikategorikan penyelenggaraan sholat berjamaah siswa dalam kategori

sedang. Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.

Namun penyelenggaraan sholat berjamaah siswa kelas VIII hanya 58,79%

Page 69: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

52

kategori sedang berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah

sisiwa akhir siklus I.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan

pendapat. Hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 25%. Selain itu siswa masih

belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas sehingga saat diminta

untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu dikarenakan guru kurang

mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode Listening Team hingga berakibat pada kurangnya keaktifan

siswa saat diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan metode

Listenig Team.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan

untuk meningkatkan minat belajar siswa, maka dilanjutkan pada siklus II dengan

melakukan perbaikan-perbaikan berikut:

1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani menanggapi

pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan berpartisipasi secara

aktif dalam diskusi di dalam kelas.

2. Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam mengeluarkan

pendapat.

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I

meningkatkan minat belajar siswa dikategorikan sedang dan belum mencapai

kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu di

perbaiki dalam proses pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu penelitian

dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang

telah dipaparkan di atas.

2.Pelaksanaan Penelitian Siklus II

Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 3 Maret 2020, 7 Maret 2020 dan diakhiri pada tanggal

10 Maret 2020 dengan memberikan tes praktek penyelenggaraan sholat

Page 70: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

53

berjamaah akhir siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan

yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun

rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tentang materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang akan

dipelajari dengan metode Listening Tening, menyusun dan mempersiapkan bahan

ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses

pembelajaran, mempersiapkan tes praktek penyelenggaraan sholat berjmaah akhir

siklus II, dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang

terjadi selama proses pembelajaran.

Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Selasa, 3 Maret

2020 Pertemuan I

Pemberian materi

penyelenggaraan sholat berjamaah

2 Sabtu, 7 Maret

2020 Pertemuan II

Pemberian materi shalat

berjamaah

3 Selasa, 10 Maret

2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus II)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus II

Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang

akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua

kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek

penyelenggaraan sholat berjamaah akhir siklus II yang dilakukan selama 2x45

menit atau 2 jam pelajaran dengan pokok bahasan penyelenggaraan sholat

berjamaah dan sub pokok bahasan shalat berjamaah. Namun terdapat tambahan

kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yaitu:

1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani menanggapi

pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan berpartisipasi secara

Page 71: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

54

aktif dalam diskusi di dalam kelas.

2. Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam mengeluarkan

pendapat.

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB.Materi yang akan disampaikan adalah

materi penyelenggaraan sholat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI dengan

metode Listening Team, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa

belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.

Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan berjamaah. Sebelum

memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan

perhatian siswa, kemudian guru juga memotivasi siswa tentang manfaat

mempelajari pelajaran pada hari ini. Setelah itu guru memulai pembelajaran

sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, guru mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan disetiap kelompok dan guru memotivasi

siswa untuk aktif dalam mengeluarkan pendapat.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk memperhatikan

pertanyaan yang diberikan oleh guru yaitu, Apakah bacaan yang dibaca

dalam shalat berjamaah? Setiap siswa harus mengemukakan pendapat

dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Page 72: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

55

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau pun

gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,

guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang

telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai

berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau

gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak

sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah

dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang

waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna

memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan kesimpulan

materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang telah dipelajari. Selama

kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menanggapi dan mengeluarkan

pendapat tentang pertanyaan yang diberikan oleh guru selama 10 menit. Sudah

sebagian siswa mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 13 orang dan

sebagian siswa masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan

diberikan oleh guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

materi shalat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI dengan

Page 73: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

56

metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa belajar

mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi. Selanjutnya guru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini

adalah materi shalat berjamaah. Sebelum memulai pembelajaran guru

memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru

juga memberikan motivasi tentang manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini.

Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan

pertanyaan yang diajukan guru yaitu apakah perbedaan antara shalat

bejamaah dan sendiri?, Guru juga meminta setiap siswa harus ikut

berpatisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya masing-masing.

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide ataupun

gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,

guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang

telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai

berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau gagasan

yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah dan

diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang waktu

jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna memperoleh

beberapa ide atau solusi yang terbaik.

Page 74: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

57

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan

materi shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung

pada pertemuan ke II, siswa menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang

pertanyaan yang diajukan oleh guru selama 8 menit. Sudah sebagian siswa

mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 17 orang dan sebagian siswa

masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari hari Rabu, 19 Agustus

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru

mengadakan tes praktek penyelenggaraan berjamaah akhir siklus II. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan shalat berjamaah siswa setelah

menggunakan metode listening team.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek

penyelenggaraan shalat berjamaah.

2. Kegiatan inti

a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes

praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siklus II.

b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mempraktekkan

penyelenggaraan shalat berjamaah dengan baik dan benar.

3. Penutup

Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan

salam dan doa.

Hasil Observasi siklus II

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

listening team (Siklus II)

No Indikator atau aspek yang Skor Jumlah Rata-

Page 75: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

58

Nilai P1 P2

rata

(%)

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 3 3 6 75

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang diberikan

oleh guru (Preparation)

3 3 6 75

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 3 3 6 75

4

Siswa memperhatikan penjelasan umum

tentang materi ajar dan penjelasan

tentang penerapan metode listening

team.

3 3 6 75

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

2 3 5 62,5

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

2 2 4 50

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

2 2 4 50

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

3 3 6 75

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

2 3 5 62,5

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran PAI yang 2 3 5 62,5

Page 76: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

59

dilaksanakan hari ini

Jumlah 25 28 53

Rata-rata (%) 62,5 70 66,25

Rata-rata keseluruhan (%) 66,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan

Metode listening team (Siklus II)

No

Indikator atau aspek yang

Dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode listening team

3 3 6 75

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 3 6 75

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

3 3 6 75

6

Guru memberikan kesempatan pada

siswa untuk berpikir kritis menjawab

pertanyaan yang di ajukan (Fact-

Finding).

