pengunaan strategi pembelajaran listening team
TRANSCRIPT
PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 57 MERANGIN
SKRIPSI
KESMITA
NIM: TP 161487
PROGRAM PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
PENGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 57 MERANGIN
SKRIPSI
KESMITA
NIM: TP 161487
PROGRAM PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari :
Nama : Kesmita
NIM : TP. 161487
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Menangah Pertama Negeri 57 Merangin
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan
Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 10 April 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dra.Hj. Khadijah, M.Pd
NIP.195505031981032002
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di -
Tempat
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk, dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudara :
Nama : Kesmita
NIM : TP. 161487
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Litening team Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan
Agama Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami harapkan agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jambi, 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Tabroni, S.Ag. M.Pd
NIP. 197004031996031003
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen
Kode Formulir
Berlaku
Tanggal
No
Revisi
Tanggal
Revisi
Halaman
In. 08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 2020 R-0 - 1 dari 1
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Jl. Jambi-Ma. Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmia.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
bukan hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam
bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, September 2020
Kesmita
TP. 161487
viii
PERSEMBAHAN
Kulangkahkan kaki ini menuju kesuksesan-kesuksesan dan kesusahan-
kesusahan kulalui untuk meraih cita-cita yang kudambakan dengan penuh
keyakinan dan kesungguhan hati.
Sukses tak memerlukan penjelasan dan kegagalan tidak mengenal alasan-
alasan. Dengan penuh keyakinan dan ketangguhan hati yang ikhlas dan tulus ku
persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua ku dan suami tercita, semoga
mereka selalu mendapat rahmat dari Allah SWT, Amin.
Ayah anda Alijar dan Ibunda Masyani dan suamiku Adhadi Iwan Pratama,
S.P. Terimakasih yang ku ucapakn mungkin tidak dapat membalas semua
pengorbananmu selama ini berkat doa dan dukungan kalian aku dapat tabah
menghadapi kesulitan hidup ini, berkat dorongan kasihmu dan tetesan keringatmu
bangkit semangatku untuk terus memperjuangkan cit-citaku hari ini secerah
harapan yang telah aku genggam dan ku raih.
Dan untuk seluruh saudara-saudarku, terimakasih atas dukungan dan do’a
kalian sehingga saya dapat menyelesaikan studi di perguruan tinggi ini, sahabat-
sahabat seperjuangan khususnya kelas PAI 8 B angkatan 2016 dan umumnya
seluruh mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta orang-orang yang
mencintai ilmu pengetahuan. Terimakasih untuk semua yang telah membantuku
dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu memberi taufik dan
hidayah kepada kita semua Amin yaa robbal alamin.
MOTTO
لم ع عملكم ورسىلهۥ وٱلمؤمنىن وستزدون إل وقل ٱعملىا فسيزي ٱلله
دة فينبئكم بمب كنتم تعملىن ٱلغيب وٱلشهه “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul Nya serta orang orang mukmin akan
melihat pekerjaan mu itu dan kamu akan dikembalikan kepada Allah lalu
diberitakan kepada Nya apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS. At Taubah 105)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan nikmat-Nya kepada penulis terutama dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah menuntun dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini mendapatkan banyak masukan-
masukan maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu melalui
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. H. Su’aidi, MA. Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
2. DR. Hj. Fadhilah M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. DR. Risnita M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Dr. Najmul Hayat S.Ag, M.Pd.I selaku Wakil dekan II Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Dr. Yusria S.Ag, M.Pd.I selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Mukhlis S.Ag, M.Pd.I selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama
Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
7. Habib Muhammad, M.Ag selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
8. Dra, Hj. Khadijah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I , Tabroni,S. Ag,
M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang dengan ikhlas telah
ix
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan, motivasi dan nasehat demi terselesainya skripsi
ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
10. Tamrin Azwar S.Pd. selaku Kepala Sekolah, dan Efdiyanto, S.Pd. selaku
guru PAI, Bapak dan Ibu guru serta staf-staf di sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin.
Atas segala bantuan yang diberikan baik secara langsung maupun tidak
langsung, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga, semoga amal
baik yang telah diberikan oleh semua pihak mendapatkan balasan, yaitu berupa
rahmat dan hidayah dari Allah SWT Amin.
Jambi,15 Septamber 2020
Penulis
Kesmita
TP. 161487
xii
ABSTRAK
Nama : Kesmita
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,
hal ini dikarenakan guru banyak menggunakan metode ceramah dan keadaan
kelas yang kurang kondusif. Sehingga studi ini dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan : Apakah penerapan metode Listening Team dapat meningkatkan
minat belajar Pendidikan Agama Islam pada materi penyelenggaraaan shalat
berjamaah pada peserta didik di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57
Merangin.
Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas(PTK) yang
dilakukan 3 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu; perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin di kelas VIII dengan jumlah
sebanyak 27 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 14 perempuan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan tes.
Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan metode Listening Team dapat
meningkatkan minat belajar siswa setiap siklusnya. Siklus 1 skor rata-rata siswa
52,24%. Siklus II skor rata-rata siswa 75,68%. Siklus III skor rata-rata siswa 90%.
Dari hasail penelitaian ini dapat direkomendasikan bahwa penggunaan metode
listenig team dapat diterapkan oleh guru PAI di sekolah untuk meningkatkan
minat belajar siswa.
Kata kunci : Strategi Pembelajaran Listening Team dan Minat Belajar
ABSTRAK
Name : Kesmita
Study program : pendidikan Agama Islam
The topic : Penggunaan strategi pembelajaran Listening Team Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Pendidkan Agama Islam di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
This reseach is motivated by teachert of islamic Relegious Education sybjects, this
is because teacher use a lof of lecture methods and class conditions are less
conducive. So this study is intended to answer the problem: can the application of
the listening team method increase interes in learning islamic Religious Education
in the material of organizing congregational prayer s for students in class VIII of
Merangin 57 Junior High school.
These problem were discussed through classroom action research (PTK) which
each cycle consisting og 4 stages, and reflecting. Classroom action reseach (PTK)
was carried out at Merangin Middle school 57 Merangin in class VIII whit a total
of 27 students consisting of 13 boys and 14 girls. Data collection in this study was
carried out by means of observation and tests.
This study shows that the use of the Listening team method can increasa students’
interes in learning each cycle. In cycle 1, the students’ average scor was 52,24%
in cycle II ,teh students’ average score was 75,68%. Cycle III students’ average
score was 90%.fom the result of this research, it can be recommended that the use
of the listening team method can be applied by islamic education teachers in
school to increase students’ interestb in learning.
Keywords : Strategi Pembelajaran Listening Team dan Minit Belajar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
NOTA DINAS ................................................................................................. ii
PENGESAHAN .............................................................................................. iv
PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................................. v
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi
MOTTO .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... x
ABSTRACT .................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3
C. Batasan Masalah................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
F. Kegunaan penelitian ............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 6
A. Deskripsi Teoritik................................................................................. 6
1. Langkah-langkah Listening Team ................................................... 7
2. Kelebihan dan Kekurangan ............................................................. 9
B. Minat Dalam Belajar ............................................................................ 9
1. Pengertian Minat Belajar................................................................ 9
2. Indikasi Minat Belajar .................................................................... 11
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar ........................... 12
a. Faktor internal .......................................................................... 13
b. Faktor psikologis ...................................................................... 13
c. Faktor Eksternal ....................................................................... 14
C. Pendidikan Agama Islam ..................................................................... 17
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................................. 17
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................... 17
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................................... 18
d. Pendidikan Agama Islam pada sekolaha umum............................. 19
e. Pendidikan Agama Islam di bidang sekolah .................................. 20
D. Studi Relevan ....................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 24
A. Desain Penelitian .................................................................................. 24
B. Setting dan Subjek Penelitian .............................................................. 25
C. Prosedur Umum Penelitian .................................................................. 25
1. Gambaran pelaksanaan siklus 1 ..................................................... 26
2. Gambaran pelaksanaan siklus II..................................................... 28
3. Gamabran pelaksanaan siklus III ................................................... 29
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 30
E. Teknik Analisis Data ............................................................................ 32
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................... 35
BAB IV TEMUAN, DESKRIPSI DATA, HASIL, DAN PEMBAHASAN
.......................................................................................................................... 36 A. Temuan Umum..................................................................................... 36
1. Historis dan Geografis ..................................................................... 36
2. Keadaan Guru dan Siswa ................................................................. 37
3. Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Negeri 5 Batang Hari .......... 39
B. Temuan Penelitian ................................................................................ 40
C. Deskripsi Data ...................................................................................... 42
1. Pelaksanaan penelitian siklus 1 ...................................................... 42
2. Pelaksanaan penelitian siklus II ..................................................... 52
3. Pelaksanaan penelitian siklus III .................................................... 62
D. Analisis Data ........................................................................................ 72
E. Interprestasi Hasil Analisis Data .......................................................... 72
F. Pembahasan .......................................................................................... 77
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 80
A. Kesimpulan .......................................................................................... 80
B. Saran ..................................................................................................... 80
C. Penutup ................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Persentase Rata-Rata Hasil Observasi Aktivitas Guru dan
Siswa ................................................................................................................ 27
Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Penyelenggaraan shalat berjamaah
Siswa ................................................................................................................
Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Prasiklus Siswa .............................................
Tabel 4.2 Jadwal Perencanaan (Siklus I) .........................................................
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus I) .........................
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus I) .......................
Tabel 4.5 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus I) ...............
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan (Siklus II) ........................................................
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II) ........................
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus II) ......................
Tabel 4.9 Hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus II) ..............
Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan (Siklus III) .....................................................
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus III) .....................
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus III) ..................
Tabel 4.13 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah siswa (Siklus III) ..........
Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa ................................................
Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Mengajar Guru..............................................
Tabel 4.16 Persentase Penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa ....................
Tabel 4.17 Persentase Masing-masing Indikator Penyelenggaraan shalat
berjamaah Siswa...............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..........................
Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa .................................................
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru ...............................................
Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Praktek Penyelenggaraan shalat
berjamaah Siswa...............................................................................................
Gambar 4.4 Diagram Indikator Tes Praktek Penyelenggaraan
shalat berjamaah Siswa ....................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Penskoran Perindikator .................................................
Lampiran 2 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus I) .......
Lampiran 3 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus II) .....
Lampiran 4 Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (SIklus III) ....
Lampiran 5 Peningkatan Minat Belajar Siswa .................................................
Lampiran 6 RPP (Siklus I) ...............................................................................
Lampiran 7 RPP (Siklus II) ..............................................................................
Lampiran 8 RPP (Siklus III) ............................................................................
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus I)......................................
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus II) ....................................
Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa (Siklus III) ...................................
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus I) ...................................
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus II) ..................................
Lembar Observasi Aktivitas Mengajar Guru (Siklus III) ................................
Kartu Bimbingan Skripsi .................................................................................
Curriculum Vitae ..............................................................................................
Foto Dokumentasi
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan
dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi
keberlansungan masa depannya. Demikian halnya dengan indonesia menaruh
harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini,
karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus
dibentuk. Ki Hajar Dewantara sebagaimana yang dikutip oleh Darwin Syah
menyatakan Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang terdapat dalam
diri anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya, (Syah,2007:2)
Pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material
yang cukup besar, tetapi sampai asaat ini indonesia masih berkutat pada
problematika (permasalahan) klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.
Problematika ini setelah dicoba untuk dicari akar permaslahannya adalah bagaikan
sebuah mata rantai yang melingkar dan tidak tahu darimana harus diawali.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu kompunen dalam proses belajar mengajarmerupakan
pemeggang peran yang sangat penting. Guru buaka hanya sekedar penyampai
materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran.
Guru pengatur sekaligus pelaku dalam proses belajar mengajar, gurulah
yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu dilaksanakan.karena itu
guru harus dapat membuat suatu pelajaran menjadi lebih efektif juga menarik
sehingga bahan pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang
dan merasa perlu mempelajari bahan pelajaran tersebut.
2
Guru mengembangkan tugas yang berat untuk tercapainaya tujuan
pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia indonesia, manusia
seutuhnya yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan tanggung
jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani, juga harus
mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta terhadap tanah air,
mempertebal semangat kebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial. Sejalan
dengan itu pendidikan nasioanal akan mampu mewujudkan manusia-manusia
pembangunan dan menbangun dirinya sendiri serta bertangggung jawab atas
pembangunan bangsa.
Pada umumnya kesulitan yang sering dihadapi oleh siswa-siswa adalah
masalah penganturan waktu belajar, memilih metode belajar, alat-alat yang
digunakan saat pembelajaran berlansung, kurang memahami pelajaran karena
metode guru yang kurang tepat, guru tidak menguasai bahan pelajaran, dan lain-
lain. Hal ini sangat besar sekali pengarhnya terhadap proses belajar siswa
sehingga siswa sulit menerima pelajaran yang akan diberikan guru tersebut dan
berakibat tujuan dari pada pelajaran tidak dapat tercapai dengan baik.
Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor
diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,
karena guru secara lansung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan
guru mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting
diharapkan memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran akan
disampaikan.
Setelah penulis melakukan observasi lapangan di SMPN 57 MERANGIN
terlihat guru bidang studi PAI mengajar sudah menggunakan metode
pembelajaran akan tetapi penggunaan metode listening team ini belum pernah
digunakan terutama dikelas VIII SMPN 57 MERANGIN sejauh ini dari
pengamatan dan hasila wawancara, penulis, guru hanya menggunakan metode
ceramah. Sehingga setiap kali belajar siswa cenderung hanya mendengarkan dan
3
menghafal apa yang dipelajarinnya. Setelah itu siswa mudah merasa
bosan, mengantuk, jenuh saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, perlulah
suatu metode pembelajaran yang memudahkan bagi siswa dalam memahami serta
tidak bosan pada pembelajaran PAI di kelas.
Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data nilai ulangan harian siswa
kelas VIII di SMPN 57 MERANGIN sebanyak 27 orang siswa dengan pokok
bahasan tentang minat belajar PAI di dapatkan hasil sebagai berikut:
Kelas Jumlah siswa Tuntas % Tidak tuntas %
VIII 27 orang 12 orang 44,44% 15 orang 55,55%
Tabel diatas memberikan penjelasan bahwa kondisi nilai siswa yang
tuntas( nilai di atas KKM 60) sebanyak 12orang siswa, sedangkan ( nilai dibawah
KKM 60) sebanyak 15orang.
Berdasarkan kenyataan diatas maka perlu di perbaiki proses
pembelajarannya dengan melalui metode listening team agar pemahaman siswa
lebih mendalam dalam minat belajar mata pelajaran PAI. Adapun rata-rata nilai
ulangan praktek harian PAI tentang sholat berjamaah siswa didapatkan
sebesar56,44..sedangkan standar ketuntatas minimum ( KKM) yang di tetapkan di
sekolah adalah 60.
Oleh karena itu berdasarkan temuan diatas penulis tertarik untuk meneliti
penggunaan metode mengajar oleh guru dalam suatu karya tulis Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “Penggunaan Strategi Pembelajaran
Listening Team Dalam Meningkatakan Minat Belajar Pendidikan Agam Islam
(PAI) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin”.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya
maka masalah yang perlu diidentifikasi antara lain:
1. Strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam pelaksaan pembelajaran di kelas.
2. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efesien dan terarah dan dapat dikaji lebih
mendalam maka perlu batasan masalah. Dalam penelitian ini di batasi hal-hal
sebagai berikut:
1. Rancangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan sub pokok
pembahasan Mengenai materi Beriman kepada Allah di kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
2. Menggunakan strategi pembelajaran Listening Team.
3. Hasil belajar kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin serta
keaktifan siswa dalam proes pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada setiap
siklusnya.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team dapat
meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 57 Merangin?
2. Bagaimana proses penerapan Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team
dalam meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team
dalam meningkatkan minat belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
5
F. Kegunaan Penelitian
1. Dari Segi Teoritis
Penelitian ini mempunyai kontribusi yang besar dalam perkembangan
penelitian dalam bidang pendidikan khusunya yang ada hubungannya dengan
Strategi Pembelajaran yang inovatif.
2. Dari Segi Praktis
Sebagai bahan rujukan bagi sekolah dalam menciptakan dan
mengembangkan lingkungan belajar yang kondusif bagi para siswa khususnya.
Dan lebih khususnya sebagai sarana melatih diri penulis dalam mencari dan
menganalisa permasalaha yang terjadi dalam dunia pendidikan.
3. Bagi Insan Akademis
Proposal ini sebagai sumbangsih pikiran, penambah wawasan keilmuan
dan memperkaya pengalaman serta melatih diri dalam menerapakan ilmu yang
telah diperoleh dari perkuliahan dan salah satu syarat dalam memenuhi gelar
sarjana strata satu.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik
1. Pengertian Listening Team
Secara umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu
garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang
ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa di
katakan pola umum kegiatan guru murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar yang di
gariskan. Strategi pembelajaran mempunyai arti lebih luas dari
pada metode dan teknik artinya, metode / prosedur dan teknik
pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Dari
metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata,
dan praktis dikelas saat pembelajaran berlangsung. Strategi
pembelajara dapat diartikan juga perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang di desai untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Sedangkan konsep awal daripembelajaran listening team di
kemukakan oleh melvin L. Silberman dalam bukunya active
learning pembelajaran listening team terdiri dari kata pembelajaran
dan listening team pembelajaran mempunyai arti sebagai suatu
upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Sedangkan listeing
team, yaitu sebuah strategi sebuah pembelajaran. Yang dapat
membantu siswa mendapat konsentrasi dan fokus dalam
pembelajaran yang menggunakan metode ceramah. Strategi ini
bertujuan untuk kelompok-kelompok yang mempunyai tugas atau
mempunyai tanggung jawab tertentu yang berkaitan dengan materi.
Menurut suprijono ia mengatakan bahwa listening team diawali dengan
pemaparan materi pelajaran, selanjutnya guru membagi siswa kedalam empat
kelompok dengan peran atau tugas yang berbeda ( Penanya,penjawab,pembantah,
dan penarik kesimpulan). Jika kegiatan pembelajaran berlangsung dengan aktif
maka diharapkan akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa oleh karena itu
dijelaskan dalam alquran bahwasanya dalam belajar manusia harus
memperhatikan serta berpikir kritis agar mampu memahami tentang apa yang
dipelajari, dalam firmannya dalam surah shaad , ayat 29 :
تهۦ وليتذكهز يدهبهزوا ءاي زك ل ه إليك مب ب أنزلن ب كت أولىا ٱللب
7
Artinya: “ ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan
padamu penuh dengan berkah suapaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat
pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran”.
Strategi lestening team ini bertujuan membentuk kelompok
yang mempunyai tugas tanggung jawab tertentu berkaitan dengan
materi pembelajaran sehingga akan diperoleh partisipasi aktif siswa
selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan strategi listening
team ini juga di harapkan siswa akan lebih berminat dalam proses
pembelajaran sehingat akan tercapai tujuan pembelajaran yang di
harapkan
1. Langkah-langkah listening team
Aktifitas ini merupakan cara untuk membantu siswa agar tetap
pokus dan jelis selama berlangsungnya pembelajaran berbasis
ceramah.namun metode ceramah yang di maksud hanya berperan
untuk menyampaikan tentang materi yang akan di pelajari
saja.kemudian siswa berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Strategi pempelajaran lesting team merupakan kelompok kecil yang
bertanggung jawab untuk mengplarifikasi materi pembelajaran.
Pembelajaran dengan listening team di awali dengan pemaparan materi
pembelajaran, selanjut nya guru membagi siswa ke dalam empat
kelompok dengan peran atau tugas yang berbeda(penanya, penjawab,
pembantah dan penarik kesimpulan). Guru ujga bisa menambahkan
peranan- peranan lain atau kelompok tambahan untuk membuat
pembelajaran lebih menarik dan aktif, sesuai dengan materi yang akan
di sampaikan.
Penerapan strategi pembelajaran listening team adalah sebagai
berikut:
a. Peserta didik di bagi empat kelompok masing-masing
Tabel 2.1
Langkang-langkah Listening Team
Tim Peran Tugas
1 Penanya Merumuskan pertanyaan
2 Penjawab Menjawab pertanyaan yang
didasarkan pada poin-poin
yang
disepakati(menjelaskannya)
3 Penentang Mengutarakan poin-poin yang
8
tidak disetujui atau tidak
bermamfaat dan menjelaskan
mengapa demikian atau
menambahkan saran
4 Penarik
kesumpulan
Menyimpulkan hasil
b. Guru menyampaikan pelajaran setiap tatp muka. Setelah selesai,
guru memberi waktu kepada masing-masing kelompok untuk
mendiskusikan tugas-tugas mereka.
c. Guru mempersilakan tiap-tiap tim untuk bertanya, setuju,
membantah dan menarik kesimpulan.
Selain itu terdapat juga langkah-langkah pengajaran listening team.
Bagi siswa menjadi empat kelompok, masing-masing kelompok
mendapat salah satu dari tugas-tugas berikut ini:
1. Penanya: bertugas membuat pertanyaan menimal dua berkaitan
dengan materi yang baru saja disampaikan.
2. Penjawab: bertugas menjawab poin-poin yang disepakati
disertai dengan alasan
3. Penantang: bertugas mencari ide-ide yang tidak disetujui atau
dipandang tidak berguna dari materi yang baru saja
disampaikan dengan menberi alasan kenapa.
4. Penarik kesimpulan: bertugas menyimpulkan dari hasil
pembelajaran.
5. Sampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah.
Setelah selasai, beri kesempatan kepada masing-masing
kelompok untuk menyelesaikan tugas mereka.
6. Minta masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil
dari tugas mereka.
Strategi ini dimaksudkan untuk mengatifkan seluruh peserta
didik dengan membagi peserta didi secara berkelompok dan
memberikan tugas yang berbeda kepada masing-masing
kelompok tersebut. Yang penting ialah, jika dalam pelaksanaan
pembelajaran listeing team diutamakan untuk mendidik siswa
menjadi seorang yang sanggup belajar aktif meneliti dan
memecahkan masalah sendiri, maka ia harus dilatih untuk
menghadapi masalah-masalah yang telah dipaparkan guru
sesuai dengan tugas yang telah diberikan sehingga siswa
mampu menerapakannya dalam kehidupan nyata.
9
2. Kelebihan dan kekurangan strategi listening team
1. Kelebihan
a. Interaksi antara siswa memungkinkan timbulnya keakraban.
b. Strategi ini menimbulkan respon yang positif bagi siswa yang
lamban.
c. Listening team melatih siswa agar mampu berpikir kritis.
d. Siswa tidak terlalu bergantung pada guru, akan tetapi dapat
menambah kepercayaan kemapuan berpikir sendiri.
e. Dapat mengembangkan kemampuan menggungkapakan ide /
gagasan.
f. Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide
dan pemahamannya sendidri serta menerima umpan balik.
g. Dapat meningkatkan motivasi dan memberi ransangan untuk
berpikir.
2. Kekurangan
a. Efektivitasnya dalam mengajukan proses belajar mengajar
belum terbuktikana oleh riset.
b. Dalam pelaksanaannya sering tidak terlibatkan elemen-elemen
penting.
c. Waktu yang dihabiskan cukup panjang.
d. Dengan keleluasaan pembelajaran, maka apabila keleluasaan
itu tidak optimal maka tujuan dari apa yang dipelajari tidaka
akan tercapai.
e. Penilaian kelompok dapat membutakan penilaian secara
individu apabila guru tidak jeli dalam pelaksaannya.
f. Mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu
yang panjang.
B. Minat dalam belajar
1. Pengertian minat belajar
Ditinjau dari segi etimologi, minat berati perhatian, kesukaan(
kecenderungan hati) kepada sesuatu, keinginan secara
terminologi, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan, menganang beberapa kegiatan. Kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai
rasa senang. Sedangkan crow and crow mengatakan bahwa
minat atau interest biasa berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda, atau kegiatan atau bisa berupa penggalaman yang efektif
yang diransang oleh kegiatan itu sendiri. Elizabeth B. Hurlock
menambah dalam bukunya perkembangan anak. Ia mengatakan
10
bahwa minat adalah suatu yang dengan sesuatu itu anak
mengedefikasi keberadaan pribadinya. Ia juga mengatakan
bahwa minat adalah sumber motivasi yang mendorong untuk
melakukan apa yang mereka inginkan.
Minat adalah suatu dorongan yang menyebabkan terikatnya
perhatian individu pada objek tertentu seperti pekerjaan,
pelajaran, benda, dan orang. Semakin sering minat
diekspresikan dalam kegiatan akan semakin kuat minat
tersebut, sebaiknya minat akan menjadi pupus kalau tidak ada
kesempatan untuk mengekspresikannya.
Jadi bisa dikatakan bahwa minat merupakan suatu rasa
lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas
tersebut ada sangkut pautnya dengan dirinya sehingga
seseorang mengedintifikasi keberadaannya secara bebas. Dari
beberapa pengertian diatas, minat mengandung unsur-unsur
sebagai berikut:
a. Kognisi (mengenal) artinya minat itu didahului oleh
pengetahuan dan info mengenai obyek yang dituju oleh
minat tersebut.
b. Emosi (perasaan) artinya dalam partisifasi atau pengalaman
disertai dengan perasaan tertentu (biasanya senang).
c. Konasi (kehendak) merupakan kelanjutan dari dua unsur
itu, diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk
melakukan suatu kegiatan.
Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon sadar
seseorang, kerena jika tidak demikian maka minat tidak
akan mempunyai arti apa-apa.
Minat seseorang akan semakin kuat jika digunakan
untuk memenuhi kebutuhan yang penting dalam hidupnya.
Sebaliknya, minat seseorang akan berkurang jika kegiatan
yang ditimbulkannya hanya memberikan kepuasan
sementara.
Sedangkan untuk kata belajar, mempunyai yang sangat
luas, boleh dikatakan bahwa sepanjang kehidupan,
seseorang selalu mengalami proses belajar. Belajar bisa
didefinisikan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara
psikologi maupun fisiologis. Aktivitas yang bersifat
psikologis yaitu aktivitas yang merupakan proses mental,
misalnya aktivitas berpikir, memahami, menyimpulkan,
menyimak, menelaah, membandikan, membedakan,
11
mengungkapkan, dan menganalisis. Adapun aktivitas yang
bersifat fisiologis yaitu aktivitas yang merupakan proses
penerapan atau praktik, misalnya melakukan eksperimen
atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya
(produk), dan apresiasi.
Menurut Muhammad Ali, belajar adalah perubahan
perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan.
Perilaku itu mencangkup pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, sikap dan sebagainya. Perilaku yang dapat
diamati disebut keterampilan sedangkang yang tidak bisa
diamati disebut kecenderungan perilaku. Disamping itu,
pengertian yang lain dari belajar adalah perubahan tingkah
lakuyang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman.
Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang
membedakanya dengan binatang.
Dari beberapa pengertian tentang minat dan belajar
yang telah disebutkan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa
minat belajar adalah suatu rasa suka dan rasa keterikatan
atau kecenderungan seseorang terhadap proses usaha yang
dilakukan dengan sadar untuk memperoleh perubuhan
tingkah laku yang menyeluruh melalui latihan dan
pengelaman dari interkasinya dengan lingkungan dengan
tanpa ada yang menyuruh.
2. Indikasi minat belajar
Drs. Slameto mengatakan bahwa minat seseorang bisa
diespresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa
siswa tersebut lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya.
Dapat pula dimanifikasikan melalui partisipasikan dalam
aktivitas.
Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap obyek tersebut demikian juga memiliki minat belajar
yang tinggi akan cenderunh mengeekspresikan minatnya dalam
kegiatan yang besar, misalnya:
a. Selalu akatifa dalam proses belajar mengajar, baik dengan
bertanya saat tidak mengetahui suatu pelajaran atau
mengemukakan pendapat saat proses belajar mengajar
berlansung.
b. Tidak puas hanya belajar dari satu literatur saja.
c. Melaksanakan semua tugas sekolah dengan baik.
12
d. Menggunakan pasitas sekolah untuk tujuan penambahan
pengetahuan, seperti menggunkan perpustakaan,
laboratorium sekolah maupaun prasarana yang lain.
e. Menggukan waktu untuk hal-hal yang bersifat untuk
penambahan pengetahuan.
f. Aktif (rajin) kesekolah tepat waktu.
Demikian diantara sikap belajar yang ditimbulkan oleh
siswa yang mempunyai minat belajar tinggi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Pada dasarnya minat tidak lepas dari pribadi seseorang dan
lingkungannya. Karena keduanya tidak dapat dipisahkan
anatara satu dengan yang lainnya dalam kehidupan seseorang.
Minat merupakan modal dasar bagi seseorang dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa
adalah sebagai berikur:
a. Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor dari dalam diri seseorang. Yang
termasuk faktor internal anatara lain:
1. Faktor jasmaniah
Yang termasuk faktor jasmaniah adalah kesehatan
seseorang berpengaryh terhadap belajarnya. Proses
belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu. Misalnya ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika
badannya lemah, aataupun gangguan –gangguan
tersebut mengakibatkan konsentrasi seseorang kurang
optimal.
2. Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah suatu yang menyebabkan kurang
baik atau kurang sempurna mengenai anggota tubuh.
Cacat ini seperti penglihatan kabur, berkurangnya
pendengaran, tidak pasihnya berbicara, hilangnya salah
satu anggota tubuh dan lain-lain. Keadaan cacat juga
mempengaruhi belajar seseorang. Maka perlu
menggunakan alat bantu.
b. Faktor pisikologi
Beberapa faktor yang tergolong dalam faktor pisikologi
adalah sebagi berikut:
13
1. Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga
jenis. Tiga jenis tersebut adalah kecakapan untuk
mengahdapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang
baru dengan cepat dan efektif, mengetahui relasi dan
mempelajari dengan tepat.
2. Perhatian
Perhatian adalah “ pemusatan tenaga psikis tertuju
kepada satu obyek. Untuk dapat belajar dengan baik,
seseorang harus ada perhatian terhadap materi yang
dipelajarinya. Apabila materi pelajaran yang disajikan
tidak menarika baginya, maka timbul lah rasa bosan,
malas untuk belajar. Sehingga minat untuk menurun.
Untuk itu, pendidikan harus berusahasa semaksimal
mungkin supaya materi yang disajikan menarik
perhatian siswa.
3. Minat bawaan
Minat ini adalah yang tidak dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain, baik kebutuhan atau lingkungannya. Minat
bawaan juga akan memberi pengaruh besar pada siswa
dalam belajar.
4. Bakat
Bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang
dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang. Bakat juga merupakan faktor
internal yang banyak mempengaruhi minat siswa dalam
belajar, sebab dengan adanya bakat, seseorang akan
cenderung (minat) untuk melakukan kegiatan dan
mengembangkan sesuai dengan nalurinya demi masa
depan.
5. Motivasi
Motivasi adalah tenaga-tenaga (forces) yang
membangkitkan mengarahkan kelakuan individu.
Akatifitas yang didorong oleh motif instrinsik, ternyata
lebih sukses dari pada didorong oleh motif ekstrinsik.
Hal ini dapat diusahakan dengan jalan menumbuhkan
dan mengembangkan minat siswa dalam belajar.
6. Emosi
Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan kestabilan
emosi dalam artian, emosi cepat tersentuh. Walaupun
14
bagaimana kecilnya masalah bisa menimbulkan gejala-
gejala negatif. Dan dalam emosi yang mendalam ini,
sudah barang tentu menimbulkan hambatan-hambatan
dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu anank-anak
yang mempunyai emosi demikian ini memerlukan
situasi yang cukup tenang dan penuh pengertian dari
orang yang ada disekitarnya, agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancar.
c. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri seseorang.
Faktor ini meliputi antara lain:
1. Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupan masyarakat alamiah, pergaulan
diantar anggotanya bersifat khas. Dalam lingkungan ini
terletak dasar-dasar pendidikan. Pendidikan dalam
keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama
bagi anak bagi anak. Ini berarti lingkungan keluarga
besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan
pribadi anak.
Hal-hal yang mempengaruhi minat belajar siswa
didalam lingkungan keluarga antara lain sebagai
berikut:
a. Cara orang tua mendidik
Jika orang tua tidak memperhatikan sama
sekali kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam
belajar, tidak memperhatikan apakah anak mereka
sudah belajar atau belum. Akan menimbulkan
kesulitan dalam belajar. Anak seperti ini cenderung
tidak memiliki minat belajar maka dari itu
keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi
keberhasilan siswa.
b. Relasi antara anggota keluarga
Relasi anggota keluarga yang terpenting
adalah orang tua dengan anakny. Selain itu relasi
anak dengan saudaranya atau anggota keluarga yang
lain. Wujud relasi itu misalnya hubungan penuh
dengan kasih sayang dan perhatian. Ataukah diliputi
oleh kebencian, sikap yang terlalu keras, ataukah
sikap yang acuh tak acuh.
15
Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak,
perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga.
Didalam suasana rumah yang tenang dan tentram,
selain anak betah dirumah, anak juga dapat belajar
dengan baik.
2. Faktor lingkungan sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga sosial yang berfungsi
memenuhi atau memuaskan kebutuhan-kebutuhan
murid dalam hal pendidikannya.