2 2 4 50

Page 77: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

60

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

2 3 5 62,5

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

2 3 5 62,5

9

Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

2 3 5 62,5

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran PAI yang

dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 25 30 52

Rata-rata (%) 62,5 75 65

Rata-rata keseluruhan (%) 65

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening

team siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I hal ini dapat dibuktikan

persentase rata-rata siklus II sebesar 66,25% dari siklus I yaitu persentase rata-rata

sebesar 45%, upaya peningkatan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sudah

dapat terlaksana walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat

beberapa kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika siswa mengemukakan

pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan (Idea Finding), dan siswa berpartisipasi

secara aktif diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki (Idea Finding) ini

terlihat dari persentasenya sebesar 50%.

Page 78: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

61

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa aktifitas

guru pada proses pembelajaran PAI pada siklus II mengalami peningkatan dalam

menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, hal ini dapat dilihat dari

persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat beberapa item yang

menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang

memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan

yang diajukan (Fact-Finding).

Adapun hasil tes praktek peneyelenggaraan shalat berjamaah siswa akhir

siklus II materi penyelenggaraan berjamaah dengan menggunakan metode

listening team.

Tabel 4.9 Hasil penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa Dengan Metode

Pembelajaran Lisetening team (Siklus II)

No Indikator Siklus II Kategori

1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 81,48% Tinggi

2 Kelancaran dalam pembacaan shalat

berjamaah 84,25% Tinggi

3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 75,43% Tinggi

4 Gerakan dalam shalat berjamaah 89,81% Sangat Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 77,06% Tinggi

Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran listening team dapat dilihat pada lampiran 3.

c. Tahap Refleksi

Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan

dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah

tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus

I. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sudah sebagian

memenuhi indikator yang telah ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi

berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan

pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil tes praktek penyelenggaraan

shalat berjamaah siklus II dalam kategori tinggi. Belum mencapai dalam kategori

sangat tinggi yaitu lebih dari 80%. Namun penyelenggaraan shalat berjamaah

Page 79: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

62

siswa kelas VIII sudah mencapai 77,06% dikategorikan tinggi berdasarkan hasil

tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus II.

Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan

aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses

pembelajaran pada siklus II siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan

pendapat. Hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 50%. Selain itu siswa masih

belum terbiasa untuk menanyakan hal yang kurang dipahami dan siswa masih

belum aktif mengeluarkan pendapat.

Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II dan

untuk meningkatkan minat belajar siswa, maka dilanjutkan pada siklus III dengan

melakukan perbaikan-perbaikan berikut:

1. Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir

kritis menjawab pertanyaan yang diajukan, mengeluarkan pendapat dan

guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau bertanya.

2. Guru memberikan tambahan point kepada siswa yang aktif agar siswa

terpancing untuk mengeluarkan pendapatnya

Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II

meningkatkan minat belajar siswa dikategorikan tinggi dan belum mencapai

kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu di

perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh karena itu penelitian

dilanjutkan ke siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana

yang telah dipaparkan.

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III

Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran

yang dimulai pada tanggal 14 Maret 2020, 17 Maret 2020 dan diakhiri pada

tanggal 21 Maret 2020 dengan memberikan tes praktek kecakapan

penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III kepada siswa. Dalam

pelaksanaan siklus III kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Tahap Perencanaan Siklus III

Page 80: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

63

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan

dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang

materi penyelenggaraan shalat berjamaah yang akan dipelajari dengan metode

listening team, menyusun dan mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan

digunakan, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan

proses pembelajaran dan mempersiapkan tes praktek penyelenggaraan shalat

berjamaah akhir siklus III. Dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan

kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.

Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan (Siklus III)

No Hari/tanggal Pertemuan Materi

1 Sabtu, 14 Maret

2020 Pertemuan I

Pemberian materi

penyelenggaraan shalat berjamaah

2 Selasa, 17 Maret

2020 Pertemuan II

Pemberian materi shalat

berjamaah

3 Sabtu, 21 Maret

2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus III)

b. Tahap Pelaksanaan Siklus III

Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,

yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan

siklus III Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan

pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek penyelenggaraan shalat

berjamaah siklus III yang dilakukan selama 2x45 menit atau 2 jam pelajaran

dengan pokok bahasan penyelenggaraan shalat dan sub pokok bahasan shalat

berjamaah. Namun terdapat tambahan kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari

siklus II yaitu:

1. Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk berpikir

kritis menjawab pertanyaan yang diajukan, mengeluarkan pendapat dan

guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau bertanya.

2. Guru memberikan tambahan point ke siswa agar siswa terpacing untuk

mengeluarkan pendapatnya

Page 81: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

64

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2020

jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah

materi penyelenggaraan shalat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI

dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.

Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan shalat berjamaah.

Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk

memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi

tentang manfaat pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Setelah itu guru

memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan

pertanyaan yang diajukan guru yaitu tuliskanlah bacaan shalat ?

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau

pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,

guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang

telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai

Page 82: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

65

berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau

gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak

sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah

dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang

waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna

memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan

materi penyelenggaraan shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama

kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menanggapi dan

mengeluarkan pendapat tentang pertanyaan yang diajukan oleh guru

selama 7 menit. Hampir seluruh siswa yang berjumlah 27 orang tampak

berkonsentrasi memahami pertanyaan dan mengeluarkan pendapat, hanya

beberapa siswa saja masih diam dan susah mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Agustus

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan

adalah materi shalat berjamaah.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI

dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.

Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas

pada pertemuan ini adalah materi shalat berjamaah. Sebelum memulai

pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian

siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi tentang manfaat

pelajaran yang akan dipelajari hari ini.

Page 83: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

66

2. Kegiatan inti

a. Persiapan (Preparation)

Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan

pertanyaan yang akan diajukan disetiap kelompok.

b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan

pertanyaan yang diajukan guru yaitu Apa sajabacaan yang wajib

dibaca dalam shalat berjamaah?

c. Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau

pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white

board/kartu.

d. Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-

ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung

yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi

yang kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan

sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide

atau gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang

banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat

digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa

untuk berpikir guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.

e. Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.

3. Penutup

Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui mengambil

kesimpulan materi shalat berjamaah. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan II, siswa yang aktif berjumlah 12 orang siswa aktif

mengungkapkan, menanggapi, dan mengeluarkan pendapat tentang

pertanyaan yang diajukan oleh guru meskipun terkadang masih ada

Page 84: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

67

beberapa orang siswa yang diam saja.