Adapun yang mempengaruhi minat belajar siswa yang
berhubungan dengan lingkungan sekolah adalah sebagai
berikut:
a. Iklim sekolah yang fositif
Yaitu keadan sekolah dan lingkungan yang
aman, damai, dan menenenag untuk kegiatan
pembelajaran. Sekolah terbebas dari segala
kebisingan, kedamaian maupun kejahatan, suasana
sekolah selalu tentram, hubungan yang bersahabat
tanpa menonjol diantara penghuninya. Keadaan ini
semacam ini menyebabkan siswa merasa nyaman,
sehingga siswa dapat belajar dalam suasana yang
menyenangkan.
b. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang diterapkan
disekolah akan berpengaruh pada minat belajar
siswa. Pembelajaran yang disampaikan secara”
kaku” dimana siswa hanya datang, duduk, dengar,
catat dan hapal akan cepat menjadikan siswa cepat
jenuh. Materi pembelajaran yang disajikan secara
menarik, besar kemungkinan motivasi belajar anak
didik akan semakin meningkat. Motivasi
berhubungan erat dengan emosi, minat dan
kebutuhan anak didik.
c. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai jumlah
kegiatan yang diberikan kepada siswa kegiatan ini
sebagian besar memberikan sajian bahan
pembelajaran agar siswa dapat menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan
pembelajaran itu.
16
d. Relasi guru dan siswa
Relasi siswa dengan siswa yang harmonis,
akan meningkatkan minat belajar siswa. Guru
disamping menjadi teladan yang baik juga harus
mampu menjadi sahabat siswa.
e. Relasi siswa dan siswa
Relasi siswa dengan siswa disekolah juga
akan mempengaruhi minat belajar siswa. Siswa
yang saling bermusuhan satu sama lain akan
mengurangi minat belajar siswa.
f. Alat pembelajaran
Alat pembelajaran yang lengkap dan tepat
akan memperlancarkan pemerimaan bahan
pembelajaran yang diberikan kepada siswa.
g. Waktu sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses
belajar mengajar disekolah. Waktu sekolah juga
akan mempengaruhi minat belajar siswa.
h. Standar pelajar
Strandar pelajaran yang diberikan harus
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
3. Faktor masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga
berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh itu
terjadi karena keberadaannya dalam masyarakat. Dalam
hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Kegiatan siswa dalam masyarakat
Kegiatan yang diikuti oleh siswa dimasyarakat
diharapkan dapat menguntungkan perkembangan
siswa.
2. Mass media
Mass media yang dikonsumsi siswa juga
akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa
untuk itu mass media yang dikonsumsi siswa, perlu
bimbingan orang tua.
3. Teman bergaul
Teman bergaul siswa akan lebih cepat
berpengaruh pada jiwa siswa.
4. Bentuk kehidupan
17
Kehidupan masyarakat disekitar siswa juga
berpengruh terhadap minat belajar siswa.
Masyarakat yang tidak terpelajarkan berpengaruh
pada minat belajar siswa. Begitu pula sebaliknya.
C. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami,menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam,
diberangi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama
lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama
hingga terujud kesatuan dan persatuan bangsa (kurikulum PAI,
3:2002).
Menurut zakiyah dradjat pendidikan agama islam adala suatu
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa
dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu
menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta
menjadikan islam sebagai pandangan hidup.
Menurut Dr. Armai Arief, M.A pendidikan islam yaitu sebuah
proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia yang
seutuhnya; beriman dan bertakwa kepada tuhan serta mampu
mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah dimuka bumi,
yang bersandar kepada ajaran Al-quran dan sunnah, maka tujuan
dalam konteks berarti terciptanya insa-insan kamil setelah proses
berakhir.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam disekolah bertujuan menumbuhkan dan
meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta
didiktentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,
berbanga dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Secara umum tujuan pendidikan agama islam
terbagi kepada: tujuan umum, tujuansementara, tujuan
akhir, dan tujuan operasional, tujuan umum adalah tujuan
yang akan dicapai denga semua kegiatan pendidikan baik
dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan
sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak
didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang
18
direncanakan dalam sebuah kurikulum. Tujuan akhir
adalah tujuan yang dikehendaki agar peserta didik
manusia-manusia yang sempurna( insane kamil).
Sedangkan tujuan operasional adalah tujuan praktis yang
akan dicapai sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.
Tujuan pendidikan agama dalam perspektif para ulama
muslim.
1. Menurut abdul rahman shaleh mengatakan bahwa
pendidikan agama islam bertujuan untuk membentuk
kepribadian sebagai khalifah Allah SWT, sekurang-
kurangnya mempersiapkan diri kepada tujuan akhir,
yankni beriman kepada Allah dan tunduk serta patuh
secara total kepadanya.
2. Menurut imam al-Gazali mengatakan ada dua tujuan
utama yakni, membentuk insan sempurna yang pada
akhirmnya dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dan membentuk insane purna untuk memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.
3. Menurut Hasan Lagulung dalan bukunya asas-asas
pendidikan islam, hasan lagulung menjelaskan, bahwa
tujuan pendidikan harus dikaitkan dengan tujuan hidup
manusia, atatu lebih tegasnya, tujuan hidup untuk
menjawab persoalan, untuk apa kita hidup yakni
semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah
SWT.
Dari beberapa pendapat diatas tujuan pendidikan
islam dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama
islam adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah
proses pendidikan berakhir. Tujuan ini diklasifikan
kepada; tujuan umum, tujuan sementara, tujuan akhir dan
tujuan operasional.
c. Fungsi pendidikan agama islam
Fungsi pendidikan agama islam di sekolah atau
madrasah Abdul majid, dan dian Andayani, dalam
bukunya pendidikan agama islam berbasis kopetensi,
yakni sebagai berikut:
1. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan
ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT yang telah
ditamankan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya
kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan
19
dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah
berfungsi untuk menumbuh kembangkan lebih lanjut
dalam diri anak melalui bimbingan, pengajaran dan
pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
2. Penanaman nilai, sebagai pedoman hidup untuk mencari
kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat.
3. Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran agama islam.
4. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan
peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan
pengelaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pencegahan, yaitu untuk menangkal, hal-hal negatif dari
lingkungannya atatu dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia indonesia seutuhnya.
6. Pengajaran, tentang ilmu pengetahun keagamaan secara
umum system dan fungsional.
7. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang
memiliki bakat khusus dibidang agama islam agar bakat
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat
dimamfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
d. Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Umum
Pendidikan secara kultural pada umumnya berada dalam
lingkup peran, fungsi dan tujuan yang tidak berbeda. Semunya
hidup dalam upaya yang bermaksud mengangkat dan menegakkan
martabat manusia melalui transmisi yang dimilikinya, terumtama
dalam bentuk transfer of knowledge transfer of values.
Dalam konstek ini secara jelas juga menjadi sasaran jangkauan
pendidikan islam, meruoakan bagian system pendidikan nasional,
sekalipun dalam kehidupan bangs indonesia tampak sekali
eksistensinya secara cultural. Tapi secra kuat ia telah berusaha
untuk mengambil peran yang kompetitif dalam setting sosiologis
bangsa, walaupun tetap saja tidak mampu menyamai pendidikan
umum yang ada dengan otonomi dan dukungan yang lebih luas,
dalam mewujudkan tujuan secara nyata.
20
Sebagai pendidikan yang berlebel agama, maka pendidikan
agama islammemiliki transmisispriual yang lebih nyata dalam
proses pengajarannya sebanding dengan pendidikan umum,
sekalipun lembaga ini juga memiliki muatan serupa. Kejelasannya
terletak pada keinginan pendidikan islam untuk mengembangkan
keseluruhan aspek dalam diri anak didik secara berimbang, baik
aspek intelektual, imajinasi dan keilmiahan, kulturan serta
kepribadian. Karena itulah penddikan islam memiliki beban yang
multi paradigm, sebab berusaha memadukan unsure profane dan
imanen, dimana dengan pemaduan ini, akan membuka
kemungkinan terwujudnya tujuan inti pendidikan islam yaitu
melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu
pengetahuan, yang satu sama lainnya saling menunjang.
Antara ilmu pengetahuan dan pendidikan islam tidak dapat
dipisahkan, karena perkembangan masyarakat islam, serta
tuntutannya dalam membangun manusia seutuhnya (jasmani dan
rohani) sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas ilmu
pengetahuan yang dicerna melalui proses pendidikan. Proses
pendidikan tidak hanya mengali dan mengembangkan sains, tetapi
juga, lebih penting lagi yanitu dapat menemukan konsepsi baru
ilmu pengetahuan yang utuh, sehingga dapat membangun
masyarakat islamsesuai dengan keinginan dan kebutuhan yang
diperlukan.
e. Pendidikan Agama Dilembaga Sekolah
Manusia yang beriman dan bertakwa terhadap tuhan yang maha
esa sebagai karsa sila pertama pancasila, tidak dapat terwujud
secara tiba-tiba. Manusia beriman dan bertakwa terbentuk
melakukan proses kehidupan dan proses pendidikan, khususnya
kehidupan beragama dan pendidikan agama. Proses pendidikan itu
berlansung seumur hidup manusia baik dilingkungan keluarga,
dilingkungan sekolah dan masyarakat.
Keimanan dan ketakwaan tidakalah dapat tewujud tanpa agama.
Hanya agamalah yang dapat menuntun manusia menjadi manusia
yang bertakwa terhadap tuhan yang maha esa. Hal ini tertuang
dengan jelas dalam tujuan pendidikan nasional, mempunyai makna
yang dalam bagi pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
Manusia takwa adalah manusia yang secara optimal menghayati
dan mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari,
baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan
masyarakat. Menghayalkan agama itu juga dibina dan dituntun
21
sendiri mungkin melalui proses pendidikan yang juga diperankan
oleh pendidikan agama dalam hubungan ini pendidikan agama
berfungsi sebagai usaha membina kehidupan beragama melalui
pendidikan disinilah terletak fungsi yang dijalankan pendidikan
agama dalam pembangunan manusia indonesia seutuhnya dan
mansyarakat indonesia seluruhnya.
Lebih lanjut dapatlah diungkapkan bahwa dalam rangka
pembangunan manusia seutuhnya (insane pancasila) dan
masyarakat indonesia seluruhnya (masyarakat pancasila), maka
pendidikan agama berfungsi:
1. Dalam aspek individual adalah untuk membentuk manusia yang
percaya dan bertalwa terhadap tuhan yang maha esa.
2. Membina warganegara indonesia menjadi warga negara yang
baik sekaligus umat yang taat menjalankan ajaran agamanya.
f. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Peserta Didik
Manusia lahir tidak mengetahui sesuatu apapun, tetapi dia
anugrahi oleh Allah swt pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai
modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki
keterampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses
kematangan dan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingya
belajar menurut A.R. Shaleh dan Soependi Soeryandinata: anak
manusia tumbuh dan berkembang, baik pikiran, rasa, kemauan,
sikap dan tingkah lakunya. Dengan demikian sangat pital adanya
faktor belajar.
Jadi pendidikan agama islam adalah ikhtiar manusia dengan
jalan bimbingan dan pimpinan untuk membantu dan
mengarahkan fitrah agama si anak didik menuju terbentuknya
kepribadian utama sesuai dengan ajaran agama.
Oleh karena itu masalah akhlak atau budi pekerti merupakan
salah satu pokok ajaran islam yang harus diutamakan dalam
pendidikan agama islam untuk ditanamkan atau diajarkan
kepada anak didik.
Dengan melihat arti pendidikan islam dan ruang lingkupnya
itu, jelaskan bahwa dengan pendidikan islam kita berusaha
untuk membentuk manusia yang berkepribadian kuat dan baik
(berakhlakul karimah) berdasarkan pada ajaran agama islam.
Oleh karena itu, pendidikan islam sangat penting sebab dengan
pendidikan islam, orang tua atau guru berusahasecara sadar
memimpin dan mendidik anak diarahkan kepada perkembangan
22
jasmani dan rohani sehingga mampu membentuk kepribadian
yang utama yang sesuai dengan ajaran agama islam.
Pendidikn agama islam hendaknya ditanamkan sejak kecil,
sebab pendidikan pada masa kanak-kanak merupakan dasar
yang menentukanuntuk pendidikan selanjutnya. Sebagaimana
menurut pendapat Zakiyah Drajat bahwa: “pada umumnya
agama seseoranag ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan
latihan yang dilaluinya sejak kecil”.
Oleh kerena itu dalam mewujudkan Tujuan Pendidikan
nasional, pendidikan agama islam disekolah memegang peranan
yang sangat penting. Oleh karena itu pendidikan agama islam
diindonesia dimaksudkan ke dalam kurikulum nasional yang
wajib diikuti oleh semua anak didik mulai dari SD sampai
dengan perguruan tinggi.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan berkwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
D. Studi Relevan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki keterkaitan tentang strategi
pembelajaran Listening Team yang telah dikemukakan oleh beberapa peneliti
diantaranya:
1. Anita sari,arcat,Lusi Eka Afri.(skripsi, 2015), dengan judul Pengaruh
pembelajaran kooperatif Tipe Listening Team Terhadap Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII MTs Thamrin Yahya Rambah hilir.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan ada pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe listening team terhadap hasil belajar
matematika siswa kelas VIII MTs Thamrin Yahya Rambah Hilir tahun
ajaran 2014/2015, yaitu: rata-rata hasil belajar matematika kelas
eksperimen yang menggunakan model listening team lebih baik dari pada
rata-rata hasil belajar matematika kelas kontrolyang menggunakan
pembelajaran konvensional.
2. Devi Lovinal,Yuni Ahda, Ramadhan Sumarmin.(skripsi,2013),dengan
judul pengaruh penggunaan strategi Belajar Aktif Tipe Listening Team
23
dan Pengetahuan awal Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X
SMAN 2 Koto Baru Kabupaten dhamasraya. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dikelas X SMAN 2 Koto Baru Kabupaten Dhamasraya dapat
disimpulkan bahwa, Hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan
strategi Aktif listening team lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan metode konvensional.
3. M.Iqbal Lubis.(skripsi,2014), dengan judul pengaruh model pembelajaran
kooperatif listening team terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran
Ekonomi di SMPN 1 Kuantan singingi.
Berdasarkan hasil peneitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif listening team dapat mempengaruhi
pemahaman siswa. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa kelas
eksperimen lebihb tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu rata-rata hasil
belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 75,51 lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol, yaitu sebesar 668,51.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama” (Arikunto, 2012: 1). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai
dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting)
(Iskandar, 2012: 48).
Gambar 1.1
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan dan
pengamatan Siklus 1
Perencanaan
Siklus II
Perencanaan
Pelaksanaan dan
pengamatan
Refleksi
Siklus III
Pelaksanaan dan
ppengamatan
Refleksi
25
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu
penelitian sebagai berikut:
a. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah
Pertama Negeri 57 Merangin kecamatan jangkat timur kabupaten
merangin
b. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2020/2021, pada
semester genap.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 27 orang,
13 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Dari data Sekolah menengah pertama
Negeri 57 merangin kecamatan jangkat timur kabuten merangin tahun ajaran
2020/2021.
C. Prosedur Umum Penilitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus untuk
melihat hasil peningkatan minat belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
Agama Islam dengan menggunakan metode listening team. Masing-masing siklus
dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dengan kolaborasi
antara peneliti dengan guru pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 meranagin kecamatan jangkat timur kabuten
merangin, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.
Peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan
pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi menentukan rancangan
tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan guru berkolaborasi melanjutkan
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) seperti pada siklus I. Jika telah selesai
pelaksanaan pada siklus II, apabila peneliti belum merasa puas untuk perbaikan
dan peningkatan atas tindakan tersebut, peneliti dapat melanjutkan penelitian
26
kedalam siklus III, yang cara pelaksanaanya sama dengan siklus sebelumnya.
Tidak ada ketentuan atau ketetapan berapa siklus yang harus dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung
dengan peneliti, jika hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan
dalam perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti
dapat menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya
PTK dilakukan paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012: 48-49).
1. Gambaran pelaksanaan siklus I
a. Perencanaan
Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi:
1. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 57
merangin kecamatan jangkat timur kabupaten merangin.
2. Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan yang
perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan observasi pada
pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.
3. Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat proses
pembelajaran dengan menggunakan metode Listening Team.
Bagaimana aktifitas siswa dan kinerja guru selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu:
a. Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada siklus.
b. Membuat RPP.
c. Membuat lembar observasi untuk siswa.
d. Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu yang
sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah bentuk kegiatan atau
tindakan yang dilakukan dari semua yang telah direncanakan dengan penelitian
sebagai berikut:
1. Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP.
27
2. Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan menggunakan atau
menerapkan metode Listening Team.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi, aktif,
kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
4. Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
5. Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi yang baru
saja dipelajari secara bersama–sama.
6. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
c. Tahap pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada peningkatan minat belajar siswa, maupun kepada hasil
tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang melingkupinya, pada saat
dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan juga dilaksanakan pengamatan
tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi
untuk siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan
dalam penelitian ini mencangkup:
1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.
2. Mengamati pemahaman materi.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi, menunjukkan gagasan
ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.
6. Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan metode listening team.
d. Refleksi
Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah dilakukan
berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian melakukan evaluasi guna
28
menyempurnakan tindakan berikutnya (Daryanto, 2014: 40). Tahap-tahap refleksi
adalah:
1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I.
2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil analisis,
kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menyusun
RPP pada siklus II.
2. Gambaran pelaksanaan siklus II.
a. Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan siklus I
hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar dapat
mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanaan tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi
siklus I. Di setiap pembelajaran diusahakan guru membawa media.
c. Tahap pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses peningkatan minat belajar siswa maupun
kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang
melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan
juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan
tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi
siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan
dalam penelitian ini mencangkup:
1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.
2. . Mengamati pemahaman materi
29
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan
ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.
6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi
dengan menggunakan metode listening team.
d. Refleksi
Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat
dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi direalisasikan
melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah:
1. Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II.
2. Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil
analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang ada.
3. Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus III.
3. Gambaran pelaksanaan siklus III
a. Pelaksanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi
siklus III. Perancanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan siklus II
hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar dapat
mengeluarkan pendapat.
b. Pelaksanaan tindakan
Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi tentunya berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi siklus
II. Disetiap pembelajaran diusahakan guru membawa media atau alat
peraga.
c. Tahap pengamatan
Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas
dipusatkan baik kepada proses peningkatan minat belajar siswa maupun
kepada hasil tindakan pembelajaran beserta segala peristiwa yang
30
melingkupinya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara bersamaan
juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang terjadi dan tidak
terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang
berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, pemahaman materi
siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun pengamatan
dalam penelitian ini mencangkup:
1. Mengamati situasi kegiatan pembelajaran.
2. Mengamati pemahaman materi.
3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran.
4. Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan gagasan
ataupun ide terhadap materi pelajaran.
5. Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.
6. Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi dengan
menggunakan metode listening team.
d. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis
ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum
berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil
(Iskandar, 2012: 50).
D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data-data
dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, wawancara, tes
praktek, dan dokumentasi. Selama pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode listening team berlangsung. Lembar observasi yang
digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran saat
melaksanakan metode demonstrasi. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes
praktek yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa
setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan metode listening team.
31
2. Instrument pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih
dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013: 222).
a. lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi
keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode pembelajaran
listening team. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang
berhubungan dengan prilaku manusia, proses kerja yaitu kegiatan belajar
mengajar dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Lembar
observasi tersebut digunakan sebagai pedoman melakukan observasi atau
pengamatan untuk memperoleh informasi bagaimana proses dengan
metode listening team yang di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin.
b. Panduan wawancara
Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat dan
gambaran di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin .
c. Tes praktek
Instrumen bentuk alat praktek/peraga yang disusun berdasarkan
indikator pencapaian penyelenggaraan shalat berjamaah. Tes praktek
akan diberikan kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil
dari tes praktek ini bertujuan untuk mengukur peningkatan minat belajar
siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode listening team.
Dalam penelitian ini dilaksanakan tiga kali tes tentang penyelenggaraaan
shalat berjamaah akhir siklus yaitu: tes akhir siklus I, tes akhir siklus II
dan tes akhir siklus III.
d. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan menampilkan
foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan metode
listening team . Foto-foto ini digunakan sebagai alat bantu untuk
32
menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran
berlangsung.
3. Data dan sumber data
a. Jenis data
1. Data primer dan data sekunder
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diambil langsung dari sumber
tanpa perantara. Data primer yang penulis maksud dalam penelitian
ini adalah data wawancara dan observasi mengenai penggunaan
metode demonstrasi dalam meningkatkan minat belajar oleh siswa
kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil
sekolah dan struktur oraganisasi) atau publikasi lainnya.
b. Sumber data
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa dan guru
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi
teknik metode gabungan (Mixed Methods Research). Teknik kualitatif digunakan
untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan, menggambarkan
hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran dan
mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
serta pemahaman materi tentang penyelenggaraan shalat berjamaah dalam
meningkatkan minat belajar siswa sesuai dengan hasil pengamatan.
Penentuan hasil minat belajar siswa berdasarkan hasil tes praktek
pemahaman belajar pelajaran pendidikan agama islam akhir siklus, dan partisipasi
siswa dalam pembelajaran.penyelenggaraan shalat berjamaah ditentukan dari hasil
33
penilaian kemampuan menyelesaikan tes praktek dengan baik berdasarkan
indikator-indikator penilaian.
Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada aspek-
aspek hasil tes penyelenggaraan shalat berjamaah. Berikut analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini.
1. Triangulasi data
Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh dari
hasil lembar observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi untuk
mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
2. Penyajian data
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi secara
sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam membaca
data.
3. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh
dari penyajian data. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil data
yang telah diperoleh.
a. Analisis data hasil observasi
Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode listening
team. Analisis data observasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan pedoman
penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah dibuat.
2. Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan
pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung
persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sudjiono, 2012:
43).
Keterangan:
P angka persentase
F frekuensi yang sedang dicari persentasenya
34
N Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Tabel 3.1
Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa.
(Rahayu,2014: 12).
Persentase Rata-rata Kategori
81% - 100% Sangat baik
61% - 80% Baik
41% - 60% Sedang
21% - 40% Buruk
< 21% Sangat Buruk
b. Analisis hasil tes
Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kecakapan beriman kepada
Allah setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode listening
team. Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat
oleh peneliti. Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor beriman kepada
Allah . Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk menghitung
skor rata-rata hasil tes kecakapan penyelenggaraan jenazah siswa menggunakan
rumus (Sudjiono, 2012: 85).
∑
Keterangan:
Mx Mean yang kita cari (skor rata-rata)
Σx Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada
N Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)
Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada setiap siklusnya
kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut. (Rahayu, 2014: 13)
Tabel 3.2 Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria penyelenggaraan shalat berjamaah.
35
Persentase Rata-rata Kategori
80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi
60 < Mx ≤ 80 Tinggi
40 < Mx ≤ 60 Sedang
20 < Mx ≤ 40 Rendah
0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah
Setelah diperoleh hasil persentase penyelenggaraan shalat berjamaah ,
peneliti menentukan kategori peningkatan minat belajar siswa. Pemberian kategori
bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase kemampuan penyelenggaraan
shalat berjamaah.
F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat 70%
siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep dkk, 2012: 138). Keberhasilan
atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan
jenazah yang diperoleh oleh siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan di
Sekolah Menengah Pertama apabila mencapai 70 atau 70%.
36
BAB IV
TEMUAN, DEKRIPSI DATA,HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Historis dan Geografis
Sekolah Menengah Pertama Negeri 75 Merangin adalah Sekolah
Menengah Pertama yang terletak di desa Pematang Pauh Kecamatan Jangkat
Timur Kabupaten Merangin. Sebelumnya Sekolah ini bernama Sekolah Menengah
Pertama Sungai Ampar di bawah Pimpinan Hadi Sucipto,S.pd desa Pematang
Pauh selaku pendiri dengan ketua bapak H. Jamil.
Sekolah Menengah Pertama yang terletak di titik koordinat selatan
01 dan timur 103 ini berdiri pada tahun 2009 dengan surat
keputusan pendirian kanwil departemen agama provinsi Jambi Nomor: W.e/6-
d/PP.02.3/127/2010, tanggal 6 Maret 2010, dengan piagam pendirian Sekolah
swasta nomor: D/W.e/6/MA?15/2010, tanggal 6 Maret 2010 dengan status
terdaftar dan diberikan Nomor Statistik Sekolah Menengah Pertama: 3121506004.
Pada Oktober tahun 2012 Sekolah Menengah Pertama Sungai Ampar
dinilai dari tim asensor dari badan akreditasi Sekolah Propinsi (BAP) Jambi dan
memperoleh nilai prediket C. lalu pada bulan November 2012 mengkuti perivikasi
data dan fisik oleh tim verifikasi penegrian Sekolah departemen agama RI, sampai
akhirnya pada tanggal 13 Oktober 2014 Sekolah ini dinegerikan oleh menteri
agama republik Indonesia bapak M. basyuni dengan surat keputusan nomor 151
tahun 2014, tanggal 13 Oktober 2014 dan diresmikan penegriannya oleh kepala
kantor wilayah departemen agama propinsi Jambi bapak Drs. H. Abdul kadir
Husain, M. Pd, pada tanggal 26 Januari 2015 secara serentak dengan dengan
Sekolah yang dinegerikan se Kabupaten Merangin di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin itu sendiri pada tanggal 7 Januari 2015 di lantik DRS,Jarot
Suharto, menjadi kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin sampai
dengan 9 desember 2017.
Pada tahun 2016 Sekolah ini dinilai oleh tim asensor dari badan akreditasi
37
Sekolah Propinsi Jambi (BAP S/M) dan terakreditasi dengan nilai 70,99 peringkat
B, berdasarkan surat keputusan ketua BAP-S/M Propinsi Jambi, Nomor:
145.c/BAP-S/M/X/2011, tanggal 11 Oktober 2016. Kemudian seiring berjalannya
waktu keluarlah SK dari Kementerian Agama pada bulan Mei tahun 2017 Sekolah
Menengah Pertama Negeri Sungai Ampar diganti menjadi Sekolah Menengah
Pertama Negeri 57 Merangin, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya yang beriman dan bertaqwa terhadap tuhan yang maha esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Selama kurun waktu 8 tahun sampai dengan sekarang Sekolah ini berjalan
dipimpin oleh 3 orang kepala Sekolah yaitu:
1. Hadi Sucipto,S.pd Tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.
2. DRS, Jarot Suharto tahun 2014 sampai dengan Agustus tahun 2017.
3. Tamrin Azwar, S. pd. Agustus tahun 2017 sampai dengan sekarang.
2. Keadaan Guru Dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru adalah seorang pengajar dan pendidik yang bertangung jawab
terhadap keberhasilan anak didiknya di Sekolah Menngah Pertama Negeri 57
Merangin. Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh guru yang
mengajar di dalam kelas, di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
sebagaimana beban guru mengajar di dalam kelas atau pun dilingkungan sangat
berat, guru yang memikul tangung jawab terhadap anak didiknya dan terhadap
keluarganya sendiri. Yang demikian membuat guru mencari penghasilan sebagai
tambahan untuk kebutuhan hidup, apalagi imbalan yang diterima tidak mencukupi
(minim/rendahnya gaji guru). Dengan niat yang ikhlas untuk memajukan
pendidikan agama, maka proses belajar mengajar terlaksana dengan baik.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh kepala Sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin, jumlah guru yang mengajar sebanyak 16 orang, keadaan
38
guru yang mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin ini
semuanya termotivikasi untuk mengajar, walaupun imbalan yang diterima hanya
sedikit, dengan niat yang ikhlas dan juga memajukan pendidikan agama bagi anak
didik khususnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin maka
kelancaran proses belajar mengajar akan terlaksana dengan baik.
Keberhasilan anak didik memerlukan guru yang berkualitas, kemauan
keras, disiplin, dan ikhlas di dalam mengajar. Dan sumber data yang penulis dapat
mengenai tenaga pengajar dan latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
No Nama Guru Jabatan Mata Pelajaran
1 Tamrin Azwar, S.pd Kepala Madrasah -
2 Purniawati, S. Pd. Waka kurikulum Fisika
3 Ef.Yadi Sumanto, S.pd Waka Siswa PAI
4 Qoswiyana, S. Pd Waka Sarpas PPKN/BK
5 Doi Hadi Sartono Ka. Tata Usaha Olahraga
6 Aspuriah, S.pd Staf Tata Usaha Seni Budaya
7 Hadi Sucipto, S.pd Staf Tata Usaha Sosiologi
8 Sutrisno, S.pd Staf Tata Usaha -
9 Reli kusumawati,S.pd Bendahara Bhs, Inggris
10 Alimartopo Cleaning Service -
11 Aspuriah, S.pd Pembina OSIS Biologi
12 Rego, S.pd Pembina Pramuka Geografi
13 Sutrisno, S.pd Pembina UKS/PMR Ekonomi
14 Yuriyati, S.pd Wali Kelas Kimia/Fisika
15 Ningsih,S.pd Wali Kelas Matematika
16 M. Edy, S.pd Wali Kelas Bahasa Indonesia
39
b. Keadaan Siswa
Siswa adalah anak didik yang memerlukan didikan, bimbingan dan arahan
yang siap untuk di ajarkan, dan memerlukan ilmu pengetahuan. Tugas mengajar
untuk memberikan pengetahuan kepada anak didik dengan bimbingan yang baik
akan menjadi terarah.
Dari sumber data yang penulis peroleh mengenai keadaan siswa di
Sekolah Menengah Peratama Negeri 57 Merangin tahun ajaran 2019/2020 dapat
dilihat tabel dibawah ini:
No Kelas Jumlah Siswa
Jumlah Lai-laki Perempuan
1 VII A 5 20 25
2 VII B 9 11 20
3 VIII A 12 10 22
4 VIII B 10 13 23
5 IX A 8 13 21
6 IX B 7 16 23
Jumlah 51 83 134
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah keseluruhan siswa di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin ini berjumlah 134 orang siswa.
3. Struktur Organisasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Dari struktur organisasi Sekolah, Sekolah Menengah Pertama Negeri 57
Merangin di atas dapat dilihat bahwa kepala sekolah adalah pemimpin yang
berfungsi sebagai manajer dan supervisor, disamping itu ia juga mempunyai tugas
merencanakan, mengorganisasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh proses
pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin yang berhubungan
dengan pelaksanaan kurikulum atau kegiatan pembelajaran. Sumber data yang
penulis peroleh mengenai struktur organisasi di Sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin dapat dilihat dibawah ini:
40
Dewan/Komite Aperator Sekplah
Hs.Nuwi Julimarjo,S.Pd
(Dokumen Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin)
B. Temuan Penelitian
Kondisi awal nilai ulangan harian siswa pada mata pelajaran PAI tentang
penyelenggaraan sholat berjamaah di kelas VIII masih rendah (Dokumentasi
Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin 2020).
Tabel 4.1 (Nilai Ulangan Harian Pra Siklus Siswa Kela VIII)
No Nama Nilai Prasiklus Ketuntasan
1 Asmara 40 Tidak Tuntas
2 Apriya 50 Tidak Tuntas
3 Ultria 50 Tidak Tuntas
Waka Kurikulum
Purniawati, S.Pd
Waka Kesiswaan
Ef.Yadi Sumanto,S.pd
Kepala Sekolah
Tamrin Azwar,S.pd
Waka Sapras,
Qoswiyana,S.Pd,I
Kaur TU
Doi Hadi Sartono
Staf TU
Ali Martopo
Siwa/Siswi
Pembina Osis
Aspuriah, S. Pd
Pembina UKS
Qoswiyana, S. Pd
PembinaPramuka
Rego, S. Pd.
Bendahara:
Reli Kusumawati, S. Pd
Wali Kelas
Kelas VII : Yuryati,S.pd
Kelas VIII : Nengsih,S.pd
Kelas IX :M Edy, S. Pd
41
4 Mela 40 Tidak Tuntas
5 Ginda 70 Tuntas
6 Raka 40 Tidak Tuntas
7 Candra 70 Tuntas
8 Resti 50 Tidak Tuntas
9 Neli 80 Tuntas
10 Bagas 50 Tidak Tuntas
11 Reno 50 Tidak Tuntas
12 Pikri 60 Tuntas
13 Reki 50 Tidak Tuntas
14 Gita 40 Tidak Tuntas
15 Rozi 40 Tidak Tuntas
16 Haikal 60 Tuntas
17 Ulandari 60 Tuntas
18 Monalisa 60 Tuntas
19 Adipia 40 Tidak Tuntas
20 Fira 60 Tuntas
21 Echa 76 Tuntas
22 Vira 55 Tidak Tuntas
23 Nindy 45 Tidak Tuntas
24 Cintya 88 Tuntas
25 Jecky 78 Tuntas
26 Opsah 35 Tidak Tuntas
27 Sriwahyuni 87 Tuntas
Jumlah 1524 10
Nilai rata-rata 56,44 27
Prestasi keberhasilan siswa 44,44% 10
Prestasi siswa belum berhasil 55,55 15
42
Sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 4.1 terlihat nilai ulangan harian
siswa masih rendah. Jumlah siswa yang berhasil hanya 8 orang atau 40% dari
jumlah keseluruhan siswa, sedangkan jumlah siswa yang belum berhasil 12 orang
atau 60% dari jumlah keseluruhan. Nilai rata-rata ulangan yang diperoleh siswa
masih rendah yakni 53 %. Dari temuan nilai ulangan siswa, peneliti mulai
melakukan penelitian tindakan kelas di kelas VIII untuk memperbaiki
pembelajaran dan meningkatkan minat belajar pelajaran PAI dengan
menggunakan metode Listening Team.
C. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2020 sampai dengan 20
september 2020. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus
dilaksanakan dalam tiga pertemuan dua pertemuan pemberian tindakan dan satu
kali pertemuan tes praktek sholat berjamaah pada pembelajaran PAI akhir siklus
yang setiap pertemuannya terdiri dari 2x45 menit. Tindakan pembelajaran yang
dilakukan pada setiap siklus disesuaikan dengan rencana pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran PAI dengan mengunakan metode listening team di
kelas VIII SMPN 57 MERANGIN dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri
dari 13 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu, tahap perencanaan,
tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui tahapan-
tahapan tersebut maka diperoleh data-data yang berkaitan dengan tujuan
penelitian ini yaitu untuk meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran PAI.