Pertemuan III

Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Agustus

2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru

mengadakan tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III. Tes ini

bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan shalat berjamaah siswa setelah

menggunakan metode listening team.

1. Kegiatan awal

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya

guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek

penyelenggaraan shalat berjamaah.

2. Kegiatan inti

a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes

praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siklus III.

b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mengerjakan

tes praktek dengan baik dan benar.

3. Penutup

Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan

salam dan doa.

Hasil Observasi siklus III

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

listening team (Siklus III)

No

Indikator atau aspek yang

Nilai

Skor

Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Siswa membuka pelajaran dengan

berdoa. 4 4 8 100

2

Siswa memberikan respon terhadap

pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Preparation)

4 4 8 100

Page 85: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

68

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib

(Preparation) 4 4 8 100

4

Siswa memperhatikan penjelasan

umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode

listening team.

4 4 8 100

5

Siswa bertugas menanggapi masalah

atau pertanyaan yang diajukan guru

(Fact-Finding)

4 4 8 100

6

Siswa mengemukakan pendapat dan

ide-ide tentang pertanyaan yang

diajukan (Idea Finding).

3 4 7 87,5

7

Siswa berpartisipasi secara aktif ketika

diskusi kelas mengenai masalah yang

akan diselidiki (Idea Finding).

3 4 7 87,5

8

Siswa dan guru bersama-sama mencari

jawaban yang paling benar

(Implementation)

3 4 7 87.5

9

Siswa diberi kesempatan untuk

menanyakan hal yang kurang dipahami

(Implementation)

3 3 6 75

10

Siswa dan guru menarik kesimpulan

untuk pembelajaran PAI yang

dilaksanakan hari ini

3 3 6 75

Jumlah 35 38 73

Rata-rata (%) 87,5 95 91,25

Rata-rata keseluruhan (%) 91,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

Page 86: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

69

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan

Metode listening team (Siklus III)

No

Indikator atau aspek yang

Dinilai

Skor Jumlah

Rata-

rata

(%) P1 P2

1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100

2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 4 4 8 100

3

Guru memberikan penjelasan tentang

materi ajar atau prosedur kegiatan yang

harus dilakukan oleh siswa dan

penggunaan metode listening team

4 4 8 100

4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk

belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5

5

Guru memberikan pertanyaan tentang

materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

4 4 8 100

6

Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan

yang di ajukan (Fact-Finding).

3 4 7 87,5

7

Guru memotivasi siswa untuk

mengemukakan ide-ide yang kemudian

dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

3 3 6 75

8

Guru menghentikan siswa tidak dapat

mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide

yang ada di depan papan tulis (Solution

Finding).

3 4 7 87,5

9 Guru mendiskusikan hasil dari

implementation solusi/ide dalam kelas 3 4 7 87,5

Page 87: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

70

(implementation).

10

Guru bersama siswa menarik kesimpulan

untuk pembelajaran PAI yang

dilaksanakan hari ini.

3 3 6 75

Jumlah 34 37 71

Rata-rata (%) 85 92,5 88,75

Rata-rata keseluruhan (%) 88,75

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)

P1 : Pertemuan Pertama

P2 : Pertemuan Kedua

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening

team siswa sudah mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa. Kesimpulan

yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus III, antara

lain:

1. Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode listening team karena siswa terlibat langsung dalam

menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran.

2. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran

karena mereka merasa termotivasi dan tertantang untuk menyelesaikan

masalah yang diberikan oleh guru.

3. Siswa semakin berani untuk bertanya, bertukar pendapat, mengungkapkan

pendapat, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi yaitu dengan

adanya pemberian point.

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 aktivitas mengajar guru

mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam menciptakan

suasana belajar yang mengaktifkan siswa, selain itu terdapat peningkatan pada

kegiatan guru memotivasi siswa untuk aktif ketika diskusi yang mengakibatkan

Page 88: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

71

adanya peningakatan pada keaktifan siswa. Untuk lebih data observasi aktivitas

mengajar guru pada siklus III dapat dilihat pada hasil penyelenggaraan shalat

berjamaah siswa dapat dilihat dari tes praktek k penyelenggaraan shalat

berjamaah akhir siklus III yang dilakukan setelah pemberian tindakan pada siswa

mengenai materi penyelenggaraan shalat berjamaah dengan menggunakan metode

listening team.

Adapun hasil tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah materi

penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa Dengan Metode

Pembelajaran listening team (Siklus III)

No Indikator Siklus III Kategori

1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 91,66% Sangat Tinggi

2 Kelancaran dalam pembacaan shalat

berjamaah 91,66% Sangat Tinggi

3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 84,48% Sangat Tinggi

4 Gerakan dalam shalat berjamaah 96,37% Sangat Tinggi

Rata-rata keseluruhan (%) 85,51% Sangat Tinggi

Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dengan

metode pembelajaran listening team dapat dilihat pada lampiran 4.

4. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang

dilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang

telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil refleksi yang diperoleh menunjukkan

adanya perbaikan dan peningkatan hasil pada siklus III. Hal ini terlihat dari

adanya peningakatan pada aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru

serta peningakatan hasil kecakapan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa pada

tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III yang telah

mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III dikatakan

sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan yang telah

Page 89: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

72

ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas belajar siswa dan adanya

peningkatan minat belajar siswa kedalam kategori sangat tinggi yaitu 96,37%,

maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus III.

D. Analisis Data

Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut

berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas mengajar

guru, dan tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siswa. Hasil data yang

diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi berikut:

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase

sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh rata-rata persentase sebesar 91,25%.

Hal ini menunjukan adanya peningakatan aktivitas belajar siswa dalam proses

pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pembelajaran listening tesm.

Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase sebesar 63,75% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase

sebesar 65% dan pada siklus III di peroleh rata-rata persentase sebesar 88,75%.

Hal ini pun menunjukan adanya peningakatan kemampuan guru dalam mengelola

kelas sehingga mampu meningakatkan aktivitas belajar siswa.

Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik

tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah adalah sebagai berikut: perolehan

persentase rata-rata penyelenggaraan shalat berjamaah siswa pada tes praktek

akhir siklus I sebesar 52,24% kategori sedang, pada tes praktek akhir siklus II

sebesar 75,68% kategori tinggi dan pada tes praktek akhir siklus III sebesar 90%

kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan minat belajar

siswa pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team.

E. Interprestasi Hasil Analisis Data

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa

pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses

pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa belum optimal.

Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar penyelenggaraan shalat

Page 90: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

73

berjamaah siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II dan siklus

III. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam

melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar

guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar

observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan

refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan

untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang

diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode

listening team.

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 42,5% 62,5% 87,5% 45%

2 47,5% 70% 95% 47,5%

Rata-rata 45% 66,25% 91,25% 46,25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 terjadi peningkatan aktivitas

belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Hal ini menunjukan bahwa

pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 57 Merangin selama proses pembelajaran.

Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

Page 91: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

74

Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Metode listening team.

Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode

listening team.

Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan

Siklus I Siklus II Siklus III

1 62,5% 62,5% 85% 22,5%

2 65% 75% 92,5% 27,5%

Rata-rata 63,75% 65% 88,75% 25%

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan mengajar

guru dari siklus I ke siklus II dan siklus III. Hal ini menunjukan bahwa guru

mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode listening team sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas

dan kecakapan penyelenggaraan shalat berjamaaah siswa kelas VIII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangii.

Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I, siklus II, dan

siklus III disajikan pada diagram berikut:

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Siklus ISiklus II

Siklus III

45%

66,25%

91,25%

Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Page 92: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

75

Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru Dengan Menggunakan

Metode listening team.

2. Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah

Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah yang digunakan adalah tes

formatif, yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan

untuk mengukur peningkatan minat belajar siswa. Adapun hasil penyelenggaraan

shalat berjmaah siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.16 Persentase penyelenggaraan shalat berjamaah siswa kelas VIII

Menggunakan Metode listening team

Tes Akhir Persentase Kriteria

Siklus I 52,24% Sedang

Siklus II 75,68% Tinggi

Siklus III 90% Sangat Tinggi

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 dapat dilihat adanya

peningakatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan siklus III dengan

peningkatan yaitu persentase sebesar 37,76%. Peningkatan hasil tes ini

menunjukan tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas data

peningakatan hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dari siklus I ke siklus

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Siklus ISiklus II

Siklus III

63,75% 65%

88,75%

Persentase Aktivitas Mengajar Guru

Page 93: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

76

II dan siklus III dapat dilihat pada lampiran 5. Adapun persentase

penyelenggaraan shalat berjamaah siswa tersaji dalam diagram sebagai berikut:

Persentase penyelenggaraan shalat berjamaah

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes praktek Penyelenggaraan shalat

berjamaah Siswa Dengan Menggunakan Metode listening team

Sedangkan rincian persentase penyelenggaraan shalat berjamaah pada

masing-masing indikator penyelenggaraan shalat berjamaah berdasarkan hasil tes

praktek siklus I, II dan tes siklus III dapat dilihat dalam tabel 4.17 dan diagram

batang berikut:

Tabel 4.17 Persentase Masing-Masing Indikator Penyelenggaraan shalat

berjamaah Siswa Kelas VIII Pada Siklus I, II dan Siklus III.

Indikator

Persentase dan Kategori

Siklus I Siklus II Siklus III

Adab dalam melaksanakan

shalat berjamaah

67,59%

(Tinggi)

81,48%

(Tinggi)

91,66%

(Sangat Tinggi)

Kelancaran dalam pembacaan

shalat berjamaah

61,11%

(Sedang)

84,25%

(Tinggi)

91,66%

(Sangat Tinggi)

Hafalan pada bacaan shalat

berjamaah

54,74%

(Sedang)

75,43%

(Tinggi)

84,48%

(Sangat Tinggi)

Gerakan dalam shalat

berjamaah

72,22%

(Tinggi)

89,81%

(Sangat Tinggi)

96, 37%

(Sangat Tinggi)

Diagram indikator penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sebagai

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Siklus ISiklus II

Siklus III

52,24%

75,68% 90%

Page 94: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

77

berikut:

Persentase Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah

Gambar 4.4 Diagram Indikator Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah

Siswa.

Keterangan

Indikator I : Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah

Indikator II : Kelancaran dalam pembacaan shalat berjamaah

Indikator III : Hafalan pada bacaan shalat berjamaah

Indikator IV : Gerakan dalam shalat berjamaah

F. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan

minat belajar siswa dengan menggunakan metode listening team kelas VIII .

Penelitian yang pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai

dengan tahapan metode listening team tahapan-tahapan pembelajaran metode

listening team dapat meningkatkan minat belajar siswa. Kegiatan pembelajaran

dengan menerapkan metode listening team telah menunjukan hasil yang cukup

efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran PAI kelas VIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan

aktivitas belajar siswa dan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa yaitu dengan

menggunakan metode listeing team, karena dalam proses pembelajaran dengan

67,59% 61,11%

54,74%

72,22% 81,48% 84,25%

75,43%

89,81% 91,66%

91,66% 84,48%

97,41%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

120,00%

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV

Siklus I Siklus II Siklus III

Page 95: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

78

menggunakan metode listening team siswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam

pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga

siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang

dilakukan pada siklus I mencapai 45% mengalami peningkatan pada siklus II

menjadi 66,25% dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 91,25%. Sejalan

dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode listening

team, hal serupa terjadi pada tes praktek hasil penyelenggaraan shalat berjamaah

siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan shalat

berjamaah akhir siklus I diperoleh hasil penyelenggaraan shalat berjamaah dengan

kecakapan mempraktekkan penyelenggaraan shalat berjamaah mencapai 67,59%,

pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 81,48% dan pada siklus III lebih

meningkat lagi hingga mencapai 91,66% kategori sangat tinggi, hasil tes praktek

penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus I kemampuan menguji kebenaran