1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 27 Juli 2020, 31 jumat 2020 dan diakhiri pada tanggal
04 Agustus 2020 dengan memberikan tes praktek sholat berjamaah siklus I
kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
43
a. Tahap Perencanaan Siklus I
Tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,
yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi sholat
berjamaah yang akan dipelajari dengan metode listening team , menyusun dan
mempersiapkan bahan ajar, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi
keterlaksanaan proses pembelajaran, dan mempersiapkan tes praktek sholat
berjamaah akhir siklus I dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan
kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel 4.2. Jadwal Perencanaan (Siklus I)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Senin, 27 Juli
2020 Pertemuan I
Pemberian materi
penyelenggaraan sholat
berjamaah
2 Jumat, 31 Juli
2020 Pertemuan II
Pemberian materi shalat
berjamaah
3 Selasa, 04 Agustus
2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus I)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I
Pada tahap ini peneliti memberikan gambaran kepada guru untuk
melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
tahap pelaksanaan siklus I Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua
kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek sholat
berjamaah siklus I yang dilakukan selama 2x45 menit atau 2 jam pelajaran dengan
pokok bahasan penyelenggaraan sholat berjamaah dan sub pokok bahasan shalat
berjamaah. Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan penelitian tindakan
kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan diamati selama kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang sudah
peneliti sediakan. Berikut ini deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team.
44
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 3 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
materi penyelenggaraan sholat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI
dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.
Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan sholat berjamaah.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk
memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi
tentang manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini. Setelah itu guru
memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan sholat berjamaah
dimulai dengan menjelaskan pengertian penyelenggaraan sholat
berjamaah dan hal-hal yang mencakup di dalamnya.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menyimak bacaan Al-
qur’an yang terkait dengan pelaksanaan tatacara penyelenggaraan sholat
berjamaah?
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau
pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
45
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,
guru mengevaluasi ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang
telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai
berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau
gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak
sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah
dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang
waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir, guna
memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan
materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang telah dipelajari. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I siswa menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang pertanyaan yang diajukan oleh guru
selama 10 menit. Kebanyakan siswa masih terlihat bingung dan susah
mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.
Sebagian siswa malah mengobrol dan tidak memperhatikan intruksi guru.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 6 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
materi shalat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan kembali bahwa akan dilaksanakan pembelajaran
PAI dengan metode listening Team, pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang
dihadapi. Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan
dibahas pada pertemuan ini adalah materi shalat berjamaah. Sebelum
46
memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan
perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi tentang
manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini. Setelah itu guru memulai
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan yang akan
diajukan dengan menjelaskan materi tentang shalat berjamaah.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada siswa, yaitu
ada berapakah rukun shalat berjamaah?
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau
pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-
ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung
yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi
yang kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan
sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide
atau gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang
banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat
digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang
terbaik.
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan
47
kesimpulan materi shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama kegiatan
berlangsung pada pertemuan ke II, sebagian siswa masih tampak bingung
dalam menjawab masalah yang diberikan guru. Tetapi dalam pertemuan ke
II ini kurang lebih 6 orang siswa sudah tampak aktif dalam mengeluarkan
pendapat.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 10 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru mengadakan
tes praktek akhir siklus I tes praktek ini bertujuan untuk mengetahui
penyelenggaraan sholat berjamaah siswa setelah menggunakan metode listening
team.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek
penyelenggaraan sholat berjamaah.
2. Kegiatan inti
a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes
praktek penyelenggaraan sholat berjamaah akhir siklus I.
b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mempraktekkan penyelenggaraan sholat berjamaah dengan baik dan
benar.
3. Penutup
Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
c. Hasil Observasi siklus I
Tabel 4.3. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
listening team (Siklus I)
No
Indikator atau aspek yang
Nilai
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
48
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 3 4 7 87,5
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang diberikan
oleh guru (Preparation)
2 3 5 62,5
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 2 4 6 75
4
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
tentang penerapan metode listening
team (Preparation).
2 2 4 50
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
1 2 3 37,5
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
2 1 3 37,5
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
1 1 2 25
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
2 2 4 50
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
3 1 4 50
10
Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran PAI yang
dilaksanakan hari ini
2
4 6 75
Jumlah 20 24 44
49
Rata-rata (%) 50 60 55
Rata-rata keseluruhan (%) 55
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan
Metode listening team (Siklus I)
No
Indikator atau aspek yang
Dinilai
Skor Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 3 4 7 87,5
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 2 1 3 37,5
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode demonstrasi
3 3 6 75
4 Guru dapat mengkondisikan siswa
untuk belajar secara rapi dan tertib 2 4 6 75
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
4 3 7 87,5
6
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpikir kritis menjawab
pertanyaan yang di ajukan (Fact-
Finding).
2 2 4 50
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
2 2 4 50
50
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
2 4 6 75
9
Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
3 3 6 75
10
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan untuk pembelajaran PAI
yang dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 26 29 55
Rata-rata (%) 65 72,5 68,75
Rata-rata keseluruhan (%) 68,75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran PAI belum optimal yaitu persentase rata-rata
sebesar 45%, masih terdapat beberapa kekurangan yaitu siswa belum
mengemukakan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan yang diajukan (Idea
Finding) ini terlihat dari persentasenya sebesar 25% dan juga belum dapat
berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki
(Idea Finding) terlihat dari persentasenya 25% dalam menanyakan hal yang
kurang dipahami (Implementation) hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 25%.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa aktifitas
guru pada proses pembelajaran PAI pada siklus I sudah cukup baik, hal ini dapat
dilihat dari persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat beberapa item yang
menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang
mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran PAI dengan
51
menggunakan metode pembelajaran Listening Team hingga berakibat pada
kurangnya keaktifan siswa saat pembelajaran sehingga siswa masih binggung
dalam menerapkan metode pembelajaran Listening Team.
Adapun hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah siswa akhir
siklus I materi penyelenggaraan sholat dan shalat berjamaah dengan
menggunakan metode Listening Team.
Tabel 4.5. Hasil penyelenggaraan sholat berjamaah Siswa Dengan Metode
Pembelajaran listemimg team (Siklus I)
No Indikator Siklus I Kategori
1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 67,59% Tinggi
2 Kelancaran dalam pembacaan shalat berjamaah 61,11% Sedang
3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 54,74% Sedang
4 Gerakan dalam shalat berjamaah 72,22% Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 58,79% Sedang
Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan sholat berjamaah siswa dengan
metode pembelajaran Listening Team dapat dilihat pada lampiran 2.
d. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus I sudah mencapai keberhasilannya atau
belum, selain itu hasil kegiatan refleksi dapat dijadikan acuan peneliti dalam
merancang perencanaan tindakan pada siklus selanjutnya untuk meningkatkan
minat belajar siswa yang diharapkan dan tidak mengulang kesalahan yang sama
pada siklus sebelumnya. Selanjutnya peneliti (observer) dan guru berkolaborasi
melakukan refleksi dengan menggunakan data-data yang telah diperoleh selama
proses pembelajaran. Setelah peneliti (observer) dan guru berdiskusi dengan
menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan pelaksanaan tindakan dan
observasi, diketahui hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah akhir
siklus I dikategorikan penyelenggaraan sholat berjamaah siswa dalam kategori
sedang. Belum mencapai dalam kategori sangat tinggi yaitu lebih dari 80%.
Namun penyelenggaraan sholat berjamaah siswa kelas VIII hanya 58,79%
52
kategori sedang berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan sholat berjamaah
sisiwa akhir siklus I.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus I siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan
pendapat. Hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 25%. Selain itu siswa masih
belum terbiasa untuk berpartisipasi secara aktif di kelas sehingga saat diminta
untuk mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu dikarenakan guru kurang
mampu mengkomunikasikan rencana kegiatan pembelajaran PAI dengan
menggunakan metode Listening Team hingga berakibat pada kurangnya keaktifan
siswa saat diskusi sehingga siswa masih binggung dalam menerapkan metode
Listenig Team.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dan
untuk meningkatkan minat belajar siswa, maka dilanjutkan pada siklus II dengan
melakukan perbaikan-perbaikan berikut:
1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani menanggapi
pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan berpartisipasi secara
aktif dalam diskusi di dalam kelas.
2. Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam mengeluarkan
pendapat.
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus I
meningkatkan minat belajar siswa dikategorikan sedang dan belum mencapai
kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu di
perbaiki dalam proses pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu penelitian
dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana yang
telah dipaparkan di atas.
2.Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Pelaksanaan siklus II dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 3 Maret 2020, 7 Maret 2020 dan diakhiri pada tanggal
10 Maret 2020 dengan memberikan tes praktek penyelenggaraan sholat
53
berjamaah akhir siklus II kepada siswa. Dalam pelaksanaan siklus II kegiatan
yang dilakukan meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru berkolaborasi menyusun
rancangan yang akan dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) tentang materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang akan
dipelajari dengan metode Listening Tening, menyusun dan mempersiapkan bahan
ajar yang akan diajarkan, mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan proses
pembelajaran, mempersiapkan tes praktek penyelenggaraan sholat berjmaah akhir
siklus II, dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang
terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan (Siklus II)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Selasa, 3 Maret
2020 Pertemuan I
Pemberian materi
penyelenggaraan sholat berjamaah
2 Sabtu, 7 Maret
2020 Pertemuan II
Pemberian materi shalat
berjamaah
3 Selasa, 10 Maret
2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus II)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus II
Pada tahap ini peneliti dan guru berkolaborasi menyusun rancangan yang
akan dilaksanakan, yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
tahap pelaksanaan siklus II. Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua
kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek
penyelenggaraan sholat berjamaah akhir siklus II yang dilakukan selama 2x45
menit atau 2 jam pelajaran dengan pokok bahasan penyelenggaraan sholat
berjamaah dan sub pokok bahasan shalat berjamaah. Namun terdapat tambahan
kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari siklus I yaitu:
1. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil supaya siswa berani menanggapi
pertanyaan ataupun mengungkapkan pendapatnya dan berpartisipasi secara
54
aktif dalam diskusi di dalam kelas.
2. Guru dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam mengeluarkan
pendapat.
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB.Materi yang akan disampaikan adalah
materi penyelenggaraan sholat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI dengan
metode Listening Team, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa
belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.
Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan berjamaah. Sebelum
memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan
perhatian siswa, kemudian guru juga memotivasi siswa tentang manfaat
mempelajari pelajaran pada hari ini. Setelah itu guru memulai pembelajaran
sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 4 kelompok, guru mempersiapkan
pertanyaan yang akan diajukan disetiap kelompok dan guru memotivasi
siswa untuk aktif dalam mengeluarkan pendapat.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk memperhatikan
pertanyaan yang diberikan oleh guru yaitu, Apakah bacaan yang dibaca
dalam shalat berjamaah? Setiap siswa harus mengemukakan pendapat
dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
55
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau pun
gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,
guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang
telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai
berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau
gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak
sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah
dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang
waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna
memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa memberikan kesimpulan
materi penyelenggaraan sholat berjamaah yang telah dipelajari. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menanggapi dan mengeluarkan
pendapat tentang pertanyaan yang diberikan oleh guru selama 10 menit. Sudah
sebagian siswa mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 13 orang dan
sebagian siswa masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan
diberikan oleh guru.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
materi shalat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI dengan
56
metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa belajar
mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi. Selanjutnya guru
menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada pertemuan ini
adalah materi shalat berjamaah. Sebelum memulai pembelajaran guru
memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru
juga memberikan motivasi tentang manfaat pelajaran yang dipelajari hari ini.
Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan
pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan yang diajukan guru yaitu apakah perbedaan antara shalat
bejamaah dan sendiri?, Guru juga meminta setiap siswa harus ikut
berpatisipasi dalam mengeluarkan pendapatnya masing-masing.
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide ataupun
gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,
guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang
telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai
berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau gagasan
yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah dan
diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang waktu
jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna memperoleh
beberapa ide atau solusi yang terbaik.
57
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan
materi shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung
pada pertemuan ke II, siswa menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang
pertanyaan yang diajukan oleh guru selama 8 menit. Sudah sebagian siswa
mengeluarkan pendapat dengan jumlah siswa 17 orang dan sebagian siswa
masih susah mengeluarkan pendapat ketika permasalahan diberikan oleh guru.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari hari Rabu, 19 Agustus
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru
mengadakan tes praktek penyelenggaraan berjamaah akhir siklus II. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan shalat berjamaah siswa setelah
menggunakan metode listening team.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek
penyelenggaraan shalat berjamaah.
2. Kegiatan inti
a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes
praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siklus II.
b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mempraktekkan
penyelenggaraan shalat berjamaah dengan baik dan benar.
3. Penutup
Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
Hasil Observasi siklus II
Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
listening team (Siklus II)
No Indikator atau aspek yang Skor Jumlah Rata-
58
Nilai P1 P2
rata
(%)
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 3 3 6 75
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang diberikan
oleh guru (Preparation)
3 3 6 75
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 3 3 6 75
4
Siswa memperhatikan penjelasan umum
tentang materi ajar dan penjelasan
tentang penerapan metode listening
team.
3 3 6 75
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
2 3 5 62,5
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
2 2 4 50
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
2 2 4 50
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
3 3 6 75
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
2 3 5 62,5
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran PAI yang 2 3 5 62,5
59
dilaksanakan hari ini
Jumlah 25 28 53
Rata-rata (%) 62,5 70 66,25
Rata-rata keseluruhan (%) 66,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan
Metode listening team (Siklus II)
No
Indikator atau aspek yang
Dinilai
Skor Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 3 3 6 75
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode listening team
3 3 6 75
4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar secara rapi dan tertib 3 3 6 75
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
3 3 6 75
6
Guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk berpikir kritis menjawab
pertanyaan yang di ajukan (Fact-
Finding).
2 2 4 50
60
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
2 3 5 62,5
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
2 3 5 62,5
9
Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
2 3 5 62,5
10
Guru bersama siswa menarik kesimpulan
untuk pembelajaran PAI yang
dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 25 30 52
Rata-rata (%) 62,5 75 65
Rata-rata keseluruhan (%) 65
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening
team siswa sudah mengalami peningkatan dari siklus I hal ini dapat dibuktikan
persentase rata-rata siklus II sebesar 66,25% dari siklus I yaitu persentase rata-rata
sebesar 45%, upaya peningkatan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sudah
dapat terlaksana walaupun secara keseluruhan belum memuaskan masih terdapat
beberapa kekurangan yaitu siswa belum secara aktif ketika siswa mengemukakan
pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan (Idea Finding), dan siswa berpartisipasi
secara aktif diskusi kelas mengenai masalah yang diselidiki (Idea Finding) ini
terlihat dari persentasenya sebesar 50%.
61
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa aktifitas
guru pada proses pembelajaran PAI pada siklus II mengalami peningkatan dalam
menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, hal ini dapat dilihat dari
persentase setiap itemnya. Tetapi masih terdapat beberapa item yang
menunjukkan aktivitas mengajar guru dikelas masih rendah, yaitu guru kurang
memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan
yang diajukan (Fact-Finding).
Adapun hasil tes praktek peneyelenggaraan shalat berjamaah siswa akhir
siklus II materi penyelenggaraan berjamaah dengan menggunakan metode
listening team.
Tabel 4.9 Hasil penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa Dengan Metode
Pembelajaran Lisetening team (Siklus II)
No Indikator Siklus II Kategori
1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 81,48% Tinggi
2 Kelancaran dalam pembacaan shalat
berjamaah 84,25% Tinggi
3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 75,43% Tinggi
4 Gerakan dalam shalat berjamaah 89,81% Sangat Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 77,06% Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran listening team dapat dilihat pada lampiran 3.
c. Tahap Refleksi
Tahapan refleksi dilakukan setelah melewati tahap pelaksanaan tindakan
dan tahap observasi. Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah
tindakan yang dilakukan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus
I. Hal ini terlihat dari penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sudah sebagian
memenuhi indikator yang telah ditetapkan, setelah peneliti dan guru berkolaborasi
berdiskusi dengan menggunakan data-data yang diperoleh dari kegiatan
pelaksanaan tindakan dan observasi, diketahui hasil tes praktek penyelenggaraan
shalat berjamaah siklus II dalam kategori tinggi. Belum mencapai dalam kategori
sangat tinggi yaitu lebih dari 80%. Namun penyelenggaraan shalat berjamaah
62
siswa kelas VIII sudah mencapai 77,06% dikategorikan tinggi berdasarkan hasil
tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus II.
Selain itu berdasarkan lembar observasi aktivitas belajar siswa dan
aktivitas mengajar guru masih terlihat adanya kekurangan. Dalam proses
pembelajaran pada siklus II siswa belum secara aktif ketika mengeluarkan
pendapat. Hal ini terlihat dari persentasenya sebesar 50%. Selain itu siswa masih
belum terbiasa untuk menanyakan hal yang kurang dipahami dan siswa masih
belum aktif mengeluarkan pendapat.
Untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus II dan
untuk meningkatkan minat belajar siswa, maka dilanjutkan pada siklus III dengan
melakukan perbaikan-perbaikan berikut:
1. Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir
kritis menjawab pertanyaan yang diajukan, mengeluarkan pendapat dan
guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau bertanya.
2. Guru memberikan tambahan point kepada siswa yang aktif agar siswa
terpancing untuk mengeluarkan pendapatnya
Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa pada siklus II
meningkatkan minat belajar siswa dikategorikan tinggi dan belum mencapai
kategori sangat tinggi, masih terdapat kekurangan serta hal-hal yang perlu di
perbaiki dalam proses pelaksanakan tindakan. Oleh karena itu penelitian
dilanjutkan ke siklus III dengan melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana
yang telah dipaparkan.
3. Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Pelaksanaan siklus III dilakukan selama tiga kali pertemuan pembelajaran
yang dimulai pada tanggal 14 Maret 2020, 17 Maret 2020 dan diakhiri pada
tanggal 21 Maret 2020 dengan memberikan tes praktek kecakapan
penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III kepada siswa. Dalam
pelaksanaan siklus III kegiatan yang dilakukan meliputi perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan Siklus III
63
Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan
dilaksanakan, yaitu: menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang
materi penyelenggaraan shalat berjamaah yang akan dipelajari dengan metode
listening team, menyusun dan mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan
digunakan, menyusun dan mempersiapkan lembar observasi keterlaksanaan
proses pembelajaran dan mempersiapkan tes praktek penyelenggaraan shalat
berjamaah akhir siklus III. Dan menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan
kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran.
Tabel 4.10 Jadwal Perencanaan (Siklus III)
No Hari/tanggal Pertemuan Materi
1 Sabtu, 14 Maret
2020 Pertemuan I
Pemberian materi
penyelenggaraan shalat berjamaah
2 Selasa, 17 Maret
2020 Pertemuan II
Pemberian materi shalat
berjamaah
3 Sabtu, 21 Maret
2020 Pertemuan III Tes praktek akhir (Siklus III)
b. Tahap Pelaksanaan Siklus III
Pada tahap ini peneliti menyusun rancangan yang akan dilaksanakan,
yaitu: menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan
siklus III Pelaksanaan tindakan penelitian dilakukan dalam dua kali pertemuan
pemberian tindakan, dan satu kali pertemuan tes praktek penyelenggaraan shalat
berjamaah siklus III yang dilakukan selama 2x45 menit atau 2 jam pelajaran
dengan pokok bahasan penyelenggaraan shalat dan sub pokok bahasan shalat
berjamaah. Namun terdapat tambahan kegiatan berdasarkan hasil refleksi dari
siklus II yaitu:
1. Guru harus optimal memberi kesempatan kepada siswar untuk berpikir
kritis menjawab pertanyaan yang diajukan, mengeluarkan pendapat dan
guru dapat menunjuk salah satu siswa supaya mau bertanya.
2. Guru memberikan tambahan point ke siswa agar siswa terpacing untuk
mengeluarkan pendapatnya
64
Pertemuan I
Pertemuan I pada siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 24 Agustus 2020
jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan adalah
materi penyelenggaraan shalat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI
dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.
Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
pada pertemuan ini adalah materi penyelenggaraan shalat berjamaah.
Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk
memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi
tentang manfaat pelajaran yang akan dipelajari hari ini. Setelah itu guru
memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan
pertanyaan yang akan diajukan setiap kelompok.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan yang diajukan guru yaitu tuliskanlah bacaan shalat ?
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau
pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-ide,
guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung yang
telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan sebagai
65
berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide atau
gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak
sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan, diubah
dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan santai, serta terkadang
waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa untuk berpikir guna
memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa mengambil kesimpulan
materi penyelenggaraan shalat berjamaah yang telah dipelajari. Selama
kegiatan berlangsung pada pertemuan I, siswa menanggapi dan
mengeluarkan pendapat tentang pertanyaan yang diajukan oleh guru
selama 7 menit. Hampir seluruh siswa yang berjumlah 27 orang tampak
berkonsentrasi memahami pertanyaan dan mengeluarkan pendapat, hanya
beberapa siswa saja masih diam dan susah mengeluarkan pendapat ketika
permasalahan diberikan oleh guru.
Pertemuan II
Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Agustus
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Materi yang akan disampaikan
adalah materi shalat berjamaah.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan pembelajaran PAI
dengan metode listening team, pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Siswa belajar mengeluarkan pendapat mengenai masalah yang dihadapi.
Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas
pada pertemuan ini adalah materi shalat berjamaah. Sebelum memulai
pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian
siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi tentang manfaat
pelajaran yang akan dipelajari hari ini.
66
2. Kegiatan inti
a. Persiapan (Preparation)
Guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan guru mempersiapkan
pertanyaan yang akan diajukan disetiap kelompok.
b. Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberi intruksi disetiap kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan yang diajukan guru yaitu Apa sajabacaan yang wajib
dibaca dalam shalat berjamaah?
c. Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan ide-ide atau
pun gagasan-gagasan yang kemudian dituliskan di papan tulis/white
board/kartu.
d. Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi mengeluarkan ide-
ide, guru mengevaluasi Ide-ide atau gagasan-gagasan yang tertampung
yang telah dituliskan dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi
yang kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan aturan
sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam menuliskan apa pun ide
atau gagasan yang dipikirkan siswa, yang mana kuantitas ide yang
banyak sangat dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat
digabungkan, diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan bagi siswa
untuk berpikir guna memperoleh beberapa ide atau solusi yang terbaik.
e. Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide dalam kelas.
3. Penutup
Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa melalui mengambil
kesimpulan materi shalat berjamaah. Selama kegiatan berlangsung pada
pertemuan II, siswa yang aktif berjumlah 12 orang siswa aktif
mengungkapkan, menanggapi, dan mengeluarkan pendapat tentang
pertanyaan yang diajukan oleh guru meskipun terkadang masih ada
67
beberapa orang siswa yang diam saja.
Pertemuan III
Pertemuan III pada siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Agustus
2020 jam ke 4-5 pada pukul 09.40-10.50 WIB. Pada pertemuan ini guru
mengadakan tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan shalat berjamaah siswa setelah
menggunakan metode listening team.
1. Kegiatan awal
Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan doa. Selanjutnya
guru menginformasikan bahwa akan dilaksanakan tes praktek
penyelenggaraan shalat berjamaah.
2. Kegiatan inti
a. Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan mengerjakan tes
praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siklus III.
b. Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan mengerjakan
tes praktek dengan baik dan benar.
3. Penutup
Guru memberikan kesimpulan dan guru menutup pembelajaran dengan
salam dan doa.
Hasil Observasi siklus III
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
listening team (Siklus III)
No
Indikator atau aspek yang
Nilai
Skor
Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Siswa membuka pelajaran dengan
berdoa. 4 4 8 100
2
Siswa memberikan respon terhadap
pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Preparation)
4 4 8 100
68
3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib
(Preparation) 4 4 8 100
4
Siswa memperhatikan penjelasan
umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode
listening team.
4 4 8 100
5
Siswa bertugas menanggapi masalah
atau pertanyaan yang diajukan guru
(Fact-Finding)
4 4 8 100
6
Siswa mengemukakan pendapat dan
ide-ide tentang pertanyaan yang
diajukan (Idea Finding).
3 4 7 87,5
7
Siswa berpartisipasi secara aktif ketika
diskusi kelas mengenai masalah yang
akan diselidiki (Idea Finding).
3 4 7 87,5
8
Siswa dan guru bersama-sama mencari
jawaban yang paling benar
(Implementation)
3 4 7 87.5
9
Siswa diberi kesempatan untuk
menanyakan hal yang kurang dipahami
(Implementation)
3 3 6 75
10
Siswa dan guru menarik kesimpulan
untuk pembelajaran PAI yang
dilaksanakan hari ini
3 3 6 75
Jumlah 35 38 73
Rata-rata (%) 87,5 95 91,25
Rata-rata keseluruhan (%) 91,25
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
69
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan
Metode listening team (Siklus III)
No
Indikator atau aspek yang
Dinilai
Skor Jumlah
Rata-
rata
(%) P1 P2
1 Guru memasuki kelas tepat waktu 4 4 8 100
2 Guru menggali pengetahuan awal siswa 4 4 8 100
3
Guru memberikan penjelasan tentang
materi ajar atau prosedur kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa dan
penggunaan metode listening team
4 4 8 100
4 Guru dapat mengkondisikan siswa untuk
belajar secara rapi dan tertib 3 4 7 87,5
5
Guru memberikan pertanyaan tentang
materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
4 4 8 100
6
Guru memberikan kesempatan pada siswa
untuk berpikir kritis menjawab pertanyaan
yang di ajukan (Fact-Finding).
3 4 7 87,5
7
Guru memotivasi siswa untuk
mengemukakan ide-ide yang kemudian
dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
3 3 6 75
8
Guru menghentikan siswa tidak dapat
mengeluarkan ide dan mengevaluasi ide
yang ada di depan papan tulis (Solution
Finding).
3 4 7 87,5
9 Guru mendiskusikan hasil dari
implementation solusi/ide dalam kelas 3 4 7 87,5
70
(implementation).
10
Guru bersama siswa menarik kesimpulan
untuk pembelajaran PAI yang
dilaksanakan hari ini.
3 3 6 75
Jumlah 34 37 71
Rata-rata (%) 85 92,5 88,75
Rata-rata keseluruhan (%) 88,75
Keterangan:
1 : kurang (< 40%) 3 : baik (61 - 80%)
2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat baik ( 81% - 100%)
P1 : Pertemuan Pertama
P2 : Pertemuan Kedua
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.11 dapat diketahui bahwa aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening
team siswa sudah mengalami peningkatan aktivitas belajar siswa. Kesimpulan
yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus III, antara
lain:
1. Siswa makin bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran PAI dengan
menggunakan metode listening team karena siswa terlibat langsung dalam
menyelesaikan suatu permasalahan dalam pembelajaran.
2. Hampir semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran
karena mereka merasa termotivasi dan tertantang untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh guru.
3. Siswa semakin berani untuk bertanya, bertukar pendapat, mengungkapkan
pendapat, dan berpartisipasi secara aktif dalam diskusi yaitu dengan
adanya pemberian point.
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.12 aktivitas mengajar guru
mengalami peningkatan yang optimal. Guru semakin baik dalam menciptakan
suasana belajar yang mengaktifkan siswa, selain itu terdapat peningkatan pada
kegiatan guru memotivasi siswa untuk aktif ketika diskusi yang mengakibatkan
71
adanya peningakatan pada keaktifan siswa. Untuk lebih data observasi aktivitas
mengajar guru pada siklus III dapat dilihat pada hasil penyelenggaraan shalat
berjamaah siswa dapat dilihat dari tes praktek k penyelenggaraan shalat
berjamaah akhir siklus III yang dilakukan setelah pemberian tindakan pada siswa
mengenai materi penyelenggaraan shalat berjamaah dengan menggunakan metode
listening team.
Adapun hasil tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah materi
penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Penyelenggaraan shalat berjamaah Siswa Dengan Metode
Pembelajaran listening team (Siklus III)
No Indikator Siklus III Kategori
1 Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah 91,66% Sangat Tinggi
2 Kelancaran dalam pembacaan shalat
berjamaah 91,66% Sangat Tinggi
3 Hafalan pada bacaan shalat berjamaah 84,48% Sangat Tinggi
4 Gerakan dalam shalat berjamaah 96,37% Sangat Tinggi
Rata-rata keseluruhan (%) 85,51% Sangat Tinggi
Untuk lebih jelas data hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dengan
metode pembelajaran listening team dapat dilihat pada lampiran 4.
4. Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi dimaksudkan untuk mengetahui apakah tindakan yang
dilakukan pada siklus III sudah memenuhi indikator keberhasilan penelitian yang
telah ditetapkan sebelumnya. Dari hasil refleksi yang diperoleh menunjukkan
adanya perbaikan dan peningkatan hasil pada siklus III. Hal ini terlihat dari
adanya peningakatan pada aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru
serta peningakatan hasil kecakapan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa pada
tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus III yang telah
mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil refleksi tersebut penelitian pada siklus III dikatakan
sudah berhasil karena sudah memenuhi indikator keberhasilan tindakan yang telah
72
ditetapkan, yaitu adanya peningakatan aktivitas belajar siswa dan adanya
peningkatan minat belajar siswa kedalam kategori sangat tinggi yaitu 96,37%,
maka pemberian tindakan pada penelitian diakhiri pada siklus III.
D. Analisis Data
Tahap analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut
berupa hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi aktivitas mengajar
guru, dan tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah siswa. Hasil data yang
diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik observasi adalah sebagi berikut:
Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada suklis I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 45% sedangakan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 66,25% dan pada siklus III diperoleh rata-rata persentase sebesar 91,25%.
Hal ini menunjukan adanya peningakatan aktivitas belajar siswa dalam proses
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode pembelajaran listening tesm.
Hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase sebesar 63,75% sedangkan pada siklus II diperoleh rata-rata persentase
sebesar 65% dan pada siklus III di peroleh rata-rata persentase sebesar 88,75%.
Hal ini pun menunjukan adanya peningakatan kemampuan guru dalam mengelola
kelas sehingga mampu meningakatkan aktivitas belajar siswa.
Sedangkan hasil data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan teknik
tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah adalah sebagai berikut: perolehan
persentase rata-rata penyelenggaraan shalat berjamaah siswa pada tes praktek
akhir siklus I sebesar 52,24% kategori sedang, pada tes praktek akhir siklus II
sebesar 75,68% kategori tinggi dan pada tes praktek akhir siklus III sebesar 90%
kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan minat belajar
siswa pada mata pelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team.
E. Interprestasi Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa
pada pelaksanaan siklus I dari hasil observasi yang dilakukan selama proses
pembelajaran menunjukan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa belum optimal.
Namun terjadi peningakatan pada aktivitas belajar penyelenggaraan shalat
73
berjamaah siswa setelah dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II dan siklus
III. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam
melakukan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar
guru selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dari lembar
observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan
untuk melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang
diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Persentase Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode
listening team.
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II Siklus III
1 42,5% 62,5% 87,5% 45%
2 47,5% 70% 95% 47,5%
Rata-rata 45% 66,25% 91,25% 46,25%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.14 terjadi peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan III. Hal ini menunjukan bahwa
pembelajaran PAI dengan menggunakan metode listening team dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 57 Merangin selama proses pembelajaran.
Adapun persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I, siklus II, dan
siklus III disajikan pada diagram berikut:
74
Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Metode listening team.
Sedangkan hasil observasi aktivitas mengajar guru yang diperoleh pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15 Persentase Aktivitas Mengajar Guru dengan Menggunakan Metode
listening team.
Pertemuan Skor Aktivitas Peningkatan
Siklus I Siklus II Siklus III
1 62,5% 62,5% 85% 22,5%
2 65% 75% 92,5% 27,5%
Rata-rata 63,75% 65% 88,75% 25%
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.15 terjadi peningkatan mengajar
guru dari siklus I ke siklus II dan siklus III. Hal ini menunjukan bahwa guru
mengalami perbaikan dalam menciptakan kegiatan pembelajaran PAI dengan
menggunakan metode listening team sebagai upaya untuk meningkatkan aktivitas
dan kecakapan penyelenggaraan shalat berjamaaah siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangii.
Adapun persentase aktivitas mengajar guru pada siklus I, siklus II, dan
siklus III disajikan pada diagram berikut:
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Siklus ISiklus II
Siklus III
45%
66,25%
91,25%
Persentase Aktivitas Belajar Siswa
75
Gambar 4.2 Diagram Aktivitas Mengajar Guru Dengan Menggunakan
Metode listening team.
2. Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah
Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah yang digunakan adalah tes
formatif, yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes ini bertujuan
untuk mengukur peningkatan minat belajar siswa. Adapun hasil penyelenggaraan
shalat berjmaah siswa pada setiap tes akhir siklus tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.16 Persentase penyelenggaraan shalat berjamaah siswa kelas VIII
Menggunakan Metode listening team
Tes Akhir Persentase Kriteria
Siklus I 52,24% Sedang
Siklus II 75,68% Tinggi
Siklus III 90% Sangat Tinggi
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.16 dapat dilihat adanya
peningakatan minat belajar siswa dari siklus I ke siklus II dan siklus III dengan
peningkatan yaitu persentase sebesar 37,76%. Peningkatan hasil tes ini
menunjukan tercapainya indikator keberhasilan Untuk lebih jelas data
peningakatan hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa dari siklus I ke siklus
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Siklus ISiklus II
Siklus III
63,75% 65%
88,75%
Persentase Aktivitas Mengajar Guru
76
II dan siklus III dapat dilihat pada lampiran 5. Adapun persentase
penyelenggaraan shalat berjamaah siswa tersaji dalam diagram sebagai berikut:
Persentase penyelenggaraan shalat berjamaah
Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes praktek Penyelenggaraan shalat
berjamaah Siswa Dengan Menggunakan Metode listening team
Sedangkan rincian persentase penyelenggaraan shalat berjamaah pada
masing-masing indikator penyelenggaraan shalat berjamaah berdasarkan hasil tes
praktek siklus I, II dan tes siklus III dapat dilihat dalam tabel 4.17 dan diagram
batang berikut:
Tabel 4.17 Persentase Masing-Masing Indikator Penyelenggaraan shalat
berjamaah Siswa Kelas VIII Pada Siklus I, II dan Siklus III.