permasalahan mencapai 61,11%, pada siklus II mencapai 84,25% dan pada siklus

III mencapai 91,66% kategori sangat tinggi, hasil tes siklus I kemampuan

menilai/membandingkan hasil dengan kriteria mencapai 54,74%, pada siklus II

mengalami peningkatan mencapai 75,43% dan pada siklus III meningkat hingga

mencapai 84,48% kategori sangat tinggi dan hasil tes kemampuan membuat

kesimpulan dari solusi permasalahan mencapai 72,22%, pada siklus II mengalami

peningkatan yang sangat signifikan mencapai 89,81% dan pada siklus III

meningkat hingga mencapai 96,37% kategori sangat tinggi. berdasarkan hasil tes

praktek penilaian peningkatan minat belajar siswa kelas VIIII di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 57 Merangin pada siklus I diperoleh rata-rata

persentase hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa kelas VIII pada kategori

sedang dengan persentase 58,79%, mengalami peningakatan pada siklus II

mencapai 77,06% kategori tinggi dan mengalami peningkatan yang signifikan

pada siklus III kategori sangat tinggi dengan persentase 85,51%. Berdasarkan

analisis hasil tes praktek siklus I, siklus II dan siklus III, penyelenggaraan shalat

berjamaah siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga dapat di simpulkan

Page 96: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

79

bahwa metode listening team dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

Page 97: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik

kesimpulan yaitu:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 45%,

mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 66,25% dan mengalami

peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi 91,25%.

2. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 63,75%, mengalami

peningkatan pada siklus II menjadi 65% dan mengalami peningkatan yang

signifikan pada siklus III menjadi 88,75%.

3. Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka, penerapan

pembelajaran metode listening team juga meningkatkan minat belajar

siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin pada

siklus I diperoleh persentase rata-rata pada kategori sedang dengan

persentase 58,79%. Pada siklus II diperoleh hasil penyelenggaraan shalat

berjamaah siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase

77,06%. Pada siklus III diperoleh hasil kecakapan penyelenggaraan shalat

berjamaah siswa diperoleh rata-rata persentase hasil penyelenggaraan

shalat berjamaah siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase

96,37%. Sehingga penerapan metode listening team dapat meningkatkan

minat belajar siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57

Merangin.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran kepada

guru sebagai berikut:

1. Metode listening team yang telah diterapkan pada siswa kelas VIII di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin dapat meningkatkan

minat belajar siswa sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran

PAI.

Page 98: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

81

2. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan

rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran dan metode

pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan materi

pembelajaran.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah

SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat

kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk kata-

kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan penulisan

Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada

penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi para guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.

Page 99: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz, Junaidah. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Pai Materi Shalat

Berjama’ah Melalui Metode Listening team Jurnal Pencerahan Vol. 6, No.

2, (September) 2012, Halaman 48-55.

Arikunto, Suharismi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Asep, dkk. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.

Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional.

Daryanto. (2014). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media.

Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi

Maunah, Binti. (2009). Metodelogi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta:

TERAS Komplek POLRI Gowok Blok D 2 No. 186.

Mukrimah, Syifa Siti. (2014). 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran. Bandung:

Bumi Siliwangi.

Rahayu, Endang Puji. (2014). Jurnal Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis

Biologi Melalui Metode Pembelajaran Brainstorming Tipe Group

Investigation Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukamaju.

Rianto, Milan. (2006). Pendekatan, Strategi, Dan Metode Pembelajaran. Malang:

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru

IPS Dan PMP.

Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sudjiono, Anas. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Amin, Alfauzan. 2015. Metode Pembelajaran Agama Islam.

Bengkulu: IAIN Bengkulu Pres.

Hardiwati, Yovita. 2013.Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk

Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks.

Page 100: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian pendidikan dan Sosial

(kualitatif dan kuantitatif).Jakarta: Gaung persada pres.

Jahja, Yudrik. 2015. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Nata, Abudin. 2009.Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Maunah, Binti. (2009). Metodelogi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta:

TERAS Komplek POLRI Gowok Blok D 2 No. 186.

Sayadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Diva

Press.

Ramayulis. 2015. Metodologi Pendidkan Agama Islam.KALAM

MULIA. Jakarta

Hasyam,Zaini,dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif: Insan Madani.

Yogyakarta.

Mudlofir, Ali. (2012). Pendidikan Propesional Aktif, Strategi dan

Aplikasinya dalam peningkatan Mutu Pendidikan di

Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Mulyasa, E.2000. Pratik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 101: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Pedoman Penskoran Per Indikator

Indikator Skor Keterangan

Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:

1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan

dengan tepat

2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.

3. Menguji tingkat keterpercayaan.

4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan

4 Baik

Memenuhi sebagian dan beberapa indikator berikut:

1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan

dengan tepat

2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.

3. Menguji tingkat keterpercayaan.

4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan

3 Cukup

Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:

1. Kurang memahami petujuk, pernyataan, dan

pertanyaan dengan tepat

2. Kurang dapat membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat.

3. Kurang dapat menguji tingkat keterpercayaan.

4. Kurang dapat membuat keputusan

2 Kurang

Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:

1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan

pertanyaan dengan tepat

2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat.

3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan.

4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik

kesimpulan

1 Sangat

Kurang

Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:

1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan

pertanyaan dengan tepat

2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan

pendapat.