Indikator
Persentase dan Kategori
Siklus I Siklus II Siklus III
Adab dalam melaksanakan
shalat berjamaah
67,59%
(Tinggi)
81,48%
(Tinggi)
91,66%
(Sangat Tinggi)
Kelancaran dalam pembacaan
shalat berjamaah
61,11%
(Sedang)
84,25%
(Tinggi)
91,66%
(Sangat Tinggi)
Hafalan pada bacaan shalat
berjamaah
54,74%
(Sedang)
75,43%
(Tinggi)
84,48%
(Sangat Tinggi)
Gerakan dalam shalat
berjamaah
72,22%
(Tinggi)
89,81%
(Sangat Tinggi)
96, 37%
(Sangat Tinggi)
Diagram indikator penyelenggaraan shalat berjamaah siswa sebagai
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
Siklus ISiklus II
Siklus III
52,24%
75,68% 90%
77
berikut:
Persentase Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah
Gambar 4.4 Diagram Indikator Tes praktek penyelenggaraan shalat berjamaah
Siswa.
Keterangan
Indikator I : Adab dalam melaksanakan shalat berjamaah
Indikator II : Kelancaran dalam pembacaan shalat berjamaah
Indikator III : Hafalan pada bacaan shalat berjamaah
Indikator IV : Gerakan dalam shalat berjamaah
F. Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
minat belajar siswa dengan menggunakan metode listening team kelas VIII .
Penelitian yang pembelajaran yang dilaksanakan pada penelitian ini telah sesuai
dengan tahapan metode listening team tahapan-tahapan pembelajaran metode
listening team dapat meningkatkan minat belajar siswa. Kegiatan pembelajaran
dengan menerapkan metode listening team telah menunjukan hasil yang cukup
efektif dalam pelaksanaan proses pembelajaran PAI kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan
aktivitas belajar siswa dan penyelenggaraan shalat berjamaah siswa yaitu dengan
menggunakan metode listeing team, karena dalam proses pembelajaran dengan
67,59% 61,11%
54,74%
72,22% 81,48% 84,25%
75,43%
89,81% 91,66%
91,66% 84,48%
97,41%
0,00%
20,00%
40,00%
60,00%
80,00%
100,00%
120,00%
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV
Siklus I Siklus II Siklus III
78
menggunakan metode listening team siswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam
pembelajaran serta melatih kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga
siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi.
Hal ini terbukti berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa yang
dilakukan pada siklus I mencapai 45% mengalami peningkatan pada siklus II
menjadi 66,25% dan pada siklus III lebih meningkat menjadi 91,25%. Sejalan
dengan peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menerapkan metode listening
team, hal serupa terjadi pada tes praktek hasil penyelenggaraan shalat berjamaah
siswa. Hal ini terbukti berdasarkan hasil tes praktek penyelenggaraan shalat
berjamaah akhir siklus I diperoleh hasil penyelenggaraan shalat berjamaah dengan
kecakapan mempraktekkan penyelenggaraan shalat berjamaah mencapai 67,59%,
pada siklus II mengalami peningkatan mencapai 81,48% dan pada siklus III lebih
meningkat lagi hingga mencapai 91,66% kategori sangat tinggi, hasil tes praktek
penyelenggaraan shalat berjamaah akhir siklus I kemampuan menguji kebenaran
permasalahan mencapai 61,11%, pada siklus II mencapai 84,25% dan pada siklus
III mencapai 91,66% kategori sangat tinggi, hasil tes siklus I kemampuan
menilai/membandingkan hasil dengan kriteria mencapai 54,74%, pada siklus II
mengalami peningkatan mencapai 75,43% dan pada siklus III meningkat hingga
mencapai 84,48% kategori sangat tinggi dan hasil tes kemampuan membuat
kesimpulan dari solusi permasalahan mencapai 72,22%, pada siklus II mengalami
peningkatan yang sangat signifikan mencapai 89,81% dan pada siklus III
meningkat hingga mencapai 96,37% kategori sangat tinggi. berdasarkan hasil tes
praktek penilaian peningkatan minat belajar siswa kelas VIIII di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 57 Merangin pada siklus I diperoleh rata-rata
persentase hasil penyelenggaraan shalat berjamaah siswa kelas VIII pada kategori
sedang dengan persentase 58,79%, mengalami peningakatan pada siklus II
mencapai 77,06% kategori tinggi dan mengalami peningkatan yang signifikan
pada siklus III kategori sangat tinggi dengan persentase 85,51%. Berdasarkan
analisis hasil tes praktek siklus I, siklus II dan siklus III, penyelenggaraan shalat
berjamaah siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Sehingga dapat di simpulkan
79
bahwa metode listening team dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII
di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
80
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dapat ditarik
kesimpulan yaitu:
1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 45%,
mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 66,25% dan mengalami
peningkatan yang signifikan pada siklus III menjadi 91,25%.
2. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai 63,75%, mengalami
peningkatan pada siklus II menjadi 65% dan mengalami peningkatan yang
signifikan pada siklus III menjadi 88,75%.
3. Sejalan dengan aktivitas belajar siswa yang meningkat maka, penerapan
pembelajaran metode listening team juga meningkatkan minat belajar
siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin pada
siklus I diperoleh persentase rata-rata pada kategori sedang dengan
persentase 58,79%. Pada siklus II diperoleh hasil penyelenggaraan shalat
berjamaah siswa diperoleh rata-rata pada kategori tinggi yaitu persentase
77,06%. Pada siklus III diperoleh hasil kecakapan penyelenggaraan shalat
berjamaah siswa diperoleh rata-rata persentase hasil penyelenggaraan
shalat berjamaah siswa pada kategori sangat tinggi dengan persentase
96,37%. Sehingga penerapan metode listening team dapat meningkatkan
minat belajar siswa kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57
Merangin.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran kepada
guru sebagai berikut:
1. Metode listening team yang telah diterapkan pada siswa kelas VIII di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin dapat meningkatkan
minat belajar siswa sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran
PAI.
81
2. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran dan metode
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan materi
pembelajaran.
C. Penutup
Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada allah
SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih terdapat
kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun bentuk kata-
kata.
Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan penulisan
Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah bersedia memberikan bantuan kepada
penulis dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi para guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin.
DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz, Junaidah. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Pai Materi Shalat
Berjama’ah Melalui Metode Listening team Jurnal Pencerahan Vol. 6, No.
2, (September) 2012, Halaman 48-55.
Arikunto, Suharismi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Asep, dkk. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional.
Daryanto. (2014). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Iskandar. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Referensi
Maunah, Binti. (2009). Metodelogi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta:
TERAS Komplek POLRI Gowok Blok D 2 No. 186.
Mukrimah, Syifa Siti. (2014). 53 Metode Belajar Dan Pembelajaran. Bandung:
Bumi Siliwangi.
Rahayu, Endang Puji. (2014). Jurnal Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Biologi Melalui Metode Pembelajaran Brainstorming Tipe Group
Investigation Siswa Kelas VII SMP Negeri Sukamaju.
Rianto, Milan. (2006). Pendekatan, Strategi, Dan Metode Pembelajaran. Malang:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Peningkatan Mutu
Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pusat Pengembangan Penataran Guru
IPS Dan PMP.
Sugiono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudjiono, Anas. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Amin, Alfauzan. 2015. Metode Pembelajaran Agama Islam.
Bengkulu: IAIN Bengkulu Pres.
Hardiwati, Yovita. 2013.Pembelajaran Aktif 101 Strategi Untuk
Mengajar Secara Aktif. Jakarta: PT Indeks.
Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian pendidikan dan Sosial
(kualitatif dan kuantitatif).Jakarta: Gaung persada pres.
Jahja, Yudrik. 2015. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Nata, Abudin. 2009.Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Maunah, Binti. (2009). Metodelogi Pengajaran Agama Islam. Yogyakarta:
TERAS Komplek POLRI Gowok Blok D 2 No. 186.
Sayadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Diva
Press.
Ramayulis. 2015. Metodologi Pendidkan Agama Islam.KALAM
MULIA. Jakarta
Hasyam,Zaini,dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif: Insan Madani.
Yogyakarta.
Mudlofir, Ali. (2012). Pendidikan Propesional Aktif, Strategi dan
Aplikasinya dalam peningkatan Mutu Pendidikan di
Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Mulyasa, E.2000. Pratik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Pedoman Penskoran Per Indikator
Indikator Skor Keterangan
Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:
1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan
dengan tepat
2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.
3. Menguji tingkat keterpercayaan.
4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan
4 Baik
Memenuhi sebagian dan beberapa indikator berikut:
1. Memahami petujuk, pernyataan, dan pertanyaan
dengan tepat
2. Membedakan antara fakta, non fakta dan pendapat.
3. Menguji tingkat keterpercayaan.
4. Membuat keputusan untuk menarik kesimpulan
3 Cukup
Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:
1. Kurang memahami petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Kurang dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Kurang dapat menguji tingkat keterpercayaan.
4. Kurang dapat membuat keputusan
2 Kurang
Memenuhi sebagian atau beberapa indikator berikut:
1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan.
4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik
kesimpulan
1 Sangat
Kurang
Memenuhi semua atau hampir indikator berikut:
1. Tidak dapat memberikan petujuk, pernyataan, dan
pertanyaan dengan tepat
2. Tidak dapat membedakan antara fakta, non fakta dan
pendapat.
3. Tidak dapat menguji tingkat keterpercayaan
4. Tidak dapat membuat keputusan untuk menarik
kesimpulan
0 Sangat
Kurang
Sekali
LAMPIRAN 1
Skor Indikator Penyelenggaraan sholat berjamaah (Siklus I)
Responden Indikator
I
Indikator
II
Indikator
III
Indikator
IV
Skor
R1 3 2 4 1 3 15
R2 2 1 4 3 2 12
R3 2 3 2 1 3 10
R4 4 1 2 4 3 13
R5 2 2 3 1 4 17
R6 2 4 3 2 4 14
R7 2 4 1 1 3 10
R8 3 2 4 2 1 11
R9 4 2 1 2 4 14
R10 2 3 2 3 2 11
R11 2 3 2 2 3 13
R12 4 3 4 4 2 18
R13 1 2 3 3 4 16
R14 2 3 4 3 1 13
R15 2 4 3 1 2 11
R16 3 4 2 4 1 10
R17 2 2 2 1 4 14
R18 4 2 2 2 3 12
R19 4 3 3 2 3 15
R20 3 1 3 2 1 10
R21 3 3 1 2 4 13
R22 2 1 2 4 4 13
R23 2 2 1 2 3 10
R24 3 2 2 3 3 13
R25 3 3 1 2 1 10
R26 1 3 4 2 3 13
R27 4 1 1 2 4 12
Jumlah 73 66 127 78 341
Jumlah Ideal 108 108 232 108 580
Presentase 67,59% 61,11% 54,74% 72,22% 58,79%
=
= 58,79%
LAMPIRAN 2
Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus II)
Responden Indikator
I
Indikator
II
Indikator
III
Indikator
IV
Skor
R1 3 2 4 1 3 19
R2 2 1 4 3 2 16
R3 2 3 2 1 3 17
R4 4 1 2 4 3 14
R5 2 2 3 1 4 15
R6 2 4 3 2 4 20
R7 2 4 1 1 3 17
R8 3 2 4 2 1 16
R9 4 2 4 4 4 17
R10 2 3 2 3 2 15
R11 2 3 2 2 3 10
R12 4 3 4 4 2 16
R13 4 2 3 3 4 16
R14 2 3 4 3 1 16
R15 2 4 3 1 2 17
R16 3 4 2 4 1 19
R17 2 2 2 1 4 19
R18 4 2 2 2 3 15
R19 4 3 3 2 3 14
R20 3 4 3 2 1 14
R21 3 3 4 2 4 14
R22 2 4 2 4 4 16
R23 2 2 4 2 3 18
R24 3 2 2 3 3 18
R25 3 3 1 2 3 15
R26 1 3 4 2 3 18
R27 4 4 4 2 4 18
Jumlah 88 91 175 97 447
Jumlah Ideal 108 108 232 108 580
Presentase 81,48% 84,25% 75,43% 89,81% 77,06%
=
= 77,06%
LAMPIRAN 3
Skor Indikator Penyelenggaraan shalat berjamaah (Siklus III)
Responden Indikator
I
Indikator
II
Indikator
III
Indikator
IV
Skor
R1 3 2 4 1 3 18
R2 2 1 4 3 2 20
R3 2 3 2 1 3 19
R4 4 1 2 4 3 19
R5 2 2 3 1 4 19
R6 2 4 3 2 4 18
R7 2 4 1 1 3 17
R8 3 2 4 2 1 16
R9 4 2 1 2 4 19
R10 2 3 2 3 2 20
R11 2 3 2 2 3 18
R12 4 3 4 4 2 18
R13 1 2 3 3 4 18
R14 2 3 4 3 1 15
R15 2 4 3 1 2 20
R16 3 4 2 4 1 19
R17 2 2 2 1 4 19
R18 4 2 2 2 3 16
R19 4 3 3 2 3 19
R20 3 1 3 2 1 18
R21 3 3 1 2 4 19
R22 2 1 2 4 4 18
R23 2 2 1 2 3 18
R24 3 2 2 3 3 20
R25 3 3 1 2 1 20
R26 1 3 4 2 3 18
R27 4 1 1 2 4 18
Jumlah 99 99 196 103 496
Jumlah Ideal 108 108 232 108 580
Presentase 91,66% 91,66% 84,48% 96,37% 85,51%
=
=85,51%
LAMPIRAN 4
Peningkatan Kecakapan Penyelenggaraan Jenazah Siswa
Indikator Siklus I Siklus II Siklus III Peningkatan
Adab dalam melaksanakan shalat
berjamaah 67,59% 81,48% 91,66% 24,07%
Kelancaran dalam pembacaan shalat
berjamaah 61,11% 84,25% 91,66% %
Hafalan pada bacaan shalat
berjamaah 54,74% 75,43% 84,48% 29,74%
Gerakan dalam shalat berjamaah 72,22% 89,81% 96,37% 24,15%
Persentase rata-rata tes kecakapan
penyelenggaraan jenazah 58,79% 77,06% 85,51% 44,99%
Peningkatan minat belajar siswa
1. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)
= (81,48%-67,59%)+(91,66%-81,48%)
= 13,89%+10,18%
= 24,07%
2. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)
= (84,48%-61,11%)+(91,66%-84,48%)
= 23,32%+7,18%
=30,5%
3. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)
= (75,43%-54,74%)+(84,48%-75,43%)
= 20,69%+9,05%
= 29,74%
4. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)
= (89,81%-72,22%)+(96,37%-89,81%)
= 17,69%+6,56%
= 24,15%
5. (X Siklus II – X Siklus I)+(X Siklus III – X Siklus II)
= (77,06%-58,79%)+(85,51%-58,79%)
= 18,27%+26,72%
= 44,99%
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS I)
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi : Ketentuan shalat berajma’ah
Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati,
menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,
disekolah dan tempat bermain.
KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak
yang beriman dan berakhlak mulia..
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.
2. 2 Membiasakan shalat berjamaah
3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah
Pertemuan 1
3.1.1. pengertian shalat berjamaah
3.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum
3.1.3. cara memberi tahu imam yang salah
Pertemuan 2
3.1.4. ketentuan shalat berjamaah
4. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah
Pertemuan 3
4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat
memahami pengertian shalat berajamaah.
2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi
imam dan makmum yang benar.
3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu
imam yang salah.
4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan
ketentuan shalat berjamaah yang benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.
2. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.
3. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah
Shalat Berjamaah
F. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN
Pendekatan : saintifik
Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan
Metode : listening team
G. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR
Media : Gambar dan Alat peraga
Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas
Sumber pembelajaran :
- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014
- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014
H. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat
berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah
kepada siswa
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?
Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
70 menit
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan
shalat berjamaah yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan kedua:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan
yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang
shalat berjamaah.
70 menit
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada
siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?
Pencarian ide (idea finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah
yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan ketiga:
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
10 menit
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan
shalat berjamaah akhir siklus I.
Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan
benar.
70 menit
Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru
dikerjakan tadi
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
dilanjutkan dengan salam.
10 menit
I. PENILAIAN
Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah
Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor
1 Asmara
2 Ariya
3 Ultria
4 Mela
5 Gind a
6 Raka
7 Canra
8 Resti
9 Neli
10 Bgas
11 Reno
12 Pikri
13 Reki
14 Gita
15 Rozi
16 Haikal
17 Ulandari
18 Monalisa
19 Adipia
20 Fira
21 Echa
22 Sinta
23 Nindy
24 Cintya
25 Jeki
26 Opsah
27 Sriwahyuni
Rubrik Penilaian:
Adab Jika adab peserta didik baik
Jika adab peserta didik kurang baik
Skor 4
Skor 2
Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah
Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah
Skor 4
Skor 2
Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna
Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna
Skor 4
Skor 2
Pedoman penskoran:
Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020
Mapel kepala SMPN 57 Merangin
Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd
Nim.TP161487 NIP.198202052006041013
Nilai =
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS II)
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi : Ketentuan shalat berajma’ah
Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain.
KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia..
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.
2. 2 Membiasakan shalat berjamaah
3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah
Pertemuan 1
4.1.1. pengertian shalat berjamaah
4.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum
4.1.3. cara memberi tahu imam yang salah
Pertemuan 2
4.1.4. ketentuan shalat berjamaah
5. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah
Pertemuan 3
4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat memahami
pengertian shalat berajamaah.
2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi imam dan
makmum yang benar.
3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu imam yang
salah.
4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan ketentuan shalat
berjamaah yang benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
4. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.
5. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.
6. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah
Shalat Berjamaah
H. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN
Pendekatan : saintifik
Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan
Metode : listening team
I. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR
Media : Gambar dan Alat peraga
Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas
Sumber pembelajaran :
- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014
- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat
berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah
kepada siswa
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?
70 menit
Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan
shalat berjamaah yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan kedua:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
10 menit
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan
yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang
shalat berjamaah.
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada
siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?
Pencarian ide (idea finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
70 menit
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah
yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan ketiga:
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan
shalat berjamaah akhir siklus I.
Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan
benar.
70 menit
Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru
dikerjakan tadi
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
dilanjutkan dengan salam.
10 menit
K. PENILAIAN
Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah
Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor
1 Asmara
2 Ariya
3 Ultria
4 Mela
5 Gind a
6 Raka
7 Canra
8 Resti
9 Neli
10 Bgas
11 Reno
12 Pikri
13 Reki
14 Gita
15 Rozi
16 Haikal
17 Ulandari
18 Monalisa
19 Adipia
20 Fira
21 Echa
22 Sinta
23 Nindy
24 Cintya
25 Jeki
26 Opsah
27 Sriwahyuni
Rubrik Penilaian:
Adab Jika adab peserta didik baik
Jika adab peserta didik kurang baik
Skor 4
Skor 2
Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah
Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah
Skor 4
Skor 2
Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna
Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna
Skor 4
Skor 2
Pedoman penskoran:
Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020
Mapel kepala SMPN 57 Merangin
Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd
Nim.TP161487 NIP.198202052006041013
Nilai =
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP SIKLUS III)
Sekolah : Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Mata Pelajaran : Pendidikana Agama Islam dan budi pekerti
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Materi : Ketentuan shalat berajma’ah
Alokasi Waktu : 6 45 menit (3 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2.Menunjukan prilakau jujur, disiplin, tanggung jawab, sopan santun, peduli dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
KI-3 Memahami,pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah, disekolah dan tempat bermain.
KI-4 Mengolah, menalar dan menyaji pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan prilaku anak yang beriman dan berakhlak mulia..
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. 2 Meyakini hikmah shalat berjamaah.
2. 2 Membiasakan shalat berjamaah
3. 2 Memahami ketentuan shalat berjamaah
Pertemuan 1
5.1.1. pengertian shalat berjamaah
5.1.2. syarat sah jadi imam dan makmum
5.1.3. cara memberi tahu imam yang salah
Pertemuan 2
5.1.4. ketentuan shalat berjamaah
6. 2 Menyemulasikan tata cara shalat berjamaah
Pertemuan 3
4.1.1. Mempraktekkan tata cara shalat berjamaah
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan gambar, ceramah dan tanya jawab peserta didik dapat memahami
pengertian shalat berajamaah.
2. Melalaui pengamatan, dan diskusi peserta didik dapat mengetahui syarat sah jadi imam dan
makmum yang benar.
3. Melalui diskusi dan tanya jawab pesrta didik dapat mengetahui cara memberi tahu imam yang
salah.
4. Melalui pemberian kuis dengan menggunakan stik peserta didik dapat menjelskan ketentuan shalat
berjamaah yang benar
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
7. Menjelaskan kewajiban umat Islam terhadap orang yang meninggal dengan benar.
8. Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.
9. Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah dengan baik dan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Penyelenggaraan tata cara shalat berjamaah
Shalat Berjamaah
J. PENDEKATAN/MODEL PEMEBELAJARAN
Pendekatan : saintifik
Model : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pengamatan
Metode : listening team
K. MEDIA, ALAT, DAN SUBER BELAJAR
Media : Gambar dan Alat peraga
Alat dan bahan pemebelajaran : Spidol, Papan tulis, Kertas
Sumber pembelajaran :
- Buku paket pedoman guru mapel fiqih kelas VIII kemenag RI tahun 2014
- buku pegangan siswa mapel fiqih kelas VIII kemenang RI tahun 2014
L. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru memberikan materi tentang penyelenggaraan shalat
berjamaah, dan menjelaskan pengertian shalat berjamaah
kepada siswa
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk
menyimak bacaan Al-qur’an yang terkait dengan
pelaksanaan tatacara penyelenggaraan shalat berjamaah?
70 menit
Pencarian Ide (Idea Finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
mengambil kesimpulan tentang materi penyelenggaraan
shalat berjamaah yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan kedua:
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
10 menit
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
Inti Eksplorasi
Guru berperan sebagai fasilitator pada kegiatan
brainstorming. Guru berusaha menciptakan situasi yang
kondusif.
Elaborasi
Persiapan (Preparation)
Guru akan menentukan dan mempersiapkan pertanyaan
yang akan diajukan dengan menjelaskan materi tentang
shalat berjamaah.
Pencarian Fakta (Fact-Finding)
Guru memberikan pertanyaan atau suatu masalah kepada
siswa, yaitu ada berapakah rukun shalat?
Pencarian ide (idea finding)
Guru memotivasi siswa untuk mencari dan mengemukan
ide-ide atau pun gagasan-gagasan yang kemudian
dituliskan di papan tulis/white board/kartu.
Pencarian Solusi (Solution Finding)
Guru menghentikan bahwa siswa tidak dapat lagi
mengeluarkan ide-ide, guru mengevaluasi ide-ide atau
gagasan-gagasan yang tertampung yang telah dituliskan
dipapan tulis dan menyeleksi ide-ide atau solusi yang
kurang sesuai dengan memberi tanda silang (X), dengan
aturan sebagai berikut kritik ataupun evaluasi dalam
menuliskan apa pun ide atau gagasan yang dipikirkan
siswa, yang mana kuantitas ide yang banyak sangat
dibutuhkan, ide atau gagasan tersebut dapat digabungkan,
diubah dan diperbaiki, dilakukan dengan gembira dan
santai, serta terkadang waktu jeda ”diam” juga diperlukan
bagi siswa untuk berpikir, guna memperoleh beberapa ide
atau solusi yang terbaik.
Pelaksanaan (Implementation)
Guru mendiskusikan hasil dari Implementation solusi/ide
dalam kelas.
Konfirmasi
Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi
pembelajran hari ini.
70 menit
Penutup Guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran siswa
memberikan kesimpulan tentang materi shalat berjamaah
yang telah dipelajari.
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan dilanjutkan
dengan salam.
10 menit
Pertemuan ketiga:
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan
berdo’a untuk memulai pembelajaran.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin.
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
Mendiskusikan materi yang telah dipelajari sebelumnya
dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari.
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang sedang berlangsung serta penilaian yang akan
dilakukan.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
10 menit
Inti Guru memberikan intruksi dan menjelaskan aturan
mengerjakan tes praktek kecakapan penyelenggaraan
shalat berjamaah akhir siklus I.
Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan
mempraktekkan shalat berajamaah dengan baik dan
benar.
70 menit
Penutup Guru dan siswa bersama-sama membahas tes yang baru
dikerjakan tadi
Guru menutup pembelajaran dengan do’a dan
dilanjutkan dengan salam.
10 menit
M. PENILAIAN
Penilaian Mempratekkan Tata cara shalat berjamaah
Format penilaian unjuk kerja: Praktek tata cara shalat berjmaaah
No Nama Siswa Aspek yang Dinilai
Indikator I Indikator II Indikator III Indikator IV Skor
1 Asmara
2 Ariya
3 Ultria
4 Mela
5 Gind a
6 Raka
7 Canra
8 Resti
9 Neli
10 Bgas
11 Reno
12 Pikri
13 Reki
14 Gita
15 Rozi
16 Haikal
17 Ulandari
18 Monalisa
19 Adipia
20 Fira
21 Echa
22 Sinta
23 Nindy
24 Cintya
25 Jeki
26 Opsah
27 Sriwahyuni
Rubrik Penilaian:
Adab Jika adab peserta didik baik
Jika adab peserta didik kurang baik
Skor 4
Skor 2
Bacaan Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tartil
Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar dan tidak tartil
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
Hafalan Jika peserta didik hafal bacaan shalat berjamaah
Jika peserta didik tidak hafal bacaan shalat berjamaah
Skor 4
Skor 2
Gerakan Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna
Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna
Skor 4
Skor 2
Pedoman penskoran:
Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
Mengetahui guru peneliti Jambi, Agustus 2020
Mapel kepala SMPN 57 Merangin
Efdiyanto, S.pd Kesmita Tamrin Azwar, S.pd
Nim.TP161487 NIP.198202052006041013
Nilai =
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
DEMONSTRASI
Siklus/Pertemuan ke : I/1
Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin/3 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode listening team (Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran paiyang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi, 3 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : I/ 1
Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Senin/3 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi, 3 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTEING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : I/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Kamis/6 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metod listening team (Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi, 6 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : I/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Kamis/6 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat bejamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi, 6 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : II/ 1
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Selasa/10 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode listening team(Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi, 10 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : II/ 1
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menegah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Selasa/10Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi, 10 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : II/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 297Orang
Hari/Tanggal : Kamis 13 Agustus2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baikI )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode litening team (Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi,13Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : II/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27Orang
Hari/Tanggal : Kamis 13 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi,13Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : III/ 1
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah pertama Negseri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Sabtu/15 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode listening team (Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi,15 Agustus2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : III/ 1
Kelas/Sekolah : VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Sabtu/15 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Penyelenggaraan shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi, 15 Agustus 2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI SISWA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : III/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 297Orang
Hari/Tanggal : Rabu 19 Agustus2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( 7 - 11 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 12 - 17 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
3 : baik ( 18 - 24 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
4 : sangat baik ( > 25 siswa yang melakukan aktifitas dengan baik)
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Siswa membuka pelajaran dengan berdoa. 1 2 3 4
2. Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
diberikan oleh guru (Prepation)
1 2 3 4
3. Siswa belajar secara rapi dan tertib (Prepation) 1 2 3 4
4. Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang materi ajar dan
penjelasan tentang penerapan metode listening team(Prepation)
1 2 3 4
5. Siswa bertugas menanggapi masalah atau pertanyaan yang
diajukan guru (Fact Finding)
1 2 3 4
6. Siswa mengeluarkan pendapat dan ide-ide tentang pertanyaan
yang diajukan (Idea Finding)
1 2 3 4
7 Siswa berpartisipasi secara aktif ketika diskusi kelas mengenai
masalah yang akan diselidiki (Idea Finding)
1 2 3 4
8 Siswa dan guru secara bersama-sama mecari jawaban yang paling
benar (Implementation).
1 2 3 4
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang
Dipahami (Implementation).
1 2 3 4
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untu pembelajaran pai yang
dilaksanakan hari ini (Implementation).
1 2 3 4
Jambi,19 Agustus2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
LEMBAR OBSERVASI GURU
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
LISTENING TEAM
Siklus/Pertemuan ke : III/ 2
Kelas/Sekolah : VIII/ Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Observer : Kesmita
Jumlah siswa : 27 Orang
Hari/Tanggal : Rabu/19 Agustus 2020
Sub Pokok Bahasan : Shalat berjamaah
Petunjuk Penilaian
a. Lingkarilah salah satu angka pada kolom skor penilaian berdasarkan kegiatan yang
diamati.
b. Kriteria skor penilaian adalah sebagai berikut:
1 : kurang ( < 40% guru melakukan aktifitas dengan baik )
2 : sedang/cukup ( 41% - 60% guru melakukan aktifitas dengan baik )
3 : baik ( 61 - 80% guru melakukan aktifitas dengan baik )
4 : sangat baik ( 81% - 100% guru melakukan aktifitas dengan baik )
No Indikator atau aspek yang diamati Skor
1. Guru memasuki kelas tepat waktu 1 2 3 4
2. Guru menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa. 1 2 3 4
3. Guru melakukan apresiasi yang berkaitan dengan topik pembelajaran 1 2 3 4
4. Guru memberikan penjelasan umum tentang materi ajar atau
prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dan penggunaan
metode listening team
1 2 3 4
5. Guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang di pelajari
(Preparation).
1 2 3 4
6. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpikir kritis
menjawab pertanyaan yang di ajukan (Fact-Finding).
1 2 3 4
7. Guru memotivasi siswa untuk mengemukakan ide-ide yang
kemudian dituliskan di papan tulis (Idea Finding).
1 2 3 4
8. Guru menghentikan siswa tidak dapat mengeluarkan ide dan
mengevaluasi ide yang ada di depan papan tulis (Solution Finding).
1 2 3 4
9. Guru mendiskusikan hasil dari implementation solusi/ide dalam kelas
(implementation).
1 2 3 4
10. Guru bersama siswa menarik kesimpulan untuk pembelajaran pai
yang dilaksanakan hari ini.
1 2 3 4
Jambi,19Agustus2020
Observer
Kesmita
TP. 161487
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
Jl.Jambi–Ma. Bulian KM.16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama : Kesmita
NIM : TP. 161487
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX (Sembilan)
Judul : Penggunaan Strategi Pembelajaran Listening Team Dalam Meningkatkan Minat Belajar
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57 Merangin
Pembimbing I :
NO HARI,
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1 Senin
9 September 2019
Penyerahan surat
penunjukan dosen
pembimbing
1.
2 Senin
2 Maret 2019
ACC izin seminar proposal
2.
3 Selasa
17 Maret 2019
Perbaikan proposal pada
latar belakang masalah,
kategorisasi penulisan dan
pada metodologi
penelitian,fokus masalah
3.
4 Rabu
28 februari 2020
ACC izin riset dan
pengesahan judul
4.
5 Rabu
15 Maret 2020
Perbaikan jadwal
penelitian, kata pengantar,
studi relevan
5.
6
Senin 28 september
2020
ACC Skripsi
6.
Jambi, 2020
Mengetahui,
Pembimbing I
Dra.Hj. Khadijah, M.Pd
NIP. 195505031981032002
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Alamat: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi.
Jl.Jambi–Ma. Bulian KM.16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama : Kesmita
NIM : TP.161487
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Semester : IX (Sembilan)
Judul : Penggunaan strategi Pembelajaran Listening Team Dalam Meningkatkan Minat
Bealajar Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Negeri 57
Merangin
Pembimbing II :
NO HARI,
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
TANDA TANGAN
PEMBIMBING
1 Senin
9 September 2019
Penyerahan surat penunjukan
dosen pembimbing
1.
2 Rabu
2 Maret 2020
ACC izin seminar proposal
2.
3 Rabu
17 Maret 2020
Perbaikan proposal pada latar
belakang masalah, kategorisasi
penulisan dan pada metodologi
penelitian,fokus masalah
3.
4 Rabu
28 Januari 2020
ACC izin riset dan pengesahan
judul
4.
5 Rabu
15 Maret 2020
Perbaikan jadwal penelitian,
kata pengantar, studi relevan
5.
6 Jum’at 25 september
2020
ACC Skripsi
6.
Jambi,September 2020
Mengetahui,
Pembimbing II
Tabroni,S.Ag,M.Pd.I
NIP. 197004031996031003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)
Nama : Kesmita
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Desa Kabu 28 Agustus 1998
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Sudah Kawin
Agama : Islam
Alamat Sekarang : Sungai Duren
Pekerjaan : -
Alamat Email :[email protected]
No. Kontak : 082372635966
Latar Belakang Pendidikan
1. SD/MI, Tahun Tamatan : MIN,Desa Kabu kab, Merangin, 2010
2. SMP/MTs, Tahun Tamatan : MTs, Talang Tembago 2013
3. SMA/SMK, Tahun Tamatan : SMA, Kota Padang 2016
Motto hidup
“Mengutamakan Akhirat Dengan Tidak Meninggalkan Dunia”