3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan

4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik

kesimpulan

0 Sangat

Kurang

Sekali

LAMPIRAN 1

Page 102: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Skor Indikator Penyelenggaraan sholat berjamaah (Siklus I)

Responden Indikator

I

Indikator

II

Indikator

III

Indikator

IV

Skor

R1 3 2 4 1 3 15

R2 2 1 4 3 2 12

R3 2 3 2 1 3 10

R4 4 1 2 4 3 13

R5 2 2 3 1 4 17

R6 2 4 3 2 4 14

R7 2 4 1 1 3 10

R8 3 2 4 2 1 11

R9 4 2 1 2 4 14

R10 2 3 2 3 2 11

R11 2 3 2 2 3 13

R12 4 3 4 4 2 18

R13 1 2 3 3 4 16

R14 2 3 4 3 1 13

R15 2 4 3 1 2 11

R16 3 4 2 4 1 10

R17 2 2 2 1 4 14

R18 4 2 2 2 3 12

R19 4 3 3 2 3 15

R20 3 1 3 2 1 10

R21 3 3 1 2 4 13

R22 2 1 2 4 4 13

R23 2 2 1 2 3 10

R24 3 2 2 3 3 13

R25 3 3 1 2 1 10

R26 1 3 4 2 3 13

R27 4 1 1 2 4 12

Jumlah 73 66 127 78 341

Jumlah Ideal 108 108 232 108 580

Presentase 67,59% 61,11% 54,74% 72,22% 58,79%

=

= 58,79%

LAMPIRAN 2

Page 103: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus II)

Responden Indikator

I

Indikator

II

Indikator

III

Indikator

IV

Skor

R1 3 2 4 1 3 19

R2 2 1 4 3 2 16

R3 2 3 2 1 3 17

R4 4 1 2 4 3 14

R5 2 2 3 1 4 15

R6 2 4 3 2 4 20

R7 2 4 1 1 3 17

R8 3 2 4 2 1 16

R9 4 2 4 4 4 17

R10 2 3 2 3 2 15

R11 2 3 2 2 3 10

R12 4 3 4 4 2 16

R13 4 2 3 3 4 16

R14 2 3 4 3 1 16

R15 2 4 3 1 2 17

R16 3 4 2 4 1 19

R17 2 2 2 1 4 19

R18 4 2 2 2 3 15

R19 4 3 3 2 3 14

R20 3 4 3 2 1 14

R21 3 3 4 2 4 14

R22 2 4 2 4 4 16

R23 2 2 4 2 3 18

R24 3 2 2 3 3 18

R25 3 3 1 2 3 15

R26 1 3 4 2 3 18

R27 4 4 4 2 4 18

Jumlah 88 91 175 97 447

Jumlah Ideal 108 108 232 108 580

Presentase 81,48% 84,25% 75,43% 89,81% 77,06%

=

= 77,06%

LAMPIRAN 3

Page 104: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus III)

Responden Indikator

I

Indikator

II

Indikator

III

Indikator

IV

Skor

R1 3 2 4 1 3 18

R2 2 1 4 3 2 20

R3 2 3 2 1 3 19

R4 4 1 2 4 3 19

R5 2 2 3 1 4 19

R6 2 4 3 2 4 18

R7 2 4 1 1 3 17

R8 3 2 4 2 1 16

R9 4 2 1 2 4 19

R10 2 3 2 3 2 20

R11 2 3 2 2 3 18

R12 4 3 4 4 2 18

R13 1 2 3 3 4 18

R14 2 3 4 3 1 15

R15 2 4 3 1 2 20

R16 3 4 2 4 1 19

R17 2 2 2 1 4 19

R18 4 2 2 2 3 16

R19 4 3 3 2 3 19

R20 3 1 3 2 1 18

R21 3 3 1 2 4 19

R22 2 1 2 4 4 18

R23 2 2 1 2 3 18

R24 3 2 2 3 3 20

R25 3 3 1 2 1 20

R26 1 3 4 2 3 18

R27 4 1 1 2 4 18

Jumlah 99 99 196 103 496

Jumlah Ideal 108 108 232 108 580

Presentase 91,66% 91,66% 84,48% 96,37% 85,51%

=

=85,51%

LAMPIRAN 4

Page 105: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Peningkatan Kecakapan Penyelenggaraan Jenazah Siswa

Indikator Siklus I Siklus II Siklus III Peningkatan

Adab dalam melaksanakan shalat

berjamaah 67,59% 81,48% 91,66% 24,07%

Kelancaran dalam pembacaan shalat

berjamaah 61,11% 84,25% 91,66% %

Hafalan pada bacaan shalat

berjamaah 54,74% 75,43% 84,48% 29,74%

Gerakan dalam shalat berjamaah 72,22% 89,81% 96,37% 24,15%

Persentase rata-rata tes kecakapan

penyelenggaraan jenazah 58,79% 77,06% 85,51% 44,99%

Peningkatan minat belajar siswa

1. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)

= (81,48%-67,59%)+(91,66%-81,48%)

= 13,89%+10,18%

= 24,07%

2. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)

= (84,48%-61,11%)+(91,66%-84,48%)

= 23,32%+7,18%

=30,5%

3. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)

= (75,43%-54,74%)+(84,48%-75,43%)

= 20,69%+9,05%

= 29,74%

4. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)

= (89,81%-72,22%)+(96,37%-89,81%)

= 17,69%+6,56%

= 24,15%

5. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)

= (77,06%-58,79%)+(85,51%-58,79%)

= 18,27%+26,72%

= 44,99%

LAMPIRAN 5

Page 106: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS I)

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Materi : Ketentuan shalat berajma’ah

Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,

menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk

ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,

disekolah dan tempat bermain.

KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak

yang beriman dan berakhlak mulia..

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.

2. 2 Membiasakan shalat berjamaah

3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah

Pertemuan 1

3.1.1. pengertian shalat berjamaah

3.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum

3.1.3. cara memberi tahu imam yang salah

Pertemuan 2

3.1.4. ketentuan shalat berjamaah

4. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah

Pertemuan 3

4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat

memahami pengertian shalat berajamaah.

2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi

imam dan makmum yang benar.

3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu

imam yang salah.

4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan

ketentuan shalat berjamaah yang benar

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 107: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

1. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.

2. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.

3. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah

Shalat Berjamaah

F. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN

Pendekatan : saintifik

Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan

Metode : listening team

G. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR

Media : Gambar dan Alat peraga

Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas

Sumber pembelajaran :

- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014

- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama:

Page 108: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat

berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah

kepada siswa

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan

pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?

Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

70 menit

Page 109: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan

shalat berjamaah yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan kedua:

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan

yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang

shalat berjamaah.

70 menit

Page 110: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada

siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?

Pencarian ide (idea finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah

yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan ketiga:

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

10 menit

Page 111: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan

shalat berjamaah akhir siklus I.

Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan

benar.

70 menit

Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru

dikerjakan tadi

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan

dilanjutkan dengan salam.

10 menit

I. PENILAIAN

Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah

Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah

No Nama Siswa Aspek yang Dinilai

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor

1 Asmara

2 Ariya

3 Ultria

4 Mela

5 Gind a

6 Raka

7 Canra

8 Resti

9 Neli

10 Bgas

11 Reno

12 Pikri

13 Reki

14 Gita

15 Rozi

16 Haikal

17 Ulandari

18 Monalisa

19 Adipia

20 Fira

21 Echa

22 Sinta

23 Nindy

24 Cintya

25 Jeki

26 Opsah

Page 112: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

27 Sriwahyuni

Rubrik Penilaian:

Adab Jika adab peserta didik baik

Jika adab peserta didik kurang baik

Skor 4

Skor 2

Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil

Skor 4

Skor 3

Skor 2

Skor 1

Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah

Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah

Skor 4

Skor 2

Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna

Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna

Skor 4

Skor 2

Pedoman penskoran:

Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100

Jumlah skor maksimal

Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020

Mapel kepala SMPN 57 Merangin

Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd

Nim.TP161487 NIP.198202052006041013

Nilai =

Page 113: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II)

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Materi : Ketentuan shalat berajma’ah

Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain.

KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia..

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.

2. 2 Membiasakan shalat berjamaah

3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah

Pertemuan 1

4.1.1. pengertian shalat berjamaah

4.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum

4.1.3. cara memberi tahu imam yang salah

Pertemuan 2

4.1.4. ketentuan shalat berjamaah

5. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah

Pertemuan 3

4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat memahami

pengertian shalat berajamaah.

2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi imam dan

makmum yang benar.

3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu imam yang

salah.

4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan ketentuan shalat

berjamaah yang benar

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.

5. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.

6. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah

Shalat Berjamaah

Page 114: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

H. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN

Pendekatan : saintifik

Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan

Metode : listening team

I. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR

Media : Gambar dan Alat peraga

Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas

Sumber pembelajaran :

- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014

- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014

J. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama:

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat

berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah

kepada siswa

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan

pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?

70 menit

Page 115: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan

shalat berjamaah yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan kedua:

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

10 menit

Page 116: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan

yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang

shalat berjamaah.

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada

siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?

Pencarian ide (idea finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

70 menit

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah

yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan ketiga:

Page 117: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan

shalat berjamaah akhir siklus I.

Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan

benar.

70 menit

Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru

dikerjakan tadi

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan

dilanjutkan dengan salam.

10 menit

K. PENILAIAN

Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah

Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah

No Nama Siswa Aspek yang Dinilai

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor

1 Asmara

2 Ariya

3 Ultria

4 Mela

5 Gind a

6 Raka

7 Canra

8 Resti

9 Neli

10 Bgas

11 Reno

12 Pikri

13 Reki

Page 118: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

14 Gita

15 Rozi

16 Haikal

17 Ulandari

18 Monalisa

19 Adipia

20 Fira

21 Echa

22 Sinta

23 Nindy

24 Cintya

25 Jeki

26 Opsah

27 Sriwahyuni

Rubrik Penilaian:

Adab Jika adab peserta didik baik

Jika adab peserta didik kurang baik

Skor 4

Skor 2

Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil

Skor 4

Skor 3

Skor 2

Skor 1

Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah

Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah

Skor 4

Skor 2

Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna

Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna

Skor 4

Skor 2

Pedoman penskoran:

Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100

Jumlah skor maksimal

Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020

Mapel kepala SMPN 57 Merangin

Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd

Nim.TP161487 NIP.198202052006041013

Nilai =

Page 119: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS III)

Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti

Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Materi : Ketentuan shalat berajma’ah

Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan

mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain.

KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia..

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.

2. 2 Membiasakan shalat berjamaah

3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah

Pertemuan 1

5.1.1. pengertian shalat berjamaah

5.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum

5.1.3. cara memberi tahu imam yang salah

Pertemuan 2

5.1.4. ketentuan shalat berjamaah

6. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah

Pertemuan 3

4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat memahami

pengertian shalat berajamaah.

2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi imam dan

makmum yang benar.

3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu imam yang

salah.

4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan ketentuan shalat

berjamaah yang benar

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

7. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.

8. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.

9. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.

E. MATERI PEMBELAJARAN

Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah

Shalat Berjamaah

Page 120: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

J. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN

Pendekatan : saintifik

Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan

Metode : listening team

K. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR

Media : Gambar dan Alat peraga

Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas

Sumber pembelajaran :

- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014

- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014

L. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan pertama:

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat

berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah

kepada siswa

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk

menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan

pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?

70 menit

Page 121: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Pencarian Ide (Idea Finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan

shalat berjamaah yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan kedua:

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

10 menit

Page 122: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

Inti Eksplorasi

Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan

brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang

kondusif.

Elaborasi

Persiapan (Preparation)

Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan

yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang

shalat berjamaah.

Pencarian Fakta (Fact-Finding)

Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada

siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?

Pencarian ide (idea finding)

Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan

ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian

dituliskan di papan tulis/white board/kartu.

Pencarian Solusi (Solution Finding)

Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi

mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau

gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan

dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang

kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan

aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam

menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan

siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat

dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,

diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan

santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan

bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide

atau solusi yang terbaik.

Pelaksanaan (Implementation)

Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide

dalam kelas.

Konfirmasi

Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajran hari ini.

70 menit

Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa

memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah

yang telah dipelajari.

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan

dengan salam.

10 menit

Pertemuan ketiga:

Page 123: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu

Pendahuluan Orientasi

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan

berdo’a untuk memulai pembelajaran.

Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap

disiplin.

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Apersepsi

Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya

dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.

Motivasi

Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari.

Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan

yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan

dilakukan.

Pemberian Acuan

Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas

pada pertemuan saat itu.

10 menit

Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan

shalat berjamaah akhir siklus I.

Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan

benar.

70 menit

Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru

dikerjakan tadi

Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan

dilanjutkan dengan salam.

10 menit

M. PENILAIAN

Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah

Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah

No Nama Siswa Aspek yang Dinilai

Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor

1 Asmara

2 Ariya

3 Ultria

4 Mela

5 Gind a

6 Raka

7 Canra

8 Resti

9 Neli

10 Bgas

11 Reno

12 Pikri

13 Reki

Page 124: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

14 Gita

15 Rozi

16 Haikal

17 Ulandari

18 Monalisa

19 Adipia

20 Fira

21 Echa

22 Sinta

23 Nindy

24 Cintya

25 Jeki

26 Opsah

27 Sriwahyuni

Rubrik Penilaian:

Adab Jika adab peserta didik baik

Jika adab peserta didik kurang baik

Skor 4

Skor 2

Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil

Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil

Skor 4

Skor 3

Skor 2

Skor 1

Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah

Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah

Skor 4

Skor 2

Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna

Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna

Skor 4

Skor 2

Pedoman penskoran:

Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100

Jumlah skor maksimal

Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020

Mapel kepala SMPN 57 Merangin

Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd

Nim.TP161487 NIP.198202052006041013

Nilai =

Page 125: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

DEMONSTRASI

Siklus/Pertemuan ke : I/1

Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Senin/3 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode listening team (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran paiyang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 3 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 126: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : I/ 1

Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Senin/3 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 3 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 127: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTEING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : I/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Kamis/6 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metod listening team (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 6 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 128: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : I/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Kamis/6 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat bejamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 6 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 129: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : II/ 1

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Selasa/10 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode listening team(Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi, 10 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 130: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : II/ 1

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menegah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Selasa/10Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 10 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 131: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : II/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 297Orang

Hari/Tanggal : Kamis 13 Agustus2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baikI )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode litening team (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi,13Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 132: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : II/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27Orang

Hari/Tanggal : Kamis 13 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi,13Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 133: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : III/ 1

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah pertama Negseri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Sabtu/15 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode listening team (Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi,15 Agustus2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 134: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : III/ 1

Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Sabtu/15 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi, 15 Agustus 2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 135: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI SISWA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : III/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 297Orang

Hari/Tanggal : Rabu 19 Agustus2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4

2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang

diberikan oleh guru (Prepation)

1 2 3 4

3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4

4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan

penjelasan tentang penerapan metode listening team(Prepation)

1 2 3 4

5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang

diajukan guru (Fact Finding)

1 2 3 4

6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan

yang diajukan (Idea Finding)

1 2 3 4

7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai

masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)

1 2 3 4

8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling

benar (Implementation).

1 2 3 4

9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang

Dipahami (Implementation).

1 2 3 4

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang

dilaksanakan hari ini (Implementation).

1 2 3 4

Jambi,19 Agustus2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 136: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

LEMBAR OBSERVASI GURU

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

LISTENING TEAM

Siklus/Pertemuan ke : III/ 2

Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Observer : Kesmita

Jumlah siswa : 27 Orang

Hari/Tanggal : Rabu/19 Agustus 2020

Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah

Petunjuk Penilaian

a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang

diamati.

b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:

1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )

2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )

3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )

4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )

No Indikator atau aspek yang diamati Skor

1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4

2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4

3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4

4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau

prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan

metode listening team

1 2 3 4

5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari

(Preparation).

1 2 3 4

6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis

menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).

1 2 3 4

7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang

kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).

1 2 3 4

8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan

mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).

1 2 3 4

9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas

(implementation).

1 2 3 4

10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai

yang dilaksanakan hari ini.

1 2 3 4

Jambi,19Agustus2020

Observer

Kesmita

TP. 161487

Page 137: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

Jl.Jambi–Ma. Bulian KM.16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Kesmita

NIM : TP. 161487

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : IX (Sembilan)

Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin

Pembimbing I :

NO HARI,

TANGGAL

MATERI

KONSULTASI

TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1 Senin

9 September 2019

Penyerahan surat

penunjukan dosen

pembimbing

1.

2 Senin

2 Maret 2019

ACC izin seminar proposal

2.

3 Selasa

17 Maret 2019

Perbaikan proposal pada

latar belakang masalah,

kategorisasi penulisan dan

pada metodologi

penelitian,fokus masalah

3.

4 Rabu

28 februari 2020

ACC izin riset dan

pengesahan judul

4.

5 Rabu

15 Maret 2020

Perbaikan jadwal

penelitian, kata pengantar,

studi relevan

5.

6

Senin 28 september

2020

ACC Skripsi

6.

Jambi, 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Dra.Hj. Khadijah, M.Pd

NIP. 195505031981032002

Page 138: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.

Jl.Jambi–Ma. Bulian KM.16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Nama : Kesmita

NIM : TP.161487

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Semester : IX (Sembilan)

Judul : Penggunaan strategi Pembelajaran Listening Team Dalam Meningkatkan Minat

Bealajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57

Merangin

Pembimbing II :

NO HARI,

TANGGAL

MATERI

KONSULTASI

TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1 Senin

9 September 2019

Penyerahan surat penunjukan

dosen pembimbing

1.

2 Rabu

2 Maret 2020

ACC izin seminar proposal

2.

3 Rabu

17 Maret 2020

Perbaikan proposal pada latar

belakang masalah, kategorisasi

penulisan dan pada metodologi

penelitian,fokus masalah

3.

4 Rabu

28 Januari 2020

ACC izin riset dan pengesahan

judul

4.

5 Rabu

15 Maret 2020

Perbaikan jadwal penelitian,

kata pengantar, studi relevan

5.

6 Jum’at 25 september

2020

ACC Skripsi

6.

Jambi,September 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Tabroni,S.Ag,M.Pd.I

NIP. 197004031996031003

Page 139: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Kesmita

Jenis Kelamin : Perempuan

TTL : Desa Kabu 28 Agustus 1998

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Sudah Kawin

Agama : Islam

Alamat Sekarang : Sungai Duren

Pekerjaan : -

Alamat Email :[email protected]

No. Kontak : 082372635966

Latar Belakang Pendidikan

1. SD/MI, Tahun Tamatan : MIN,Desa Kabu kab, Merangin, 2010

2. SMP/MTs, Tahun Tamatan : MTs, Talang Tembago 2013

3. SMA/SMK, Tahun Tamatan : SMA, Kota Padang 2016

Motto hidup

“Mengutamakan Akhirat Dengan Tidak Meninggalkan Dunia”

Page 140: PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM